Jumat, 02 Januari 2015

[SERIES] My Memories is You Part 1

[SERIES] My Memories is You Part 1
Title                 : [SERIES] My Memories is You Part 1
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre               : Sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun and Park Jiyeon
Other Cast       : Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Lee Sungmin, Kim Ryeowook, Kim Jung Woon aka Yesung, Kim Young Woon aka Kangin, Kim Heechul, Park Jung Soo aka Leeteuk, Shin Dong Hae aka Shindong, Choi Siwon, Kim Soo Hyun, Kim Myung Soo aka L , Lee Jae Jin, Jeon Bo Ram aka Boram, Lee Ji Hyun aka Qri, Park In Jung aka Soyeon, Hamh Eun Jung aka Eunjung, Park Sun Young aka Hyomin, Kim Taeyeon, Lee Sunkyu, Tifany Hwang, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im Yoon Ah aka Yoona, Seo Ju-hyun aka Seohyun, Hyuna


Kyuhyun POV

Aku terbangun dari tidurku karena mimpi buruk yang selalu menghantuiku selama ini. Aku selalu memimpikannya. Yeoja yang selama ini telah ku campakkan begitu saja. Yeoja itu adalah Park Jiyeon. Aku berpacaran dengannya selama satu tahun. Kami melakukan backstreet karena kami adalah seorang idol. Namun, semua hyungdeul Super Junior telah mengetahui hubungan kami bahkan mereka membantu kami dengan merahasiakannya.
Aku melangkahkan kakiku dengan malas menuju kamar mandi. Saat aku membuka pintu, aku membelalakan mataku ketika melihat Sungmin telanjang dan dia melihatku dengan tatapan terkejutnya. Dengan spontan, aku menutup pintu kamar mandi dengan cepat. Namun detik itu juga, dia meneriaki namaku dengan kencangnya. Sedangkan hyungdeul yang ada di dorm bergegas memasuki kamar kami.
“ Kyuhyuuuuuuuuuunnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn…..” Teriak Sungmin.
“ Waeyo, Kyu?”  Tanya Leeteuk.
“ Yak, bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke kamar mandi?” Tanya Sungmin sambil memakai handuknya.
“ Mian.” Kataku.
“ Aish jinja. Tunggulah hukuman dariku setelah aku selesai mandi!” Kata Sungmin lalu masuk ke kamar mandi lagi untuk melanjutkan mandinya.
“ Mengapa kau selalu membuat keributan di pagi hari, eoh? Lebih baik kau keluar sekarang. Ryeowook telah menyiapkan sarapan untuk kita.” Ajak Leeteuk.

Aku mengikuti Leeteuk keluar kamar untuk sarapan. Ku lihat Yesung, Ryewook dan Shindong telah sarapan terlebih dahulu. Aku duduk disamping Yesung dengan malas. Mereka mencoba untuk bicara denganku. Namun, aku mengabaikan mereka. Saat aku sedang memilah-milah makananku, tiba-tiba bel pintu berbunyi. Ku lihat Yesung melangkahkan kakinya untuk membuka pintu. Saat aku mengangkat wajahku, ku lihat Seohyun berada dihadapanku sambil tersenyum padaku.
“ Seohyun-a, mengapa kau pagi-pagi sekali ke dorm kami?” Tanya Leeteuk.
“ Aku membawakan sarapan untuk Kyu oppa.” Kata Seohyun.
“ Aigoo, seandainya aku memiliki yeojachingu.” Gumam Yesung.
“ Oppa, terimalah!” Kata Seohyun sambil memberikan makanan itu padaku.
“ Gomawo.” Kataku sambil menerima makanan itu.
“ Oppa, apakah jadwalmu hari ini sangat padat?” Tanya Seohyun.
“ Ani. Jadwalku hari ini mengisi siaran di SUKIRA pukul 09.00 p.m.” Kataku.
“ Sayang sekali. Aku kira jadwal oppa malam ini kosong. Aku ingin mengajakmu pergi jalan-jalan.” Kata Seohyun dengan sedihnya.
“ Aku akan memberitahumu bila ada jadwalku yang kosong lain kali. Jadi kau tidak perlu datang ke dorm hanya untuk menanyakan jadwalku saja.” Balasku.
“ Kyu, mengapa kau bicara seperti itu?” Tanya Yesung tak terima ketika mendengar perkataanku setelah melihat ekspresi raut wajah Seohyun.
“ Aku sudah kenyang. Pulanglah! Mian, aku tidak bisa mengantarkanmu. Aku sangat lelah.” Kataku lalu masuk ke kamar.

“ Jeongmal mianhae, Seohyun-a.” Pikirku.

Setelah putus dengan Jiyeon, aku berpacaran dengan Seohyun. Kami baru berpacaran selama tiga bulan. Awalnya aku hanya menganggap Seohyun sebagai nae dongsaeng tidak lebih dari itu. Namun karena skandal yang melibatkan kami, hubungan kami menjadi lebih dekat bahkan dia menyatakan perasaannya padaku. Ku akui Seohyun adalah yeoja yang baik terutama dia selalu menghiburku ketika aku mengetahui bahwa Jiyeon selingkuh. Aku berpacaran dengannya dengan maksud agar aku bisa melupakan Jiyeon. Aku belum bisa melupakan Jiyeon bahkan hingga detik ini. Semua kenangannya masih ku ingat dengan jelas dalam benakku. Kini hanya ada aku, Yesung dan Sungmin yang berada di dorm. Ku lihat Yesung sibuk dengan menulis lagu, Sungmin sedang menonton drama di TV, sedangkan aku bermain game di PSP.
“ Aish jinja, mengapa lirik lagu ini jelek sekali?” Frustasi Yesung.
“ Kau memang sudah jelek dari lahir.” Kataku sambil mengeluarkan smirkku.
“ Yak, evil. Aku mengatakan bahwa lirik laguku yang jelek bukan aku.” Balas Yesung tak terima.
“ Yak, mengapa kalian berisik sekali? Apakah kalian tidak bisa diam ketika aku sedang menonton drama?” Tanya Sungmin tak terima.
“ Mian. Geunde, mengapa kau bersikap seperti itu pada Seohyun? Bukankah dia baik sekali pagi-pagi sudah membawakan sarapan untukmu lalu kau mengusirnya begitu saja dengan kata-kata pedasmu itu?” Tanya Yesung.
“ Bukan urusanmu.” Balasku.
“ Dasar evil.” Balas Yesung.
“ Apakah kau mengacuhkan Seohyun lagi? Bukankah kalian telah berpacaran sangat lama? Apakah kau masih mengingatnya?” Tanya Sungmin yang membuatku terdiam.
“ Aku harus berangkat ke SUKIRA sekarang. Yak, Sungmin. Bukankah kau menjadi penyiar bersamaku di SUKIRA malam ini? Kajja, kita berangkat atau aku akan meninggalkanmu duluan.” Ajakku sambil keluar dari dorm.
“ Yak. Panggil aku, hyung! Aish jinja, evil.” Teriak Sungmin sambil mengikutiku.

Setibanya di SUKIRA, kami mempersiapkan beberapa naskah dan peralatan lainnya. Aku mulai membuka bahkan berbicara dengan Sungmin untuk mengisi acara di SUKIRA. Setelah mendengarkan beberapa lagu dari Super Junior yang telah kami putar, Sungmin mulai menyanyikan lagu yang telah dipersiapkannya secara live. Setelah itu, kami menyanyi bersama. Setelah selesai, kini saatnya kami mendengarkan curhatan bahkan request dari para pendengar bahkan penelepon. Detik itu juga, telah ada seseorang yang menelepon. Aku pun menjawab panggilan telepon itu.
“ Annyeonghaseyo.” Sapaku.
“ Annyeonghaseyo.” Balasnya.
“ Joneun Cho Kyuhyun imnida. Apakah boleh saya mengetahui nama anda?” Tanyaku.
“ Ah, nde. Anda bisa memanggilku, PJ.” Katanya.
“ Ah, ternyata anda memiliki nama samaran yang bagus juga. Geure. Apakah anda menginginkan request sebuah lagu atau ingin menceritakan kisah anda hari ini?” Tanyaku.
“ Geunde, sebenarnya aku sangat malu. Sebenarnya aku ingin menceritakan mengenai perasaanku pada seseorang. Apakah boleh saya melakukannya?” Tanyanya.
“ Tentu. Aku berharap anda bisa merasa lega setelah menceritakan perasaan anda itu.” Balasku.
“ Sebenarnya aku sangat merindukannya. Aku ingin berada disampingnya hingga detik ini. Mungkin aku sedikit egois karena masih memikirkannya disaat dia telah memiliki yeojachingu. Meskipun terasa berat bagiku untuk menerima semua ini. Namun, bagiku memiliki kenangan bersamanya selama ini sudah cukup. Aku sangat bahagia pernah mengenalnya bahkan dia pernah menjadi bagian dari hidupku. Aku harap dia bahagia dengan yeojachingunya.” Jelasnya.
“ Dari cerita anda ini, sepertinya cerita ini ditujukan untuk mantan kekasih anda. Mungkin saya lancang, geunde berapa lama kalian berpacaran hingga anda masih mengingatnya?” Tanyaku.
“ Nde, anda benar. Saya berpacaran dengannya selama satu tahun.” Balasnya.
“ Ah, jadi seperti itu. Setelah mendengar cerita anda, saya berharap anda menemukan namjachingu lain yang lebih baik daripada mantan neo namjachingu. Menurut saya, menunggu seseorang yang telah meninggalkanmu itu adalah membuang-buang waktu.” Kataku.
“ Kamsahamnida, atas sarannya. Bisakah anda menyanyikan satu lagu untuk kisah cinta saya ini?” Tanyanya.
“ Tentu. Saya akan menyanyikan khusus untuk anda malam ini, PJ.” Kataku.
“ Kamsahamnida. Kalau begitu, selamat menyanyikan. Annyeonghi-gyeseyo.” Katanya.
“ Ah, nde. Annyeonghi-gyeseyo.” Balasku.
“ Geure sesuai dengan request dari PJ, saya akan menyanyikan lagu spesial untuknya dan untuk para pendengar lainnya yaitu lagu dari album pertamaku yang berjudul “My Thoughts, Your Memories”. Selamat mendengarkan.” Kataku.

My Thoughts, Your Memories

Eoneusae neoreul tteona bonaego
(Beberapa musim telah berlalu sejak aku membiarkanmu pergi)
Myeot beonui gyejeori jinagasseo
(Hatiku yang sakit seakan mati, perlahan-lahan menghampiriku)
Jugeul geotcheoreom apahaetdeon gaseumdo
(Aku mencoba menempatkan orang lain dihatiku)
Jogeumssik mudyeojyeo gwaenchanhajideora
(Tapi siapa pun yang saya temui)

Neo anin dareun nugunga nae ane damaboryeo haetjiman
(Saya tidak bisa menjadi diriku yang dulu)
Nugul mannado jidokhage saranghadeon
(Aku yang begitu bergairah tentang cinta)
Yejeonui nae moseubeun eopdeora
(Hari-hari dimana kita tertawa dan menangis bersama)
Manhi utgo uldeon geu sijeol uri dul
(Temanku mencoba menolong)

Sul hanjane mudeojuryeoneun chingudeul
(Dengan mengubur semua itu oleh alkohol)
Meotjjeogeun deut gogae sugyeo utgo maneun
(Dengan kepala tertunduk aku tersenyum dingin)
Jigeum urineun geuttaereul ijeun geolkka
(Aku penasaran bagaimana jika kita melupakan hari-hari itu)

# Reff
Babo gatdeon naega neomu eoryeotdeon naega
(Aku begitu bodoh, aku telalu muda)
Mireonaesseo geuge neol wihan irira saenggakhaesseo
(Aku membiarkanmu pergi dengan berfikir)
Jogeumman, jogeumman deo neol neutge
(Andai aku bertemu denganmu lebih cepat,)
Mannatdeoramyeon eojjeomyeon heeojiji anhasseulkka
(Mungkinkah kita tidak akan berpisah seperti ini?)

Yeojeonhi neo hana jiuji motan geol
(Aku tahu, aku tidak akan mampu melupakanmu)
Almyeonseodo butjabeul suga eomneun na
(Tapi aku juga tidak bisa menahanmu)
Nareul bogo jal garamyeo doraseoneun
(Hatiku hancur ketika melihat kau berjalan pergi)
Neoui dwitmoseube gaseumi sirida
(Setelah mengucapkan selamat tinggal)


Oneuldo baraejin gieoge
(Aku mungkin saja tertidur, terlalu lelah oleh tangis karena)
Ulda jichyeoseo jami deulgetji
(Kenangan yang semakin memudar)
Eolmana deo chagaun manheun bameul
(Berapa malam lagi yang harus aku lalui)
Heullyeo bonaeya neol ijeul su isseulkka
(Untuk bisa melupakanmu?)

#Back to Reff

Ajikdo saranghago isseosseulkka
(Mungkinkah kita masih saling mencintai?)

Setelah selesai menyanyi, aku dan Sungmin menutup acara siaran di SUKIRA. Bagiku hari ini sangat melelahkan. Aku mendapatkan beberapa pertanyaan aneh dari hyungdeul lalu Seohyun yang datang ke dorm secara tiba-tiba. Selain itu, aku harus menjadi pendengar dari cerita yeoja penelepon radio tadi. Aku begitu terhanyut dengan ceritanya. Aku bisa merasakan bagaimana perasaannya terhadap namja yang masih dicintainya itu. Aku sempat berpikir betapa bodohnya namja itu telah meninggalkannya begitu saja.

Jiyeon POV

Setelah mendengar dia menyanyi di radio tadi, hatiku menjadi sangat tenang. Aku tidak menyangka bahwa dia akan memberikan saran seperti itu padaku. Aku merasa bahwa dia tidak mengenali suaraku lagi. Setelah berpisah dengannya, aku tidak menyangka bahwa dia mendapatkan yeoja penggantiku secepat itu. Aku mengetahuinya dari internet. Di internet banyak sekali skandal yang membicarakan mereka. Aku masih bertanya-tanya pada diriku sendiri alasan dia memutuskanku.

Apakah aku melakukan kesalahan padanya?

Apa kesalahan yang pernah ku perbuat padanya?

Pertanyaan itu masih berputar di kepalaku hingga detik ini. Aku telah berpisah dengannya selama 6 bulan. Aku menyadari bahwa perbedaan umur kami berbeda jauh. Umur kami berbeda 5 tahun. Meskipun begitu, dia adalah namja pertama yang telah meluluhkan hati dinginku ini.
“ Apakah kau masih memikirkannya? Mengapa kau melihat fotonya seperti ini?” Tanya Eunjung sambil berbaring disampingku.
“ Yak, mengapa kau tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?” Tanyaku tak terima sambil menyimpan foto itu dibawah bantal.
“ Aku sudah mengetuk pintu beberapa kali. Namun, kau tidak menjawabnya hingga ku putuskan untuk masuk.” Jelasnya.
“ Aku sangat lelah. Aku ingin tidur.” Kataku.
“ Nde, kau harus istirahat karena besok kita harus mengikuti reality show bersama Girl’s Generation, Infinite dan Super Junior.” Katanya sambil memakai selimut.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Apakah aku tidak salah dengar?” Tanyaku kembali untuk memastikan.
“ Ani. Bukankah seharusnya kau merasa senang karena bisa bertemu dengannya? Lebih baik melihatnya secara langsung dibandingkan dengan melihatnya melalui foto itu.” Katanya.
“ Aish jinja, kau tidak mengerti.” Balasku.

“ Ottokke? Aku tidak mungkin bertemu dengannya seperti ini.” Pikirku sambil memejamkan mataku.

At 9.00 a.m.

Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara Boram yang sedang berusaha untuk membangunkanku. Aku beranjak dari ranjangku dengan terpaksa. Saat keluar dari kamar, ku lihat semua member T-ara sedang membaca teks naskah untuk reality show nanti malam. Eunjung memberikan naskah itu padaku. Aku pun menerimanya dan membacanya. Setelah membaca semua naskah itu, dapat ku simpulkan bahwa naskah dalam reality show kali ini seperti naskah biasanya yang ada di reality show yang pernah ku ikuti.

Setelah mandi dan sarapan, aku latihan sexy dance bersama Eunjung dan Boram. Pada reality show nanti malam, kami harus melakukan unjuk bakat antar idol. Tentunya kami tidak ingin kalah dalam unjuk bakat itu. Selama 3 jam kami latihan, kami pun menjadi lelah. Akhirnya kami memilih istirahat terlebih dahulu untuk mengumpulkan energi kami yang telah terkuras habis untuk latihan.

Tepat pukul 5.00 p.m, Qri membangunkan kami untuk bersiap-siap. Kami terbangun dengan semangatnya. Setelah selesai, kami berangkat menuju studio MBC. Setibanya disana, kami pergi menuju ruang rias yang telah siapkan sebelumnya. Aku meminta kepada stylist untuk merias wajahku senatural mungkin. Namun, aku tetap mempertahankan ciri khas yang ku miliki yang terletak pada mataku. Mataku harus memberikan tatapan yang tajam dan dingin. Akhirnya riasan pada wajahku telah selesai. Saat aku melihat kearah cermin didepanku, ku lihat seorang namja sedang tersenyum bahkan melambaikan tangannya padaku. Aku membalas senyumannya lalu menghampirinya. Namja itu adalah Kim Myung Soo atau dia lebih dikenal dengan nama panggilannya yang sangat unik. Nama panggilannya adalah L .
“ Annyeong, chagi.” Sapa L .
“ Yak, aku bukan neo yeojachingu. Aish jinja, bercandaanmu sedikit keterlaluan. Bagaimana bila ada yang salah paham pada kita?” Tanyaku tak terima.
“ Aku sangat senang bila ada yang membuat skandal tentang hubungan kita ini.” Balasnya.

Kyuhyun POV

“ Hyung, aku pergi ke kamar mandi sebentar.” Kataku.
“ Nde, cepatlah kembali!” Kata Leeteuk.
“ Araseo.” Kataku sambil keluar dari ruang rias.

Aku berjalan menelusuri lorong yang ada di studio MBC ini. Sepertinya ku tersesat karena sudah berkali-kali aku mengelilingi tempat yang sama. Aku memutuskan untuk mengelilinginya sekali lagi karena aku sudah tidak tahan ingin membuang air kecil. Akhirnya aku menemukan sebuah petunjuk menuju kamar mandi. Saat aku akan melangkahkan kakiku, ku lihat seorang namja dan yeoja. Ku lihat namja itu membelai wajah yeoja itu. Aku pun mulai menyipitkan mataku untuk melihat mereka dengan jelas. Setelah aku melihat dari penampilan mereka, aku mengira bahwa mereka adalah seorang idol sepertiku. Aku membelalakan mataku tak percaya ketika aku melihat yeoja itu. Yeoja itu adalah Jiyeon. Aku menjadi sangat penasaran bahkan aku berusaha untuk menguping pembicaraan mereka dibalik dinding.
“ Mengapa kau jarang sekali menghubungiku, chagi?” Tanya namja itu.
“ Aku sangat sibuk. Bukankah kau sudah mengetahui jadwalku dari Eunjung? Seharusnya kau melihat jadwalku sebelum mengajakku untuk bertemu.” Balas Jiyeon.
“ Araseo. Aku akan menghubungimu setelah acara reality show ini. Kau harus menjawab telepon dariku. Jika tidak, maka aku akan menciummu sekarang.” Ancam namja itu.
“ Araseo, oppa.” Balasnya.

Setelah mendapat jawaban dari Jiyeon, namja itu pergi sambil melepaskan tangannya dari wajah Jiyeon. Setelah itu, ku lihat Jiyeon masuk ke sebuah ruangan. Aku hanya bisa mengepalkan tanganku sambil menahan emosiku. Aku tidak menyangka bahwa aku harus melihatnya bermesraan dengan namjachingu barunya. Aku pun mengurungkan niatku untuk pergi ke kamar mandi dan kembali ke ruang riasku.

Author POV

Tepat pukul 7.00 p.m, acara reality show akan segera dimulai. Produser menyuruh para staff agar memberitahukan pada seluruh idol untuk bersiap-siap menuju studio. Kini member Girl’s Generation bersama T-ara telah berada di pintu masuk sebelah barat. Sedangkan member Infinite dan Super Junior telah berada di pintu masuk sebelah timur. Jiyeon dan Seohyun saling melihat satu sama lain. Seohyun tersenyum pada Jiyeon dan Jiyeon pun membalasnya. Berbeda dengan Kyuhyun yang melihat L dengan tatapan tajamnya. L merasa aneh dengan tatapan Kyuhyun. L bertanya-tanya pada dirinya sendiri alasan Kyuhyun menatapnya seperti itu. Mereka memang saling mengenal bahkan L pernah mengatakan pada Kyuhyun bahwa dia adalah penggemarnya. L membalasnya dengan senyuman. Namun, Kyuhyun malah mengabaikannya bahkan memalingkan wajahnya.





TBC


Tidak ada komentar: