Senin, 04 Januari 2016

[SERIES] Ring Vampire Part 3

[SERIES] Ring Vampire Part 3
Title                 : Ring Vampire Part 3
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, School Life and Fantasy
Main Cast        : Kim Myungsoo and Kim Ah Young aka Yura
Other Cast     : Cho Kyuhyun, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Jae Jin, Lee Jonghyun, Lee Taemin, Seo In Guk, Song Joong Ki, Bae Suzy, Bang Minah, Heo Gayoon, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Park Jiyeon


Preview

Jiyeon tersenyum menanggapi ucapan terakhir Yura. Jiyeon membenarkan ucapan Yura. Tak ada yang bisa melarikan diri dari vampire. Jika bisa, maka manusia itu telah mati karena para vampire tak menginginkannya lagi. Akhirnya mereka tiba di depan gedung sekolah. In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo keluar dari mobil. Mereka mendapatkan sambutan meriah dari para yeoja. Jiyeon mendecak kesal melihat adegan itu. Sedangkan Yura menggelengkan kepalanya. Jiyeon dan Yura keluar dari mobil. Tiba-tiba terdengar suara yeoja memanggil Myungsoo. Semua mata tertuju pada sumber suara termasuk Yura. Suasana hening pun menyelimuti mereka. Yura melihat ke arah Myungsoo. Terlihat Myungsoo membelalakan matanya. Yeoja itu berjalan menghampiri Myungsoo perlahan-lahan. Yeoja itu memiliki tubuh yang tinggi, kulit berwarna putih, dan rambutnya yang bergelombang menghiasi wajah cantiknya. Yeoja itu terlihat begitu sempurna dimata Yura.

Next

“ Haeryung-ya.” Gumam Myungsoo.
“ Kapan kau tiba disini, Haeryung-ya?” Tanya Joong Ki.
“ Baru saja. Aku begitu merindukan kekasihku ini.” Ujar Haeryung sambil merangkul lengan Myungsoo.
“ Apakah kau merasa cemburu?” Bisik Jiyeon pada Yura.
“ Mengapa kau bicara seperti itu, Jiyeon-ssi?” Tanya Yura tak mengerti.
“ Kau disini, Jiyeon-ya.” Ujar Haeryung pada Jiyeon.
“ Senang bertemu denganmu, Haeryung-ya.” Ujar Jiyeon.
“ Nugu?” Tanya Haeryung pada Jiyeon sambil menunjuk ke arah Yura.
“ Dia adalah saudara Kyuhyun-ssi. Namanya Yura.” Ujar Jiyeon.
“ Annyeonghaseyo, joneun Kim Yura imnida.” Sapa Yura.
“ Aku tak menyangka kau memiliki saudara, Kyuhyun oppa.” Ujar Haeryung pada Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun tersenyum menanggapinya.

Yura mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Haeryung. Haeryung pun menjabat tangan Yura sambil tersenyum. Tiba-tiba senyum Haeryung menghilang, saat merasakan suhu tubuh Yura. Tanpa sadar mata Haeryung berubah menjadi merah. Yura yang menyadarinya berusaha melepaskan tangannya dari Haeryung. Namun, Haeryung semakin erat memegangnya. Kyuhyun pun bergegas melepaskan tangan Yura dari Haeryung. Mata Haeryung berubah kembali menjadi hitam.
“ Bisakah kau jelaskan padaku, Kyuhyun oppa?” Tanya Haeryung penuh curiga.
“ Nanti aku akan menjelaskan semuanya padamu.” Ujar Kyuhyun.
“ Sebaiknya kita pergi dari sini, Haeryung-ya. Kelas sebentar lagi akan dimulai. Kajja!” Ajak Joong Ki sambil merangkul Haeryung.

Yura mendesah lega setelah tangannya lepas dari Haeryung. Yura tak menyangka dirinya bertemu dengan vampire lainnya. Soo Hyun menyuruh Yura masuk ke kelasnya. Yura menganggukan kepalanya lalu masuk ke kelasnya. Bel masuk telah berbunyi. Bangku disamping Yura kosong. Yura melihat ke sekelilingnya. Terlihat Kyuhyun duduk dibangkunya sambil membaca bukunya.

“ Apakah Myungsoo-ssi sedang bersama kekasihnya itu? Kini ada 7 vampire di sekitarku. Ottokke? Bahkan untuk melarikan diri pun, aku tak sanggup. Sampai kapan aku harus menjadi mangsa mereka?” Pikir Yura sambil mengetuk pensilnya pada meja.

Selama 6 jam belajar, akhirnya bel pulang berbunyi. Yura mengemasi barangnya. Yura melirik bangku disampingnya. Hingga jam pelajaran terakhir pun, Myungsoo tak muncul. Yura terasa enggan untuk pulang ke rumah. Yura tak ingin para vampire itu menghisap darahnya malam ini. Yura lebih memilih pergi ke atap sekolah. Setibanya di atap, Yura melihat Myungsoo tidur disalah satu bangku disana. Yura menghampiri Myungsoo perlahan-lahan. Terlihat raut kecewa pada wajah Myungsoo. Tangan Yura terulur untuk mengelus kepala Myungsoo. Merasa terusik, Myungsoo terbangun dari tidurnya. Namun, Myungsoo masih memejamkan matanya. Merasakan belaian dari Yura.
“ Mengapa kau membolos hari ini, Myungsoo-ssi? Bukankah kau seharusnya senang? Kekasihmu telah kembali. Dia terlihat sangat sempurna. Bahkan aku sebagai yeoja pun menyukainya.”
“ Kau tak mengetahui perasaanku. Jadi, jangan katakan hal seperti itu lagi padaku!”

Myungsoo membuka matanya. Yura yang terkejut menjauhkan dirinya dari Myungsoo. Namun, lagi-lagi Myungsoo menariknya. Myungsoo memeluk Yura dengan eratnya. “ Biarkan seperti ini! Aku takkan menghisap darahmu sekarang. Aku tak menginginkannya.” Bisik Myungsoo. Yura yang mendengarnya mendesah lega. Yura pun membalas pelukan Myungsoo. Cukup lama Myungsoo memeluk Yura, akhirnya Myungsoo melepaskan pelukannya. Myungsoo memegang dagu Yura. Yura mengerjapkan matanya beberapa kali. Myungsoo mendekatkan wajahnya pada wajah Yura perlahan-lahan. Yura menjauhkan wajahnya dari Myungsoo. Yura takut Myungsoo akan menghisap darahnya lagi. Namun, tangan Myungsoo menahan leher Yura. Detik itu juga, Myungsoo mencium bibir Yura. Yura membelalakan matanya tak percaya. Merasa tak mendapatkan balasan, Myungsoo hanya menempelkan bibirnya saja. Akhirnya Myungsoo melepaskan ciumannya.
“ Kita pulang. Kajja!”
“Ah, nde.”

Setibanya di rumah, suasana luar begitu mencekam. Bahkan terdengar suara petir beberapa kali. Myungsoo dan Yura memasuki rumah. In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, dan Kyuhyun berkumpul di ruang keluarga. Namun, ternyata masih terdapat satu orang lagi di ruang tamu. Seorang yeoja yang membuat hati Myungsoo bergemuruh dengan dahsyatnya, Haeryung. Haeryung menatap tajam pada Yura. Bahkan warna mata Haeryung telah berubah menjadi merah. Haeryung benci melihat Myungsoo bersama yeoja lain. Terlebih lagi yeoja itu adalah mangsa keluarga kekasihnya itu. Yura yang melihat tatapan marah Haeryung mulai ketakutan. Tubuh Yura bergetar hingga membuat tubuhnya lemas. Myungsoo yang menyadari hal itu bergegas memegang tubuh Yura yang akan jatuh.
“ Selesaikan masalahmu dengannya! Aku akan membawa Yura ke kemarnya.” Titah In Guk.
“ Shirreo. Kau pasti akan menghisap darahnya, bukan? Aku tak mengijinkan kalian menghisap darahnya hari ini. Tubuhnya terlalu lemah untuk menahannya.” Tolak Myungsoo.
“ Sejak kapan kau peduli pada mangsamu, Myungsoo?” Sindir Haeryung.

Bagaikan tersambar petir, Myungsoo terkejut bukan main mendengar ucapan Haeryung. Jika Haeryung memanggil Myungsoo dengan nama panggilannya, maka itu menandakan Haeryung sedang marah pada Myungsoo. In Guk mengambil Yura dari tangan Myungsoo. Kali ini Myungsoo membiarkan Yura dibawa oleh In Guk dengan harapan In Guk tak menghisap darah Yura. Tiba-tiba pintu rumah terbuka. Terlihat bayangan sosok yeoja dari depan pintu. Yeoja itu melangkah perlahan-lahan. Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, Myungsoo, dan Haeryung memperhatikan yeoja itu langkah demi langkah.
“ Aku sangat penasaran. Darimana datangnya suara petir itu? Ternyata dari kediaman sang pangeran vampire.” Ujar Jiyeon sambil mengeluarkan smirknya.
“ Mengapa kau kemari, Jiyeon?” Tanya Soo Hyun.
“ Aku ingin melihat pertarungan sepasang kekasih vampire disini. Bertarunglah Myungsoo, Haeryung!” Ujar Jiyeon.
“ Sayang sekali. Kau tak dapat menyaksikan pertarungan itu, Jiyeon. Bagaimana kalau kita bersenang-senang saja? Otte?” Tawar Joong Ki.
“ Ah, menyebalkan. Aku tak tertarik padamu.” Tolak Jiyeon.
“ Mwo? Apakah kau menolakku barusan?” Tanya Joong Ki tak terima.
“ Menurutmu?” Tanya Jiyeon kembali.
“ Torawa, Haeryung-ya!” Titah Myungsoo lalu Haeryung mengikutinya.
“ Menyebalkan. Mengapa mereka malah pergi? Padahal aku ingin menyaksikan pertarungan mereka disini. Ah, Yura eodi?” Tanya Jiyeon.
“ Dia sedang tidur di kamarnya.” Ujar Soo Hyun lalu Jiyeon menganggukan kepalanya.
“ In Guk eodi? Mengapa aku tak melihatnya?” Tanya Jiyeon penuh curiga.
“ Dia sedang menemani Yura di kamarnya.” Ujar Joong Ki sambil mengeluarkan smirknya.
“ Andwe. In Guk tak boleh menghisap darah Yura hari ini. Yura bisa mati.” Panik Jiyeon.
“ Kau tak perlu khawatir. Kami tak menghisap darahnya hari ini.” Ujar Kyuhyun lalu Jiyeon mendesah lega.
“ Geure, kalau begitu aku pulang sekarang.” Pamit Jiyeon.
“ Apakah kau mengetahui sesuatu tentang Yura? Mengapa kau peduli padanya?” Tanya Joong Ki penuh curiga.
“ Kalian akan mengetahuinya kelak. Tunggulah hingga hari kebangkitan itu tiba!” Ujar Jiyeon lalu menghilang tanpa jejak.
“ Mwo? Bussunsuriya? Hari kebangkitan? Aish jinja. Seandainya aku memiliki kekuatan seperti Jiyeon. Aku tak perlu bertanya seperti itu padanya.” Gerutu Joong Ki tak mengerti.

Sementara itu, Myungsoo bersama Haeryung di kamarnya. Haeryung menatap tajam Myungsoo dengan mata merahnya. Begitupun dengan Myungsoo. Haeryung mulai berkelahi dengan Myungsoo. Myungsoo sebisa mungkin menghindari serangan Haeryung. Myungsoo bisa saja melawan Haeryung. Namun, Myungsoo takut Haeryung akan terluka oleh kekuatannya. Haeryung bergerak cepat sekali. Tanpa mengenal lelah, Haeryung terus berusaha memukul tubuh kekasihnya itu. Namun nihil, Myungsoo bisa menghindari serangan Haeryung. Haeryung tersenyum puas ketika melihat warna mata Myungsoo berubah menjadi merah. Itu menandakan bahwa pertarungan sebenarnya akan dimulai. Kali ini Haeryung memukul Myungsoo dengan kekuatan biru yang mengalir dalam tubuhnya. Sedangkan Myungsoo menahan kekuatan biru Haeryung dengan kekuatan merahnya. Haeryung berusaha menahan kekuatan Myungsoo sekuat tenaganya. Myungsoo menahan serangan itu sambil berjalan menuju ke arah Haeryung. Haeryung menjadi panik karena serangannya gagal. Akhirnya Myungsoo berhasil memeluk Haeryung.
“ Geumane, Haeryung-ya!”
“ Aku takkan berhenti. Lepaskan aku!”
“ Apakah kau tahu alasanku menjadikanmu yeojachingu?”

Mendengar ucapan Myungsoo, Haeryung berhenti berontak. Myungsoo melonggarkan pelukannya lalu menatap wajah kekasihnya itu. Begitupun dengan Haeryung. Seandainya Haeryung bisa membaca pikiran Myungsoo. Namun, kenyataannya para vampire tak bisa membaca pikiran vampire lainnya. Vampire hanya bisa membaca pikiran manusia saja.
“ Apakah itu?”
“ Karena kau adalah penyelamat hidupku. Kau menyelamatkanku ketika aku tenggelam sewaktu kecil. Dan kau adalah satu-satunya yeoja yang menemaniku selama ini.”

Raut kecewa terpancar dari wajah Haeryung. Semenjak Haeryung menjadi yeojachingu Myungsoo, Myungsoo tak pernah mengucapkan kata cinta padanya. Haeryung meragukan ketulusan hati Myungsoo. Haeryung tak bisa mengelak bahwa Myungsoo selalu bersamanya selama ini. Begitupun kasih sayang yang diberikan oleh Myungsoo padanya. Selama hidup bersama Myungsoo, Haeryung mempelajari satu hal. Apa yang disukai oleh Myungsoo? Jika Myungsoo menyukai sesuatu, maka dia akan bersembunyi dan peduli dalam diam. Semua itu terpancar dari mata Myungsoo. Saat Haeryung kembali ke sekolah, hal pertama yang ia lihat adalah mata Myungsoo. Pertama kali yang dilihat oleh Myungsoo bukanlah dirinya. Melainkan manusia yang bernama Yura.
“ Bercintalah denganku!”

Myungsoo membelalakan matanya mendengar permintaan Haeryung. Jika Myungsoo bercinta dengan Haeryung, maka mereka harus menikah. Jika kedua vampire bercinta, maka terdengar suara petir di langit yang begitu dahsyatnya. Para vampire yang ada di dunia ini akan mengetahuinya dengan mudah. Para vampire pasti akan menyuruh Myungsoo menggelar pesta pernikahan karena keturunan vampire selanjutnya akan lahir. Terlihat Haeryung mengeluarkan smirknya sambil mendorong pelan tubuh Myungsoo.
“ Wae? Apakah salah jika kita bercinta? Bukankah aku kekasihmu?”
“ Bukan begitu, Haeryung-ya. Bukankah kau tahu akibatnya?”
“ Tentu saja. Aku harus menikah dengan kekasihku ini.”
“ Aku tak ingin bercinta denganmu disaat pertengkaran kita ini. Aku akan mengantarkanmu pulang. Keluargamu pasti menunggumu. Apalagi kau belum sempat pulang ke rumah hari ini.”
“ Kau menolaknya. Kau mencintainya. Kau mencintai manusia itu. Apakah kau sadar? Manusia hanyalah mangsa untuk kita. Apakah aku perlu membunuhnya?”
“ Jika kau membunuhnya, maka hubungan kita berakhir. Yura adalah mangsa keluargaku. Apakah kau tahu akibatnya jika membunuhnya? Keluargaku akan marah. Mungkin mereka akan membunuhmu setelah itu. Aku tak ingin kau mati, Haeryung-ya. Hilangkanlah rasa cemburumu itu! Yura hanyalah mangsa.”
“ Apakah kau sedang mengancamku? Demi mangsamu, kau mengancamku. Apakah ini masuk akal? Aku akan mengawasimu, Myungsoo.”

Myungsoo menarik tangan Haeryung lagi lalu memeluknya. Tanpa sengaja, Myungsoo melihat ke arah pintu kamarnya. Terlihat Yura sedang mengintipnya. Myungsoo menatap tajam Yura dengan mata merahnya. Yura yang melihatnya ketakutan lalu berlari menuju kamarnya. Haeryung yang mencium aroma manusia hendak menoleh ke belakang. Namun, Myungsoo menahan kepala Haeryung dengan tangannya. Detik itu juga, Myungsoo mencium Haeryung. Myungsoo melumat bibir Haeryung ke arah kanan dan kiri. Haeryung membalas tiap lumatan sambil melingkarkan lengannya pada leher Myungsoo.

Setibanya di kamar, Yura mengunci pintu sambil menyandarkan dirinya pada pintu. Yura merasa ketakutan. Baru kali ini Yura melihat pertengkaran sepasang kekasih vampire. Jika mereka manusia, maka mereka hanya akan marah saja. Tidak sampai memukul dan berkelahi seperti preman. Apalagi Yura melihat kekuatan yang dikeluarkan oleh Myungsoo dan Haeryung. Kekuatan yang begitu dahsyat hingga membuat tubuhnya bergetar. Yura teringatkan akan ucapan Haeryung tentang Myungsoo yang mencintainya.
“ Tak seharusnya kau menyaksikan pertengkaran mereka.”
“ Sejak kapan kau ada disini, In Guk-ssi?”
“ Sejak kau mengunci pintu kamarmu.”

Yura berusaha membuka pintu kamarnya dengan tubuh bergetarnya. Namun, kunci pintu selalu terjatuh. Saat Yura akan membuka pintu lagi, sebuah tangan menahannya. In Guk tersenyum manis melihat Yura ketakutan. In Guk mendorong tubuh Yura hingga Yura terbaring di ranjang. Yura berusaha memberontak. Namun, In Guk malah menindih tubuh Yura. Tiba-tiba sebuah selimut terbang dan menyelimuti tubuh mereka. Yura tercengang melihat selimut itu. In Guk memeluk Yura dengan eratnya.
“ Aku takkan menghisap darahmu sekarang. Aku akan memberimu satu rahasia. Kami para vampire tak menyukai darah kotor. Kau sangat beruntung satu minggu ini. Kami takkan menghisap darahmu selama masa menstruasimu. Bukankah ini berita baik untukmu?”
“ Mengapa kau memberitahuku? Kau takkan menghisap darahku. Lalu mengapa kau berada disini?”
“ Diamlah! Aku sangat lelah. Aku ingin tidur.”

In Guk memejamkan matanya. Yura menatap sendu pada In Guk. Bagi Yura, In Guk terlihat menyedihkan. In Guk selalu tersenyum ramah di sekolah. Bahkan banyak yeoja yang menyukai In Guk. Namun, berbeda ketika di rumah. In Guk adalah pribadi yang terkesan dingin dan tak banyak bicara. Hari demi hari In Guk habiskan dengan mendengarkan musik. Disaat Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo berkumpul hanya In Guk yang menghilang. Padahal In Guk adalah putra tertua di keluarganya. Yura memberanikan diri untuk membuka headset yang masih menempel pada telinga In Guk lalu menyimpannya di meja samping ranjang. Tanpa Yura ketahui, In Guk tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya pada Yura.
-o0o-

Satu minggu telah berakhir, Yura semakin ketakutan. Masa istirahatnya dari hisapan para vampire telah berakhir. Yura melihat ke sekelilingnya. Terlihat Myungsoo dan Kyuhyun menatapnya penuh minat. Lebih tepatnya tertarik untuk menghisap darah Yura. Yura beranjak dari bangkunya untuk keluar dari kelasnya. Mata Myungsoo dan Kyuhyun tak hentinya menatap tiap pergerakan Yura. Yura semakin merinding melihatnya. Tiba-tiba ada sebuah tangan merangkul Yura.
“ Annyeong, chigu.” Sapa Jiyeon.
“ Jiyeon-ssi.” Gumam Yura.
“ Aish jinja. Sampai kapan kau memanggilku formal begitu? Panggil aku, Jiyeon-ya.” Titah Jiyeon pada Yura. “ Annyeong Kyuhyun-ssi dan Myungsoo-ssi. Aku akan membawa Yura keluar kelas. Jangan mencarinya!” Ujar Jiyeon pada Kyuhyun dan Myungsoo.
“ Menyebalkan.” Kesal Myungsoo lalu keluar dari kelas.
“ Bagaimana kalau hari ini kita bolos?” Bisik Jiyeon.
“ Mwo?” Bisik Yura tak percaya.
“ Kajja!” Ajak Jiyeon sambil menarik Yura.

Yura mengikuti Jiyeon menuju parkiran mobil. Jiyeon menyuruh Yura masuk ke mobil lalu melajukan mobilnya. Sepanjang perjalanan, Yura terdiam. Jiyeon yang merasakan ketakutan Yura pun menyalakan musik. Jiyeon mengajak Yura menyanyi bersama. Kini rasa canggung tak lagi menyelimuti mereka. Yura melihat ke sekelilingnya. Yura merasa mengetahui jalan yang dilalui oleh mereka.
“ Bukankah jalan ini menuju Seoul?”
“ Bingo! Kita akan pergi jalan-jalan disana. Bukankah kau sangat merindukan Sungai Han?”
“ Bagaimana kau mengetahuinya?”
“ Karena aku seorang vampire. Akhirnya kita tiba juga. Kajja!”

Yura dan Jiyeon berjalan menelusuri Sungai Han. Canda tawa menyelimuti hati mereka. Tak pernah terbayangkan Jiyeon memiliki teman seorang manusia. Bagi Jiyeon, Yura adalah seorang manusia yang harus dilindunginya. Jiyeon mengambil ponselnya lalu foto bersama Yura. Yura berdecak kesal karena hasil foto itu terlihat menyeramkan. Dimana Jiyeon selalu mengeluarkan mata merahnya. Namun, Jiyeon mengelaknya dan mengatakan bahwa mata merahnya yang paling indah diantara para vampire lainnya. Yura pun mengambil foto kembali. Kali ini Jiyeon tersenyum dengan mata hitamnya.
“ Apakah kau ingin ice cream?” Tawar Yura.
“ Apakah ada disini?” Tanya Jiyeon.
“ Aku tahu kedai ice cream di sekitar sini. Chankaman!” Ujar Yura sambil berlari meninggalkan Jiyeon.
“ Keluarlah!” Titah Jiyeon sambil memasukan ponselnya ke mantel yang dikenakannya.
“ Wow daebak! Sepertinya kekuatanmu meningkat.” Puji Kyuhyun tiba-tiba muncul.
“ Bukankah aku telah mengatakannya tadi? Jangan mencari kami! Aku takkan menculiknya.” Kesal Jiyeon.
“ Apakah kau sadar? Kau telah memberikan kebebasan padanya.” Ujar Kyuhyun.
“ Arra. Geunde, kalian terlalu mengekangnya. Apakah kau tahu? Dia merasa kesepian tinggal di rumah kalian.” Ujar Jiyeon.
“ Sejak kapan kau peduli pada manusia, Jiyeon?” Tanya Kyuhyun.
“ Sejak Yura datang ke kehidupanku. Dia datang. Pergilah!” Titah Jiyeon sambil melihat ke arah Yura lalu Kyuhyun menghilang.
“ Mengapa kau sendirian? Aku melihatmu bicara dengan seseorang dari kejauhan tadi. Apakah aku salah lihat?” Tanya Yura.
“ Aku rasa kau harus membeli kacamata. Aku menunggumu disini dari tadi, Yura-ya. Mana ice cream milikku?” Tanya Jiyeon.
“ Ini.” Ujar Yura sambil memberikan ice cream itu pada Jiyeon.

Jiyeon dan Yura menikmati ice cream sambil memandangi Sungai Han. Tanpa Yura sadari, Jiyeon memegang tangan Yura sambil memejamkan matanya. Terlihat sosok Yura sewaktu kecil dalam benak Jiyeon. Yura begitu kesepian. Dimana saat anak seusia Yura bermain bersama ibunya, Yura hanya ditemani oleh pelayan rumahnya. Yura merasa iri pada anak-anak itu. Ayah Yura datang untuk menjemput Yura. Ayah Yura memberikan banyak hadiah pada Yura. Yura tersenyum menerima semua hadiah itu. Namun saat berada di kamar, Yura menangis sambil memegangi foto ibunya. Tiba-tiba muncul sosok seperti ibu Yura. Yura mengikuti sosok itu yang dikira ibunya. Yura berhenti di sebuah rumah yang sangat megah. Yura memasuki rumah itu perlahan-lahan. Rumah itu terlihat sepi dan gelap. Terlihat seorang anak namja sedang duduk termenung di sofa. Yura menghampirinya dengan rasa waspadanya. Anak namja itu menangis. Rasa khawatir menyelimuti hati Yura. Yura memberanikan diri menghampiri anak namja itu. Yura mengelus kepala anak namja itu untuk menenangkannya. Anak namja itu mengangkat kepalanya. Betapa terkejutnya Yura ketika melihat mata anak namja itu berwarna merah.
“ Sepertinya kita mendapatkan dua yeoja cantik malam ini, chigu.” Ujar namja tiba-tiba muncul.

Mendengar suara namja, Jiyeon membuka matanya. Terlihat Yura ketakutan melihat tiga namja yang mengerumuninya. Jiyeon mengeluarkan smirknya melihat mangsanya di depan mata. Biasanya Jiyeon selalu mencari mangsanya ketika lapar. Namun, kali ini mangsanya yang menghampirinya.
“ Menyebalkan.” Kesal Jiyeon.
“ Bagaimana kalau kita bersenang-senang?” Tawar namja lainnya sambil mendekati Jiyeon dan Yura.
“ Mundurlah, Yura-ya!” Titah Jiyeon.

Yura mengikuti perintah Jiyeon. Jiyeon memejamkan matanya sejenak. Keluarlah gigi taring milik Jiyeon. Bahkan kuku tangan Jiyeon memanjang. Saat membuka matanya, mata Jiyeon telah berubah menjadi warna merah. Yura yang melihat perubahan Jiyeon, terduduk dengan lemasnya. Ketiga namja itu menghajar Jiyeon bersamaan. Jiyeon pun menghindari serangan mereka satu persatu. Tangan Jiyeon mencekik leher salah satu dari ketiga namja itu. Jiyeon mengeluarkan smirknya lalu mengigit leher dan menghisap darah namja itu. Namja itu berontak agar Jiyeon melepaskannya. Namun, Jiyeon malah semakin kuat mencekik namja itu. Dua namja yang melihat kejadiaan itu melangkah mundur dengan rasa takutnya. Tiba-tiba Kyuhyun muncul. Kyuhyun berdiri tepat di belakang kedua namja itu sambil mengeluarkan smirknya. Kyuhyun mencekik leher kedua namja itu dengan kedua tangannya. Tangan kanannya mendorong tubuh salah satu namja itu ke arah Jiyeon. Jiyeon tersenyum lalu menangkap namja itu dan menghisap darahnya. Begitupun dengan Kyuhyun. Kyuhyun mengigit leher dan menghisap darah namja yang dicekik oleh tangan kirinya. Yura merasa pusing melihat adegan yang menyeramkan itu. Detik itu juga, Yura pingsan dan tergeletak di tanah.
“ Ireona, Yura-ya!” Panik Jiyeon sambil mengguncang tubuh Yura.
“ Pulanglah! Aku akan mengurus semua mayat ini.” Titah Kyuhyun.
“ Gomawo, Kyuhyun oppa.” Ujar Jiyeon sambil menggendong Yura.
“ Apakah aku tidak salah mendengarnya? Kau memanggilku, oppa.” Tanya Kyuhyun memastikan, sedangkan Jiyeon menjulurkan lidahnya lalu pergi membawa Yura.
-o0o-

In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, dan Myungsoo berkumpul di ruang keluarga. Suasana hening terasa begitu mencekam. Terlihat seorang yeoja duduk diantara mereka. Yeoja itu tersenyum manis menyapa kelima saudara vampire itu. Yura terbangun dari tidurnya lalu beranjak dari ranjangnya. Merasa haus, Yura keluar dari kamarnya menuju dapur. Langkah Yura terhenti di depan ruang keluarga. Yura melihat seorang yeoja duduk disana. Yeoja yang belum pernah dilihatnya. Terlihat yeoja itu memejamkan matanya. Yura melangkah menghampirinya dengan waspada. Tiba-tiba yeoja itu membuka matanya. Mata yeoja itu berwarna merah. Yura langsung terduduk lemas sambil mengingat kejadian di Sungai Han. Kyuhyun bergegas memegangi tubuh Yura. Kyuhyun mengerti alasan tubuh Yura lemas. Yura masih terguncang dengan kejadian saat Kyuhyun dan Jiyeon menghisap darah para mangsanya dengan brutal. Yeoja itu mendekati Yura lalu memegang dagu Yura.
“ Kau sangat manis.” Ujar yeoja itu.
“ Geumane, Dasom-ya.” Titah Soo Hyun.
“ Apa yang terjadi padanya?” Tanya Joong Ki pada Kyuhyun.
“ Ku rasa dia masih terkejut ketika melihatku dan Jiyeon menghisap darah mangsa kami dengan brutal.” Ujar Kyuhyun sambil membaringkan tubuh Yura di sofa.
“ Haus…” Lirih Yura lalu Joong Ki pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
“ Dia pergi bersama Jiyeon? Apakah dia mengenal Jiyeon? Geunde, mangsa kalian ini membuat tubuhku bergairah.” Ujar Dasom sambil menjilati bibirnya sendiri.
“ Dia adalah mangsa kami. Jangan menyentuhnya!” Larang Soo Hyun dengan mata merahnya.
“ Aigoo, kau melarangku. Padahal sebentar lagi aku akan menjadi bagian keluarga kalian.” Ujar Dasom sambil melipat kedua tangannya pada dadanya.

“ Menjadi bagian keluarga? Apakah dia akan menikah dengan salah satu anggota keluarga ini? Nugu? In Guk-ssi? Soo Hyun-ssi? Joong Ki-ssi? Kyuhyun-ssi? Ataukah Myungsoo-ssi?” Pikir Yura sedangkan In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, Myungsoo, dan Dasom langsung menatap Yura bersamaan.

“ Rupanya diam-diam kau sedang membicarakanku, yeoja manis. Menurutmu siapa yang akan menikah denganku?” Tanya Dasom sambil duduk disamping Yura, sedangkan Yura melihat ke sekelilingnya menatap satu persatu orang yang ada disana.
“ In Guk-ssi.” Lirih Yura sambil menundukan kepalanya.
“ Bingo. Bagaimana kau mengetahuinya? Apakah kau memiliki ikatan batin dengan In Guk?” Tanya Dasom penasaran.
“ Aniyo. Geunyang, In Guk-ssi adalah putra tertua di keluarga ini.” Ujar Yura.
“ Minumlah!” Titah Joong Ki sambil memberikan air minum itu pada Yura.
“ Apakah kau takut padaku? Bagaimana perasaanmu setelah melihat Jiyeon dan Kyuhyun menghisap darah mangsa mereka? Mengapa kau tak melarikan diri dari sini? Apakah kau perlu bantuan?” Tawar Dasom.
“ GEUMANE, DASOM-YA!” Marah In Guk.
“ Apakah aku tidak salah mendengarnya? Calon suamiku membentakku barusan. Haeryung benar. Kalian terlalu menyayangi mangsa ini. Kadang aku berpikir. Mengapa kalian tak membunuhnya dengan sekali hisapan? Apakah ada yang spesial dari mangsa ini? Ah, aku rasa kalian takkan memberitahuku. Aku akan mencarinya sendiri. Kalau begitu, aku pulang sekarang. Sampai bertemu di pesta pernikahan.” Pamit Dasom lalu menghilang tanpa jejak.
“ Rasa ingin tahumu terlalu tinggi, Yura. Bukankah Jiyeon telah memberitahumu bahwa kami bisa membaca pikiran manusia? Lain kali tahanlah rasa ingin tahumu itu.” Ujar Kyuhyun lalu menghilang.
“ Istirahatlah!” Titah Soo Hyun lalu menghilang.
“ Tidurlah dengan pulasnya! Kumpulkan darah sebanyak-banyaknya untuk kami, nappeun yeoja.” Ujar Joong Ki lalu menghilang, sedangkan Myungsoo hanya menatap Yura sesaat lalu menghilang.
“ Aku menunggumu di kamar.” Ujar In Guk lalu menghilang.

Yura masih mencerna ucapan Kyuhyun, Soo Hyun, Joong Ki, dan In Guk. Yura berpikir sejenak. Sejak kapan vampire peduli pada mangsanya? Yura meminum air perlahan-lahan sambil memikirkan jawaban dari pertanyaannya sendiri. Tiba-tiba Yura teringatkan ucapan In Guk yang sedang menunggunya di kamar. Yura berjalan menuju kamarnya perlahan-lahan. Setibanya di depan pintu kamar, Yura berhenti dan berpikir. Apa tujuan In Guk menunggunya di kamar? Yura mengatur nafasnya memberanikan diri untuk membuka pintu kamarnya. Selain itu, Yura mempersiapkan dirinya jika In Guk menghisap darahnya malam ini.
“ Mengapa kau lama sekali? Kau takut aku menghisap darahmu, bukan? Kemarilah! Temani aku tidur.”

Yura berjalan menghampiri ranjangnya. In Guk telah berbaring di ranjang sambil menatap tajam Yura. Yura pun membaringkan tubuhnya disamping In Guk. In Guk menyelimuti tubuh Yura dan memeluknya.
“ Apa yang ingin kau tanyakan padaku?”
“ Nde?”
“ Aku dan Dasom memiliki cincin yang sama. Orang tuaku telah memberikan cincin itu sewaktu aku lahir. Kami para vampire harus mencari pasangan kami berdasarkan cincin itu. Kami diperbolehkan berpacaran dengan siapapun. Geunde, kami hanya boleh menikah dengan pemilik cincin yang sama dengan cincinku. Aku baru mengetahui Dasom memiliki cincin yang sama denganku.”
“ Itu berarti kau harus menikah dengannya.”
“ Kau benar. Aku harus menikah dengannya untuk melanjutkan keturunan kami.”
“ Apakah kau akan pindah dari rumah ini setelah menikah?”
“ Wae? Apakah kau berharap aku tinggal disini?”
“ Aniyo. Itu adalah keputusanmu.”
“ Ijinkan aku menghisap darahmu malam ini!”

Yura menatap In Guk tak percaya. Disaat seperti ini, In Guk meminta ijin padanya agar bisa menghisap darahnya. In Guk menindih tubuh Yura lalu membuka kancing kemeja Yura satu persatu. Ingin rasanya Yura menutupi dadanya. Namun, In Guk menahan tangannya. Yura melihat In Guk telah mengeluarkan taringnya. Detik itu juga, In Guk mengigit dada Yura dan menghisap darahnya. Yura memegang erat selimutnya untuk menahan rasa sakitnya sambil memejamkan matanya.

“ Mungkin ini adalah malam terakhirku tidur bersamamu, Yura. Aku tak mungkin membiarkan Dasom tinggal di rumah ini. Dasom memiliki kepribadian yang buruk seperti Haeryung. Dasom mungkin saja mengincarmu sebagai mangsanya.” Pikir In Guk disela hisapannya.
-o0o-

Yura berada di sebuah taman belakang rumah. Yura memetik bunga mawar merah lalu menghirup aroma bunga mawar itu. Yura teringatkan ucapan Myungsoo yang mengatakan bahwa dirinya telah dikorbankan. Yura merenungi tiap ucapan yang Myungsoo lontarkan padanya. Bahkan Yura tak menyadari kehadiran Kyuhyun dibelakangnya.
“ Yura. Aku ingin kau memetik beberapa mawar itu untukku dan ikut bersamaku. Aku tak suka menunggu.”

Yura menuruti permintaan Kyuhyun. Kini Yura dan Kyuhyun berjalan menelusuri sebuah hutan di belakang rumah. Yura mengikuti Kyuhyun dalam diam. Betapa terkejutnya Yura ketika ia melihat ke sekelilingnya. Tempat yang sedang dilaluinya adalah sebuah pemakaman. Suasana begitu sunyi dan mencekam di pemakaman. Kyuhyun dan Yura berhenti tepat disalah satu pemakaman disana.
“ Kenapa kita kemari, Kyuhyun-ssi?”
“ Pemakaman yang gelap dan penuh aroma kematian. Bukankah itu hebat? Aku sangat menyukai pemakaman. Pemakaman yang sangat dingin, tenang, dan acuh tak acuh akan teror. Ibuku terbaring disini.”
“ Ibumu sudah meninggal?”
“ Aku membunuhnya. Apa kau percaya? Meskipun tidak penting. Tolong taruh mawarnya disini!”
“ Tentu.” Ujar Yura sambil meletakan bunga mawar itu tepat diatas makan. “ Aku akan pergi sekarang.” Lanjut Yura.
“ Kamu sangat egois.” Ujar Kyuhyun lalu Yura menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Kyuhyun. “ Aku khusus mengajakmu kemari. Geunde, kau malah pergi karena tak menyukainya. Kau berani sekali.” Lanjut Kyuhyun lalu menghancurkan bunga mawar itu tepat dihadapan Yura, sedangkan Yura terkejut bukan main melihatnya.
“ Geumane! Kau tidak boleh melakukan hal itu.”
“ Jangan menyuruhku!”
“ Geunde, ini adalah makam ibumu?”
“ Apa yang bisa kau pahami tentang diriku?”
“ Mianhae.”
“ Aku lelah mendengarmu meminta maaf. Jangan lakukan lagi! Apa kau diusir dari Seoul karena menipu orang? Kau harusnya melihat betapa menyedihkannya dirimu!”
“ Jeongmal mianhae.”
“ Kau sangat manis. Sudah cukup.”

Kyuhyun mendorong tubuh Yura hingga Yura terjatuh ke tanah. Kyuhyun menindih tubuh Yura. Yura melihat Kyuhyun mengeluarkan taringnya. Yura memalingkan wajahnya. “ Geumane!” Pinta Yura.
“ Aku lupa. Jika yeoja tidak diberi ciuman sebelum disenangkan, maka apa mereka akan marah?”
“ Kau bicara apa, Kyuhyun-ssi?”
“ Yeoja sepertimu memang menyebalkan.”
“ Geumane!”

Yura menoleh kearah Kyuhyun agar Kyuhyun menghentikan aksinya. Sebelum Yura mengutarakan keinganannya, Kyuhyun telah membungkam bibir Yura dengan ciumannya. Kyuhyun melumat bibir atas dan bawah Yura secara bergantian. Merasa tak mendapatkan balasan, Kyuhyun menghentikan ciumannya. Yura memalingkan wajahnya. Kyuhyun tersenyum ketika melihat leher Yura yang masih bersih. Tak ada satupun bekas gigitan di leher Yura. Detik itu juga, Kyuhyun mengigit leher Yura dan menghisap darahnya.
“ Aromamu mengingatkanku pada sesuatu. Wae? Aroma tubuhmu sangat ku kenal.”
“ Appo, Kyuhyun-ssi! Geumane, jebal!”
“ Aku lupa. Aku harus membuatnya terasa nikmat, bukan?”

Kyuhyun membelai wajah Yura perlahan-lahan. Yura menatap miris pada Kyuhyun. Kyuhyun menjilati telinga Yura. Yura mendorong pelan tubuh Kyuhyun. Namun, Kyuhyun semakin kuat menindih tubuh Yura. Kyuhyun menjilati telinga, wajah, hingga bibir Yura lalu menciumnya. Yura yang tergiur pun membalas ciuman Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan dibalik ciumannya. Tanpa melepaskan ciumannya, Kyuhyun membuka kancing kemeja Yura satu persatu. Tangan Kyuhyun meremas payudara Yura. Yura melepaskan ciumannya dan mendesah nikmat. Kyuhyun mengulum payudara kanan Yura. Yura menjambak rambut Kyuhyun saking nikmatnya. Detik itu juga, Kyuhyun mengigit dada Yura lalu menghisap darahnya. Yura menggerakan tubuhnya ke kanan dan kiri untuk menahan rasa sakitnya. Namun, miss V milik Yura menyentuh junior Kyuhyun. Kyuhyun melepaskan gigitannya lalu menatap Yura penuh minat. Tiba-tiba Kyuhyun teringatkan saat ibunya diperkosa oleh pamannya sendiri sewaktu kecil. Kyuhyun yang masih kecil tak bisa berbuat apapun untuk menyelamatkan ibunya. Mengingat kekuatan pamannya lebih besar daripada kekuatannya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya lalu menghilang begitu saja meninggalkan Yura. Yura tak bisa bergerak sedikitpun. Tenaganya telah terkuras habis. Kyuhyun menghisap terlalu banyak darahnya. Yura melihat sepasang sepatu menghampirinya. Saat akan melihat wajah pemilik sepatu itu, Yura tak sadarkan diri.



TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!


Tidak ada komentar: