[SERIES]
Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 24
Title : [SERIES] Love is Feeling
(Myung Soo’s Diary) Part 24
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Comedy, Sad, and Tragedy
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L Infinite
and Kim Ji Won
Other Cast : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim
Heechul, Im Yoona, Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon,
Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min,
Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki,
Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae
Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim
Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan
Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun, member Infinite, member Super Junior, member
Girls Generation
Note: Sebelum Reader
membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik
jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena
“[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari
“[SERIES] Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah
beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.
Preview
Kami masuk ke kamarku.
Dia melepaskan genggaman tanganku dan berjalan menelusuri isi yang ada di
kamarku.
“ Kau masih menyimpan foto kita dulu?” Tanyanya tak percaya
sambil mengambil pigura yang berisikan foto kami.
“ Bukan hanya itu saja tapi aku masih menyimpan pakaian
couple yang aku beli dulu untuk kita.” Jelasku sambil memeluknya dari belakang.
“ Jeongmal?” Tanyanya tak percaya.
“ Nde.” Kataku sambil menciumi lehernya.
“ Yak, hentikan! Geli.” Katanya sambil menyimpan kembali
pigura itu diatas meja.
“ Waeyo? Bukankah kau menikmatinya.” Godaku.
Next
“ MWO? Bukankah kau yang menikmatinya. Aku tak menyangka kau
masih yadong seperti ini. Bahkan kau melakukannya tanpa menyatakan cintamu
terlebih dahulu kepadaku.” Katanya.
“ Araseo. Bukankah aku tadi sudah menyatakan seluruh
perasaanku bahkan didepan orang tuaku. Bagaimana dengan neo namjachingu?”
Tanyaku.
“ Dia bukanlah nae namjachingu. Dia adalah nae chingu sewaktu
di Jepang dan aku sudah menganggapnya sebagai nae oppa.” Jelasnya.
“ Lalu mengapa kau diam saja saat aku menganggapnya neo
namjachingu?” Tanyaku tak terima.
“ Aku hanya tak ingin terlihat lemah didepanmu saja.”
Jelasnya.
“ Araseo. Kajja! Kita tidur sekarang!” Ajakku sambil
menggendongnya menuju ranjang.
“ Yak, lepaskan! Aku bisa jalan sendiri. Apakah neo omma
membenciku?” Tanyanya dengan serius sementara aku membaringkannya di ranjangku.
“ Dia sebenarnya sangat penasaran dengan dirimu. Dulu aku
pernah menceritakan tentang dirimu kepada omma sewaktu kita masih pacaran dan
berjanji akan membawamu ke rumah. Tapi janji itu terpaksa harus aku ingkari
karena hubungan kita yang sudah berakhir. Namun janji itu tak sepenuhnya aku
ingkari karena pada akhirnya aku bisa membawamu kesini meskipun dalam situasi
dan kondisi yang tidak tepat.” Jelasku.
“ Mianhae, karena aku telah memutuskan hal bodoh seperti itu.”
Katanya dengan menyesal.
“ Seharusnya aku yang meminta maaf padamu. Karena aku telah
menyakiti hatimu dengan menolakmu saat kau memintaku untuk kembali padamu.
Padahal waktu itu aku masih mencintaimu. Hanya saja egoku yang sangat tinggi
ini mengalahkan rasa cintaku padamu. Jeongmal mianhae.” Jelasku sambil
memeluknya.
“ Nan gwenchana. Meskipun kau menolakku namun aku tahu bahwa
kau masih mencintaiku. Matamu itu tidak bisa membohongiku, Myung Soo.” Katanya
sambil memegang kedua mataku.
“ Sampai kapan kau akan berhenti menyentuh mataku ini?”
Godaku.
“ Oops, sorry. Kalau begitu aku akan tidur sekarang, nde.”
Katanya sambil melepaskan tangannya dari kedua mataku namun dengan segera aku
memegang tangannya itu.
“ Tidak bisa semudah itu kau langsung tidur.” Kataku sambil
menindih tubuhnya.
“ Waeyo? Apa yang akan kau lakukan?” Tanyanya dengan panik.
“ Aku akan menghukummu karena kau telah membohongiku mengenai
kebenaran tentang In Guk.” Kataku.
Saat Ji Won akan menjawabnya, aku langsung mencium bibirnya
dari semula hanya menempelkannya namun kini ciuman itu menjadi sangat panas. Dia
membalasnya hingga aku melepaskan ciuman
itu karena mengetahui dia kehabisan nafas.
“ Kajja! Lebih baik kita tidur saja. Besok kita harus menghadiri
konferensi pers.” Kataku sambil memeluknya sedangkan dia hanya tersenyum dan
membalas pelukanku. Akhirnya kami pun tidur.
Tanpa terasa matahari telah terbit menyinari kedua insan yang
masih terbalut dalam dekapan selimutnya. Tak biasanya aku bangun lebih awal
seperti ini. Aku terus memandangnya saat tidur. Wajahnya terlihat damai ketika
sedang tidur. Aku melihat dia menggeliatkan sedikit tubuhnya. Dia pun membuka
kedua matanya dan melihat kearahku dan terkejut melihatku.
“ Tidurmu lelap sekali.” Kataku sambil mengelus wajahnya.
“ Sejak kapan kau sudah bangun?” Tanyanya.
“ Rahasia. Kajja! Kita mandi bersama.” Ajakku sambil
menariknya kedalam pelukanku.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? SHIRREO.” Tolaknya dengan tegas.
“ Waeyo? Bukankah kita sudah saling melihat tubuh ini.”
Godaku.
“ Shirreo, andwe. Pergi jauh kau dariku! Di pagi buta kau sudah
yadong seperti ini.” Katanya dengan panik sambil melangkah mundur dan segera
masuk kedalam kamar mandi lalu mengunci pintunya.
“ Apakah kau yakin tak ingin mandi bersamaku?” Teriakku dari
luar pintu kamar mandi sambil tersenyum jahil.
“ 100 % yakin.” Teriaknya.
“ Yeoja babo. Di kamar ini ada dua kamar mandi. Jadi aku tak
perlu menunggunya selesai mandi. Selamat mandi Ji Won sayang.” Gumamku sambil mengambil
handuk dan masuk ke kamar mandi yang satunya.
Ku lihat dia belum keluar dari kamar mandi. Aku pun mengambil
ponselku dan mengirim message.
To: Woohyun, Jessica,
Kyuhyun, Hong Ki, In Guk
Hari ini adalah ultah
tahun Ji Won. Aku ingin kalian hadir nanti ke “Petite France” malam ini tepat
jam 9 p.m. Aku ingin memberikan kejutan kepadanya. Luangkanlah waktu kalian
untuknya. Jebal, beritahu chingu lainnya agar datang kesana. Gomawo.
Aku memasukkan ponselku kedalam celana. Ku lihat dia selesai
mandi. Ketika dia keluar dari kamar mandi, dia terlihat terkejut saat melihatku.
“ Apakah kau sudah mandi?” Tanyanya dengan penasaran.
“ Nde.” Kataku sambil memakai jam tanganku.
“ Dimana kau mandi?” Tanyanya kembali.
“ Itu adalah pertanyaan konyol yang pernahku dengar dari
mulutmu. Di kamar ini ada 2 kamar mandi. Jadi aku tak perlu menunggumu selesai
mandi.” Jelasku.
“ Araseo. Apa kau masih mempunyai pakaian lain? Pakaianku
sudah kotor.” Tanyanya.
“ Bukalah lemari disana! Kau boleh mengambil pakaian mana saja
yang kau inginkan.” Kataku sambil menunjukan lemari yang ku maksud lalu dia
berjalan kearah lemari itu.
“ Yak, apakah kau pernah membawa yeoja lain sebelumnya?”
Tanyanya penuh selidik.
“ Menurutmu?” Godaku.
“ Aish jinja.” Kesalnya sambil mengambil sembarang pakaian
dan masuk ke kamar mandi lagi sedangkan aku tersenyum melihat tingkah lakunya
yang seperti itu.
Setelah selesai, kami menuju ruang makan. Saat makan suasana
sangat hening hingga kami selesai makan. Dia pamit kepada orang tuaku. Appa
meresponnya dengan senyuman. Namun berbeda dengan omma yang mengabaikannya
bahkan meninggalkan kami. Aku memegang tangannya sambil menariknya agar
bergegas masuk ke mobil agar tidak terlambat dalam konferensi pers. Setelah
tiba di lokasi konferensi pers, kami memakai alat penyamaran. Kami tiba di
ruang rias. Kami pun di rias. Waktupun telah tiba, kini kami berjalan dengan
pelan menuju kursi konferensi pers dan duduk. Kilauan blitz menerangi wajah kami.
Wartawan mulai berkumpul dan mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan mereka
tanyakan. In Guk yang ditunjuk sebagai pembuka konferensi pers pun mulai
berbicara dan mempersilahkan para wartawan mengajukan beberapa pertanyaan
dengan tertib agar memudahkan aku dan Ji Won dalam menjawab pertanyaan
tersebut.
“ Geure, saya menyatakan acara konferensi pers ini dibuka.
Saya harap kepada para wartawan agar mengajukan pertanyaan dengan tertib demi
kenyamanan selama konferensi pers berlangsung. Bagi para wartawan yang akan
bertanya dipersilahkan!” Kata In Guk dengan tegasnya.
“ Apakah benar lagu yang berjudul Love is Feeling kalian yang menciptakannya?” Tanya salah satu
wartawan itu.
“ Nde. Kami yang menciptakannya, saat kami mengikuti ujian
sewaktu kuliah dulu. Kebetulan kami adalah rekan kelompok dalam ujian waktu
itu.” Jelas Ji Won.
“ Apakah kalian sengaja menyanyikan lagu itu dalam acara
reality We Got Married?” Tanya
Wartawan itu.
“ Sebenarnya Ji Won tidak mengetahui bahwa dalam script itu
kami akan menyanyikan lagu itu. Lagu yang terdapat dalam script adalah All For You. Namun karena saya tahu
bahwa Ji Won belum lama tinggal di Korea, dia tidak hafal lagu tersebut. Jadi
saya berinisiatif untuk mengganti lagu tersebut.” Jelasku.
“ Apakah kalian dengan sengaja mengikuti acara reality We Got Married itu?” Tanya Wartawan
lainnya.
“ Tepat sekali. Itu
adalah rencanaku sebagai awal untuk mendekatinya lagi.” Pikirku.
“ Aniyo. Kami bahkan tidak tahu sama sekali lawan main kami
dalam acara tersebut.” Jelasnya.
“ Apakah kalian tinggal dalam apartemen yang sama? Kami
kemarin sempat mengunjungi apartemen kalian tapi kalian sepertinya tidak ada.”
Tanya Wartawan itu.
“ Aniyo. Kami tinggal di apartemen yang berbeda. Hanya saja
apartemen kami berada pada gedung sama dan kami bertetangga.” Jelasnya.
“ Sepertinya dari pertanyaan yang kami ajukan, jawabannya
benar semua. Lalu apakah kalian memiliki hubungan saat ini?” Tanya Wartawan
lainnya.
“ Sebenarnya sewaktu kuliah kami sempat menjalin hubungan
namun tidak lama kemudian kami putus.” Jelasnya.
“ Mengapa kalian bisa putus? Apakah benar bahwa paparazzi yang
berinisial KY adalah Kim Yerim yang tak lain adalah yeoja yang menyukai L
sewaktu kuliah dulu.” Tanya Wartawan itu.
“ Dulu kami hanya merasa kurang cocok satu sama lain. Jadi
kami memilih untuk mengakhiri hubungan ini. Mengenai paparazzi yang berinisial
KY, saya tidak tahu menahu soal itu. Jadi saya tidak bisa menjawabnya.”
Jelasnya kembali.
“ Jika kalian benar-benar sudah tidak mempunyai hubungan
apa-apa lagi. Apakah foto ini benar? Foto ketika kalian sedang berciuman
setelah syuting acara reality We Got
Married itu.” Tanya Wartawan lainnya.
“ Inilah saatnya untuk
mengatakan kebenarannya kepada mereka. Agar scandal ini berakhir. Ku pikir ada
2 resiko saat ini. Jika aku memberitahukan kepada public ada dua kemungkinan
mereka akan menyerang kami atau menerima kami sebagai pasangan.” Pikirku.
“ Sebenarnya hubungan kami tidak berakhir seperti yang
dikatakan oleh Ji Won. Kebenaran mengenai foto tersebut adalah benar. Kami berciuman
setelah syuting.” Jelasku sedangkan ku lihat Ji Won refleks melihat kearahku sedangkan
wartawan lainnya mulai ribut mendengar jawaban dariku.
“ Setelah kalian mengungkapkan semua ini, apa yang akan
kalian lakukan selanjutnya? Apakah kalian tidak khawatir dengan para fans atau
antifans kalian?” Tanya Wartawan itu.
“ Kami akan memulai kembali hubungan ini kedalam arah yang
lebih serius lagi karena aku tidak ingin kehilangannya untuk kedua kalinya.”
Jelasku sedangkan ku lihat dia membelalakan matanya setelah mendengar jawaban
dariku.
“ Apakah maksud anda, kalian akan menikah?” Tanya Wartawan itu
kepadaku.
“ Mengapa tidak? Jika pihak agency mengijinkan maka kami akan
menikah dengan segera. Bagi para fans dan antifans kami mohon restui hubungan
kami ini.” Jelasku sambil mengedipkan salah satu matanya sedangkan para
wartawan dibuat tertawa olehku.
“ Apakah masih ada pertanyaan lagi?” Tanya In Guk.
“ Sepertinya sudah cukup dan jawaban dari mereka sangat
memuaskan bagi kami.” Kata salah satu wartawan.
“ Geure, jika sudah tidak ada pertanyaan lagi maka acara
konferensi pers ini saya tutup. Sekian dan kamsahamnida.” Kata In Guk sambil
membungkukan sebagian kepalanya lalu pergi meninggalkan lokasi sedangkan Ji Won
dan aku mengikutinya dari belakang.
Setelah acara konferensi pers selesai dan para wartawan sudah
bubar, kami dipanggil oleh manager masing-masing untuk menjelaskan insiden
konferesi pers yang jawabannya tidak seperti yang mereka harapkan.
“ L , bisakah kau jelaskan! Mengapa kau berbicara seperti itu
saat konferensi pers?” Tanya Managerku.
“ Hyung, semua yang aku bicarakan tadi adalah sebuah
kebenaran. Aku akan bertanggung jawab atas insiden ini.” Jelasku.
“ Bagaimana caranya kau akan bertanggung jawab? Sedangkan isi
kontrak melarangmu untuk menikah.” Tanya Managerku.
“ Tenanglah, hyung! Aku tidak mempermasalahkan soal
pernikahan. Yang menjadi masalah adalah apakah pihak agency mengijinkan kami
untuk berpacaran?” Tanyaku to the point.
“ Geure, mungkin kau tidak melanggar isi kontrak ini. Untuk
masalah pacaran, kita lihat dulu bagaimana respon dari para fans kalian dulu.”
Kata Managerku.
“ Hyung, lihatlah! Para fans mereka menyetujui hubungan
mereka bahkan menyetujui agar mereka segara menikah.” Kata Manager Kim sambil
menunjukan isi SNS kepada Managerku.
“ Ternyata kalian beruntung sekali banyak pihak yang
mendukung hubungan kalian berdua. Geure, jika begini jadinya kalian boleh
berpacaran asal kalian tidak melanggar kontrak yang melarang kalian untuk
menikah. Jika kalian ingin menikah tunggulah sampai masa kontrak ini habis.”
Jelas Managerku sedangkan Ji Won dan aku
tersenyum satu sama lain.
“ Kalian boleh keluar sekarang!” Kata Manager Kim lalu kami
pun keluar dari ruangan itu.
“ Kajja, kita pergi!” Ajakku.
“ Oedigga?” Tanyanya.
“ Rahasia. Kau akan mengetahuinya nanti.” Kataku.
“ Tapi ini sudah malam, L . Lebih baik kita istrirahat saja
setelah konferensi pers tadi.” Tolaknya.
“ Tidak ada penolakan. Kajja!” Ajakku sambil menarik
tangannya.
Kami masuk kedalam mobil. Selama perjalanan dia memperhatikan
wajahku dengan wajah yang bertanya-tanya namun aku mengabaikannya. Kini kami
telah tiba di “ Petite France”. Dia yang tak mengerti hanya mengikutiku hingga
mereka berada di tengah-tengah “ Petite France”.
“ Pejamkan matamu sebentar!” Titahku.
“ Waeyo? Mengapa aku harus melakukannya? Kau tidak akan
melakukan hal yadong di tempat seperti ini bukan?” Curiganya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar