Selasa, 27 Januari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 1

[SERIES] Love and Revenge Part 1
Title                 : Love and Revenge Part 1
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre               : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong


Author POV

Di sebuah kamar resort terdapat sepasang namja dan yeoja yang sedang tidur. Terlihat sang yeoja memeluk sang namja dalam tidurnya. Sang namja terbangun dari tidurnya sambil mengedipkan matanya beberapa kali. Dia melepaskan tangan yeoja itu dari tubuhnya dengan pelan-pelan. Dia beranjak dari ranjangnya sambil mengambil celananya yang berserakan di lantai lalu memakainya. Dia mengambil segelas wine lalu berjalan menuju jendela. Sang yeoja pun terbangun dari tidurnya. Masih memejamkan matanya, dia mencari keberadaan sang namja dengan tangannya. Dia membuka matanya ketika dia merasakan bahwa sang namja tidak ada disampingnya. Dia mencari sosok sang namja di sekelilingnya. Dia tersenyum ketika sosok sang namja itu sedang berdiri sambil menghadap kearah luar jendela. Dia beranjak dari ranjangnya sambil memakai selimut untuk menutupi tubuhnya. Dia menghampiri dan memeluk sang namja dari belakang.


“ Mengapa kau tidak membangunkanku, oppa?” Tanyanya sambil menciumi tubuh sang namja itu.
“ Kau terlihat sangat lelah, Eunji-a.” Kata namja itu sambil melepaskan tangan Eunji dari tubuhnya.
“ Waeyo? Mengapa kau melepaskan pelukanku?” Tanya Eunji tak mengerti.
“ Aku rasa hubungan kita sampai disini. Apakah kau mempunyai permintaan terakhir?” Tanya namja itu sambil mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai lalu memakainya.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? KAU MENGAKHIRI HUBUNGAN KITA SETELAH KAU MENCUMBUKU.” Teriak Eunji tak terima.
“ Araseo. Bila kau tidak mempunyai permintaan maka aku akan pergi sekarang.” Kata namja itu sambil mengambil jaketnya lalu berjalan pelan meninggalkan Eunji yang terlihat sangat marah.
“ GEUMANE, KIM MYUNGSOO!” Teriak Eunji disela tangisannya.
“ Wae?” Tanya Myungsoo sambil menghentikan langkahnya tanpa melihat kearah Eunji.
“ Aku akan memberikan semua harta yang ku miliki padamu. Jangan tinggalkan aku seperti ini, jebal! Saranghae, Myungso.” Kata Eunji disela tangisannya sambil memeluk Myungsoo dari belakang.
“ Aku tidak menginginkan hartamu karena aku sudah mendapatkan yang ku inginkan. Geunde, sebagai balasan karena kau telah mencintaiku maka aku akan memberikan salam perpisahan untukmu.” Kata Myungsoo sambil memegang dagu Eunji.

Myungsoo mendekatkan wajahnya perlahan-lahan pada wajah Eunji. Dia mencium bibir Eunji. Dia menempelkan hingga melumat bibir Eunji tanpa memejamkan matanya. Sementara Eunji memejamkan matanya sambil membalas ciuman itu. Eunji memeluk tubuh Myungsoo hingga mereka terjatuh ke lantai tanpa melepaskan ciuman itu. Myungsoo melepaskan ciuman itu sambil merapikan pakaiannya. Dia berdiri sambil tersenyum pada Eunji lalu pergi meninggalkan Eunji yang masih mengatur nafasnya akibat ciuman panas mereka. Eunji masih terbaring di lantai sambil menatap kepergian Myungsoo yang semakin jauh dari pandangannya dan menangis.

Myungsoo mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang. Dia berjalan keluar dari resort menuju taman. Setibanya di taman, dia melihat seseorang yang telah menunggunya disana. Dia menghampirinya dengan berjalan pelan-pelan sambil bersiul.
“ Apakah kau mendapatkannya?” Tanya seseorang itu.
“ Aku telah menyelesaikan tugasku. Ini tabungan hartamu yang pernah dicuri olehnya. Kirimkan bayaranku kedalam rekeningku.” Kata Myungsoo sambil memberikan buku tabungan pada orang itu.
“ Mwo? Bagaimana bisa dia memberikan buku ini padamu? Bahkan isinya lebih dari tabungan milikku.” Tanya orang itu tak percaya.
“ Pekerjaan itu sangat mudah bagiku, Sungyeol.” Kata Myungsoo sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.
“ Apakah kau berciuman dengannya? Ani, apakah kau bercinta dengannya? Berapa kali kau menciumnya? Ani, berapa kali kau bercinta dengannya?” Tanya Sungyeol dengan penasaran.
“ Menurutmu.” Balas Myungsoo sambil berjalan meninggalkan Sungyeol dengan malas.
“ YAK, AKU MENYURUHMU UNTUK MENGAMBIL SEMUA HARTAKU YANG TELAH DICURI OLEH YEOJA ITU. BUKAN MENYURUHMU UNTUK BERCIUMAN BAHKAN BERCINTA DENGANNYA.” Teriak Sungyeol tak terima sambil mengejar Myungsoo.

Sementara disisi lain, seorang yeoja cantik sedang mandi di kamarnya. Tiba-tiba seorang namja masuk ke kamarnya. Sang namja mencari sosok yeoja yang ingin ditemuinya. Saat dia akan membuka pintu kamar mandi, sang yeoja keluar dengan menggunakan handuk saja. Sang namja membelalakan matanya tak percaya sambil menelan ludahnya sendiri lalu membalikkan tubuhnya untuk membelakangi yeoja itu. Sang yeoja tersenyum sambil mengambil pakaiannya di lemari lalu memakai pakaiannya tepat dibelakang namja itu.
“ Ada apa anda kemari?” Tanya yeoja itu.
“ Saya ingin menjemput anda karena sebenar lagi rapat akan dimulai.” Kata namja itu.
“ Mengapa bicaramu terlihat gugup seperti itu, Taemin oppa?” Tanya yeoja itu sambil tertawa.
“ Akhirnya kau bicara informal juga sehingga kau tidak bisa memecatku bila aku bicara informal padamu. Yak, bisakah kau memakai pakaianmu di kamar mandi? Bagaimana pun aku ini adalah seorang namja, Haeryung-a.” Kata Taemin.
“ Nan gwenchana. Bagiku kau adalah seorang namja yang tidak menyukai yeoja. Jadi, aku tak perlu khawatir padamu.” Kata Haeryung.
“ Mwo? Aish jinja. Apakah kau ingin mengatakan bahwa aku menyukai namja?” Tanya Taemin tak terima.
“ Bisa dibilang begitu. Geunde, apakah kau telah menyiapkan berkas untuk rapat sekarang?” Tanya Haeryung sambil memakai sepatunya.
“ Nde, aku telah menyiapkannya didalam mobil. Kau bisa membacanya disana.” Kata Taemin.
“ Araseo. Kajja!” Ajak Haeryung sambil keluar dari kamarnya.

Mereka keluar dari rumah Haeryung. Mereka menaiki mobil untuk pergi ke kantor. Haeryung membaca berkas untuk rapat selama di perjalanan. Dia baru menjabat sebagai direktur di Perusahaan Hae San selama dua tahun ini. Sedangkan Taemin bekerja sebagai pengacaranya di perusahaan. Mereka sangat dekat karena ayah mereka saling berteman. Setibanya di kantor, mereka disambut oleh para pegawai yang memberikan hormat pada Haeryung. Haeryung menanggapinya sambil tersenyum dan terus berjalan menuju ruang rapat. Mereka pun melakukan rapat.

Beberapa jam kemudian, rapat itu berakhir. Haeryung pergi ke ruangannya sedangkan Taemin mengikutinya di belakang. Setibanya di ruangannya, Haeryung duduk di kursinya. Taemin memberikan beberapa berkas pada Haeryung.
“ Wae? Mengapa anda masih disini?” Tanya Haeryung.
“ Beberapa pelanggan di perusahaan kita banyak yang pergi.” Kata Taemin.
“ Wae? Apakah terjadi sesuatu yang tidak saya ketahui?” Tanya Haeryung.
“ Saat anda pergi melakukan survey ke Jepang, ada pelanggan yang mengklaim produk tas yang dikeluarkan oleh perusahaan ini? Pelanggan itu mengatakan bahwa perusahaan kita menjual produk tas imitasi dan menuntut ganti rugi.” Jelas Taemin.
“ Araseo. Saya ingin bertemu dengan pelanggan itu. Buatkan jadwal untuk pertemuan kami, jebal!” Kata Haeryung sambil memeriksa berkas itu.
“ Araseo. Kalau begitu saya pamit untuk keluar.” Kata Taemin sedangkan Haeryung hanya menganggukkan kepalanya saja.

Kini jam telah menunjukan pukul 05.00 p.m. Haeryung menyimpan berkas yang telah ditandatanganiinya diatas meja. Dia mengambil dan memakai mantelnya lalu mengambil tas miliknya. Dia keluar dari gedung kantor menuju parkiran mobilnya. Dia masuk ke mobil lalu melajukan mobilnya menuju ke butik. Setibanya di butik, dia memilih pakaian dan sepatu. Saat dia sedang mencoba sepatunya, dia melihat sepasang sepatu dihadapannya. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat pemilik sepatu itu.
“ Aku tidak menyangka bahwa kita akan bertemu disini. Bagaimana dengan hasil rapat pagi tadi?” Tanya yeoja itu.
“ Hasilnya sangat memuaskan. Geunde, apakah kau pergi kesini sendirian? Apakah kau tidak bersama dengan pengawalmu itu, Kim Ji Won-ssi?” Tanya Haeryung sambil melihat ke sekelilingnya.
“ Aku bukanlah anak kecil yang perlu untuk dikawal kemanapun aku pergi.” Balas Ji Won.
“ Araseo. Puaskanlah dirimu untuk berbelanja! Aku tidak bisa menjamin bahwa kau akan tetap tinggal di rumahku setelah aku menjadi Presdir di Hae San.” Bisik Haeryung pada telinga Ji Won sambil menepuk bahu Ji Won dengan pelan lalu keluar dari butik.

Haeryung berjalan sambil mengeluarkan smirknya. Namun, tiba-tiba kepala bahkan dadanya terasa sangat sakit. Dia berusaha berjalan dengan pelan sambil memegang kepalanya dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya memegang dadanya. Namun, dia tidak sanggup lagi untuk berjalan bahkan dia menabrak seorang namja didepannya. Lebih tepat posisinya seperti memeluk namja itu.
“ Aku tidak keberatan dengan ini. Geunde, ini adalah tempat umum dan kita berada di jalan, agashi. Aku tahu bahwa aku sangat tampan. Tapi caramu untuk merayuku seperti ini sungguh berlebihan. Sebaiknya kau mengatakan perasaanmu padaku dan memintaku untuk berkencan denganmu. Apakah kau mendengarkanku, agashi?” Tanya namja itu.

Karena merasa diabaikan, akhirnya namja itu melepaskan pelukan yeoja didepannya ini untuk melihat wajah sang yeoja. Dia membelalakan matanya ketika melihat wajah yeoja itu dipenuhi oleh keringat bahkan suhu tubuhnya sangat dingin. Dia berusaha untuk membangunkan yeoja itu sambil menepuk pelan wajah yeoja itu. Dia melihat sepasang sepatu yeoja dihadapannya. Sang yeoja meneriaki nama yeoja yang sedang terbaring dalam pangkuannya. Sang yeoja itu pun berjongkok. Pada waktu yang bersamaan, dia dan sang yeoja itu saling menatap. Dia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat wajah sang yeoja itu. Beberapa menit kemudian, mereka dikerumuni oleh banyak orang.
“ Haeryung… Haeryung… Haeryung… Haeryung… Haeryung… Haeryung…” Panik Ji Won sambil memegang wajah Haeryung.
“ Bagaimana bisa kau berhubungan dengan yeoja ini?” Tanya namja itu namun Ji Won terdiam.
“ JAWAB PERTANYAANKU! APA HUBUNGANMU DENGAN YEOJA INI?” Teriak namja itu.
“ Dia adalah saudaraku. Lebih tepatnya saudara tiriku. Meskipun aku bukanlah kakak kandungnya. Geunde, dia adalah anak dari ayah angkatku.” Kata Ji Won.
“ Apakah yeoja ini sedang sakit parah?” Tanya namja itu namun Ji Won lagi-lagi diam.
“ JAWAB PERTANYAANKU! MENGAPA KAU DIAM SAJA? BUKANKAH KAU SAUDARANYA? APAKAH KAU TIDAK MENGETAHUI BAHWA SAUDARAMU INI SEDANG SAKIT PARAH?” Teriak namja itu.
“ Molla. Aku tidak mengetahuinya. Kita harus ke rumah sakit sekarang. Myungsoo-ssi, bantu aku membawa Haeryung ke dalam mobil! Mobilku ada di ujung sana.” Kata Ji Won sambil menunjukkan kearah mobilnya.

Myungsoo langsung menggendong dan membawa Haeryung ke mobil itu tanpa banyak bicara. Ji Won membuka pintu mobilnya dengan panik. Myungsoo memasukkan Haeryung ke kursi belakang mobil. Ji Won pun mengikutinya lalu duduk di kursi belakang. Ji Won membaringkan kepala Haeryung di pahanya sambil mengelap keringat yang bercucuran dari tubuh Haeryung. Sedangkan Myungsoo duduk di kursi depan sambil menyalakan dan melajukan mobilnya. Selama di perjalanan, Ji Won tiadanya hentinya menyuruh Myungsoo agar melajukan mobilnya dengan cepat. Myungsoo hanya melirik Ji Won melalui kaca spion. Myungsoo pun menambah kecepatan mobilnya agar segera tiba di rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, Myungsoo menggendong Haeryung ke ruang UGD hingga beberapa suster menghampirinya. Suster menyuruh mereka untuk menunggu diluar. Ji Won menunggu diluar dengan panik. Sedangkan Myungsoo pergi meninggalkan mereka. Ji Won melihat dokter keluar dari ruang UGD. Dia pun bergegas menghampiri dokter itu.
“ Bagaimana keadaan nae dongsaeng?” Tanya Ji Won.
“ Dia hanya kelelahan saja dan stress. Saya menyarankan agar adik anda lebih banyak istirahat.” Balas dokter itu.
“ Apakah saya boleh melihat keadaan nae dongsaeng, dokter?” Tanya Ji Won.
“ Nde. Silahkan! Kalau begitu saya pamit karena masih banyak pasien yang perlu saya periksa.” Pamit dokter itu.
“ Ah, nde. Kamsahamnida, dokter.” Kata Ji Won.

Ji Won masuk ke kamar inap untuk memastikan keadaan Haeryung. Dia membelalakan mtanya tak percaya ketika melihat Haeryung sedang mengganti pakaian pasien dengan pakaian yang dikenakan olehnya tadi.
“ Apakah kau akan pergi? Geunde, dokter menyuruhmu untuk istirahat.” Tanya Ji Won sambil menghampiri Haeryung.
“ Kau tak perlu berakting peduli seperti ini disaat hanya ada kita berdua saja.” Balas Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Mwo? Bussunsuriya? Geunyang, mengkhawatirkan keadaanmu itu saja.” Tanya Ji Won tak mengerti.
“ Aku tidak butuh perhatian darimu karena aku tidak akan memberikan kebebasan satu hari pun padamu. Aku tidak akan membiarkanmu untuk menguasai perusahaan saat aku berada di rumah sakit ini.” Kata Haeryung penuh penekanan.
“ Mwo? Bussunsuriya? Apakah kau menganggapku seperti itu selama ini? Apakah kau tidak bisa melihat rasa peduliku ini disaat kau sedang jatuh sakit? Bagaimana pun aku telah menganggapmu sebagai nae dongsaeng.” Tanya Ji Won tak mengerti.
“ Aku harus pergi sekarang.” Kata Haeryung sambil meninggalkan Ji Won yang terlihat kaget dengan perkataannya.

Haeryung berjalan untuk menemui suster yang telah merawatnya tadi. Dia bertanya sesuatu pada suster itu. Dia mengeluarkan smirknya setelah mendapatkan jawaban dari suster itu. dia mengeluarkan ponsel dalam tas miliknya lalu menelepon seseorang untuk menemuinya. Dia pergi dari rumah sakit dengan menggunakan taksi. Dia kembali ke butik untuk mengambil mobilnya yang berada di seberang butik itu. Dia bertanya pada orang yang melihat saat dia sedang pingsan. Dia tersenyum manis ketika mendengar jawaban dari orang itu. Dia bergegas pergi menuju restoran Cheongdamdong untuk bertemu dengan seseorang yang telah diteleponnya tadi.
“ Apakah kau telah lama menungguku, Taemin oppa.” Kata Haeryung sambil duduk.
“ Ani. Geunde, mengapa kau ingin bertemu denganku disini? Mengapa tidak di rumahmu saja?” Tanya Taemin.
“ Aku mengajakmu untuk bertemu disini karena aku ingin oppa menyelidiki seseorang untukku.” Kata Haeryung sambil minum.
“ Apa yang harusku selidiki? Apakah laporan keuangan di perusahaan?” Tanya Taemin.
“ Ani. Setelah selesai belanja, aku tiba-tiba pingsan didepan butik. Ku dengar ada seorang namja yang menolongku. Yang lebih membuatku terkejut ternyata namja itu mengenal Ji Won. Aku ingin oppa menyelidiki namja itu.” Jelas Haeryung.
“ Araseo. Aku akan menyelidikinya. Geunde, apakah penyakitmu kambuh lagi? Apakah mereka mengetahui penyakitmu?” Tanya Taemin.
“ Aku tidak sebodoh itu, oppa. Setelah aku sadar, aku menyuruh dokter untuk berbohong mengenai penyakitku sebenarnya. Aku tidak ingin yeoja itu mengetahui kelemahanku saat ini. Aku tidak akan membiarkan perusahaan yang telah dibangun oleh keluargaku jatuh ke tangannya begitu saja.” Jelas Haeryung.
“ Kau benar-benar yeoja berhati dingin. Geunde, apakah kau sudah makan?” Tanya Taemin.
“ Ani. Aku belum makan setelah pulang dari kantor tadi. Apakah oppa ingin mentraktirku?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.
“ Araseo. Aku akan mentraktirmu.” Kata Taemin lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan.
“ Geunde, bagaimana dengan jadwal pertemuanku dengan pelanggan itu?” Tanya Haeryung.
“ Kau akan bertemu dengannya besok. Tepat pada jam makan siang.” Kata Taemin.
“ Araseo. Aku sudah tidak sabar ingin menunjukan sosok direktur di perusahaan Hae San seperti diriku ini. Aku ingin melihat pemenangnya. Apakah diriku atau pelanggan itu yang akan keluar sebagai pemenangnya.” Kata Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Yak, bisakah kau menyembunyikan smirkmu itu bila sedang bersamaku?” Tanya Taemin tak terima.
“ Waeyo? Apakah kau takut, oppa?” Tanya Haeryung sambil tertawa kecil.
“ Nde. Aku sangat takut melihatnya. Jadi, saat bersamaku lebih baik kau tersenyum manis atau tertawa kecil seperti ini.” Kata Taemin.
“ Waeyo? Apakah aku sangat cantik ketika aku sedang tersenyum manis atau tertawa kecil seperti ini?” Goda Haeryung.
“ Nde. Kau sangat cantik saat seperti ini.” Puji Taemin.
“ Mwo? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Geure, bila seperti itu maka aku akan menjadi yeoja berhati dingin lagi agar oppa tidak menyukai bahkan mengagumi kecantikanku ini. Aku sangat kasihan pada namja yang berada diluar sana. Jika mereka tahu bahwa oppa menyukaiku.” Goda Haeryung.
“ Mwo? Neo micheosseo? Apakah kau benar-benar menganggapku menyukai namja?” Tanya Taemin tak terima.
“ Nde. Waeyo? Bahkan saat ini oppa tidak mempunyai yeojachingu. Apa namanya kalau oppa tidak menyukai seorang yeoja? Oppa menyukai seorang namja.” Kata Haeryung sambil tertawa kecil.
“ Tertawalah hingga kau puas!” Kata Taemin dengan kesalnya.
“ Mianhae, oppa. Kita makan sekarang, kajja!” Ajak Haeryung.

Setelah makan, mereka pulang ke rumah masing-masing. Setibanya di rumah, Haeryung masuk ke kamarnya tanpa menyapa Ji Won maupun ayahnya. Dia masuk ke kamar mandi lalu mandi. Setelah mandi, dia memakai pakaian tidurnya lalu berbaring di ranjang sambil memejamkan matanya. Sedangkan Taemin terlihat menelepon seseorang untuk menyuruh menyelidiki hubungan antara Ji Won dengan Myungsoo pada orang itu. Setelah menelepon, dia beranjak menuju ranjangnya lalu berbaring dan tidur.

At 7.00 a.m.

Haeryung terbangun dari tidurnya karena suara alarm dari ponselnya yang begitu nyaring. Dia membuka matanya sambil beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Setelah mandi, dia mengenakan pakaian kantornya. Dia keluar dari kamarnya lalu turun ke bawah untuk menuju ke ruang makan. Dia melihat ayahnya dan Ji Won telah menunggunya. Di duduk di kursi yang kosong. Dia menyantap makanan itu dengan malas. Suasana terasa hening diantara mereka hingga Ji Won memulai pembicaraan.
“ Bagaimana keadaanmu?” Tanya Ji Won.
“ Aku baik-baik saja.” Balas Haeryung.
“ Bussunsuriya, Ji Won? Kau terlihat mencemaskan keadaan Haeryung.” Tanya Tuan Na.
“ Dia harus banyak istirahat, appa. Dia sempat dirawat di rumah sakit kemarin karena terlalu kelelahan.” Jelas Ji Won.
“ Benarkah yang dikatakan oleh neo onnie, Haeryung?” Tanya Tuan Na pada Haeryung.
“ Nde, appa. Aku baik-baik saja sekarang setelah meminum obat yang diberikan oleh dokter. Geunde, aku dengar dari suster bahwa ada seorang namja yang membawaku ke rumah sakit? Siapakah nama namja itu? Ku dengar kalian saling mengenal.” Tanya Haeryung sambil menatap tajam pada Ji Won sedangkan Ji Won terkejut bukan main ketika mendengarnya.
“ Aku sama sekali tidak mengenalnya. Dia hanyalah seorang namja yang kebetulan lewat saat kau pingsan. Setelah mengantarkanmu ke rumah sakit, dia meminta padaku untuk memberikan bayaran dengan harga yang tinggi padanya. Apalagi setelah dia mengetahui latar belakangmu.” Elak Ji Won.
“ Jeongmal? Mengapa ada namja seperti itu di dunia ini? Tega-teganya dia memeras keluarga dari orang yang telah ditolong olehnya.” Marah Tuan Na.
“ Aku akan mengurus semua ini, appa. Aku tidak akan membiarkan nama baik Haeryung tercemar begitu saja.” Kata Ji Won sambil tersenyum sedangkan Haeryung mengeluarkan smirknya.
“ Kau harus mengucapkan terimakasih pada neo onnie. Dia telah berjasa untuk menjaga nama baikmu.” Kata Tuan Na pada Haeryung.
“ Araseo. Kamsahamnida, onnie. Aku harus pergi ke kantor sekarang. Aku tidak ingin terlambat.” Pamit Haeryung lalu meninggalkan mereka.

“ Siapakah namja itu? Mengapa dia terlihat menyembunyikan namja itu? Ataukah namja itu sangat berharga baginya. Sepertinya dia mulai menunjukkan dirinya yang sebenarnya. Permainan baru akan dimulai, Kim Ji Won.” Pikir Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.





TBC


Tidak ada komentar: