[SERIES]
Love and Revenge Part 1
Title : Love and Revenge Part 1
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong
Author POV
Di
sebuah kamar resort terdapat sepasang namja dan yeoja yang sedang tidur. Terlihat
sang yeoja memeluk sang namja dalam tidurnya. Sang namja terbangun dari
tidurnya sambil mengedipkan matanya beberapa kali. Dia melepaskan tangan yeoja
itu dari tubuhnya dengan pelan-pelan. Dia beranjak dari ranjangnya sambil
mengambil celananya yang berserakan di lantai lalu memakainya. Dia mengambil
segelas wine lalu berjalan menuju
jendela. Sang yeoja pun terbangun dari tidurnya. Masih memejamkan matanya, dia
mencari keberadaan sang namja dengan tangannya. Dia membuka matanya ketika dia
merasakan bahwa sang namja tidak ada disampingnya. Dia mencari sosok sang namja
di sekelilingnya. Dia tersenyum ketika sosok sang namja itu sedang berdiri
sambil menghadap kearah luar jendela. Dia beranjak dari ranjangnya sambil
memakai selimut untuk menutupi tubuhnya. Dia menghampiri dan memeluk sang namja
dari belakang.
“
Mengapa kau tidak membangunkanku, oppa?” Tanyanya sambil menciumi tubuh sang
namja itu.
“
Kau terlihat sangat lelah, Eunji-a.” Kata namja itu sambil melepaskan tangan
Eunji dari tubuhnya.
“
Waeyo? Mengapa kau melepaskan pelukanku?” Tanya Eunji tak mengerti.
“
Aku rasa hubungan kita sampai disini. Apakah kau mempunyai permintaan
terakhir?” Tanya namja itu sambil mengambil pakaiannya yang berserakan di
lantai lalu memakainya.
“
MWO? NEO MICHEOSSEO? KAU MENGAKHIRI HUBUNGAN KITA SETELAH KAU MENCUMBUKU.”
Teriak Eunji tak terima.
“
Araseo. Bila kau tidak mempunyai permintaan maka aku akan pergi sekarang.” Kata
namja itu sambil mengambil jaketnya lalu berjalan pelan meninggalkan Eunji yang
terlihat sangat marah.
“
GEUMANE, KIM MYUNGSOO!” Teriak Eunji disela tangisannya.
“
Wae?” Tanya Myungsoo sambil menghentikan langkahnya tanpa melihat kearah Eunji.
“
Aku akan memberikan semua harta yang ku miliki padamu. Jangan tinggalkan aku
seperti ini, jebal! Saranghae, Myungso.” Kata Eunji disela tangisannya sambil
memeluk Myungsoo dari belakang.
“
Aku tidak menginginkan hartamu karena aku sudah mendapatkan yang ku inginkan.
Geunde, sebagai balasan karena kau telah mencintaiku maka aku akan memberikan
salam perpisahan untukmu.” Kata Myungsoo sambil memegang dagu Eunji.
Myungsoo
mendekatkan wajahnya perlahan-lahan pada wajah Eunji. Dia mencium bibir Eunji.
Dia menempelkan hingga melumat bibir Eunji tanpa memejamkan matanya. Sementara
Eunji memejamkan matanya sambil membalas ciuman itu. Eunji memeluk tubuh
Myungsoo hingga mereka terjatuh ke lantai tanpa melepaskan ciuman itu. Myungsoo
melepaskan ciuman itu sambil merapikan pakaiannya. Dia berdiri sambil tersenyum
pada Eunji lalu pergi meninggalkan Eunji yang masih mengatur nafasnya akibat
ciuman panas mereka. Eunji masih terbaring di lantai sambil menatap kepergian
Myungsoo yang semakin jauh dari pandangannya dan menangis.
Myungsoo
mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang. Dia berjalan keluar dari resort menuju taman. Setibanya di taman,
dia melihat seseorang yang telah menunggunya disana. Dia menghampirinya dengan
berjalan pelan-pelan sambil bersiul.
“
Apakah kau mendapatkannya?” Tanya seseorang itu.
“
Aku telah menyelesaikan tugasku. Ini tabungan hartamu yang pernah dicuri
olehnya. Kirimkan bayaranku kedalam rekeningku.” Kata Myungsoo sambil
memberikan buku tabungan pada orang itu.
“
Mwo? Bagaimana bisa dia memberikan buku ini padamu? Bahkan isinya lebih dari
tabungan milikku.” Tanya orang itu tak percaya.
“
Pekerjaan itu sangat mudah bagiku, Sungyeol.” Kata Myungsoo sambil memasukkan
kedua tangannya kedalam saku celananya.
“
Apakah kau berciuman dengannya? Ani, apakah kau bercinta dengannya? Berapa kali
kau menciumnya? Ani, berapa kali kau bercinta dengannya?” Tanya Sungyeol dengan
penasaran.
“
Menurutmu.” Balas Myungsoo sambil berjalan meninggalkan Sungyeol dengan malas.
“
YAK, AKU MENYURUHMU UNTUK MENGAMBIL SEMUA HARTAKU YANG TELAH DICURI OLEH YEOJA
ITU. BUKAN MENYURUHMU UNTUK BERCIUMAN BAHKAN BERCINTA DENGANNYA.” Teriak
Sungyeol tak terima sambil mengejar Myungsoo.
Sementara
disisi lain, seorang yeoja cantik sedang mandi di kamarnya. Tiba-tiba seorang
namja masuk ke kamarnya. Sang namja mencari sosok yeoja yang ingin ditemuinya.
Saat dia akan membuka pintu kamar mandi, sang yeoja keluar dengan menggunakan
handuk saja. Sang namja membelalakan matanya tak percaya sambil menelan
ludahnya sendiri lalu membalikkan tubuhnya untuk membelakangi yeoja itu. Sang
yeoja tersenyum sambil mengambil pakaiannya di lemari lalu memakai pakaiannya
tepat dibelakang namja itu.
“
Ada apa anda kemari?” Tanya yeoja itu.
“
Saya ingin menjemput anda karena sebenar lagi rapat akan dimulai.” Kata namja
itu.
“
Mengapa bicaramu terlihat gugup seperti itu, Taemin oppa?” Tanya yeoja itu
sambil tertawa.
“
Akhirnya kau bicara informal juga sehingga kau tidak bisa memecatku bila aku
bicara informal padamu. Yak, bisakah kau memakai pakaianmu di kamar mandi?
Bagaimana pun aku ini adalah seorang namja, Haeryung-a.” Kata Taemin.
“
Nan gwenchana. Bagiku kau adalah seorang namja yang tidak menyukai yeoja. Jadi,
aku tak perlu khawatir padamu.” Kata Haeryung.
“
Mwo? Aish jinja. Apakah kau ingin mengatakan bahwa aku menyukai namja?” Tanya
Taemin tak terima.
“
Bisa dibilang begitu. Geunde, apakah kau telah menyiapkan berkas untuk rapat
sekarang?” Tanya Haeryung sambil memakai sepatunya.
“
Nde, aku telah menyiapkannya didalam mobil. Kau bisa membacanya disana.” Kata
Taemin.
“
Araseo. Kajja!” Ajak Haeryung sambil keluar dari kamarnya.
Mereka
keluar dari rumah Haeryung. Mereka menaiki mobil untuk pergi ke kantor. Haeryung
membaca berkas untuk rapat selama di perjalanan. Dia baru menjabat sebagai
direktur di Perusahaan Hae San selama dua tahun ini. Sedangkan Taemin bekerja
sebagai pengacaranya di perusahaan. Mereka sangat dekat karena ayah mereka
saling berteman. Setibanya di kantor, mereka disambut oleh para pegawai yang
memberikan hormat pada Haeryung. Haeryung menanggapinya sambil tersenyum dan
terus berjalan menuju ruang rapat. Mereka pun melakukan rapat.
Beberapa
jam kemudian, rapat itu berakhir. Haeryung pergi ke ruangannya sedangkan Taemin
mengikutinya di belakang. Setibanya di ruangannya, Haeryung duduk di kursinya.
Taemin memberikan beberapa berkas pada Haeryung.
“
Wae? Mengapa anda masih disini?” Tanya Haeryung.
“
Beberapa pelanggan di perusahaan kita banyak yang pergi.” Kata Taemin.
“
Wae? Apakah terjadi sesuatu yang tidak saya ketahui?” Tanya Haeryung.
“
Saat anda pergi melakukan survey ke Jepang, ada pelanggan yang mengklaim produk
tas yang dikeluarkan oleh perusahaan ini? Pelanggan itu mengatakan bahwa
perusahaan kita menjual produk tas imitasi dan menuntut ganti rugi.” Jelas
Taemin.
“
Araseo. Saya ingin bertemu dengan pelanggan itu. Buatkan jadwal untuk pertemuan
kami, jebal!” Kata Haeryung sambil memeriksa berkas itu.
“
Araseo. Kalau begitu saya pamit untuk keluar.” Kata Taemin sedangkan Haeryung
hanya menganggukkan kepalanya saja.
Kini
jam telah menunjukan pukul 05.00 p.m. Haeryung menyimpan berkas yang telah
ditandatanganiinya diatas meja. Dia mengambil dan memakai mantelnya lalu
mengambil tas miliknya. Dia keluar dari gedung kantor menuju parkiran mobilnya.
Dia masuk ke mobil lalu melajukan mobilnya menuju ke butik. Setibanya di butik,
dia memilih pakaian dan sepatu. Saat dia sedang mencoba sepatunya, dia melihat
sepasang sepatu dihadapannya. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat pemilik
sepatu itu.
“
Aku tidak menyangka bahwa kita akan bertemu disini. Bagaimana dengan hasil
rapat pagi tadi?” Tanya yeoja itu.
“
Hasilnya sangat memuaskan. Geunde, apakah kau pergi kesini sendirian? Apakah
kau tidak bersama dengan pengawalmu itu, Kim Ji Won-ssi?” Tanya Haeryung sambil
melihat ke sekelilingnya.
“
Aku bukanlah anak kecil yang perlu untuk dikawal kemanapun aku pergi.” Balas Ji
Won.
“
Araseo. Puaskanlah dirimu untuk berbelanja! Aku tidak bisa menjamin bahwa kau
akan tetap tinggal di rumahku setelah aku menjadi Presdir di Hae San.” Bisik
Haeryung pada telinga Ji Won sambil menepuk bahu Ji Won dengan pelan lalu
keluar dari butik.
Haeryung
berjalan sambil mengeluarkan smirknya. Namun, tiba-tiba kepala bahkan dadanya terasa
sangat sakit. Dia berusaha berjalan dengan pelan sambil memegang kepalanya
dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya memegang dadanya. Namun, dia tidak
sanggup lagi untuk berjalan bahkan dia menabrak seorang namja didepannya. Lebih
tepat posisinya seperti memeluk namja itu.
“
Aku tidak keberatan dengan ini. Geunde, ini adalah tempat umum dan kita berada
di jalan, agashi. Aku tahu bahwa aku sangat tampan. Tapi caramu untuk merayuku
seperti ini sungguh berlebihan. Sebaiknya kau mengatakan perasaanmu padaku dan
memintaku untuk berkencan denganmu. Apakah kau mendengarkanku, agashi?” Tanya
namja itu.
Karena
merasa diabaikan, akhirnya namja itu melepaskan pelukan yeoja didepannya ini
untuk melihat wajah sang yeoja. Dia membelalakan matanya ketika melihat wajah
yeoja itu dipenuhi oleh keringat bahkan suhu tubuhnya sangat dingin. Dia
berusaha untuk membangunkan yeoja itu sambil menepuk pelan wajah yeoja itu. Dia
melihat sepasang sepatu yeoja dihadapannya. Sang yeoja meneriaki nama yeoja
yang sedang terbaring dalam pangkuannya. Sang yeoja itu pun berjongkok. Pada
waktu yang bersamaan, dia dan sang yeoja itu saling menatap. Dia membelalakan
matanya tak percaya ketika melihat wajah sang yeoja itu. Beberapa menit
kemudian, mereka dikerumuni oleh banyak orang.
“
Haeryung… Haeryung… Haeryung… Haeryung… Haeryung… Haeryung…” Panik Ji Won sambil
memegang wajah Haeryung.
“
Bagaimana bisa kau berhubungan dengan yeoja ini?” Tanya namja itu namun Ji Won
terdiam.
“
JAWAB PERTANYAANKU! APA HUBUNGANMU DENGAN YEOJA INI?” Teriak namja itu.
“
Dia adalah saudaraku. Lebih tepatnya saudara tiriku. Meskipun aku bukanlah
kakak kandungnya. Geunde, dia adalah anak dari ayah angkatku.” Kata Ji Won.
“
Apakah yeoja ini sedang sakit parah?” Tanya namja itu namun Ji Won lagi-lagi
diam.
“
JAWAB PERTANYAANKU! MENGAPA KAU DIAM SAJA? BUKANKAH KAU SAUDARANYA? APAKAH KAU
TIDAK MENGETAHUI BAHWA SAUDARAMU INI SEDANG SAKIT PARAH?” Teriak namja itu.
“
Molla. Aku tidak mengetahuinya. Kita harus ke rumah sakit sekarang. Myungsoo-ssi,
bantu aku membawa Haeryung ke dalam mobil! Mobilku ada di ujung sana.” Kata Ji
Won sambil menunjukkan kearah mobilnya.
Myungsoo
langsung menggendong dan membawa Haeryung ke mobil itu tanpa banyak bicara. Ji
Won membuka pintu mobilnya dengan panik. Myungsoo memasukkan Haeryung ke kursi
belakang mobil. Ji Won pun mengikutinya lalu duduk di kursi belakang. Ji Won
membaringkan kepala Haeryung di pahanya sambil mengelap keringat yang
bercucuran dari tubuh Haeryung. Sedangkan Myungsoo duduk di kursi depan sambil
menyalakan dan melajukan mobilnya. Selama di perjalanan, Ji Won tiadanya
hentinya menyuruh Myungsoo agar melajukan mobilnya dengan cepat. Myungsoo hanya
melirik Ji Won melalui kaca spion. Myungsoo pun menambah kecepatan mobilnya
agar segera tiba di rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, Myungsoo menggendong
Haeryung ke ruang UGD hingga beberapa suster menghampirinya. Suster menyuruh
mereka untuk menunggu diluar. Ji Won menunggu diluar dengan panik. Sedangkan
Myungsoo pergi meninggalkan mereka. Ji Won melihat dokter keluar dari ruang
UGD. Dia pun bergegas menghampiri dokter itu.
“
Bagaimana keadaan nae dongsaeng?” Tanya Ji Won.
“
Dia hanya kelelahan saja dan stress. Saya menyarankan agar adik anda lebih
banyak istirahat.” Balas dokter itu.
“
Apakah saya boleh melihat keadaan nae dongsaeng, dokter?” Tanya Ji Won.
“
Nde. Silahkan! Kalau begitu saya pamit karena masih banyak pasien yang perlu
saya periksa.” Pamit dokter itu.
“
Ah, nde. Kamsahamnida, dokter.” Kata Ji Won.
Ji
Won masuk ke kamar inap untuk memastikan keadaan Haeryung. Dia membelalakan
mtanya tak percaya ketika melihat Haeryung sedang mengganti pakaian pasien
dengan pakaian yang dikenakan olehnya tadi.
“
Apakah kau akan pergi? Geunde, dokter menyuruhmu untuk istirahat.” Tanya Ji Won
sambil menghampiri Haeryung.
“
Kau tak perlu berakting peduli seperti ini disaat hanya ada kita berdua saja.”
Balas Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“
Mwo? Bussunsuriya? Geunyang, mengkhawatirkan keadaanmu itu saja.” Tanya Ji Won
tak mengerti.
“
Aku tidak butuh perhatian darimu karena aku tidak akan memberikan kebebasan
satu hari pun padamu. Aku tidak akan membiarkanmu untuk menguasai perusahaan
saat aku berada di rumah sakit ini.” Kata Haeryung penuh penekanan.
“
Mwo? Bussunsuriya? Apakah kau menganggapku seperti itu selama ini? Apakah kau
tidak bisa melihat rasa peduliku ini disaat kau sedang jatuh sakit? Bagaimana
pun aku telah menganggapmu sebagai nae dongsaeng.” Tanya Ji Won tak mengerti.
“
Aku harus pergi sekarang.” Kata Haeryung sambil meninggalkan Ji Won yang
terlihat kaget dengan perkataannya.
Haeryung
berjalan untuk menemui suster yang telah merawatnya tadi. Dia bertanya sesuatu
pada suster itu. Dia mengeluarkan smirknya setelah mendapatkan jawaban dari
suster itu. dia mengeluarkan ponsel dalam tas miliknya lalu menelepon seseorang
untuk menemuinya. Dia pergi dari rumah sakit dengan menggunakan taksi. Dia
kembali ke butik untuk mengambil mobilnya yang berada di seberang butik itu.
Dia bertanya pada orang yang melihat saat dia sedang pingsan. Dia tersenyum
manis ketika mendengar jawaban dari orang itu. Dia bergegas pergi menuju
restoran Cheongdamdong untuk bertemu dengan seseorang yang telah diteleponnya
tadi.
“
Apakah kau telah lama menungguku, Taemin oppa.” Kata Haeryung sambil duduk.
“
Ani. Geunde, mengapa kau ingin bertemu denganku disini? Mengapa tidak di
rumahmu saja?” Tanya Taemin.
“
Aku mengajakmu untuk bertemu disini karena aku ingin oppa menyelidiki seseorang
untukku.” Kata Haeryung sambil minum.
“
Apa yang harusku selidiki? Apakah laporan keuangan di perusahaan?” Tanya
Taemin.
“
Ani. Setelah selesai belanja, aku tiba-tiba pingsan didepan butik. Ku dengar
ada seorang namja yang menolongku. Yang lebih membuatku terkejut ternyata namja
itu mengenal Ji Won. Aku ingin oppa menyelidiki namja itu.” Jelas Haeryung.
“
Araseo. Aku akan menyelidikinya. Geunde, apakah penyakitmu kambuh lagi? Apakah
mereka mengetahui penyakitmu?” Tanya Taemin.
“
Aku tidak sebodoh itu, oppa. Setelah aku sadar, aku menyuruh dokter untuk
berbohong mengenai penyakitku sebenarnya. Aku tidak ingin yeoja itu mengetahui
kelemahanku saat ini. Aku tidak akan membiarkan perusahaan yang telah dibangun
oleh keluargaku jatuh ke tangannya begitu saja.” Jelas Haeryung.
“
Kau benar-benar yeoja berhati dingin. Geunde, apakah kau sudah makan?” Tanya
Taemin.
“
Ani. Aku belum makan setelah pulang dari kantor tadi. Apakah oppa ingin
mentraktirku?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.
“
Araseo. Aku akan mentraktirmu.” Kata Taemin lalu memanggil pelayan untuk
memesan makanan.
“
Geunde, bagaimana dengan jadwal pertemuanku dengan pelanggan itu?” Tanya
Haeryung.
“
Kau akan bertemu dengannya besok. Tepat pada jam makan siang.” Kata Taemin.
“
Araseo. Aku sudah tidak sabar ingin menunjukan sosok direktur di perusahaan Hae
San seperti diriku ini. Aku ingin melihat pemenangnya. Apakah diriku atau
pelanggan itu yang akan keluar sebagai pemenangnya.” Kata Haeryung sambil
mengeluarkan smirknya.
“
Yak, bisakah kau menyembunyikan smirkmu itu bila sedang bersamaku?” Tanya
Taemin tak terima.
“
Waeyo? Apakah kau takut, oppa?” Tanya Haeryung sambil tertawa kecil.
“
Nde. Aku sangat takut melihatnya. Jadi, saat bersamaku lebih baik kau tersenyum
manis atau tertawa kecil seperti ini.” Kata Taemin.
“
Waeyo? Apakah aku sangat cantik ketika aku sedang tersenyum manis atau tertawa
kecil seperti ini?” Goda Haeryung.
“
Nde. Kau sangat cantik saat seperti ini.” Puji Taemin.
“
Mwo? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Geure, bila seperti itu maka aku akan
menjadi yeoja berhati dingin lagi agar oppa tidak menyukai bahkan mengagumi
kecantikanku ini. Aku sangat kasihan pada namja yang berada diluar sana. Jika
mereka tahu bahwa oppa menyukaiku.” Goda Haeryung.
“
Mwo? Neo micheosseo? Apakah kau benar-benar menganggapku menyukai namja?” Tanya
Taemin tak terima.
“
Nde. Waeyo? Bahkan saat ini oppa tidak mempunyai yeojachingu. Apa namanya kalau
oppa tidak menyukai seorang yeoja? Oppa menyukai seorang namja.” Kata Haeryung
sambil tertawa kecil.
“
Tertawalah hingga kau puas!” Kata Taemin dengan kesalnya.
“
Mianhae, oppa. Kita makan sekarang, kajja!” Ajak Haeryung.
Setelah
makan, mereka pulang ke rumah masing-masing. Setibanya di rumah, Haeryung masuk
ke kamarnya tanpa menyapa Ji Won maupun ayahnya. Dia masuk ke kamar mandi lalu
mandi. Setelah mandi, dia memakai pakaian tidurnya lalu berbaring di ranjang
sambil memejamkan matanya. Sedangkan Taemin terlihat menelepon seseorang untuk menyuruh
menyelidiki hubungan antara Ji Won dengan Myungsoo pada orang itu. Setelah
menelepon, dia beranjak menuju ranjangnya lalu berbaring dan tidur.
At 7.00 a.m.
Haeryung
terbangun dari tidurnya karena suara alarm dari ponselnya yang begitu nyaring.
Dia membuka matanya sambil beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Setelah
mandi, dia mengenakan pakaian kantornya. Dia keluar dari kamarnya lalu turun ke
bawah untuk menuju ke ruang makan. Dia melihat ayahnya dan Ji Won telah
menunggunya. Di duduk di kursi yang kosong. Dia menyantap makanan itu dengan
malas. Suasana terasa hening diantara mereka hingga Ji Won memulai pembicaraan.
“
Bagaimana keadaanmu?” Tanya Ji Won.
“
Aku baik-baik saja.” Balas Haeryung.
“
Bussunsuriya, Ji Won? Kau terlihat mencemaskan keadaan Haeryung.” Tanya Tuan
Na.
“
Dia harus banyak istirahat, appa. Dia sempat dirawat di rumah sakit kemarin
karena terlalu kelelahan.” Jelas Ji Won.
“
Benarkah yang dikatakan oleh neo onnie, Haeryung?” Tanya Tuan Na pada Haeryung.
“
Nde, appa. Aku baik-baik saja sekarang setelah meminum obat yang diberikan oleh
dokter. Geunde, aku dengar dari suster bahwa ada seorang namja yang membawaku
ke rumah sakit? Siapakah nama namja itu? Ku dengar kalian saling mengenal.”
Tanya Haeryung sambil menatap tajam pada Ji Won sedangkan Ji Won terkejut bukan
main ketika mendengarnya.
“
Aku sama sekali tidak mengenalnya. Dia hanyalah seorang namja yang kebetulan
lewat saat kau pingsan. Setelah mengantarkanmu ke rumah sakit, dia meminta
padaku untuk memberikan bayaran dengan harga yang tinggi padanya. Apalagi
setelah dia mengetahui latar belakangmu.” Elak Ji Won.
“
Jeongmal? Mengapa ada namja seperti itu di dunia ini? Tega-teganya dia memeras
keluarga dari orang yang telah ditolong olehnya.” Marah Tuan Na.
“
Aku akan mengurus semua ini, appa. Aku tidak akan membiarkan nama baik Haeryung
tercemar begitu saja.” Kata Ji Won sambil tersenyum sedangkan Haeryung
mengeluarkan smirknya.
“
Kau harus mengucapkan terimakasih pada neo onnie. Dia telah berjasa untuk
menjaga nama baikmu.” Kata Tuan Na pada Haeryung.
“
Araseo. Kamsahamnida, onnie. Aku harus pergi ke kantor sekarang. Aku tidak
ingin terlambat.” Pamit Haeryung lalu meninggalkan mereka.
“ Siapakah namja itu? Mengapa dia
terlihat menyembunyikan namja itu? Ataukah namja itu sangat berharga baginya. Sepertinya
dia mulai menunjukkan dirinya yang sebenarnya. Permainan baru akan dimulai, Kim
Ji Won.” Pikir Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar