[SERIES]
Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 9
Title : [SERIES] Love is Feeling
(Myung Soo’s Diary) Part 9
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Sad, Tragedy, and Yadong
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L Infinite
and Kim Ji Won
Other Cast : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim
Heechul, Im Yoona, Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon,
Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min,
Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki,
Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae
Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim
Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan
Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun
Note: Sebelum Reader
membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik
jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena “[SERIES]
Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES]
Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah
cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.
Aku tiba di kampus terlebih dahulu bersama dengan Kyuhyun. Ku
lihat semua mahasiswi sudah pulang kecuali dirinya yang terlihat bingung. Aku
masih tidak berani menghampirinya setelah kejadian tadi siang. Aku pun
mendengar pembicaraannya dengan Jun Ki.
“ Ji Won, mengapa kau masih disini?” Tanya Jun Ki.
“ Aku hanya bingung. Bagaimana caraku pulang ke rumah
sementara bus sudah tidak ada jam segini?” Kata Ji Won.
“ Mengapa kau harus bingung? Bukankah disini ada Myung Soo
yang akan mengantarkanmu pulang?” Kata Jun Ki.
“ Sepertinya aku tidak yakin dia akan mengantarkanku pulang.”
Lirih Ji Won sambil melihat kearahku sedangkan Jun Ki yang mendengarnya hingga
dia berinisiatif untuk berbicara kepadaku.
“ Myung Soo, lebih baik kau antar Ji Won pulang sekarang.
Kasihan! Jam segini sudah tidak ada bus lagi.” Kata Jun Ki kepadaku sedangkan
aku hanya diam saja dan melihat kearah Ji Won.
“ Nah, Ji Won lebih baik sekarang kau ikuti Myung Soo
sekarang. Aku akan pulang dulu, nde.” Kata Jun Ki kepada Ji Won.
“ Nde, gomawo.” Kata Ji Won lalu Jun Ki meninggalkan diriku
dan Ji Won berdua disana.
Next
Di sepanjang jalan, kami diam seribu kata. Ji Won mengikutiku
dibelakang. Setibanya di apartemen, ku lihat Ji Won tidak langsung masuk
seperti biasanya. Dia terlihat bingung dan berdiri diluar hingga aku
memanggilnya untuk masuk. Di dalam apartemen, aku sedang mandi sedangkan Ji Won
sibuk mengganti chanel TV karena baginya tak ada yang menarik. Setelah selesai
mandi, aku mengajaknya bergegas. Disepanjang jalan saat naik motor, tidak ada
satu pun diantara kami yang berbicara. Saat Ji Won ingin membuka helm, ku lihat
dia mengalami kesulitan dalam membuka pengait helm tersebut hingga dia
menyuruhku membukanya. Saat aku membuka pengait helmnya, aku mencium aroma
tubuhnya. Jujur saja, aku sangat ingin menciumnya detik itu juga. Namun aku harus
menahannya karena kami sedang bertengkar. Seandainya kami tidak bertengkar,
mungkin aku sudah memeluknya dan menciumnya.
“ Hati-hati, nde!” Kata Ji Won sambil tersenyum namun aku
mengabaikannya dan segara menyalakan motornya kembali dan melesat begitu saja.
Ku lihat dari kaca spion motorku, dia sangat tercengang melihat tindakanku
tadi. Namun aku tersenyum puas karena jika dia marah padaku berarti itu
tandanya dia sangat menyayangiku.
Setelah pertengkaran kami mengenai kedekatanku dengan Jung
Eum. Kami kembali saling tak mengenal hingga satu bulan. Bahkan aku merasakan
semua mahasiswa bingung dengan hubungan kami yang seperti itu. Aku takjub
kepadanya karena dia selalu mengalah untuk memulainya terlebih dahulu agar
hubungan mereka membaik. Padahal aku ini merasa gengsi untuk memulainya
kembali. Usahanya pun tak sia-sia. Akhirnya hubungan kami mulai membaik
walaupun dia harus mengalah dan melupakan akan perasaan sakit yang dia dapatkan
selama ini. Seperti biasa dia berada di apartemenku untuk bermain game
favoritnya. Aku terbangun dari tidurku dan dia memposisikan tubuhnya tepat
didepan kepalaku yang sedang terbaring. Saatku membuka mata, aku tersenyum saat
melihat dia tersenyum manis kepadaku.
“ Waeyo?” Tanyaku sambil tersenyum.
“ Ireona. Cepatlah mandi, palli! Antarkan aku pulang
sekarang!” Rengek Ji Won.
“ Chankaman! Aku masih mengantuk.” Tolakku.
“ Selalu seperti ini, palli!” Rengek Ji Won kembali.
Entah mendapat keberanian dan nafsu darimana, tiba-tiba
tanganku bermain di celana bagian luar miss V miliknya dan menggerakkan tanganku
dengan perlahan-lahan hingga membuat dia mendesah tertahan. Aku yang melihat
reaksi Ji Won seperti itu merasa senang karena dia tidak menolaknya sama
sekali.
“ Mengapa kau tak menolaknya?” Tanyaku dengan penasaran tanpa
menghentikan gerakan tanganku di miss V Ji Won.
“ Bagaimana caranya aku menolak? Sedangkan aku saja
menikmatinya. Bukankah kau tahu sendiri jika aku sangat menyukai yadong.” Kata
Ji Won sambil menahan desahannya dan memejamkan matanya seakan menikmati tiap
sentuhan.
“ Bagaimana dengan kissue?” Tawarku.
“ Aniyo. Cepatlah mandi, palli!” Kata Ji Won sambil
menghentikan tanganku dan menariknya untuk bergegas ke kamar mandi.
“ Sekali saja.” Rengekku dengan aegyo.
“ Shireo.” Tolak Ji Won lalu kembali memainkan gamenya dan mengabaikan setiap
perkataanku.
“ Pelit sekali.” Kataku lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah mandi, aku mengantarkannya pulang ke rumahnya.
Sesampainya didepan rumah Ji Won, Ji Won melambaikan tangannya kepadaku sedangkan
aku menanggapinya dengan senyumku. Hari ini diadakan liburan ke kebun binatang
dan tempat wisata lainnya bagi mahasiswa jurusan Art and Acting. Mahasiswa
diperintah untuk datang pagi-pagi agar sampai di kebun binatang tepat waktu
tidak terjebak macet. Lagi-lagi aku terlambat bangun. Aku bergegas mandi,
membawa semua perlengkapanku dan berlari-larian menuju kampus. Saat aku naik
kedalam bus, aku melihatnya tersenyum kepadaku dan melihat tempat duduk
disampingnya kosong. Akhirnya aku duduk disamping Ji Won. Bus pun mulai berjalan.
Aku mengeluarkan botol dari tasku karena merasa sangat haus.
“ Mengapa kau membawanya?” Tanya Ji Won karena Ji Won tahu
bahwa botol minuman yang dibawa olehku adalah wine.
“ Ommona? Mengapa aku
membawa wine? Aish jinja, ini pasti gara-gara aku salah memasukkannya tadi
karena terburu-buru.” Pikirku.
“ Kau diam saja.” Kataku dengan sedikit nada membentak hingga
membuatnya berhenti bicara. Setelah meminum wine, aku pun tertidur dan
membiarkan botol wine itu tergeletak di kursi bus.
Pagi kali ini terlihat masih gelap. Aku masih mengingat saat
tanganku menyentuh bagian miss V luarnya. Aku tidak bisa melupakan sensasi pada
saat itu. Ku lihat dia tertidur di bahuku. Aku melihat kearah sekitarku,
ternyata semua mahasiswa sedang tidur. Aku benar-benar frustasi. Aku tidak bisa
menahan hasratku untuk menahannya karena pengaruh dari wine. Entah darimana
mulainya, tanganku mulai meraba pahanya. Tanganku tiada hentinya meraba pahanya
hingga pada miss V luarnya. Aku melihatnya hanya bisa diam saja dan menikmati
tiap sentuhan yang ku berikan. Aku terus melakukannya hingga menghentiknnya
saat sinar matahari mulai memancarkan sinarnya dan mahasiswa mulai terbangun
dari tidurnya.
“ Mengapa cepat sekali?
Padahal aku masih menginginkannya?” Batinku sambil melepaskan tanganku dari
miss V luarnya.
Setibanya di kebun binatang, kami berpisah dengan mahasiswa
yang lainnya. Ji Won pergi bersama Shin Hye sedangkanku bersama dengan nae
chingu. Kami memanglah sangat berbeda dengan pasangan lainnya karena kami
sama-sama memiliki ego yang tinggi bahkan Ji Won beberapa kali minta foto
bersama namunku selalu menolaknya. Kini kami telah selesai dalam berwisata.
Didalam bus banyak mahasiswa yang tertidur karena kelelahan begitupun dengan Ji
Won, dia tertidur di pahaku. Namun berbeda denganku, aku malah bermain dengan
payudara Ji Won. Aku dengan sengaja mengambil jaket miliknya dan sengaja
memakaikannya ke tubuh Ji Won agar apa yang aku perbuat padanya tidak diketahui
oleh mahasiswa lainnya. Ku lihat dia hanya bisa memejamkan matanya dan berkali-kali
harus menahan desahannya agar tidak diketahui oleh mahasiswa lainnya. Setelah
kembali di kampus, kami pergi ke apartemenku. Aku bergegas mandi karena seperti biasa harus
mengantarkannya pulang sementara dia selalu bermain game saat menungguku selesai
mandi. Setelah aku selesai mandi, dia tidak bergegas mengeluarkan motornya
melainkan duduk disamping Ji Won yang sedang asik bermain game.
“ Waeyo? Kajja!” Ajaknya sambil mematikan game yang sedang
dimainkannya.
“ Chankaman.” Kataku sambil menarik tangannya.
“ Waeyo?” Tanyanya tak mengerti namun tiba-tiba aku mencium
bibirnya.
Awalnya aku hanya menempelkan saja namun hasratku
menginginkan lebih dari ini hingga dengan cepat aku melumat setiap bibinya. Ku
merasakan dia sangat terkejut dan ku lihat dia membelalakan matanya hingga
akhirnya menutup matanya perlahan-lahan, dia menikmati setiap lumatan yang ku
berikan bahkan membalasnya. Tanganku tak hanya tinggal diam. Tanganku bergerak
menelusuri perutnya hingga membuka kancing dan resleting celananya. Setelah
membukanya, tanganku menelusup pada miss V Ji Won. Setelah mendapatkan miss V
Ji Won, tanganku mulai beraksi dengan menggerakkan tangan kiriku dalam tempo
lambat hingga cepat. Dia seperti tak sanggup menahan desahan akhirnya dia melepaskan
ciuman kami dan mendesah. Aku yang mendengar desahannya, membuatku ingin
melakukan lebih dari ini. Aku pun semakin mempercepat gerakan tanganku hingga
membuat miss V Ji Won basah. Setelah puas dengan membuat miss V Ji Won basah,
tangan kananku mulai beraksi pada payudara Ji Won. Aku mulai membuka kaos yang
dipakai olehnya hingga kini yang terpakai hanya bra berwarna hitam. Aku mulai
kebingungan karena jujur saja, baru kali ini aku melakukannya. Walaupun aku
sudah sering melihat video yadong.
“ Bagaimana cara membukanya?” Tanyaku dengan polosnya.
“ Bukankah kau ini raja yadong? Masa cara membuka pengait bra
saja tidak bisa.” Tanyanya dengan herannya.
“ Aku memang raja yadong. Tapi, aku baru pertama kali
melakukan ini.” Kataku tanpa menjawab perkataanku, dia menuntun tanganku dengan
tangannya menuju pengait bra dan menunjukkan cara untuk membukanya.
“ Aku tidak tahu kalau ternyata membukanya semudah ini.”
Kataku sambil melemparkan bra itu ke sembarang arah.
“ Waeyo?” Tanya Ji Won dengan herannya karena aku melihat
payudara Ji Won dengan tajamnya.
“ Aku baru tahu ternyata payudaramu kecil. Aku kira
sebelumnya besar.” Kataku.
“ MWO? Jadi kau mengatai payudaraku sekarang. Lebih baik aku
pulang saja sekarang.” Kata Ji Won tak terima lalu berdiri dan mengambil
kembali pakaiannya yang berserakan.
Namun saat dia akan memakai kembali pakaiannya, aku langsung
menariknya ke belakang hingga membuatnya refleks membalikkan tubuhnya dan
memelukku. Aku dengan kasarnya langsung melumat kembali bibirnya dengan ganas
dan tangan kananku meremas payudaranya sedangkan tangan kiriku memegang leher Ji Won
agar Ji Won tak mengakhiri ciuman itu. Setelah puas dengan payudaranya, tangan
kananku beralih kembali pada miss V Ji Won. Aku menggerakan tangan kananku
dengan tempo yang cepat hingga membuatnya kelelahan berdiri dan ku lihat
kakinya bergetar hebat akhirnya aku menuntunnya untuk berbaring di ranjang.
Setelah membaringkannya, aku melepas ciuman itu dari bibirnya beralih pada
payudaranya. Awalnya hanya melumat payudaranya layaknya bayi yang sedang
menyusu saja, namun lumatanku begitu cepat hingga menggigit putting payudaranya.
Dia yang merasakannya hanya bisa mendesah dan menahan rasa sakit dari gigitanku
tersebut. Setelah puas dengan hasil dari aktivitasku, aku bertanya kepadanya.
“ Apa kau yakin akan melanjutkannya sampai akhir?” Tanyaku
dengan serius.
“ Mianhae, aku tak bisa. Sebaiknya kita akhiri saja sampai
disini.” Katanya sambil mendorong sedikit tubuhku.
“ Waeyo? Aku akan membeli pengaman. Jika kau ingin melanjutkannya.”
Kataku untuk meyakinkannya.
“ Mianhae, aku hanya akan memberikannya kepada suamiku nanti.
Kecuali jika kau ada jaminan bahwa kau akan menjadi suamiku nanti.” Katanya dengan
senyum sinisnya. Sementaraku hanya bisa diam saja mendengarnya dan memindahkan
tubuhku dari atas tubuhnya lalu dia pun bangkit dan memakai pakaiannya kembali.
“ Rapikan kembali pakaianmu dan antarkan aku pulang sekarang,
palli!” Katanya dengan semangatnya.
“ Arra.” Kataku dengan lemasnya.
“ Waeyo? Mengapa jawabanmu lemas seperti ini? Tenang saja
kita akan melakukan hal seperti tadi jika kau mengingankannya.” Katanya sambil
memegang wajahku dengan kedua tangannya.
“ Jeongmal?” Tanyaku dengan meyakinkan.
“ Nde. Tapi tidak sampai pada intinya, araseo.” Kata Ji Won.
“ Arra, kajja!” Ajakku dengan semangatnya.
“ Nampeun namja.” Kata Ji Won dengan senyum sinisnya.
“ Tapi kau menyukainya bukan?” Godaku.
“ Arra.” Kata Ji Won.
Kami hampir melakukannya setiap hari. Awalnya aku yang selalu
memintanya namun sepertinya dia menjadi ketagihan hingga kali ini selalu dia
yang memintanya terlebih dahulu.
“ Ji Won, mengapa kau tak memuaskanku? Aku ingin kau
memuaskanku.” Tanyaku.
“ Aku masih belum siap.” Kata Ji Won.
“ Bagaimana kau akan siap? Aku menyuruhmu untuk menyentuh
juniorku saja kau selalu menolaknya. Cobalah pegang dulu sekali saja!” Rengekku
aegyo.
“ Mianhae, aku tidak bisa.” Tolaknya.
“ Cobalah!” Kataku lalu memegang tangan kanannya dan menuntunnya
untuk memegang juniorku. Awalnya dia menarik tangannya kembali namunku tak
kalah kuat menarik tangannya hingga
sekarang tangannya telah memegang juniorku.
“ Bagaimana?” Tanyaku to the point.
“ Aku baru pertama kali memegangnya dan ternyata ini begitu
keras.” Katanya sambil memainkan juniorku dengan tangan kanannya itu.
“ Kau ingin mempermainkanku eoh. Sebenarnya junior ini lunak
sebelum aku menjadi horny karena memuaskanmu dan sekarang menjadi menjadi keras
karena kau menyentuhnya.” Jelasku.
“ Apa yang harus aku lakukan?” Tanyanya dengan polos.
“ Cobalah kocok dengan tanganmu!” Kataku lalu dia
melakukannya sesuai dengan perintahku.
“ Yak, mengapa menjadi sakit seperti ini setelah kau mainkan?”
Tanyaku tak percaya.
“ MWO? SAKIT? Apakah aku salah melakukannya? Otokke?”
Tanyanya dengan herannya.
“ Lebih baik kau mengulum juniorku saja.” Kataku.
“ Mengulum?” Tanyanya dengan bingung.
“ Nde, seperti kau mengulum permen lollipop dengan mulutmu
itu.” Kataku.
“ Mulutku? Apakah rasa juniormu itu enak jika aku mengulumnya
seperti permen lolipop.” Tanyanya dengan herannya.
“ Cobalah!” Kataku namunku lihat berkali-kali dia menelan
ludahnya sendiri saat melihat juniorku. Tanpa menunggu lama akhirnyadia melakukannya sesuai dengan perkataanku.
“ Aku tak menyangka ternyata kau jauh lebih pintar seperti
ini.” Kataku sambil menahan desahanku sedangkan dia fokus mengulum juniorku.
Setelah lama menunggu akhirnya aku akan keluar.
“ Lepaskan, palli! Aku akan keluar sekarang!” Kataku sambil
menahan desahanku. Sementara dia langsung melepas juniorku dari mulutnya.
“ Ah, aku baru tahu ternyata sperma itu seperti ini. Seperti
sirup obat putih.” Katanya sambil memperhatikan sperma yang keluar dari juniorku.
“ Yak, kau jangan melihatnya seperti itu.” Kataku dengan malu
sambil menutup mata Ji Won dengan tanganku.
“ Waeyo? Apa kau malu?” Goda Ji Won.
“ Aniyo.” Elakku lalu membuka mata Ji Won kembali dengan
tangannya.
“ Lelahnya.” Katanya lalu berbaring disampingku dan
memejamkan matanya hingga Ji Won benar-benar tertidur.
Aku yang melihat wajahnya yang kelelahan tersenyum senang dan
ikut berbaring disamping dan memeluknya. Kami benar-benar tertidur karena
aktivitas yang kami lakukan tadi sangatlah melelahkan.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar