[SERIES]
My Boyfriend is Psychopath Part 1
Title : My Boyfriend is Psychopath
Part 1
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Mistery
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L and Kim
Dasom
Other Cast :Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong,
Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou,
Bora, Jung So Min, Yoon
Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Shin Min Ah, Park
Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min, Krystal Jung, Choi Sulli, Victoria Song, Luna,
Seo Joo Hyun aka Seohyun, Jessica Jung, Kim Taeyeon, , Choi Sooyoung, Tiffany
Hwang, Lee Sunkyu aka Sunny
Dasom
POV
Hot
News
Terjadi pembunuhan berantai pada siswi
SMA. Hingga detik ini diketahui sebanyak lima korban siswi SMA yang berbeda
sekolah. Motif pembunuhan berantai ini belum diketahui. Polisi hanya
berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini terjadi pada siswi SMA. Bagi anda
yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan
membiarkan anak anda pulang larut malam. Sekian dan terimakasih.
“
Dasom, kau lihat berita ini! Kau tidak boleh pulang larut malam, araseo!” Kata
Nyonya Kim kepada Dasom.
“
Araseo, omma. Omma tenang saja. Kalau begitu, aku pergi sekolah sekarang.”
Kataku sambil berlarian kecil keluar dari rumah.
Aku tiba di sekolah dan bertemu dengan nae chingu. Mereka
adalah Hyorin, Bora dan Soyou. Kami adalah chingu dari kecil.
“ Dasom, palli! Lima menit lagi gerbang akan ditutup.” Teriak
Bora.
“ Ah, chankaman!” Kataku sambil berlari.
Aku berlari dengan cepatnya hingga aku menabrak namja
didepanku. Dia melihat kearahku, aku merasa jantungku berdetak dengan cepat. Namja
itu sangat tampan. Dia hanya membenarkan jas sekolah yang dipakainya. Setelah
itu, dia meninggalkanku. Aku tak terima begitu saja hingga aku mengejarnya.
“ Yak, bisakah kau berhenti berjalan? Aku ingin meminta maaf
padamu.” Teriakku lalu dia menghentikan langkahnya hingga aku menabrak tubuhnya
lagi.
“ Aish jinja, mengapa kau berhenti mendadak seperti ini? Aku
jadi menabrakmu dua kali.” Tanyaku tak terima.
“ Bukankah kau bilang ingin meminta maaf padaku? Palli!
Katakanlah! Aku tak mempunyai banyak waktu.” Kata namja itu.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Ah, arra. Jeongmal mianhaeyo karena
telah menabrakmu.” Kataku.
“ Aku akan memaafkanmu. Sekarang pergilah dari hadapanku.
Gara-garamu aku terlambat.” Katanya lalu pergi meninggalkanku.
“ MWO? Dia mengusirku? Aish jinja, seharusnya aku tak perlu
meminta maaf pada namja itu. Ah, paboya. Seharusnya aku melihat nametag di
jasnya itu. Sebenarnya siapa nama namja itu?” Gumamku tak terima.
“ Kim Dasom-ssi, anda terlambat. Keterlambatan anda tak bisa
saya toleransi lagi. Sekarang pergilah ke lapangan dan tunggulah disana hingga
pelajaranku selesai. Neo? Mengapa kau masuk ke kelas?” Tanya Seongseonim Park
sambil menatapku tajam.
“ Chogi, bisakah aku menyimpan nae tas terlebih dahulu
sebelum pergi ke lapangan?” Tanyaku dengan hati-hati.
“ Ah, nde.” Kata Seongseonim Park.
Setelah menyimpan tas, aku keluar dari kelas menuju lapangan.
Ku lihat Hyorin, Bora dan Soyou menatap sedih kearahku. Aku hanya tersenyum
kepada mereka sebelum meninggalkan kelas. Aku berjemur diri di lapangan sesuai
dengan perintah Seongseonim Park. Aku melihat namja yang ku tabrak tadi pagi
sedang berbicara dengan Yoona. Yoona tersenyum manis pada namja itu. Setelah
itu, namja itu pergi meninggalkan Yoona. Ketika dia sedang berjalan, ku lihat
dia tersenyum sinis padaku dan pergi kembali ke kelasnya.
“ MWO? Apakah aku tidak salah melihatnya? Dia tersenyum sinis
padaku? Apakah dia membenciku gara-gara aku menabraknya tadi? Ah, disini panas
sekali.” Gumamku sambil berusaha menghilangkan keringatku. Ku lihat ada tangan
yang memberikan sapu tangan padaku. Pemilik tangan itu adalah Jung Yonghwa.
“ Apakah kau dihukum lagi karena terlambat masuk?” Tanya
Yonghwa.
“ Ah, Yonghwa. Gomawo.” Kataku sambil mengambil sapu tangan
itu.
“ Apakah aku perlu menjemputmu agar tidak terlambat pergi ke
sekolah?” Tawarnya.
“ Aniyo. Aku hanya terlambat bangun tadi.” Elakku.
“ Apakah kau baik-baik saja disini? Ah, lima menit lagi
pelajaran Seongseonim Park akan berakhir. Kau bisa masuk ke kelas setelah ini.”
Kata Yonghwa sambil melihat jam tangannya.
“ Kajja, kita masuk ke kelas sekarang!” Ajakku padanya.
Jung Yonghwa adalah namja yang selalu membantuku ketika aku
mengalami kesulitan. Aku mengenalnya sejak SMP. Dia selalu menyatakan
perasaannya padaku beberapa kali. Namun aku selalu menolaknya. Aku lebih
menyukai dia menjadi nae oppa dibandingkan dengan nae namjachingu. Dia adalah
namja yang terlalu baik untukku. Banyak yeoja yang iri padaku karena aku telah
menolak namja terpopuler di sekolah ini. Yonghwa adalah vokalis band di sekolah
ini dan banyak yeoja yang memujanya.
“ Yak, yeoja babo. Tak bisakah kau pergi ke sekolah lebih
awal?” Tanya Bora.
“ Mian.” Kataku lalu duduk di kursiku.
“ Kau selalu membuat kami khawatir.” Kata Hyorin.
“ Cha, bagaimana kalau setelah ini kita pergi jalan-jalan?”
Tanya Soyou.
“ Shirreo. Setelah ini aku akan pulang ke rumah. Aku takut
jika aku pulang malam, aku akan menjadi korban pembunuhan berantai itu.
Bukankah para korbannya adalah siswi SMA?” Tolak Hyorin.
“ Kau benar. Nae omma menyuruhku untuk segera pulang setelah
sekolah berakhir.” Kataku.
“ Sepertinya aku akan langsung pulang saja.” Kata Soyou
sambil bergidik ngeri.
Akhirnya bel pulang pun telah berbunyi. Aku terpaksa harus
mengerjakan tugas dari Seongseonim Park sebelum pulang dan tugas piket. Tadinya
Hyorin, Bora dan Soyou menungguku. Namun aku menyuruh mereka untuk pulang
duluan. Setelah tugas piket, aku pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas
dari Seongseonim Park. Akhirnya aku menemukan buku yang ku cari. Aku menyimpan
buku itu di meja dekat dengan jendela. Tanpa sengaja aku melihat kearah luar
jendela. Aku melihat namja itu bersama Yoona.
“ Namja itu terlihat misterius sekali. Apakah namja itu
adalah pelaku dibalik pembunuhan berantai ini? MWO? Aku harus menyelamatkan
Yoona sekarang.” Kataku lalu berlari menuju gerbang.
“ Yoona!” Teriakku dan ku lihat namja itu pergi menggunakan
motornya.
“ Wae? Mengapa kau teriak seperti itu memanggilku?” Tanya
Yoona.
“ Mengapa kau masih belum pulang?” Tanyaku.
“ Aku akan pulang sekarang. Lalu mengapa kau belum pulang?
Ini sudah hampir malam.” Tanyanya.
“ Aku akan pulang sekarang. Siapa namja tadi? Apakah neo
namjachingu?” Tanyaku.
“ Aniyo. Dia adalah nae chingu. Kalau begitu, aku pulang
sekarang.” Pamitnya lalu pergi meninggalkanku sambil melambaikan tangannya.
“ Mengapa dia terlihat gugup sekali? Saat aku menanyakan
namja itu. Ah, molla. Lebih baik aku pulang sekarang.” Kataku sambil menunggu
bus di halte.
Myung Soo aka L POV
“ Oppa, kita akan pergi kemana?” Tanya Yoona padaku.
“ Aku akan membawamu ke suatu tempat. Dimana tak ada satu pun
yang mengganggu kita.” Kataku disela mengendarai motorku.
“ Oedigga?” Tanyanya.
“ Kau akan mengetahuinya setelah kita tiba disana.” Kataku
sambil tersenyum sinis.
“ Oppa, laut ini sangat indah sekali pada malam hari.”
Katanya sambil berjalan menghampiriku.
“ Jeongmalyo? Apakah kau senang?” Tanyaku lalu dia memelukku.
“ Nde, aku sangat senang sekali. Aku adalah yeoja beruntung
bisa menjadi neo yeojachingu setampan dan populer seperti dirimu.” Katanya
dibalik pelukanku.
“ Apakah kau menyukaiku karena aku tampan dan populer?”
Tanyaku.
“ Aniyo. Aku sangat menyukaimu ketika aku melihatmu pada
pandangan pertama.” Elaknya.
Aku mendekatkan wajahku pada wajahnya. Ku lihat dia
memejamkan matanya. Aku tersenyum sinis padanya. Setelah itu aku mencium
bibirnya. Aku mencium bibirnya dengan pelan. Namun dia membalasnya dengan
ganas. Aku hanya bisa menikmatinya. Secara perlahan, aku memakai sarung
tanganku dan mengambil pisau didalam jaketku. Aku membalas ciumannya dengan
ganas. Pada detik itu juga, aku menusukkan pisauku tepat pada jantungnya. Dia
melepas ciuman kami. Dia menatap nanar padaku. Namun aku tersenyum sinis
padanya.
“ Wae? Mengapa kau melakukan ini oppa?” Tanyanya sambil
memegang dadanya.
“ Aku tak menyukai yeoja seagresif dirimu. Geunde, kau adalah
korbanku yang keenam. Ciumanmu begitu ganas hingga membuatku tak sanggup untuk
membalasnya. Semoga kau menikmati perjalananmu menuju surga. Sepertinya aku
harus membeli pelindung bibirku lagi. Lihatlah, Yoona! Pelindung ini kotor
akibat ciuman ganasmu itu.” Kataku sambil memasukkan kembali pisauku kedalam
jaket dan melepaskan pelindung tipis pada bibirku.
Aku sengaja meninggalkan mayat Yoona disana. Aku pulang
menuju apartemenku. Setelah tiba, aku memcuci motorku hingga mengkilap untuk
menghilangkan sidik jarinya pada motorku dan membakar pelindung tipis bibirku. Lalu
aku mencuci pakaianku dan pisau yang ku
gunakan untuk menusuknya. Setelah itu, aku tidur. Aku terbangun karena bunyi
alarm dari jam bekkerku. Aku beranjak dari ranjangku dan mandi. Lalu aku
mengambil roti dan selai sebagai makanan sarapanku dan menyalakan TV.
Hot
News
Tanggal 29 Maret 2014 pukul 10.00 p.m.
Terjadi pembunuhan berantai keenam pada siswi SMA Shinwa. Diketahui identitas
korban adalah IY. Motif pembunuhan berantai ini belum diketahui. Polisi hanya
berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini tidak didasari unsur pelecehan
seksual. Kasus ini murni sebuah pembunuhan. Polisi mengingatkan kembali. Bagi
anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah.
Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak
kita. Sekian dan terimakasih.
“ Korban pertama adalah Jung So Min dari SMA Parang. Korban
kedua adalah Yoon Seung Ah dari SMA Sungkyukwan. Korban ketiga adalah Kim Hee
Seon dari SMA Seoul. Korban keempat adalah Han Hyo Joo dari SMA Anyang. Korban
kelima adalah Kim Ha Neul dari SMA Joongang. Korban keenam adalah Im Yoon Ah
dari SMA Shinwa. Apakah aku harus menempatkan yeoja yang menabrakku kemarin
sebagai korban ketujuh? Sepertinya dia menyukaiku. Tatapan matanya tak bisa
membohongiku.” Gumamku sambil melihat foto para korbanku.
Aku berangkat ke sekolah menggunakan motorku. Aku melaju
dengan kecepatan penuh. Akhirnya aku tiba di sekolah. Ku lihat banyak siswa dan
siswi yang berkumpul membicarakan tentang pembunuhan berantai yang ku lakukan.
Aku melewati mereka sambil tersenyum sinis. Lalu aku memasang headset pada
telingaku. Saat aku berjalan sambil menikmati lagu itu, langkahku terhenti
karena yeoja yang menabrakku kemarin tepat berada dihadapanku sekarang. Aku
melihat kearah namtag yang dipakainya. Nama yeoja itu adalah Kim Dasom.
“ Bisakah kita bicara berdua empat mata saja?” Tanya yeoja
itu.
“ Apakah kau ingin menyatakan perasaanmu padaku, Kim
Dasom-ssi?” Tanyaku dan ku lihat dia sontak menutup nametag yang dipakainya
dengan tangannya.
“ Ani. Mengapa kau percaya diri sekali, eoh? Ikutlah denganku
sekarang!” Ajaknya sambil menarik tanganku sedangkan aku terkejut melihat
gelang yang dipakai olehnya.
“ Mengapa gelang itu
ada padanya? Siapakah sebenarnya yeoja ini? Gelang itu adalah satu-satunya
bukti yang pernah ku hilangkan dulu.” Pikirku.
“ Sepertinya disini aman. Tak ada orang yang mengganggu
pembicaraan kita.” Katanya sambil melihat ke sekelilingnya.
“ Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” Tanyaku sambil
melihat kearah gelang itu.
“ Apakah kau yang membunuh Yoona? Apakah kau adalah pelaku
pembunuhan berantai itu?” Tanyanya sambil menatap tajam padaku.
“ Daebak! Selain dia
mempunyai barang bukti, ternyata dia mengetahui bahwa aku adalah pelakunya. Aku
semakin penasaran dengan yeoja ini.” Pikirku.
“ Apakah kau mencurigaiku seperti ini karena kau melihatku
bersama dengannya kemarin pagi? Apakah aku satu-satunya orang yang bertemu
dengannya?” Tanyaku kembali.
“ Nde. Aku mencurigaimu karena kau sangat misterius. Selain
itu, aku melihatmu berbicara dengannya sore hari.” Katanya.
“ Jeongmal? Geunde, mengapa aku tak melihatmu? Aku kemarin
mengembalikan buku yang ku pinjam darinya.” Kataku.
“ Geunde, mengapa wajahmu sedatar ini? Mengapa kau tidak
menjadi panik ketika aku menuduhmu sebagai pelakunya?” Tanyanya.
“ Jawabannya sangat mudah sekali. Karena aku bukan pelakunya.
Seharusnya kau mencari bukti yang lebih konkret sebelum menuduhku seperti ini.
Ah, apakah ini adalah taktikmu untuk mendekatiku? Apakah kau menyukaiku?”
Tanyaku sambil menghimpitnya pada tembok.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Untuk apa aku menyukaimu? Kau ini
adalah namja aneh.” Elaknya.
“ Jeongmalyo? Apakah kau bisa membuktikannya bahwa kau tak
menyukaiku?” Tanyaku.
Pada detik itu, aku mencium bibirnya. Ku lihat dia
membelalakan matanya. Padahal aku hanya menempelkannya saja. Dia langsung mendorong
tubuhku.
“ Yak, neo micheosso? Mengapa kau menciumku? Aish jinja, kau
telah merebut my first kiss.” Tanyanya tak terima lalu pergi meninggalkanku.
“ Kim Dasom. Yeoja itu sangat menarik. Sepertinya kau akan
menjadi korbanku. Geunde, tidak untuk saat ini sebelum aku mengetahui darimana kau
bisa mendapatkan gelang itu.” Gumamku sambil melihat kepergiannya.
Dasom POV
“ Aish jinja, berani-beraninya dia mengambil my first kiss.
Seharusnya first kiss itu aku lakukan dengan
namja yang ku cintai. Geunde, dia telah merebutnya. Ah, aku tak ingin bertemu
dengannya lagi.” Gumamku sambil berjalan ke kelas.
“ Dasom, apakah kau benar menyatakan perasaanmu pada L ?”
Tanya Hyorin.
“ Apakah selama ini kau menyukainya hingga kau selalu
menolakku?” Tanya Yonghwa.
“ Mengapa kau memegang bibirmu seperti itu? Apakah tadi
kalian berciuman?” Tanya Soyou.
“ Aish jinja, mengapa kalian bertanya hal yang aneh padaku?
Ah, jadi nama namja tadi adalah L .” Kataku.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Jadi kau mengajaknya berbicara.
Geunde, kau tak mengetahui namanya.” Tanya Bora tak mengerti.
“ Nde, aku memang baru mengetahui namanya.” Kataku.
“ Apa yang kalian bicarakan? Apakah dia namja yang kau
sukai?” Tanya Yonghwa kembali.
“ Jawabannya sangat
mudah sekali. Karena aku bukan pelakunya. Seharusnya kau mencari bukti yang
lebih konkret sebelum menuduhku seperti ini. Ah, apakah ini adalah taktikmu
untuk mendekatiku? Apakah kau menyukaiku?” Ingatanku tentang perkataannya tadi.
“ Dia benar-benar gila.
Aku harus mencari bukti-bukti itu.” Pikirku.
“ Nde. Aku sangat menyukainya bahkan aku tak akan pernah
melepaskannya dari pandanganku satu detik pun.” Kataku sambil mengambil buku
catatanku.
“ Apakah aku tak salah mendengarnya dia menyukai namja itu
dibandingkan denganku? Aku merasakan sakit pada hatiku ini.” Kata Yonghwa
dengan sedihnya.
“ Kau harus melepaskannya kali ini.” Kata Bora.
“ Ani. Aku akan menantang namja itu.” Kata Yonghwa lalu pergi
meninggalkan kelas.
“ Sepertinya akan terjadi perang dunia ketiga.” Kata Soyou.
“ Kau benar sekali.” Kata Hyorin.
Author POV
Bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa keluar dari kelas
mereka. Terlihat banyak siswa yang mengelilingi papan pengumuman. Dasom dan
chingunya menghampiri kerumunan itu. Dasom membelalakan matanya ketika melihat
Yonghwa menantang L .
“ Bagaimana kalau kita bertarung secara adil untuk menjadi
namjachingu Dasom. Pemenang dari festival ini, dia berhak menjadi
namjachingunya. Otte?” Tawar Yonghwa.
“ MWO? NEO MICHEOSSOE? Aku ini bukanlah barang yang bisa kalian
jadikan sebagai taruhan. Aku tak menyetujuinya.” Tolak Dasom.
“ Geure, aku terima tantanganmu. Dasom akan menjadi nae
yeojachingu karena aku yakin akulah pemenangnya.” Kata L sambil mengeluarkan
smirknya.
“ Jangan terlau percaya diri! Deal?” Tanya Yonghwa.
“ Deal.” Kata L .
“ Aish jinja, kalian benar-benar membuatku kesal.” Kata Dasom
tak terima lalu meninggalkan kerumunan itu.
Myung Soo aka L POV
“ L , apakah kau yakin tentang tantangan itu?” Tanya Woohyun.
“ Apakah kau menyukai yeoja itu hingga mempertaruhkan nama
baik kita?” Tanya Hoya.
“ Apakah kalian tidak yakin dengan kemampuan yang kita
miliki? Kita pasti menang.” Tanya L .
“ Dia sepertinya sangat serius hingga menerima tantangan
itu.” Kata Sungkyu.
“ Aku harus mendapatkan yeoja itu. Aku tidak boleh
kehilangannya walau satu detik sekalipun.” Kata L sambil melihat kearah
chingunya.
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Semua siswa telah
berhamburan keluar dari kelas mereka. Aku menghabiskan waktuku di perpustakaan
mengamati yeoja yang akan menjadi korbanku selanjutnya.
“ Yeoja itu bernama Seo
Joo Hyun. Dia sering dipanggil Seohyun. Dia terkenal sebagai yeoja berhati
malaikat. Geunde, sayang sekali. Malam ini kau harus menjadi korbanku
selanjutnya.” Pikirku sambil menghampirinya dari belakang dan memegang bahunya.
“ Ommo, kau membuatku terkejut.” Kata Seohyun sambil memegang
dadanya.
“ Seohyun, bisakah aku meminta bantuanmu?” Tanyaku.
“ Nde. Apakah itu?” Tanyanya.
“ Apakah kau bisa mengajariku soal fisika tadi? Tugasnya
terlalu sulit. Aku tak mengerti satu soal pun.” Tanyaku.
“ Nde. Apakah kau membawa buku tugasnya? Aku akan mengajarimu
disini.” Tanyanya.
“ Mianhae. Buku itu ketinggalan di kelas. Bagaimana kalau kau
mengajariku di apartemenku? Aku menjemputmu jam 7 p.m. Otte?” Tanyaku.
“ Nde. Aku akan menunggumu di persimpangan jalan sekolah
ini.” Katanya.
“ MWO? Mengapa yeoja
itu ada disini? Sejak kapan dia mengawasiku? Apakah dia mendengar semuanya? Aku
harus menghampirinya sekarang.” Pikirku.
“ Seohyun-ssi, aku harus pergi sekarang. Annyeong.” Kataku
lalu pergi meninggalkannya dan menghampiri Dasom.
“ Mengapa kau ada disini? Apakah kau sekarang menjadi seorang
detektif?” Tanyaku pada Dasom dan ku lihat dia membelalakan matanya ketika
melihatku ada dihadapannya.
“ Wow, daebak! Kau benar-benar namja misterius. Aku sangat
penasaran sekali denganmu. Apakah dia akan menjadi korban selanjutnya? Ternyata
semua korban itu adalah yeoja yang sangat cantik. Apakah aku masuk dalam daftar
korban selanjutnya?” Tanyanya penuh curiga padaku.
“ Bingo. Dia adalah
korban selanjutnya. Geunde, karena kau telah mengetahuinya maka aku akan
mengubah targetku. Nde, kau memang telah masuk dalam daftar korbanku. Geunde,
aku masih belum mengetahui informasi yang ku butuhkan darimu. Tenang saja! Aku
tak akan membunuhmu secepat itu.” Pikirku.
“ Apakah kau masih berpikiran bahwa aku adalah pelakunya? Aku
akan menunggu bukti itu darimu. Geure, aku harus pergi sekarang. Aku harus
latihan untuk festival lusa. Kau harus bersiap-siap menjadi nae yeojachingu.
Annyeong.” Kataku lalu meninggalkannya.
“ Sial, yeoja itu
benar-benar penghalang bagiku. Aku harus menyingkirkannya dengan segera.”
Pikirku.
TBC
2 komentar:
ceritanya sih menarik tapi bahasanya aneh hehe
Lanjut lanjut.
Terimakasih atas komentarnya.
Mungkin bahasanya aneh karena fanfic ini saya buat dengan menggunakan bahasa indonesia sekaligus dipadukan dengan bahasa korea yang saya tahu saja.
semoga semakin bersemangat dalam membacanya.
:)
Posting Komentar