[SERIES]
What ? Married ??? Part 5
Title : [SERIES] What ? Married ???
Part 5
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Married Life, Romance, and Sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast : Kim Myung Soo aka L , Woohyun, Hoya,
Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk,
Choi Siwon, Park Jung Soo aka Leeteuk, Shindong, Kang In, Kim Ryeowook, Kim
Heechul, Kim Jung Woon aka Yesung, Lee Sungmin, Jung Yong Hwa, Kang Min Hyuk,
Choi Minho, Lee Taemin, Onew, Key, Lee Junghyun, Krystal Jung, Choi Sulli,
Victoria Song, Luna, Amber, Kim Seohyun, Jessica Jung, Kwon Yuri, Kim Taeyeon,
Im Yoon ah, Choi Sooyoung, Tiffany Hwang, Lee Sunkyu aka Sunny
Preview
Kyuhyun POV
Aku masuk ke mobiku, ku lihat dia sudah menungguku didepan
lift. Aku pun membunyikan klakson mobil. Dia berlari kecil menuju mobilku dan
masuk. Selama diperjalanan terasa hening. Akhirnya aku memberanikan diri bicara
kepadanya.
“ Mianhae.” Kataku.
“ Untuk?” Tanyanya dengan dingin tanpa melihat kearahku.
“ Segalanya. Mianhae, aku tak bisa membelamu ketika mereka
sedang memojokkanmu.” Kataku kembali.
“ Nan gwenchana. Aku sudah melupakannya. Apakah yeoja yang
menamparku kemarin adalah neo yeojachingu?” Tanyanya tanpa melihat kearahku.
“ Ottokke? Apa yang
harus ku jawab? Lebih baik aku jujur saja kepadanya.” Pikirku.
Next
“ Nde, dia adalah nae yeojachingu. Aku meminta maaf padamu
atas namanya.” Jelasku.
“ Untuk apa kau meminta maaf atas namanya? Dia tak bersalah
karena dia tidak mengetahui pernikahan ini. Jadi aku tak mempermasalahkannya.
Dia wajar bersikap seperti itu kepadaku karena dia membela kekasihnya.”
Jelasnya.
“ Tapi yang aku tak mengerti. Mengapa kau ada di konser itu?
Lalu mengapa kau melempar lampu mainan itu ke kepalaku?” Tanyaku sambil
menepikan mobil dipinggir jalan.
“ Aku ada di konser itu karena Sulli dan Krystal mengajakku.
Soal aku melempar lampu mainan itu, aku tidak tahu mengapa aku melemparnya.
Tanganku dengan refleks melemparkannya. Saat itu aku sangat panik bukan main.
Aku takut kau akan memarahiku dan aku takut karirmu hancur detik itu juga.
Jeongmal, mianhaeyo.” Jelasnya sambil menundukkan kepalanya dan menangis.
Aku pun memeluknya. Dia terus menangis dalam pelukanku.
Dibalik ketegarannya, dia masihlah tetap seorang yeoja yang lemah. Aku masih
tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kepadanya setelah insiden ini. Aku
hanya bisa berharap dia bisa tegar seperti sekarang ini.
“ Jangan menangis lagi, nde! Kajja, kita pulang! Kau harus
istirahat. Hari ini pasti sangat melelahkan bagimu.” Kataku sambil menghapus
air mata yang mengalir diwajahnya.
Aku menyetir mobil kembali. Kami tiba di apartemen. Ku lihat
dia berjalan dengan lemasnya hingga aku memapahnya masuk ke apartemen. Aku membaringkannya
di ranjang dan menyelimutinya. Saat aku akan keluar dari kamarnya, tiba-tiba
dia menarik tanganku. Detik itu juga jantungku berdetak dengan kencang.
“ Gomawo, ahjussi. Karena kau tidak marah kepadaku.” Katanya
sambil tersenyum.
“ Apakah kau cemburu kepadanya?” Godaku yang membuatnya
membelalakan matanya.
“ Aniyo. Lagipula aku menyukai Donghae oppa bukan dirimu.”
Elaknya.
“ Bukankah kau tidak tahu mengenai Super Junior? Lalu sejak
kapan kau menjadi fansnya?” Tanyaku dengan penasaran.
“ Awalnya memang tidak tahu. Tapi aku bertanya kepada Sulli
dan Krystal hingga akhirnya aku mengetahuinya. Aku menjadi fans Donghae oppa
ketika dia tampil di konser kemarin. Donghae oppa benar-benar sexy.” Jelasnya
sambil tersipu malu.
“ Kau ini dihadapan neo nampyeon bisa-bisanya memuji namja
lain.” Kataku sambil mengacak-acak rambutnya.
“ Wae? Apakah aku tidak boleh memuji namja lain sedangkan
dirimu bermesraan dengan yeoja lain dihadapanku?” Tanyanya tak terima.
“ Akhirnya kau mengakui bahwa kau sedang dilanda cemburu
kepadanya. Lama sekali menunggumu untuk mengakuinya. Lagipula aku hanya
melakukan konser dengannya. Cha! Lebih baik kau tidur sekarang.” Kataku lalu
meninggalkannya dan tertawa dengan kerasnya.
“ Aish jinja, kau adalah ahjussi menyebalkan yang pernah ku
temui. Mengapa aku bisa menikah denganmu?” Teriaknya sedangkan aku tertawa
bukan main ketika mendengarnya.
“ Dia lucu sekali. Ommo, mengapa aku bisa tertawa seperti
ini? Saat dia memegang tanganku, mengapa jantungku berdetak dengan kencang?
Apakah aku mulai menyukainya? Awalnya aku memang mengakui keberadaannya sebagai
nae anae. Tapi aku khawatir bila perasaan itu muncul. Ah, molla. Lebih baik aku
tidur saja.” Gumamku sambil menarik selimut.
Author POV
Ji Won bangun pagi sekali, dia membereskan kamarnya lalu
mandi. Setelah itu dia membuat sarapan. Dia menyiapkan sarapan di meja.
“ Mengapa ahjussi belum bangun? Padahal ini sudah jam 7 a.m.”
Gumam Ji Won sambil berjalan ke kamar Kyuhyun.
Ji Won membuka knop pintu kamar Kyuhyun dan masuk ke
kamarnya. Ji Won melihat Kyuhyun masih tidur dengan lelapnya. Dia berjalan
menghampiri ranjang Kyuhyun.
“ Yak, ahjussi. Ireona! Ini sudah jam 7 a.m. Kau harus
mengantarku sekolah sekarang.” Kata Ji Won sambil menarik selimut yang dipakai
oleh Kyuhyun. Ji Won langsung teriak ketika melihat Kyuhyun hanya menggunakan
celana dalam saja.
“ Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Ahjussi, kau
benar-benar gila.” Teriak Ji Won.
“ Waeyo? Mengapa kau berisik sekali?” Tanya Kyuhyun sambil
membuka matanya. Kyuhyun melihat Ji Won yang menutup wajahnya semakin bingung
hingga akhirnya dia melihat kearah tubuhnya. Saat dia menyadari bahwa tubuhnya
hampir naked, dia langsung menutupinya dengan selimut.
“ Apakah kau melihatnya?” Tanya Kyuhyun dengan paniknya.
“ Bagaimana mungkin aku tak melihatnya? Kau hanya memakai
celana dalam saja. Keluarlah! Makanan sudah siap. Aku menunggumu diluar.” Kata
Ji Won lalu meninggalkan Kyuhyun yang masih mencerna kata-kata dari Ji Won.
“ Dia benar-benar melihatnya. Aish jinja, mengapa aku bisa
lupa bahwa sekarang aku tinggal dengan seorang yeoja?” Gumam Kyuhyun dengan
frustasinya.
Sementara di ruang makan, Ji Won mengelus-elus dadanya dan
menarik nafas dengan pelan-pelan.
“ Mengapa bisa dia hanya memakai celana dalam saja? Ommo,
juniornya benar-benar besar sekali. Aish jinja, mengapa aku berpikiran yadong
di pagi buta seperti ini.” Gumam Ji Won sambil menutup wajahnya.
“ Mengapa kau masih menutup wajahmu? Aku sudah berpakaian
lengkap sekarang.” Tanya Kyuhyun dengan bingungnya.
“ Mianhae. Kajja, kita sarapan!” Kata Ji Won sambil
mengambilkan nasi untuk Kyuhyun.
“ Mengapa makanan disini semuanya sayuran? Bukankah sudah
tahu bahwa aku tidak menyukai sayuran.” Tanya Kyuhyun tak mengerti.
“ Ini semua untuk kesehatanmu, ahjussi.” Kata Ji Won.
“ Shirreo. Aku tak ingin memakannya. Aku akan makan diluar
saja.” Tolak Kyuhyun.
“ Aniyo. Kau harus makan sayuran ini.” Kata Ji Won dengan
kesalnya.
Ji Won pun duduk disamping Kyuhyun dan mengambil sayuran lalu
memasukkan ke mangkuk nasi milik Kyuhyun. Tanpa menunggu persetujuan dari
Kyuhyun, Ji Won langsung menyuapi Kyuhyun. Kyuhyun dengan terpaksa mengunyah
dan menelannya.
“ Otte?” Tanya Ji Won dengan penasarannya.
“ Rasanya tidak enak sama sekali.” Kata Kyuhyun.
“ Aish jinja, tak bisakah kau menghargai masakanku? Aku sengaja
bangun pagi-pagi untuk memasak semua ini.” Kata Ji Won tak terima sambil
menyuapi Kyuhyun kembali.
Kyuhyun yang ingin menjawabnya tak kuasa untuk bicara. Karena
Ji Won menyuapinya terus dengan cepat hingga dia berusaha untuk menelan semua
makanan itu dengan cepat. Setelah selesai makan, Ji Won memberikan segelas air
untuk Kyuhyun lalu memakai sepatunya.
“ Palli! Aku tak ingin terlambat berangkat sekolah.” Kata Ji
Won lalu keluar meninggalkan Kyuhyun yang sedang menatapnya tajam.
“ Aku ini neo nampyeon bukan supirmu.” Teriak Kyuhyun sambil
mengambil kunci mobilnya.
Kyuhyun mengantarkan Ji Won sampai gerbang sekolahnya. Ji Won
melihat Sulli dan Krystal telah menunggunya didepan. Saat Ji Won akan keluar
dari mobil, tiba-tiba Kyuhyun menarik tangannya.
“ Wae?” Tanya Ji Won sambil melihat kearah tangannya.
“ Jaga dirimu baik-baik! Aku tak tahu apa yang akan terjadi
pada dirimu setelah insiden kemarin. Aku harap kau bisa tegar menghadapinya.”
Kata Kyuhyun dengan khawatir.
“ Apakah kau mengkhawatirkanku? Tenang saja! Aku akan menjaga
diriku dengan baik. Ok!” Kata Ji Won dengan aegyonya.
“ Nde. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Jika terjadi sesuatu
maka hubungi aku, araseo?” Tanya Kyuhyun kembali.
“ Araseo. Aku keluar sekarang.” Kata Ji Won lalu keluar dari
mobil Kyuhyun dan melambaikan tangannya kearah Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan
pergi meninggalkannya.
“ Sepertinya kalian sudah baikkan?” Tanya Krystal.
“ Nde. Seperti itulah. Aku tak menyangka dia sama sekali tak
marah kepadaku. Padahal aku sempat membayangkan dia akan marah kepadaku setelah
insiden kemarin.” Kata Ji Won.
“ Kyu oppa, bukan tipe namja pemarah seperti itu meskipun dia
terkadang mengeluarkan sifat evilnya.” Kata Sulli.
“ Kajja! Kita masuk ke kelas sekarang.” Ajak Ji Won sambil
menggandeng tangan Sulli dan Krystal.
Tanpa terasa bel pulang telah berbunyi. Ji Won, Sulli dan
Krystal seperti biasa pulang bersama. Saat mereka melewati lorong sekolah,
tiba-tiba mereka dikelilingi oleh sekelompok yeoja.
“ Ah, bukankah yeoja ini yang menghancurkan konser Kyuhyun
oppa?” Teriak salah satu yeoja diantara mereka sambil mendorongku.
“ Yak, Victoria. Apa yang kau lakukan, hah?” Tanya Krystal
tak terima sambil mendorong Victoria.
“ Kami hanya ingin memberikan pelajaran kepadanya.” Kata
Amber.
“ Chingu, dia adalah yeoja yang mengacaukan konser Kyuhyun
oppa tempo hari. Apakah kalian tidak marah kepadanya? Dia hampir membuat karir
Kyuhyun oppa hancur.” Teriak Luna kepada sekelompok yeoja lainnya yang sedang
berada disana.
“ Apa maksudmu melakukan hal itu kepada Kyuhyun oppa, hah?”
Teriak Victoria sambil memegang kerah seragam Ji Won.
“ Yak, lepaskan tanganmu darinya!” Kata Sulli tak terima
sambil berusaha melepaskan tangan Victoria dari Ji Won.
“ Dia adalah yeoja pengacau konser Kyuhyun oppa. Tentunya
kalian ingin membalas dendam kepadanya atas perbuatannya bukan? Inilah saatnya
kita membalaskan dendam kita kepadanya.” Teriak Luna sambil melemparkan terigu
kearah Ji Won sedangkan Ji Won tercengang bukan main.
“ Kau pantas menerimanya.” Kata Victoria sambil melemparkan
telur kearah Ji Won. Sedangkan sekelompok yeoja yang melihatnya ikut
melemparkan terigu dan telur kearah Ji Won.
“ Apa yang sedang kalian lakukan, hah?” Teriak L sambil
menghampiri Ji Won.
“ Kau tak perlu ikut campur dalam urusan ini.” Kata Amber.
“ Bagaimana mungkin aku tak ikut campur dalam hal ini? Dia
adalah nae yeojachingu. Kalian menghakiminya didepan mataku sendiri. Apakah aku
harus tinggal diam seperti ini?” Tanya L sambil menggendong Ji Won dan pergi
meninggalkan mereka yang tercengang mendengar perkataan L .
“ Ommo, apakah aku tak salah mendengarnya? Dia adalah
yeojachingunya. Seorang L , namja paling popular di sekolah ini.” Tanya
Victoria tak percaya.
“ Sulli, ottokke?” Tanya Krystal dengan paniknya kepada
Sulli.
“ Biarkan L yang menenangkan Ji Won. Sebaiknya kita pergi
sekarang.” Ajak Sulli kepada Krystal.
“ Dengarkan aku baik-baik! Urusan kita belum selesai sampai
disini. Aku akan membuat perhitungan kepada kalian.” Ancam Krystal lalu pergi
mengikuti Sulli. Sedangkan Victoria, Amber, Luna dan yeoja lainnya tersenyum
sinis ketika mendengarnya.
Ji Won POV
“ Mengapa kau menolongku?” Tanyaku kepada L .
“ Aku tak ingin melihat kekerasan didepan mataku sendiri.
Seragammu sangat kotor sekali. Chankaman! Aku akan mengambil seragam
olahragaku.” Kata L lalu berlari meninggalkan Ji Won. Beberapa menit kemudian,
L datang sambil membawa seragam olahraganya dan menyerahkannya kepadaku.
“ Gomawo. Tolong balikkan badanmu! Aku akan memakai seragam
olahraga ini.” Kataku sedangkan L langsung membalikkan badannya.
“ Apakah kau sudah selesai?” Tanyanya kepadaku.
“ Nde.” Kataku sambil melipat seragamku yang kotor.
“ Sudut bibirmu berdarah.” Katanya sambil mengambil sapu
tangannya dan plester dari saku celananya dan membersihkan darah yang ada
disudut bibirku.
“ Biar aku saja yang melakukannya.” Tolakku sambil memegang
tangannya.
“ Nan gwenchana. Biar aku saja yang melakukannya.” Katanya
sambil melepaskan tanganku.
“ Aku tak menyangka bahwa kau adalah namja yang baik. Aku
sempat mengira bahwa kau adalah namja paling dingin yang pernah ku temui.”
Kataku.
“ Mengapa kau hanya diam saja diperlakukan seperti ini oleh
mereka?” Tanyanya sambil menempelkan plester itu disudut bibirku.
“ Aku memang pantas mendapatkannya.” Kataku.
“ Kau adalah yeoja babo.” Katanya sambil membersihkan wajahku
dengan sapu tangannya.
“ Apakah sekarang kau sedang mengataiku?” Tanyaku tak terima.
“ Menurutmu? Cha! Sudah bersih. Aku akan mengantarkanmu
pulang sekarang.” Katanya sambil memasukkan sapu tangannya kedalam saku
celananya.
“ Nan gwenchana. Aku bisa pulang sendiri.” Tolakku.
“ Aniyo. Ini sudah malam. Aku akan mengantarkanmu pulang.
Apakah kau sudah kuat untuk berjalan? Kakimu banyak yang terluka namun aku tak
memiliki plester lagi.” Tanyanya dengan khawatir.
“ Nan gwenchana. Aku masih bisa berjalan sendiri. Aku tak
ingin merepotkanmu.” Tolakku namun dia mengabaikanku lalu menggendongku.
Dia menggendongku hingga parkiran dan menyuruhku untuk masuk
ke mobilnya. Aku pun masuk. Dia menanyakan alamat apartemenku. Aku pun
memberitahukan kepadanya. Setibanya di parkiran apartemen, dia tetap
menggendongku hingga sampai didepan pintu apartemenku. Tanpa mereka sadari,
Kyuhyun melihatnya dari kejauhan dan mengikuti mereka.
“ Gomawo. Aku akan mengembalikan seragam ini dengan segera.”
Kataku kepada L .
“ Nan gwenchana. Tidak perlu terlalu tergesa-gesa
mengembalikannya. Kalau begitu aku pulang sekarang.” Pamitnya.
“ Nde. Hati-hati dijalan!” Kataku sambil tersenyum kepadanya
lalu dia pergi meninggalkanku. Aku pun masuk ke apartemen.
Kyuhyun POV
“ Siapa namja itu? Mengapa
dia menggendong Ji Won hingga depan pintu apartemen?” Tanyaku dalam batin.
Aku masuk ke apartemen, ku lihat Ji Won sedang membersihkan
kakinya dengan air.
“ Apa yang sedang kau lakukan? Ige mwoya? Mengapa wajahmu
terluka seperti ini dan kakimu juga terluka? Apakah terjadi sesuatu kepadamu?
Bukankah aku sudah bilang kepadamu bila terjadi sesuatu maka hubungi aku?”
Tanyaku tiada henti.
“ Pertanyaanmu banyak sekali, ahjussi. Aku bingung akan
menjawab pertanyaanmu yang mana.” Elaknya.
“ Apakah fansku yang melakukan semua ini kepadamu?” Tebakku
namun ku lihat dia hanya diam saja.
“ Mianhae, ini semua salahku.” Kataku sambil membersihkan
kakinya yang terluka.
“ Nan gwenchana. Ini adalah kesalahanku. Aku pantas
mendapatkannya dari mereka.” Katanya.
“ Mengapa dia bisa
tegar seperti ini? Bahkan dia mendapat perlakuan buruk dari fansku. Ottokke?
Seharusnya konferensi pers itu tak perlu diadakan. Aku hanya memikirkan karirku
tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kepadanya.” Pikirku dengan menyesal.
“ Cha! Sudah selesai. Lebih baik kau istirahat sekarang.”
Kataku sambil menggendongnya ke kamarnya.
“ Gomawo, ahjussi.” Katanya.
“ Panggil aku, oppa. Aku ini masih muda. Araseo!” Kataku tak
terima.
“ Araseo, oppa.” Katanya sambil tersenyum lalu aku pergi ke
kamarku.
“ Bahkan dalam
kondisinya seperti ini, dia masih bisa tersenyum seperti itu. Aku semakin
merasa bersalah kepadanya. Tapi mengapa dia tak memintaku agar putus dengan
Seohyun? Apakah dia tak mempersalahkannya? Apakah dia tak menyukaiku? Apakah
namja tadi adalah namjachingunya? Apakah dia menganggap bahwa pernikahan ini
adalah sebuah permainan untuknya? Ah, molla. Lebih baik aku tidur sekarang.”
Tanyaku dalam batin tak mengerti.
Malam telah berganti menjadi pagi. Aku sengaja bangun
pagi-pagi untuk memasak bubur untuknya. Setelah selesai, aku membawa bubur itu
ke kamarnya. Ku lihat dia masih tidur dengan lelapnya. Aku meletakkan bubur itu
diatas meja. Aku melihat luka yang terdapat disudut bibirnya. Aku pun mengelus
wajahnya dengan pelan hingga dia menggerakkan badannya. Saat dia akan membuka
matanya, tanganku refleks menjauh dari wajahnya.
“ Aku memasak bubur untukmu. Makanlah!” Apa perlu aku suapi?”
Tawarku.
“ Aniyo. Aku bukan bayi sepertimu yang perlu disuapi ketika
makan.” Tolaknya sambil mengambil mangkuk bubur itu.
“ Apakah saat ini kau sedang mengataiku?” Tanyaku tak terima.
“ Menurutmu?” Tanyanya kembali sambil memakan bubur itu.
“ Aku ingin bertanya kepadamu?” Tanyaku dengan serius.
“ Mengapa serius sekali? Katakanlah!” Katanya sambil tertawa
kecil.
“ Apakah kau menganggap pernikahan ini sebagai permainan?”
Tanyaku yang membuatnya tersedak dengan refleks aku memberikan segelas air
untuknya.
“ Mengapa kau menanyakan hal seperti itu? Ahjussi, aku ini
masih seorang pelajar. Aku belum memikirkan hal ini terlalu jauh. Aku menikah
denganmu karena aku tak ingin mengecewakan omma dan almarhum appa. Ahjussi,
apakah kau bertanya seperti ini karena kau menginginkan seorang anak dariku?”
Tanyanya sambil mendekatiku.
“ Andwe! Mengapa
jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya? Apa yang terjadi padaku
sebenarnya? Ku mohon berhentilah! Jangan mendekatiku seperti itu! Jebal!”
Pikirku.
“ Andwe! Jangan mendekatiku seperti itu! STOP!” Teriakku lalu
dia berhenti mendekatiku dan tertawa dengan kerasnya.
“ Ahjussi, kau ini aneh sekali. Jarang sekali kau bangun
pagi-pagi hanya untuk memasakan bubur untukku. Gomawo.” Katanya lalu masuk ke
kamar mandi.
“ Dia adalah yeoja
paling aneh yang pernah ku temui. Bukannya menjawab pertanyaanku malah
menggodaku. Tapi mengapa aku menjadi lebih dekat dengannya? Padahal sudah
beberapa hari ini, aku menghindari Seohyun. Jika aku bertemu dengan Seohyun,
aku yakin dia memiliki banyak pertanyaan yang akan dia tanyakan kepadaku.
Ottokke? Apa yang harus ku jawab? Aku masih tak mengerti dengan perasaanku
ini.” Tanyaku dalam batin.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar