[SERIES]
Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 12
Title : [SERIES] Love is Feeling
(Myung Soo’s Diary) Part 12
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Comedy, Sad and Tragedy
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L Infinite
and Kim Ji Won
Other Cast : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim
Heechul, Im Yoona, Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon,
Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min,
Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki,
Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae
Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim
Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan
Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun
Note: Sebelum Reader
membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik
jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena “[SERIES]
Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES]
Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah
cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.
Setelah
Ji Won selesai menyanyi, Ji Won dan Seung Ho membungkukan sebagian tubuhnya dan
saling memegang sebelah tangan mereka sedangkan sebelah tangan lainnya masih
memegang microphone dan tersenyum
dengan senangnya. Semua penonton pun memberikan tepuk tangan yang meriah
termasuk para juri. Aku pun kembali ke ruang rias. Aku tak ingin ketahuan oleh
orang lain atas tindakanku tadi.
“
Kamsahamnida.” Kata Ji Won dan Seung Ho bersamaan lalu meninggalkan panggung
itu.
Next
***
Lima
jam pun telah berlalu seiring dengan semua peserta yang telah memberikan
penampilan terbaiknya. Kini adalah saat yang menegangkan bagi para peserta
karena semua penonton dan para juri telah memulai voting untuk menentukan
peserta yang lolos kedalam ujian terakhir yang akan dilaksanakan dua bulan
kemudian.
“ Geure, setelah menyaksikan penampilan dari
semua peserta. Mungkin penonton dan juri disini sudah memberikan voting untuk
peserta. Sebenarnya esensi dari ujian kedua ini adalah menyanyikan sebuah lagu
dengan tepat, benar, dan indah. Geure, saya tidak akan lama-lama untuk
membacakan hasil voting ini. Dalam ujian kali ini terdapat lima orang pemenang
dan lima orang lain dinyatakan gugur. Pemenang pertama adalah Cho Kyuhyun,
pemenang kedua adalah Kim Myung Soo, pemenang ketiga adalah Beige, pemenang
keempat adalah Kim Ji Won dan pemenang terakhir adalah Yoo Seung Ho. Apakah ada
penonton yang merasa tidak adil terhadap kelima pemenang ini?” Tanya Leeteuk.
“ MWO? Apakah aku tidak salah
mendengarnya? Aku kalah dari Kyuhyun? Yang benar saja? Baru kemarin aku
menikmati kemenanganku dan sekarang aku harus berlapang dada kalah darinya.
Aish jinja, benar-benar menyebalkan.” Geramku dalam batin.
“
Leeteuk, bukankah dalam ujian kedua ini adalah menyanyi solo. Apakah Kim Ji Won
masih dianggap menyanyi solo sedangkan dalam penampilannya tadi dia ditemani
oleh Yoo Seung Ho?” Tanya Yerim dengan kerasnya.
“
Nde, benar sekali ini tidak adil.” Kata semua penonton terkecuali chingu Ji
Won. Aku melihat dia merasa tertekan dan tangan kirinya memegang dadanya dengan
erat dengan wajah yang gelisah.
“ MWO? Aku hampir melupakan Ji Won.
Yeoja itu benar-benar membenci Ji Won. Bagaimana bisa dia menyukaiku? Beruntung
sekali aku tidak berpacaran dengannya sekarang. Padahal chingunya selama ini
berusaha menyatukan kami. Apakah kali ini dia akan membuat Ji Won dalam masalah
lagi seperti dulu dia mengadu domba antara Ji Won dengan Hyuna?” Tanyaku dalam
batin sambil mengeluarkan senyum sinisku.
“
Geure, sebelumnya saya harap kalian semua disini tenang! Bukankah saya sudah
bilang bahwa esensi ujian kedua kali ini adalah menyanyikan sebuah lagu dengan
tepat, benar, dan indah. Saya dulu memberikan pengumuman kepada kalian bahwa
ujian kedua ini adalah menyanyi solo dan ini masih berlaku. Sebelum ujian kedua
ini dilaksanakan, Ji Won telah menghadap kepadaku terlebih dahulu. Ji Won telah
berkonsultasi mengenai lagu yang akan dinyanyikannya. Dia berkata bahwa lagu
yang akan dinyanyikannya tidak bisa dinyanyikan sendiri, dia membutuhkan
seorang Rapper. Setelah melihat lirik
lagu tersebut, aku setuju dengan pendapatnya itu. Usul itu sangat menantang
peraturan yang telah ditentukan namun masih bisa dilakukan dengan satu syarat.”
Jelas Leeteuk.
“
Apa syarat itu?” Tanya Yerim dengan penasaran.
“
Dia harus mengorbankan setengah nilainya untuk seorang Rapper dan Ji Won menyetujuinya. Setengah nilainya telah diberikan
kepada Yoo Seung Ho hingga dia mendapat posisi kelima dari pemenang. Sejak awal
posisi kelima itu seharusnya ditempati oleh Lee Jun Ki namun nilainya jauh
dibawah Seung Ho karena Seung Ho mendapatkan setengah nilai Ji Won. Posisi
keempat ditempati oleh Ji Won karena dia mendapatkan nilai dari voting penonton
dan para juri. Seharusnya Ji Won menempati posisi ketiga namun karena setengah
nilainya diberikan kepada Seung Ho jadi dia mendapat posisi keempat. Sangat
disayangkan sekali dari seluruh peserta hanya Kyuhyun dan Ji Won yang
menyanyikan lagu ciptaan mereka sendiri sehingga mereka mendapatkan nilai yang
tinggi dari juri. Apa masih ada yang keberatan dengan penjelasanku ini?” Tanya
Leeuteuk dengan tegasnya namun tidak ada satu pun dari penonton yang
berteriak-teriak lagi yang semula gaduh kini menjadi hening. Juri pun
memberikan tepuk tangan yang meriah untuk para pemenang dan diikuti oleh
penonton lainnya. Kini aku melihat dia tersenyum, aku pun menjadi senang
melihatnya. Namunku sangat terkejut melihat tangan Kyuhyun menggenggam
tangannya dan tersenyum kepadanya. Aku yang melihat mereka berdua hanya bisa
mengepalkan kedua tanganku dan menahan emosiku.
“ Sebenarnya apa yang sedang mereka
bisikan? Ah, aku sangat penasaran sekali. Seandainya mereka berada disampingku,
mungkin aku bisa menguping pembicaraan mereka.” Pikirku.
Setelah
melihatnya selesai dengan Kyuhyun, aku kembali ke ruang rias saat dia sedang
berkumpul dengan chingunya. Saat di ruang rias aku melihat Yong Hwa yang sedang
memegang sebuah obat.
“ Obat itu seperti obat milik Ji Won
tadi.” Pikirku sambil terus melihat obat yang dipegang oleh Yong Hwa.
Tiba-tiba
aku melihat Ji Won kembali ke ruang rias. Sepertinya dia mencari obat itu. Aku
pun berpura-pura tak melihatnya dan menghampiri kami.
“
Ah, mengapa sakit sekali? Mengapa obat itu tidak ada di tasku? Apakah tadi
terjatuh saat aku membereskannya kedalam tas?” Tanya Ji Won dalam lirihnya
sambil memegang dadanya dengan tangan kirinya dan mencari obat itu di sekitar
ruang rias.
“ Chogio! Apakah kalian menemukan sebuah obat
dengan botol yang sangat kecil?” Tanya Ji Won dengan hati-hati.
“
Apakah obat yang kau maksud adalah obat ini?” Tanya Yong Hwa sambil menunjukan
obat itu.
“
Nde, gomawo.” Kata Ji Won dengan senangnya lalu mengambil obat itu.
“
Lain kali kau harus menyimpannya dengan benar, araseo!” Kata Yong Hwa sementara
itu aku pergi meninggalkan mereka berdua
dengan begitu saja.
“
Mianhae dan gomawo.” Kata Ji Won dengan ekspresi sedih membungkukan sebagian
tubuhnya kemudian pergi meninggalkan Yong Hwa.
“
Sepertinya dia memang sudah tak menganggapku ada.” Lirih Ji Won sambil berjalan
dengan pelannya menuju lobby.
Aku
mendengar lirihan Ji Won karena aku masih bersembunyi dibalik tembok itu.
“ Mianhae, jeongmal mianhaeyo. Aku tak
bermaksud untuk menganggapmu tidak ada disini. Hanya saja aku tak berani untuk
mendekatimu lagi. Aku sangat malu denganmu karena aku pernah menolakmu. Padahal
aku masih mencintaimu. Saranghaeyo, Ji Won.” Batinku.
Aku berjalan menuju lobby. Saat akan menuju pintu lobby, aku
melihatnya sedang memotret Beige. Setelah melihatnya sebentar, aku kembali
berjalan dan keluar dari pintu lobby. Aku sengaja menunggunya diluar, aku ingin
mengikutinya karena aku sangat khawatir dengan keadaannya saat ini. Setelah
berjalan secara sembunyi-sembunyi dibelakangnya, aku tak percaya dia pergi ke
restoran ramen yang pernah kami kunjungi bersama sebelum kami berpacaran dulu.
“ Neomu bogosipeo, Ji Won.” Kataku sambil melihat keatas
gedung restoran itu dimana tempat kami duduk disana.
Akhirnya aku pulang ke apartemen karena aku sudah memastikan
bahwa dia baik-baik saja. Aku tidak terlalu khawatir kepadanya karena dia
sedang bersama chingunya.
***
Dua minggu sudah berakhir semenjak diadakannya ujian kedua.
Kini aku sedang berkumpul dengan nae chingu. Namun kali ini Kim Gyeong berada
diantara kami yang sedang berkumpul. Seperti biasa untuk mengatasi rasa
bosanku, aku kembali bermain dengan laptopku.
“
Myung Soo, apa kau masih menyukai Ji Won?” Tanya Jun Ki dengan tiba-tiba.
“ Jujur saja, aku sangat terkejut
mendengar pertanyaan Jun Ki itu. Ottokke?” Pikirku.
“
Aniyo, aku sudah tidak menyukainya lagi.” Jawabku.
“
Jangan bilang seperti itu, Myung Soo. Menurut buku psikologi yang pernahku
baca, seseorang yang pernah masuk kedalam kehidupanmu tidak semudah itu untuk
melupakannya. Apalagi dia adalah seseorang yang pernah mengisi kekosonganmu
walaupun dia kini sudah menjadi mantan kekasihmu.” Jelas Gyeong dengan
tiba-tiba.
“
Tapi aku sudah tidak menyukainya lagi.” Elakku.
“
Aku yakin kau masih menyukainya walaupun hanya 5 %.” Kata Gyeong dengan
tegasnya.
“
Terserah apa katamu dan satu hal lagi, aku tidak perlu buku psikologimu itu.”
Kataku dengan tegasnya.
“ Mengapa banyak sekali yang membahas
mengenaiku dengan Ji Won? Apakah mereka mengetahui bahwa aku masih menyukainya?
Beruntung aku bisa mengelakknya. Semoga mereka percaya dengan perkataanku
tadi.” Tanyaku dalam batin.
Hari
ini organisasi kampus kami sedang mengadakan interview bagi para junior yang ingin
mendaftar sebagai anggota di organisasi Art and Acting. Aku termasuk salah satu
senior yang mewakili organisasi Art. Banyak junior yang menginginkan masuk
kedalam organisasi Art tersebut. Berbeda hal nya dengan Ji Won yang mewakili
organisasi Acting. Selama acara interview berlangsung, aku tertarik dengan
argumen yang dikemukan oleh salah satu junior yang mendaftar. Nama junior itu
adalah Jung So Min. Jung So Min sangat tertarik dengan organisaasi yang
sedangku pimpin saat ini. Aku menanggapi semua argumennya. Setelah acara
interview selesai, nae chingu mengejekku. Kali ini sasaran dari ejekan mereka
adalah orang yang berbeda. Dulu adalah Ji Won sedangkan sekarang adalah Jung So
Min. Aku akui Jung So Min adalah yeoja yang baik dan terlihat sangat lemah lembut
serta yeoja yang cantik tentunya. Namun tetap saja aku hanya menyukai Kim Ji
Won dan pemilik hati ini adalah Kim Ji Won. Kami disuruh berkumpul di Auditorium oleh ketua
organisasi Art and Acting yaitu Kim Hyun Joong. Akhirnya kami berkumpul untuk
memberikan pesan dan kesan tentang interview hari ini. Semua senior mahasiswa
telah ditanyai satu persatu kini tiba giliran Ji Won.
“
Mungkin ada ingin disampaikan oleh Kim Ji Won dalam acara interview ini sebagai
salah satu anggota baru di organisasi Art and Acting ini?” Tanya Kim Hyun
Joong.
“
Hmm, kesannya adalah sangat menarik dan pesannya adalah mohon bimbingannya
karena bagaimanapun saya ini adalah anggota baru. Kamsahamnida.” Kata Ji Won.
“
Mungkin yang dimaksud dengan mohon bimbingannya itu untuk organisasi Acting itu
sendiri. Bukankah seperti itu Ji Won?” Tanya Hyun Joong.
“
Nde.” Kata Ji Won sambil menundukkan sebagian tubuhnya.
“
Geure, siapa giliran sekarang?” Tanya Hyun Joong kepada semua mahasiswa yang
ada di Auditorium.
“
Myung Soo.” Sorak semua mahasiswa bersamaan.
“ Sudahku duga pasti akan seperti ini.
Mereka pasti akan menunjukku.” Batinku.
“
Geure. Myung Soo, bagaimanakah pesan dan kesanmu hati ini?” Tanya Hyun Joong.
“
Pesan dan kesannya adalah hari ini sangat senang sekali dapat berkumpul disini
semuanya dan ---------.” Kataku namun saat aku akan melanjutkan perkataanku,
tiba-tiba Eunhyuk menyela perkataanku.
“
Dan ada yeoja yang sangat cantik bukan, Myung Soo?” Teriak Eunhyuk hingga mahasiswa
yang lainnya pun ikut menyorakinya.
“ Aish jinja, seharusnya aku sudah
menduganya pasti akan terjadi seperti ini. Aku harap Ji Won tidak salah paham.
Namunku lihat dia selalu menundukkan kepalanya. Apakah dia mendengarnya?”
Tanyaku dalam batin.
“
Harap tenang! Geure, kamsahamnida karena kalian telah datang pada acara hari
ini. Tolong dijaga kebersamaan ini hingga kepengurusan kita berakhir, araseo?”
Tanya Hyun Joong.
“
Araseo.” Teriak semua mahasiswa setelah itu mereka semua bubar satu persatu.
Hari
ini mata kuliahku sangat padat sekali. Aku sempat terkejut karena Jae Joong
datang menghampiriku dan ingin berbicara kepadaku secara pribadi. Awalnya aku
ingin menolak tapiku sangat penasaran hinggaku menyanggupinya.
“
Myung Soo, kemarin Ji Won menanyakan beberapa pertanyaan kepadaku.” Kata Jae
Joong.
“
Waeyo?” Tanyaku.
“
Dia bertanya padaku, apakah kau sudah mempunyai yeojachingu lagi?” Katanya.
“
Lalu apa jawabanmu?” Tanyaku kembali.
“ Sepertinya belum. Lalu aku memberinya beberapa saran.”
Katanya.
“
Myung Soo, apakah kau masih menyukainya?” Tanyanya kepadaku.
“
Nde, hanya saja dia adalah yeoja paling banyak bicara yang pernahku temui.”
Kataku.
“
Jika kau masih menyukainya lebih baik kau memulai kembali hubungan kalian lagi.
Karena aku merasa bahwa Ji Won masih menyukaimu dan berharap kau kembali
padanya.” Katanya.
“
Molla. Aku selalu ingin kembali kepadanya hanya saja apa yang ku pikirkan dan
yang ku bicarakan selalu berlawanan.” Kataku.
“
Semua keputusan ada ditanganmu, Myung Soo. Aku hanya memberitahu apa yang ku
ketahui saja. Kalau begitu aku pulang duluan, nde. Annyeong.” Pamitnya.
“
Ah, nde. Gomawo.” Kataku lalu dia pergi meninggalkanku.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar