[SERIES]
Ring Vampire Part 1
Title : Ring Vampire Part 1
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, School Life and Fantasy
Main
Cast : Kim Myungsoo and Kim Ah
Young aka Yura
Other Cast : Cho Kyuhyun, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Jae Jin, Lee Jonghyun,
Lee Taemin, Seo In Guk, Song Joong Ki, Bae Suzy, Bang Minah, Heo Gayoon, Kim
Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Park Jiyeon
Malam
yang begitu indah di Kota Seoul. Terlihat semua orang berlalu-lalang di
jalanan. Ada yang baru pulang dari kerjanya. Bahkan ada yang masih berkumpul
dengan teman-temannya. Namun berbeda dengan suasana pinggiran Kota Seoul.
Terlihat sebuah gedung yang megah dengan pagar besi yang begitu tinggi. Gedung
itu adalah sebuah sekolah yang bernama Shinwa
High School. Shinwa High School
adalah sekolah khusus bagi para konglomerat dan artis yang berlangsung pada
malam hari. Pagar besi itu terbuka dengan perlahan-lahan tepat pukul 7.00 p.m.
Beberapa mobil
melewati pagar besi itu. Mobil itu berhenti satu persatu tepat
di depan sebuah pintu gedung yang begitu megahnya. Keluarlah lima sosok pria yang
begitu menawan dan mempesona dari salah satu mobil itu. Terlihat Pria pertama
yang selalu mengeluarkan smirknya sambil menatap menggoda pada tiap wanita yang
mengaguminya bernama Song Joong Ki. Pria kedua yang selalu ramah pada tiap
orang yang dijumpainya bernama Seo In Guk. Pria ketiga yang terkenal dengan
kepintaran yang dimilikinya bernama Kim Soo Hyun. Pria Keempat yang terkenal
dengan suaranya yang begitu mempesona bernama Cho Kyuhyun. Pria kelima yang
terkenal dengan sikap dinginnya bernama Kim Myungsoo. Semua siswi yang
bersekolah disana begitu mengagumi kelima pria itu. Hingga mereka rela datang
lebih awal untuk menyambut kedatangan kelima pria tampan itu.
“
Apakah kau lihat betapa cantiknya wanita disini?” Bisik Joong Ki.
“
Kau hampir mengatakan hal itu setiap hari. Apakah kau tahu? Kau membuat
telingaku tuli.” Sindir Kyuhyun.
“
Setidaknya aku tidak bercinta dengan buku-buku yang membosankan.” Sindir Joong
Ki.
“
Apakah kau sedang menyindirku?” Tanya Soo Hyun sambil menutup bukunya dan
melepaskan kacamatanya.
“
Ani.” Elak Joong Ki.
“
Tak bisakah kalian diam?” Tanya Myungsoo sambil menatap tajam pada mereka.
“
Mereka hanya sedang bercanda, Myungsoo-ya. Kau tak perlu semarah ini.” Ujar In
Guk.
Sementara
itu, terlihat seorang yeoja mengenakan pakaian serba hitam sambil menatap
sebuah foto yang ada di depannya. Yeoja itu menangis dalam diam. Kakinya
melangkah meninggalkan ruangan itu. Yeoja itu bernama Kim Ah Young. Namun,
kebanyakan orang memanggilnya Yura. Ayahnya baru saja meninggal dunia,
sedangkan ibunya sudah meninggal saat melahirkannya. Kini Yura hanya hidup
sebatang kara. Bahkan rumahnya disita oleh bank karena hutang ayahnya yang
menumpuk. Yura tak percaya dengan kenyataan hidupnya. Selama 17 tahun, Yura
hidup dengan kemewahan. Namun, kini Yura telah menjadi orang miskin baru. Yura
mengemasi semua barangnya karena ia harus keluar dari rumah. Tiba-tiba
terdengar suara bel pintu. Yura melangkah keluar dari kamarnya menuju pintu. Seorang
namja paruh baya berdiri di depan rumahnya. Yang tak lain adalah pengacara
keluarganya.
“
Ahjussi.”
“
Yura-ya.”
“
Waeyo ahjussi?”
“
Neo gwaenchana?”
“
Nan gwaenchana, ahjussi. Geunde, mengapa ahjussi datang kemari?”
“
Aku harus memberikan sesuatu padamu. Sebelum ayahmu meninggal, ayahmu datang ke
kantorku. Dia menitipkan barang ini padaku. Dia ingin memberikan ini padamu
setelah meninggal dunia. Aku tak tahu isi dalam kotak ini. Sebaiknya kau lihat
sendiri saja.”
“
Ah, nde. Kamsahamnida ahjussi.”
“
Jeongmal mianhae. Aku tak bisa membantumu.”
“
Nan gwaencahana, ahjussi. Sebaiknya ahjussi pulang saja. Ini sudah larut malam.
Aku sangat lelah.”
“
Geure. istirahatlah!”
Sepeninggalan
pengacara keluarganya, Yura pergi ke kamarnya. Yura membuka kotak itu. Terlihat
sebuah kertas dan kotak perhiasan. Yura membaca kertas itu. Kertas yang
berisikan sebuah alamat. Ayahnya memintanya untuk pergi ke alamat itu dan
tinggal disana. “ Apakah ayah memiliki saudara? Geunde, mengapa aku tak mengetahuinya?”
Gumam Yura. Yura mengambil kotak perhiasan itu. Saat membuka kotak itu,
terdapat sebuah kalung yang berliontin cincin. “ Yoeputta. Aku tak tahu ayah
memiliki perhiasan seperti ini. Apakah perhiasan ini peninggalan ibuku?” Gumam
Yura sambil menatap perhiasan itu.
-o0o-
Tanpa
terasa malam telah berganti menjadi pagi. Yura telah bersiap-siap untuk
meninggalkan rumahnya. Rumah yang pernah menjadi tempat kenangannya bersama
ayahnya. Yura menaiki taksinya sambil memberikan alamat tujuannya pada supir.
Selama perjalanan, Yura mendesah pasrah. Pikirannya tertuju pada pemilik alamat
itu.
“ Apakah saudara ayahku adalah orang
baik? Akankah mereka menerimaku? Apakah mereka belum mengetahui kabar
meninggalnya ayahku? Mengingat tak ada satu pun pihak keluarga yang hadir
ketika pemakaman selain relasi bisnis ayahku?” Pikir Yura.
“
Kita sudah sampai, agasshi.” Ujar supir taksi.
Yura
melihat ke sekelilingnya. Terlihat sebuah rumah yang megah dengan halaman yang
begitu luasnya. Matanya membelalak tak percaya. “ Apakah kita tidak salah
alamat, ahjussi?” Tanya Yura untuk meyakinkannya.
“
Aniyo, agasshi. Alamat yang tertulis dalam kertas ini adalah alamat rumah ini.”
Ujar supir taksi.
“
Ah, nde. Kamsahamnida, ahjussi.” Ujar Yura sambil membayar biaya taksinya.
Yura
berjalan perlahan-lahan memasuki rumah itu. Matanya menatap takjub halaman
rumah itu. Terdapat banyak bunga yang ditanam di halaman itu dan tatanan
dekorasi taman yang begitu indah. Tanpa Yura sadari, kini ia telah berdiri
tepat di depan sebuah pintu. Yura menekan bel pintu beberapa kali. Namun, tak
ada yang membukakan pintu untuknya. Merasa tak ada penghuni, Yura hendak pergi.
Detik itu juga, pintu terbuka dengan sendirinya. Yura merasa terkejut bukan
main. Yura memberanikan diri untuk masuk ke rumah itu. Tak lupa Yura memanggil
pemilik rumah itu. Yura pun merasa takjub dengan dekorasi dalam rumah. Rumah
yang terlihat sangat unik dan antik. Terdapat banyak sekali barang-barang antik
di dalam rumah seperti lukisan yang begitu besar, guci yang begitu langka, dan
benda-benda lainnya. Saat melangkah, Yura melihat seorang namja sedang tidur di
sofa. Yura memberanikan dirinya menghampiri namja itu.
“
Chogio… Chogio… Chogio….”
Merasa
tak mendapat respon, Yura memegang tangan namja itu. Tangan namja itu terasa
sangat dingin. Yura menjadi panik. Yura menempelkan kepalanya pada dada namja
itu untuk merasakan detak jantung namja itu. Namun nihil, jantung namja itu tak
berdetak sama sekali. Yura menjadi semakin panik. Dengan tangan bergetar, Yura
mengambil ponselnya untuk menelepon rumah sakit. Saat menekan tombol, tiba-tiba
sebuah tangan menghentikan pergerakan Yura. Yura terkejut bukan main melihat
namja itu duduk sambil memegang tangannya dan menatap tajam padanya.
“
Ini bukanlah rumahmu. Jadi jangan beriksik!” Ujar namja itu.
“
Kau masih hidup?” Tanya Yura tak percaya.
“
Kau pikir aku ini apa?” Tanya namja itu.
“
Geunde, tubuhmu sangat dingin dan jantungmu tak berdetak.” Ujar Yura tak
mengerti.
“
Kau berisik sekali.” Ujar namja itu.
Namja
itu menghempaskan tubuh Yura di sofa lalu menindihnya. “ Apa yang kau lakukan?”
Panik Yura.
“
Bukankah kau sudah mengetahui jawabannya? Aku sangat menginginkanmu.” Ujar
namja itu.
Namja
itu menciumi leher Yura hingga menjilatinya. Tak hanya itu. Tangan namja itu
menekan payudara Yura hingga membuat Yura mendesah. Merasa mendapatkan respon,
namja itu semakin melancarkan aksinya menciumi dan menjilati leher Yura.
“
Geumane, Myungsoo! Apakah kau lupa? Ini adalah ruang tamu. Tempat untuk
menyambut para tamu. Jika kau ingin melakukan hal itu, maka lakukanlah di
kamarmu!” Ujar namja lainnya.
“
Kau benar-benar mengganggu kesenanganku, Soo Hyun.” Geram Myungsoo sambil
beranjak dari tubuh Yura.
Yura
mendesah lega sambil merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan akibat ulah
Myungsoo. Yura bergegas berlari menghampiri Soo Hyun. Sedangkan Myungsoo duduk
kembali dengan angkuhnya.
“
Tolong aku!” Pinta Yura.
“
Nuguseyo?” Tanya Soo Hyun.
“
Joneun Kim Ah Young imnida. Geunde, orang-orang selalu memanggilku Yura.” Ujar
Yura.
“
Mengapa kau bisa ada disini?” Tanya Soo Hyun.
“
Ayahku menyuruhku untuk tinggal disini.” Ujar Yura.
“
Aku belum mendengar soal itu.” Ujar Soo Hyun pada Yura. “ Myungsoo, jelaskan
ini padaku!” Titahnya pada Myungsoo.
“
Molla.” Ujar Myungsoo pada Soo Hyun. “ Kau tak pernah bilang apa-apa soal itu, pancake.” Lanjutnya pada Yura.
“
Itu karena kau tiba-tiba menyerangku. Chankaman! Kau bilang pancake? Kau membicarakanku?” Tanya Yura
pada Myungsoo.
“
Tentu saja aku membicarakanmu, yeoja babo. Dadamu rata seperti pancake.” Ujar Myungsoo, sementara itu
wajah Yura memerah mendengar perkataan Myungsoo.
“
Ini aneh. Aku tak diberitahu soal ini. Seharusnya kita tak bicara disini.
Silahkan lewat sini!” Titah Soo Hyun pada Yura. “ Bawakan barang-barangnya!”
Lanjutnya pada pelayan rumahnya.
Yura
sangat terkejut ketika melihat pelayan rumah itu berada disampingnya. Yura sama
sekali tak menyadari kehadiran pelayan rumah itu sedari tadi. Yura menatap
Myungsoo untuk sesaat lalu berlari menyusul Soo Hyun. Yura takut Myungsoo akan
menyerangnya lagi. Kini Yura, Myungsoo dan Soo Hyun telah duduk di ruang
keluarga. Yura menundukan kepalanya karena sedari tadi Myungsoo menatap tajam
padanya dan Soo Hyun yang menatapnya sambil memegang dagunya seperti terlihat
sedang berpikir.
“
Sekarang untuk kepentingan formalitas, mari kita mulai dengan menceritakan
siapa dirimu! Dan bagaimana kau masuk ke rumah ini?” Tanya Soo Hyun.
“
Geure, naega….” Belum sempat Yura menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba muncul
seorang namja dengan senyum menggodanya.
“
Kita punya apa? Apa ini benar? Ada seorang yeoja yang sangat manis disini?”
Ujar namja itu sambil tersenyum penuh minat pada Yura, sedangkan Yura menatap
namja itu dengan bingungnya. Tiba-tiba namja itu menjilati wajah Yura. “ Aissh
jinja, wangi tubuhmu sangat harum dan manis.” Lanjut namja itu, sedangkan Yura
berusaha menjauh sambil memegangi wajahnya.
“
Tidakkah kalian berdua pikir? Kelakuan kalian itu tidak sopan terhadap yeoja
yang baru saja ditemui.” Ujar Soo Hyun.
“
Mwo? Geunde, bukankah semuanya juga ingin merasakan sesuatu yang terlihat enak
ini? Benar bukan, In Guk?” Tanya Joong Ki.
“
Nde, Joong Ki.” Ujar In Guk.
“
Geumane! Yang terhormat adalah yang melihatnya pertama kali. Yang terhormat
yang akan merasakannya pertama kali.” Ujar Myungsoo dengan angkuhnya.
“
Namja babo. Aku sangat muak mendengarmu menyebut dirimu yang terhormat.” Ujar namja
lainnya yang muncul lagi.
“
Nappeun namja. Aku tahu itu kau, Kyuhyun. Tunjukan dirimu!” Ujar Myungsoo tak
terima, sedangkan Yura melihat ke sekelilingnya tak mengerti.
“
Disini. Ku pikir aku mencium aroma manusia disini. Jadi, itu kau. Berani sekali
kau mengganggu tidurku yang berharga?” Ujar Kyuhyun sambil menyandarkan
tubuhnya pada dinding.
“
Bagaimana kau masuk?” Tanya Yura dengan polosnya.
“
Jawab pertanyaanku!” Titah Kyuhyun sambil memukul dinding hingga retak,
sedangkan Yura membelalakan matanya saking terkejutnya.
“
Apa ada yang diberitahu soal ini? Yeoja ini yang akan tinggal bersama kita?”
Tanya Soo Hyun sambil memegang kacamatanya.
“
Mianhae. Ku pikir ini semacam kesalahpahaman. Jadi, saya akan pergi!” Ujar Yura
sambil melangkah pergi perlahan-lahan.
“
Chankaman! Aku sedang mencoba untuk memeriksa kebenaran masalah ini. Bukankah
tidak sopan kalau pergi sekarang?” Tanya Soo Hyun.
“
Geunde…” Ujar Yura.
“
Apa kau wanita yang dia sebutkan?” Tanya In Guk pada Yura.
“
In Guk, apa kau tahu sesuatu tentang yeoja ini?” Tanya Soo Hyun.
“
Mungkin.” Ujar In Guk.
“
Jangan bilang mungkin! Aku ingin penjelasan.” Titah Kyuhyun.
“
Orang itu menghubungiku beberapa hari yang lalu. Dia bilang kita akan memiliki
tamu dari Seoul. Jadi, perlakukan dia dengan baik!” Ujar In Guk.
“
Mwo? Apa kau memberitahu kami kalau pancake
ini adalah calon pengantin?” Tanya Myungsoo.
“
Hanya itu. Ini lebih seperti pengorbanan dibandingkan pengantin.” Ujar Joong Ki.
“
Benar. Dan dia juga menyebutkan untuk tidak membunuhnya.” Ujar In Guk.
“
Jinja? Itu artinya kita akan memiliki hubungan yang sangat lama dengannya.”
Ujar Joong Ki penuh arti.
“
Tampaknya sudah tak ada kesalahpahaman lagi. Jadi, izinkan kami memperkenalkan
diri kami! Seo In Guk adalah putra tertua keluarga kami. Aku adalah putra
kedua, Kim Soo Hyun. Putra ketiga adalah Song Joong Ki. Putra Keempat adalah
Cho Kyuhyun. Dan putra terakhir adalah Kim Myungsoo.” Ujar Soo Hyun sambil menunjuk
saudaranya satu persatu.
“
Lain kali kau tak kan bisa lari.” Ujar Myungsoo.
“
Senang bertemu denganmu, nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki.
“
Buang-buang waktu.” Ujar Kyuhyun sambil memalingkan wajahnya.
“
Tapi ini pasti suatu kesalahan. Tak ada yang memberitahuku soal pengantin. Dan
selain itu, kalian semua terlihat sangat aneh. Aku perlu menghubungi
pengacaraku.” Ujar Yura sedikit takut, sementara itu Myungsoo menunjukan ponsel
Yura yang berada ditangannya. Yura yang melihatnya menghampiri Myungsoo sambil
berusaha mengambil ponselnya. “ Kembalikan ponselku, jebal!” Pinta Yura,
sedangkan Myungsoo menyembunyikan ponsel itu dibelakang tubuhnya. Tiba-tiba
Kyuhyun mengambil ponsel itu. “ Apa yang kau lakukan?” Tanya Yura pada Kyuhyun.
“
Aku melakukan ini.” Ujar Kyuhyun sambil menghancurkan ponsel itu dengan
tangannya.
“
Bagaimana kau bisa?” Tanya Yura sambil membelalakan matanya.
“
Kha!” Usir Kyuhyun.
“
Nappeun yeoja, kau akan berteman dengan kami. Jadi, kau tak butuh ponsel
jelekmu itu. Aku benar-benar merasa lapar. Katakan padaku! Aroma tubuhmu begitu
lezat.” Bisik Joong Ki sambil menjilati telinga Yura.
Yura
benar-benar merasa ketakutan kali ini. Yura mendorong tubuh Joong Ki lalu
berlari. Namun, Yura tersandung meja lalu jatuh. Yura merasa lututnya sangat perih.
Yura membelalakan matanya ketika melihat darah mengalir dari lututnya. Detik
itu juga, Yura melihat kearah Myungsoo dan lainnya. Terlihat warna mata mereka
berubah menjadi merah. Bahkan muncul gigi taring yang panjang. Taring itu
berbeda dengan gigi taring pada manusia umumnya. Yura merasa ketakutan dengan
tatapan mereka yang ingin memangsanya.
“
Siapa kalian sebenarnya? Apakah kalian adalah vampire?” Tanya Yura tak percaya sambil berjalan mundur
perlahan-lahan lalu berlari meninggalkan mereka.
“
Perilakunya sangat menyedihkan.” Gumam Soo Hyun.
Yura
terus berlari menelusuri rumah berharap menemukan pintu keluar. Yura berlari
menelusuri ruang makan. Terlihat banyak hidangan makanan disana. Tiba-tiba
Kyuhyun muncul lalu menyandarkan tubuhnya pada dinding.
“
Aku akan menghancurkanmu.” Ancam Kyuhyun.
Yura
terus berlari mengabaikan Kyuhyun. Yura menoleh ke arah belakangnya. Beruntung
Kyuhyun tak mengejarnya. Mata Yura berbinar ketika melihat sebuah telepon
rumah. Yura memegang gagang telepon itu. Saat hendak menekan tombol nomor, Yura
baru menyadari bahwa kabel telepon itu telah putus.
“
Sudah ku bilang kau tak kan butuh telepon selama disini. Kau akan berlari
kemana sekarang, nappeun yeoja? Biar ku tebak.” Bisik Joong Ki tiba-tiba muncul
sambil memeluk Yura dari belakang.
Yura
melepaskan pelukan Joong Ki lalu mendorong tubuh Joong Ki. Yura berlari
kembali. Yura tersenyum saat melihat pintu keluar di depannya. Yura berusaha
membuka pintu. Namun nihil, pintu terkunci. “ Bukalah, jebal!” Panik Yura.
Tiba-tiba terlihat sebuah tangan di depannya.
“
Kau mencoba lari kemana? Inilah saatnya untuk berteriak. Hibur aku dengan
berteriak dari puncak paru-parumu. Kau tak kan bisa lari dariku sekarang.” Ujar
Myungsoo.
Yura
mendorong tubuh Myungsoo lalu berlari menaiki anak tangga rumah disana,
sedangkan Myungsoo tertawa penuh kemenangan. Yura terus berlari hingga
menemukan sebuah ruangan yang terbuka. Yura mengunci pintu ruangan itu. Saat
menelusuri ruangan itu, Yura melihat sosok yeoja yang membelakanginya. Yeoja
itu memiliki tubuh yang sempurna. Terlihat rambut panjangnya yang terurai
dengan menggunakan gaun panjang berwarna hitam. Yura menatap yeoja itu penuh
tanya. Tiba-tiba yeoja itu melirik Yura. Detik itu juga, dada Yura merasa sakit
bukan main. Yura berjalan mundur hingga menabrak sebuah lemari. Saat melihat ke
arah yeoja tadi, Yura tak menemukan sosok yeoja itu. Yeoja itu menghilang.
Tanpa sengaja, tangan Yura menyentuh sebuah buku. Yura membaca buku itu. Betapa
terkejutnya Yura ketika mengetahui buku itu adalah buku harian ayahnya.
“
Yura memberiku kebahagiaan. Dia adalah anakku yang paling cantik dan manis di
dunia ini. Aku hanya bersyukur atas rahmat besar setiap masa hidupku ini. Apa
maksudnya semua ini? Kenapa buku harian ayah bisa disini?” Gumam Yura.
“
Dari semua kamar, kau memilih kamar ini. Kamar ini adalah kamar yang telah kami
tutup hingga tak seorang pun dapat masuk. Aku harus menggantinya dengan kunci
baru.” Ujar Soo Hyun.
“
Itu pasti. Bagaimana kau bisa masuk, nappeun namja? Jangan bergerak! Kau itu
adalah mangsaku.” Ujar Joong Ki.
“
Aku bukanlah mangsa siapa-siapa.” Ujar Yura dengan berani.
“
Cukup beralasannya.” Kesal Kyuhyun sambil memukul lemari hingga membuat Yura
terkejut.
“
Neo! Jangan lagi, Kyuhyun!” Larang Joong Ki.
“
Diam!” Titah Kyuhyun.
“
Wajahmu ini membuat darahku mengalir.” Ujar Myungsoo sambil memegang wajah
Yura.
“
Mungkin aku akan menghisapnya juga.” Ujar Joong Ki penuh minat.
“
Hanya ada satu fakta yang harus kau pahami sepenuhnya. Fakta bahwa kau takkan
pernah bisa lari dari kami.” Ancam Soo Hyun.
“
Tidak bisakah langsung pada intinya? Bilang saja padanya! Jika berusaha kabur,
maka dia akan mati.” Ancam Kyuhyun, sedangkan Myungsoo dan Joong Ki mulai
menjilati leher Yura.
“
Geumane!” Pinta Yura.
Tiba-tiba
terdengar suara pecahan kaca. Terlihat sebuah pigura foto jatuh dan pecah.
Myungsoo dan Joong Ki menghentikan aksinya, Soo Hyun, Kyuhyun dan Yura melihat
ke arah sumber suara pecahan kaca itu. Terlihat In Guk sedang berdiri
membelakangi mereka.
“
Mian, aku merusaknya.” Ujar In Guk, sedangkan Yura merasa lega karena telah
terselamatkan.
“
Hai, pancake!” Panggil Myungsoo,
sontak Yura menoleh ke arah Myungsoo.
Myungsoo
pun mencekik leher Yura. “ Apa kau siap?” Tanya Myungsoo, sedangkan Yura
membelalakan matanya tak percaya. Terlihat Myungsoo mengeluarkan taringnya.
Yura hanya bisa pasrah memejamkan matanya.
-o0o-
Yura
terbangun dari tidurnya. Detik itu juga, Yura memegang lehernya. Yura mendesah
lega ketika mengetahui dirinya belum digigit.
Yura melihat ke sekelilingnya. Betapa terkejutnya Yura ketika mengetahui
dirinya berada di sebuah kamar yang begitu luas. Yang membuatnya lebih terkejut
adalah pakaiannya telah terganti. Yura berusaha mengingat kejadian semalam yang
menimpa dirinya. Dimana Yura melihat Myungsoo, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun dan
In Guk mengeluarkan gigi taring mereka. “ Kenapa ini bisa terjadi? Aku harus
menghubungi pengacaraku? Apa maksud semua ini, appa?” Gumam Yura.
“
Menangis tak kan membantumu, nappeun yeoja. Kau terlihat seksi dengan pakaian
itu. Aroma tubuhmu juga sangat harum. Apa kau bermaksud menggodaku, nappeun
yeoja?” Ujar Joong Ki tiba-tiba muncul di kamar Yura sambil menghampiri Yura.
“
Jangan menyentuh orang lain sembarangan!” Cegah Myungsoo sambil mendorong tubuh
Joong Ki.
“
Jangan kasar padaku, Myungsoo!” Ujar Joong Ki.
“
Diam! Dia itu milikku.” Ujar Myungsoo.
“
Geumane, jebal!” Pinta Yura.
“
Kalian berdua! Kalian bisa terlambat.” Ujar Soo Hyun.
“
Lagi-lagi, Soo Hyun!” Kesal Myungsoo.
“
Geunde, aku baru saja bersenang-senang.” Ujar Joong Ki.
“
Kau juga harus ganti!” Titah Soo Hyun pada Yura.
“
Ganti? Apa kita akan pergi?” Tanya Yura tak mengerti.
“
Itu sudah jelas, bukan? Pergi ke sekolah.” Ujar Soo Hyun.
“
Sekolah? Pada malam hari?” Tanya Yura tuk meyakinkan.
“
Bagaimana kau bisa sebodoh ini? Apakah harus ku jelaskan secara detail? Kau
akan pergi ke sekolah malam yaitu Shinwa
High School.” Tanya Soo Hyun tak mengerti.
“
Geunde, ini sudah terlalu malam untuk sekolah.” Ujar Yura.
“
Kami tidak bisa membiarkanmu beraktivitas di siang hari. Karena kau bukanlah manusia
biasa. Selama kami tinggal di rumah ini. Kau harus berubah meniru gaya hidup
kami.” Jelas Soo Hyun.
“
Geunde…” Sela Yura.
“
Jika kau merasa keberatan, maka kau bisa pergi kapanpun.” Ujar Soo Hyun.
“
Geunde, kalian bilang akan membunuhku jika aku mencoba kabur dari sini.” Gumam
Yura.
“
Mwo? Jika kau sudah mengerti, maka cepatlah ganti pakaianmu dengan seragam
sekolah itu!” Titah Soo Hyun.
Yura
hendak mengajukan pertanyaan lagi. Namun saat mengangkat kepalanya, Yura tak
melihat siapapun di kamarnya. Yura mendesah lega sambil menatap seragam
sekolahnya yang tergeletak di atas ranjangnya. “ Aku harus bisa mencari
kesempatan untuk mengambil buku harian, appa.” Gumam Yura. Yura beranjak dari
ranjangnya. Dengan perlahan-lahan Yura membuka pintu kamarnya.
“
Yak!” Panggil Myungsoo tiba-tiba muncul di depan kamar Yura. “ Kau masih belum
mengganti pakaianmu? Dengan senang hati ku bantu kau untuk mengganti pakaianmu.
Lagipula kau tak perlu merasa malu padaku. Karena aku yang mengganti pakaianmu
semalam.” Ujar Myungsoo, sedangkan Yura membelalakan matanya sambil menutupi
dadanya dengan kedua tangannya.
“
Tidak perlu!” Tolak Yura sambil menutup pintu kamarnya kembali.
-o0o-
In
Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, Myungsoo, dan Yura berangkat sekolah
menggunakan satu mobil mewah mereka. Yura merasa tidak nyaman duduk bersama
mereka. Karena mereka memandang Yura penuh minat. Yura lebih memilih untuk
memalingkan wajahnya menatap ke arah luar kaca mobil.
“ Mereka semua saudara, kan? Kenapa
mereka tidak akrab? Mereka tidak berbicara satu sama lain.” Pikir Yura.
“
Apa yang sedang kau pikirkan, pancake?
Apa kau sudah mulai berani untuk berpikir yang tidak-tidak?” Tanya Myungsoo
sambil merapatkan tubuhnya pada Yura.
“
Kenapa kau selalu memanggilku dengan sebutan itu? Namaku adalah Kim Ah Young.
Panggil namaku Yura.” Protes Yura sambil berusaha menghindar dari Myungsoo.
“
Diam! Apapun yang kau katakan tak akan merubah panggilanmu, pancake.” Titah Myungsoo, sedangkan Yura
menundukan kepalanya.
Myungsoo
mulai mengeluarkan taringnya perlahan-lahan. Soo Hyun yang melihatnya, menutup
bukunya dengan kasar. Hal itu sontak membuat Myungsoo menghentikan aksinya.
Joong Ki dan Kyuhyun menatap Soo Hyun tak mengerti. Sedangkan In Guk masih
mendengarkan musiknya melalui headset.
“
Myungsoo, sudah berapa kali aku memberitahumu? Lakukan itu di dalam kamarmu.”
Cegah Soo Hyun pada Myungsoo. Terlihat Myungsoo melipat kedua tangannya pada
dadanya lalu bersandar pada kursi mobil. “ Ini untukmu. Cranberry jus ini
adalah yang terbaik untuk darah rendahmu.” Ujar Soo Hyun sambil memberikan jus
itu pada Yura.
“
Kamsahamnida.” Ujar Yura sambil mengambil jus itu.
“
Kau tak perlu berterima kasih padaku. Kau harus sangat berhati-hati karena kau
adalah mangsa kami. Dan minum itu setiap hari.” Jelas Soo Hyun, sedangkan Yura
terkejut bukan main mendengarnya lalu menundukan kepalanya.
“
Giginya bergetar. Ketika manusia merasa ketakutan, mereka akan menunjukan
kebiasaanya itu. Lihatlah! Itu menyenangkan, bukan?” Ujar Kyuhyun sambil
memperhatikan Yura yang ketakutan.
Akhirnya
mereka tiba di sekolah. Yura melihat banyak siswi yang berkumpul di depan pintu
masuk. Bahkan mereka saling dorong untuk mendapatkan posisi di depan. Yang
pertama kali keluar dari mobil adalah In Guk sebagai putra tertua. Terlihat In Guk
tersenyum manis sambil berdiri disamping mobil untuk menunggu saudaranya yang
lain keluar. Soo Hyun keluar setelah mengenakan kacamatanya. Joong Ki tiada
hentinya melambaikan tangannya pada tiap siswi yang menatap kagum padanya. Kyuhyun
masih mengenakan headsetnya lalu
keluar dari mobil dan mengabaikan siswi yang meneriaki namanya. Myungsoo dengan
santainya keluar dari mobil tanpa menyapa siswi yang menjadi penggemarnya itu.
Yura hanya bisa menganga tak percaya melihat kejadian itu. Ternyata kelima namja
vampire yang ditakutinya sangat
dikagumi bahkan di puja-puja oleh para siswi di Shinwa. Saat Yura keluar dari
mobil, suasana terasa sangat hening. Siswi yang asalnya berteriak, langsung
terdiam melihat Yura. Yura merasa ngeri melihat tatapan para siswi itu.
“
Hai, ada apa dengan kalian? Apakah kalian tahu? Kalian telah membuatnya merasa
ketakutan. Dia adalah saudara kami. Mulai hari ini dia akan bersekolah disini.”
Jelas Joong Ki sambil merangkul Yura.
“
Jeongmal? Apakah yeoja itu adalah saudara kalian?” Tanya salah satu yeoja.
“
Dia memiliki nama. Panggil dia, Kim Yura.” Ujar Myungsoo lalu pergi begitu
saja, sedangkan Yura dan yang lainnya menganga tak percaya.
“ Apakah aku tidak salah mendengarnya?
Dia menyebut namaku barusan.” Pikir Yura sambil menatap kepergian Myungsoo.
“
Dia adalah saudara kami. Jadi perlakukan dia dengan baik di sekolah ini!” Ujar
In Guk.
“
Nde.” Ujar semua yeoja disana serempak.
Tanpa
mereka sadari, seseorang mengintai mereka dibalik dinding sambil mengeluarkan
smirknya. Yura mengikuti In Guk, Soo Hyun, Joong Ki dan Kyuhyun. Mereka
berhenti tepat di depan kelas Yura. Yura merasa aneh dengan suasana kelas yang
begitu hening.
“
Kau ada di kelas yang sama dengan Kyuhyun dan Myungsoo. Jadi pergilah bersama
Kyuhyun.” Ujar Soo Hyun pada Yura.
“
Nde.” Ujar Yura.
“
Jangan lakukan apapun tanpa mereka, kecuali saat kau buang air. Araseo. Apa kau
mengerti?” Titah Soo Hyun.
“
Nde.” Ujar Yura masih menundukan kepalanya.
Yura
masuk ke kelasnya dengan tatapan bingungnya. Ruangan kelas kosong. Tak ada satu
pun siswa disana. Yang ada hanyalah Myungsoo dan Kyuhyun. Terlihat Myungsoo
sedang tidur dan Kyuhyun menatap ke arah luar jendela. Yura melihat ke arah
papan tulis. Dalam papan tulis terdapat tulisan latihan memasak dan menyuruhnya
untuk berkumpul di ruang memasak.
“
Latihan memasak?” Gumam Yura.
“
Latihan memasak?” Gumam Myungsoo sambil terbangun dari tidurnya dan
mengeluarkan smirknya.
Yura,
Myungsoo, dan Kyuhyun pergi ke ruang memasak. Terlihat semua siswa sedang
mempersiapkan bahan makanan sesuai dengan intruksi guru. Mereka masuk lalu
berdiri di depan meja yang kosong. Mereka mulai latihan memasak. Terlihat
Kyuhyun mengambil bahan makanan tanpa banyak bicara. Yura sangat kebingungan
melihat bahan makanan yang dibawa Kyuhyun. Sedangkan Myungsoo lebih fokus
memotong sayuran. Kyuhyun mulai menyalakan kompornya. Saat Yura akan mengambil
pisau, Kyuhyun menghalanginya sambil mengambil pisau itu. Yura benar-benar
bingung kali ini karena ia hanya diam saja tak melakukan apapun. Yura
memperhatikan Myungsoo dan Kyuhyun. Tatapan kagum Yura pun terpancar. 20 menit
kemudian, makanan yang dimasak oleh Myungsoo dan Kyuhyun telah tersaji di meja.
Guru memuji masakan mereka dan memarahi Yura. Karena Yura tak ikut membantu
mereka. Setelah kelas memasak, semua siswa dan guru keluar dari ruangan
termasuk Kyuhyun. Saat Yura hendak keluar, Myungsoo menahan tangannya.
“
Makanlah!”
“
Geunde, aku tidak lapar.”
“
Aku telah bersusah payah memasak makanan ini untukmu. Tak bisakah kau
menghargai usahaku?”
Yura
mulai memakan satu persatu masakan Myungsoo. Begitupun dengan Myungsoo. Yura
merasa ketakutan ketika melihat Myungsoo selalu menjilati bibirnya setelah
makan. Bahkan gigi taring Myungsoo terlihat sangat jelas di mata Yura.
“
Mashita.”
“
Apa ku bilang? Masakanku ini yang terbaik.”
“
Aku harus membersihkan peralatan masak dan makan ini lalu pergi ke kelas.”
Yura
melipat lengan seragamnya. Satu persatu Yura mencuci peralatan masaknya. Noda
dalam peralatan masak itu sulit untuk dihilangkan. Keringat pun mulai
bermunculan pada wajah Yura. Sedangkan Myungsoo duduk dengan santainya.
“
Bisakah kau membantuku, Myungsoo-ssi? Kau yang memasak semua makanan itu.”
Tanpa
merespon permintaan Yura, Myungsoo berdiri. Menghampiri Yura dengan langkah yang
sama sekali tak terdengar. Merasa tak mendapatkan respon, Yura membalikan
tubuhnya. Betapa terkejutnya Yura ketika melihat Myungsoo berdiri
dibelakangnya. Yura berlari menjauhi Myungsoo.
“
Kenapa kau berlari? Aku sudah menahannya dari kemarin. Biarkan aku menggigitmu.”
“
Jangan lakukan itu, jebal!”
“
Kulitmu terlihat sangat indah, tanpa ada tanda taring. Aku akan menghisap
semuanya.”
Myungsoo
memegang dagu Yura. Yura merasa takut hingga memejamkan matanya. Myungsoo
membelai leher Yura dengan tangannya. Mata Myungsoo berubah menjadi merah dan
keluar gigi taring panjangnya. Tanpa banyak bicara lagi, Myungsoo mengigit
leher Yura dan menghisap darahnya. Yura memegang ujung rok seragamnya menahan
rasa sakit.
“
Appo.”
“
Mashita. Apa-apaan ini? Aku belum pernah merasakan darah yang senikmat ini sampai
sekarang. Aku menyukaimu.”
Myungsoo
memeluk erat tubuh Yura dan menghisap darahnya lagi. Yura berusaha mendorong
tubuh Myungsoo dengan sekuat tenaga. Namun, hal itu membuat Yura kesakitan
bukan main. Myungsoo semakin kuat menekan taringnya dan menghisap darah Yura.
Akhirnya Yura berhasil mendorong Myungsoo. Myungsoo menyeimbangi tubuhnya agar
tidak jatuh sambil menjilati darah Yura yang menempel pada sudut bibirnya.
“
Lepaskan aku!”
“
Yeoja babo. Akan lebih menyakitkan jika kau banyak bertingkah seperti itu. Air
mata dan wajah kesakitan itu, aku sangat menyukainya.”
“
Geumane, jebal!”
“
Aku tak akan berhenti.”
Myungsoo
menggendong Yura lalu membaringkannya di atas meja. Yura berusaha memberontak.
Namun, Myungsoo semakin kuat memegang tangan Yura. Yura meringis kesakitan.
Sedangkan Myungsoo tersenyum penuh kemenangan. Myungsoo membuka kancing kemeja
seragam Yura hingga dadanya. Myungsoo tersenyum sambil mengeluarkan taringnya
lalu mengigit dada Yura.
“
Kau ini benar-benar memalukan. Aku tak pernah membayangkan kau akan
melakukannya di sekolah.” Ujar Soo Hyun tiba-tiba muncul, sedangkan Myungsoo
menghentikan aksinya.
“
Soo Hyun. Aku sedang menikmati yang ku rasakan sekarang.” Kesal Myungsoo.
“
Bertanggung jawablah dan pastikan dia sampai di rumah!” Titah Soo Hyun.
Myungsoo
melihat ke arah Yura. Terlihat Yura telah pingsan tak berdaya. Myungsoo
memalingkan wajahnya dengan malas. Sedangkan Soo Hyun pergi berlalu
meninggalkan Myungsoo dan Yura di ruang kelas memasak. Myungsoo mematikan lampu
ruang itu lalu membawa Yura.
Yura
terbangun dari pingsannya. Matanya menatap atap langit yang begitu gelap. Yura
memegang keningnya sambil berusaha duduk. Terlihat sosok yang sedang duduk
membelakanginya. Yura tak bisa mengenali sosok itu karena ruang yang gelap. Tangan
Yura berusaha menggapai sosok itu perlahan-lahan.
“
Kau sudah bangun?”
Mendengar
suara itu membuat Yura terkejut bukan main. Yang membuatnya terkejut bukanlah
pertanyaannya, melainkan pemilik suara itu. Suara yang tak asing lagi baginya,
Kim Myungsoo. Terlihat bayangan Myungsoo menghampirinya. Yura dengan sekuat
tenaganya berusaha menghindari Myungsoo.
“
Menjauhlah! Kenapa kau lakukan ini padaku?”
“
Rupanya kau masih belum mengerti.”
Myungsoo
menghampiri dan menggendong Yura. Myungsoo membawa Yura ke tepi kolam renang. “
Kau adalah milikku. Berhenti menolak segala yang ku lakukan padamu! Katakan
kalau kau yang terbaik sekarang! Katakan kalau aku lebih baik dari siapapun!
Dan kau adalah milikku.” Titah Myungsoo. Myungsoo melemparkan Yura ke kolam
renang. Yura berusaha untuk naik ke permukaan. Namun nihil, Yura tak bisa
mencapainya. Karena Yura tak bisa berenang.
“
Myungsoo-ssi!” Lirih Yura disisa tenaga yang dimilikinya.
Tiba-tiba
Myungsoo teringatkan masa lalunya. Dimana Myungsoo tenggelam di sebuah danau
sewaktu kecil. Myungsoo meminta pertolongan pada ibunya yang ada di permukaan.
Namun, ibunya mengabaikannya hanya memandanginya saja. Myungsoo yang tak
memiliki tenaga untuk bertahan pun tenggelam. Sementara itu, Yura kehabisan
nafasnya. Yura membiarkan tubuhnya tenggelam dengan harapan ada seseorang yang
menolongnya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar