Senin, 30 Juni 2014

[SERIES] What ? Married ??? Part 5

[SERIES] What ? Married ??? Part 5
Title                 : [SERIES] What ? Married ??? Part 5
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Married Life, Romance, and Sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast      : Kim Myung Soo aka L , Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Choi Siwon, Park Jung Soo aka Leeteuk, Shindong, Kang In, Kim Ryeowook, Kim Heechul, Kim Jung Woon aka Yesung, Lee Sungmin, Jung Yong Hwa, Kang Min Hyuk, Choi Minho, Lee Taemin, Onew, Key, Lee Junghyun, Krystal Jung, Choi Sulli, Victoria Song, Luna, Amber, Kim Seohyun, Jessica Jung, Kwon Yuri, Kim Taeyeon, Im Yoon ah, Choi Sooyoung, Tiffany Hwang, Lee Sunkyu aka Sunny


Preview

Kyuhyun POV

Aku masuk ke mobiku, ku lihat dia sudah menungguku didepan lift. Aku pun membunyikan klakson mobil. Dia berlari kecil menuju mobilku dan masuk. Selama diperjalanan terasa hening. Akhirnya aku memberanikan diri bicara kepadanya.
“ Mianhae.” Kataku.
“ Untuk?” Tanyanya dengan dingin tanpa melihat kearahku.
“ Segalanya. Mianhae, aku tak bisa membelamu ketika mereka sedang memojokkanmu.” Kataku kembali.
“ Nan gwenchana. Aku sudah melupakannya. Apakah yeoja yang menamparku kemarin adalah neo yeojachingu?” Tanyanya tanpa melihat kearahku.

“ Ottokke? Apa yang harus ku jawab? Lebih baik aku jujur saja kepadanya.” Pikirku.


Next

“ Nde, dia adalah nae yeojachingu. Aku meminta maaf padamu atas namanya.” Jelasku.
“ Untuk apa kau meminta maaf atas namanya? Dia tak bersalah karena dia tidak mengetahui pernikahan ini. Jadi aku tak mempermasalahkannya. Dia wajar bersikap seperti itu kepadaku karena dia membela kekasihnya.” Jelasnya.
“ Tapi yang aku tak mengerti. Mengapa kau ada di konser itu? Lalu mengapa kau melempar lampu mainan itu ke kepalaku?” Tanyaku sambil menepikan mobil dipinggir jalan.
“ Aku ada di konser itu karena Sulli dan Krystal mengajakku. Soal aku melempar lampu mainan itu, aku tidak tahu mengapa aku melemparnya. Tanganku dengan refleks melemparkannya. Saat itu aku sangat panik bukan main. Aku takut kau akan memarahiku dan aku takut karirmu hancur detik itu juga. Jeongmal, mianhaeyo.” Jelasnya sambil menundukkan kepalanya dan menangis.

Aku pun memeluknya. Dia terus menangis dalam pelukanku. Dibalik ketegarannya, dia masihlah tetap seorang yeoja yang lemah. Aku masih tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kepadanya setelah insiden ini. Aku hanya bisa berharap dia bisa tegar seperti sekarang ini.
“ Jangan menangis lagi, nde! Kajja, kita pulang! Kau harus istirahat. Hari ini pasti sangat melelahkan bagimu.” Kataku sambil menghapus air mata yang mengalir diwajahnya.

Aku menyetir mobil kembali. Kami tiba di apartemen. Ku lihat dia berjalan dengan lemasnya hingga aku memapahnya masuk ke apartemen. Aku membaringkannya di ranjang dan menyelimutinya. Saat aku akan keluar dari kamarnya, tiba-tiba dia menarik tanganku. Detik itu juga jantungku berdetak dengan kencang.
“ Gomawo, ahjussi. Karena kau tidak marah kepadaku.” Katanya sambil tersenyum.
“ Apakah kau cemburu kepadanya?” Godaku yang membuatnya membelalakan matanya.
“ Aniyo. Lagipula aku menyukai Donghae oppa bukan dirimu.” Elaknya.
“ Bukankah kau tidak tahu mengenai Super Junior? Lalu sejak kapan kau menjadi fansnya?” Tanyaku dengan penasaran.
“ Awalnya memang tidak tahu. Tapi aku bertanya kepada Sulli dan Krystal hingga akhirnya aku mengetahuinya. Aku menjadi fans Donghae oppa ketika dia tampil di konser kemarin. Donghae oppa benar-benar sexy.” Jelasnya sambil tersipu malu.
“ Kau ini dihadapan neo nampyeon bisa-bisanya memuji namja lain.” Kataku sambil mengacak-acak rambutnya.
“ Wae? Apakah aku tidak boleh memuji namja lain sedangkan dirimu bermesraan dengan yeoja lain dihadapanku?” Tanyanya tak terima.
“ Akhirnya kau mengakui bahwa kau sedang dilanda cemburu kepadanya. Lama sekali menunggumu untuk mengakuinya. Lagipula aku hanya melakukan konser dengannya. Cha! Lebih baik kau tidur sekarang.” Kataku lalu meninggalkannya dan tertawa dengan kerasnya.
“ Aish jinja, kau adalah ahjussi menyebalkan yang pernah ku temui. Mengapa aku bisa menikah denganmu?” Teriaknya sedangkan aku tertawa bukan main ketika mendengarnya.
“ Dia lucu sekali. Ommo, mengapa aku bisa tertawa seperti ini? Saat dia memegang tanganku, mengapa jantungku berdetak dengan kencang? Apakah aku mulai menyukainya? Awalnya aku memang mengakui keberadaannya sebagai nae anae. Tapi aku khawatir bila perasaan itu muncul. Ah, molla. Lebih baik aku tidur saja.” Gumamku sambil menarik selimut.

Author POV

Ji Won bangun pagi sekali, dia membereskan kamarnya lalu mandi. Setelah itu dia membuat sarapan. Dia menyiapkan sarapan di meja.
“ Mengapa ahjussi belum bangun? Padahal ini sudah jam 7 a.m.” Gumam Ji Won sambil berjalan ke kamar Kyuhyun.

Ji Won membuka knop pintu kamar Kyuhyun dan masuk ke kamarnya. Ji Won melihat Kyuhyun masih tidur dengan lelapnya. Dia berjalan menghampiri ranjang Kyuhyun.
“ Yak, ahjussi. Ireona! Ini sudah jam 7 a.m. Kau harus mengantarku sekolah sekarang.” Kata Ji Won sambil menarik selimut yang dipakai oleh Kyuhyun. Ji Won langsung teriak ketika melihat Kyuhyun hanya menggunakan celana dalam saja.
“ Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Ahjussi, kau benar-benar gila.” Teriak Ji Won.
“ Waeyo? Mengapa kau berisik sekali?” Tanya Kyuhyun sambil membuka matanya. Kyuhyun melihat Ji Won yang menutup wajahnya semakin bingung hingga akhirnya dia melihat kearah tubuhnya. Saat dia menyadari bahwa tubuhnya hampir naked, dia langsung menutupinya dengan selimut.
“ Apakah kau melihatnya?” Tanya Kyuhyun dengan paniknya.
“ Bagaimana mungkin aku tak melihatnya? Kau hanya memakai celana dalam saja. Keluarlah! Makanan sudah siap. Aku menunggumu diluar.” Kata Ji Won lalu meninggalkan Kyuhyun yang masih mencerna kata-kata dari Ji Won.
“ Dia benar-benar melihatnya. Aish jinja, mengapa aku bisa lupa bahwa sekarang aku tinggal dengan seorang yeoja?” Gumam Kyuhyun dengan frustasinya.

Sementara di ruang makan, Ji Won mengelus-elus dadanya dan menarik nafas dengan pelan-pelan.
“ Mengapa bisa dia hanya memakai celana dalam saja? Ommo, juniornya benar-benar besar sekali. Aish jinja, mengapa aku berpikiran yadong di pagi buta seperti ini.” Gumam Ji Won sambil menutup wajahnya.
“ Mengapa kau masih menutup wajahmu? Aku sudah berpakaian lengkap sekarang.” Tanya Kyuhyun dengan bingungnya.
“ Mianhae. Kajja, kita sarapan!” Kata Ji Won sambil mengambilkan nasi untuk Kyuhyun.
“ Mengapa makanan disini semuanya sayuran? Bukankah sudah tahu bahwa aku tidak menyukai sayuran.” Tanya Kyuhyun tak mengerti.
“ Ini semua untuk kesehatanmu, ahjussi.” Kata Ji Won.
“ Shirreo. Aku tak ingin memakannya. Aku akan makan diluar saja.” Tolak Kyuhyun.
“ Aniyo. Kau harus makan sayuran ini.” Kata Ji Won dengan kesalnya.

Ji Won pun duduk disamping Kyuhyun dan mengambil sayuran lalu memasukkan ke mangkuk nasi milik Kyuhyun. Tanpa menunggu persetujuan dari Kyuhyun, Ji Won langsung menyuapi Kyuhyun. Kyuhyun dengan terpaksa mengunyah dan menelannya.
“ Otte?” Tanya Ji Won dengan penasarannya.
“ Rasanya tidak enak sama sekali.” Kata Kyuhyun.
“ Aish jinja, tak bisakah kau menghargai masakanku? Aku sengaja bangun pagi-pagi untuk memasak semua ini.” Kata Ji Won tak terima sambil menyuapi Kyuhyun kembali.

Kyuhyun yang ingin menjawabnya tak kuasa untuk bicara. Karena Ji Won menyuapinya terus dengan cepat hingga dia berusaha untuk menelan semua makanan itu dengan cepat. Setelah selesai makan, Ji Won memberikan segelas air untuk Kyuhyun lalu memakai sepatunya.
“ Palli! Aku tak ingin terlambat berangkat sekolah.” Kata Ji Won lalu keluar meninggalkan Kyuhyun yang sedang menatapnya tajam.
“ Aku ini neo nampyeon bukan supirmu.” Teriak Kyuhyun sambil mengambil kunci mobilnya.
Kyuhyun mengantarkan Ji Won sampai gerbang sekolahnya. Ji Won melihat Sulli dan Krystal telah menunggunya didepan. Saat Ji Won akan keluar dari mobil, tiba-tiba Kyuhyun menarik tangannya.
“ Wae?” Tanya Ji Won sambil melihat kearah tangannya.
“ Jaga dirimu baik-baik! Aku tak tahu apa yang akan terjadi pada dirimu setelah insiden kemarin. Aku harap kau bisa tegar menghadapinya.” Kata Kyuhyun dengan khawatir.
“ Apakah kau mengkhawatirkanku? Tenang saja! Aku akan menjaga diriku dengan baik. Ok!” Kata Ji Won dengan aegyonya.
“ Nde. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Jika terjadi sesuatu maka hubungi aku, araseo?” Tanya Kyuhyun kembali.
“ Araseo. Aku keluar sekarang.” Kata Ji Won lalu keluar dari mobil Kyuhyun dan melambaikan tangannya kearah Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan pergi meninggalkannya.
“ Sepertinya kalian sudah baikkan?” Tanya Krystal.
“ Nde. Seperti itulah. Aku tak menyangka dia sama sekali tak marah kepadaku. Padahal aku sempat membayangkan dia akan marah kepadaku setelah insiden kemarin.” Kata Ji Won.
“ Kyu oppa, bukan tipe namja pemarah seperti itu meskipun dia terkadang mengeluarkan sifat evilnya.” Kata Sulli.
“ Kajja! Kita masuk ke kelas sekarang.” Ajak Ji Won sambil menggandeng tangan Sulli dan Krystal.

Tanpa terasa bel pulang telah berbunyi. Ji Won, Sulli dan Krystal seperti biasa pulang bersama. Saat mereka melewati lorong sekolah, tiba-tiba mereka dikelilingi oleh sekelompok yeoja.
“ Ah, bukankah yeoja ini yang menghancurkan konser Kyuhyun oppa?” Teriak salah satu yeoja diantara mereka sambil mendorongku.
“ Yak, Victoria. Apa yang kau lakukan, hah?” Tanya Krystal tak terima sambil mendorong Victoria.
“ Kami hanya ingin memberikan pelajaran kepadanya.” Kata Amber.
“ Chingu, dia adalah yeoja yang mengacaukan konser Kyuhyun oppa tempo hari. Apakah kalian tidak marah kepadanya? Dia hampir membuat karir Kyuhyun oppa hancur.” Teriak Luna kepada sekelompok yeoja lainnya yang sedang berada disana.
“ Apa maksudmu melakukan hal itu kepada Kyuhyun oppa, hah?” Teriak Victoria sambil memegang kerah seragam Ji Won.
“ Yak, lepaskan tanganmu darinya!” Kata Sulli tak terima sambil berusaha melepaskan tangan Victoria dari Ji Won.
“ Dia adalah yeoja pengacau konser Kyuhyun oppa. Tentunya kalian ingin membalas dendam kepadanya atas perbuatannya bukan? Inilah saatnya kita membalaskan dendam kita kepadanya.” Teriak Luna sambil melemparkan terigu kearah Ji Won sedangkan Ji Won tercengang bukan main.
“ Kau pantas menerimanya.” Kata Victoria sambil melemparkan telur kearah Ji Won. Sedangkan sekelompok yeoja yang melihatnya ikut melemparkan terigu dan telur kearah Ji Won.
“ Apa yang sedang kalian lakukan, hah?” Teriak L sambil menghampiri Ji Won.
“ Kau tak perlu ikut campur dalam urusan ini.” Kata Amber.
“ Bagaimana mungkin aku tak ikut campur dalam hal ini? Dia adalah nae yeojachingu. Kalian menghakiminya didepan mataku sendiri. Apakah aku harus tinggal diam seperti ini?” Tanya L sambil menggendong Ji Won dan pergi meninggalkan mereka yang tercengang mendengar perkataan L .
“ Ommo, apakah aku tak salah mendengarnya? Dia adalah yeojachingunya. Seorang L , namja paling popular di sekolah ini.” Tanya Victoria tak percaya.
“ Sulli, ottokke?” Tanya Krystal dengan paniknya kepada Sulli.
“ Biarkan L yang menenangkan Ji Won. Sebaiknya kita pergi sekarang.” Ajak Sulli kepada Krystal.
“ Dengarkan aku baik-baik! Urusan kita belum selesai sampai disini. Aku akan membuat perhitungan kepada kalian.” Ancam Krystal lalu pergi mengikuti Sulli. Sedangkan Victoria, Amber, Luna dan yeoja lainnya tersenyum sinis ketika mendengarnya.

Ji Won POV

“ Mengapa kau menolongku?” Tanyaku kepada L .
“ Aku tak ingin melihat kekerasan didepan mataku sendiri. Seragammu sangat kotor sekali. Chankaman! Aku akan mengambil seragam olahragaku.” Kata L lalu berlari meninggalkan Ji Won. Beberapa menit kemudian, L datang sambil membawa seragam olahraganya dan menyerahkannya kepadaku.
“ Gomawo. Tolong balikkan badanmu! Aku akan memakai seragam olahraga ini.” Kataku sedangkan L langsung membalikkan badannya.
“ Apakah kau sudah selesai?” Tanyanya kepadaku.
“ Nde.” Kataku sambil melipat seragamku yang kotor.
“ Sudut bibirmu berdarah.” Katanya sambil mengambil sapu tangannya dan plester dari saku celananya dan membersihkan darah yang ada disudut bibirku.
“ Biar aku saja yang melakukannya.” Tolakku sambil memegang tangannya.
“ Nan gwenchana. Biar aku saja yang melakukannya.” Katanya sambil melepaskan tanganku.
“ Aku tak menyangka bahwa kau adalah namja yang baik. Aku sempat mengira bahwa kau adalah namja paling dingin yang pernah ku temui.” Kataku.
“ Mengapa kau hanya diam saja diperlakukan seperti ini oleh mereka?” Tanyanya sambil menempelkan plester itu disudut bibirku.
“ Aku memang pantas mendapatkannya.” Kataku.
“ Kau adalah yeoja babo.” Katanya sambil membersihkan wajahku dengan sapu tangannya.
“ Apakah sekarang kau sedang mengataiku?” Tanyaku tak terima.
“ Menurutmu? Cha! Sudah bersih. Aku akan mengantarkanmu pulang sekarang.” Katanya sambil memasukkan sapu tangannya kedalam saku celananya.
“ Nan gwenchana. Aku bisa pulang sendiri.” Tolakku.
“ Aniyo. Ini sudah malam. Aku akan mengantarkanmu pulang. Apakah kau sudah kuat untuk berjalan? Kakimu banyak yang terluka namun aku tak memiliki plester lagi.” Tanyanya dengan khawatir.
“ Nan gwenchana. Aku masih bisa berjalan sendiri. Aku tak ingin merepotkanmu.” Tolakku namun dia mengabaikanku lalu menggendongku.

Dia menggendongku hingga parkiran dan menyuruhku untuk masuk ke mobilnya. Aku pun masuk. Dia menanyakan alamat apartemenku. Aku pun memberitahukan kepadanya. Setibanya di parkiran apartemen, dia tetap menggendongku hingga sampai didepan pintu apartemenku. Tanpa mereka sadari, Kyuhyun melihatnya dari kejauhan dan mengikuti mereka.
“ Gomawo. Aku akan mengembalikan seragam ini dengan segera.” Kataku kepada L .
“ Nan gwenchana. Tidak perlu terlalu tergesa-gesa mengembalikannya. Kalau begitu aku pulang sekarang.” Pamitnya.
“ Nde. Hati-hati dijalan!” Kataku sambil tersenyum kepadanya lalu dia pergi meninggalkanku. Aku pun masuk ke apartemen.

Kyuhyun POV

“ Siapa namja itu? Mengapa dia menggendong Ji Won hingga depan pintu apartemen?” Tanyaku dalam batin.

Aku masuk ke apartemen, ku lihat Ji Won sedang membersihkan kakinya dengan air.
“ Apa yang sedang kau lakukan? Ige mwoya? Mengapa wajahmu terluka seperti ini dan kakimu juga terluka? Apakah terjadi sesuatu kepadamu? Bukankah aku sudah bilang kepadamu bila terjadi sesuatu maka hubungi aku?” Tanyaku tiada henti.
“ Pertanyaanmu banyak sekali, ahjussi. Aku bingung akan menjawab pertanyaanmu yang mana.” Elaknya.
“ Apakah fansku yang melakukan semua ini kepadamu?” Tebakku namun ku lihat dia hanya diam saja.
“ Mianhae, ini semua salahku.” Kataku sambil membersihkan kakinya yang terluka.
“ Nan gwenchana. Ini adalah kesalahanku. Aku pantas mendapatkannya dari mereka.” Katanya.

“ Mengapa dia bisa tegar seperti ini? Bahkan dia mendapat perlakuan buruk dari fansku. Ottokke? Seharusnya konferensi pers itu tak perlu diadakan. Aku hanya memikirkan karirku tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kepadanya.” Pikirku dengan menyesal.

“ Cha! Sudah selesai. Lebih baik kau istirahat sekarang.” Kataku sambil menggendongnya ke kamarnya.
“ Gomawo, ahjussi.” Katanya.
“ Panggil aku, oppa. Aku ini masih muda. Araseo!” Kataku tak terima.
“ Araseo, oppa.” Katanya sambil tersenyum lalu aku pergi ke kamarku.

“ Bahkan dalam kondisinya seperti ini, dia masih bisa tersenyum seperti itu. Aku semakin merasa bersalah kepadanya. Tapi mengapa dia tak memintaku agar putus dengan Seohyun? Apakah dia tak mempersalahkannya? Apakah dia tak menyukaiku? Apakah namja tadi adalah namjachingunya? Apakah dia menganggap bahwa pernikahan ini adalah sebuah permainan untuknya? Ah, molla. Lebih baik aku tidur sekarang.” Tanyaku dalam batin tak mengerti.

Malam telah berganti menjadi pagi. Aku sengaja bangun pagi-pagi untuk memasak bubur untuknya. Setelah selesai, aku membawa bubur itu ke kamarnya. Ku lihat dia masih tidur dengan lelapnya. Aku meletakkan bubur itu diatas meja. Aku melihat luka yang terdapat disudut bibirnya. Aku pun mengelus wajahnya dengan pelan hingga dia menggerakkan badannya. Saat dia akan membuka matanya, tanganku refleks menjauh dari wajahnya.
“ Aku memasak bubur untukmu. Makanlah!” Apa perlu aku suapi?” Tawarku.
“ Aniyo. Aku bukan bayi sepertimu yang perlu disuapi ketika makan.” Tolaknya sambil mengambil mangkuk bubur itu.
“ Apakah saat ini kau sedang mengataiku?” Tanyaku tak terima.
“ Menurutmu?” Tanyanya kembali sambil memakan bubur itu.
“ Aku ingin bertanya kepadamu?” Tanyaku dengan serius.
“ Mengapa serius sekali? Katakanlah!” Katanya sambil tertawa kecil.
“ Apakah kau menganggap pernikahan ini sebagai permainan?” Tanyaku yang membuatnya tersedak dengan refleks aku memberikan segelas air untuknya.
“ Mengapa kau menanyakan hal seperti itu? Ahjussi, aku ini masih seorang pelajar. Aku belum memikirkan hal ini terlalu jauh. Aku menikah denganmu karena aku tak ingin mengecewakan omma dan almarhum appa. Ahjussi, apakah kau bertanya seperti ini karena kau menginginkan seorang anak dariku?” Tanyanya sambil mendekatiku.

“ Andwe! Mengapa jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya? Apa yang terjadi padaku sebenarnya? Ku mohon berhentilah! Jangan mendekatiku seperti itu! Jebal!” Pikirku.

“ Andwe! Jangan mendekatiku seperti itu! STOP!” Teriakku lalu dia berhenti mendekatiku dan tertawa dengan kerasnya.
“ Ahjussi, kau ini aneh sekali. Jarang sekali kau bangun pagi-pagi hanya untuk memasakan bubur untukku. Gomawo.” Katanya lalu masuk ke kamar mandi.

“ Dia adalah yeoja paling aneh yang pernah ku temui. Bukannya menjawab pertanyaanku malah menggodaku. Tapi mengapa aku menjadi lebih dekat dengannya? Padahal sudah beberapa hari ini, aku menghindari Seohyun. Jika aku bertemu dengan Seohyun, aku yakin dia memiliki banyak pertanyaan yang akan dia tanyakan kepadaku. Ottokke? Apa yang harus ku jawab? Aku masih tak mengerti dengan perasaanku ini.” Tanyaku dalam batin.





TBC

Tidak ada komentar: