Kamis, 14 Januari 2016

[SERIES] Ring Vampire Part 4

[SERIES] Ring Vampire Part 4
Title                 : Ring Vampire Part 4
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, School Life, Fantasy and Yadong
Main Cast        : Kim Myungsoo and Kim Ah Young aka Yura
Other Cast       : Cho Kyuhyun, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Jae Jin, Lee Jonghyun, Lee Taemin, Seo In Guk, Song Joong Ki, Bae Suzy, Bang Minah, Heo Gayoon, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Park Jiyeon


Preview

Kyuhyun membelai wajah Yura perlahan-lahan. Yura menatap miris pada Kyuhyun. Kyuhyun menjilati telinga Yura. Yura mendorong pelan tubuh Kyuhyun. Namun, Kyuhyun semakin kuat menindih tubuh Yura. Kyuhyun menjilati telinga, wajah, hingga bibir Yura lalu menciumnya. Yura yang tergiur pun membalas ciuman Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan dibalik ciumannya. Tanpa melepaskan ciumannya, Kyuhyun membuka kancing kemeja Yura satu persatu. 

Tangan Kyuhyun meremas payudara Yura. Yura melepaskan ciumannya dan mendesah nikmat. Kyuhyun mengulum payudara kanan Yura. Yura menjambak rambut Kyuhyun saking nikmatnya. Detik itu juga, Kyuhyun mengigit dada Yura lalu menghisap darahnya. Yura menggerakan tubuhnya ke kanan dan kiri untuk menahan rasa sakitnya. Namun, miss V milik Yura menyentuh junior Kyuhyun. Kyuhyun melepaskan gigitannya lalu menatap Yura penuh minat. Tiba-tiba Kyuhyun teringatkan saat ibunya diperkosa oleh pamannya sendiri sewaktu kecil. Kyuhyun yang masih kecil tak bisa berbuat apapun untuk menyelamatkan ibunya. Mengingat kekuatan pamannya lebih besar daripada kekuatannya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya lalu menghilang begitu saja meninggalkan Yura. Yura tak bisa bergerak sedikitpun. Tenaganya telah terkuras habis. Kyuhyun menghisap terlalu banyak darahnya. Yura melihat sepasang sepatu menghampirinya. Saat akan melihat wajah pemilik sepatu itu, Yura tak sadarkan diri.

Next

“ Kau sudah bangun?”
“ Joong Ki-ssi.”
“ Kau jahat sekali padaku, nappeun yeoja. Kau membiarkan Myungsoo dan In Guk menggigitmu. Bahkan Kyuhyun mengigitmu pagi tadi. Kapan kau akan memberikanku kesempatan untuk menghisap darah manismu itu?”
“ Kau bicara apa, Joong Ki-ssi?”
“ Aku menginginkan darahmu besok malam. Jangan biarkan mereka mengigitmu! Sebaiknya kau bersiap-siap sekarang!”
“ Apakah kita akan pergi?”
“ Ani. Malam ini adalah pesta pernikahan In Guk dan Dasom. Rumah ini akan dikunjungi banyak tamu. Kau harus waspada. Kau akan bertemu dengan para vampire lainnya di rumah ini.”

Yura hendak bertanya lagi, namun Joong Ki telah menghilang. Yura melihat sebuah gaun berwarna hitam tergelatak di ranjang. Sementara itu, Dasom berada di ruang rias bersama Haeryung. Senyum sinis terbit dari bibir mereka sambil menatap cermin rias yang ada di hadapan mereka. In Guk telah berdiri di depan altar. Myungsoo, Kyuhyun, Joong Ki, dan Soo Hyun menyambut para tamu yang hadir. Jiyeon datang dengan mengenakan gaun berwarna biru dan rambut panjangnya yang dibiarkan terurai. Kyuhyun terpana melihat penampilan Jiyeon. Merasa ditatap, Jiyeon menatap tajam pada Kyuhyun. Kyuhyun mengeluarkan smirknya lalu mengalihkan pandangannya dan menyambut tamu lainnya. Yura berjalan menuruni anak tangga satu persatu. Semua mata tertuju pada Yura. Begitu pun dengan Myungsoo. Myungsoo menelusuri tubuh Yura mulai dari kaki hingga rambutnya yang digulung ke atas memperlihatkan leher jenjangnya yang indah. Mata merah Myungsoo pun muncul. Soo Hyun yang menyadarinya bergegas memegang bahu Myungsoo. Mata Myungsoo berubah menjadi hitam kembali. Tak hanya itu, Soo Hyun melihat mata para vampire yang hadir sebagai tamu telah berubah menjadi merah juga. Langkah Yura terhenti melihat pemandangan yang menurutnya sangat menyeramkan. Yura merasa telah terjebak diantara pemangsa yang menginginkannya. Ingin sekali Yura melarikan diri dari sana. Namun nihil, tubuhnya tak bisa bergerak. Tatapan para vampire itu telah mengunci tubuhnya.
“ Torawa!” Ujar Soo Hyun sambil mengulurkan tangannya pada Yura.
“ Ah, nde.” Ujar Yura.

Yura menerima uluran tangan Soo Hyun. Yura melihat semua orang sedang berbisik sambil melihatnya. Myungsoo, Kyuhyun, Joong Ki, dan Soo Hyun mendengar bisikan orang-orang itu sambil menoleh ke sekelilingnya.

“ Siapakah yeoja itu? Apakah yeoja itu adalah yeojachingu Soo Hyun? Hey, bukankah yeoja itu seorang manusia? Mengapa ada seorang manusia di kediaman vampire ini? Apakah ini masuk akal? Apakah yeoja itu adalah mangsa mereka? Geunde, itu mustahil. Mereka tidak mungkin memperlakukan mangsa dengan baik. Siapakah yeoja itu sebenarnya?”

Seperti itulah bisikan semua orang disana. In Guk membuka matanya sambil menarik nafasnya. In Guk mulai berkomunikasi dengan Dasom lewat pikirannya. “ Keluarlah! Apakah kau sudah puas? Jika kau tak keluar sekarang, maka kita batalkan pernikahan ini! Aku akan menerima hukumanku.” Pikir In Guk.

Dasom membuka matanya sambil mengeluarkan smirknya. “ Satu persatu rencana kita berhasil, Haeryung-ya. Keluarga ini akan menjadi bahan gunjingan karena telah memperlakukan mangsa mereka dengan baik. Sebaiknya kita keluar sekarang! Dia telah menyuruhku.” Ujar Dasom.
“ Kau benar. Bahkan aku mendengar bisikan mereka tadi. Kajja!” Ajak Haeryung.

Haeryung keluar dari ruang rias menuju ruang pesta. Haeryung berdiri disamping Myungsoo. Terlihat Dasom memasuki ruang dengan mengenakan gaun pengantinnya. Semua orang yang ada disana mengagumi kecantikan Dasom. Kini Dasom berada disamping In Guk. Proses pernikahan pun berlangsung. In Guk dan Dasom mengucapkan janji suci mereka. In Guk dipersilahkan untuk mencium Dasom sebagai tanda berakhirnya proses pernikahan. In Guk membuka kain yang menutupi wajah Dasom. Dasom pun memejamkan matanya. In Guk mengeluarkan smirknya lalu mencium kening Dasom. Dasom merasa kecewa dan membuka matanya.
“ Wae? Apakah kau berharap aku menciummu di bibir? Jangan berharap terlalu banyak dariku!” Bisik In Guk.
“ Apakah kau yakin? Aku rasa setelah pesta pernikahan ini berakhir kau akan menciumi sekujur tubuhku ini.” Bisik Dasom sambil mengeluarkan smirknya.

In Guk dan Dasom mendapatkan banyak hadiah dan ucapan selamat dari para tamu undangan. Yura bersama Jiyeon sedang menikmati hidangan makanan. Tiba-tiba ada suara yeoja yang memanggil nama Jiyeon. Jiyeon meminta ijin pada Yura untuk menghampiri temannya. Yura menganggukkan kepalanya lalu menikmati makanannya lagi. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menepuk pelan bahu Yura. Yura menoleh ke belakang perlahan-lahan. Terlihat seorang namja tersenyum padanya. Yura berjalan mundur menjauhi namja itu dengan perasaan waspadanya. Yura teringatkan ucapan Joong Ki yang mengatakan bahwa dia akan bertemu dengan vampire lainnya di pesta. Dan benar saja salah satu dari mereka mendekati Yura. Tiba-tiba kaki Yura tersandung. Saat Yura akan jatuh, namja itu menariknya hingga mereka berpelukan. Untuk sesaat Yura dan namja itu saling menatap.
“ Neo gwaenchana?”
“ Nan gwaenchana. Kamsahamnida.”
“ Joneun Lee Jae Jin imnida. Kau bisa memanggilku Jae Jin, Yura-ssi.”
“ Kau mengenalku?”
“ Bagaimana mungkin aku tak mengenalmu? Kau sangat populer di sekolah.”
“ Apakah kau salah satu diantara mereka?”
“ Bussunsuriya? Apakah maksudmu vampire?”
“ Nde.”
“ Sepertinya salah satu dari mereka sedang mengawasi kita, Yura-ssi. Aku akan menjawab pertanyaanmu lain kali. Annyeonghi-gyeseyo.”

Jae Jin menghilang tepat dihadapan Yura. Yura membelalakan matanya tak percaya. Yura melihat ke sekelilingnya berharap menemukan keberadaan Jae Jin. Namun nihil, Yura tak menemukannya. Yura melihat Joong Ki sedang menatap tajam padanya. Ternyata apa yang diucapan oleh Jae Jin pada Yura adalah benar. Joong Ki sedang mengawasi Yura dari kejauhan. Jiyeon menghampiri lalu merangkul Yura. Jiyeon mengajak Yura pergi ke ruang keluarga. Terlihat Myungsoo, Kyuhyun, Joong Ki, Soo Hyun, In Guk, dan Dasom duduk disana.
“ Apa yang mereka lakukan?” Tanya Yura.
“ Bukankah sudah jelas? Mereka akan melakukan foto keluarga. Kini Dasom telah resmi menjadi bagian dari keluarga mereka.” Ujar Jiyeon.
“ Mereka terlihat serasi sekali.” Ujar Yura.
“ Nugu? In Guk dan Dasom?” Tanya Jiyeon sedangkan Yura menganggukan kepalanya. “ Apakah kau cemburu?” Tanya Jiyeon hingga membuat Yura menoleh pada Jiyeon. “ Kau tak perlu merasa cemburu atau iri pada mereka. Kau akan berada disana nanti.” Lanjut Jiyeon.
“ Bussunsuriya?” Tanya Yura tak mengerti.
“ Apa yang ku bicarakan tadi? Mengapa aku tiba-tiba lupa?” Elak Jiyeon sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal.
“ Sampai kapan kalian akan mengintip mereka?” Tanya Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Kami tidak mengintip. Aku ingin berpamitan pada mereka. Selain itu, Yura tinggal disini. Jadi lebih tepatnya, kau yang sedang mengintip saat ini.” Elak Jiyeon pada Haeryung.
“ Sudahlah. Aku malas berdebat denganmu, Jiyeon-ya.” Ujar Haeryung lalu beranjak pergi.
“ Rencanamu takkan pernah berhasil, Haeryung-ya. Kehidupan masa depanmu bukan di keluarga mereka. Kau harus menerima kenyataannya.” Teriak Jiyeon hingga membuat langkah Haeryung terhenti.
“ Kekuatanmu masih lemah, Jiyeon-ya. Sadarlah dirimu! Aku pergi.” Ujar Haeryung lalu menghilang.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Yura tak mengerti pada Jiyeon.
“ Kajja!” Ajak Jiyeon sambil menarik Yura masuk ke ruang keluarga. “ Chukhae, In Guk oppa dan Dasom onnie. Semoga hadiah dariku ini membuat kalian terkejut nanti.” Ujar Jiyeon sambil memberikan kotak hadiah pada Dasom. Dasom menerimanya sambil tersenyum. “ Aku harus pulang sekarang. Aku pergi.” Pamit Jiyeon lalu menghilang begitu saja meninggalkan Yura yang kebingungan.
“ Gaun itu sangat cocok untukmu. Tak sia-sia aku membelinya untukmu. Geunde jika ku perhatikan, wajahmu terlihat mirip dengan seseorang. Bukankah begitu Soo Hyun, Myungsoo?” Ujar Dasom sambil memegang dagu Yura.
“ Apa yang kau bicarakan, Dasom?” Elak Soo Hyun.
“ Seorang yeoja yang selalu mengenakan gaun berwarna hitam. Aku rasa kalian mengerti maksudku.” Ujar Dasom sambil mengeluarkan smirknya.
“ Sebaiknya kau bawa istrimu ke kamar, In Guk. Dan keluarlah dari rumah ini besok.” Usir Myungsoo lalu berlalu pergi meninggalkan ruang keluarga.
“ Mwo? Bussunsuriya? Mengapa kita harus pergi dari rumah ini? Bukankah kau adalah putra tertua di keluarga ini?” Tanya Dasom tak mengerti pada In Guk.
“ Aku rasa kau lupa dengan tradisi keluargaku. Setiap pengantin baru dalam keluargaku harus meninggalkan rumah ini satu hari setelah hari pernikahan. Pemimpin keluarga akan diserahkan pada putra selanjutnya. Biarkan mereka istirahat. Kita pergi ke kamar sekarang.” Jelas In Guk lalu menarik tangan Dasom menuju kamarnya.

In Guk menghempaskan tubuh Dasom ke ranjang lalu menindihnya. In Guk melirik ke arah pintu kamar. Detik itu juga, pintu kamar terkunci dengan sendirinya. “ Besok kita pergi dari sini. Jadi, mari kita selesaikan dalam satu malam.” Ujar In Guk.

In Guk menciumi wajah hingga leher Dasom. Sedangkan Dasom terlihat sedang berpikir. Saat In Guk akan mencium bibir Dasom, Dasom menahannya sambil menatap In Guk. “ Kau pasti mengetahui sesuatu. Mengapa dia terlihat seperti yeoja itu?” Tanya Dasom.
“ Diamlah! Jika kau banyak bicara lagi, maka aku akan keluar dari kamar!” Titah In Guk.
“ Dugaanku benar. Kau mengetahui sesuatu.” Sinis Dasom.

In Guk membungkam bibir Dasom dengan ciuman panasnya. Dasom pun memejamkan matanya sambil membalas ciuman In Guk. Tanpa melepaskan ciuman, Dasom membuka kancing kemeja In Guk. In Guk terus melumat bibir atas dan bawah Dasom bergantian. Tak hanya itu, mereka mempautkan lidah dalam ciuman. In Guk melepaskan ciuman mereka. Memberikan kesempatan pada Dasom untuk bernafas. In Guk melepaskan gaun pengantin yang masih melekat pada tubuh Dasom perlahan-lahan. Tiba-tiba terlintas ingatan dalam benak In Guk. Ingatan saat In Guk membuka kancing kemeja Yura. Saat itu In Guk begitu terpesona dengan tubuh Yura. Kulit Yura yang sangat lembut dan darahnya yang terasa manis. Dasom menatap tak mengerti pada In Guk. Dasom mencoba membaca pikiran In Guk. Namun nihil, Dasom tak bisa menembusnya.
“ Waeyo?”
“ Apa yang sedang mengganggumu?”
“ Ani. Mian, membuatmu menunggu. Kita teruskan!”

In Guk membuka resleting gaun Dasom. Terlihat payudara besar Dasom. In Guk menciumi kedua mata Dasom, hidung, bibir, hingga payudaranya. In Guk mengulum dan memainkan puting payudara Dasom dengan lidahnya. Dasom memejamkan matanya menikmati sensasi yang dirasakannya. In Guk melumat bibir Dasom kembali. Sedangkan dibawah sana, tangan In Guk sedang berusaha memasukan juniornya ke miss V Dasom. Kedua tangan Dasom memegang erat sprei ranjang untuk menahan rasa sakitnya. Setelah berhasil masuk, junior In Guk mulai menghujam miss V Dasom.

Suara petir terdengar sangat kerasnya. Joong Ki dan Myungsoo duduk di ruang keluarga sambil mengeluarkan smirknya. Kyuhyun yang berada di luar rumah, menatap langit dengan tajamnya. Soo Hyun menatap ke arah luar jendela untuk melihat petir itu. Sedangkan Yura memegang erat ujung selimutnya. Yura sangat ketakutan mendengar suara petir. Soo Hyun yang menyadari hal itu, menghampiri Yura. Soo Hyun memegang tangan Yura untuk menenangkannya.
" Kau tak perlu takut. Petir itu bukanlah suatu tanda bencana. Sebentar lagi akan lahir keturunan keluarga ini yang baru. In Guk melaksanakan tugasnya sangat cepat."

Yura menganggukkan kepalanya mengerti. Tiba-tiba terdengar suara petir lagi. Hal itu sontak membuat Yura memeluk Soo Hyun. Soo Hyun terkejut bukan main saat itu. Soo Hyun mendengar jantungnya berdetak sangat kencang. Padahal detak jantung vampire sebenarnya sangat lambat. Bahkan kadang tak berdetak. Soo Hyun menatap wajah Yura. Terlihat Yura memejamkan matanya. Tanpa sadar, Soo Hyun membalas pelukan Yura. Soo Hyun baru menyadari ternyata Yura tertidur dalam pelukannya. Soo Hyun membaringkan tubuh Yura ke ranjang. Yura tidur sambil tersenyum. Soo Hyun membiarkan tangannya dijadikan bantal oleh kepala Yura. Sedangkan mata Soo Hyun terus memandangi wajah Yura.
" Aku sering bertanya pada diriku sendiri. Mengapa In Guk dan Myungsoo selalu tidur di kamarmu? Aku baru mengetahui jawabannya sekarang. Mereka sangat menyukai wajah damaimu saat tidur. Saat bangun, wajahmu selalu memancarkan rasa takut dan waspada. Jujur, rasa takutmu itu membuat kami para vampire merasa senang. Geunde, melihat rasa waspadamu, membuat kami beranggapan bahwa kami ini seorang monster. Geunde, ada satu hal yang tak ku mengerti. Mengapa jantungku berdetak sangat kencang saat berada di dekatmu?" Gumam Soo Hyun sambil membelai wajah Yura.
-o0o-

Yura terbangun dari tidurnya. Saat akan beranjak, Yura merasa tubuhnya sangat berat. Detik itu juga, Yura baru menyadari tangan Soo Hyun memeluknya. Yura melirik kearah jam dinding. Yura merasa aneh pada Soo Hyun. Karena Soo Hyun tak biasanya bangun terlambat. Tangan Yura terulur untuk menyentuh wajah Soo Hyun. Yura menelusuri wajah Soo Hyun dengan tangannya mulai dari mata, hidung, hingga berakhir di bibir. Tiba-tiba Soo Hyun memegang tangan Yura. Yura membelalakan matanya. Sedangkan Soo Hyun menatap tajam pada Yura.
" Apakah kau tahu resiko telah membangunkanku?" Tanya Soo Hyun.
" Aniyo." Elak Yura.
" Kau harus membayarnya dengan darahmu." Tegas Soo Hyun.
" Apa yang kau lakukan di kamar seorang yeoja, Soo Hyun?" Tanya Joong Ki tiba-tiba muncul pada Soo Hyun. " Dan kau, nappeun yeoja. Bukankah aku telah memberitahumu? Bahwa darahmu hari ini adalah milikku." Ujar Joong Ki pada Yura.
" Geure, nikmatilah mangsamu ini. Aku harus pergi ke ruangan kerjaku." Ujar Soo Hyun lalu pergi berlalu meninggalkan Yura dan Joong Ki.

Joong Ki menghampiri Yura sambil mengeluarkan smirknya. Sedangkan Yura merasa ketakutan. Yura takut Joong Ki benar-benar akan menghisap darahnya. Namun, Joong Ki malah tiduran di paha Yura. Yura menatap aneh pada Joong Ki.
" Kau benar-benar, nappeun yeoja. Bagaimana rasanya tidur bersama Myungsoo, In Guk, dan Soo Hyun? Apakah aku perlu tidur bersamamu sekarang? Apakah kau tahu? Pakaian tidurmu ini membuatku tergoda."
" Apa yang kau bicarakan, Joong Ki-ssi? Sebaiknya kita bersiap-siap untuk pergi ke sekolah."
" Yeoja babo. Apakah kau lupa? Kalau hari ini sekolah libur. Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan? Kita pergi ke taman hiburan. Otte?"
" Taman hiburan? Jeongmal? Sudah lama aku tidak pergi kesana."
"Geure, kita akan pergi jalan-jalan hari ini. Bersiaplah! Aku akan menunggumu di luar."

Tanpa banyak bicara lagi, Soo Hyun menghilang dari hadapan Yura.Yura bergegas mengganti pakaiannya. Baru saja Yura melepas pakaiannya, Yura terkejut bukan main ketika melihat Myungsoo berada di kamarnya melalui cermin riasnya. " Apa yang kau lakukan di kamarku? Keluarlah! Aku sedang mengganti pakaianku." Usir Yura.
" Kau tak perlu mengusirku seperti itu. Lagipula melihat tubuh telanjangmu bukanlah pertama kalinya untukku. Apakah kau akan pergi dengan Joong Ki?"
" Mwo? Neo micheosseo. Itu bukanlah urusanmu."
" Aigoo. Kau mulai berani bicara seperti itu padaku. Sepertinya rasa takutmu sedikit memudar. Apakah aku harus mengigitmu agar kau ketakutan melihatku?"
" Jangan hari ini, Myungsoo-ssi! Aku takut Joong Ki akan marah padaku."

Yura memegang tangan Myungsoo dengan wajah memelasnya. Myungsoo merasa kesal bukan main karena Yura lebih memilih Joong Ki dibandingkan dirinya. " Geure, kha!" Usir Myungsoo lalu menghilang dari hadapan Yura.

Yura menarik nafasnya lalu mendesah leganya karena Myungsoo tak memaksanya. Yura menuruni satu persatu anak tangga. Keadaan rumah sangat sepi. Saat keluar, Yura melihat In Guk, Soo Hyun, Joong Ki, Kyuhyun, Myungsoo dan Dasom berada di depan rumah.
" Apakah ini berarti aku harus mendengarkan perintah Soo Hyun?" Tanya Kyuhyun tak percaya, sedangkan In Guk menganggukan kepalanya.
" Sering-seringlah berkunjung kemari!" Titah Joong Ki.
" Tentu." Ujar In Guk.
" Apakah kalian akan pergi bulan madu?" Tanya Yura penasaran.
" Hey, pancake! Mereka telah melakukan bulan madu semalam. Jadi, tak perlu ada bulan madu lagi." Sinis Myungsoo.
" Aku tidak bertanya padamu." Ujar Yura sambil melirik kesal pada Myungsoo.
" Kami akan pindah ke rumah baru kami. Jagalah dirimu disini! Jangan biarkan mereka menghisap darahmu sampai habis, araseo! " Ujar In Guk sambil mengelus-elus rambut Yura.

In Guk mencium kening Yura. Yura sedikit terkejut dengan perlakuan In Guk padanya dan terdiam menerimanya. Soo Hyun hanya menatap datar adegan itu, Kyuhyun memalingkan wajahnya, Joong Ki mengeluarkan smirknya, Dasom membelalakan matanya, sedangkan Myungsoo mengepalkan tangannya. In Guk melepaskan ciumannya lalu menyuruh Dasom agar masuk ke mobil. Mobil In Guk dan Dasom telah melaju dengan cepat meninggalkan rumah. Myungsoo masuk ke rumahnya kembali, Kyuhyun menghilang entah kemana, dan Soo Hyun pergi ke taman belakang rumah untuk membaca buku barunya. Kini hanya ada Yura dan Joong Ki di halaman rumah. Joong Ki menyuruh Yura untuk masuk ke mobil.

Sepanjang perjalanan, Yura terdiam menahan rasa takutnya. Diam-diam Joong Ki melirik Yura melalui kaca spion mobilnya. Akhirnya mereka tiba di taman hiburan. Yura tersenyum melihat pemandangan taman hiburan itu. Hanya ada cahaya yang terpancar dari sinar rembulan dan lampu-lampu dari tiap wahana. Joong Ki membukakan pintu mobil sambil mengulurkan tangannya pada Yura. Yura menggapai uluran tangan Joong Ki. Merasakan sentuhan dan melihat senyuman Yura, membuat Joong Ki terdiam. Tiba-tiba dadanya terasa sakit. Joong Ki memegang dadanya dengan tangan lainnya. Yura menjadi panik melihat kondisi Joong Ki.
“ Neo gwaenchana, Joong Ki-ssi?”
“ Nan gwaenchana. Kau ingin menaiki wahana apa?”
“ Aku ingin bermain sky.”
“ Araseo. Kajja!”

Joong Ki menarik tangan Yura agar mengikutinya. Kini mereka berada di lapangan sky. Yura bermain sky dengan cepatnya sambil meneriaki Joong Ki agar menyusulnya. Joong Ki pun mengejar Yura. Mereka bermain sambil berdansa. Bahkan mereka menjadi tontonan pengunjung lainnya. Tarian Yura membuat pengunjung terpukau. Begitu pun dengan Joong Ki. Tanpa latihan, mereka menari seperti penari profesional. Tarian mereka berakhir dengan saling memeluk. Detik itu juga, mereka mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari pengunjung lainnya. Merasa malu, Yura menyembunyikan wajahnya pada dada Joong Ki. Sedangkan Joong Ki melambaikan tangannya sambil tersenyum.
“ Sampai kapan kau akan memelukku?”
“ Apakah mereka sudah pergi?”
“ Aigoo, seharusnya kau tak perlu malu seperti ini. Apakah kau tahu? Tarianmu begitu menggodaku. Darimana kau belajar tarian seperti tadi?”
“ Bisakah kau tidak mengatakan hal vulgar padaku? Aku adalah seorang penari ballet.”

Yura menundukan kepalanya. Yura teringatkan saat dirinya masih belajar menari ballet sebelum terjebak ke dalam keluarga vampire. Hampir 3 bulan, Yura tidak menari lagi karena di kurung oleh keluarga vampire itu. Joong Ki memperhatikan Yura. Ingin sekali Joong Ki menembus pikiran Yura. Namun nihil, tak berhasil. Selama tinggal bersama keluarga vampire, ternyata Yura sedikit demi sedikit menahan dan mengendalikan pikirannya agar para vampire tak bisa membacanya.
“ Apakah kau ingin menari ballet lagi?”

Yura mengangkat kepalanya mendengar pertanyaan Joong Ki. “ Apakah aku bisa?”
“ Tentu saja. Aku akan bicara pada mereka.”

Yura memeluk erat Joong Ki saking senangnya.” Gomawo, Joong Ki oppa.”

Mendengar Yura memanggilnya oppa, tiba-tiba jantung Joong Ki berdetak sangat cepat. Joong Ki mengernyitkan keningnya tak mengerti. “ Apakah aku tak salah mendengarnya? Kau memanggilku, oppa.”
“ Waeyo? Kau tidak ingin aku memanggilmu seperti itu? Apakah kau tau? Ballet adalah segalanya untukku setelah kepergian kedua orang tuaku. Geunde, mengapa jantungmu berdetak sangat cepat? Bahkan aku bisa mendengarnya. Setahuku jantung para vampire tidak berdetak seperti jantung Myungsoo-ssi.”
“ Kau banyak bicara. Apakah aku perlu membungkam mulutmu dengan gigitanku?”

Yura bergegas melepaskan pelukannya lalu bermain sky kembali. Permainan Yura sangat cepat hingga membuat Joong Ki menganga tak percaya. Tak hanya itu, Yura sering kali menoleh ke arah Joong Ki sambil menjulurkan lidahnya. Joong Ki pun mengejar Yura sambil berteriak akan menghukumnya jika berhasil menangkapnya. Sedangkan Yura terus bermain untuk menjauhi Joong Ki.

Tanpa mereka sadari, Myungsoo mengawasi dari kejauhan. Myungsoo mengepalkan tangannya. Tiba-tiba Jiyeon muncul tepat disamping Myungsoo. Namun, Myungsoo tak menyadari kehadiran Jiyeon. Pandangan Myungsoo terfokuskan pada Joong Ki dan Yura. Jiyeon mengikuti arah tatapan Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apakah kau seorang penguntit? Mengapa kau mengikuti mereka? Seharusnya kau berkencan dengan kekasihmu itu.”

Myungsoo terkejut bukan main ketika melihat Jiyeon berada disampingnya dengan senyum mengejeknya. Merasa ketahuan, Myungsoo mengalihkan pandangannya. “ Yak, kau mengejutkanku.”
“ Kau menyukainya, bukan? Kau menyukainya lebih dari sekedar mangsa.”
“ Sepertinya kau suka sekali ikut campur dalam urusan orang lain. Sebaiknya kau mengurusi Kyuhyun saja.”

Mendengar jawaban Myungsoo yang mengelaknya, membuat Jiyeon membelalakan matanya. Terlebih lagi Myungsoo membawa nama Kyuhyun dalam pembicaraan mereka. “ Yak, mengapa kau menyebutkan namanya? Apakah kau tahu? Dari semua saudaramu, hanya dirimu lah yang memiliki kekuatan istimewa. Kau memiliki semua kekuatan yang dimiliki oleh saudaramu. Geunde, kau menyembunyikannya. Karena kau tak ingin menjadi pemimpin di keluargamu. Geunde, kau bisa menguasai semua kekuatan itu dengan bantuan seseorang.”

Myungsoo menatap tajam pada Jiyeon. Selama ini Myungsoo berhasil menyembunyikan kekuatannya. Namun, ternyata Jiyeon diam-diam menyelidikinya. “ Mwo? Bussunsuriya? Darimana kau mengetahuinya? Siapa yang dapat membantuku?”
“ Aku mengetahuinya saat kau bertengkar dengan Haeryung. Aku dapat merasakan kekuatan yang kau keluarkan saat itu. Orang yang bisa membantumu adalah istrimu. Aku tahu Haeryung bukanlah calon istrimu. Karena Haeryung tidak memiliki cincin yang sama denganmu.”
“ Sepertinya kau terlalu ikut campur dalam urusanku, Jiyeon. Aku tak membutuhkan semua itu.”

Myungsoo pergi berlalu meninggalkan Jiyeon yang masih tercengang mendengar ucapannya. Jiyeon menggelengkan kepalanya sambil melihat kepergian Myungsoo. Jiyeon pun melihat ke arah Joong Ki dan Yura. Terlihat Joong Ki dan Yura selesai bermain sky. Joong Ki dan Yura berjalan keluar. Jiyeon yang melihat Joong Ki dan Yura berjalan ke arahnya menjadi panik. Jiyeon mencari tempat persembunyian untuknya. Setelah mendapatkannya, Jiyeon bersembunyi. Tiba-tiba Joong Ki menghentikan langkahnya. Membuat Yura pun menghentikan langkahnya.
“ Waeyo?” Tanya Yura.
“ Kita kedatangan tamu.” Ujar Joong Ki pada Yura. “ Aku tahu kau mengikuti kami. Keluarlah! Apakah aku perlu menarikmu?” Teriak Joong Ki sambil mengeluarkan smirknya.

Merasa ketahuan, Jiyeon memukul pelan kepalanya. Kali ini tamat sudah riwayat Jiyeon. Jiyeon keluar dari tempat persembunyiannya sambil tersenyum kaku. Yura membelalakan matanya tak percaya ketika melihat Jiyeon. Sedangkan Joong Ki menatap tajam pada Jiyeon. “ Aku tidak mengikuti kalian. Geunyang, aku hanya kebetulan lewat saja.” Elak Jiyeon.
“ Geure, kalau begitu. Silahkan lanjutkan perjalananmu!” Titah Joong Ki.
“ Mengapa kau mengusir Jiyeon, oppa?” Tanya Yura tak mengerti.
“ Mwo? Oppa? Sejak kapan? Apakah kalian berpacaran?” Tanya Jiyeon sambil membelalakan matanya.
“ Aniyo….” Panik Yura.
“ Nde, kami berpacaran. Apakah kau puas? Kau telah mengganggu acara kencan kami.” Sela Joong Ki, Yura menatap Joong Ki penuh tanya, sedangkan Jiyeon memukul kepalanya lagi mendengar jawaban Joong Ki.
“Geure, sepertinya aku harus pulang sekarang. Silahkan lanjutkan kencan kalian! Mianhae.” Sesal Jiyeon lalu menghilang begitu saja.
“ Apa yang kau bicarakan, oppa? Bagaimana kalau Jiyeon salah paham pada kita?” Panik Yura.
“ Biarkanlah! Dia memang harus diberi pelajaran karena telah mengikutiku. Geure, apa wahana selanjutnya?” Tanya Joong Ki.
“ Aku ingin foto bersamamu, oppa. Geunde, jangan tunjukan mata merah dan taringmu seperti Jiyeon! Aku merasa aneh dengan gaya foto Jiyeon. Dia benar-benar menganggap mata merah dan taringnya adalah karya seni.” Ujar Yura.
“ Araseo. Kajja!” Ajak Joong Ki.

Joong Ki dan Yura pergi ke studio foto box. Mereka memilih background untuk fotonya lalu mulai berfoto. Terlihat Joong Ki merangkul bahu Yura, mencubit wajah Yura, dan mencium wajah Yura. Yura ingin foto ulang karena Joong Ki berani sekali mencium wajahnya. Namun, Joong Ki malah menekan tombol cetak. Yura melihat hasil foto itu sambil tersenyum. Sedangkan Joong Ki malah menjaili Yura dengan mencium wajah Yura berkali-kali.
“ Bukankah itu adalah Joong Ki oppa?” Ujar seseorang disana.

Joong Ki dan Yura menghentikan langkahnya untuk melihat orang itu. Betapa terkejutnya Joong Ki melihat penggemarnya sedang berkumpul dibelakangnya. Yura yang mengetahui hal itu menjadi panik. Joong Ki menarik tangan Yura lalu berlari menjauhi kerumunan penggemarnya itu. Sesekali Joong Ki menoleh ke belakang. Dan benar saja penggemarnya masih mengejarnya. Yura terlihat kelelahan sekali. Bahkan hampir terjatuh. Joong Ki yang menyadarinya menggendong tubuh Yura lalu berlari menggunakan kekuatannya. Yura mengalungkan lengannya pada leher Joong Ki. Joong Ki fokus melihat ke arah depan. Sedangkan Yura menelusuri wajah Joong Ki dari mata, hidung, hingga bibirnya. Yura begitu terpesona dengan wajah Joong Ki. Tak heran Joong Ki memiliki banyak penggemar karena wajah tampannya itu.
“ Apakah aku begitu tampan?”

Yura tercengang mendengar pertanyaan Joong Ki. Karena begitu mengagumi wajah Joong Ki, Yura lupa untuk mengendalikan pikirannya. Joong Ki menurunkannya di dalam gang sempit. Lengan Yura masih mengalung pada leher Joong Ki. Joong Ki menghimpit tubuh Yura hingga juniornya menyentuh miss V Yura dibalik celananya. Yura menarik nafasnya. Sedangkan Joong Ki menatap wajah Yura. Yura mengangkat kepalanya. Joong Ki dan Yura saling menatap. Joong Ki mendekatkan wajahnya perlahan-lahan. Yura memejamkan matanya. Detik itu juga, Joong Ki mencium dan melumat bibir Yura. Yura pun tergiur membalas ciuman Joong Ki. Joong Ki melumat bibir atas dan bawah Yura bergantian. Begitupun dengan Yura. Akhirnya Joong Ki melepaskan ciumannya. Terlihat Yura menarik nafas akibat ciuman panas mereka. Joong Ki membelai leher Yura dengan tangannya. Yura melihat Joong Ki mengeluarkan taringnya. Dengan sekali gigitan, Joong Ki menghisap darah Yura. Yura memeluk erat Joong Ki untuk menahan rasa sakitnya sambil memejam matanya.
“ Mashita. Darahmu benar-benar langka, Yura. Darahmu membuatku bergairah.” Gumam Joong Ki disela hisapannya. Merasa tak mendapatkan respon, Joong Ki menatap wajah Yura. Wajah Yura terlihat sangat pucat. Joong Ki menepuk pelan wajah Yura. Namun, Yura tak bergerak sama sekali. “ Jeongmal mianhae. Aku telah membuatmu pingsan. Neomu yoeputta, Yura.” Bisik Joong Ki lalu mengigit leher Yura lagi.
-o0o-

Yura terbangun dari tidurnya. Lagi-lagi pemandangan yang dilihat oleh Yura pertama kali adalah kamarnya sendiri. Yura melihat Joong Ki sedang duduk disampingnya. Terlihat Joong Ki sedang memegang sebuah pigura.
“ Kau sudah bangun? Lihatlah! Kau begitu manis dalam foto ini.”
“ Berapa lama aku tertidur?”
“ Satu hari. Mian. Aku menghisapnya terlalu banyak. Ah, ini ada susu dan makanan untuk menambah darahmu. Apakah aku perlu menyuapimu?”
“ Aniyo. Bisakah kau tinggalkan aku sendiri?”
“ Wae? Apakah aku menyakitimu?”
“ Aniyo. Geunyang, aku ingin istirahat.”
“ Geure, istirahatlah!”

Joong Ki mengecup kening Yura lalu keluar dari kamar. Yura memegang keningnya perlahan-lahan sambil mengingat momen antara dirinya dan Joong Ki di taman hiburan. Yura benar-benar terpesona oleh wajah Joong Ki dan terharu akan sikap Joong Ki yang menyelamatkannya. Namun, Yura merasa kecewa saat Joong Ki menghisap darahnya. Yura merasa seperti yeoja babo yang rela menyerahkan darahnya pada para vampire menawan itu.

Yura tak menyentuh makanan yang diberikan oleh Joong Ki. Kakinya beranjak melangkah dari ranjang. Tangannya terulur membuka jendela kamarnya. Saat itu sedang hujan deras. Bahkan terdengar suara petir yang begitu kerasnya. Tanpa sengaja, matanya melihat seorang yeoja mengenakan gaun berwarna hitam sedang berdiri di samping taman. Yeoja itu menoleh dan menatap tajam padanya. Detik itu juga, dadanya terasa sakit bukan main. Yeoja itu berjalan pelan menelusuri taman. Merasa ditarik, kakinya melangkah menghampiri yeoja itu. Terlihat sebuah pintu rahasia di dalam taman itu. Tangannya membuka pintu itu perlahan-lahan. Tiba-tiba pancaran cahaya muncul mengenai matanya.

Yura terus melangkah sambil menutupi wajahnya dengan tangannya. Tiba-tiba terdengar suara canda tawa. Yura membuka matanya perlahan-lahan. Betapa terkejutnya Yura melihat suasana kediaman vampire yang berbeda. Suasana yang begitu damai dan tentram. Yura melihat Myungsoo, Soo Hyun, In Guk, Joong Ki, dan Kyuhyun sewaktu kecil. Terlihat Myungsoo dan Soo Hyun sedang berlarian menelusuri taman, In Guk yang sedang berbaring di rumput sambil mendengarkan musik, Joong Ki yang sedang duduk dikelilingi oleh para yeoja, dan Kyuhyun yang sedang menyanyi. Yura berdiri tepat diantara Myungsoo dan Soo Hyun. Namun, Yura merasa aneh karena Myungsoo dan Soo Hyun tak menyadari kehadirannya. Bahkan Myungsoo dan Soo Hyun berlarian menembus tubuh Yura.

Yura melanjutkan langkahnya lagi dengan tatapan bingungnya. Kini Yura melihat Soo Hyun sedang membaca buku di ruang kerjanya. Terlihat seorang yeoja yang mengenakan gaun berwarna hitam itu. Yeoja itu memarahi Soo Hyun. Soo Hyun hanya diam saja sambil membaca bukunya. Yang membuat Yura terkejut ketika melihat yeoja itu memukul punggung Soo Hyun. Yura berteriak sangat kencang agar yeoja itu tidak memukul Soo Hyun lagi. Namun nihil, suaranya seperti hembusan angin yang berlalu begitu saja. Tiba-tiba Yura berada di depan sebuah danau. Terlihat Myungsoo sedang tenggelam. Sedangkan yeoja itu hanya memandangi Myungsoo di permukaan. Myungsoo meminta pertolongan pada yeoja itu. Namun, yeoja itu mengabaikannya lalu pergi begitu saja. Yura berlari menghampiri Myungsoo untuk membantunya. Yura berteriak agar Myungsoo memegang tangannya. Namun, Myungsoo tak mendengarnya. Myungsoo terus meminta pertolongan. Tiba-tiba sosok Haeryung kecil muncul. Haeryung terjun ke danau lalu menyelamatkan Myungsoo. Bahkan Haeryung memberikan nafas buatan pada Myungsoo. Myungsoo yang baru sadar langsung memeluk Haeryung. Yura terduduk lemas menyaksikan adegan itu.

Tiba-tiba Yura berada di sebuah kamar. Terlihat yeoja yang mengenakan gaun berwarna kuning sedang tidur di ranjang. Pintu kamar terbuka perlahan-lahan. Muncul lah sosok namja yang menyeramkan. Namja itu mengeluarkan smirknya sambil berjalan menghampiri yeoja itu. Namja itu merobek gaun yeoja itu. Yeoja itu terbangun sambil meronta meminta pertolongan. Namun nihil, tak ada orang lain di kamar itu. Yura melihat sebuah tongkat di dekat lemari. Yura berusaha mengambil tongkat itu. Namun, tak berhasil tangannya menembus tongkat itu. Yura menjadi panik karena namja itu memperkosa yeoja itu tepat dihadapannya. Yura berlari menghampiri namja itu untuk memukulnya. Namun, lagi-lagi gagal. Tangan Yura menembus tubuh namja itu. Terdengar suara petir yang begitu kerasnya. Yura melihat sosok Kyuhyun dibalik pantulan cermin. Terlihat Kyuhyun menatap nanar kejadian itu. Kyuhyun terduduk lemas tak berdaya dengan matanya yang berkaca-kaca menahan tangis. Yeoja itu menangis sambil melihat ke arah Kyuhyun. Yeoja itu memberikan kode agar Kyuhyun pergi dari sana. Namun, Kyuhyun terdiam dengan pandangan kosongnya. Yura berlari menghampiri Kyuhyun. Yura berusaha untuk menutup mata Kyuhyun dengan tangannya. Namun, gagal lagi. Namja itu menyadari kehadiran Kyuhyun. Namja itu melihat ke arah pintu. Dengan satu lirikan, pintu kamar tertutup dan terkunci dengan sendirinya. Kyuhyun yang berada di depan pintu langsung pingsan seketika. Yura menutup mulutnya dengan kedua tangannya sambil menahan tangisnya.



TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!






Tidak ada komentar: