Kamis, 29 Januari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 3

[SERIES] Love and Revenge Part 3
Title                 : Love and Revenge Part 3
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong




Preview

Tanpa banyak berpikir, Myungsoo bergegas keluar dari rumahnya. Saat dia sedang berjalan menuju mobilnya, tiba-tiba dia menghentikan langkahnya ketika melihat Haeryung ada dihadapannya.
“ Aku tidak pernah menyangka bahwa menuju rumahmu, aku harus menaiki banyaknya anak tangga seperti ini. Bila aku mengetahui hal ini, mungkin aku akan memakai sepatu. Bukan high heels seperti ini. Bahkan mobil tidak bisa masuk. Berkatmu, aku jadi mengetahui bahwa ada pemukiman seperti ini di Seoul. Mengapa kau menolak hadiah dariku? Bukankah memberikan hadiah pada orang yang telah berjasa adalah tanda sopan santun?” Tanya Haeryung sambil menunjukkan bingkisan jam tangan itu pada Myungsoo.
“ Lebih baik kita membicarakan hal ini lain kali saja. Aku mempunyai urusan yang lebih penting. Aku harus pergi sekarang.” Balas Myungsoo.
“ Shirreo. Aku sudah jauh-jauh datang kemari untuk menemuimu.” Tolak Haeryung.
“ Geunde, aku harus pergi sekarang.” Kata Myungsoo.
“ Oedigga?” Tanya Haeryung.
“ Bukan urusanmu.” Kata Myungsoo sambil meninggalkan Haeryung begitu saja.

Next

Myungsoo berjalan menuju mobilnya dengan tergesa-gesa. Dia masuk ke mobilnya lalu menyalakan mobilnya. Saat dia memakai sabuk pengaman, dia melihat Haeryung masuk ke mobilnya lalu duduk tepat disampingnya.
“ Untuk apa kau kesini?” Tanya Myungsoo.
“ Bukankah aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku datang kemari untuk menemuimu?” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Aku harus pergi ke suatu tempat. Keluarlah!” Kata Myungsoo.
“ Shirreo. Aku akan mengikutimu dan kita bisa membicarakan hal yang sempat tertunda tadi selama di perjalanan.” Tolak Haeryung.
“ Aku harap kau tidak menyesal.” Kata Myungsoo.

Tanpa menunggu jawaban Haeryung, Myungsoo mendekatkan tubuhnya kearah Haeryung. Detik itu juga, Haeryung membelalakan matanya. Myungsoo meraih sabuk pengaman lalu memakaikannya pada Haeryung. Dia mulai melajukan mobilnya. Sedangkan Haeryung menatap sambil tersenyum aneh pada Myungsoo. Selama di perjalanan suasana terasa sangat hening hingga Haeryung memulai pembicaraan.
“ Sebenarnya kita akan pergi kemana? Kita telah keluar dari kota Seoul.” Tanya Haeryung sambil melihat ke sekelilingnya.
“ Kau akan mengetahuinya setelah kita tiba disana.” Balas Myungsoo sambil menyetir tanpa melihat kearah Haeryung.
“ Geunde, apakah kau benar-benar menolak jam tangan ini? Apakah kau tidak menghargai jerih payahku telah memilih bahkan membeli jam tangan yang sesuai untukmu.” Tanya Haeryung.
“ Mengapa kau membelikan jam tangan seperti itu untukku? Harga jam tangan itu tidak seberapa dibandingkan dengan jasaku yang telah menolongmu” Balas Myungsoo sambil menyetir.
“ Apa yang kau inginkan? Aku tidak ingin memiliki hutang budi pada orang lain.” Tanya Haeryung.
“ Bagaimana kalau aku menginginkan dirimu? Saat aku terjatuh ke jurang sepertinya otakku terbentur cukup keras hingga seleraku terhadap yeoja berubah. Entah mengapa aku memikirkan bahkan menyukai yeoja aneh sepertimu? Padahal aku menyukai yeoja lebih cantik darimu sebelumnya. Aku ingin mendaki sebuah gunung yang tinggi. Aku memerlukan sebuah tangga untuk mencapai gunung itu. Apakah kau bersedia menjadi tangga itu untukku?” Tanya Myungsoo tanpa melihat kearah Haeryung sedangkan Haeryung menatapnya tak percaya.
“ Apakah kita masih jauh?” Tanya Haeryung untuk mengalihkan pembicaraan mereka.
“ Ini masih jauh. Tidurlah! Aku akan membangunkanmu setelah tiba disana.” Balas Myungsoo.

Kini menunjukkan pukul 9.00 p.m. Akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Myungsoo melepaskan sabuk pengamannya. Sedangkan Haeryung terbangun karena merasakan mobil telah berhenti sambil mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan dirinya sendiri.
“ Dimana kita?” Tanya Haeryung sambil melepaskan sabuk pengamannya.
“ Didepan sana ada sebuah terminal. Lebih baik kau turun lalu pergi kesana sepertinya bus terakhir akan segera tiba.” Balas Myungsoo sambil menunjukkan arah terminal itu lalu keluar dari mobilnya.
“ Mwo? Shirreo. Apakah kau tidak akan mengantarkanku pulang setelah membawaku kemari? Bagaimanapun aku adalah seorang yeoja.” Tolak Haeryung sambil mengikuti Myungsoo.

Myungsoo mengabaikannya dan terus berjalan. Dia menghentikan langkahnya ketika melihat suatu peristiwa yang seharusnya tidak dilihat olehnya. Haeryung yang mengikuti Myungsoo pun menghentikan langkahnya. Dia melihat apa yang sedang dilihat oleh Myungsoo. Mereka menatap nanar kepada sepasang suami istri yang sedang bertengkar didepan mereka. Terlihat sang suami mengamuk bahkan memukul istrinya. Myungsoo pun menghampiri mereka sambil menghentikan pukulan sang suami. Sedangkan Haeryung melihatnya dari kejauhan.
“ Dimana anakmu itu? Sulli… Sulli… Sulli…” Teriak sang suami.
“ Dia tidak ada disini. Mengapa kau mencarinya seperti ini?” Tanya sang istri.
“ Apakah kau mengetahui yang dia lakukan padaku? Dia melaporkanku pada polisi karena perjudian dan kekerasan. Aku harus memberinya pelajaran.” Kata sang suami sambil memukuli istrinya.
“ Geumane, ahjussi!” Kata Myungsoo sambil menahan tangan sang suami.
“ Siapa dirimu anak muda? Berani sekali kau memerintahku untuk menghentikannya. Apakah kau adalah simpanan nae anae? Apakah kau mengenal namja ini, yeoja jalang?” Tanya sang suami sambil melepaskan tangannya lalu memukul istrinya lagi.
“ GEUMANE, AHJUSSI.” Teriak Myungsoo sambil menahan tangan sang suami lagi.
“ Beraninya kau berteriak padaku. Apakah kau ingin ku pukul?” Tanya sang suami sambil memukul Myungsoo.

Myungsoo yang tak terima telah dipukul oleh sang suami itu pun membalasnya. Dia memukul hingga sang suami terjatuh. Sang istri yang tidak terima suaminya dipukul pun tidak tinggal diam. Dia mengambil kayu balok yang ada dibelakangnya lalu memukul Myungsoo tepat di punggungnya. Myungsoo pun terjatuh sambil memegang lukanya karena pukulan kayu itu tepat mengenai lukanya yang belum sembuh. Tiba-tiba Sulli datang dan berteriak.
“ GEUMANE, OMMA. DIA ADALAH NAE OPPA.” Teriak Sulli lalu sang istri pun membuang kayu balok itu ke sembarang arah.
“ Oppa, neo gwenchana?” Tanya Sulli sambil memegang Myungsoo.
“ Aku baik-baik saja.” Kata Myungsoo sambil berusaha untuk berdiri.

Myungsoo berjalan dengan tertatih-tatih untuk meninggalkan Sulli agar Sulli dapat bicara dengan keluarganya. Sedangkan Haeryung mengikuti Myungsoo dari belakang. Myungsoo pun duduk didekat sebuah danau. Haeryung menghampirinya lalu berdiri tepat disamping Myungsoo.
“ Kau benar. Seharusnya aku keluar dari mobilmu ketika kau menyuruhku untuk keluar. Aku benar-benar menyesal telah mengikutimu kemari. Aku tidak mengetahui bahwa kondisi keluargamu seperti ini.” Kata Haeryung sambil menatap lurus kearah danau sedangkan Myungsoo terdiam.

Sementara itu disisi lain, Sulli berdebat dengan ibunya. Sulli menjelaskan alasannya melaporkan ayah tirinya pada polisi karena dia tidak ingin melihat ayah tirinya memukul ibunya lagi bahkan merampas uang dari jerih payah ibunya. Ibunya hampir menangis ketika mendengar perkataan Sulli. Namun, ibunya menahan tangisannya agar tidak terlihat rapuh dihadapan Sulli. Ibunya menanyakan keberadaan Myungsoo pada Sulli. Sulli menanyakan alasan dari pertanyaan itu. Ibunya mengatakan bahwa dia akan memberikan Sulli pada Myungsoo. Sulli menolak dengan tegas karena dia ingin tinggal bersama ibunya. Namun, ibunya menarik tangan Sulli dan menyuruhnya untuk mengantarkannya pada Myungsoo. Myungsoo dan Haeryung melihat ibu Sulli sedang menarik tangan Sulli dengan paksa. Myungsoo pun berdiri sedangkan ibu Sulli melepaskan tangan Sulli.
“ Bawalah dia bersamamu!” Kata ibu Sulli pada Myungsoo.
“ Shirreo. Aku ingin tinggal bersama omma disini.” Tolak Sulli.
“ Aku tidak ingin tinggal bersamamu lagi. Kau adalah anak yang menyusahkanku. Kau dengan baik hati meninggalkan neo oppa karena tidak ingin menyusahkannya lalu kau pergi ke rumahku berharap aku akan membiayai pengobatan penyakitmu itu. Aku tidak mempunyai uang sebanyak itu untuk membiayai pengobatanmu itu. Lebih baik aku memberikan uang itu untuk judi pada nae nampyeon daripada memberikan uang itu padamu untuk biaya pengobatanmu. Bagaimanapun juga aku akan lebih memilih nae nampyeon dibandingkan denganmu karena nae nampyeon telah hidup bersamaku belasan tahun ini dibandingkan denganmu yang baru beberapa hari tinggal bersama kami telah banyak membuat kekacuan. Meskipun dia adalah oppa tirimu, setidaknya dia akan merawatmu dengan baik. Meskipun kalian berbeda ibu, setidaknya kalian memiliki ayah kandung yang sama.” Kata ibu Sulli pada Sulli sambil menahan tangisnya.
“ Shirreo. Aku ingin tinggal bersamamu, omma.” Tolak Sulli disela tangisannya.
“ PERGI DAN KEMASI SEMUA BARANGMU SEKARANG, SULLI-A!” Teriak Myungsoo.
“ Geunde, oppa. Aku ingin tinggal bersama omma.” Tolak Sulli disela tangisannya lagi.
“ APAKAH KAU TIDAK MENDENGARKAN PERINTAH NEO OPPA. PERGI DAN KEMASI SEMUA BARANGMU SEKARANG JUGA! NEO OMMA TELAH MENELANTARKANMU UNTUK KEDUA KALINYA.” Teriak Myungsoo sambil menatap tajam pada Sulli lalu Sulli pergi dari sana sambil berlari kecil dan menangis.
“ Aku mohon rawatlah Sulli dengan baik, jebal! Setelah dia tumbuh dewasa dan akan menikah, aku mohon beritahu aku!” Pinta ibu Sulli sambil menangis.
“ Aku akan merawatnya dengan baik. Geunde, aku tidak akan pernah memberitahumu mengenai kadaannya maupun saat dia akan menikah. Jangan mengharapkan hal itu padaku!” Tolak Myungsoo lalu meninggalkan ibu Sulli begitu saja yang masih menangis.

Myungsoo menunggu di mobilnya. Dia melihat Sulli berjalan kearah mobilnya sambil membawa koper miliknya. Sulli membuka pintu belakang mobil lalu masuk sambil membawa koper miliknya. Sulli membelalakan matanya tak percaya ketika melihat seorang yeoja masuk ke mobil lalu duduk di kursi depan. Lebih tepatnya duduk disamping kakaknya.
“ Nuguseyo?” Tanya Sulli pada Haeryung sedangkan Haeryung terlihat sedikit terkejut.
“ Dia hanya kenalanku.” Kata Myungsoo sambil menyalakan mobilnya.
“ Benarkah? Aku kira onnie adalah neo yeojachingu karena oppa tak pernah menunjukan neo yeojachingu padaku. Geunde, onnie sangat cantik sekali. Joneun Choi Sulli imnida.” Kata Sulli sambil tersenyum.
“ Joneun Na Hae Ryeong imnida.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Aku berharap onnie menjadi yeojachingu nae oppa. Aku sangat menyukaimu, onnie.” Kata Sulli sambil tersenyum.
“ Jangan bicara seperti itu! Dia hanya kenalanku saja.” Kata Myungsoo sambil menyetir sedangkan Haeryung menanggapinya dengan tersenyum.

Sementara itu di kediaman Kim Soo Hyun, terlihat Soo Hyun sedang berolahraga sambil mendengarkan musik. Tiba-tiba dia mendengar suara bel pintu berbunyi. Dia mengecilkan volume musik lalu membuka pintu rumahnya. Dia sedikit terkejut ketika melihat seseorang yang berkunjung ke rumahnya pada tengah malam seperti ini. Dia menyuruh orang itu masuk ke rumahnya.
“ Mengapa kau datang kemari saat tengah malam seperti ini, nona Kim Ji Won-ssi?” Tanya Soo Hyun sambil duduk.
“ Kau tidak perlu memanggilku seformal itu disaat kita sedang berdua, Soo Hyun oppa. Aku membawa sebotol wine. Aku ingin oppa menemaniku minum.” Kata Ji Won sambil menuangkan wine itu kedalam gelasnya lalu meneguknya sekaligus.
“ Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Tanya Soo Hyun.
“ Aku mengetahui bahwa kau sedang menyelidiki latar belakang namja itu. Nama namja itu adalah Kim Myungsoo. Kami tumbuh bersama di lingkungan yang sama. Kami telah saling mengenal kurang lebih selama 12 tahun. Dia seperti malaikat tak bersayap bagiku. Dia hadir dalam hidupku disaat aku terpuruk dengan kehidupanku sendiri. Dia selalu menolongku bahkan memotivasiku disaat aku sedang mengalami kesulitan. Setelah kami dewasa, kami memutuskan untuk berpacaran bahkan banyak yeoja yang iri padaku. Dia sangat terkenal dikalangan yeoja karena karisma dan ketampanan yang dimilikinya. Namun, aku telah mengkhianatinya dan membuat hidupnya berantakan seperti ini. Aku merasa bersalah padanya setelah pertemuan kami yang kebetulan seperti itu. Aku ingin membantunya disaat aku mampu seperti sekarang ini.” Kata Ji Won sambil menghabiskan wine itu.

Soo Hyun hanya mendengarkan cerita Ji Won tanpa meminum wine itu. Dia memapah Ji Won ke mobilnya lalu mengantarkannya pulang. Akhirnya mereka tiba di rumah Ji Won. Ji Won turun dari mobil lalu berdiri tepat didepan pintu. Soo Hyun pun turun mengikutinya hingga mereka saling berhadapan.
“ Mengapa kau mengatakan semua itu padaku? Aku telah bekerja pada perusahaan keluarga ini selama 7 tahun. Mengapa kau mempercayaiku?” Tanya Soo Hyun tak mengerti.
“ Kau curang sekali karena membiarkanku minum sendirian, oppa. Aku mempercayaimu karena aku mengetahui bahwa kau menyukaiku jauh sebelum aku menjadi anak angkat dalam keluarga ini. Kau menyukaiku saat aku masih bekerja sebagai pegawai paruh waktu di salah satu mall perusahaan keluarga ini. Kau menyukaiku saat pertemuan kita yang kebetulan seperti itu, Soo Hyun oppa.” Jelas Ji Won.

Ji Won berjalan dengan pelan mendekati Soo Hyun. Dia berjinjit sambil tersenyum. Beberapa detik kemudian, dia mencium bibir Soo Hyun. Namun, dia hanya menempelkan bibir mereka saja. Sedangkan Soo Hyun membelalakan matanya tak percaya. Tanpa mereka sadari, mobil Myungsoo datang. Myungsoo menyaksikan peristiwa ciuman itu dengan tatapan nanarnya. Akirnya, Ji Won melepaskan ciumannya lalu tersenyum manis pada Soo Hyun. Soo Hyun yang menjadi salah tingkah bergegas masuk ke mobilnya. Soo Hyun menyalakan mobilnya lalu melajukannya. Saat Ji Won akan masuk ke rumahnya, tiba-tiba dia mendengar suara seseorang sedang membuka pintu mobil. Dia membelalakan matanya ketika melihat Myungsoo keluar dari mobil itu. Myungsoo berjalan kearah samping mobilnya lalu membuka pintu mobil itu.
“ Bangunlah! Kita sudah sampai.” Kata Myungsoo pada Haeryung.
“ Bukankah ini adalah depan rumahku?” Tanya Haeryung sambil mengedipkan beberapa kali.
“ Nde. Ini adalah depan rumahmu.” Balas Myungsoo lalu Haeryung keluar dari mobil sedangkan Myungsoo melihat kearah Ji Won. Haeryung pun mengikuti arah tatapan mata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Mari kita bertemu lagi besok, lusa, dan hari-hari berikutnya!” Kata Haeryung sambil tersenyum sedangkan Myungsoo menanggapinya sambil tersenyum lalu menutup pintu mobilnya.

Haeryung berjalan kearah Ji Won. Dia berdiri didepan pintu bersama Ji Won. Myungsoo masuk ke mobil lalu menyalakan dan melajukan mobilnya. Sedangkan Haeryung dan Ji Won menatap kepergian mobil itu. Haeryung melihat sambil mengeluarkan smirknya kearah Ji Won lalu masuk ke rumahnya. Sedangkan Ji Won masih berdiri mematung didepan rumahnya tak percaya.

At 10.00 a.m.

Haeryung melakukan rutinitasnya yaitu berolahraga. Dia melihat Ji Won sedang berolahraga di tempat yang sama dengannya. Dia berjalan untuk menghampiri Ji Won.
“ Tidak baik untukmu berlari dengan kecepatan seperti itu. Kau harus mengurangi kecepatannya.” Kata Haeryung sambil menekan tombol untuk mengurangi kecepatan alat olahraga itu.
Haeryung berjalan menuju ruang ganti sedangkan Ji Won menekan tombol untuk menghentikan alat olahraganya lalu menyusul Haeryung ke ruang ganti. Haeryung mengeringkan rambutnya dengan handuk lalu menyisir rambutnya. Dia melihat Ji Won duduk disampingnya melakukan hal yang sama dengannya. Mereka saling terdiam hingga Ji Won memulai pembicaraan mereka.
“ Siapakah namja itu?” Tanya Ji Won.
“ Dia adalah kenalanku.” Balas Haeryung.
“ Sejak kapan kau mengenalnya? Sepertinya namja itu tidak baik. Dia seperti memiliki maksud tertentu padamu.” Tanya Ji Won.
“ Beberapa hari yang lalu. Waeyo? Apakah kau menyukai namja itu? Dia memang namja yang tampan sehingga tidak salah bila banyak yeoja yang menyukainya karena ketampanan yang dimiliki termasuk diriku. Apakah kau dapat menilai kepribadian namja itu karena namja itu terlihat mirip dengan kepribadianmu itu yang mendekati keluarga kami karena memiliki maksud tertentu.” Balas Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Bisakah kau tidak mengajakku untuk berdebat? Aku sangat mengkhwatirkanmu. Aku takut namja itu memiliki maksud tertentu padamu. Kau harus menjauhi namja itu.” Kata Ji Won.
“ Shirreo. Aku akan tetap mengejar namja itu.” Tolak Haeryung.
“ Dengarkan aku sebagai neo onnie, Haeryung-a! Kau harus mempertimbangkan namja itu kembali. Kau belum lama mengenal namja itu bahkan kau tidak mengetahui kepribadiannya.” Kata Ji Won.
“ Lalu apakah kau sudah mengenal lama namja itu? Apakah kau telah mengetahui kepribadiannya? Jika iya, katakan padaku yang kau ketahui. Aku akan mempertimbangkannya setelah mendengar penjelasan darimu.” Kata Haeryung lalu keluar dari ruang ganti.

Haeryung berjalan dengan wajah kesalnya. Tiba-tiba dia menghentikan langkahnya ketika melihat Myungsoo tepat dihadapannya. Dia berjalan pelan untuk menghampiri Myungsoo. Myungsoo menunggu Haeryung sambil tersenyum. Namun beberapa detik kemudian, tatapan Myungsoo beralih pada Ji Won yang sedang berjalan. Haeryung mengikuti arah tatapan Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya. Sedangkan Ji Won menghentikan langkahnya ketika melihat mereka.
“ Aku tidak menyangka bahwa kau akan menempati janjimu untuk bertemu denganku hari ini. Apakah kau sudah lama menungguku?” Tanya Haeryung.
“ Ani. Geunyang, menunggumu selama dua jam.” Balas Myungsoo sambil tersenyum.
“ Dia adalah nae onnie. Apakah kau ingin berkenalan dengannya?” Tanya Haeryung.
“ Ani. Aku sudah mengenalnya. Dia adalah Kim Ji Won-ssi. Aku adalah penggemar beratnya saat dia melakukan pengabdian pada masyarakat di lingkungan rumahku semasa kuliahnya dulu.” Kata Myungsoo.
“ Wow, daebak! Aku tidak menyangka bahwa nae onnie sangat terkenal. Geunde, aku sangat takjub padamu karena masih mengingat nae onnie setelah beberapa tahun yang lalu. Seharusnya onnie mengucapkan terimakasih padanya karena dia telah menjadi penggemar beratmu selama ini.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Ah, nde. Kamsahamnida.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Tapi itu adalah dulu. Setelah anda lulus, aku berhenti untuk menjadi penggemar berat anda.” Kata Myungsoo penuh penekanan sedangkan Ji Won sedikit terkejut.
“ Kita pergi sekarang. Kajja!” Ajak Haeryung.

Saat Haeryung dan Myungsoo baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Haeryung menghentikan langkahnya ketika melihat seorang namja yang telah berumur keluar dari lift dengan orang yang dikenalnya. Sedangkan Myungsoo mengikutinya berhenti sambil melihat kearah tatapan mata Haeryung. Kini Haeryung, Myungsoo, Ji Won, Soo Hyun, dan Tuan Na sedang berada di sebuah kamar restoran di salah satu hotel milik perusahaan Hae San.
“ Aku sangat menyukai menu makanan di hotel ini. Hotel ini adalah tempat keluarga kami makan bersama disaat hari libur. Geunde, aku baru pertama kali melihat Haeryung menunjukan seorang namja padaku. Siapakah dia?” Tanya Tuan Na pada Haeryung.
“ Dia adalah nae namjachingu.” Kata Haeryung sambil tersenyum sedangkan Ji Won sedikit terkejut.
“ Siapakah namamu?” Tanya Tuan Na pada Myungsoo.
“ Joneun Kim Myungsoo imnida.” Balas Myungsoo.
“ Siapakah nama orang tuamu? Apa pekerjaan mereka?” Tanya Tuan Na.
“ Nae abeoji bernama Kim Hyun Joong. Beliau bekerja sebagai pedagang di sebuah pasar lokal. Namun, beliau meninggal ketika saya berumur 17 tahun. Nae ommonie bernama Kim Haneul. Beliau meninggal setelah melahirkanku.” Kata Myungsoo.
“ Sungguh kasihan. Apakah kau masih kuliah atau telah bekerja?” Tanya Tuan Na.
“ Saya telah bekerja. Namun, saya pernah kuliah.” Kata Myungsoo.
“ Mengapa kau berhenti kuliah? Apakah masalah biaya?” Tanya Tuan Na.
“ Geumane, appa!” Kata Haeryung sambil melihat kearah Tuan Na.
“ Aniyo. Saya tidak melanjutkan kuliah bukan karena masalah biaya dan saya tidak berhenti kuliah. Geunde, saya dikeluarkan dari kampus karena suatu hal tertentu.” Kata Myungsoo sambil menatap tajam pada Ji Won sedangkan tangan Ji Won bergetar hebat setelah mendengarnya. Tanpa mereka sadari, Soo Hyun melihat semua itu.





TBC


Tidak ada komentar: