Minggu, 08 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 11

[SERIES] Love and Revenge Part 11
Title                 : Love and Revenge Part 11
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun




Preview

Myungsoo melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia tiada hentinya melihat GPS yang ada di ponsel milik Suzy untuk mengetahui keberadaan Haeryung. Tiba-tiba tanda dalam GPS tidak bergerak. Myungsoo menepikan mobilnya didepan sebuah minimarket lalu berlarian mencari keberadaan Haeryung didalam mobil yang ada disana satu persatu. Namun, dia tidak menemukan Haeryung. Akhirnya, dia menelepon ponsel Haeryung dengan menggunakan ponsel milik Suzy. Jae Joong yang mengetahuinya, bergegas mengambil ponsel milik Haeryung lalu mematikan ponsel itu. Myungsoo mematikan panggilan teleponnya dengan kesal. Saat dia akan berjalan menuju mobilnya, tiba-tiba dia melihat mobil yang melintas didepannya. Dia membelalakan ketika melihat Haeryung ada didalam mobil itu. Dia berlari mengejar mobil itu. Namun, dia tidak sanggup lagi hingga dia menghafal nomor plat mobil itu. Dia berlari menuju mobilnya lalu melajukan mobilnya. Dia mengejar mobil milik Jae Joong dengan kecepatan penuh. Dia melihat mobil Jae Joong berbelok lalu dia pun  berbelok. Dia melihat bahwa jalan itu sedang sepi. Dia mempergunakan kesempatan itu untuk menyalip lalu menghentikan mobilnya tepat didepan mobil Jae Joong.

Next

Haeryung terbangun dari tidurnya. Dia tersenyum ketika melihat Myungsoo sedang berjalan kearah mobil yang dinaikinya. Sedangkan Myungsoo membuka pintu mobil lalu mengeluarkan Jae Joong. Dia memukul Jae Joong beberapa kali. Haeryung yang tak mengerti apapun bergegas keluar dari mobilnya lalu menghentikan mereka. Jae Joong mempergunakan kesempatan itu untuk melarikan diri. Saat Myungsoo akan mengejar Jae Joong, Haeryung menahannya dengan memeluknya dari belakang.
“ Mengapa kau memukul kakakmu sendiri? Dia mengatakan padaku bahwa kau menyuruhnya untuk menjemputku.” Tanya Haeryung sedangkan Myungsoo melepaskan pelukan Haeryung dari tubuhnya.
“ APAKAH KAU BODOH? MENGAPA KAU MEMPERCAYAINYA? MENGAPA KAU MENERIMA AJAKAN DARI ORANG YANG TIDAK KAU KENAL?” Teriak Myungsoo.
“ Apakah kau marah padaku? Dia adalah kakakmu. Dia menjemputku karena kau yang menyuruhnya. Mengapa kau mengataiku bodoh? Apakah karena aku kehilangan ingatanku maka kau bisa menyebutku bodoh seperti itu? Mungkin kau benar bahwa aku ini memang bodoh? Kau tidak menyukai Haeryung yang bodoh ini. Bahkan kau berteriak didepanku seperti ini. Kau memang tidak mengingatku. Aku salah karena telah mengemis cinta padamu bahkan memintamu untuk mengajariku. Geure, aku tidak akan menemuimu mulai detik ini! Akanku pastikan bahwa aku tidak akan menunjukan diriku ini didepanmu lagi. Aku berjanji.” Kata Haeryung penuh penekanan disela tangisannya.
“ Kajja, kita pergi!” Ajak Myungsoo sambil menarik tangan Haeryung
“ Mengapa kau menarikku seperti ini? Lepaskan tanganku! Aku tidak ingin pergi bersamamu.” Kata Haeryung sambil melepaskan tangannya lalu berlari meninggalkan Myungsoo.

Haeryung menaiki taksi untuk pulang ke rumahnya. Dia menangis didalam taksi itu. sedangkan Myungsoo merasa kesal pada dirinya sendiri. Dia hanya bisa menatap kepergian Haeryung yang semakin jauh dari pandangannya. Dia berjalan menuju mobilnya lalu masuk ke mobilnya. Dia memukul stir mobil dengan keras lalu memegang keningnya.
“ Aku telah merelakan semuanya untuk melepasmu. Kini kau muncul kembali. Apa yang harus ku lakukan terhadapmu, Haeryung-a?” Gumam Myungsoo didalam mobil.

Myungsoo pulang ke rumahnya. Saat dia akan membuka pintu pagar rumahnya, tiba-tiba Jae Joong datang. Detik itu juga, Myungsoo memukuli Jae Joong beberapa kali lagi. Setelah puas, dia melemparkan tubuh Jae Joong ke dinding.
“ Jangan menyentuh Haeryung lagi! Bila kau menyentuhnya sekali lagi, maka akan ku pastikan kau mati ditanganku ini!” Ancam Myungsoo.
“ Aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan menyentuhnya. Geunde, selamatkan aku! Aku telah gagal membunuh Haeryung. Aku takut bila Ji Won mengetahuinya, maka dia akan menyuruh orang untuk membunuhku karena dia akan membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya. Aku mohon padamu! Selamatkan aku!” Pinta Jae Joong sambil berlutut pada Myungsoo.
“ Dimana Haeryung sekarang? Bukankah kau mengetahui alamat rumahnya? Beritahu aku!” Kata Myungsoo.

Jae Joong memberitahu alamat rumah Haeryung pada Myungsoo. Setelah mendapatkan alamatnya, Myungsoo bergegas menuju mobilnya lalu melajukan mobilnya menuju rumah Haeryung. Saat dipertigaan, dia melihat Suzy sedang berjalan. Dia menghentikan mobilnya lalu menyuruh Suzy untuk masuk ke mobilnya. Dia memberikan ponsel milik Suzy pada Suzy. Myungsoo menghentikan mobilnya ketika melihat beberapa orang bersetelan jas berwarna hitam sedang berdiri didepan rumah Haeryung.
“ Siapakah mereka?” Tanya Myungsoo.
“ Saya sangat yakin bahwa mereka adalah anak buah Kim Ji Won. Bagaimana bisa mereka menemukan persembunyian kami setelah satu tahun ini? Saya akan menemui mereka untuk mengulur waktu. Ini adalah kunci rumahnya. Bawa direktur pergi bersama anda, jebal!” Pinta Suzy sambil memberikan kunci mobilnya lalu keluar dari mobil Myungsoo.

Myungsoo masuk ke rumah Haeryung melalui pintu belakang. Dia mencari keberadaan Haeryung hingga dia berhasil menemukannya. Haeryung yang melihat Myungsoo didepannya sedikit terkejut. Dia berjalan mundur saat Myungsoo menghampirinya. Myungsoo menarik tangan Haeryung agar mengikutinya. Namun, Haeryung meronta bahkan melepaskan tangan Myungsoo.
“ Untuk apa kau datang kesini? Bukankah aku sudah mengatakan padamu bahwa aku tidak akan menemuimu lagi? Geunde, mengapa kau datang kemari dan menampakan dirimu dihadapanku?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Kita tidak memiliki waktu lagi. Kajja!” Ajak Myungsoo sambil menarik tangan Haeryung.
“ Lepaskan tanganku! Aku tidak ingin pergi bersamamu.” Tolak Haeryung sambil melepaskan tangannya lalu berlari ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya sedangkan Myungsoo berusaha untuk mengejarnya.
“ Buka pintunya, Haeryung! Kita tidak memiliki waktu lagi. Kita harus pergi dari sini sekarang juga.” Teriak Myungsoo sambil mengetuk pintu kamar Haeryung.
“ Pergi dari sini! Aku tidak ingin bertemu denganmu.” Teriak Haeryung dibalik pintu kamarnya sambil menyandarkan dirinya di pintu itu.
“ Mengapa kau keras kepala sekali? Kita tidak memiliki waktu lagi. Aku tidak ingin bertengkar denganmu sekarang.” Teriak Myungsoo sambil mengetuk pintu kamar Haeryung lagi.
“ Pergi dari sini!” Teriak Haeryung sedangkan Myungsoo terlihat lelah lalu menyadarkan dirinya pada pintu kamar Haeryung.
“ Pertama kali kita bertemu adalah di jalan. Aku menolongmu ketika kau jatuh pingsan dalam pelukanku lalu aku membawamu ke rumah sakit. Pertemuan kedua kita adalah saat kau mengalami kecelakaan ketika mengendarai motor. Kau terluka sangat parah namun kau berjalan dengan tertatih-tatih untuk mengambil syal kesayanganmu. Aku membantumu untuk mengambil syal itu hingga aku terjatuh ke jurang itu. Pertemuan ketiga kita adalah saat aku akan menjemput Sulli. Kau tiba-tiba datang lalu masuk ke mobilku. Aku menyuruhmu untuk keluar dari mobilku. Namun, kau memaksakan kehendakmu itu. Kau adalah yeoja aneh yang pernah ku temui bahkan kau menganggap semua orang sebagai musuh. Kau datang disaat merindukanku, namun kau melampiaskannya dengan amarahmu. Kau adalah yeoja yang tidak mengetahui cara untuk berterimakasih bahkan meminta maaf. Geunde, entah mengapa aku tertarik pada yeoja aneh sepertimu itu.” Kata Myungsoo sedangkan Haeryung membuka pintu kamarnya.
“ Siapakah dia? Apakah dia adalah aku? Apakah sifatku seperti itu? Benarkah aku memiliki sifat itu? Itu tidak mungkin diriku.” Tanya Haeryung tak percaya.
“ Itu adalah dirimu. Kita tidak memiliki banyak waktu lagi. Aku akan menjawab semua pertanyaanmu itu di rumahku. Kajja, kita pergi dari sini sekarang!” Ajak Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung sedangkan Haeryung tersenyum.

Sementara itu, Suzy berusaha untuk mengulur waktu pada orang-orang yang berada didepan rumahnya itu. Beberapa menit kemudian, Taemin datang. Suzy tersenyum lega ketika melihat kedatangan Taemin yang tepat pada waktunya. Taemin mengancam orang-orang yang ada didepannya dengan pasal tindakan kriminalitas yaitu memasuki rumah orang lain tanpa ijin untuk mengusir mereka. Akhirnya orang-orang itu pergi. Taemin menanyakan keberadaan Haeryung pada Suzy. Mereka masuk ke rumah bahkan kamar Haeryung. Namun, mereka tidak menemukan Haeryung.
“ Dimana Haeryung, Suzy-a?” Tanya Taemin.
“ Sepertinya Kim Myungsoo-ssi telah berhasil membawa direktur pergi dari sini selama aku mengulur waktu orang-orang itu.” Kata Suzy sambil tersenyum sedangkan Taemin mengernyitkan keningnya.

Myungsoo menelepon Sungyeol agar segera pulang. Dia menyuruh Sungyeol untuk membantunya mengemasi barang karena dia ingin pindah rumah. Sungyeol berjalan menuju rumah Myungsoo sambil bergumam sendiri. Saat dia membuka pintu pagar, dia melihat Haeryung duduk diteras rumah. Dia menghampiri Haeryung lalu duduk disebelahnya.
“ Apakah kau adalah Na Hae Ryeong? Apakah kau tahu? Aku, Myungsoo, dan Sulli sangat mengkhawatirkanmu selama ini. Geunde, aku tidak mengetahui bahwa Myungsoo benar-benar mengkhawatirkanmu atau tidak karena dia tidak pernah menunjukkannya didepanku. Geunde, aku sangat bersyukur karena kau selamat dalam kecelakaan itu.” Kata Sungyeol sambil memegang tangan Haeryung.
“ Nuguseyo? Apakah kau mengenalku?” Tanya Haeryung sedangkan Sungyeol mengernyitkan keningnya lalu bergegas masuk ke rumah untuk menemui Myungsoo.
“ Apakah kau telah memberitahu Sulli bahwa kita akan pindah malam ini?” Tanya Myungsoo ketika mengetahui Sungyeol telah datang sambil mengemasi barangnya.
“ Mengapa dia tidak mengenaliku? Apakah dia kehilangan ingatannya?” Tanya Sungyeol sambil duduk dibelakang Myungsoo.
“ Nde.” Balas Myungsoo tanpa melihat kearah Sungyeol sambil mengemasi barangnya.
“ Apakah akibat dari kecelakaan itu?” Tanya Sungyeol.
“ Nde.” Balas Myungsoo tanpa melihat kearah Sungyeol sambil mengemasi barangnya.
“ Mengapa kau ingin pindah rumah? Padahal kau selalu menolaknya ketika aku dan Sulli mengajakmu untuk pindah rumah?” Tanya Sungyeol tak mengerti.
“ Haeryung sudah kembali.” Balas Myungsoo tanpa melihat kearah Sungyeol sambil mengemasi barangnya.
“ Apakah selama ini kau menunggu Haeryung datang kemari? Pantas saja, kau selalu menolak ajakanku dan Sulli untuk pindah rumah. Apakah kau menyukai Haeryung? Nde, aku rasa kau benar-benar menyukai Haeryung. Buktinya kau menunggu Haeryung selama ini.” Tanya Sungyeol sedangkan Myungsoo menghentikan kegiatannya dan terlihat sedang berpikir sambil menatap lurus kearah dinding.
“ Disini sudah tidak aman lagi. Ji Won dan Jae Joong sudah mengetahui rumah ini. Aku tidak ingin mereka mengganggu kehidupanku lagi.” Elak Myungsoo.

Sungyeol membantu Myungsoo untuk mengemasi barang mereka. Tiba-tiba ponsel Myungsoo berdering. Myungsoo mengernyitkan keningnya ketika melihat nomor yang tidak diketahuinya pada layar ponselnya. Akhirnya dia menjawab panggilan telepon itu. Dia menyuruh Sungyeol untuk mengemasi barangnya dan menjaga Haeryung selama dia pergi. Dia bergegas keluar dari rumahnya untuk pergi ke suatu tempat. Dia masuk ke sebuah café lalu duduk di kursi yang kosong. Dia melihat seorang namja berjalan kearahnya lalu duduk didepannya.
“ Annyeonghaseyo, Kim Myungsoo-ssi. Joneun Lee Taemin imnida. Sebelumnya kita pernah berbicara di telepon melalui ponsel Haeryung.” Sapa Taemin.
“ Jeongmal? Aku tidak mengingatnya. Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” Tanya Myungsoo.
“ Apakah Haeryung bersamamu?” Tanya Taemin.
“ Nde, dia bersamaku.” Balas Myungsoo.
“ Mengapa kau membawa Haeryung bersamamu? Apakah kau memiliki niat untuk membantu dan melindungi Haeryung?” Tanya Taemin.
“ Aku ingin dia tinggal bersamaku. Aku akan membantunya hingga dia mendapatkan hak miliknya kembali.” Balas Myungsoo.
“ Aku mengucapkan terimakasih atas niat baikmu ini. Setelah kau berhasil membantu Haeryung mencapai tujuannya, aku ingin kau menghilang dengan cara baik-baik. Jika Haeryung bisa mengingat kembali, maka dia akan ingat siapa kau sebenarnya. Tidak akan ada lagi tempat untukmu dihatinya. Jika ingatan Haeryung tidak kembali, maka aku ingin membuat kesepakatan denganmu. Aku akan memberi imbalan apapun yang kau inginkan.” Jelas Taemin.
“ Lagi-lagi mengenai uang.” Kata Myungsoo sambil tersenyum miris.
“ Lagipula sejak awal kau tidak mencintainya, bukan?” Tanya Taemin.
“ Bagaimana kalau aku melakukan semua ini atas dasar cinta? Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Myungsoo.
“ Aku akan mencegahnya karena aku mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya. Jika aku menunjukan dokumen kejahatan yang berkaitan denganmu pada Haeryung, maka sudah pasti permainanmu akan berakhir.” Jelas Taemin.
“ Apa aku melakukan itu?” Tanya Myungsoo dengan sedih.
“ Apakah kau akan menerima kesepakatan ini? Apa yang kau inginkan?” Tanya Taemin.
“ Aku minta setengah bagian dari Grup Hae San. Jika tidak, maka aku tidak akan menerima kesepakatan ini.” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya lalu beranjak dari kursinya.
“ Aku akan menyetujui persyaratan yang kau ajukan ini. Aku akan memberikan setengah bagian dari Grup Hae San. Geunde jika saatnya sudah tiba, aku akan memberitahu Haeryung kalau Myungsoo setuju membantunya dengan imbalan setengah dari Grup Hae San. Meskipun Haeryung akan marah, namun aku tidak punya pilihan. Tidak ada yang bisa mereka lakukan.” Jelas Taemin tanpa melihat Myungsoo yang telah berjalan melewatinya.
“ Sepakat.” Kata Myungsoo sambil tersenyum lalu meninggalkan Taemin yang tercengang dengan tindakannya.

Taemin kembali ke kantornya. Dia masuk ke ruangannya. Didalam ruangannya, dia sedang memikirkan pembicaraan antara dirinya dengan Myungsoo. Suzy yang melihat Taemin ada di ruangannya pun menghampirinya sambil memberikan secangkir kopi pada Taemin.
“ Gomawo.” Kata Taemin sambil mengambil kopi itu.
“ Apa yang sedang kau pikirkan? Apakah kau memikirkan Kim Myungsoo dan direktur? Apakah kau mengetahui bahwa cinta memberikan kita kekuatan? Hal itu agak menakutkan seperti halnya Kim Myungsoo. Kim Myungsoo bisa melakukan dalam jangka waktu 2 bulan pada apa yang telah mereka lakukan selama 1 tahun ini. Dia mampu menopang, menyelamatkan, dan membuat direktur tersenyum. Dia membuat direktur mengalami banyak kemajuan. Jika bukan karena Kim Myungsoo, maka kita tidak akan bisa sampai tahap ini. Sesuatu yang dinamakan cinta adalah membuat hal yang mustahil menjadi nyata.” Jelas Suzy sedangkan Taemin teringat kesepakatan yang dibuatnya dengan Myungsoo.

At 7.00 a.m.

Haeryung sedang menghafalkan beberapa kalimat yang diucapkan oleh Myungsoo melalui telepon. Dia melihat satu persatu foto orang penting yang ada di perusahaan Hae San. Dia meniru setiap kata yang diucapkan oleh Myungsoo melalui telepon. Sedangkan Suzy merias wajah Haeryung. Sementara itu, Myungsoo mengatakan sebuah kalimat perkalimat pada Haeryung melalui teleponnya sambil memakai kemeja dan jas miliknya. Setelah selesai, dia menutup panggilan teleponnya lalu menunggu Haeryung didepan pintu. Beberapa menit kemudian, Haeryung berjalan menuju depan pintu. Dia tersenyum pada Myungsoo. Myungsoo pun membalas senyuman Haeryung. Haeryung memakai sepatunya lalu mereka pergi menuju perusahan Hae San.

Ji Won bersama Soo Hyun sedang berjalan untuk masuk ke aula. Hari ini adalah hari peresmiannya menjadi presdir di perusahaan Hae San. Dia berjalan menuju atas panggung. Dia menyampaikan pidatonya. Sementara itu, Haeryung bersama Suzy berjalan masuk ke ruang aula itu. Dia membelalakan matanya dan menghentikan pidatonya ketika melihat Haeryung sedang berjalan kearahnya. Detik itu juga, Soo Hyun mengikuti arah tatapan mata Ji Won. Soo Hyun membelalakan matanya ketika melihat Haeryung sedang berjalan melewatinya. Saat Haeryung berada tepat didepan panggung, Ji Won turun dari panggung lalu berjalan menghampiri Haeryung.
“ Apakah aku datang terlambat? Bagaimana kabarmu, onnie?” Tanya Haeryung sambil melihat Ji Won.
“ Aniyo. Kau tidak terlambat. Kabarku baik-baik saja. Kemana kau pergi selama ini, Haeryung? Apakah kau mengetahui betapa aku mengkhawatirkan kondisimu yang menghilang dari rumah sakit begitu saja setelah kecelakaan itu?” Kata Ji Won sambil memeluk Haeryung.
“ Jeongmal mianhae.” Kata Haeryung sambil menitikkan air matanya.

Setelah Ji Won melepaskan pelukannya, Haeryung berjalan menuju panggung. Dia duduk di kursi yang kosong. Dia terlihat sangat terkejut bahkan tangannya gemetaran. Haeryung memberikan rasa hormatnya terlebih dahulu dengan menundukkan sebagian kepalanya. Setelah itu, dia mulai berpidato.
“ Annyeonghaseyo. Bagaimana kabar kalian? Saya ingin meminta maaf kepada kalian karena saya menghilang begitu saja selama satu tahun ini. Seperti yang kalian ketahui bahwa saya mengalami kecelakaan. Setelah mengetahui bahwa kondisi saya sangat parah. Saya memutuskan untuk pergi dari rumah sakit Seoul karena disana banyak sekali wartawan. Saya ingin dirawat di rumah sakit dengan tenang sehingga saya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit di daerah terpencil. Geunde, kondisi saya sudah membaik saat ini hingga saya memutuskan untuk kembali ke Seoul. Saat ini, saya telah siap untuk memimpin perusahaan grup Hae San kembali. Namun, kondisi saya belum sepenuhnya pulih. Dalam memimpin perusahaan Hae San ini, saya tidak sendirian. Ada seseorang yang akan membantu saya. Orang itu bernama Kim Myungsoo-ssi. Kim Myungsoo-ssi adalah tunangan saya. Beliau yang akan membantu saya untuk memimpin perusahaan grup Hae San. Sekian dan terimakasih.” Jelas Haeryung sambil tersenyum sedangkan Ji Won membelalakan matanya tak percaya.

Semua orang yang ada di aula mencari-cari keberadaan Myungsoo termasuk Soo Hyun dan Ji Won. Akhirnya Myungsoo beranjak dari kursinya lalu berdiri sambil memberikan rasa hormatnya kepada semua orang yang ada disana. Myungsoo pun mendapatkan tepuk tangan yang meriah. Setelah acara itu berakhir, Ji Won kembali ke ruangannya bersama Soo Hyun.
“ Benarkah namja itu adalah Kim Myungsoo? Aku tidak salah lihat? Apakah aku sedang bermimpi sekarang?” Tanya Ji Won tak percaya.
“ Haeryung telah kembali bersama Myungsoo. Haeryung belum sembuh benar dan dia mendelegasikan semua tugasnya pada tunangannya, Kim Myungsoo. Untuk sementara, Kim Myungsoo akan mewakili direktur Na Hae Ryeong.” Jelas Soo Hyun dengan dinginnya.
“ Dari semua orang, kenapa harus si brengek itu, Kim Myungsoo? Dia mengetahui siapa namja itu sebenarnya dan motifnya saat mendekatinya. Kini mereka mengatakan bahwa mereka telah bertunangan. Haeryung benar-benar sudah gila.” Kata Ji Won sambil tersenyum miris tak percaya.
“ Apa yang membuatmu kesal? Kenyataan bahwa Na Hae Ryeong yang kita pikir sudah mati, namun ternyata masih hidup dan kembali? Atau kenyataaun bahwa Kim Myungsoo yang kau cari-cari selama ini telah kembali sebagai tunangannya?” Selidik Soo Hyun yang membuat Ji Won gelagapan.

Di sisi lain, Haeryung bersama Myungsoo pergi ke ruangan kerja Haeryung. Dia berjalan sambil menelusuri ruangannya. Dia memegang satu persatu barang yang ada di ruangannya dengan harapan dapat mengingat semuanya termasuk papan nama yang terpasang diatas meja. Karena merasa frustasi tidak bisa mengingatnya, Dia hampir pingsan. Namun, Myungsoo dengan sigap menahannya.
“ Apa kau sangat lelah? Istirahatlah! Aktingmu benar-benar bagus hari ini.” Kata Myungsoo.
“ Aku takut.” Kata Haeryung lalu Myungsoo memeluknya.
“ Nan gwenchana.” Kata Myungsoo untuk menenangkan Haeryung.
“ Apakah benar yeoja yang memelukku tadi adalah kakak tiriku?” Tanya Haeryung.
“ Nde.” Jawab Myungsoo.
“ Apakah aku harus melawannya?” Tanya Haeryung.
“ Nde.” Jawab Myungsoo.
“ Mengapa aku harus melawannya?” Tanya Haeryung lagi.
“ Karena Ji Won yang memulai perang ini.” Jawab Myungsoo.
“ Kenapa dia ingin berperang?” Tanya Haeryung lalu Myungsoo melepaskan pelukannya.
“ Karena dia telah merebut hak yang bukan miliknya.” Jawab Myungsoo.
“ Aku belum sembuh benar. Bagaimana kalau mereka mengetahui keadaanku ini?” Tanya Haeryung dengan khawatir.
“ Kita tidak bisa menundanya lebih lama. Bahaya yang mengancammu akan berkurang jika kau sudah muncul dihadapan mereka.” Jawab Myungsoo.





TBC


Tidak ada komentar: