[SERIES]
What ? Married ??? Part 6
Title : [SERIES] What ? Married ???
Part 6
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Married Life, Romance, and Sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast : Kim Myung Soo aka L , Woohyun, Hoya,
Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk,
Choi Siwon, Park Jung Soo aka Leeteuk, Shindong, Kang In, Kim Ryeowook, Kim
Heechul, Kim Jung Woon aka Yesung, Lee Sungmin, Jung Yong Hwa, Kang Min Hyuk,
Choi Minho, Lee Taemin, Onew, Key, Lee Junghyun, Krystal Jung, Choi Sulli,
Victoria Song, Luna, Amber, Kim Seohyun, Jessica Jung, Kwon Yuri, Kim Taeyeon,
Im Yoon ah, Choi Sooyoung, Tiffany Hwang, Lee Sunkyu aka Sunny
Preview
“ Apakah kau menganggap pernikahan ini sebagai permainan?”
Tanyaku yang membuatnya tersedak dengan refleks aku memberikan segelas air
untuknya.
“ Mengapa kau menanyakan hal seperti itu? Ahjussi, aku ini
masih seorang pelajar. Aku belum memikirkan hal ini terlalu jauh. Aku menikah
denganmu karena aku tak ingin mengecewakan omma dan almarhum appa. Ahjussi,
apakah kau bertanya seperti ini karena kau menginginkan seorang anak dariku?”
Tanyanya sambil mendekatiku.
“ Andwe! Mengapa
jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya? Apa yang terjadi padaku
sebenarnya? Ku mohon berhentilah! Jangan mendekatiku seperti itu! Jebal!”
Pikirku dengan panik.
“ Andwe! Jangan mendekatiku seperti itu! STOP!” Teriakku lalu
dia berhenti mendekatiku dan tertawa dengan kerasnya.
“ Ahjussi, kau ini aneh sekali. Jarang sekali kau bangun
pagi-pagi hanya memasakan bubur untukku. Gomawo.” Katanya lalu masuk ke kamar
mandi.
“ Dia adalah yeoja
paling aneh yang pernah ku temui. Bukannya menjawab pertanyaanku malah
menggodaku. Tapi mengapa aku menjadi lebih dekat dengannya? Padahal sudah
beberapa hari ini, aku menghindari Seohyun. Jika aku bertemu dengan Seohyun,
aku yakin dia memiliki banyak pertanyaan yang akan dia tanyakan kepadaku.
Ottokke? Apa yang harus ku jawab? Aku masih tak mengerti dengan perasaanku
ini.” Tanyaku dalam batin.
Lama menunggunya, akhirnya dia keluar dari kamarnya dengan
berpakaian seragam lengkap.
“ Aku akan mengantarmu. Kajja!” Ajakku.
“ Mianhae, ahjussi. Nae chingu sudah menjemputku dan dia
sedang menungguku didepan.” Tolaknya.
“ Nugu?” Tanyaku.
“ Namanya adalah L . Kalau begitu aku pergi sekarang.
Annyeong, ahjussi.” Katanya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum
kepadaku.
“ Ah, jadi nama namja itu adalah L . Seperti nama panggilan.
Aku harus mencari tahu tentang namja itu. Namja itu lumayan tampan. Tapi namja
yang paling tampan adalah diriku. Sepertinya dia menyukai Ji Won. Ommo, apakah
aku sedang cemburu kepadanya? Aku bisa gila bila seperti ini terus.” Gumamku
sambil melihat mereka dari jendela.
Ji Won POV
“ Mengapa kau harus menjemputku? Aku tak ingin merepotkanmu
lagi.” Tanyaku tak mengerti kepada L .
“ Apakah aku tidak boleh berbuat baik kepadamu? Lagipula aku
khawatir, sekelompok yeoja kemarin masih mengusikmu.” Tanyanya sambil menyetir.
“ Bukan begitu maksudku. Aku hanya merasa terlalu banyak
berhutang budi terhadapmu. Ah, besok aku akan mengembalikan seragam
olahragamu.” Kataku.
“ Apakah kau tinggal sendirian di apartemen sebesar itu?”
Tanyanya yang membuatku terkejut ketika mendengarnya.
“ Ottokke? Apa yang
harus ku jawab? Apakah aku bilang kepadanya bahwa aku telah menikah? Aniyo,
bukankah aku harus merahasiakan pernikahan ini. Ahjussi, bisa marah padaku
nanti bila karirnya hancur gara-gara aku mengatakan rahasia ini kepadanya.
Mianhae, aku harus berbohong padamu.” Pikirku.
“ Aku tinggal bersama nae oppa.” Kataku.
“ Oh, kajja! Kita sudah sampai.” Katanya sambil membuka sabuk
pengamannya.
Kami masuk ke gedung sekolah bersama. Ku lihat semua mata
tertuju kepadaku. Aku menjadi takut dengan tatapan tajam dari sekelompok yeoja
itu. Namun detik itu juga, L memegang tanganku dan tersenyum kepadaku. Dia
mengantarkanku hingga ke kelasku.
“ Aku akan ke kelasmu ketika jam pulang nanti. Kau jangan
pergi kemana-mana. Araseo!” Katanya sambil melepaskan tangannya dari tanganku.
“ Araseo.” Kataku lalu dia pergi meninggalkanku. Saat aku
masuk ke kelas, ku lihat Krystal dan Sulli melihatku dengan tatapan yang
menyeramkan.
“ Waeyo?” Tanyaku dengan hati-hati.
“ Apakah kau benar-benar berpacaran dengannya?” Tanya
Krystal.
“ Aniyo.” Elakku sambil menyilangkan kedua tanganku.
“ Tapi gossip itu sudah menyebar di sekolah gara-gara insiden
kemarin.” Kata Sulli.
“ Molla. Aku juga bingung kepadanya. Mengapa dia tiba-tiba
menjadi baik kepadaku?” Tanyaku dengan bingung.
“ Mungkin dia menyukaimu? Bahkan dia telah memberikan tatapan
maut sebelumnya kepadamu. Menurut gossip yang beredar, L akan memberikan
tatapan maut kepada yeoja yang disukai olehnya.” Jelas Krystal.
“ Geunde, aku baru bertemu dengannya 2 kali. Ketika dia
menolongku kemarin dan di perpustakaan.” Kataku.
“ Apakah kalian pergi bersama tadi?” Tanya Sulli.
“ Nde, dia meneleponku tadi pagi dan menjemputku.” Kataku.
“ Mengapa kau tidak peka sekali, Ji Won? Sudah jelas-jelas
dia menunjukan tanda-tanda cinta kepadamu.” Kata Krystal dengan kesalnya.
“ Molla. Lagipula itu hanya prediksi kalian saja.” Kataku
sambil mengeluarkan buku.
Bel pulang telah berbunyi dan benar saja L sudah berada
didepan kelasku. Krystal dan Sulli menatapku penuh curiga. Namun aku
mengabaikannya. Aku langsung menghampiri L .
“ Kita akan pergi kemana?” Tanyaku sambil melihatnya.
“ Kajja!” Ajaknya sambil memegang tanganku dan mengabaikan
pertanyaanku.
Kami sampai disebuah café yang cukup ramai. Ku lihat
chingunya melambaikan tangannya kepada kami. Kami pun menghampiri mereka.
“ Ji Won, mereka adalah nae chingu.” Kata L .
“ Annyeonghaseyo. Joneun Kim Ji Won imnida.” Kataku sambil
membungkukan sebagian kepalaku.
“ Yoeputta!” Kata salah satu namja dari mereka yang ku tahu
namanya adalah Woohyun.
“ Yak, mengapa kau mengatakan hal itu kepadanya? Ji Won, dia
adalah Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong,
Sungkyu, dan Dongwoo.” Kata L sambil menunjuk mereka satu persatu.
“
Senang bertemu dengan kalian.” Kataku.
“
Ji Won, duduklah!” Titah Hoya.
“
Nde. Kamsahamnida.” Kataku lalu duduk di kursi yang telah disediakan oleh Hoya.
“
Kau tak perlu berbicara formal seperti itu terhadap kami. Bukankah kami satu
sekolahan? Tapi mengapa aku jarang melihatmu?” Tanya Sungyeol.
“
Itu karena dia selalu mengunjungi perpustakaan. Dia berbeda dengan kalian.”
Kata L .
“
Ah, pantas saja kau selalu mengunjungi perpustakaan bahkan kau selalu menolak
ketika kami mengajakmu ke kantin.” Kata Sungjong.
“
Yak, mengapa kalian membicarakan hal itu didepannya? Membuatku malu saja.” Kata
L sedangkan aku yang mendengarnya tertawa kecil.
“
Ji Won, aku adalah fansmu. Aku sangat mengagumimu ketika konferensi pers
mengenai insiden yang terjadi pada Kyuhyun Super Junior tempo hari. Kau tahu,
kau sangat berani mengakui semuanya.” Kata Sungkyu sambil memberikan acungan
jempolnya.
“
Bahkan kau lebih cantik dari member SNSD yang hadir pada konferensi pers itu.”
Puji Dongwoo.
“ Ah, mengapa mereka mengingatkanku
pada insiden yang terjadi pada ahjussi itu?” Pikirku dengan sedih.
“
Mengapa kalian membicarakan insiden itu? Ji Won, aku akan menyanyikan sebuah
lagu untukmu. Aku harap kau menyukainya.” Kata L sambil berdiri.
“
Ah, bilang saja kau ingin menyatakan cintamu kepadanya. Benar kan chingu?” Goda
Woohyun.
“
Nde. Ji Won, sebenarnya dia ingin menyatakan cinta kepadamu. Dia telah lama
mengawasimu bahkan ketika kau masih berpacaran dengan Choi Minho.” Goda
Sungkyu.
“
Yak, hentikan! Mengapa kalian memberitahukannya sekarang? Padahal aku belum
menyanyikan sebuah lagu untuknya. Ji Won, jangan dengarkan mereka! Dengarkan
aku menyanyi saja, nde.” Elak L .
“
Araseo. Aku akan mendengarkanmu.” Kataku sambil tersenyum.
L
pun berjalan menuju piano yang ada disudut café, L duduk didepan piano itu dan
melihat kearahku.
“
Aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk seorang yeoja yang sangat special. Yeoja
itu telah berhasil mencuri perhatianku bahkan hatiku. Semoga kalian yang ada
disini terhibur.” Kata L sambil melihatku.
L
pun menyanyikan lagu yang ku tahu judulnya adalah Love U Like U. Aku sangat menyukai suaranya bahkan dia menyanyikan
lagu itu sambil melihat kearahku. Dia menekan tuts piano dengan melody yang
indah. Aku mendengarkannya hingga menutup mataku. Dia pun selesai menyanyi, aku
membuka kembali mataku. Ku lihat dia berjalan kearahku sambil membawa setangkai
bunga mawar putih.
“
Ji Won, lagu tadi ku persembahkan untukmu. Aku menyukaimu pada pandangan
pertama. Saat itu kau sedang duduk di kursi taman sambil membawa setangkai
bunga mawar putih. Aku jatuh cinta padamu ketika kau mencium bunga mawar itu
dan ketika angin yang menerpa wajahmu. Ji Won, apakah kau bersedia menerima
cintaku dan menjadi nae yeojachingu?” Tanyanya sambil memberikan bunga mawar
putih itu.
“ Ottokke? Aku tak pernah membayangkan
hal seperti ini terjadi? Mengapa harus kau yang menyatakan cintamu kepadaku?
Setelah kebaikan yang selama ini kau berikan padaku. Apakah aku sanggup untuk
menolakmu? Aku memang menyukaimu? Namun aku sudah menikah dengan ahjussi itu.”
Tanyaku dalam batin.
“
Palli, Ji Won! Terimalah!” Kata Woohyun.
“
Nde, Ji Won. Terimalah!” Kata Dongwoo.
“
Terima… Terima… Terima… Terima… Terima… Terima… Terima… Terima…” Sorak
pengunjung café lainnya yang melihat kearah kami.
“
Nde, aku akan menerimamu.” Kataku sambil mengambil bunga mawar putih itu.
Dia
langsung memelukku dengan erat. Pada detik itu juga, kami mendapat tepuk tangan
dari pengunjung café lainnya.
“
Lepaskan! Aku sangat malu sekali.” Bisikku kepada L lalu dia melepaskan pelukannya.
“
Karena kalian sudah resmi berpacaran maka kalian harus membayar semua makanan ini.”
Kata Sungyeol dengan senangnya.
“
MWO?” Kataku dengan terkejut.
“
Tenang saja! Aku yang akan membayarnya. Ji Won, duduklah! Kau belum makan
bukan?” Kata L .
“
Ah, nde.” Kataku.
Kami
di café bercanda gurau hingga tanpa terasa waktu sudah malam. L mengantarkanku
pulang hingga depan apartemen. Saat aku masuk, ku lihat sepasang sepatu ada
didepan pintu dan lampu apartemen menyala dengan terangnya. Aku masuk dan
berjalan dengan pelan.
“ Apakah ahjussi itu sudah pulang?”
Tanyaku dalam batin.
“
Mengapa kau pulang sampai malam seperti ini?” Tanyanya sambil membaca majalah.
“ Ah, aku ketahuan. Lebih baik aku
duduk disampingnya saja dan merayunya agar memaafkan kesalahanku kali ini.”
Pikirku sambil berjalan kearahnya dan duduk disampingnya.
“
Mianhae, ahjussi. Aku pergi bersama nae chingu.” Elakku sambil aegyo.
“
Kau pergi bersama namja itu bukan?” Tanyanya kembali sambil menyimpan
majalahnya dan melihat kearahku.
“ Bagaimana dia bisa tahu? Apakah dia
bisa membaca pikiranku? Ommo, aku harus berhati-hati padanya mulai detik ini
juga.” Pikirku.
“
Ah, nde.” Kataku sambil menundukkan kepalaku.
“
Jangan terlalu banyak bermain! Belajarlah yang benar. Bagaimana ujianmu? Apakah
nilainya sudah keluar? Aku ingin kau masuk universitas yang terbaik. Ah, lusa aku
akan pergi ke pulau Jeju. Aku akan melakukan konser disana beberapa hari.”
Katanya sambil mengacak-acak rambutku.
“
Ah, aku hampir melupakannya. Kebetulan lusa aku ada acara kelulusan di pulau
Jeju juga. Apakah kau akan hadir mewakili omma? Aku tak mungkin meminta omma
datang kesana.” Tanyaku sambil melihatnya.
“
Aku akan mengusahakannya.” Katanya lalu pergi meninggalkanku.
“
Apakah kita akan pergi bersama?” Tanyaku kembali sambil mengejarnya.
“
Shirreo.” Tolaknya.
“
Ah, pelit sekali. Lebih baik aku pergi bersama L saja.” Gumamku.
“
Andwe!” Katanya sambil menarik tanganku.
“
MWO? Bussunsuriya? Bukankah kau menolak pergi bersamaku? Lalu mengapa kau
melarangku untuk pergi bersama L ?” Tanyaku dengan bingung.
“
Geure, kita pergi bersama.” Katanya lalu pergi meninggalkanku.
“
Ahjussi aneh.” Gumamku sambil berjalan menuju kamarku.
***
Author
POV
“
Ji Won, apakah kau sudah memasukkan semua keperluanku ke koper? Kita akan
terlambat bila tidak cepat-cepat.” Teriak Kyuhyun didalam kamar mandi.
“
Nde, ahjussi. Semuanya sudah beres.” Teriak Ji Won sambil mengecek kembali
perlengkapan yang akan mereka bawa.
“
Kajja! Kita berangkat sekarang.” Ajak Kyuhyun sambil membawa koper mereka.
“
Geunde, aku belum makan.” Kata Ji Won.
“
Kita akan makan diluar. Kajja!” Kata Kyuhyun sedangkan Ji Won yang mendengarnya
senang sekali dan mengikuti Kyuhyun.
Mereka
pun pergi ke Pulau Jeju menggunakan mobil milik Kyuhyun. Sepanjang perjalanan,
Ji Won tidur dengan lelap. Kyuhyun tersenyum melihatnya. Kyuhyun memegang
tangan kiri Ji Won dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya focus
menyetir. Mereka tiba di sebuah restoran.
“ Aku rasa, aku mulai menyukaimu.
Tetaplah disampingku seperti ini.” Bisik Kyuhyun dengan pelan ke telinga Ji
Won.
“
Ji Won, ireona! Bukankah kau bilang tadi belum makan? Kita sudah sampai di
restoran.” Kata Kyuhyun sambil memakai alat penyamarannya.
“
Yes, akhirnya kita makan.” Kata Ji Won sambil membuka sabuk pengamannya.
Mereka
masuk ke restoran itu dan memesan banyak makanan. Kyuhyun yang mendengar Ji Won
memasan makanan banyak sekali hanya bisa menggelengkan kepalanya.
“
Apakah kau sanggup menghabiskan semua makanan ini?” Tanya Kyuhyun tak percaya.
“
Waeyo? Apakah kau tak pernah melihat makanan sebanyak ini?” Tanya Ji Won
kembali.
“
Aneh sekali. Badanmu sangat kecil tapi makanmu banyak sekali.” Kata Kyuhyun
sambil memakan makanan miliknya sedangkan Ji Won mengabaikannya dan focus
memakan makanan miliknya.
Setelah
selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan hingga kini tiba di sebuah hotel.
“
Aku tak menyangka kita menginap di hotel yang sama.” Kata Kyuhyun sambil
melihat alamat hotel itu.
“
Apakah kau tidak salah alamat, ahjussi?” Tanya Ji Won sambil memastikan.
“
Aniyo. Alamat ini benar. Kajja, kita masuk! Tapi ingat! Kita masuk secara terpisah.”
Kata Kyuhyun.
“
Araseo.” Kata Ji Won.
Mereka
masuk ke hotel sambil membawa koper masing-masing. Ji Won satu kamar dengan
Krystal dan Sulli. Saat Ji Won akan mandi ketika dia membuka koper, Ji Won
membelalakan matanya ketika melihat isi koper itu yang berisikan pakaian
Kyuhyun bahkan kini tangannya memegang celana dalam milik Kyuhyun. Ji Won
langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Kyuhyun.
“ Yeobsseo.” Kata Kyuhyun di kamarnya
sambil bermain game.
“ Yak, ahjussi. Kau berada di kamar
nomor berapa?” Tanya Ji Won.
“ Kamar nomor 19. Waeyo?” Tanya
Kyuhyun kembali namun Ji Won malah langsung mematikan panggilan teleponnya.
Ji
Won menutup kembali kopernya dan membawanya keluar. Dia pun pergi mencari kamar
nomor 19. Setelah sampai didepan pintu, Ji Won mengetuk pintu kamar itu. Pintu
itu terbuka. Namun yang keluar ternyata Donghae.
“
Ji Won? Mengapa kau bisa ada disini?” Tanya Donghae tak percaya sambil melihat
koper yang dibawa Ji Won.
“
Ah, nde. Donghae oppa, apakah Kyuhyun-ssi ada disini?” Tanya Ji Won dengan
kikuk.
“
Masuklah! Aku takut ada wartawan di luar yang melihatmu ada disini.” Titah
Donghae sedangkan Ji Won mengikutinya dari belakang.
Saat
Ji Won masuk, semua mata member Super Junior tertuju kepadanya termasuk Kyuhyun
yang membelalakan matanya hingga bunyi game
over terdengar olehnya.
“
Ah, shittt. Aku kalah lagi.” Kata Kyuhyun dengan frustasinya.
“
Bukankah kau adalah Ji Won?” Tanya Leeteuk dengan heran.
“
Ah, nde. Saya kemari karena ingin bertemu Kyuhyun-ssi. Kyuhyun-ssi, koper kita
tertukar. Kembalikan koperku!” Kata Ji Won to the point sedangkan Sungmin yang
mendengarnya langsung tersedak bukan main dan member Super Junior lainnya
langsung menatap Kyuhyun dengan tatapan bertanya-tanya.
“
Mengapa kau selalu tersedak seperti ini, Sungmin?” Tanya Heechul sambil menepuk pelan bahu Sungmin.
Tanpa
menunggu lama, Kyuhyun langsung berjalan dan mengambil kopernya. Saat Kyuhyun
akan membuka kopernya, tiba-tiba Ji Won teriak.
“
ANDWE! JANGAN MEMBUKANYA!” Teriak Ji Won sambil berlari menghampiri Kyuhyun.
Namun terlambat, Kyuhyun telah membukanya. Semua member Super Junior yang
melihatnya langsung membelalakan mata mereka. Karena mereka melihat pakaian
dalam yeoja. Dengan refleks Kyuhyun menutup kembali koper itu.
“
Mengapa kau bisa seceroboh ini?” Bisik Kyuhyun kepada Ji Won.
“
Mianhae, seharusnya tadi kita mengeceknya terlebih dahulu.” Bisik Ji Won.
“
Pergilah dan bawa kopermu ini!” Titah Kyuhyun lalu Ji Won langsung membawa
kopernya.
“
Jangan lupa besok kau harus datang, araseo!” Bisik Ji Won lalu tersenyum dan menundukan
sebagian kepalanya kepada member Super Junior lainnya yang terlihat masih
bingung lalu pergi meninggalkan mereka.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar