[SERIES]
Love and Revenge Part 5
Title : Love and Revenge Part 5
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong
Preview
Haeryung
terduduk di sofanya kembali. Tubuhnya terasa sangat lemas bahkan kepalanya
sangat sakit. Dia memikirkan cara untuk menghalangi rencana Ji Won. Sedangkan
Myungsoo mematikan panggilan telepon itu setelah dia mendengar semua
pembicaraan antara Haeryung dengan Ji Won. Dia berusaha untuk mengabaikan hal
itu. Dia masuk ke mobil lalu menyalakan dan melajukannya. Dia pergi untuk
bekerja. Selama di perjalanan, dia tiada hentinya mengingat pembicaraan mereka.
Dia tidak menyangka bahwa Ji Won bertindak seperti itu. Ji Won yang sekarang
bukanlah Ji Won yang dikenalnya dulu. Dia memutarbalikan mobilnya lalu dia menelepon bandara untuk memesan tiket ke
Jepang. Dia mengemasi beberapa pakaian untuknya lalu bergegas pergi ke bandara.
Next
Sementara
itu, Haeryung didalam kamarnya sedang mencari cara untuk mendapatkan dana itu.
Dia mengambil kertas yang berisikan daftar keuangan dan asset yang dimiliki
oleh perusahaannya. Dia menghitung daftar keuangan lagi. Dia pun menghitung
jumlah asset yang ada bila dia menjual asset itu. Dia mempertimbangkan antara
keuntungan dan kerugian dari penjualan asset itu. Tepat pukul 1.00 a.m, akhirnya
dia menyerah karena dia selalu salah dalam menghitung semua itu. Dia membasuh
mukanya lalu berbaring di ranjangnya hingga dia benar-benar tertidur. Tanpa dia
sadari, Myungsoo melihat semuanya dari celah pintu kamarnya yang sedikit
terbuka.
Myungsoo
menghampiri Haeryung dengan pelan-pelan. Dia membelai wajah Haeryung lalu
memakaikan selimut pada tubuh Haeryung. Dia menyimpan tasnya lalu berjalan
menuju meja yang terdapat banyak kertas. Dia mengambil kertas itu satu per satu
lalu membacanya. Dia mencoba untuk memahami yang telah dikerjakan oleh
Haeryung. Akhirnya dia mengerti. Dia mengambil bolpoin lalu menghitung daftar
keuangan dan asset yang dimiliki oleh perusahaan Hae San. Beruntung Myungsoo
pernah kuliah di jurusan manajemen bisnis sehingga dia dapat memahami semua itu
dengan cepat. Saat dia melihat salah satu daftar nama perusahaan yang ada
dibawah naungan perusahaan Hae San, dia teringatkan sesuatu karena nama
perusahaan itu sangat familiar baginya.
FLASHBACK
!!!
Myungsoo
sedang membaca majalah di sebuah taman yang ada di resort. Dimana resort itu
adalah resort yang Eunji sewa untuk liburan mereka. Dia membaca majalah sambil
duduk sedangkan Eunji tiduran disampingnya dengan menyimpan kepalanya di paha
Myungsoo.
“
Oppa. Apakah kau mengetahui perusahaan Blacklist yang ada di Busan? Aku
mendengar dari nae chingu yang pernah bekerja disana. Dia mengatakan bahwa
perusahaan itu tidak sepenuhnya bangkrut. Direktur Blacklist secara diam-diam
berencana untuk menjual perusahaan itu. Mereka menyebarkan isu itu agar
perusahaan Hae San menelantarkannya sehingga direktur di perusahaan itu bisa
menjualnya ke perusahaan luar negeri. Perusahaan luar negeri itu pernah
menawarkan dengan harga yang tinggi. Sebenarnya berita ini tidak
dipublikasikan. Aku mengatakan padamu semua ini untuk masa depan kita. Jika
oppa memiliki uang banyak lebih baik oppa membeli saham mereka karena hal itu
sangat menguntungkan kita. Apakah kau mendengarkanku, oppa?” Tanya Eunji sambil
melihat Myungsoo sedangkan Myungsoo hanya mendengarkan saja tanpa berkomentar.
FLASHBACK
END !!!
Setelah mengingat hal itu, Myungsoo tersenyum. Dia melihat
jam tangannya. Dia tidak menyangka bahwa jarum jam tangannya telah menunjukkan
pukul 9.00 a.m. Dia melihat kearah Haeryung.
Dia melihat Haeryung tersenyum dalam tidurnya. Dia mengambil air minum lalu
menghampiri Haeryung. Dia menumpahkan air minum itu tepat pada wajah Haeryung.
Hal itu sontak membuat Haeryung membelalakan matanya. Yang lebih membuat Haeryung
terkejut lagi adalah melihat Myungsoo ada didepannya sambil tersenyum.
“
Yak, sampai jam berapa kau akan tidur manis seperti itu? Apakah kau mengetahui
jam berapa sekarang? Bukankah kau ingin berperang hari ini?” Tanya Myungsoo.
“
Apakah aku tertidur? Jam berapa sekarang?” Tanya Haeryung.
“
Nde, kau tidur tepat pukul 1.00 a.m. Sekarang sudah jam 9.00 a.m.” Kata
Myungsoo sambil melihat jam tangannya.
“
Mwo? Aish jinja, mengapa kau tidak membangunkanku dari tadi? Aku hanya memiliki
waktu 2 jam lagi. Aku belum menemukan cara itu. Ottokke?” Panik Haeryung sambil
mengacak-acak rambutnya.
“
Torawa! Aku telah menemukan cara itu.” Kata Myungsoo sambil berjalan menuju
meja.
“
Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Haeryung tak mengerti lalu Myungsoo menunjukan
beberapa kertas pada Haeryung.
“
Lihatlah isi kertas itu dengan seksama terutama tulisan yang dilingkari dengan
bolpoin merah! Setelah aku melihat dan memahami semua kertas yang ada dimeja
sini, akhirnya aku mengerti bahwa kau membutuhkan dana untuk proyek terbaru
sebanyak 1 Triliun Won. Namun, keuangan yang dimiliki oleh perusahaan Hae San
saat ini adalah 500 Milliar Won. Itu berarti perusahaan Hae San membutuhkan 500
Milliar Won lagi untuk menjalankan proyek itu. Dapat ku simpulkan bahwa kau
sedang mencari cara untuk mendapatkan dana 500 Milliar Won itu tanpa menjual
resort ini. Setelah aku menghitung semua ini, aku telah menemukan cara untuk
mendapatkan dana itu tanpa menjual resort ini. Cara yang pertama adalah kau
dapat menjual perusahaan Hanggang dan Myungwoon di Seoul karena perusahaan itu
banyak mengalami kerugian bagi perusahaan Hae San. Keuntungan dari penjualan
kedua perusahaan itu adalah sekitar 150 Milliar Won. Kedua, kau dapat menjual
perusahaan farmasi yang ada di Busan karena perusahaan itu tampaknya tidak
berfungsi. Keuntungan dari penjualan perusahaan farmasi itu adalah sekitar 150
Milliar Won. Terakhir, kau dapat menjual perusahaan Blacklist yang ada di Busan.”
Jelas Myungsoo.
“
Bukankah perusahaan Blacklist sudah bangkrut?” Tanya Haeryung.
“
Aku pernah mendengar dari kenalanku. Sebenarnya perusahaan Blacklist tidak
sepenuhnya bangkrut. Nae chingu mengatakan bahwa direktur Blacklist secara
diam-diam berencana untuk menjual perusahaan itu ke perusahaan yang ada di luar
negeri. Dia menyebarkan isu bahwa perusahaan Blacklist telah bangkrut untuk
menutupi rencana tersembunyinya itu. Perusahaan luar negeri itu pernah
menawarkan dengan harga yang tinggi. Sebenarnya berita ini tidak
dipublikasikan. Jika kau menjual perusahaan itu maka keuntungan yang kau
dapatkan adalah 250 Milliar Won.“ Belum sempat Myungsoo menyelesaikannya, Haeryung
telah memotong pembicaraannya.
“
Dari ketiga cara itu maka perusahaan Hae San akan mendapatkan keuntungan
sebesar 550 Milliar Won. Keuntungan itu lebih dari cukup yang diperlukan oleh
perusahaan Hae San saat ini. Brengsek, aku tidak menyangka bahwa direktur
perusahaan Blacklist mengkhianati perusahaan Hae San seperti itu. Aku harus
memberinya pelajaran. Aku tidak menyangka bahwa kau mendapatkan informasi selengkap
ini. Geunde, bagaimana bisa kau mempelajari semua ini?” Tanya Haeryung tak
mengerti.
“
Aku pernah kuliah di jurusan manajemen bisnis. Beruntung, aku masih mengingat
semua materi ini sehingga aku bisa memahami isi kertas-kertas itu. Saat
mendengarkan penjelasanku, aku mengetahui bahwa kau mengagumi kecerdasanku
bahkan ketampananku ini. Jika aku menceritakan kisah hidupku maka akan
memerlukan waktu yang lama. Sebaiknya kau mempersiapkan dirimu untuk pergi ke
medan perang sekarang.” Kata Myungsoo.
“
Geure, aku akan membalas jasamu setelah ini. Aku akan memberikan sebuah pujian,
rasa hormat dan pelukan nanti.” Kata Haeryung sambil berdiri sedangkan Myungsoo
menanggapinya dengan tersenyum.
Haeryung
bergegas pergi menuju kamarnya. Dia mandi lalu mengenakan pakaian kantornya.
Dia mengambil kertas-kertas itu dan memasukkannya ke tas. Dia keluar dari
kamarnya lalu berjalan dengan tergesa-gesa. Myungsoo melihat Haeryung berjalan
didepannya. Dia pun memanggil dan menghampiri Haeryung. Haeryung menghentikan
langkahnya. Myungsoo memegang bahu Haeryung dengan kedua tangannya. Beberapa
detik kemudian, dia mencium kening Haeryung. Sedangkan Haeryung membelalakan
matanya tak percaya.
“
Kalahkan mereka! Kalau kau tidak menang, jangan kembali kemari! Hati-hati di
jalan!” Kata Myungsoo sambil membelai wajah Haeryung.
“
Araseo. Aku pergi dulu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
Myungsoo
melihat kepergian Haeryung. Dia berjalan menuju kamar Haeryung. Sedangkan Haeryung
menunggu kedatangan taksi sambil melihat jam tangannya. Akhirnya taksi itu
datang. Dia menyuruh supir taksi untuk menambah kecepatannya karena dia telah
terlambat. Dia menelepon Soo Hyun untuk menunda bahkan menghentikan proses
penjualan resort itu sebelum dia datang. Dia menyuruh Soo Hyun untuk
menyampaikan pada Ji Won. Setelah Haeryung mematikan panggilan teleponnya, Soo
Hyun sedang berdiri tepat disamping Ji Won. Soo Hyun memberitahu pesan dari Haeryung
pada Ji Won. Namun, Ji Won mengabaikannya lalu mengeluarkan smirknya. Soo Hyun
dan Ji Won menunggu kedatangan presdir perusahaan asing itu. Akhirnya presdir
itu datang. Ji Won dan presdir itu membicarakan harga untuk resort itu. Mereka
pun menyetujuinya hingga saat ini mereka sedang menandatangani surat jual beli
resort itu. Sementara itu, Haeryung baru tiba di hotel. Dia berlari sambil
mencari kamar yang menjadi tempat proses jual beli itu. Saat dia membuka pintu,
dia membelalakan matanya ketika melihat Ji Won dan presdir perusahaan asing itu
telah berjabat tangan.
“
Perkenalkan, presdir! Dia adalah nae dongsaeng. Namanya adalah Na Hae Ryeong.”
Kata Ji Won sambil tersenyum.
“
Senang bisa berkenalan denganmu.” Kata Presdir itu sambil tersenyum.
“
Aku telah menemukan cara untuk mendapatkan dana itu tanpa menjual resort.” Kata
Haeryung sambil mengeluarkan kertas yang dibawanya.
“
Semuanya telah terlambat. Resort itu telah terjual bahkan kami baru saja menandatangani
surat jual beli itu. Resort itu telah resmi menjadi milik mereka.” Kata Ji Won.
“
Bukankah aku sudah menelepon pengacara Kim untuk memberitahumu menunda proses
jual beli ini?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“
Aku tidak mengetahuinya bahkan pengacara Kim tidak mengatakan apa-apa padaku.”
Elak Ji Won.
“
Apakah kau tidak memberitahukannya, pengacara Kim?” Tanya Haeryung.
“
Nde. Anda memang memberitahuku. Namun, saya tidak memberitahukannya pada nona
Ji Won-ssi.” Kata Soo Hyun.
“
Mwo? Sejak kapan kau menjadi anjing peliharaannya? Apa yang dia berikan padamu?
Padahal aku menganggapmu sebagai salah satu orang yang ku percaya selama ini.
Aku tidak menyangka kau mengkhianatiku seperti ini. Geure, nikmatilah rumah dan
kekayaan yang kau miliki sekarang selagi kau bisa menikmatinya karena aku tidak
akan melepaskanmu begitu saja.” Kata Haeryung sambil menatap tajam pada Soo
Hyun.
Haeryung
mengambil kertas surat jual beli resort itu lalu merobeknya tepat didepan Ji
Won dan Presdir perusahaan asing itu. Haeryung mengeluarkan smirknya. Ji Won
tidak tinggal diam. Dia menghampiri Haeryung lalu menamparnya. Semua orang yang
berada di kamar itu terkejut bukan main termasuk Soo Hyun.
“
Kau menamparku.” Kata Haeryung sambil memegang wajahnya.
“
Apakah kau telah lupa dengan yang dikatakan oleh appa? Appa menyuruhku untuk
melindungi bahkan menjagamu. Appa mengatakan juga untuk menamparmu bila kau
melakukan kesalahan bahkan membantahku. Bukankah hal itu yang seharusnya
dilakukan oleh seorang kakak?” Kata Ji Won.
Ji
Won menghampiri presdir perusahaan itu sambil meminta maaf atas perbuatan Haeryung.
Dia mengatakan pada presdir perusahaan asing itu bahwa Haeryung memiliki
penyakit mental. Presdir perusahaan asing itu pun mengerti dan terlihat sudah
tenang. Ji Won menyuruh Soo Hyun untuk mengambil surat jual beli yang baru.
Sementara itu, Haeryung menatap Ji Won tak percaya sambil berteriak. Tiba-tiba
ponsel Haeryung berdering. Haeryung membalikkan tubuhnya untuk menjawab
panggilan telepon itu. Tanpa dia sadari, Ji Won melihatnya dari belakang.
“
Yeobsseo.” Jawab Haeryung.
“
Mendengar dari suaramu sepertinya kau gagal. Mereka bukanlah tandinganmu.
Apakah kau masih bersama mereka?” Tanya Myungsoo.
“
Nde, mereka masih dibelakangku. Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Haeryung.
“
Aku akan membantumu. Aktifkan loudspeaker
pada ponselmu ini! Aku ingin bicara pada mereka.” Kata Myungsoo.
“
Araseo. Chankaman!” Kata Haeryung sambil berbalik dan mengaktifkan loudspeaker itu.
“
Annyeonghaseyo. Joneun Kim Myungsoo imnida. Apakah benar anda adalah tuan
Micheal dari perusahaan Rolling?” Tanya Myungsoo sedangkan Ji Won sedikit
terkejut ketika mendengar suara Myungsoo.
“
Nde, saya adalah tuan Micheal. Geunde, saya bukan dari perusahaan Rolling
tetapi perusahaan Red.” Kata presdir itu.
“
Apa bedanya kedua perusahaan itu? Kedua perusahaan itu adalah milik anda. Anda
sengaja mengganti nama perusahaan yang sebelumnya Rolling menjadi Red karena
perusahaan anda itu terkena sebuah kasus. Meskipun kasus itu belum
dipublikasikan, tapi saya telah mengetahuinya. Perusahaan anda terkena kasus
pencemaran limbah di lingkungan perusahaan anda itu. Proyek yang anda lakukan
saat itu adalah proyek illegal. Anda sengaja mengganti namanya agar tidak
diketahui. Karena jika proyek illegal itu diketahui oleh media massa bahkan
polisi maka anda akan dituntut untuk mengganti rugi bahkan anda bisa kehilangan
semua kekayaan yang anda miliki sekarang.” Kata Myungsoo.
“
SEBENARNYA APA MAKSUD OMONG KOSONG INI? SEBAIKNYA KITA AKHIRI PROSES JUAL BELI
INI? SAYA TIDAK INGIN BERURUSAN DENGAN PERUSAHAAN YANG BERMASALAH SEPERTI INI.”
Teriak Presdir itu lalu pergi begitu saja.
“
PRESDIR, TELAH TERJADI KESALAHPAHAMAN DISINI. JANGAN PERGI!” Teriak Ji Won
namun presdir itu mengabaikannya dan terus berjalan sedangkan Haeryung menonaktifkan
loudspeaker.
“ Bagaimana bisa kau mengetahui hal itu?” Tanya Haeryung.
“
Bukankah kau telah mengetahui kecerdasanku itu? Aku sangat lelah sekali karena
selama tiga hari ini aku tidak tidur. Aku akan tidur selama tiga jam. Setelah
itu, aku akan menemuimu.” Kata Myungsoo.
“
Araseo.” Kata Haeryung sambil mematikan panggilan telepon itu.
“
Lihatlah yang kau lakukan ini! Kau membuat semuanya gagal berantakan.” Kata Ji
Won.
“
Bukankah aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku akan menghalangi semua rencana
busukmu itu? Aku tidak bisa lama-lama disini karena aku sudah memiliki janji.
Aku pergi dulu.” Kata Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
Ji Won menatap kepergian Haeryung
tak percaya. Ji Won pergi dari sana menuju kamarnya. Dia menutup pintu lalu masuk
ke kamar mandi. Setelah mandi, dia mengenakan pakaian santainya lalu merias
wajahnya. Dia mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang.
“
Yeobsseo.” Jawab seseorang yang ditelepon olehnya.
“
Naega, Kim Ji Won. Aku ingin bertemu denganmu, Myungsoo-a. Aku mengetahui bahwa
kau sedang di Jepang sekarang. Temui aku di dermaga! Aku akan menunggumu
disana.” Kata Ji Won.
“
Aku tidak mempunyai waktu untuk bertemu denganmu. Aku sudah memiliki sebuah
janji.” Tolak Myungsoo.
“
Aku ingin bicara denganmu hanya 5 menit saja.” Kata Ji Won.
“
Araseo.” Kata Myungsoo.
Setelah
panggilan teleponnya terputus, Ji Won keluar dari kamarnya. Dia menaiki taksi
menuju ke dermaga. Setibanya disana, dia berdiri sambil menatap lurus kearah
laut hingga dia melihat Myungsoo sedang berjalan kearahnya.
“
Aku tidak menyangka bahwa kau benar-benar datang untuk menemuiku. Aku merasa
bahwa kau masih mencintaiku bahkan setelah aku mengkhianatimu seperti ini.”
Kata Ji Won.
“
Aku rasa pembukaan pembicaraanmu terlalu panjang. Kau sudah menggunakan waktu 2
menit. Waktu yang tersisa adalah 3 menit.” Kata Myungsoo sambil melihat jam
tangannya.
“
Mengapa kau seperti ini?” Tanya Ji Won dalam bingungnya.
“
Bukankah kau yang mengatakannya padaku bahwa kau ingin bicara padaku selama 5
menit? Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi maka aku pergi sekarang
karena seseorang telah menungguku.” Kata Myungsoo sambil membalikkan tubuhnya.
“
BUKANKAH KAU INGIN MEMBAWAKU BERSAMAMU? BERTAHANLAH SEBENTAR LAGI! SETELAH
SEMUA INI, AKU AKAN KEMBALI PADAMU.” Teriak Ji Won sedangkan Myungsoo
menghentikan langkahnya.
“
Aku rasa kau telah salah paham. Dulu aku memang memiliki niat seperti itu.
Geunde, itu tidak berlaku untuk sekarang. Waktumu sudah habis. Aku pergi
sekarang.” Kata Myungsoo lalu meninggalkan Ji Won yang tercengang.
“
KAU TIDAK BOLEH MENINGGALKANKU SEPERTI INI, MYUNGSOO-A. JIKA KAU MASIH BERJALAN
UNTUK MENINGGALKANKU MAKA AKU AKAN MATI DISINI!” Teriak Ji Won sedangkan
Myungsoo mengabaikannya dan terus berjalan.
Ji
Won melepaskan high heels sambil
menitikkan air matanya. Dia memejamkan matanya lalu melompat ke laut. Myungsoo
membelalakan matanya ketika mendengar suara jatuhan dari air laut. Dia
membalikkan tubuhnya lalu berlari menuju tempat dimana Ji Won berdiri tadi. Dia
hanya melihat high heels yang dipakai
oleh Ji Won. Dia meneriaki nama Ji Won. Namun, dia tidak melihat Ji Won
berenang maupun terapung keatas. Dia bergegas membuka sepatunya lalu melompat
ke laut. Dia berenang sambil mencari keberadaan Ji Won. Akhirnya dia menemukan
Ji Won. Dia membawa Ji Won keatas dermaga. Dia memeriksa denyut nadi pada
tangan dan leher Ji Won. Dia memberikan nafas buatan pada Ji Won beberapa kali
hingga Ji Won memuntahkan air laut yang terminum olehnya.
Sementara
itu, Haeryung sedang berada di kamarnya. Dia menyiapkan gaun santai dan
menggantungkannya tepat disamping cermin. Dia mengeluarkan alat rias lalu
merias wajahnya. Dia menggerutu kesal karena melihat wajahnya yang hancur
berantakan akibat ulahnya sendiri. Akhirnya dia menelepon pelayan untuk ke
kamarnya. Beberapa menit kemudian, pelayan itu datang. Dia melihat pelayan itu
menahan tawanya ketika melihat wajahnya. Dia menjadi kesal bahkan cemberut pada
pelayan itu. Pelayan itu meminta maaf padanya. Dia menyuruh pelayan itu untuk
menghapus make up di wajahnya lalu
menyuruh pelayan itu untuk merias wajahnya senatural mungkin. Akhirnya riasan
di wajahnya selesai. Dia tersenyum bahkan mengucapkan terimakasih pada pelayan
itu. Dia mengenakan gaun santai yang telah dipilihnya bahkan dia memakai high heels. Dia pergi ke tempat yang
telah ditentukan oleh Myungsoo. Dia berjalan sambil melihat pemandangan di
sekitarnya. Dia tiada hentinya tersenyum. Akhirnya dia tiba di jembatan yang
sangat unik. Jembatan itu telah terkenal dengan mitosnya. Mitos itu adalah
barangsiapa yang berciuman di jembatan itu bersama kekasihnya maka mereka akan
menjadi pasangan seumur hidup. Dia melihat ke sekelilingnya berharap menemukan
Myungsoo. Dia melihat ponselnya beberapa kali. Namun, tidak ada pesan bahkan
telepon dari Myungsoo. Padahal saat ini telah menunjukkan pukul 8.00 p.m dan
jembatan itu pun telah sepi.
Disisi
lain, Myungsoo sedang duduk. Dia melihat Ji Won yang terbaring didepannya. Dia
ingin sekali memegang tangan Ji Won. Namun, dia mengurungkan niatnya. Dia pun
memutuskan untuk pergi dari kamar inap Ji Won. Namun, Ji Won menahan tangannya.
Tanpa mereka sadari, Soo Hyun melihatnya dari celah pintu kamar yang sedikit
terbuka.
“
Kajima! Yang ku katakan tadi adalah sungguh-sungguh. Aku mohon bertahanlah
sebentar lagi!” Kata Ji Won namun Myungsoo mengabaikannya lalu melepaskan
tangan Ji Won dan keluar begitu saja.
“
Aku rasa dia sudah gila. Aku harap kau mengurus majikanmu dengan baik.” Kata
Myungsoo pada Soo Hyun yang berada di pintu kamar saat dia keluar dari kamar.
Myungsoo
terus berjalan hingga dia telah keluar dari hotel itu. Dia berjalan sambil
menelusuri jalan. Dia melihat ada festival di jalan. Dia berhenti dan
menyaksikan festival itu sebentar. Tiba-tiba dia teringatkan pada Haeryung. Dia
berlari menuju tempat pertemuan mereka. Setibanya disana, dia melihat Haeryung
tertidur dalam keadaan duduk. Dia membelai wajah Haeryung dengan pelan hingga Haeryung
terbangun sambil mengedipkan matanya beberapa kali.
“
Apakah aku tertidur?” Tanya Haeryung.
“
Mengapa kau masih disini? Mengapa kau masih menungguku? Bisa saja, aku tidak
datang untuk menemuimu.” Tanya Myungsoo.
“
Karena aku yakin kau pasti datang kemari. Meskipun kau datang terlambat. Apakah
urusanmu sudah selesai?” Tanya Haeryung sambil berdiri lalu Myungsoo pun ikut
berdiri.
“
Apakah kau beranggapan tentangku seperti itu? Apakah kau merias wajahmu?” Tanya
Myungsoo sambil melihat wajah Haeryung.
“
Mengapa kau melihatku seperti itu? Kau membuatku malu. Ini adalah pertama
kalinya aku merias wajahku bahkan memakai gaun seperti yeoja ini. Geure, mari
kita mulai! Darimana kau ingin memulainya? Apakah dari rasa hormat, pujian,
atau pelukan?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.
Myungsoo
memegang wajah Haeryung dengan kedua tangannya. Haeryung menanggapinya dengan
tersenyum manis. Myungsoo mendekatkan wajahnya pada wajah Haeryung dengan
perlahan-lahan hingga Haeryung dapat merasakan deru nafas Myungsoo pada
wajahnya. Myungsoo mencium bibir Haeryung lalu memejamkan matanya. Haeryung
membelalakan matanya tak percaya. Myungsoo mulai melumat bibir Haeryung dengan
perlahan-lahan. Haeryung pun tergiur untuk membalasnya hingga memejamkan
matanya. Myungsoo melumat bibir Haeryung kearah kanan dan kiri. Disela ciuman
panas mereka, tiba-tiba Myungsoo membuka matanya. Bibirnya terus melumat bibir Haeryung
sedangkan matanya memperhatikan wajah Haeryung. Tatapan matanya semakin menajam
seakan-akan matanya sedang berbicara. Namun, dia memejamkan matanya kembali dan
melumat bibir Haeryung dengan ganas sambil memegang leher Haeryung untuk
memperdalam ciuman mereka.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar