Sabtu, 31 Januari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 6

[SERIES] Love and Revenge Part 6
Title                 : Love and Revenge Part 6
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama and Yadong
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong



Preview

“ Apakah kau beranggapan tentangku seperti itu? Apakah kau merias wajahmu?” Tanya Myungsoo sambil melihat wajah Haeryung.
“ Mengapa kau melihatku seperti itu? Kau membuatku malu. Ini adalah pertama kalinya aku merias wajahku bahkan memakai gaun seperti yeoja ini. Geure, mari kita mulai! Darimana kau ingin memulainya? Apakah dari rasa hormat, pujian, atau pelukan?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.

Myungsoo memegang wajah Haeryung dengan kedua tangannya. Haeryung menanggapinya dengan tersenyum manis. Myungsoo mendekatkan wajahnya pada wajah Haeryung dengan perlahan-lahan hingga Haeryung dapat merasakan deru nafas Myungsoo pada wajahnya. Myungsoo mencium bibir Haeryung lalu memejamkan matanya. Haeryung membelalakan matanya tak percaya. Myungsoo mulai melumat bibir Haeryung dengan perlahan-lahan. Haeryung pun tergiur untuk membalasnya hingga memejamkan matanya. Myungsoo melumat bibir Haeryung kearah kanan dan kiri. Disela ciuman panas mereka, tiba-tiba Myungsoo membuka matanya. Bibirnya terus melumat bibir Haeryung sedangkan matanya memperhatikan wajah Haeryung. Tatapan matanya semakin menajam seakan-akan matanya sedang berbicara. Namun, dia memejamkan matanya kembali dan melumat bibir Haeryung dengan ganas sambil memegang leher Haeryung untuk memperdalam ciuman mereka.

Next

Akhirnya mereka melepaskan ciuman itu karena kehabisan nafas. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan. Haeryung tiada hentinya tersenyum sambil menatap Myungsoo. Myungsoo pun membalas senyuman Haeryung. Kini mereka tiba di sebuah festival. Haeryung menarik tangan Myungsoo agar mengikutinya. Mereka masuk pada barisan orang-orang yang sedang melakukan festival itu. Haeryung ikut menyanyi bahkan melakukan tarian yang sama dengan orang-orang itu sedangkan Myungsoo hanya melihatnya saja. Setelah puas, Haeryung menarik tangan Myungsoo untuk keluar dari barisan itu. Haeryung mengambil kamera dalam tas miliknya. Dia menyuruh Myungsoo agar melihat kearah kamera itu. Mereka pun foto bersama. Myungsoo menyuruh Haeryung untuk menunggunya karena dia ingin membeli minuman untuk mereka. Haeryung menganggukkan kepalanya sambil melihat hasil foto itu. Beberapa menit kemudian, Haeryung melihat ke sekelilingnya karena Myungsoo belum kembali. Dia berlarian di sepanjang jalan berharap menemukan Myungsoo. Tanpa Haeryung sadari, Myungsoo melihatnya sedang berlarian dalam kerumunan itu. Myungsoo berjalan dengan pelan untuk menghampiri Haeryung. Dia menepuk bahu Haeryung dari belakang. Haeryung pun membalikkan tubuhnya. Myungsoo menunjukkan minuman itu sambil tersenyum. Detik itu juga, Haeryung memeluk Myungsoo dengan erat.

“ Aku melakukan semua ini karena kau yang memulainya, Ji Won. Aku akan berhenti setelah kau berhenti. Apabila aku tidak bisa menghentikanmu maka aku akan memaksamu untuk turun. Bila perlu aku akan membawamu jatuh kedalam jurang yang sama denganku untuk menghentikan semua ini. Aku akan mengikuti permainanmu ini hingga menemukan celah untuk membuatmu jatuh dalam pelukanku kembali.” Pikir Myungsoo sambil membalas pelukan Haeryung.

Kini mereka ada di sebuah kamar resort milik Haeryung. Mereka berbaring di ranjang sambil menatap satu sama lain. Haeryung menelusuri wajah Myungsoo dengan jari tangannya hingga berhenti tepat di bibir Myungsoo. Myungsoo memegang tangan Haeryung yang berada di bibirnya itu.
“ Wae? Mengapa kau menghentikan gerakan jarimu ini?” Tanya Myungsoo.
“ Aku tidak menyangka bahwa melihatmu sedekat ini membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Kau jauh lebih tampan dari yang ku kira. Apakah aku benar-benar telah memilikimu?” Tanya Haeryung.
“ Apakah kau ingin memilikiku seutuhnya?” Tanya Myungsoo.
“ Apakah aku bisa? Bagaimana caranya?” Tanya Haeryung.
“ Mari kita bercinta maka kau bisa memilikiku seutuhnya!” Balas Myungsoo.
“ Aku baru menyadari satu hal tentangmu. Maksud dari perkataanmu yang telah lalu bahwa kau tidak akan melepaskan yeoja yang pernah kau temui sebelum mendapatkan sesuatu dari yeoja itu. Sesuatu itu bukanlah sebuah ciuman. Geunde, sesuatu itu adalah suatu hal yang lebih menarik lagi yaitu bercinta. Apakah benar tebakkanku ini?” Tanya Haeryung.
“ Aku rasa kau telah mengenalku dengan baik. Keputusan ada di tanganmu. Aku tidak akan memaksamu bila kau tidak menginginkannya. Aku tidak ingin bercinta karena unsur paksaan. Aku ingin bercinta denganmu bila kau yang memintanya.” Kata Myungsoo sambil membelai wajah Haeryung.
“ Geure, lakukanlah!” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Apakah kau bersungguh-sungguh ingin melakukannya?” Tanya Myungsoo sambil menatap Haeryung.
“ Bukankah kau ingin bercinta denganku bila aku yang memintanya? Apakah kau ingin bercinta denganku sekarang, Myungsoo-a? Aku menginginkanmu untuk menjadi milikku seutuhnya.” Kata Haeryung lalu mencium bibir Myungsoo.

Myungsoo memejamkan matanya sambil membalas ciuman itu hingga dia menindih tubuh Haeryung. Dia melumat bibir Haeryung dengan ganas hingga membuat Haeryung kewalahan untuk membalasnya. Tanpa melepaskan ciumannya, dia membuka resleting gaun yang dikenakan oleh Haeryung lalu melepaskan gaun itu dari tubuh Haeryung. Tangannya menelusuri tubuh Haeryung mulai dari tangan, punggung hingga membuka pengait bra yang dikenakan oleh Haeryung lalu melemparkan bra itu ke sembarang arah. Dia beralih menciumi leher Haeryung dan memainkan payudaranya dari meremas bahkan memilinnya dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya tiada hentinya menelusuri setiap tubuh Haeryung mulai dari payudara, perut hingga miss V miliknya. Dia mencium bibir Haeryung kembali bahkan melumatnya dengan ganas. Dia memasukkan kedua jari tangan kirinya kedalam miss V Haeryung. Kedua jarinya itu memainkan miss V Haeryung hingga mengoyak-oyak bagian dalamnya. Sedangkan tangan kanannya masih meremas bahkan memilin payudara Haeryung dengan kasar. Dia merasakan tangan kirinya basah karena cairan yang dikeluarkan oleh Haeryung. Dia terus mencium Haeryung namun Haeryung melepas ciuman mereka.
“ Wae?” Tanya Myungsoo sambil menatap Haeryung.
“ Aku tidak menyangka bahwa kau sangat ahli. Ini bukanlah yang pertama bagimu, bukan? Apakah kau lihat dirimu sekarang? Kau masih mengenakan pakaian dengan lengkap. Sedangkan kau telah menelanjangiku hingga tak ada satu helai benang pun yang melekat pada tubuhku ini.” Kata Haeryung.
“ Nde, kau benar. Ini bukanlah yang pertama bagiku. Selain bekerja sebagai bartender, aku pun menjual tubuhku untuk mendapatkan uang.” Balas Myungsoo.
“ Arra. Kau melakukan semua itu untuk membiayai pengobatan Sulli. Aku tidak akan mempermasalahkan latar belakangmu karena yang ku sukai adalah dirimu bukan latar belakangmu.” Kata Haeryung sambil membuka kancing kemeja Myungsoo satu persatu.

Myungsoo mencium bibir Haeryung bahkan melumatnya kembali. Haeryung  membalas ciumannya sambil melepaskan kemeja dan celana Myungsoo ke sembarang arah. Myungsoo beralih menciumi leher Haeryung. Sementara disisi lain, tangannya berusaha untuk memasukkan juniornya pada miss V Haeryung. Haeryung mengerang dengan pelan sambil menggigit bibir bawahnya karena dia merasa kesakitan bahkan dia mencakar punggung Myungsoo. Myungsoo mulai menggenjot miss V Haeryung dengan pelan. Dia membelalakan matanya ketika melihat darah yang mengalir disekitar miss V Haeryung.
“ Apakah ini adalah yang pertama untukmu?” Tanya Myungsoo.
“ Menurutmu?” Tanya Haeryung sambil menahan rasa sakitnya.
“ Apakah kau yakin ingin melanjutkannya?” Tanya Myungsoo.
“ Apakah kau sebaik ini saat bercinta dengan yeoja, Myungsoo-a? Seharusnya kau terus melanjutkannya tanpa bertanya dahulu pada yeoja yang kau tiduri. Lanjutkanlah! Jika kau menghentikannya maka usahamu untuk menjadi yang pertama bagiku akan sia-sia begitu saja.” Kata Haeryung.
“ Jangan salahkan aku bila aku menyakitimu setelah ini! Kau telah membangunkan harimau yang selama ini tertidur dalam diriku.” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.

Myungsoo mulai menggenjot miss V Haeryung dengan pelan hingga cepat. Gerakan tubuh mereka sangat berlawanan hingga suara decitan ranjang pun terdengar. Myungsoo mencium bibir  Haeryung dengan ganas hingga dia melepaskan ciuman mereka lalu mendesah.
“ Nappeuuuuuuun namjaaaaaaaa. Akuuuu tidaaaakkkk menyangkaaaa bahwaaaaa bercintaaaaa senikmaaaatttttt iniiiii. Myungsooooo, lebihhhh ceppaaat lagggihhhh.” Desah Haeryung.
“ Sabarrrrlaaahhh, chaaagiiyyyaaahhh!” Desah Myungsoo sambil terus menggenjot miss V Haeryung.
“ Myungsoo , palli! Lebihhhh cepaaattt lagggiiiihhh.” Desah Haeryung.
“ Ini sudaaahhh paling cepaaatttt, chagiiiiiyaaaahhhh.” Kata Myungsoo sambil terus menggenjot miss V Haeryung.
“ Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh…” Desah Haeryung.
“ Apakahhhhh kauuuu sangatttt menikmatiiiiinyaaaaa?” Tanya Myungsoo sambil terus menggenjot miss V Haeryung.
“ Myungsoo , iniiii sunngggguhhhh nikmaaaatttt. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… lebihhhh ceppaaattt lagiiiiiihhhh… Pallliiiiiiii…” Desah Haeryung sambil menarik kepala Myungsoo dan mencium bibirnya.

Myungsoo terus menggenjot miss V Haeryung. Sedangkan Haeryung melumat bibir Myungsoo dengan ganas. Myungsoo meremas bahkan memilin payudara Haeryung. Sedangkan juniornya dibawah sana masih menggenjot miss V Haeryung. Dia melepaskan ciuman mereka dan beralih memainkan putting payudara kanan Haeryung dengan bibirnya. Sedangkan tangan kirinya meremas payudara Haeryung.
“ Adaaaa sesuatuuuuuu yangggg akannn keluaarrrr.” Desah Haeryung.
“ Nado.” Desah Myungsoo.

Myungsoo bergegas mengeluarkan juniornya dari miss V Haeryung. Dia melihat Haeryung mengeluarkan cairannya banyak sekali. Sedangkan dia mengeluarkan spermanya di ranjang. Dia berbaring disamping Haeryung sambil mengatur nafasnya. Haeryung mengambil selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka. Dia memeluk tubuh Myungsoo dengan erat.
“ Mengapa kau mengeluarkannya diluar?” Tanya Haeryung.
“ Aku tidak ingin membuatmu hamil. Kau memintanya secara tiba-tiba hingga aku tidak mempersiapkan semuanya dari awal termasuk pengaman.” Kata Myungsoo.
“ Gomawo. Resort ini tidak terjual berkat dirimu. Aku harus kembali ke Seoul besok. Nae appa telah mengetahui kekacauan yang ku buat ini. Dia menyuruhku untuk pulang secepatnya.” Kata Haeryung.
“ Araseo. Kita pulang bersama ke Seoul besok. Sebaiknya kita tidur sekarang. Aku sangat lelah.” Kata Myungsoo sambil membalas pelukan Haeryung lalu memejamkan matanya.

At 2.00 p.m.

Mereka telah tiba di Seoul. Myungsoo pulang ke rumahnya. Begitupula dengan Haeryung. Haeryung telah tiba di rumahnya. Dia masuk ke rumahnya sambil tersenyum. Saat dia berjalan menuju ruang tamu, dia membelalakan matanya ketika melihat koper miliknya ada disana. Dia melihat Taemin dan ayahnya sedang menatapnya.
“ Mengapa semua barangku ada disini?” Tanya Haeryung.
“ Mulai hari ini kau dipecat setelah membuat kekacauan yang cukup besar di Jepang. Beruntung Ji Won telah memaafkan kesalahanmu bahkan dia memintaku agar tidak menghukummu. Semua barangmu telah ku kemasi. Jangan meminta pertolongan baik pada Taemin maupun Suzy! Kau boleh pergi dari sini sekarang!” Kata Tuan Na.
“ Presdir, anda tidak bisa melakukan semua ini pada direktur. Bagaimanapun direktur adalah anak anda sendiri. Maafkanlah kesalahan direktur, presdir!” Pinta Taemin.
“ Apakah kau pikir dia akan meminta maaf atas kesalahannya itu, Taemin? Apakah dia akan mengatakan bahwa dia salah? Apakah dia akan memohon padaku agar tidak memecatnya?” Tanya Tuan Na.
“ Anda benar, presdir. Saya tidak mungkin melakukan hal itu. Meskipun kejadian seperti kemarin terulang lagi maka saya akan melakukan hal yang sama. Saya tidak pernah menyesalinya demi mempertahankan resort yang merupakan satu-satunya peninggalan nae omma.” Kata Haeryung penuh penekanan.
“ Keluar dari sini sekarang! Jangan pernah kau membantunya, Taemin!” Marah Tuan Na.
“ Aku tidak akan membawa semua barang ini karena barang ini ku beli dengan menggunakan uang dari Hae San. Sayang sekali, aku tidak bisa melepaskan pakaian yang melekat pada tubuhku ini karena aku tidak mungkin keluar dalam keadaan telanjang. Jaga dirimu baik-baik, appa! Annyonghi-gyeseyo.” Pamit Haeryung sambil menundukkan sebagian kepalanya lalu keluar dari rumah sedangkan Taemin mengejarnya.
“ Chankaman, Haeryung-a!” Teriak Taemin lalu Haeryung menghentikan langkahnya.
“ Ada barang yang ku lupakan. Kau boleh menyita dompetku ini. Didalamnya ada semua kartu kreditku. Apa boleh buat, aku harus mengambil uang ini. Kunci mobil ada didalam kamarku.” Kata Haeryung sambil memberikan dompetnya pada Taemin.
“ Haeryung-a, terimalah ini! Kau boleh menggunakan kartu kreditku.” Kata Taemin.
“ Apakah kau tidak mendengarkan yang dikatakan oleh presdir? Kau tidak boleh membantuku.” Tolak Haeryung.
“ Aku membantumu bukan sebagai pegawai di Hae San. Aku membantumu sebagai neo oppa. Oppa yang telah merawatmu dari lahir hingga sekarang. Terimalah!” Kata Taemin.
“ Tetap saja uang yang kau hasilkan adalah uang dari Hae San. Aku tidak bisa menerimanya. Ada yang ingin ku tanyakan padamu. Dimana aku bisa menemukan halte bus disekitar sini?” Tanya Haeryung.
“ Berjalanlah lurus ke bawah lalu belok kanan! Kau akan menemukan halte bus disana.” Kata Taemin.
“ Araseo. Gomawo, Taemin oppa.” Kata Haeryung sambil tersenyum lalu meninggalkan Taemin yang masih berdiri mematung.

Sementara itu, Myungsoo sedang membereskan semua barang di kamarnya. Dia membuka kulkas. Namun, dia tidak menemukan bahan makanan disana lalu dia berjalan untuk keluar dari rumah. Dia menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Sulli sedang bicara dengan seorang yeoja tepat didepan pintu.
“ Apakah Kim Myungsoo ada di rumah?” Tanya yeoja itu.
“ Dia sedang keluar. Waeyo? Mengapa onnie mencari nae oppa? Apakah onnie akan membeli tubuh nae oppa malam ini?” Tanya Sulli.
“ Mengapa kau menjelekkan neo oppa? Padahal kau adalah adiknya.” Tanya yeoja itu.
“ Aku tidak menjelekkan nae oppa. Geunde, memang seperti itu kenyataannya. Dia menjual tubuhnya demi membiayai pengobatanku. Aku tidak hanya mengatakan ini padamu saja, onnie. Geunde, kepada para yeoja yang mencari nae oppa.” Kata Sulli.
“ Geure. Katakan pada neo oppa bahwa Park Jiyeon mencarinya.” Kata Jiyeon lalu keluar dari sana Sedangkan Myungsoo keluar dari rumahnya.
“ Mengapa oppa keluar dari dalam rumah? Apakah oppa memang ada didalam? Apakah oppa mendengar semua yang ku katakan pada nae onnie itu? Jeongmal mianhae. Aku tidak bermaksud seperti itu.” Sesal Sulli sambil menundukkan kepalanya.
“ Nan gwenchana. Kau telah melakukannya dengan benar.” Kata Myungsoo sambil mengelus kepala Sulli.
“ Onnie itu sepertinya sangat menyukaimu, oppa. Mengapa kau tidak berpacaran dengannya saja? Lalu onnie yang bersama denganmu ketika menjemputku juga sama cantiknya. Setelah Ji Won onnie mengkhianati oppa, aku tidak pernah melihat oppa menunjukan neo yeojachingu padaku. Apakah kau masih mencintai Ji Won onnie hingga saat ini?” Tanya Sulli sedangkan Myungsoo menghentikan langkahnya.
“ Aku harus pergi bekerja. Jagalah rumah dengan baik! Annyeong.” Pamit Myungsoo tanpa melihat kearah Sulli.

Sepeninggalan Myungsoo, Haeryung baru saja tiba didepan rumah Myungsoo. Saat dia masuk, dia sedikit terkejut ketika melihat Sulli dan seorang namja sedang menatapnya.
“ Annyeonghaseyo.” Sapa Haeryung.
“ Nuguseyo?” Tanya Sungyeol.
“ Joneun Na Hae Ryeong imnida.” Kata Haeryung.
“ Ah, aku ingat. Onnie adalah yeoja yang bersama nae oppa untuk menjemputku, bukan?” Tanya Sulli sambil tersenyum.
“ Ah, nde. Apakah Myungsoo ada di rumah?” Tanya Haeryung.
“ Oppa sedang bekerja, onnie.” Balas Sulli.
“ Dimana dia bekerja? Bolehkah aku meminta alamat tempat dia bekerja?” Tanya Haeryung.
“ Aku akan mengantarmu untuk menemuinya. Kebetulan sekali, aku ingin bertemu dengannya juga.” Kata Sungyeol.

Sementara itu, Myungsoo sedang bekerja sebagai bartender. Dia mengelap meja bar sedangkan Ji Won sedang duduk didepannya. Myungsoo mengabaikan kehadiran Ji Won hingga Ji Won mulai bicara.
“ Aku tidak heran kau bekerja disini sebagai bartender. Ditempat ini kau mendapatkan mangsamu dengan mudah hingga kau bisa menjual tubuhmu melalui pekerjaan ini. Aku baru menyadari bahwa kau jauh lebih tampan sekarang dibandingkan dulu. Kau tak perlu mengabaikanku seperti ini karena aku telah menyewa tempat ini untuk satu malam. Kau bisa dengan bebas mengatakan apapun yang ingin kau katakan padaku. Apakah perlu aku membeli tubuhmu ini?” Tanya Ji Won sambil mengeluarkan smirknya.

Saat Myungsoo akan membalas perkataan Ji Won, tiba-tiba ponselnya bergetar sebagai tanda ada pesan masuk. Dia mengklik layar di ponselnya. Dia membaca pesan dari Sungyeol yang mengatakan bahwa dia bersama Haeryung sedang dalam perjalanan menuju tempatnya bekerja. Beberapa detik kemudian, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia mengeluarkan smirknya ketika melihat nama yang tertera pada layar ponselnya. Dia mengklik tombol untuk menjawab panggilan itu dan mengaktifkan loudspeaker lalu menyimpan ponselnya tepat ditengah-tengah antara dirinya dengan Ji Won.
“ Yeobsseo.” Jawab Myungsoo.
“ Aku diusir dari rumah. Aku pergi ke rumahmu. Setibanya disana, aku bertemu dengan Sulli dan neo chingu. Mereka mengatakan padaku bahwa kau sedang bekerja. Saat ini aku berada di taksi bersama neo chingu. Apakah boleh aku pergi ke tempat kerjamu? Neomu bogosipeo.” Tanya Haeryung sedangkan Myungsoo melihat Ji Won sambil mengeluarkan smirknya.
“ Nado. Datanglah kemari! Aku akan menunggumu disini.” Balas Myungsoo sedangkan Ji Won menatap nanar padanya.
“ Jeongmalyo? Araseo. Saranghae.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Apa yang kau katakan barusan? Bisakah kau mengulanginya?” Pinta Myungsoo sambil melihat Ji Won.
“ Saranghaeyo, Myungsoo-a.” Kata Haeryung sambil tersipu malu.
“ Nado. Saranghae, Haeryung-a.” Balas Myungsoo lalu Haeryung mematikan panggilan teleponnya.
“ Pulanglah! Nae yeojachingu akan datang kemari. Aku tidak ingin dia salah paham padaku.” Titah Myungsoo.
“ Apakah kau sengaja mendekati Haeryung untuk balas dendam padaku? Aku rasa ini bukan salahnya yang telah jatuh cinta padamu karena ketampanan yang kau miliki ini. Aku tidak menyangka Haeryung yang berhati dingin bisa kau taklukan dengan mudah. Dia adalah gadis polos. Perasaannya padamu adalah tulus. Aku tidak tega padanya karena kau memanfaatkannya untuk balas dendam padaku.” Kata Ji Won sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apakah kau mengira bahwa aku tidak tulus padanya?” Tanya Myungsoo sambil menatap tajam pada Ji Won.
“ Nde. Apakah aku mengatakan hal yang salah?” Tanya Ji Won.
“ Lalu apakah perasaanmu padaku adalah tulus?” Tanya Myungsoo sambil berjalan mendekati Ji Won.
“ Nde. Kau mencintaiku dan aku mencintaimu. Kita saling mencintai, Myungsoo-a. Apa yang akan kau lakukan?” Panik Ji Won sambil berjalan mundur.
“ Bukankah kau mengatakan bahwa kita saling mencintai? Geure, kita buktikan hal itu!” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.







TBC

Tidak ada komentar: