[SERIES]
Love and Revenge Part 11
Title : Love and Revenge Part 11
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee
Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun
Preview
Myungsoo
melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia tiada hentinya melihat GPS yang
ada di ponsel milik Suzy untuk mengetahui keberadaan Haeryung. Tiba-tiba tanda
dalam GPS tidak bergerak. Myungsoo menepikan mobilnya didepan sebuah minimarket
lalu berlarian mencari keberadaan Haeryung didalam mobil yang ada disana satu
persatu. Namun, dia tidak menemukan Haeryung. Akhirnya, dia menelepon ponsel
Haeryung dengan menggunakan ponsel milik Suzy. Jae Joong yang mengetahuinya,
bergegas mengambil ponsel milik Haeryung lalu mematikan ponsel itu. Myungsoo
mematikan panggilan teleponnya dengan kesal. Saat dia akan berjalan menuju
mobilnya, tiba-tiba dia melihat mobil yang melintas didepannya. Dia
membelalakan ketika melihat Haeryung ada didalam mobil itu. Dia berlari
mengejar mobil itu. Namun, dia tidak sanggup lagi hingga dia menghafal nomor
plat mobil itu. Dia berlari menuju mobilnya lalu melajukan mobilnya. Dia
mengejar mobil milik Jae Joong dengan kecepatan penuh. Dia melihat mobil Jae
Joong berbelok lalu dia pun berbelok.
Dia melihat bahwa jalan itu sedang sepi. Dia mempergunakan kesempatan itu untuk
menyalip lalu menghentikan mobilnya tepat didepan mobil Jae Joong.
Next
Haeryung
terbangun dari tidurnya. Dia tersenyum ketika melihat Myungsoo sedang berjalan
kearah mobil yang dinaikinya. Sedangkan Myungsoo membuka pintu mobil lalu mengeluarkan
Jae Joong. Dia memukul Jae Joong beberapa kali. Haeryung yang tak mengerti
apapun bergegas keluar dari mobilnya lalu menghentikan mereka. Jae Joong
mempergunakan kesempatan itu untuk melarikan diri. Saat Myungsoo akan mengejar
Jae Joong, Haeryung menahannya dengan memeluknya dari belakang.
“
Mengapa kau memukul kakakmu sendiri? Dia mengatakan padaku bahwa kau
menyuruhnya untuk menjemputku.” Tanya Haeryung sedangkan Myungsoo melepaskan
pelukan Haeryung dari tubuhnya.
“
APAKAH KAU BODOH? MENGAPA KAU MEMPERCAYAINYA? MENGAPA KAU MENERIMA AJAKAN DARI
ORANG YANG TIDAK KAU KENAL?” Teriak Myungsoo.
“ Apakah kau marah padaku? Dia adalah kakakmu. Dia
menjemputku karena kau yang menyuruhnya. Mengapa kau mengataiku bodoh? Apakah karena aku kehilangan ingatanku maka
kau bisa menyebutku bodoh seperti itu? Mungkin kau benar bahwa aku ini memang bodoh? Kau tidak
menyukai Haeryung yang bodoh ini. Bahkan kau
berteriak didepanku seperti ini. Kau memang tidak mengingatku. Aku salah karena
telah mengemis cinta padamu bahkan memintamu untuk mengajariku. Geure, aku
tidak akan menemuimu mulai detik ini! Akanku pastikan bahwa aku tidak akan
menunjukan diriku ini didepanmu lagi. Aku berjanji.” Kata Haeryung penuh
penekanan disela tangisannya.
“
Kajja, kita pergi!” Ajak Myungsoo sambil menarik tangan Haeryung
“
Mengapa kau menarikku seperti ini? Lepaskan tanganku! Aku tidak ingin pergi
bersamamu.” Kata Haeryung sambil melepaskan tangannya lalu berlari meninggalkan
Myungsoo.
Haeryung
menaiki taksi untuk pulang ke rumahnya. Dia menangis didalam taksi itu. sedangkan Myungsoo merasa kesal pada dirinya sendiri.
Dia hanya bisa menatap kepergian Haeryung yang semakin jauh dari pandangannya. Dia
berjalan menuju mobilnya lalu masuk ke mobilnya. Dia memukul stir mobil dengan
keras lalu memegang keningnya.
“
Aku telah merelakan semuanya untuk melepasmu. Kini kau muncul kembali. Apa yang
harus ku lakukan terhadapmu, Haeryung-a?” Gumam Myungsoo didalam mobil.
Myungsoo
pulang ke rumahnya. Saat dia akan membuka pintu pagar rumahnya, tiba-tiba Jae
Joong datang. Detik itu juga, Myungsoo memukuli Jae Joong beberapa kali lagi.
Setelah puas, dia melemparkan tubuh Jae Joong ke dinding.
“
Jangan menyentuh Haeryung lagi! Bila kau menyentuhnya sekali lagi, maka akan ku
pastikan kau mati ditanganku ini!” Ancam Myungsoo.
“
Aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan menyentuhnya. Geunde, selamatkan aku!
Aku telah gagal membunuh Haeryung. Aku takut bila Ji Won mengetahuinya, maka
dia akan menyuruh orang untuk membunuhku karena dia akan membunuh siapa saja
yang menghalangi jalannya. Aku mohon padamu! Selamatkan aku!” Pinta Jae Joong
sambil berlutut pada Myungsoo.
“
Dimana Haeryung sekarang? Bukankah kau mengetahui alamat rumahnya? Beritahu
aku!” Kata Myungsoo.
Jae
Joong memberitahu alamat rumah Haeryung pada Myungsoo. Setelah mendapatkan
alamatnya, Myungsoo bergegas menuju mobilnya lalu melajukan mobilnya menuju
rumah Haeryung. Saat dipertigaan, dia melihat Suzy sedang berjalan. Dia
menghentikan mobilnya lalu menyuruh Suzy untuk masuk ke mobilnya. Dia
memberikan ponsel milik Suzy pada Suzy. Myungsoo menghentikan mobilnya ketika
melihat beberapa orang bersetelan jas berwarna hitam sedang berdiri didepan
rumah Haeryung.
“
Siapakah mereka?” Tanya Myungsoo.
“
Saya sangat yakin bahwa mereka adalah anak buah Kim Ji Won. Bagaimana bisa
mereka menemukan persembunyian kami setelah satu tahun ini? Saya akan menemui
mereka untuk mengulur waktu. Ini adalah kunci rumahnya. Bawa direktur pergi
bersama anda, jebal!” Pinta Suzy sambil memberikan kunci mobilnya lalu keluar
dari mobil Myungsoo.
Myungsoo
masuk ke rumah Haeryung melalui pintu belakang. Dia mencari keberadaan Haeryung
hingga dia berhasil menemukannya. Haeryung yang melihat Myungsoo didepannya
sedikit terkejut. Dia berjalan mundur saat Myungsoo menghampirinya. Myungsoo
menarik tangan Haeryung agar mengikutinya. Namun, Haeryung meronta bahkan
melepaskan tangan Myungsoo.
“
Untuk apa kau datang kesini? Bukankah aku sudah mengatakan padamu bahwa aku
tidak akan menemuimu lagi? Geunde, mengapa kau datang kemari dan menampakan
dirimu dihadapanku?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“
Kita tidak memiliki waktu lagi. Kajja!” Ajak Myungsoo sambil menarik tangan Haeryung.
“
Lepaskan tanganku! Aku tidak ingin pergi bersamamu.” Tolak Haeryung sambil
melepaskan tangannya lalu berlari ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya
sedangkan Myungsoo berusaha untuk mengejarnya.
“
Buka pintunya, Haeryung! Kita tidak memiliki waktu lagi. Kita harus pergi dari
sini sekarang juga.” Teriak Myungsoo sambil mengetuk pintu kamar Haeryung.
“
Pergi dari sini! Aku tidak ingin bertemu denganmu.” Teriak Haeryung dibalik
pintu kamarnya sambil menyandarkan dirinya di pintu itu.
“
Mengapa kau keras kepala sekali? Kita tidak memiliki waktu lagi. Aku tidak
ingin bertengkar denganmu sekarang.” Teriak Myungsoo sambil mengetuk pintu
kamar Haeryung lagi.
“
Pergi dari sini!” Teriak Haeryung sedangkan Myungsoo terlihat lelah lalu
menyadarkan dirinya pada pintu kamar Haeryung.
“
Pertama kali kita bertemu adalah di jalan. Aku menolongmu ketika kau jatuh
pingsan dalam pelukanku lalu aku membawamu ke rumah sakit. Pertemuan kedua kita
adalah saat kau mengalami kecelakaan ketika mengendarai motor. Kau terluka
sangat parah namun kau berjalan dengan tertatih-tatih untuk mengambil syal
kesayanganmu. Aku membantumu untuk mengambil syal itu hingga aku terjatuh ke
jurang itu. Pertemuan ketiga kita adalah saat aku akan menjemput Sulli. Kau
tiba-tiba datang lalu masuk ke mobilku. Aku menyuruhmu untuk keluar dari
mobilku. Namun, kau memaksakan kehendakmu itu. Kau adalah yeoja aneh yang
pernah ku temui bahkan kau menganggap semua orang sebagai musuh. Kau datang
disaat merindukanku, namun kau melampiaskannya dengan amarahmu. Kau adalah
yeoja yang tidak mengetahui cara untuk berterimakasih bahkan meminta maaf.
Geunde, entah mengapa aku tertarik pada yeoja aneh sepertimu itu.” Kata
Myungsoo sedangkan Haeryung membuka pintu kamarnya.
“
Siapakah dia? Apakah dia adalah aku? Apakah sifatku seperti itu? Benarkah aku
memiliki sifat itu? Itu tidak mungkin diriku.” Tanya Haeryung tak percaya.
“
Itu adalah dirimu. Kita tidak memiliki banyak waktu lagi. Aku akan menjawab
semua pertanyaanmu itu di rumahku. Kajja, kita pergi dari sini sekarang!” Ajak
Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung sedangkan Haeryung tersenyum.
Sementara
itu, Suzy berusaha untuk mengulur waktu pada orang-orang yang berada didepan
rumahnya itu. Beberapa menit kemudian, Taemin datang. Suzy tersenyum lega
ketika melihat kedatangan Taemin yang tepat pada waktunya. Taemin mengancam
orang-orang yang ada didepannya dengan pasal tindakan kriminalitas yaitu
memasuki rumah orang lain tanpa ijin untuk mengusir mereka. Akhirnya
orang-orang itu pergi. Taemin menanyakan keberadaan Haeryung pada Suzy. Mereka
masuk ke rumah bahkan kamar Haeryung. Namun, mereka tidak menemukan Haeryung.
“
Dimana Haeryung, Suzy-a?” Tanya Taemin.
“
Sepertinya Kim Myungsoo-ssi telah berhasil membawa direktur pergi dari sini
selama aku mengulur waktu orang-orang itu.” Kata Suzy sambil tersenyum
sedangkan Taemin mengernyitkan keningnya.
Myungsoo
menelepon Sungyeol agar segera pulang. Dia menyuruh Sungyeol untuk membantunya
mengemasi barang karena dia ingin pindah rumah. Sungyeol berjalan menuju rumah
Myungsoo sambil bergumam sendiri. Saat dia membuka pintu pagar, dia melihat Haeryung
duduk diteras rumah. Dia menghampiri Haeryung lalu duduk disebelahnya.
“
Apakah kau adalah Na Hae Ryeong? Apakah kau tahu? Aku, Myungsoo, dan Sulli
sangat mengkhawatirkanmu selama ini. Geunde, aku tidak mengetahui bahwa
Myungsoo benar-benar mengkhawatirkanmu atau tidak karena dia tidak pernah
menunjukkannya didepanku. Geunde, aku sangat bersyukur karena kau selamat dalam
kecelakaan itu.” Kata Sungyeol sambil memegang tangan Haeryung.
“
Nuguseyo? Apakah kau mengenalku?” Tanya Haeryung sedangkan Sungyeol
mengernyitkan keningnya lalu bergegas masuk ke rumah untuk menemui Myungsoo.
“
Apakah kau telah memberitahu Sulli bahwa kita akan pindah malam ini?” Tanya
Myungsoo ketika mengetahui Sungyeol telah datang sambil mengemasi barangnya.
“
Mengapa dia tidak mengenaliku? Apakah dia kehilangan ingatannya?” Tanya
Sungyeol sambil duduk dibelakang Myungsoo.
“
Nde.” Balas Myungsoo tanpa melihat kearah Sungyeol sambil mengemasi barangnya.
“
Apakah akibat dari kecelakaan itu?” Tanya Sungyeol.
“
Nde.” Balas Myungsoo tanpa melihat kearah Sungyeol sambil mengemasi barangnya.
“
Mengapa kau ingin pindah rumah? Padahal kau selalu menolaknya ketika aku dan
Sulli mengajakmu untuk pindah rumah?” Tanya Sungyeol tak mengerti.
“
Haeryung sudah kembali.” Balas Myungsoo tanpa melihat kearah Sungyeol sambil
mengemasi barangnya.
“
Apakah selama ini kau menunggu Haeryung datang kemari? Pantas saja, kau selalu
menolak ajakanku dan Sulli untuk pindah rumah. Apakah kau menyukai Haeryung?
Nde, aku rasa kau benar-benar menyukai Haeryung. Buktinya kau menunggu Haeryung
selama ini.” Tanya Sungyeol sedangkan Myungsoo menghentikan kegiatannya dan
terlihat sedang berpikir sambil menatap lurus kearah dinding.
“
Disini sudah tidak aman lagi. Ji Won dan Jae Joong sudah mengetahui rumah ini.
Aku tidak ingin mereka mengganggu kehidupanku lagi.” Elak Myungsoo.
Sungyeol
membantu Myungsoo untuk mengemasi barang mereka. Tiba-tiba ponsel Myungsoo
berdering. Myungsoo mengernyitkan keningnya ketika melihat nomor yang tidak
diketahuinya pada layar ponselnya. Akhirnya dia menjawab panggilan telepon itu.
Dia menyuruh Sungyeol untuk mengemasi barangnya dan menjaga Haeryung selama dia
pergi. Dia bergegas keluar dari rumahnya untuk pergi ke suatu tempat. Dia masuk
ke sebuah café lalu duduk di kursi yang kosong. Dia melihat seorang namja
berjalan kearahnya lalu duduk didepannya.
“
Annyeonghaseyo, Kim Myungsoo-ssi. Joneun Lee Taemin imnida. Sebelumnya kita
pernah berbicara di telepon melalui ponsel Haeryung.” Sapa Taemin.
“
Jeongmal? Aku tidak mengingatnya. Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” Tanya
Myungsoo.
“
Apakah Haeryung bersamamu?” Tanya Taemin.
“
Nde, dia bersamaku.” Balas Myungsoo.
“
Mengapa kau membawa Haeryung bersamamu? Apakah kau memiliki niat untuk membantu
dan melindungi Haeryung?” Tanya Taemin.
“
Aku ingin dia tinggal bersamaku. Aku akan membantunya hingga dia mendapatkan
hak miliknya kembali.” Balas Myungsoo.
“
Aku mengucapkan terimakasih atas niat baikmu ini. Setelah kau berhasil membantu
Haeryung mencapai tujuannya, aku ingin kau menghilang dengan cara baik-baik.
Jika Haeryung bisa mengingat kembali, maka dia akan ingat siapa kau sebenarnya.
Tidak akan ada lagi tempat untukmu dihatinya. Jika ingatan Haeryung tidak
kembali, maka aku ingin membuat kesepakatan denganmu. Aku akan memberi imbalan
apapun yang kau inginkan.” Jelas Taemin.
“
Lagi-lagi mengenai uang.” Kata Myungsoo sambil tersenyum miris.
“
Lagipula sejak awal kau tidak mencintainya, bukan?” Tanya Taemin.
“
Bagaimana kalau aku melakukan semua ini atas dasar cinta? Apa yang akan kau
lakukan?” Tanya Myungsoo.
“
Aku akan mencegahnya karena aku mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya. Jika
aku menunjukan dokumen kejahatan yang berkaitan denganmu pada Haeryung, maka
sudah pasti permainanmu akan berakhir.” Jelas Taemin.
“
Apa aku melakukan itu?” Tanya Myungsoo dengan sedih.
“
Apakah kau akan menerima kesepakatan ini? Apa yang kau inginkan?” Tanya Taemin.
“
Aku minta setengah bagian dari Grup Hae San. Jika tidak, maka aku tidak akan
menerima kesepakatan ini.” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya lalu beranjak
dari kursinya.
“
Aku akan menyetujui persyaratan yang kau ajukan ini. Aku akan memberikan
setengah bagian dari Grup Hae San. Geunde jika saatnya sudah tiba, aku akan
memberitahu Haeryung kalau Myungsoo setuju membantunya dengan imbalan setengah
dari Grup Hae San. Meskipun Haeryung akan marah, namun aku tidak punya pilihan.
Tidak ada yang bisa mereka lakukan.” Jelas Taemin tanpa melihat Myungsoo yang
telah berjalan melewatinya.
“
Sepakat.” Kata Myungsoo sambil tersenyum lalu meninggalkan Taemin yang
tercengang dengan tindakannya.
Taemin
kembali ke kantornya. Dia masuk ke ruangannya. Didalam ruangannya, dia sedang
memikirkan pembicaraan antara dirinya dengan Myungsoo. Suzy yang melihat Taemin
ada di ruangannya pun menghampirinya sambil memberikan secangkir kopi pada
Taemin.
“
Gomawo.” Kata Taemin sambil mengambil kopi itu.
“
Apa yang sedang kau pikirkan? Apakah kau memikirkan Kim Myungsoo dan direktur?
Apakah kau mengetahui bahwa cinta memberikan kita kekuatan? Hal itu agak
menakutkan seperti halnya Kim Myungsoo. Kim Myungsoo bisa melakukan dalam
jangka waktu 2 bulan pada apa yang telah mereka lakukan selama 1 tahun ini. Dia
mampu menopang, menyelamatkan, dan membuat direktur tersenyum. Dia membuat
direktur mengalami banyak kemajuan. Jika bukan karena Kim Myungsoo, maka kita
tidak akan bisa sampai tahap ini. Sesuatu yang dinamakan cinta adalah membuat
hal yang mustahil menjadi nyata.” Jelas Suzy sedangkan Taemin teringat
kesepakatan yang dibuatnya dengan Myungsoo.
At 7.00 a.m.
Haeryung
sedang menghafalkan beberapa kalimat yang diucapkan oleh Myungsoo melalui
telepon. Dia melihat satu persatu foto orang penting yang ada di perusahaan Hae
San. Dia meniru setiap kata yang diucapkan oleh Myungsoo melalui telepon.
Sedangkan Suzy merias wajah Haeryung. Sementara itu, Myungsoo mengatakan sebuah
kalimat perkalimat pada Haeryung melalui teleponnya sambil memakai kemeja dan
jas miliknya. Setelah selesai, dia menutup panggilan teleponnya lalu menunggu Haeryung
didepan pintu. Beberapa menit kemudian, Haeryung berjalan menuju depan pintu.
Dia tersenyum pada Myungsoo. Myungsoo pun membalas senyuman Haeryung. Haeryung
memakai sepatunya lalu mereka pergi menuju perusahan Hae San.
Ji
Won bersama Soo Hyun sedang berjalan untuk masuk ke aula. Hari ini adalah hari
peresmiannya menjadi presdir di perusahaan Hae San. Dia berjalan menuju atas
panggung. Dia menyampaikan pidatonya. Sementara itu, Haeryung bersama Suzy
berjalan masuk ke ruang aula itu. Dia membelalakan matanya dan menghentikan
pidatonya ketika melihat Haeryung sedang berjalan kearahnya. Detik itu juga,
Soo Hyun mengikuti arah tatapan mata Ji Won. Soo Hyun membelalakan matanya
ketika melihat Haeryung sedang berjalan melewatinya. Saat Haeryung berada tepat
didepan panggung, Ji Won turun dari panggung lalu berjalan menghampiri Haeryung.
“
Apakah aku datang terlambat? Bagaimana kabarmu, onnie?” Tanya Haeryung sambil
melihat Ji Won.
“
Aniyo. Kau tidak terlambat. Kabarku baik-baik saja. Kemana kau pergi selama
ini, Haeryung? Apakah kau mengetahui betapa aku mengkhawatirkan kondisimu yang
menghilang dari rumah sakit begitu saja setelah kecelakaan itu?” Kata Ji Won
sambil memeluk Haeryung.
“
Jeongmal mianhae.” Kata Haeryung sambil menitikkan air matanya.
Setelah
Ji Won melepaskan pelukannya, Haeryung berjalan menuju panggung. Dia duduk di
kursi yang kosong. Dia terlihat sangat terkejut bahkan tangannya gemetaran. Haeryung
memberikan rasa hormatnya terlebih dahulu dengan menundukkan sebagian
kepalanya. Setelah itu, dia mulai berpidato.
“
Annyeonghaseyo. Bagaimana kabar kalian? Saya ingin meminta maaf kepada kalian
karena saya menghilang begitu saja selama satu tahun ini. Seperti yang kalian
ketahui bahwa saya mengalami kecelakaan. Setelah mengetahui bahwa kondisi saya
sangat parah. Saya memutuskan untuk pergi dari rumah sakit Seoul karena disana
banyak sekali wartawan. Saya ingin dirawat di rumah sakit dengan tenang
sehingga saya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit di daerah terpencil.
Geunde, kondisi saya sudah membaik saat ini hingga saya memutuskan untuk
kembali ke Seoul. Saat ini, saya telah siap untuk memimpin perusahaan grup Hae
San kembali. Namun, kondisi saya belum sepenuhnya pulih. Dalam memimpin
perusahaan Hae San ini, saya tidak sendirian. Ada seseorang yang akan membantu
saya. Orang itu bernama Kim Myungsoo-ssi. Kim Myungsoo-ssi adalah tunangan
saya. Beliau yang akan membantu saya untuk memimpin perusahaan grup Hae San.
Sekian dan terimakasih.” Jelas Haeryung sambil tersenyum sedangkan Ji Won membelalakan
matanya tak percaya.
Semua
orang yang ada di aula mencari-cari keberadaan Myungsoo termasuk Soo Hyun dan
Ji Won. Akhirnya Myungsoo beranjak dari kursinya lalu berdiri sambil memberikan
rasa hormatnya kepada semua orang yang ada disana. Myungsoo pun mendapatkan
tepuk tangan yang meriah. Setelah acara itu berakhir, Ji Won kembali ke
ruangannya bersama Soo Hyun.
“
Benarkah namja itu adalah Kim Myungsoo? Aku tidak salah lihat? Apakah aku
sedang bermimpi sekarang?” Tanya Ji Won tak percaya.
“
Haeryung telah kembali bersama Myungsoo. Haeryung belum sembuh benar dan dia
mendelegasikan semua tugasnya pada tunangannya, Kim Myungsoo. Untuk sementara,
Kim Myungsoo akan mewakili direktur Na Hae Ryeong.” Jelas Soo Hyun dengan
dinginnya.
“
Dari semua orang, kenapa harus si brengek itu, Kim Myungsoo? Dia mengetahui
siapa namja itu sebenarnya dan motifnya saat mendekatinya. Kini mereka
mengatakan bahwa mereka telah bertunangan. Haeryung benar-benar sudah gila.”
Kata Ji Won sambil tersenyum miris tak percaya.
“
Apa yang membuatmu kesal? Kenyataan bahwa Na Hae Ryeong yang kita pikir sudah
mati, namun ternyata masih hidup dan kembali? Atau kenyataaun bahwa Kim
Myungsoo yang kau cari-cari selama ini telah kembali sebagai tunangannya?”
Selidik Soo Hyun yang membuat Ji Won gelagapan.
Di
sisi lain, Haeryung bersama Myungsoo pergi ke ruangan kerja Haeryung. Dia
berjalan sambil menelusuri ruangannya. Dia memegang satu persatu barang yang
ada di ruangannya dengan harapan dapat mengingat semuanya termasuk papan nama
yang terpasang diatas meja. Karena merasa frustasi tidak bisa mengingatnya, Dia
hampir pingsan. Namun, Myungsoo dengan sigap menahannya.
“
Apa kau sangat lelah? Istirahatlah! Aktingmu benar-benar bagus hari ini.” Kata
Myungsoo.
“
Aku takut.” Kata Haeryung lalu Myungsoo memeluknya.
“
Nan gwenchana.” Kata Myungsoo untuk menenangkan Haeryung.
“
Apakah benar yeoja yang memelukku tadi adalah kakak tiriku?” Tanya Haeryung.
“
Nde.” Jawab Myungsoo.
“
Apakah aku harus melawannya?” Tanya Haeryung.
“
Nde.” Jawab Myungsoo.
“
Mengapa aku harus melawannya?” Tanya Haeryung lagi.
“
Karena Ji Won yang memulai perang ini.” Jawab Myungsoo.
“
Kenapa dia ingin berperang?” Tanya Haeryung lalu Myungsoo melepaskan
pelukannya.
“
Karena dia telah merebut hak yang bukan miliknya.” Jawab Myungsoo.
“
Aku belum sembuh benar. Bagaimana kalau mereka mengetahui keadaanku ini?” Tanya
Haeryung dengan khawatir.
“
Kita tidak bisa menundanya lebih lama. Bahaya yang mengancammu akan berkurang
jika kau sudah muncul dihadapan mereka.” Jawab Myungsoo.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar