Minggu, 08 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 9

[SERIES] Love and Revenge Part 9
Title                 : Love and Revenge Part 9
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun



Preview

“ Sepertinya kau terkena demam karena mabuk kemarin. Aku pergi dulu. Setelah urusanku selesai, aku akan mampir ke apotek untuk membelikan obat demam untukmu. Masuklah dan istirahatlah!” Kata Myungsoo sambil memegang kening Haeryung lalu pergi meninggalkan Haeryung yang masih menatap kepergiannya.
“ Kau belum sembuh dari demammu. Jangan meminumnya lagi! Aku tidak ingin melihatmu mati didepanku. Aku akan membantumu untuk menghabiskannya? Katakan padaku! Apa yang kau inginkan?” Tanya Myungsoo sambil mengambil gelas wine dari tangan Haeryung lalu meneguknya sekaligus.
“ Aku akan menerima semua ini dengan lapang dada. Gomawo, karena kau telah memberikan salam perpisahan yang ku inginkan selama ini. Ah, satu lagi. Aku telah membelikan obat demam untukmu sewaktu perjalanan menuju kesini. Semoga kau cepat sembuh. Kalau begitu aku akan pergi dari sini. Annyeonghi-gyeseyo, Na Hae Ryeong-ssi.” Pamit Myungsoo sambil memberikan obat demam pada Haeryung sedangkan Haeryung sedikit terkejut ketika menerima obat itu.

FLASHBACK END !!!

Next

“ Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Ji Won sambil mengantarkan makanan untuk Haeryung.
“ Kau benar-benar yeoja yang tidak memiliki hati. Apa yang kau lakukan padanya? Bukankah kau mengetahui bahwa aku mendengar semua perkataanmu saat di mobil?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Nde, kau benar. Aku memanglah yeoja yang tidak memiliki hati bahkan aku menyuruh tukang pukul untuk memukulinya hingga babak belur. Padahal kau sudah mengetahuinya bahwa dia adalah mantan kekasihku. Apa yang akan kau lakukan? Kemana kau akan pergi?” Tanya Ji Won ketika Haeryung akan berjalan keluar dari kamarnya.
“ Aku akan menemuinya. Wae? Apakah kau akan menghalangiku?” Tanya Haeryung.
“ Percuma saja. Kau tidak bisa keluar dari kamarmu ini. Appa telah menyewa beberapa bodyguard untuk menjaga rumah bahkan kamarmu agar kau tidak kabur. Kalau tidak percaya, cobalah lihat keluar sekarang!” Kata Ji Won sambil menyimpan makanannya di meja.

Haeryung berjalan untuk memastikan perkataan Ji Won. Dia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat beberapa bodyguard sedang berkeliling di luar rumah tepatnya didepan kamarnya. Dia membalikkan tubuhnya. Namun, dia tidak melihat Ji Won. Dia berjalan kearah pintu lalu membukanya. Namun, usahanya sia-sia karena pintu kamarnya di kunci dari luar. Dia kembali kearah jendela. Dia melihat beberapa bodyguard itu telah pergi karena hujan deras. Dia melihat kain panjang disampingnya sambil mengeluarkan smirknya. Sementara itu, Ji Won menuruni anak tangga untuk menuju kamarnya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Dia mengernyitkan keningnya ketika melihat nomor yang tidak diketahui olehnya. Dia pun menjawab panggilan telepon itu.
“ Yeobsseo.” Jawab Ji Won.
“ Naega Kim Jae Joong. Aku tidak menyangka bahwa bocah tengik itu masih melindungimu. Padahal kau jelas-jelas telah mengkhianatinya bahkan dia memukulku dan mengancamku. Bila aku menyentuhmu satu helai rambut saja maka dia akan membunuhku. Dia mengatakan padaku bahwa tidak ada salahnya bila dia melumuri tangannya dengan darahku.” Kata Jae Joong sedangkan Ji Won sedikit terkejut mendengarnya.
“ Jangan menganggunya bahkan menyentuhnya satu helai rambut pun ! Apa yang kau inginkan dariku?” Tanya Ji Won.
“ Aku tidak mengerti dengan hubungan kalian. Geunde, bukan itu tujuanku meneleponmu. Aku ingin uang. Kirimkan uang pada rekeningku! Aku akan mengirimkan nomor rekeningku melalui pesan. Kalau tidak, kau mengetahui sendiri akibatnya.” Kata Jae Joong.
“ Araseo.” Kata Ji Won lalu mematikan panggilan teleponnya.

Ji Won berjalan menuju dapur. Dia memasak banyak makanan. Dia memasukan makanan itu kedalam sebuah kotak makanan. Dia menata dengan rapi satu persatu makanan itu. Sementara itu, Haeryung baru saja tiba didepan rumah Myungsoo. Dia keluar dari mobilnya tanpa menggunakan payung maupun sepatu. Dia menaiki anak tangga satu persatu sambil memegang tubuhnya yang basah. Disaat yang sama, Ji Won sedang keluar dari mobilnya sambil membawa kotak makanan dan memakai payung. Dia berjalan menuju rumah Myungsoo sambil tersenyum.
“ Kim Myungsoo… Bukalah pintunya! Kim Myungsoo… Apakah kau ada didalam? Kim Myungsoo… Aku ingin bicara denganmu. Kim Myungsoo… Bukalah pintunya!” Teriak Haeryung sambil terus mengetuk pintu pagar rumah Myungsoo.

Karena merasa diabaikan, Haeryung membalikkan tubuhnya. Saat dia akan berjalan, tiba-tiba dia mendengar suara pintu pagar terbuka. Dia pun membalikkan tubuhnya kembali. Dia tersenyum ketika melihat Myungsoo keluar dengan wajah yang penuh luka. Myungsoo berjalan menghampiri Haeryung dengan tertatih-tatih.
“ Ciuman di jembatan itu adalah ciuman pertamaku. Untuk pertama kalinya, aku menyukai seorang namja dan menyatakan perasaanku pada namja itu. Namja itu bernama Kim Myungsoo. Untuk pertama kalinya, aku mengatakan saranghae. Untuk pertama kalinya, aku mendengarnya mengatakan saranghae. Untuk pertama kalinya juga, aku memberikan tubuhku ini padanya demi rasa cinta yang ku miliki untuknya. Berkat Kim Myungsoo, aku bisa bernafas ketika aku terbangun dari tidurku. Berkat Kim Myungsoo juga, aku mengetahui betapa indahnya dunia ini. Harapanku saat ini adalah bisa berada disisinya. Aku ingin menikah dengannya. Aku ingin memiliki seorang anak bersamanya. Aku ingin berbagi cerita bahkan harapan bersamanya. Aku ingin hidup hingga tua bersamanya. Apakah harapanku itu bisa terjadi, Kim Myungsoo?” Tanya Haeryung sambil menangis dan menatap Myungsoo.

Myungsoo menghampiri Haeryung agar lebih dekat lagi. Detik itu juga, dia memeluk Haeryung. Dia memeluk Haeryung sangat erat dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya memegang leher belakang Haeryung. Ji Won melepaskan kotak makanan yang dipegangnya begitu saja di jalan ketika melihat peristiwa itu. Matanya berkaca-kaca mendengar perkataan Haeryung bahkan melihat Myungsoo memeluk Haeryung. Myungsoo melihat Ji Won dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Ji Won membalikkan tubuhnya lalu dia kembali turun menuju mobilnya. Dia menangis didalam mobilnya. Namun, dia menghentikan tangisannya ketika seseorang mengetuk kaca mobilnya. Dia lebih terkejut lagi ketika melihat orang itu. Orang itu adalah Soo Hyun. Sementara itu, Myungsoo sedang mengobati kaki Haeryung.
“ Apakah mereka memukulmu? Apakah rasanya sangat sakit? Mereka bahkan merusak wajah tampanmu ini.” Tanya Haeryung sambil akan menyentuh wajah Myungsoo namun Myungsoo menghindarinya.
“ Dimana sepatumu?” Tanya Myungsoo sambil mengobati kaki Haeryung.
“ Molla. Aku tidak mengetahuinya.” Kata Haeryung.
“ Ini adalah pakaian Sulli. Aku harap pakaian itu muat untukmu. Aku akan membelikan pakaian dan sepatu untukmu besok. Disini tidak ada makanan. Aku akan pergi keluar untuk membeli makanan.” Kata Myungsoo sedangkan Haeryung menanggapinya sambil tersenyum.

Myungsoo masuk ke kamarnya. Dia mengambil pakaiannya. Dia membuka pakaian yang melekat pada tubuhnya dengan perlahan-lahan sambil menahan rasa sakitnya. Dia melihat banyaknya goresan luka di punggungnya melalui cermin. Dia pun memakai pakaian yang telah diambilnya. Dia keluar dari rumahnya menggunakan payung. Dia menghentikan langkahnya ketika melihat kotak makanan yang dibawah oleh Ji Won tergeletak di jalan. Namun beberapa menit kemudian, dia melanjutkan langkahnya kembali tanpa mengambil kotak makanan itu.

Setibanya di rumah, dia masuk ke kamar Sulli untuk memeriksa kondisi Haeryung. Saat membuka pintu kamar, dia melihat Haeryung tertidur di lantai. Dia menggendong Haeryung ke kamarnya lalu membaringkannya di ranjang dan memakaikannya selimut. Dia melihat ke sekelilingnya. Dia mengernyitkan keningnya ketika melihat sebuah note didekat sebuah foto.

“ Karena aku merasa bosan, aku membuka laci mejamu. Aku menemukan foto ini disana. Mari kita pergi ke tempat yang ada di foto ini besok! Karena ini adalah tempat pertama kita pergi bersama.”

Haeryung

Setelah membaca note, Myungsoo mengambil foto itu. Dia teringatkan pada Ji Won. Dia melihat foto itu dengan tatapan sendunya hingga dia membalikkan foto itu. Dia membelalakan matanya ketika melihat tulisan dibalik foto itu. Tulisan itu adalah tempat pertama Kim Myungsoo dan Kim Ji Won. Detik itu juga, Myungsoo melihat kearah Haeryung yang sedang tidur dengan pulasnya.

FLASHBACK !!!

“ Myungsoo-a, ayo kita pergi ke tempat ini! Nae chingu mendapatkan foto ini saat dia bertugas disana. Katanya pemandangan disana sangat bagus. Kajja, kita pergi! karena ini adalah tempat pertama kita pergi bersama.” Ajak Ji Won sambil menunjukan foto itu pada Myungsoo.
“ Lain kali saja. Aku sedang mempersiapkan untuk ujian.” Tolak Myungsoo.
“ Jika kau jual mahal seperti ini maka aku akan pergi bersama namja lain ke tempat ini. Apakah boleh aku pergi bersama namja lain ke tempat ini?” Goda Ji Won.
“ Tentu saja tidak boleh. Araseo. Kita akan pergi bersama.” Kata Myungsoo sambil mengambil foto itu dari tangan Ji Won sedangkan Ji Won tersenyum senang.

FLASHBACK END !!!

At 9.00 a.m.

Ji Won telah tiba di villa yang telah dipesan olehnya. Dia masuk ke villa itu lalu mengacak-acak semua isi yang ada di villa. Dia berjalan menuju salah satu kamar yang ada di villa. Dia mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang. Dia menunggu jawaban dari orang yang diteleponnya sambil mengambil botol wine. Namun, orang itu tidak menjawab teleponnya hingga muncul sebuah pesan kotak suara.
“ Myungsoo-a, tolong aku! Jae Joong oppa meneleponku untuk bertemu dengannya. Namun setelah aku bertemu dengannya, dia memukuliku. Aku mohon, tolonglah aku! Hanya kau satu-satunya orang yang dapat ku mintai tolong. Aku mohon!” Kata Ji Won sambil menangis dan melemparkan botol wine itu kearah cermin yang ada didepannya.

Setelah itu, Ji Won mematikan panggilan telepon itu. Dia menghancurkan make up di wajahnya dengan membasuh wajahnya hingga kini wajahnya terlihat berantakan. Selain itu, dia mengacak-acak rambutnya sendiri bahkan melukai tubuhnya dengan menggunakan pecahan kaca cermin tadi. Sementara itu, Myungsoo baru saja membeli pakaian dan sepatu untuk Haeryung. Saat didepan pintu pagar, dia mengeluarkan ponselnya dari jaket. Dia melihat ada satu pesan suara dilayar ponselnya. Dia mengklik layar itu lalu mendengarkan isi pesan suara itu. Dia membelalakan matanya tak percaya ketika mendengar suara Ji Won yang sedang menangis bahkan kesakitan. Dia menyimpan bingkisan pakaian dan sepatu untuk Haeryung didepan pintu pagarnya lalu berlari menuju mobilnya.

Haeryung sedang duduk di teras rumah Myungsoo sambil melihat pakaiannya yang sedang dijemur. Dia berjalan menuju pintu pagar berharap bertemu dengan Myungsoo. Namun yang dia temukan adalah dua buah bingkisan. Dia pun mengambil bingkisan itu lalu masuk ke rumah Myungsoo lagi. Dia membuka bingkisan itu. Dia tersenyum ketika melihat pakaian dan sepatu baru untuknya. Dia mengenakan pakaian itu sambil tersenyum. Tiba-tiba ponselnya bergetar sebagai tanda pesan masuk. Dia mengklik pesan itu. Dia menatap nanar pada ponselnya ketika membaca pesan dari Ji Won.

From: Ji Won

“ Aku akan menunjukan padamu bahwa Myungsoo masih mencintaiku. Datanglah ke villa keluargamu! Kau akan menemukan kami disana.”

Tanpa banyak berpikir lagi, Haeryung keluar dari rumah Myungsoo menuju mobilnya. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Setibanya didepan villa, dia melihat mobil Myungsoo dan Ji Won ada disana. Dia masuk ke villa itu sambil mengepalkan tangannya. Dia berjalan dengan pelan-pelan sambil mencari keberadaan mereka. Sementara itu, Myungsoo sedang mengobati sudut bibir Ji Won yang terluka.
“ Aku tidak menyangka bahwa kau benar-benar datang kemari. Kau masih mencintaiku. Aku akan melepaskan semua ini. Bertahanlah sebentar lagi! Aku akan menyelesaikan semua ini. Mari kita pergi dari sini lalu hidup bersama! Bahkan bila perlu kita pergi dari sini sekarang juga!” Kata Ji Won sambil menatap Myungsoo.
“ Kau tidak perlu melakukannya. Sepertinya kau memahami diriku dengan baik. Bahkan aku tidak bisa memahami diriku sendiri.” Kata Myungsoo sambil mengobati sudut bibir Ji Won.
“ Aku mengetahui kau pasti akan datang menemuiku setelah aku meminta padamu.” Kata Ji Won sedangkan Haeryung yang telah mendengarkan pembicaraan mereka bergegas keluar dari villa begitu saja.
“ Kau benar. Bahkan aku meninggalkan Sulli yang sedang demam untuk berlari menemuimu. Aku selalu menemuimu disaat kau memintanya. Bahkan dengan bodohnya, aku mengorbankan masa depanku untuk menyelamatkan seorang yeoja yang telah mengkhianatiku ini. Aku sungguh takjub padamu karena telah mengenalku dengan baik. Namun, aku tidak akan mengulangi kebodohanku untuk kedua kalinya karena saat ini aku telah muak dengan yeoja yang bernama Kim Ji Won.” Kata Myungsoo lalu meninggalkan Ji Won yang terkejut bukan main ketika mendengar perkataan Myungsoo.

Myungsoo berjalan untuk keluar dari villa. Dia menghentikan langkahnya ketika melihat mobil Haeryung baru saja melaju untuk meninggalkan villa. Saat dia akan berjalan menuju mobilnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia menjawab panggilan itu sambil melihat kepergian mobil Haeryung yang semakin menjauh dari pandangannya.
“ Apakah kau benar-benar menyukai Haeryung? Apakah semudah itukah kau melupakanku? Bahkan kita telah hidup bersama selama 12 tahun ini.” Tanya Ji Won tak terima.
“ Aku salah. Aku salah telah melibatkan Haeryung dalam masalah ini.” Kata Myungsoo sambil mematikan panggilan telepon itu lalu berjalan menuju mobilnya.

Myungsoo mengendarai mobilnya menuju rumahnya. Setibanya disana, dia berlarian lalu masuk ke rumahnya. Dia tidak melihat keberadaan Haeryung. Dia menghentikan langkahnya ketika melihat pakaian yang dipakai oleh Haeryung sebelumnya telah terlipat dengan rapi. Dia melihat bingkisan pakaian dan sepatu yang dibeli olehnya untuk Haeryung telah terbuka. Saat dia berjalan untuk keluar dari rumahnya, tiba-tiba ponselnya bergetar sebagai tanda pesan masuk. Dia membaca pesan masuk dari Haeryung.

From: Haeryung

“ Aku sudah tiba di pantai yang terdapat dalam foto itu. Cepatlah kemari! Aku akan menunggumu disini.

Sementara itu, Taemin berada di rumah Haeryung bersama Tuan Na. Dia melihat Tuan Na yang terbaring dengan lemah di ranjangnya. Tuan Na menyuruh Taemin untuk menghubungi Haeryung dan menyuruh Haeryung untuk pulang ke rumah. Taemin mengatakan pada Tuan Na bahwa ponsel Haeryung tidak aktif.
“ Lihatlah ini!” Titah Tuan Na sambil memberikan tablet pada Taemin.
“ Apakah anda sudah melihatnya juga?” Tanya Taemin.
“ Mwo? Bussunsuriya? Apakah kau telah melihat rekaman Ji Won dan Soo Hyun berciuman di CCTV ini?” Tanya Tuan Na sedikit terkejut.
“ Nde, bahkan direktur telah melihatnya.” Kata Taemin.
“ Mwo? Haeryung telah melihatnya. Mengapa kalian tidak mengatakannya padaku?” Tanya Tuan Na tak mengerti.
“ Direktur menyuruhku agar tidak mengatakannya pada anda karena beliau mengkhawatirkan kesehatan anda.” Kata Taemin.
“ Aku merasa bahwa hidupku ini tidak akan lama lagi. Gunakan pasal-pasalmu untuk menghukum mereka! Aku yakin mereka memiliki maksud tertentu. Lindungilah Haeryung dimanapun dia berada bahkan bila aku tidak berada disisinya! Aku akan mereka tenang setelah mati bila mereka telah mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak akan membiarkan perusahaan yang telah ku bangun ini jatuh ke tangan mereka.” Kata Tuan Na.
“ Nde, presdir.” Kata Taemin sambil melihat Tuan Na dengan tatapan sendunya.

Myungsoo baru saja tiba di pantai. Dia melihat Haeryung telah menunggunya sambil berdiri. Dia keluar dari mobilnya lalu menghampiri Haeryung. Haeryung membalikkan tubuhnya kearah Myungsoo sambil tersenyum.
“ Apakah urusanmu telah selesai? Lihatlah! Aku telah memakai pakaian dan sepatu yang kau belikan untukku. Apakah aku pantas memakainya?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.
“ Aku mengetahui bahwa kau telah melihat aku bersama Ji Won barusan. Aku sengaja mendekatimu untuk mengusik kehidupannya. Aku berpura-pura menjadi seorang pahlawan didepanmu untuk membuatnya kembali dalam pelukanku. Semua itu ku lakukan karena aku sangat mencintainya. Aku ingin dia hidup bersamaku. Aku ingin bersama dengan Kim Ji Won, bukan dengan Na Hae Ryeong. Karena itulah kau jatuh cinta padaku. Aku berpura-pura mempertaruhkan nyawaku untukmu. Yeoja sepertimu yang sombong dan memiliki sikap yang menyebalkan dan tidak bisa percaya pada orang lain. Apakah kau pikir bahwa tidak ada yang dapat ku lakukan untuk mendapatkan Kim Ji Won kembali? Sebenarnya aku ingin bermain-main denganmu lebih lama lagi. Namun, dia memintaku untuk pergi bersamanya. Ottokke? Apakah kau memiliki saran untukku?” Tanya Myungsoo sambil membelai wajah Haeryung lalu mengeluarkan smirknya.
“ Pembohong. Mengapa kau berbohong padaku saat ini? Kau bukanlah Myungsoo yang ku kenal. Myungsoo yang ku kenal adalah namja aneh dan misterius. Geunde, kau banyak bicara hari ini. Ini bukanlah gayamu. Bahkan matamu ini mengatakan bahwa itu adalah sebuah kebohongan. Ketika kau bicara tadi, reaksi dalam matamu sangatlah berlawanan.” Elak Haeryung.
“ Bukankah aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku akan melakukan apa saja agar membuat Ji Won kembali dalam pelukanku? Apakah kau ingin mempercayaiku atau tidak? Itu adalah urusanmu.” Kata Myungsoo sambil menatap tajam pada Haeryung.
“ Geure, anggaplah semua perkataanmu ini adalah benar! Aku tidak ingin terlihat seperti ini. Untuk pertama kalinya, aku menyukai seorang namja bahkan mengatakan perasaanku pada namja itu. Maka untuk pertama kalinya, aku akan memutuskan namja itu bahkan mencampakkannya. Namja itu bernama Kim Myungsoo. Aku tidak ingin merendahkan harga diriku lagi. Jeongmal mianhae, Myungsoo-a. Aku harus memutuskanmu seperti ini. Aku harap kau hidup bahagia bersama Ji Won hari ini karena besok aku tidak bisa menjamin bahwa kau bisa hidup bahagia bersamanya. Aku akan terus mengusik kehidupan kalian hingga kalian mati ditanganku. Camkan itu! Annyeonghi-gyeseyo, Kim Myungsoo.” Kata Haeryung penuh penekanan.

Haeryung menitikkan air matanya sambil berjalan menuju mobilnya. Dia masuk ke mobil lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Sedangkan Myungsoo duduk termenung sambil melihat kearah laut. Haeryung menyetir sambil menangis. Dia melihat Taemin meneleponnya. Namun, dia enggan untuk menjawab telepon dari Taemin dalam keadaannya seperti itu. Taemin terus meneleponnya hingga dia menepikan mobilnya dipinggir jalan. Saat dia akan menjawab telepon dari Taemin, tiba-tiba Taemin mematikan panggilan teleponnya. Beberapa detik kemudia, ponselnya bergetar sebagai tanda pesan masuk. Dia membaca pesan dari Taemin.

From: Taemin

“ Presdir telah meninggal. Setelah membaca pesan ini, aku mohon pulanglah ke rumah!”

Haeryung menangis bukan main. Dia melajukan mobilnya sambil menangis dengan keras. Saat didepannya ada lampu merah, dia memutarbalikan mobilnya dengan cepat. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Disisi lain, Myungsoo masuk ke mobilnya lalu melajukan mobilnya. Dia menyetir sambil menitikkan air matanya. Haeryung menambah kecepatannya hingga mobilnya berada didalam terowongan. Dia melihat ada mobil dari arah yang berlawanan dengannya. Dia membelokkan stirnya hingga kini dia melawan jalur. Dia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga dia melihat sang pengendara mobil itu adalah Myungsoo. Sedangkan Myungsoo melihat Haeryung dengan tatapan sendunya. Tak ada sedikitpun niat Myungsoo untuk menghindar hingga kecelakaan itu menimpa mereka.

Breaking News !!!

Tepat pukul 9.00 p.m, presdir Na dari perusahaan grup Hae San telah meninggal dunia di kediaman rumahnya. Satu jam kemudian, tepat pukul 10.00 p.m. Sebuah kecelakaan telah terjadi yang menimpa direktur Na Hae Ryeong di terowongan. Direktur Na Hae Ryeong merupakan pewaris tunggal perusahaan grup Hae San. Diduga kejadian kronologis kecelakaan itu adalah mobil yang dinaiki oleh direktur Na Hae Ryeong melintasi jalur yang salah hingga beliau menabrak mobil didepannya. Seorang pengendara mobil lainnya yang menjadi korban bernama Kim Myungsoo. Saat ini kedua korban sedang berada di rumah sakit. Namun satu jam setelah diperiksa, direktur Na Hae Ryeong menghilang dari rumah sakit. Sekian dan terimakasih.

“ Mwo? Mengapa waktunya bisa bersamaan seperti ini? Presir telah meninggal dunia. Direktur mengalami kecelakaan bahkan menghilang. Siapa yang akan menjadi mengelola perusahaan grup Hae San?” Gumam Jae Joong setelah melihat berita itu.






TBC

Tidak ada komentar: