Kamis, 10 April 2014

[SERIES] Love is Feeling Part 10

[SERIES] Love is Feeling Part 10
Title                 : [SERIES] Love is Feeling Part 10
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Sad, Tragedy, and Comedy
Main Cast        : Kim Myung Soo and Kim Ji Won
Other Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul,  Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo


Preview
“ Waeyo? Mengapa kau tertawa seperti itu?” Tanya Myung Soo.
“ Aku tahu kau tadi pasti buang air kecil, ne?” Tebak Ji Won.
“ Bagaimana kau tahu?” Tanya Myung Soo.
“ Karena kau meninggalkannya dicelana luarmu. Lihatlah! Celanamu bagian itu terlihat basah seperti itu.” Kata Ji Won sambil tertawa dengan senangnya.
“ Yak, mengapa kau menjadi yadong seperti ini? Aku baru tahu bahwa aku mempunyai yeojachingu yadong sepertimu.” Tanya Myung Soo tak percaya.
“ Itu bukan salahku. Salahmu sendiri kau meninggalkan jejak dicelanamu saat dari toilet.” Elak Ji Won.
“ Arra. Gomawo karena telah mengingatkanku.” Kata Myung Soo sedangkan Ji Won masih menahan tawanya itu.
Next

“ Ji Won, sebentar lagi liburan tiba? Apa kau mempunyai sebuah rencana?” Tanya Myung Soo.
“ Molla, sepertinya aku akan di rumah saja. Waeyo?” Tanya Ji Won.
“ Apa kau tidak ingin ikut pergi ke rumah orang tuaku?” Tanya Myung Soo.
“ MWO.” Kata Ji Won tak percaya sambil tersedak.
“ Mengapa kau bisa tersedak seperti ini? Makanya kalau makan pelan-pelan saja.” Kata Myung Soo sambil memberikan tissue.
“ Aku belum siap.” Kata Ji Won.
“ Waeyo? Padahal ommaku ingin bertemu denganmu.” Tanya Myung Soo.
“ Mianhae.” Kata Ji Won sambil menundukkan kepalanya.
“ Nan gwenchana. Aku akan menunggumu sampai kau siap. Kajja! kita akan pulang ke Seoul sekarang.” Ajak Myung Soo.
“ Ne.” Kata Ji Won.
Mereka pun sampai di Seoul, Myung Soo mengantarkan Ji Won sampai ke rumahnya.
“ Apa kau tidak akan di marahi oleh orang tuamu?” Tanya Myung Soo.
“ Aniyo. Mereka sudah tahu bahwa aku pergi denganmu.” Kata Ji Won.
“ Geure, aku pulang sekarang.” Kata Myung Soo.
“ Hati-hati, ne.” Kata Ji Won sambil melambaikan tangannya sedangkan Myung Soo membalasnya dengan senyum.
***
Waktu liburan dua minggu berakhir sudah. Kini mereka memasuki semester 2. Mereka masih berada pada kelas yang sama. Ji Won sangat senang karena akhirnya dia bisa melihat Myung Soo kembali dengan senyumannya. Namun Ji Won berkali-kali dibuat kecewa oleh prilaku Myung Soo yang mulai mengabaikannya lagi. Ji Won hanya menanggapinya seperti biasa saja. Namun Ji Won sempat heran, Myung Soo tak mungkin mengabaikannya selama tiga bulan biasanya paling lama hanya satu bulan saja. Ji Won mulai tidak tahan dengan prilaku Myung Soo itu hingga dia mempunyai pikiran untuk mengakhiri semua ini. Ji Won pun mulai resah dan gelisah hingga dia berinisiatif untuk mengirim message kepada ommanya karena hanya ommanya yang bisa dipercaya sekaligus sebagai pendengar yang baik untuk semua cerita Ji Won.

To: Myung Soo
“ Omma, ottokke? Dia masih mengabaikanku. Apa lebih baik kami putus saja?”

Lalu Ji Won menekan “send” pada layar ponselnya. Namun Ji Won dibuat membelalakan matanya kali ini karena dia merasa ada yang salah dalam message itu. Akhirnya dia membuka kembali message yang telah dia kirim dan kali ini dia terkejut bukan main.

To: Myung Soo
“ Omma, ottokke? Dia masih mengabaikanku. Apa lebih baik kami putus saja?”

“ Ottokke? Mengapa bisa salah mengirim message ini? Bagaimana kalau Myung Soo membacanya? Ah, dia sudah pasti membacanya. Ottokke? Ah, lebih baik aku mengirim message kepadanya saja sekarang.” Pikir Ji Won dengan paniknya.

To: Myung Soo
“ Bisakah kita bertemu setelah mata kuliah ini berakhir?”
From: Myung Soo
“ Datanglah ke apartemen saja.”

“ Aku harus menyelesaikan masalah ini dengan segera.” Kata Ji Won meyakinkan batinnya namun saat melewati koridor dia sempat melihat Myung Soo yang sedang menatapnya dari jauh. Lalu Ji Won pun membalikan tubuhnya dan melihat kembali Myung Soo yang sedang melihatnya dengan tatapan sedih. Karena tak sanggup melihat raut wajah Myung Soo yang sedih Ji Won melanjutkan langkahnya.
“ Ottokke? Mengapa raut wajahnya terlihat sedih seperti itu? Apa dia sedang mempunyai masalah? Lebih baik nanti aku tanyakan saja kepadanya.” Kata Ji Won lalu dia kembali masuk ke dalam kelasnya. Ji Won duduk di kursinya dan dia sempat melihat kearah belakang kursi tempat Myung Soo biasa duduk. Namun, dia tidak melihat Myung Soo hingga kuliah berakhir.
“ Mengapa dia seperti ini? Ah, lebih baik aku ke apartemennya sekarang saja.” Kata Ji Won lalu beranjak ke parkiran motor dan pergi menuju apartemen Myung Soo. Namun saat didepan pintu apartemen Ji Won sempat ragu. Apakah dia sebaiknya masuk atau tidak? Namun dia meyakinkan hatinya dan masuk kedalam apartemen Myung Soo. Sebelumnya dia sangat khawatir dengan keadaaan Myung Soo namun sekarang nyatanya Myung Soo sedang menonton TV di apartemennya, membuatnya membelalakan mata. Ji Won hanya bisa mendesah dan menggelengkan kepalanya beberapa kali.
“ Mengapa kau hanya berdiri didepan pintu saja? Kemarilah!” Titah Myung Soo.
“ Mengapa dia tersenyum seperti itu? Seolah-olah tidak terjadi apa-apa.” Tanya Ji Won dalam batinnya.
“ Waeyo?” Tanya Myung Soo sambil tersenyum.
“ Mengapa kau tidak kuliah tadi padahal aku melihatmu waktu di koridor sebelum mata kuliah dimulai?” Tanya Ji Won.
“ Aku hanya sedang malas saja.” Kata Myung Soo lalu menonton kembali TV.
“ Mianhae. Aku salah mengirim message tadi.” Kata Ji Won.
“ Geure, nan gwenchana.” Kata Myung Soo dengan tenangnya.
“ Mengapa kau tidak bertanya padaku mengenai isi message tersebut?” Tanya Ji Won dengan herannya.
“ Karena aku pikir tanpa aku bertanya kau pasti akan menjelaskannya sendiri.” Kata Myung Soo.
“ Geure, aku akan mengatakannya sekarang. Mengapa kau mengabaikanku dan kali ini selama tiga bulan? Jika aku mempunyai kesalahan kepadamu, aku mohon katakanlah kepadaku agar aku bisa memperbaiki kesalahanku itu. Jangan mengabaikanku seperti ini. Jebal, kali ini tolong beritahu! Aku tak ingin kau tertutup seperti ini kepadaku. Aku ini adalah yeojachingumu setidaknya berikanlah aku beberapa alasan agar aku bisa menerima semua ini.” Kata Ji Won sambil menunduk dan menangis.
“ Ji Won, dengarkan aku baik-baik! Sebenarnya aku menghindarimu karena orang tuaku sedang mengawasiku.” Kata Myung Soo sambil memegang kedua tangan Ji Won ke dada bidangnya.
“ Waeyo? Bukankah sudah biasa jika orang tua mengawasi anaknya.” Tanya Ji Won tak terima.
“ Sebenarnya mereka mengawasiku karena aku akan dijodohkan.” Kata Myung Soo.
“ MWO? DIJODOHKAN? Bukankah ommamu sudah mengetahui tentang diriku? Mengapa bisa seperti itu.” Tanya Ji Won tak percaya.
“ Yang menjodohkanku bukan ommaku melainkan appaku.” Kata Myung Soo.
“ Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?” Tanya Ji Won.
“ Aku akan menolaknya karena aku tak ingin diatur lagi termasuk dalam mencari pasanganku sendiri.” Kata Myung Soo.
“ Bagaimanapun mereka adalah orang tuamu sendiri. Tidak baik jika kau membantah mereka. Aku akan mengalah jika semua itu demi kebaikanmu.” Kata Ji Won sambil menangis.
“ Nan gwenchana. Aku akan menghadapi mereka dengan caraku sendiri. Aku ingin kau menungguku.” Kata Myung Soo sambil menghapus air mata di wajah Ji Won dengan kedua ibu jarinya.
“ Geure, aku akan menunggumu. Apapun keputusannya aku ingin yang terbaik untukmu.” Kata Ji Won lalu dia pun berhenti menangis.
“ Aku membawa beberapa tugas yang akan dikumpulkan besok. Ini soal-soalnya dan aku ingin kau besok pergi kuliah, araseo! Aku tak ingin nilaimu jelek.” Kata Ji Won sambil memberikan soal-soal tugas itu.
“ Apa kau sudah mengerjakannya?” Tanya Myung Soo.
“ A-n-i-y-o.” Kata Ji Won dengan terbata-bata.
“ Kau tak bisa membohongiku, Ji Won. Berikan jawabanmu! Aku ingin melihatnya.” Kata Myung Soo.
“ Shireo.” Kata Ji Won dengan tegasnya.
“ Pelit sekali. Aku ini namjachingumu.” Kata Myung Soo.
“ Arra, kau adalah namjachinguku. Tapi kau tak seharusnya mencontek jawabanku.” Kata Ji Won. Namun Myung Soo tak tinggal diam akhirnya dia beranjak menuju Ji Won dan menggelitik tubuh Ji Won hingga Ji Won merasa geli. Mereka pun tertawa senang hingga akhirnya Ji Won memberikan jawaban tugasnya kepada Myung Soo. Setelah selesai mengerjakan tugasnya, Myung Soo tiduran di paha Ji Won dan Ji Won seperti biasa mengacak-acak rambut Myung Soo dan merapikannya kembali.
“ Kau tahu Ji Won, apa yang kau lakukan saat ini. Aku jadi teringat kepada omma yang selalu seperti ini terhadapku.” Kata Myung Soo sambil memejamkan matanya seakan menikmati tiap sentuhan Ji Won di kepalanya.
“ Jeongmal? Aku jadi senang jika perhatianku ternyata mirip dengan ommamu. Myung Soo, aku ingin kau kembali rajin kuliah. Aku tak ingin kau seperti ini. Aku tahu kau mempunyai sebuah masalah tapi kau tak perlu mengabaikan kuliahmu seperti ini.” Kata Ji Won.
“ Apa kau mengkhawatirkanku?” Tanya Myung Soo.
“ Ne. aku sangat mengkhawtirkanmu. Aku ingin kau tak seperti ini lagi. Yakso?” Tanya Ji Won.
“ Ne, yakso.” Kata Myung Soo.

Dengan posisi Myung Soo sedang berbaring di paha Ji Won, Myung Soo melihat kearah Ji Won yang sedang melihatnya sambil menundukan kepalanya. Mata Myung Soo tertarik kearah bibir Ji Won dan Ji Won pun mengetahui arah mata Myung Soo itu. Myung Soo pun mengangkat kepalanya dengan perlahan-lahan. Saat wajahnya semakin dekat dengan wajah Ji Won, ketika Myung Soo akan menciumnya tiba-tiba Ji Won memalingkan wajahnya. Myung Soo yang melihat reaksi dari Ji Won, akhirnya dia berbaring kembali di paha Ji Won.
“ Mianhae.” Kata Ji Won masih dengan memalingkan wajahnya.
“ Nan gwenchana.” Kata Myung Soo sambil memejamkan matanya kembali.
Terasa hening bagi Ji Won, akhirnya Ji Won memalingkan wajahnya kembali kearah Myung Soo. Dia sempat tertegun melihat wajah Myung Soo tidur. Ji Won pun membelai wajah Myung Soo dengan gerakan tangan perlahan-lahan menelusuri tiap bagian yang ada di wajah Myung Soo mulai dari kedua matanya, hidungnya, pipinya bahkan kini tangannya telah meraba bibir Myung Soo.
“ Andwe. Aku tak ingin menjadi pelampiasannya ketika dia sedang ada masalah. Aku ingin kau melakukannya saat kau menginginkannya dan memberikan ketulusanmu itu kepadaku.” Kata Ji Won dalam batinnya. Tanpa terasa Ji Won pun mulai mengantuk dan akhirnya dia pun tidur dalam posisi duduknya itu.
***
Akhirnya Ji Won pun terbangun dan dia tersenyum saat melihat Myung Soo tersenyum kepadanya.
“ Kau sudah bangun?” Tanya Myung Soo.
“ Ne, jam berapa sekarang?” Tanya Ji Won.
“ Jam 8 p.m.” Kata Myung Soo.
“ Mengapa kau tak membangunkanku?” Tanya Ji Won lalu bangkit dari tempat tidur dan dia pun membereskan semua barang-barangnya.
“ Aku tidak tega membangunkanmu. Kau tidur lelap sekali.” Kata Myung Soo.
“ Arra, aku pulang sekarang.” Kata Ji Won lalu memakai sepatunya.
“ Hati-hati, ne.” Kata Myung Soo, namun Ji Won mengabaikannya dan berlari dengan cepat seperti dikejar-kejar oleh hantu.
“ Selalu seperti itu.” Lirih Myung Soo sambil melihat kepergian Ji Won.
Myung Soo dan Ji Won kembali seperti semula. Saat di kampus mereka seperti tak saling mengenal namun berbeda saat mereka berada di apartemen Myung Soo mereka seperti layaknya sepasang kekasih. Kini mereka berada di kelas. Ji Won selalu berprilaku bahwa dia baik-baik saja namun pada kenyataannya dia sendiri didalam kelas bahkan tak ada yang menemaninya.
“ Mengapa harus ada praktik seperti ini? Ottokke? Aku sebenarnya sudah tak nyaman dengan kelas ini. Ji Won, kau pasti bisa melewati semua ini.” Kata Ji Won dalam batinnya.
Semenjak hubungan Ji Won dan Myung Soo dilanda berbagai masalah yang berdampak pada kehidupan Ji Won. Semula Ji Won dikenal sebagai yeoja yang ramah, baik, dan banyak bicara namun berbeda dengan sekarang dia menjadi yeoja pendiam, jutek, dan tidak bergaul dengan mahasiswa lainnya. Praktik ini berlangsung dengan lancar tanpa ada hambatan bagi Ji Won. Namun saat Ji Min berbicara kepada Ji Won mengenai Jung Eum, tiba-tiba terjadi pertikaian.
“ Ji Won?” Panggil Ji Min.
“ Waeyo?” Tanya Ji Won dengan dinginnya.
“ Kemarin aku tidak sengaja mendengar pembicaraan tentang Jung Eum memanggil Myung Soo dari Hye Kyo dan Seung Ho.” Kata Ji Min.
“ Apa yang mereka bicarakan?” Tanya Ji Won dengan penasaran.
“ Mereka membicarakan dirimu. Tapi aku tidak tahu pasti apa yang mereka bicarakan. Lebih baik kau tanyakan pada Hye Kyo atau Seung Ho.” Kata Ji Min.
“ Arra, gomawo.” Kata Ji Won lalu pergi meninggalkan Ji Min dan pergi mencari Hye Kyo yang sedang bersama dengan Hyuna dan Gayoon.
“ Hye Kyo?” Panggil Ji Won.
“ MWO? Kau memanggilku?” Tanya Hye Kyo tak percaya.
“ Ne.” Kata Ji Won sambil mengatur nafasnya.
“ Waeyo?” Tanya Hye Kyo.
“ Aku mendengar dari Ji Min bahwa kau kemarin sempat mendengar pembicaraan antara Myung Soo dan Jung Eum.” Kata Ji Won.
“ Arra. Tapi aku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan secara detail. Hanya saja yang mereka bicarakan itu adalah kau, Ji Won.” Kata Hye kyo. Saat Ji Won akan bertanya lagi tiba-tiba Yerim datang dan langsung menghampiri mereka.
“ Apa yang sedang kalian bicarakan?” Tanya Yerim.
“ Ini Ji Won sedang bertanya kepadaku mengenai apa yang dibicarakan oleh Myung Soo dan Jung Eum.” Jelas Hye Kyo.




TBC

Tidak ada komentar: