Kamis, 28 Agustus 2014

[SERIES] Are You Crazy? Part 3

[SERIES] Are You Crazy? Part 3
Title                 : Are You Crazy? Part 3
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance and School Life
Main Cast        : Kim Soo Hyun and Kim Ji Won
Other Cast       : Cho kyuhyun, Lee Donghae, Kim Myung Soo aka L , Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Choi Sulli, Krystal Jung, Park Jiyeon, Bae Suzy, Kim Dasom, Jessica Jung


Part 1   Part 2

Preview

“ Yak, mengapa kau tak bilang padaku bahwa Suzy adalah calon tunanganmu? Apakah kau tahu? Ketika dia memelukku dari belakang, tubuhku merinding seketika. Aigo, mimpi apakah aku hingga dipeluk oleh seorang yeoja seperti itu?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Mian, seharusnya kau bertanya padaku terlebih dahulu.” Kata Soo Hyun.

“ Geunde, siapakah yeoja tadi? Apakah kau memanfaatkan tubuhku agar bisa berduaan dengan yeoja itu?” Tanya Ji Won penuh selidik.
“ Yeoja itu adalah mantan kekasihku. Namanya adalah Park Jiyeon. Jadi mulai sekarang kau harus memanggilnya, Jiyeon. Geunde, kau tak boleh menampakkan tubuhku didepannya lagi.” Kata Soo Hyun.
“ Wae?” Tanya Ji Won.
“ Aku tak ingin membuatnya terluka karena melihatku.” Kata Soo Hyun.
“ Arra. Ternyata kau bukanlah namja dingin yang ku pikirkan sebelumnya. Geunde diantara Kyuhyun, Donghae dan L , siapakah namja diantara mereka yang paling mengenalmu?” Tanya Ji Won.
“ Hmm… L . Wae?” Tanya Soo Hyun.
“ Ah, sepertinya aku harus berhati-hati padanya.” Kata Ji Won.

Next

“ Geunde, apakah kau tak mempunyai chingu lainnya selain Krystal?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo. Apakah kau lupa bahwa dulu aku adalah seorang yeoja culun dan kutu buku sebelum jiwamu masuk ke tubuhku. Geunde, aku tak percaya bahwa aku adalah yeoja secantik ini.” Kata Ji Won sambil memperhatikan tubuh Soo Hyun.
“ MWO? Percaya diri sekali. Kajja!” Ajak Soo Hyun.
“ Oedi?” Tanya Ji Won.
“ Bukankah kau bilang ingin menemui neo omma?” Tanya Soo Hyun.
“ Kajja!” Ajak Ji Won dengan semangatnya sambil merangkul tangan Soo Hyun.
“ Yak, lepaskan tanganmu! Apakah kau tidak lihat sekelilingmu? Mereka memperhatikan kita dari tadi.” Bisik Soo Hyun sambil melepaskan tangan Ji Won.
“ Arra. Lagipula yang malu itu bukan diriku tapi dirimu. Karena tubuhmu inilah yang memulainya.” Bisik Ji Won sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ MWO? NEO MICHEOSSOE?” kata Soo Hyun tak percaya.
“ Kajja, kita akan terlambat! Aku tak sabar ingin menemui omma.” Kata Ji Won.

Mereka pun pergi ke restoran. Setibanya disana, mereka langsung menyapa omma Ji Won. Namun, omma Ji Won membelalakan matanya ketika melihat mereka.
“ Yak, apakah kau ingin memperkenalkan neo namjachingu? Aish yeoja ini. Bukankah omma bilang bahwa kau tak boleh berpacaran hingga kau sudah kerja. Aigo, kau akan jadi apa nantinya bila sudah pacaran seperti ini. Bukankah omma pernah bilang padamu bahwa semua namja itu berengsek.” Teriak omma Ji Won sambil memukul Soo Hyun sedangkan Ji Won tertawa kecil.
“ Yak, mengapa kau hanya diam saja? Apakah kau ingin tubuhmu ini memar semua?” Teriak Soo Hyun tak terima.
“ MWO? TUBUHMU? NEO? Apakah kau telah memberikan tubuhmu ini pada namja itu? Aish jinja, mengapa anakku berkelakuan buruk seperti ini?” Tanya omma Ji Won tak terima sambil memukuli Soo Hyun.

“ Jebal, bantu aku!” Pikir Soo Hyun sambil melihat Ji Won dengan menunjukan wajah memelasnya.

“ Otte? Apakah rasanya sangat sakit? Aigo, jika aku berada ditubuhmu seperti ini maka aku tak perlu mendapatkan pukulan dari omma. Gomawo, Soo Hyun. Aku sangat menikmati pertunjukan ini.” Pikir Ji Won sambil menahan tawanya.

“ Aish jinja, omma. Bukan begitu maksudku. Tubuhku bisa memar semua karena pukulanmu ini.” Elak Soo Hyun sambil memelas.
“ Jeongmal mianhaeyo ahjumma bila kedatangan saya membuat anda salah paham. Saya adalah chingu Ji Won. Saya berkunjung kesini karena Ji Won bilang bahwa jjangmyeon disini sangat enak. Saya ingin mencobanya.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ MWO? Aish yeoja ini. Mengapa kau tak bilang dari tadi bahwa dia adalah neo chingu?” Tanya omma Ji Won tak terima.
“ MWO? Bahkan omma tak membiarkanku untuk mengucapkan sepatah kata apapun.” Elak Soo Hyun.
“ Chankaman, nde! Saya akan membuatkannya untukmu.” Kata omma Ji Won lalu pergi ke dapur.
 “ Otte? Apakah rasanya sangat sakit dipukuli oleh omma?” Tanya Ji Won sambil tertawa.
“ Yak, apakah kau menikmatinya? Rasanya memang sakit. Geunde, tubuh ini adalah milikmu. Jadi, aku tak mempunyai kerugian apapun.” Kata Soo Hyun tak terima.
“ Aish jinja.” Kata Ji Won.
“ Geunde, apakah ini sebabnya kau tak mempunyai chingu namja?” Tanya Soo Hyun.
“ Ani. Aku memang tak tertarik pada namja.” Kata Ji Won.
“ MWO? BUSSUNSURIYA? Apakah maksudmu kau menyukai yeoja? Geunde, kau adalah yeoja. Ommo, neo micheosseo?” Tanya Soo Hyun dengan terkejut.
“ Aish namja ini. Ani. Geunde, aku tak tertarik mengenal namja saat ini. Targetku adalah mendapatkan beasiswa untuk kuliahku nanti.” Kata Ji Won.
“ Aku bisa membantumu untuk masuk ke universitas yang kau inginkan. Apakah kau ingin masuk ke univeritas Dongguk, Anyang, Sungkyukwan, atau Jonggang? Hal itu bagiku sangat mudah.” Tawar Soo Hyun.
“ Yak, bussunsuriya? Apakah kepintaran bisa dibeli dengan uang? Apakah uang adalah segalanya di dunia ini bahkan neo chingu mengancam seongseonim Kim dengan jabatan yang mereka miliki. Apakah seperti itu sifat dari anak konglomerat yang selalu memamerkan kekayaan dan jabatan mereka? Aku akui bahwa saat ini aku membutuhkan uang. Geunde, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Meskipun aku adalah keluarga miskin, tapi aku sangat bahagia bisa hidup bersama omma.” Kata Ji Won tak terima.
“ Jjangmyeon sudah siap! Silahkan dinikmati, nde! Geunde, siapakah namamu?” Tanya omma Ji Won.

“ Dia benar sekali. Uang tak bisa membeli kebahagian. Meskipun aku memiliki banyak uang. Namun, aku tak bisa memiliki Jiyeon agar tetap berada disisiku.” Pikir Soo Hyun.

“ Mianhaeyo karena saya belum sempat untuk memperkenalkan diri. Joneun Kim Soo Hyun imnida. Ahjumma, aku akan makan sekarang.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Aigo, kau tampan sekali. Nde, silahkan! Bila kau menginginkan sesuatu maka mintalah pada Ji Won, nde.” Kata omma Ji Won.
“ Nde, ahjumma.” Kata Ji Won lalu makan jjangmyeon itu.
“ Bila kau menginginkan sesuatu maka panggillah aku! Aku akan membantu neo omma.” Kata Soo Hyun sambil berdiri dan pergi ke dapur.

“ Apakah dia tidak kelelahan? Padahal aku sangat lelah sekali dulu bahkan aku berpura-pura tegar dihadapan omma. Geunde, mengapa dia sama sekali tak mengeluh? Padahal selama ini aku telah hidup enak di rumahnya. Aku harus membantunya setelah ini.” Pikir Ji Won sambil memakan jjangmyeon.

Setelah makan, Ji Won bergegas pergi ke dapur dan membantu Soo Hyun. Soo Hyun bahkan ommanya telah melarang, namun dia bersikeras untuk membantu mereka hingga mereka pasrah dan membiarkannya. Omma Ji Won tersenyum ketika melihat mereka membantunya.
“ Aigo, lihatlah! Wajah tampanmu menjadi pudar karena membantu kami. Gomawo.” Kata omma Ji Won sambil memberikan handuk kecil pada Ji Won.
“ Wajah tampanku tak mungkin pudar karena wajahku ini sangat permanen. Ahjumma, apakah boleh saya membantu anda lagi lain hari?” Tanya Ji Won.
“ MWO? Apakah kau membantu kami karena kau menyukai Ji Won?” Goda omma Ji Won.
“ Aniyo. Geunyang, kami adalah chingu. Saya senang sekali membantu kalian.” Elak Ji Won.
“ Araseo. Geunde, aku tak bisa memberimu upah. Aku akan memberikan jjangmyeon padamu secara gratis. Otte?” Tanya omma Ji Won.
“ Of course, Deal!” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Ahjumma masuk ke dalam, nde!” Kata omma Ji Won lalu masuk ke restorannya kembali.
“ Apakah mereka sudah menjemputmu?” Tanya Soo Hyun.
“ Nde, mereka sudah menunggu di halte. Kalau begitu, aku pergi sekarang! Annyeong, Soo Hyun.” Pamit Ji Won lalu pergi meninggalkan Soo Hyun.
“ Hati-hati di jalan.” Teriak Soo Hyun sedangkan Ji Won tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Tanpa terasa hari telah berlalu. Soo Hyun dan Ji Won pergi ke sekolah mereka. Setibanya di sekolah, mereka berpapasan ketika di gerbang. Mereka hanya saling diam, meskipun jalan bersama. Mereka melihat kerumunan siswa didepan papan pengumuman. Mereka pun tertarik dan mendekati kerumunan itu. Soo Hyun membelalakan matanya karena dia menjadi perwakilan dalam olimpiade matematika sedangkan Ji Won tersenyum karena dia akan menjadi model dalam iklan kecantikan.
“ Wae?” Tanya Ji Won.
“ Sejak kapan aku ahli dalam matematika? Mengapa aku menjadi perwakilan sekolah kita ini?” Tanya Soo Hyun tak mengerti.
“ Seharusnya kau bangga karena mewakili sekolah kita dalam olimpiade ini. Lagipula yang mengikuti olimpiade itu adalah diriku. Mengapa kau yang menjadi panik seperti ini?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Ah, nde. Aku hampir lupa. Pantas saja itu karena dirimu. Fighting, Ji Won!” Kata Soo Hyun.
“ Yak, mengapa kau merasa lega seperti itu? Lihatlah! Apakah kau bisa menjadi model dalam iklan kecantikan?” Tanya Ji Won tak terima.
“ MWO? MODEL? IKLAN KECANTIKAN? Bussunsuriya? Aish jinja, sejak kapan kau menjadi model? Ottokke? Aku tak bisa. Aku ini adalah namja bukan yeoja.” Kata Soo Hyun tak terima.
“ Yak, pelankan suaramu! Apakah kau ingin mereka membicarakan kita seperti ahjumma di mall waktu itu? Aish jinja, sepertinya aku harus mengajarimu. Kajja, kita pergi ke kelas!” Bisik Ji Won sambil menutup mulut Soo Hyun dengan tangannya lalu mereka pergi dari kerumunan itu.
“ Apakah mereka berpacaran? Geunde, akhir-akhir ini mereka terlihat selalu bersama-sama.” Tanya Kyuhyun.
“ Jiyeon, neo gwenchana?” Tanya Donghae.
“ Ah, nde. Nan gwenchana. Mereka terlihat serasi sekali bahkan Ji Won adalah yeoja yang baik.” Kata Jiyeon.
“ Apakah kau mengenal Ji Won?” Tanya Donghae.
“ Dia adalah yeoja yang selalu berangkat bersamaku di bus.” Kata Jiyeon.
“ Apakah pengumuman ini tidak salah? Soo Hyun mewakili sekolah kita dalam olimpiade. Ommo, bahkan Ji Won menjadi model dalam iklan kecantikan.” Kata Kyuhyun dengan terkejut.

“ Ada yang aneh dengan mereka berdua. Soo Hyun bicara seolah-olah bahwa dia adalah Ji Won dan begitupun Ji Won selalu bicara seolah-olah Soo Hyun. Soo Hyun yang ku kenal sekarang seperti orang lain. Dia tidak seperti Soo Hyun biasanya. Geunde, tadi Ji Won bilang bahwa dia adalah namja bukan yeoja. Padahal jelas-jelas bahwa dia adalah yeoja. Ommo, apakah jiwa mereka tertukar? Geunde, apakah itu masih mungkin terjadi di jaman modern seperti ini? Ah, molla. Apa yang ku pikirkan? Aku harus menyelidiki mereka lagi.” Pikir L .

Hari demi hari Ji Won lewati dengan mempelajari soal-soal matematika untuk olimpiadenya. Dia selalu berkunjung ke perpustakaan untuk mempelajarinya. Tak heran bagi Kyuhyun, Donghae dan L melihat dia selalu berkunjung ke perpustakaan. Karena bagi Soo Hyun perpustakaan adalah tempat yang paling aman untuk dirinya. Namun berbeda dengan Ji Won. Tujuan mereka adalah sama yaitu mengunjungi perpustakaan namun dengan motif yang berbeda. Soo Hyun pergi ke perpustakaan untuk istirahat karena dia sangat kelelahan menjalani hidup sebagai seorang Ji Won. Tanpa sengaja Soo Hyun melihat Ji Won sedang belajar, dia pun menghampirinya.
“ Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Apakah kau tidak bisa lihat? Aku sedang belajar untuk olimpiade lusa.” Kata Ji Won tanpa melihat Soo Hyun.
“ Apakah kau yakin dapat melakukannya? Apakah kau perlu bantuanku?” Tawar Soo Hyun.
“ Nde, aku yakin sekali. Geunde, apakah kau termasuk siswa yang pintar? Bukankah kau membeli kepintaran dengan uang yang kau miliki?” Tanya Ji Won tak percaya.
“ MWO? Apakah kau tak percaya padaku? Geure, kemarikan soal-soal itu! Aku akan mengerjakannya. Bila semua jawabanku benar maka kau harus menarik perkataanmu itu.” Tantang Soo Hyun.
“ Geure, deal!” Kata Ji Won sambil memberikan soal-soal itu.

Ji Won memperhatikan Soo Hyun yang sedang mengerjakan soal-soal itu. Ji Won pun memperhatikan jawabannya. Ji Won tersenyum ketika mengetahui bahwa semua jawaban yang Soo Hyun tulis benar semua tanpa ada kesalahan satupun. Tanpa mereka sadari Jiyeon memperhatikan mereka lalu keluar dari perpustakaan.
“ Wow, daebak. Aku masih tak percaya bahwa kau sepintar ini. Geure, aku akan menarik semua perkataanku bahwa kau memang siswa pintar. Aigo, sepertinya kau menjadi sainganku.” Puji Ji Won.
“ Aku harus pergi sekarang. Cha, belajarlah yang benar! Ini untukmu.” Kata Soo Hyun sambil memberikan permen pada Ji Won.
“ Yak, kau tak boleh membawa makanan disini!” Tolak Ji Won.
“ Mereka tidak akan mengetahuinya. Cha, makanlah! Fighting, Ji Won!” Kata Soo Hyun sedangkan Ji Won menerima permen itu.
“ Geunde, apakah kau akan menemaniku dalam olimpiade itu?” Tanya Ji Won.
“ Apakah kau mengharapkanku untuk datang dan menemanimu?” Tanya Soo Hyun.
“ Ah, aniyo. Lupakanlah!” Kata Ji Won.
“ Geure, kita berangkat bersama. Aku akan menunggumu didepan gerbang lusa.” Kata Soo Hyun sambil tersenyum lalu keluar dari perpustakaan sedangkan Ji Won tersenyum lalu memakan permen itu.

“ Aku rasa, aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Saranghae, Soo Hyun.” Batin Ji Won.

“ Mengapa aku mengatakan bahwa aku akan menemaninya? Apakah aku mulai menyukainya. Ah, aniyo. Geunyang, aku memberinya motivasi saja. Itu semua ku lakukan demi diriku sendiri.” Batin Soo Hyun.

Hari yang dinantikan oleh Ji Won pun telah tiba. Kini Ji Won bersiap-siap untuk pergi ke tempat olimpiade itu. Soo Hyun telah menunggunya didepan gerbang. Ji Won menyuruh bodyguardnya untuk menghentikan mobilnya dan menyuruhnya masuk. Soo Hyun merasakan gerak-gerik aneh dari bodyguardnya. Namun dia berpura-pura tidak menyadarinya. Setibanya di tempat olimpiade, mereka turun dari mobil. Soo Hyun mengantarkan Ji Won hingga ke ruangannya.
“ Aku akan menunggumu didepan. Kau harus menang. Jangan membuat nama baikku menjadi buruk, araseo! Kau tidak melupakan siapa diriku sebenarnya, bukan?” Ancam Soo Hyun.
“ Araseo. Karena olimpiade seperti ini bukan pertama kalinya bagiku.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Fighting, Ji Won!” Kata Soo Hyun sambil memberikan permen pada Ji Won.
“ Arra. Geunde, aku selalu bertanya-tanya. Apakah permen ini adalah permen kesukaanmu?” Tanya Ji Won sambil menerima permen itu.
“ Ah, nde. Geunde, lebih tepatnya permen ini yang selalu membuat rasa bosanku hilang. Cha! Masuklah!” Titah Soo Hyun sambil mendorong pelan Ji Won untuk masuk ke ruangannya.

Selama olimpiade berlangsung, Soo Hyun pergi jalan-jalan di sekitar tempat itu. Tanpa sengaja matanya tertuju pada salah satu bodyguardnya yang sedang memegang beberapa lembar foto. Soo Hyun pun menghampirinya dengan pelan dan melihat foto-foto itu dari belakang lalu dia mengambilnya secara paksa.
“ Apakah kau ingin memberikan foto ini pada ahjumma itu?” Tanya Soo Hyun sambil mengeluarkan smirknya.
“ Yak, aish yeoja ini. Berikan foto ini padaku atau…” Kata bodyguard itu namun terpotong oleh perkataan Soo Hyun.
“ Atau? Apakah ahjumma itu telah mengetahuiku? Ah, jadi selama ini yang selalu melaporkan hal seperti ini pada ahjumma itu adalah kau termasuk dalam hal Jiyeon. Berapa upah yang ahjumma itu berikan padamu? Apakah aku perlu memberitahu Soo Hyun agar memecatmu? Aku yakin bila aku melaporkan hal ini pada Soo Hyun maka kau akan dipecat dan tak ada lagi posisimu sebagai bodyguard di keluarganya. Asal kau tahu saja, ahjumma itu tidak akan mempekerjakanmu lagi karena kau sudah tak berguna bila Soo Hyun mengetahui semua ini.” Ancam Soo Hyun.
“ Apakah kau sedang mengancamku?” Tanya bodyguard itu.
“ Ah, sepertinya begitu. Geunde, ini lebih bersifat penawaran. Aku akan memaafkanmu kali ini. Bila aku tahu bahwa kau memata-mataiku lagi maka aku tak segan-segan untuk mengatakannya pada Soo Hyun dan satu hal lagi. Bila aku mengetahui kalau ahjumma itu menghancurkan keluargaku seperti yang dia lakukan pada Jiyeon maka orang pertama yang ku salahkan adalah dirimu. Jadi, mohon kerjasamanya! Aku akan mengambil foto ini.” Kata Soo Hyun lalu pergi begitu saja sedangkan bodyguard itu terlihat kesal.

Akhirnya olimpiade itu selesai. Ji Won keluar dari ruangannya. Ji Won tersenyum karen Soo Hyun masih menunggunya dan membawa dua botol minuman. Soo Hyun berjalan menghampirinya dan memberikan satu botol minuman itu padanya.
“ Otte? Apakah soal-soal itu sangat susah?” Tanya Soo Hyun.
“ Ah, molla. Aku tak berani mengatakannya.” Kata Ji Won lalu minum minuman itu.
“ Geure, apapun hasilnya aku akan menerimanya dengan senang hati.” Kata Soo Hyun.
“ MWO? Yak, yang seharusnya mengatakan itu adalah diriku bukan dirimu karena aku yang mengerjakan soal-soal itu.” Kata Ji Won tak terima.
“ Arra. Geunde, kapan pengumumannya?” Tanya Soo Hyun.
“ Besok. Mereka akan mengirim hasilnya melalui email.” Kata Ji Won.
“ Kajja, kita pulang sekarang! Kau harus istirahat. Kau pasti lelah sekali.” Ajak Soo Hyun.
“ Nde.” Kata Ji Won.

Mereka pun pulang menggunakan mobil Soo Hyun. Ji Won sengaja mengantarkannya hingga rumahnya. Di sepanjang jalan Soo Hyun tiada hentinya menatap bodyguardnya itu sambil mengeluarkan smirknya sedangkan bodyguard itu selalu mengalihkan pandangannya. Akhirnya Soo Hyun tiba di rumah Ji Won. Dia pun keluar dari mobil lalu masuk ke rumahnya. Setelah itu, Ji Won pulang ke rumah Soo Hyun. Setibanya di rumah, Ji Won membelalakan matanya karena melihat Suzy dan omma Soo Hyun sedang makan malam. Dia pun menghampirinya dengan pelan.
“ Kau sudah pulang?” Tanya omma Soo Hyun.

“ Kau tak boleh menjawabnya, Ji Won. Kau harus acuh dan dingin seperti Soo Hyun. Mereka akan curiga bila aku menjawab pertanyaannya. Jeongmal mianhae, ahjumma. Aku harus mengabaikan tiap perkataanmu.” Pikir Ji Won.

“ Ommonim, apakah anda tahu? Soo Hyun mengikuti olimpiade matematika hari ini. Aku senang sekali karena dia menjadi perwakilan dari sekolah kami.” Kata Suzy.
“ Jeongmalyo? Apakah itu benar? Kapan pengumuman hasilnya?” Tanya omma Soo Hyun.
“ Besok.” Kata Ji Won lalu makan kembali.
“ Bila kau memenangkan olimpiade ini maka aku akan mempercepat proses pertunangan kalian.” Kata omma Soo Hyun sedangkan Ji Won yang mendengarnya terkejut.

“ Ottokke? Bila aku tahu seperti ini akhirnya, seharusnya aku tak mengikuti olimpiade itu. Apa yang harus ku katakan pada Soo Hyun?” Pikir Ji Won lalu berdiri dan meninggalkan ruang makan tanpa merubah ekspresi dinginnya.

“ Yak, Soo Hyun. Kau akan pergi kemana? Makan malam belum berakhir. Sampai kapan kau akan seperti itu?” Teriak omma Soo Hyun namun Ji Won mengabaikannya dan kembali ke kamarnya.





TBC

Tidak ada komentar: