[SERIES]
The Love Story of Five Men Part 1
Title : The Love Story of Five Men Part
1
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance and Married Life
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo,
Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji
Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka
Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah
Di sebuah club
berkumpulah lima pria tampan sedang menikmati alunan musik DJ. Mereka sangat
terkenal karena ketampanan yang dimilikinya. Mereka adalah Cho Kyuhyun, Kim
Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, dan Lee Taemin. Beberapa dari mereka
adalah seorang penguasaha sukses. Cho Kyuhyun adalah seorang anak tunggal
sekaligus pewaris perusahaan grup Cho Corp. Kim Myungsoo adalah seorang dosen
di Universitas Dongguk sekaligus bartender di The Grace Club. Kim Soo Hyun adalah seorang penguasaha sukses yang
mendirikan perusahaan grup Taeyang. Lee Donghae adalah seorang profesor muda
sekaligus pewaris tunggal rumah sakit Myungwoon. Sedangkan Lee Taemin adalah
seorang musisi solo terkenal di Seoul.
“ Ku dengar bahwa kau akan dijodohkan. Apakah berita itu
adalah benar?” Tanya Myungsoo pada Kyuhyun sambil membersihkan gelas wine.
“ Aku tidak menyangka bahwa berita itu menyebar sangat cepat.
Berikan aku segelas vodka!” Pinta Kyuhyun pada Myungsoo.
“ Nugu?” Tanya Donghae.
“ Molla. Kami belum bertemu secara resmi. Geunde, omma telah
mengatur pertemuanku dengannya besok.” Ujar Kyuhyun.
“ Bagaimana kalau yeoja itu sangat jelek? Apakah kau akan
meneruskan perjodohan itu?” Tanya Myungsoo sambil memberikan segelas vodka pada
Kyuhyun.
“ Itu tidak mungkin terjadi. Omma lebih mengerti tipe yeoja
idamanku.” Ujar Kyuhyun sambil menerima lalu meneguk vodka itu.
“ Bagaimana dengan Jiyeon? Kau telah berpacaran dengannya
selama 2 tahun ini. Apakah kau akan melepaskannya begitu saja?” Tanya Soo Hyun.
“ Molla. Aku sangat mencintainya. Geunde, orang tuaku tidak
merestui hubungan kami karena dia adalah seorang anak dari pemilik toko bunga
kecil.” Ujar Kyuhyun dengan lesu.
“ Kau harus mempertimbangkan semuanya, Kyu. Jangan sampai kau
menyesal pada akhirnya!” Saran Taemin.
“ Aku harus pulang sekarang. Jika tidak, maka omma akan
memukulku karena besok adalah pertemuan penting baginya. Annyeong.” Pamit
Kyuhyun lalu keluar dari clubbing.
“ Aku sangat penasaran yeoja yang akan dijodohkan dengannya.
Bagaimana kalau yeoja itu lebih cantik dari Jiyeon? Apa yang akan dia lakukan?
Jika yeoja itu benar-benar cantik dan Kyuhyun tidak mencintainya, maka akulah
yang akan merebut calon istrinya itu. Yeoja itu pastilah anak konglomerat
seperti Kyuhyun. Aku bisa menjadi kaya raya dalam sekejap dengan menunjukan
ketampananku ini.” Ujar Myungsoo dengan bangganya.
“ Jangan bermimpi terlalu jauh! Bagaimana kalau yeoja itu
sangat jelek? Meskipun dia anak konglomerat. Geunde, apakah kau yakin akan
memiliki yeoja itu?” Goda Taemin.
“ Ani. Itu tidak mungkin. Kau membuatku takut dan merinding
seperti ini bahkan aku tidak sanggup membayangkannya.” Ujar Myungsoo sambil
memegang lehernya sedangkan Taemin, Soo Hyun dan Donghae tertawa.
Hari yang ditunggu oleh Kyuhyun pun tiba. Kini ia berada di dalam
sebuah mobil seperti seorang supir. Sedangkan ibunya duduk di kursi belakang
layaknya pemilik mobil itu. Ia menggerutu kesal dengan perlakuan ibunya itu. Mereka
pun tiba di sebuah restoran yang menjadi tempat pertemuannya dengan calon
istrinya. Seorang pelayan menghampiri mereka lalu menunjukan ruangan yang telah
dipesan. Setelah pelayan itu membuka pintu ruangan, ia melihat seorang wanita paruh
baya menyambut mereka sambil tersenyum.
“ Jeongmal mianhae. Sepertinya putriku sedikit terlambat.
Bagaimana kabarmu, Kyuhyun-ya? Sudah lama kita tidak bertemu. Terakhir kita
bertemu sejak kau masih SMP. Ternyata kau tumbuh dewasa dan tampan seperti ini.
Padahal aku masih mengingat dengan jelas bahwa kau adalah namja cengeng yang
selalu berlindung dibalik putriku.” Ujar wanita paruh baya sambil tertawa dihadapannya.
“ Mwo? Bagaimana bisa ahjumma ini mengetahui masa kecilku
itu? Aish jinja, sungguh memalukan. Geunde, siapakah sebenarnya anak ahjumma
ini? Membuatku penasaran saja. Aku benar-benar tidak bisa mengingatnya.”
Pikirnya sambil mencoba mengingat gadis masa kecilnya itu. “ Jeongmalyo?
Geunde, saya tidak mengingatnya.” Elaknya untuk menutupi rasa malunya.
“ Nan gwenchana. Mungkin kau sudah lupa.” Ujar wanita paruh
baya itu.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Semua mata tertuju
pada arah pintu termasuk Kyuhyun. Saat pintu itu terbuka, ia melihat sosok wanita
yang sangat cantik dan sexy masuk
sambil tersenyum. Wanita itu memberikan salam hormat pada mereka bahkan meminta
maaf atas keterlambatannya. Matanya terus mengikuti arah wanita itu hingga
wanita itu duduk di hadapannya. Ia menatap tajam pada wanita itu. Namun, ia
membelalakan matanya tak percaya ketika melihat wanita itu mengabaikannya.
“ Kyu, otte? Apakah yeoja pilihan omma kali ini sesuai dengan
tipe idamanmu?” Bisik Nyonya Cho padanya.
“ Kurang lebih.” Bisiknya sambil mendelik wanita itu dari
ujung rambut hingga dadanya. Ia merasa takjub ketika melihat dada wanita itu.
Saat ia melihat ke wajah wanita itu lagi, betapa terkejutnya ia ketika melihat
wanita itu sedang menatapnya tajam.
“ Dia adalah putriku. Namanya adalah Kim Dasom. Apakah kau
mengingatnya, Kyuhyun-ya?” Tanya Nyonya Kim padanya.
“ Bagaimana mungkin Kim Dasom yang ku kenal dulu adalah dia?
Kim Dasom adalah yeoja setengah namja. Aku masih mengingatnya dengan jelas
bahkan penampilan buruknya. Geunde, bagaimana mungkin dia bisa berubah secantik
ini? Bahkan aku hampir tidak mengenalinya.” Pikirnya tak percaya sambil melihat
penampilan Dasom sekarang.
“ Sudah lama tidak bertemu denganmu, Kyu. Bagaimana kabarmu?”
Tanya Dasom.
“ Kabarku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?” Tanya Kyuhyun.
“ Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja.” Jawab Dasom.
Setelah perkenalan singkat itu, mereka mulai makan bersama. Orang
tua mereka membicarakan tanggal pernikahan. Sedangkan mereka hanya mendengarkan
saja disela makan mereka. Kyuhyun sempat melihat wajah Dasom beberapa kali. Ia
melihat raut wajah Dasom seperti raut wajahnya yang terlihat enggan untuk
menerima perjodohan itu. Akhirnya mereka selesai makan bersama. Orang tua mereka
meninggalkan mereka hanya berdua saja. Mereka merasa canggung satu sama lain
hingga ia mengajak Dasom untuk pergi ke taman dan berjalan-jalan disekitar
taman.
“ Dasom adalah cinta pertamaku. Meskipun aku menganggapnya
sebagai yeoja setengah namja. Geunde, aku begitu mengaguminya dulu sebelum
mengenal Jiyeon.” Pikirnya sambil menatap Dasom yang sedang berjalan
disampingnya.
“ Waeyo?” Tanya Dasom sambil menghentikan langkahnya dan
melihat wajahnya.
“ Ada apa dengan raut wajahmu? Kau terlihat enggan untuk menerima
perjodohan ini.” Tanyanya langsung untuk menjawab rasa penasarannya.
“ Lalu bagaimana denganmu? Raut wajahmu sama sepertiku.
Mengapa kau menerima perjodohan ini?” Tanya Dasom.
“ Mwo? Dia ternyata lebih pintar memutarbalikan pertanyaanku?
Ottokke? Apa yang harus ku jawab? Apakah aku bicara yang sebenarnya saja
padanya bahwa aku telah mempunyai yeojachingu?” Pikirnya sambil menatap Dasom
tak percaya.
“ Mengapa kau menatapku seperti itu? Apakah kau telah
mempunyai yeojachingu? Apakah kau sangat mencintainya? Kau tidak perlu menjawab
pertanyaanku ini. Jika pertanyaanku ini mengganggumu.” Tanya Dasom sambil
menatap bintang di langit.
“ Sebenarnya aku telah mempunyai yeojachingu. Aku sangat
mencintainya. Geunde, aku tidak bisa menolak perjodohan ini. Aku ingin
menyelamatkannya karena appa pernah menyuruh anak buahnya untuk menyakitinya
bahkan keluarganya.” Jelasnya.
“ Araseo. Kita tetap melanjutkan pernikahan ini hingga
akhir.” Ujar Dasom.
“ Apa yang kau pikirkan sebenarnya? Bukankah kau menolak
pernikahan ini? Geunde, mengapa kau akan tetap melanjutkannya?” Tanyanya tak
mengerti sambil mengernyitkan keningnya.
“ Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku menolak pernikahan
ini.” Ujar Dasom.
“ Jangan bilang bahwa kau menyukaiku?” Tanyanya untuk
memastikan.
“ Apakah kau sedang bercanda? Aku memang menyukaimu. Geunde,
sebagai namja cengeng yang selalu bersembunyi dibelakangku.” Ujar Dasom sambil
tertawa.
“ Mwo? Mengapa kau masih mengingat itu? Aku telah berubah
bahkan banyak yeoja yang tergila-gila padaku. Berikan aku sebuah alasan!
Mengapa kau menerima perjodohan ini?” Tanyanya penasaran.
“ Aku tidak bisa mengatakannya padamu sekarang. Geunde, aku
akan menjadi temanmu. Aku harus pulang sekarang.” Pamit Dasom.
“ Chankaman, Dasom-ssi! Aku akan mengantarmu pulang.” Katanya
sambil menahan tangan Dasom.
“ Tidak perlu. Aku membawa mobil sendiri. Jangan memanggilku
seformal itu karena aku akan menjadi istrimu sebentar lagi! Annyeong.” Pamit
Dasom lalu pergi meninggalkannya yang masih tercengang.
“ Apa yang dia pikirkan sebenarnya? Aku telah mengatakan
padanya bahwa aku telah mempunyai yeojachingu. Geunde, mengapa dia tetap ingin
melanjutkan perjodohan ini? Bahkan dia memintanya hingga akhir dan ingin
menjadi istriku. Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikirannya. Apa yang
harus ku katakan pada Jiyeon?” Pikirnya sambil menatap kepergian Dasom yang
semakin jauh dari pandangannya.
-o0o-
Di toko perhiasan, Soo Hyun sedang memilih sebuah cincin untuk
melamar seorang wanita yang sangat dicintainya. Ia memilih cincin yang begitu
elegan nan indah. Setelah itu, ia pergi ke toko bunga milik keluarga Jiyeon.
Jiyeon adalah wanita yang telah dianggapnya sebagai adiknya sendiri karena ia
telah banyak berhutang budi pada keluarga Jiyeon.
“ Hari ini aku memutuskan untuk melamar wanita yang selama
ini ku cintai bahkan aku telah membeli cincin yang sesuai dengan ukuran jari
manisnya. Meskipun hubungan kami telah berakhir lama, namun aku masih mengingat
ukuran jari manisnya. Geunde, aku telah melakukan sebuah kesalahan padanya di
masa lalu. Aku melepaskannya demi mencapai ambisiku. Aku lebih memilih karirku
dibandingkan dirinya. Aku tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya. Aku ingin
memulai semuanya dari awal lagi.” Pikirnya sambil menatap cincin itu.
“ Mengapa kau datang kemari, oppa?” Tanya Jiyeon.
“ Jiyeon-ya, pilihkan bunga mawar merah untukku!” Pintanya
sambil tersenyum manis.
“ Waeyo? Mengapa harus bunga mawar merah? Apakah oppa ingin
mengatakan perasaan oppa pada yeoja itu?” Tanya Jiyeon.
“ Aku tidak hanya mengatakan perasaanku padanya. Geunde, aku
ingin melamarnya.” Ujarnya sambil melihat kotak cincin ditangannya.
“ Itu adalah keputusan yang tepat, oppa. Chankaman! Aku akan
memilihkan bunga mawar merah yang harum dan segar.” Kata Jiyeon sambil berlari
menuju tanaman bunga mawar. Ia memilih untuk duduk di kursi yang disediakan
sambil menunggu Jiyeon mengambil bunga pesanannya. Jiyeon kembali sambil
membawa bunga pesanannya. Ia menghampiri dan mengamati Jiyeon saat menata dan
membingkis bunga itu agar terlihat indah. Setelah selesai, Jiyeon memberikan
bunga itu padanya.
“ Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Kyuhyun?” Tanyanya
sambil menerima bunga itu.
“ Orang tuanya masih tidak merestui hubungan kami.” Ujar
Jiyeon dengan sedih.
“ Apakah kau telah mendengar kabar darinya bahwa dia telah
dijodohkan?” Tanyanya dengan hati-hati. Ia berpikir cepat atau lambat Jiyeon
harus mengetahuinya. Ia tidak ingin Jiyeon mendengar berita itu dari orang
lain. Ia tidak ingin menyakiti hati Jiyeon.
“ Nde.” Ujar Jiyeon.
“ Apa yang akan kau lakukan?” Tanyanya kembali.
“ Molla.” Ujar Jiyeon dengan bingung.
“ Sebaiknya akhiri hubungan kalian! Kyuhyun tidak mungkin
memberontak karena dia adalah pewaris grup Cho Corp. Aku tidak ingin kau
menyesal pada akhirnya. Akhirilah hubungan kalian sebelum terlalu jauh! Aku
tidak ingin dia menyakitimu. Meskipun dia adalah temanku, geunde aku lebih
menyayangimu. Seharusnya aku tidak memperkenalkanmu padanya. Ini semua adalah
salahku. Jeongmal mianhae.” Sesalnya sambil menundukan kepalanya.
“ Nan gwenchana, oppa. Meskipun aku sangat mencintainya,
geunde aku akan mengakhiri hubungan kami sehingga oppa tidak perlu
mengkhawatirkanku lagi. Bukankah oppa harus pergi melamar yeoja idamanmu itu?
Oppa tidak boleh terlambat. Kha! Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu.”
Kata Jiyeon sambil tersenyum.
“ Araseo. Jaga dirimu baik-baik! Annyeong.” Pamitnya sambil
melambaikan tangan kearah Jiyeon. “ Jeongmal mianhae, Jiyeon-ya. Ini semua
adalah salahku. Meskipun kau tersenyum didepanku, geunde aku mengetahui bahwa
kau sangat terluka dengan semua ini. Aku akan melindungimu selama aku masih
hidup. Aku telah berhutang banyak pada keluargamu. Aku akan mencarikan namja
yang lebih baik dari Kyuhyun untukmu. Aku akan selalu memegang janjiku ini.”
Pikirnya sambil menyetir mobilnya.
Setelah membeli bunga mawar merah, ia pergi ke restoran yang
telah dipesan sebelumnya. Ia melihat cincin yang telah dibelinya sambil
tersenyum. Ia terlihat sedang menunggu seseorang dan tiada hentinya melihat jam
tangannya. Ia melihat wanita yang dicintainya masuk ke restoran. Wanita itu
adalah Kim Dasom. Ia memasukkan kotak cincinnya ke dalam jas lalu melambaikan
tangannya kearah Dasom.
“ Apakah oppa telah lama menungguku disini? Jeongmal mianhae.
Jalanan sedikit macet.” Tanya Dasom.
“ Aniyo, Dasom-ya. Aku baru saja datang. Geunde, mengapa
tampilanmu seperti ini? Apakah kau telah menghadiri acara pesta hingga
menggunakan gaun seperti itu?” Tanyanya sambil memperhatikan penampilan Dasom.
“ Nde. Aku baru saja menghadiri acara pertemuan keluarga.
Geunde, mengapa oppa mengajakku makan disini? Tidak seperti biasanya.” Tanya
Dasom.
“ Aku ingin memberikan hadiah untukmu.” Ujarnya sambil
tersenyum manis.
“ Jeongmalyo? Apakah itu?” Tanya Dasom penasaran lalu ia
memberikan bunga mawar merah padanya.
“ Bunga ini untukmu! Terimalah!” Ujarnya sambil memberikan
bunga itu pada Dasom. Dasom mengambil bunga mawar itu dengan senang hati bahkan
menghirup aroma yang ada pada bunga itu sambil memejamkan matanya. Ia memperhatikan
Dasom dengan senyum merekah di bibirnya. Ia berpikir bahwa Dasom sangat
menyukai bunga pemberiannya. Ia masih ingat bahwa Dasom sangat menyukai bunga
mawar merah dan cincin. Bahkan Dasom mengoleksi banyak cincin.
“ Yoeputta! Gomawo, oppa. Geunde, apakah ada hadiah lain
untukku? Jangan bilang bahwa oppa akan memberikanku sebuah cincin!” Canda Dasom.
“ Wae? Bila aku memberikan cincin padamu.” Tanyanya sambil
merogoh kotak cincin yang ada di dalam saku jas miliknya.
“ Aku tidak mungkin menerimanya, oppa. Aku akan menikah
minggu depan. Kedatanganku kemari adalah untuk memberitahu hal itu. Geunde,
apakah oppa benar-benar akan memberikan cincin padaku?” Tanya Dasom dengan
hati-hati. Bagaikan tersengat petir ketika mendengar kabar pernikahan Dasom. Ia
terkejut bahkan kecewa. Ia pun tidak jadi mengeluarkan kotak cincinnya bahkan
mengepalkan tangannya.
“ Aniyo. Mengapa kau percaya diri sekali? Geunde, siapakah
calon suamimu?” Tanyanya penasaran.
“ Dia adalah anak konglomerat seperti diriku. Kami telah
dijodohkan dari waktu kecil. Geunde, aku baru mengetahuinya kemarin. Aku
berharap bahwa oppa bisa datang ke pernikahanku minggu depan. Apakah oppa akan
datang?” Tanya Dasom penuh harap.
“ Mengapa kau menerima perjodohan itu? Apakah kau
mencintainya?” Tanyanya tak mengerti.
“ Geunyang, aku memang berencana untuk menikah pada tahun
ini. Aku tidak ingin menikah di usia tuaku.” Ujar Dasom sambil tersenyum.
“ Apakah kau mencintainya?” Tanyanya sambil menatap tajam
pada Dasom. Dasom terkejut bukan main ketika melihat tatapan itu. Ia mengingat
dengan jelas terakhir Soo Hyun menatapnya seperti itu ketika orang tuanya tidak
merestui hubungan mereka. Ia merasa sedih karena harus melihat tatapan itu
setelah sekian lama ia berusaha untuk melupakannya. Tatapan itu adalah tatapan
yang mengakibatkan berakhirnya hubungan mereka dulu.
“ Wae? Mengapa oppa seperti ini?” Tanyanya tak mengerti.
“ Jika tujuanmu adalah menikah, maka batalkan perjodohan itu
dan menikahlah denganku! Aku sangat mencintaimu, Dasom-ya. Saat kembali ke
Seoul, aku berniat untuk memulai hubungan kita dari awal lagi. Kita akan
menjadi keluarga yang bahagia. Aku bukanlah namja miskin seperti dulu hingga
orang tuamu menentang hubungan kita ini. Aku telah mempunyai sebuah perusahaan
besar disini. Aku yakin orang tuamu akan merestui hubungan kita.” Ujar Soo Hyun
sambil memegang tangannya. Ia melihat mata Soo Hyun terpancarkan ketulusannya
dan penuh harap padanya. Rasa sesak dan sakit pun sangat terasa di dadanya.
Ingin rasanya ia menangis dan memegang dadanya. Namun, ia tetap tidak bisa. Ia
tidak ingin melihat pria yang dicintainya ini terluka lagi oleh keluarganya
untuk ke sekian kalinya.
“ Semuanya sudah terlambat, oppa. Aku tidak mungkin kembali
padamu seperti dulu. Kau yang melepaskanku duluan bahkan meninggalkanku disini
dalam keterpurukan. Aku baru saja bangkit dari keterpurukan itu. Aku tidak bisa
menjanjikan cinta untukmu, oppa. Meskipun aku pernah mencintaimu. Geunde, aku
bisa menjanjikan satu hal untukmu.” Tolaknya secara halus sambil melepaskan
genggaman tangan Soo Hyun perlahan-lahan.
“ Apakah itu?” Tanya Soo Hyun sambil menatap miris tangannya
yang sudah tidak menggenggam lagi tangan Dasom.
“ Aku bisa menjadi temanmu. Aku akan selalu ada disisimu
sebagai temanmu, tidak lebih dari itu. Mungkin dengan kita berteman, maka kita
tidak akan saling menyakiti seperti dulu. Jeongmal mianhae, oppa. Jika terasa
berat bagimu untuk datang ke pernikahanku, maka oppa tidak perlu datang. Kita
akan bertemu lagi setelah aku menikah. Aku harap oppa bisa menemukan yeoja yang
lebih baik dariku. Jeongmal mianhae, oppa. Aku harus pergi sekarang.” Pamitnya lalu
melepaskan tangan Soo Hyun dan pergi meninggalkan Soo Hyun yang masih
tercengang tak percaya.
“ Apakah ini adalah hukuman darimu Tuhan karena aku telah
meninggalkannya dulu? Disaat aku menginginkannya kembali, dia menolaknya bahkan
memberikan kabar yang begitu membuat hatiku sakit. Saat menyampaikan berita
pernikahannya, raut wajahnya terlihat berbeda. Dia terlihat bahagia. Geunde
saat aku memintanya untuk membatalkan pernikahannya, raut wajahnya terlihat
datar bahkan saat dia menolak permintaanku itu. Apakah dia benar-benar
mencintai calon suaminya? Siapakah calon suaminya itu? Apakah cinta calon
suaminya lebih besar daripada cintaku hingga membuatnya lebih memilih calon
suaminya? Ottokke? Aku benar-benar tidak sanggup untuk datang ke pernikahannya.
Geunde, dia telah mengundangku secara pribadi. Semua ini membuatku gila.” Pikir
Soo Hyun sambil menatap cincinnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membuang cincin
itu. Ia meletakan kotak cincin itu di meja restoran lalu keluar dari restoran.
Saat ia akan membuka pintu mobil, tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahu
belakangnya. Ia membalikan tubuhnya untuk melihat orang yang menyentuh bahunya
itu. Ia melihat seorang wanita yang berpenampilan seperti pelayan di restoran
tersenyum padanya.
“ Jeongmal mianhae, tuan. Geunde, kotak cincin anda
tertinggal. Beruntung sekali saya dapat mengejar anda. Anda berjalan cepat
sekali.” Kata pelayan itu sambil menunjukan kotak cincin itu padanya. Ia melihat
kotak cincin itu penuh luka. Ia teringat saat Dasom menolak lamarannya secara
mentah-mentah.
“ Aku telah membuang cincin itu. Aku harus pergi.” Katanya sambil
masuk ke mobil. Ia berusaha untuk mengabaikan pelayan itu. Namun, pelayan itu
masih berdiri di samping pintu mobilnya. Ia pun memutuskan untuk menyalakan dan
melajukan mobilnya.
“ CHANKAMAN, TUAN!” Teriak pelayan itu sambil berlari-lari.
Ia merasa kesal dan tidak tega melihat pelayan itu berlari mengejar mobilnya.
Ia pun menghentikan mobilnya hingga pelayan itu menghampirinya. Pelayan itu
mengetuk kaca pintu mobilnya.
“ Wae?” Tanyanya sambil membuka kaca pintu mobil dengan
kesal.
“ Apakah saya boleh memiliki cincin ini?” Tanya pelayan itu
sambil tersenyum.
“ Bukankah aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku telah
membuangnya? Aku tidak peduli lagi dengan cincin itu. Kau bisa memilikinya,
menjualnya, atau membuangnya. Semua itu terserah padamu.” Katanya dengan kesal lalu
melajukan mobilnya.
“ KAMSAHAMNIDA, TUAN! SAYA AKAN MERAWAT CINCIN INI DENGAN
BAIK.” Teriak pelayan itu sedangkan ia hanya melihatnya dari kaca spion mobilnya
sambil menggelengkan kepalanya tak percaya.
-o0o-
Di Universitas Dongguk, Myungsoo sedang berjalan di lorong
dengan lesu sambil membawa banyak berkas. Tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya
hingga membuatnya terjatuh bahkan alat penyamarannya terlepas. Ia menyadari
alat penyamarannya terlepas. Ia bergegas mengambil kacamata dan kumis palsunya
lalu memasangnya sebelum orang yang menabraknya menyadari penyamarannya. Ia melihat
orang yang menabraknya adalah seorang wanita. Wanita itu terlihat seperti
seorang mahasiswi. Saat wanita itu mengangkat kepalanya, dia membelalakan
matanya tak percaya ketika melihat mahasiswi itu sangat cantik dan sexy. Dia mengulurkan tangannya untuk
membantu wanita itu. Namun, hal tak diduga terjadi. Wanita itu menepis
tangannya sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apakah kau tidak mempunyai mata hingga menabrakku seperti
ini? Ataukah ini adalah trikmu untuk mencari perhatian dariku? Apakah kau tidak
melihat dirimu di cermin? Kau bukanlah tipe namja yang sepadan untukku. Kau
lebih terlihat culun bahkan jelek dengan kumis itu.” Ujar wanita itu sambil
mengeluarkan smirknya dan menunjukan tangannya kearah kumis palsunya. Ia
terkejut bukan main mendengar makian wanita itu. Padahal mereka baru pertama
kali bertemu.
“ Yak, seharusnya aku yang mengatakan itu. Apakah kau tidak
mempunyai mata? Aku membawa banyak berkas hingga kau membuat berkasku berantakan
seperti ini. Aku masih berbaik hati ingin menolongmu. Padahal kau yang
menabrakku. Aku tidak terima karena kau telah mengataiku culun dan kumisku
jelek bahkan bicaramu tidak sopan padaku. Kau harus minta maaf padaku
sekarang.” Ujarnya tak terima dengan tegas.
“ Mwo? Minta maaf? Memangnya siapa dirimu hingga aku harus
minta maaf? Aku tidak mempunyai waktu untuk meladenimu. Aku terlambat masuk
kelas gara-garamu.” Ujar wanita itu lalu pergi meninggalkannya yang masih
tercengang tak percaya.
“ Aish jinja, dia benar-benar kurang ajar. Apakah dia tidak
mengetahui bahwa aku adalah seorang dosen disini? Berani sekali mengataiku
culun bahkan jelek. Padahal banyak yeoja yang tergila-gila padaku saat aku
bekerja sebagai bartender karena ketampananku. Kau belum mengetahui jati diriku
yang sebenarnya.” Gumamnya sambil merapikan berkasnya yang berantakan.
Ia merapikan semua berkas miliknya dan menemukan sebuah
dompet. Ia mengambil dompet itu. Ia melihat ada uang, kartu mahasiswa dan kartu
ID. Ia melihat kartu mahasiswa itu. Ia membelalakan matanya tak percaya ketika
melihat foto yang terpasang pada kartu mahasiswa itu. Sebuah ide jail pun
terlintas dibenaknya. Ia bergegas pergi dari lorong menuju kelas selanjutnya.
Saat ia masuk, semua mahasiswa telah duduk dengan rapi. Namun, matanya tertuju
pada seorang mahasiswi yang sedang tidur. Ia berjalan menghampirinya lalu duduk
disampingnya. Ia menuliskan sesuatu pada kertas note lalu menempelkan di kening mahasiswi itu. Ia menyuruh semua
mahasiswa untuk merahasiakan tindakan jailnya itu. Ia sengaja membiarkan
mahasiswi itu tidur hingga materi yang diberikanya telah berakhir. Kini ia
mulai mengabsen dan menyuruh salah satu dari mahasiswa untuk mengerjakan soal
yang diberikanya.
“ Na Hae Ryeong-ssi, Na Hae Ryeong-ssi, Na Hae Ryeong-ssi.”
Panggilnya namun mahasiswi yang bernama Haeryung tak kunjung bangun dari
tidurnya. Akhirnya ia menyuruh mahasiswa yang duduk disamping Haeryung untuk
membangunkannya.
“ AH, NDE. SEONSAENGNIM. NEO?” Teriak Haeryung sambil membelalakan
matanya ketika melihatnya sedang berdiri di depan meja dosen.
“ Apakah tidurmu nyenyak? Bisakah kau mengerjakan soal yang
ku berikan ini sekarang juga?” Titahnya sambil mengeluarkan smirknya.
“ Geunde, naega…” Ujar Haeryung dengan terbata-bata.
“ Kerjakan sekarang juga! Aku sudah terlalu cukup baik padamu
hari ini. Aku membiarkanmu pergi meninggalkanku dan tidur selama perkuliahanku
sedang berlangsung. Apakah kau bisa mengerjakan soal ini sekarang? Jika tidak,
maka aku akan memberikan tugas khusus untukmu.” Ancamnya sambil menatap tajam
pada Haeryung.
“ Saya lebih memilih tugas khusus.” Ujar Haeryung dengan
lesu.
“ Dia benar-benar yeoja babo. Bahkan dia belum mencobanya malah
menyerah duluan.” Pikirnya tak percaya. “ Araseo. Geure, perkuliahan hari ini
kita akhiri! Ikuti aku, Na Hae Ryeong-ssi!” Titahnya lalu keluar dari kelas
sambil membawa perlengkapannya.
Ia keluar dari kelas sambil menahan tawanya sedangkan
Haeryung mengikutinya di belakang. Ia melihat banyak mahasiswa yang melihat mereka
sambil tertawa. Detik itu juga, ia baru menyadari bahwa Haeryung belum
melepaskan note yang ditempelkanya
tadi. Haeryung tidak menyadarinya karena ia berjalan dengan setengah sadar.
Akhirnya mereka tiba di ruangannya. Ia melihat adiknya sedang merapikan meja
ruangannya. Adiknya bernama Kim Ji Won.
“ Oppa.” Sapa Ji Won sambil tersenyum.
“ Apakah kelasmu telah berakhir hingga kau berada disini?”
Tanyanya sambil menyimpan perlengkapannya di atas meja.
“ Nde.” Jawab Ji Won.
“ Geure! Sebaiknya kau pulang ke apartemen sekarang. Aku akan
pulang sebentar lagi.” Titahnya lalu duduk dikursinya.
“ Geunde, mengapa Haeryung mengikutimu?” Tanya Ji Won
padanya.
“ Aku akan memberikan tugas khusus padanya.” Ujarnya tanpa
menoleh pada Haeryung.
“ Apa yang kau lakukan hingga kau mendapatkan tugas khusus
dari nae oppa, Haeryung-ya? Geunde, mengapa ada sebuah note di keningmu? Note
itu bertuliskan Aku adalah anjing pemaki
dosen.” Tanya Ji Won dengan polosnya pada Haeryung. Haeryung mengambil
kertas note itu sambil menatap tajam
padanya. Ia pun membalas Haeryung dengan tatapan tajamnya.
“ Mwo? Neo oppa? Ani. Ini tidak mungkin. Bagaimana bisa dia
adalah neo oppa? Kau sangat cantik. Geunde, tidak dengannya.” Kesal Haeryung
sambil mendelik ke arahnya.
“ Apakah kau sedang mengataiku lagi bahwa aku culun dan
sangat jelek bagimu?” Tanyanya dengan kesal.
“ Dia adalah oppa kandungku. Nae oppa tidaklah sejelek yang
kau kira. Kau belum mengetahui yang sebenarnya. Geure! Aku akan pulang sekarang.
Aku akan memasak makanan kesukaanmu, oppa. Annyong.” Pamit Ji Won lalu keluar
dari ruangannya. Setelah memastikan Ji Won telah keluar dari ruangannya, ia
menatap dan menyuruh Haeryung duduk.
“ Geure! Aku ingin kau meminta maaf padaku sekarang juga
karena kau telah mengataiku sebanyak dua kali.” Titahnya sambil melipatkan
tangannya di dadanya.
“ Shirreo. Aku tidak pernah mengatakan maaf seumur hidupku.”
Tolak Haeryung.
“ Geure! Kalau begitu pilihan terakhirnya adalah kau menjadi
pesuruhku selama satu bulan. Otte? Apa pilihanmu?” Tawarnya sedangkan Haeryung
terlihat sedang berpikir.
“ Geure! Aku akan menjadi pesuruhmu selama satu bulan.” Ujar
Haeryung dengan mantap.
“ Apakah kepalamu terbuat dari batu? Dengan kau hanya meminta
maaf padaku, maka semua masalah ini selesai. Geunde, mengapa kau memilih untuk
menjadi pesuruhku?” Tanyanya tak habis pikir.
“ Karena aku tidak ingin mengingkari prinsip yang selama ini
ku jaga dengan baik.” Ujar Haeryung.
“ Itu bukanlah sebuah prinsip. Geunde, sikap egoismu. Geure!
Kau akan menjadi pesuruhku mulai besok. Kau harus membereskan seluruh ruanganku
dan menyiapkan kopi setiap pagi. Araseo.” Jelasnya.
“ Nde, seonsaengnim. Apakah saya boleh keluar sekarang karena
hukuman saya dimulai dari besok pagi?” Tanya Haeryung dengan penuh penekanan.
“ Chankaman! Ambilah dompetmu
di atas meja itu! Kha!” Titahnya.
“ Kamsahamnida. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Haeryung lalu mengambil
dompetnya dan keluar dari ruangannya.
“ Ternyata kelakuannya tidak secantik wajahnya.” Gumamnya
sambil menatap kepergian Haeryung.
-o0o-
Di rumah sakit Myungwoon, Donghae terbangun dari tidurnya. Ia
membelalakan matanya tak percaya ketika melihat jam tangannya. Ia benar-benar
terlambat untuk menyambut dokter magang di rumah sakitnya. Beruntung ia tidur
di ruangannya sehingga ia tidak perlu mengendarai mobilnya dengan kecepatan
penuh. Ia bergegas mandi lalu memakai jas dokter miliknya. Ia melihat Yuri sedang
menunggunya sambil tersenyum padanya. Ia pun membalas senyuman Yuri. Mereka
adalah teman semasa kuliah dulu. Mereka bekerja pada rumah sakit yang sama.
Sebenarnya mereka sempat menjalin hubungan. Namun, Yuri lebih memilih untuk
melanjutkan kuliahnya di AS dan meninggalkannya di Seoul. Semenjak itu mereka memutuskan
untuk mengakhiri hubungan mereka. Satu tahun yang lalu, Yuri kembali dengan
membawa seorang putri yang sangat lucu dan cantik. Yuri mengatakan padanya bahwa
dia telah menikah di AS. Namun, suaminya telah meninggal akibat kecelakaan lalu
lintas.
“ Aigoo, sepertinya kebiasaan burukmu ini tidak hilang.
Apakah kau mabuk bersama temanmu semalam?” Tanya Yuri sambil memakaikan dasi
pada kerah kemejanya, sedangkan ia menyisir rambutnya.
“ Kyuhyun mengundangku untuk merayakan pesta akhir
lajangnya.” Ujarnya tanpa menoleh pada Yuri.
“ Mwo? Bussunsuriya? Apakah Kyuhyun akan menikah?” Tanya Yuri
sedikit terkejut.
“ Mengapa kau terkejut? Bukankah bagus sekali jika dia
menikah? Aku harap dia mendapatkan istri yang galak agar bisa menjinakkannya. Ia
mengundangmu juga. Kita bisa pergi bersama kesana.” Ujarnya sambil memakai
sepatu.
“ Arra. Kita akan pergi bersama. Kajja! Jika kita tidak
bergegas, maka citra nama baikmu selama ini akan tercemar dalam sekejap karena
kau datang terlambat. Padahal kau adalah dokter paling disiplin disini.” Ajak
Yuri.
“ Arra. Geunde jika kau bersikap seperti ini, maka semua
orang disini akan menganggapmu sebagai istriku.” Ujarnya disela jalan mereka.
“ Apakah itu adalah pandanganmu atau pandangan orang lain?” Goda
Yuri sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ Menurutmu?” Tanyanya sambil tersenyum manis.
Akhirnya mereka tiba diruang ICU. Yuri memberikan berkas
profil dokter magang padanya. Ia
menjelaskan aturan yang wajib dipatuhi oleh dokter magang. Ia mulai mengabsen
satu persatu dokter magang itu.
“ Jessica Jung-ssi, Jessica Jung-ssi, Jessica Jung-ssi.
Apakah tidak ada diantara kalian yang bernama Jessica Jung? Aku sudah
menjelaskan aturan yang wajib dipatuhi oleh kalian bahwa aku tidak akan
memberikan toleransi bagi dokter magang yang datang terlambat. Walaupun hanya
terlambat 5 menit saja. Jika kalian bertemu dengan Jessica Jung, maka katakan
padanya bahwa dia telah dipecat!” Tegasnya sambil melihat wajah para dokter
magang itu dengan marah.
“ CHANKAMAN!” Tiba-tiba terdengar teriakan. Ia melihat
seorang wanita sedang berlari kearahnya. Ia menyipitkan matanya untuk melihat name tag yang terpasang di jas putih
milik wanita itu. Setelah mengetahui nama wanita itu, ia mengabaikan wanita itu
dan melihat berkasnya kembali.
“ Jeongmal mianhaeyo, saya terlambat! Joneun Jessica Jung
imnida.” Sesal Jessica.
“ Aku akan memaafkanmu karena mulai hari ini kau telah ku
pecat. Sebaiknya kau pergi dari sini dan mencari rumah sakit lain yang bersedia
menerima dokter magang sepertimu.” Tegasnya sambil menatap tajam pada Jessica.
“ Mwo? Bussunsuriya? Geunyang, terlambat 5 menit saja. Apakah
anda tidak bisa memaafkan keterlambatan saya kali ini? Saya berjanji tidak akan
terlambat lagi.” Pinta Jessica.
“ Tolong bimbing dokter magang yang telah saya terima di
rumah sakit ini, Profesor Kwon! Beritahu mereka mengenai tugas dan aturan
tambahan! Saya akan memeriksa tugas mereka tepat pukul 2.00 KST. Saya
percayakan mereka pada anda! Saya pamit untuk pergi dulu.” Pamitnya lalu
meninggalkan Yuri beserta dokter magang lainnya. Jessica yang merasa terabaikan
pun tak pantang menyerah. Ia mengikuti Donghae. Meskipun ia mengetahui resiko
terburuk yang harus diterimanya setelah memohon pada Donghae.
“ CHANKAMAN, PROFESOR! BAGAIMANA DENGAN SAYA? SETIDAKNYA
BERIKAN ALASAN PEMECATAN SAYA YANG RASIONAL!” Teriaknya sambil mengikuti
Donghae dari belakang. Donghae mengabaikannya dan tetap berjalan menuju ruangannya.
Donghae pun masuk ke ruangannya. Ia terlihat bingung. Apakah ia harus masuk ke
ruangannya atau tidak? Namun, hal yang tak pernah diduganya terjadi. Kini
Donghae menghampirinya bahkan menyuruhnya untuk masuk ke ruangannya. Donghae
menyuruhnya untuk memikirkan sebuah alasan yang rasional agar ia tidak dipecat
selama 5 menit. “ Ottoke?” Pikirnya sambil menggigit bibir bawahnya.
Donghae merasa puas dengan pertanyaannya dan melihat wajah
Jessica penuh gelisah. Tanpa sadar, tatapan matanya tertuju pada bibir Jessica.
Ia melihat Jessica mengigit bibir bawahnya sendiri. Entah kenapa pikiran
joroknya muncul. Ia merasa Jessica terlihat sexy
dengan gigitan bibir bawahnya itu. Ia merasa melihat gerakan gigitan bibir
bawah Jessica dengan lambat hingga membuatnya menelan air liurnya sendiri. Ia
pun menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan pikirannya.
“ Waktumu sudah habis. Katakan alasanmu sekarang!” Titahnya
pada Jessica dengan tegas.
“ Sebenarnya saya membantu tetangga saya melahirkan. Awalnya
saya sangat ragu untuk membantunya karena saya belum mendapatkan lisensi
sebagai dokter. Geunde, saya tidak mempunyai pilihan lain hingga saya
menolongnya. Jika anda tidak percaya, maka anda bisa melihat noda darah yang
ada di kemeja saya ini.” Jelas Jessica sambil menunjukan noda darah itu. Ia
tertegun mendengar alasan keterlambatan Jessica. Jika berhubungan dengan
menyelamatkan nyawa manusia, maka ia akan tersentuh detik itu juga.
“ Geure! Aku akan memberikan kesempatan terakhir untukmu.
Sebaiknya kau menanyakan pada dokter magang lainnya mengenai tugas dan aturan
yang wajib kau patuhi. Jika kau membuat kesalahan lagi, maka aku tidak akan
segan-segan memecatmu untuk kedua kalinya. Kha! Kerjakan tugasmu sekarang!”
Titahnya.
“ Kamsahamnida, professor. Saya berjanji tidak akan
mengulanginya. Kalau begitu saya pamit pergi.” Kata Jessica sambil tersenyum lalu
keluar dari ruangannya. Ia sedikit terkejut ketika melihat Yuri berada di depan
ruangannya saat pintu ruangannya terbuka.
“ Tindakanmu terlalu keras padanya. Terlebih lagi dia adalah
seorang yeoja. Bila kau bersikap kasar pada tiap yeoja, maka aku dapat pastikan
bahwa kau tidak akan pernah menikah.” Goda Yuri sambil masuk ke ruangannya.
“ Apakah kau mendengar semuanya? Bila tidak ada yeoja yang
ingin menikah denganku, maka kau harus menikah denganku.” Godanya.
“ Aku akan mempertimbangkannya. Geunde, entah mengapa aku
merasa bahwa yeoja itu sangat menarik. Bahkan dia bisa meruntuhkan pertahanan
dinding hatimu. Apakah kau menyukainya? Dia adalah yeoja yang cantik.” Tanya
Yuri.
“ Apakah kau merekomendasikannya sebagai calon istriku?”
Tanyannya sambil tersenyum.
“ Nde. Dia sangat serasi denganmu. Kau adalah namja keras
kepala dan dia adalah yeoja berhati baik bahkan lembut.” Ujar Yuri sambil
tersenyum.
“ Aku akan mempertimbangkannya.” Katanya.
-o0o-
Di lokasi pemotretan, Taemin sedang melakukan sesi pemotretan
untuk sebuah majalah fashion bersama
Suzy. Ia terlihat senang sekali karena Suzy adalah tipe wanita idamannya selama
ini. Ia sudah lama menyukai Suzy. Namun, ia tidak berani mengungkapkan
perasaannya pada Suzy hingga sekarang. Suzy terlibat banyak skandal. Namun, Suzy
mengatakan padanya bahwa semua itu tidak benar. Mereka melakukan sesi
pemotretan dengan berbagai gaya. Namun, gaya kali ini membuat jantungnya
berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia harus memeluk Suzy bahkan harus terlihat
lebih mesra. Akhirnya sesi pemotretan itu berakhir. Ia pun bisa bernafas dengan
lega.
“ Aku dengar bahwa Kyuhyun oppa akan menikah. Apakah berita
itu benar?” Tanya Suzy.
“ Nde. Geunde, darimana kau mengetahuinya?” Tanyanya
penasaran.
“ Berita itu sudah menyebar di internet. Lihatlah! Calon
pengantin yeoja sangat cantik sekali dan dia adalah seorang putri konglomerat
juga sama seperti Kyuhyun oppa.” Ujar Suzy sambil menunjukan berita itu dari
ponselnya.
“ Nde. Yeoja itu cantik sekali.” Ujarnya sambil menatap Suzy.
“ Yak, mengapa kau menatapku? Seharusnya kau melihat foto
pengantin yeoja ini. Geunde, bisakah kau datang bersamaku? Aku tidak mempunyai
chingu lain selain dirimu yang mengenal Kyuhyun oppa.” Tanya Suzy dengan
aegyonya.
“ Araseo. Aku akan menjemputmu di apartemen.” Ujaenya sambil
tersenyum.
“ Setelah sesi pemotretan, kita akan membeli hadiah untuk
mereka. Otte?” Ajak Suzy.
“ Araseo.” Ujarnya sambil tersenyum lalu Suzy berlari kecil
menghampiri fotografer. “ Apakah kau hanya menganggapku sebagai temanmu? Apakah
kau tidak bisa melihat kebaikanku bahkan perhatianku selama ini padamu? Apakah
kau tidak mengetahui hatiku yang sebenarnya? Ataukah kau berpura-pura tidak
mengetahuinya? Aku memanglah namja pengecut dalam hal cinta. Aku sangat
mencintaimu, Suzy-ya.” Pikirnya sambil memandang Suzy dari kejauhan.
Setelah pemotretan, mereka pergi ke mall dengan menggunakan alat penyamaran. Setibanya di mall, Suzy selalu memegang tangannya
hingga membuatnya sedikit salah tingkah. Namun, Suzy tidak menyadarinya. Mereka
pergi ke toko aksesori untuk membeli hadiah pernikahan Kyuhyun. Namun, mereka
tidak menemukan hadiah yang sesuai. Kini mereka tiba di depan butik. Akhirnya
mereka menemukan hadiah yang sesuai untuk pernikahan Kyuhyun. Suzy memilih
pakaian pasangan untuk hadiah pernikahan Kyuhyun.
“ Otte?” Tanya Suzy.
“ Pakaian pasangan ini sangat bagus.” Ujarnya sambil melihat
pakaian itu.
“ Geure! Kita akan mengambil pakaian pasangan ini. Aku dengar
bahwa Kyuhyun oppa dan calon istrinya di jodohkan. Mereka pasti belum pernah
berkencan. Hadiah ini akan berguna bagi mereka, saat mereka berkencan setelah
menikah.” Ujar Suzy sambil tersenyum.
“ Apakah kau tidak ingin membeli pakaian pasangan untukmu?”
Tanyanya penasaran.
“ Mwo? Apakah kau sedang bercanda? Bagaimana mungkin aku
membeli pakaian pasangan? Aku belum mempunyai namjachingu, Taemin-ya.” Ujar Suzy
sambil tertawa kecil.
“ Apakah kau tidak ingin membeli pakaian pasangan bersamaku?”
Tanyanya kembali.
“ Apakah kau ingin ku belikan sebuah pakaian?” Tanya Suzy
untuk mengalihkan pembicaraan.
“ Aniyo. Aku bisa membeli pakaian dengan penghasilanku
sendiri.” Tolaknya karena ia mengetahui Suzy sedang mengalihkan pembicaraan
mereka. “ Tak bisakah kau mengatakan, Ya? Mengapa kau harus mengalihkan
pertanyaanku? Apakah tidak ada ruang untukku di hatimu? Apa yang harus ku
tunjukan padamu lagi agar kau mengetahui perasaanku yang sebenarnya padamu? Aku
sangat mencintaimu, Suzy-ya.” Pikirnya sambil menatap sendu pada Suzy.
“ Araseo. Kita harus pulang sekarang karena sudah larut
malam. Kajja!” Ajak Suzy sambil menggandeng lengannya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar