Sabtu, 14 Juni 2014

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 6

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 6
Title                 : [SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 6
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance  and Comedy
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L Infinite and Kim Ji Won
Other Cast       : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul,  Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan Kim, Nyonya Kim



Note: Sebelum Reader membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.
Preview

 “ Aku ingin menyanyikan lagu “ Without Word”.” Kata Ji Won dengan malunya.
“ Kajja, kita mulai!” Kata Kyuhyun lalu memetik pelan senar gitar itu.
Irama dalam gitar pun mengalun dengan indahnya kini tiba Ji Won menyanyikan lagu tersebut. Tak terasa Ji Won menyanyi sambil menangis semua mahasiswa disanapun terkejut beitupun denganku yang melihatnya. Aku benar-benar terkejut.

Mengapa dia menyanyikan lagu itu?
Apakah karena diriku?
Mianhaeyo jeongmal mianhae.

“ Mianhae, mungkin karena aku terlalu terlarut dalam lagu yang aku nyanyikan hingga membuatku menangis. Jeongmal mianhae.”Kata Ji Won sambil mengusap air matanya dan menundukkan kepalanya sedikit lalu dia kembali ke tempat duduknya sedangkan Kyuhyun mengikutinya dan duduk dibelakang Ji Won.
“ Lagi-lagi lagu ballad. Geure, sekarang adalah giliran Myung Soo. Ayo, Myung Soo silahkan kau kemari! Beri tepuk tangan yang meriah untuk penampilan sebelumnya dari Ji Won dan penampilan Myung Soo sekarang.”Kata Kang In diikuti dengan tepuk tangan dari semua mahasiswa.  Aku maju ke tengah-tengah ruang tamu dan memegang gitar lalu memposisikan tubuhku.

Next

“ Aku akan menyanyikan lagu “ In Your Eyes “. Semoga kalian disini terhibur.” Kataku.
Irama gitarpun mengalun, aku pun mulai menyanyi. Saat aku menyanyi, pandangan mataku tak kunjung lepas dari mata Ji Won. Namun tiba-tiba aku mengalihkan pandanganku saat Kyuhyun menggenggam tangan kanannya.
“ Ternyata hiburan kita hari ini memang lagu ballad. Geure, karena sekarang sudah sangat larut. Maka telah kami putuskan untuk mendengarkan hiburan yang terakhir dari Myung Soo dan Ji Won.” Kata Kang In dengan antusiasnya.

“ Apa aku tidak salah mendengarnya? Kang In menyuruh kami untuk menyanyi. Aku benar-benar tak menyangka sebelumnya. Semoga ini pertanda baik.” Batinku.

“ MWO? NAEGA? LAGI?”Tanya Ji Won tak percaya.
“ Nde. Kau dan Myung Soo. Kami disini ingin mendengarkan sekali lagi kalian bernyanyi dengan lagu yang telah kalian ciptakan kemarin.” Jelas Kang In.
“ Ottokke?” Lirih Ji Won.
“ Majulah! Berikan yang terbaik untuk kita semua disini!” Kata Kyuhyun sambil melepas genggaman tangannya dari Ji Won. Saat itu juga Ji Won menyadari bahwa tangan kanannya telah digenggam oleh Kyuhyun. Ji Won pun akhirnya berjalan dengan pelan ke tengah-tengah ruang tamu dan Heechul menyiapkan kursi untuk Ji Won duduk karena sebelumnya Ji Won menyanyi sambil berdiri sehingga tak ada kursi lain. Tanpa sepatah kata pun aku mulai memetik senar gitar itu hingga kini mereka menyanyi tanpa memandang satu sama lain hingga nyanyian pun berakhir. Kami menyanyikan lagu cipataan kami berdua yaitu “ Love is Feeling”.
“ Aku sempat heran kepada kalian. Mengapa kalian dapat memenangkan ujian test pertama sedangkan kalian dalam bercollaboration tanpa ada interaksi seperti sekarang ini. Geure, karena kalian sudah susah payah memberikan hiburan kepada kita semuanya berilah tepuk tangan untuk mereka berdua. Sekarang kalian kembalilah ke kamar masing-masing dan harus beristirahat dengan baik karena besok kita akan pulang.” Kata Kang In dan semuanya memberikan tepuk tangan lalu meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya masing-masing.
Aku pun menuju kamarku. Saat akan membuka pintu, tiba-tiba ponselku berdering.

“ Eunji? Mengapa dia meneleponku?” Tanyaku dalam batin.

Aku pun menjawab panggilan itu.

“ Yeobsseo.” Jawabku.
“ Myung Soo, tolong ambilkan obat milik Ji Won  pada Shi Ho.” Kata Eunji.
“ Araseo. Aku akan mengambilnya. Suruh Ji Won untuk menungguku di luar.” Kataku sambil mematikan panggilan itu.

Aku pergi ke kamar Shi Ho dan mengambil obat itu.

Sebenarnya dia sakit apa?
Mengapa obat ini tidak ada namanya?

Berkali-kali aku selalu memikirkan pertanyaan yang tiada ujungnya. Tanpa terasa aku telah berada tepat dekat dengannya didepan pintu kamarnya.
“ Neo gwenchana?” Tanyaku sambil memberikan obat itu kepada Ji Won.
“ Nan gwenchana. Gomawo.” Katanya.
“ Lain kali kau harus menitipkannya kepadaku bukan kepada Shi Ho. Besok kau duduk denganku, arra?” Titahku.
“ MWO? Mengapa tiba-tiba seperti ini?”Tanya Ji Won tak percaya.
“ Tak ada penolakan.” Kataku lalu meninggalkan Ji Won yang masih terlihat bingung.

Aku tidak sabar menantikan hari dimana aku bisa duduk berdua dengannya dan menunjukkan kepada semua orang bahwa hubungan kami ini baik-baik saja. Semua mahasiswa sudah membereskan semua barang-barang mereka termasuk diriku. Aku melihat dia sedang makan sendirian. Akhirnya aku menghampirinya.
 “ Mengapa kau duduk disini? Ini tidak seperti dirimu.” Tanyanya dengan sinis tanpa melihat kearahku.
“ Aku hanya ingin mengingatkanmu agar kau tak lupa pembicaraan kita tadi malam.” Kataku.
“ Araseo.” Kata Ji Won.
Setelah makan pagi selesai, aku dengan segera membawa tas milik Ji Won dan memasukkannya kedalam bus.
“ Kajja!” Ajakku sambil menarik tangannya.
“ Kau duduklah disini, nde. Tunggulah! Aku akan membereskan barang-barang milik kita.” Kataku sedangkan dia hanya menganggukkan kepalanya saja. Saat aku kembali dan duduk disamping Ji Won suasana menjadi hening hingga kami tiba di pom bensin. Saat Ji Won melihat kearah jendela bus, tiba-tiba ada yeoja yang melambaikan tangannya kearah Ji Won.
“ Nugu?” Tanyaku.
“ Dia adalah Hwang Jung Eum. Dia sekamar denganku kemarin karena Kang In yang memintanya.” Kata Ji Won.

“ Mengapa yeoja itu melihatku seperti itu? Semoga Ji Won tidak menyadarinya.” Pikirku.
Aku dengan sengaja tidur dan bersandar dibahunya. Aku sangat senang sekali karena dia mengelus pipiku hingga berakhir pada bibirku.

“ Ommo, bibirku. Dia telah menyentuhnya. Tapi mengapa dia menghentikannya? Padahal aku masih ingin merasakan sentuhan darinya.” Batinku masih dengan memejamkan mataku.

 Akhirnya aku pun benar-benar tertidur dibahunya. Tanpa terasa kami telah tiba di Seoul. Mereka tidur dengan posisi yang sama dengan sebelumnya namun aku terbangun. Ku lihat dia yang tertidur dengan pulasnya dibahuku. Entah sejak kapan kami bertukar posisi seperti ini, seingatku akulah yang tidur di bahunya tapi kini dia yang tertidur di bahuku.
“ Ji Won, bangunlah! Kita sudah sampai di Seoul.” Kataku sambil membangunkan Ji Won.
“ Aku masih mengantuk.” Kata Ji Won sambil memejamkan matanya.
“ Bangunlah! Jika tidak maka aku akan menciummu sekarang.” Bisikku sedangkan Ji Won yang mendengarnya refleks membuka matanya dan melihat kearahku sedangkan aku hanya terkekeh.
“ Aissh jinja, kau benar-benar menyebalkan.” Katanya lalu beranjak dari tempat duduknya dan turun dari bus.
“ Chankaman! Aku akan mengantarmu pulang.” Kataku sambil mengejarnya.

Saat di apartemen Myung Soo.

“ Yak, tadi kau bilang ingin mengantarku pulang. Tapi mengapa kau sekarang malah tidur? Bangunlah!” Katanya dengan kesal sambil membangunkanku.
“ Sebentar lagi, nde.” Kataku masih dengan memejamkan matanya.
“ Geure, kalau begitu aku akan pulang sendiri saja.” Katanya sambil beranjak dari ranjangku namun dia terjatuh tepat diatas tubuhku karena aku menarik tangannya dan segera memeluknya.
“ Biarkan begini sebentar saja.” Kataku masih memejamkan matanya dan memeluknya.
“ Yak, ini sudah 5 menit. Bangunlah!” Katanya sambil melepaskan tanganku dari tubuhnya.
“ Arra.” Kataku.
“ Cepatlah, mandi dulu! Palli!” Kata Ji Won.
“ Nde, Ji Won.” Kataku dengan gemasnya.

“ Memeluknya seperti tadi membuatku ingin memilikinya seutuhnya.” Batinku sambil masuk kedalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi, aku mengantarkannya pulang ke rumahnya. Setelah mengantarkannya pulang, aku melihat Jun Ki berada di depan pintu apartemenku.
“ Jun Ki, mengapa kau kemari malam-malam seperti ini?” Tanyaku sambil membuka pintu apartemen.
“ Aku ingin menginap di apartemenmu. Aku sangat lelah sekali jika harus pulang ke rumah.” Jelasnya.
“ Arra, kajja!” Ajakku.
“ Kau ingin makan apa?” Tanyaku.
“ Tak perlu repot-repot. Tapi bawakan aku wine saja.” Kata Jun Ki.
“ MWO? Kau bilang tak usah repot-repot. Tapi kau menyuruhku membawakan wine.” Kataku sambil mengambil wine di lemari.
“ Gomawo. Lagipula aku mempunyai sesuatu untukmu dan aku yakin kau akan menyukainya.” Katanya sambil menuangkan wine kedalam gelas.
“ Apakah itu?” Tanyaku dengan penasaran sedangkan dia malah mengambil kameranya.
“ Lihatlah!” Titahnya sambil menunjukkan kamera itu kepadaku.
“ MWO? Darimana kau mendapatkan foto ini? Aish jinja, ini benar-benar memalukan.” Tanyaku.
“ Aku yang memotretnya sendiri.” Katanya.
“ Jun Ki, aku mohon hapuslah!” Pintaku.
“ Shireo.” Katanya sambil menyimpan kameranya kembali dan meminum wine miliknya sedangkan aku hanya bisa pasrah.

Keesokan harinya aku sengaja datang pagi-pagi. Saat aku melihat Ji Won, aku pun segera menarik tangannya.
“ Waeyo?” Tanyanya.
“ Apa kau tak tahu mengenai foto kita?” Tanyaku.
“ Foto? Bahkan kita belum pernah foto bersama.” Katanya dengan bingung.
“ Aniyo, bukan itu maksudku. Tapi, saat kita kemarin di bus ada yang memfoto kita saat sedang tidur.” Jelasku.
“ Jeongmal? Aku tidak tahu. Kalau begitu kau harus menghapusnya.” Katanya.
“ Percuma saja. Foto itu sekarang ada di Jun Ki.” Kataku dengan pasrah.
“ Kalau begitu ya sudahlah.” Katanya dengan dingin.
“ Kau ini memang tidak mengerti.” Kataku.
“ Arra. Oh nde, sebentar lagi akan tahun baru. Apa kau mempunyai waktu luang?” Tanyanya.
“ Molla. Aku berencana mengunjungi rumah orang tuaku.” Kataku sedangkan dia yang mendengarnya langsung pergi begitu saja.

“ Mengapa dia pergi seperti itu? Apa ada perkataanku yang salah tadi.” Tanyaku dalam batin.

Satu minggu sudah berlalu. Aku sedang berada di rumahku. Aku selalu melihat ponselku.

Mengapa dia tidak meneleponku atau mengirim message kepadaku?
Apakah dia masih marah padaku?
Tapi dimana letak kesalahanku?
Seharusnya dia memberitahuku, jika aku benar-benar mempunyai kesalahan kepadanya.

Pertanyaan itu selalu berputar di kepalaku hingga akhirnya aku mengirim message kepadanya. 

To: Ji Won
“ Apa kau sudah tidur?”
From: Ji Won
“ Waeyo?”
To: Ji Won
 “ Apa kau sudah mempunyai rencana tahun baru ini kita akan pergi kemana?”
From: Ji Won
 “ Molla.”
To: Ji Won
 “ Apa kau marah padaku?”
From: Ji Won
 “ Molla.”
To: Ji Won
 “ Geure, kalau begitu aku akan menentukan tempatnya. Besok bersiap-siaplah! Aku akan menjemputmu. Araseo?”
From: Ji Won
 “ Nde.”

“ Aish jinja, mengapa dia membalas messageku singkat dan padat sekali. Benar-benar menyebalkan.” Kataku dengan stress sambil mengacak-acak rambutku sendiri.





TBC

Tidak ada komentar: