[SERIES]
Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 11
Title : [SERIES] Love is Feeling
(Myung Soo’s Diary) Part 11
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Comedy, Sad and Tragedy
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L Infinite
and Kim Ji Won
Other Cast : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim
Heechul, Im Yoona, Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon,
Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min,
Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki,
Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae
Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim
Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan
Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun
Note: Sebelum Reader
membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik
jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena “[SERIES]
Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES]
Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah
cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.
Preview
“ Bagaimana fotoku
bersama Hong Ki, bagus kan?” Tanyanya sambil menunjukan fotonya bersama Hong
Ki.
“ Aish jinja, dia
benar-benar keterlaluan. Bagaimana bisa dia menunjukkan fotonya bersama Hong Ki
kepadaku? Apakah dia tidak memikirkan perasaanku yang melihat fotonya itu?”
Tanyaku dalam batin tak percaya.
“ Dengan kau menunjukan foto ini, apakah kau mengharapkan aku
cemburu kepadanya?” Tanyaku dengan senyum sinisnya.
“ Seharusnya memang seperti itu.” Kata Ji Won dengan percaya
dirinya.
“ Jangan harap.” Kataku.
“ Ayolah satu kali saja! Kebetulan kita ada disini sekarang.”
Ajak Ji Won kembali.
“ Aniyo.” Tolakku kembali lalu dia meninggalkanku dan detik
itu juga Eunhyuk, Shindong dan Yong Hwa menghampiriku.
“ Waeyo? Apakah kalian bertengkar?” Tanya Yong Hwa.
“ Aniyo, kajja kita pergi!” Ajakku kepada mereka.
KEMBALI KE MASA SEKARANG!!!
Next
Setelah selesai jalan-jalan bersama nae chingu, kami kembali
ke hotel. Aku sengaja masuk ke kamar Yong Hwa dan membawa laptopku. Karena
merasa bosan, aku pun menonton film anime kesukaanku. Tiba-tiba Yong Hwa
bertanya kepadaku dan ikut menontonnya.
“ Myung Soo, mengapa
kau sering sekali menonton film anime? Setahuku dulu kau selalu menonton film
action.” Tanya Yong Hwa dengan herannya.
“ Molla, aku menyukai film anime semenjak aku masih
berpacaran dengannya.” Kataku dengan sambil menonton film anime itu.
“ Mengapa dia tidak
bertanya kembali? Apakah aku salah mengatakan barusan?” Pikirku.
Akhirnya liburan ke Pulau Jeju sudah selesai, aku terus
menahan ejekan nae chingu tentang Ji Won. Seandainya aku memiliki wajah tidak
cool seperti ini, mungkin aku sudah ketahuan olehnya bahwa aku masih
menyukainya. Tidak sia-sia aku memiliki wajah tampan seperti ini.
Eunhyuk sedang berada di apartemenku. Kami pun keluar karena
kami harus kumpul organisasi. Kami sengaja berjalan kaki karena aku sangat
malas untuk membawa motorku. Saat sedang berjalan, aku melihat seorang namja dan
yeoja yang sedang duduk di taman. Mereka seperti sedang berpacaran.
“ Ah, aku sangat
merindukannya. Ji Won, apakah kau sedang merindukanku juga?” Tanyaku dalam
batin.
Saat kami berjalan dan hampir mendekati kedua sepasang
kekasih itu, aku terkejut bukan main hingga membelalakan mataku. Yeoja itu
adalah Ji Won. Aku melihat dia juga membelalakan matanya saat melihatku.
Mungkin dia sama terkejutnya denganku karena kami bertemu dengan keadaan
seperti ini.
“ Apakah dia sudah
mempunyai namjachingu? Mengapa dia cepat sekali mendapatkan penggantiku?
Siapakah namja itu? Wajahnya terasa tak asing bagiku.” Tanyaku dalam batin.
Aku pun mengubah ekspresi wajahku kembali. Kami berjalan
terus bahkan melewati mereka. Aku tidak bisa mendengar pembicaraan mereka. Kami
pun berjalan membelakanginya.
“ Myung Soo, apakah dia sudah mempunyai namjachingu?” Tanya
Eunhyuk.
“ Molla.” Jawabku.
“ Tapi wajah namja itu serasa tidak asing bagiku.” Katanya.
“ Aku juga merasa seperti itu.” Kataku.
“ Myung Soo, namja itu adalah junior di jurusan kita. Tapi apa
mereka memiliki sebuah hubungan?” Tanyanya kembali.
“ Molla. Tapi Ji Won mempunyai sifat yang aneh. Dia menyukai
namja yang lebih muda darinya.” Kataku.
“ Kau harus sabar, nde.” Kata Eunhyuk sambil mengelus-elus
belakang bahuku.
“ Mengapa aku harus sabar? Kami sudah tidak mempunyai
hubungan apa-apa lagi.” Elakku.
***
Mengapa dia harus masuk kedalam
kelasku?
Sampai kapankah ku bisa menahan
tingkah lakuku ini?
Pertanyaan itu selalu berputar-putar
di kepalaku ini.
“ Myung Soo, ini ada Ji Won.” Ledek Jun Ki namunku hanya
tersenyum singkat dan Ji Won hanya bisa menundukan kepalanya seperti biasanya.
“ Myung Soo, kau tidak melupakan kejadian kemarin bukan?”
Tanya Eunhyuk dengan nada menyindir sedangkan ku lihat Ji Won memegang erat
ujung rok yang dipakainya.
“ Memangnya apa kejadian itu?” Tanya Jun Ki dengan penasaran
sementara Eunhyuk membalasnya melalui bisikan.
“Jeongmal, mianhaeyo.
Aku tidak bisa membelamu, Ji Won. Saat kau sedang dipojokkan seperti ini oleh
nae chingu.” Batinku sambil melihat kearahnya.
Saatku sedang memperhatikannya dari belakang, Leeteuk datang
dan memberikan ujian kedua. Semua mahasiswa gaduh dibuatnya. Aku yang
mendengarnya terkejut bukan main.
“ Ujian kali ini adalah
menyanyi solo. Aku mungkin bisa melakukannya. Tapi bagaimana dengan Ji Won?
Apakah dia sanggup melakukannya? Seandainya aku bisa membantunya.” Tanyaku
dalam batin dan aku lihat diterlihat lesu setelah mendengarnya.
Hari demi hari aku pergi ke kampus dengan berjalan kaki.
Selain alasannya biar tubuh tetap sehat, aku ingin melihat wajahnya karena yang
ku tahu dia selalu berada di kantin bersama chingunya. Jika ku berjalan dari
apartemen menuju kampus maka aku akan melewati kantin itu. Hari ini aku tidak
melihatnya di kantin. Aku terus berjalan hingga masuk ke dalam gedung kampus.
Saatku akan menaiki tangga, ku lihat dia bersama chingunya baru saja turun dari
tangga itu. Aku sangat gugup sekali. Beruntung aku membawa susu. Jadi aku
meminum itu hinggaku melewati mereka. Saat kami berpapasan, sepertinya dia
terkejut sekali. Mungkin dia tidak tahu kehadiranku sebelumnya. Namunku sangat
senang sekali bisa bertemu dengannya walaupun hanya sekedari melihatnya saja.
***
Satu bulan telah berlalu, kini tiba saatnya ujian kedua.
Semua peserta sudah bersiap-siap untuk menampilkan pertunjukan yang
spectacular. Ujian kali ini tidak hanya
peserta dari pemenang ujian pertama melainkan bersama dengan para mahasiswa
yang lolos dalam seleksi ujian kali ini. Aku melihat dia ditemani oleh
chingunya. mereka terlihat seperti menyemangatinya dan itu membuatku tenang.
Aku akan keluar dari ruang rias itu. Namun niatku terurungkan saat melihat salah
satu chingunya kembali menghampirinya dan dia seperti mencari sesuatu. Aku pun
menguping pembicaraan mereka.
“ Apa yang kau cari adalah obat ini?” Tanya chingunya yang
tak lain namanya adalah Jessica sambil menunjukan obat itu dihadapannya.
“ Bagaimana bisa ada padamu? Berikan padaku!” Tanya Ji Won
dengan terkejutnya.
“ Mengapa kau seperti ini, Ji Won? Jika kau sakit seperti
ini, apa kau bisa memenangkan ujian kali ini?” Tanya Jessica sambil teriak
didepan Ji Won.
“ Aku bisa mengatasinya.” Kata Ji Won dengan percaya diri.
“ Mengapa kau begitu keras kepala? Sebenarnya kau sakit apa?”
Tanya Jessica.
“ Aku hanya kelelahan saja.” Kata Ji Won.
“ Kau berbohong. Aku bisa melihat kebohonganmu itu lewat
matamu.” Kata Jessica tak terima.
“ Mianhae, aku tidak bisa memberitahumu. Aku mohon
sembunyikan hal ini dari yang lainnya.” Kata Ji Won sambil memegang dadanya
dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang obat itu.
“ Araseo! Jika kau tak sanggup melakukannya maka
hentikanlah.” Kata Jessica.
“ Gomawo.” Kata Ji Won lalu Jessica pun meninggalkannya
sendirian.
Setelah kepergian Jessica, Ji Won meminum obatnya itu.
“ Sepertinya dia sedang
sakit? Tapi sebenarnya dia sakit apa? Aku harus mencari cara agar dia bisa
istirahat terlebih dahulu sebelum konser dimulai. Ah, aku punya ide bagus.”
Kataku dalam batin.
Aku menghampiri Kang In dan para juri lainnya. Aku
bernegosiasi dengan mereka agar mau menukarkan nomor peserta milikku dengan
miliki Ji Won. Mereka pun menerima negosiasiku. Akhirnya aku bisa bernafas lega.
Meskipun aku harus tampil awal untuk menggantikannya.
“ Ji Won, aku harap kau
tak mengecewakanku kali ini? Lihatlah pengorbananku kali ini!” Kataku dalam
batin.
Akhirnya namaku dipanggil. Aku pun berjalan menuju panggung.
“ Annyeonghaseyo, Joneun Kim Myung Soo imnida. Saya akan
menyanyikan lagu “My Love”. Lagu ini dinyanyikan oleh band terkenal di Korea
Selatan yaitu Lee Jonghyun dari CNBlue. Semoga kalian disini terhibur.” Sapaku sebelum
menyanyi.
Changbakke biga
naerimyeon kamjweodun gieoki nae mameul jeoksigo
(Saat hujan turun
membasahi jendela, kenangan yang tersembunyi pun membasahi hatiku)
Ijeun jul arattdeon
saram ohiryeo seonmyeonghi tto dasi tteo olla
(Seseorang yang aku
pikir aku sudah bisa melupakannya, kembali hinggap di benakku)
# Reff
Nae saranga saranga
geurieun na-eui saranga
(Cintaku, cintaku,
cintaku yang sangat kurindukan)
Moknoha bulleobojiman
deudjido mothaneun sarang
(Cintaku, aku yang
memanggil sekencang yang aku bisa namun kau tidak mendengarku)
Nae saranga saranga
bogopeun na-eui saranga
(Cintaku, cintaku,
cintaku yang aku rindukan)
Geudae ireum maneurodo
pein deut apeun saranga nae saranga
(Hanya dengan namamu
saja aku sudah merasa sakit, cintaku)
Changga-e eodumi omyeon
(Ketika kegelapan
datang mendekat ke jendela)
Sumgyeo non chueoki nae
mameul balkhine
(Kenangan yang
tersembunyi itu menyinari hatiku)
# Back to Reff
Geudae ireum maneurodo
pein deut apeun saranga nae saranga
(Hanya dengan namamu
saja aku sudah merasa sakit, cintaku)
Uri hamkke useum
jieottdeon sungan
(Saat-saat kita tertawa
bersama)
Uri hamkke nunmul
heullyeottdeon sungan
(Saat-saat kita
menangis bersama)
Ije geuman bonaejiman-
(Sekarang aku akan
melepaskannya, tapi-)
Nae saranga saranga
gomaun na-eui saranga
(Cintaku, cintaku, aku
sangat berterima kasih cintaku)
Nae jeonbu dasi undaedo
gaseume namgyeojil sarang
(Cintaku, akan selalu ada meskipun jika aku menghapus
segalanya)
Nae saranga saranga
sojunghan na-eui saranga
(Cintaku, cintaku,
kaulah cinta yang paling berharga)
Nae sumi da hal
ttaekaji ganjikhal na-eui saranga nae saranga
(Aku akan menjagamu
sampai nafasku berhenti, cintaku, cintaku)
Semua penonton pun bertepuk tangan setelahku selesai
menyanyi. Aku merasa ada seseorang yang memperhatikanku di sudut ujung
panggung. Namun saat aku melihatnya ternyata tidak ada orang disana. Mungkin
itu hanya perasaanku saja berharap Ji Won berada disana.
“ Kamsahamnida.” Kataku lalu membungkukan sebagian badannya
dan pergi meninggalkan panggung.
Setelah menunggu beberapa jam, kini namanya telah terpanggil.
Ji Won berjalan dengan anggunnya menuju panggung. Saat Ji Won sudah berada di
atas panggung tiba-tiba asap panggung yang menghiasi latar panggung pun keluar
dan lampu panggung yang semula berwarna-warni kini terfokuskan hanya lampu
berwarna putih saja yang menghadap kearah Ji Won. Disamping Ji Won telah
disediakan kursi berwarna putih untuk tempat duduknya nanti. Aku yang
mengetahui Ji Won akan menyanyi, aku bergegas pergi menuju sudut panggung. Aku
benar-benar ingin melihatnya. Semoga kali ini dia berhasil dengan usahanya
sendiri.
“ Annyeonghaseyo, Joneun Kim Ji Won imnida. Saya akan
menyanyikan lagu ciptaan saya sendiri yang berjudul “Incurable Disease”.
Beberapa minggu yang lalu saya bertemu dengan seseorang dan pertemuan itu
memberiku sebuah inspirasi untuk membuat lagu ini. Semoga kalian dapat
menikmati lagu ini.” Sapa Ji Won sebelum menyanyi.
“ Beberapa minggu yang
lalu? Ommo, bukankah aku bertemu dengannya sudah beberapa minggu yang lalu dan
baru sekarang aku baru melihatnya kembali. Mungkinkah lagu yang akan
dinyanyikan kali ini ada hubungannya denganku?” Tanyaku dalam batin.
Ji
Won pun duduk di kursi yang telah disediakan sebelumnya. Ji Won menyanyikan
lagu itu ditemani oleh Yoo Seung Ho. Aku semakin bingung dibuatnya. Bukankah
ini ujian menyanyi solo? Bagaimana bisa dia melakukan duet dengan Seung Ho?
Semakinku memikirkannya, semakin membuatku pusing saja.
Dagagado na gwaenchanheun geolkka
(Apakah tak apa jika aku pergi
kearahmu?)
Geobina
meomchwoseo isseo
(Aku begitu takut sehingga aku
berhenti ditempat)
Jeongmal urin mannaya haesseulkka
(Apakah kita benar-benar harus
bertemu?)
Daedabeul hal suga eobseo
(Aku tak bisa menjawabnya)
Jiul suga eomneun sangcheoga apaseo
(Karena luka-luka tak terhapuskan
terasa sakit)
#Reff
Dasi saranghandaneun mareul hal suga
isseulkka
(Akankah aku mampu untuk sekali lagi
mengatakan bahwa aku mencintaimu?)
Neoreul beorigo beoryeodo gyeolguk
neoro chaewojyeo
(Aku membuang dan membuangmu lagi tapi
pada akhirnya, aku terisi olehmu)
Amuri jiuryeo momburim chyeobwado
bulchibyeongcheoreom
(Tak peduli seberapa keras aku mencoba
untuk menghapusmu, ini seperti sakit yang tak tersembuhkan)
Nae mom ane peojyeoganeun i sarangeul
mageul suga eobseo
(Aku tak bisa menghentikan cinta ini
yang tersebar diseluruh tubuhku)
#RAP
Deo isang balgeoreumi an tteoreojyeo
(Aku tak dapat mengambil langkah lain)
Sum makhige nalkharoun geu barameul
matgoseo
(Setelah merasakan angin yang mencekik
dan tajam)
Neol sechage kkeoreoandeon majimak bam
(Semalam aku dengan kasar memegangmu)
Geugeon da jinagan sarangieotdago
(Itu hanya cinta yang hilang)
Urin naeilbutheo dajimhal su isseulkka
neoui haemalgeun nun sairo
(Dapatkah kita berjanji kalau cinta
ini hanya ada dimasa lalu?)
Heulleodanideon haengbokhan misoga
(Senyum bahagia yang datang dari mata
jernihmu)
Jeonsijangul jogakphum cheoreom
geudaero meomchwoinneunde
(Telah membeku ditempat seperti sebuah
patung pameran)
Uh deoneun chaji mothae neol hyanghan
gireun eodinde
(Aku tak bisa menahannya lagi,
kenangan-kenanganku tentangmu)
# Back to Reff
# RAP
Geu nalwa ttokgatheun gireul
georeoboryeohae
(Aku berjalan dijalan yang sama
seperti yang aku lakukan pada hari itu)
Ilhaeobeorin gieok sok niga boineun
geu jip apheuro
(Didalam kenangan yang hilang, pintu
dimana aku melihatmu)
Daman muneojin sigan neomeoe geudaega
seotdamyeon
(Jika kau berdiri didalam waktu yang
hilang)
Geudaero umjigijima nal itgi wihae
noryeokhajima
(Tolong jang berpindah, jangan mencoba
melupakanku)
Meomchwotdeon sigani neoro dasi
heulleogago isseo
(Waktu yang berhenti menggelitik
melalauimu lagi)
# Back to Reff
# RAP
Naega mangchyeonon uri gwangyeui
daetga
(Harga dari menghancurkan hubungan
kita)
Geu aphatdeon siganmankheum neol
aneumyeon andwaelkka
(Dapatkah aku memegangmu sebanyak
sakit yang kita rasakan?)
Neol saranghan ihuro hanbeondo neol
saranghanji anheun nari eobneun narago (geureon narago)
(Dengan alasan aku mencintaimu, tak
ada hari dimana aku tidak mencintaimu)
Neol saranghan ihuro hanbeondo neol
saranghanji anheun nari eobneun narago (geureon narago)
(Dengan alasan aku mencintaimu, tak
ada hari dimana aku tidak mencintaimu)
Neol saranghan ihuro hanbeondo neol
saranghanji anheun nari eobneun narago (geureon narago)
(Dengan alasan aku mencintaimu, tak
ada hari dimana aku tidak mencintaimu)
Setelah
Ji Won selesai menyanyi, Ji Won dan Seung Ho membungkukan sebagian tubuhnya dan
saling memegang sebelah tangan mereka sedangkan sebelah tangan lainnya masih
memegang microphone dan tersenyum
dengan senangnya. Semua penonton pun memberikan tepuk tangan yang meriah
termasuk para juri. Aku pun kembali ke ruang rias. Aku tak ingin ketahuan oleh
orang lain atas tindakanku tadi.
“
Kamsahamnida.” Kata Ji Won dan Seung Ho bersamaan lalu meninggalkan panggung
itu.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar