[SERIES]
Are You Crazy? Part 3
Title : Are You Crazy? Part 3
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance and School Life
Main
Cast : Kim Soo Hyun and Kim Ji Won
Other Cast : Cho kyuhyun, Lee Donghae, Kim Myung Soo aka L , Jung
Yonghwa, Kang Min Hyuk, Choi Sulli, Krystal Jung, Park Jiyeon, Bae Suzy, Kim
Dasom, Jessica Jung
“ Yak, mengapa kau tak bilang padaku bahwa Suzy adalah calon
tunanganmu? Apakah kau tahu? Ketika dia memelukku dari belakang, tubuhku
merinding seketika. Aigo, mimpi apakah aku hingga dipeluk oleh seorang yeoja
seperti itu?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Mian, seharusnya kau bertanya padaku terlebih dahulu.” Kata
Soo Hyun.
“ Geunde, siapakah yeoja tadi? Apakah kau memanfaatkan tubuhku agar bisa berduaan dengan yeoja itu?” Tanya Ji Won penuh selidik.
“ Yeoja itu adalah mantan kekasihku. Namanya adalah Park
Jiyeon. Jadi mulai sekarang kau harus memanggilnya, Jiyeon. Geunde, kau tak
boleh menampakkan tubuhku didepannya lagi.” Kata Soo Hyun.
“ Wae?” Tanya Ji Won.
“ Aku tak ingin membuatnya terluka karena melihatku.” Kata
Soo Hyun.
“ Arra. Ternyata kau bukanlah namja dingin yang ku pikirkan
sebelumnya. Geunde diantara Kyuhyun, Donghae dan L , siapakah namja diantara
mereka yang paling mengenalmu?” Tanya Ji Won.
“ Hmm… L . Wae?” Tanya Soo Hyun.
“ Ah, sepertinya aku harus berhati-hati padanya.” Kata Ji
Won.
Next
“ Geunde, apakah kau tak mempunyai chingu lainnya selain
Krystal?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo. Apakah kau lupa bahwa dulu aku adalah seorang yeoja
culun dan kutu buku sebelum jiwamu masuk ke tubuhku. Geunde, aku tak percaya
bahwa aku adalah yeoja secantik ini.” Kata Ji Won sambil memperhatikan tubuh
Soo Hyun.
“ MWO? Percaya diri sekali. Kajja!” Ajak Soo Hyun.
“ Oedi?” Tanya Ji Won.
“ Bukankah kau bilang ingin menemui neo omma?” Tanya Soo
Hyun.
“ Kajja!” Ajak Ji Won dengan semangatnya sambil merangkul
tangan Soo Hyun.
“ Yak, lepaskan tanganmu! Apakah kau tidak lihat
sekelilingmu? Mereka memperhatikan kita dari tadi.” Bisik Soo Hyun sambil
melepaskan tangan Ji Won.
“ Arra. Lagipula yang malu itu bukan diriku tapi dirimu.
Karena tubuhmu inilah yang memulainya.” Bisik Ji Won sambil mengedipkan sebelah
matanya.
“ MWO? NEO MICHEOSSOE?” kata Soo Hyun tak percaya.
“ Kajja, kita akan terlambat! Aku tak sabar ingin menemui
omma.” Kata Ji Won.
Mereka pun pergi ke restoran. Setibanya disana, mereka
langsung menyapa omma Ji Won. Namun, omma Ji Won membelalakan matanya ketika
melihat mereka.
“ Yak, apakah kau ingin memperkenalkan neo namjachingu? Aish
yeoja ini. Bukankah omma bilang bahwa kau tak boleh berpacaran hingga kau sudah
kerja. Aigo, kau akan jadi apa nantinya bila sudah pacaran seperti ini.
Bukankah omma pernah bilang padamu bahwa semua namja itu berengsek.” Teriak
omma Ji Won sambil memukul Soo Hyun sedangkan Ji Won tertawa kecil.
“ Yak, mengapa kau hanya diam saja? Apakah kau ingin tubuhmu
ini memar semua?” Teriak Soo Hyun tak terima.
“ MWO? TUBUHMU? NEO? Apakah kau telah memberikan tubuhmu ini
pada namja itu? Aish jinja, mengapa anakku berkelakuan buruk seperti ini?”
Tanya omma Ji Won tak terima sambil memukuli Soo Hyun.
“ Jebal, bantu aku!”
Pikir Soo Hyun sambil melihat Ji Won dengan menunjukan wajah memelasnya.
“ Otte? Apakah rasanya
sangat sakit? Aigo, jika aku berada ditubuhmu seperti ini maka aku tak perlu
mendapatkan pukulan dari omma. Gomawo, Soo Hyun. Aku sangat menikmati
pertunjukan ini.” Pikir Ji Won sambil menahan tawanya.
“ Aish jinja, omma. Bukan begitu maksudku. Tubuhku bisa memar
semua karena pukulanmu ini.” Elak Soo Hyun sambil memelas.
“ Jeongmal mianhaeyo ahjumma bila kedatangan saya membuat
anda salah paham. Saya adalah chingu Ji Won. Saya berkunjung kesini karena Ji
Won bilang bahwa jjangmyeon disini sangat enak. Saya ingin mencobanya.” Kata Ji
Won sambil tersenyum.
“ MWO? Aish yeoja ini. Mengapa kau tak bilang dari tadi bahwa
dia adalah neo chingu?” Tanya omma Ji Won tak terima.
“ MWO? Bahkan omma tak membiarkanku untuk mengucapkan sepatah
kata apapun.” Elak Soo Hyun.
“ Chankaman, nde! Saya akan membuatkannya untukmu.” Kata omma
Ji Won lalu pergi ke dapur.
“ Otte? Apakah rasanya
sangat sakit dipukuli oleh omma?” Tanya Ji Won sambil tertawa.
“ Yak, apakah kau menikmatinya? Rasanya memang sakit. Geunde,
tubuh ini adalah milikmu. Jadi, aku tak mempunyai kerugian apapun.” Kata Soo
Hyun tak terima.
“ Aish jinja.” Kata Ji Won.
“ Geunde, apakah ini sebabnya kau tak mempunyai chingu
namja?” Tanya Soo Hyun.
“ Ani. Aku memang tak tertarik pada namja.” Kata Ji Won.
“ MWO? BUSSUNSURIYA? Apakah maksudmu kau menyukai yeoja?
Geunde, kau adalah yeoja. Ommo, neo micheosseo?” Tanya Soo Hyun dengan terkejut.
“ Aish namja ini. Ani. Geunde, aku tak tertarik mengenal
namja saat ini. Targetku adalah mendapatkan beasiswa untuk kuliahku nanti.”
Kata Ji Won.
“ Aku bisa membantumu untuk masuk ke universitas yang kau
inginkan. Apakah kau ingin masuk ke univeritas Dongguk, Anyang, Sungkyukwan,
atau Jonggang? Hal itu bagiku sangat mudah.” Tawar Soo Hyun.
“ Yak, bussunsuriya? Apakah kepintaran bisa dibeli dengan
uang? Apakah uang adalah segalanya di dunia ini bahkan neo chingu mengancam
seongseonim Kim dengan jabatan yang mereka miliki. Apakah seperti itu sifat
dari anak konglomerat yang selalu memamerkan kekayaan dan jabatan mereka? Aku
akui bahwa saat ini aku membutuhkan uang. Geunde, uang tak bisa membeli
kebahagiaan. Meskipun aku adalah keluarga miskin, tapi aku sangat bahagia bisa
hidup bersama omma.” Kata Ji Won tak terima.
“ Jjangmyeon sudah siap! Silahkan dinikmati, nde! Geunde,
siapakah namamu?” Tanya omma Ji Won.
“ Dia benar sekali.
Uang tak bisa membeli kebahagian. Meskipun aku memiliki banyak uang. Namun, aku
tak bisa memiliki Jiyeon agar tetap berada disisiku.” Pikir Soo Hyun.
“ Mianhaeyo karena saya belum sempat untuk memperkenalkan
diri. Joneun Kim Soo Hyun imnida. Ahjumma, aku akan makan sekarang.” Kata Ji
Won sambil tersenyum.
“ Aigo, kau tampan sekali. Nde, silahkan! Bila kau
menginginkan sesuatu maka mintalah pada Ji Won, nde.” Kata omma Ji Won.
“ Nde, ahjumma.” Kata Ji Won lalu makan jjangmyeon itu.
“ Bila kau menginginkan sesuatu maka panggillah aku! Aku akan
membantu neo omma.” Kata Soo Hyun sambil berdiri dan pergi ke dapur.
“ Apakah dia tidak
kelelahan? Padahal aku sangat lelah sekali dulu bahkan aku berpura-pura tegar
dihadapan omma. Geunde, mengapa dia sama sekali tak mengeluh? Padahal selama
ini aku telah hidup enak di rumahnya. Aku harus membantunya setelah ini.” Pikir
Ji Won sambil memakan jjangmyeon.
Setelah makan, Ji Won bergegas pergi ke dapur dan membantu
Soo Hyun. Soo Hyun bahkan ommanya telah melarang, namun dia bersikeras untuk
membantu mereka hingga mereka pasrah dan membiarkannya. Omma Ji Won tersenyum
ketika melihat mereka membantunya.
“ Aigo, lihatlah! Wajah tampanmu menjadi pudar karena
membantu kami. Gomawo.” Kata omma Ji Won sambil memberikan handuk kecil pada Ji
Won.
“ Wajah tampanku tak mungkin pudar karena wajahku ini sangat
permanen. Ahjumma, apakah boleh saya membantu anda lagi lain hari?” Tanya Ji
Won.
“ MWO? Apakah kau membantu kami karena kau menyukai Ji Won?” Goda
omma Ji Won.
“ Aniyo. Geunyang, kami adalah chingu. Saya senang sekali
membantu kalian.” Elak Ji Won.
“ Araseo. Geunde, aku tak bisa memberimu upah. Aku akan
memberikan jjangmyeon padamu secara gratis. Otte?” Tanya omma Ji Won.
“ Of course, Deal!” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Ahjumma masuk ke dalam, nde!” Kata omma Ji Won lalu masuk
ke restorannya kembali.
“ Apakah mereka sudah menjemputmu?” Tanya Soo Hyun.
“ Nde, mereka sudah menunggu di halte. Kalau begitu, aku
pergi sekarang! Annyeong, Soo Hyun.” Pamit Ji Won lalu pergi meninggalkan Soo
Hyun.
“ Hati-hati di jalan.” Teriak Soo Hyun sedangkan Ji Won
tersenyum sambil melambaikan tangannya.
Tanpa terasa hari telah berlalu. Soo Hyun dan Ji Won pergi ke
sekolah mereka. Setibanya di sekolah, mereka berpapasan ketika di gerbang. Mereka
hanya saling diam, meskipun jalan bersama. Mereka melihat kerumunan siswa
didepan papan pengumuman. Mereka pun tertarik dan mendekati kerumunan itu. Soo
Hyun membelalakan matanya karena dia menjadi perwakilan dalam olimpiade
matematika sedangkan Ji Won tersenyum karena dia akan menjadi model dalam iklan
kecantikan.
“ Wae?” Tanya Ji Won.
“ Sejak kapan aku ahli dalam matematika? Mengapa aku menjadi
perwakilan sekolah kita ini?” Tanya Soo Hyun tak mengerti.
“ Seharusnya kau bangga karena mewakili sekolah kita dalam
olimpiade ini. Lagipula yang mengikuti olimpiade itu adalah diriku. Mengapa kau
yang menjadi panik seperti ini?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Ah, nde. Aku hampir lupa. Pantas saja itu karena dirimu.
Fighting, Ji Won!” Kata Soo Hyun.
“ Yak, mengapa kau merasa lega seperti itu? Lihatlah! Apakah
kau bisa menjadi model dalam iklan kecantikan?” Tanya Ji Won tak terima.
“ MWO? MODEL? IKLAN KECANTIKAN? Bussunsuriya? Aish jinja,
sejak kapan kau menjadi model? Ottokke? Aku tak bisa. Aku ini adalah namja
bukan yeoja.” Kata Soo Hyun tak terima.
“ Yak, pelankan suaramu! Apakah kau ingin mereka membicarakan
kita seperti ahjumma di mall waktu itu? Aish jinja, sepertinya aku harus
mengajarimu. Kajja, kita pergi ke kelas!” Bisik Ji Won sambil menutup mulut Soo
Hyun dengan tangannya lalu mereka pergi dari kerumunan itu.
“ Apakah mereka berpacaran? Geunde, akhir-akhir ini mereka
terlihat selalu bersama-sama.” Tanya Kyuhyun.
“ Jiyeon, neo gwenchana?” Tanya Donghae.
“ Ah, nde. Nan gwenchana. Mereka terlihat serasi sekali
bahkan Ji Won adalah yeoja yang baik.” Kata Jiyeon.
“ Apakah kau mengenal Ji Won?” Tanya Donghae.
“ Dia adalah yeoja yang selalu berangkat bersamaku di bus.”
Kata Jiyeon.
“ Apakah pengumuman ini tidak salah? Soo Hyun mewakili sekolah
kita dalam olimpiade. Ommo, bahkan Ji Won menjadi model dalam iklan
kecantikan.” Kata Kyuhyun dengan terkejut.
“ Ada yang aneh dengan
mereka berdua. Soo Hyun bicara seolah-olah bahwa dia adalah Ji Won dan
begitupun Ji Won selalu bicara seolah-olah Soo Hyun. Soo Hyun yang ku kenal
sekarang seperti orang lain. Dia tidak seperti Soo Hyun biasanya. Geunde, tadi
Ji Won bilang bahwa dia adalah namja bukan yeoja. Padahal jelas-jelas bahwa dia
adalah yeoja. Ommo, apakah jiwa mereka tertukar? Geunde, apakah itu masih
mungkin terjadi di jaman modern seperti ini? Ah, molla. Apa yang ku pikirkan?
Aku harus menyelidiki mereka lagi.” Pikir L .
Hari demi hari Ji Won lewati dengan mempelajari soal-soal
matematika untuk olimpiadenya. Dia selalu berkunjung ke perpustakaan untuk
mempelajarinya. Tak heran bagi Kyuhyun, Donghae dan L melihat dia selalu
berkunjung ke perpustakaan. Karena bagi Soo Hyun perpustakaan adalah tempat
yang paling aman untuk dirinya. Namun berbeda dengan Ji Won. Tujuan mereka
adalah sama yaitu mengunjungi perpustakaan namun dengan motif yang berbeda. Soo
Hyun pergi ke perpustakaan untuk istirahat karena dia sangat kelelahan
menjalani hidup sebagai seorang Ji Won. Tanpa sengaja Soo Hyun melihat Ji Won
sedang belajar, dia pun menghampirinya.
“ Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Apakah kau tidak bisa lihat? Aku sedang belajar untuk
olimpiade lusa.” Kata Ji Won tanpa melihat Soo Hyun.
“ Apakah kau yakin dapat melakukannya? Apakah kau perlu
bantuanku?” Tawar Soo Hyun.
“ Nde, aku yakin sekali. Geunde, apakah kau termasuk siswa
yang pintar? Bukankah kau membeli kepintaran dengan uang yang kau miliki?”
Tanya Ji Won tak percaya.
“ MWO? Apakah kau tak percaya padaku? Geure, kemarikan
soal-soal itu! Aku akan mengerjakannya. Bila semua jawabanku benar maka kau
harus menarik perkataanmu itu.” Tantang Soo Hyun.
“ Geure, deal!” Kata Ji Won sambil memberikan soal-soal itu.
Ji Won memperhatikan Soo Hyun yang sedang mengerjakan
soal-soal itu. Ji Won pun memperhatikan jawabannya. Ji Won tersenyum ketika mengetahui
bahwa semua jawaban yang Soo Hyun tulis benar semua tanpa ada kesalahan
satupun. Tanpa mereka sadari Jiyeon memperhatikan mereka lalu keluar dari
perpustakaan.
“ Wow, daebak. Aku masih tak percaya bahwa kau sepintar ini.
Geure, aku akan menarik semua perkataanku bahwa kau memang siswa pintar. Aigo,
sepertinya kau menjadi sainganku.” Puji Ji Won.
“ Aku harus pergi sekarang. Cha, belajarlah yang benar! Ini
untukmu.” Kata Soo Hyun sambil memberikan permen pada Ji Won.
“ Yak, kau tak boleh membawa makanan disini!” Tolak Ji Won.
“ Mereka tidak akan mengetahuinya. Cha, makanlah! Fighting,
Ji Won!” Kata Soo Hyun sedangkan Ji Won menerima permen itu.
“ Geunde, apakah kau akan menemaniku dalam olimpiade itu?”
Tanya Ji Won.
“ Apakah kau mengharapkanku untuk datang dan menemanimu?”
Tanya Soo Hyun.
“ Ah, aniyo. Lupakanlah!” Kata Ji Won.
“ Geure, kita berangkat bersama. Aku akan menunggumu didepan
gerbang lusa.” Kata Soo Hyun sambil tersenyum lalu keluar dari perpustakaan
sedangkan Ji Won tersenyum lalu memakan permen itu.
“ Aku rasa, aku jatuh
cinta pada pandangan pertama. Saranghae, Soo Hyun.” Batin Ji Won.
“ Mengapa aku mengatakan
bahwa aku akan menemaninya? Apakah aku mulai menyukainya. Ah, aniyo. Geunyang,
aku memberinya motivasi saja. Itu semua ku lakukan demi diriku sendiri.” Batin
Soo Hyun.
Hari yang dinantikan oleh Ji Won pun telah tiba. Kini Ji Won
bersiap-siap untuk pergi ke tempat olimpiade itu. Soo Hyun telah menunggunya
didepan gerbang. Ji Won menyuruh bodyguardnya untuk menghentikan mobilnya dan menyuruhnya
masuk. Soo Hyun merasakan gerak-gerik aneh dari bodyguardnya. Namun dia
berpura-pura tidak menyadarinya. Setibanya di tempat olimpiade, mereka turun
dari mobil. Soo Hyun mengantarkan Ji Won hingga ke ruangannya.
“ Aku akan menunggumu didepan. Kau harus menang. Jangan
membuat nama baikku menjadi buruk, araseo! Kau tidak melupakan siapa diriku
sebenarnya, bukan?” Ancam Soo Hyun.
“ Araseo. Karena olimpiade seperti ini bukan pertama kalinya
bagiku.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Fighting, Ji Won!” Kata Soo Hyun sambil memberikan permen
pada Ji Won.
“ Arra. Geunde, aku selalu bertanya-tanya. Apakah permen ini
adalah permen kesukaanmu?” Tanya Ji Won sambil menerima permen itu.
“ Ah, nde. Geunde, lebih tepatnya permen ini yang selalu
membuat rasa bosanku hilang. Cha! Masuklah!” Titah Soo Hyun sambil mendorong
pelan Ji Won untuk masuk ke ruangannya.
Selama olimpiade berlangsung, Soo Hyun pergi jalan-jalan di
sekitar tempat itu. Tanpa sengaja matanya tertuju pada salah satu bodyguardnya
yang sedang memegang beberapa lembar foto. Soo Hyun pun menghampirinya dengan
pelan dan melihat foto-foto itu dari belakang lalu dia mengambilnya secara
paksa.
“ Apakah kau ingin memberikan foto ini pada ahjumma itu?”
Tanya Soo Hyun sambil mengeluarkan smirknya.
“ Yak, aish yeoja ini. Berikan foto ini padaku atau…” Kata
bodyguard itu namun terpotong oleh perkataan Soo Hyun.
“ Atau? Apakah ahjumma itu telah mengetahuiku? Ah, jadi
selama ini yang selalu melaporkan hal seperti ini pada ahjumma itu adalah kau
termasuk dalam hal Jiyeon. Berapa upah yang ahjumma itu berikan padamu? Apakah
aku perlu memberitahu Soo Hyun agar memecatmu? Aku yakin bila aku melaporkan
hal ini pada Soo Hyun maka kau akan dipecat dan tak ada lagi posisimu sebagai
bodyguard di keluarganya. Asal kau tahu saja, ahjumma itu tidak akan
mempekerjakanmu lagi karena kau sudah tak berguna bila Soo Hyun mengetahui
semua ini.” Ancam Soo Hyun.
“ Apakah kau sedang mengancamku?” Tanya bodyguard itu.
“ Ah, sepertinya begitu. Geunde, ini lebih bersifat
penawaran. Aku akan memaafkanmu kali ini. Bila aku tahu bahwa kau
memata-mataiku lagi maka aku tak segan-segan untuk mengatakannya pada Soo Hyun
dan satu hal lagi. Bila aku mengetahui kalau ahjumma itu menghancurkan
keluargaku seperti yang dia lakukan pada Jiyeon maka orang pertama yang ku
salahkan adalah dirimu. Jadi, mohon kerjasamanya! Aku akan mengambil foto ini.”
Kata Soo Hyun lalu pergi begitu saja sedangkan bodyguard itu terlihat kesal.
Akhirnya olimpiade itu selesai. Ji Won keluar dari
ruangannya. Ji Won tersenyum karen Soo Hyun masih menunggunya dan membawa dua
botol minuman. Soo Hyun berjalan menghampirinya dan memberikan satu botol
minuman itu padanya.
“ Otte? Apakah soal-soal itu sangat susah?” Tanya Soo Hyun.
“ Ah, molla. Aku tak berani mengatakannya.” Kata Ji Won lalu
minum minuman itu.
“ Geure, apapun hasilnya aku akan menerimanya dengan senang
hati.” Kata Soo Hyun.
“ MWO? Yak, yang seharusnya mengatakan itu adalah diriku
bukan dirimu karena aku yang mengerjakan soal-soal itu.” Kata Ji Won tak
terima.
“ Arra. Geunde, kapan pengumumannya?” Tanya Soo Hyun.
“ Besok. Mereka akan mengirim hasilnya melalui email.” Kata
Ji Won.
“ Kajja, kita pulang sekarang! Kau harus istirahat. Kau pasti
lelah sekali.” Ajak Soo Hyun.
“ Nde.” Kata Ji Won.
Mereka pun pulang menggunakan mobil Soo Hyun. Ji Won sengaja
mengantarkannya hingga rumahnya. Di sepanjang jalan Soo Hyun tiada hentinya
menatap bodyguardnya itu sambil mengeluarkan smirknya sedangkan bodyguard itu
selalu mengalihkan pandangannya. Akhirnya Soo Hyun tiba di rumah Ji Won. Dia
pun keluar dari mobil lalu masuk ke rumahnya. Setelah itu, Ji Won pulang ke
rumah Soo Hyun. Setibanya di rumah, Ji Won membelalakan matanya karena melihat
Suzy dan omma Soo Hyun sedang makan malam. Dia pun menghampirinya dengan pelan.
“ Kau sudah pulang?” Tanya omma Soo Hyun.
“ Kau tak boleh
menjawabnya, Ji Won. Kau harus acuh dan dingin seperti Soo Hyun. Mereka akan
curiga bila aku menjawab pertanyaannya. Jeongmal mianhae, ahjumma. Aku harus
mengabaikan tiap perkataanmu.” Pikir Ji Won.
“ Ommonim, apakah anda tahu? Soo Hyun mengikuti olimpiade
matematika hari ini. Aku senang sekali karena dia menjadi perwakilan dari
sekolah kami.” Kata Suzy.
“ Jeongmalyo? Apakah itu benar? Kapan pengumuman hasilnya?”
Tanya omma Soo Hyun.
“ Besok.” Kata Ji Won lalu makan kembali.
“ Bila kau memenangkan olimpiade ini maka aku akan
mempercepat proses pertunangan kalian.” Kata omma Soo Hyun sedangkan Ji Won
yang mendengarnya terkejut.
“ Ottokke? Bila aku
tahu seperti ini akhirnya, seharusnya aku tak mengikuti olimpiade itu. Apa yang
harus ku katakan pada Soo Hyun?” Pikir Ji Won lalu berdiri dan meninggalkan
ruang makan tanpa merubah ekspresi dinginnya.
“ Yak, Soo Hyun. Kau akan pergi kemana? Makan malam belum
berakhir. Sampai kapan kau akan seperti itu?” Teriak omma Soo Hyun namun Ji Won
mengabaikannya dan kembali ke kamarnya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar