Jumat, 31 Januari 2014

[SERIES] Secret in Your Eyes Part 2 (Donghae’s Story)

[SERIES] Secret in Your Eyes Part 2 (Donghae’s Story)
Title                 : [SERIES] Secret in Your Eyes Part 2 (Donghae’s Story)
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance and Sad
Main Cast        : Lee Donghae and Jessica Jung
Other Cast       : Cho Kyuhyun, Lee Hyukjae, Henry, Onew, Choi Sooyoung, Krystal Jung, Leeteuk aka Seongseonim Park, Lee Sungmin, Dasom, Soyou, Hyorin, Kwon Yuri, Song Jong Ki, Choi Sooyoung, Lee Taemin aka Jung Taemin, Cho Minho, Cho Sulli, Keluarga Lee, Keluarga Jung



Preview

Mereka pun masuk kedalam kelas dan belajar. Bel pun berbunyi tiba saatnya untuk pulang. Jessica dan Sooyoung berjalan menuju gerbang bersama-sama hingga Henry menghampirinya.
“ Sica-ah, Youngie-ah, tunggu aku.” Kata Henry sambil berlari mengejar mereka.
“ Waeyo?” Tanya Jessica dengan dinginnya.
“ Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?” Tanya Henry dengan khawatir.
“ Mengenai?” Tanya Jessica dengan dinginnya.
“ Kejadian tadi pagi. Aku benar-benar minta maaf dengan sikap Donghae hyung kepadamu tadi.” Kata Henry.
“ Gwenhana. Aku sudah terbiasa menghadapi namja arogan seperti dia.” Kata Jessica.
Tanpa mereka sadari ada seorang namja yang melihat dan menguping pembicaraan mereka.


Next

“ Mwo? Arogan? Yang benar saja. Justru dia yang arogan.” Gumam Donghae tak terima dalam batinnya.
“ Youngie, bagaimana apa kau tadi sudah melihat Kyu latihan?” Tanya Henry kepada Sooyoung.
“ Aigoo…Henry-ah. Dia itu tampan sekali hari ini.” Kata Sooyoung dengan mata yang berbinar.
“ Sepertinya kau harus mengejarnya mulai detik ini. Kau tidak bisa hanya diam mengaguminya dengan hanya bersembunyi saja.” Kata Henry.
“ Waeyo? Apa sekarang dia sudah mempunyai yeojachigu lagi?” Tanya Sooyoung dengan penuh selidik.
“ Ani, hanya hampir sebentar lagi dia akan mengejar yeoja itu.” Kata Henry.
“ Nugu? Apakah aku mengenalnya?” Tanya Sooyoung dengan sedihnya.
“ Molla.” Kata Henry.
“ Geurea, sepertinya aku harus mengejar pangeran evilku mulai detik ini. Apa aku harus mengejarnya Sica-ah?” Tanya Sooyoung kepada Jessica.
“ Molla.” Kata Jessica dengan dinginnya.
“ Yes, sepertinya musuhku akan berkurang satu. Tidak sia-sia aku kenal dengan Youngie. Youngie berjuanglah demi cintamu dan bantulah sahabatmu ini untuk mendapatkan Jessica.” Gumam Henry dalam batinnya dengan senangnya.
“ Aigoo, ternyata dibalik sikap baiknya tersimpan sikap buruknya. Kasihan yeoja itu dimanfaatkan oleh Henry untuk mengurangi saingannya. Sabarlah Kyu! Sepertinya kau kali ini harus menerima kekalahanmu.” Gumam Donghae dalam batinnya.
“ Sica-ah, kau mau kemana?” Tanya Henry kepada Jessica.
“ Pulang.” Kata Jessica dengan dinginnya lalu pergi meninggalkan Sooyoung dan Henry.
“ Youngie, dia mau kemana?” Tanya Henry kepada Sooyoung.
“ Molla. Aku pulang dulu ya Henry-ah. Aku masih ada urusan.” Pamit Sooyoung kepada Henry.
“ Ne.” Kata Henry.
“ Aigoo, yeoja itu dingin sekali. Dia akan pergi kemana? Ah, sebaiknya aku mengikutinya. Aku masih penasaran dengan yeoja itu. Siapa dia sebenarnya?” Gumam Donghae dalam batinnya lalu mengikuti Jessica secara diam-diam.

Donghae pun mengikuti Jessica hingga mereka tiba di sebuah rumah sakit.
“ Mengapa dia kesini? Siapa yang sakit sebenarnya? Apa keluarganya atau namjachigunya? Ah, sebaiknya aku menghilangkan pikiran bahwa dia mempunyai namjachigu.” Kata Donghae dalam batinnya.
Donghae pun tiba didepan pintu kamar rawat seorang namja. Dia hanya menunggu diluar hingga melihat Jessica keluar dengan namja dengan kursi dorongnya. Dia mengikuti mereka dari belakang dan menguping setiap pembicaraan mereka.
“ Onew Oppa, aku sangat senang sekali kau sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.” Kata Jessica dengan senangnya.
“ Mwo? Sikapnya benar-benar berbeda 100 % tadi ketika dia bersama Henry dan temannya itu dingin sekali sekarang dia malah terlihat lebih cerewet. Ah, jadi namanya Onew?” Tanya Donghae dalam batinnya masih dengan mengikuti mereka dibelakang.
“ Benarkah. Aku juga senang sekali bisa bertemu denganmu sekarang ini.” Kata Onew.
“ Mianhae chagia. Aku harus membohongimu seperti ini. Sebenarnya aku merasakan penyakitku semakin lama semakin parah dan aku harus memaksa Dokter Kim untuk membohongimu karena aku benar-benar ingin bersamamu pada saat seperti ini.” Kata Onew dalam batinnya.
“ Oppa, apakah ada tempat yang ingin kau kunjungi?” Tanya Jessica.
“ Ne. Aku ingin pergi ke taman dimana kita pertama kali bertemu. Bisakah kau menemaniku kesana sekarang?” Tanya Onew.
“ Benarkah. Sudah lama aku juga tak mengunjungi taman itu. Kajja oppa, kita pergi sekarang.” Kata Jessica sambil mendorong kursi itu dan pergi menuju taman yang mereka maksud.
“ Ada apa dengan ekspresi namja itu? Kenapa dia sedih seperti itu? Bukankah seharusnya dia senang karena sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Benar-benar namja aneh.” Gumam Donghae dalam batinnya.

Mereka pun tiba di taman itu. Donghae sangat terkejut karena dia baru mengetahui ada taman seindah ini dimana di depan taman itu terdapat danau sedangkan di sampingnya ditumbuhi oleh bunga-bunga yang memiliki warna berbeda nan indah.
“ Oppa, apa kau masih ingat dengan bagaimana kita pertama kali bertemu disini?” Tanya Jessica kepada Onew.
“ Bagaimana mungkin aku bisa lupa. Kau waktu itu sedang menangis karena menjatuhkan kalung berhargamu itu ke danau hingga aku tak tega melihatmu menangis lalu langsung loncat ke danau dan berenang lalu mencari kalungmu itu.” Jelas Onew panjang lebar sedangkan Jessica tertawa mendengarnya.
“ Yoeputta. Bahkan saat tertawa pun dia kelihatan begitu cantik apalagi kalau dia tersenyum. Aigoo, kenapa aku jadi membayangkannya.” Gumam Donghae dalam hatinya.
“ Aku harap kau bisa tertawa seperti ini jika aku meninggalkanmu kelak.” Kata Onew dalam batinnya sambil melihat yeojachigunya itu.
“ Ne. Kau benar oppa bahkan kau terlihat seperti orang bodoh waktu itu karena kau mau mengambil kalung itu padahal kita belum saling mengenal waktu itu. Tapi yang paling sangat mengesankan adalah saat kau menyatakan cinta padaku oppa disini.” Kata Jessica sambil mengingat awal pertemuan mereka itu.
“ Mwo? Jadi dia ini adalah namjachigunya. Ada apa ini, kenapa hatiku tiba-tiba sakit seperti ini? Apa aku jatuh cinta kepadanya? Ah, lupakan lagipula dia sudah mempunyai namjachigu. Aigoo, kasihan sekali sahabatku itu karena semuanya menjadi patah hati jika mengetahui kalau dia sudah mempunyai namjachigu.” Gumam Donghae dalam batinnya sambil memegang dadanya.
“ Ne. Sica-ah, bagaimana kalau kita menyanyikan lagu buatan kita untuk terakhir kalinya?” Tanya Onew.
“ Ne. Oppa, kenapa kau mengatakannya seperti kau akan pergi meninggalkan aku?” Tanya Jessica namun Onew mengabaikannya lalu Onew memulai berirama untuk memulai menyanyikannya. Jessica yang tadinya ingin berbicara lagi jadi tidak dan dengan segera dia bernyanyi bersama dengan Onew. Mereka pun menyanyikan lagu “One Year Later” bersama-sama hingga mereka saling menangis dan setelah mereka selesai bernyanyi, Onew memberanikan diri bergerak kearah Jessica dan mencium yeojachigunya itu untuk terakhir kali bahkan mereka saling melumat. Donghae yang menyaksikannya hanya menatap nanar mereka.
“ Aigoo, mereka benar-benar pasangan serasi bahkan mereka seperti pasangan penyanyi. Ada apa lagi dengan hatiku ini seharusnya merasa senang melihat kebahagiaan mereka bukan sakit seperti ini. Lebih baik aku pergi saja.” Gumam Donghae sambil memegang dadanya lalu beranjak pergi. Namun saat akan beranjak dia mendengar pembicaraan mereka lagi dan menghentikan kakinya itu.
“ Sica-ah, lebih baik kita putus sekarang.” Kata Onew.
“ Mwo? Apa-apaan dia setelah menciumnya sekarang dia malah memutuskannya dasar nampeun namja.” Gumam Donghae dalam batinnya tak terima.
“ Mwo? Kau sudah mengatakannya berulang-ulang kali oppa. Aku tetap tidak akan memutuskanmu. Aku menerima apa adanya dengan keadaanmu oppa. Jeongmal Sarangheo.” Teriak Jessica tak terima.
“ Aku mohon carilah namja lain yang benar-benar bisa menjagamu seutuhnya.” Kata Onew dengan sedihnya.
“ Oppa, aku tidak butuh namja yang bisa menjagaku. Yang aku butuhkan dan inginkan adalah dirimu oppa. Percayalah padaku oppa.” Kata Jessica sambil menggenggam kedua tanga Onew.
“ Aku mohon berhentilah mencintaiku.” Kata Onew sambil menangis dan menundukkan kepalanya.
“ Shirreo. Kau adalah namja yang terbaik untukku oppa.” Tolak Jessica.

Jessica pun menunggu jawaban dari Onew namun nyatanya Onew tidak menjawab dan masih menundukkan kepalanya.
“ Oppa, jebal jawab aku! Kenapa kau hanya diam saja?” Tanya Jessica sambil menggerak-gerakkan badan Onew. Namun nihil Onew sama sekali tidak bergerak.
“ Oppa, aku mohon jangan bercanda seperti ini. Oppa, aku mohon bicaralah. Oppa, kau tidak mungkin meninggalkanku sekarang kan oppa. Oppa, bukankah Dokter Kim bilang kau sudah membaik. Oppa, jebal jawablah aku! Shirreo kau tak boleh meninggalkanku sekarang oppa. OPPPPPAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA…” Teriak Jessica sambil menangis.
“ Ada apa ini? Kenapa dia berteriak seperti itu? Apa terjadi sesuatu dengan namjanya. Ah, aku tidak bisa diam seperti ini. Aku harus kesana sekarang.” Gumam Donghae lalu pergi menghampiri mereka.
“ Apa yang terjadi?” Tanya Donghae dengan paniknya.
“ Neo? Kenapa kau bisa ada disini?” Tanya Jessica kepada Donghae.
“ Lebih baik kita bawa dia sekarang ke rumah sakit.” Kata Donghae lalu menggendong namja itu dan meninggalkan Jessica yang masih bingung melihatnya.
“ Kenapa dia berubah baik seperti ini.” Batin Jessica.
“ Neo, tunggu aku.” Kata Jessica sambil berlari menghampiri Donghae.

Mereka pun tiba di rumah sakit.
“ Suster, tolong chigu saya ini!” Kata Donghae dengan nafas terenggal-enggal.
“ Ne. Baringkanlah teman anda di ranjang ini!” Titah Suster lalu mereka menuju ruang UGD dan kebetulan yang menanganinya adalah Dokter Kim.
“ Dokter Kim, aku mohon selamatkan dia.” Kata Jessica sambil menangis.
“ Akan aku usahakan sesuai dengan kemampuanku nona Jung.” Kata Dokter Kim lalu masuk ke ruang UGD.
Setengah jam pun berlalu namun Dokter Kim masih belum keluar.
“ Chogi, sebenarnya namjachigumu mempunyai penyakit apa wajahnya benar-benar pucat sekali?” Tanya Donghae kepada Jessica.
“ Bukan urusanmu.” Kata Jessica dengan dinginnya.
“ Aigoo, kenapa dia menjadi dingin seperti ini berbeda dengan sikapnya kepada namjachigunya itu. Aku jadi penasaran bagaimana caranya namjachigunya itu meluluhkan hatinya yang dingin seperti itu.” Gumam Donghae dalam batinnya sambil menatap Jessica.
“ Waeyo? Kenapa menatapku seperti itu?” Tanya Jessica dengan dinginnya.
“ Ani, aku baru menyadari bahwa yeoja sedingin kau ini ternyata mempunyai seorang namjachigu juga rupanya.” Kata Donghae dengan senyum sinisnya.
“ Mwo? Apa-apaan dia ini. Apa dia sekarang sedang menghinaku. Dia pikir dia ini tampan apa. Sabar Sica-ah, jangan sampai kau meladeninya ingat saat ini kau berada di rumah sakit.” Gerutu Jessica dalam batinnya tak terima.
“ Kenapa dia tak membalas perkataanku tadi. Padahal aku hanya ingin berbicara dengannya walau dengan perkataan kasar tentunya.” Kata Donghae dalam batinnya.
“ Jika kau tidak mempunyai urusan lagi. Lebih baik kau pulang saja! Tidak ada gunanya kau ada disini.” Kata Jessica dengan dinginnya.
“ Mwo? Kau mengusirku?” Tanya Donghae tak terima.
“ Aku tidak mengusirmu tapi realitasnya memang seperti itu.” Kata Jessica dengan dinginnya.
“ Mwo? Aisshh jinja benar-benar kau. Seharusnya kau mengucapkan terima kasih karena jika tidak ada aku disana taka da yang menolong namjachigumu itu.” Kata Donghae tak terima.
“ Geurea, kamsahamnida. Kau sudah puas?” Tanya Jessica dengan senyum sinisnya.
“ Aissshh jinja, tidak ada ketulusan. Yeoja macam apa kau sebenarnya hah.” Kata Donghae tak terima.
Saat Jessica akan membalas perkataan Donghae, tiba-tiba Dokter Kim keluar dari ruang UGD.
“ Dokter Kim, bagaimana keadaan oppa?” Tanya Jessica dengan khawatirnya namun Dokter Kim hanya diam saja.
“ Dokter Kim, jangan diam saja. Beritahu aku bagaimana keadaan oppa sekarang.” Kata Jessica sambil menangis namun Dokter Kim hanya menggelengkan kepalanya.





TBC




Tidak ada komentar: