Minggu, 08 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 8

[SERIES] Love and Revenge Part 8
Title                 : Love and Revenge Part 8
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama and Yadong
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun



Preview
 “ Apa perlu kita menggunakan jalur hukum untuk memberinya pelajaran?” Tanya Taemin sambil menahan tangan Haeryung.
“ Jangan menyentuhnya! Jangan menyentuhnya satu helai rambut pun. Dia adalah mainanku.” Ancam Haeryung lalu pergi meninggalkan Taemin begitu saja.

Haeryung pergi ke hotel menggunakan mobilnya. Setibanya di hotel, dia memesan kamar. Dia mengambil kunci kamarnya lalu menyuruh pelayan untuk memberinya satu botol wine. Dia mengeluarkan ponselnya dari jaketnya lalu menelepon Myungsoo. Dia menyuruh Myungsoo untuk datang ke hotel. 30 menit kemudian, Myungsoo masuk ke kamar Haeryung dengan nafas terengah-engah. Sedangkan Haeryung tersenyum sambil menunjukan segelas wine pada Myungsoo lalu meneguknya dengan sekaligus.

Next

“ Mengapa kau menyuruhku untuk datang kemari? Mengapa kita tidak bertemu di rumah saja? Kau masih demam. Jangan meminumnya lagi!” Kata Myungsoo sambil menahan tangan Haeryung.
“ Di rumah ada Sulli dan Sungyeol. Aku merasa tidak enak pada mereka karena aku ingin berduaan denganmu malam ini. Wae? Aku sudah terlanjur memesannya. Aku harus menghabiskannya.” Kata Haeryung disela mabuknya.
“ Kau belum sembuh dari demammu. Jangan meminumnya lagi! Aku tidak ingin melihatmu mati didepanku. Aku akan membantumu untuk menghabiskannya? Katakan padaku! Apa yang kau inginkan?” Tanya Myungsoo sambil mengambil gelas wine dari tangan Haeryung lalu meneguknya sekaligus.
“ Aku ingin bercinta denganmu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Mwo? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Bukankah kita baru saja melakukannya beberapa hari yang lalu?” Tanya Myungsoo tak percaya.
“ Ani. Kau mendengarnya dengan sangat jelas. Apakah kau tidak ingin bercinta denganku?” Tanya Haeryung.
“ Bukan begitu maksudku. Geunde…” Belum sempat Myungsoo melanjutkan perkataannya, Haeryung telah membungkam mulutnya dengan ciuman.

Haeryung duduk dipangkuan Myungsoo sambil melumat bibir Myungsoo dengan ganas. Myungsoo pun memejamkan matanya sambil membalas ciuman itu. Tangannya memeluk tubuh Haeryung dengan erat sehingga dia merasakan gerakan payudara bahkan miss V Haeryung pada tubuhnya. Dia melumat bibir Haeryung kearah kanan dan kiri. Kini bibirnya beralih menciumi leher Haeryung. Haeryung menyingkirkan rambutnya agar memudahkan Myungsoo untuk menciumi lehernya. Tanpa melepaskan ciumannya, tangannya membuka jaket yang dipakai oleh Haeryung. Dia menggendong bahkan menghimpit Haeryung ke dinding. Dia mencium bibir Haeryung dengan ganas kembali. Sedangkan tangan Haeryung berusaha untuk membuka kancing kemeja Myungsoo satu persatu.

Myungsoo melepaskan ciumannya lalu melepaskan pakaian Haeryung dengan tergesa-gesa. Setelah berhasil melepaskannya, dia mencium bibir Haeryung kembali dengan ganas. Sedangkan Haeryung merangkulkan lengannya pada leher Myungsoo. Myungsoo menelusuri tubuh Haeryung dengan tangannya mulai dari paha, perut, punggung hingga membuka pengait bra lalu membuang bra itu kesembarang arah. Dia memainkan, memeras, bahkan memilin payudara Haeryung hingga Haeryung melepaskan ciuman mereka untuk mendesah. Haeryung terlihat sangat lemas hingga dia menjatuhkan dirinya pada pelukan Myungsoo. Myungsoo yang mengerti kondisi Haeryung, berjalan sambil menggendong Haeryung menuju ranjang lalu membaringkan Haeryung di ranjang. Dia melepaskan celananya tepat didepan Haeryung yang terlihat lelah. Dia pun melepaskan celana yang masih melekat pada tubuh Haeryung.

Setelah berhasil melepaskan celana Haeryung, dia menindih tubuh Haeryung lalu mencium bibirnya dengan ganas kembali. Tangan kanannya memainkan payudara Haeryung sedangkan dibawah sana tangan kirinya sedang memainkan miss V Haeryung. Tangan kirinya memainkan hingga mengoyak-oyak bagian dalam miss V Haeryung. Haeryung melepaskan ciuman mereka lalu mendesah. Dia merasakan tangan kirinya basah akibat dari cairan yang dikeluarkan oleh Haeryung. Dia melepaskan tangannya lalu memperlihatkan cairan itu pada Haeryung.
“ Kau cepat sekali basah, chagi.” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Menyingkirlah! Aku akan memuaskanmu.” Kata Haeryung.

Haeryung menuntun tubuh Myungsoo dengan tangannya untuk berbaring di ranjang. Dia menelan ludahnya sendiri ketika melihat junior Myungsoo yang begitu besar. Dia mengocok junior Myungsoo dengan tangannya. Dia mengeluarkan smirknya ketika melihat reaksi wajah Myungsoo yang sedang menahan desahannya. Myungsoo terlihat memejamkan matanya bahkan menggigit bibir bawahnya sendiri. Haeryung mengocok junior Myungsoo lebih cepat lagi. Setelah puas, dia mulai mengulum junior Myungsoo dengan mulutnya. Dia mengulum junior Myungsoo seakan-akan sedang mengemut lollipop. Myungsoo terus menahan desahannya hingga mengeluarkan sperma didalam mulut Haeryung. Haeryung membelalakan matanya tak percaya lalu melepaskan junior Myungsoo dari mulutnya.
“ Aku sengaja mengeluarkannya didalam mulutmu karena setelah ini aku tidak dapat mengeluarkannya didalam miss V milikmu. Kau selalu memintanya dengan tiba-tiba hingga aku tidak membeli pengaman. Aku sudah tidak tahan lagi.” Kata Myungsoo sambil mengubah posisi mereka.

Myungsoo menindih tubuh Haeryung kembali. Dia mulai menggesek-gesekkan juniornya pada miss V Haeryung. Haeryung memejamkan matanya untuk menikmati sensasi yang sedang dirasakannya. Kini junior Myungsoo telah masuk pada miss V Haeryung. Dia merasa sangat sulit sekali untuk memasukkan juniornya karena miss V Haeryung masih sempit. Dia mulai menggerakan juniornya perlahan-lahan. Haeryung memeluk erat tubuh Myungsoo untuk menahan rasa sakitnya. Myungsoo pun mencium bahkan melumat bibir Haeryung untuk mengalihkan rasa sakit menjadi rasa nikmat yang dirasakan oleh Haeryung. Sedangkan dibawah sana juniornya mulai menggenjot dengan pelan hingga tepat. Gerakan tubuh mereka sangat berlawanan hingga suara decitan ranjang pun terdengar. Myungsoo mencium bibir Haeryung dengan ganas hingga dia melepaskan ciuman mereka lalu mendesah.
Myungsooooo, lebihhhh ceppaaat lagggihhhh.” Desah Haeryung.
“ Sabarrrrlaaahhh, chaaagiiyyyaaahhh!” Desah Myungsoo sambil terus menggenjot miss V Haeryung.
“ Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh…” Desah Haeryung.
“ Apakahhhhh kauuuu sangatttt menikmatiiiiinyaaaaa?” Tanya Myungsoo sambil terus menggenjot miss V Haeryung.
“ Myungsoo , iniiii sunngggguhhhh nikmaaaatttt. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… lebihhhh ceppaaattt lagiiiiiihhhh… Pallliiiiiiii…” Desah Haeryung sambil menarik kepala Myungsoo dan mencium bibirnya.
“ Apakahhhhh kauuuuuuu inginnnnnn menggunakaaaaaaaaan gayaaaaaaaaaaaaa lainnyaaaaaaaaaaaa?” Tanya Myungsoo disela desahannya.
“ Apakaaaaaaaaaaaahhhh adaaaaaaaa?” Tanya Haeryung disela desahannya.
“ Menungginglah!” Titah Myungsoo sambil melepaskan juniornya.

Haeryung pun menunggingkan tubuhnya sesuai dengan yang dikatakan oleh Myungsoo. Myungsoo memegang pantat Haeryung. Dia memasukkan juniornya pada miss V Haeryung dari belakang. Haeryung menahan rasa sakitnya dengan menggigit bibir bawahnya. Myungsoo mulai menggenjot miss V Haeryung dengan pelan hingga cepat. Haeryung memejamkan matanya sambil menopang tubuhnya agar tidak jatuh. Myungsoo terus menggenjot miss V Haeryung sambil meremas kedua payudara Haeryung. Haeryung pun mendesah dengan suara yang begitu sexy hingga membuat Myungsoo lebih bersemangat untuk menggenjot juniornya agar lebih dalam lagi.
“ Lebihhhhhh dalaaaaammmm lagiiiihhhhh, jebaaaalll!” Pinta Haeryung.
“ Akuuuuuu telaaahhhh mengusahakannnnyaaaa semampuuuukkuuuu.” Kata Myungsoo.
“ Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… remaaaaaslahhhhh payudaraaaakuuuuu lebihhhhh kasaarrrr lagiiiiiihhhh.” Pinta Haeryung.

Sesuai dengan permintaan Haeryung, Myungsoo meremas kedua payudara Haeryung dengan kasar. Haeryung terus mendesah hingga membuat Myungsoo menjadi gila. Dia terus menggenjot miss V Haeryung dengan cepat. Haeryung menjatuhkan dirinya karena dirinya sudah tidak sanggup lagi untuk menopang tubuhnya sendiri. Dia melepaskan junior Myungsoo dari miss V miliknya. Myungsoo membelalakan matanya tak percaya. Haeryung menjatuhkan tubuh Myungsoo dengan kedua tangannya ke ranjang. Dia mengeluarkan smirknya lalu duduk diatas tubuh Myungsoo.
“ Sekarang adalah giliranku.” Kata Haeryung.

Dia mengarahkan junior Myungsoo pada miss V miliknya. Dia menurunkan tubuhnya hingga junior Myungsoo masuk perlahan-lahan ke miss V miliknya. Setelah dia merasakan junior Myungsoo telah masuk sepenuhnya dalam miss V miliknya, dia mulai menggerakkan tubuhnya. Dia menggerakkan tubuhnya sambil memegang payudaranya sendiri. Myungsoo memegang tangan Haeryung yang sedang memainkan payudaranya sendiri. Tanpa menghentikan gerakan Haeryung, Myungsoo melepaskan tangan Haeryung dari payudaranya. Dia meremas bahkan memilin kedua payudara Haeryung hingga membuat Haeryung mendesah bukan main.
“ Darimanaaaa kauuuu mempelajaaariii semuaaaa iniiii?” Tanya Myungsoo disela desahannya.
“ Apakah kauuuu kiraaa hanyaaa dirimuuuuu sajaaaa yanggg sudahhhh ahliiiiii?” Balas Haeryung disela desahannya.
“ Mengapaaaa kauuuuu belummmm sampai jugaaaaa? Padahaaaalllll kitaaaaa sudaaaaahhhhh melakukannyaaaaaa berjam-jammmmm bahkaaaannn beberapaaaaa gayaaaa telaaaaah kitaaaaa pakaiiiiii?” Tanya Myungsoo disela desahannya.
“ Mollaaaaaa. Myungsooo, lanjutkaaanlahhhhhh! Akuuuuu sudaaaaaahhhh tidakkkk sanggguppp lagiiiiiihhhhh, jebaaaallll!” Pinta Haeryung.

Tanpa banyak bicara, Myungsoo mengubah posisi mereka hingga dia menindih tubuh Haeryung kembali. Dia terus menggenjot miss V Haeryung. Mereka saling mendesah merasakan kenikmatan itu. Haeryung melumat bibir Myungsoo dengan ganas. Myungsoo meremas bahkan memilin payudara Haeryung. Sedangkan juniornya dibawah sana masih menggenjot miss V Haeryung. Dia melepaskan ciuman mereka dan beralih memainkan putting payudara kanan Haeryung dengan bibirnya. Sedangkan tangan kirinya meremas payudara Haeryung.
“ Seperttttiinyaaa akuuuuu akannnn sampaiiiiiii.” Desah Haeryung.
“ Nado.” Desah Myungsoo.

Myungsoo bergegas mengeluarkan juniornya dari miss V Haeryung. Dia melihat Haeryung mengeluarkan cairannya banyak sekali. Sedangkan dia mengeluarkan spermanya di ranjang. Posisinya masih menindih tubuh Haeryung. Mereka saling merasakan deru nafas yang menerpa wajah mereka masing-masing. Myungsoo memindahkan tubuhnya disamping tubuh Haeryung. Sedangkan Haeryung memakai selimut untuk menutupi tubuhnya sendiri lalu beranjak dari ranjangnya menuju jendela. Dia melihat kota Seoul dari jendela itu. Myungsoo pun berjalan untuk menghampiri Haeryung sambil telanjang. Dia memeluk tubuh Haeryung dari belakang.
“ Apakah kau tidak lelah?” Tanya Myungsoo sambil menciumi leher Haeryung.
“ Coba lihatlah kearah luar jendela! Disana banyak sekali lampu yang menyala. Apakah kau tahu berapa jumlah penduduk di Seoul?” Tanya Haeryung tanpa melihat Myungsoo.
“ Molla.” Balas Myungsoo sambil melihat kearah luar jendela.
“ Sepertinya penduduk di Seoul berjumlah lebih dari 10 juta. Diantara jutaan penduduk itu pasti disana ada salah satu namja dan yeoja yang akan menjadi suami Haeryung dan istri Myungsoo suatu saat nanti. Wae? Mengapa kau diam saja? Apakah kau menganggap hubungan kita ini dengan serius? Awalnya aku sempat mengira bahwa aku akan bertahan denganmu selama satu bulan saja. Namun, aku tidak menyangka bahwa ini telah lebih dari satu bulan. Seorang Na Hae Ryeong dengan mudahnya akan menyukai namja yang menurutnya sangat menarik. Namun, Na Hae Ryeong adalah seorang manusia yang pastinya akan merasakan bosan. Aku sangat menyukaimu karena kau adalah namja aneh bahkan misterius. Namun setelah aku berhasil mendekatimu bahkan memilikimu, aku merasa bosan. Apakah kau mengerti maksud dari perkataanku ini?” Tanya Haeryung sambil menatap Myungsoo sedangkan Myungsoo melepaskan tangannya dari tubuh Haeryung.
“ Arra. Aku sangat mengerti. Kau ingin mengakhiri hubungan kita ini.” Kata Myungsoo sambil melihat Haeryung.
“ Aku mengetahui bahwa kau bukanlah namja bodoh. Sehingga aku tidak perlu mengatakannya lagi untuk memperjelas semuanya. Awalnya aku telah membayangkan semua ini. Membayangkan bahwa kau akan menangis bahkan memohon padaku untuk kembali padamu setelah aku mengatakan semua ini. Namun, itu hanyalah khayalanku saja. Bahkan kau tidak melakukan hal itu sekarang. Kau terlihat jauh lebih tegar dari yang ku kira.” Kata Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Aku akan menerima semua ini dengan lapang dada. Gomawo, karena kau telah memberikan salam perpisahan yang ku inginkan selama ini. Ah, satu lagi. Aku telah membelikan obat demam untukmu sewaktu perjalanan menuju kesini. Semoga kau cepat sembuh. Kalau begitu aku akan pergi dari sini. Annyeonghi-gyeseyo, Na Hae Ryeong-ssi.” Pamit Myungsoo sambil memberikan obat demam pada Haeryung sedangkan Haeryung sedikit terkejut ketika menerima obat itu.

Myungsoo mengambil semua pakaiannya yang berserakan lalu memakainya. Dia berjalan untuk keluar dari kamar hotel. Namun sebelum dia benar-benar menutup pintu kamar, dia melihat Haeryung sebentar yang sedang menatap kearah luar jendela kamarnya lalu dia menutup pintunya dan berjalan keluar dari hotel. Tanpa Myungsoo ketahui, Haeryung menitikan air matanya. Haeryung mengambil pakaiannya yang berserakan lalu memakainya. Dia memasukan obat yang telah dibeli oleh Myungsoo kedalam tas miliknya. Dia berjalan keluar dari hotel dengan lemas sambil memegang kepalanya. Sementara itu, Tuan Na sedang berbicara dengan Taemin di rumahnya.
“ Sampai kapankah anda akan membiarkan direktur berkeliaran di luar sana, presdir? Jika anda membiarkannya seperti ini maka saya dapat pastikan dia tidak akan kembali ke rumah ini.” Kata Taemin.
“ Mwo? Bussunsuriya, Taemin?” Tanya Tuan Na tak mengerti.
“ Direktur telah menemukan sesuatu yang menarik diluar sana. Saya rasa direktur tidak akan kembali ke rumah ini bahkan dia rela melepaskan semua ini demi bersama namja itu.” Kata Taemin.
“ Kau boleh pergi sekarang. Tolong suruh Ji Won untuk menemuiku!” Kata Tuan Na pada Taemin.
“ Apakah benar appa memanggilku?” Tanya Ji Won.
“ Nde. Aku ingin kau membawa neo dongsaeng pulang ke rumah. Sebagai seorang kakak maka kau harus membawa adikmu pulang. Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk mengurusi namja itu? Apakah kau tidak memberinya uang?” Tanya Tuan Na.
“ Namja itu bukanlah tipe namja yang akan menerima uang. Bahkan bila kita memasukkannya ke penjara maka akan berdampak pada perusahaan Hae San karena berita itu bisa tersebar luas sehingga mencemarkan nama baik perusahaan Hae San.” Balas Ji Won.
“ Lalu apa yang harus kita lakukan pada namja itu?” Tanya Tuan Na.
“ Bagaimana dengan tukang pukul? Apakah kita tidak akan memiliki masalah jika menggunakan tukang pukul itu?” Tanya Ji Won.
“ Nde, kau benar. Bawa Haeryung pulang terlebih dahulu! Lalu kau perintahkan tukang pukul untuk memukul namja itu. Jangan sampai Haeryung melihatnya! Lakukan sekarang juga. Kau boleh pergi.” Titah Tuan Na.
“ Nde, appa.” Kata Ji Won lalu pergi untuk melaksanakan tugasnya.

Myungsoo sedang berjalan menuju rumahnya. Saat dia akan membuka pintu pagarnya, dia mendengar seseorang memanggil namanya. Dia pun menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya. Detik itu juga, dia mendapatkan pukulan dari dua pria bersetelan jas berwarna hitam. Kedua itu memukulnya hingga wajahnya babak belur. Sementara itu, Ji Won sedang berjalan menuju rumah Myungsoo. Namun, dia menemukan Haeryung berjalan dengan sempoyongan. Dia pun menghampiri Haeryung. Detik itu juga, Haeryung pingsan tepat dalam pelukannya. Dia memapah Haeryung hingga menuju mobilnya. Saat didalam mobil, dia memakaikan sabuk pengaman pada Haeryung. Dia mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang.
“ Apakah kalian sudah memukulnya?” Tanya Ji Won.
“ Kami baru saja membuatnya babak belur.” Jawab salah satu namja bersetelan jas itu.
“ Berikan ponselmu padanya! Aku ingin bicara dengannya.” Kata Ji Won.
“ Nde.” Kata salah satu namja bersetelan jas itu lalu menempelkan ponselnya pada telinga Myungsoo.
“ Bagaimana rasanya pukulan itu? Apakah rasanya sangat sakit, Myungsoo-a? Aku tidak ingin menyakitimu lebih jauh lagi. Aku meminta padanya agar tidak mendekati Haeryung bahkan mengangguku lagi. Didalam kotak surat didepan rumahmu ada sebuah amplop. Isi amplop itu adalah sebuah rumah dan peternakan di California. Kau bisa memiliki semua itu setelah menandatangani surat yang ada didalamnya. Setelah kau menandatangani surat itu, serahkan surat itu pada mereka lalu mereka akan pergi dari hadapanmu! Selamat bersenang-senang, Myungsoo-a.” Kata Ji Won sambil mengeluarkan smirknya.

Tanpa Ji Won ketahui, Haeryung mendengar semuanya. Namun, Haeryung memejamkan matanya kembali karena tubuhnya sangat lemas. Myungsoo pun menandatangani surat itu lalu memberikannya pada mereka. Myungsoo masuk ke rumahnya dengan perlahan-lahan sambil menahan rasa sakitnya. Dia menelepon Sungyeol agar membawa Sulli pergi jauh. Dia tidak ingin Sulli melihatnya yang babak belur.

Sementara itu, Haeryung terbaring lemas di ranjangnya sambil diinfus. Sudah tiga hari Haeryung tidak sadarkan diri. Begitupun dengan Myungsoo yang tidak keluar dari rumahnya selama tiga hari. Ada seorang yeoja yang berteriak memanggil nama Myungsoo untuk memberikan makanan padanya lebih tepat adalah tetangganya. Namun, Myungsoo tidak keluar juga. Yeoja itu membiarkan panci makanan di depan rumah Myungsoo. Akhirnya Haeryung sadar. Dia beranjak dari ranjangnya sambil melepaskan infus yang ada ditangannya. Dia berjalan menuju meja kerjanya. Dia melihat bungkus obat demam yang dibelikan oleh Myungsoo. Dia melihat dirinya di cermin sambil menatap nanar pada dirinya sendiri. Dia mengingat semua kebaikan Myungsoo padanya sambil memegang obat itu.

FLASHBACK !!!

“ Aku tidak mungkin membiarkanmu mati didepan mataku untuk kedua kalinya setelah aku menolongmu dulu. Usahaku untuk menyelamatkanmu percuma begitu saja bila kau mati disini pada akhirnya.” Kata Myungsoo sambil berusaha meraih syal itu.
“ Siapa namamu? Joneun Na Hae Ryeong imnida.” Tanya Haeryung.
“ Kau boleh memanggilku Myungsoo.” Kata Myungsoo tanpa melihat kearah Haeryung.
“ Mari kita bertemu lagi besok, lusa, dan hari-hari berikutnya!” Kata Haeryung sambil tersenyum sedangkan Myungsoo menanggapinya sambil tersenyum lalu menutup pintu mobilnya.
“ Aku tidak menyangka bahwa kau akan menempati janjimu untuk bertemu denganku hari ini. Apakah kau sudah lama menungguku?” Tanya Haeryung.
“ Ani. Geunyang, menunggumu selama dua jam.” Balas Myungsoo sambil tersenyum.
“ Aku telah menolak semua itu. Aku menunggu keputusanmu. Apakah kau ingin melanjutkan atau menghentikan semua ini?” Tanya Myungsoo sambil mengelap wajah Haeryung dengan sapu tangannya.
“ Aku sungguh malu sekali padamu karena keluargamu dan keluargaku tidak berbeda jauh. Untuk pertama kalinya, aku akan merendahkan harga diriku dihadapanmu. Aku rasa aku benar-benar menyukaimu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Arra. Apakah kau ingin melanjutkan semua ini? Apakah kau bersedia melepaskan tahtamu demi bersama namja yang kau cintai?” Tanya Myungsoo namun Haeryung malah mengulurkan tangannya.
“ Apakah maksud dari semua ini? Apakah kau ingin berjabat tangan denganku? Apakah ini adalah salam perpisahan?” Tanya Myungsoo sambil mengernyitkan keningnya.
“ Bisa dibilang seperti itu.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Kalahkan mereka! Kalau kau tidak menang, jangan kembali kemari! Hati-hati di jalan!” Kata Myungsoo sambil membelai wajah Haeryung.
“ Aku diusir dari rumah. Aku pergi ke rumahmu. Setibanya disana, aku bertemu dengan Sulli dan neo chingu. Mereka mengatakan padaku bahwa kau sedang bekerja. Saat ini aku berada di taksi bersama neo chingu. Apakah boleh aku pergi ke tempat kerjamu? Neomu bogosipeo.” Tanya Haeryung.
“ Nado. Datanglah kemari! Aku akan menunggumu disini.” Balas Myungsoo.
“ Jeongmalyo? Araseo. Saranghae.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Apa yang kau katakan barusan? Bisakah kau mengulanginya?” Pinta Myungsoo.
“ Saranghaeyo, Myungsoo-a.” Kata Haeryung sambil tersipu malu.
“ Nado. Saranghae, Haeryung-a.” Balas Myungsoo lalu Haeryung mematikan panggilan teleponnya.
“ Sepertinya kau terkena demam karena mabuk kemarin. Aku pergi dulu. Setelah urusanku selesai, aku akan mampir ke apotek untuk membelikan obat demam untukmu. Masuklah dan istirahatlah!” Kata Myungsoo sambil memegang kening Haeryung lalu pergi meninggalkan Haeryung yang masih menatap kepergiannya.
“ Kau belum sembuh dari demammu. Jangan meminumnya lagi! Aku tidak ingin melihatmu mati didepanku. Aku akan membantumu untuk menghabiskannya? Katakan padaku! Apa yang kau inginkan?” Tanya Myungsoo sambil mengambil gelas wine dari tangan Haeryung lalu meneguknya sekaligus.
“ Aku akan menerima semua ini dengan lapang dada. Gomawo, karena kau telah memberikan salam perpisahan yang ku inginkan selama ini. Ah, satu lagi. Aku telah membelikan obat demam untukmu sewaktu perjalanan menuju kesini. Semoga kau cepat sembuh. Kalau begitu aku akan pergi dari sini. Annyeonghi-gyeseyo, Na Hae Ryeong-ssi.” Pamit Myungsoo sambil memberikan obat demam pada Haeryung sedangkan Haeryung sedikit terkejut ketika menerima obat itu.

FLASHBACK END !!!




TBC

Tidak ada komentar: