Kamis, 16 Oktober 2014

[Special Edition Love is Feeling] Ji Won’s Diary Part 3

[Special Edition Love is Feeling] Ji Won’s Diary Part 3
Title                 : [Special Edition Love is Feeling] Ji Won’s Diary Part 3
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Sad and Yadong
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L Infinite and Kim Ji Won
Other Cast       : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul, Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Kim Sae Ron, Tuan Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun, Choi Sulli, Kim So Eun, Lee Joon, member Infinite, member Super Junior, member Girls Generation


Part 1   Part 2

Preview

Pada tanggal 13 Februari 2013 tepat pukul 2.00 a.m, aku terbangun dari tidurku karena aku harus pulang ke rumahku. Sebenarnya saat itu, aku menginap di apartemen Myung Soo karena kami harus mengerjakan tugas kuliah. Orang tuaku mengetahuinya hingga mereka menyuruhku pulang tepat
pukul 2.00 a.m. Akhirnya aku pulang sesuai dengan keinginan orang tuaku. Namun, hal buruk terjadi padaku. Ketika aku mengendarai motorku, tiba-tiba ada sebuah motor yang menyenggolku hingga aku terjatuh dari motorku. Sang pengendara motor pun mengambil tas milikku. Saat aku ingin mengambil tas milikku itu, tiba-tiba sang pengendara motor itu mengeluarkan pisau dari jaketnya dan itu sontak membuatku takut hingga aku dengan terpaksa melepaskannya pergi. Di sepanjang perjalanan pulang, aku menangis karena baru kali ini aku dirampok padahal aku sering keluar malam. Mungkin ini adalah sebuah peringatan untukku agar aku tidak keluar malam lagi karena aku adalah
seorang wanita. Tepat pukul 7.00 a.m, aku pun masuk kuliah. Saat mata kuliah pertama selesai, aku menceritakan hal itu pada Myung Soo. Namun dia terlihat lelah dan mengabaikanku. Mengapa dia mengabaikanku lagi? Setelah selesai mengurus surat kehilangan, aku pergi ke apartemen Myung Soo untuk mengerjakan tugas kemarin. Setibanya di apartemennya, aku mengetuk pintunya namun dia tak membukanya. Aku menguping dari luar terdengar suara televisi. Aku sempat berpikir. Apakah Myung Soo berpura-pura tak mendengarku atau dia sedang bercanda padaku? Aku terus mengetuk pintunya hingga dia membukanya. Ketika dia membuka pintunya, aku membelalakan mataku tak percaya karena dia bicara kasar padaku. Dia bicara kasar padaku untuk pertama kalinya dan itu membuatku ingin menangis. Akhirnya aku memilih untuk pergi dari apartemennya sambil membawa semua tugasku. Aku berjalan kaki dan aku sama sekali tak tahu arah tujuanku hingga akhirnya aku memutuskan untuk menemui Gyeong yang sedang berada di apartemen So Eun. Ketika tiba di apartemen So Eun, aku menangis dan menceritakan semuanya pada mereka. Mereka pun menenangkanku dan menyuruhku untuk bersabar. Setelah menangis, akhirnya aku dan Gyeong pulang menggunakan bus. Setibanya di rumah, aku membuka akun media sosialku. Aku melihat ada inbox lalu aku membukanya. Aku terkejut dan senang waktu itu karena ternyata Myung Soo mengkhawatirkanku. Dia meminta maaf padaku bila dia melakukan kesalahan sebelumnya. Semoga waktu itu adalah pertama dan terakhir kalinya kau bicara kasar padaku, Myung Soo.

Next

Pada tanggal 20 Februari 2013 tepat pukul 3.00 p.m, aku mengunjungi apartemen Myung Soo dengan tiba-tiba tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Ketika aku tiba disana, ku lihat raut wajahnya yang terkejut. Aku bertanya padanya. Mengapa kau mendiamkanku lagi? Apakah aku mempunyai kesalahan padamu lagi? Jujur, aku lelah dengan sikapmu yang seperti itu. Dia menjawab bahwa dia sedang mempunyai masalah. Aku menyuruhnya untuk menceritakan masalahnya padaku. Dia mengatakan bahwa dia akan dijodohkan. Aku terkejut bukan main ketika mendengarnya. Jujur, aku tak ingin putus dengannya karena masalahnya itu. Namun, aku tak ingin terlihat egois dihadapannya. Aku menanyakan padanya, apa yang akan dia lakukan sekarang? Dia menjawab bahwa dia tak ingin diatur kehidupannya oleh orang tuanya termasuk dalam hal wanita. Ketika mendengar perkataannya itu membuat hatiku lega. Apakah aku sangat egois? Mungkin jawabannya adalah “Ya”. Aku tak ingin kehilangannya. Entah, mengapa saat itu aku menangis. Aku manangis dihadapannya untuk pertama kalinya. Dia menenangkanku sambil menggenggam tanganku. Jujur, saat dia menggenggam tanganku dan mendengar perkataannya hatiku bergetar hebat dan aku sangat terharu karena pertama kalinya dia menghapus air mataku. Meskipun dengan menggunakan tissue tidak dengan jari tangannya. Namun, aku senang sekali karena untuk pertama kalinya dia bersikap terbuka padaku. Sejak saat itu, hubungan kami mulai membaik. Semoga kita tidak bertengkar lagi, Myung Soo.

Pada tanggal 5 April 2013 tepat pukul 3.00 p.m, aku datang ke apartemen Myung Soo. Seperti biasa, aku selalu memainkan game di laptopnya. Tepat pukul 5.00 p.m, aku menonton anime favoritku di televisinya. Setelah itu, hal tak diduga sama sekali terjadi. Dia menyentuh daerah terlarang tubuhku. Aku membelalakan mataku tak percaya. Namun, aku tak bisa menolaknya karena rasanya begitu nikmat. Jujur, aku telah menonton video mesum ketika aku masih SD. Aku tak tahu bila rasanya senikmat ini. Seharusnya aku waspada ketika berpacaran dengannya karena dia dikenal sebagai pria mesum. Aku sempat berpikir. Apakah aku salah memakai pakaian hingga dia bisa berbuat seperti itu? Ketika aku memperhatikan pakaian yang ku kenakan terasa biasa saja bagiku, tidak terlalu ketat dan terkesan longgar. Dia bertanya padaku. Mengapa aku tak menghentikannya? Aku menjawab bagaimana mungkin aku menghentikannya sedangkan aku saja menikmatinya. Mungkin aku sudah gila karena aku hanya diam saja ketika dia berbuat seperti itu. Dia meminta padaku sebuah kissue (ciuman). Namun, aku menolaknya karena aku belum siap. Aku tak ingin bibirku terlihat seperti temanku yang sering berciuman. Bibir mereka menjadi berubah. Aku tak ingin hal itu terjadi. Meskipun sebenarnya aku sudah tahu teknik berciuman karena terlalu sering menonton drama. Namun, aku masih tak berani melakukannya. Myung Soo adalah pria teraneh yang pernah ku temui. Seharusnya seorang pria melakukan ciuman terlebih dahulu sebelum menyentuh tubuh bagian daerah terlarang wanita. Namun, Myung Soo melakukannya terbalik. Namun, aku sangat menikmatinya dan rasa nikmat itu selalu terniang-niang dalam otak bahkan pikiranku. Aku tak bisa melupakan aroma wangi tubuhnya.

Pada tanggal 6 April 2013 tepat pukul 5.00 a.m, kelas kami mengadakan praktikum. Kali ini aku duduk dengan Myung Soo di bus. Ketika bus berhenti di pom bensin, Myung Soo keluar dari bus dan tampaknya dia membeli sesuatu. Aku membelalakan mataku ketika melihat dia mengeluarkan botol minuman yang mengandung sedikit alkohol. Apakah dia sudah gila pada saat praktikum dia malah membeli minuman seperti itu? Aku hanya membiarkannya saja karena dia tak mungkin mendengarkanku bila aku melarangnya. Akhirnya aku memilih untuk tidur. Saat aku sedang tidur, aku merasakan desiran hebat pada tubuhku. Aku membuka sebelah mataku dan ku lihat tangannya mulai beraksi menyentuh daerah tubuhku yang terlarang. Aku tak percaya bahwa dia akan melakukannya didalam bus. Ingin sekali aku memarahinya. Namun, aku tak kuasa menahan nikmat itu hingga aku membiarkannya. Aku sempat berpikir. Mungkin dia akan berhenti setelah puas. Aku bertanya-tanya pada diri sendiri. Apakah ini pengaruh minuman itu? Tapi sepertinya tidak mungkin karena minuman itu hanya mengandung sedikit alkohol. Aku mohon hentikan semua tindakanmu ini, Myung Soo. Bila kau terus seperti itu, mungkin aku akan merasa ketagihan. Jujur, bila aku tak menginginkannya mungkin dari awal aku sudah memarahimu dan melarangmu untuk melakukannya lagi. Setibanya di lokasi, kami melakukan praktikum dengan kelompok masing-masing. Setelah selesai, kami kembali ke kampus tepat pukul 11.00 p.m. Aku menginap di apartemen Eunji karena apartemen Eunji berdekatan dengan apartemen Myung Soo. Tadinya aku ingin tidur di apartemen Myung Soo. Namun, ternyata Seung Ho menginap di apartemennya. Dengan terpaksa aku menginap di apartemen Eunji.

Pada tanggal 7 April 2013 tepat pukul 9.00 a.m, aku pergi ke apartemen Myung Soo karena dia harus mengantarkanku pulang ke rumah. Setiba di apartemennya, ternyata Myung Soo dan Seung Ho masih tidur. Aku pun mengetuk pintu apartemennya lalu Myung Soo membukakan pintu untukku dan tidur kembali. Aku tak percaya bahwa aku akan menjadi penjaga mereka selama tidur. Akhirnya aku memilih untuk bermain game di laptop Myung Soo. Mungkin terlalu asik bermain tanpa sadar aku telah membangunkan Seung Ho. Ku lihat dia terkejut melihatku, namun aku membalasnya dengan tersenyum. Seung Ho merapikan dirinya. Setelah itu, dia berpamitan padaku dan pergi dari apartemen Myung Soo. Setelah Seung Ho pergi, aku membelalakan mataku ketika melihat Myung Soo tersenyum padaku. Aku merasa aneh dengan senyuman yang dia tunjukkan itu. Dan benar saja dugaanku, tangannya mulai beraksi lagi menyentuh daerah tubuhku yang terlarang. Aku menyuruhnya untuk mandi karena tubuhnya bau sekali. Akhirnya dia mandi dan aku menghela nafasku. Aku kembali bermain game di laptopnya. Dia keluar dari kamar mandi dan lagi-lagi aku harus menghela nafas ketika dia keluar hanya menggunakan celana pendek saja. Setelah dia selesai berpakaian, dia menghampiriku. Dia merengek minta sebuah ciuman padaku. Kali ini, aku tak bisa menolaknya lagi. Aku terbius oleh aroma wangi tubuhnya. Aku memberinya sebuah syarat. Syarat itu adalah dia tak boleh menyentuh wanita lain selain diriku karena aku tak ingin tubuhnya disentuh oleh wanita lain. Aku meminta syarat itu karena dia pernah mengatakan padaku bahwa dia sering pergi ke clubbing dan menyentuh setiap wanita yang mendekatinya. Aku sempat bertanya pada diriku sendiri. Apakah Myung Soo masih perjaka? Entahlah, mungkin hanya dia yang mengetahui jawabannya. Ingin sekali aku menanyakannya. Namun, aku tak ingin mendengarnya karena aku takut bila jawabannya tidak sesuai dengan harapanku. Saat itu ciuman pertamaku telah dicuri olehnya. Aku benar-benar terbius oleh ciumannya hingga tanpa sadar aku membalasnya. Ciumannya benar-benar memabukkan bagiku. Aku sangat mencintaimu, Myung Soo. Aku selalu berharap bahwa kau adalah pria yang bertanggung jawab.

Pada tanggal 11 April 2013 tepat pukul 10.40 a.m, aku melihat Jung Eum menghampiri Myung Soo yang sedang bersama dengan Hye Kyo dan Seung Ho. Lalu mereka pindah tempat karena mungkin tak ingin Hye Kyo dan Seung Ho mendengar pembicaraan mereka. Sepertinya aku mengetahui apa yang akan mereka bicarakan. Jung Eum pasti akan menunjukkan message dariku kepada Myung Soo. Apakah aku salah sebagai seorang pacar memberi peringatan halus kepada wanita lain agar tidak bertindak seenaknya kepadaku maupun Myung Soo? Dalam message yang ku kirim tak ada satu kata pun untuk mengancamnya. Aku hanya meminta padanya untuk menghargai perasaanku karena kita sama-sama yeoja wanita dan Myung Soo bukanlah sebuah barang yang dapat dia pinjam setiap saat. Jujur, melihat Jung Eum dekat dengan Myung Soo membuat hatiku sakit. Aku sangat takut kehilanganmu, Myung Soo. Apalagi Jung Eum telah mengatakan padaku bahwa dia menyukaimu, Myung Soo. Myung Soo, aku tahu betul bahwa kau menganggap Jung Eum sebagai teman dekatmu. Mungkin tak ada rasa khawatir sedikitpun kau pada masalah ini. Namun berbeda halnya denganku, aku benar-benar takut kita berpisah karena masalah ini. Aku tak bermaksud untuk membuatmu jauh dengan Jung Eum. Yang aku inginkan adalah kau jangan terlalu memberi harapan padanya karena semakin kau baik padanya maka semakin dia mengharapkanmu dan tentunya akan bertindak jauh lagi. Aku mengkhawatirkan hal itu karena aku adalah seorang wanita jadi aku sangat mengerti perasaan Jung Eum padamu, Myung Soo. Seorang wanita tak akan hilang 1001 akalnya untuk mendekati pria yang disukainya. Semenjak hal itu, hubunganku dengan Myung Soo menjadi renggang kembali dan aku membiarkannya kali ini karena aku tak ingin bertengkar dengannya. Yang ku tahu Myung Soo tak pernah mendengarkanku. Dia sangat keras kepala sekali. Jika kau tak mendengarkanku maka ku mohon pertimbangkan kembali perasaan khawatirku ini, Myung Soo? Apakah kau tahu, kita selalu bertengkar karena masalah yang ditimbulkan oleh orang lain? Aku tak ingin berpisah denganmu, Myung Soo. Aku terlanjur mencintaimu hingga aku mengijinkanmu untuk menyentuhku. Apakah aku terlihat jahat dan egois karena tak ingin kehilanganmu, Myung Soo?

Pada tanggal 13 April 2013 tepat pukul 6.00 a.m, sebenarnya tanggal itu adalah ulang tahun ayahku. Namun, aku tak bisa merayakannya bersama keluargaku karena kelas kami sedang mengadakan praktikum. Aku terkejut bukan main ketika mengetahui bahwa praktikum kali ini bersama dengan jurusan Jung Eum. Aku selalu berdoa agar Jung Eum tak berusaha untuk mencari perhatian dari Myung Soo. Namun yang aku takutkan itu justru terjadi. Ji Min memberitahuku bahwa Myung Soo menitipkan ponsel padanya. Ketika aku membuka ponselnya, aku tersenyum sinis karena dia tidak memakai password pada ponselnya itu. Sedangkan ketika dia sedang bersamaku, dia selalu memakai password pada penselnya. Apakah yang kau sembunyikan dariku, Myung Soo? Aku membuka inbox message pada ponselnya. Aku membelalakan mataku ketika membaca message dari Jung Eum. Aku tak menyangka bahwa dia akan memanfaatkan kebaikan Myung Soo untuk mendekatinya. Awalnya aku mengabaikannya saja. Namun, tiba-tiba Yerim datang menghampiriku. Yerim menceritakan kekesalannya padaku karena Jung Eum telah mempermalukannya didepan mahasiswa lainnya mengenai masalah kami dulu lebih tepatnya ketika dia sedang mengantri didepan toilet. Aku tak bisa menyalahkan Jung Eum karena itu adalah salahku yang pernah menceritakan masalahku dengan Yerim padanya. Namun, aku tak menyangka bahwa dia akan mempermalukan Yerim seperti itu. Saat itu Hye Kyo, Gayoon, Beige dan Hyuna menghampiriku. Hye Kyo mengatakan bahwa Jung Eum pernah menghampiri Myung Soo. Dia sempat menguping bahwa Jung Eum ingin membicarakan tentangku pada Myung Soo. Lalu Jung Eum dan Myung Soo pergi sehingga dia tidak bisa menguping lagi. Kali ini aku tak bisa membiarkan Jung Eum bertindak seenaknya lagi. Gayoon mengatakan bahwa Myung Soo berpacaran denganku karena dia merasa kasihan padaku karena aku terlalu baik untuknya. Ketika mendengar perkataan Gayoon, tanpa sadar aku menangis. Mereka yang mengelilingiku hanya bisa menenangkanku. Apakah aku harus mempercayai mereka? Namun bila aku melihat realitasnya, Myung Soo lebih banyak mendiamkanku dibandingkan bersama seperti pada waktu awal kami pacaran dulu.

Pada tanggal 14 April 2013 tepat pukul 10.00 a.m, aku memberanikan diri untuk menghampiri Jung Eum dan Myung Soo. Awalnya aku menegur Jung Eum karena dia telah mempermalukan Yerim hingga Yerim marah padaku. Aku melihat gelagat aneh dari wajahnya. Dia terlihat sedang mencari alasan. Aku mendengarkan setiap penjelasan yang dia lontarkan. Namun, aku sama sekali tak percaya padanya. Namun untuk menutupi ketidakpercayaanku itu dengan menganggukkan kepalaku dan tersenyum. Pada akhirnya, aku menyuruhnya untuk minta maaf pada Yerim. Setelah itu, aku menghampiri Myung Soo. Aku menceritakan semua yang terjadi antara Jung Eum dan Yerim padanya. Tak lupa aku menceritakan mengenai mahasiswa lain yang sedang membicarakannya dengan Jung Eum. Aku membelalakan mataku ketika dia mengatakan bahwa lebih baik membicarakan masalah ini lain kali saja. Apakah dengan dia mengatakan seperti itu berarti dia menyuruhku untuk mengabaikan masalah itu seperti masalah yang pernah terjadi sebelumnya? Ayolah Myung Soo, apakah kau tak mengerti bahwa aku membutuhkan penjelasan darimu? Setelah praktikum berakhir, akhirnya kami tiba di kampus, aku mulai kebingungan untuk pulang karena kendaraan umum sudah tidak ada. Aku tidak berani untuk minta tolong pada Myung Soo karena kami sedang bertengkar. Aku pun hanya bisa pasrah. Namun, aku tak menyangka bahwa Jun Ki menyuruh Myung Soo untuk mengantarkanku pulang. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya. Aku hanya mengikutinya dari belakang. Di sepanjang perjalanan menuju apartemennya, kami saling terdiam. Setibanya di apartemennya, dia membereskan semua perlengkapan praktikumnya dan mandi. Aku menunggunya sambil menonton televisi. Setelah selesai, dia mengantarkanku pulang ke rumah. Di sepanjang perjalanan menuju rumahku, kami saling diam kembali hingga tiba didepan rumahku. Aku pun turun dari motornya dan melambaikan tanganku lalu mengatakan hati-hati padanya. Namun, aku hanya bisa menghela nafasku karena dia tak meresponku. Dia bergegas pergi meninggalkanku yang masih tercengang melihatnya. Apakah dia masih marah padaku? Padahal aku berniat untuk mengabaikan masalah tadi seperti masalah lain sebelumnya. Aku harap kau tak mendiamkanku lagi, Myung Soo.

Pada tanggal 20 April 2013 tepat pukul 6.00 a.m, kelas kami mengadakan praktikum. Namun, kali ini aku dan Myung Soo duduk terpisah di bus. Aku sangat kecewa padanya saat itu. Aku sempat berpikir. Mungkin dia merasa bosan atau masih marah padaku, jadi aku membiarkannya saja. Namun, hal buruk menimpa padaku. Perutku lagi-lagi sakit karena efek menstruasi. Kebetulan waktu itu Hye Kyo duduk disampingku. Aku memegang tangan kanannya dan mengarahkannya pada perutku. Aku menahan perutku dengan tanganku dan tangan Hye Kyo. Aku tak menyangka bahwa Hye Kyo akan memanggil Myung Soo. Jujur, saat itu aku sedang malas sekali melihat wajah Myung Soo. Ji Min mengatakan padaku bahwa aku tadi pingsan. Aku hanya menganggukkan kepalaku dan kembali ke kursi dudukku. Saat aku berjalan kearah kursi dudukku, aku melihat Myung Soo sedang menatapku. Aku tak tahu yang sedang dia pikirkan. Aku memalingkan wajahku lalu duduk di kursiku dan tidur. Saat aku sedang tidur, aku merasakan seperti ada yang mengelus kepalaku. Aku membuka mataku dan Myung Soo menyuruhku untuk tidur dipangkuannya. Aku hanya menurutinya saja karena seharusnya dia bertindak seperti itu dari awal. Akhirnya kami tiba di lokasi pertama. Kami melakukan praktikum disana hingga selesai. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke lokasi kedua menggunakan bus. Kali ini aku dan Myung Soo duduk bersampingan. Tiba-tiba ponselku bergetar. Aku membelalakan mataku ketika melihat nama yang tertera di layar ponselku. Ternyata yang meneleponku adalah temanku dan dia seorang pria. Ku lihat Myung Soo melirik ponselku lalu aku bergegas untuk menjawab panggilan telepon. Saat aku sedang bicara dengan temanku itu, Myung Soo tiada hentinya menjailiku dan menggangguku hingga aku terpaksa mematikan panggilan teleponku. Apakah dia merasa cemburu? Aku sangat mengharapkan bahwa dia benar-benar merasa cemburu. Setelah itu, dia tersenyum padaku dan tidur dipangkuanku. Aku mengerti akan maksudnya. Akhirnya aku mengelus kepalanya dengan tanganku dan memainkan rambutnya. Akhirnya, kami tiba di lokasi kedua. Kami diberi waktu untuk istirahat sebelum melakukan observasi. Saat aku akan turun dari bus, tiba-tiba Myung Soo memanggilku dan memberikan ice cream padaku. Aku membelalakan mataku ketika melihatnya karena baru kali ini dia membelikanku ice cream. Saat itu, aku sangat senang sekali karena Myung Soo memberikan ice cream itu ketika didalam bus ada Yerim, Beige, Hyuna dan Gayoon. Aku sempat berpikir. Mengapa Myung Soo tiba-tiba membelikanku ice cream? Apakah dia menguping pembicaraanku dengan temanku melalui telepon tadi? Bila itu benar maka sepertinya aku harus lebih banyak menceritakan sikap romantis temanku itu pada Myung Soo ketika temanku sedang pacaran agar Myung Soo lebih sering membelikanku makanan. Tanpa terasa kini telah malam dan aku tertidur. Saat aku tidur, aku merasakan desiran hebat pada tubuhku. Aku membuka mataku dan menatap tajam padanya. Mengapa dia selalu menyentuh daerah tubuhku yang terlarang ketika di bus? Apakah ini adalah hobi barunya? Dia hanya tersenyum dan menyuruhku untuk tidur dipangkuannya. Aku hanya menurut saja. Aku melihat dia menutupi tubuhku dengan jaket. Tanpa penuh curiga, aku memejamkan mataku kembali. Beberapa menit kemudian, aku terbangun karena merasakan desiran hebat pada tubuhku lagi. Namun, kali ini aku membiarkannya karena aku sangat menikmati sentuhannya pada tubuhku itu. Lama-lama kau bisa membuatku gila, Myung Soo.

Pada tanggal 24 April 2013 tepat pukul 1.30 p.m, aku pergi ke apartemen Myung Soo. Mulai sejak dia menyentuhku untuk pertama kalinya hingga sekarang, kami selalu melakukan hal yang diinginkannya kecuali aku tak ingin dia mengambil keperawananku. Kali ini aku dibuat terkejut olehnya. Sepertinya dia menginginkan lebih dari permainan biasanya. Dia mengatakan padaku bahwa permainan yang kami lakukan sangatlah tidak puas. Dia menginginkan permainan intinya. Namun, aku menolaknya. Beribu alasan dia lontarkan agar kami melakukannya bahkan dia mengatakan akan membeli pengaman. Namun, kali ini aku menolaknya dengan tegas. Dia menghentikan aktivitas permainan itu. Aku pun terdiam. Beberapa menit kemudian, dia menyuruhku untuk memuaskannya. Jujur, meskipun aku sering menonton video mesum namun aku merasa jijik bila harus melakukannya. Aku menatap wajahnya dan ku lihat dari raut wajahnya adalah raut wajah tersiksa. Memang selama ini dia selalu memuaskanku namun aku tak pernah memuaskannya karena aku pikir dia sudah terpuaskan dengan menyentuhku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menyentuh dan memuaskannya. Aku tak pernah menyangka bahwa aku cukup berani melakukannya. Walaupun terasa jijik bagiku. Aku rasa itu sudah cukup untuk membalasnya karena dia selalu memuaskanku. Aku tak pernah menduga bahwa untuk memuaskannya membutuhkan waktu yang lama dan membuatku sangat lelah. Ini semua salahku dari awal karena tidak melarangnya ketika dia menyentuhku hingga kami berbuat jauh seperti ini. Meskipun aku tak mengalami kerugian namun aku sangat menikmatinya. Apakah dia sangat menikmatinya juga? Entahlah hanya dia yang tahu jawabannya.

Pada tanggal 26 April 2013 tepat pukul 5.10 p.m, aku membuka akun media sosialku. Aku membelalakan mataku ketika melihat Myung Soo foto bersama Yerim, Hyuna, Gayoon, Beige, Seung Ho, dan Joon. Menurutku foto keempat wanita itu sangat sexy. Aku sangat cemburu sekali ketika melihat foto mereka terutama foto dimana Myung Soo dan Yerim bersebelahan. Ketika melihat tanggal foto itu di upload ternyata itu sudah lama sekali. Aku sangat kesal sekali. Mengapa Myung Soo tak pernah memberitahuku? Aku tak pernah melarangnya untuk bermain dengan siapa saja. Namun bila itu bersama Yerim membuatku sangat cemburu dan marah. Aku sempat berpikir. Apakah saat itu juga Myung Soo mengatakan pada Gayoon bahwa dia berpacaran denganku karena merasa kasihan? Apakah aku harus membahas masalah ini dengannya atau mengabaikan masalah ini? Namun, aku lebih memilih untuk mengabaikannya karena aku tak ingin bertengkar dengannya karena masalah ini.

Pada tanggal 2 Mei 2013 tepat pukul 5.00 p.m, aku dan Myung Soo pergi ke suatu tempat. Awalnya untuk mengajak dia pergi jalan-jalan itu sangat sulit sekali. Namun, akhirnya dia menyerah lalu kami pergi jalan-jalan. Disana kami memesan makanan dan bicara. Ini adalah kencan kedua kami selain hari dimana perayaan tahun baru. Awalnya aku merasa tak ada unsur romantis sedikitpun ketika bersamanya. Namun ketika kami akan pulang, kami mengunjungi dan singgah disebuah bukit. Di bukit itu, kami melihat pemandangan kota dan itu sangat menakjubkan bagiku. Desiran angin pun menembus pada kulitku. Namun aku sama sekali tak merasa dingin karena Myung Soo memelukku dari belakang. Ini adalah kedua kalinya dia bersikap romantis. Saat dia memelukku dari belakang, aku mencium aroma wangi tubuhnya dan itu membuatku ingin menyentuhnya. Namun ku urungkan karena aku malu sekali bila meminta hal itu padanya terlebih dahulu. Dia membisikkan sebuah kata padaku. Dia menyuruhku untuk menginap di apartemennya lagi. Namun aku hanya tersenyum menanggapinya. Apakah yang dia pikirkan? Apakah dia mempunyai pikiran yang sama denganku? Apakah dia menginginkan sentuhan dariku? Entahlah hanya dia yang mengetahui jawabannya. Jujur, aku tak mungkin melupakan ketika dia bersikap romantis seperti itu. Aku harap kau selalu bersikap romantis seperti itu, Myung Soo. Tepat pukul 8.00 p.m, kami pulang. Di sepanjang perjalanan, aku merasa kedinginan karena kami menggunakan motor. Aku pun memeluknya dari belakang dan memasukan kedua tanganku pada saku jaket yang dipakainya agar aku merasa hangat. Hal itu adalah pertama kalinya aku memeluknya ketika sedang mengendarai motornya. Padahal kami sering pergi bersama dengan menggunakan motornya. Namun waktu itu, aku belum berani untuk memeluknya. Ketika memeluknya seperti itu, tanpa sadar aku tersenyum dan merasakan kehangatan dari tubuhnya.
Pada tanggal 3 Mei 2013 tepat pukul 3.30 p.m, aku datang ke apartemen Myung Soo. setibanya disana, dia sedang memperbaiki motornya. Aku pun masuk ke apartemennya dan menunggunya didalam. Ketika aku sedang menonton televisi, tanpa sengaja tanganku menyentuh ponselnya. Aku pun memberanikan diri untuk melihat ponselnya. Sepertinya keberuntungan sedang berpihak padaku. Ponsel Myung Soo tidak memakai password hingga memudahkanku untuk melihat message pada ponselnya. Aku sama sekali tidak tertarik dengan message lainnya kecuali Jung Eum. Aku membaca semua message dari Jung Eum. Aku membelalakan mataku tak percaya karena ternyata Myung Soo pernah membawanya ke tempat yang pernah ku kunjungi bersama Myung Soo. Mengapa Myung Soo tak pernah membicarakan hal ini padaku? Seharusnya dia meminta ijin padaku terlebih dahulu. Apalagi mereka hanya pergi berdua saja. Aku sempat berpikir. Apakah aku harus membahas masalah ini dengannya atau mengabaikan masalah ini? Namun, aku lebih memilih untuk mengabaikannya karena aku tak ingin bertengkar dengannya karena masalah Jung Eum.

Pada tanggal 6 Mei 2013 tepat pukul 5.00 a.m, kelas kami mengadakan praktikum kembali. Pada saat itu Myung Soo mendiamkanku tanpa sebab. Apakah alasan dia memdiamkanku seperti ini? Apakah karena masalahku dengan Jung Eum atau masalahku dengannya ataukah ada masalah lain? Pertanyaan itu selalu berputar dipikiranku. Padahal untuk masalahku dengan Jung Eum, aku lebih memilih untuk mengabaikannya. Aku berusaha untuk mendekatinya di bus. Namun, dia malah menghindariku. Apakah dia marah padaku? Namun, apa alasan yang menyebabkan dia seperti itu?






TBC

Tidak ada komentar: