Senin, 04 Januari 2016

[SERIES] Ring Vampire Part 2

[SERIES] Ring Vampire Part 2
Title                 : Ring Vampire Part 2
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, School Life and Fantasy
Main Cast        : Kim Myungsoo and Kim Ah Young aka Yura
Other Cast     : Cho Kyuhyun, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Jae Jin, Lee Jonghyun, Lee Taemin, Seo In Guk, Song Joong Ki, Bae Suzy, Bang Minah, Heo Gayoon, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Park Jiyeon


Preview

Myungsoo menghampiri dan menggendong Yura. Myungsoo membawa Yura ke tepi kolam renang. “ Kau adalah milikku. Berhenti menolak segala yang ku lakukan padamu! Katakan kalau kau yang terbaik sekarang! Katakan kalau aku lebih baik dari siapapun! Dan kau adalah milikku.” Titah Myungsoo. Myungsoo melemparkan Yura ke kolam renang. Yura berusaha untuk naik ke permukaan. Namun nihil, Yura tak bisa mencapainya. Karena Yura tak bisa berenang.
“ Myungsoo-ssi!” Lirih Yura disisa tenaga yang dimilikinya.

Tiba-tiba Myungsoo teringatkan masa lalunya. Dimana Myungsoo tenggelam di sebuah danau sewaktu kecil. Myungsoo meminta pertolongan pada ibunya yang ada di permukaan. Namun, ibunya mengabaikannya hanya memandanginya saja. Myungsoo yang tak memiliki tenaga untuk bertahan pun tenggelam. Sementara itu, Yura kehabisan nafasnya. Yura membiarkan tubuhnya tenggelam dengan harapan ada seseorang yang menolongnya.

Next

Myungsoo yang menjadi panik bergegas terjun ke kolam renang. Myungsoo berenang mencari keberadaan Yura. Myungsoo menggapai tangan Yura dan mengguncang tubuhnya berharap Yura akan sadar. Namun, Yura masih tak sadarkan diri. Myungsoo menatap wajah Yura sesaat. Dengan sekali tarikan, Myungsoo memeluk Yura lalu memberikan nafas buatannya. Akhirnya Yura membuka matanya perlahan-lahan. Myungsoo melepaskan bibirnya dari bibir Yura. Yura menatap Myungsoo lama. Begitu pun dengan Myungsoo. Myungsoo membuka kemeja seragam Yura hingga dadanya. Myungsoo menciumi leher Yura untuk memberikan rangsangan. Setelah Yura terangsang, Myungsoo menghisap darahnya lagi di dalam kolam renang. Lagi-lagi Yura pasrah dan memejamkan matanya. Myungsoo membawa Yura ke permukaan lalu memeluknya sangat erat.
“ Darahmu mengalir di seluruh tubuhku. Ini benar-benar hebat.”
“ Geumane, jebal!”
“ Sepertinya cukup untuk hari ini.”

Myungsoo melemparkan handuk ke kepala Yura. Yura memegang bibirnya sambil mengingat kejadian di dalam kolam renang. Sedangkan Myungsoo pergi berlalu meninggalkan Yura. Yura pergi ke ruang loker untuk mengambil seragam sekolahnya lalu menggantinya. Setibanya di kelas, ruangan kelas sangat ramai. Terlihat Myungsoo sedang tidur. Yura menarik kursinya lalu duduk disamping Myungsoo. Yura memperhatikan Myungsoo dalam diam. Tiba-tiba muncul ingatan kejadian saat Myungsoo memberikan nafas buatan untuknya. Yura memegang lehernya dan merabanya. Yura menatap miris Myungsoo sambil menahan rasa perihnya. Kyuhyun masuk melalui pintu belakang. Hal itu sontak membuat Yura menoleh ke belakang. Kyuhyun dan Yura saling menatap. Yura melihat mata Kyuhyun memerah. Selain itu, Yura melihat sisa darah disudut bibir Kyuhyun. Yura menatap ke sekelilingnya memperhatikan seluruh siswa di kelasnya. Namun, prilaku mereka tak ada yang mencurigakan. Yura menduga seorang vampire di kelasnya hanya Myungsoo dan Kyuhyun. Yura berjalan menghampiri Kyuhyun. Kyuhyun menatap tajam pada Yura. Awalnya Yura takut sekali. Namun, Yura memberanikan dirinya membersihkan sisa darah di sudut bibir Kyuhyun dengan sapu tangannya. Kyuhyun memegang tangan Yura dengan erat hingga membuat Yura kesakitan.
“ Apa yang kau lakukan?”
“ Geunyang. Aku membersihkan sisa darah yang ada di sudut bibirmu, Kyuhyun-ssi.”

Yura membisikan hal yang dikatakannya pada Kyuhyun agar siswa tidak mendengar ucapannya. Kyuhyun tertegun mendengar Yura. Tiba-tiba Kyuhyun mencium aroma darah yang sangat manis menurutnya. Mata Kyuhyun memerah. Kyuhyun menyingkirkan rambut Yura yang menutupi lehernya. Betapa terkejutnya Kyuhyun melihat banyaknya bekas gigitan di leher Yura. Yura yang menyadari tindakan Kyuhyun menjauhkan dirinya sambil menahan rasa takutnya. Tak hanya itu Kyuhyun melihat bekas gigitan pada dada Yura. Yura menutupi dadanya dengan tangannya lalu duduk di bangkunya. Kyuhyun melihat Myungsoo tertidur dengan pulasnya disamping Yura. Kyuhyun menduga bahwa Myungsoo telah menghisap darah Yura.

Kini waktunya untuk istirahat. Yura pergi ke kantin sendirian. Pada hari pertamanya sekolah Yura belum memiliki teman sama sekali. Saat makan pun Yura merasa tak tenang karena Soo Hyun mengawasinya dari kejauhan. Yura merasa hidupnya seperti dalam penjara. Tak bisa pergi kemana pun. Dimana remaja seusianya pergi bermain bersama teman-temannya, berkencan, dan berkumpul bersama keluarganya. Namun, Yura harus melayani vampire yang haus akan darahnya. Yura pergi ke kamar mandi. Setelah buang air kecil, Yura melihat empat yeoja yang mengerumuninya.
“ Siapa dirimu sebenarnya? Kami sangat yakin kau bukan saudara mereka.” Tanya yeoja itu.
“ Bussunsuriya?” Tanya Yura tak mengerti.
“ Katakan pada kami! Siapa kekasihmu diantara mereka?” Tanya yeoja lainnya.
“ Aku tak memiliki kekasih.” Ujar Yura.
“ Gojitmal. Apakah kau tidak tahu? Siapa kami sebenarnya?” Tanya yeoja itu.
“ Sudahlah. Sebaiknya kita beri dia pelajaran sekarang!” Titah yeoja lainnya.
“ Apa yang akan kalian lakukan padaku?” Tanya Yura penuh ketakutan sambil berjalan mundur.

Yura tersudut di dinding oleh mereka. Mereka menampar wajah Yura dan menjambak rambutnya beberapa kali. Yura meringis kesakitan. Namun, Yura tak bisa melawan mereka. Kondisi tubuhnya sangat lemas setelah Myungsoo menghisap banyak darahnya hari ini.
“ Kalian berisik sekali! Apakah kalian pikir kamar mandi ini milik kalian?” Tanya seorang yeoja tiba-tiba muncul dibalik pintu kamar mandi.
“ Kami hanya memberikan sedikit pelajaran padanya, Jiyeon-ssi.” Elak yeoja itu.
“ Atas dasar ijin siapa kalian melakukannya?” Tanya yeoja yang bernama Jiyeon itu.
“ Eobseo.” Ujar yeoja lainnya.
“ Keluarlah!” Titah Jiyeon, namun keempat yeoja itu masih terdiam. “ Apakah kau tak mendengar perintahku? Apakah aku perlu mengulanginya? Aku sangat benci mengulanginya. Keluarlah sekarang!” Titah Jiyeon dengan tegasnya.

Keempat yeoja itu keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesanya. Jiyeon mencuci tangannya sambil melirik ke arah Yura melalui cermin di depannya. Terlihat penampilan Yura yang begitu berantakan mulai dari rambutnya hingga seragamnya. Jiyeon pergi berlalu meninggalkan Yura. Yura pun bergegas mengejar Jiyeon dengan sisa tenaganya. Jiyeon merasa Yura mengejarnya. Namun, Jiyeon lebih memilih berpura-pura tak mengetahuinya. Mengingat kondisi Yura di kamar mandi tadi, membuat Jiyeon khawatir. Akhirnya Jiyeon berhenti dan menoleh ke arah belakang. Dan benar saja, Yura masih tertinggal jauh dari jaraknya.
“ Wae?”
“ Aku belum mengucapkan terima kasih padamu. Kamsahamnida, Jiyeon-ssi.”
“ Jadi karena itu kau mengejarku sedari tadi. Duduklah!”

Yura duduk bersama Jiyeon di bangku taman belakang sekolah. Jiyeon membantu Yura merapikan rambutnya yang berantakan. Tanpa sengaja, Jiyeon melihat banyak bekas gigitan di leher Yura. Yura yang menyadari tatapan Jiyeon bergegas menutupi lehernya dengan rambutnya. Yura merasa perih karena sudut bibirnya berdarah akibat tamparan dari keempat yeoja tadi. Jiyeon pun melihat ke arah sudut bibir Yura. Yura melihat mata Jiyeon berubah menjadi merah. Hal itu sontak membuat Yura menjauhkan dari Jiyeon. Jiyeon menutup matanya lalu membukanya kembali. Mata Jiyeon telah berwarna hitam kembali.
“ Apakah kau vampire?”
“ Apakah kau takut padaku?”
“ Kau belum menjawab pertanyaanku.”
“ Kau benar. Aku adalah seorang vampire. Geunde, kau tak perlu takut padaku. Karena aku tak tertarik pada manusia lemah sepertimu. Aku hanya tertarik pada manusia berhati busuk. Kemarilah! Aku akan membersihkan luka pada sudut bibirmu itu. Dimana kau tinggal? Aku akan mengantarkanmu pulang agar tak terjadi hal seperti tadi lagi.”

Jiyeon mulai membersihkan luka pada sudut bibir Yura dengan sapu tangannya. Yura menatap Jiyeon dengan bingungnya. “ Apakah ada vampire baik hati di dunia ini? Apakah ini salah satu trik mereka untuk menghisap darahku?” Pikir Yura. Tiba-tiba Jiyeon tertawa. Hal itu membuat Yura semakin bingung. “ Mengapa kau tertawa?”
“ Kau harus berhati-hati dengan vampire. Karena kami sebagai kaum vampire bisa membaca pikiran manusia. Aku tak akan menghisap darahmu. Bukankah aku sudah mengatakannya padamu? Aku hanya tertarik pada darah manusia berhati busuk. Meskipun aku tahu darahmu begitu manis.”
“ Ah, seperti itu. Geunde, kita belum berkenalan. Joneun Kim Ah Young imnida. Kau bisa memanggilku Yura.”
“ Mengapa harus berkenalan lagi? Padahal kau telah mengetahui namaku sebelumnya. Geunde, aku ingin mengenalkan diriku padamu secara formal. Joneun Park Jiyeon imnida. Kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Dimana kau tinggal?”
“ Ah, nde. Aku tinggal bersama keluarga Myungsoo-ssi.”

Jiyeon membelalakan matanya tak percaya. Yura menatap bingung pada Jiyeon. Jiyeon memegang bekas gigitan pada leher Yura sambil memejamkan matanya. Terlihat Myungsoo menghisap darah Yura di ruang kelas memasak dan kolam renang. Jiyeon tersenyum penuh arti ketika melihat Myungsoo memberikan nafas buatan pada Yura. Jiyeon membuka matanya kembali. “ Rupanya Myungsoo yang telah mengigitmu. Sepertinya mereka tak akan membiarkanmu kabur begitu saja, Yura-ssi.”
“ Bagaimana kau mengetahuinya?”
“ Karena aku adalah seorang vampire.”

Terdengar bunyi bel masuk. Yura berpamitan pada Jiyeon untuk masuk ke kelasnya. Jiyeon menganggukan kepalanya lalu melambaikan tangannya. Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang mengawasi mereka sedari tadi. Selama 3 jam berada di kelas, akhirnya bel pulang berbunyi. Yura melihat ke sekelilingnya. Yura mendesah lega karena tak ada yang mengawasinya. Mata Yura berbinar melihat telepon di sekolahnya. Yura menekan nomor telepon pengacara keluarganya satu persatu. Yura merasa aneh karena telepon itu tidak berbunyi sama sekali. Bahkan ketika Yura menekan nomor telepon.
“ Percuma saja. Teleponnya rusak semenjak 2 minggu yang lalu.” Ujar Kyuhyun tiba-tiba muncul, sedangkan Yura ketakutan bukan main karena ketahuan oleh Kyuhyun.

Yura melirik ke arah telepon itu. Namun, Yura tak menemukan tas miliknya. “ Apakah kau melihat tas milikku, Kyuhyun-ssi?”
“ Aku menyimpannya di atap barusan.”
“ Waeyo?”
“ Untuk menghukummu.”

Kyuhyun pergi berlalu meninggalkan Yura. Yura berjalan menuju atap untuk mengambil tas miliknya. Akhirnya Yura menemukannya. Langkah Yura terhenti ketika mendengar suara seorang namja. Ternyata pemilik suara itu adalah Joong Ki.
“ Saranghae. Entah kau menginginkannya atau tidak? Aku takkan pernah melupakanmu, meski hanya sebentar. Aku mengingat suaramu, aroma tubuhmu, dan segalanya tentangmu. Siapa disana?”

Merasa ketahuan, Yura bergegas pergi dari atap. Namun nihil, Joong Ki berhasil menarik Yura. “ Menguping itu tidak baik, nappeun yeoja.”
“ Mianhae. Aku tak bermaksud begitu.”
“ Geunde, kau mendengar semuanya, bukan?”
“ Nde, geunde….”
“ Apa yang harus ku lakukan padamu sekarang? Ku pikir kau perlu dihukum. Dimana kau menginginkannya, nappeun yeoja? Akan ku tebak tempat yang paling sensitif. Kami sang penghuni malam menjadi sangat haus pada malam-malam seperti ini. Kami sangat haus. Yang membuat kami gila dengan kebutuhan untuk memuaskan dahaga ini. Aku tak tahu. Apakah itu sinar bulan? Geunde, aku menjadi sedikit senang.”

Joong Ki menghimpit tubuh Yura ke dinding. Memeluk Yura dengan eratnya. Bahkan juniornya menekan miss V Yura dibalik celananya. Joong Ki menjilati leher Yura. Yura menundukan kepalanya saking ketakutannya. “ Sial. Aku tak bisa menghisap darahmu sekarang. Myungsoo telah mendahuluiku hari ini.”

Yura menggunakan kesempatan itu untuk mendorong tubuh Joong Ki. Yura berlari menjauhi Joong Ki. Mata Yura berbinar penuh harapan ketika menemukan sebuah telepon umum. Yura menekan nomor telepon pengacaranya. Yura mendesah lega karena nomor panggilannya terhubung.
“ Yeobseo, ahjussi. Dengarkanlah! Aku terjebak dalam sesuatu yang tidak masuk akal.”
“ Tidak masuk akal, kau bilang? Itu tidak mungkin terjadi, nappeun yeoja.”
“ Geunde, bagaimana bisa? Apa yang terjadi?”
“ Aku tahu semua tentangmu, nappeun yeoja.”

Yura melihat ke sekelilingnya dengan perasaan takutnya. Yura mengetahui siapa pemilik suara itu. Joong Ki selalu memanggilnya nappeun yeoja. Dan benar saja, Yura melihat Joong Ki dibalik sebuah mobil sambil memegang ponsel. Terlihat mata Joong Ki yang berubah menjadi merah. Yura berlari lagi menjauhi Joong Ki. Saat Yura menoleh ke belakang, tiba-tiba Joong Ki muncul dan mendekap Yura dalam pelukannya.
“ Apa kau menikmati kebebasan singkat ini, nappeun yeoja?”
“ Lepaskan aku!”

Yura terus memberontak agar Joong Ki melepaskannya. Namun, Yura merasa pusing hingga dan pingsan dalam pelukan Joong Ki. Joong Ki tersenyum lalu menggendong Yura. Joong Ki membawa Yura pulang ke rumahnya lalu membaringkannya di ranjang. Tiba-tiba terdengar bel pintu berbunyi. Pelayan rumah membukakan pintu. Terlihat sosok yeoja yang sangat cantik tersenyum pada pelayan rumah itu. Pelayan rumah mempersilahkan yeoja itu masuk dan menyuruhnya untuk menunggu pemilik rumah di ruang tamu.
“ Mengapa kau kemari, Jiyeon-ssi?” Tanya Soo Hyun.
“ Geunyang, ingin mengunjungi kalian.” Ujar Jiyeon.
“ Lihatlah seorang Park Jiyeon mengunjungi rumah kita! Apa yang kau inginkan?” Tanya Myungsoo sambil menatap tajam pada Jiyeon.
“ Tatapanmu seakan-akan ingin menerkamku hidup-hidup, Myungsoo-ssi. Aku tak ingin apapun dari kalian. Aku ingin mengunjungi temanku.” Sindir Jiyeon.
“ Temanmu? Nugu? Kyuhyun?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo. Geunde, Yura.” Ujar Jiyeon.
“ Temanmu? Sejak kapan seorang vampire memiliki teman? Ah, aku tahu. Kau ingin menghisap darahnya, bukan?” Tanya Myungsoo.
“ Aku bukanlah dirimu, Myungsoo-ssi. Kau terlalu banyak menghisap darahnya hari ini. Aku tak yakin. Apakah dia masih hidup? Ataukah sudah mati?” Sindir Jiyeon.
“ Kau sangat menyebalkan, Jiyeon.” Kesal Myungsoo.
“ Geunde, mengapa Yura bisa tinggal bersama kalian?” Tanya Jiyeon penasaran.
“ Itu bukan urusanmu, Jiyeon.” Ujar Kyuhyun tiba-tiba muncul.
“ Serahkan Yura padaku! Aku tak ingin melihat yeoja baik hati seperti Yura mati ditangan kalian.” Pinta Jiyeon.
“ Apakah kau yakin Yura tidak akan mati ditanganmu? Aku tahu matamu memerah ketika melihat darahnya tadi. Aku mengamati kalian selama di sekolah. Kau menginginkan darahnya.” Sindir Kyuhyun.
“ Terserah apa katamu, Kyuhyun-ssi. Geure. Jika kalian tak mengijinkanku membawanya pergi, maka ijinkan aku bertemu dengannya. Geunde, aku peringatkan padamu Myungsoo-ssi! Kau tak boleh menghisap darahnya terlalu sering. Jika itu terjadi, maka aku akan membunuhmu.” Ancam Jiyeon.
“ Mwo? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Seorang vampire yeoja, mengancamku. Justru aku yang akan membunuhmu nanti.” Ancam Myungsoo.
“ Sudahlah! Kau bisa menemuinya di kamarnya, Jiyeon. Geunde, sepertinya dia masih pingsan.” Ujar Soo Hyun.
“ Mwo? Pingsan? Yang benar saja.” Kesal Jiyeon sambil menatap tajam Myungsoo lalu berlari meninggalkan mereka.
“ Awasi dia! Jangan biarkan dia membawa Yura!” Titah Soo Hyun pada Kyuhyun.
“ Araseo.” Ujar Kyuhyun.

Jiyeon berlari mencari keberadaan Yura. Bodohnya Jiyeon lupa menanyakan kamar Yura pada Soo Hyun. Jika Jiyeon menanyakannya, maka Myungsoo akan merendahkan kekuatannya. Jiyeon tak ingin Myungsoo mempermalukannya lagi. Satu persatu pintu kamar dibukanya berharap menemukan Yura. Jiyeon mengeluh kesal karena banyak sekali kamar. Akhirnya Jiyeon menemukan Yura. Terlihat Yura terbaring lemah di ranjangnya. Jiyeon memegang tangan Yura dan memeriksa detak nadinya. Jiyeon mendesah lega mengetahui Yura masih hidup. Jiyeon sangat penasaran dengan kehidupan masa lalu Yura. Jiyeon pun menempelkan tangannya pada kening Yura sambil memejamkan matanya. Kyuhyun diam-diam mengawasi Jiyeon dibalik pintu kamar Yura.

Jiyeon melihat proses persalinan seorang yeoja. Yeoja yang diyakininya adalah ibunya Yura. Wajah ibu Yura sangat cantik dan menawan. Entah mengapa Jiyeon merasa ibu Yura bukanlah seorang manusia biasanya. Kecantikan yang dimiliki oleh ibu Yura sama seperti kaum vampire. Tak hanya itu, Jiyeon melihat ayah Yura berada disamping istrinya. Satu jam kemudian, lahirlah Yura. Tiba-tiba mata ibu Yura berubah menjadi merah. Ayah Yura yang menyadari perubahan istrinya, menyuruh dokter dan suster yang ada disana keluar dari ruang persalinan. Ibu Yura menghampiri suaminya. Saat akan menggigit, ayah Yura menampar keras istrinya. Detik itu juga, ibu Yura tersadar. Mata ibu Yura berubah menjadi hitam kembali. Ayah Yura membawa Yura keluar dari ruang persalinan. Sedangkan ibu Yura menangis. 15 menit kemudian, ayah Yura kembali ke ruang persalinan. Betapa terkejutnya ayah Yura ketika melihat istrinya meninggal. Sebuah pisau telah menancap tepat pada jantung istrinya.
“ Geumane!” Titah Kyuhyun sambil melepaskan tangan Jiyeon dari kening Yura.
“ Yak, mengapa kau menggangguku?” Kesal Jiyeon.
“ Apa yang ingin kau ketahui?” Tanya Kyuhyun penuh curiga.
“ Geunyang, kehidupan masa lalunya.” Elak Jiyeon.
“ Jeongmal? Bagaimana kehidupan masa lalunya?” Tanya Kyuhyun.
“ Dia adalah yeoja yang periang.” Elak Jiyeon sambil tersenyum manis.
“ Apa yang kalian lakukan disini?” Tanya Yura tiba-tiba bangun.
“ Aku datang untuk menengokmu. Aku khawatir mereka akan menghisap darahmu lagi.” Ujar Jiyeon sambil menatap tajam Kyuhyun.
“ Ah, sepertinya kau mengenal keluarga ini.” Ujar Yura.
“ Tentu saja. Bagaimana keadaanmu? Aku akan sering mengunjungimu, Yura. Kau tak kan merasa kesepian tinggal disini.” Ujar Jiyeon.
“ Nan gwaenchana. Gomawo.” Ujar Yura.
“ Waktu berkunjungmu sudah habis, Jiyeon. Pergilah!” Usir Kyuhyun.
“ Sejak kapan rumahmu menjadi rumah sakit? Aku akan membalasmu, Cho Kyuhyun.” Ancam Jiyeon pada Kyuhyun. “ Aku pulang sekarang. Annyeong, chigu.” Pamit Jiyeon pada Yura lalu keluar dari kamar tanpa berpamitan pada Kyuhyun.
“ Bagaimana kau mengenal Jiyeon?” Tanya Kyuhyun.
“ Dia menolongku ketika aku dibully oleh yeoja yang tak menyukaiku di sekolah.” Ujar Yura sambil mengingat kejadian ketika Jiyeon menolongnya.
“ Ah, seperti itu. Istirahatlah!” Titah Kyuhyun.

Kyuhyun keluar dari kamar Yura. Yura bersandar pada ranjangnya sambil termenung. Kini satu vampire lagi muncul dalam kehidupannya. Apakah dirinya sanggup menahan hisapan dari keenam vampire itu? Mengapa dirinya harus menjalani kehidupan tidak masuk akal ini? Mungkinkah ini adalah suratan takdirnya? Semua pertanyaan itu berputar-putar dalam kepala Yura hingga tak menyadari kehadiran Myungsoo disampingnya. Myungsoo memeluk Yura dengan eratnya.
“ Apa yang kau lakukan Myungsoo-ssi?”
“Biarkanlah seperti ini!”

Myungsoo menyandarkan kepalanya pada kaki Yura. Yura menyelimuti Myungsoo. Myungsoo menatap lurus seperti sedang memikirkan sesuatu. Yura memberanikan dirinya untuk mengelus kepala Myungsoo. Mendapat belaian dari Yura, membuat Myungsoo mengantuk. Akhirnya mereka tertidur.
-o0o-

Yura terbangun dari tidurnya. Saat membuka matanya, Yura tak melihat Myungsoo disampingnya. Tiba-tiba terdengar suara pelayan rumah. Pelayan rumah meminta Yura untuk pergi ke ruang makan. Yura pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Terlihat In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo telah duduk di kursi masing-masing. Hanya terdapat dua kursi yang kosong. Kursi pertama berada di tengah-tengah antara In Guk dan Soo Hyun. Sedangkan kursi lainnya berada di ujung dekat dengan Myungsoo. Akhirnya Yura memilih duduk di dekat Myungsoo. Yura lebih memilih Myungsoo yang menghisap darahnya dibandingkan harus dihisap oleh In Guk dan Soo Hyun. Menurut Yura, satu orang lebih baik dibandingkan dua orang yang menghisap darahnya. Suasana terasa sangat hening. Hanya terdengar suara peralatan makan. Yura menatap makanan penuh takjub. Semua makanan yang disukainya ada di meja makan. Yura juga menatap satu persatu cara makan kelima saudara vampire itu. Namun, hanya In Guk yang tidak makan. In Guk lebih memilih mendengarkan musik melalui headset miliknya.
“ Makanmu tidak banyak, nappeun yeoja. Kau harus makan dengan benar. Jika tidak, maka kau akan anemia. Apakah kau ingin aku menyuapimu?” Bisik Joong Ki.
“ Joong Ki. Tidak sopan berbuat begitu saat makan.” Sela Soo Hyun.
“ Nde. Kita teruskan nanti, nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki lalu In Guk tiba-tiba berdiri.
“ In Guk-ssi.” Gumam Yura.
“ Menyebalkan.” Kesal In Guk lalu keluar dari ruang makan.
“ Pecundang itu. Tak kan ada hal baik dari orang yang tumbuh dengan manja. Dia bahkan tidak berusaha untuk menghadiri pesta makan malam bulanan kita.” Ujar Soo Hyun sambil menatap kepergian In Guk.
“ Cukup untuk hari ini.” Ujar Kyuhyun sambil berdiri.
“ Mwo?” Tanya Joong Ki sambil mengikuti Kyuhyun dan Myungsoo yang meninggalkan ruang makan.
“ Cara makanmu menyedihkan. Aku akan mendisiplinkanmu nanti. Araseo?” Ujar Soo Hyun pada Yura.
“ Nde.” Ujar Yura.

Yura duduk termenung di ranjangnya. Yura membaca surat peninggalan dari ayahnya dan perhiasannya. Setelah puas, Yura menyimpannya kembali. Myungsoo muncul lalu duduk di kursi rias kamar Yura. Lagi-lagi Yura tak menyadari keberadaan Myungsoo.
“ Kau sedang apa?”
“ Mengapa kau ada disini?”
“ Aku bisa pergi kemana pun aku inginkan. Biarkan aku menghisap darahmu sekarang!”
“ Aku ingin mandi.”

Yura bergegas pergi ke kamar mandi. Namun, Myungsoo menarik tangan Yura hingga Yura berada dalam dekapan Myungsoo. Yura berusaha memberontak. Lagi-lagi Myungsoo mengabaikan permintaan Yura.
“ Aku sudah merasa pusing, Myungsoo-ssi.”
“ Diamlah! Berhentilah membuatnya terasa semakin nikmat.”

Myungsoo mengigit dada kiri Yura dan menghisap darahnya. Lagi-lagi Yura pasrah menerima perlakuan Myungsoo padanya. Percuma saja Yura memberontak. Pada akhirnya Myungsoo tak kan melepaskannya dan tetap menghisap darahnya. Setelah puas, Myungsoo mengigit dada kanan Yura juga.
“ Sakit yang kau rasakan adalah tanda dariku. Akan ku simpan sisanya setelah kau mandi. Aku takkan menghisapmu sekarang dan membuatmu pingsan. Cepatlah! Jika membuatku menunggu, maka kau tahu sendiri bukan akibatnya.”

Myungsoo keluar dari kamar Yura, sedangkan Yura melihat dadanya melalui cermin rias yang ada di depannya. Yura menatap miris dirinya sendiri. Saat masuk ke kamar mandi, betapa terkejutnya Yura melihat In Guk disana sambil mendengarkan musiknya.
“ In Guk-ssi?”
“ Berisik! Jangan terlalu keras! Aku hanya mandi.”
“ Geunde, kau masih berpakaian.”
“ Geure. Kalau begitu lepaskan pakaianku! Bukankah kau kemari berharap ingin melihatku telanjang?”
“ Kau salah! Jangan pernah mengatakan hal seperti itu padaku! Aku kemari untuk mandi.”
“ Apakah kau ingin bergabung?”
“ Shirreo.”
“ Wajahmu memerah. Apakah kau tahu? Aku sangat lelah.”
“ Apakah kalian semua bersaudara? Aku heran kenapa kalian sangat berbeda?”
“ Ibu kami berbeda-beda.”
“ Mwo?”
“ Hanya Soo Hyun dan Myungsoo yang berasal dari ibu yang sama.”

In Guk menenggelamkan dirinya. Hal itu sontak membuat Yura menarik tangan In Guk. Tiba-tiba muncul kenangan mengerikan dalam benak In Guk sewaktu masa kecilnya. Terlihat sebuah uluran tangan tepat pada wajah In Guk. Namun, In Guk tak bisa melihat wajah pemilik tangan itu. Terlihat juga sebuah kobaran api yang begitu besar.
“ In Guk-ssi.”

Mendengar suara Yura memanggilnya, In Guk tersadarkan kembali. Terlihat raut wajah Yura yang kesakitan. In Guk baru menyadari dirinya memegang tangan Yura terlalu kencang. In Guk menarik Yura hingga Yura terjatuh dan menindih tubuh In Guk.
“ Biarkan aku meminum darahmu! Kau terlihat ketakutan. Tubuhmu pucat sekali. Jika ku gigit, maka darah merahmu pasti akan menyembur dengan cepat seperti geyser.” Ujar In Guk sambil menelusuri tubuh Yura. Mata In Guk berhenti tepat di dada Yura. In Guk melihat bekas gigitan disana. “ Rupanya Myungsoo. Dia posesif sekali.” Gumam In Guk.
“ Ku pikir kau berbeda. Waeyo?”
“ Jangan salah! Aku ini vampiree. Akan ku tunjukan padamu dunia baru.”

In Guk pun mengigit leher Yura. Yura memegang kemeja In Guk sangat erat. “ Darahmu panas sekali. Bisa-bisa aku terbakar. Kau jadi bergairah. Dasar gadis kotor. Sekarang suhu tubuhmu meningkat karena taring yang menembus tenggorokanmu. Aku tahu alasan kau datang untuk tinggal bersama kami. Darahmu adalah kualitas terbaik. Berpikirlah dua kali sebelum kau mendekatiku lagi. Jangan lupa!” Ujar In Guk disela hisapannya.

In Guk meninggalkan Yura. Yura merasa tubuhnya lemas bukan main. Yura pun mulai mandi dengan sisa tenaga yang dimilikinya. Akhirnya Yura selesai mandi lalu masuk ke kamarnya. Baru saja Yura mendesah lega tiba di kamarnya, tiba-tiba terdengar suara Myungsoo memanggilnya. “ Kau lama sekali, pancake. Aku haus. Aku ingin menghisap darahmu.”
“ Jangan sekarang, Myungsoo-ssi!”
“ Kau tak punyak hak untuk menolakku. Menyerahlah makananku!”

Myungsoo menarik tangan Yura hingga Yura terduduk dalam pangkuan Myungsoo. Saat hendak mengigit, Myungsoo melihat bekas gigitan di leher Yura. Myungsoo mengingat dengan jelas bahwa dirinya hanya mengigit dada Yura sebelumnya. Myungsoo menyentuh bekas gigitan itu untuk melihat siapa yang telah menghisap darah mangsanya itu. “ Apa ini? In Guk. Berani sekali dia.” Gumam Myungsoo. Myungsoo menarik tangan Yura agar mengikutinya. Kini mereka berdiri disamping In Guk yang sedang tidur.
“ Kau ingin mengajakku berkelahi, In Guk. Yak, apa kau mendengarku?” Marah Myungsoo.
“ Berisik.” Ujar In Guk masih memejamkan matanya.
“ Sial. Aku menantangmu main Dart.” Tantang Myungsoo.
“ Merepotkan.” Ujar In Guk.
“ Kau ini….” Kesal Myungsoo.
“ Kedengarannya bagus dan hadiah bagi pemenangnya adalah nappeun yeoja. Menarik.” Ujar Joong Ki tiba-tiba muncul.
“ Hadiah?” Tanya Yura tak mengerti.
“ Geumane! Ribut-ribut apa ini?” Tanya Soo Hyun tiba-tiba muncul.
“ Aku tak peduli dengannya. Jadi diamlah dan biarkan aku tidur!” Ujar In Guk.
“ Ku pikir kau akan mengatakan sesuatu. Kau menyusut kembali dari tantangan. Jika kau mencari kata tak berduri di kamus, maka akan kau temukan fotonya disamping itu. Dia tak bisa berbuat apa-apa. Pecundang tak ada bagusnya.” Sindir Soo Hyun lalu In Guk bangun dan duduk di sofa dengan angkuhnya.
“ Ku terima tantanganmu, Myungsoo.” Tantang In Guk.
“ Jika In Guk tepat pada tembakan berikutnya, maka itu berarti kau akan jadi miliknya nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki.
“ Mwo? Neo micheosseo?” Protes Yura.

Yura berusaha kabur, namun Joong Ki menahannya. “ Sebagai hadiah harusnya diam saja.” Ujar Joong Ki pada Yura.

In Guk dan Myungsoo mulai bermain Dart. In Guk bermain dengan santainya tanpa melepas musiknya. Sedangkan Myungsoo bermain sambil menatap kesal pada In Guk. Yura berdoa dalam hatinya agar hasilnya seimbang, sehingga tak ada yang menghisap darahnya. Namun nihil, permainan dimenangkan oleh In Guk. Myungsoo mengumpat kesal pada dirinya sendiri. Sedangkan In Guk mengabaikannya lalu berjalan meninggalkan mereka.
“ Ini hadiahmu, nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki sambil tersenyum penuh arti.

Joong Ki mendorong Yura hingga Yura menabrak In Guk. In Guk menoleh ke arah Yura. “ Bagiku manusia hanyalah mangsa. Ku rasa kau sudah tahu. Jangan pernah bermimpi untuk main-main!” Bisik In Guk lalu mengigit leher dan menghisap darah Yura tepat dihadapan Joong Ki, Soo Hyun, dan Myungsoo.
“ Appo.” Lirih Yura.
-o0o-

Tiap kali Yura pingsan, saat terbangun pasti ada di kamarnya. Yura memegang bekas gigitan dari In Guk semalam. Tanpa sadar, Yura menangis meratapi nasibnya. Terdengar suara Soo Hyun dibalik pintu kamar Yura. Soo Hyun menyuruh Yura untuk bergegas pergi ke sekolah. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, Yura mengganti pakaian tidurnya dengan seragam. Yura menuruni anak demi anak tangga.
Good morning, Yura.” Sapa Jiyeon, sedangkan Yura menganga tak percaya melihat Jiyeon berada di rumahnya.
“ Mengapa kau diam saja? Kemarilah! Kita akan terlambat.” Titah Soo Hyun.
“ Nde.” Ujar Yura sambil menuruni anak tangga lagi.

In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo telah berada di dalam mobil. Saat Yura hendak masuk, Jiyeon menarik tangan Yura. Jiyeon menyuruh Yura masuk ke mobilnya. Yura menganggukkan kepalanya. Saat Jiyeon akan masuk, Kyuhyun menahan tangannya.
“ Kembalikan dia padaku!” Titah Kyuhyun.
“ Aku takkan menculiknya, Kyuhyun-ssi. Aku hanya ingin berangkat bersamanya. Apakah kau tak percaya padaku?” Tanya Jiyeon.
“ Sebaiknya aku keluar saja, Jiyeon-ssi.” Ujar Yura.
“ Andwe. Kau harus berangkat bersamaku.” Cegah Jiyeon.

Kyuhyun berlalu meninggalkan mereka. Jiyeon tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan Yura masih bersikap waspada menghadapi dua vampire yang memperebutkannya itu. Jiyeon mulai melajukan mobilnya. Begitupun mobil yang dinaiki oleh In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo. Jiyeon menggelengkan kepalanya tak percaya karena mobil yang dinaiki oleh Kyuhyun dan yang lainnya mengikutinya. Yura menata rambutnya agar menutupi lehernya. Detik itu juga, Jiyeon melihat bekas gigitan baru di leher Yura. Jiyeon memegang bekas gigitan itu untuk memeriksanya. Sedangkan Yura hanya terdiam pasrah menerimanya.
“ In Guk. Apakah In Guk menghisap darahmu semalam?”
“ Nde. Bukan hanya In Guk, geunde Myungsoo juga.”
“ Mwo? Neo micheosseo? Mengapa kau membiarkan mereka menghisapmu pada hari yang sama? Bagaimana kalau kau mati?”
“ Adakah cara agar aku bisa melarikan diri dari mereka, Jiyeon-ssi? Aku telah mencobanya. Geunde, selalu gagal.”
“ Eobsseo. Mereka telah menghisap darahmu. Darahmu telah mengalir pada tubuh mereka. Mereka bisa menemukanmu dengan mudah melalui aroma tubuhmu saja.”
“ Seharusnya aku tak bertanya padamu. Sangat mustahil melarikan diri dari mereka.”

Jiyeon tersenyum menanggapi ucapan terakhir Yura. Jiyeon membenarkan ucapan Yura. Tak ada yang bisa melarikan diri dari vampire. Jika bisa, maka manusia itu telah mati karena para vampire tak menginginkannya lagi. Akhirnya mereka tiba di depan gedung sekolah. In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo keluar dari mobil. Mereka mendapatkan sambutan meriah dari para yeoja. Jiyeon mendecak kesal melihat adegan itu. Sedangkan Yura menggelengkan kepalanya. Jiyeon dan Yura keluar dari mobil. Tiba-tiba terdengar suara yeoja memanggil Myungsoo. Semua mata tertuju pada sumber suara termasuk Yura. Suasana hening pun menyelimuti mereka. Yura melihat ke arah Myungsoo. Terlihat Myungsoo membelalakan matanya. Yeoja itu berjalan menghampiri Myungsoo perlahan-lahan. Yeoja itu memiliki tubuh yang tinggi, kulit berwarna putih, dan rambutnya yang bergelombang menghiasi wajah cantiknya. Yeoja itu terlihat begitu sempurna dimata Yura.

TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!




Tidak ada komentar: