Jumat, 30 Januari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 5

[SERIES] Love and Revenge Part 5
Title                 : Love and Revenge Part 5
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong



Preview

Haeryung terduduk di sofanya kembali. Tubuhnya terasa sangat lemas bahkan kepalanya sangat sakit. Dia memikirkan cara untuk menghalangi rencana Ji Won. Sedangkan Myungsoo mematikan panggilan telepon itu setelah dia mendengar semua pembicaraan antara Haeryung dengan Ji Won. Dia berusaha untuk mengabaikan hal itu. Dia masuk ke mobil lalu menyalakan dan melajukannya. Dia pergi untuk bekerja. Selama di perjalanan, dia tiada hentinya mengingat pembicaraan mereka. Dia tidak menyangka bahwa Ji Won bertindak seperti itu. Ji Won yang sekarang bukanlah Ji Won yang dikenalnya dulu. Dia memutarbalikan mobilnya lalu  dia menelepon bandara untuk memesan tiket ke Jepang. Dia mengemasi beberapa pakaian untuknya lalu bergegas pergi ke bandara.

Next

Sementara itu, Haeryung didalam kamarnya sedang mencari cara untuk mendapatkan dana itu. Dia mengambil kertas yang berisikan daftar keuangan dan asset yang dimiliki oleh perusahaannya. Dia menghitung daftar keuangan lagi. Dia pun menghitung jumlah asset yang ada bila dia menjual asset itu. Dia mempertimbangkan antara keuntungan dan kerugian dari penjualan asset itu. Tepat pukul 1.00 a.m, akhirnya dia menyerah karena dia selalu salah dalam menghitung semua itu. Dia membasuh mukanya lalu berbaring di ranjangnya hingga dia benar-benar tertidur. Tanpa dia sadari, Myungsoo melihat semuanya dari celah pintu kamarnya yang sedikit terbuka.

Myungsoo menghampiri Haeryung dengan pelan-pelan. Dia membelai wajah Haeryung lalu memakaikan selimut pada tubuh Haeryung. Dia menyimpan tasnya lalu berjalan menuju meja yang terdapat banyak kertas. Dia mengambil kertas itu satu per satu lalu membacanya. Dia mencoba untuk memahami yang telah dikerjakan oleh Haeryung. Akhirnya dia mengerti. Dia mengambil bolpoin lalu menghitung daftar keuangan dan asset yang dimiliki oleh perusahaan Hae San. Beruntung Myungsoo pernah kuliah di jurusan manajemen bisnis sehingga dia dapat memahami semua itu dengan cepat. Saat dia melihat salah satu daftar nama perusahaan yang ada dibawah naungan perusahaan Hae San, dia teringatkan sesuatu karena nama perusahaan itu sangat familiar baginya.

FLASHBACK !!!

Myungsoo sedang membaca majalah di sebuah taman yang ada di resort. Dimana resort itu adalah resort yang Eunji sewa untuk liburan mereka. Dia membaca majalah sambil duduk sedangkan Eunji tiduran disampingnya dengan menyimpan kepalanya di paha Myungsoo.
“ Oppa. Apakah kau mengetahui perusahaan Blacklist yang ada di Busan? Aku mendengar dari nae chingu yang pernah bekerja disana. Dia mengatakan bahwa perusahaan itu tidak sepenuhnya bangkrut. Direktur Blacklist secara diam-diam berencana untuk menjual perusahaan itu. Mereka menyebarkan isu itu agar perusahaan Hae San menelantarkannya sehingga direktur di perusahaan itu bisa menjualnya ke perusahaan luar negeri. Perusahaan luar negeri itu pernah menawarkan dengan harga yang tinggi. Sebenarnya berita ini tidak dipublikasikan. Aku mengatakan padamu semua ini untuk masa depan kita. Jika oppa memiliki uang banyak lebih baik oppa membeli saham mereka karena hal itu sangat menguntungkan kita. Apakah kau mendengarkanku, oppa?” Tanya Eunji sambil melihat Myungsoo sedangkan Myungsoo hanya mendengarkan saja tanpa berkomentar.

FLASHBACK END !!!

Setelah mengingat hal itu, Myungsoo tersenyum. Dia melihat jam tangannya. Dia tidak menyangka bahwa jarum jam tangannya telah menunjukkan pukul 9.00 a.m. Dia melihat kearah Haeryung. Dia melihat Haeryung tersenyum dalam tidurnya. Dia mengambil air minum lalu menghampiri Haeryung. Dia menumpahkan air minum itu tepat pada wajah Haeryung. Hal itu sontak membuat Haeryung membelalakan matanya. Yang lebih membuat Haeryung terkejut lagi adalah melihat Myungsoo ada didepannya sambil tersenyum.
“ Yak, sampai jam berapa kau akan tidur manis seperti itu? Apakah kau mengetahui jam berapa sekarang? Bukankah kau ingin berperang hari ini?” Tanya Myungsoo.
“ Apakah aku tertidur? Jam berapa sekarang?” Tanya Haeryung.
“ Nde, kau tidur tepat pukul 1.00 a.m. Sekarang sudah jam 9.00 a.m.” Kata Myungsoo sambil melihat jam tangannya.
“ Mwo? Aish jinja, mengapa kau tidak membangunkanku dari tadi? Aku hanya memiliki waktu 2 jam lagi. Aku belum menemukan cara itu. Ottokke?” Panik Haeryung sambil mengacak-acak rambutnya.
“ Torawa! Aku telah menemukan cara itu.” Kata Myungsoo sambil berjalan menuju meja.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Haeryung tak mengerti lalu Myungsoo menunjukan beberapa kertas pada Haeryung.
“ Lihatlah isi kertas itu dengan seksama terutama tulisan yang dilingkari dengan bolpoin merah! Setelah aku melihat dan memahami semua kertas yang ada dimeja sini, akhirnya aku mengerti bahwa kau membutuhkan dana untuk proyek terbaru sebanyak 1 Triliun Won. Namun, keuangan yang dimiliki oleh perusahaan Hae San saat ini adalah 500 Milliar Won. Itu berarti perusahaan Hae San membutuhkan 500 Milliar Won lagi untuk menjalankan proyek itu. Dapat ku simpulkan bahwa kau sedang mencari cara untuk mendapatkan dana 500 Milliar Won itu tanpa menjual resort ini. Setelah aku menghitung semua ini, aku telah menemukan cara untuk mendapatkan dana itu tanpa menjual resort ini. Cara yang pertama adalah kau dapat menjual perusahaan Hanggang dan Myungwoon di Seoul karena perusahaan itu banyak mengalami kerugian bagi perusahaan Hae San. Keuntungan dari penjualan kedua perusahaan itu adalah sekitar 150 Milliar Won. Kedua, kau dapat menjual perusahaan farmasi yang ada di Busan karena perusahaan itu tampaknya tidak berfungsi. Keuntungan dari penjualan perusahaan farmasi itu adalah sekitar 150 Milliar Won. Terakhir, kau dapat menjual perusahaan Blacklist yang ada di Busan.” Jelas Myungsoo.
“ Bukankah perusahaan Blacklist sudah bangkrut?” Tanya Haeryung.
“ Aku pernah mendengar dari kenalanku. Sebenarnya perusahaan Blacklist tidak sepenuhnya bangkrut. Nae chingu mengatakan bahwa direktur Blacklist secara diam-diam berencana untuk menjual perusahaan itu ke perusahaan yang ada di luar negeri. Dia menyebarkan isu bahwa perusahaan Blacklist telah bangkrut untuk menutupi rencana tersembunyinya itu. Perusahaan luar negeri itu pernah menawarkan dengan harga yang tinggi. Sebenarnya berita ini tidak dipublikasikan. Jika kau menjual perusahaan itu maka keuntungan yang kau dapatkan adalah 250 Milliar Won.“ Belum sempat Myungsoo menyelesaikannya, Haeryung telah memotong pembicaraannya.
“ Dari ketiga cara itu maka perusahaan Hae San akan mendapatkan keuntungan sebesar 550 Milliar Won. Keuntungan itu lebih dari cukup yang diperlukan oleh perusahaan Hae San saat ini. Brengsek, aku tidak menyangka bahwa direktur perusahaan Blacklist mengkhianati perusahaan Hae San seperti itu. Aku harus memberinya pelajaran. Aku tidak menyangka bahwa kau mendapatkan informasi selengkap ini. Geunde, bagaimana bisa kau mempelajari semua ini?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Aku pernah kuliah di jurusan manajemen bisnis. Beruntung, aku masih mengingat semua materi ini sehingga aku bisa memahami isi kertas-kertas itu. Saat mendengarkan penjelasanku, aku mengetahui bahwa kau mengagumi kecerdasanku bahkan ketampananku ini. Jika aku menceritakan kisah hidupku maka akan memerlukan waktu yang lama. Sebaiknya kau mempersiapkan dirimu untuk pergi ke medan perang sekarang.” Kata Myungsoo.
“ Geure, aku akan membalas jasamu setelah ini. Aku akan memberikan sebuah pujian, rasa hormat dan pelukan nanti.” Kata Haeryung sambil berdiri sedangkan Myungsoo menanggapinya dengan tersenyum.

Haeryung bergegas pergi menuju kamarnya. Dia mandi lalu mengenakan pakaian kantornya. Dia mengambil kertas-kertas itu dan memasukkannya ke tas. Dia keluar dari kamarnya lalu berjalan dengan tergesa-gesa. Myungsoo melihat Haeryung berjalan didepannya. Dia pun memanggil dan menghampiri Haeryung. Haeryung menghentikan langkahnya. Myungsoo memegang bahu Haeryung dengan kedua tangannya. Beberapa detik kemudian, dia mencium kening Haeryung. Sedangkan Haeryung membelalakan matanya tak percaya.
“ Kalahkan mereka! Kalau kau tidak menang, jangan kembali kemari! Hati-hati di jalan!” Kata Myungsoo sambil membelai wajah Haeryung.
“ Araseo. Aku pergi dulu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.

Myungsoo melihat kepergian Haeryung. Dia berjalan menuju kamar Haeryung. Sedangkan Haeryung menunggu kedatangan taksi sambil melihat jam tangannya. Akhirnya taksi itu datang. Dia menyuruh supir taksi untuk menambah kecepatannya karena dia telah terlambat. Dia menelepon Soo Hyun untuk menunda bahkan menghentikan proses penjualan resort itu sebelum dia datang. Dia menyuruh Soo Hyun untuk menyampaikan pada Ji Won. Setelah Haeryung mematikan panggilan teleponnya, Soo Hyun sedang berdiri tepat disamping Ji Won. Soo Hyun memberitahu pesan dari Haeryung pada Ji Won. Namun, Ji Won mengabaikannya lalu mengeluarkan smirknya. Soo Hyun dan Ji Won menunggu kedatangan presdir perusahaan asing itu. Akhirnya presdir itu datang. Ji Won dan presdir itu membicarakan harga untuk resort itu. Mereka pun menyetujuinya hingga saat ini mereka sedang menandatangani surat jual beli resort itu. Sementara itu, Haeryung baru tiba di hotel. Dia berlari sambil mencari kamar yang menjadi tempat proses jual beli itu. Saat dia membuka pintu, dia membelalakan matanya ketika melihat Ji Won dan presdir perusahaan asing itu telah berjabat tangan.
“ Perkenalkan, presdir! Dia adalah nae dongsaeng. Namanya adalah Na Hae Ryeong.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Senang bisa berkenalan denganmu.” Kata Presdir itu sambil tersenyum.
“ Aku telah menemukan cara untuk mendapatkan dana itu tanpa menjual resort.” Kata Haeryung sambil mengeluarkan kertas yang dibawanya.
“ Semuanya telah terlambat. Resort itu telah terjual bahkan kami baru saja menandatangani surat jual beli itu. Resort itu telah resmi menjadi milik mereka.” Kata Ji Won.
“ Bukankah aku sudah menelepon pengacara Kim untuk memberitahumu menunda proses jual beli ini?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Aku tidak mengetahuinya bahkan pengacara Kim tidak mengatakan apa-apa padaku.” Elak Ji Won.
“ Apakah kau tidak memberitahukannya, pengacara Kim?” Tanya Haeryung.
“ Nde. Anda memang memberitahuku. Namun, saya tidak memberitahukannya pada nona Ji Won-ssi.” Kata Soo Hyun.
“ Mwo? Sejak kapan kau menjadi anjing peliharaannya? Apa yang dia berikan padamu? Padahal aku menganggapmu sebagai salah satu orang yang ku percaya selama ini. Aku tidak menyangka kau mengkhianatiku seperti ini. Geure, nikmatilah rumah dan kekayaan yang kau miliki sekarang selagi kau bisa menikmatinya karena aku tidak akan melepaskanmu begitu saja.” Kata Haeryung sambil menatap tajam pada Soo Hyun.

Haeryung mengambil kertas surat jual beli resort itu lalu merobeknya tepat didepan Ji Won dan Presdir perusahaan asing itu. Haeryung mengeluarkan smirknya. Ji Won tidak tinggal diam. Dia menghampiri Haeryung lalu menamparnya. Semua orang yang berada di kamar itu terkejut bukan main termasuk Soo Hyun.
“ Kau menamparku.” Kata Haeryung sambil memegang wajahnya.
“ Apakah kau telah lupa dengan yang dikatakan oleh appa? Appa menyuruhku untuk melindungi bahkan menjagamu. Appa mengatakan juga untuk menamparmu bila kau melakukan kesalahan bahkan membantahku. Bukankah hal itu yang seharusnya dilakukan oleh seorang kakak?” Kata Ji Won.

Ji Won menghampiri presdir perusahaan itu sambil meminta maaf atas perbuatan Haeryung. Dia mengatakan pada presdir perusahaan asing itu bahwa Haeryung memiliki penyakit mental. Presdir perusahaan asing itu pun mengerti dan terlihat sudah tenang. Ji Won menyuruh Soo Hyun untuk mengambil surat jual beli yang baru. Sementara itu, Haeryung menatap Ji Won tak percaya sambil berteriak. Tiba-tiba ponsel Haeryung berdering. Haeryung membalikkan tubuhnya untuk menjawab panggilan telepon itu. Tanpa dia sadari, Ji Won melihatnya dari belakang.
“ Yeobsseo.” Jawab Haeryung.
“ Mendengar dari suaramu sepertinya kau gagal. Mereka bukanlah tandinganmu. Apakah kau masih bersama mereka?” Tanya Myungsoo.
“ Nde, mereka masih dibelakangku. Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Haeryung.
“ Aku akan membantumu. Aktifkan loudspeaker pada ponselmu ini! Aku ingin bicara pada mereka.” Kata Myungsoo.
“ Araseo. Chankaman!” Kata Haeryung sambil berbalik dan mengaktifkan loudspeaker itu.
“ Annyeonghaseyo. Joneun Kim Myungsoo imnida. Apakah benar anda adalah tuan Micheal dari perusahaan Rolling?” Tanya Myungsoo sedangkan Ji Won sedikit terkejut ketika mendengar suara Myungsoo.
“ Nde, saya adalah tuan Micheal. Geunde, saya bukan dari perusahaan Rolling tetapi perusahaan Red.” Kata presdir itu.
“ Apa bedanya kedua perusahaan itu? Kedua perusahaan itu adalah milik anda. Anda sengaja mengganti nama perusahaan yang sebelumnya Rolling menjadi Red karena perusahaan anda itu terkena sebuah kasus. Meskipun kasus itu belum dipublikasikan, tapi saya telah mengetahuinya. Perusahaan anda terkena kasus pencemaran limbah di lingkungan perusahaan anda itu. Proyek yang anda lakukan saat itu adalah proyek illegal. Anda sengaja mengganti namanya agar tidak diketahui. Karena jika proyek illegal itu diketahui oleh media massa bahkan polisi maka anda akan dituntut untuk mengganti rugi bahkan anda bisa kehilangan semua kekayaan yang anda miliki sekarang.” Kata Myungsoo.
“ SEBENARNYA APA MAKSUD OMONG KOSONG INI? SEBAIKNYA KITA AKHIRI PROSES JUAL BELI INI? SAYA TIDAK INGIN BERURUSAN DENGAN PERUSAHAAN YANG BERMASALAH SEPERTI INI.” Teriak Presdir itu lalu pergi begitu saja.
“ PRESDIR, TELAH TERJADI KESALAHPAHAMAN DISINI. JANGAN PERGI!” Teriak Ji Won namun presdir itu mengabaikannya dan terus berjalan sedangkan Haeryung menonaktifkan loudspeaker.
“ Bagaimana bisa kau mengetahui hal itu?” Tanya Haeryung.
“ Bukankah kau telah mengetahui kecerdasanku itu? Aku sangat lelah sekali karena selama tiga hari ini aku tidak tidur. Aku akan tidur selama tiga jam. Setelah itu, aku akan menemuimu.” Kata Myungsoo.
“ Araseo.” Kata Haeryung sambil mematikan panggilan telepon itu.
“ Lihatlah yang kau lakukan ini! Kau membuat semuanya gagal berantakan.” Kata Ji Won.
“ Bukankah aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku akan menghalangi semua rencana busukmu itu? Aku tidak bisa lama-lama disini karena aku sudah memiliki janji. Aku pergi dulu.” Kata Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.

Ji Won menatap kepergian Haeryung tak percaya. Ji Won pergi dari sana menuju kamarnya. Dia menutup pintu lalu masuk ke kamar mandi. Setelah mandi, dia mengenakan pakaian santainya lalu merias wajahnya. Dia mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang.
“ Yeobsseo.” Jawab seseorang yang ditelepon olehnya.
“ Naega, Kim Ji Won. Aku ingin bertemu denganmu, Myungsoo-a. Aku mengetahui bahwa kau sedang di Jepang sekarang. Temui aku di dermaga! Aku akan menunggumu disana.” Kata Ji Won.
“ Aku tidak mempunyai waktu untuk bertemu denganmu. Aku sudah memiliki sebuah janji.” Tolak Myungsoo.
“ Aku ingin bicara denganmu hanya 5 menit saja.” Kata Ji Won.
“ Araseo.” Kata Myungsoo.

Setelah panggilan teleponnya terputus, Ji Won keluar dari kamarnya. Dia menaiki taksi menuju ke dermaga. Setibanya disana, dia berdiri sambil menatap lurus kearah laut hingga dia melihat Myungsoo sedang berjalan kearahnya.
“ Aku tidak menyangka bahwa kau benar-benar datang untuk menemuiku. Aku merasa bahwa kau masih mencintaiku bahkan setelah aku mengkhianatimu seperti ini.” Kata Ji Won.
“ Aku rasa pembukaan pembicaraanmu terlalu panjang. Kau sudah menggunakan waktu 2 menit. Waktu yang tersisa adalah 3 menit.” Kata Myungsoo sambil melihat jam tangannya.
“ Mengapa kau seperti ini?” Tanya Ji Won dalam bingungnya.
“ Bukankah kau yang mengatakannya padaku bahwa kau ingin bicara padaku selama 5 menit? Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi maka aku pergi sekarang karena seseorang telah menungguku.” Kata Myungsoo sambil membalikkan tubuhnya.
“ BUKANKAH KAU INGIN MEMBAWAKU BERSAMAMU? BERTAHANLAH SEBENTAR LAGI! SETELAH SEMUA INI, AKU AKAN KEMBALI PADAMU.” Teriak Ji Won sedangkan Myungsoo menghentikan langkahnya.
“ Aku rasa kau telah salah paham. Dulu aku memang memiliki niat seperti itu. Geunde, itu tidak berlaku untuk sekarang. Waktumu sudah habis. Aku pergi sekarang.” Kata Myungsoo lalu meninggalkan Ji Won yang tercengang.
“ KAU TIDAK BOLEH MENINGGALKANKU SEPERTI INI, MYUNGSOO-A. JIKA KAU MASIH BERJALAN UNTUK MENINGGALKANKU MAKA AKU AKAN MATI DISINI!” Teriak Ji Won sedangkan Myungsoo mengabaikannya dan terus berjalan.

Ji Won melepaskan high heels sambil menitikkan air matanya. Dia memejamkan matanya lalu melompat ke laut. Myungsoo membelalakan matanya ketika mendengar suara jatuhan dari air laut. Dia membalikkan tubuhnya lalu berlari menuju tempat dimana Ji Won berdiri tadi. Dia hanya melihat high heels yang dipakai oleh Ji Won. Dia meneriaki nama Ji Won. Namun, dia tidak melihat Ji Won berenang maupun terapung keatas. Dia bergegas membuka sepatunya lalu melompat ke laut. Dia berenang sambil mencari keberadaan Ji Won. Akhirnya dia menemukan Ji Won. Dia membawa Ji Won keatas dermaga. Dia memeriksa denyut nadi pada tangan dan leher Ji Won. Dia memberikan nafas buatan pada Ji Won beberapa kali hingga Ji Won memuntahkan air laut yang terminum olehnya.

Sementara itu, Haeryung sedang berada di kamarnya. Dia menyiapkan gaun santai dan menggantungkannya tepat disamping cermin. Dia mengeluarkan alat rias lalu merias wajahnya. Dia menggerutu kesal karena melihat wajahnya yang hancur berantakan akibat ulahnya sendiri. Akhirnya dia menelepon pelayan untuk ke kamarnya. Beberapa menit kemudian, pelayan itu datang. Dia melihat pelayan itu menahan tawanya ketika melihat wajahnya. Dia menjadi kesal bahkan cemberut pada pelayan itu. Pelayan itu meminta maaf padanya. Dia menyuruh pelayan itu untuk menghapus make up di wajahnya lalu menyuruh pelayan itu untuk merias wajahnya senatural mungkin. Akhirnya riasan di wajahnya selesai. Dia tersenyum bahkan mengucapkan terimakasih pada pelayan itu. Dia mengenakan gaun santai yang telah dipilihnya bahkan dia memakai high heels. Dia pergi ke tempat yang telah ditentukan oleh Myungsoo. Dia berjalan sambil melihat pemandangan di sekitarnya. Dia tiada hentinya tersenyum. Akhirnya dia tiba di jembatan yang sangat unik. Jembatan itu telah terkenal dengan mitosnya. Mitos itu adalah barangsiapa yang berciuman di jembatan itu bersama kekasihnya maka mereka akan menjadi pasangan seumur hidup. Dia melihat ke sekelilingnya berharap menemukan Myungsoo. Dia melihat ponselnya beberapa kali. Namun, tidak ada pesan bahkan telepon dari Myungsoo. Padahal saat ini telah menunjukkan pukul 8.00 p.m dan jembatan itu pun telah sepi.

Disisi lain, Myungsoo sedang duduk. Dia melihat Ji Won yang terbaring didepannya. Dia ingin sekali memegang tangan Ji Won. Namun, dia mengurungkan niatnya. Dia pun memutuskan untuk pergi dari kamar inap Ji Won. Namun, Ji Won menahan tangannya. Tanpa mereka sadari, Soo Hyun melihatnya dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka.
“ Kajima! Yang ku katakan tadi adalah sungguh-sungguh. Aku mohon bertahanlah sebentar lagi!” Kata Ji Won namun Myungsoo mengabaikannya lalu melepaskan tangan Ji Won dan keluar begitu saja.
“ Aku rasa dia sudah gila. Aku harap kau mengurus majikanmu dengan baik.” Kata Myungsoo pada Soo Hyun yang berada di pintu kamar saat dia keluar dari kamar.

Myungsoo terus berjalan hingga dia telah keluar dari hotel itu. Dia berjalan sambil menelusuri jalan. Dia melihat ada festival di jalan. Dia berhenti dan menyaksikan festival itu sebentar. Tiba-tiba dia teringatkan pada Haeryung. Dia berlari menuju tempat pertemuan mereka. Setibanya disana, dia melihat Haeryung tertidur dalam keadaan duduk. Dia membelai wajah Haeryung dengan pelan hingga Haeryung terbangun sambil mengedipkan matanya beberapa kali.
“ Apakah aku tertidur?” Tanya Haeryung.
“ Mengapa kau masih disini? Mengapa kau masih menungguku? Bisa saja, aku tidak datang untuk menemuimu.” Tanya Myungsoo.
“ Karena aku yakin kau pasti datang kemari. Meskipun kau datang terlambat. Apakah urusanmu sudah selesai?” Tanya Haeryung sambil berdiri lalu Myungsoo pun ikut berdiri.
“ Apakah kau beranggapan tentangku seperti itu? Apakah kau merias wajahmu?” Tanya Myungsoo sambil melihat wajah Haeryung.
“ Mengapa kau melihatku seperti itu? Kau membuatku malu. Ini adalah pertama kalinya aku merias wajahku bahkan memakai gaun seperti yeoja ini. Geure, mari kita mulai! Darimana kau ingin memulainya? Apakah dari rasa hormat, pujian, atau pelukan?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.

Myungsoo memegang wajah Haeryung dengan kedua tangannya. Haeryung menanggapinya dengan tersenyum manis. Myungsoo mendekatkan wajahnya pada wajah Haeryung dengan perlahan-lahan hingga Haeryung dapat merasakan deru nafas Myungsoo pada wajahnya. Myungsoo mencium bibir Haeryung lalu memejamkan matanya. Haeryung membelalakan matanya tak percaya. Myungsoo mulai melumat bibir Haeryung dengan perlahan-lahan. Haeryung pun tergiur untuk membalasnya hingga memejamkan matanya. Myungsoo melumat bibir Haeryung kearah kanan dan kiri. Disela ciuman panas mereka, tiba-tiba Myungsoo membuka matanya. Bibirnya terus melumat bibir Haeryung sedangkan matanya memperhatikan wajah Haeryung. Tatapan matanya semakin menajam seakan-akan matanya sedang berbicara. Namun, dia memejamkan matanya kembali dan melumat bibir Haeryung dengan ganas sambil memegang leher Haeryung untuk memperdalam ciuman mereka.






TBC

Tidak ada komentar: