Kamis, 29 Januari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 4

[SERIES] Love and Revenge Part 4
Title                 : Love and Revenge Part 4
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong



Preview

“ Siapakah namamu?” Tanya Tuan Na pada Myungsoo.
“ Joneun Kim Myungsoo imnida.” Balas Myungsoo.
“ Siapakah nama orang tuamu? Apa pekerjaan mereka?” Tanya Tuan Na.
“ Nae abeoji bernama Kim Hyun Joong. Beliau bekerja sebagai pedagang di sebuah pasar lokal. Namun, beliau meninggal ketika saya berumur 17 tahun. Nae ommonie bernama Kim Haneul. Beliau meninggal setelah melahirkanku.” Kata Myungsoo.
“ Sungguh kasihan. Apakah kau masih kuliah atau telah bekerja?” Tanya Tuan Na.
“ Saya telah bekerja. Namun, saya pernah kuliah.” Kata Myungsoo.
“ Mengapa kau berhenti kuliah? Apakah masalah biaya?” Tanya Tuan Na.
“ Geumane, appa!” Kata Haeryung sambil melihat kearah Tuan Na.
“ Aniyo. Saya tidak melanjutkan kuliah bukan karena masalah biaya dan saya tidak berhenti kuliah. Geunde, saya dikeluarkan dari kampus karena suatu hal tertentu.” Kata Myungsoo sambil menatap tajam pada Ji Won sedangkan tangan Ji Won bergetar hebat setelah mendengarnya. Tanpa mereka sadari, Soo Hyun melihat semua itu.

Next

“ Ah, begitu. Apa pekerjaanmu sekarang?” Tanya Tuan Na.
“ Geumane, appa!” Kata Haeryung tanpa melihat kearah Tuan Na.
“ Aku bekerja sebagai bartender di sebuah bar.” Kata Myungsoo.
“ Yeoja babo. Apakah kau menuruni sifat bodoh dari neo omma? Mengapa kau menunjukkan namja seperti ini padaku. Akhiri hubungan kalian sekarang juga. Apa yang terjadi dengan perusahaan yang telah ku bangun dari nol dibawah pimpinan sepertimu ini? Apakah kau ingin menghancurkan perusahaan dalam sekejab?“ Marah Tuan Na sambil membuang air minum dalam gelasnya tepat pada wajah Haeryung sedangkan semua orang yang ada disana terkejut bukan main termasuk Myungsoo.
“ Waeyo? Apakah aku salah menunjukan namja yang ku cintai padamu, appa? Bukankah appa tidak mempermasalahkan latar belakang Ji Won onnie ketika mengangkatnya sebagai anak angkat keluarga ini? Lalu mengapa apa mempermasalahkan latar belakang Myungsoo? Tidak bisakah aku mengikuti cara bijak appa dalam memasukkan anggota keluarga ini?” Tanya Haeryung tak terima.
“ Seharusnya kau menegurnya disaat adikmu berbuat salah, Ji Won. Bila dia terus membantahmu maka kau berhak menamparnya hingga dia menurutimu. Sebagai kakaknya maka kau urus namja ini. Bila perlu berikan dia cek uang atau laporkan pada polisi karena kasus pemerasan.” Kata Tuan Na pada Ji Won lalu pergi meninggalkan mereka sedangkan Soo Hyun beranjak dari kursinya untuk membantu Tuan Na dan Haeryung keluar dari ruangan itu.
“ Aku tidak menyangka bahwa kau menjadi anak angkat dalam keluarga seperti ini.” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Mengapa kau mendekati Haeryung? Jauhi, Haeryung! Apa yang kau inginkan?” Tanya Ji Won.
“ Bukankah dia sudah mengatakannya bahwa dia mencintaiku? Sedangkan aku hanya menerima perasaannya dengan senang hati. Wae? Apakah kau ingin memberikan cek 1 Milliar Won padaku seperti tempo hari? Ataukah kau akan melaporkanku pada polisi karena kasus pemerasan?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Mengapa kau melakukan semua ini? Apakah kau ingin mengganggu kehidupan baruku? Apakah kau ingin membalas dendam padaku karena kau telah menggantikanku di penjara selama tiga tahun ini. Apakah kau merasa tidak adil? Apa yang kau dapatkan dengan membalas dendam padaku? Lebih baik kita mempermudah masalah ini. Aku akan memberikan uang sebanyak yang kau inginkan.” Kata Ji Won sambil menatap tajam pada Myungsoo.
“ Tidak bisakah kau menjadi Ji Won yang ku kenal seperti dulu?” Tanya Myungsoo.
“ Ani. Aku mendapatkan semua ini dengan jerih payahku. Ada sesuatu yang harus ku capai disini. Aku telah mendaki terlalu jauh dari rencanaku. Aku tidak mungkin melepaskan semua ini begitu saja.” Tolak Ji Won.
“ Geure, kalau begitu aku akan menarikmu hingga kau turun bersamaku.” Kata Myungsoo.
“ Mwo? Semudah itukah. Apakah kau tidak memikirkan perjuanganku selama ini? Bahkan aku rela mengkhianatimu demi mendapatkan semua ini. Apakah kau pernah memikirkan hidup bahagia bersamaku di lingkungan kumuh dekat selokan seperti itu? Apakah kau ingin melihatku hidup seperti itu?” Tanya Ji Won tak percaya.
“ Setelah aku mencerna perkataanmu itu, kau tidak berhak tinggal di rumah semewah ini. Bahkan kau tidak pantas tinggal di rumah yang kumuh dekat selokan itu.” Balas Myungsoo lalu pergi meninggalkan Ji Won.
“ LALU DIMANAKAH TEMPAT YANG PANTAS UNTUKKU?” Teriak Ji Won namun Myungsoo mengabaikannya dan terus berjalan.

Haeryung duduk di bangku sambil termenung di sebuah taman hotel. Saat sedang berjalan keluar, Myungsoo melihat Haeryung duduk di bangku taman itu. Dia berjalan dengan pelan untuk menghampiri Haeryung. Dia duduk tepat disamping Haeryung pada bangku yang sama.
“ Aku telah menolak semua itu. Aku menunggu keputusanmu. Apakah kau ingin melanjutkan atau menghentikan semua ini?” Tanya Myungsoo sambil mengelap wajah Haeryung dengan sapu tangannya.
“ Aku sungguh malu sekali padamu karena keluargamu dan keluargaku tidak berbeda jauh. Untuk pertama kalinya, aku akan merendahkan harga diriku dihadapanmu. Aku rasa aku benar-benar menyukaimu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Arra. Apakah kau ingin melanjutkan semua ini? Apakah kau bersedia melepaskan tahtamu demi bersama namja yang kau cintai?” Tanya Myungsoo namun Haeryung malah mengulurkan tangannya.
“ Apakah maksud dari semua ini? Apakah kau ingin berjabat tangan denganku? Apakah ini adalah salam perpisahan?” Tanya Myungsoo sambil mengernyitkan keningnya.
“ Bisa dibilang seperti itu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Aku akan berjabat tangan denganmu. Geunde, bukan salam perpisahan. Aku mengartikan semua ini sebagai salam perkenalan karena kita belum berkenalan secara resmi. Aku menginginkan salam perpisahan yang lebih menarik karena aku tidak pernah melepaskan yeoja yang pernah ku temui sebelum mendapatkan sesuatu dari yeoja itu.” Kata Myungsoo sambil berjabat tangan dengan Haeryung dan tersenyum.
“ Lalu apa yang kau inginkan sebagai salam perpisahan dariku?” Tanya Haeryung.
“ Kissue. Aku ingin berciuman denganmu. Aku adalah namja paling tampan dan berkarisma. Tidak ada yeoja yang lepas dariku sebelum aku mencium mereka. Bahkan mereka memintanya terlebih dahulu. Kau adalah yeoja pertama yang membuatku bertekuk lutut untuk sebuah ciuman. Geunde, aku tidak ingin menciummu disini. Aku menginginkan tempat yang menarik bahkan romantis. Jika kau telah menemukan tempat itu maka beritahu aku. Aku akan menghampirimu lalu kita melakukan ciuman disana. Semakin cepat maka lebih baik sehingga aku tak perlu menunggu ciuman itu lebih lama. Namun, semakin lama maka lebih baik juga karena aku akan sangat merindukanmu setelah lama tidak berjumpa denganmu. Tentunya ciuman itu terasa lebih panas dan menarik bagiku. Kalau begitu aku pergi sekarang. Aku akan setia menantikan kabar darimu. Annyeong, Haeryung-ssi.” Pamit Myungsoo sambil membelai wajah Haeryung lalu pergi meninggalkan Haeryung sedangkan Haeryung menatap kepergian Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.

Sementara itu, di sebuah café Soo Hyun terlihat sedang menunggu seseorang sambil melihat jam tangannya. Dia mengangkat kepalanya ketika melihat orang itu telah duduk didepannya. Dia menyimpan amplop berwarna cokelat diatas meja.
“ Aku mengetahui bahwa kau diberi tugas secara rahasia oleh Taemin. Apa yang sedang kau selidiki? Katakan padaku semuanya. Amplop ini akan menjadi milikmu setelah kau memberitahuku informasi yang kau dapatkan selama ini.” Kata Soo Hyun.
“ Apakah anda sedang menyogokku? Aku tidak menginginkan amplop itu. Permisi!” Tolak namja itu sambil berdiri lalu berjalan meninggalkan Soo Hyun.
“ Mungkin kau akan tertarik setelah membuka isi amplop ini. Selain itu, aku akan memberikan sebuah tangga untuk kau naiki.” Kata Soo Hyun sedangkan namja itu menghentikan langkahnya seakan-akan sedang berpikir.
“ Geure, aku akan menerima amplop ini dan tepati janjimu. Taemin-ssi sedang menyelidiki seseorang yang bernama Kim Myungsoo. Kim Myungsoo adalah seorang bartender di sebuah bar. Dia memiliki satu adik perempuan. Yang paling penting adalah Kim Myungsoo pernah menjalin hubungan dengan Kim Ji Won. Mereka saling mengenal kurang lebih selama 12 tahun. Mereka tumbuh pada lingkungan yang sama.” Jelas namja itu setelah mengambil amplop.
“ Aku telah mengetahui semuanya. Geunde, apakah kau telah memberitahu Taemin hal ini?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo. Aku belum memberitahunya.” Kata namja itu.
“ Setelah bertemu denganku, katakan padanya bahwa kau ingin memberitahu informasi mengenai Kim Myungsoo. Katakan padanya semua hal yang kau ketahui tentang Kim Myungsoo kecuali hubungan antara Kim Myungsoo dengan Kim Ji Won. Apakah kau mengerti?” Tanya Soo Hyun.
“ Nde, saya mengerti.” Kata namja itu.
“ Kau boleh pergi sekarang.” Kata Soo Hyun disela minum kopinya lalu namja itu pergi meninggalkannya.

Sesuai dengan perintah yang diberikan oleh Soo Hyun, namja itu menemui Taemin. Dia mengatakan pada Taemin mengenai namja yang pernah menolong Haeryung. Dia mengatakan pada Taemin bahwa namja yang pernah menolong Haeryung itu bernama Kim Myungsoo. Dia memberitahu latar belakang Kim Myungsoo. Namun, dia merahasiakan hubungan antara Kim Myungsoo dengan Kim Ji Won. Taemin meminta foto Kim Myungsoo pada namja itu. Lalu namja itu memberikan foto yang dimilikinya pada Taemin. Taemin merasa bahwa Kim Myungsoo adalah sosok yang misterius. Taemin memasukkan foto itu kedalam jasnya lalu menyuruh namja itu untuk pergi. Tanpa Taemin ketahui, namja itu mengeluarkan smirknya.

Taemin mencari alamat rumah Kim Myungsoo sesuai dengan alamat yang diberikan oleh namja itu. Dia menaiki satu per satu anak tangga untuk menuju rumah Kim Myungsoo. Setibanya didepan rumah Kim Myungsoo, dia melihat seseorang yang berada disana. Dia pun memanggil lalu menghampiri orang itu.
“ Ahjumma, apakah anda mengenal yeoja dalam foto ini? Apakah yeoja ini pernah tinggal di lingkungan sini?” Tanya Taemin sambil menunjukan foto Kim Ji Won.
“ Aku tidak pernah melihat yeoja ini. Geunde, apakah yeoja ini tinggal disini sekarang?” Tanya ahjumma itu.
“ Aniyo. Yeoja ini tidak tinggal disini. Kalau begitu saya pergi dulu. Kamsahamnida.” Pamit Taemin.
Sepeninggalan Taemin, namja itu keluar dari tempat persembunyiannya. Dia memberikan sebuah amplop pada ahjumma itu. Namja itu mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang.
“ Yeobsseo.” Sapa namja itu.
“ Otte?” Tanya namja diseberang sana.
“ Anda benar sekali, Kim Soo Hyun-ssi. Taemin-ssi datang kemari untuk memastikannya sendiri. Dia bertanya pada salah satu warga yang tinggal disini. Namun, anda tidak perlu khawatir karena saya telah memberikan uang kepada warga disini untuk menutup mulut mereka dengan jumlah yang cukup besar.” Jelas namja itu.
“ Araseo. Selesaikanlah sisanya!” Kata Soo Hyun lalu mematikan panggilan teleponnya itu.

At 8.00 a.m.

Haeryung tiba di ruangan kantornya. Dia memanggil Taemin dan Suzy untuk menyiapkan beberapa berkas untuk rapatnya pagi ini. Dia melihat mereka telah ada dihadapannya tanpa membawa satu berkas pun yang diminta olehnya. Dia menghampiri mereka sambil mengernyitkan keningnya.
“ Dimana berkas itu?” Tanya Haeryung pada Suzy.
“ Anda tidak bisa mengikuti rapat hari ini, direktur.” Balas Suzy.
“ Wae? Katakan sebuah alasan yang dapat saya terima dengan rasional.” Tanya Haeryung.
“ Ini adalah perintah langsung dari presdir.” Kata Suzy.
“ Mwo? Sepertinya saya telah mengetahui alasan itu. Araseo. Saya akan mencari berkas itu sendiri lalu menghadiri rapat itu.” Kata Haeryung namun Taemin mencegahnya.
“ Wae? Mengapa anda mencegah saya?” Tanya Haeryung pada Taemin.
“ Sebaiknya anda mengikuti perintah presdir, direktur. Anda akan memperburuk situasi bila bertindak seperti ini.” Kata Taemin.
“ Mwo? Apakah anda menyuruh saya untuk tidak bekerja? Bukankah itu sama artinya dengan saya telah dipecat dari perusahaan ini? Apakah kalian ingin saya pecat? Saya akan tetap pergi ke ruang rapat. Minggirlah!” Kata Haeryung sambil menatap tajam pada Taemin dan Suzy.

Akhirnya Suzy menyingkir dari hadapan Haeryung. Haeryung berjalan menuju ruang sekretaris untuk mengambil beberapa berkas itu lalu dia pergi ke ruang rapat. Sedangkan Taemin mengikutinya dari belakang. Saat Haeryung akan membuka pintu rapat, pintu itu tertutup dan terkunci dari dalam. Haeryung mengetuk pintu dengan pelan beberapa kali. Namun karena merasa dia abaikan, dia mengetuk pintu dengan kerasnya sambil berteriak agar orang yang berada didalam membukakan pintu untuknya. Suasana rapat menjadi kacau karena keributan yang ditimbulkan oleh Haeryung. Akhirnya Tuan Na memberikan tanda pada Soo Hyun agar membukakan pintu untuk Haeryung. Haeryung masuk ke ruang rapat sambil meminta maaf atas keterlambatannya. Dia menyimak rapat dengan seksama hingga perdebatan pun terjadi.
“ Untuk mengembangkan proyek ini maka kita membutuhkan investasi sebanyak 1 Triliun Won.” Kata manager proyek itu.
“ Bagaimana dengan keuangan yang kita miliki?” Tanya Haeryung.
“ Keuangan yang kita miliki saat ini hanya sekitar 500 Milliar Won.” Kata manager keuangan.
“ Kita membutuhkan dana 500 Milliar Won lagi untuk dapat mengembangkan proyek itu. Apakah kalian memiliki pendapat?” Tanya Tuan Na.
“ Kita dapat menjual beberapa saham, asset dan perusahaan yang banyak mengalami kerugian.” Usul Soo Hyun.
“ Apakah kau mengetahui beberapa saham, asset dan perusahaan yang banyak mengalami kerugian itu?” Tanya Tuan Na.
“ Jika kita menjual perusahaan Hanggang dan Myungwoon maka kita akan mendapatkan keuntungan sekitar 150 Milliar Won karena kedua perusahaan itu sedang diambang kebangkrutan. Lalu jika kita menjual resort yang ada di Jepang pada perusahaan luar negeri maka kita akan mendapatkan keuntungan 400 Milliar Won. Ada beberapa perusahaan luar negeri yang pernah menawarkannya.” Jelas Soo Hyun.
“ Bukankah itu adalah ide bagus? Kita akan mendapatkan dana lebih dari cukup dengan menjual resort yang ada di Jepang itu.” Kata Tuan Na sambil tersenyum.
“ Andwe! Anda tidak bisa menjual resort itu, Presdir.” Tolak Haeryung namun Tuan Na mengabaikannya.
“ Saya dengar bahwa Kim Ji Won-ssi mengenal salah satu direktur perusahaan luar negeri itu semasa kuliahnya dulu. Dengan adanya bantuan dari Kim Ji Won-ssi akan memudahkan kita untuk menjual resort itu.” Kata Soo Hyun.
“ Andwe! Anda tidak bisa menjual resort itu, Presdir. Saya akan mengusahakan segala cara untuk mendapatkan dana itu. Jadi tolong, jangan jual resort itu!” Tolak Haeryung namun Tuan Na mengabaikannya lagi.
“ Lakukanlah bersama Ji Won! Bagaimana pun Ji Won akan masuk ke perusahaan ini. Dia memerlukan pengalaman untuk bekerja disini.” Kata Tuan Na.
“ ANDWE! RESORT ITU TIDAK BOLEH DI JUAL, APPA. RESORT ITU ADALAH PENINGGALAN…” Teriak Haeryung namun belum sempat Haeryung melanjutkan perkataannya, Tuan Na memotong pembicaraannya.
“ DISINI TIDAK ADA NEO APPA. DISINI YANG ADA HANYALAH PRESDIR. BUANGLAH PERASAANMU TERHADAP BISNIS INI! SOO HYUN-SSI, TOLONG BAWA HAERYUNG KELUAR DARI SINI!” Teriak Tuan Na lalu Soo Hyun membawa Haeryung keluar dari ruangan itu.

Setelah diusir seperti itu, Haeryung tidak tinggal diam. Dia menelepon bandara untuk membeli tiket ke Jepang pada sore ini. Dia pulang ke rumahnya lalu mengemasi semua barangnya. Dia menelepon perusahaan taksi agar mengirimkan taksi ke alamat rumahnya. Dia keluar dari rumah sambil membawa kopernya. Akhirnya taksi itu datang. Dia menyuruh supir taksi untuk memasukkan kopernya ke bagasi lalu dia masuk ke taksi itu. Taksi itu pun melaju menuju bandara. Setibanya di bandara, dia mengambil tiket lalu memberikan tiket itu pada petugas pintu masuk. Dia duduk di kursi pesawat sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket itu. Dua jam kemudian, dia tiba di Jepang. Dia menaiki taksi untuk tiba di resort itu. Setibanya di resort, dia menyuruh pelayan untuk menyiapkan kamar untuknya dan membawa koper miliknya ke kamar. Dia duduk di sofa sambil melihat kearah luar jendela. Dia mengeluarkan ponsel dari jaketnya lalu menelepon seseorang.
“ Yeobsseo.” Sapa Haeryung.
“ Aku tidak menyangka ternyata kau cepat sekali menghubungiku. Apakah kau telah menemukan tempat untuk kita berciuman?” Tanya Myungsoo.
“ Ani. Aku belum menemukannya. Saat ini aku berada di Jepang. Aku ingin bertanya padamu. Berikan aku satu contoh orang yang mengorbankan tahtanya demi bersama orang yang dicintainya?” Tanya Haeryung.
“ Goo Jun Pyo dalam serial drama Boys Before Flower. Dia mengorbankan tahtanya demi bersama Geum Jandi. Wae? Mengapa kau bertanya seperti itu?” Tanya Myungsoo.
“ Aku akan berperang melawan nae onnie. Saat ini perusahaan sedang membutuhkan dana. Mereka akan menjual resort peninggalan nae omma. Aku tidak ingin mereka menjual resort ini. Geunde, tingkat kegagalanku adalah 99%. Setelah mendengar jawaban darimu, aku siap untuk melepaskan semuanya. Lagipula nae appa pasti akan memecatku bahkan mengusirku dari rumah karena aku menciptakan sebuah kekacauan yang cukup besar setelah ini.” Kata Haeryung.
“ Aku siap untuk menampungmu. Walaupun rumahku kecil, namun rumahku ini memiliki tiga kamar. Satu kamarku, satu lagi kamar nae dongsaeng, dan sisanya adalah kamar nae chingu. Aku memiliki 7 sendok dan 7 piring di dapur. Aku rasa semua itu cukup untuk menampungmu.” Kata Myungsoo.
“ Araseo…” Belum sempat Haeryung melanjutkan perkataannya tiba-tiba Ji Won datang menghampirinya. Haeryung menurunkan ponselnya dari telinganya tanpa mematikan sambungan panggilan teleponnya.
“ Aku tidak menyangka bahwa kau datang lebih cepat dariku. Apakah kau sudah makan?” Tanya Ji Won sambil tersenyum sedangkan Myungsoo sedikit terkejut ketika mendengar suara Ji Won. Myungsoo tetap menempelkan ponselnya pada telinganya untuk mendengar pembicaraan mereka.
“ Kau tidak perlu berakting seperti ini karena disini tidak ada pegawai nae appa.” Kata Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Araseo. Geunde, apakah kau datang kemari berencana untuk membantuku dalam menjual resort ini?” Tanya Ji Won.
“ Ani. Justru aku datang kesini karena ingin menggagalkan rencanamu ini. Aku tidak akan membiarkan resort ini dijual.” Kata Haeryung penuh penekanan.
“ Jeongmal mianhae karena aku harus menjual resort ini. Aku mengetahui bahwa resort ini memiliki banyak kenangan antara dirimu dengan neo omma. Apalagi resort ini didesign oleh neo omma. Aku tidak segan-segan menancapkan panahku pada orang yang menghalangi jalanku termasuk dirimu. Aku mencapai semua ini dengan jerih payahku. Aku tidak akan melepaskan kesempatan emas ini begitu saja. Aku tidak ingin gagal dipertengahan jalanku. Ingatlah itu, nae dongsaeng!” Kata Ji Won sambil mengeluarkan smirknya.
“ Akhirnya kau menunjukkan dirimu yang sebenarnya padaku. Aku akan tetap menghalangimu. Aku tidak akan membiarkan perusahaan keluargaku jatuh pada yeoja sepertimu. Sebelum aku mati, jangan pernah berharap bahwa aku akan berhenti sampai disini!” Balas Haeryung sambil menatap tajam pada Ji Won.
“ Araseo. Lebih baik kau menikmati hari terakhirmu di resort ini karena aku pastikan resort ini telah terjual besok. Annyeong, nae dongsaeng.” Pamit Ji Won sambil mengeluarkan smirknya lalu meninggalkan Haeryung begitu saja.

Haeryung terduduk di sofanya kembali. Tubuhnya terasa sangat lemas bahkan kepalanya sangat sakit. Dia memikirkan cara untuk menghalangi rencana Ji Won. Sedangkan Myungsoo mematikan panggilan telepon itu setelah dia mendengar semua pembicaraan antara Haeryung dengan Ji Won. Dia berusaha untuk mengabaikan hal itu. Dia masuk ke mobil lalu menyalakan dan melajukannya. Dia pergi untuk bekerja. Selama di perjalanan, dia tiada hentinya mengingat pembicaraan mereka. Dia tidak menyangka bahwa Ji Won bertindak seperti itu. Ji Won yang sekarang bukanlah Ji Won yang dikenalnya dulu. Dia memutarbalikan mobilnya lalu  dia menelepon bandara untuk memesan tiket ke Jepang. Dia mengemasi beberapa pakaian untuknya lalu bergegas pergi ke bandara.






TBC

Tidak ada komentar: