Senin, 30 Juni 2014

[SERIES] What ? Married ??? Part 2

[SERIES] What ? Married ??? Part 2
Title                 : [SERIES] What ? Married ??? Part 2
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Married Life, Romance, and Sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast      : Kim Myung Soo aka L , Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Choi Siwon, Park Jung Soo aka Leeteuk, Shindong, Kang In, Kim Ryeowook, Kim Heechul, Kim Jung Woon aka Yesung, Lee Sungmin, Jung Yong Hwa, Kang Min Hyuk, Choi Minho, Lee Taemin, Onew, Key, Lee Junghyun, Krystal Jung, Choi Sulli, Victoria Song, Luna, Amber, Kim Seohyun, Jessica Jung, Kwon Yuri, Kim Taeyeon, Im Yoon ah, Choi Sooyoung, Tiffany Hwang, Lee Sunkyu aka Sunny


Preview

“ Ini adalah nomorku. Kau bisa menghubungiku. Tapi jika aku tak membalasnya maka aku sedang sibuk. Araseo.” Jelas Kyuhyun.
“ Arra.” Kata Ji Won sambil mengambil ponselnya kembali.
“ Ah, satu hal lagi. Mulai besok masa lajangmu telah berakhir. Jadi nikmati malam ini sebagai malam terakhir masa lajangmu. Aku pergi.” Goda Kyuhyun sambil menunjukan smirknya lalu meninggalkan Ji Won yang tercengang mendengarnya.
“ Yak, aish jinja. Ahjussi gila, kau benar-benar menyebalkan.” Teriak Ji Won tak terima sambil masuk kedalam rumahnya sedangkan Kyuhyun tertawa bukan main mendengar teriakan Ji Won.

Hari yang ditunggu oleh Kyuhyun dan Ji Won kini telah tiba. Mereka hari ini resmi menjadi sepasang suami istri setelah pengantin pria dipersilahkan untuk mencium pengantin wanita. Ji Won yang mendengarnya langsung membelalakan matanya.
Next

“ Wae? Apakah kau menginginkannya?” Bisik Kyuhyun.
“ Andwe! Jebal, lepaskan aku kali ini!” Kata Ji Won sambil memelas sedangkan Kyuhyun yang mendengarnya tersenyum.

Kyuhyun pun mendekatkan wajahnya kearah Ji Won. Ji Won refleks menutup matanya. Kyuhyun yang melihatnya tersenyum dan mencium kening Ji Won. Ji Won yang merasakannya langsung membuka matanya kembali dan bernafas dengan leganya.
“ Akhirnya kalian telah resmi menjadi sepasang suami istri.” Kata Nyonya Cho sambil memegang tangan Ji Won.
“ Kyuhyun, tolong jaga Ji Won! Bagaimanapun dia masih terlihat seperti kanak-kanak.” Kata Nyonya Kim kepada Kyuhyun sedangkan Kyuhyun tersenyum yang berarti mengiyakan.
“ Omma, apa maksudnya? Bukankah aku akan tinggal bersama omma?” Tanya Ji Won tak mengerti.
“ Aniyo. Kau mulai sekarang akan tinggal bersama neo nampyeon. Jadilah istri yang baik untuknya!” Kata Nyonya Kim.
“ Omma, geunde…” Kata Ji Won namun terpotong oleh Kyuhyun.
“ Nde, ommonim. Aku akan menjaganya dengan baik.” Kata Kyuhyun sambil tersenyum.
“ Ji Won, chukkhae!” Teriak Sulli.
“ Omma, bagaimana Sulli ada disini? Bahkan aku tak memberitahunya sama sekali.” Tanya Ji Won dengan terkejut.
“ Dia adalah sepupuku. Aku dengar kau adalah sahabatnya. Jadi aku mengundangnya kemari.” Kata Kyuhyun.
“ Oppa. Aku masih tak menyangka bahwa kau akan menikah dengan Ji Won?” Kata Sulli tak percaya.
“ Bukankah aku sudah membuktikannya kepadamu sekarang bahwa aku tidak berbohong.” Kata Kyuhyun kepada Sulli.
“ Arra, oppa. Ji Won, kau tenang saja! Aku pasti merahasiakan pernikahan kalian. Ini ada kado untukmu.” Kata Sulli sambil memberikan kado kepada Ji Won.
“ Gomawo, Sulli. Kau adalah sahabat terbaikku.” Kata Ji Won sambil memeluk Sulli.
“ Setelah menikah, kau tidak akan langsung memiliki anak bukan?” Goda Sulli dalam bisiknya.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Aniyo. Aku tidak akan memilikinya untuk sekarang.” Bisik Ji Won kembali.
“ Geure, lebih baik kalian pulang ke apartemenmu sekarang dan semua barang Ji Won telah omma kirim ke apartemenmu. Kalian tinggal membereskannya saja.” Kata Nyonya Cho.
“ Omma, aku pasti akan merindukanmu.” Kata Ji Won sambil memeluk Nyonya Kim.
“ Kau boleh mengunjungi omma kapan saja. Kau pergilah sekarang! Suamimu pasti sangat sibuk sekali.” Kata Nyonya Kim.
“ Omma, ommonim, dan Sulli. Kami pergi sekarang, nde.” Pamit Kyuhyun sambil membungkukan sebagian kepalanya dan Ji Won pun mengikutinya.

Kyuhyun POV

Kami tiba di apartemenku. Aku sudah mengganti pakaianku dengan pakaian santai. Saat aku akan pergi, aku masuk ke kamar Ji Won dan menghampirinya.
“ Waeyo? Mengapa kau masih memakai gaun itu? Apakah kau sangat menyukai gaun itu?” Tanyaku sambil menghampirinya.
“ Aniyo. Aku sudah berusaha membuka gaun ini. Tapi tanganku tidak bisa menggapai pengait gaun ini.” Katanya sambil menunjukkan letak pengait gaun itu.
“ Mengapa kau tidak bilang kepadaku?” Tanyaku sambil membuka pengait gaun itu.

Setelah membuka pengait gaun itu, aku membelalakan mataku saat aku melihat payudaranya karena gaun itu lepas dari tubuhnya. Namun dia segera menahannya dengan kedua tangannya.

“ Apakah aku tidak salah melihatnya? Yang ku lihat tadi benar-benar payudaranya. Aish jinja, mengapa aku harus melihatnya? Bagaimanapun aku ini seorang namja. Geunde, dia ini adalah nae anae mungkin tidak masalah bila aku menyentuhnya. Ani, Kyuhyun kau harus berpikir jernih. Dia ini masih seorang pelajar lalu Seohyun mau kau apakan?” Pikir Kyuhyun dengan frustasinya.

“ Yak, ahjussi. Mengapa kau tidak bilang terlebih dahulu? Kalau kau akan membuka pengaitnya.” Tanyanya tak terima.
“ Mian, aku sedang tergesa-gesa. Aku akan pergi sekarang. Apakah kau tidak apa-apa bila tinggal di apartemen sendirian?” Tanyaku.
“ Oedigga?” Tanyanya.
“ Aku harus latihan untuk konser. Mungkin aku akan pulang malam. Kau jangan menungguku.” Kataku.
“ Araseo.” Katanya lalu aku pergi meninggalkannya.
Aku tiba di Agensi SM Entertaiment. Aku pun mengetuk pintu dan masuk ruang rapat. Aku sudah ijin kepada Leeteuk hyung untuk datang terlambat hari ini.
“ Mianhae, aku datang terlambat.” Kataku lalu duduk di kursi dekat member Super Junior.
“ Geure, kita mulai kembali rapat untuk konser MBC Korean Music Wave in Seoul. Tadi kita sudah membahas pasangan yang akan berduet dan pasangan dance. Kebetulan karena Kyuhyun sudah ada disini. Dalam konser Kyuhyun akan berduet dengan Seohyun. Untuk lagu yang akan kalian bawakan, kalian bisa mendiskusikannya setelah ini. Cukup sekian untuk rapat kali ini. Kalian boleh keluar!” Kata manager lalu kami yang ada didalam pun keluar dari ruang rapat.

“ Mengapa harus dengan Seohyun? Apa yang harus ku katakan kepadanya nanti bila dia bertanya tentang pembicaraan kami sebelumnya.” Pikirku.

“ Kyu oppa.” Panggil Seohyun namun aku tetap berjalan berpura-pura tak mendengarnya.
“ Sungmin hyung.” Panggilku kepada Sungmin lalu menghampirinya dan mengabaikan Seohyun.
“ Wae?” Tanya Sungmin.
“ Aku ingin bicara padamu. Hal ini sangat penting menyangkut hidup dan matiku.” Kataku.
“ Arra, kajja!” Ajaknya.
“ Oedigga?” Tanyaku.
“ Ke café langganan kita. Bukankah kau ingin membicarakan hal yang penting?” Tanyanya kembali.
“ Nde.” Kataku lalu kami pergi ke café.

Setibanya di café, aku menjadi ragu untuk menceritakannya kepada Sungmin hyung. Namun aku bingung memikirkan jalan keluarnya sendirian. Aku harus menceritakannya.
“ Hyung, aku ingin meminta pendapat darimu. Hanya hyung lah yang sangat ku percaya saat ini.” Kataku.
“ Arra, apakah kau sedang mempunyai masalah dengan Seohyun?” Tanyanya.
“ Sebenarnya tidak seperti itu. Tapi ini berhubungan dengan Seohyun.” Kataku.
“ Ceritakanlah! Mungkin kita bisa mencari solusi bersama-sama.” Katanya.
“ Hyung, sebenarnya tadi pagi aku telah menikah dengan seorang yeoja.” Kataku sedangkan Sungmin yang mendengarnya langsung tersedak bukan main.
“ MWO? MENIKAH? Apakah aku tidak salah dengar?” Tanyanya tak percaya.
“ Nde. Aku telah menikah dengan yeoja yang telah dipilih oleh almarhum nae appa. Dia masih seorang pelajar SMA kelas 3 dan sebentar lagi akan lulus. Aku tak bisa menolak perjodohan itu karena aku tak ingin kehilangan omma setelah aku kehilangan appa.” Jelasku.
“ Araseo. Aku memahami kegelisahanmu itu. Jika aku menjadi dirimu, aku juga pasti akan menerima perjodohan itu. Kau harus membicarakan hal ini kepada Seohyun karena cepat atau lambat dia pasti akan mengetahuinya.” Katanya kembali.
“ Tapi aku tak ingin menyakitinya, hyung.” Kataku.
“ Arra, lebih baik dia merasa sakit sekarang daripada nanti.” Katanya kembali.
“ Kau ada benarnya juga, hyung. Tapi aku sangat mencintai Seohyun.” Kataku kembali.
“ Ada satu jalan lagi.” Katanya dengan tersenyum.
“ Apa itu?” Tanyaku dengan penasaran.
“ Kau bisa menceraikan istrimu.” Katanya.
“ Geunde hyung, apakah itu tidak keterlaluan? Dia telah mengorbankan masa mudanya hanya untuk menikah denganku. Aku tidak tega menyakiti yeoja selugu dan sepolos seperti dia.” Tanyaku kembali.
“ Kau harus memilihnya. Apakah kau akan memilih Seohyun atau istrimu itu? Semua pilihan ada ditanganmu. Lebih baik kau pikirkan ini dengan baik karena cepat atau lambat Seohyun pasti akan mengetahuinya.” Katanya kembali.
“ Araseo. Gomawo, hyung. Karena kau telah mendengarkan ceritaku ini dan aku mohon rahasiakan pernikahanku ini. Aku akan mempertimbangkan kembali solusi yang telah kau berikan kepadaku.” Kataku.
“ Nde. Aku masih belum bisa memberikan solusi yang terbaik untukmu karena kau harus memikirkan kembali solusi yang terbaik untuk kalian.” Katanya.
“ Ini sudah malam, hyung. Aku harus pulang sekarang. Aku takut dia belum terbiasa tinggal di apartemenku. Aku takut terjadi sesuatu kepadanya.” Kataku sambil melihat jam tanganku.
“ Dia tinggal di apartemenmu? Apakah kau khawatir kepadanya?” Tanyanya tak percaya.
“ Nde, dia tinggal di apartemenku. Molla. Aku pergi sekarang.” Kataku lalu aku pergi meninggalkan Sungmin hyung.

Aku pun tiba di apartemen. Saat aku masuk, suasana sangat gelap sekali. Aku pun menyalakan lampunya. Aku berjalan menuju kamar Ji Won. Entah mengapa aku ingin melihatnya walau hanya sebentar saja. Ku lihat dia tidur dengan nyenyak sekali.
“ Semoga kau bermimpi indah.” Bisikku.

Aku membenarkan kembali selimut yang dia pakai. Setelah selesai, aku mematikan kembali lampu kamarnya dan pergi menuju kamarku. Aku masih terpikirkan solusi yang diberikan oleh Sungmin hyung.

“ Apakah aku harus menceraikannya? Besok aku akan bicara kepadanya.” Pikirku lalu aku pun tertidur.

Ji Won POV

Malam telah berganti menjadi pagi. Aku terbangun dari tidurku. Aku pun bergegas mandi karena harus berangkat sekolah.
“ Apakah dia berada di kamarnya? Jika iya maka aku harus membuatkannya sarapan.” Gumamku sambil berjalan ke kamarnya.

Aku membuka knop pintu kamarnya. Ku lihat dia tidur masih menggunakan pakaiannya yang kemarin. Aku pun menutup kembali pintu kamarnya dengan pelan. Aku pun membuat sandwich sebelum berangkat ke sekolah. Ku dengar suara pintu terbuka. Sepertinya dia sudah bangun.
“ Apakah kau akan berangkat ke sekolah sekarang?” Tanyanya.
“ Nde. Aku membuatkanmu sandwich. Sepertinya kau kelelahan sekali. Aku akan berangkat sekarang.” Kataku sambil memakai tasku.
“ Chankkaman! Aku akan mengantarkanmu.” Katanya sambil memakan sandwich buatanku.
“ Aniyo. Aku tak ingin merepotkanmu.” Tolakku.
“ Tak ada penolakan. Duduklah! Dan temani aku makan sandwich ini.” Katanya sambil membuang sayuran yang ada pada sandwich.
“ Mengapa kau membuang sayurannya?” Tanyaku tak terima.
“ Aku tak menyukai sayuran.” Katanya.
“ Mianhae, aku tidak tahu sebelumnya.” Kataku.
“ Nan gwenchana. Tunggulah! Aku akan mengganti pakaian dulu.” Katanya lalu berjalan menuju kamarnya.

Lama menunggu, akhirnya dia selesai mengganti pakaiannya dan mengantarkanku ke sekolah. Selama perjalanan menuju sekolah, kami saling diam hingga dia berbicara kepadaku terlebih dahulu.
“ Aku tidak akan pulang selama 3 hari. Apakah kau tidak apa-apa tinggal di apartemen sendirian? Apakah aku perlu mengantarkanmu ke rumahmu?” Tanyanya.
“ Apakah kau mengkhawatirkanku?” Tanyaku sambil melihat kearahnya.
“ Aniyo. Untuk apa aku mengkhawatirkanmu.” Elaknya.
“ Nan gwenchana. Lagipula aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa merasa tenang saat tidur bila tidak ada kau di apartemen.” Kataku.
“ Waeyo? Mengapa bisa seperti itu?” Tanyanya tak terima.
“ Aku takut kau akan menyerangku ketika aku sedang tidur. Bahkan kau telah melihat payudaraku kemarin.” Godaku sambil melihat kearahnya dan ku lihat dia menelan ludahnya sendiri.
“ Yak, bagaimana mungkin aku menyerang anak kecil sepertimu? Lagipula kemarin aku tak sengaja melihatnya.” Elaknya sedangkan aku tertawa kecil mendengarnya.
“ Araseo. Aku hanya bercanda. Kita sudah sampai. Kalau begitu aku turun sekarang.” Kataku sedangkan dia hanya tersenyum.

Aku melambaikan tangan kepadanya setelah turun dari mobilnya. Dia juga melambaikan tangannya dan pergi meninggalkanku.
“ Ji Won.” Panggil Krystal dan Sulli bersamaan.
“ Nugu? Siapa yang mengantarkanmu tadi.” Tanya Krystal penuh curiga.
“ Dia adalah nae oppa.” Kataku.
“ Apakah dia sangat tampan? Jika benar maka kenalkan kepadaku.” Tanya Krystal kembali.
“ Dia sudah mempunyai yeojachingu.” Elakku.
“ Kajja, kita masuk ke kelas sekarang!” Ajak Sulli sambil menggandeng tanganku dan tangan Krystal.

Bel istirahat pun berbunyi. Aku pergi ke perpustakaan. Aku mengambil banyak buku hingga tanpa sengaja aku menabrak seseorang dan kami jatuh bersamaan dengan buku yang ku bawa.
“ Mianhae.” Kataku sedangkan ku lihat dia hanya diam saja dan memakai kembali headset miliknya lalu meninggalkanku.
“ Mengapa namja itu sangat dingin sekali? Padahal aku telah meminta maaf kepadanya.” Gumamku sambil mengambil buku yang jatuh tadi.

Aku menyimpan buku itu diatas meja. Aku kembali mencari buku yang belum ku dapat sebelumnya. Akhirnya aku menemukannya. Namun saat aku akan mengambil buku itu. Buku itu tertahan seperti ada yang memegangnya diseberang sana. Dia pun melemaskan pegangannya terhadap buku itu. Aku pun mengambilnya. Setelah mengambilnya, aku membelalakan mataku saat melihat namja itu ada didepanku dan menatap tajam mataku.
“ Apakah kau menginginkan buku ini?” Tanyaku dengan hati-hati kepadanya namun lagi-lagi dia mengabaikanku dan pergi meninggalkanku.
“ Siapakah namja itu? Apakah aku pernah berbuat salah kepadanya hingga dia bersikap dingin seperti itu kepadaku.” Gerutuku sambil membawa buku-buku yang telah ku pinjam. Ku lihat Sulli datang menghampiriku.
“ Ji Won.” Panggilnya.
“ Wae?” Tanyaku.
“ Bagaimana malam pertamamu?” Tanyanya dengan pelan.
“ Tidak ada malam pertama bahkan dia tidak akan pulang selama 3 hari ini. Apakah kau akan menginap di apartemenku? Aku sangat takut sekali bila tinggal disana sendirian.” Tanyaku kepadanya.
“ Memangnya dia akan pergi kemana?” Tanyanya kembali.
“ Molla. Aku tidak menanyakannya.” Kataku.
“ Babo. Bagaimana mungkin kau tidak menanyakan sesuatu kepadanya? Bukankah kau ini istrinya.” Kata Sulli dengan kesalnya.
“ Mengapa kau mengataiku bodoh? Apakah aku harus menanyakannya? Itu adalah urusannya.” Elakku.
“ Terserah kau saja. Aku akan membantumu membawa buku-buku ini. Mengapa kau meminjam banyak sekali buku?” Tanyanya sambil mengambil sebagian buku yang telah ku bawa sebelumnya.
“ Untuk mengisi waktu luangku di apartemen.” Kataku.
“ Kau tak memerlukan buku-buku ini karena aku akan mengajakmu pergi menonton konser.”
“ Jeongmal? Akhirnya aku tidak perlu merasa bosan.” Kataku dengan senangnya.
“ Nde.” Kata Sulli.

Bel pulang pun telah berbunyi. Aku pergi ke parkiran bersama Sulli dan Krystal.
“ Ji Won, kau akan pulang bersama siapa? Apakah denganku atau Sulli? Apakah neo oppa tidak menjemputmu.” Tanya Krystal.
“ Aku akan pulang bersama Sulli. Nae oppa sangat sibuk sekali.” Elakku namun mataku tertuju pada namja dingin yang sedang duduk dibawah pohon taman.
“ Waeyo?” Tanya Sulli.
“ Apakah kalian mengenal namja itu? Tanyaku sambil menunjuk namja itu.
“ Ah, dia adalah Kim Myung Soo. Tapi dia sering dipanggil L . Waeyo? Apakah kau menyukainya?” Tanya Krystal kembali.
“ Aniyo. Aku hanya penasaran saja.” Elakku dan ku lihat chingu namja itu menghampirinya dan mereka pergi bersama-sama.
“ Dia sangat popular sekali di sekolah ini bahkan dia terkenal sebagai namja paling dingin.” Kata Sulli.
“ Jeongmal? Pantas saja tadi pagi dia bersikap dingin kepadaku.” Tanyaku kembali.
“ Apakah kau bertemu dengannya tadi pagi?” Tanya Krystal kembali.
“ Nde. Kami bertemu di perpustakaan dan dia bersikap dingin sekali kepadaku.” Jelasku.
“ Ah, itu bukanlah hal yang aneh lagi bagiku. Kajja! Kita pulang sekarang.” Ajak Sulli.
“ Nde.” Kataku sambil masuk ke mobil Sulli sedangkan Krystal sudah pergi terlebih dahulu.





TBC


Tidak ada komentar: