[SERIES]
Love and Revenge Part 7
Title : Love and Revenge Part 7
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee
Sungjong
Preview
“
Pulanglah! Nae yeojachingu akan datang kemari. Aku tidak ingin dia salah paham
padaku.” Titah Myungsoo.
“
Apakah kau sengaja mendekati Haeryung untuk balas dendam padaku? Aku rasa ini
bukan salahnya yang telah jatuh cinta padamu karena ketampanan yang kau miliki
ini. Aku tidak menyangka Haeryung yang berhati dingin bisa kau taklukan dengan
mudah. Dia adalah gadis polos. Perasaannya padamu adalah tulus. Aku tidak tega
padanya karena kau memanfaatkannya untuk balas dendam padaku.” Kata Ji Won
sambil mengeluarkan smirknya.
“
Apakah kau mengira bahwa aku tidak tulus padanya?” Tanya Myungsoo sambil
menatap tajam pada Ji Won.
“
Nde. Apakah aku mengatakan hal yang salah?” Tanya Ji Won.
“
Lalu apakah perasaanmu padaku adalah tulus?” Tanya Myungsoo sambil berjalan
mendekati Ji Won.
“
Nde. Kau mencintaiku dan aku mencintaimu. Kita saling mencintai, Myungsoo-a.
Apa yang akan kau lakukan?” Panik Ji Won sambil berjalan mundur.
“
Bukankah kau mengatakan bahwa kita saling mencintai? Geure, kita buktikan hal
itu!” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
Next
Tangan
kanan Myungsoo memeluk tubuh Ji Won dengan erat sedangkan tangan kirinya
memegang leher Ji Won. Dia mencium bibir Ji Won dengan paksa. Ji Won berusaha
untuk melepaskan ciuman mereka. Namun, Myungsoo terus menekan lehernya.
Akhirnya Ji Won menyerah karena dia kehabisan tenaganya. Myungsoo melepaskan
tangan kanannya lalu dia mengambil ponsel didalam saku celana. Tanpa melepaskan
ciumannya, dia memotret dirinya dan Ji Won sedang berciuman. Ji Won
membelalakan matanya ketika mendengar suara potretan dari ponsel Myungsoo. Ji
Won pun melepaskan ciuman mereka.
“
MWO? NEO MICHEOSSEO? BERIKAN PONSELMU PADAKU!” Marah Ji Won.
“
Ani. Bukankah sebenarnya yang gila disini adalah kau? Cobalah lihat dirimu
sekarang! Bukankah kau ingin menggodaku dengan mengenakan pakaian sexy seperti
ini? Jangan salahkan aku bila aku tergoda olehmu! Apakah kau tahu yang akan ku
lakukan dengan foto ini? Aku bisa saja mengirimkan foto ini ke media massa atau
menguploadnya ke media sosial. Aku
ingin mengetahui reaksi orang yang melihatnya. Bukankah itu sangat menyenangkan
melihat berita mengenai hubungan Kim Myungsoo seorang bartender bar dengan Kim
Ji Won seorang putri konglomerat?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“
Kau benar-benar sudah gila. Aku tidak peduli dengan foto itu. Lakukanlah apa
yang kau sukai dengan foto itu!” Kata Ji Won lalu pergi keluar dari bar.
Taksi
yang dinaiki oleh Sungyeol dan Haeryung hampir tiba di bar. Namun, tiba-tiba
Haeryung mendapatkan panggilan telepon dari Taemin. Setelah menjawab panggilan
telepon dari Taemin, Haeryung meminta maaf pada Sungyeol karena telah
menyusahkannya. Akhirnya mereka tiba didepan bar. Haeryung mengatakan pada
Sungyeol bahwa dia memiliki urusan lain. Sungyeol pun mengerti lalu keluar dari
taksi. Sedangkan Haeryung menyuruh supir taksi untuk melajukan taksinya.
Sungyeol berjalan menuju pintu masuk bar. Dia membelalakan matanya tak percaya
ketika melihat Ji Won keluar dari bar itu. Dia masuk ke dalam sambil
tergesa-gesa lalu menghampiri Myungsoo.
“
Bukankah itu adalah Kim Ji Won? Apa yang dia lakukan disini? Dia terlihat
sangat sexy.” Tanya Sungyeol.
“
Dimana Haeryung?” Tanya Myungsoo.
“
Ternyata kau masih mengingat yeoja itu setelah bertemu dengan Ji Won. Beruntung
sekali, yeoja itu memiliki urusan mendadak sehingga mereka tidak bertemu
disini. Apakah yeoja itu adalah pacarmu yang ke 12? Aku tidak bisa membayangkan
yang terjadi bila yeoja itu dan Ji Won bertemu disini? Apakah mereka akan
bertengkar hingga saling menjambak rambut?” Tanya Sungyeol namun Myungsoo
mengabaikannya.
Ji
Won berjalan dengan cepatnya hingga dia menghentikan langkahnya ketika melihat
mobil berhenti tepat didepannya. Soo Hyun keluar dari mobil lalu membukakan
pintu mobil untuk Ji Won. Ji Won pun masuk ke mobil. Begitupun dengan Soo Hyun.
Selama di perjalanan, suasana sangat hening hingga Ji Won mulai bicara.
“
Aku mengetahui bahwa kau memiliki maksud tertentu. Kau bisa memanfaatkanku
untuk mendapatkan tujuanmu itu. Geunde, kau tidak boleh menyukaiku. Bila hal
itu sampai terjadi, aku tidak mengetahui yang terjadi pada diriku maupun
dirimu. Bahkan aku sendiri tidak bisa menghentikan yeoja yang bernama Kim Ji
Won yang gila ini.” Kata Ji Won sambil memejamkan matanya sedangkan Soo Hyun
fokus menyetir namun sesekali dia melihat Ji Won melalui kaca spion mobilnya.
Sementara
itu, Haeryung bertemu dengan Taemin disebuah café. Dia berjalan masuk dengan
tergesa-gesa sambil memegang ponselnya. Dia mencari keberadaan Taemin ke
sekelilingnya hingga dia melihat Taemin sedang melambaikan tangannya kearahnya.
Dia menyimpan tas miliknya diatas meja lalu duduk.
“
Apa maksudmu mengirim MMS foto ini? Apakah kau ingin bermain-main denganku?”
Tanya Haeryung tak mengerti.
“
Foto itu bukanlah rekayasa. Aku mendapatkan foto itu di kamera CCTV yang ada
didepan rumahmu.” Balas Taemin.
“
Bagaimana bisa Ji Won dan Soo Hyun berciuman didepan rumahku? Pantas saja saat
ini Soo Hyun menjadi anjing peliharaannya bahkan dia mengkhianatiku waktu di
Jepang. Apakah nae appa sudah mengetahuinya?” Tanya Haeryung.
“
Aniyo. Presdir belum mengetahuinya.” Kata Taemin.
“
Araseo. Jangan beritahu presdir masalah ini! Aku tidak ingin kesehatannya
memburuk.” Kata Haeryung.
“
Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Taemin.
“
Molla. Saat ini aku tidak memiliki rencana apapun.” Kata Haeryung.
“
Apakah kau tidak berencana untuk kembali ke rumahmu setelah melihat foto ini? Aku
telah memohon pada presdir agar kau bisa kembali ke rumah. Presdir memberikan
syarat padamu. Kau bisa kembali ke rumah setelah menghentikan aksi protes
pegawai buruh selama dua hari.” Jelas Taemin.
“
Aku akan mempertimbangkannya. Aku akan menghubungimu secepatnya. Aku harus
pergi sekarang.” Pamit Haeryung lalu meninggalkan Taemin yang masih bingung.
Haeryung
pergi ke sebuah toko kecil. Dia memesan banyak botol soju. Dia meminumnya satu
persatu botol itu hingga botol terakhir. Dia keluar dari toko sambil berjalan
dengan sempoyongan. Dia menaiki satu demi satu anak tangga menuju rumah
Myungsoo. Dia sangat lelah hingga dia berhenti lalu duduk disalah satu anak
tangga itu. Dia mengeluarkan ponselnya lalu menelpon Myungsoo. Sementara itu,
Myungsoo sedang berjalan menuju rumahnya. Dia menaiki satu persatu anak tangga.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Dia mengambil ponselnya dari jaket lalu menjawab
panggilan itu.
“
Yeobsseo.” Jawab Myungsoo.
“
Apakah kau masih bekerja?” Tanya Haeryung.
“
Apakah kau sedang mabuk?” Tanya Myungsoo sambil berjalan.
“
Ani. Aku tidak mabuk. Geunde, aku tergila-gila padamu. Semenjak kecelakaan yang
mempertemukan kita waktu itu. Aku tiada hentinya memikirkanmu bahkan saat di
kantor hingga aku tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja. Bayanganmu selalu
muncul didalam kepalaku ini. Sebenarnya apa yang telah kau lakukan padaku?”
Tanya Haeryung disela mabuknya sedangkan Myungsoo merasa bahwa suara Haeryung
terdengar sangat jelas hingga dia memundurkan langkahnya dan melihat Haeryung
sedang duduk sambil meneleponnya lalu dia menghampiri dan berjongkok didepan
Haeryung.
“
Seberapa banyak botol yang kau minum?” Tanya Myungsoo sambil melihat Haeryung.
“
Apa yang sebenarnya kau lakukan padaku? Mengapa bayanganmu muncul didepanku
sekarang? Aku bisa gila bila terus seperti ini. Geunde, mengapa bayanganmu ini
terlihat sangat nyata? Wajahmu benar-benar sangat tampan. Saranghae,
Myungsoo-a.” Kata Haeryung disela mabuknya sambil memegang wajah Myungsoo lalu
dia tertidur tepat dipelukan Myungsoo.
Myungsoo
menggendong Haeryung menuju rumahnya. Setibanya di rumah, dia membaringkan
Haeryung di ranjangnya. Dia mengganti pakaian Haeryung dengan kemejanya. Dia
mengelap keringat yang ada diwajah Haeryung dengan handuk kecil. Tiba-tiba
ponsel Haeryung berdering. Haeryung tidur dengan nyenyak hingga dia tidak
mendengar suara ponselnya. Myungsoo mengambil ponsel Haeryung lalu menjawab
panggilan telepon itu.
“
Yeobsseo.” Jawab Myungsoo.
“
Nuguseyo? Apakah benar ini adalah ponsel Haeryung?” Tanya Taemin sambil
mengernyitkan keningnya.
“
Nde, benar. Naega Kim Myungsoo. Haeryung sedang tidur.” Balas Myungsoo.
“
Apakah anda adalah pacarnya? Saya dengar dia akan menginap di rumah pacarnya.”
Tanya Taemin.
“
Nde, saya adalah pacarnya. Apakah anda ingin mengatakan sesuatu padanya? Saya
akan menyampaikannya setelah dia bangun.” Tanya Myungsoo sambil melihat Haeryung.
“
Aniyo. Saya akan menghubunginya kembali besok. Kalau begitu, selamat malam.
Jeongmal mianhae karena sudah menggangu waktu anda.” Pamit Taemin.
“
Nan gwenchana.” Balas Myungsoo lalu Taemin mematikan panggilan teleponnya.
Taemin
merasa aneh dengan namja yang menjawab teleponnya. Nama namja itu begitu
familiar baginya. Dia menelepon Suzy untuk memastikannya. Dia menanyakan pada
Suzy nama pacar Haeryung. Suzy menjawab bahwa nama pacar Haeryung adalah Kim
Myungsoo. Setelah mendapatkan jawaban dari Suzy, dia mencari foto yang pernah
didapatkan dari detektif yang disewanya. Akhirnya dia menemukan foto itu. Dia
membalikkan foto itu. Detik itu juga, dia membelalakan matanya ketika melihat
tulisan yang ada dibalik foto itu. Tulisan itu adalah Kim Myungsoo.
At 9.00 a.m.
Haeryung
terbangun dari tidurnya. Dia tersenyum ketika melihat Myungsoo tidur
disampingnya. Dia terus melihat wajah Myungsoo dibawah sinar mentari yang menyinarinya
hingga Myungsoo menggerakkan matanya lalu membuka matanya.
“
Kau sudah bangun.” Kata Myungsoo sambil duduk.
“
Apakah aku mengatakan hal yang tidak-tidak saat mabuk? Apakah aku mengatakan
bahwa aku tergila-gila padamu? Jika benar maka aku sungguh malu sekali. Apakah
aku mengatakan semua itu? Apa yang kau katakan? Ini tidak adil. Aku sama sekali
tidak bisa mengingatnya.” Tanya Haeryung dengan aegyonya.
“
Aku mengatakan padamu bahwa kau telah terperangkap dalam jebakan Kim
Myungsoo. Pergilah keluar dan pakailah
sepatumu lalu berlarilah dengan cepat! Karena kau hanya memiliki satu
kesempatan untuk melarikan diri.” Kata Myungsoo sambil menatap Haeryung.
“
Benarkah kau mengatakan itu? Aku akan menjawabmu sekarang juga.” Kata Haeryung
lalu mencium bibir Myungsoo sedangkan Myungsoo membelalakan matanya tak
percaya.
“
Seseorang bernama Taemin meneleponmu tadi malam.” Kata Myungsoo setelah
Haeryung melepaskan ciuman mereka.
“
Jeongmalyo? Aku harus pergi sekarang karena aku masih memiliki urusan.” Kata
Haeryung sambil berdiri.
Haeryung
bergegas mandi lalu mengenakan pakaian santainya. Dia pergi ke tempat dimana
pegawai buruh melakukan aksi protes. Kini dia dan Taemin duduk didepan pegawai
yang melakukan aksi protes itu. Dia membaca satu persatu persyaratan yang
diberikan oleh pegawai buruh itu.
“
Syarat pertama adalah menaikan gaji pegawai buruh sebesar 3% dari gaji
sebelumnya. Ok, ini tidaklah masalah bagiku. Syarat kedua adalah mempekerjakan
kembali 9 pegawai buruh yang telah dipecat sebelumnya. Mungkin presdir akan
menolaknya kembali bila aku mempekerjakan 9 pegawai buruh ini di perusahaan.
Geure, aku akan mempekerjakan mereka dibagianku. Syarat terakhir adalah
membiayai semua pendidikan anak pegawai buruh hingga kuliah. Apakah kalian
ingin memerasku? Bila aku menjual semua mobilku, harta warisanku, dan semua
gajiku mungkin ini sudah cukup. Sisanya aku akan memberikan semua uang
pensiunanku pada kalian. Geure, persyaratan ini telah disepakati. Hentikan aksi
protes kalian sekarang juga!” Kata Haeryung sambil tersenyum sedangkan Taemin
dan para pegawai buruh didepannya membelalakan matanya tak percaya lalu
Haeryung pergi begitu saja meninggalkan mereka.
“
Chankaman, Haeryung-a!” Teriak Taemin sambil mengejar Haeryung lalu Haeryung
menghentikan langkahnya.
“
Waeyo? Apakah ada masalah lagi?” Tanya Haeryung.
“
Terimalah ini!” Kata Taemin sambil memberikan amplop berwarna cokelat pada
Haeryung.
“
Ige mwoya?” Tanya Haeryung.
“
Bacalah saat kau sempat! Aku harus pergi sekarang.” Kata Taemin lalu pergi
meninggalkan Haeryung.
Haeryung
sangat penasaran dengan isi amplop itu. Dia memutuskan untuk membukanya. Namun
saat dia akan membukanya, tiba-tiba bus datang. Dia pun memasukan amplop itu
kedalam tas miliknya lalu masuk ke bus. Dia turun di halte bus sekitar rumah
Myungsoo. Dia berjalan menuju rumah Myungsoo. Saat dia selesai menaiki anak
tangga, tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya.
“
Apakah kau tinggal di rumah Kim Myungsoo? Apakah aku bisa menitipkan bingkai
foto ini? Studio foto didepan akan tutup. Mereka menyuruhku untuk memberikan
foto ini pada Kim Myungsoo. Kalau begitu, aku pamit dulu.” Kata ahjumma itu
setelah memberikan bingkai foto pada Haeryung.
Tanpa
Haeryung sadari, seorang namja telah mengawasinya dari belakang. Namja itu
mengeluarkan ponselnya lalu mengirim pesan pada Soo Hyun. Isi pesan itu adalah
misinya telah selesai. Haeryung berjalan kembali menuju rumah Myungsoo. Namun,
dia sangat penasaran dengan foto itu. Akhirnya dia membalikkan foto itu. Dia
membelalakan fotonya ketika melihat foto Myungsoo bersama Ji Won. Detik itu
juga, Myungsoo keluar dari rumahnya. Dia tersenyum ketika melihat Haeryung ada
didepan rumahnya. Dia menghampiri Haeryung sedangkan Haeryung menyembunyikan
bingkai foto itu dibalik tubuhnya.
“
Apakah urusanmu sudah selesai? Mengapa wajahmu pucat sekali?” Tanya Myungsoo
sambil menatap Haeryung.
“
Nde. Nan gwenchana.” Balas Haeryung.
“
Sepertinya kau terkena demam karena mabuk kemarin. Aku pergi dulu. Setelah urusanku
selesai, aku akan mampir ke apotek untuk membelikan obat demam untukmu.
Masuklah dan istirahatlah!” Kata Myungsoo sambil memegang kening Haeryung lalu
pergi meninggalkan Haeryung yang masih menatap kepergiannya.
Sementara
itu, Ji Won sedang melakukan pemotretan. Pekerjaan Ji Won saat ini adalah
seorang model. Setelah selesai, tiba-tiba dia mendapatkan panggilan telepon.
Dia tersenyum ketika melihat nama yang tertera dalam layar ponselnya. Dia
menjawab panggilan telepon itu. Tanpa dia sadari, Soo Hyun memperhatikannya
dari kejauhan.
“
Naega Kim Ji Won.” Jawab Ji Won.
“
Annyeong, nae dongsaeng. Sudah lama sekali aku tidak mendengar suaramu ini
bahkan melihatmu. Aku dengar bahwa kau telah menjadi anak seorang konglomerat? Apakah
kau tidak merindukan neo oppa?” Tanya Jae Joong itu.
Ji
Won membelalakan matanya ketika mendengar suara kakaknya. Dia mematikan
panggilan telepon itu dengan tangan yang bergemetaran. Soo Hyun mengernyitkan
keningnya ketika melihat Ji Won seperti itu. Setelah membeli obat untuk
Haeryung, Myungsoo kembali ke rumahnya. Dia melihat Sulli sedang mengobati wajah
Sungyeol yang babak belur.
“
Apa yang terjadi? Mengapa rumah kita berantakan? Mengapa wajahmu seperti itu,
Sungyeol?” Tanya Myungsoo.
“
Tidak ada apa-apa. Kami hanya bermain kejar-kejaran hingga rumah menjadi
berantakan seperti ini. Aku akan membereskannya.” Elak Sungyeol.
“
Sungyeol oppa berbohong. Tadi Jae Joong oppa kemari. Dia menanyakan keberadaan
Ji Won onnie pada kami. Namun, kami tidak memberitahunya hingga dia mengamuk
lalu memukul Sungyeol oppa. Dia juga masuk ke rumah lalu mengambil ponselmu,
oppa.” Jelas Sulli.
“
Apakah kau sudah gila? Mengapa kau menceritakannya pada Myungsoo? Bagaimana
kalau dia bertindak diluar kesadarannya lagi?” Tanya Sungyeol tak terima pada
Sulli.
“
Nde. Aku memang sudah gila. Aku menjadi gila seperti ini karena melihatmu
dipukuli didepan mataku sendiri.” Balas Sulli.
Myungsoo
berlari masuk ke rumahnya. Dia melihat seluruh ruangan berantakan termasuk
kamarnya. Dia keluar dari rumahnya lalu menghampiri Sungyeol. Dia meminjam
ponsel Sungyeol untuk menelepon ponselnya sendiri. Setelah itu, dia pergi ke
tempat Jae Joong. Dia masuk ke clubbing.
Dia melihat Jae Joong sedang minum bersama seorang yeoja. Jae Joong menyuruh
Myungsoo duduk lalu menyuruh yeoja disampingnya untuk keluar.
“
Berikan ponselku!” Kata Myungsoo lalu Jae Joong melemparkan ponsel itu kearah
Myungsoo.
“
Aku sudah tidak membutuhkannya lagi karena aku sudah menghafal nomor Ji Won
dalam kepalaku. Kau benar-benar telah berubah. Aku dengar kau pernah di penjara
karena kasus pembunuhan beberapa tahun yang lalu. Apakah kau benar-benar telah
membunuhnya? Aku tidak mempercayai hal itu karena aku mengetahui dirimu
sebenarnya. Kau memiliki jiwa penolong. Kau tidak mungkin membunuh orang. Aku
yakin bahwa yang membunuh orang itu adalah Ji Won karena hanya Ji Won lah yang
dapat melakukannya karena dia memiliki jiwa pembunuh seperti nae appa. Dimana
dia? Aku ingin bertemu dengannya. Bahkan dia tidak pernah menengokku selama aku
di penjara.” Kata Jae Joong.
“
Apakah kau ingin mengetahui keberadaannya? Dia telah mati. Jadi, bertemulah
dengannya setelah kau mati.” Kata Myungsoo sambil menatap tajam pada Jae Joong.
“
Nde, kau benar. Aku akan bertemu dengannya di surga setelah aku membunuhnya
dengan tanganku sendiri. Aku telah bicara dengannya sebelum kau kesini. Hey,
bocah tengik! Mengapa kau menatapku seperti itu? Apakah kau berani padaku?
Apakah kau ingin ku pukul?” Tanya Jae Joong sambil mendekati Myungsoo.
Jae Joong mendekati lalu menendang perut Myungsoo. Myungsoo
tidak tinggal diam. Dia membalas dengan menendang perut Jae Joong lalu memukul
wajahnya beberapa kali.
“ Aku peringatkan padamu. Jangan pernah menyentuh Ji Won
bahkan satu helai rambut pun! Mungkin tanganku ini sudah berlumuran darah satu
kali. Jadi, tidak ada masalah bagiku bila melumurinya dengan darahmu. Camkan
itu!” Ancam Myungsoo lalu meninggalkan Jae Joong begitu saja.
Myungsoo pergi dari clubbing
menggunakan mobilnya. Setibanya didepan rumah, tiba-tiba ponselnya berdering.
Dia mengernyitkan keningnya ketika melihat nama yang tertera pada layar
ponselnya itu. Dia menjawab panggilan telepon itu tanpa mengatakan satu kata
pun.
“ Apa rencanamu sebenarnya? Selain menggunakan Haeryung, kau menggunakan nae oppa sekarang
untuk membalaskan dendammu padaku. Geure, aku akan mengikuti permainanmu ini.
Kita lihat saja siapa yang akan menjadi pemenangnya pada akhirnya.” Kata Ji Won
lalu mematikan panggilan teleponnya sedangkan Myungsoo terdiam membisu ketika
mendengarnya.
Sementara
itu, Haeryung bersama Taemin disebuah café. Haeryung membuka amplop yang
diberikan oleh Taemin didepan Taemin. Dia menunjukan isi amplop itu dan bingkai
foto pada Taemin. Taemin membelalakan matanya tak percaya bahwa Haeryung
mendapatkan bukti yang lebih kuat selain dari isi kertas yang diberikannya.
“
Aku mengetahui bahwa selama ini kau menyelidiki Kim Myungsoo. Katakan padaku
semuanya yang kau ketahui tentang Kim Myungsoo!” Titah Haeryung.
“
Dia adalah namja yang menolongmu ketika kau pingsan di jalan. Kim Myungsoo dan
Kim Ji Won saling mengenal. Mereka saling mengenal kurang lebih selama 12 tahun.
Mereka tidak hanya saling mengenal. Namun, mereka sempat menjalin sebuah
hubungan sebagai sepasang kekasih.” Jelas Taemin.
“
Apakah hanya itu yang kau ketahui? Apakah tidak ada yang lain?” Tanya Haeryung
sambil menahan amarahnya.
“
Dia bekerja sebagai bartender di sebuah bar. Dia memiliki satu adik perempuan
yang bernama Sulli.” Kata Taemin.
“
Aku sudah mengetahui hal itu. Apakah ada yang lain? Apakah kau mengetahui
dengan siapa lawan bermainmu ini? Aku rasa kau tidak terlalu mengenal Kim
Myungsoo. Aku sudah mengetahui semua informasi yang kau dapatkan ini. Aku harus
pergi.” Kata Haeryung sambil berdiri.
“
Apa perlu kita menggunakan jalur hukum untuk memberinya pelajaran?” Tanya
Taemin sambil menahan tangan Haeryung.
“
Jangan menyentuhnya! Jangan menyentuhnya satu helai rambut pun. Dia adalah
mainanku.” Ancam Haeryung lalu pergi meninggalkan Taemin begitu saja.
Haeryung
pergi ke hotel menggunakan mobilnya. Setibanya di hotel, dia memesan kamar. Dia
mengambil kunci kamarnya lalu menyuruh pelayan untuk memberinya satu botol wine. Dia mengeluarkan ponselnya dari
jaketnya lalu menelepon Myungsoo. Dia menyuruh Myungsoo untuk datang ke hotel.
30 menit kemudian, Myungsoo masuk ke kamar Haeryung dengan nafas
terengah-engah. Sedangkan Haeryung tersenyum sambil menunjukan segelas wine pada Myungsoo lalu meneguknya
dengan sekaligus.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar