Minggu, 08 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 10

[SERIES] Love and Revenge Part 10
Title                 : Love and Revenge Part 10
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun




Preview

Haeryung menangis bukan main. Dia melajukan mobilnya sambil menangis dengan keras. Saat didepannya ada lampu merah, dia memutarbalikan mobilnya dengan cepat. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Disisi lain, Myungsoo masuk ke mobilnya lalu melajukan mobilnya. Dia menyetir sambil menitikkan air matanya. Haeryung menambah kecepatannya hingga mobilnya berada didalam terowongan. Dia melihat ada mobil dari arah yang berlawanan dengannya. Dia membelokkan stirnya hingga kini dia melawan jalur. Dia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga dia melihat sang pengendara mobil itu adalah Myungsoo. Sedangkan Myungsoo melihat Haeryung dengan tatapan sendunya. Tak ada sedikitpun niat Myungsoo untuk menghindar hingga kecelakaan itu menimpa mereka.

Breaking News !!!

Tepat pukul 9.00 p.m, presdir Na dari perusahaan grup Hae San telah meninggal dunia di kediaman rumahnya. Satu jam kemudian, tepat pukul 10.00 p.m. Sebuah kecelakaan telah terjadi yang menimpa direktur Na Hae Ryeong di terowongan. Direktur Na Hae Ryeong merupakan pewaris tunggal perusahaan grup Hae San. Diduga kejadian kronologis kecelakaan itu adalah mobil yang dinaiki oleh direktur Na Hae Ryeong melintasi jalur yang salah hingga beliau menabrak mobil didepannya. Seorang pengendara mobil lainnya yang menjadi korban bernama Kim Myungsoo. Saat ini kedua korban sedang berada di rumah sakit. Namun satu jam setelah diperiksa, direktur Na Hae Ryeong menghilang dari rumah sakit. Sekian dan terimakasih.

“ Mwo? Mengapa waktunya bisa bersamaan seperti ini? Presir telah meninggal dunia. Direktur mengalami kecelakaan bahkan menghilang. Siapa yang akan menjadi mengelola perusahaan grup Hae San?” Gumam Jae Joong setelah melihat berita itu.

Next

***
SATU TAHUN KEMUDIAN !!!

Ditengah teriknya sinar matahari, Myungsoo masih terbaring di ranjangnya sambil memakai selimut. Dia membelakangi arah pintu. Dia terlihat seperti mayat hidup. Sungyeol yang berada diluar rumah frustasi bukan main. Dia harus merawat Myungsoo dan Sulli sekaligus. Sulli terlihat sangat sedih melihat Myungsoo seperti itu. Akhirnya Sungyeol memberanikan diri untuk masuk ke kamar Myungsoo. Meskipun dia mengetahui bahwa Myungsoo akan mengabaikannya bahkan mengacuhkannya lagi.
“ Sampai kapan kau akan seperti ini, Myungsoo? Apakah kau tidak merasa kasihan pada Sulli? Dia selalu menangis karenamu. Dia mengatakan padaku bahwa ada roh yang masuk ke tubuhmu ini bahkan dia mencari seorang cenayang untuk mengusir roh yang ada didalam tubuhmu ini. Aku mengetahui bahwa kau merasa bersalah pada korban kecelakaan itu. Terlebih lagi korban itu adalah Haeryung bahkan Haeryung telah menghilang selama satu tahun ini. Apakah kau telah lupa? Saat Ji Won meninggalkanmu bahkan mengkhianatimu dulu, kau bisa bertahan. Meskipun kau terpuruk lama namun kau masih bisa bangkit. Geunde, mengapa kau seperti ini? Bangkitlah! Aku ingin melihatmu seperti dulu, jebal!” Kata Sungyeol disela tangisnya sedangkan Myungsoo hanya mendengarkannya saja tanpa berkomentar.

Sementara itu, Ji Won baru saja keluar dari lift perusahaan Hae San bersama Soo Hyun. Setelah Tuan Na meninggal bahkan Haeryung menghilang, Ji Won menjadi presdir sementara di perusahaan Hae San. Taemin memberikan rasa hormatnya kepada mereka dengan menundukkan sebagian kepalanya ketika mereka melewatinya. Setelah mereka melewatinya, dia menatap mereka dengan tatapan nanarnya dari belakang sambil mengepalkan tangannya.

FLASHBACK !!!

Taemin sedang menelepon Tuan Na mengenai pasal-pasal yang akan digunakan untuk menghukum Ji Won dan Soo Hyun. Saat yang bersamaan, Ji Won dan Soo Hyun masuk ke ruang kerja Tuan Na. Tuan Na menyimpan ponselnya dimeja tanpa mematikan panggilan teleponnya sehingga Taemin dapat mendengar semua pembicaraan mereka.
“ Ada apa appa memanggil saya kemari?” Tanya Ji Won sambil tersenyum.
“ Nde, ada apa presdir memanggil saya kemari?” Tanya Soo Hyun.
“ Lihatlah ini dan jelaskan padaku!” Kata Tuan Na sambil memberikan tablet pada Ji Won dan Soo Hyun.

Ji Won membelalakan matanya ketika melihat isi rekaman CCTV ciuman antara dirinya dengan Soo Hyun. Sedangkan Soo Hyun melihatnya dengan santai karena dia telah mengetahui bahwa Tuan Na dan Taemin telah menyelidiki hubungan antara dirinya dengan Ji Won selama ini. Tiba-tiba Tuan Na memegang dadanya karena dadanya terasa sangat sakit. Sedangkan Taemin menekan tombol rekam pada ponselnya untuk merekam semua pembicaraan mereka.
“ Ini tidak seperti yang anda lihat presdir. Anda telah salah paham kepada kami.” Panik Ji Won.
“ Apa yang sebenarnya kalian rencanakan? Apakah kalian ingin mengambil alih perusahaanku? Kalian telah menjebak Haeryung selama ini bahkan kalian membuatku untuk mengusir Haeryung dari rumah ini.” Kata Tuan Na sambil memegang dadanya.
“ Anda salah paham pada kami, appa. Saya tidak memiliki niat untuk menjebak Haeryung. Saya sangat menyayangi Haeryung. Saya telah menganggapnya sebagai nae dongsaeng.” Elak Ji Won.
“ Ambilkan obatku dilaci meja itu, Ji Won!” Kata Tuan Na sambil menunjukan arah mejanya.
“ Nde, appa. Chankaman!” Kata Ji Won namun Soo Hyun menahan tangan Ji Won.
“ Biarkan dia! Biarkan dia mati sekarang juga! Dia sudah terlalu tua untuk bertahan hidup bahkan penyakitnya semakin memburuk. Ini adalah kesempatan emas untuk mencapai tujuan kita selama ini. Kita tidak boleh membuang kesempatan emas ini begitu saja.” Kata Soo Hyun.
“ Geunde, Soo Hyun. Aku tidak bisa melihat appa mati didepan mataku.” Panik Ji Won sambil berusaha melepaskan tangannya.
“ Palli! Ambilkan obat itu, Ji Won!” Kata Tuan Na sambil menahan rasa sakitnya.
“ Apakah kau bodoh, Ji Won? Jika dia tidak mati sekarang maka dia akan menjebloskan kita ke penjara.” Kata Soo Hyun sedangkan Ji Won terlihat berpikir.
“ Apakah kalian pikir kalian akan aman setelah aku mati? Aku telah menyiapkan kejutan untuk kalian? Maafkan appa, Haeryung!” Kata Tuan Na sambil memegang dadanya lalu memejamkan matanya.
“ Appa… Appa… Appa…” Panggil Ji Won sambil memegang tubuh Tuan Na sedangkan Soo Hyun memeriksa denyut nadi Tuan Na pada tangannya.
“ Dia sudah meninggal.” Kata Soo Hyun.
“ ANDWE! ITU TIDAK MUNGKIN. AKU TIDAK MUNGKIN MEMBUNUH TUAN NA. AKU TIDAK MUNGKIN MEMBUNUHNYA. TIDAK MUNGKIN AKU MELUMURI TANGANKU DENGAN DARAH UNTUK KEDUA KALINYA.” Teriak Ji Won.
“ KAU TIDAK MEMBUNUHNYA. AKU YANG MEMBUNUHNYA. TENANGKAN DIRIMU, JI WON!” Teriak Soo Hyun sambil memegang bahu Ji Won dengan kedua tangannya.

Tiba-tiba terdengar suara telepon rumah berdering dengan nyaringnya. Soo Hyun dan Ji Won membelalakan mata mereka. Telepon rumah yang ada di meja Tuan Na sama sekali tidak berbunyi. Soo Hyun mencari-cari sumber suara itu. Sedangkan Taemin berusaha untuk melepaskan kabel telepon rumahnya. Dia merasa sangat aneh saat menempelkan ponselnya ke telinganya kembali.
“ Aku mengetahui bahwa kau telah mendengarkan semua pembicaraan kami melalui ponsel ini.” Kata Soo Hyun.
“ Aku telah merekam pembicaraan kalian. Aku akan mengirimkan bukti ini pada polisi atas kasus pembunuhan.” Kata Taemin.
“ Silahkan! Kau bisa mengirim semua bukti yang kau miliki pada polisi. Namun, aku tidak yakin bahwa neo abeoji masih bisa tinggal di rumah setelah ini. Aku memiliki bukti atas kejahatan yang dilakukan oleh neo abeoji. Dia telah membantuku dalam membunuh istri Tuan Na.” Ancam Soo Hyun.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Taemin tak mengerti.
“ Bagaimanapun aku telah bekerja bertahun-tahun sebagai anak buah Tuan Na. Apakah kau pikir kecelakaan yang menimpa Nyonya Na adalah murni sebuah kecelakaan? Tuan Na menyuruhku dan neo abeoji untuk membunuhnya. Aku bisa saja mengirimkan semua bukti itu pada Haeryung. Aku ingin mengetahui reaksi Haeryung ketika menerima semua bukti itu. Semua pilihan ada ditanganmu sekarang! Aku akan melakukannya sesuai dengan pilihanmu karena kita berada pada jalan yang sama.” Kata Soo Hyun sambil mengeluarkan smirknya sedangkan Taemin terkejut bukan main setelah mendengar perkataan dari Soo Hyun.

FLASHBACK END !!!

Myungsoo beranjak dari ranjangnya. Dia masuk ke kamar mandi lalu mandi. Setelah mandi, dia berjalan menuju lemari. Dia memilih pakaian yang akan dikenakannya lalu memakainya. Dia mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang. Dia menyuruh orang itu untuk menemuinya ditempat biasa. Dia berjalan keluar rumah lalu memakai sepatunya. Setelah itu, dia berjalan untuk keluar dari pagar rumahnya. Sementara itu, terlihat dua orang yeoja sedang menaiki anak tangga untuk menuju rumah Myungsoo. Tiba-tiba salah satu yeoja itu melupakan sesuatu di mobil. Dia menyuruh yeoja satunya lagi untuk menunggunya. Sedangkan dia berjalan tergesa-gesa menuju mobilnya. Yeoja satunya lagi berjalan disekitar sana. Dia melihat dua anak kecil sedang mencoret-coret dinding lalu dia pun menghampiri mereka.
“ Bolehkah aku meminjam kapur ini?” Tanya yeoja itu.
“ Tentu saja, onnie.” Kata salah satu anak itu lalu yeoja itu mengambil kapur itu dan menuliskan sesuatu di dinding itu.

Myungsoo berjalan menuruni anak tangga satu persatu hingga dia melewati seorang yeoja dan dua anak kecil. Dia menghentikan langkahnya ketika mendengar seseorang sedang mengatakan namanya. Dia menghampiri yeoja dan dua anak kecil itu. Dia memperhatikan yeoja yang kini berada disampingnya. Dia menatap sendu pada yeoja itu bahkan matanya telah berkaca-kaca menahan tangisnya.
“ Kim Rumah. Siapakah Kim Rumah?” Tanya salah satu anak itu.
“ Tulisan ini bukan Kim Rumah. Geunde, Kim Myungsoo.” Kata yeoja itu sambil tersenyum.
“ Apakah onnie tidak bisa menulis dan membaca? Onnie benar-benar bodoh. Padahal onnie sudah tua.” Hardik kedua anak kecil itu sedangkan Myungsoo mengambil kapur lainnya lalu menulis sesuatu di dinding itu.
“ Itu adalah kapur milikku, hyung.” Kata salah satu anak itu tak terima.
“ Apakah aku salah menulisnya? Geunde, aku menulis nama Kim Myungsoo. Ah, aku ingat sekarang. Ini adalah tulisan Kim Myungsoo yang benar. Nuguseyo? Apakah kau adalah namja yang bernama Kim Myungsoo? Nde, kau adalah Kim Myungsoo. Lihatlah ini! Di kamera ini ada foto Kim Myungsoo dan diriku. Wajahmu sangat mirip dengan Kim Myungsoo. Apakah benar kau adalah Kim Myungsoo? Apakah kau mengingatku? Aku kehilangan ingatanku. Menurut onnie yang merawatku, dia mengatakan padaku bahwa namaku adalah Na Hae Ryeong. Aku mulai belajar dengan namaku sendiri. Aku selalu meyakinkan diriku bahwa aku adalah Na Hae Ryeong. Onnie mengatakan padaku juga bahwa aku mengalami kecelakaan hingga kehilangan ingatanku ini. Satu-satunya barang yang ku miliki adalah kamera ini. Isi dari kamera ini hanya ada foto diriku dan seorang namja. Onnie memberitahuku nama namja itu. Namja itu bernama Kim Myungsoo. Meskipun aku hilang ingatan, entah mengapa setelah melihatmu, hatiku mengatakan bahwa kau adalah Kim Myungsoo. Hatiku mengatakan bahwa aku dengan Kim Myungsoo saling mencintai. Apakah aku benar?” Jelas Haeryung sambil melihat tulisan yang ditulis oleh Myungsoo lalu melihat Myungsoo dan menunjukan foto dalam kamera itu pada Myungsoo sedangkan Myungsoo menatap wajah Haeryung dengan tatapan sendu dan mata berkaca-kaca menahan tangisnya. Tiba-tiba datang yeoja lainnya menghampiri Myungsoo dan Haeryung.
“ Akhirnya saya menemukan anda, direktur? Apakah anda mengetahui betapa khawatirnya saya ketika anda menghilang seperti ini? Sepertinya kita pernah bertemu di rumah sakit. Direktur menyuruh saya untuk memberikan jam tangan pada anda. Namun, anda menolaknya. Apakah anda masih mengingatku? Apakah anda adalah Kim Myungsoo? Joneun Bae Suzy imnida.” Tanya Suzy.
Myungsoo menyuruh Haeryung dan Suzy mengikutinya untuk pergi ke rumahnya. Setibanya di rumah, Haeryung berjalan mengelilingi rumah itu. Dia berusaha untuk mengingat rumah Myungsoo bahkan nama barang yang ada di rumah itu. Sedangkan Myungsoo dan Suzy memperhatikan perilaku Haeryung itu.
“ Aku akan mengingatnya dengan perlahan-lahan. Jangan beritahu aku, jebal!” Pinta Haeryung.
“ Setelah kecelakaan itu, saya dan Taemin membawa direktur dari rumah sakit. Taemin mengatakan bahwa kondisi direktur sangat parah. Dia mengatakan bahwa kepala direktur terkena cidera yang sangat parah hingga direktur kehilangan ingatannya bahkan kehilangan pengetahuan yang dimilikinya termasuk kemampuan membaca dan menulis. Selama ini, kami membantu direktur untuk belajar menulis dan membaca. Kami dengan sengaja menyembunyikan keberadaan direktur dari publik. Kami takut jika publik mengetahui kondisi direktur yang sebenarnya maka Kim Ji Won akan mengetahuinya juga. Saya merasa bahwa presdir Na meninggal dunia bukan karena penyakitnya. Meskipun saya tidak memiliki bukti. Namun, hati saya mengatakan seperti itu bahkan Taemin memiliki pemikiran yang sama dengan saya. Kami tidak ingin Kim Ji Won mengetahui keberadaannya bahkan kondisinya saat ini. Bila dia sampai menemukan bahkan mengetahui kondisi direktur yang sebenarnya maka nyawa direktur dalam bahaya. Saat ini Kim Ji Won menjadi presdir sementara di perusahaan grup Hae San. Direktur tidak sengaja menemukan kamera itu di mobilku. Dia menyuruhku untuk menemaninya agar bisa bertemu dengan anda.” Jelas Suzy sambil melihat Haeryung yang sedang berusaha untuk mengingat.
“ Aku? Mengapa harus aku? Apakah kau ingin menggunakanku untuk merebut kekuasaanya kembali?” Tanya Myungsoo penuh penekanan sambil menatap Suzy.
“ Bukan begitu maksudku? Geunde, kau adalah satu-satunya orang yang dipercayainya bahkan dicintainya.” Elak Suzy lalu Myungsoo berjalan kearah Haeryung lalu memegang tangan kanan Haeryung.
“ Dengarkan aku baik-baik, Na Hae Ryeong-ssi! Kita tidak saling mencintai. Apakah kau pikir dengan kita pernah foto bersama maka kita adalah sepasang kekasih? Kita secara tidak sengaja bertemu dan foto bersama. Tidak lebih dari itu. Kita bukanlah sepasang kekasih. Kita hanya pernah foto bersama.” Kata Myungsoo penuh penekanan.
“ Apakah kau benar-benar tidak mengingatku? Apakah kau telah melupakanku? Apakah kau merasa malu karena aku kehilangan ingatanku seperti ini? Meskipun kau mengatakan bahwa kita bukanlah sepasang kekasih. Namun, hatiku mengatakan bahwa kau adalah orang yang sangat berarti bagiku. Aku mohon bersabarlah! Aku pasti akan mengingat semuanya bahkan dirimu!” Kata Haeryung.

Tiba-tiba Jae Joong masuk ke pintu pagar rumah Myungsoo sambil memanggil nama Myungsoo. Myungsoo yang melihat kedatangan Jae Joong yang tiba-tiba seperti itu bergegas menarik tangan Haeryung lalu memeluknya. Dia memeluk Haeryung dengan erat menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang kepala bagian belakang Haeryung agar Jae Joong tidak melihat Haeryung.
“ Bukankah kita bertemu di jalan tadi?” Tanya Jae Joong pada Suzy.
“ Ah, nde.” Kata Suzy.
“ Yak, bocah tengik. Apa yang kau lakukan di siang bolong seperti ini? Apakah dia adalah pacar barumu? Cepat sekali kau menemukan yeoja pengganti nae dongsaeng. Jika kau ingin bermesraan dengan yeoja itu maka lakukanlah di motel! Aku dengar motel yang baru dibangun dibawah sana memiliki fasilitas yang bagus. Kau bisa pergi bersamanya ke motel itu. Apakah kau tidak malu berpelukan didepan agashi ini?” Tanya Jae Joong.
“ Untuk apa kau datang kemari?” Tanya Myungsoo.
“ Aku memiliki urusan denganmu.” Kata Jae Joong.
“ Pergilah! Aku akan menemuimu setelah urusanku selesai.” Kata Myungsoo.
“ Aneh sekali gaya pacaran jaman sekarang. Mereka tidak mengetahui tempat yang tepat untuk bermesraan.” Gumam Jae Joong sambil keluar dari pintu pagarnya.
“ Kalian diam disini dulu! Kalian boleh pergi dari rumahku setelah 30 menit dari sekarang!” Kata Myungsoo pada Suzy sambil melepaskan pelukannya dari tubuh Haeryung.
“ Meskipun direktur tidak berpengalaman dengan seorang namja. Namun, bagaimana bisa direktur menyukai namja aneh dan berhati dingin seperti dia? Meskipun ku akui bahwa dia memang sangatlah tampan.” Gumam Suzy setelah kepergian Myungsoo.

Tanpa Myungsoo ketahui, Jae Joong menunggu mereka keluar dari rumah Myungsoo didalam mobilnya. Dia mengikuti mobil yang dinaiki oleh Haeryung. Haeryung turun dari mobil didepan rumahnya. Jae Joong bergegas mengeluarkan ponselnya untuk memotret Haeryung. Dia mengeluarkan smirknya ketika melihat foto Haeryung itu. Dia menelepon Ji Won. Namun, Ji Won tidak menjawab teleponnya hingga dia menelepon Soo Hyun. Soo Hyun menyuruhnya untuk menemuinya di kantor. Jae Joong menyalakan mobilnya lalu melajukannya menuju perusahaan grup Hae San. Setibanya disana, dia menemui Soo Hyun. Dia memberikan foto Haeryung pada Soo Hyun.
“ Bukankah yeoja yang ada didalam foto itu adalah Na Hae Ryeong. Yeoja ini adalah pewaris tunggal perusahaan grup Hae San. Apakah tebakanku ini adalah benar? Apa yang terjadi pada Ji Won bila yeoja ini kembali? Bagaimana bila aku menyingkirkan yeoja ini? Sebenarnya aku bisa melakukannya lebih dari itu. Bagaimana bila aku membunuh yeoja ini?” Tanya Jae Joong.
“ Apa yang kau inginkan?” Tanya Soo Hyun.
“ Aku ingin kau mengirimkan uang sebesar 1 Milliar Won kedalam rekeningku. Aku akan membunuh yeoja ini untukmu dan Ji Won.” Kata Jae Joong sambil mengeluarkan smirknya.
“ Geure, aku akan mengirimkan uang itu setelah kau membunuhnya. Jika kau gagal maka uang itu akan lenyap.” Kata Soo Hyun.
“ Araseo.” Kata Jae Joong.

Jae Joong pergi ke rumah Haeryung. Dia menekan bel pintu beberapa kali. Namun, tidak ada yang membuka pintu pagarnya. Akhirnya dia mulai berteriak. Dia berteriak dengan mengatakan bahwa dia datang disuruh oleh Kim Myungsoo. Awalnya Haeryung mengabaikan orang yang menekan bel pintu. Namun ketika dia mendengar nama Kim Myungsoo, dia bergegas membuka pintu pagarnya.
“ Apakah kau adalah Na Hae Ryeong-ssi? Aku adalah kakaknya Kim Myungsoo. Aku disuruh dia untuk menjemputmu.” Kata Jae Joong.
“ Jeongmalyo? Apakah Myungsoo benar-benar menyuruhmu untuk menjemputku?” Tanya Haeryung dengan senangnya.
“ Nde. Kajja, kita pergi!” Ajak Jae Joong.
“ Chankaman! Beri aku satu menit saja! Aku tidak mungkin menemui Myungsoo dengan mengenakan pakaian ini.” Pinta Haeryung sedangkan Jae Joong menganggukan kepalanya.
“ Aku tidak menyangka bahwa dia mudah sekali untuk dibodohi.” Gumam Jae Joong sambil menatap kepergian Haeryung.

Haeryung masuk ke mobil Jae Joong. Begitupun dengan Jae Joong. Jae Joong mulai melajukan mobilnya. Sementara itu, Myungsoo sedang tidur di rumahnya. Dia memimpikan kejadian kecelakaan yang menimpa antara dirinya dengan Haeryung. Beberapa detik kemudian, dia terbangun dengan keringat yang bercucuran. Dia membasuh wajahnya lalu keluar dari rumahnya. Saat dia membuka pintu pagar, dia sedikit terkejut melihat Suzy ada didepan pintu pagarnya.
“ Apakah direktur sedang bersamamu? Aku datang kesini untuk menjemputnya.” Tanya Suzy.
“ Dia tidak bersamaku.” Kata Myungsoo.
“ Geunde, dia meninggalkan note ini. Dalam note ini tertulis bahwa anda telah mengirim seseorang untuk menjemputnya. Orang itu akan membawanya untuk menemui anda. Ottokke?” Tanya Suzy sambil menunjukan note itu pada Myungsoo.
“ Bila orang itu menggunakan namaku maka orang itu adalah orang yang ku kenal.” Kata Myungsoo.

Tiba-tiba Myungsoo teringatkan dengan Jae Joong. Jae Joong datang ke rumahnya kemarin disaat Haeryung dan Suzy ada di rumahnya. Dia mengeluarkan ponselnya lalu menelepon Jae Joong. Namun, Jae Joong tidak menjawab teleponnya bahkan mematikan ponselnya. Dia memukul pintu pagarnya dengan keras. Suzy sedikit terkejut ketika melihat Myungsoo seperti itu. Tiba-tiba Suzy teringatkan pada ponsel milik Haeryung. Suzy mengatakan pada Myungsoo bahwa dia bisa melacak keberadaan Haeryung dengan menggunakan GPS yang ada diponselnya. Dia juga mengatakan bahwa dia memasang GPS pada ponsel Haeryung setelah kecelakaan yang menimpa Haeryung. Myungsoo meminjam ponsel milik Suzy lalu membawanya dan berlari menuju mobilnya. Sementara itu, Jae Joong memberikan botol minuman pada Haeryung yang sebelumnya telah dimasukan obat tidur. Haeryung menerima bahkan meminum minuman itu hingga akhirnya dia tertidur. Jae Joong mengeluarkan smirknya ketika melihat Haeryung telah tidur.

Myungsoo melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia tiada hentinya melihat GPS yang ada di ponsel milik Suzy untuk mengetahui keberadaan Haeryung. Tiba-tiba tanda dalam GPS tidak bergerak. Myungsoo menepikan mobilnya didepan sebuah minimarket lalu berlarian mencari keberadaan Haeryung didalam mobil yang ada disana satu persatu. Namun, dia tidak menemukan Haeryung. Akhirnya, dia menelepon ponsel Haeryung dengan menggunakan ponsel milik Suzy. Jae Joong yang mengetahuinya, bergegas mengambil ponsel milik Haeryung lalu mematikan ponsel itu. Myungsoo mematikan panggilan teleponnya dengan kesal. Saat dia akan berjalan menuju mobilnya, tiba-tiba dia melihat mobil yang melintas didepannya. Dia membelalakan ketika melihat Haeryung ada didalam mobil itu. Dia berlari mengejar mobil itu. Namun, dia tidak sanggup lagi hingga dia menghafal nomor plat mobil itu. Dia berlari menuju mobilnya lalu melajukan mobilnya. Dia mengejar mobil milik Jae Joong dengan kecepatan penuh. Dia melihat mobil Jae Joong berbelok lalu dia pun  berbelok. Dia melihat bahwa jalan itu sedang sepi. Dia mempergunakan kesempatan itu untuk menyalip lalu menghentikan mobilnya tepat didepan mobil Jae Joong.





TBC

Tidak ada komentar: