[SERIES]
My Memories is You Part 1
Title : [SERIES] My Memories is You
Part 1
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun and Park Jiyeon
Other Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Lee Sungmin, Kim
Ryeowook, Kim Jung Woon aka Yesung, Kim Young Woon aka Kangin, Kim Heechul,
Park Jung Soo aka Leeteuk, Shin Dong Hae aka Shindong, Choi Siwon, Kim Soo
Hyun, Kim Myung Soo aka L , Lee Jae Jin, Jeon Bo Ram aka Boram, Lee Ji Hyun aka
Qri, Park In Jung aka Soyeon, Hamh Eun Jung aka Eunjung, Park Sun Young aka
Hyomin, Kim Taeyeon, Lee Sunkyu, Tifany Hwang, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im
Yoon Ah aka Yoona, Seo Ju-hyun aka Seohyun, Hyuna
Kyuhyun
POV
Aku
terbangun dari tidurku karena mimpi buruk yang selalu menghantuiku selama ini.
Aku selalu memimpikannya. Yeoja yang selama ini telah ku campakkan begitu saja.
Yeoja itu adalah Park Jiyeon. Aku berpacaran dengannya selama satu tahun. Kami
melakukan backstreet karena kami
adalah seorang idol. Namun, semua hyungdeul Super Junior telah mengetahui
hubungan kami bahkan mereka membantu kami dengan merahasiakannya.
“
Kyuhyuuuuuuuuuunnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn…..” Teriak Sungmin.
“ Waeyo, Kyu?” Tanya
Leeteuk.
“ Yak, bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum
masuk ke kamar mandi?” Tanya Sungmin sambil memakai handuknya.
“ Mian.” Kataku.
“ Aish jinja. Tunggulah hukuman dariku setelah aku selesai
mandi!” Kata Sungmin lalu masuk ke kamar mandi lagi untuk melanjutkan mandinya.
“ Mengapa kau selalu membuat keributan di pagi hari, eoh?
Lebih baik kau keluar sekarang. Ryeowook telah menyiapkan sarapan untuk kita.”
Ajak Leeteuk.
Aku mengikuti Leeteuk keluar kamar untuk sarapan. Ku lihat
Yesung, Ryewook dan Shindong telah sarapan terlebih dahulu. Aku duduk disamping
Yesung dengan malas. Mereka mencoba untuk bicara denganku. Namun, aku
mengabaikan mereka. Saat aku sedang memilah-milah makananku, tiba-tiba bel
pintu berbunyi. Ku lihat Yesung melangkahkan kakinya untuk membuka pintu. Saat
aku mengangkat wajahku, ku lihat Seohyun berada dihadapanku sambil tersenyum
padaku.
“ Seohyun-a, mengapa kau pagi-pagi sekali ke dorm kami?”
Tanya Leeteuk.
“ Aku membawakan sarapan untuk Kyu oppa.” Kata Seohyun.
“ Aigoo, seandainya aku memiliki yeojachingu.” Gumam Yesung.
“ Oppa, terimalah!” Kata Seohyun sambil memberikan makanan
itu padaku.
“ Gomawo.” Kataku sambil menerima makanan itu.
“ Oppa, apakah jadwalmu hari ini sangat padat?” Tanya
Seohyun.
“ Ani. Jadwalku hari ini mengisi siaran di SUKIRA pukul 09.00
p.m.” Kataku.
“ Sayang sekali. Aku kira jadwal oppa malam ini kosong. Aku
ingin mengajakmu pergi jalan-jalan.” Kata Seohyun dengan sedihnya.
“ Aku akan memberitahumu bila ada jadwalku yang kosong lain
kali. Jadi kau tidak perlu datang ke dorm hanya untuk menanyakan jadwalku saja.”
Balasku.
“ Kyu, mengapa kau bicara seperti itu?” Tanya Yesung tak
terima ketika mendengar perkataanku setelah melihat ekspresi raut wajah
Seohyun.
“ Aku sudah kenyang. Pulanglah! Mian, aku tidak bisa
mengantarkanmu. Aku sangat lelah.” Kataku lalu masuk ke kamar.
“ Jeongmal mianhae,
Seohyun-a.” Pikirku.
Setelah putus dengan Jiyeon, aku berpacaran dengan Seohyun.
Kami baru berpacaran selama tiga bulan. Awalnya aku hanya menganggap Seohyun
sebagai nae dongsaeng tidak lebih dari itu. Namun karena skandal yang
melibatkan kami, hubungan kami menjadi lebih dekat bahkan dia menyatakan
perasaannya padaku. Ku akui Seohyun adalah yeoja yang baik terutama dia selalu
menghiburku ketika aku mengetahui bahwa Jiyeon selingkuh. Aku berpacaran
dengannya dengan maksud agar aku bisa melupakan Jiyeon. Aku belum bisa
melupakan Jiyeon bahkan hingga detik ini. Semua kenangannya masih ku ingat
dengan jelas dalam benakku. Kini hanya ada aku, Yesung dan Sungmin yang berada
di dorm. Ku lihat Yesung sibuk dengan menulis lagu, Sungmin sedang menonton
drama di TV, sedangkan aku bermain game di PSP.
“ Aish jinja, mengapa lirik lagu ini jelek sekali?” Frustasi
Yesung.
“ Kau memang sudah jelek dari lahir.” Kataku sambil
mengeluarkan smirkku.
“ Yak, evil. Aku mengatakan bahwa lirik laguku yang jelek
bukan aku.” Balas Yesung tak terima.
“ Yak, mengapa kalian berisik sekali? Apakah kalian tidak
bisa diam ketika aku sedang menonton drama?” Tanya Sungmin tak terima.
“ Mian. Geunde, mengapa kau bersikap seperti itu pada
Seohyun? Bukankah dia baik sekali pagi-pagi sudah membawakan sarapan untukmu
lalu kau mengusirnya begitu saja dengan kata-kata pedasmu itu?” Tanya Yesung.
“ Bukan urusanmu.” Balasku.
“ Dasar evil.” Balas Yesung.
“ Apakah kau mengacuhkan Seohyun lagi? Bukankah kalian telah
berpacaran sangat lama? Apakah kau masih mengingatnya?” Tanya Sungmin yang
membuatku terdiam.
“ Aku harus berangkat ke SUKIRA sekarang. Yak, Sungmin.
Bukankah kau menjadi penyiar bersamaku di SUKIRA malam ini? Kajja, kita
berangkat atau aku akan meninggalkanmu duluan.” Ajakku sambil keluar dari dorm.
“ Yak. Panggil aku, hyung! Aish jinja, evil.” Teriak Sungmin
sambil mengikutiku.
Setibanya di SUKIRA, kami mempersiapkan beberapa naskah dan
peralatan lainnya. Aku mulai membuka bahkan berbicara dengan Sungmin untuk
mengisi acara di SUKIRA. Setelah mendengarkan beberapa lagu dari Super Junior
yang telah kami putar, Sungmin mulai menyanyikan lagu yang telah
dipersiapkannya secara live. Setelah
itu, kami menyanyi bersama. Setelah selesai, kini saatnya kami mendengarkan
curhatan bahkan request dari para pendengar bahkan penelepon. Detik itu juga,
telah ada seseorang yang menelepon. Aku pun menjawab panggilan telepon itu.
“ Annyeonghaseyo.” Sapaku.
“ Annyeonghaseyo.” Balasnya.
“ Joneun Cho Kyuhyun imnida. Apakah boleh saya mengetahui
nama anda?” Tanyaku.
“ Ah, nde. Anda bisa memanggilku, PJ.” Katanya.
“ Ah, ternyata anda memiliki nama samaran yang bagus juga.
Geure. Apakah anda menginginkan request sebuah lagu atau ingin menceritakan
kisah anda hari ini?” Tanyaku.
“ Geunde, sebenarnya aku sangat malu. Sebenarnya aku ingin menceritakan
mengenai perasaanku pada seseorang. Apakah boleh saya melakukannya?” Tanyanya.
“ Tentu. Aku berharap anda bisa merasa lega setelah
menceritakan perasaan anda itu.” Balasku.
“ Sebenarnya aku sangat merindukannya. Aku ingin berada
disampingnya hingga detik ini. Mungkin aku sedikit egois karena masih memikirkannya
disaat dia telah memiliki yeojachingu. Meskipun terasa berat bagiku untuk
menerima semua ini. Namun, bagiku memiliki kenangan bersamanya selama ini sudah
cukup. Aku sangat bahagia pernah mengenalnya bahkan dia pernah menjadi bagian
dari hidupku. Aku harap dia bahagia dengan yeojachingunya.” Jelasnya.
“ Dari cerita anda ini, sepertinya cerita ini ditujukan untuk
mantan kekasih anda. Mungkin saya lancang, geunde berapa lama kalian berpacaran
hingga anda masih mengingatnya?” Tanyaku.
“ Nde, anda benar. Saya berpacaran dengannya selama satu
tahun.” Balasnya.
“ Ah, jadi seperti itu. Setelah mendengar cerita anda, saya
berharap anda menemukan namjachingu lain yang lebih baik daripada mantan neo
namjachingu. Menurut saya, menunggu seseorang yang telah meninggalkanmu itu
adalah membuang-buang waktu.” Kataku.
“ Kamsahamnida, atas sarannya. Bisakah anda menyanyikan satu
lagu untuk kisah cinta saya ini?” Tanyanya.
“ Tentu. Saya akan menyanyikan khusus untuk anda malam ini,
PJ.” Kataku.
“ Kamsahamnida. Kalau begitu, selamat menyanyikan.
Annyeonghi-gyeseyo.” Katanya.
“ Ah, nde. Annyeonghi-gyeseyo.” Balasku.
“ Geure sesuai dengan request dari PJ, saya akan menyanyikan
lagu spesial untuknya dan untuk para pendengar lainnya yaitu lagu dari album
pertamaku yang berjudul “My Thoughts,
Your Memories”. Selamat mendengarkan.” Kataku.
My Thoughts, Your
Memories”
Eoneusae neoreul tteona bonaego
(Beberapa musim telah berlalu sejak
aku membiarkanmu pergi)
Myeot beonui gyejeori jinagasseo
(Hatiku yang sakit seakan mati,
perlahan-lahan menghampiriku)
Jugeul geotcheoreom apahaetdeon
gaseumdo
(Aku mencoba menempatkan orang lain dihatiku)
Jogeumssik mudyeojyeo
gwaenchanhajideora
(Tapi siapa pun yang saya temui)
Neo anin dareun nugunga nae ane
damaboryeo haetjiman
(Saya tidak bisa menjadi diriku yang
dulu)
Nugul mannado jidokhage saranghadeon
(Aku yang begitu bergairah tentang
cinta)
Yejeonui nae moseubeun eopdeora
(Hari-hari dimana kita tertawa dan
menangis bersama)
Manhi utgo uldeon geu sijeol uri dul
(Temanku mencoba menolong)
Sul hanjane mudeojuryeoneun chingudeul
(Dengan mengubur semua itu oleh alkohol)
Meotjjeogeun deut gogae sugyeo utgo maneun
(Dengan kepala tertunduk aku tersenyum dingin)
Jigeum urineun geuttaereul ijeun geolkka
(Aku penasaran bagaimana jika kita melupakan
hari-hari itu)
# Reff
Babo gatdeon naega neomu eoryeotdeon
naega
(Aku begitu bodoh, aku telalu muda)
Mireonaesseo geuge neol wihan irira
saenggakhaesseo
(Aku membiarkanmu pergi dengan
berfikir)
Jogeumman, jogeumman deo neol neutge
(Andai aku bertemu denganmu lebih
cepat,)
Mannatdeoramyeon eojjeomyeon heeojiji
anhasseulkka
(Mungkinkah kita tidak akan berpisah
seperti ini?)
Yeojeonhi neo hana jiuji motan geol
(Aku tahu, aku tidak akan mampu melupakanmu)
Almyeonseodo butjabeul suga eomneun na
(Tapi aku juga tidak bisa menahanmu)
Nareul bogo jal garamyeo doraseoneun
(Hatiku hancur ketika melihat kau berjalan
pergi)
Neoui dwitmoseube gaseumi sirida
(Setelah mengucapkan selamat tinggal)
Oneuldo baraejin gieoge
(Aku mungkin saja tertidur, terlalu
lelah oleh tangis karena)
Ulda jichyeoseo jami deulgetji
(Kenangan yang semakin memudar)
Eolmana deo chagaun manheun bameul
(Berapa malam lagi yang harus aku
lalui)
Heullyeo bonaeya neol ijeul su
isseulkka
(Untuk bisa melupakanmu?)
#Back to Reff
Ajikdo saranghago isseosseulkka
(Mungkinkah kita masih saling mencintai?)
Setelah
selesai menyanyi, aku dan Sungmin menutup acara siaran di SUKIRA. Bagiku hari
ini sangat melelahkan. Aku mendapatkan beberapa pertanyaan aneh dari hyungdeul
lalu Seohyun yang datang ke dorm secara tiba-tiba. Selain itu, aku harus
menjadi pendengar dari cerita yeoja penelepon radio tadi. Aku begitu terhanyut
dengan ceritanya. Aku bisa merasakan bagaimana perasaannya terhadap namja yang
masih dicintainya itu. Aku sempat berpikir betapa bodohnya namja itu telah
meninggalkannya begitu saja.
Jiyeon POV
Setelah
mendengar dia menyanyi di radio tadi, hatiku menjadi sangat tenang. Aku tidak
menyangka bahwa dia akan memberikan saran seperti itu padaku. Aku merasa bahwa dia
tidak mengenali suaraku lagi. Setelah berpisah dengannya, aku tidak menyangka
bahwa dia mendapatkan yeoja penggantiku secepat itu. Aku mengetahuinya dari
internet. Di internet banyak sekali skandal yang membicarakan mereka. Aku masih
bertanya-tanya pada diriku sendiri alasan dia memutuskanku.
Apakah
aku melakukan kesalahan padanya?
Apa
kesalahan yang pernah ku perbuat padanya?
Pertanyaan
itu masih berputar di kepalaku hingga detik ini. Aku telah berpisah dengannya
selama 6 bulan. Aku menyadari bahwa perbedaan umur kami berbeda jauh. Umur kami
berbeda 5 tahun. Meskipun begitu, dia adalah namja pertama yang telah
meluluhkan hati dinginku ini.
“
Apakah kau masih memikirkannya? Mengapa kau melihat fotonya seperti ini?” Tanya
Eunjung sambil berbaring disampingku.
“
Yak, mengapa kau tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?” Tanyaku tak terima
sambil menyimpan foto itu dibawah bantal.
“
Aku sudah mengetuk pintu beberapa kali. Namun, kau tidak menjawabnya hingga ku
putuskan untuk masuk.” Jelasnya.
“
Aku sangat lelah. Aku ingin tidur.” Kataku.
“
Nde, kau harus istirahat karena besok kita harus mengikuti reality show bersama
Girl’s Generation, Infinite dan Super Junior.” Katanya sambil memakai selimut.
“
MWO? NEO MICHEOSSEO? Apakah aku tidak salah dengar?” Tanyaku kembali untuk
memastikan.
“
Ani. Bukankah seharusnya kau merasa senang karena bisa bertemu dengannya? Lebih
baik melihatnya secara langsung dibandingkan dengan melihatnya melalui foto
itu.” Katanya.
“
Aish jinja, kau tidak mengerti.” Balasku.
“ Ottokke? Aku tidak mungkin bertemu
dengannya seperti ini.” Pikirku sambil memejamkan mataku.
At
9.00 a.m.
Aku
terbangun dari tidurku karena mendengar suara Boram yang sedang berusaha untuk
membangunkanku. Aku beranjak dari ranjangku dengan terpaksa. Saat keluar dari kamar,
ku lihat semua member T-ara sedang membaca teks naskah untuk reality show nanti
malam. Eunjung memberikan naskah itu padaku. Aku pun menerimanya dan
membacanya. Setelah membaca semua naskah itu, dapat ku simpulkan bahwa naskah
dalam reality show kali ini seperti naskah biasanya yang ada di reality show
yang pernah ku ikuti.
Setelah
mandi dan sarapan, aku latihan sexy dance bersama Eunjung dan Boram. Pada
reality show nanti malam, kami harus melakukan unjuk bakat antar idol. Tentunya
kami tidak ingin kalah dalam unjuk bakat itu. Selama 3 jam kami latihan, kami
pun menjadi lelah. Akhirnya kami memilih istirahat terlebih dahulu untuk
mengumpulkan energi kami yang telah terkuras habis untuk latihan.
Tepat
pukul 5.00 p.m, Qri membangunkan kami untuk bersiap-siap. Kami terbangun dengan
semangatnya. Setelah selesai, kami berangkat menuju studio MBC. Setibanya
disana, kami pergi menuju ruang rias yang telah siapkan sebelumnya. Aku meminta
kepada stylist untuk merias wajahku
senatural mungkin. Namun, aku tetap mempertahankan ciri khas yang ku miliki
yang terletak pada mataku. Mataku harus memberikan tatapan yang tajam dan
dingin. Akhirnya riasan pada wajahku telah selesai. Saat aku melihat kearah
cermin didepanku, ku lihat seorang namja sedang tersenyum bahkan melambaikan
tangannya padaku. Aku membalas senyumannya lalu menghampirinya. Namja itu
adalah Kim Myung Soo atau dia lebih dikenal dengan nama panggilannya yang
sangat unik. Nama panggilannya adalah L .
“
Annyeong, chagi.” Sapa L .
“
Yak, aku bukan neo yeojachingu. Aish jinja, bercandaanmu sedikit keterlaluan.
Bagaimana bila ada yang salah paham pada kita?” Tanyaku tak terima.
“
Aku sangat senang bila ada yang membuat skandal tentang hubungan kita ini.”
Balasnya.
Kyuhyun POV
“
Hyung, aku pergi ke kamar mandi sebentar.” Kataku.
“
Nde, cepatlah kembali!” Kata Leeteuk.
“
Araseo.” Kataku sambil keluar dari ruang rias.
Aku
berjalan menelusuri lorong yang ada di studio MBC ini. Sepertinya ku tersesat
karena sudah berkali-kali aku mengelilingi tempat yang sama. Aku memutuskan
untuk mengelilinginya sekali lagi karena aku sudah tidak tahan ingin membuang
air kecil. Akhirnya aku menemukan sebuah petunjuk menuju kamar mandi. Saat aku
akan melangkahkan kakiku, ku lihat seorang namja dan yeoja. Ku lihat namja itu
membelai wajah yeoja itu. Aku pun mulai menyipitkan mataku untuk melihat mereka
dengan jelas. Setelah aku melihat dari penampilan mereka, aku mengira bahwa
mereka adalah seorang idol sepertiku. Aku membelalakan mataku tak percaya
ketika aku melihat yeoja itu. Yeoja itu adalah Jiyeon. Aku menjadi sangat
penasaran bahkan aku berusaha untuk menguping pembicaraan mereka dibalik
dinding.
“
Mengapa kau jarang sekali menghubungiku, chagi?” Tanya namja itu.
“
Aku sangat sibuk. Bukankah kau sudah mengetahui jadwalku dari Eunjung?
Seharusnya kau melihat jadwalku sebelum mengajakku untuk bertemu.” Balas
Jiyeon.
“
Araseo. Aku akan menghubungimu setelah acara reality show ini. Kau harus
menjawab telepon dariku. Jika tidak, maka aku akan menciummu sekarang.” Ancam
namja itu.
“
Araseo, oppa.” Balasnya.
Setelah
mendapat jawaban dari Jiyeon, namja itu pergi sambil melepaskan tangannya dari
wajah Jiyeon. Setelah itu, ku lihat Jiyeon masuk ke sebuah ruangan. Aku hanya
bisa mengepalkan tanganku sambil menahan emosiku. Aku tidak menyangka bahwa aku
harus melihatnya bermesraan dengan namjachingu barunya. Aku pun mengurungkan
niatku untuk pergi ke kamar mandi dan kembali ke ruang riasku.
Author POV
Tepat
pukul 7.00 p.m, acara reality show akan segera dimulai. Produser menyuruh para
staff agar memberitahukan pada seluruh idol untuk bersiap-siap menuju studio.
Kini member Girl’s Generation bersama T-ara telah berada di pintu masuk sebelah
barat. Sedangkan member Infinite dan Super Junior telah berada di pintu masuk sebelah
timur. Jiyeon dan Seohyun saling melihat satu sama lain. Seohyun tersenyum pada
Jiyeon dan Jiyeon pun membalasnya. Berbeda dengan Kyuhyun yang melihat L dengan
tatapan tajamnya. L merasa aneh dengan tatapan Kyuhyun. L bertanya-tanya pada
dirinya sendiri alasan Kyuhyun menatapnya seperti itu. Mereka memang saling
mengenal bahkan L pernah mengatakan pada Kyuhyun bahwa dia adalah penggemarnya.
L membalasnya dengan senyuman. Namun, Kyuhyun malah mengabaikannya bahkan
memalingkan wajahnya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar