Selasa, 03 Juni 2014

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 1

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 1
Title                 : [SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 1
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance  and Comedy
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L Infinite and Kim Ji Won
Other Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul,  Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan Kim, Nyonya Kim

Note: Sebelum Reader membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.

Masa orientasi mahasiswa telah berakhir, kini aku sedang duduk di kelasku. Aku melihat ke sekeliling begitu terasa asing karena mahasiswa baru disini terdiri dari berbagai kota di Korea Selatan ini. Namun aku sempat tertegun melihat seorang yeoja yang telihat begitu ceria. Dia selalu duduk ditengah. Ku pandangi dia ketika aku sedang duduk dibelakang. Saatku sedang bermain dengan laptop kesayanganku, tiba-tiba ada seorang yeoja berdiri didepanku dan memperkenalkan dirinya. Saatku melihat kearahnya betapa terkejutnya aku karena yeoja yang sedang berdiri didepanku adalah yeoja yang selama ini ku pandangi secara diam-diam. Aku begitu kagum saat melihatnya hinggaku tak sadar bahwa dirinya sedang bertanya kepadaku. Dia adalah yeoja pertama yang berbicara padaku.
“ Chogio, Joneun Kim Ji Won imnida.” Sapa yeoja itu sambil memperkenalkan dirinya karena tidak mendapat respon dariku, dia pun bertanya kembali kepadaku.
“ Yak, siapa namamu?” Tanya Ji Won dengan kesalnya
Akupun melirik kearahnya karena terdengar nada kesal saat dia sedang bertanya kepadaku.

“ Ah, jadi nama yeoja ini adalah Kim Ji Won. Mengapa dia berbicara denganku sedekat ini? Tak tahukah dia bahwa diriku sedang menahan detakan jantungku karena harus berhadapan langsung dengannya seperti ini.” Batinku.

“ Kau sedang berbicara denganku?” Tanyaku.
“ Ne.” Kata Ji Won sambil menggeramkan tangannya dan aku melihat geraman tangan Ji Won lalu tersenyum sinis.

“ Apakahku telah membuatnya kesal hingga dia menggeramkan tangannya seperti itu? Aku tahu dia geram dengan sikap dinginku ini tapi dia tetap berbicara kepadaku.” Tanyaku dalam batin.

“ Kim Myung Soo.” Kataku lalu datanglah Seongseonim Park.
“ Senang berkenalan denganmu.” Kata Ji Won lalu pergi menuju kursinya sedangkan aku  mematikan laptop sambil menahan detakan jantung ini.

Setelah Seongseonim Park selesai memperkenalkan dirinya, ku lihat dia sedang berbisik-bisik dengan chingunya. Sepertinya dia menyukai Seongseonim Park aka Leeteuk. Tak lama kemudian, Leeteuk meninggalkan kelas. Aku pun membereskan semua barangku kedalam tas. Ku lihat dia sedang menuju pintu. Aku pun tak ingin kalah cepatnya menuju pintu karena aku ingin melihatnya lebih dekat lagi. Saat kami akan keluar pintu, aku dengan sengaja tak mengalah kepadanya hinggaku berhasil melewati pintu terlebih dahulu. Ku lihat wajahnya begitu kesal dengan perbuatanku tadi. Namun untuk menutupi kegugupanku, aku pun pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata maaf. Menunggu hari besok untuk melihatnya adalah hal yang sangat menggangguku.

Malam telah berganti menjadi pagi. Aku dengan sengaja berangkat kuliah pagi-pagi sekali dengan menggunakan motorku karena aku tahu bahwa dia pergi ke Kyunghee menggunakan motor. Aku pun tiba di parkiran Kyunghee. Setelah 10 menit aku menunggunya, akhirnya dia tiba. Aku terus memandanginya. Tanpa ku sadari, dia melihat kearahku namun segera memalingkan wajahnya kembali. Aku pun beranjak dari motor ketika dia sudah berjalan menuju kelas. Aku sengaja berjalan pelan untuk memandanginya dari belakang. Hal yang membuatku ingin tertawa adalah ketika melihat tingkah lakunya yang lucu. Sepertinya dia tahu bahwa aku mengikutinya dari belakang. Aku terus menunggu reaksi atas perbuatanku yang mengikutinya itu. Namun nihil, dia tetap berjalan terus hingga menuju kelas. Aku hanya bisa mendesah pasrah karena tidak membuahkan hasil.

Sesampainya di kelas, aku duduk di kursi paling belakang. Dia terlihat ceria seperti biasanya. Ku lihat dia sedang berbisik dengan chingunya. Saat dia sedang berbisik, aku terkejut karena dia melihat kearahku. Mungkinkah dia sedang membicarakanku? Namun setelahku telusuri arah matanya. Aku sungguh percaya diri sekali. Awalnya aku mengira dia melihat kearahku namun yang dia lihat ternyata namja disebelahku. Namja itu adalah Cho Kyuhyun. Aku terus memperhatikannya, saat dia melihat kearahku sepertinya dia sangat terkejut karena aku memergokinya. Dia pun memalingkan wajahnya dan menundukkan kepalanya. Aku hanya bisa menahan tawa ini dan membayangkan bagaimana malunya dia saat kepergok oleh diriku seperti tadi.

Tak lama kemudian, Leeteuk datang. Aku mendengarkan setiap penjelasan darinya. Leeteuk benar-benar membuatku merasa bosan dengan penjelasannya itu. Namun aku sangat terkejut, saat Leeteuk mengumumkan tentang ujian pertama kali ini. Hal yang paling mengejutkan lagi, saatku tahu bahwa aku sekelompok dengannya untuk berduet pada ujian pertama itu. Aku sangat senang sekali dengan kabar ini. Leeteuk menyuruh setiap kelompok untuk duduk bersama. Dia melihat kearahku. Aku tahu maksud dia melihatku seperti itu agar aku beranjak dari kursiku ini dan duduk disampingnya. Namun ide jahil terlintas dibenakku. Aku tetap duduk di kursiku. Saat ku lihat wajahnya, mimik wajahnya menunjukan rasa kekesalannya terhadapku. Aku hanya diam saja dan berusaha sebisa mungkin untuk menahan tawa ini. Dia pun beranjak dari kursinya dan duduk didepanku. Melihat wajahnya dalam jarak sedekat ini benar-benar membuatku ingin mencubit pipi chubbynya itu.

Leeteuk menjelaskan jenis dan kriteria dalam ujian pertama ini. Setelah selesai menjelaskan, Leeteuk menyuruh kami untuk berdiskusi. Dia pun bertanya kepadaku dan ide jahil selalu terlintas dibenakku.
“ Myung Soo, apa yang kau pikirkan dan rasakan saat ini?” Tanya Ji Won sambil memegang buku dan pensilnya.
“ Aku sedang memikirkan seorang yeoja yang sedang melirik kepada nae chigu.” Kataku sambil menatap Ji Won dengan tajamnya.
“ MWO? Apa yang kau bicarakan? Apa kau membicarakan diriku?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Aku tidak mengatakan sedang membicarakan dirimu hanya saja jika kau merasa seperti itu berarti itu bukan salahku tapi salahmu sendiri.” Elakku.
“ Aisssh jinja, kau benar-benar menyebalkan. Lebih baik kita membuat lagu masing-masing dan nanti kita pilih mana lagu yang sesuai dengan kriteria Leeteuk.” Kata Ji Won.
“ Arrasseo.” Kataku.
“ Kalian akan diberi waktu selama satu bulan untuk menciptakan lagu tersebut dan selama itu kalian harus latihan menyanyikannya karena kalian akan masuk kedalam test pertama yaitu menyanyikan lagu kalian diatas panggung dan akan disaksikan oleh semua mahasiswa di Kyunghee ini. Selamat bekerja sama. Annyeong.” Jelas Leeteuk lalu meninggalkan kelas.
“ MWO? Mengapa mendadak seperti ini?” Tanya Ji Won dengan terkejutnya.
“ Molla.” Kata chingunya.
“ Apa kau takut?” Tanyaku sambil tersenyum sinis kepadanya.
“ Aniyo.” Elak Ji Won.
“ Tenanglah! Kita pasti akan menang.” Kataku untuk meyakinkannya.
“ Percaya diri sekali kau.” Kata Ji Won.

Aku tak menanggapinya dan pergi begitu saja dari hadapannya karena aku tak sanggup lagi menahan rasa gugupku didepannya. Sejak pertama aku selalu memperhatikannya dan aku selalu melihatnya dari belakang mungkin bisa dibilang aku ini namja pengecut. Namun, aku sangat kecewa karena tadi aku memergokinya sedang melirik kearah Kyuhyun. Aku akui Kyuhyun adalah namja tertampan di kelas ini dan banyak yeoja yang menyukainya. Aku selalu iri dengannya karena dia mempunyai suara yang bagus dan dance yang hebat.

FLASHBACK !!!

Saat seleksi mahasiswa dimulai, aku mendapat urutan ke-4. Kini aku masuk kedalam ruang seleksi bersama namja urutan ke-3.
“ Kau adalah Cho Kyuhyun dan kau adalah Kim Myung Soo. Kami sengaja tidak memberitahukan test seleksi ini seperti apa kalian harus bekerja sama dalam test ini. Tunjukkan bakat kalian!” Titah Leeteuk.

Music pun mengalun, aku bingung harus memulai darimana karena ini benar-benar test mendadak dan tanpa persiapan sedikitpun. Namun, Kyuhyun menggerakkan kakinya dengan pelan mengikuti alunan music dan menungguku agar mengikuti gerakannya. Aku pun mengerti. Mulailah kami dance bersama-sama tanpa terasa canggung kami seperti sudah berteman. Kami pun menyanyikan lagu bersama-sama dan bergantian karena lagu yang kami nyanyikan sudah tidak asing lagi yaitu lagu RingDingDong dari boyband ternama SHINee. Setelah selesai dance dan menyanyi kami menjadi canggung kembali. Kami menunggu keputusan dari Leeteuk.
“ Peserta urutan No. 1 dan 2 telah gagal namun aku bangga kepada kalian karena collaboration kalian benar-benar bagus meskipun kalian tidak saling mengenal. Selamat kalian diterima di Jurusan Music and Acting di Universitas Kyunghee ini. Semoga kalian dapat bekerja sama lagi dilain waktu.” Kata Leeteuk.
“ Kamsahamnida seongseonim.” Kataku dengan senangnya namun berbeda dengan Kyuhyun yang tanpa reaksi apapun.
“ Aku harus bisa mengalahkannya kelak.” Batinku dengan antusiasnya.

KEMBALI KE MASA SEKARANG !!!

“ Akhirnya pertarunganku melawan Kyuhyun akan segera dimulai. Namun, bagaimana dengan Ji Won? Aku dengar dia waktu seleksi masuk ke Kyunghee ini melalui bakatnya akting. Apa dia bisa menciptakan lagu dengan seorang diri tanpa mengetahui tekniknya. Babo. Jika aku ingin menang maka aku harus menjinakkan pasanganku terlebih dahulu. Lebih baik aku telepon dia saja. Tapi aku tidak mempunyai nomor ponselnya. Ottokke? Dasar yeoja babo.” Gerutuku.
Namun tanpa disangka sebelumnya olehku, ponselku bergetar. Aku merasa aneh karena nomor yang sedang memanggilku adalah nomor tidak dikenal. Akhirnya aku menjawab panggilan telepon itu.

“ Yeobsseo.” Kata yeoja diseberang sana.
“ Dia seorang yeoja. Sepertinya dia fans beratku lainnya.” Batinku dengan bangganya.
“ Yak, yeobsseo. Aisssh jinja, dia benar-benar namja menyebalkan. Dia menjawab teleponnya tapi tidak berbicara. Aku jadi ingin membunuhnya.” Teriak yeoja itu di ponselnya.
“ MWO? Sepertinya aku mengenal suaranya. Ah, Kim Ji Won. Kebetulan sekali dia meneleponku. Apa ini yang dinamakan jodoh.” Batinku dengan senangnya.
“ Nugu?” Tanyaku pura-pura tidak tahu.
“ Akhirnya kau bicara juga. Ini aku Kim Ji Won.” Kata Ji Won.
“ Waeyo?” Tanyaku.
“ Apakah buku catatanku terbawa olehmu?” Tanya Ji Won.
“ Oh, jadi buku jelek ini milikmu.” Kataku sambil mengambil buku itu dari tasnya.
“ Yak, jangan menghina bukuku. Kembalikan padaku sekarang juga. Aku ingin melanjutkan menulis lagu itu.” Kata Ji Won.
“ Geure, oedigga?” Tanyaku.
“ Aku sedang di ruang latihan.” Kata Ji Won lalu aku mamatikan panggilan itu terlebih dahulu.

“ Lebih baik aku menyimpan nomornya ini. Siapa tahu aku akan membutuhkannya nanti.” Kataku.

Aku bergegas memasukan buku milik Ji Won itu kedalam tasku. Namun tiba-tiba buku itu jatuh dan terbuka. Aku sempat tertegun saat melihat catatan itu.
“ Ini sebuah lirik lagu. Namun masih kacau. Apa dia sedang jatuh cinta? Jangan bilang dia jatuh cinta kepada Kyuhyun? MWO? Ternyata dia sangat membenciku sampai mengataiku namja dingin seperti ini.” Gumamku saat membaca buku catatan Ji Won.

Aku pun tiba di ruang latihan. Ku lihat dia sedang duduk di kursi depan piano. Aku pun menghampirinya.
“ Mengapa lama sekali?” Tanya Ji Won.
“ Kau terlalu banyak bicara. Ini bukumu.” Kataku sambil menyerahkan buku catatan Ji Won.
“ Gumawo. Apa kau sudah menciptakan sebuah lagu?” Tanya Ji Won.
“ Simpanlah lagu milikmu itu. Kajja, kita menciptakannya bersama-sama!” Ajakku.
“ MWO? Kau membacanya? Shirreo. Aku sudah menciptakan lagu ini dengan susah payah dan kau ingin menciptakan lagu yang lain.” Kata Ji Won tak terima.
“ Simpanlah lagumu itu untuk test selanjutnya karena aku yakin test selanjutnya adalah solo. Tiba saatnya kau bisa menyanyikan lagu itu.” Jelasku.
“ Geure, apa kau sudah menciptakan lagu yang akan kita nyanyikan?” Tanya Ji Won.
“ Aniyo, bukankah aku bilang kita akan menciptakannya bersama-sama.” Kataku.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO!” Teriak Ji Won tak terima.
“ Kita harus membuat strategi terlebih dahulu.” Kataku sambil berpikir.
“ Apa itu?” Tanya Ji Won yang mulai serius sambil menatapku. Aku dibuat salah tingkah olehnya gara-gara dia menatapku seperti itu.
“ Bukankah Leeteuk bilang bahwa panggung nanti akan dihadiri oleh mahasiswa di Kyunghee ini berarti secara tidak langsung yang menilai penampilan kita adalah para mahasiswa itu atau penonton bukan juri yang biasanya sebagai penentu nilai.” Jelasku.
“ Jadi, maksudmu adalah kita harus menciptakan sebuah lagu yang menarik perhatian penonton begitu?” Tanya Ji Won.
“ Bingo.” Kataku dengan yakinnya.
“ Bagaimana kalau lagu ballad? Biasanya penonton akan menangis jika lagu itu menyentuh hatinya.” Tanya Ji Won.
“ MWO? Lagu menjijikan seperti itu.” Kataku dengan terkejutnya.
“ Apa salahnya jika kita mencobanya. Lagi pula aku ini tidak terlalu pandai menyanyi. Jika lagu ballad aku pasti bisa menyesuaikannya perlahan-lahan.” Jelas Ji Won.
“ Benar juga. Kau ini kan lemah dalam menyanyi.” Kataku.
“ Jangan menghinaku.” Kata Ji Won tak terima.
“ Jadi apa strategimu selain lagu ballad?” Tanyaku.
“ Kisah cinta. Apa makna cinta menurutmu?” Tanya Ji Won.
“ Mengapa kau bertanya padaku? Bukankah biasanya seorang yeoja yang mengerti akan cinta.” Elakku karena jujur saja aku tidak mengetahui jawabannya.
“ Apa kau belum pernah mengalami jatuh cinta?” Tanya Ji Won dengan penuh selidik.
“ Mengapa kau menanyakan hal yang bersifat pribadi? Aku tak ingin menjawabnya. Kajja, lebih baik kita memainkan piano ini!” Ajakku.
“ Yak, apa dengan memainkan piano akan keluar inspirasi?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Molla.” Kataku.

Aku pun menekan tuts pada piano itu dengan perlahan-lahan hingga mengeluarkan melody yang indah. Aku melihat kearah Ji Won yang sepertinya dia sangat tertegun saat mendengar melody itu. Dia lebih terkejut lagi saatku menyanyikan sebuah lirik yang masih terpotong-potong namun bagiku lirik itu sangat cocok.

Love is feeling (Cinta adalah perasaan)
Geudaereul cheoeum bon sungan (Saat aku pertama kali melihat kamu)
Love is feeling (Cinta adalah perasaan)
Sigani meomchun deut geudaewa hamkke saranghago wonhaetjyo (Rasanya seolah-olah waktu telah berhenti, aku jatuh cinta padamu dan aku menginginkanmu)

Aku berhenti menyanyikannya karena tidak tahu lagi lirik yang harusku nyanyikan. Ji Won pun melanjutkan lirik tersebut sesuai dengan melody sedangkan aku masih memainkan pianonya.

Love is my pain (Cinta lebih menyakitkan)
Sarangeul deohalsurok Love is my pain (Semakin kita mencintai, cinta itu lebih menyakitkan)
Sesangi jiltuhae geudaeran sarameul apeuge haeyo (dunia jadi cemburu dan melukai seseorang seperti dirimu)
Naega sumeul swige haneun saram simjang gipi saegin saram hanaimnida (seseorang yang membuatku bernafas, hanya satu orang yang terukir mendalam di hatiku)
Naui nunmul soge saneun saram gaseumsoge sumgin saram hanaimnida (seseorang yang aku lihat, hanya satu orang yang aku simpan didalam hatiku)
Geudae hanaimnida (Kaulah, kaulah seorang)
Geudael saranghamnida (Aku mencintaimu)

Saat melody mencapai puncaknya, inspirasi feeling pun muncul antara diriku dengan dirinya hingga kami menyanyikan lirik yang sama secara bersamaan.
# Reff
Naega itji motal sarangiyeo haengbokhaetdeon sarangiyeo (Cintaku yang tak terlupakan, cintaku yang membahagiakan)
Love is, Love is, Love is feeling (Cinta, cinta, cinta adalah perasaan)
Love is my heart meomchul su eomneun sarang Love is my heart (Cinta adalah hatiku – cinta yang tak terhentikan – cinta adalah hatiku)
Jidokhan seulpeumdo uriui sarangeul mageul su eobtjyo (Biarpun duka yang mendalam takkan menghentikan cintaku)
# Back to Reff

Karena Ji Won tidak sanggup menyanyikan dalam nada tinggi maka aku berinisiatif untuk menyanyikan sendiri bagian lirik tersebut.

Naui sojunghan saram sarangeul allyeojun saram geudaeimnida (Seseorang kesayanganku, seseorang yang mengajari aku cinta, itu dirimu)
o~ naui meori soge bakhin saram gieok soge saneun saram geudaemnida (Seseorang yang melekat didalam pikiranku, seseorang yang selalu aku kenang, itu dirimu)

Saat detik-detik terakhir melody dan bagian lirik berakhir, kami menyanyikan lirik itu secara bersama-sama sebagai penutup dari nyanyian mereka.

Geudae hanaimnida (Kaulah, kaulah seorang)
Geudael saranghamnida (Aku mencintaimu)
Naega itji motal sarangiyeo haengbokhaetdeon sarangiyeo (Cintaku yang tak terlupakan, cintaku yang membahagiakan)
Love is, Love is, Love is feeling (Cinta, cinta, cinta adalah perasaan)

 “ Selesai, wah daebak! Lagu ini benar-benar sesuai dengan perasaanku saat ini.” Kata Ji Won dengan senangnya.
“ Jeongmal?” Tanyaku.
“ Nde. Tapi apa judul lagu ini?” Tanya Ji Won.
“ Love is feeling.” Kataku dengan spontan.
“ Myung Soo-ah, kau romantic sekali.” Kata Ji Won dengan senangnya dan dengan refleksnya dia memelukku dengan eratnya. Aku terkejut bukan main sekaligus senang sehingga terbit senyum tipis di bibirku ini.
“ Kau ingin membunuhku eoh memelukku dengan erat seperti ini?” Tanyaku.
“ Mianhae. Aku terlalu senangnya hingga aku lupa diri.” Jelas Ji Won sambil melepaskan pelukannya.
“ Arra. Besok kita latihan lagi disini.” Kataku lalu meninggalkannya.
“ Yak, tunggu aku!” Teriak Ji Won lalu menyusulku.

Kami pun pergi bersama menuju parkiran. Setelah itu kami terpisah karena dia langsung pulang menuju rumahnya. Berbeda denganku yang masih melihatnya di belakang hingga dia tak terlihat lagi.






TBC

Tidak ada komentar: