[Special
Edition Love is Feeling] Ji Won’s Diary Part 3
Title : [Special Edition Love is
Feeling] Ji Won’s Diary Part 3
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Sad and Yadong
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L Infinite
and Kim Ji Won
Other Cast : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul, Im
Yoona, Leeteuk aka Seongseonim Park,
Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song
Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da
Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica
Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong
Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk,
Kwon Yuri, Kim Sae Ron, Tuan Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun, Choi Sulli, Kim So
Eun, Lee Joon, member Infinite, member Super Junior, member Girls Generation
Pada tanggal 13 Februari 2013 tepat pukul 2.00 a.m, aku
terbangun dari tidurku karena aku harus pulang ke rumahku. Sebenarnya saat itu,
aku menginap di apartemen Myung Soo karena kami harus mengerjakan tugas kuliah.
Orang tuaku mengetahuinya hingga mereka menyuruhku pulang tepat
pukul 2.00 a.m. Akhirnya aku pulang sesuai dengan keinginan orang tuaku. Namun, hal buruk terjadi padaku. Ketika aku mengendarai motorku, tiba-tiba ada sebuah motor yang menyenggolku hingga aku terjatuh dari motorku. Sang pengendara motor pun mengambil tas milikku. Saat aku ingin mengambil tas milikku itu, tiba-tiba sang pengendara motor itu mengeluarkan pisau dari jaketnya dan itu sontak membuatku takut hingga aku dengan terpaksa melepaskannya pergi. Di sepanjang perjalanan pulang, aku menangis karena baru kali ini aku dirampok padahal aku sering keluar malam. Mungkin ini adalah sebuah peringatan untukku agar aku tidak keluar malam lagi karena aku adalah
pukul 2.00 a.m. Akhirnya aku pulang sesuai dengan keinginan orang tuaku. Namun, hal buruk terjadi padaku. Ketika aku mengendarai motorku, tiba-tiba ada sebuah motor yang menyenggolku hingga aku terjatuh dari motorku. Sang pengendara motor pun mengambil tas milikku. Saat aku ingin mengambil tas milikku itu, tiba-tiba sang pengendara motor itu mengeluarkan pisau dari jaketnya dan itu sontak membuatku takut hingga aku dengan terpaksa melepaskannya pergi. Di sepanjang perjalanan pulang, aku menangis karena baru kali ini aku dirampok padahal aku sering keluar malam. Mungkin ini adalah sebuah peringatan untukku agar aku tidak keluar malam lagi karena aku adalah
seorang wanita. Tepat pukul 7.00
a.m, aku pun masuk kuliah. Saat mata kuliah pertama selesai, aku menceritakan
hal itu pada Myung Soo. Namun dia terlihat lelah dan mengabaikanku. Mengapa dia
mengabaikanku lagi? Setelah selesai mengurus surat kehilangan, aku pergi ke
apartemen Myung Soo untuk mengerjakan tugas kemarin. Setibanya di apartemennya,
aku mengetuk pintunya namun dia tak membukanya. Aku menguping dari luar
terdengar suara televisi. Aku sempat berpikir. Apakah Myung Soo berpura-pura
tak mendengarku atau dia sedang bercanda padaku? Aku terus mengetuk pintunya
hingga dia membukanya. Ketika dia membuka pintunya, aku membelalakan mataku tak
percaya karena dia bicara kasar padaku. Dia bicara kasar padaku untuk pertama
kalinya dan itu membuatku ingin menangis. Akhirnya aku memilih untuk pergi dari
apartemennya sambil membawa semua tugasku. Aku berjalan kaki dan aku sama
sekali tak tahu arah tujuanku hingga akhirnya aku memutuskan untuk menemui Gyeong yang sedang berada di apartemen So Eun.
Ketika tiba di apartemen So Eun, aku menangis dan menceritakan semuanya pada
mereka. Mereka pun menenangkanku dan menyuruhku untuk bersabar. Setelah
menangis, akhirnya aku dan Gyeong pulang menggunakan bus. Setibanya di rumah,
aku membuka akun media sosialku. Aku melihat ada inbox lalu aku membukanya. Aku
terkejut dan senang waktu itu karena ternyata Myung Soo mengkhawatirkanku. Dia
meminta maaf padaku bila dia melakukan kesalahan sebelumnya. Semoga waktu itu
adalah pertama dan terakhir kalinya kau bicara kasar padaku, Myung Soo.
Next
Pada tanggal 20 Februari 2013 tepat pukul 3.00 p.m, aku
mengunjungi apartemen Myung Soo dengan tiba-tiba tanpa memberitahunya terlebih
dahulu. Ketika aku tiba disana, ku lihat raut wajahnya yang terkejut. Aku
bertanya padanya. Mengapa kau mendiamkanku lagi? Apakah aku mempunyai kesalahan
padamu lagi? Jujur, aku lelah dengan sikapmu yang seperti itu. Dia menjawab
bahwa dia sedang mempunyai masalah. Aku menyuruhnya untuk menceritakan
masalahnya padaku. Dia mengatakan bahwa dia akan dijodohkan. Aku terkejut bukan
main ketika mendengarnya. Jujur, aku tak ingin putus dengannya karena
masalahnya itu. Namun, aku tak ingin terlihat egois dihadapannya. Aku menanyakan
padanya, apa yang akan dia lakukan sekarang? Dia menjawab bahwa dia tak ingin
diatur kehidupannya oleh orang tuanya termasuk dalam hal wanita. Ketika
mendengar perkataannya itu membuat hatiku lega. Apakah aku sangat egois?
Mungkin jawabannya adalah “Ya”. Aku tak ingin kehilangannya. Entah, mengapa
saat itu aku menangis. Aku manangis dihadapannya untuk pertama kalinya. Dia
menenangkanku sambil menggenggam tanganku. Jujur, saat dia menggenggam tanganku
dan mendengar perkataannya hatiku bergetar hebat dan aku sangat terharu karena
pertama kalinya dia menghapus air mataku. Meskipun dengan menggunakan tissue
tidak dengan jari tangannya. Namun, aku senang sekali karena untuk pertama
kalinya dia bersikap terbuka padaku. Sejak saat itu, hubungan kami mulai
membaik. Semoga kita tidak bertengkar lagi, Myung Soo.
Pada tanggal 5 April 2013 tepat pukul 3.00 p.m, aku datang ke
apartemen Myung Soo. Seperti biasa, aku selalu memainkan game di laptopnya.
Tepat pukul 5.00 p.m, aku menonton anime favoritku di televisinya. Setelah itu,
hal tak diduga sama sekali terjadi. Dia menyentuh daerah terlarang tubuhku. Aku
membelalakan mataku tak percaya. Namun, aku tak bisa menolaknya karena rasanya
begitu nikmat. Jujur, aku telah menonton video mesum ketika aku masih
SD. Aku tak tahu bila rasanya senikmat ini. Seharusnya aku waspada ketika
berpacaran dengannya karena dia dikenal sebagai pria mesum. Aku
sempat berpikir. Apakah aku salah memakai pakaian hingga dia bisa berbuat
seperti itu? Ketika aku memperhatikan pakaian yang ku kenakan terasa biasa saja
bagiku, tidak terlalu ketat dan terkesan longgar. Dia bertanya padaku. Mengapa
aku tak menghentikannya? Aku menjawab bagaimana mungkin aku menghentikannya
sedangkan aku saja menikmatinya. Mungkin aku sudah gila karena aku hanya diam
saja ketika dia berbuat seperti itu. Dia meminta padaku sebuah kissue (ciuman).
Namun, aku menolaknya karena aku belum siap. Aku tak ingin bibirku terlihat
seperti temanku yang sering berciuman. Bibir mereka menjadi berubah. Aku tak
ingin hal itu terjadi. Meskipun sebenarnya aku sudah tahu teknik berciuman
karena terlalu sering menonton drama. Namun, aku masih tak berani melakukannya.
Myung Soo adalah pria teraneh yang pernah ku temui. Seharusnya seorang pria melakukan ciuman terlebih dahulu sebelum menyentuh tubuh bagian
daerah terlarang wanita. Namun, Myung Soo melakukannya terbalik. Namun,
aku sangat menikmatinya dan rasa nikmat itu selalu terniang-niang dalam otak
bahkan pikiranku. Aku tak bisa melupakan aroma wangi tubuhnya.
Pada tanggal 6 April 2013 tepat pukul 5.00 a.m, kelas kami
mengadakan praktikum. Kali ini aku duduk dengan Myung Soo di bus. Ketika bus
berhenti di pom bensin, Myung Soo keluar dari bus dan tampaknya dia membeli
sesuatu. Aku membelalakan mataku ketika melihat dia mengeluarkan botol minuman
yang mengandung sedikit alkohol. Apakah dia sudah gila pada saat praktikum dia
malah membeli minuman seperti itu? Aku hanya membiarkannya saja karena dia tak
mungkin mendengarkanku bila aku melarangnya. Akhirnya aku memilih untuk tidur.
Saat aku sedang tidur, aku merasakan desiran hebat pada tubuhku. Aku membuka
sebelah mataku dan ku lihat tangannya mulai beraksi menyentuh daerah tubuhku
yang terlarang. Aku tak percaya bahwa dia akan melakukannya didalam bus. Ingin
sekali aku memarahinya. Namun, aku tak kuasa menahan nikmat itu hingga aku
membiarkannya. Aku sempat berpikir. Mungkin dia akan berhenti setelah puas. Aku
bertanya-tanya pada diri sendiri. Apakah ini pengaruh minuman itu? Tapi sepertinya
tidak mungkin karena minuman itu hanya mengandung sedikit alkohol. Aku mohon
hentikan semua tindakanmu ini, Myung Soo. Bila kau terus seperti itu, mungkin
aku akan merasa ketagihan. Jujur, bila aku tak menginginkannya mungkin dari
awal aku sudah memarahimu dan melarangmu untuk melakukannya lagi. Setibanya di
lokasi, kami melakukan praktikum dengan kelompok masing-masing. Setelah
selesai, kami kembali ke kampus tepat pukul 11.00 p.m. Aku menginap di
apartemen Eunji karena apartemen Eunji berdekatan dengan apartemen Myung Soo.
Tadinya aku ingin tidur di apartemen Myung Soo. Namun, ternyata Seung Ho
menginap di apartemennya. Dengan terpaksa aku menginap di apartemen Eunji.
Pada tanggal 7 April 2013 tepat pukul 9.00 a.m, aku pergi ke
apartemen Myung Soo karena dia harus mengantarkanku pulang ke rumah. Setiba di
apartemennya, ternyata Myung Soo dan Seung Ho masih tidur. Aku pun mengetuk
pintu apartemennya lalu Myung Soo membukakan pintu untukku dan tidur kembali.
Aku tak percaya bahwa aku akan menjadi penjaga mereka selama tidur. Akhirnya
aku memilih untuk bermain game di laptop Myung Soo. Mungkin terlalu asik
bermain tanpa sadar aku telah membangunkan Seung Ho. Ku lihat dia terkejut
melihatku, namun aku membalasnya dengan tersenyum. Seung Ho merapikan dirinya.
Setelah itu, dia berpamitan padaku dan pergi dari apartemen Myung Soo. Setelah
Seung Ho pergi, aku membelalakan mataku ketika melihat Myung Soo tersenyum
padaku. Aku merasa aneh dengan senyuman yang dia tunjukkan itu. Dan benar saja
dugaanku, tangannya mulai beraksi lagi menyentuh daerah tubuhku yang terlarang.
Aku menyuruhnya untuk mandi karena tubuhnya bau sekali. Akhirnya dia mandi dan
aku menghela nafasku. Aku kembali bermain game di laptopnya. Dia keluar dari
kamar mandi dan lagi-lagi aku harus menghela nafas ketika dia keluar hanya
menggunakan celana pendek saja. Setelah dia selesai berpakaian, dia
menghampiriku. Dia merengek minta sebuah ciuman padaku. Kali ini, aku tak bisa
menolaknya lagi. Aku terbius oleh aroma wangi tubuhnya. Aku memberinya sebuah syarat.
Syarat itu adalah dia tak boleh menyentuh wanita lain selain diriku
karena aku tak ingin tubuhnya disentuh oleh wanita lain. Aku meminta
syarat itu karena dia pernah mengatakan padaku bahwa dia sering pergi ke
clubbing dan menyentuh setiap wanita yang mendekatinya. Aku sempat
bertanya pada diriku sendiri. Apakah Myung Soo masih perjaka? Entahlah, mungkin
hanya dia yang mengetahui jawabannya. Ingin sekali aku menanyakannya. Namun,
aku tak ingin mendengarnya karena aku takut bila jawabannya tidak sesuai dengan
harapanku. Saat itu ciuman pertamaku telah dicuri olehnya. Aku benar-benar
terbius oleh ciumannya hingga tanpa sadar aku membalasnya. Ciumannya
benar-benar memabukkan bagiku. Aku sangat mencintaimu, Myung Soo. Aku selalu berharap
bahwa kau adalah pria yang bertanggung jawab.
Pada tanggal 11 April 2013 tepat pukul 10.40 a.m, aku melihat
Jung Eum menghampiri Myung Soo yang sedang bersama dengan Hye Kyo dan Seung Ho.
Lalu mereka pindah tempat karena mungkin tak ingin Hye Kyo dan Seung Ho
mendengar pembicaraan mereka. Sepertinya aku mengetahui apa yang akan mereka
bicarakan. Jung Eum pasti akan menunjukkan message dariku kepada Myung Soo. Apakah
aku salah sebagai seorang pacar memberi peringatan halus kepada wanita lain agar tidak bertindak seenaknya kepadaku maupun Myung Soo?
Dalam message yang ku kirim tak ada satu kata pun untuk mengancamnya. Aku hanya
meminta padanya untuk menghargai perasaanku karena kita sama-sama yeoja wanita dan Myung Soo bukanlah sebuah barang yang dapat dia pinjam setiap saat.
Jujur, melihat Jung Eum dekat dengan Myung Soo membuat hatiku sakit. Aku sangat
takut kehilanganmu, Myung Soo. Apalagi Jung Eum telah mengatakan padaku bahwa
dia menyukaimu, Myung Soo. Myung Soo, aku tahu betul bahwa kau menganggap Jung
Eum sebagai teman dekatmu. Mungkin tak ada rasa khawatir sedikitpun kau pada
masalah ini. Namun berbeda halnya denganku, aku benar-benar takut kita berpisah
karena masalah ini. Aku tak bermaksud untuk membuatmu jauh dengan Jung Eum.
Yang aku inginkan adalah kau jangan terlalu memberi harapan padanya karena
semakin kau baik padanya maka semakin dia mengharapkanmu dan tentunya akan
bertindak jauh lagi. Aku mengkhawatirkan hal itu karena aku adalah seorang wanita jadi aku sangat mengerti perasaan Jung Eum padamu, Myung Soo.
Seorang wanita tak akan hilang 1001 akalnya untuk mendekati pria yang disukainya. Semenjak hal itu, hubunganku dengan Myung Soo menjadi
renggang kembali dan aku membiarkannya kali ini karena aku tak ingin bertengkar
dengannya. Yang ku tahu Myung Soo tak pernah mendengarkanku. Dia sangat keras
kepala sekali. Jika kau tak mendengarkanku maka ku mohon pertimbangkan kembali
perasaan khawatirku ini, Myung Soo? Apakah kau tahu, kita selalu bertengkar
karena masalah yang ditimbulkan oleh orang lain? Aku tak ingin berpisah
denganmu, Myung Soo. Aku terlanjur mencintaimu hingga aku mengijinkanmu untuk
menyentuhku. Apakah aku terlihat jahat dan egois karena tak ingin kehilanganmu,
Myung Soo?
Pada tanggal 13 April 2013 tepat pukul 6.00 a.m, sebenarnya
tanggal itu adalah ulang tahun ayahku. Namun, aku tak bisa
merayakannya bersama keluargaku karena kelas kami sedang mengadakan praktikum.
Aku terkejut bukan main ketika mengetahui bahwa praktikum kali ini bersama
dengan jurusan Jung Eum. Aku selalu berdoa agar Jung Eum tak berusaha untuk
mencari perhatian dari Myung Soo. Namun yang aku takutkan itu justru terjadi.
Ji Min memberitahuku bahwa Myung Soo menitipkan ponsel padanya. Ketika aku membuka
ponselnya, aku tersenyum sinis karena dia tidak memakai password pada ponselnya
itu. Sedangkan ketika dia sedang bersamaku, dia selalu memakai password pada
penselnya. Apakah yang kau sembunyikan dariku, Myung Soo? Aku membuka inbox
message pada ponselnya. Aku membelalakan mataku ketika membaca message dari
Jung Eum. Aku tak menyangka bahwa dia akan memanfaatkan kebaikan Myung Soo
untuk mendekatinya. Awalnya aku mengabaikannya saja. Namun, tiba-tiba Yerim
datang menghampiriku. Yerim menceritakan kekesalannya padaku karena Jung Eum
telah mempermalukannya didepan mahasiswa lainnya mengenai masalah kami dulu
lebih tepatnya ketika dia sedang mengantri didepan toilet. Aku tak bisa
menyalahkan Jung Eum karena itu adalah salahku yang pernah menceritakan masalahku
dengan Yerim padanya. Namun, aku tak menyangka bahwa dia akan mempermalukan
Yerim seperti itu. Saat itu Hye Kyo, Gayoon, Beige dan Hyuna menghampiriku. Hye
Kyo mengatakan bahwa Jung Eum pernah menghampiri Myung Soo. Dia sempat
menguping bahwa Jung Eum ingin membicarakan tentangku pada Myung Soo. Lalu Jung
Eum dan Myung Soo pergi sehingga dia tidak bisa menguping lagi. Kali ini aku
tak bisa membiarkan Jung Eum bertindak seenaknya lagi. Gayoon mengatakan bahwa
Myung Soo berpacaran denganku karena dia merasa kasihan padaku karena aku
terlalu baik untuknya. Ketika mendengar perkataan Gayoon, tanpa sadar aku
menangis. Mereka yang mengelilingiku hanya bisa menenangkanku. Apakah aku harus
mempercayai mereka? Namun bila aku melihat realitasnya, Myung Soo lebih banyak
mendiamkanku dibandingkan bersama seperti pada waktu awal kami pacaran dulu.
Pada tanggal 14 April 2013 tepat pukul 10.00 a.m, aku
memberanikan diri untuk menghampiri Jung Eum dan Myung Soo. Awalnya aku menegur
Jung Eum karena dia telah mempermalukan Yerim hingga Yerim marah padaku. Aku
melihat gelagat aneh dari wajahnya. Dia terlihat sedang mencari alasan. Aku
mendengarkan setiap penjelasan yang dia lontarkan. Namun, aku sama sekali tak
percaya padanya. Namun untuk menutupi ketidakpercayaanku itu dengan menganggukkan
kepalaku dan tersenyum. Pada akhirnya, aku menyuruhnya untuk minta maaf pada
Yerim. Setelah itu, aku menghampiri Myung Soo. Aku menceritakan semua yang
terjadi antara Jung Eum dan Yerim padanya. Tak lupa aku menceritakan mengenai
mahasiswa lain yang sedang membicarakannya dengan Jung Eum. Aku membelalakan
mataku ketika dia mengatakan bahwa lebih baik membicarakan masalah ini lain
kali saja. Apakah dengan dia mengatakan seperti itu berarti dia menyuruhku untuk
mengabaikan masalah itu seperti masalah yang pernah terjadi sebelumnya? Ayolah
Myung Soo, apakah kau tak mengerti bahwa aku membutuhkan penjelasan darimu?
Setelah praktikum berakhir, akhirnya kami tiba di kampus, aku mulai kebingungan
untuk pulang karena kendaraan umum sudah tidak ada. Aku tidak berani untuk
minta tolong pada Myung Soo karena kami sedang bertengkar. Aku pun hanya bisa
pasrah. Namun, aku tak menyangka bahwa Jun Ki menyuruh Myung Soo untuk
mengantarkanku pulang. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya. Aku hanya mengikutinya
dari belakang. Di sepanjang perjalanan menuju apartemennya, kami saling
terdiam. Setibanya di apartemennya, dia membereskan semua perlengkapan
praktikumnya dan mandi. Aku menunggunya sambil menonton televisi. Setelah
selesai, dia mengantarkanku pulang ke rumah. Di sepanjang perjalanan menuju rumahku,
kami saling diam kembali hingga tiba didepan rumahku. Aku pun turun dari
motornya dan melambaikan tanganku lalu mengatakan hati-hati padanya. Namun, aku
hanya bisa menghela nafasku karena dia tak meresponku. Dia bergegas pergi
meninggalkanku yang masih tercengang melihatnya. Apakah dia masih marah padaku?
Padahal aku berniat untuk mengabaikan masalah tadi seperti masalah lain
sebelumnya. Aku harap kau tak mendiamkanku lagi, Myung Soo.
Pada tanggal 20 April 2013 tepat pukul 6.00 a.m, kelas kami
mengadakan praktikum. Namun, kali ini aku dan Myung Soo duduk terpisah di bus.
Aku sangat kecewa padanya saat itu. Aku sempat berpikir. Mungkin dia merasa
bosan atau masih marah padaku, jadi aku membiarkannya saja. Namun, hal buruk
menimpa padaku. Perutku lagi-lagi sakit karena efek menstruasi. Kebetulan waktu
itu Hye Kyo duduk disampingku. Aku memegang tangan kanannya dan mengarahkannya
pada perutku. Aku menahan perutku dengan tanganku dan tangan Hye Kyo. Aku tak menyangka
bahwa Hye Kyo akan memanggil Myung Soo. Jujur, saat itu aku sedang malas sekali
melihat wajah Myung Soo. Ji Min mengatakan padaku bahwa aku tadi pingsan. Aku
hanya menganggukkan kepalaku dan kembali ke kursi dudukku. Saat aku berjalan
kearah kursi dudukku, aku melihat Myung Soo sedang menatapku. Aku tak tahu yang
sedang dia pikirkan. Aku memalingkan wajahku lalu duduk di kursiku dan tidur.
Saat aku sedang tidur, aku merasakan seperti ada yang mengelus kepalaku. Aku
membuka mataku dan Myung Soo menyuruhku untuk tidur dipangkuannya. Aku hanya
menurutinya saja karena seharusnya dia bertindak seperti itu dari awal.
Akhirnya kami tiba di lokasi pertama. Kami melakukan praktikum disana hingga
selesai. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke lokasi kedua menggunakan
bus. Kali ini aku dan Myung Soo duduk bersampingan. Tiba-tiba ponselku
bergetar. Aku membelalakan mataku ketika melihat nama yang tertera di layar
ponselku. Ternyata yang meneleponku adalah temanku dan dia seorang pria. Ku lihat Myung Soo melirik ponselku lalu aku bergegas untuk menjawab
panggilan telepon. Saat aku sedang bicara dengan temanku itu, Myung Soo tiada
hentinya menjailiku dan menggangguku hingga aku terpaksa mematikan panggilan
teleponku. Apakah dia merasa cemburu? Aku sangat mengharapkan bahwa dia
benar-benar merasa cemburu. Setelah itu, dia tersenyum padaku dan tidur dipangkuanku.
Aku mengerti akan maksudnya. Akhirnya aku mengelus kepalanya dengan tanganku
dan memainkan rambutnya. Akhirnya, kami tiba di lokasi kedua. Kami diberi waktu
untuk istirahat sebelum melakukan observasi. Saat aku akan turun dari bus,
tiba-tiba Myung Soo memanggilku dan memberikan ice cream padaku. Aku
membelalakan mataku ketika melihatnya karena baru kali ini dia membelikanku ice
cream. Saat itu, aku sangat senang sekali karena Myung Soo memberikan ice cream
itu ketika didalam bus ada Yerim, Beige, Hyuna dan Gayoon. Aku sempat berpikir.
Mengapa Myung Soo tiba-tiba membelikanku ice cream? Apakah dia menguping
pembicaraanku dengan temanku melalui telepon tadi? Bila itu benar maka
sepertinya aku harus lebih banyak menceritakan sikap romantis temanku itu pada
Myung Soo ketika temanku sedang pacaran agar Myung Soo lebih sering
membelikanku makanan. Tanpa terasa kini telah malam dan aku tertidur. Saat aku
tidur, aku merasakan desiran hebat pada tubuhku. Aku membuka mataku dan menatap
tajam padanya. Mengapa dia selalu menyentuh daerah tubuhku yang terlarang
ketika di bus? Apakah ini adalah hobi barunya? Dia hanya tersenyum dan
menyuruhku untuk tidur dipangkuannya. Aku hanya menurut saja. Aku melihat dia
menutupi tubuhku dengan jaket. Tanpa penuh curiga, aku memejamkan mataku
kembali. Beberapa menit kemudian, aku terbangun karena merasakan desiran hebat
pada tubuhku lagi. Namun, kali ini aku membiarkannya karena aku sangat
menikmati sentuhannya pada tubuhku itu. Lama-lama kau bisa membuatku gila,
Myung Soo.
Pada tanggal 24 April 2013 tepat pukul 1.30 p.m, aku pergi ke
apartemen Myung Soo. Mulai sejak dia menyentuhku untuk pertama kalinya hingga
sekarang, kami selalu melakukan hal yang diinginkannya kecuali aku tak ingin
dia mengambil keperawananku. Kali ini aku dibuat terkejut olehnya. Sepertinya
dia menginginkan lebih dari permainan biasanya. Dia mengatakan padaku bahwa
permainan yang kami lakukan sangatlah tidak puas. Dia menginginkan permainan
intinya. Namun, aku menolaknya. Beribu alasan dia lontarkan agar kami
melakukannya bahkan dia mengatakan akan membeli pengaman. Namun, kali ini aku
menolaknya dengan tegas. Dia menghentikan aktivitas permainan itu. Aku pun
terdiam. Beberapa menit kemudian, dia menyuruhku untuk memuaskannya. Jujur,
meskipun aku sering menonton video mesum namun aku merasa jijik bila
harus melakukannya. Aku menatap wajahnya dan ku lihat dari raut wajahnya adalah
raut wajah tersiksa. Memang selama ini dia selalu memuaskanku namun aku tak
pernah memuaskannya karena aku pikir dia sudah terpuaskan dengan menyentuhku.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk menyentuh dan memuaskannya. Aku tak pernah
menyangka bahwa aku cukup berani melakukannya. Walaupun terasa jijik bagiku.
Aku rasa itu sudah cukup untuk membalasnya karena dia selalu memuaskanku. Aku
tak pernah menduga bahwa untuk memuaskannya membutuhkan waktu yang lama dan
membuatku sangat lelah. Ini semua salahku dari awal karena tidak melarangnya ketika
dia menyentuhku hingga kami berbuat jauh seperti ini. Meskipun aku tak
mengalami kerugian namun aku sangat menikmatinya. Apakah dia sangat
menikmatinya juga? Entahlah hanya dia yang tahu jawabannya.
Pada tanggal 26 April 2013 tepat pukul 5.10 p.m, aku membuka
akun media sosialku. Aku membelalakan mataku ketika melihat Myung Soo foto
bersama Yerim, Hyuna, Gayoon, Beige, Seung Ho, dan Joon. Menurutku foto keempat wanita itu sangat sexy. Aku sangat cemburu sekali ketika melihat foto mereka
terutama foto dimana Myung Soo dan Yerim bersebelahan. Ketika melihat tanggal
foto itu di upload ternyata itu sudah lama sekali. Aku sangat kesal sekali.
Mengapa Myung Soo tak pernah memberitahuku? Aku tak pernah melarangnya untuk
bermain dengan siapa saja. Namun bila itu bersama Yerim membuatku sangat
cemburu dan marah. Aku sempat berpikir. Apakah saat itu juga Myung Soo
mengatakan pada Gayoon bahwa dia berpacaran denganku karena merasa kasihan? Apakah
aku harus membahas masalah ini dengannya atau mengabaikan masalah ini? Namun,
aku lebih memilih untuk mengabaikannya karena aku tak ingin bertengkar
dengannya karena masalah ini.
Pada tanggal 2 Mei 2013 tepat pukul 5.00 p.m, aku dan Myung
Soo pergi ke suatu tempat. Awalnya untuk mengajak dia pergi jalan-jalan itu
sangat sulit sekali. Namun, akhirnya dia menyerah lalu kami pergi jalan-jalan.
Disana kami memesan makanan dan bicara. Ini adalah kencan kedua kami selain
hari dimana perayaan tahun baru. Awalnya aku merasa tak ada unsur romantis
sedikitpun ketika bersamanya. Namun ketika kami akan pulang, kami mengunjungi
dan singgah disebuah bukit. Di bukit itu, kami melihat pemandangan kota dan itu
sangat menakjubkan bagiku. Desiran angin pun menembus pada kulitku. Namun aku
sama sekali tak merasa dingin karena Myung Soo memelukku dari belakang. Ini
adalah kedua kalinya dia bersikap romantis. Saat dia memelukku dari belakang,
aku mencium aroma wangi tubuhnya dan itu membuatku ingin menyentuhnya. Namun ku
urungkan karena aku malu sekali bila meminta hal itu padanya terlebih dahulu.
Dia membisikkan sebuah kata padaku. Dia menyuruhku untuk menginap di
apartemennya lagi. Namun aku hanya tersenyum menanggapinya. Apakah yang dia
pikirkan? Apakah dia mempunyai pikiran yang sama denganku? Apakah dia
menginginkan sentuhan dariku? Entahlah hanya dia yang mengetahui jawabannya.
Jujur, aku tak mungkin melupakan ketika dia bersikap romantis seperti itu. Aku
harap kau selalu bersikap romantis seperti itu, Myung Soo. Tepat pukul 8.00
p.m, kami pulang. Di sepanjang perjalanan, aku merasa kedinginan karena kami
menggunakan motor. Aku pun memeluknya dari belakang dan memasukan kedua
tanganku pada saku jaket yang dipakainya agar aku merasa hangat. Hal itu adalah
pertama kalinya aku memeluknya ketika sedang mengendarai motornya. Padahal kami
sering pergi bersama dengan menggunakan motornya. Namun waktu itu, aku belum
berani untuk memeluknya. Ketika memeluknya seperti itu, tanpa sadar aku
tersenyum dan merasakan kehangatan dari tubuhnya.
Pada tanggal 3 Mei 2013 tepat pukul 3.30 p.m, aku datang ke
apartemen Myung Soo. setibanya disana, dia sedang memperbaiki motornya. Aku pun
masuk ke apartemennya dan menunggunya didalam. Ketika aku sedang menonton
televisi, tanpa sengaja tanganku menyentuh ponselnya. Aku pun memberanikan diri
untuk melihat ponselnya. Sepertinya keberuntungan sedang berpihak padaku.
Ponsel Myung Soo tidak memakai password hingga memudahkanku untuk melihat
message pada ponselnya. Aku sama sekali tidak tertarik dengan message lainnya
kecuali Jung Eum. Aku membaca semua message dari Jung Eum. Aku membelalakan
mataku tak percaya karena ternyata Myung Soo pernah membawanya ke tempat yang
pernah ku kunjungi bersama Myung Soo. Mengapa Myung Soo tak pernah membicarakan
hal ini padaku? Seharusnya dia meminta ijin padaku terlebih dahulu. Apalagi
mereka hanya pergi berdua saja. Aku sempat berpikir. Apakah aku harus membahas
masalah ini dengannya atau mengabaikan masalah ini? Namun, aku lebih memilih
untuk mengabaikannya karena aku tak ingin bertengkar dengannya karena masalah
Jung Eum.
Pada tanggal 6 Mei 2013 tepat pukul 5.00 a.m, kelas kami
mengadakan praktikum kembali. Pada saat itu Myung Soo mendiamkanku tanpa sebab.
Apakah alasan dia memdiamkanku seperti ini? Apakah karena masalahku dengan Jung
Eum atau masalahku dengannya ataukah ada masalah lain? Pertanyaan itu selalu
berputar dipikiranku. Padahal untuk masalahku dengan Jung Eum, aku lebih
memilih untuk mengabaikannya. Aku berusaha untuk mendekatinya di bus. Namun,
dia malah menghindariku. Apakah dia marah padaku? Namun, apa alasan yang
menyebabkan dia seperti itu?
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar