Selasa, 31 Maret 2015

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 1

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 1
Title                 : The Love Story of Five Men Part 1
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance and Married Life
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah


Di sebuah club berkumpulah lima pria tampan sedang menikmati alunan musik DJ. Mereka sangat terkenal karena ketampanan yang dimilikinya. Mereka adalah Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, dan Lee Taemin. Beberapa dari mereka adalah seorang penguasaha sukses. Cho Kyuhyun adalah seorang anak tunggal sekaligus pewaris perusahaan grup Cho Corp. Kim Myungsoo adalah seorang dosen di Universitas Dongguk sekaligus bartender di The Grace Club. Kim Soo Hyun adalah seorang penguasaha sukses yang mendirikan perusahaan grup Taeyang. Lee Donghae adalah seorang profesor muda sekaligus pewaris tunggal rumah sakit Myungwoon. Sedangkan Lee Taemin adalah seorang musisi solo terkenal di Seoul.



“ Ku dengar bahwa kau akan dijodohkan. Apakah berita itu adalah benar?” Tanya Myungsoo pada Kyuhyun sambil membersihkan gelas wine.
“ Aku tidak menyangka bahwa berita itu menyebar sangat cepat. Berikan aku segelas vodka!” Pinta Kyuhyun pada Myungsoo.
“ Nugu?” Tanya Donghae.
“ Molla. Kami belum bertemu secara resmi. Geunde, omma telah mengatur pertemuanku dengannya besok.” Ujar Kyuhyun.
“ Bagaimana kalau yeoja itu sangat jelek? Apakah kau akan meneruskan perjodohan itu?” Tanya Myungsoo sambil memberikan segelas vodka pada Kyuhyun.
“ Itu tidak mungkin terjadi. Omma lebih mengerti tipe yeoja idamanku.” Ujar Kyuhyun sambil menerima lalu meneguk vodka itu.
“ Bagaimana dengan Jiyeon? Kau telah berpacaran dengannya selama 2 tahun ini. Apakah kau akan melepaskannya begitu saja?” Tanya Soo Hyun.
“ Molla. Aku sangat mencintainya. Geunde, orang tuaku tidak merestui hubungan kami karena dia adalah seorang anak dari pemilik toko bunga kecil.” Ujar Kyuhyun dengan lesu.
“ Kau harus mempertimbangkan semuanya, Kyu. Jangan sampai kau menyesal pada akhirnya!” Saran Taemin.
“ Aku harus pulang sekarang. Jika tidak, maka omma akan memukulku karena besok adalah pertemuan penting baginya. Annyeong.” Pamit Kyuhyun lalu keluar dari clubbing.
“ Aku sangat penasaran yeoja yang akan dijodohkan dengannya. Bagaimana kalau yeoja itu lebih cantik dari Jiyeon? Apa yang akan dia lakukan? Jika yeoja itu benar-benar cantik dan Kyuhyun tidak mencintainya, maka akulah yang akan merebut calon istrinya itu. Yeoja itu pastilah anak konglomerat seperti Kyuhyun. Aku bisa menjadi kaya raya dalam sekejap dengan menunjukan ketampananku ini.” Ujar Myungsoo dengan bangganya.
“ Jangan bermimpi terlalu jauh! Bagaimana kalau yeoja itu sangat jelek? Meskipun dia anak konglomerat. Geunde, apakah kau yakin akan memiliki yeoja itu?” Goda Taemin.
“ Ani. Itu tidak mungkin. Kau membuatku takut dan merinding seperti ini bahkan aku tidak sanggup membayangkannya.” Ujar Myungsoo sambil memegang lehernya sedangkan Taemin, Soo Hyun dan Donghae tertawa.

Hari yang ditunggu oleh Kyuhyun pun tiba. Kini ia berada di dalam sebuah mobil seperti seorang supir. Sedangkan ibunya duduk di kursi belakang layaknya pemilik mobil itu. Ia menggerutu kesal dengan perlakuan ibunya itu. Mereka pun tiba di sebuah restoran yang menjadi tempat pertemuannya dengan calon istrinya. Seorang pelayan menghampiri mereka lalu menunjukan ruangan yang telah dipesan. Setelah pelayan itu membuka pintu ruangan, ia melihat seorang wanita paruh baya menyambut mereka sambil tersenyum.
“ Jeongmal mianhae. Sepertinya putriku sedikit terlambat. Bagaimana kabarmu, Kyuhyun-ya? Sudah lama kita tidak bertemu. Terakhir kita bertemu sejak kau masih SMP. Ternyata kau tumbuh dewasa dan tampan seperti ini. Padahal aku masih mengingat dengan jelas bahwa kau adalah namja cengeng yang selalu berlindung dibalik putriku.” Ujar wanita paruh baya sambil tertawa dihadapannya.
“ Mwo? Bagaimana bisa ahjumma ini mengetahui masa kecilku itu? Aish jinja, sungguh memalukan. Geunde, siapakah sebenarnya anak ahjumma ini? Membuatku penasaran saja. Aku benar-benar tidak bisa mengingatnya.” Pikirnya sambil mencoba mengingat gadis masa kecilnya itu. “ Jeongmalyo? Geunde, saya tidak mengingatnya.” Elaknya untuk menutupi rasa malunya.
“ Nan gwenchana. Mungkin kau sudah lupa.” Ujar wanita paruh baya itu.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Semua mata tertuju pada arah pintu termasuk Kyuhyun. Saat pintu itu terbuka, ia melihat sosok wanita yang sangat cantik dan sexy masuk sambil tersenyum. Wanita itu memberikan salam hormat pada mereka bahkan meminta maaf atas keterlambatannya. Matanya terus mengikuti arah wanita itu hingga wanita itu duduk di hadapannya. Ia menatap tajam pada wanita itu. Namun, ia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat wanita itu mengabaikannya.
“ Kyu, otte? Apakah yeoja pilihan omma kali ini sesuai dengan tipe idamanmu?” Bisik Nyonya Cho padanya.
“ Kurang lebih.” Bisiknya sambil mendelik wanita itu dari ujung rambut hingga dadanya. Ia merasa takjub ketika melihat dada wanita itu. Saat ia melihat ke wajah wanita itu lagi, betapa terkejutnya ia ketika melihat wanita itu sedang menatapnya tajam.
“ Dia adalah putriku. Namanya adalah Kim Dasom. Apakah kau mengingatnya, Kyuhyun-ya?” Tanya Nyonya Kim padanya.
“ Bagaimana mungkin Kim Dasom yang ku kenal dulu adalah dia? Kim Dasom adalah yeoja setengah namja. Aku masih mengingatnya dengan jelas bahkan penampilan buruknya. Geunde, bagaimana mungkin dia bisa berubah secantik ini? Bahkan aku hampir tidak mengenalinya.” Pikirnya tak percaya sambil melihat penampilan Dasom sekarang.
“ Sudah lama tidak bertemu denganmu, Kyu. Bagaimana kabarmu?” Tanya Dasom.
“ Kabarku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?” Tanya Kyuhyun.
“ Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja.” Jawab Dasom.

Setelah perkenalan singkat itu, mereka mulai makan bersama. Orang tua mereka membicarakan tanggal pernikahan. Sedangkan mereka hanya mendengarkan saja disela makan mereka. Kyuhyun sempat melihat wajah Dasom beberapa kali. Ia melihat raut wajah Dasom seperti raut wajahnya yang terlihat enggan untuk menerima perjodohan itu. Akhirnya mereka selesai makan bersama. Orang tua mereka meninggalkan mereka hanya berdua saja. Mereka merasa canggung satu sama lain hingga ia mengajak Dasom untuk pergi ke taman dan berjalan-jalan disekitar taman.
“ Dasom adalah cinta pertamaku. Meskipun aku menganggapnya sebagai yeoja setengah namja. Geunde, aku begitu mengaguminya dulu sebelum mengenal Jiyeon.” Pikirnya sambil menatap Dasom yang sedang berjalan disampingnya.
“ Waeyo?” Tanya Dasom sambil menghentikan langkahnya dan melihat wajahnya.
“ Ada apa dengan raut wajahmu? Kau terlihat enggan untuk menerima perjodohan ini.” Tanyanya langsung untuk menjawab rasa penasarannya.
“ Lalu bagaimana denganmu? Raut wajahmu sama sepertiku. Mengapa kau menerima perjodohan ini?” Tanya Dasom.
“ Mwo? Dia ternyata lebih pintar memutarbalikan pertanyaanku? Ottokke? Apa yang harus ku jawab? Apakah aku bicara yang sebenarnya saja padanya bahwa aku telah mempunyai yeojachingu?” Pikirnya sambil menatap Dasom tak percaya.
“ Mengapa kau menatapku seperti itu? Apakah kau telah mempunyai yeojachingu? Apakah kau sangat mencintainya? Kau tidak perlu menjawab pertanyaanku ini. Jika pertanyaanku ini mengganggumu.” Tanya Dasom sambil menatap bintang di langit.
“ Sebenarnya aku telah mempunyai yeojachingu. Aku sangat mencintainya. Geunde, aku tidak bisa menolak perjodohan ini. Aku ingin menyelamatkannya karena appa pernah menyuruh anak buahnya untuk menyakitinya bahkan keluarganya.” Jelasnya.
“ Araseo. Kita tetap melanjutkan pernikahan ini hingga akhir.” Ujar Dasom.
“ Apa yang kau pikirkan sebenarnya? Bukankah kau menolak pernikahan ini? Geunde, mengapa kau akan tetap melanjutkannya?” Tanyanya tak mengerti sambil mengernyitkan keningnya.
“ Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku menolak pernikahan ini.” Ujar Dasom.
“ Jangan bilang bahwa kau menyukaiku?” Tanyanya untuk memastikan.
“ Apakah kau sedang bercanda? Aku memang menyukaimu. Geunde, sebagai namja cengeng yang selalu bersembunyi dibelakangku.” Ujar Dasom sambil tertawa.
“ Mwo? Mengapa kau masih mengingat itu? Aku telah berubah bahkan banyak yeoja yang tergila-gila padaku. Berikan aku sebuah alasan! Mengapa kau menerima perjodohan ini?” Tanyanya penasaran.
“ Aku tidak bisa mengatakannya padamu sekarang. Geunde, aku akan menjadi temanmu. Aku harus pulang sekarang.” Pamit Dasom.
“ Chankaman, Dasom-ssi! Aku akan mengantarmu pulang.” Katanya sambil menahan tangan Dasom.
“ Tidak perlu. Aku membawa mobil sendiri. Jangan memanggilku seformal itu karena aku akan menjadi istrimu sebentar lagi! Annyeong.” Pamit Dasom lalu pergi meninggalkannya yang masih tercengang.
“ Apa yang dia pikirkan sebenarnya? Aku telah mengatakan padanya bahwa aku telah mempunyai yeojachingu. Geunde, mengapa dia tetap ingin melanjutkan perjodohan ini? Bahkan dia memintanya hingga akhir dan ingin menjadi istriku. Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikirannya. Apa yang harus ku katakan pada Jiyeon?” Pikirnya sambil menatap kepergian Dasom yang semakin jauh dari pandangannya.
-o0o-

Di toko perhiasan, Soo Hyun sedang memilih sebuah cincin untuk melamar seorang wanita yang sangat dicintainya. Ia memilih cincin yang begitu elegan nan indah. Setelah itu, ia pergi ke toko bunga milik keluarga Jiyeon. Jiyeon adalah wanita yang telah dianggapnya sebagai adiknya sendiri karena ia telah banyak berhutang budi pada keluarga Jiyeon.
“ Hari ini aku memutuskan untuk melamar wanita yang selama ini ku cintai bahkan aku telah membeli cincin yang sesuai dengan ukuran jari manisnya. Meskipun hubungan kami telah berakhir lama, namun aku masih mengingat ukuran jari manisnya. Geunde, aku telah melakukan sebuah kesalahan padanya di masa lalu. Aku melepaskannya demi mencapai ambisiku. Aku lebih memilih karirku dibandingkan dirinya. Aku tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya. Aku ingin memulai semuanya dari awal lagi.” Pikirnya sambil menatap cincin itu.
“ Mengapa kau datang kemari, oppa?” Tanya Jiyeon.
“ Jiyeon-ya, pilihkan bunga mawar merah untukku!” Pintanya sambil tersenyum manis.
“ Waeyo? Mengapa harus bunga mawar merah? Apakah oppa ingin mengatakan perasaan oppa pada yeoja itu?” Tanya Jiyeon.
“ Aku tidak hanya mengatakan perasaanku padanya. Geunde, aku ingin melamarnya.” Ujarnya sambil melihat kotak cincin ditangannya.
“ Itu adalah keputusan yang tepat, oppa. Chankaman! Aku akan memilihkan bunga mawar merah yang harum dan segar.” Kata Jiyeon sambil berlari menuju tanaman bunga mawar. Ia memilih untuk duduk di kursi yang disediakan sambil menunggu Jiyeon mengambil bunga pesanannya. Jiyeon kembali sambil membawa bunga pesanannya. Ia menghampiri dan mengamati Jiyeon saat menata dan membingkis bunga itu agar terlihat indah. Setelah selesai, Jiyeon memberikan bunga itu padanya.
“ Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Kyuhyun?” Tanyanya sambil menerima bunga itu.
“ Orang tuanya masih tidak merestui hubungan kami.” Ujar Jiyeon dengan sedih.
“ Apakah kau telah mendengar kabar darinya bahwa dia telah dijodohkan?” Tanyanya dengan hati-hati. Ia berpikir cepat atau lambat Jiyeon harus mengetahuinya. Ia tidak ingin Jiyeon mendengar berita itu dari orang lain. Ia tidak ingin menyakiti hati Jiyeon.
“ Nde.” Ujar Jiyeon.
“ Apa yang akan kau lakukan?” Tanyanya kembali.
“ Molla.” Ujar Jiyeon dengan bingung.
“ Sebaiknya akhiri hubungan kalian! Kyuhyun tidak mungkin memberontak karena dia adalah pewaris grup Cho Corp. Aku tidak ingin kau menyesal pada akhirnya. Akhirilah hubungan kalian sebelum terlalu jauh! Aku tidak ingin dia menyakitimu. Meskipun dia adalah temanku, geunde aku lebih menyayangimu. Seharusnya aku tidak memperkenalkanmu padanya. Ini semua adalah salahku. Jeongmal mianhae.” Sesalnya sambil menundukan kepalanya.
“ Nan gwenchana, oppa. Meskipun aku sangat mencintainya, geunde aku akan mengakhiri hubungan kami sehingga oppa tidak perlu mengkhawatirkanku lagi. Bukankah oppa harus pergi melamar yeoja idamanmu itu? Oppa tidak boleh terlambat. Kha! Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu.” Kata Jiyeon sambil tersenyum.
“ Araseo. Jaga dirimu baik-baik! Annyeong.” Pamitnya sambil melambaikan tangan kearah Jiyeon. “ Jeongmal mianhae, Jiyeon-ya. Ini semua adalah salahku. Meskipun kau tersenyum didepanku, geunde aku mengetahui bahwa kau sangat terluka dengan semua ini. Aku akan melindungimu selama aku masih hidup. Aku telah berhutang banyak pada keluargamu. Aku akan mencarikan namja yang lebih baik dari Kyuhyun untukmu. Aku akan selalu memegang janjiku ini.” Pikirnya sambil menyetir mobilnya.

Setelah membeli bunga mawar merah, ia pergi ke restoran yang telah dipesan sebelumnya. Ia melihat cincin yang telah dibelinya sambil tersenyum. Ia terlihat sedang menunggu seseorang dan tiada hentinya melihat jam tangannya. Ia melihat wanita yang dicintainya masuk ke restoran. Wanita itu adalah Kim Dasom. Ia memasukkan kotak cincinnya ke dalam jas lalu melambaikan tangannya kearah Dasom.
“ Apakah oppa telah lama menungguku disini? Jeongmal mianhae. Jalanan sedikit macet.” Tanya Dasom.
“ Aniyo, Dasom-ya. Aku baru saja datang. Geunde, mengapa tampilanmu seperti ini? Apakah kau telah menghadiri acara pesta hingga menggunakan gaun seperti itu?” Tanyanya sambil memperhatikan penampilan Dasom.
“ Nde. Aku baru saja menghadiri acara pertemuan keluarga. Geunde, mengapa oppa mengajakku makan disini? Tidak seperti biasanya.” Tanya Dasom.
“ Aku ingin memberikan hadiah untukmu.” Ujarnya sambil tersenyum manis.
“ Jeongmalyo? Apakah itu?” Tanya Dasom penasaran lalu ia memberikan bunga mawar merah padanya.
“ Bunga ini untukmu! Terimalah!” Ujarnya sambil memberikan bunga itu pada Dasom. Dasom mengambil bunga mawar itu dengan senang hati bahkan menghirup aroma yang ada pada bunga itu sambil memejamkan matanya. Ia memperhatikan Dasom dengan senyum merekah di bibirnya. Ia berpikir bahwa Dasom sangat menyukai bunga pemberiannya. Ia masih ingat bahwa Dasom sangat menyukai bunga mawar merah dan cincin. Bahkan Dasom mengoleksi banyak cincin.
“ Yoeputta! Gomawo, oppa. Geunde, apakah ada hadiah lain untukku? Jangan bilang bahwa oppa akan memberikanku sebuah cincin!” Canda Dasom.
“ Wae? Bila aku memberikan cincin padamu.” Tanyanya sambil merogoh kotak cincin yang ada di dalam saku jas miliknya.
“ Aku tidak mungkin menerimanya, oppa. Aku akan menikah minggu depan. Kedatanganku kemari adalah untuk memberitahu hal itu. Geunde, apakah oppa benar-benar akan memberikan cincin padaku?” Tanya Dasom dengan hati-hati. Bagaikan tersengat petir ketika mendengar kabar pernikahan Dasom. Ia terkejut bahkan kecewa. Ia pun tidak jadi mengeluarkan kotak cincinnya bahkan mengepalkan tangannya.
“ Aniyo. Mengapa kau percaya diri sekali? Geunde, siapakah calon suamimu?” Tanyanya penasaran.
“ Dia adalah anak konglomerat seperti diriku. Kami telah dijodohkan dari waktu kecil. Geunde, aku baru mengetahuinya kemarin. Aku berharap bahwa oppa bisa datang ke pernikahanku minggu depan. Apakah oppa akan datang?” Tanya Dasom penuh harap.
“ Mengapa kau menerima perjodohan itu? Apakah kau mencintainya?” Tanyanya tak mengerti.
“ Geunyang, aku memang berencana untuk menikah pada tahun ini. Aku tidak ingin menikah di usia tuaku.” Ujar Dasom sambil tersenyum.
“ Apakah kau mencintainya?” Tanyanya sambil menatap tajam pada Dasom. Dasom terkejut bukan main ketika melihat tatapan itu. Ia mengingat dengan jelas terakhir Soo Hyun menatapnya seperti itu ketika orang tuanya tidak merestui hubungan mereka. Ia merasa sedih karena harus melihat tatapan itu setelah sekian lama ia berusaha untuk melupakannya. Tatapan itu adalah tatapan yang mengakibatkan berakhirnya hubungan mereka dulu.
“ Wae? Mengapa oppa seperti ini?” Tanyanya tak mengerti.
“ Jika tujuanmu adalah menikah, maka batalkan perjodohan itu dan menikahlah denganku! Aku sangat mencintaimu, Dasom-ya. Saat kembali ke Seoul, aku berniat untuk memulai hubungan kita dari awal lagi. Kita akan menjadi keluarga yang bahagia. Aku bukanlah namja miskin seperti dulu hingga orang tuamu menentang hubungan kita ini. Aku telah mempunyai sebuah perusahaan besar disini. Aku yakin orang tuamu akan merestui hubungan kita.” Ujar Soo Hyun sambil memegang tangannya. Ia melihat mata Soo Hyun terpancarkan ketulusannya dan penuh harap padanya. Rasa sesak dan sakit pun sangat terasa di dadanya. Ingin rasanya ia menangis dan memegang dadanya. Namun, ia tetap tidak bisa. Ia tidak ingin melihat pria yang dicintainya ini terluka lagi oleh keluarganya untuk ke sekian kalinya.
“ Semuanya sudah terlambat, oppa. Aku tidak mungkin kembali padamu seperti dulu. Kau yang melepaskanku duluan bahkan meninggalkanku disini dalam keterpurukan. Aku baru saja bangkit dari keterpurukan itu. Aku tidak bisa menjanjikan cinta untukmu, oppa. Meskipun aku pernah mencintaimu. Geunde, aku bisa menjanjikan satu hal untukmu.” Tolaknya secara halus sambil melepaskan genggaman tangan Soo Hyun perlahan-lahan.
“ Apakah itu?” Tanya Soo Hyun sambil menatap miris tangannya yang sudah tidak menggenggam lagi tangan Dasom.
“ Aku bisa menjadi temanmu. Aku akan selalu ada disisimu sebagai temanmu, tidak lebih dari itu. Mungkin dengan kita berteman, maka kita tidak akan saling menyakiti seperti dulu. Jeongmal mianhae, oppa. Jika terasa berat bagimu untuk datang ke pernikahanku, maka oppa tidak perlu datang. Kita akan bertemu lagi setelah aku menikah. Aku harap oppa bisa menemukan yeoja yang lebih baik dariku. Jeongmal mianhae, oppa. Aku harus pergi sekarang.” Pamitnya lalu melepaskan tangan Soo Hyun dan pergi meninggalkan Soo Hyun yang masih tercengang tak percaya.
“ Apakah ini adalah hukuman darimu Tuhan karena aku telah meninggalkannya dulu? Disaat aku menginginkannya kembali, dia menolaknya bahkan memberikan kabar yang begitu membuat hatiku sakit. Saat menyampaikan berita pernikahannya, raut wajahnya terlihat berbeda. Dia terlihat bahagia. Geunde saat aku memintanya untuk membatalkan pernikahannya, raut wajahnya terlihat datar bahkan saat dia menolak permintaanku itu. Apakah dia benar-benar mencintai calon suaminya? Siapakah calon suaminya itu? Apakah cinta calon suaminya lebih besar daripada cintaku hingga membuatnya lebih memilih calon suaminya? Ottokke? Aku benar-benar tidak sanggup untuk datang ke pernikahannya. Geunde, dia telah mengundangku secara pribadi. Semua ini membuatku gila.” Pikir Soo Hyun sambil menatap cincinnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membuang cincin itu. Ia meletakan kotak cincin itu di meja restoran lalu keluar dari restoran. Saat ia akan membuka pintu mobil, tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahu belakangnya. Ia membalikan tubuhnya untuk melihat orang yang menyentuh bahunya itu. Ia melihat seorang wanita yang berpenampilan seperti pelayan di restoran tersenyum padanya.
“ Jeongmal mianhae, tuan. Geunde, kotak cincin anda tertinggal. Beruntung sekali saya dapat mengejar anda. Anda berjalan cepat sekali.” Kata pelayan itu sambil menunjukan kotak cincin itu padanya. Ia melihat kotak cincin itu penuh luka. Ia teringat saat Dasom menolak lamarannya secara mentah-mentah.
“ Aku telah membuang cincin itu. Aku harus pergi.” Katanya sambil masuk ke mobil. Ia berusaha untuk mengabaikan pelayan itu. Namun, pelayan itu masih berdiri di samping pintu mobilnya. Ia pun memutuskan untuk menyalakan dan melajukan mobilnya.
“ CHANKAMAN, TUAN!” Teriak pelayan itu sambil berlari-lari. Ia merasa kesal dan tidak tega melihat pelayan itu berlari mengejar mobilnya. Ia pun menghentikan mobilnya hingga pelayan itu menghampirinya. Pelayan itu mengetuk kaca pintu mobilnya.
“ Wae?” Tanyanya sambil membuka kaca pintu mobil dengan kesal.
“ Apakah saya boleh memiliki cincin ini?” Tanya pelayan itu sambil tersenyum.
“ Bukankah aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku telah membuangnya? Aku tidak peduli lagi dengan cincin itu. Kau bisa memilikinya, menjualnya, atau membuangnya. Semua itu terserah padamu.” Katanya dengan kesal lalu melajukan mobilnya.
“ KAMSAHAMNIDA, TUAN! SAYA AKAN MERAWAT CINCIN INI DENGAN BAIK.” Teriak pelayan itu sedangkan ia hanya melihatnya dari kaca spion mobilnya sambil menggelengkan kepalanya tak percaya.
-o0o-

Di Universitas Dongguk, Myungsoo sedang berjalan di lorong dengan lesu sambil membawa banyak berkas. Tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya hingga membuatnya terjatuh bahkan alat penyamarannya terlepas. Ia menyadari alat penyamarannya terlepas. Ia bergegas mengambil kacamata dan kumis palsunya lalu memasangnya sebelum orang yang menabraknya menyadari penyamarannya. Ia melihat orang yang menabraknya adalah seorang wanita. Wanita itu terlihat seperti seorang mahasiswi. Saat wanita itu mengangkat kepalanya, dia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat mahasiswi itu sangat cantik dan sexy. Dia mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu. Namun, hal tak diduga terjadi. Wanita itu menepis tangannya sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apakah kau tidak mempunyai mata hingga menabrakku seperti ini? Ataukah ini adalah trikmu untuk mencari perhatian dariku? Apakah kau tidak melihat dirimu di cermin? Kau bukanlah tipe namja yang sepadan untukku. Kau lebih terlihat culun bahkan jelek dengan kumis itu.” Ujar wanita itu sambil mengeluarkan smirknya dan menunjukan tangannya kearah kumis palsunya. Ia terkejut bukan main mendengar makian wanita itu. Padahal mereka baru pertama kali bertemu.
“ Yak, seharusnya aku yang mengatakan itu. Apakah kau tidak mempunyai mata? Aku membawa banyak berkas hingga kau membuat berkasku berantakan seperti ini. Aku masih berbaik hati ingin menolongmu. Padahal kau yang menabrakku. Aku tidak terima karena kau telah mengataiku culun dan kumisku jelek bahkan bicaramu tidak sopan padaku. Kau harus minta maaf padaku sekarang.” Ujarnya tak terima dengan tegas.
“ Mwo? Minta maaf? Memangnya siapa dirimu hingga aku harus minta maaf? Aku tidak mempunyai waktu untuk meladenimu. Aku terlambat masuk kelas gara-garamu.” Ujar wanita itu lalu pergi meninggalkannya yang masih tercengang tak percaya.
“ Aish jinja, dia benar-benar kurang ajar. Apakah dia tidak mengetahui bahwa aku adalah seorang dosen disini? Berani sekali mengataiku culun bahkan jelek. Padahal banyak yeoja yang tergila-gila padaku saat aku bekerja sebagai bartender karena ketampananku. Kau belum mengetahui jati diriku yang sebenarnya.” Gumamnya sambil merapikan berkasnya yang berantakan.

Ia merapikan semua berkas miliknya dan menemukan sebuah dompet. Ia mengambil dompet itu. Ia melihat ada uang, kartu mahasiswa dan kartu ID. Ia melihat kartu mahasiswa itu. Ia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat foto yang terpasang pada kartu mahasiswa itu. Sebuah ide jail pun terlintas dibenaknya. Ia bergegas pergi dari lorong menuju kelas selanjutnya. Saat ia masuk, semua mahasiswa telah duduk dengan rapi. Namun, matanya tertuju pada seorang mahasiswi yang sedang tidur. Ia berjalan menghampirinya lalu duduk disampingnya. Ia menuliskan sesuatu pada kertas note lalu menempelkan di kening mahasiswi itu. Ia menyuruh semua mahasiswa untuk merahasiakan tindakan jailnya itu. Ia sengaja membiarkan mahasiswi itu tidur hingga materi yang diberikanya telah berakhir. Kini ia mulai mengabsen dan menyuruh salah satu dari mahasiswa untuk mengerjakan soal yang diberikanya.
“ Na Hae Ryeong-ssi, Na Hae Ryeong-ssi, Na Hae Ryeong-ssi.” Panggilnya namun mahasiswi yang bernama Haeryung tak kunjung bangun dari tidurnya. Akhirnya ia menyuruh mahasiswa yang duduk disamping Haeryung untuk membangunkannya.
“ AH, NDE. SEONSAENGNIM. NEO?” Teriak Haeryung sambil membelalakan matanya ketika melihatnya sedang berdiri di depan meja dosen.
“ Apakah tidurmu nyenyak? Bisakah kau mengerjakan soal yang ku berikan ini sekarang juga?” Titahnya sambil mengeluarkan smirknya.
“ Geunde, naega…” Ujar Haeryung dengan terbata-bata.
“ Kerjakan sekarang juga! Aku sudah terlalu cukup baik padamu hari ini. Aku membiarkanmu pergi meninggalkanku dan tidur selama perkuliahanku sedang berlangsung. Apakah kau bisa mengerjakan soal ini sekarang? Jika tidak, maka aku akan memberikan tugas khusus untukmu.” Ancamnya sambil menatap tajam pada Haeryung.
“ Saya lebih memilih tugas khusus.” Ujar Haeryung dengan lesu.
“ Dia benar-benar yeoja babo. Bahkan dia belum mencobanya malah menyerah duluan.” Pikirnya tak percaya. “ Araseo. Geure, perkuliahan hari ini kita akhiri! Ikuti aku, Na Hae Ryeong-ssi!” Titahnya lalu keluar dari kelas sambil membawa perlengkapannya.

Ia keluar dari kelas sambil menahan tawanya sedangkan Haeryung mengikutinya di belakang. Ia melihat banyak mahasiswa yang melihat mereka sambil tertawa. Detik itu juga, ia baru menyadari bahwa Haeryung belum melepaskan note yang ditempelkanya tadi. Haeryung tidak menyadarinya karena ia berjalan dengan setengah sadar. Akhirnya mereka tiba di ruangannya. Ia melihat adiknya sedang merapikan meja ruangannya. Adiknya bernama Kim Ji Won.
“ Oppa.” Sapa Ji Won sambil tersenyum.
“ Apakah kelasmu telah berakhir hingga kau berada disini?” Tanyanya sambil menyimpan perlengkapannya di atas meja.
“ Nde.” Jawab Ji Won.
“ Geure! Sebaiknya kau pulang ke apartemen sekarang. Aku akan pulang sebentar lagi.” Titahnya lalu duduk dikursinya.
“ Geunde, mengapa Haeryung mengikutimu?” Tanya Ji Won padanya.
“ Aku akan memberikan tugas khusus padanya.” Ujarnya tanpa menoleh pada Haeryung.
“ Apa yang kau lakukan hingga kau mendapatkan tugas khusus dari nae oppa, Haeryung-ya? Geunde, mengapa ada sebuah note di keningmu? Note itu bertuliskan Aku adalah anjing pemaki dosen.” Tanya Ji Won dengan polosnya pada Haeryung. Haeryung mengambil kertas note itu sambil menatap tajam padanya. Ia pun membalas Haeryung dengan tatapan tajamnya.
“ Mwo? Neo oppa? Ani. Ini tidak mungkin. Bagaimana bisa dia adalah neo oppa? Kau sangat cantik. Geunde, tidak dengannya.” Kesal Haeryung sambil mendelik ke arahnya.
“ Apakah kau sedang mengataiku lagi bahwa aku culun dan sangat jelek bagimu?” Tanyanya dengan kesal.
“ Dia adalah oppa kandungku. Nae oppa tidaklah sejelek yang kau kira. Kau belum mengetahui yang sebenarnya. Geure! Aku akan pulang sekarang. Aku akan memasak makanan kesukaanmu, oppa. Annyong.” Pamit Ji Won lalu keluar dari ruangannya. Setelah memastikan Ji Won telah keluar dari ruangannya, ia menatap dan menyuruh Haeryung duduk.
“ Geure! Aku ingin kau meminta maaf padaku sekarang juga karena kau telah mengataiku sebanyak dua kali.” Titahnya sambil melipatkan tangannya di dadanya.
“ Shirreo. Aku tidak pernah mengatakan maaf seumur hidupku.” Tolak Haeryung.
“ Geure! Kalau begitu pilihan terakhirnya adalah kau menjadi pesuruhku selama satu bulan. Otte? Apa pilihanmu?” Tawarnya sedangkan Haeryung terlihat sedang berpikir.
“ Geure! Aku akan menjadi pesuruhmu selama satu bulan.” Ujar Haeryung dengan mantap.
“ Apakah kepalamu terbuat dari batu? Dengan kau hanya meminta maaf padaku, maka semua masalah ini selesai. Geunde, mengapa kau memilih untuk menjadi pesuruhku?” Tanyanya tak habis pikir.
“ Karena aku tidak ingin mengingkari prinsip yang selama ini ku jaga dengan baik.” Ujar Haeryung.
“ Itu bukanlah sebuah prinsip. Geunde, sikap egoismu. Geure! Kau akan menjadi pesuruhku mulai besok. Kau harus membereskan seluruh ruanganku dan menyiapkan kopi setiap pagi. Araseo.” Jelasnya.
“ Nde, seonsaengnim. Apakah saya boleh keluar sekarang karena hukuman saya dimulai dari besok pagi?” Tanya Haeryung dengan penuh penekanan.
“ Chankaman! Ambilah dompetmu  di atas meja itu! Kha!” Titahnya.
“ Kamsahamnida. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Haeryung lalu mengambil dompetnya dan keluar dari ruangannya.
“ Ternyata kelakuannya tidak secantik wajahnya.” Gumamnya sambil menatap kepergian Haeryung.
-o0o-

Di rumah sakit Myungwoon, Donghae terbangun dari tidurnya. Ia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat jam tangannya. Ia benar-benar terlambat untuk menyambut dokter magang di rumah sakitnya. Beruntung ia tidur di ruangannya sehingga ia tidak perlu mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia bergegas mandi lalu memakai jas dokter miliknya. Ia melihat Yuri sedang menunggunya sambil tersenyum padanya. Ia pun membalas senyuman Yuri. Mereka adalah teman semasa kuliah dulu. Mereka bekerja pada rumah sakit yang sama. Sebenarnya mereka sempat menjalin hubungan. Namun, Yuri lebih memilih untuk melanjutkan kuliahnya di AS dan meninggalkannya di Seoul. Semenjak itu mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Satu tahun yang lalu, Yuri kembali dengan membawa seorang putri yang sangat lucu dan cantik. Yuri mengatakan padanya bahwa dia telah menikah di AS. Namun, suaminya telah meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
“ Aigoo, sepertinya kebiasaan burukmu ini tidak hilang. Apakah kau mabuk bersama temanmu semalam?” Tanya Yuri sambil memakaikan dasi pada kerah kemejanya, sedangkan ia menyisir rambutnya.
“ Kyuhyun mengundangku untuk merayakan pesta akhir lajangnya.” Ujarnya tanpa menoleh pada Yuri.
“ Mwo? Bussunsuriya? Apakah Kyuhyun akan menikah?” Tanya Yuri sedikit terkejut.
“ Mengapa kau terkejut? Bukankah bagus sekali jika dia menikah? Aku harap dia mendapatkan istri yang galak agar bisa menjinakkannya. Ia mengundangmu juga. Kita bisa pergi bersama kesana.” Ujarnya sambil memakai sepatu.
“ Arra. Kita akan pergi bersama. Kajja! Jika kita tidak bergegas, maka citra nama baikmu selama ini akan tercemar dalam sekejap karena kau datang terlambat. Padahal kau adalah dokter paling disiplin disini.” Ajak Yuri.
“ Arra. Geunde jika kau bersikap seperti ini, maka semua orang disini akan menganggapmu sebagai istriku.” Ujarnya disela jalan mereka.
“ Apakah itu adalah pandanganmu atau pandangan orang lain?” Goda Yuri sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ Menurutmu?” Tanyanya sambil tersenyum manis.

Akhirnya mereka tiba diruang ICU. Yuri memberikan berkas profil dokter magang  padanya. Ia menjelaskan aturan yang wajib dipatuhi oleh dokter magang. Ia mulai mengabsen satu persatu dokter magang itu.
“ Jessica Jung-ssi, Jessica Jung-ssi, Jessica Jung-ssi. Apakah tidak ada diantara kalian yang bernama Jessica Jung? Aku sudah menjelaskan aturan yang wajib dipatuhi oleh kalian bahwa aku tidak akan memberikan toleransi bagi dokter magang yang datang terlambat. Walaupun hanya terlambat 5 menit saja. Jika kalian bertemu dengan Jessica Jung, maka katakan padanya bahwa dia telah dipecat!” Tegasnya sambil melihat wajah para dokter magang itu dengan marah.
“ CHANKAMAN!” Tiba-tiba terdengar teriakan. Ia melihat seorang wanita sedang berlari kearahnya. Ia menyipitkan matanya untuk melihat name tag yang terpasang di jas putih milik wanita itu. Setelah mengetahui nama wanita itu, ia mengabaikan wanita itu dan melihat berkasnya kembali.
“ Jeongmal mianhaeyo, saya terlambat! Joneun Jessica Jung imnida.” Sesal Jessica.
“ Aku akan memaafkanmu karena mulai hari ini kau telah ku pecat. Sebaiknya kau pergi dari sini dan mencari rumah sakit lain yang bersedia menerima dokter magang sepertimu.” Tegasnya sambil menatap tajam pada Jessica.
“ Mwo? Bussunsuriya? Geunyang, terlambat 5 menit saja. Apakah anda tidak bisa memaafkan keterlambatan saya kali ini? Saya berjanji tidak akan terlambat lagi.” Pinta Jessica.
“ Tolong bimbing dokter magang yang telah saya terima di rumah sakit ini, Profesor Kwon! Beritahu mereka mengenai tugas dan aturan tambahan! Saya akan memeriksa tugas mereka tepat pukul 2.00 KST. Saya percayakan mereka pada anda! Saya pamit untuk pergi dulu.” Pamitnya lalu meninggalkan Yuri beserta dokter magang lainnya. Jessica yang merasa terabaikan pun tak pantang menyerah. Ia mengikuti Donghae. Meskipun ia mengetahui resiko terburuk yang harus diterimanya setelah memohon pada Donghae.
“ CHANKAMAN, PROFESOR! BAGAIMANA DENGAN SAYA? SETIDAKNYA BERIKAN ALASAN PEMECATAN SAYA YANG RASIONAL!” Teriaknya sambil mengikuti Donghae dari belakang. Donghae mengabaikannya dan tetap berjalan menuju ruangannya. Donghae pun masuk ke ruangannya. Ia terlihat bingung. Apakah ia harus masuk ke ruangannya atau tidak? Namun, hal yang tak pernah diduganya terjadi. Kini Donghae menghampirinya bahkan menyuruhnya untuk masuk ke ruangannya. Donghae menyuruhnya untuk memikirkan sebuah alasan yang rasional agar ia tidak dipecat selama 5 menit. “ Ottoke?” Pikirnya sambil menggigit bibir bawahnya.

Donghae merasa puas dengan pertanyaannya dan melihat wajah Jessica penuh gelisah. Tanpa sadar, tatapan matanya tertuju pada bibir Jessica. Ia melihat Jessica mengigit bibir bawahnya sendiri. Entah kenapa pikiran joroknya muncul. Ia merasa Jessica terlihat sexy dengan gigitan bibir bawahnya itu. Ia merasa melihat gerakan gigitan bibir bawah Jessica dengan lambat hingga membuatnya menelan air liurnya sendiri. Ia pun menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan pikirannya.
“ Waktumu sudah habis. Katakan alasanmu sekarang!” Titahnya pada Jessica dengan tegas.
“ Sebenarnya saya membantu tetangga saya melahirkan. Awalnya saya sangat ragu untuk membantunya karena saya belum mendapatkan lisensi sebagai dokter. Geunde, saya tidak mempunyai pilihan lain hingga saya menolongnya. Jika anda tidak percaya, maka anda bisa melihat noda darah yang ada di kemeja saya ini.” Jelas Jessica sambil menunjukan noda darah itu. Ia tertegun mendengar alasan keterlambatan Jessica. Jika berhubungan dengan menyelamatkan nyawa manusia, maka ia akan tersentuh detik itu juga.
“ Geure! Aku akan memberikan kesempatan terakhir untukmu. Sebaiknya kau menanyakan pada dokter magang lainnya mengenai tugas dan aturan yang wajib kau patuhi. Jika kau membuat kesalahan lagi, maka aku tidak akan segan-segan memecatmu untuk kedua kalinya. Kha! Kerjakan tugasmu sekarang!” Titahnya.
“ Kamsahamnida, professor. Saya berjanji tidak akan mengulanginya. Kalau begitu saya pamit pergi.” Kata Jessica sambil tersenyum lalu keluar dari ruangannya. Ia sedikit terkejut ketika melihat Yuri berada di depan ruangannya saat pintu ruangannya terbuka.
“ Tindakanmu terlalu keras padanya. Terlebih lagi dia adalah seorang yeoja. Bila kau bersikap kasar pada tiap yeoja, maka aku dapat pastikan bahwa kau tidak akan pernah menikah.” Goda Yuri sambil masuk ke ruangannya.
“ Apakah kau mendengar semuanya? Bila tidak ada yeoja yang ingin menikah denganku, maka kau harus menikah denganku.” Godanya.
“ Aku akan mempertimbangkannya. Geunde, entah mengapa aku merasa bahwa yeoja itu sangat menarik. Bahkan dia bisa meruntuhkan pertahanan dinding hatimu. Apakah kau menyukainya? Dia adalah yeoja yang cantik.” Tanya Yuri.
“ Apakah kau merekomendasikannya sebagai calon istriku?” Tanyannya sambil tersenyum.
“ Nde. Dia sangat serasi denganmu. Kau adalah namja keras kepala dan dia adalah yeoja berhati baik bahkan lembut.” Ujar Yuri sambil tersenyum.
“ Aku akan mempertimbangkannya.” Katanya.
-o0o-

Di lokasi pemotretan, Taemin sedang melakukan sesi pemotretan untuk sebuah majalah fashion bersama Suzy. Ia terlihat senang sekali karena Suzy adalah tipe wanita idamannya selama ini. Ia sudah lama menyukai Suzy. Namun, ia tidak berani mengungkapkan perasaannya pada Suzy hingga sekarang. Suzy terlibat banyak skandal. Namun, Suzy mengatakan padanya bahwa semua itu tidak benar. Mereka melakukan sesi pemotretan dengan berbagai gaya. Namun, gaya kali ini membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia harus memeluk Suzy bahkan harus terlihat lebih mesra. Akhirnya sesi pemotretan itu berakhir. Ia pun bisa bernafas dengan lega.
“ Aku dengar bahwa Kyuhyun oppa akan menikah. Apakah berita itu benar?” Tanya Suzy.
“ Nde. Geunde, darimana kau mengetahuinya?” Tanyanya penasaran.
“ Berita itu sudah menyebar di internet. Lihatlah! Calon pengantin yeoja sangat cantik sekali dan dia adalah seorang putri konglomerat juga sama seperti Kyuhyun oppa.” Ujar Suzy sambil menunjukan berita itu dari ponselnya.
“ Nde. Yeoja itu cantik sekali.” Ujarnya sambil menatap Suzy.
“ Yak, mengapa kau menatapku? Seharusnya kau melihat foto pengantin yeoja ini. Geunde, bisakah kau datang bersamaku? Aku tidak mempunyai chingu lain selain dirimu yang mengenal Kyuhyun oppa.” Tanya Suzy dengan aegyonya.
“ Araseo. Aku akan menjemputmu di apartemen.” Ujaenya sambil tersenyum.
“ Setelah sesi pemotretan, kita akan membeli hadiah untuk mereka. Otte?” Ajak Suzy.
“ Araseo.” Ujarnya sambil tersenyum lalu Suzy berlari kecil menghampiri fotografer. “ Apakah kau hanya menganggapku sebagai temanmu? Apakah kau tidak bisa melihat kebaikanku bahkan perhatianku selama ini padamu? Apakah kau tidak mengetahui hatiku yang sebenarnya? Ataukah kau berpura-pura tidak mengetahuinya? Aku memanglah namja pengecut dalam hal cinta. Aku sangat mencintaimu, Suzy-ya.” Pikirnya sambil memandang Suzy dari kejauhan.

Setelah pemotretan, mereka pergi ke mall dengan menggunakan alat penyamaran. Setibanya di mall, Suzy selalu memegang tangannya hingga membuatnya sedikit salah tingkah. Namun, Suzy tidak menyadarinya. Mereka pergi ke toko aksesori untuk membeli hadiah pernikahan Kyuhyun. Namun, mereka tidak menemukan hadiah yang sesuai. Kini mereka tiba di depan butik. Akhirnya mereka menemukan hadiah yang sesuai untuk pernikahan Kyuhyun. Suzy memilih pakaian pasangan untuk hadiah pernikahan Kyuhyun.
“ Otte?” Tanya Suzy.
“ Pakaian pasangan ini sangat bagus.” Ujarnya sambil melihat pakaian itu.
“ Geure! Kita akan mengambil pakaian pasangan ini. Aku dengar bahwa Kyuhyun oppa dan calon istrinya di jodohkan. Mereka pasti belum pernah berkencan. Hadiah ini akan berguna bagi mereka, saat mereka berkencan setelah menikah.” Ujar Suzy sambil tersenyum.
“ Apakah kau tidak ingin membeli pakaian pasangan untukmu?” Tanyanya penasaran.
“ Mwo? Apakah kau sedang bercanda? Bagaimana mungkin aku membeli pakaian pasangan? Aku belum mempunyai namjachingu, Taemin-ya.” Ujar Suzy sambil tertawa kecil.
“ Apakah kau tidak ingin membeli pakaian pasangan bersamaku?” Tanyanya kembali.
“ Apakah kau ingin ku belikan sebuah pakaian?” Tanya Suzy untuk mengalihkan pembicaraan.
“ Aniyo. Aku bisa membeli pakaian dengan penghasilanku sendiri.” Tolaknya karena ia mengetahui Suzy sedang mengalihkan pembicaraan mereka. “ Tak bisakah kau mengatakan, Ya? Mengapa kau harus mengalihkan pertanyaanku? Apakah tidak ada ruang untukku di hatimu? Apa yang harus ku tunjukan padamu lagi agar kau mengetahui perasaanku yang sebenarnya padamu? Aku sangat mencintaimu, Suzy-ya.” Pikirnya sambil menatap sendu pada Suzy.
“ Araseo. Kita harus pulang sekarang karena sudah larut malam. Kajja!” Ajak Suzy sambil menggandeng lengannya.




TBC

Tidak ada komentar: