Rabu, 09 Juli 2014

[SERIES] What ? Married ??? Part 13

[SERIES] What ? Married ??? Part 13
Title                 : [SERIES] What ? Married ??? Part 13
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Married Life, Romance, and Sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast      : Kim Myung Soo aka L , Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Choi Siwon, Park Jung Soo aka Leeteuk, Shindong, Kang In, Kim Ryeowook, Kim Heechul, Kim Jung Woon aka Yesung, Lee Sungmin, Jung Yong Hwa, Kang Min Hyuk, Choi Minho, Lee Taemin, Onew, Key, Lee Junghyun, Krystal Jung, Choi Sulli, Victoria Song, Luna, Amber, Seo Joo Hyun aka Seohyun, Jessica Jung, Kwon Yuri, Kim Taeyeon, Im Yoon ah, Choi Sooyoung, Tiffany Hwang, Lee Sunkyu aka Sunny


Preview
Akhirnya kami tertidur. Malam telah berganti menjadi pagi. Saat aku membuka mataku, aku sungguh kecewa karena yang ku lihat adalah L bukan Kyuhyun. Aku teringat Kyuhyun ketika sedang tidur bersamanya. Mulai dari manjanya, senyumnya hingga menggodaku. Aku sangat merindukannya. Ku lihat L membuka matanya dan tersenyum padaku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Dia semakin mempererat pelukan kami hingga aku merasakan deru nafasnya pada keningku. Dia pun mencium keningku sangat lama. Aku membalasnya dengan memeluknya dengan erat.

“ Jeongmal, mianhae. Kau lah yang memulai perselingkuhan ini, Kyuhyun oppa. Aku memang sangat kecewa padamu. Namun aku tak bisa diam saja dalam keterpurukan ini.” Batinku.


Next

“ Kajja!” Ajak L .
“ Eodigga?” Tanyaku.
“ Kita pergi jalan-jalan hari ini. Kajja!” Katanya sambil menarik tanganku.

Kami menaiki mobil L . Disepanjang jalan, aku tersenyum padanya. Aku menyandarkan kepalaku pada bahunya. Tangan kanannya pun menggenggam tanganku hingga kami tiba di sebuah butik.
“ Mengapa kita kemari? Bukankah kau ingin mengajakku jalan-jalan.” Tanyaku sambil keluar dari mobilnya.
“ Apakah kau yakin akan pergi jalan-jalan menggunakan kemejaku seperti itu?” Tanyanya sambil melihat kearahku.
“ Ah, araseo.” Kataku.
“ Pilihlah! Pakaian yang kau suka. Berapa lama kau akan menginap di apartemenku?” Tanyanya.
“ Wae? Apakah kau ingin mengusirku?” Tanyaku sambil memilih pakaian.
“ Aniyo. Geunyang, memastikan berapa banyak pakaian yang akan dibeli. Otte?” Tanyanya sambil menunjukkan pakaian yang dia pilih padaku.
“ Yoeputta.” Kataku sambil mengambil pakaian itu.
“ Kita akan membeli semuanya. Kajja! Kita ke kasir sekarang.” Ajaknya
“ MWO? Apakah ini tidak terlalu banyak?” Tanyaku tak percaya.
“ Nan gwenchana. Aku berharap kau menginap di apartemenku sesuai dengan jumlah pakaian yang kita beli ini.” Katanya sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ Araseo. Setelah ini, kita akan pergi kemana?” Tanyaku sambil merangkul lengannya.
“ Rahasia.” Katanya.
“ Pelit sekali.” Kataku sambil cemberut sedangkan dia malah mencubit wajahku.

Setelah pergi dari butik, kami melakukan perjalanan lagi. Aku tak tahu akan pergi kemana. Namun aku hanya mengikutinya dari belakang. Disepanjang perjalanan, dia tiada hentinya menggenggam tanganku. Kami pun tiba di Sungai Han.
“ Kajja! Kita sudah sampai.” Ajaknya.
“ Mengapa kita kemari?” Tanyaku.
“ Disini pemandangannya terlihat indah pada sore hari. Kita keluar sekarang.” Ajaknya lalu kami keluar dari mobilnya.

“ Jeongmal mianhae. Karena aku bersenang-senang denganmu diatas kebohongan ini, L .” Pikirku sambil melihatnya.

“ Sudah lama aku ingin mengajakmu kemari. Akhirnya sekarang kita berada disini. Apakah kau tidak syuting?” Tanyanya sambil memegang tanganku dan berjalan pelan menelusuri Sungai Han.
“ Seharusnya hari ini aku melakukan syuting. Geunde, aku sudah meminta ijin kepada sutradara untuk menunda syuting bagianku.” Kataku.
“ Jika kau ingin pergi ke lokasi syuting maka hubungilah aku. Aku pasti akan mengantarkanmu kesana.” Katanya sambil tersenyum.
“ Araseo. Apakah kau tidak ada latihan atau konser?” Tanyaku.
“ Aniyo. Selama 3 hari kami diberi kebebasan oleh manager untuk istirahat.” Jelasnya.
“ Aku sangat merindukan neo chingu, Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu dan Dongwoo. Bagaimana kabar mereka?” Tanyaku.
“ Apakah kau benar-benar merindukan mereka?” Tanyanya kembali.
“ Nde.” Kataku.
“ Besok aku akan mengajakmu untuk bertemu mereka.” Katanya.
“ Jeongmal?” Tanyaku dengan senangnya.
“ Nde. Kajja, kita berfoto disini!” Ajaknya sambil mengeluarkan kamera yang dibawanya.

Akhirnya kami foto bersama di Sungai Han. Aku sangat menikmati hari-hariku bersama dengan L . Bahkan aku bisa melupakan semua masalahku sejenak. Berbagai gaya telah ku keluarkan hingga aku kehabisan gaya.
“ Ah, aku lelah sekali.” Kataku.
“ Satu kali lagi, nde. Aku janji ini adalah foto terakhir kita. Aku belum mendapatkan foto yang aku inginkan.” Pintanya lalu dia merangkul bahuku dan mencium wajahku serta memotretnya.
“ Yak, mengapa kau mencium wajahku?” Tanyaku tak terima sedangkan dia melihat hasil potretnya dan tersenyum senang.
“ Ini adalah foto yang aku inginkan selama ini. Apakah kau kecewa karena aku menciumnya di wajahmu bukan di bibirmu?” Godanya.
“ Aniyo. Geunyang, terlalu tiba-tiba.” Elakku.
“ Kajja, kita pulang! Sudah malam.” Ajaknya sambil menarik tanganku. Tanpa mereka sadari sepasang mata telah memotret mereka secara diam-diam dan tersenyum puas.

Akhirnya kami pulang ke apartemen L . Setibanya di apartemen, aku melihat dia mengeluarkan smirknya. Aku berjalan mundur perlahan-lahan hingga aku terjatuh dan duduk di sofa. Dia terus mendekatiku dengan senyumannya itu hingga tubuhku terbaring di sofa itu.
“ Wae?” Tanyaku dengan panik.
“ Mengapa kau memasang wajah panik seperti itu? Aku hanya bercanda.” Tanyanya sambil tertawa.
“ MWO? Jadi sekarang kau sedang mempermainkanku.” Tanyaku tak terima.

Dia hanya tersenyum padaku bahkan mengabaikan perkataanku. Dia mendekatkan wajahnya padaku. Aku mulai menutup mataku. Aku merasakan bibirnya menempel pada bibirku hingga melumatnya dengan pelan. Aku tergiur dengan ciuman yang dia berikan hingga aku membalas ciuman itu. Dia memegang leherku untuk memperdalam ciumannya sedangkan aku hanya bisa merangkul lehernya. Decakan ciuman kami pun terdengar. Sekeping ingatan pun muncul dibenakku. Aku mengingat moment bahagia antara diriku dengan Kyuhyun. Aku mengingat moment-moment indah kami ketika sedang berciuman. Saat aku terlena dengan ingatan itu, aku merasakan tangan L menelusup pada kemeja yang ku pakai. Aku dengan refleks menahan tangannya dan melepas ciuman kami.
“ Wae?” Tanyanya.
“ Mianhae, aku tak bisa meneruskannya. Kita akhiri sampai disini.” Kataku sambil mendorong pelan dadanya.
“ Araseo.” Katanya dengan kecewa sambil beranjak dari atas tubuhku.
“ Apakah kau marah padaku?” Tanyaku sambil menahan tangannya.
“ Aniyo. Lebih baik kita istirahat sekarang. Bukankah besok kita akan pergi menemui nae chingu?” Tanyanya sambil menggendongku.
“ Gomawo. Karena kau telah mengerti akan diriku.” Kataku sedangkan dia hanya tersenyum dan membaringkanku di ranjang hingga akhirnya kami tidur bersama.
Tanpa terasa hari telah berganti. Kini aku bersama dengan L dan chingunya berada di sebuah café. Kami berbincang-bincang bahkan bercanda gurau. Pada saat itu L selalu merangkulku bahkan mencium singkat wajahku.
“ Ah, kalian selalu membuat kami iri.” Kata Hoya dengan cemberut.
“ Kau seharusnya mencari yeojachingu agar tak merasa iri kepada mereka.” Kata Dongwoo.
“ Ji Won, kau harus melihat comeback kami nanti.” Kata Woohyun.
“ Araseo. Aku akan menonton konser kalian.” Kata Ji Won sambil menyandar di bahu L .
“ Aku dengar dari L , bahwa kau sudah menjadi aktris terkenal. Benarkah itu?” Tanya Sungkyu.
“ Nde. Geunde, drama yang aku perankan belum ditayangkan di TV. Kalian harus menonton drama perdanaku itu, araseo.” Kataku.
“ Araseo. Kami pasti akan menontonnya. Sepertinya peran antagonis sangat cocok denganmu.” Kata Sungyeol.
“ MWO? Tega sekali kau bicara seperti itu. Justru aku menginginkan peran protagonis. Geunde, mereka mengusulkanku sebagai peran antagonis.” Jelasku.
“ Nan gwenchana. Apapun peran yang kau mainkan, aku akan selalu mendukungmu chagia.” Kata L sambil tersenyum.
“ Gomawo.” Kataku sambil memegang tangannya.
“ Kajja, kita pulang sekarang sudah larut malam!” Ajak L sedangkan aku hanya tersenyum dan mengikutinya.

Kyuhyun POV

Satu bulan telah berlalu semenjak kepergian Ji Won dari apartemenku. Satu bulan itu pula tak lupa aku selalu mencarinya seusai konser dan latihan hingga aku mengalami insomnia karena memikirkan dirinya. Aku telah mencari ke pihak agensinya namun nihil dia mengambil cuti hingga aku tak bisa menemukannya. Kini aku sedang mencarinya mengelilingi Seoul di malam hari berharap aku bisa menemukannya. Saat menunggu lampu rambu-rambu berwarna hijau, aku melihat sepasang namja dan yeoja yang sedang bermesraan. Aku memperhatikan mereka sambil mengingat moment indah bersamanya dulu. Mereka berjalan melewati mobilku, ketika itu aku baru sadar bahwa yeoja itu adalah Ji Won sedangkan namja itu adalah namjachingunya.

“ Paboya, mengapa aku tak sempat memikirkan bahwa dia mempunyai namjachingu? Mungkin aku telah menemukannya sejak lama.” Pikirku sambil memarkirkan mobilku dipinggir jalan dan keluar dari mobil lalu berlari menghampiri mereka.

“ Ji Won.” Panggilku lalu mereka melihat kearahku dan ku lihat Ji Won membelalakan matanya ketika melihatku.
“ Bukankah kau adalah Kyuhyun sunbaenim?” Tanya L dengan terkejut namun aku mengabaikannya.
“ Kajja, kita pulang!” Ajakku sambil menarik tangan Ji Won namun dia malah meronta agar aku melepaskan tangannya.
“ Bussunsuriya? Dia adalah nae yeojachingu. Lepaskan tanganmu darinya!” Kata L tak terima.
“ MWO? NEO YEOJACHINGU? DIA ADALAH NAE ANAE. JADI LEPASKAN TANGANMU DARINYA.” Kataku penuh dengan penekanan sedangkan ku lihat L terkejut mendengarnya.
“ Apa maksudnya semua ini, Ji Won?” Tanya L pada Ji Won.
“ Mianhaeyo, aku akan menjelaskan semuanya.” Kata Ji Won dengan panik.
“ Sudahlah! Lebih baik kau pulang bersama neo nampyeon sekarang.” Kata L sambil melepaskan tangannya lalu pergi meninggalkan kami.
“ Kajja, kita pulang sekarang!” Ajakku sambil menarik tangannya sedangkan dia terlihat pasrah mengikutiku.

Author POV

Kyuhyun menyuruh Ji Won masuk kedalam mobilnya. Setelah itu mereka kembali ke apartemennya. Tanpa mereka sadari sepasang mata telah memotret mereka sambil tersenyum puas.
“ Sial, seharusnya aku mendengar pembicaraan mereka. Jarak ini terlalu jauh dengan jarak mereka. Namun hasil potretku sangatlah memuaskan. Bos pasti akan memberiku bonus.” Kata seseorang itu lalu pergi entah kemana.

Akhirnya Kyuhyun dan Ji Won tiba di apartemen mereka. Kyuhyun menarik tangan Ji Won dengan kencangnya hingga membuat tangan Ji Won terlihat merah. Kyuhyun menyalakan lampu apartemennya. Ji Won membelalakan matanya karena melihat kondisi apartemen yang sangat berantakan seperti gudang.
“ Duduklah!” Titah Kyuhyun lalu mengambil dua kaleng jus di kulkas sedangkan Ji Won berjalan pelan menuju kursi.
“ Mengapa kau pergi bersama namja itu? Apakah kau menginap di apartemennya selama ini?” Tanya Kyuhyun sambil memberikan satu kaleng jus kepada Ji Won.
“ Nde. Wae? Apakah masalah buatmu?” Tanya Ji Won dengan sinisnya.
“ Yeoja babo. Sudah pasti aku marah sekali bahkan ingin sekali aku menamparmu detik ini juga.” Kata Kyuhyun sambil mengeluarkan smirknya sedangkan Ji Won refleks memegang wajahnya dengan kedua tangannya.

“ Ommo, sudah lama sekali. Aku tak melihat tingkah laku polosnya ini. Aku ingin tertawa melihatnya seperti itu namun harus ku tahan. Aku harus memberinya pelajaran.” Batin Kyuhyun.

“ Jika kau ingin menamparku maka tamparlah aku!” Tantang Ji Won lalu Kyuhyun pun mendekatinya dengan perlahan. Ji Won refleks memundurkan tubuhnya ke belakang.
“ Wae? Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Ji Won dengan paniknya.
“ Bukankah kau menyuruhku untuk menamparmu?” Tanya Kyuhyun sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Ji Won.
“ Sebenarnya kau ingin menamparku atau menciumku?” Tanya Ji Won tak terima namun Kyuhyun mengabaikannya lalu Kyuhyun mencium singkat bibir Ji Won sedangkan Ji Won hanya bisa tercengang menerimanya.
“ Jeongmal mianhae, mengenai skandalku itu.” Sesal Kyuhyun.
“ Araseo. Kau berhak melakukannya. Karena dia adalah neo yeojachingu.” Kata Ji Won sambil meminum jusnya.
“ Yeoja babo. Apakah kau tidak melihat konferensi pers sebulan yang lalu?” Tanya Kyuhyun.
“ Aniyo. Untuk apa aku melihatnya. Tidak ada gunanya.” Kata Ji Won dengan sinisnya.
“ Araseo. Aku akan memberitahumu. Setelah konferensi pers itu secara resmi, aku telah memutuskan Seohyun. Itu adalah waktu yang tepat untuk memutuskannya. Meskipun aku terlihat jahat dihadapannya.” Jelas Kyuhyun.
“ Jeongmalyo? Mengapa tak memberitahuku?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Bagaimana aku memberitahumu? Kau menghilang dari apartemen ini. Apakah kau tahu selama ini aku mencarimu? Namun aku melupakan satu hal yaitu neo namjachingu. Aku tidak berpikir sampai sejauh itu untuk menemukanmu. Apakah kau senang tinggal satu bulan bersamanya?” Tanya Kyuhyun penuh curiga.
“ Mengapa menatapku seperti itu? Aku tidak melakukan apa-apa. Kami hanya tinggal bersama.” Elak Ji Won.
“ Tinggal bersama dengan seorang namja. Apakah kau tidak memikirkan resikonya? Bagaimana kalau namja itu melakukan sesuatu padamu?” Tanya Kyuhyun tak terima.
“ Apakah kau sedang cemburu?” Tanya Ji Won.
“ Nde. Aku sangat cemburu bahkan aku ingin membunuhmu detik ini juga karena telah berselingkuh dengan namja lain. Terlebih namja itu adalah juniorku sendiri dalam entertainment.” Kata Kyuhyun tak terima.
“ Araseo. Jeongmal mianhae. Aku tak akan mengulanginya lagi.” Kata Ji Won sambil memeluk Kyuhyun.
“ Besok kau harus menjelaskan kepadanya mengenai pernikahan ini. Aku takut dia akan semakin membencimu karena telah membohonginya bertahun-tahun seperti ini.” Titah Kyuhyun.
“ Araseo. Apakah kau akan ikut menemaniku?” Tanya Ji Won.
“ Aniyo. Aku sibuk.” Kata Kyuhyun sambil melepaskan pelukan Ji Won lalu pergi ke kamarnya.
“ Ahjussi, apakah kau tak merindukanku?” Teriak Ji Won tak terima sedangkan Kyuhyun yang mendengarnya terkekeh sambil mengunci pintu kamarnya.
“ Malam ini lebih baik kau tidur di kamarmu saja. Bila kau tidur bersamaku, aku takut akan menyerangmu malam ini karena aku sangat merindukanmu.” Gumam Kyuhyun sambil berjalan menuju ranjangnya.
“ Yak, ahjussi. Mengapa kau mengunci pintu kamarmu? Apakah kau tak ingin tidur bersamaku?” Teriaknya tak terima sambil mengetuk pintu dengan kerasnya sedangkan Kyuhyun menahan tawanya sambil memejamkan matanya.
“ Aish jinja, lebih baik aku tidak pulang saja bila harus seperti ini.” Gumam Ji Won sambil menuju kamarnya.

Mereka tidur dalam kamar masing-masing. Malam pun telah berganti menjadi pagi. Ji Won terbangun dari tidurnya. Dia keluar dari kamarnya menuju kamar Kyuhyun. Saat dia membuka pintu kamar Kyuhyun, dia tidak melihat Kyuhyun. Dia masuk ke kamar Kyuhyun dan menemukan sebuah note tertempel pada cermin.

Jeongmal mianhae, aku tidak pamit padamu. Aku harus pergi latihan untuk konser lusa. Palli! Selesaikan masalahmu dengan L .
Kyuhyun

Ji Won menanggapinya dengan tersenyum. Dia pun pergi menemui L di sebuah café favorit mereka.
“ Mianhae, aku terlambat.” Kata Ji Won sambil duduk.
“ Nan gwenchana. Apakah kau ingin memasan makanan dulu?” Tanya L pada Ji Won.
“ Ah, nde. Mengapa kau bersikap baik seperti ini? Padahal aku telah menyakitimu.” Tanya Ji Won sedangkan L melihat menu makanan dan memanggil pelayan lalu memesan makanan untuk mereka.
“ Hari ini adalah hari terakhir kita berpacaran. Aku ingin memberikan kesan yang baik padamu.” Katanya sambil tersenyum pada Ji Won.
“ Jeongmal mianhae. Aku telah membohongimu selama ini. Sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan semuanya padamu. Geunyang, waktunya selalu tidak tepat. Ketika neo omma sedang sakit dan menganggapku sebagai menantunya. Aku merasa terbebani dengan kebohongan ini. Disisi lain aku tak ingin menyakitimu dan neo omma. Jeongmal mianhae.” Jelas Ji Won.
“ Sejak kapan kau telah menikah dengannya?” Tanya L .
“ Sebenarnya tahun ini adalah tahun ketiga pernikahan kami.” Kata Ji Won.
“ MWO? TAHUN KETIGA? Apakah kau menikah dengannya ketika masih SMA?” Tanya L tak percaya.
“ Nde. Jeongmal mianhae. Selama ini aku telah membohongimu. Saat kau menyatakan cintamu padaku, sebenarnya aku ingin sekali mengatakan semua ini padamu. Geunyang, aku tak ingin membuatmu malu karena telah jatuh cinta pada yeoja yang telah memiliki suami. Sebenarnya awal pernikahan kami adalah sebuah keterpaksaan karena kami telah dijodohkan. Pada saat itu juga kami belum memiliki perasaan satu sama lain hingga aku menerimamu sebagai nae namjachingu. Dulu aku sangat menyukaimu karena kau telah banyak menolongku ketika aku dalam kesulitan.” Jelas Ji Won.
“ Bagaimana perasaan terhadapnya sekarang?” Tanya L .




TBC


Tidak ada komentar: