[SERIES]
Love and Revenge Part 4
Title : Love and Revenge Part 4
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong
Preview
“
Siapakah namamu?” Tanya Tuan Na pada Myungsoo.
“
Joneun Kim Myungsoo imnida.” Balas Myungsoo.
“
Siapakah nama orang tuamu? Apa pekerjaan mereka?” Tanya Tuan Na.
“
Nae abeoji bernama Kim Hyun Joong. Beliau bekerja sebagai pedagang di sebuah
pasar lokal. Namun, beliau meninggal ketika saya berumur 17 tahun. Nae ommonie
bernama Kim Haneul. Beliau meninggal setelah melahirkanku.” Kata Myungsoo.
“
Sungguh kasihan. Apakah kau masih kuliah atau telah bekerja?” Tanya Tuan Na.
“
Saya telah bekerja. Namun, saya pernah kuliah.” Kata Myungsoo.
“
Mengapa kau berhenti kuliah? Apakah masalah biaya?” Tanya Tuan Na.
“
Geumane, appa!” Kata Haeryung sambil melihat kearah Tuan Na.
“
Aniyo. Saya tidak melanjutkan kuliah bukan karena masalah biaya dan saya tidak
berhenti kuliah. Geunde, saya dikeluarkan dari kampus karena suatu hal
tertentu.” Kata Myungsoo sambil menatap tajam pada Ji Won sedangkan tangan Ji
Won bergetar hebat setelah mendengarnya. Tanpa mereka sadari, Soo Hyun melihat
semua itu.
Next
“
Ah, begitu. Apa pekerjaanmu sekarang?” Tanya Tuan Na.
“
Geumane, appa!” Kata Haeryung tanpa melihat kearah Tuan Na.
“
Aku bekerja sebagai bartender di sebuah bar.” Kata Myungsoo.
“
Yeoja babo. Apakah kau menuruni sifat bodoh dari neo omma? Mengapa kau
menunjukkan namja seperti ini padaku. Akhiri hubungan kalian sekarang juga. Apa
yang terjadi dengan perusahaan yang telah ku bangun dari nol dibawah pimpinan
sepertimu ini? Apakah kau ingin menghancurkan perusahaan dalam sekejab?“ Marah
Tuan Na sambil membuang air minum dalam gelasnya tepat pada wajah Haeryung
sedangkan semua orang yang ada disana terkejut bukan main termasuk Myungsoo.
“
Waeyo? Apakah aku salah menunjukan namja yang ku cintai padamu, appa? Bukankah
appa tidak mempermasalahkan latar belakang Ji Won onnie ketika mengangkatnya
sebagai anak angkat keluarga ini? Lalu mengapa apa mempermasalahkan latar
belakang Myungsoo? Tidak bisakah aku mengikuti cara bijak appa dalam memasukkan
anggota keluarga ini?” Tanya Haeryung tak terima.
“
Seharusnya kau menegurnya disaat adikmu berbuat salah, Ji Won. Bila dia terus
membantahmu maka kau berhak menamparnya hingga dia menurutimu. Sebagai kakaknya
maka kau urus namja ini. Bila perlu berikan dia cek uang atau laporkan pada
polisi karena kasus pemerasan.” Kata Tuan Na pada Ji Won lalu pergi
meninggalkan mereka sedangkan Soo Hyun beranjak dari kursinya untuk membantu
Tuan Na dan Haeryung keluar dari ruangan itu.
“
Aku tidak menyangka bahwa kau menjadi anak angkat dalam keluarga seperti ini.”
Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“
Mengapa kau mendekati Haeryung? Jauhi, Haeryung! Apa yang kau inginkan?” Tanya
Ji Won.
“
Bukankah dia sudah mengatakannya bahwa dia mencintaiku? Sedangkan aku hanya
menerima perasaannya dengan senang hati. Wae? Apakah kau ingin memberikan cek 1
Milliar Won padaku seperti tempo hari? Ataukah kau akan melaporkanku pada
polisi karena kasus pemerasan?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“
Mengapa kau melakukan semua ini? Apakah kau ingin mengganggu kehidupan baruku?
Apakah kau ingin membalas dendam padaku karena kau telah menggantikanku di
penjara selama tiga tahun ini. Apakah kau merasa tidak adil? Apa yang kau
dapatkan dengan membalas dendam padaku? Lebih baik kita mempermudah masalah
ini. Aku akan memberikan uang sebanyak yang kau inginkan.” Kata Ji Won sambil
menatap tajam pada Myungsoo.
“
Tidak bisakah kau menjadi Ji Won yang ku kenal seperti dulu?” Tanya Myungsoo.
“
Ani. Aku mendapatkan semua ini dengan jerih payahku. Ada sesuatu yang harus ku
capai disini. Aku telah mendaki terlalu jauh dari rencanaku. Aku tidak mungkin
melepaskan semua ini begitu saja.” Tolak Ji Won.
“
Geure, kalau begitu aku akan menarikmu hingga kau turun bersamaku.” Kata
Myungsoo.
“
Mwo? Semudah itukah. Apakah kau tidak memikirkan perjuanganku selama ini? Bahkan
aku rela mengkhianatimu demi mendapatkan semua ini. Apakah kau pernah memikirkan
hidup bahagia bersamaku di lingkungan kumuh dekat selokan seperti itu? Apakah
kau ingin melihatku hidup seperti itu?” Tanya Ji Won tak percaya.
“
Setelah aku mencerna perkataanmu itu, kau tidak berhak tinggal di rumah semewah
ini. Bahkan kau tidak pantas tinggal di rumah yang kumuh dekat selokan itu.”
Balas Myungsoo lalu pergi meninggalkan Ji Won.
“
LALU DIMANAKAH TEMPAT YANG PANTAS UNTUKKU?” Teriak Ji Won namun Myungsoo
mengabaikannya dan terus berjalan.
Haeryung
duduk di bangku sambil termenung di sebuah taman hotel. Saat sedang berjalan
keluar, Myungsoo melihat Haeryung duduk di bangku taman itu. Dia berjalan
dengan pelan untuk menghampiri Haeryung. Dia duduk tepat disamping Haeryung
pada bangku yang sama.
“
Aku telah menolak semua itu. Aku menunggu keputusanmu. Apakah kau ingin
melanjutkan atau menghentikan semua ini?” Tanya Myungsoo sambil mengelap wajah
Haeryung dengan sapu tangannya.
“
Aku sungguh malu sekali padamu karena keluargamu dan keluargaku tidak berbeda
jauh. Untuk pertama kalinya, aku akan merendahkan harga diriku dihadapanmu. Aku
rasa aku benar-benar menyukaimu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Arra. Apakah kau ingin melanjutkan semua ini? Apakah kau bersedia melepaskan
tahtamu demi bersama namja yang kau cintai?” Tanya Myungsoo namun Haeryung
malah mengulurkan tangannya.
“
Apakah maksud dari semua ini? Apakah kau ingin berjabat tangan denganku? Apakah
ini adalah salam perpisahan?” Tanya Myungsoo sambil mengernyitkan keningnya.
“
Bisa dibilang seperti itu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Aku akan berjabat tangan denganmu. Geunde, bukan salam perpisahan. Aku mengartikan
semua ini sebagai salam perkenalan karena kita belum berkenalan secara resmi.
Aku menginginkan salam perpisahan yang lebih menarik karena aku tidak pernah
melepaskan yeoja yang pernah ku temui sebelum mendapatkan sesuatu dari yeoja
itu.” Kata Myungsoo sambil berjabat tangan dengan Haeryung dan tersenyum.
“
Lalu apa yang kau inginkan sebagai salam perpisahan dariku?” Tanya Haeryung.
“
Kissue. Aku ingin berciuman denganmu. Aku adalah namja paling tampan dan
berkarisma. Tidak ada yeoja yang lepas dariku sebelum aku mencium mereka.
Bahkan mereka memintanya terlebih dahulu. Kau adalah yeoja pertama yang
membuatku bertekuk lutut untuk sebuah ciuman. Geunde, aku tidak ingin menciummu
disini. Aku menginginkan tempat yang menarik bahkan romantis. Jika kau telah
menemukan tempat itu maka beritahu aku. Aku akan menghampirimu lalu kita
melakukan ciuman disana. Semakin cepat maka lebih baik sehingga aku tak perlu
menunggu ciuman itu lebih lama. Namun, semakin lama maka lebih baik juga karena
aku akan sangat merindukanmu setelah lama tidak berjumpa denganmu. Tentunya
ciuman itu terasa lebih panas dan menarik bagiku. Kalau begitu aku pergi
sekarang. Aku akan setia menantikan kabar darimu. Annyeong, Haeryung-ssi.”
Pamit Myungsoo sambil membelai wajah Haeryung lalu pergi meninggalkan Haeryung
sedangkan Haeryung menatap kepergian Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
Sementara
itu, di sebuah café Soo Hyun terlihat sedang menunggu seseorang sambil melihat
jam tangannya. Dia mengangkat kepalanya ketika melihat orang itu telah duduk
didepannya. Dia menyimpan amplop berwarna cokelat diatas meja.
“
Aku mengetahui bahwa kau diberi tugas secara rahasia oleh Taemin. Apa yang
sedang kau selidiki? Katakan padaku semuanya. Amplop ini akan menjadi milikmu
setelah kau memberitahuku informasi yang kau dapatkan selama ini.” Kata Soo
Hyun.
“
Apakah anda sedang menyogokku? Aku tidak menginginkan amplop itu. Permisi!”
Tolak namja itu sambil berdiri lalu berjalan meninggalkan Soo Hyun.
“
Mungkin kau akan tertarik setelah membuka isi amplop ini. Selain itu, aku akan
memberikan sebuah tangga untuk kau naiki.” Kata Soo Hyun sedangkan namja itu
menghentikan langkahnya seakan-akan sedang berpikir.
“
Geure, aku akan menerima amplop ini dan tepati janjimu. Taemin-ssi sedang
menyelidiki seseorang yang bernama Kim Myungsoo. Kim Myungsoo adalah seorang
bartender di sebuah bar. Dia memiliki satu adik perempuan. Yang paling penting
adalah Kim Myungsoo pernah menjalin hubungan dengan Kim Ji Won. Mereka saling
mengenal kurang lebih selama 12 tahun. Mereka tumbuh pada lingkungan yang
sama.” Jelas namja itu setelah mengambil amplop.
“
Aku telah mengetahui semuanya. Geunde, apakah kau telah memberitahu Taemin hal
ini?” Tanya Soo Hyun.
“
Aniyo. Aku belum memberitahunya.” Kata namja itu.
“
Setelah bertemu denganku, katakan padanya bahwa kau ingin memberitahu informasi
mengenai Kim Myungsoo. Katakan padanya semua hal yang kau ketahui tentang Kim
Myungsoo kecuali hubungan antara Kim Myungsoo dengan Kim Ji Won. Apakah kau
mengerti?” Tanya Soo Hyun.
“
Nde, saya mengerti.” Kata namja itu.
“
Kau boleh pergi sekarang.” Kata Soo Hyun disela minum kopinya lalu namja itu
pergi meninggalkannya.
Sesuai
dengan perintah yang diberikan oleh Soo Hyun, namja itu menemui Taemin. Dia
mengatakan pada Taemin mengenai namja yang pernah menolong Haeryung. Dia
mengatakan pada Taemin bahwa namja yang pernah menolong Haeryung itu bernama
Kim Myungsoo. Dia memberitahu latar belakang Kim Myungsoo. Namun, dia
merahasiakan hubungan antara Kim Myungsoo dengan Kim Ji Won. Taemin meminta
foto Kim Myungsoo pada namja itu. Lalu namja itu memberikan foto yang
dimilikinya pada Taemin. Taemin merasa bahwa Kim Myungsoo adalah sosok yang
misterius. Taemin memasukkan foto itu kedalam jasnya lalu menyuruh namja itu
untuk pergi. Tanpa Taemin ketahui, namja itu mengeluarkan smirknya.
Taemin
mencari alamat rumah Kim Myungsoo sesuai dengan alamat yang diberikan oleh
namja itu. Dia menaiki satu per satu anak tangga untuk menuju rumah Kim
Myungsoo. Setibanya didepan rumah Kim Myungsoo, dia melihat seseorang yang
berada disana. Dia pun memanggil lalu menghampiri orang itu.
“
Ahjumma, apakah anda mengenal yeoja dalam foto ini? Apakah yeoja ini pernah
tinggal di lingkungan sini?” Tanya Taemin sambil menunjukan foto Kim Ji Won.
“
Aku tidak pernah melihat yeoja ini. Geunde, apakah yeoja ini tinggal disini
sekarang?” Tanya ahjumma itu.
“
Aniyo. Yeoja ini tidak tinggal disini. Kalau begitu saya pergi dulu.
Kamsahamnida.” Pamit Taemin.
Sepeninggalan
Taemin, namja itu keluar dari tempat persembunyiannya. Dia memberikan sebuah
amplop pada ahjumma itu. Namja itu mengeluarkan ponselnya lalu menelepon
seseorang.
“
Yeobsseo.” Sapa namja itu.
“
Otte?” Tanya namja diseberang sana.
“
Anda benar sekali, Kim Soo Hyun-ssi. Taemin-ssi datang kemari untuk
memastikannya sendiri. Dia bertanya pada salah satu warga yang tinggal disini.
Namun, anda tidak perlu khawatir karena saya telah memberikan uang kepada warga
disini untuk menutup mulut mereka dengan jumlah yang cukup besar.” Jelas namja
itu.
“
Araseo. Selesaikanlah sisanya!” Kata Soo Hyun lalu mematikan panggilan
teleponnya itu.
At 8.00 a.m.
Haeryung
tiba di ruangan kantornya. Dia memanggil Taemin dan Suzy untuk menyiapkan
beberapa berkas untuk rapatnya pagi ini. Dia melihat mereka telah ada
dihadapannya tanpa membawa satu berkas pun yang diminta olehnya. Dia
menghampiri mereka sambil mengernyitkan keningnya.
“
Dimana berkas itu?” Tanya Haeryung pada Suzy.
“
Anda tidak bisa mengikuti rapat hari ini, direktur.” Balas Suzy.
“
Wae? Katakan sebuah alasan yang dapat saya terima dengan rasional.” Tanya
Haeryung.
“
Ini adalah perintah langsung dari presdir.” Kata Suzy.
“
Mwo? Sepertinya saya telah mengetahui alasan itu. Araseo. Saya akan mencari
berkas itu sendiri lalu menghadiri rapat itu.” Kata Haeryung namun Taemin mencegahnya.
“
Wae? Mengapa anda mencegah saya?” Tanya Haeryung pada Taemin.
“
Sebaiknya anda mengikuti perintah presdir, direktur. Anda akan memperburuk
situasi bila bertindak seperti ini.” Kata Taemin.
“
Mwo? Apakah anda menyuruh saya untuk tidak bekerja? Bukankah itu sama artinya
dengan saya telah dipecat dari perusahaan ini? Apakah kalian ingin saya pecat?
Saya akan tetap pergi ke ruang rapat. Minggirlah!” Kata Haeryung sambil menatap
tajam pada Taemin dan Suzy.
Akhirnya
Suzy menyingkir dari hadapan Haeryung. Haeryung berjalan menuju ruang
sekretaris untuk mengambil beberapa berkas itu lalu dia pergi ke ruang rapat.
Sedangkan Taemin mengikutinya dari belakang. Saat Haeryung akan membuka pintu
rapat, pintu itu tertutup dan terkunci dari dalam. Haeryung mengetuk pintu dengan
pelan beberapa kali. Namun karena merasa dia abaikan, dia mengetuk pintu dengan
kerasnya sambil berteriak agar orang yang berada didalam membukakan pintu
untuknya. Suasana rapat menjadi kacau karena keributan yang ditimbulkan oleh
Haeryung. Akhirnya Tuan Na memberikan tanda pada Soo Hyun agar membukakan pintu
untuk Haeryung. Haeryung masuk ke ruang rapat sambil meminta maaf atas
keterlambatannya. Dia menyimak rapat dengan seksama hingga perdebatan pun
terjadi.
“
Untuk mengembangkan proyek ini maka kita membutuhkan investasi sebanyak 1
Triliun Won.” Kata manager proyek itu.
“
Bagaimana dengan keuangan yang kita miliki?” Tanya Haeryung.
“
Keuangan yang kita miliki saat ini hanya sekitar 500 Milliar Won.” Kata manager
keuangan.
“
Kita membutuhkan dana 500 Milliar Won lagi untuk dapat mengembangkan proyek
itu. Apakah kalian memiliki pendapat?” Tanya Tuan Na.
“
Kita dapat menjual beberapa saham, asset dan perusahaan yang banyak mengalami
kerugian.” Usul Soo Hyun.
“
Apakah kau mengetahui beberapa saham, asset dan perusahaan yang banyak
mengalami kerugian itu?” Tanya Tuan Na.
“
Jika kita menjual perusahaan Hanggang dan Myungwoon maka kita akan mendapatkan
keuntungan sekitar 150 Milliar Won karena kedua perusahaan itu sedang diambang
kebangkrutan. Lalu jika kita menjual resort yang ada di Jepang pada perusahaan
luar negeri maka kita akan mendapatkan keuntungan 400 Milliar Won. Ada beberapa
perusahaan luar negeri yang pernah menawarkannya.” Jelas Soo Hyun.
“
Bukankah itu adalah ide bagus? Kita akan mendapatkan dana lebih dari cukup
dengan menjual resort yang ada di Jepang itu.” Kata Tuan Na sambil tersenyum.
“
Andwe! Anda tidak bisa menjual resort itu, Presdir.” Tolak Haeryung namun Tuan
Na mengabaikannya.
“
Saya dengar bahwa Kim Ji Won-ssi mengenal salah satu direktur perusahaan luar
negeri itu semasa kuliahnya dulu. Dengan adanya bantuan dari Kim Ji Won-ssi
akan memudahkan kita untuk menjual resort itu.” Kata Soo Hyun.
“
Andwe! Anda tidak bisa menjual resort itu, Presdir. Saya akan mengusahakan
segala cara untuk mendapatkan dana itu. Jadi tolong, jangan jual resort itu!”
Tolak Haeryung namun Tuan Na mengabaikannya lagi.
“
Lakukanlah bersama Ji Won! Bagaimana pun Ji Won akan masuk ke perusahaan ini.
Dia memerlukan pengalaman untuk bekerja disini.” Kata Tuan Na.
“
ANDWE! RESORT ITU TIDAK BOLEH DI JUAL, APPA. RESORT ITU ADALAH PENINGGALAN…”
Teriak Haeryung namun belum sempat Haeryung melanjutkan perkataannya, Tuan Na
memotong pembicaraannya.
“
DISINI TIDAK ADA NEO APPA. DISINI YANG ADA HANYALAH PRESDIR. BUANGLAH
PERASAANMU TERHADAP BISNIS INI! SOO HYUN-SSI, TOLONG BAWA HAERYUNG KELUAR DARI
SINI!” Teriak Tuan Na lalu Soo Hyun membawa Haeryung keluar dari ruangan itu.
Setelah
diusir seperti itu, Haeryung tidak tinggal diam. Dia menelepon bandara untuk
membeli tiket ke Jepang pada sore ini. Dia pulang ke rumahnya lalu mengemasi
semua barangnya. Dia menelepon perusahaan taksi agar mengirimkan taksi ke
alamat rumahnya. Dia keluar dari rumah sambil membawa kopernya. Akhirnya taksi
itu datang. Dia menyuruh supir taksi untuk memasukkan kopernya ke bagasi lalu
dia masuk ke taksi itu. Taksi itu pun melaju menuju bandara. Setibanya di
bandara, dia mengambil tiket lalu memberikan tiket itu pada petugas pintu
masuk. Dia duduk di kursi pesawat sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket
itu. Dua jam kemudian, dia tiba di Jepang. Dia menaiki taksi untuk tiba di
resort itu. Setibanya di resort, dia menyuruh pelayan untuk menyiapkan kamar
untuknya dan membawa koper miliknya ke kamar. Dia duduk di sofa sambil melihat
kearah luar jendela. Dia mengeluarkan ponsel dari jaketnya lalu menelepon
seseorang.
“
Yeobsseo.” Sapa Haeryung.
“
Aku tidak menyangka ternyata kau cepat sekali menghubungiku. Apakah kau telah
menemukan tempat untuk kita berciuman?” Tanya Myungsoo.
“
Ani. Aku belum menemukannya. Saat ini aku berada di Jepang. Aku ingin bertanya
padamu. Berikan aku satu contoh orang yang mengorbankan tahtanya demi bersama
orang yang dicintainya?” Tanya Haeryung.
“
Goo Jun Pyo dalam serial drama Boys Before Flower. Dia mengorbankan tahtanya
demi bersama Geum Jandi. Wae? Mengapa kau bertanya seperti itu?” Tanya
Myungsoo.
“
Aku akan berperang melawan nae onnie. Saat ini perusahaan sedang membutuhkan
dana. Mereka akan menjual resort peninggalan nae omma. Aku tidak ingin mereka
menjual resort ini. Geunde, tingkat kegagalanku adalah 99%. Setelah mendengar
jawaban darimu, aku siap untuk melepaskan semuanya. Lagipula nae appa pasti
akan memecatku bahkan mengusirku dari rumah karena aku menciptakan sebuah
kekacauan yang cukup besar setelah ini.” Kata Haeryung.
“
Aku siap untuk menampungmu. Walaupun rumahku kecil, namun rumahku ini memiliki
tiga kamar. Satu kamarku, satu lagi kamar nae dongsaeng, dan sisanya adalah
kamar nae chingu. Aku memiliki 7 sendok dan 7 piring di dapur. Aku rasa semua
itu cukup untuk menampungmu.” Kata Myungsoo.
“
Araseo…” Belum sempat Haeryung melanjutkan perkataannya tiba-tiba Ji Won datang
menghampirinya. Haeryung menurunkan ponselnya dari telinganya tanpa mematikan
sambungan panggilan teleponnya.
“
Aku tidak menyangka bahwa kau datang lebih cepat dariku. Apakah kau sudah
makan?” Tanya Ji Won sambil tersenyum sedangkan Myungsoo sedikit terkejut
ketika mendengar suara Ji Won. Myungsoo tetap menempelkan ponselnya pada
telinganya untuk mendengar pembicaraan mereka.
“
Kau tidak perlu berakting seperti ini karena disini tidak ada pegawai nae appa.”
Kata Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“
Araseo. Geunde, apakah kau datang kemari berencana untuk membantuku dalam
menjual resort ini?” Tanya Ji Won.
“
Ani. Justru aku datang kesini karena ingin menggagalkan rencanamu ini. Aku
tidak akan membiarkan resort ini dijual.” Kata Haeryung penuh penekanan.
“
Jeongmal mianhae karena aku harus menjual resort ini. Aku mengetahui bahwa
resort ini memiliki banyak kenangan antara dirimu dengan neo omma. Apalagi resort
ini didesign oleh neo omma. Aku tidak
segan-segan menancapkan panahku pada orang yang menghalangi jalanku termasuk
dirimu. Aku mencapai semua ini dengan jerih payahku. Aku tidak akan melepaskan
kesempatan emas ini begitu saja. Aku tidak ingin gagal dipertengahan jalanku.
Ingatlah itu, nae dongsaeng!” Kata Ji Won sambil mengeluarkan smirknya.
“
Akhirnya kau menunjukkan dirimu yang sebenarnya padaku. Aku akan tetap menghalangimu.
Aku tidak akan membiarkan perusahaan keluargaku jatuh pada yeoja sepertimu.
Sebelum aku mati, jangan pernah berharap bahwa aku akan berhenti sampai
disini!” Balas Haeryung sambil menatap tajam pada Ji Won.
“
Araseo. Lebih baik kau menikmati hari terakhirmu di resort ini karena aku
pastikan resort ini telah terjual besok. Annyeong, nae dongsaeng.” Pamit Ji Won
sambil mengeluarkan smirknya lalu meninggalkan Haeryung begitu saja.
Haeryung
terduduk di sofanya kembali. Tubuhnya terasa sangat lemas bahkan kepalanya
sangat sakit. Dia memikirkan cara untuk menghalangi rencana Ji Won. Sedangkan
Myungsoo mematikan panggilan telepon itu setelah dia mendengar semua
pembicaraan antara Haeryung dengan Ji Won. Dia berusaha untuk mengabaikan hal
itu. Dia masuk ke mobil lalu menyalakan dan melajukannya. Dia pergi untuk
bekerja. Selama di perjalanan, dia tiada hentinya mengingat pembicaraan mereka.
Dia tidak menyangka bahwa Ji Won bertindak seperti itu. Ji Won yang sekarang
bukanlah Ji Won yang dikenalnya dulu. Dia memutarbalikan mobilnya lalu dia menelepon bandara untuk memesan tiket ke
Jepang. Dia mengemasi beberapa pakaian untuknya lalu bergegas pergi ke bandara.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar