[SERIES]
Ring Vampire Part 2
Title : Ring Vampire Part 2
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, School Life and Fantasy
Main
Cast : Kim Myungsoo and Kim Ah
Young aka Yura
Other Cast : Cho Kyuhyun, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Jae Jin, Lee Jonghyun,
Lee Taemin, Seo In Guk, Song Joong Ki, Bae Suzy, Bang Minah, Heo Gayoon, Kim
Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Park Jiyeon
Preview
Myungsoo
menghampiri dan menggendong Yura. Myungsoo membawa Yura ke tepi kolam renang. “
Kau adalah milikku. Berhenti menolak segala yang ku lakukan padamu! Katakan
kalau kau yang terbaik sekarang! Katakan kalau aku lebih baik dari siapapun!
Dan kau adalah milikku.” Titah Myungsoo. Myungsoo melemparkan Yura ke kolam
renang. Yura berusaha untuk naik ke permukaan. Namun nihil, Yura tak bisa
mencapainya. Karena Yura tak bisa berenang.
“
Myungsoo-ssi!” Lirih Yura disisa tenaga yang dimilikinya.
Tiba-tiba
Myungsoo teringatkan masa lalunya. Dimana Myungsoo tenggelam di sebuah danau
sewaktu kecil. Myungsoo meminta pertolongan pada ibunya yang ada di permukaan.
Namun, ibunya mengabaikannya hanya memandanginya saja. Myungsoo yang tak
memiliki tenaga untuk bertahan pun tenggelam. Sementara itu, Yura kehabisan
nafasnya. Yura membiarkan tubuhnya tenggelam dengan harapan ada seseorang yang
menolongnya.
Next
Myungsoo
yang menjadi panik bergegas terjun ke kolam renang. Myungsoo berenang mencari
keberadaan Yura. Myungsoo menggapai tangan Yura dan mengguncang tubuhnya
berharap Yura akan sadar. Namun, Yura masih tak sadarkan diri. Myungsoo menatap
wajah Yura sesaat. Dengan sekali tarikan, Myungsoo memeluk Yura lalu memberikan
nafas buatannya. Akhirnya Yura membuka matanya perlahan-lahan. Myungsoo
melepaskan bibirnya dari bibir Yura. Yura menatap Myungsoo lama. Begitu pun
dengan Myungsoo. Myungsoo membuka kemeja seragam Yura hingga dadanya. Myungsoo
menciumi leher Yura untuk memberikan rangsangan. Setelah Yura terangsang,
Myungsoo menghisap darahnya lagi di dalam kolam renang. Lagi-lagi Yura pasrah
dan memejamkan matanya. Myungsoo membawa Yura ke permukaan lalu memeluknya
sangat erat.
“
Darahmu mengalir di seluruh tubuhku. Ini benar-benar hebat.”
“
Geumane, jebal!”
“
Sepertinya cukup untuk hari ini.”
Myungsoo
melemparkan handuk ke kepala Yura. Yura memegang bibirnya sambil mengingat
kejadian di dalam kolam renang. Sedangkan Myungsoo pergi berlalu meninggalkan
Yura. Yura pergi ke ruang loker untuk mengambil seragam sekolahnya lalu
menggantinya. Setibanya di kelas, ruangan kelas sangat ramai. Terlihat Myungsoo
sedang tidur. Yura menarik kursinya lalu duduk disamping Myungsoo. Yura memperhatikan
Myungsoo dalam diam. Tiba-tiba muncul ingatan kejadian saat Myungsoo memberikan
nafas buatan untuknya. Yura memegang lehernya dan merabanya. Yura menatap miris
Myungsoo sambil menahan rasa perihnya. Kyuhyun masuk melalui pintu belakang.
Hal itu sontak membuat Yura menoleh ke belakang. Kyuhyun dan Yura saling
menatap. Yura melihat mata Kyuhyun memerah. Selain itu, Yura melihat sisa darah
disudut bibir Kyuhyun. Yura menatap ke sekelilingnya memperhatikan seluruh
siswa di kelasnya. Namun, prilaku mereka tak ada yang mencurigakan. Yura
menduga seorang vampire di kelasnya
hanya Myungsoo dan Kyuhyun. Yura berjalan menghampiri Kyuhyun. Kyuhyun menatap
tajam pada Yura. Awalnya Yura takut sekali. Namun, Yura memberanikan dirinya
membersihkan sisa darah di sudut bibir Kyuhyun dengan sapu tangannya. Kyuhyun
memegang tangan Yura dengan erat hingga membuat Yura kesakitan.
“
Apa yang kau lakukan?”
“
Geunyang. Aku membersihkan sisa darah yang ada di sudut bibirmu, Kyuhyun-ssi.”
Yura
membisikan hal yang dikatakannya pada Kyuhyun agar siswa tidak mendengar
ucapannya. Kyuhyun tertegun mendengar Yura. Tiba-tiba Kyuhyun mencium aroma
darah yang sangat manis menurutnya. Mata Kyuhyun memerah. Kyuhyun menyingkirkan
rambut Yura yang menutupi lehernya. Betapa terkejutnya Kyuhyun melihat
banyaknya bekas gigitan di leher Yura. Yura yang menyadari tindakan Kyuhyun
menjauhkan dirinya sambil menahan rasa takutnya. Tak hanya itu Kyuhyun melihat
bekas gigitan pada dada Yura. Yura menutupi dadanya dengan tangannya lalu duduk
di bangkunya. Kyuhyun melihat Myungsoo tertidur dengan pulasnya disamping Yura.
Kyuhyun menduga bahwa Myungsoo telah menghisap darah Yura.
Kini
waktunya untuk istirahat. Yura pergi ke kantin sendirian. Pada hari pertamanya
sekolah Yura belum memiliki teman sama sekali. Saat makan pun Yura merasa tak
tenang karena Soo Hyun mengawasinya dari kejauhan. Yura merasa hidupnya seperti
dalam penjara. Tak bisa pergi kemana pun. Dimana remaja seusianya pergi bermain
bersama teman-temannya, berkencan, dan berkumpul bersama keluarganya. Namun,
Yura harus melayani vampire yang haus
akan darahnya. Yura pergi ke kamar mandi. Setelah buang air kecil, Yura melihat
empat yeoja yang mengerumuninya.
“
Siapa dirimu sebenarnya? Kami sangat yakin kau bukan saudara mereka.” Tanya
yeoja itu.
“
Bussunsuriya?” Tanya Yura tak mengerti.
“
Katakan pada kami! Siapa kekasihmu diantara mereka?” Tanya yeoja lainnya.
“
Aku tak memiliki kekasih.” Ujar Yura.
“
Gojitmal. Apakah kau tidak tahu? Siapa kami sebenarnya?” Tanya yeoja itu.
“
Sudahlah. Sebaiknya kita beri dia pelajaran sekarang!” Titah yeoja lainnya.
“
Apa yang akan kalian lakukan padaku?” Tanya Yura penuh ketakutan sambil
berjalan mundur.
Yura
tersudut di dinding oleh mereka. Mereka menampar wajah Yura dan menjambak
rambutnya beberapa kali. Yura meringis kesakitan. Namun, Yura tak bisa melawan
mereka. Kondisi tubuhnya sangat lemas setelah Myungsoo menghisap banyak
darahnya hari ini.
“
Kalian berisik sekali! Apakah kalian pikir kamar mandi ini milik kalian?” Tanya
seorang yeoja tiba-tiba muncul dibalik pintu kamar mandi.
“
Kami hanya memberikan sedikit pelajaran padanya, Jiyeon-ssi.” Elak yeoja itu.
“
Atas dasar ijin siapa kalian melakukannya?” Tanya yeoja yang bernama Jiyeon
itu.
“
Eobseo.” Ujar yeoja lainnya.
“
Keluarlah!” Titah Jiyeon, namun keempat yeoja itu masih terdiam. “ Apakah kau
tak mendengar perintahku? Apakah aku perlu mengulanginya? Aku sangat benci
mengulanginya. Keluarlah sekarang!” Titah Jiyeon dengan tegasnya.
Keempat
yeoja itu keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesanya. Jiyeon mencuci
tangannya sambil melirik ke arah Yura melalui cermin di depannya. Terlihat
penampilan Yura yang begitu berantakan mulai dari rambutnya hingga seragamnya.
Jiyeon pergi berlalu meninggalkan Yura. Yura pun bergegas mengejar Jiyeon
dengan sisa tenaganya. Jiyeon merasa Yura mengejarnya. Namun, Jiyeon lebih
memilih berpura-pura tak mengetahuinya. Mengingat kondisi Yura di kamar mandi
tadi, membuat Jiyeon khawatir. Akhirnya Jiyeon berhenti dan menoleh ke arah
belakang. Dan benar saja, Yura masih tertinggal jauh dari jaraknya.
“
Wae?”
“
Aku belum mengucapkan terima kasih padamu. Kamsahamnida, Jiyeon-ssi.”
“
Jadi karena itu kau mengejarku sedari tadi. Duduklah!”
Yura
duduk bersama Jiyeon di bangku taman belakang sekolah. Jiyeon membantu Yura
merapikan rambutnya yang berantakan. Tanpa sengaja, Jiyeon melihat banyak bekas
gigitan di leher Yura. Yura yang menyadari tatapan Jiyeon bergegas menutupi
lehernya dengan rambutnya. Yura merasa perih karena sudut bibirnya berdarah
akibat tamparan dari keempat yeoja tadi. Jiyeon pun melihat ke arah sudut bibir
Yura. Yura melihat mata Jiyeon berubah menjadi merah. Hal itu sontak membuat
Yura menjauhkan dari Jiyeon. Jiyeon menutup matanya lalu membukanya kembali.
Mata Jiyeon telah berwarna hitam kembali.
“
Apakah kau vampire?”
“
Apakah kau takut padaku?”
“
Kau belum menjawab pertanyaanku.”
“
Kau benar. Aku adalah seorang vampire.
Geunde, kau tak perlu takut padaku. Karena aku tak tertarik pada manusia lemah
sepertimu. Aku hanya tertarik pada manusia berhati busuk. Kemarilah! Aku akan
membersihkan luka pada sudut bibirmu itu. Dimana kau tinggal? Aku akan
mengantarkanmu pulang agar tak terjadi hal seperti tadi lagi.”
Jiyeon
mulai membersihkan luka pada sudut bibir Yura dengan sapu tangannya. Yura
menatap Jiyeon dengan bingungnya. “
Apakah ada vampire baik hati di dunia ini? Apakah ini salah satu trik mereka
untuk menghisap darahku?” Pikir Yura. Tiba-tiba Jiyeon tertawa. Hal itu
membuat Yura semakin bingung. “ Mengapa kau tertawa?”
“
Kau harus berhati-hati dengan vampire.
Karena kami sebagai kaum vampire bisa
membaca pikiran manusia. Aku tak akan menghisap darahmu. Bukankah aku sudah
mengatakannya padamu? Aku hanya tertarik pada darah manusia berhati busuk.
Meskipun aku tahu darahmu begitu manis.”
“
Ah, seperti itu. Geunde, kita belum berkenalan. Joneun Kim Ah Young imnida. Kau
bisa memanggilku Yura.”
“
Mengapa harus berkenalan lagi? Padahal kau telah mengetahui namaku sebelumnya.
Geunde, aku ingin mengenalkan diriku padamu secara formal. Joneun Park Jiyeon
imnida. Kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Dimana kau tinggal?”
“
Ah, nde. Aku tinggal bersama keluarga Myungsoo-ssi.”
Jiyeon
membelalakan matanya tak percaya. Yura menatap bingung pada Jiyeon. Jiyeon
memegang bekas gigitan pada leher Yura sambil memejamkan matanya. Terlihat
Myungsoo menghisap darah Yura di ruang kelas memasak dan kolam renang. Jiyeon
tersenyum penuh arti ketika melihat Myungsoo memberikan nafas buatan pada Yura.
Jiyeon membuka matanya kembali. “ Rupanya Myungsoo yang telah mengigitmu.
Sepertinya mereka tak akan membiarkanmu kabur begitu saja, Yura-ssi.”
“
Bagaimana kau mengetahuinya?”
“
Karena aku adalah seorang vampire.”
Terdengar
bunyi bel masuk. Yura berpamitan pada Jiyeon untuk masuk ke kelasnya. Jiyeon
menganggukan kepalanya lalu melambaikan tangannya. Tanpa mereka sadari, ada
sepasang mata yang mengawasi mereka sedari tadi. Selama 3 jam berada di kelas,
akhirnya bel pulang berbunyi. Yura melihat ke sekelilingnya. Yura mendesah lega
karena tak ada yang mengawasinya. Mata Yura berbinar melihat telepon di
sekolahnya. Yura menekan nomor telepon pengacara keluarganya satu persatu. Yura
merasa aneh karena telepon itu tidak berbunyi sama sekali. Bahkan ketika Yura
menekan nomor telepon.
“
Percuma saja. Teleponnya rusak semenjak 2 minggu yang lalu.” Ujar Kyuhyun
tiba-tiba muncul, sedangkan Yura ketakutan bukan main karena ketahuan oleh
Kyuhyun.
Yura
melirik ke arah telepon itu. Namun, Yura tak menemukan tas miliknya. “ Apakah
kau melihat tas milikku, Kyuhyun-ssi?”
“
Aku menyimpannya di atap barusan.”
“
Waeyo?”
“
Untuk menghukummu.”
Kyuhyun
pergi berlalu meninggalkan Yura. Yura berjalan menuju atap untuk mengambil tas
miliknya. Akhirnya Yura menemukannya. Langkah Yura terhenti ketika mendengar
suara seorang namja. Ternyata pemilik suara itu adalah Joong Ki.
“
Saranghae. Entah kau menginginkannya atau tidak? Aku takkan pernah melupakanmu,
meski hanya sebentar. Aku mengingat suaramu, aroma tubuhmu, dan segalanya
tentangmu. Siapa disana?”
Merasa
ketahuan, Yura bergegas pergi dari atap. Namun nihil, Joong Ki berhasil menarik
Yura. “ Menguping itu tidak baik, nappeun yeoja.”
“
Mianhae. Aku tak bermaksud begitu.”
“
Geunde, kau mendengar semuanya, bukan?”
“
Nde, geunde….”
“
Apa yang harus ku lakukan padamu sekarang? Ku pikir kau perlu dihukum. Dimana
kau menginginkannya, nappeun yeoja? Akan ku tebak tempat yang paling sensitif.
Kami sang penghuni malam menjadi sangat haus pada malam-malam seperti ini. Kami
sangat haus. Yang membuat kami gila dengan kebutuhan untuk memuaskan dahaga
ini. Aku tak tahu. Apakah itu sinar bulan? Geunde, aku menjadi sedikit senang.”
Joong
Ki menghimpit tubuh Yura ke dinding. Memeluk Yura dengan eratnya. Bahkan
juniornya menekan miss V Yura dibalik celananya. Joong Ki menjilati leher Yura.
Yura menundukan kepalanya saking ketakutannya. “ Sial. Aku tak bisa menghisap
darahmu sekarang. Myungsoo telah mendahuluiku hari ini.”
Yura
menggunakan kesempatan itu untuk mendorong tubuh Joong Ki. Yura berlari
menjauhi Joong Ki. Mata Yura berbinar penuh harapan ketika menemukan sebuah
telepon umum. Yura menekan nomor telepon pengacaranya. Yura mendesah lega
karena nomor panggilannya terhubung.
“
Yeobseo, ahjussi. Dengarkanlah! Aku terjebak dalam sesuatu yang tidak masuk
akal.”
“
Tidak masuk akal, kau bilang? Itu tidak mungkin terjadi, nappeun yeoja.”
“
Geunde, bagaimana bisa? Apa yang terjadi?”
“
Aku tahu semua tentangmu, nappeun yeoja.”
Yura
melihat ke sekelilingnya dengan perasaan takutnya. Yura mengetahui siapa
pemilik suara itu. Joong Ki selalu memanggilnya nappeun yeoja. Dan benar saja,
Yura melihat Joong Ki dibalik sebuah mobil sambil memegang ponsel. Terlihat
mata Joong Ki yang berubah menjadi merah. Yura berlari lagi menjauhi Joong Ki.
Saat Yura menoleh ke belakang, tiba-tiba Joong Ki muncul dan mendekap Yura
dalam pelukannya.
“
Apa kau menikmati kebebasan singkat ini, nappeun yeoja?”
“
Lepaskan aku!”
Yura
terus memberontak agar Joong Ki melepaskannya. Namun, Yura merasa pusing hingga
dan pingsan dalam pelukan Joong Ki. Joong Ki tersenyum lalu menggendong Yura.
Joong Ki membawa Yura pulang ke rumahnya lalu membaringkannya di ranjang.
Tiba-tiba terdengar bel pintu berbunyi. Pelayan rumah membukakan pintu.
Terlihat sosok yeoja yang sangat cantik tersenyum pada pelayan rumah itu.
Pelayan rumah mempersilahkan yeoja itu masuk dan menyuruhnya untuk menunggu
pemilik rumah di ruang tamu.
“
Mengapa kau kemari, Jiyeon-ssi?” Tanya Soo Hyun.
“
Geunyang, ingin mengunjungi kalian.” Ujar Jiyeon.
“
Lihatlah seorang Park Jiyeon mengunjungi rumah kita! Apa yang kau inginkan?”
Tanya Myungsoo sambil menatap tajam pada Jiyeon.
“
Tatapanmu seakan-akan ingin menerkamku hidup-hidup, Myungsoo-ssi. Aku tak ingin
apapun dari kalian. Aku ingin mengunjungi temanku.” Sindir Jiyeon.
“
Temanmu? Nugu? Kyuhyun?” Tanya Soo Hyun.
“
Aniyo. Geunde, Yura.” Ujar Jiyeon.
“
Temanmu? Sejak kapan seorang vampire
memiliki teman? Ah, aku tahu. Kau ingin menghisap darahnya, bukan?” Tanya
Myungsoo.
“
Aku bukanlah dirimu, Myungsoo-ssi. Kau terlalu banyak menghisap darahnya hari
ini. Aku tak yakin. Apakah dia masih hidup? Ataukah sudah mati?” Sindir Jiyeon.
“
Kau sangat menyebalkan, Jiyeon.” Kesal Myungsoo.
“
Geunde, mengapa Yura bisa tinggal bersama kalian?” Tanya Jiyeon penasaran.
“
Itu bukan urusanmu, Jiyeon.” Ujar Kyuhyun tiba-tiba muncul.
“
Serahkan Yura padaku! Aku tak ingin melihat yeoja baik hati seperti Yura mati
ditangan kalian.” Pinta Jiyeon.
“
Apakah kau yakin Yura tidak akan mati ditanganmu? Aku tahu matamu memerah
ketika melihat darahnya tadi. Aku mengamati kalian selama di sekolah. Kau
menginginkan darahnya.” Sindir Kyuhyun.
“
Terserah apa katamu, Kyuhyun-ssi. Geure. Jika kalian tak mengijinkanku
membawanya pergi, maka ijinkan aku bertemu dengannya. Geunde, aku peringatkan
padamu Myungsoo-ssi! Kau tak boleh menghisap darahnya terlalu sering. Jika itu
terjadi, maka aku akan membunuhmu.” Ancam Jiyeon.
“
Mwo? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Seorang vampire yeoja, mengancamku. Justru aku yang akan membunuhmu nanti.”
Ancam Myungsoo.
“
Sudahlah! Kau bisa menemuinya di kamarnya, Jiyeon. Geunde, sepertinya dia masih
pingsan.” Ujar Soo Hyun.
“
Mwo? Pingsan? Yang benar saja.” Kesal Jiyeon sambil menatap tajam Myungsoo lalu
berlari meninggalkan mereka.
“
Awasi dia! Jangan biarkan dia membawa Yura!” Titah Soo Hyun pada Kyuhyun.
“
Araseo.” Ujar Kyuhyun.
Jiyeon
berlari mencari keberadaan Yura. Bodohnya Jiyeon lupa menanyakan kamar Yura
pada Soo Hyun. Jika Jiyeon menanyakannya, maka Myungsoo akan merendahkan
kekuatannya. Jiyeon tak ingin Myungsoo mempermalukannya lagi. Satu persatu
pintu kamar dibukanya berharap menemukan Yura. Jiyeon mengeluh kesal karena
banyak sekali kamar. Akhirnya Jiyeon menemukan Yura. Terlihat Yura terbaring
lemah di ranjangnya. Jiyeon memegang tangan Yura dan memeriksa detak nadinya.
Jiyeon mendesah lega mengetahui Yura masih hidup. Jiyeon sangat penasaran
dengan kehidupan masa lalu Yura. Jiyeon pun menempelkan tangannya pada kening
Yura sambil memejamkan matanya. Kyuhyun diam-diam mengawasi Jiyeon dibalik
pintu kamar Yura.
Jiyeon
melihat proses persalinan seorang yeoja. Yeoja yang diyakininya adalah ibunya
Yura. Wajah ibu Yura sangat cantik dan menawan. Entah mengapa Jiyeon merasa ibu
Yura bukanlah seorang manusia biasanya. Kecantikan yang dimiliki oleh ibu Yura
sama seperti kaum vampire. Tak hanya
itu, Jiyeon melihat ayah Yura berada disamping istrinya. Satu jam kemudian,
lahirlah Yura. Tiba-tiba mata ibu Yura berubah menjadi merah. Ayah Yura yang
menyadari perubahan istrinya, menyuruh dokter dan suster yang ada disana keluar
dari ruang persalinan. Ibu Yura menghampiri suaminya. Saat akan menggigit, ayah
Yura menampar keras istrinya. Detik itu juga, ibu Yura tersadar. Mata ibu Yura
berubah menjadi hitam kembali. Ayah Yura membawa Yura keluar dari ruang
persalinan. Sedangkan ibu Yura menangis. 15 menit kemudian, ayah Yura kembali
ke ruang persalinan. Betapa terkejutnya ayah Yura ketika melihat istrinya
meninggal. Sebuah pisau telah menancap tepat pada jantung istrinya.
“
Geumane!” Titah Kyuhyun sambil melepaskan tangan Jiyeon dari kening Yura.
“
Yak, mengapa kau menggangguku?” Kesal Jiyeon.
“
Apa yang ingin kau ketahui?” Tanya Kyuhyun penuh curiga.
“
Geunyang, kehidupan masa lalunya.” Elak Jiyeon.
“
Jeongmal? Bagaimana kehidupan masa lalunya?” Tanya Kyuhyun.
“
Dia adalah yeoja yang periang.” Elak Jiyeon sambil tersenyum manis.
“
Apa yang kalian lakukan disini?” Tanya Yura tiba-tiba bangun.
“
Aku datang untuk menengokmu. Aku khawatir mereka akan menghisap darahmu lagi.”
Ujar Jiyeon sambil menatap tajam Kyuhyun.
“
Ah, sepertinya kau mengenal keluarga ini.” Ujar Yura.
“
Tentu saja. Bagaimana keadaanmu? Aku akan sering mengunjungimu, Yura. Kau tak
kan merasa kesepian tinggal disini.” Ujar Jiyeon.
“
Nan gwaenchana. Gomawo.” Ujar Yura.
“
Waktu berkunjungmu sudah habis, Jiyeon. Pergilah!” Usir Kyuhyun.
“
Sejak kapan rumahmu menjadi rumah sakit? Aku akan membalasmu, Cho Kyuhyun.”
Ancam Jiyeon pada Kyuhyun. “ Aku pulang sekarang. Annyeong, chigu.” Pamit
Jiyeon pada Yura lalu keluar dari kamar tanpa berpamitan pada Kyuhyun.
“
Bagaimana kau mengenal Jiyeon?” Tanya Kyuhyun.
“
Dia menolongku ketika aku dibully oleh yeoja yang tak menyukaiku di sekolah.”
Ujar Yura sambil mengingat kejadian ketika Jiyeon menolongnya.
“
Ah, seperti itu. Istirahatlah!” Titah Kyuhyun.
Kyuhyun
keluar dari kamar Yura. Yura bersandar pada ranjangnya sambil termenung. Kini
satu vampire lagi muncul dalam
kehidupannya. Apakah dirinya sanggup menahan hisapan dari keenam vampire itu? Mengapa dirinya harus
menjalani kehidupan tidak masuk akal ini? Mungkinkah ini adalah suratan
takdirnya? Semua pertanyaan itu berputar-putar dalam kepala Yura hingga tak
menyadari kehadiran Myungsoo disampingnya. Myungsoo memeluk Yura dengan
eratnya.
“
Apa yang kau lakukan Myungsoo-ssi?”
“Biarkanlah
seperti ini!”
Myungsoo
menyandarkan kepalanya pada kaki Yura. Yura menyelimuti Myungsoo. Myungsoo
menatap lurus seperti sedang memikirkan sesuatu. Yura memberanikan dirinya
untuk mengelus kepala Myungsoo. Mendapat belaian dari Yura, membuat Myungsoo
mengantuk. Akhirnya mereka tertidur.
-o0o-
Yura
terbangun dari tidurnya. Saat membuka matanya, Yura tak melihat Myungsoo
disampingnya. Tiba-tiba terdengar suara pelayan rumah. Pelayan rumah meminta
Yura untuk pergi ke ruang makan. Yura pun keluar dari kamarnya menuju ruang
makan. Terlihat In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo telah duduk
di kursi masing-masing. Hanya terdapat dua kursi yang kosong. Kursi pertama
berada di tengah-tengah antara In Guk dan Soo Hyun. Sedangkan kursi lainnya
berada di ujung dekat dengan Myungsoo. Akhirnya Yura memilih duduk di dekat
Myungsoo. Yura lebih memilih Myungsoo yang menghisap darahnya dibandingkan
harus dihisap oleh In Guk dan Soo Hyun. Menurut Yura, satu orang lebih baik
dibandingkan dua orang yang menghisap darahnya. Suasana terasa sangat hening.
Hanya terdengar suara peralatan makan. Yura menatap makanan penuh takjub. Semua
makanan yang disukainya ada di meja makan. Yura juga menatap satu persatu cara
makan kelima saudara vampire itu.
Namun, hanya In Guk yang tidak makan. In Guk lebih memilih mendengarkan musik
melalui headset miliknya.
“
Makanmu tidak banyak, nappeun yeoja. Kau harus makan dengan benar. Jika tidak,
maka kau akan anemia. Apakah kau ingin aku menyuapimu?” Bisik Joong Ki.
“
Joong Ki. Tidak sopan berbuat begitu saat makan.” Sela Soo Hyun.
“
Nde. Kita teruskan nanti, nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki lalu In Guk tiba-tiba
berdiri.
“
In Guk-ssi.” Gumam Yura.
“
Menyebalkan.” Kesal In Guk lalu keluar dari ruang makan.
“
Pecundang itu. Tak kan ada hal baik dari orang yang tumbuh dengan manja. Dia
bahkan tidak berusaha untuk menghadiri pesta makan malam bulanan kita.” Ujar
Soo Hyun sambil menatap kepergian In Guk.
“
Cukup untuk hari ini.” Ujar Kyuhyun sambil berdiri.
“
Mwo?” Tanya Joong Ki sambil mengikuti Kyuhyun dan Myungsoo yang meninggalkan
ruang makan.
“
Cara makanmu menyedihkan. Aku akan mendisiplinkanmu nanti. Araseo?” Ujar Soo
Hyun pada Yura.
“
Nde.” Ujar Yura.
Yura
duduk termenung di ranjangnya. Yura membaca surat peninggalan dari ayahnya dan
perhiasannya. Setelah puas, Yura menyimpannya kembali. Myungsoo muncul lalu
duduk di kursi rias kamar Yura. Lagi-lagi Yura tak menyadari keberadaan
Myungsoo.
“
Kau sedang apa?”
“
Mengapa kau ada disini?”
“
Aku bisa pergi kemana pun aku inginkan. Biarkan aku menghisap darahmu
sekarang!”
“
Aku ingin mandi.”
Yura
bergegas pergi ke kamar mandi. Namun, Myungsoo menarik tangan Yura hingga Yura
berada dalam dekapan Myungsoo. Yura berusaha memberontak. Lagi-lagi Myungsoo
mengabaikan permintaan Yura.
“
Aku sudah merasa pusing, Myungsoo-ssi.”
“
Diamlah! Berhentilah membuatnya terasa semakin nikmat.”
Myungsoo
mengigit dada kiri Yura dan menghisap darahnya. Lagi-lagi Yura pasrah menerima
perlakuan Myungsoo padanya. Percuma saja Yura memberontak. Pada akhirnya
Myungsoo tak kan melepaskannya dan tetap menghisap darahnya. Setelah puas,
Myungsoo mengigit dada kanan Yura juga.
“
Sakit yang kau rasakan adalah tanda dariku. Akan ku simpan sisanya setelah kau
mandi. Aku takkan menghisapmu sekarang dan membuatmu pingsan. Cepatlah! Jika
membuatku menunggu, maka kau tahu sendiri bukan akibatnya.”
Myungsoo
keluar dari kamar Yura, sedangkan Yura melihat dadanya melalui cermin rias yang
ada di depannya. Yura menatap miris dirinya sendiri. Saat masuk ke kamar mandi,
betapa terkejutnya Yura melihat In Guk disana sambil mendengarkan musiknya.
“
In Guk-ssi?”
“
Berisik! Jangan terlalu keras! Aku hanya mandi.”
“
Geunde, kau masih berpakaian.”
“
Geure. Kalau begitu lepaskan pakaianku! Bukankah kau kemari berharap ingin
melihatku telanjang?”
“
Kau salah! Jangan pernah mengatakan hal seperti itu padaku! Aku kemari untuk
mandi.”
“
Apakah kau ingin bergabung?”
“
Shirreo.”
“
Wajahmu memerah. Apakah kau tahu? Aku sangat lelah.”
“
Apakah kalian semua bersaudara? Aku heran kenapa kalian sangat berbeda?”
“
Ibu kami berbeda-beda.”
“
Mwo?”
“
Hanya Soo Hyun dan Myungsoo yang berasal dari ibu yang sama.”
In
Guk menenggelamkan dirinya. Hal itu sontak membuat Yura menarik tangan In Guk.
Tiba-tiba muncul kenangan mengerikan dalam benak In Guk sewaktu masa kecilnya.
Terlihat sebuah uluran tangan tepat pada wajah In Guk. Namun, In Guk tak bisa
melihat wajah pemilik tangan itu. Terlihat juga sebuah kobaran api yang begitu
besar.
“
In Guk-ssi.”
Mendengar
suara Yura memanggilnya, In Guk tersadarkan kembali. Terlihat raut wajah Yura
yang kesakitan. In Guk baru menyadari dirinya memegang tangan Yura terlalu
kencang. In Guk menarik Yura hingga Yura terjatuh dan menindih tubuh In Guk.
“
Biarkan aku meminum darahmu! Kau terlihat ketakutan. Tubuhmu pucat sekali. Jika
ku gigit, maka darah merahmu pasti akan menyembur dengan cepat seperti geyser.”
Ujar In Guk sambil menelusuri tubuh Yura. Mata In Guk berhenti tepat di dada
Yura. In Guk melihat bekas gigitan disana. “ Rupanya Myungsoo. Dia posesif
sekali.” Gumam In Guk.
“
Ku pikir kau berbeda. Waeyo?”
“
Jangan salah! Aku ini vampiree. Akan
ku tunjukan padamu dunia baru.”
In
Guk pun mengigit leher Yura. Yura memegang kemeja In Guk sangat erat. “ Darahmu
panas sekali. Bisa-bisa aku terbakar. Kau jadi bergairah. Dasar gadis kotor.
Sekarang suhu tubuhmu meningkat karena taring yang menembus tenggorokanmu. Aku
tahu alasan kau datang untuk tinggal bersama kami. Darahmu adalah kualitas
terbaik. Berpikirlah dua kali sebelum kau mendekatiku lagi. Jangan lupa!” Ujar
In Guk disela hisapannya.
In
Guk meninggalkan Yura. Yura merasa tubuhnya lemas bukan main. Yura pun mulai
mandi dengan sisa tenaga yang dimilikinya. Akhirnya Yura selesai mandi lalu
masuk ke kamarnya. Baru saja Yura mendesah lega tiba di kamarnya, tiba-tiba
terdengar suara Myungsoo memanggilnya. “ Kau lama sekali, pancake. Aku haus. Aku ingin menghisap darahmu.”
“
Jangan sekarang, Myungsoo-ssi!”
“
Kau tak punyak hak untuk menolakku. Menyerahlah makananku!”
Myungsoo
menarik tangan Yura hingga Yura terduduk dalam pangkuan Myungsoo. Saat hendak
mengigit, Myungsoo melihat bekas gigitan di leher Yura. Myungsoo mengingat
dengan jelas bahwa dirinya hanya mengigit dada Yura sebelumnya. Myungsoo
menyentuh bekas gigitan itu untuk melihat siapa yang telah menghisap darah
mangsanya itu. “ Apa ini? In Guk. Berani sekali dia.” Gumam Myungsoo. Myungsoo
menarik tangan Yura agar mengikutinya. Kini mereka berdiri disamping In Guk
yang sedang tidur.
“
Kau ingin mengajakku berkelahi, In Guk. Yak, apa kau mendengarku?” Marah
Myungsoo.
“
Berisik.” Ujar In Guk masih memejamkan matanya.
“
Sial. Aku menantangmu main Dart.”
Tantang Myungsoo.
“
Merepotkan.” Ujar In Guk.
“
Kau ini….” Kesal Myungsoo.
“
Kedengarannya bagus dan hadiah bagi pemenangnya adalah nappeun yeoja. Menarik.”
Ujar Joong Ki tiba-tiba muncul.
“
Hadiah?” Tanya Yura tak mengerti.
“
Geumane! Ribut-ribut apa ini?” Tanya Soo Hyun tiba-tiba muncul.
“
Aku tak peduli dengannya. Jadi diamlah dan biarkan aku tidur!” Ujar In Guk.
“
Ku pikir kau akan mengatakan sesuatu. Kau menyusut kembali dari tantangan. Jika
kau mencari kata tak berduri di kamus, maka akan kau temukan fotonya disamping
itu. Dia tak bisa berbuat apa-apa. Pecundang tak ada bagusnya.” Sindir Soo Hyun
lalu In Guk bangun dan duduk di sofa dengan angkuhnya.
“
Ku terima tantanganmu, Myungsoo.” Tantang In Guk.
“
Jika In Guk tepat pada tembakan berikutnya, maka itu berarti kau akan jadi
miliknya nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki.
“
Mwo? Neo micheosseo?” Protes Yura.
Yura
berusaha kabur, namun Joong Ki menahannya. “ Sebagai hadiah harusnya diam
saja.” Ujar Joong Ki pada Yura.
In
Guk dan Myungsoo mulai bermain Dart.
In Guk bermain dengan santainya tanpa melepas musiknya. Sedangkan Myungsoo
bermain sambil menatap kesal pada In Guk. Yura berdoa dalam hatinya agar
hasilnya seimbang, sehingga tak ada yang menghisap darahnya. Namun nihil,
permainan dimenangkan oleh In Guk. Myungsoo mengumpat kesal pada dirinya
sendiri. Sedangkan In Guk mengabaikannya lalu berjalan meninggalkan mereka.
“
Ini hadiahmu, nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki sambil tersenyum penuh arti.
Joong
Ki mendorong Yura hingga Yura menabrak In Guk. In Guk menoleh ke arah Yura. “
Bagiku manusia hanyalah mangsa. Ku rasa kau sudah tahu. Jangan pernah bermimpi
untuk main-main!” Bisik In Guk lalu mengigit leher dan menghisap darah Yura
tepat dihadapan Joong Ki, Soo Hyun, dan Myungsoo.
“
Appo.” Lirih Yura.
-o0o-
Tiap
kali Yura pingsan, saat terbangun pasti ada di kamarnya. Yura memegang bekas
gigitan dari In Guk semalam. Tanpa sadar, Yura menangis meratapi nasibnya.
Terdengar suara Soo Hyun dibalik pintu kamar Yura. Soo Hyun menyuruh Yura untuk
bergegas pergi ke sekolah. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, Yura mengganti pakaian
tidurnya dengan seragam. Yura menuruni anak demi anak tangga.
“
Good morning, Yura.” Sapa Jiyeon,
sedangkan Yura menganga tak percaya melihat Jiyeon berada di rumahnya.
“
Mengapa kau diam saja? Kemarilah! Kita akan terlambat.” Titah Soo Hyun.
“
Nde.” Ujar Yura sambil menuruni anak tangga lagi.
In
Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo telah berada di dalam mobil.
Saat Yura hendak masuk, Jiyeon menarik tangan Yura. Jiyeon menyuruh Yura masuk
ke mobilnya. Yura menganggukkan kepalanya. Saat Jiyeon akan masuk, Kyuhyun
menahan tangannya.
“
Kembalikan dia padaku!” Titah Kyuhyun.
“
Aku takkan menculiknya, Kyuhyun-ssi. Aku hanya ingin berangkat bersamanya.
Apakah kau tak percaya padaku?” Tanya Jiyeon.
“
Sebaiknya aku keluar saja, Jiyeon-ssi.” Ujar Yura.
“
Andwe. Kau harus berangkat bersamaku.” Cegah Jiyeon.
Kyuhyun
berlalu meninggalkan mereka. Jiyeon tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan Yura
masih bersikap waspada menghadapi dua vampire
yang memperebutkannya itu. Jiyeon mulai melajukan mobilnya. Begitupun mobil
yang dinaiki oleh In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo. Jiyeon
menggelengkan kepalanya tak percaya karena mobil yang dinaiki oleh Kyuhyun dan
yang lainnya mengikutinya. Yura menata rambutnya agar menutupi lehernya. Detik
itu juga, Jiyeon melihat bekas gigitan baru di leher Yura. Jiyeon memegang
bekas gigitan itu untuk memeriksanya. Sedangkan Yura hanya terdiam pasrah
menerimanya.
“
In Guk. Apakah In Guk menghisap darahmu semalam?”
“
Nde. Bukan hanya In Guk, geunde Myungsoo juga.”
“
Mwo? Neo micheosseo? Mengapa kau membiarkan mereka menghisapmu pada hari yang
sama? Bagaimana kalau kau mati?”
“
Adakah cara agar aku bisa melarikan diri dari mereka, Jiyeon-ssi? Aku telah mencobanya.
Geunde, selalu gagal.”
“
Eobsseo. Mereka telah menghisap darahmu. Darahmu telah mengalir pada tubuh
mereka. Mereka bisa menemukanmu dengan mudah melalui aroma tubuhmu saja.”
“
Seharusnya aku tak bertanya padamu. Sangat mustahil melarikan diri dari
mereka.”
Jiyeon
tersenyum menanggapi ucapan terakhir Yura. Jiyeon membenarkan ucapan Yura. Tak
ada yang bisa melarikan diri dari vampire.
Jika bisa, maka manusia itu telah mati karena para vampire tak menginginkannya lagi. Akhirnya mereka tiba di depan
gedung sekolah. In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo keluar dari
mobil. Mereka mendapatkan sambutan meriah dari para yeoja. Jiyeon mendecak
kesal melihat adegan itu. Sedangkan Yura menggelengkan kepalanya. Jiyeon dan
Yura keluar dari mobil. Tiba-tiba terdengar suara yeoja memanggil Myungsoo.
Semua mata tertuju pada sumber suara termasuk Yura. Suasana hening pun
menyelimuti mereka. Yura melihat ke arah Myungsoo. Terlihat Myungsoo
membelalakan matanya. Yeoja itu berjalan menghampiri Myungsoo perlahan-lahan. Yeoja
itu memiliki tubuh yang tinggi, kulit berwarna putih, dan rambutnya yang
bergelombang menghiasi wajah cantiknya. Yeoja itu terlihat begitu sempurna
dimata Yura.
TBC
Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar