Selasa, 10 Juni 2014

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 4

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 4
Title                 : [SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 4
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance  and Comedy
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L Infinite and Kim Ji Won
Other Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul,  Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan Kim, Nyonya Kim


Note: Sebelum Reader membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader semakin penasaran.

Preview
Setelah Eunhyuk dan Yong Hwa pergi, aku bergegas menuju parkiran. Ku lihat dia sedang menungguku sambil melihat ponselnya. Sepertinya dia menunggu message dariku.
“ Mianhae, aku terlambat.” Kataku.
“ Nan gwenchana. Sebenarnya kita akan kemana sekarang?” Tanya Ji Won.
“ Rahasia. Kau akan tahu setelah kita tiba disana. Kajja, naiklah!” Titahku lalu Ji Won pun menaiki motor.
“ Peganglah pinggangku! Kalau tidak kau akan terjatuh.” Kataku sambil melajukan motor dengan kecepatan penuh.
“ Shireo. Itu sih keinginanmu.” Tolak Ji Won sambil memegang erat-erat pegangan yang ada dibelakang motor.
“ Geure, tapi jangan salahkan aku jika kau terjatuh nantinya.” Kataku.
“ Araseo.” Kata Ji Won.

Next

Kami pun tiba di Cheonggyecheon Stream. Kami turun dari motorku dan berjalan di pinggiran Cheonggyecheon Stream.



“ Mengapa kau mengajakku kemari?” Tanya Ji Won.
“ Sebenarnya sudah lama aku ingin mengajakmu kemari.” Kataku sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.
“ Lalu? Apa kau ingin melamarku?” Tanyanya penuh selidik sambil menatap wajahku.
“ Aku ingin menyatakan perasaanku kepadamu ditempat ini sebelumnya. Namun karena ada suatu hal yang mendesak jadi aku mengungkapkan di taman kampus.” Jelasku sambil melihat kearahnya.
“ Aku kira kau akan melamarku sekarang.” Katanya sambil cemberut.

“ Mengapa dia harus bersikap aegyo seperti itu? Tak tahukah dia, aku semakin gemas melihatnya.” Batinku.

“ Apa kau ingin aku lamar sekarang?” Tanyaku.
“ A-n-i-y-o.” Elaknya sambil terbata-bata.

“ Lucu sekali dia saat itu. Sempat terpikir olehku untuk melamarnya detik itu juga. Namun, kita ini baru mengenal dan menjalin hubungan. Bagaimana mungkin aku bisa melamarnya? Yang ada dia menolakku detik itu juga.” Pikirku.

“ Geure, aku akan mengatakannya sekarang. Ji Won-ah, nae joahae. Apa kau mau menjadi nae yeojachingu?” Tanyaku.
“ MWO? Apa kau bisa ulangi?” Tanyanya dengan berpura-pura tidak mendengarnya.
“ Shireo, aku hanya mengatakannya satu kali.” Tolakku.

“ Mengapa dia harus memintaku untuk mengulanginya? Jujur, aku sangat gugup sekali saat mengatakannya.”Batinku sambil memasukan tanganku kedalam saku celana.

“ Aisssshhh jinjja, ini namanya bukan menyatakan cinta.” Katanya tak terima.
“ Lalu apa namanya?” Tanyaku pura-pura tidak tahu.
“ Hanya bicara omong kosong saja. Gomawo.” Kataku sambil membalikkan badannya menghadap kearah sungai yang mengalir tenang sedangkan aku berjalan menuju arah belakangnya dan memeluknya dari belakang.
Aku sangat menyukai moment itu. Dimana aku bisa memeluknya dan merasakan kehangatan yang dia berikan padaku. Aroma tubuhnya pun tercium olehku. Jujur saja, seandainya kami pacaran sudah lama mungkin detik itu juga aku sudah menciumnya. Bagaimanapun aku ini seorang namja. Naluriku tidak bisa membohongiku bahwa aku sangat menginginkannya. Namun, aku harus bisa menahannya karena aku tahu dia pasti akan menolaknya. Setelah puas dengan keindahan Cheonggyecheon Stream, akhirnya kami pulang.
Keesokan harinya saat semua mahasiswa Art sedang berkumpul, aku melihat Eunji dan Ji Min menghampiri Ji Won sementara disisi lain Ji Won sedang berkumpul dengan Yerim dan Beige untuk mengerjakan tugas. Aku tak bisa mendengar pembicaraan mereka karena aku hanya melihatnya dari jauh. Namun aku melihat wajahnya yang begitu terlihat terkejut saat berbicara dengan mereka.

Ada apa dengannya?
Apakah mereka menyakitinya?
Apakah semua ini ada hubungannya denganku?

Semua pertanyaan itu masih berputar di kepalaku ini. Aku adalah namja pengecut yang hanya bisa melihatnya dari jarak jauh tanpa bisa membantunya dalam kesulitan seperti ini.

“ Mianhaeyo, Ji Won.” Batinku.

Aku lebih memilih diam di dalam kelas. Tiba-tiba Ji Won dan mereka masuk kedalam kelas dan Kang In pun masuk kedalam kelas.
“ Annyeonghaseyo.” Sapa Kang In.
“ Annyeonghaseyo, seongseonim.” Jawab semua mahasiswa.
“ Sebenarnya saya disini akan mengajarkan kalian tentang cara menjalin hubungan antarselebritis, jika tentunya kalian mempunyai seorang pacar dari kalangan selebritis. Apakah disini ada yang berpacaran?” Tanya Kang In.
“ Ada, seongseonim.” Jawab Eunhyuk.
“ Nuguseyo?” Tanya Kang In.
“ Myung Soo dan Ji Won, seongseonim.” Kata Eunhyuk.
“ Yang merasa mempunyai nama Myung Soo dan Ji Won, angkatlah tangan kalian!” Titah Kang In lalu aku mengangkat tanganku sedangkan ku lihat Ji Won hanya diam saja.

“ Apa yang dia pikirkan? Mengapa dia tak mengangkat tangannya? Bukankah ini adalah moment yang tepat untuk mengungkapkan hubungan ini.” Pikirku.

“ Oh, jadi disini tidak ada yang namanya Ji Won?” Tanya Kang In.
“ Saya, seongseonim.” Katanya sambil mengangkat tangan kanannya keatas.
“ Yeojachingu Myung Soo  ternyata orangnya pemalu. Geure, aku pastikan kalian semua disini akan menjadi seorang idola. Namun ancaman menjadi seorang idola adalah issue terutama kehidupan pribadi mereka. Menjadi idola adalah impian semua orang namun menjadi idola tidaklah semudah yang kita bayangkan dan tantangan itu adalah memiliki seorang kekasih. Jika kalian sudah menjadi seorang idola tentunya kalian akan mempunyai banyak fans dan antifans. Jika kalian benar-benar pacaran lebih baik sekarang putus saja. Geure, pelajaran hari ini sudah selesai. Kalian boleh keluar sekarang!” Jelas Kang In sambil menatap Myung Soo dan Ji Won dengan tatapan tajamnya.
Namun, saat Kang In akan keluar, aku melihatnya berbisik kepada Ji Won. Aku tidak bisa mendengar bisikan itu. Aku bertanya-tanya dalam pikirku.

Apa yang sedang mereka bisikan?

Hingga akhirnya aku berinisiatif untuk menghampirinya.
“ Mianhae.” Kataku.
“ Untuk?” Tanyanya.
“ Karena telah membongkar hubungan kita ini.” Kataku.
“ Nan gwenchana. Bagaimana tanggapanmu mengenai perkataan dari Kang In tadi?” Tanyanya dengan hati-hati.
“ Mianhae, jika nanti kau akan kecewa dengan segala perbuatanku.” Kataku untuk memperingatinya.
“ Mengapa kau meminta maaf sekarang bahkan kau saja belum melakukan kesalahan?” Tanyanya dengan herannya.
“ Aku mengatakan begini karena dulu aku putus dengan mantanku karena sikap dinginku ini. Aku hanya ingin memberitahumu dari awal agar kau mengerti akan diriku.” Jelasku.
“ Tapi apakah kau mengerti akan diriku, Myung Soo-ah? Kau belum mengetahui diriku yang sebenarnya?” Tanyanya.
“ Aku akan mencoba mengerti akan dirimu.” Kataku.
“ Geure, aku harap kau tidak akan menyesal. Kalau begitu aku pulang duluan. Orang tuaku sudah menunggu di rumah.” Katanya.
“ Apa perlu aku mengantarmu ke parkiran?” Tanyaku.
“ Aniyo, aku bisa ke parkiran sendiri. Annyeong.” Elaknya.
“ Hati-hati di jalan, annyeong.” Teriakku dan dia hanya tersenyum lalu pergi meninggalkanku.

Keesokan harinya, suasana di kampus sangatlah damai hingga perkuliahan selesai. Ku lihat  Ji Won mengendarai motornya dan menghampiriku.
“ Myung Soo-ah, apa boleh aku pergi ke apartemenmu?” Tanyanya.
“ Nde. Apa yang ingin kau lakukan disana?” Tanyaku.
“ Aku ingin istirahat sebentar dan mengerjakan tugas yang diberikan Kang In kemarin.” Kata Ji Won.
“ Geure, ini kuncinya. Nanti aku akan menyusulmu. Aku masih ada urusan disini.” Kataku tiba-tiba Hyuna, Yerim dan Beige datang.
“ Apa kau akan pergi ke apartemen Myung Soo buat mengerjakan tugas yang diberikan oleh Kang In?” Tanya Yerim.
“ Nde.” Kata Ji Won.
“ Apa kami boleh ikut? Kami tidak mengerti dengan tugas itu.” Tanya Beige.
“ Kalian ikut saja dengan dia. Mengapa kau hanya diam saja?” Tanyaku.
“ Aku akan mengajari kalian disini saja. Sekarang cepat keluarkan kertas kalian!” Kata Ji Won.
“ Kami lebih baik ikut denganmu saja, Ji Won-ah.” Rengek Hyuna dengan manjanya.
“ Aniyo. Aku akan mengajari kalian disini!” Kata Ji Won dengan sedikit menaikkan emosinya.
“ Lebih baik kami ikut denganmu saja, Ji Won-ah.” Kata Beige.
“ Geure, kajja!” Kata Ji Won dengan pasrahnya.
“ Hyuna, kau akan pergi kemana?” Tanya Yerim.
“ Kau tidak akan ikut dengan kami?” Tanya Beige kepada Hyuna.
“ Kalian pergi saja duluan. Aku tidak jadi ikut dengan kalian.” Kata Hyuna lalu pergi meninggalkan mereka.
“ Kajja!” Ajak Ji Won kepada Yerim dan Beige lalu mereka pun pergi meninggalkanku.

Aku kembali berkumpul dengan nae chingu. Setelah urusanku selesai, aku pun pergi ke apartemenku. Aku tiba di apartemen. Saat aku melihat ke sekeliling, betapa hancurnya apartemenku ini. Banyak sampah yang berserakan di lantai. Ku lihat Ji Won tersenyum saat aku datang. Aku sangat senang sekali melihatnya karena telah menyambutku walaupun hanya dengan sebuah senyuman.
“ Apa kalian sudah mengerjakannya?” Tanyaku.
“ Kami baru akan memulainya. Kau ingin makan snack ini?” Tanya Yerim.
“ Gomawo.” Kataku lalu mengambil snack itu. Tiba-tiba ponsel Beige berdering, dia pun keluar dari apartemenku sebentar dan menjawab panggilan tersebut.
“ Waeyo?” Tanya Yerim setelah Beige masuk ke dalam apartemenku.
“ Hyuna, mengajak kita untuk karouke.” Kata Beige.
“ Tapi saat ini sedang hujan.” Kata Yerim.
“ Hujannya juga kecil. Lagipula untuk apa kalian berbuat maksiat?” Tanya Ji Won masih dengan mengerjakan tugasnya tanpa melihat kearah Yerim dan Beige.
“ Ottokke?” Tanya Beige.
“ Lebih baik kita pergi kesana. Hyuna sudah menunggu kita.” Ajak Yerim.
“ Kalau begitu kami akan pergi sekarang. Annyeong.” Kata Beige lalu mereka pergi meninggalkan apartemenku.
“ Apa perkataanmu tadi tidak terlalu kejam?” Tanyaku dengan hati-hati.
“ Aku hanya bercanda lagipula mereka tadi ikut tertawa mendengar candaanku.” Katanya.
“ Arra, tapi belum tentu mereka menganggapnya hanya bercanda.” Kataku.
“ Aku tak ingin bertengkar denganmu. Lebih baik aku pulang sekarang.” Katanya sambil membereskan semua tugasnya dan pergi begitu saja dari apartemenku tanpa sepatah kata.
“ Hati-hati di jalan.” Lirihku sambil melihat Ji Won yang sudah berjalan keluar dari apartemennya.

Mengapa dia bersikap seperti itu hari ini?
Apakah dia sedang mempunyai masalah?
Mengapa dia tidak membicarakannya denganku? Jika kenyataannya memang begitu.

Pertanyaan itu selalu berputar-putar di benakku. Apa yang aku khawatirkan pun terjadi. Aku  ditarik oleh Hyuna dan dikelilingi oleh Hyuna, Gayoon, Beige, dan Yerim tanpa diketahui oleh Ji Won karena dia sedang berada di luar kelas.
“ Myung Soo, kami ingin berbicara padamu mengenai Ji Won.” Kata Hyuna.
“ Waeyo? Katakalah!” Kataku.
“ Apa kau masih ingat kejadian kemarin saat didepan gedung kampus?” Tanya Hyuna.
“ Ne, bukankah kalian ingin ke apartemenku bersama Ji Won.” Kataku.
“ Apakah kau tak tahu mengapa aku tidak jadi pergi ke apartemenmu?” Tanya Hyuna.
“ Waeyo?” Tanyaku kembali.
“ Karena Ji Won membentakku saat bicara. Aku tahu kalau dia tak ingin kami ikut dengannya tapi dia tidak perlu membentakku. Apa kau tahu selama ini tak ada orang yang membentakku? Aku sangat sakit hati dengan perkataan Ji Won kemarin. Aku tahu bahwa kau adalah namjachingunya maka dari itu tolong ajari dia dalam hal berbicara.” Teriak Hyuna sambil menunjukkan jari telunjuknya tepat didepan wajahku hingga semua mahasiswa di kelas mendengarnya.
“ Arra, aku akan menahasehatinya nanti.” Kataku untuk menenangkan suasana saat itu.
“ Dan satu hal lagi bahwa karouke itu bukan maksiat. Apa dia kira aku ini wanita penggoda. Aku hanya butuh hiburan makanya datang ke tempat karouke. Aku benar-benar kecewa padanya, Myung Soo. Aku kira dia itu adalah yeoja yang baik makanya aku dulu pernah menyarankan padamu untuk segera menyatakan perasaanmu padanya. Aku tahu ini dari Beige dan Yerim. Mereka yang menceritakannya padaku saat di tempat karouke.” Kata Hyuna sedangkan Beige, Yerim, dan Gayoon hanya diam saja.
“ Arra.” Kataku.
“ Ji Won?” Panggilnya karena mereka duduk bersebelahan.
“ Waeyo?” Tanyanya masih dengan berkutik didepan laptopnya tanpa melihat kearahku.
“ Bisakah kau datang ke apartemenku setelah kuliah hari ini selesai?” Tanyaku.
“ Araseo.” Jawabnya.




TBC


Tidak ada komentar: