Kamis, 26 Juni 2014

[Special Edition Love is Feeling] Married Story Part 1

[Special Edition Love is Feeling] Married Story Part 1
Title                 : [Special Edition Love is Feeling] Married Story Part 1
Author             : Cavela
Length             : Double shot
Genre              : Romance, Comedy and Yadong
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L Infinite and Kim Ji Won
Other Cast       : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul,  Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun, member Infinite, member Super Junior, member Girls Generation


Note: Sebelum Reader membaca “[Special Edition Love is Feeling] Married Story” ini. Alangkah lebih baik jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling” dan “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)”.  Karena [Special Edition Love is Feeling] Married Story merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Love is Feeling” dan “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.


Myung Soo POV

Dua tahun telah berlalu dan dua tahun juga kami telah menjalin sebuah hubungan. Hubungan kami bisa dibilang harmonis namun pada kenyataannya kami selalu bertengkar. Kini kami tinggal pada apartemen yang sama karena orang tuaku mendesak agar Ji Won tinggal bersamaku. Awalnya kami menikmati kebersamaan itu layaknya sepasang pengantin baru. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Meskipun kami tinggal pada apartemen yang sama namun kamar kami terpisah.
“ Yak, L . ireona! Palli!” Katanya sambil membangunkanku.
“ Lima menit lagi, chagia. Aku masih mengantuk.” Kataku disela tidurku.
“ Yak, bukankah hari ini kau ada syuting?” Tanyanya sambil membuka selimut yang ku pakai.
“ Araseo. Aku akan bangun. Tapi dengan satu syarat.” Kataku sambil membuka mata.
“ Apakah itu?” Tanyanya namun aku tidak menjawabnya malah aku menyentuh bibirku sendiri dengan jariku. Ku lihat dia menggelengkan kepalanya sebagai tanda menolaknya.
“ Waeyo? Apakah kau menolaknya? Chagia, jebal. Aku sudah lama tak merasakannya. Bahkan kau tega meninggalkanku selama tiga bulan.” Rajukku.
“ Yak, justru aku bersyukur pergi meninggalkanmu selama tiga bulan. Karena aku lelah melayani kau yang selalu yadong setiap hari. Seharusnya aku meminta kepada sutradara agar syuting di California selama satu tahun saja.” Katanya sambil membuka pakaianku.
“ Yak, mengapa kau bicara seperti itu kepadaku? Bukankah saat ini yang yadong itu dirimu? Lihatlah! Bahkan kau membuka pakaianku.” Godaku lalu dia pun memukul kepalaku.
“ Aigo, mengapa aku bisa menyukai namja yadong sepertimu? Aku membuka pakaianmu karena aku akan mencuci semua pakaian kotor disini. Geure, sudah selesai. Sekarang mandilah! Aku akan menunggumu di ruang makan. Ah, aku baru menyadari tubuhmu terlihat errrr sixpack.” Katanya lalu meninggalkanku sambil membawa semua pakaian kotorku termasuk pakaian yang ku gunakan.
“ Dia benar-benar yeoja gila. Bagaimana mungkin dia melucuti semua pakaian yang ku pakai dan hanya menyisakan celana dalam ini. Bahkan dia lebih yadong dariku. Dia cukup berani padaku padahal dia belum menjadi nae anae. Bagaimana kalau dia sudah menjadi nae anae? Aku rasa dia lebih ganas dari cat woman.” Gumamku sambil mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Ji Won POV

Aku senang bukan main kali ini karena berhasil menjahilinya. Aku pun menyiapkan sarapan di meja makan. Aku kembali masuk ke kamarnya dan menyiapkan pakaian untuknya. Ku lihat ponselnya bergetar. Aku mengambil ponselnya dan ku lihat ada pesannya untuknya.
“ Siapa yang mengirim pesan ini? Aish jinja, aku sangat penasaran sekali. Tapi, aku tak mempunyai keberanian untuk membacanya. Ah, lebih baik aku membiarkannya saja.” Gumamku lalu meletakkan ponsel itu kembali.

Aku pun memasukkan semua pakaian kotor ke dalam mesin cuci. Aku kembali ke meja makan dan menunggunya. Tak lama menunggu, dia keluar dari kamarnya dan duduk di kursi depanku. Aku mengambil roti untuknya dan mengolesinya dengan selai.
“ Omma menyuruh kita datang ke butik nanti malam.” Katanya.
“ Waeyo?” Tanyaku sambil memberikan roti itu kepadanya.
“ Apakah kau lupa kalau kita sebentar lagi akan menikah?” Tanyanya tak terima.
“ Aku tidak lupa akan hal itu. Geunyang…” Kataku terpotong.
“ Geunyang? Apakah kau akan menunda pernikahan kita lagi?” Tanyanya dengan sedikit emosi.
“ Aniyo. Bukan begitu maksudku. Apakah kau tidak lelah? Hari ini kau syuting drama setelah itu kita pergi ke butik.” Tanyaku dengan khawatir.
“ Nan gwenchana. Aku tidak akan merasa lelah jika itu menyangkut pernikahan kita. Aku tidak seperti dirimu.” Sindirnya.
“ Kau menyindirku karena aku pernah menunda pernikahan kita dulu.” Kataku tak terima.
“ Aku tidak menyindirmu. Tapi sepertinya kau yang merasa tersindir dengan tindakanmu itu.” Elaknya.
“ Aish jinja, mengapa kau selalu mengajakku bertengkar di pagi buta seperti ini? Padahal aku baru kembali dari California.” Kataku tak terima.
“ Aku lelah berdebat denganmu. Aku akan menjemputmu nanti malam.” Katanya lalu pergi meninggalkanku.
“ Yak, kembalilah! Sarapanmu belum habis.” Teriakku namun dia mengabaikanku dan langsung keluar apartemen. Ku lihat ponselnya masih ada diatas meja. Aku pun mengambilnya dan keluar dari apartemen. Namun dia sudah tak terlihat lagi.
“ Mungkin dia sudah pergi. Ah, aku akan mengantarkannya nanti siang sambil memberikannya makan siang.” Gumamku sambil masuk ke apartemen kembali.

Myung Soo POV

“ Dia selalu saja mengajakku bertengkar. Apakah dia tidak merasa lelah karena selalu mengajakku bertengkar karena hal sepele? Namun aku tak bisa memaafkannya lagi jika dia menunda pernikahan kami seperti dulu dengan alasan sebuah drama yang sangat dia inginkan hingga mengorbankan pernikahan kami.” Gerutuku sambil menyetir.
Aku pun tiba di lokasi syuting. Aku masuk ke ruang rias sambil memasukkan tanganku kedalam jaket namun aku tidak menemukan ponselku.
“ Aish jinja, gara-gara bertengkar dengannya ponselku jadi ketinggalan di apartemen.” Gumamku dengan kesal.

Sutradara memanggilku untuk bersiap-siap mulai syuting. Aku membaca sekali lagi script bagianku. Ternyata adegan kali ini adalah adegan penculikan dan ciuman. Namun adegan pertama adalah penculikan. Sutradara pun memberikan kode untuk memulai syuting itu. Empat jam telah berlalu hingga kini bagian adegan ciuman. Aku melakukan adegan ciuman itu. Namun berkali-kali sutradara menyuruhku untuk mengulanginya. Jujur saja, aku sedang tidak ada mood untuk berciuman. Seandainya lawan mainku Ji Won, mungkin satu kali sudah cukup tak perlu mengulanginya hingga kelima kalinya.

Ji Won POV

Aku membawa ponselnya dan bekal untuknya. Aku mengetahui lokasi syutingnya dari note di ponselnya. Setelah tiba di lokasi syuting, aku melihat dia sedang melakukan adegan penculikan dan kali ini dia menjadi korbannya. Aku menunggunya hingga kini ku lihat adegan dia bersama seorang yeoja cantik.
“ YEOJA? Jangan bilang adegan ini adalah adegan kissue.” Pikirku dengan terkejut.
Tak lama aku memikirnya hal itu, kini aku melihat dia mencium yeoja lain dihadapanku hingga lima kali. Walaupun ku tahu ini adalah syuting tapi melihatnya mencium yeoja lain dihadapanku benar-benar membuatku marah. Sutradara memberikan kode bahwa syuting telah berakhir. Ku lihat dia memgang kepalanya sendiri dan membelalakan matanya saat melihat kearahku. Dia pun menghampiriku.
“ Mengapa kau bisa ada disini?” Tanyanya kepadaku sambil menarikku ke suatu ruangan yang cukup sepi.
“ Aku ingin mengantarkan ponselmu dan membawakanmu bekal makan siang. Kajja! Kita makan.” Kataku sambil menunjukan ponselnya.
“ Gomawo.” Katanya sambil memegang kepalanya.
“ Waeyo? Apakah kau sedang sakit? Wajahmu terlihat pucat. Padahal tadi pagi wajahmu terlihat biasa saja.” Tanyaku sambil memegang kepalanya.
“ Nan gwenchana. Aku hanya sedikit pusing saja. Kajja! Kita makan. Aku sudah lapar sekali dari tadi.” Katanya sedangkan aku tersenyum dan menyuapinya makan.
“ Kau ini sudah tua. Tapi mengapa kau tidak bisa makan sendiri?” Tanyaku sambil menyuapinya kembali sedangkan dia tak menjawabku malah menyuruhku untuk menyuapinya kembali.
“ Masita.” Katanya setelah menghabiskan bekal yang ku bawa hingga aku tak bisa mencobanya satu sendok pun.
“ Kau ini seharusnya setelah makan membersihkan bibirmu itu. Lihatlah! Ini sangat berantakan sekali.” Kataku sambil mengambil tissue dan membersihkan bibirnya itu. Ku lihat dia memegang tanganku setelah aku membersihkan bibirnya lalu dia pun mendekatkan wajahnya padaku.
“ Wae? Apakah kau mau menciumku? Aku tidak ingin dicium oleh bibir kotormu itu.” Kataku sambil berdiri sedangkan tangan kananku masih dipegang olehnya.
“ BIBIR KOTOR? BUSUNSURIYA?” Tanyanya dengan emosi.
“ Aku melihatmu mencium yeoja tadi.” Kataku.
“ Ji Won, tadi itu hanya syuting. Bukankah kau juga selalu memerankan adegan ciuman dengan lawan mainmu saat di drama. Lalu mengapa kau harus cemburu padaku? Padahal kau juga selau mencium lawan mainmu.” Tanyanya tak terima.
“ Yak, tapi aku selalu membersihkan bibirku setelah adegan ciuman itu. Tidak seperti dirimu.” Elakku untuk membela diri.
“ Bukankah barusan kau telah membersihkannya? Lalu sekarang apa masalahnya?” Tanyanya kembali.
“ Tidak ada. Kalau begitu aku pulang sekarang.” Kataku sambil berusaha melepaskan tanganku. 

Namun ku lihat dia malah berdiri dan menghimpitku ke tembok. Tanpa menunggu lama, dia langsung menciumku bahkan melumat bibirku dengan ganas. Aku pun berontak kepadanya. Aku tidak membalas ciuman itu namun dia malah menggigit bibirku agar menyuruhku untuk membalasnya. Aku tidak ada pilihan lain selain membalasnya. Jika aku tidak menuruti keinginannya itu, aku takut dia akan melakukan hal yang lebih. Aku pun membalas ciuman itu. Beberapa menit kemudian, akhirnya dia melepaskan ciuman kami.
“ Kajja! Kita pergi ke butik sekarang.” Ajaknya.
“ Tapi bagaimana dengan syutingmu?” Tanyaku.
“ Aku sudah selesai syuting untuk adegan hari ini.” Katanya sambil menarik tanganku.
“ Araseo.” Kataku sambil mengikutinya.

Author POV

Mereka pun tiba di butik dan Nyonya Kim telah menunggu mereka.
“ Kalian sudah datang. Kemarilah!” Kata Nyonya Kim kepada Myung Soo dan Ji Won.
“ Ji Won, bagaimana menurutmu gaun pengantin ini? Bukankah gaun ini sangat cantik sekali?” Tanya Nyonya Kim kepada Ji Won.
“ Nde, ommonim. Gaun ini sangat cantik. Bolehkah aku mencobanya?” Tanya Ji Won kepada Nyonya Kim.
“ Tentu. Kau harus mencobanya. Aku ingin melihatmu memakai gaun ini. Ahjumma, tolong ambilkan gaun ini.” Kata Nyonya Kim kepada Ji Won setelah itu Nyonya Kim menyuruh ahjumma untuk mengambil gaunnya. Tak lama menunggu ahjumma itu datang.
“ Agashi, ini gaunnya.” Kata ahjumma itu sambil menyerahkannya kepada Nyonya Kim.
“ Otte? Apakah kau ingin mencobanya sekarang?” Tanya Nyonya Kim kepada Ji Won.
“ Nde, ommonim.” Kata Ji Won dengan tersenyumnya.
“ Ahjumma, tolong pakaikan gaun ini padanya.” Kata Nyonya Kim kepada ahjumma itu.
“ Nde. Agashi, silahkan ikuti saya!” Kata ahjumma itu kepada Ji Won lalu Ji Won mengikutinya dari belakang.
“ Myung Soo. Aku sudah memilih tuxedo untukmu. Lihatlah!” Kata Nyonya Kim kepada Myung Soo.
“ Apapun pilihan omma, aku akan tetap memakainya.” Kataku.
“ Geure, kau cobalah! Aku ingin melihat kalian memakai gaun dan tuxedo yang telah ku pilih.” Kata Nyonya Kim.
“ Nde, omma. Kalau begitu aku pergi ke ruang ganti sekarang, nde.” Kataku kepada Nyonya Kim sedangkan Nyonya Kim menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya mereka keluar bersamaan. Nyonya Kim tersenyum puas melihat mereka berdua. Sedangkan mereka saling melihat satu sama lain dan seolah-olah mengagumi apa yang dilihatnya.
“ Otte?” Tanya Nyonya Kim.
“ Omma, dia terlihat seperti bidadari yang turun dari surga.” Kata Myung Soo tak hentinya melihat kearah Ji Won.
“ Yak, aku ini memang cantik. Jadi kau tak perlu melihatku seperti itu.” Kata Ji Won.
“ Araseo. Kalian ini selalu bertengkar. Kalian berdua kemarilah! Kita akan foto bersama disini.” Kata Nyonya Kim sambil menyerahkan kamera kepada salah satu ahjumma di butik itu. Mereka pun menghampiri Nyonya Kim lalu memposisikan diri mereka hingga ahjumma memberi kode untuk bersiap-siap. Setelah selesai foto bersama, mereka pun pulang. Nyonya Kim menggunakan mobilnya sendiri sedangkan Myung Soo dan Ji Won menggunakan mobil Myung Soo.

Setibanya di apartemen, Ji Won bergegas masuk ke kamarnya sedangkan Myung Soo mengikutinya di belakang.
“ Apa yang kau lakukan?” Tanya Myung Soo sambil memeluk Ji Won dari belakang.
“ Aku sedang menulis siapa saja yang akan ku undang untuk hadir ke pernikahan kita lusa.” Kata Ji Won.
“ Bukannya kau akan mengundang semua neo chingu?” Tanya Myung Soo.
“ Nde, aku sudah mencatat nama mereka semua. Geunyang….” Kata Ji Won namun terpotong.
“ Geunyang?” Tanya Myung Soo kembali.
“ Apakah kita akan mengundang Yerim, Beige, Hyuna, dan Gayoong? Bukankah kau tahu sendiri, aku masih merasa kesal kepada mereka setelah apa yang mereka lakukan pada hubungan kita dulu.” Tanya Ji Won kepada Myung Soo.
“ Kau harus mengundang mereka. Apakah kau masih mempunyai dendam kepada mereka? Jika benar maka kau harus melupakannya.” Tanya Myung Soo.
“ Aniyo. Bukan begitu maksudku. Aku hanya takut saja.” Elak Ji Won.
“ Lebih baik kau istirahat saja sekarang. Apa perlu aku menemanimu?” Goda Myung Soo.
“ Andwe. Lebih baik kau pergi sekarang. Aku takut kau akan menyerangku malam ini padahal pernikahan kita lusa.” Tolak Ji Won.
“ Apa bedanya melakukannya sekarang dengan lusa?” Goda Myung Soo sambil menghimpit tubuh Ji Won hingga Ji Won terbaring di ranjangnya.
“ Jelas beda. Jika kau memaksaku sekarang maka aku akan menendang juniormu itu sekarang.” Kata Ji Won sedangkan Myung Soo yang mendengarnya refleks berdiri dan meninggalkan kamar Ji Won dengan tergesa-gesa.
“ Dasar kau yeoja gila. Lihat saja nanti saat malam pertama kita. Aku akan menyerangmu tiada hentinya.” Teriak Myung Soo sambil menuju ke kamarnya sedangkan Ji Won yang mendengarnya tertawa bukan main.

***

Hari yang mereka nantikan pun telah tiba. Mereka saat ini sedang di depan altar hingga tibalah disaat pengantin pria dipersilahkan untuk mencium pengantin wanita. Tanpa menunggu lama, Myung Soo langsung mencium Ji Won hingga melumatnya. Kilauan blitz kamera pun menyinari kedua insan yang sedang berciuman. Mereka pun melepaskan ciuman itu dan tersenyum satu sama lain. Setelah selesai, mereka menyambut tamu yang telah hadir.
“ Chukkae! Atas pernikahan kalian. Akhirnya kalian bersatu juga.” Kata Hong Ki kepada L dan Ji Won.
“ Gomawo. Karena kau telah menyempatkan untuk hadir ke pernikahan kami.” Kata Ji Won.
“ Aku sangat senang sekali karena julukanku sebagai selingkuhanmu telah berakhir.” Kata Hong Ki.
“ Kau masih mengingatnya? Bahkan aku saja sudah melupakannya.” Kata Ji Won sambil tertawa.
“ Bagaimana mungkin aku bisa melupakannya? Kau tahu wajah L ketika cemburu waktu dulu. Wajahnya sangatlah menyeramkan.” Kata Hong Ki.
“ Ah, nde. Kau benar sekali. Wajahnya saat di pulau Jeju. Benar kan?” Tanya Ji Won kembali sambil tertawa.
“ Yak, bagaimana mungkin kau membicarakan suamimu didepan suamimu sendiri?” Tanya L tak terima.
“ Mian, aku terlalu bersemangat mengingatnya.” Kata Ji Won kepada L sambil memegang lengan L .
“ Ji Won, Chukkae!” Teriak Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun dan Han Ji Min bersamaan.
“ Selalu berisik seperti itu.” Celetuk L namun Ji Won menyenggol lengan L dan memelototi L.
“ Gomawo, chingu.” Kata Ji Won sambil memeluk mereka.
“ Kami membawakan kado untukmu.” Kata Jessica sambil menyerahkan kado itu kepada Ji Won lalu Ji Won pun menerimanya.
“ Ciumanmu tadi begitu panas hingga banyak blitz kamera dimana-mana.” Celetuk Hye Sun yang membuat L tersedak saat mendengarnya karena L sedang minum saat itu.
“ Gwenchana?” Tanya Ji Won kepada L dengan khawatirnya.
“ Yak, mengapa kalian mengungkit hal itu? Lihatlah! Aku menjadi tersedak seperti ini.” Kata L disela sedakannya.
“ Itu bukan urusanku.” Celetuk Hye Sun kembali.
“ Chukkae, L .” Kata Woohyun.
“ Kalian datang kemari?” Tanya L kepada member Infinite.
“ Bagaimana mungkin kami tidak datang ke acara pernikahanmu ini? Yak, mengapa kau menikah duluan hingga mengalahkan hyungmu ini?” Tanya Sungjong tak terima.
“ Aku sudah tak sabar ingin melakukannya dengannya.” Bisik L kepada Sungjong.
“ Kau benar-benar gila.” Kata Sungjong tak percaya.
“ Apa yang dikatakannya?” Tanya Dongwoo kepada Sungjong.
“ Tanyakan sendiri kepadanya.” Kata Sungjong sambil melihat kearah L sedangkan L yang mendengarnya hanya tersenyum.
“ Ini kado untuk kalian berdua.” Kata Hoya sambil menyerahkan kado itu kepada Ji Won.
“ Gomawo, oppa.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Dimana Sungkyu dan Sungyeol?” Tanya L kepada member Infinite.
“ Kau mencari kami. Chukkae L !” Teriak Sungkyu.
“ Darimana saja kalian? Mengapa baru datang?” Tanya L tak terima.
“ Mian, kami ada pemotretan dulu. Chukkae L , Ji Won.” Kata Sungyeol.
“ Gomawo, oppa.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Chukkae, Ji Won.” Kata Kyuhyun sambil memeluk Ji Won.
“ Gomawo, oppa.” Kata Ji Won sambil tersipu malu.
“ Yak, lepaskan nae anae!” Kata L tak terima sambil berusaha melepaskan pelukan mereka.
“ Shirreo.” Tolak Ji Won masih memeluk Kyuhyun.
“ Yak, jika kau tak melepaskannya maka aku akan membunuhnya detik ini juga.” Ancam L dengan terpaksa Ji Won melepaskan pelukannya dan menatap tajam mata L .




TBC

Tidak ada komentar: