Senin, 04 Januari 2016

[SERIES] Ring Vampire Part 1

[SERIES] Ring Vampire Part 1
Title                 : Ring Vampire Part 1
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, School Life and Fantasy
Main Cast        : Kim Myungsoo and Kim Ah Young aka Yura
Other Cast     : Cho Kyuhyun, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Jae Jin, Lee Jonghyun, Lee Taemin, Seo In Guk, Song Joong Ki, Bae Suzy, Bang Minah, Heo Gayoon, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Park Jiyeon


Malam yang begitu indah di Kota Seoul. Terlihat semua orang berlalu-lalang di jalanan. Ada yang baru pulang dari kerjanya. Bahkan ada yang masih berkumpul dengan teman-temannya. Namun berbeda dengan suasana pinggiran Kota Seoul. Terlihat sebuah gedung yang megah dengan pagar besi yang begitu tinggi. Gedung itu adalah sebuah sekolah yang bernama Shinwa High School. Shinwa High School adalah sekolah khusus bagi para konglomerat dan artis yang berlangsung pada malam hari. Pagar besi itu terbuka dengan perlahan-lahan tepat pukul 7.00 p.m. Beberapa mobil
melewati pagar besi itu. Mobil itu berhenti satu persatu tepat di depan sebuah pintu gedung yang begitu megahnya. Keluarlah lima sosok pria yang begitu menawan dan mempesona dari salah satu mobil itu. Terlihat Pria pertama yang selalu mengeluarkan smirknya sambil menatap menggoda pada tiap wanita yang mengaguminya bernama Song Joong Ki. Pria kedua yang selalu ramah pada tiap orang yang dijumpainya bernama Seo In Guk. Pria ketiga yang terkenal dengan kepintaran yang dimilikinya bernama Kim Soo Hyun. Pria Keempat yang terkenal dengan suaranya yang begitu mempesona bernama Cho Kyuhyun. Pria kelima yang terkenal dengan sikap dinginnya bernama Kim Myungsoo. Semua siswi yang bersekolah disana begitu mengagumi kelima pria itu. Hingga mereka rela datang lebih awal untuk menyambut kedatangan kelima pria tampan itu.
“ Apakah kau lihat betapa cantiknya wanita disini?” Bisik Joong Ki.
“ Kau hampir mengatakan hal itu setiap hari. Apakah kau tahu? Kau membuat telingaku tuli.” Sindir Kyuhyun.
“ Setidaknya aku tidak bercinta dengan buku-buku yang membosankan.” Sindir Joong Ki.
“ Apakah kau sedang menyindirku?” Tanya Soo Hyun sambil menutup bukunya dan melepaskan kacamatanya.
“ Ani.” Elak Joong Ki.
“ Tak bisakah kalian diam?” Tanya Myungsoo sambil menatap tajam pada mereka.
“ Mereka hanya sedang bercanda, Myungsoo-ya. Kau tak perlu semarah ini.” Ujar In Guk.

Sementara itu, terlihat seorang yeoja mengenakan pakaian serba hitam sambil menatap sebuah foto yang ada di depannya. Yeoja itu menangis dalam diam. Kakinya melangkah meninggalkan ruangan itu. Yeoja itu bernama Kim Ah Young. Namun, kebanyakan orang memanggilnya Yura. Ayahnya baru saja meninggal dunia, sedangkan ibunya sudah meninggal saat melahirkannya. Kini Yura hanya hidup sebatang kara. Bahkan rumahnya disita oleh bank karena hutang ayahnya yang menumpuk. Yura tak percaya dengan kenyataan hidupnya. Selama 17 tahun, Yura hidup dengan kemewahan. Namun, kini Yura telah menjadi orang miskin baru. Yura mengemasi semua barangnya karena ia harus keluar dari rumah. Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Yura melangkah keluar dari kamarnya menuju pintu. Seorang namja paruh baya berdiri di depan rumahnya. Yang tak lain adalah pengacara keluarganya.
“ Ahjussi.”
“ Yura-ya.”
“ Waeyo ahjussi?”
“ Neo gwaenchana?”
“ Nan gwaenchana, ahjussi. Geunde, mengapa ahjussi datang kemari?”
“ Aku harus memberikan sesuatu padamu. Sebelum ayahmu meninggal, ayahmu datang ke kantorku. Dia menitipkan barang ini padaku. Dia ingin memberikan ini padamu setelah meninggal dunia. Aku tak tahu isi dalam kotak ini. Sebaiknya kau lihat sendiri saja.”
“ Ah, nde. Kamsahamnida ahjussi.”
“ Jeongmal mianhae. Aku tak bisa membantumu.”
“ Nan gwaencahana, ahjussi. Sebaiknya ahjussi pulang saja. Ini sudah larut malam. Aku sangat lelah.”
“ Geure. istirahatlah!”

Sepeninggalan pengacara keluarganya, Yura pergi ke kamarnya. Yura membuka kotak itu. Terlihat sebuah kertas dan kotak perhiasan. Yura membaca kertas itu. Kertas yang berisikan sebuah alamat. Ayahnya memintanya untuk pergi ke alamat itu dan tinggal disana. “ Apakah ayah memiliki saudara? Geunde, mengapa aku tak mengetahuinya?” Gumam Yura. Yura mengambil kotak perhiasan itu. Saat membuka kotak itu, terdapat sebuah kalung yang berliontin cincin. “ Yoeputta. Aku tak tahu ayah memiliki perhiasan seperti ini. Apakah perhiasan ini peninggalan ibuku?” Gumam Yura sambil menatap perhiasan itu.
-o0o-

Tanpa terasa malam telah berganti menjadi pagi. Yura telah bersiap-siap untuk meninggalkan rumahnya. Rumah yang pernah menjadi tempat kenangannya bersama ayahnya. Yura menaiki taksinya sambil memberikan alamat tujuannya pada supir. Selama perjalanan, Yura mendesah pasrah. Pikirannya tertuju pada pemilik alamat itu.

“ Apakah saudara ayahku adalah orang baik? Akankah mereka menerimaku? Apakah mereka belum mengetahui kabar meninggalnya ayahku? Mengingat tak ada satu pun pihak keluarga yang hadir ketika pemakaman selain relasi bisnis ayahku?” Pikir Yura.

“ Kita sudah sampai, agasshi.” Ujar supir taksi.

Yura melihat ke sekelilingnya. Terlihat sebuah rumah yang megah dengan halaman yang begitu luasnya. Matanya membelalak tak percaya. “ Apakah kita tidak salah alamat, ahjussi?” Tanya Yura untuk meyakinkannya.
“ Aniyo, agasshi. Alamat yang tertulis dalam kertas ini adalah alamat rumah ini.” Ujar supir taksi.
“ Ah, nde. Kamsahamnida, ahjussi.” Ujar Yura sambil membayar biaya taksinya.

Yura berjalan perlahan-lahan memasuki rumah itu. Matanya menatap takjub halaman rumah itu. Terdapat banyak bunga yang ditanam di halaman itu dan tatanan dekorasi taman yang begitu indah. Tanpa Yura sadari, kini ia telah berdiri tepat di depan sebuah pintu. Yura menekan bel pintu beberapa kali. Namun, tak ada yang membukakan pintu untuknya. Merasa tak ada penghuni, Yura hendak pergi. Detik itu juga, pintu terbuka dengan sendirinya. Yura merasa terkejut bukan main. Yura memberanikan diri untuk masuk ke rumah itu. Tak lupa Yura memanggil pemilik rumah itu. Yura pun merasa takjub dengan dekorasi dalam rumah. Rumah yang terlihat sangat unik dan antik. Terdapat banyak sekali barang-barang antik di dalam rumah seperti lukisan yang begitu besar, guci yang begitu langka, dan benda-benda lainnya. Saat melangkah, Yura melihat seorang namja sedang tidur di sofa. Yura memberanikan dirinya menghampiri namja itu.
“ Chogio… Chogio… Chogio….”

Merasa tak mendapat respon, Yura memegang tangan namja itu. Tangan namja itu terasa sangat dingin. Yura menjadi panik. Yura menempelkan kepalanya pada dada namja itu untuk merasakan detak jantung namja itu. Namun nihil, jantung namja itu tak berdetak sama sekali. Yura menjadi semakin panik. Dengan tangan bergetar, Yura mengambil ponselnya untuk menelepon rumah sakit. Saat menekan tombol, tiba-tiba sebuah tangan menghentikan pergerakan Yura. Yura terkejut bukan main melihat namja itu duduk sambil memegang tangannya dan menatap tajam padanya.
“ Ini bukanlah rumahmu. Jadi jangan beriksik!” Ujar namja itu.
“ Kau masih hidup?” Tanya Yura tak percaya.
“ Kau pikir aku ini apa?” Tanya namja itu.
“ Geunde, tubuhmu sangat dingin dan jantungmu tak berdetak.” Ujar Yura tak mengerti.
“ Kau berisik sekali.” Ujar namja itu.

Namja itu menghempaskan tubuh Yura di sofa lalu menindihnya. “ Apa yang kau lakukan?” Panik Yura.
“ Bukankah kau sudah mengetahui jawabannya? Aku sangat menginginkanmu.” Ujar namja itu.

Namja itu menciumi leher Yura hingga menjilatinya. Tak hanya itu. Tangan namja itu menekan payudara Yura hingga membuat Yura mendesah. Merasa mendapatkan respon, namja itu semakin melancarkan aksinya menciumi dan menjilati leher Yura.
“ Geumane, Myungsoo! Apakah kau lupa? Ini adalah ruang tamu. Tempat untuk menyambut para tamu. Jika kau ingin melakukan hal itu, maka lakukanlah di kamarmu!” Ujar namja lainnya.
“ Kau benar-benar mengganggu kesenanganku, Soo Hyun.” Geram Myungsoo sambil beranjak dari tubuh Yura.

Yura mendesah lega sambil merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan akibat ulah Myungsoo. Yura bergegas berlari menghampiri Soo Hyun. Sedangkan Myungsoo duduk kembali dengan angkuhnya.
“ Tolong aku!” Pinta Yura.
“ Nuguseyo?” Tanya Soo Hyun.
“ Joneun Kim Ah Young imnida. Geunde, orang-orang selalu memanggilku Yura.” Ujar Yura.
“ Mengapa kau bisa ada disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Ayahku menyuruhku untuk tinggal disini.” Ujar Yura.
“ Aku belum mendengar soal itu.” Ujar Soo Hyun pada Yura. “ Myungsoo, jelaskan ini padaku!” Titahnya pada Myungsoo.
“ Molla.” Ujar Myungsoo pada Soo Hyun. “ Kau tak pernah bilang apa-apa soal itu, pancake.” Lanjutnya pada Yura.
“ Itu karena kau tiba-tiba menyerangku. Chankaman! Kau bilang pancake? Kau membicarakanku?” Tanya Yura pada Myungsoo.
“ Tentu saja aku membicarakanmu, yeoja babo. Dadamu rata seperti pancake.” Ujar Myungsoo, sementara itu wajah Yura memerah mendengar perkataan Myungsoo.
“ Ini aneh. Aku tak diberitahu soal ini. Seharusnya kita tak bicara disini. Silahkan lewat sini!” Titah Soo Hyun pada Yura. “ Bawakan barang-barangnya!” Lanjutnya pada pelayan rumahnya.

Yura sangat terkejut ketika melihat pelayan rumah itu berada disampingnya. Yura sama sekali tak menyadari kehadiran pelayan rumah itu sedari tadi. Yura menatap Myungsoo untuk sesaat lalu berlari menyusul Soo Hyun. Yura takut Myungsoo akan menyerangnya lagi. Kini Yura, Myungsoo dan Soo Hyun telah duduk di ruang keluarga. Yura menundukan kepalanya karena sedari tadi Myungsoo menatap tajam padanya dan Soo Hyun yang menatapnya sambil memegang dagunya seperti terlihat sedang berpikir.
“ Sekarang untuk kepentingan formalitas, mari kita mulai dengan menceritakan siapa dirimu! Dan bagaimana kau masuk ke rumah ini?” Tanya Soo Hyun.
“ Geure, naega….” Belum sempat Yura menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba muncul seorang namja dengan senyum menggodanya.
“ Kita punya apa? Apa ini benar? Ada seorang yeoja yang sangat manis disini?” Ujar namja itu sambil tersenyum penuh minat pada Yura, sedangkan Yura menatap namja itu dengan bingungnya. Tiba-tiba namja itu menjilati wajah Yura. “ Aissh jinja, wangi tubuhmu sangat harum dan manis.” Lanjut namja itu, sedangkan Yura berusaha menjauh sambil memegangi wajahnya.
“ Tidakkah kalian berdua pikir? Kelakuan kalian itu tidak sopan terhadap yeoja yang baru saja ditemui.” Ujar Soo Hyun.
“ Mwo? Geunde, bukankah semuanya juga ingin merasakan sesuatu yang terlihat enak ini? Benar bukan, In Guk?” Tanya Joong Ki.
“ Nde, Joong Ki.” Ujar In Guk.
“ Geumane! Yang terhormat adalah yang melihatnya pertama kali. Yang terhormat yang akan merasakannya pertama kali.” Ujar Myungsoo dengan angkuhnya.
“ Namja babo. Aku sangat muak mendengarmu menyebut dirimu yang terhormat.” Ujar namja lainnya yang muncul lagi.
“ Nappeun namja. Aku tahu itu kau, Kyuhyun. Tunjukan dirimu!” Ujar Myungsoo tak terima, sedangkan Yura melihat ke sekelilingnya tak mengerti.
“ Disini. Ku pikir aku mencium aroma manusia disini. Jadi, itu kau. Berani sekali kau mengganggu tidurku yang berharga?” Ujar Kyuhyun sambil menyandarkan tubuhnya pada dinding.
“ Bagaimana kau masuk?” Tanya Yura dengan polosnya.
“ Jawab pertanyaanku!” Titah Kyuhyun sambil memukul dinding hingga retak, sedangkan Yura membelalakan matanya saking terkejutnya.
“ Apa ada yang diberitahu soal ini? Yeoja ini yang akan tinggal bersama kita?” Tanya Soo Hyun sambil memegang kacamatanya.
“ Mianhae. Ku pikir ini semacam kesalahpahaman. Jadi, saya akan pergi!” Ujar Yura sambil melangkah pergi perlahan-lahan.
“ Chankaman! Aku sedang mencoba untuk memeriksa kebenaran masalah ini. Bukankah tidak sopan kalau pergi sekarang?” Tanya Soo Hyun.
“ Geunde…” Ujar Yura.
“ Apa kau wanita yang dia sebutkan?” Tanya In Guk pada Yura.
“ In Guk, apa kau tahu sesuatu tentang yeoja ini?” Tanya Soo Hyun.
“ Mungkin.” Ujar In Guk.
“ Jangan bilang mungkin! Aku ingin penjelasan.” Titah Kyuhyun.
“ Orang itu menghubungiku beberapa hari yang lalu. Dia bilang kita akan memiliki tamu dari Seoul. Jadi, perlakukan dia dengan baik!” Ujar In Guk.
“ Mwo? Apa kau memberitahu kami kalau pancake ini adalah calon pengantin?” Tanya Myungsoo.
“ Hanya itu. Ini lebih seperti pengorbanan dibandingkan pengantin.” Ujar Joong Ki.
“ Benar. Dan dia juga menyebutkan untuk tidak membunuhnya.” Ujar In Guk.
“ Jinja? Itu artinya kita akan memiliki hubungan yang sangat lama dengannya.” Ujar Joong Ki penuh arti.
“ Tampaknya sudah tak ada kesalahpahaman lagi. Jadi, izinkan kami memperkenalkan diri kami! Seo In Guk adalah putra tertua keluarga kami. Aku adalah putra kedua, Kim Soo Hyun. Putra ketiga adalah Song Joong Ki. Putra Keempat adalah Cho Kyuhyun. Dan putra terakhir adalah Kim Myungsoo.” Ujar Soo Hyun sambil menunjuk saudaranya satu persatu.
“ Lain kali kau tak kan bisa lari.” Ujar Myungsoo.
“ Senang bertemu denganmu, nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki.
“ Buang-buang waktu.” Ujar Kyuhyun sambil memalingkan wajahnya.
“ Tapi ini pasti suatu kesalahan. Tak ada yang memberitahuku soal pengantin. Dan selain itu, kalian semua terlihat sangat aneh. Aku perlu menghubungi pengacaraku.” Ujar Yura sedikit takut, sementara itu Myungsoo menunjukan ponsel Yura yang berada ditangannya. Yura yang melihatnya menghampiri Myungsoo sambil berusaha mengambil ponselnya. “ Kembalikan ponselku, jebal!” Pinta Yura, sedangkan Myungsoo menyembunyikan ponsel itu dibelakang tubuhnya. Tiba-tiba Kyuhyun mengambil ponsel itu. “ Apa yang kau lakukan?” Tanya Yura pada Kyuhyun.
“ Aku melakukan ini.” Ujar Kyuhyun sambil menghancurkan ponsel itu dengan tangannya.
“ Bagaimana kau bisa?” Tanya Yura sambil membelalakan matanya.
“ Kha!” Usir Kyuhyun.
“ Nappeun yeoja, kau akan berteman dengan kami. Jadi, kau tak butuh ponsel jelekmu itu. Aku benar-benar merasa lapar. Katakan padaku! Aroma tubuhmu begitu lezat.” Bisik Joong Ki sambil menjilati telinga Yura.

Yura benar-benar merasa ketakutan kali ini. Yura mendorong tubuh Joong Ki lalu berlari. Namun, Yura tersandung meja lalu jatuh. Yura merasa lututnya sangat perih. Yura membelalakan matanya ketika melihat darah mengalir dari lututnya. Detik itu juga, Yura melihat kearah Myungsoo dan lainnya. Terlihat warna mata mereka berubah menjadi merah. Bahkan muncul gigi taring yang panjang. Taring itu berbeda dengan gigi taring pada manusia umumnya. Yura merasa ketakutan dengan tatapan mereka yang ingin memangsanya.
“ Siapa kalian sebenarnya? Apakah kalian adalah vampire?” Tanya Yura tak percaya sambil berjalan mundur perlahan-lahan lalu berlari meninggalkan mereka.
“ Perilakunya sangat menyedihkan.” Gumam Soo Hyun.

Yura terus berlari menelusuri rumah berharap menemukan pintu keluar. Yura berlari menelusuri ruang makan. Terlihat banyak hidangan makanan disana. Tiba-tiba Kyuhyun muncul lalu menyandarkan tubuhnya pada dinding.
“ Aku akan menghancurkanmu.” Ancam Kyuhyun.

Yura terus berlari mengabaikan Kyuhyun. Yura menoleh ke arah belakangnya. Beruntung Kyuhyun tak mengejarnya. Mata Yura berbinar ketika melihat sebuah telepon rumah. Yura memegang gagang telepon itu. Saat hendak menekan tombol nomor, Yura baru menyadari bahwa kabel telepon itu telah putus.
“ Sudah ku bilang kau tak kan butuh telepon selama disini. Kau akan berlari kemana sekarang, nappeun yeoja? Biar ku tebak.” Bisik Joong Ki tiba-tiba muncul sambil memeluk Yura dari belakang.
Yura melepaskan pelukan Joong Ki lalu mendorong tubuh Joong Ki. Yura berlari kembali. Yura tersenyum saat melihat pintu keluar di depannya. Yura berusaha membuka pintu. Namun nihil, pintu terkunci. “ Bukalah, jebal!” Panik Yura. Tiba-tiba terlihat sebuah tangan di depannya.
“ Kau mencoba lari kemana? Inilah saatnya untuk berteriak. Hibur aku dengan berteriak dari puncak paru-parumu. Kau tak kan bisa lari dariku sekarang.” Ujar Myungsoo.

Yura mendorong tubuh Myungsoo lalu berlari menaiki anak tangga rumah disana, sedangkan Myungsoo tertawa penuh kemenangan. Yura terus berlari hingga menemukan sebuah ruangan yang terbuka. Yura mengunci pintu ruangan itu. Saat menelusuri ruangan itu, Yura melihat sosok yeoja yang membelakanginya. Yeoja itu memiliki tubuh yang sempurna. Terlihat rambut panjangnya yang terurai dengan menggunakan gaun panjang berwarna hitam. Yura menatap yeoja itu penuh tanya. Tiba-tiba yeoja itu melirik Yura. Detik itu juga, dada Yura merasa sakit bukan main. Yura berjalan mundur hingga menabrak sebuah lemari. Saat melihat ke arah yeoja tadi, Yura tak menemukan sosok yeoja itu. Yeoja itu menghilang. Tanpa sengaja, tangan Yura menyentuh sebuah buku. Yura membaca buku itu. Betapa terkejutnya Yura ketika mengetahui buku itu adalah buku harian ayahnya.
“ Yura memberiku kebahagiaan. Dia adalah anakku yang paling cantik dan manis di dunia ini. Aku hanya bersyukur atas rahmat besar setiap masa hidupku ini. Apa maksudnya semua ini? Kenapa buku harian ayah bisa disini?” Gumam Yura.
“ Dari semua kamar, kau memilih kamar ini. Kamar ini adalah kamar yang telah kami tutup hingga tak seorang pun dapat masuk. Aku harus menggantinya dengan kunci baru.” Ujar Soo Hyun.
“ Itu pasti. Bagaimana kau bisa masuk, nappeun namja? Jangan bergerak! Kau itu adalah mangsaku.” Ujar Joong Ki.
“ Aku bukanlah mangsa siapa-siapa.” Ujar Yura dengan berani.
“ Cukup beralasannya.” Kesal Kyuhyun sambil memukul lemari hingga membuat Yura terkejut.
“ Neo! Jangan lagi, Kyuhyun!” Larang Joong Ki.
“ Diam!” Titah Kyuhyun.
“ Wajahmu ini membuat darahku mengalir.” Ujar Myungsoo sambil memegang wajah Yura.
“ Mungkin aku akan menghisapnya juga.” Ujar Joong Ki penuh minat.
“ Hanya ada satu fakta yang harus kau pahami sepenuhnya. Fakta bahwa kau takkan pernah bisa lari dari kami.” Ancam Soo Hyun.
“ Tidak bisakah langsung pada intinya? Bilang saja padanya! Jika berusaha kabur, maka dia akan mati.” Ancam Kyuhyun, sedangkan Myungsoo dan Joong Ki mulai menjilati leher Yura.
“ Geumane!” Pinta Yura.

Tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca. Terlihat sebuah pigura foto jatuh dan pecah. Myungsoo dan Joong Ki menghentikan aksinya, Soo Hyun, Kyuhyun dan Yura melihat ke arah sumber suara pecahan kaca itu. Terlihat In Guk sedang berdiri membelakangi mereka.
“ Mian, aku merusaknya.” Ujar In Guk, sedangkan Yura merasa lega karena telah terselamatkan.
“ Hai, pancake!” Panggil Myungsoo, sontak Yura menoleh ke arah Myungsoo.

Myungsoo pun mencekik leher Yura. “ Apa kau siap?” Tanya Myungsoo, sedangkan Yura membelalakan matanya tak percaya. Terlihat Myungsoo mengeluarkan taringnya. Yura hanya bisa pasrah memejamkan matanya.
-o0o-

Yura terbangun dari tidurnya. Detik itu juga, Yura memegang lehernya. Yura mendesah lega ketika mengetahui dirinya belum digigit.  Yura melihat ke sekelilingnya. Betapa terkejutnya Yura ketika mengetahui dirinya berada di sebuah kamar yang begitu luas. Yang membuatnya lebih terkejut adalah pakaiannya telah terganti. Yura berusaha mengingat kejadian semalam yang menimpa dirinya. Dimana Yura melihat Myungsoo, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun dan In Guk mengeluarkan gigi taring mereka. “ Kenapa ini bisa terjadi? Aku harus menghubungi pengacaraku? Apa maksud semua ini, appa?” Gumam Yura.
“ Menangis tak kan membantumu, nappeun yeoja. Kau terlihat seksi dengan pakaian itu. Aroma tubuhmu juga sangat harum. Apa kau bermaksud menggodaku, nappeun yeoja?” Ujar Joong Ki tiba-tiba muncul di kamar Yura sambil menghampiri Yura.
“ Jangan menyentuh orang lain sembarangan!” Cegah Myungsoo sambil mendorong tubuh Joong Ki.
“ Jangan kasar padaku, Myungsoo!” Ujar Joong Ki.
“ Diam! Dia itu milikku.” Ujar Myungsoo.
“ Geumane, jebal!” Pinta Yura.
“ Kalian berdua! Kalian bisa terlambat.” Ujar Soo Hyun.
“ Lagi-lagi, Soo Hyun!” Kesal Myungsoo.
“ Geunde, aku baru saja bersenang-senang.” Ujar Joong Ki.
“ Kau juga harus ganti!” Titah Soo Hyun pada Yura.
“ Ganti? Apa kita akan pergi?” Tanya Yura tak mengerti.
“ Itu sudah jelas, bukan? Pergi ke sekolah.” Ujar Soo Hyun.
“ Sekolah? Pada malam hari?” Tanya Yura tuk meyakinkan.
“ Bagaimana kau bisa sebodoh ini? Apakah harus ku jelaskan secara detail? Kau akan pergi ke sekolah malam yaitu Shinwa High School.” Tanya Soo Hyun tak mengerti.
“ Geunde, ini sudah terlalu malam untuk sekolah.” Ujar Yura.
“ Kami tidak bisa membiarkanmu beraktivitas di siang hari. Karena kau bukanlah manusia biasa. Selama kami tinggal di rumah ini. Kau harus berubah meniru gaya hidup kami.” Jelas Soo Hyun.
“ Geunde…” Sela Yura.
“ Jika kau merasa keberatan, maka kau bisa pergi kapanpun.” Ujar Soo Hyun.
“ Geunde, kalian bilang akan membunuhku jika aku mencoba kabur dari sini.” Gumam Yura.
“ Mwo? Jika kau sudah mengerti, maka cepatlah ganti pakaianmu dengan seragam sekolah itu!” Titah Soo Hyun.

Yura hendak mengajukan pertanyaan lagi. Namun saat mengangkat kepalanya, Yura tak melihat siapapun di kamarnya. Yura mendesah lega sambil menatap seragam sekolahnya yang tergeletak di atas ranjangnya. “ Aku harus bisa mencari kesempatan untuk mengambil buku harian, appa.” Gumam Yura. Yura beranjak dari ranjangnya. Dengan perlahan-lahan Yura membuka pintu kamarnya.
“ Yak!” Panggil Myungsoo tiba-tiba muncul di depan kamar Yura. “ Kau masih belum mengganti pakaianmu? Dengan senang hati ku bantu kau untuk mengganti pakaianmu. Lagipula kau tak perlu merasa malu padaku. Karena aku yang mengganti pakaianmu semalam.” Ujar Myungsoo, sedangkan Yura membelalakan matanya sambil menutupi dadanya dengan kedua tangannya.
“ Tidak perlu!” Tolak Yura sambil menutup pintu kamarnya kembali.
-o0o-

In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, Myungsoo, dan Yura berangkat sekolah menggunakan satu mobil mewah mereka. Yura merasa tidak nyaman duduk bersama mereka. Karena mereka memandang Yura penuh minat. Yura lebih memilih untuk memalingkan wajahnya menatap ke arah luar kaca mobil.

“ Mereka semua saudara, kan? Kenapa mereka tidak akrab? Mereka tidak berbicara satu sama lain.” Pikir Yura.

“ Apa yang sedang kau pikirkan, pancake? Apa kau sudah mulai berani untuk berpikir yang tidak-tidak?” Tanya Myungsoo sambil merapatkan tubuhnya pada Yura.
“ Kenapa kau selalu memanggilku dengan sebutan itu? Namaku adalah Kim Ah Young. Panggil namaku Yura.” Protes Yura sambil berusaha menghindar dari Myungsoo.
“ Diam! Apapun yang kau katakan tak akan merubah panggilanmu, pancake.” Titah Myungsoo, sedangkan Yura menundukan kepalanya.

Myungsoo mulai mengeluarkan taringnya perlahan-lahan. Soo Hyun yang melihatnya, menutup bukunya dengan kasar. Hal itu sontak membuat Myungsoo menghentikan aksinya. Joong Ki dan Kyuhyun menatap Soo Hyun tak mengerti. Sedangkan In Guk masih mendengarkan musiknya melalui headset.
“ Myungsoo, sudah berapa kali aku memberitahumu? Lakukan itu di dalam kamarmu.” Cegah Soo Hyun pada Myungsoo. Terlihat Myungsoo melipat kedua tangannya pada dadanya lalu bersandar pada kursi mobil. “ Ini untukmu. Cranberry jus ini adalah yang terbaik untuk darah rendahmu.” Ujar Soo Hyun sambil memberikan jus itu pada Yura.
“ Kamsahamnida.” Ujar Yura sambil mengambil jus itu.
“ Kau tak perlu berterima kasih padaku. Kau harus sangat berhati-hati karena kau adalah mangsa kami. Dan minum itu setiap hari.” Jelas Soo Hyun, sedangkan Yura terkejut bukan main mendengarnya lalu menundukan kepalanya.
“ Giginya bergetar. Ketika manusia merasa ketakutan, mereka akan menunjukan kebiasaanya itu. Lihatlah! Itu menyenangkan, bukan?” Ujar Kyuhyun sambil memperhatikan Yura yang ketakutan.

Akhirnya mereka tiba di sekolah. Yura melihat banyak siswi yang berkumpul di depan pintu masuk. Bahkan mereka saling dorong untuk mendapatkan posisi di depan. Yang pertama kali keluar dari mobil adalah In Guk sebagai putra tertua. Terlihat In Guk tersenyum manis sambil berdiri disamping mobil untuk menunggu saudaranya yang lain keluar. Soo Hyun keluar setelah mengenakan kacamatanya. Joong Ki tiada hentinya melambaikan tangannya pada tiap siswi yang menatap kagum padanya. Kyuhyun masih mengenakan headsetnya lalu keluar dari mobil dan mengabaikan siswi yang meneriaki namanya. Myungsoo dengan santainya keluar dari mobil tanpa menyapa siswi yang menjadi penggemarnya itu. Yura hanya bisa menganga tak percaya melihat kejadian itu. Ternyata kelima namja vampire yang ditakutinya sangat dikagumi bahkan di puja-puja oleh para siswi di Shinwa. Saat Yura keluar dari mobil, suasana terasa sangat hening. Siswi yang asalnya berteriak, langsung terdiam melihat Yura. Yura merasa ngeri melihat tatapan para siswi itu.
“ Hai, ada apa dengan kalian? Apakah kalian tahu? Kalian telah membuatnya merasa ketakutan. Dia adalah saudara kami. Mulai hari ini dia akan bersekolah disini.” Jelas Joong Ki sambil merangkul Yura.
“ Jeongmal? Apakah yeoja itu adalah saudara kalian?” Tanya salah satu yeoja.
“ Dia memiliki nama. Panggil dia, Kim Yura.” Ujar Myungsoo lalu pergi begitu saja, sedangkan Yura dan yang lainnya menganga tak percaya.

“ Apakah aku tidak salah mendengarnya? Dia menyebut namaku barusan.” Pikir Yura sambil menatap kepergian Myungsoo.

“ Dia adalah saudara kami. Jadi perlakukan dia dengan baik di sekolah ini!” Ujar In Guk.
“ Nde.” Ujar semua yeoja disana serempak.

Tanpa mereka sadari, seseorang mengintai mereka dibalik dinding sambil mengeluarkan smirknya. Yura mengikuti In Guk, Soo Hyun, Joong Ki dan Kyuhyun. Mereka berhenti tepat di depan kelas Yura. Yura merasa aneh dengan suasana kelas yang begitu hening.
“ Kau ada di kelas yang sama dengan Kyuhyun dan Myungsoo. Jadi pergilah bersama Kyuhyun.” Ujar Soo Hyun pada Yura.
“ Nde.” Ujar Yura.
“ Jangan lakukan apapun tanpa mereka, kecuali saat kau buang air. Araseo. Apa kau mengerti?” Titah Soo Hyun.
“ Nde.” Ujar Yura masih menundukan kepalanya.

Yura masuk ke kelasnya dengan tatapan bingungnya. Ruangan kelas kosong. Tak ada satu pun siswa disana. Yang ada hanyalah Myungsoo dan Kyuhyun. Terlihat Myungsoo sedang tidur dan Kyuhyun menatap ke arah luar jendela. Yura melihat ke arah papan tulis. Dalam papan tulis terdapat tulisan latihan memasak dan menyuruhnya untuk berkumpul di ruang memasak.
“ Latihan memasak?” Gumam Yura.
“ Latihan memasak?” Gumam Myungsoo sambil terbangun dari tidurnya dan mengeluarkan smirknya.

Yura, Myungsoo, dan Kyuhyun pergi ke ruang memasak. Terlihat semua siswa sedang mempersiapkan bahan makanan sesuai dengan intruksi guru. Mereka masuk lalu berdiri di depan meja yang kosong. Mereka mulai latihan memasak. Terlihat Kyuhyun mengambil bahan makanan tanpa banyak bicara. Yura sangat kebingungan melihat bahan makanan yang dibawa Kyuhyun. Sedangkan Myungsoo lebih fokus memotong sayuran. Kyuhyun mulai menyalakan kompornya. Saat Yura akan mengambil pisau, Kyuhyun menghalanginya sambil mengambil pisau itu. Yura benar-benar bingung kali ini karena ia hanya diam saja tak melakukan apapun. Yura memperhatikan Myungsoo dan Kyuhyun. Tatapan kagum Yura pun terpancar. 20 menit kemudian, makanan yang dimasak oleh Myungsoo dan Kyuhyun telah tersaji di meja. Guru memuji masakan mereka dan memarahi Yura. Karena Yura tak ikut membantu mereka. Setelah kelas memasak, semua siswa dan guru keluar dari ruangan termasuk Kyuhyun. Saat Yura hendak keluar, Myungsoo menahan tangannya.
“ Makanlah!”
“ Geunde, aku tidak lapar.”
“ Aku telah bersusah payah memasak makanan ini untukmu. Tak bisakah kau menghargai usahaku?”

Yura mulai memakan satu persatu masakan Myungsoo. Begitupun dengan Myungsoo. Yura merasa ketakutan ketika melihat Myungsoo selalu menjilati bibirnya setelah makan. Bahkan gigi taring Myungsoo terlihat sangat jelas di mata Yura.
“ Mashita.”
“ Apa ku bilang? Masakanku ini yang terbaik.”
“ Aku harus membersihkan peralatan masak dan makan ini lalu pergi ke kelas.”

Yura melipat lengan seragamnya. Satu persatu Yura mencuci peralatan masaknya. Noda dalam peralatan masak itu sulit untuk dihilangkan. Keringat pun mulai bermunculan pada wajah Yura. Sedangkan Myungsoo duduk dengan santainya.
“ Bisakah kau membantuku, Myungsoo-ssi? Kau yang memasak semua makanan itu.”

Tanpa merespon permintaan Yura, Myungsoo berdiri. Menghampiri Yura dengan langkah yang sama sekali tak terdengar. Merasa tak mendapatkan respon, Yura membalikan tubuhnya. Betapa terkejutnya Yura ketika melihat Myungsoo berdiri dibelakangnya. Yura berlari menjauhi Myungsoo.
“ Kenapa kau berlari? Aku sudah menahannya dari kemarin. Biarkan aku menggigitmu.”
“ Jangan lakukan itu, jebal!”
“ Kulitmu terlihat sangat indah, tanpa ada tanda taring. Aku akan menghisap semuanya.”
Myungsoo memegang dagu Yura. Yura merasa takut hingga memejamkan matanya. Myungsoo membelai leher Yura dengan tangannya. Mata Myungsoo berubah menjadi merah dan keluar gigi taring panjangnya. Tanpa banyak bicara lagi, Myungsoo mengigit leher Yura dan menghisap darahnya. Yura memegang ujung rok seragamnya menahan rasa sakit.
“ Appo.”
“ Mashita. Apa-apaan ini? Aku belum pernah merasakan darah yang senikmat ini sampai sekarang. Aku menyukaimu.”

Myungsoo memeluk erat tubuh Yura dan menghisap darahnya lagi. Yura berusaha mendorong tubuh Myungsoo dengan sekuat tenaga. Namun, hal itu membuat Yura kesakitan bukan main. Myungsoo semakin kuat menekan taringnya dan menghisap darah Yura. Akhirnya Yura berhasil mendorong Myungsoo. Myungsoo menyeimbangi tubuhnya agar tidak jatuh sambil menjilati darah Yura yang menempel pada sudut bibirnya.
“ Lepaskan aku!”
“ Yeoja babo. Akan lebih menyakitkan jika kau banyak bertingkah seperti itu. Air mata dan wajah kesakitan itu, aku sangat menyukainya.”
“ Geumane, jebal!”
“ Aku tak akan berhenti.”

Myungsoo menggendong Yura lalu membaringkannya di atas meja. Yura berusaha memberontak. Namun, Myungsoo semakin kuat memegang tangan Yura. Yura meringis kesakitan. Sedangkan Myungsoo tersenyum penuh kemenangan. Myungsoo membuka kancing kemeja seragam Yura hingga dadanya. Myungsoo tersenyum sambil mengeluarkan taringnya lalu mengigit dada Yura.
“ Kau ini benar-benar memalukan. Aku tak pernah membayangkan kau akan melakukannya di sekolah.” Ujar Soo Hyun tiba-tiba muncul, sedangkan Myungsoo menghentikan aksinya.
“ Soo Hyun. Aku sedang menikmati yang ku rasakan sekarang.” Kesal Myungsoo.
“ Bertanggung jawablah dan pastikan dia sampai di rumah!” Titah Soo Hyun.

Myungsoo melihat ke arah Yura. Terlihat Yura telah pingsan tak berdaya. Myungsoo memalingkan wajahnya dengan malas. Sedangkan Soo Hyun pergi berlalu meninggalkan Myungsoo dan Yura di ruang kelas memasak. Myungsoo mematikan lampu ruang itu lalu membawa Yura.

Yura terbangun dari pingsannya. Matanya menatap atap langit yang begitu gelap. Yura memegang keningnya sambil berusaha duduk. Terlihat sosok yang sedang duduk membelakanginya. Yura tak bisa mengenali sosok itu karena ruang yang gelap. Tangan Yura berusaha menggapai sosok itu perlahan-lahan.
“ Kau sudah bangun?”

Mendengar suara itu membuat Yura terkejut bukan main. Yang membuatnya terkejut bukanlah pertanyaannya, melainkan pemilik suara itu. Suara yang tak asing lagi baginya, Kim Myungsoo. Terlihat bayangan Myungsoo menghampirinya. Yura dengan sekuat tenaganya berusaha menghindari Myungsoo.
“ Menjauhlah! Kenapa kau lakukan ini padaku?”
“ Rupanya kau masih belum mengerti.”

Myungsoo menghampiri dan menggendong Yura. Myungsoo membawa Yura ke tepi kolam renang. “ Kau adalah milikku. Berhenti menolak segala yang ku lakukan padamu! Katakan kalau kau yang terbaik sekarang! Katakan kalau aku lebih baik dari siapapun! Dan kau adalah milikku.” Titah Myungsoo. Myungsoo melemparkan Yura ke kolam renang. Yura berusaha untuk naik ke permukaan. Namun nihil, Yura tak bisa mencapainya. Karena Yura tak bisa berenang.
“ Myungsoo-ssi!” Lirih Yura disisa tenaga yang dimilikinya.

Tiba-tiba Myungsoo teringatkan masa lalunya. Dimana Myungsoo tenggelam di sebuah danau sewaktu kecil. Myungsoo meminta pertolongan pada ibunya yang ada di permukaan. Namun, ibunya mengabaikannya hanya memandanginya saja. Myungsoo yang tak memiliki tenaga untuk bertahan pun tenggelam. Sementara itu, Yura kehabisan nafasnya. Yura membiarkan tubuhnya tenggelam dengan harapan ada seseorang yang menolongnya.

TBC

Tidak ada komentar: