[SERIES]
Love and Revenge Part 6
Title : Love and Revenge Part 6
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama and Yadong
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung,
Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim
Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong
Preview
“
Apakah kau beranggapan tentangku seperti itu? Apakah kau merias wajahmu?” Tanya
Myungsoo sambil melihat wajah Haeryung.
“
Mengapa kau melihatku seperti itu? Kau membuatku malu. Ini adalah pertama
kalinya aku merias wajahku bahkan memakai gaun seperti yeoja ini. Geure, mari
kita mulai! Darimana kau ingin memulainya? Apakah dari rasa hormat, pujian,
atau pelukan?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.
Myungsoo
memegang wajah Haeryung dengan kedua tangannya. Haeryung menanggapinya dengan
tersenyum manis. Myungsoo mendekatkan wajahnya pada wajah Haeryung dengan
perlahan-lahan hingga Haeryung dapat merasakan deru nafas Myungsoo pada wajahnya.
Myungsoo mencium bibir Haeryung lalu memejamkan matanya. Haeryung membelalakan
matanya tak percaya. Myungsoo mulai melumat bibir Haeryung dengan
perlahan-lahan. Haeryung pun tergiur untuk membalasnya hingga memejamkan
matanya. Myungsoo melumat bibir Haeryung kearah kanan dan kiri. Disela ciuman
panas mereka, tiba-tiba Myungsoo membuka matanya. Bibirnya terus melumat bibir
Haeryung sedangkan matanya memperhatikan wajah Haeryung. Tatapan matanya
semakin menajam seakan-akan matanya sedang berbicara. Namun, dia memejamkan
matanya kembali dan melumat bibir Haeryung dengan ganas sambil memegang leher
Haeryung untuk memperdalam ciuman mereka.
Next
Akhirnya
mereka melepaskan ciuman itu karena kehabisan nafas. Mereka berjalan sambil
berpegangan tangan. Haeryung tiada hentinya tersenyum sambil menatap Myungsoo.
Myungsoo pun membalas senyuman Haeryung. Kini mereka tiba di sebuah festival.
Haeryung menarik tangan Myungsoo agar mengikutinya. Mereka masuk pada barisan
orang-orang yang sedang melakukan festival itu. Haeryung ikut menyanyi bahkan
melakukan tarian yang sama dengan orang-orang itu sedangkan Myungsoo hanya
melihatnya saja. Setelah puas, Haeryung menarik tangan Myungsoo untuk keluar
dari barisan itu. Haeryung mengambil kamera dalam tas miliknya. Dia menyuruh Myungsoo
agar melihat kearah kamera itu. Mereka pun foto bersama. Myungsoo menyuruh
Haeryung untuk menunggunya karena dia ingin membeli minuman untuk mereka.
Haeryung menganggukkan kepalanya sambil melihat hasil foto itu. Beberapa menit
kemudian, Haeryung melihat ke sekelilingnya karena Myungsoo belum kembali. Dia
berlarian di sepanjang jalan berharap menemukan Myungsoo. Tanpa Haeryung
sadari, Myungsoo melihatnya sedang berlarian dalam kerumunan itu. Myungsoo
berjalan dengan pelan untuk menghampiri Haeryung. Dia menepuk bahu Haeryung
dari belakang. Haeryung pun membalikkan tubuhnya. Myungsoo menunjukkan minuman
itu sambil tersenyum. Detik itu juga, Haeryung memeluk Myungsoo dengan erat.
“ Aku melakukan semua ini karena kau
yang memulainya, Ji Won. Aku akan berhenti setelah kau berhenti. Apabila aku
tidak bisa menghentikanmu maka aku akan memaksamu untuk turun. Bila perlu aku
akan membawamu jatuh kedalam jurang yang sama denganku untuk menghentikan semua
ini. Aku akan mengikuti permainanmu ini hingga menemukan celah untuk membuatmu
jatuh dalam pelukanku kembali.” Pikir Myungsoo sambil membalas pelukan
Haeryung.
Kini
mereka ada di sebuah kamar resort milik Haeryung. Mereka berbaring di ranjang
sambil menatap satu sama lain. Haeryung menelusuri wajah Myungsoo dengan jari
tangannya hingga berhenti tepat di bibir Myungsoo. Myungsoo memegang tangan
Haeryung yang berada di bibirnya itu.
“
Wae? Mengapa kau menghentikan gerakan jarimu ini?” Tanya Myungsoo.
“
Aku tidak menyangka bahwa melihatmu sedekat ini membuat jantungku berdetak
lebih cepat dari biasanya. Kau jauh lebih tampan dari yang ku kira. Apakah aku
benar-benar telah memilikimu?” Tanya Haeryung.
“
Apakah kau ingin memilikiku seutuhnya?” Tanya Myungsoo.
“
Apakah aku bisa? Bagaimana caranya?” Tanya Haeryung.
“
Mari kita bercinta maka kau bisa memilikiku seutuhnya!” Balas Myungsoo.
“
Aku baru menyadari satu hal tentangmu. Maksud dari perkataanmu yang telah lalu
bahwa kau tidak akan melepaskan yeoja yang pernah kau temui sebelum mendapatkan
sesuatu dari yeoja itu. Sesuatu itu bukanlah sebuah ciuman. Geunde, sesuatu itu
adalah suatu hal yang lebih menarik lagi yaitu bercinta. Apakah benar
tebakkanku ini?” Tanya Haeryung.
“
Aku rasa kau telah mengenalku dengan baik. Keputusan ada di tanganmu. Aku tidak
akan memaksamu bila kau tidak menginginkannya. Aku tidak ingin bercinta karena
unsur paksaan. Aku ingin bercinta denganmu bila kau yang memintanya.” Kata
Myungsoo sambil membelai wajah Haeryung.
“
Geure, lakukanlah!” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Apakah kau bersungguh-sungguh ingin melakukannya?” Tanya Myungsoo sambil
menatap Haeryung.
“
Bukankah kau ingin bercinta denganku bila aku yang memintanya? Apakah kau ingin
bercinta denganku sekarang, Myungsoo-a? Aku menginginkanmu untuk menjadi
milikku seutuhnya.” Kata Haeryung lalu mencium bibir Myungsoo.
Myungsoo memejamkan matanya sambil membalas ciuman itu hingga
dia menindih tubuh Haeryung. Dia melumat bibir Haeryung dengan ganas hingga membuat Haeryung
kewalahan untuk membalasnya. Tanpa melepaskan ciumannya, dia membuka resleting gaun yang dikenakan
oleh Haeryung lalu melepaskan gaun itu dari
tubuh Haeryung. Tangannya menelusuri tubuh Haeryung mulai dari tangan, punggung
hingga membuka pengait bra yang dikenakan oleh Haeryung lalu melemparkan bra
itu ke sembarang arah. Dia
beralih menciumi leher Haeryung dan memainkan payudaranya dari
meremas bahkan memilinnya dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya tiada hentinya
menelusuri setiap tubuh Haeryung mulai dari payudara, perut hingga miss V
miliknya. Dia mencium bibir Haeryung kembali bahkan melumatnya dengan ganas.
Dia memasukkan kedua jari tangan kirinya kedalam miss V Haeryung. Kedua jarinya
itu memainkan miss V Haeryung hingga mengoyak-oyak bagian dalamnya. Sedangkan
tangan kanannya masih meremas bahkan memilin payudara Haeryung dengan kasar.
Dia merasakan tangan kirinya basah karena cairan yang dikeluarkan oleh Haeryung.
Dia terus mencium Haeryung namun Haeryung melepas ciuman mereka.
“
Wae?” Tanya Myungsoo sambil menatap Haeryung.
“
Aku tidak menyangka bahwa kau sangat ahli. Ini bukanlah yang pertama bagimu,
bukan? Apakah kau lihat dirimu sekarang? Kau masih mengenakan pakaian dengan
lengkap. Sedangkan kau telah menelanjangiku hingga tak ada satu helai benang
pun yang melekat pada tubuhku ini.” Kata Haeryung.
“ Nde, kau benar. Ini bukanlah yang pertama bagiku. Selain
bekerja sebagai bartender, aku pun menjual tubuhku untuk mendapatkan uang.”
Balas Myungsoo.
“ Arra. Kau melakukan semua itu untuk membiayai pengobatan
Sulli. Aku tidak akan mempermasalahkan latar belakangmu karena yang ku sukai
adalah dirimu bukan latar belakangmu.” Kata Haeryung
sambil membuka kancing kemeja Myungsoo satu persatu.
Myungsoo
mencium bibir Haeryung bahkan melumatnya kembali. Haeryung membalas ciumannya sambil melepaskan kemeja
dan celana Myungsoo ke sembarang arah. Myungsoo beralih menciumi leher
Haeryung. Sementara disisi lain, tangannya berusaha untuk memasukkan juniornya
pada miss V Haeryung. Haeryung mengerang dengan pelan sambil menggigit bibir bawahnya karena
dia merasa kesakitan bahkan dia mencakar punggung Myungsoo. Myungsoo mulai
menggenjot miss V Haeryung dengan pelan. Dia
membelalakan matanya ketika melihat darah yang mengalir disekitar miss V
Haeryung.
“
Apakah ini adalah yang pertama untukmu?” Tanya Myungsoo.
“
Menurutmu?” Tanya Haeryung sambil menahan rasa sakitnya.
“
Apakah kau yakin ingin melanjutkannya?” Tanya Myungsoo.
“
Apakah kau sebaik ini saat bercinta dengan yeoja, Myungsoo-a? Seharusnya kau
terus melanjutkannya tanpa bertanya dahulu pada yeoja yang kau tiduri.
Lanjutkanlah! Jika kau menghentikannya maka usahamu untuk menjadi yang pertama
bagiku akan sia-sia begitu saja.” Kata Haeryung.
“
Jangan salahkan aku bila aku menyakitimu setelah ini! Kau telah membangunkan
harimau yang selama ini tertidur dalam diriku.” Kata Myungsoo sambil
mengeluarkan smirknya.
Myungsoo mulai menggenjot
miss V Haeryung dengan pelan hingga cepat. Gerakan tubuh mereka sangat
berlawanan hingga suara decitan ranjang pun terdengar. Myungsoo mencium bibir Haeryung dengan ganas hingga dia melepaskan
ciuman mereka lalu mendesah.
“ Nappeuuuuuuun namjaaaaaaaa. Akuuuu tidaaaakkkk menyangkaaaa
bahwaaaaa bercintaaaaa senikmaaaatttttt iniiiii.
Myungsooooo, lebihhhh ceppaaat lagggihhhh.” Desah Haeryung.
“
Sabarrrrlaaahhh, chaaagiiyyyaaahhh!” Desah Myungsoo sambil terus menggenjot
miss V Haeryung.
“
Myungsoo , palli! Lebihhhh cepaaattt lagggiiiihhh.” Desah Haeryung.
“
Ini sudaaahhh paling cepaaatttt, chagiiiiiyaaaahhhh.” Kata Myungsoo sambil terus
menggenjot miss V Haeryung.
“
Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah….
Ahhhh.... ahhhh…” Desah Haeryung.
“
Apakahhhhh kauuuu sangatttt menikmatiiiiinyaaaaa?” Tanya Myungsoo sambil terus
menggenjot miss V Haeryung.
“
Myungsoo , iniiii sunngggguhhhh nikmaaaatttt. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… lebihhhh
ceppaaattt lagiiiiiihhhh… Pallliiiiiiii…” Desah Haeryung sambil menarik kepala
Myungsoo dan mencium bibirnya.
Myungsoo
terus menggenjot miss V Haeryung. Sedangkan Haeryung melumat bibir Myungsoo
dengan ganas. Myungsoo meremas bahkan memilin payudara Haeryung. Sedangkan
juniornya dibawah sana masih menggenjot miss V Haeryung. Dia melepaskan ciuman
mereka dan beralih memainkan putting payudara kanan Haeryung dengan bibirnya. Sedangkan tangan
kirinya meremas payudara Haeryung.
“ Adaaaa
sesuatuuuuuu yangggg akannn keluaarrrr.” Desah Haeryung.
“ Nado.” Desah Myungsoo.
Myungsoo
bergegas mengeluarkan juniornya dari miss V Haeryung. Dia melihat Haeryung
mengeluarkan cairannya banyak sekali. Sedangkan dia mengeluarkan spermanya di
ranjang. Dia berbaring disamping Haeryung sambil mengatur nafasnya. Haeryung
mengambil selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka. Dia memeluk tubuh
Myungsoo dengan erat.
“
Mengapa kau mengeluarkannya diluar?” Tanya Haeryung.
“
Aku tidak ingin membuatmu hamil. Kau memintanya secara tiba-tiba hingga aku
tidak mempersiapkan semuanya dari awal termasuk pengaman.” Kata Myungsoo.
“
Gomawo. Resort ini tidak terjual berkat dirimu. Aku harus kembali ke Seoul
besok. Nae appa telah mengetahui kekacauan yang ku buat ini. Dia menyuruhku
untuk pulang secepatnya.” Kata Haeryung.
“
Araseo. Kita pulang bersama ke Seoul besok. Sebaiknya kita tidur sekarang. Aku
sangat lelah.” Kata Myungsoo sambil membalas pelukan Haeryung lalu memejamkan
matanya.
At 2.00 p.m.
Mereka telah tiba di Seoul. Myungsoo pulang ke rumahnya.
Begitupula dengan Haeryung. Haeryung
telah tiba di rumahnya. Dia masuk ke rumahnya sambil tersenyum. Saat dia
berjalan menuju ruang tamu, dia membelalakan matanya ketika melihat koper
miliknya ada disana. Dia melihat Taemin dan ayahnya sedang menatapnya.
“
Mengapa semua barangku ada disini?” Tanya Haeryung.
“
Mulai hari ini kau dipecat setelah membuat kekacauan yang cukup besar di
Jepang. Beruntung Ji Won telah memaafkan kesalahanmu bahkan dia memintaku agar
tidak menghukummu. Semua barangmu telah ku kemasi. Jangan meminta pertolongan
baik pada Taemin maupun Suzy! Kau boleh pergi dari sini sekarang!” Kata Tuan
Na.
“
Presdir, anda tidak bisa melakukan semua ini pada direktur. Bagaimanapun
direktur adalah anak anda sendiri. Maafkanlah kesalahan direktur, presdir!”
Pinta Taemin.
“
Apakah kau pikir dia akan meminta maaf atas kesalahannya itu, Taemin? Apakah
dia akan mengatakan bahwa dia salah? Apakah dia akan memohon padaku agar tidak
memecatnya?” Tanya Tuan Na.
“
Anda benar, presdir. Saya tidak mungkin melakukan hal itu. Meskipun kejadian
seperti kemarin terulang lagi maka saya akan melakukan hal yang sama. Saya
tidak pernah menyesalinya demi mempertahankan resort yang merupakan
satu-satunya peninggalan nae omma.” Kata Haeryung penuh penekanan.
“
Keluar dari sini sekarang! Jangan pernah kau membantunya, Taemin!” Marah Tuan
Na.
“
Aku tidak akan membawa semua barang ini karena barang ini ku beli dengan
menggunakan uang dari Hae San. Sayang sekali, aku tidak bisa melepaskan pakaian
yang melekat pada tubuhku ini karena aku tidak mungkin keluar dalam keadaan
telanjang. Jaga dirimu baik-baik, appa! Annyonghi-gyeseyo.” Pamit Haeryung
sambil menundukkan sebagian kepalanya lalu keluar dari rumah sedangkan Taemin
mengejarnya.
“
Chankaman, Haeryung-a!” Teriak Taemin lalu Haeryung menghentikan langkahnya.
“
Ada barang yang ku lupakan. Kau boleh menyita dompetku ini. Didalamnya ada semua
kartu kreditku. Apa boleh buat, aku harus mengambil uang ini. Kunci mobil ada
didalam kamarku.” Kata Haeryung sambil memberikan dompetnya pada Taemin.
“
Haeryung-a, terimalah ini! Kau boleh menggunakan kartu kreditku.” Kata Taemin.
“
Apakah kau tidak mendengarkan yang dikatakan oleh presdir? Kau tidak boleh
membantuku.” Tolak Haeryung.
“
Aku membantumu bukan sebagai pegawai di Hae San. Aku membantumu sebagai neo
oppa. Oppa yang telah merawatmu dari lahir hingga sekarang. Terimalah!” Kata
Taemin.
“
Tetap saja uang yang kau hasilkan adalah uang dari Hae San. Aku tidak bisa
menerimanya. Ada yang ingin ku tanyakan padamu. Dimana aku bisa menemukan halte
bus disekitar sini?” Tanya Haeryung.
“
Berjalanlah lurus ke bawah lalu belok kanan! Kau akan menemukan halte bus
disana.” Kata Taemin.
“
Araseo. Gomawo, Taemin oppa.” Kata Haeryung sambil tersenyum lalu meninggalkan
Taemin yang masih berdiri mematung.
Sementara
itu, Myungsoo sedang membereskan semua barang di kamarnya. Dia membuka kulkas.
Namun, dia tidak menemukan bahan makanan disana lalu dia berjalan untuk keluar
dari rumah. Dia menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Sulli sedang
bicara dengan seorang yeoja tepat didepan pintu.
“
Apakah Kim Myungsoo ada di rumah?” Tanya yeoja itu.
“
Dia sedang keluar. Waeyo? Mengapa onnie mencari nae oppa? Apakah onnie akan
membeli tubuh nae oppa malam ini?” Tanya Sulli.
“
Mengapa kau menjelekkan neo oppa? Padahal kau adalah adiknya.” Tanya yeoja itu.
“
Aku tidak menjelekkan nae oppa. Geunde, memang seperti itu kenyataannya. Dia
menjual tubuhnya demi membiayai pengobatanku. Aku tidak hanya mengatakan ini
padamu saja, onnie. Geunde, kepada para yeoja yang mencari nae oppa.” Kata
Sulli.
“
Geure. Katakan pada neo oppa bahwa Park Jiyeon mencarinya.” Kata Jiyeon lalu
keluar dari sana Sedangkan Myungsoo keluar dari rumahnya.
“
Mengapa oppa keluar dari dalam rumah? Apakah oppa memang ada didalam? Apakah
oppa mendengar semua yang ku katakan pada nae onnie itu? Jeongmal mianhae. Aku
tidak bermaksud seperti itu.” Sesal Sulli sambil menundukkan kepalanya.
“
Nan gwenchana. Kau telah melakukannya dengan benar.” Kata Myungsoo sambil
mengelus kepala Sulli.
“
Onnie itu sepertinya sangat menyukaimu, oppa. Mengapa kau tidak berpacaran
dengannya saja? Lalu onnie yang bersama denganmu ketika menjemputku juga sama
cantiknya. Setelah Ji Won onnie mengkhianati oppa, aku tidak pernah melihat
oppa menunjukan neo yeojachingu padaku. Apakah kau masih mencintai Ji Won onnie
hingga saat ini?” Tanya Sulli sedangkan Myungsoo menghentikan langkahnya.
“
Aku harus pergi bekerja. Jagalah rumah dengan baik! Annyeong.” Pamit Myungsoo
tanpa melihat kearah Sulli.
Sepeninggalan
Myungsoo, Haeryung baru saja tiba didepan rumah Myungsoo. Saat dia masuk, dia
sedikit terkejut ketika melihat Sulli dan seorang namja sedang menatapnya.
“
Annyeonghaseyo.” Sapa Haeryung.
“
Nuguseyo?” Tanya Sungyeol.
“
Joneun Na Hae Ryeong imnida.” Kata Haeryung.
“
Ah, aku ingat. Onnie adalah yeoja yang bersama nae oppa untuk menjemputku,
bukan?” Tanya Sulli sambil tersenyum.
“
Ah, nde. Apakah Myungsoo ada di rumah?” Tanya Haeryung.
“
Oppa sedang bekerja, onnie.” Balas Sulli.
“
Dimana dia bekerja? Bolehkah aku meminta alamat tempat dia bekerja?” Tanya Haeryung.
“
Aku akan mengantarmu untuk menemuinya. Kebetulan sekali, aku ingin bertemu dengannya
juga.” Kata Sungyeol.
Sementara
itu, Myungsoo sedang bekerja sebagai bartender. Dia mengelap meja bar sedangkan
Ji Won sedang duduk didepannya. Myungsoo mengabaikan kehadiran Ji Won hingga Ji
Won mulai bicara.
“
Aku tidak heran kau bekerja disini sebagai bartender. Ditempat ini kau
mendapatkan mangsamu dengan mudah hingga kau bisa menjual tubuhmu melalui
pekerjaan ini. Aku baru menyadari bahwa kau jauh lebih tampan sekarang dibandingkan
dulu. Kau tak perlu mengabaikanku seperti ini karena aku telah menyewa tempat
ini untuk satu malam. Kau bisa dengan bebas mengatakan apapun yang ingin kau
katakan padaku. Apakah perlu aku membeli tubuhmu ini?” Tanya Ji Won sambil
mengeluarkan smirknya.
Saat
Myungsoo akan membalas perkataan Ji Won, tiba-tiba ponselnya bergetar sebagai
tanda ada pesan masuk. Dia mengklik layar di ponselnya. Dia membaca pesan dari
Sungyeol yang mengatakan bahwa dia bersama Haeryung sedang dalam perjalanan
menuju tempatnya bekerja. Beberapa detik kemudian, tiba-tiba ponselnya
berdering. Dia mengeluarkan smirknya ketika melihat nama yang tertera pada
layar ponselnya. Dia mengklik tombol untuk menjawab panggilan itu dan
mengaktifkan loudspeaker lalu
menyimpan ponselnya tepat ditengah-tengah antara dirinya dengan Ji Won.
“
Yeobsseo.” Jawab Myungsoo.
“
Aku diusir dari rumah. Aku pergi ke rumahmu. Setibanya disana, aku bertemu
dengan Sulli dan neo chingu. Mereka mengatakan padaku bahwa kau sedang bekerja.
Saat ini aku berada di taksi bersama neo chingu. Apakah boleh aku pergi ke
tempat kerjamu? Neomu bogosipeo.” Tanya Haeryung sedangkan Myungsoo melihat Ji
Won sambil mengeluarkan smirknya.
“
Nado. Datanglah kemari! Aku akan menunggumu disini.” Balas Myungsoo sedangkan
Ji Won menatap nanar padanya.
“
Jeongmalyo? Araseo. Saranghae.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Apa yang kau katakan barusan? Bisakah kau mengulanginya?” Pinta Myungsoo sambil
melihat Ji Won.
“
Saranghaeyo, Myungsoo-a.” Kata Haeryung sambil tersipu malu.
“
Nado. Saranghae, Haeryung-a.” Balas Myungsoo lalu Haeryung mematikan panggilan
teleponnya.
“
Pulanglah! Nae yeojachingu akan datang kemari. Aku tidak ingin dia salah paham
padaku.” Titah Myungsoo.
“
Apakah kau sengaja mendekati Haeryung untuk balas dendam padaku? Aku rasa ini
bukan salahnya yang telah jatuh cinta padamu karena ketampanan yang kau miliki
ini. Aku tidak menyangka Haeryung yang berhati dingin bisa kau taklukan dengan
mudah. Dia adalah gadis polos. Perasaannya padamu adalah tulus. Aku tidak tega
padanya karena kau memanfaatkannya untuk balas dendam padaku.” Kata Ji Won
sambil mengeluarkan smirknya.
“
Apakah kau mengira bahwa aku tidak tulus padanya?” Tanya Myungsoo sambil
menatap tajam pada Ji Won.
“
Nde. Apakah aku mengatakan hal yang salah?” Tanya Ji Won.
“
Lalu apakah perasaanmu padaku adalah tulus?” Tanya Myungsoo sambil berjalan
mendekati Ji Won.
“
Nde. Kau mencintaiku dan aku mencintaimu. Kita saling mencintai, Myungsoo-a.
Apa yang akan kau lakukan?” Panik Ji Won sambil berjalan mundur.
“
Bukankah kau mengatakan bahwa kita saling mencintai? Geure, kita buktikan hal
itu!” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar