Kamis, 26 Juni 2014

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 14

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 14
Title                 : [SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 14
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Comedy, Sad and Tragedy
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L Infinite and Kim Ji Won
Other Cast       : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul,  Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun


Note: Sebelum Reader membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.

Preview

Saat Ji Won akan menjawab perkataan Ji Min, tiba-tiba aku menutup pintu kelas dengan keras dan melewati Ji Won bersama chingunya. Aku pun menulis sebuah surat untuknya. Aku tidak tahu, apakah tindakanku kali ini benar atau salah? Yang jelas aku ingin melakukan sesuatu untuknya.

Ji Won, mianhae atas semua sikapku terhadapmu selama ini. Aku tahu kau pasti sangat membenciku saat ini. Aku mempunyai sebuah permintaan kepadamu. Aku mohon pergilah ke Jepang dan kejarlah cita-citamu itu. Aku ingin saat kau kembali ke Seoul, kau sudah menjadi aktris yang sangat populer dan kita akan bertemu kembali nanti saat kita sudah menjadi idol. Jeongmal mianhae dan gomawo.

Myung Soo

Aku lihat dia telah berpisah dengan chingunya. ku lihat dia sedang berada di kamar mandi yeoja.

“ Ottokke? Apakah aku harus masuk ke kamar mandi yeoja? Bagaimana kalau aku ketahuan? Tapi tidak ada cara lain. Aku harus melakukannya sekarang.” Pikirku.

Aku pun melihat kearah sekitar. Aku sangat takut jika ketahuan. Setelah memastikan keadaan sudah aman, aku pun memasukkan surat itu kedalam salah satu buku miliknya. Setelah itu, aku pergi dari sana dengan tergesa-gesa karena takut ketahuan.

Next

Terasa lega bagiku setelah mengungkapkan semua penyesalanku terhadapnya. Meskipun hanya melalui sebuah surat. Aku pergi kuliah seperti biasanya. Hari ini aku tidak melihatnya sama sekali. Namun tanpa sengaja aku melihat chingunya sedang berkumpul. Kebetulan sekali nae chingu berada disana. Jadi aku bisa menguping pembicaraan mereka.
“ Myung Soo, jarang sekali kau datang sepagi ini.” Sindir Eunhyuk.
“ Apakah kau sedang menyindirku?” Tanyaku.
“ Menurutmu?” Tanya Eunhyuk kembali.
“ Menurutku begitu.” Kataku.
“ Sudahlah. Kajja! Kita mengerjakan tugas ini.” Ajak Yong Hwa.
“ Araseo.” Kataku.

Aku sengaja memilih tempat duduk dekat dengan chingu Ji Won. Aku pun mengerjakan tugas itu sambil menguping pembicaraan mereka.
“ Apakah kalian sudah tahu kabar tentang Ji Won sekarang?” Tanya Eun Hye kepada chingunya.
“ Waeyo?” Tanya So Ra.
“ Dia tadi pagi bilang kepada kami bahwa dia telah menyetujui kontrak itu.” Kata Jessica.
“ Bukankah itu kabar baik.” Kata Chae Won.
“ Nde. Itu adalah kabar baik. Tapi kabar buruknya dia harus pergi ke Jepang besok.” Kata Eun Hye.
“ MWO? BESOK? Yang benar saja.” Kata Hye Sun tak percaya.
“ Nde. Begitulah bahkan kami belum melakukan apa-apa sebagai tanda perpisahan dengannya.” Lirih Jessica.
“ Bagaimana kalau besok kita membuat kejutan untuknya?” Tanya Chae Won.
“ Tapi bagaimana caranya? Apakah itu tidak terlalu singkat?” Tanya So Ra dengan bingung.
“ Ah, aku punya ide. Kemarilah! Mendekat padaku, kalian!” Kata Chae Won lalu mereka pun bicara sambil berbisik-bisik.

“ Ah, mengapa mereka harus berbisik-bisik seperti itu? Aku tak bisa mendengarnya. Ah, lebih baik aku mencari Leeteuk sekarang.” Pikirku.

Aku pun beranjak dari kursiku dan menghampiri Yong Hwa.
“ Yong Hwa, aku titip tas dan laptopku sebentar.” Kataku.
“ Oedigga?” Tanyanya.
“ Aku akan ke ruangan Leeteuk sebentar.” Kataku lalu meninggalkannya.

Aku berjalan dengan cepat menuju ruangan Leeteuk. Aku pun mengetuk pintu ruangannya tapi tidak ada jawaban. Aku bertanya pada Kang In mengenai keberadaan Leeteuk. Kang In mengatakan bahwa dia tidak tahu tapi dia memberikan nomor ponsel Leeteuk dan alamat apartemennya. Aku baru sadar bahwa sekarang sudah jam 1 a.m. Aku bergegas pergi ke apartemennya. Setelah sampai, aku menekan bel pintu apartemennya. Dia pun membuka pintunya.
“ Yak, apakah kau tahu jam berapa sekarang?” Tanyanya tak terima.
“ Mianhae, tapi ini sangat darurat.” Kataku.
“ Masuklah!” Titahnya.

Aku pun masuk kedalam apartemennya. Aku sangat terkejut sekali karena disana ada Kyuhyun, Kang In dan beberapa namja lainnya.
“ Mengapa Kyuhyun ada disini?” Tanyaku tak percaya.
“ Dia adalah anggota baru kami.” Katanya.
“ Apa maksud anda? Ah, tunggu sebentar. Bukankah itu Yesung?” Tanyaku tak percaya.
“ Nde.” Katanya.
“ Jangan bilang bahwa anda adalah anggota Super Junior? Boyband terkenal di Korea ini.” Tanyaku tak percaya.
“ MWO? Apa kau tak pernah melihat TV. Aku tidak hanya sebagi anggota dari Super Junior tapi sebagai Leader.” Jelasnya.
“ Jeongmal? Pantas saja wajah anda terasa tak asing bagiku.” Kataku.
“ Waeyo? Mengapa kau ke apartemenku jam segini?” Tanyanya.
“ Apakah Ji Won menyetujui kontrak itu?” Tanyaku.
“ Nde.” Katanya.
“ Kapan dia berangkat ke Jepang?” Tanyaku kembali.
“ Besok, jam 10 a.m.” Katanya.
“ Apakah itu tidak terlalu cepat?” Tanyaku kembali.
“ Aniyo. Itu sudah termasuk dalam isi kontrak.” Jelasnya.
“ Araseo. Kamsahamnida karena telah memberitahuku. Kalau begitu aku pamit pulang sekarang.” Kataku.
“ Nde. Aku hanya memberi saran kepadamu. Lebih baik besok kau temui dia di bandara saja agar hatimu tenang.” Katanya.
“ Araseo. Kalau begitu aku pulang sekarang. Annyeonghaseyo.” Kataku sambil menundukkan sebagian kepalaku dan meninggalkannya.

Aku pun tiba di apartemenku. Aku sungguh tidak percaya bahwa Leeteuk adalah Leader Super Junior. Aku harus menambah wawasanku mengenai musisi yang ada di Korea saat ini. Bagaimana bisa aku tidak mengenali Leeteuk? Aku pun tertidur karena saking lelahnya. Keesokan harinya, aku terbangun. Aku pun melihat jam bekker. Aku terkejut bukan main saat melihatnya karena sekarang menunjukkan jam 9 a.m.
“ Aish jinja, mengapa aku bisa terlambat bangun seperti ini? Ottokke? Semoga aku masih bisa mengejarnya.” Katanku dengan paniknya.

Aku bergegas mandi. Setelah itu, aku menyalakan motorku dan pergi ke bandara. Aku berlarian didalam bandara mencari keberadaannya. Aku sangat lelah sekali karena tak kunjung menemukannya. Aku melihat jam tanganku sudah menunjukkan jam 09.50. Aku hanya mempunyai waktu 10 menit lagi. Aku terus berlarian mencarinya hinggaku temukan dia bersama dengan chingunya. Ku lihat dia meninggalkan chingunya dan berjalan menuju pintu masuk. Aku sangat panik melihat kepergiannya. Aku mengambil ponselku dan menekan nomornya. Aku pun bersembunyi di balik tembok agar tak ketahuan olehnya.
“ Yeobsseo.” Sapa Ji Won namunku tidak menjawabnya.
“ Yeobsseo. Yak, Myung Soo. Jawablah, ireona! Aku tahu kau sedang mendengarkanku sekarang.” Katanya dengan kesal.
“ Arra, mengapa kau selalu marah-marah seperti ini?” Tanyaku tak terima.
“ Mian, ada apa kau meneleponku?” Tanyanya.
“ Mengapa kau tidak memberitahuku bahwa kau akan pergi ke Jepang sekarang?” Tanyaku kembali.
“ Apakah aku harus memberitahumu?” Tanyanya dengan dingin.
“ Ani, semoga kau sampai ke Jepang dengan selamat dan kombinasi pakaianmu hari ini cantik sekali.” Kataku dengan terbata-bata.

“ Paboya. Mengapa aku mengatakan hal seperti itu? Bagaimana kalau dia tahu aku sedang berada di bandara saat ini.” Pikirku.

“ Aniyo. Aku hanya memprediksi saja karena biasanya kombinasi pakaianmu sangat aneh.” Elakku.
“ Arra, jika tidak ada hal yang ingin dikatakan lagi. Aku akan mematikan ponsel sekarang karena sebentar lagi pesawatku akan berangkat.” Katanya sambil melihat kearahku.

“ Sepertinya aku sudah ketahuan olehnya. Buktinya dia melihat kearah tempat dimana aku sedang bersembunyi.” Pikirku.

“ Arra. Hati-hati, nde. Annyeong.” Kataku.
“ Nde, gomawo. Annyeong.” Kata Ji Won lalu mematikan ponselnya dan membalikan tubuhnya lalu berjalan menuju pintu masuk ke pesawat.
Aku keluar dari bandara. Aku sengaja memarkirkan motorku di pinggir jalan. Aku menunggu pesawatnya terbang. Setelahku melihatnya, aku kembali ke apartemenku. Aku mengambil foto kami saat bersama di dalam lemari. Aku memeluk foto itu dan menangis.
“ Ji Won, mengapa kau meninggalkanku seperti ini? Apakah kau akan kembali lagi ke Korea? Neomu bogosipeo. Apa yang harusku lakukan dengan kehidupanku ini tanpa kehadiranmu. Aku sangat merindukan saat kau marah padaku, saat kau menghindariku, saat kau mencuri-curi pandang untuk melihatku, saat kau menyentuh wajahku bahkan saat kau menangis didepan mataku sendiri. Ottokke?” Kataku disela tangisanku.

Tanpa terasa setelah berapa lamaku menangis. Aku pun tertidur. Saatku terbangun, aku melihat foto kami. Aku tersenyum saat melihatnya. Aku pun menyimpan foto itu kembali di lemari khusus dimana tempat untuk menyimpan semua barang miliknya. Aku memulai hari tanpanya. Awalnya aku merasa sangat hampa namunku sudah terbiasa. Aku melalui hari-hari itu dengan harapan akan bertemu dengannya suatu saat nanti.

***

Aktivitasku sekarang menjadi sangat padat setelahku menandatangani kontrak itu. Kini aku harus melakukan penyamaran saat akan pergi ke kampus. Aku mulai dikenal sebagai salah satu anggota Boyband yang sedang tenar saat ini. Nama Boyband itu adalah Infinite. Kami memiliki nama panggilan yang sangat unik bahkan nama panggilanku adalah “ L “. Entah dimulai darimana nama panggilan itu. Namunku sangat menyukainya. Mereka mengenalku sebagai sosok namja yang dingin namun tampan. Seperti itulah mereka membicarakan sosok diriku. Kami mengeluarkan album Destiny. Entah mengapa aku sangat menyukai album kami ini selain album ini merupakan album pertama kami, alasan keduanya karena aku merindukan seorang yeoja yang sangat ku cintai.

Sekarang aku sudah tidak tinggal lagi di apartemenku melainkan di rumah orang tuaku. Aku merasa bosan tinggal di rumah karena omma selalu mengatur perjodohan untukku. Mungkin aku sudah melanggar tradisi keluarga kami. Aku seharusnya menikah pada umur 20 tahun namun kini aku berumur 22 tahun. Setiap omma menyuruhku untuk datang ke acara makan malam maka mulai detik itu juga aku menghilang bagaikan ditelan bumi bahkan mematikan ponselku agar omma tak menghubungiku. Setiapku berada di rumah, aku selalu melihat foto kami berdua. Kadangku merasa senang namun satu detik kemudianku merasa sedih bahkan menangis. Aku tidak menyadari kehadiran omma di kamarku hingga omma bertanya kepadaku.
“ Myung Soo, sampai kapan kau akan seperti ini?” Tanya omma sambil melihat kearahku.
“ Molla.” Jawabku.
“ Sudahlah. Lebih baik kau lupakan dia dan cari yeoja lain. Kau ini seorang penyanyi terkenal. Pasti banyak yeoja yang mengenalmu bahkan ingin menjadi neo yeojachingu.” Kata omma.
“ Mianhae, omma. Dia pasti akan kembali kepadaku. Ini semua salahku yang membiarkannya pergi begitu saja.” Jelasku.
“ Apakah dia menghubungimu?” Tanya omma kembali namunku hanya menggelengkan kepalaku saja.
“ Lihatlah! Bahkan dia tak pernah menghubungimu. Omma akan mengenalkan kepadamu yeoja yang sangat baik bahkan lebih cantik darinya.” Kata omma tak terima.
“ Aniyo. Aku akan menolaknya lagi. Itu semua terjadi karena aku tak pernah menghubunginya bahkan setelah kami putus dulu. Omma, jangan menyalahkannya. Ini semua salahku. Dulu dia pernah mengajakku untuk memulai hubungan kami kembali namunku menolaknya. Aku pasti akan membawanya kembali ke hadapan omma dan detik itu juga aku akan melamarnya. Jadi omma tak perlu khawatir.” Jelasku.
“ Sampai kapan omma harus menunggu? Bahkan saat ini umurmu sudah mencapai 22 tahun.” Tanya omma kembali.
“ Tunggulah satu tahun lagi. Aku pasti akan membawanya kembali. Aku akan pergi sekarang. Aku sudah menemukan apartemen yang dekat dengan agensi.” Kataku sambil membereskan semua barangku.
“ Araseo. Mulai sekarang omma tidak akan memaksamu lagi. Bawalah dia kemari. Jika dia menerimamu lagi. Tapi jika dia menolakmu, maka kau harus melakukan perjodohan. Araseo?” Kata omma.
“ Nde. Gomawo, omma. Kalau begitu aku pergi sekarang.” Kataku sambil memeluknya lalu meninggalkannya.

Aku sampai di apartemenku yang baru. Aku sangat menyukai apartemen ini karena lebih besar daripada apartemenku yang dulu. Teras apartemen ini lumayan luas bahkan hampir menyatu dengan teras apartemen disebelahku. Namun hingga detik ini apartemen itu masih kosong karena apartemen disini adalah apartemen milik kalangan aktor maupun aktris terkenal bahkan penyanyi sekaligus. Jadi aku tak perlu khawatir dengan keamanan di apartemen ini. Aku selalu mencari kabar terbaru tentang Ji Won di internet. Ku tahu saat ini dia sedang bermain serial drama Jepang. Aku sangat senang membaca kabar baik itu. Aku membaca message yang masuk ke inbox ponselku. Aku terkejut bukan main karena isi message itu memberitahuku untuk segera mengemasi semua barangku karena malam ini Infinite akan pergi ke Jepang dalam acara Music Bank. Aku sangat senang bukan main karena aku bisa melihatnya langsung di Jepang setelah 2 tahun aku tidak bertemu dengannya. Aku mulai mengemas semua barangku. Aku pun pergi ke bandara. Di bandara semua nae chingu Infinite sudah menungguku bahkan manager Kim. Sepertinya ku datang terlambat karena telat membaca message. Beruntung sekali pesawat belum berangkat.

Tepat jam 4 a.m kami tiba di Jepang. Kami pun pergi ke hotel yang telah dipesan. Kami hanya diberi waktu istirahat selama 8 jam. Betapa melelahkannya hari ini. Setelah tiba di hotel, aku segera masuk ke kamar dan tidur tanpa berbincang-bincang dahulu dengan yang lainnya. Aku merasakan mereka menatapku dengan heran. Namunku mengabaikan semua itu dan tidur dengan pulasnya.





TBC

Tidak ada komentar: