Selasa, 17 Juni 2014

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 11

[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 11
Title                 : [SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary) Part 11
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Comedy, Sad and Tragedy
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L Infinite and Kim Ji Won
Other Cast       : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul,  Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Tuan Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun


Note: Sebelum Reader membaca “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” ini. Alangkah lebih baik jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Love is Feeling”. Karena “[SERIES] Love is Feeling (Myung Soo’s Diary)” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Love is Feeling”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.


Preview

 “ Bagaimana fotoku bersama Hong Ki, bagus kan?” Tanyanya sambil menunjukan fotonya bersama Hong Ki.

“ Aish jinja, dia benar-benar keterlaluan. Bagaimana bisa dia menunjukkan fotonya bersama Hong Ki kepadaku? Apakah dia tidak memikirkan perasaanku yang melihat fotonya itu?” Tanyaku dalam batin tak percaya.

“ Dengan kau menunjukan foto ini, apakah kau mengharapkan aku cemburu kepadanya?” Tanyaku dengan senyum sinisnya.
“ Seharusnya memang seperti itu.” Kata Ji Won dengan percaya dirinya.
“ Jangan harap.” Kataku.
“ Ayolah satu kali saja! Kebetulan kita ada disini sekarang.” Ajak Ji Won kembali.
“ Aniyo.” Tolakku kembali lalu dia meninggalkanku dan detik itu juga Eunhyuk, Shindong dan Yong Hwa menghampiriku.
“ Waeyo? Apakah kalian bertengkar?” Tanya Yong Hwa.
“ Aniyo, kajja kita pergi!” Ajakku kepada mereka.

KEMBALI KE MASA SEKARANG!!!

Next

Setelah selesai jalan-jalan bersama nae chingu, kami kembali ke hotel. Aku sengaja masuk ke kamar Yong Hwa dan membawa laptopku. Karena merasa bosan, aku pun menonton film anime kesukaanku. Tiba-tiba Yong Hwa bertanya kepadaku dan ikut menontonnya.
 “ Myung Soo, mengapa kau sering sekali menonton film anime? Setahuku dulu kau selalu menonton film action.” Tanya Yong Hwa dengan herannya.
“ Molla, aku menyukai film anime semenjak aku masih berpacaran dengannya.” Kataku dengan sambil menonton film anime itu.

“ Mengapa dia tidak bertanya kembali? Apakah aku salah mengatakan barusan?” Pikirku.
Akhirnya liburan ke Pulau Jeju sudah selesai, aku terus menahan ejekan nae chingu tentang Ji Won. Seandainya aku memiliki wajah tidak cool seperti ini, mungkin aku sudah ketahuan olehnya bahwa aku masih menyukainya. Tidak sia-sia aku memiliki wajah tampan seperti ini.
Eunhyuk sedang berada di apartemenku. Kami pun keluar karena kami harus kumpul organisasi. Kami sengaja berjalan kaki karena aku sangat malas untuk membawa motorku. Saat sedang berjalan, aku melihat seorang namja dan yeoja yang sedang duduk di taman. Mereka seperti sedang berpacaran.

“ Ah, aku sangat merindukannya. Ji Won, apakah kau sedang merindukanku juga?” Tanyaku dalam batin.

Saat kami berjalan dan hampir mendekati kedua sepasang kekasih itu, aku terkejut bukan main hingga membelalakan mataku. Yeoja itu adalah Ji Won. Aku melihat dia juga membelalakan matanya saat melihatku. Mungkin dia sama terkejutnya denganku karena kami bertemu dengan keadaan seperti ini.

“ Apakah dia sudah mempunyai namjachingu? Mengapa dia cepat sekali mendapatkan penggantiku? Siapakah namja itu? Wajahnya terasa tak asing bagiku.” Tanyaku dalam batin.
Aku pun mengubah ekspresi wajahku kembali. Kami berjalan terus bahkan melewati mereka. Aku tidak bisa mendengar pembicaraan mereka. Kami pun berjalan membelakanginya.
“ Myung Soo, apakah dia sudah mempunyai namjachingu?” Tanya Eunhyuk.
“ Molla.” Jawabku.
“ Tapi wajah namja itu serasa tidak asing bagiku.” Katanya.
“ Aku juga merasa seperti itu.” Kataku.
“ Myung Soo, namja itu adalah junior di jurusan kita. Tapi apa mereka memiliki sebuah hubungan?” Tanyanya kembali.
“ Molla. Tapi Ji Won mempunyai sifat yang aneh. Dia menyukai namja yang lebih muda darinya.” Kataku.
“ Kau harus sabar, nde.” Kata Eunhyuk sambil mengelus-elus belakang bahuku.
“ Mengapa aku harus sabar? Kami sudah tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi.” Elakku.

***

Mengapa dia harus masuk kedalam kelasku?
Sampai kapankah ku bisa menahan tingkah lakuku ini?
Pertanyaan itu selalu berputar-putar di kepalaku ini.

“ Myung Soo, ini ada Ji Won.” Ledek Jun Ki namunku hanya tersenyum singkat dan Ji Won hanya bisa menundukan kepalanya seperti biasanya.
“ Myung Soo, kau tidak melupakan kejadian kemarin bukan?” Tanya Eunhyuk dengan nada menyindir sedangkan ku lihat Ji Won memegang erat ujung rok yang dipakainya.
“ Memangnya apa kejadian itu?” Tanya Jun Ki dengan penasaran sementara Eunhyuk membalasnya melalui bisikan.

“Jeongmal, mianhaeyo. Aku tidak bisa membelamu, Ji Won. Saat kau sedang dipojokkan seperti ini oleh nae chingu.” Batinku sambil melihat kearahnya.

Saatku sedang memperhatikannya dari belakang, Leeteuk datang dan memberikan ujian kedua. Semua mahasiswa gaduh dibuatnya. Aku yang mendengarnya terkejut bukan main.

“ Ujian kali ini adalah menyanyi solo. Aku mungkin bisa melakukannya. Tapi bagaimana dengan Ji Won? Apakah dia sanggup melakukannya? Seandainya aku bisa membantunya.” Tanyaku dalam batin dan aku lihat diterlihat lesu setelah mendengarnya.

Hari demi hari aku pergi ke kampus dengan berjalan kaki. Selain alasannya biar tubuh tetap sehat, aku ingin melihat wajahnya karena yang ku tahu dia selalu berada di kantin bersama chingunya. Jika ku berjalan dari apartemen menuju kampus maka aku akan melewati kantin itu. Hari ini aku tidak melihatnya di kantin. Aku terus berjalan hingga masuk ke dalam gedung kampus. Saatku akan menaiki tangga, ku lihat dia bersama chingunya baru saja turun dari tangga itu. Aku sangat gugup sekali. Beruntung aku membawa susu. Jadi aku meminum itu hinggaku melewati mereka. Saat kami berpapasan, sepertinya dia terkejut sekali. Mungkin dia tidak tahu kehadiranku sebelumnya. Namunku sangat senang sekali bisa bertemu dengannya walaupun hanya sekedari melihatnya saja.

***

Satu bulan telah berlalu, kini tiba saatnya ujian kedua. Semua peserta sudah bersiap-siap untuk menampilkan pertunjukan yang spectacular.  Ujian kali ini tidak hanya peserta dari pemenang ujian pertama melainkan bersama dengan para mahasiswa yang lolos dalam seleksi ujian kali ini. Aku melihat dia ditemani oleh chingunya. mereka terlihat seperti menyemangatinya dan itu membuatku tenang. Aku akan keluar dari ruang rias itu. Namun niatku terurungkan saat melihat salah satu chingunya kembali menghampirinya dan dia seperti mencari sesuatu. Aku pun menguping pembicaraan mereka.
“ Apa yang kau cari adalah obat ini?” Tanya chingunya yang tak lain namanya adalah Jessica sambil menunjukan obat itu dihadapannya.
“ Bagaimana bisa ada padamu? Berikan padaku!” Tanya Ji Won dengan terkejutnya.
“ Mengapa kau seperti ini, Ji Won? Jika kau sakit seperti ini, apa kau bisa memenangkan ujian kali ini?” Tanya Jessica sambil teriak didepan Ji Won.
“ Aku bisa mengatasinya.” Kata Ji Won dengan percaya diri.
“ Mengapa kau begitu keras kepala? Sebenarnya kau sakit apa?” Tanya Jessica.
“ Aku hanya kelelahan saja.” Kata Ji Won.
“ Kau berbohong. Aku bisa melihat kebohonganmu itu lewat matamu.” Kata Jessica tak terima.
“ Mianhae, aku tidak bisa memberitahumu. Aku mohon sembunyikan hal ini dari yang lainnya.” Kata Ji Won sambil memegang dadanya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang obat itu.
“ Araseo! Jika kau tak sanggup melakukannya maka hentikanlah.” Kata Jessica.
“ Gomawo.” Kata Ji Won lalu Jessica pun meninggalkannya sendirian.
Setelah kepergian Jessica, Ji Won meminum obatnya itu.

“ Sepertinya dia sedang sakit? Tapi sebenarnya dia sakit apa? Aku harus mencari cara agar dia bisa istirahat terlebih dahulu sebelum konser dimulai. Ah, aku punya ide bagus.” Kataku dalam batin.

Aku menghampiri Kang In dan para juri lainnya. Aku bernegosiasi dengan mereka agar mau menukarkan nomor peserta milikku dengan miliki Ji Won. Mereka pun menerima negosiasiku. Akhirnya aku bisa bernafas lega. Meskipun aku harus tampil awal untuk menggantikannya.

“ Ji Won, aku harap kau tak mengecewakanku kali ini? Lihatlah pengorbananku kali ini!” Kataku dalam batin.

Akhirnya namaku dipanggil. Aku pun berjalan menuju panggung.
“ Annyeonghaseyo, Joneun Kim Myung Soo imnida. Saya akan menyanyikan lagu “My Love”. Lagu ini dinyanyikan oleh band terkenal di Korea Selatan yaitu Lee Jonghyun dari CNBlue. Semoga kalian disini terhibur.” Sapaku sebelum menyanyi.

Changbakke biga naerimyeon kamjweodun gieoki nae mameul jeoksigo
(Saat hujan turun membasahi jendela, kenangan yang tersembunyi pun membasahi hatiku)
Ijeun jul arattdeon saram ohiryeo seonmyeonghi tto dasi tteo olla
(Seseorang yang aku pikir aku sudah bisa melupakannya, kembali hinggap di benakku)
# Reff
Nae saranga saranga geurieun na-eui saranga
(Cintaku, cintaku, cintaku yang sangat kurindukan)
Moknoha bulleobojiman deudjido mothaneun sarang
(Cintaku, aku yang memanggil sekencang yang aku bisa namun kau tidak mendengarku)
Nae saranga saranga bogopeun na-eui saranga
(Cintaku, cintaku, cintaku yang aku rindukan)
Geudae ireum maneurodo pein deut apeun saranga nae saranga
(Hanya dengan namamu saja aku sudah merasa sakit, cintaku)
Changga-e eodumi omyeon
(Ketika kegelapan datang mendekat ke jendela)
Sumgyeo non chueoki nae mameul balkhine
(Kenangan yang tersembunyi itu menyinari hatiku)


# Back to Reff
Geudae ireum maneurodo pein deut apeun saranga nae saranga
(Hanya dengan namamu saja aku sudah merasa sakit, cintaku)

Uri hamkke useum jieottdeon sungan
(Saat-saat kita tertawa bersama)
Uri hamkke nunmul heullyeottdeon sungan
(Saat-saat kita menangis bersama)
Ije geuman bonaejiman-
(Sekarang aku akan melepaskannya, tapi-)
Nae saranga saranga gomaun na-eui saranga
(Cintaku, cintaku, aku sangat berterima kasih cintaku)
Nae jeonbu dasi undaedo gaseume namgyeojil sarang
(Cintaku,  akan selalu ada meskipun jika aku menghapus segalanya)
Nae saranga saranga sojunghan na-eui saranga
(Cintaku, cintaku, kaulah cinta yang paling berharga)
Nae sumi da hal ttaekaji ganjikhal na-eui saranga nae saranga
(Aku akan menjagamu sampai nafasku berhenti, cintaku, cintaku)

Semua penonton pun bertepuk tangan setelahku selesai menyanyi. Aku merasa ada seseorang yang memperhatikanku di sudut ujung panggung. Namun saat aku melihatnya ternyata tidak ada orang disana. Mungkin itu hanya perasaanku saja berharap Ji Won berada disana.
“ Kamsahamnida.” Kataku lalu membungkukan sebagian badannya dan pergi meninggalkan panggung.

Setelah menunggu beberapa jam, kini namanya telah terpanggil. Ji Won berjalan dengan anggunnya menuju panggung. Saat Ji Won sudah berada di atas panggung tiba-tiba asap panggung yang menghiasi latar panggung pun keluar dan lampu panggung yang semula berwarna-warni kini terfokuskan hanya lampu berwarna putih saja yang menghadap kearah Ji Won. Disamping Ji Won telah disediakan kursi berwarna putih untuk tempat duduknya nanti. Aku yang mengetahui Ji Won akan menyanyi, aku bergegas pergi menuju sudut panggung. Aku benar-benar ingin melihatnya. Semoga kali ini dia berhasil dengan usahanya sendiri.


“ Annyeonghaseyo, Joneun Kim Ji Won imnida. Saya akan menyanyikan lagu ciptaan saya sendiri yang berjudul “Incurable Disease”. Beberapa minggu yang lalu saya bertemu dengan seseorang dan pertemuan itu memberiku sebuah inspirasi untuk membuat lagu ini. Semoga kalian dapat menikmati lagu ini.” Sapa Ji Won sebelum menyanyi.

“ Beberapa minggu yang lalu? Ommo, bukankah aku bertemu dengannya sudah beberapa minggu yang lalu dan baru sekarang aku baru melihatnya kembali. Mungkinkah lagu yang akan dinyanyikan kali ini ada hubungannya denganku?” Tanyaku dalam batin.

Ji Won pun duduk di kursi yang telah disediakan sebelumnya. Ji Won menyanyikan lagu itu ditemani oleh Yoo Seung Ho. Aku semakin bingung dibuatnya. Bukankah ini ujian menyanyi solo? Bagaimana bisa dia melakukan duet dengan Seung Ho? Semakinku memikirkannya, semakin membuatku pusing saja.

Dagagado na gwaenchanheun geolkka
(Apakah tak apa jika aku pergi kearahmu?)
Geobina meomchwoseo isseo                    
(Aku begitu takut sehingga aku berhenti ditempat)
Jeongmal urin mannaya haesseulkka
(Apakah kita benar-benar harus bertemu?)
Daedabeul hal suga eobseo
(Aku tak bisa menjawabnya)
Jiul suga eomneun sangcheoga apaseo
(Karena luka-luka tak terhapuskan terasa sakit)

#Reff
Dasi saranghandaneun mareul hal suga isseulkka
(Akankah aku mampu untuk sekali lagi mengatakan bahwa aku mencintaimu?)
Neoreul beorigo beoryeodo gyeolguk neoro chaewojyeo
(Aku membuang dan membuangmu lagi tapi pada akhirnya, aku terisi olehmu)
Amuri jiuryeo momburim chyeobwado bulchibyeongcheoreom
(Tak peduli seberapa keras aku mencoba untuk menghapusmu, ini seperti sakit yang tak tersembuhkan)
Nae mom ane peojyeoganeun i sarangeul mageul suga eobseo
(Aku tak bisa menghentikan cinta ini yang tersebar diseluruh tubuhku)
#RAP
Deo isang balgeoreumi an tteoreojyeo
(Aku tak dapat mengambil langkah lain)
Sum makhige nalkharoun geu barameul matgoseo
(Setelah merasakan angin yang mencekik dan tajam)
Neol sechage kkeoreoandeon majimak bam
(Semalam aku dengan kasar memegangmu)
Geugeon da jinagan sarangieotdago
(Itu hanya cinta yang hilang)
Urin naeilbutheo dajimhal su isseulkka neoui haemalgeun nun sairo
(Dapatkah kita berjanji kalau cinta ini hanya ada dimasa lalu?)
Heulleodanideon haengbokhan misoga
(Senyum bahagia yang datang dari mata jernihmu)
Jeonsijangul jogakphum cheoreom geudaero meomchwoinneunde
(Telah membeku ditempat seperti sebuah patung pameran)
Uh deoneun chaji mothae neol hyanghan gireun eodinde
(Aku tak bisa menahannya lagi, kenangan-kenanganku tentangmu)
# Back to Reff
# RAP
Geu nalwa ttokgatheun gireul georeoboryeohae
(Aku berjalan dijalan yang sama seperti yang aku lakukan pada hari itu)
Ilhaeobeorin gieok sok niga boineun geu jip apheuro
(Didalam kenangan yang hilang, pintu dimana aku melihatmu)
Daman muneojin sigan neomeoe geudaega seotdamyeon
(Jika kau berdiri didalam waktu yang hilang)
Geudaero umjigijima nal itgi wihae noryeokhajima
(Tolong jang berpindah, jangan mencoba melupakanku)
Meomchwotdeon sigani neoro dasi heulleogago isseo
(Waktu yang berhenti menggelitik melalauimu lagi)
# Back to Reff
# RAP
Naega mangchyeonon uri gwangyeui daetga
(Harga dari menghancurkan hubungan kita)
Geu aphatdeon siganmankheum neol aneumyeon andwaelkka
(Dapatkah aku memegangmu sebanyak sakit yang kita rasakan?)
Neol saranghan ihuro hanbeondo neol saranghanji anheun nari eobneun narago (geureon narago)
(Dengan alasan aku mencintaimu, tak ada hari dimana aku tidak mencintaimu)
Neol saranghan ihuro hanbeondo neol saranghanji anheun nari eobneun narago (geureon narago)
(Dengan alasan aku mencintaimu, tak ada hari dimana aku tidak mencintaimu)
Neol saranghan ihuro hanbeondo neol saranghanji anheun nari eobneun narago (geureon narago)
(Dengan alasan aku mencintaimu, tak ada hari dimana aku tidak mencintaimu)

Setelah Ji Won selesai menyanyi, Ji Won dan Seung Ho membungkukan sebagian tubuhnya dan saling memegang sebelah tangan mereka sedangkan sebelah tangan lainnya masih memegang microphone dan tersenyum dengan senangnya. Semua penonton pun memberikan tepuk tangan yang meriah termasuk para juri. Aku pun kembali ke ruang rias. Aku tak ingin ketahuan oleh orang lain atas tindakanku tadi.
“ Kamsahamnida.” Kata Ji Won dan Seung Ho bersamaan lalu meninggalkan panggung itu.





TBC

Tidak ada komentar: