[SERIES]
Love and Revenge Part 3
Title : Love and Revenge Part 3
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong
Preview
Tanpa
banyak berpikir, Myungsoo bergegas keluar dari rumahnya. Saat dia sedang
berjalan menuju mobilnya, tiba-tiba dia menghentikan langkahnya ketika melihat
Haeryung ada dihadapannya.
“
Aku tidak pernah menyangka bahwa menuju rumahmu, aku harus menaiki banyaknya
anak tangga seperti ini. Bila aku mengetahui hal ini, mungkin aku akan memakai
sepatu. Bukan high heels seperti ini. Bahkan mobil tidak
bisa masuk. Berkatmu, aku jadi mengetahui bahwa ada pemukiman seperti ini di
Seoul. Mengapa kau menolak hadiah dariku? Bukankah memberikan hadiah pada orang
yang telah berjasa adalah tanda sopan santun?” Tanya Haeryung sambil
menunjukkan bingkisan jam tangan itu pada Myungsoo.
“
Lebih baik kita membicarakan hal ini lain kali saja. Aku mempunyai urusan yang
lebih penting. Aku harus pergi sekarang.” Balas Myungsoo.
“
Shirreo. Aku sudah jauh-jauh datang kemari untuk menemuimu.” Tolak Haeryung.
“
Geunde, aku harus pergi sekarang.” Kata Myungsoo.
“
Oedigga?” Tanya Haeryung.
“
Bukan urusanmu.” Kata Myungsoo sambil meninggalkan Haeryung begitu saja.
Next
Myungsoo
berjalan menuju mobilnya dengan tergesa-gesa. Dia masuk ke mobilnya lalu
menyalakan mobilnya. Saat dia memakai sabuk pengaman, dia melihat Haeryung
masuk ke mobilnya lalu duduk tepat disampingnya.
“
Untuk apa kau kesini?” Tanya Myungsoo.
“
Bukankah aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku datang kemari untuk
menemuimu?” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Aku harus pergi ke suatu tempat. Keluarlah!” Kata Myungsoo.
“
Shirreo. Aku akan mengikutimu dan kita bisa membicarakan hal yang sempat
tertunda tadi selama di perjalanan.” Tolak Haeryung.
“
Aku harap kau tidak menyesal.” Kata Myungsoo.
Tanpa
menunggu jawaban Haeryung, Myungsoo mendekatkan tubuhnya kearah Haeryung. Detik
itu juga, Haeryung membelalakan matanya. Myungsoo meraih sabuk pengaman lalu
memakaikannya pada Haeryung. Dia mulai melajukan mobilnya. Sedangkan Haeryung menatap
sambil tersenyum aneh pada Myungsoo. Selama di perjalanan suasana terasa sangat
hening hingga Haeryung memulai pembicaraan.
“
Sebenarnya kita akan pergi kemana? Kita telah keluar dari kota Seoul.” Tanya
Haeryung sambil melihat ke sekelilingnya.
“
Kau akan mengetahuinya setelah kita tiba disana.” Balas Myungsoo sambil
menyetir tanpa melihat kearah Haeryung.
“
Geunde, apakah kau benar-benar menolak jam tangan ini? Apakah kau tidak
menghargai jerih payahku telah memilih bahkan membeli jam tangan yang sesuai
untukmu.” Tanya Haeryung.
“
Mengapa kau membelikan jam tangan seperti itu untukku? Harga jam tangan itu
tidak seberapa dibandingkan dengan jasaku yang telah menolongmu” Balas Myungsoo
sambil menyetir.
“
Apa yang kau inginkan? Aku tidak ingin memiliki hutang budi pada orang lain.”
Tanya Haeryung.
“
Bagaimana kalau aku menginginkan dirimu? Saat aku terjatuh ke jurang sepertinya
otakku terbentur cukup keras hingga seleraku terhadap yeoja berubah. Entah
mengapa aku memikirkan bahkan menyukai yeoja aneh sepertimu? Padahal aku
menyukai yeoja lebih cantik darimu sebelumnya. Aku ingin mendaki sebuah gunung
yang tinggi. Aku memerlukan sebuah tangga untuk mencapai gunung itu. Apakah kau
bersedia menjadi tangga itu untukku?” Tanya Myungsoo tanpa melihat kearah
Haeryung sedangkan Haeryung menatapnya tak percaya.
“
Apakah kita masih jauh?” Tanya Haeryung untuk mengalihkan pembicaraan mereka.
“
Ini masih jauh. Tidurlah! Aku akan membangunkanmu setelah tiba disana.” Balas
Myungsoo.
Kini
menunjukkan pukul 9.00 p.m. Akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Myungsoo
melepaskan sabuk pengamannya. Sedangkan Haeryung terbangun karena merasakan
mobil telah berhenti sambil mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan
dirinya sendiri.
“
Dimana kita?” Tanya Haeryung sambil melepaskan sabuk pengamannya.
“
Didepan sana ada sebuah terminal. Lebih baik kau turun lalu pergi kesana
sepertinya bus terakhir akan segera tiba.” Balas Myungsoo sambil menunjukkan
arah terminal itu lalu keluar dari mobilnya.
“
Mwo? Shirreo. Apakah kau tidak akan mengantarkanku pulang setelah membawaku
kemari? Bagaimanapun aku adalah seorang yeoja.” Tolak Haeryung sambil mengikuti
Myungsoo.
Myungsoo
mengabaikannya dan terus berjalan. Dia menghentikan langkahnya ketika melihat
suatu peristiwa yang seharusnya tidak dilihat olehnya. Haeryung yang mengikuti
Myungsoo pun menghentikan langkahnya. Dia melihat apa yang sedang dilihat oleh
Myungsoo. Mereka menatap nanar kepada sepasang suami istri yang sedang
bertengkar didepan mereka. Terlihat sang suami mengamuk bahkan memukul
istrinya. Myungsoo pun menghampiri mereka sambil menghentikan pukulan sang
suami. Sedangkan Haeryung melihatnya dari kejauhan.
“
Dimana anakmu itu? Sulli… Sulli… Sulli…” Teriak sang suami.
“
Dia tidak ada disini. Mengapa kau mencarinya seperti ini?” Tanya sang istri.
“
Apakah kau mengetahui yang dia lakukan padaku? Dia melaporkanku pada polisi
karena perjudian dan kekerasan. Aku harus memberinya pelajaran.” Kata sang
suami sambil memukuli istrinya.
“
Geumane, ahjussi!” Kata Myungsoo sambil menahan tangan sang suami.
“
Siapa dirimu anak muda? Berani sekali kau memerintahku untuk menghentikannya.
Apakah kau adalah simpanan nae anae? Apakah kau mengenal namja ini, yeoja
jalang?” Tanya sang suami sambil melepaskan tangannya lalu memukul istrinya
lagi.
“
GEUMANE, AHJUSSI.” Teriak Myungsoo sambil menahan tangan sang suami lagi.
“
Beraninya kau berteriak padaku. Apakah kau ingin ku pukul?” Tanya sang suami
sambil memukul Myungsoo.
Myungsoo
yang tak terima telah dipukul oleh sang suami itu pun membalasnya. Dia memukul
hingga sang suami terjatuh. Sang istri yang tidak terima suaminya dipukul pun
tidak tinggal diam. Dia mengambil kayu balok yang ada dibelakangnya lalu
memukul Myungsoo tepat di punggungnya. Myungsoo pun terjatuh sambil memegang
lukanya karena pukulan kayu itu tepat mengenai lukanya yang belum sembuh.
Tiba-tiba Sulli datang dan berteriak.
“
GEUMANE, OMMA. DIA ADALAH NAE OPPA.” Teriak Sulli lalu sang istri pun membuang
kayu balok itu ke sembarang arah.
“
Oppa, neo gwenchana?” Tanya Sulli sambil memegang Myungsoo.
“
Aku baik-baik saja.” Kata Myungsoo sambil berusaha untuk berdiri.
Myungsoo
berjalan dengan tertatih-tatih untuk meninggalkan Sulli agar Sulli dapat bicara
dengan keluarganya. Sedangkan Haeryung mengikuti Myungsoo dari belakang.
Myungsoo pun duduk didekat sebuah danau. Haeryung menghampirinya lalu berdiri
tepat disamping Myungsoo.
“
Kau benar. Seharusnya aku keluar dari mobilmu ketika kau menyuruhku untuk
keluar. Aku benar-benar menyesal telah mengikutimu kemari. Aku tidak mengetahui
bahwa kondisi keluargamu seperti ini.” Kata Haeryung sambil menatap lurus
kearah danau sedangkan Myungsoo terdiam.
Sementara
itu disisi lain, Sulli berdebat dengan ibunya. Sulli menjelaskan alasannya
melaporkan ayah tirinya pada polisi karena dia tidak ingin melihat ayah tirinya
memukul ibunya lagi bahkan merampas uang dari jerih payah ibunya. Ibunya hampir
menangis ketika mendengar perkataan Sulli. Namun, ibunya menahan tangisannya
agar tidak terlihat rapuh dihadapan Sulli. Ibunya menanyakan keberadaan
Myungsoo pada Sulli. Sulli menanyakan alasan dari pertanyaan itu. Ibunya
mengatakan bahwa dia akan memberikan Sulli pada Myungsoo. Sulli menolak dengan
tegas karena dia ingin tinggal bersama ibunya. Namun, ibunya menarik tangan
Sulli dan menyuruhnya untuk mengantarkannya pada Myungsoo. Myungsoo dan
Haeryung melihat ibu Sulli sedang menarik tangan Sulli dengan paksa. Myungsoo
pun berdiri sedangkan ibu Sulli melepaskan tangan Sulli.
“
Bawalah dia bersamamu!” Kata ibu Sulli pada Myungsoo.
“
Shirreo. Aku ingin tinggal bersama omma disini.” Tolak Sulli.
“
Aku tidak ingin tinggal bersamamu lagi. Kau adalah anak yang menyusahkanku. Kau
dengan baik hati meninggalkan neo oppa karena tidak ingin menyusahkannya lalu
kau pergi ke rumahku berharap aku akan membiayai pengobatan penyakitmu itu. Aku
tidak mempunyai uang sebanyak itu untuk membiayai pengobatanmu itu. Lebih baik
aku memberikan uang itu untuk judi pada nae nampyeon daripada memberikan uang
itu padamu untuk biaya pengobatanmu. Bagaimanapun juga aku akan lebih memilih
nae nampyeon dibandingkan denganmu karena nae nampyeon telah hidup bersamaku
belasan tahun ini dibandingkan denganmu yang baru beberapa hari tinggal bersama
kami telah banyak membuat kekacuan. Meskipun dia adalah oppa tirimu, setidaknya
dia akan merawatmu dengan baik. Meskipun kalian berbeda ibu, setidaknya kalian
memiliki ayah kandung yang sama.” Kata ibu Sulli pada Sulli sambil menahan
tangisnya.
“
Shirreo. Aku ingin tinggal bersamamu, omma.” Tolak Sulli disela tangisannya.
“
PERGI DAN KEMASI SEMUA BARANGMU SEKARANG, SULLI-A!” Teriak Myungsoo.
“
Geunde, oppa. Aku ingin tinggal bersama omma.” Tolak Sulli disela tangisannya
lagi.
“
APAKAH KAU TIDAK MENDENGARKAN PERINTAH NEO OPPA. PERGI DAN KEMASI SEMUA
BARANGMU SEKARANG JUGA! NEO OMMA TELAH MENELANTARKANMU UNTUK KEDUA KALINYA.”
Teriak Myungsoo sambil menatap tajam pada Sulli lalu Sulli pergi dari sana
sambil berlari kecil dan menangis.
“
Aku mohon rawatlah Sulli dengan baik, jebal! Setelah dia tumbuh dewasa dan akan
menikah, aku mohon beritahu aku!” Pinta ibu Sulli sambil menangis.
“
Aku akan merawatnya dengan baik. Geunde, aku tidak akan pernah memberitahumu
mengenai kadaannya maupun saat dia akan menikah. Jangan mengharapkan hal itu
padaku!” Tolak Myungsoo lalu meninggalkan ibu Sulli begitu saja yang masih
menangis.
Myungsoo
menunggu di mobilnya. Dia melihat Sulli berjalan kearah mobilnya sambil membawa
koper miliknya. Sulli membuka pintu belakang mobil lalu masuk sambil membawa
koper miliknya. Sulli membelalakan matanya tak percaya ketika melihat seorang
yeoja masuk ke mobil lalu duduk di kursi depan. Lebih tepatnya duduk disamping
kakaknya.
“
Nuguseyo?” Tanya Sulli pada Haeryung sedangkan Haeryung terlihat sedikit
terkejut.
“
Dia hanya kenalanku.” Kata Myungsoo sambil menyalakan mobilnya.
“
Benarkah? Aku kira onnie adalah neo yeojachingu karena oppa tak pernah
menunjukan neo yeojachingu padaku. Geunde, onnie sangat cantik sekali. Joneun
Choi Sulli imnida.” Kata Sulli sambil tersenyum.
“
Joneun Na Hae Ryeong imnida.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Aku berharap onnie menjadi yeojachingu nae oppa. Aku sangat menyukaimu, onnie.”
Kata Sulli sambil tersenyum.
“
Jangan bicara seperti itu! Dia hanya kenalanku saja.” Kata Myungsoo sambil
menyetir sedangkan Haeryung menanggapinya dengan tersenyum.
Sementara
itu di kediaman Kim Soo Hyun, terlihat Soo Hyun sedang berolahraga sambil
mendengarkan musik. Tiba-tiba dia mendengar suara bel pintu berbunyi. Dia
mengecilkan volume musik lalu membuka
pintu rumahnya. Dia sedikit terkejut ketika melihat seseorang yang berkunjung
ke rumahnya pada tengah malam seperti ini. Dia menyuruh orang itu masuk ke
rumahnya.
“
Mengapa kau datang kemari saat tengah malam seperti ini, nona Kim Ji Won-ssi?”
Tanya Soo Hyun sambil duduk.
“
Kau tidak perlu memanggilku seformal itu disaat kita sedang berdua, Soo Hyun
oppa. Aku membawa sebotol wine. Aku
ingin oppa menemaniku minum.” Kata Ji Won sambil menuangkan wine itu kedalam gelasnya lalu
meneguknya sekaligus.
“
Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Tanya Soo Hyun.
“
Aku mengetahui bahwa kau sedang menyelidiki latar belakang namja itu. Nama
namja itu adalah Kim Myungsoo. Kami tumbuh bersama di lingkungan yang sama. Kami
telah saling mengenal kurang lebih selama 12 tahun. Dia seperti malaikat tak
bersayap bagiku. Dia hadir dalam hidupku disaat aku terpuruk dengan kehidupanku
sendiri. Dia selalu menolongku bahkan memotivasiku disaat aku sedang mengalami
kesulitan. Setelah kami dewasa, kami memutuskan untuk berpacaran bahkan banyak
yeoja yang iri padaku. Dia sangat terkenal dikalangan yeoja karena karisma dan
ketampanan yang dimilikinya. Namun, aku telah mengkhianatinya dan membuat
hidupnya berantakan seperti ini. Aku merasa bersalah padanya setelah pertemuan
kami yang kebetulan seperti itu. Aku ingin membantunya disaat aku mampu seperti
sekarang ini.” Kata Ji Won sambil menghabiskan wine itu.
Soo
Hyun hanya mendengarkan cerita Ji Won tanpa meminum wine itu. Dia memapah Ji Won ke mobilnya lalu mengantarkannya
pulang. Akhirnya mereka tiba di rumah Ji Won. Ji Won turun dari mobil lalu
berdiri tepat didepan pintu. Soo Hyun pun turun mengikutinya hingga mereka
saling berhadapan.
“
Mengapa kau mengatakan semua itu padaku? Aku telah bekerja pada perusahaan
keluarga ini selama 7 tahun. Mengapa kau mempercayaiku?” Tanya Soo Hyun tak
mengerti.
“
Kau curang sekali karena membiarkanku minum sendirian, oppa. Aku mempercayaimu karena
aku mengetahui bahwa kau menyukaiku jauh sebelum aku menjadi anak angkat dalam
keluarga ini. Kau menyukaiku saat aku masih bekerja sebagai pegawai paruh waktu
di salah satu mall perusahaan
keluarga ini. Kau menyukaiku saat pertemuan kita yang kebetulan seperti itu,
Soo Hyun oppa.” Jelas Ji Won.
Ji
Won berjalan dengan pelan mendekati Soo Hyun. Dia berjinjit sambil tersenyum.
Beberapa detik kemudian, dia mencium bibir Soo Hyun. Namun, dia hanya
menempelkan bibir mereka saja. Sedangkan Soo Hyun membelalakan matanya tak
percaya. Tanpa mereka sadari, mobil Myungsoo datang. Myungsoo menyaksikan
peristiwa ciuman itu dengan tatapan nanarnya. Akirnya, Ji Won melepaskan
ciumannya lalu tersenyum manis pada Soo Hyun. Soo Hyun yang menjadi salah
tingkah bergegas masuk ke mobilnya. Soo Hyun menyalakan mobilnya lalu
melajukannya. Saat Ji Won akan masuk ke rumahnya, tiba-tiba dia mendengar suara
seseorang sedang membuka pintu mobil. Dia membelalakan matanya ketika melihat
Myungsoo keluar dari mobil itu. Myungsoo berjalan kearah samping mobilnya lalu
membuka pintu mobil itu.
“
Bangunlah! Kita sudah sampai.” Kata Myungsoo pada Haeryung.
“
Bukankah ini adalah depan rumahku?” Tanya Haeryung sambil mengedipkan beberapa
kali.
“
Nde. Ini adalah depan rumahmu.” Balas Myungsoo lalu Haeryung keluar dari mobil
sedangkan Myungsoo melihat kearah Ji Won. Haeryung pun mengikuti arah tatapan
mata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“
Mari kita bertemu lagi besok, lusa, dan hari-hari berikutnya!” Kata Haeryung
sambil tersenyum sedangkan Myungsoo menanggapinya sambil tersenyum lalu menutup
pintu mobilnya.
Haeryung
berjalan kearah Ji Won. Dia berdiri didepan pintu bersama Ji Won. Myungsoo
masuk ke mobil lalu menyalakan dan melajukan mobilnya. Sedangkan Haeryung dan
Ji Won menatap kepergian mobil itu. Haeryung melihat sambil mengeluarkan
smirknya kearah Ji Won lalu masuk ke rumahnya. Sedangkan Ji Won masih berdiri
mematung didepan rumahnya tak percaya.
At 10.00 a.m.
Haeryung
melakukan rutinitasnya yaitu berolahraga. Dia melihat Ji Won sedang berolahraga
di tempat yang sama dengannya. Dia berjalan untuk menghampiri Ji Won.
“
Tidak baik untukmu berlari dengan kecepatan seperti itu. Kau harus mengurangi
kecepatannya.” Kata Haeryung sambil menekan tombol untuk mengurangi kecepatan
alat olahraga itu.
Haeryung
berjalan menuju ruang ganti sedangkan Ji Won menekan tombol untuk menghentikan
alat olahraganya lalu menyusul Haeryung ke ruang ganti. Haeryung mengeringkan
rambutnya dengan handuk lalu menyisir rambutnya. Dia melihat Ji Won duduk
disampingnya melakukan hal yang sama dengannya. Mereka saling terdiam hingga Ji
Won memulai pembicaraan mereka.
“
Siapakah namja itu?” Tanya Ji Won.
“
Dia adalah kenalanku.” Balas Haeryung.
“
Sejak kapan kau mengenalnya? Sepertinya namja itu tidak baik. Dia seperti
memiliki maksud tertentu padamu.” Tanya Ji Won.
“
Beberapa hari yang lalu. Waeyo? Apakah kau menyukai namja itu? Dia memang namja
yang tampan sehingga tidak salah bila banyak yeoja yang menyukainya karena
ketampanan yang dimiliki termasuk diriku. Apakah kau dapat menilai kepribadian
namja itu karena namja itu terlihat mirip dengan kepribadianmu itu yang
mendekati keluarga kami karena memiliki maksud tertentu.” Balas Haeryung sambil
mengeluarkan smirknya.
“
Bisakah kau tidak mengajakku untuk berdebat? Aku sangat mengkhwatirkanmu. Aku
takut namja itu memiliki maksud tertentu padamu. Kau harus menjauhi namja itu.”
Kata Ji Won.
“
Shirreo. Aku akan tetap mengejar namja itu.” Tolak Haeryung.
“
Dengarkan aku sebagai neo onnie, Haeryung-a! Kau harus mempertimbangkan namja
itu kembali. Kau belum lama mengenal namja itu bahkan kau tidak mengetahui
kepribadiannya.” Kata Ji Won.
“
Lalu apakah kau sudah mengenal lama namja itu? Apakah kau telah mengetahui
kepribadiannya? Jika iya, katakan padaku yang kau ketahui. Aku akan
mempertimbangkannya setelah mendengar penjelasan darimu.” Kata Haeryung lalu
keluar dari ruang ganti.
Haeryung
berjalan dengan wajah kesalnya. Tiba-tiba dia menghentikan langkahnya ketika
melihat Myungsoo tepat dihadapannya. Dia berjalan pelan untuk menghampiri
Myungsoo. Myungsoo menunggu Haeryung sambil tersenyum. Namun beberapa detik
kemudian, tatapan Myungsoo beralih pada Ji Won yang sedang berjalan. Haeryung
mengikuti arah tatapan Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya. Sedangkan Ji Won
menghentikan langkahnya ketika melihat mereka.
“
Aku tidak menyangka bahwa kau akan menempati janjimu untuk bertemu denganku
hari ini. Apakah kau sudah lama menungguku?” Tanya Haeryung.
“
Ani. Geunyang, menunggumu selama dua jam.” Balas Myungsoo sambil tersenyum.
“
Dia adalah nae onnie. Apakah kau ingin berkenalan dengannya?” Tanya Haeryung.
“
Ani. Aku sudah mengenalnya. Dia adalah Kim Ji Won-ssi. Aku adalah penggemar
beratnya saat dia melakukan pengabdian pada masyarakat di lingkungan rumahku
semasa kuliahnya dulu.” Kata Myungsoo.
“
Wow, daebak! Aku tidak menyangka bahwa nae onnie sangat terkenal. Geunde, aku
sangat takjub padamu karena masih mengingat nae onnie setelah beberapa tahun
yang lalu. Seharusnya onnie mengucapkan terimakasih padanya karena dia telah
menjadi penggemar beratmu selama ini.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Ah, nde. Kamsahamnida.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“
Tapi itu adalah dulu. Setelah anda lulus, aku berhenti untuk menjadi penggemar
berat anda.” Kata Myungsoo penuh penekanan sedangkan Ji Won sedikit terkejut.
“
Kita pergi sekarang. Kajja!” Ajak Haeryung.
Saat
Haeryung dan Myungsoo baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Haeryung
menghentikan langkahnya ketika melihat seorang namja yang telah berumur keluar
dari lift dengan orang yang
dikenalnya. Sedangkan Myungsoo mengikutinya berhenti sambil melihat kearah
tatapan mata Haeryung. Kini Haeryung, Myungsoo, Ji Won, Soo Hyun, dan Tuan Na
sedang berada di sebuah kamar restoran di salah satu hotel milik perusahaan Hae
San.
“
Aku sangat menyukai menu makanan di hotel ini. Hotel ini adalah tempat keluarga
kami makan bersama disaat hari libur. Geunde, aku baru pertama kali melihat
Haeryung menunjukan seorang namja padaku. Siapakah dia?” Tanya Tuan Na pada
Haeryung.
“
Dia adalah nae namjachingu.” Kata Haeryung sambil tersenyum sedangkan Ji Won
sedikit terkejut.
“
Siapakah namamu?” Tanya Tuan Na pada Myungsoo.
“
Joneun Kim Myungsoo imnida.” Balas Myungsoo.
“
Siapakah nama orang tuamu? Apa pekerjaan mereka?” Tanya Tuan Na.
“
Nae abeoji bernama Kim Hyun Joong. Beliau bekerja sebagai pedagang di sebuah
pasar lokal. Namun, beliau meninggal ketika saya berumur 17 tahun. Nae ommonie
bernama Kim Haneul. Beliau meninggal setelah melahirkanku.” Kata Myungsoo.
“
Sungguh kasihan. Apakah kau masih kuliah atau telah bekerja?” Tanya Tuan Na.
“
Saya telah bekerja. Namun, saya pernah kuliah.” Kata Myungsoo.
“
Mengapa kau berhenti kuliah? Apakah masalah biaya?” Tanya Tuan Na.
“
Geumane, appa!” Kata Haeryung sambil melihat kearah Tuan Na.
“
Aniyo. Saya tidak melanjutkan kuliah bukan karena masalah biaya dan saya tidak
berhenti kuliah. Geunde, saya dikeluarkan dari kampus karena suatu hal
tertentu.” Kata Myungsoo sambil menatap tajam pada Ji Won sedangkan tangan Ji
Won bergetar hebat setelah mendengarnya. Tanpa mereka sadari, Soo Hyun melihat
semua itu.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar