Minggu, 08 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 12

[SERIES] Love and Revenge Part 12
Title                 : Love and Revenge Part 12
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun



Preview

“ Apakah benar yeoja yang memelukku tadi adalah kakak tiriku?” Tanya Haeryung.
“ Nde.” Jawab Myungsoo.
“ Apakah aku harus melawannya?” Tanya Haeryung.
“ Nde.” Jawab Myungsoo.
“ Mengapa aku harus melawannya?” Tanya Haeryung lagi.
“ Karena Ji Won yang memulai perang ini.” Jawab Myungsoo.
“ Kenapa dia ingin berperang?” Tanya Haeryung lalu Myungsoo melepaskan pelukannya.
“ Karena dia telah merebut hak yang bukan miliknya.” Jawab Myungsoo.
“ Aku belum sembuh benar. Bagaimana kalau mereka mengetahui keadaanku ini?” Tanya Haeryung dengan khawatir.
“ Kita tidak bisa menundanya lebih lama. Bahaya yang mengancammu akan berkurang jika kau sudah muncul dihadapan mereka.” Jawab Myungsoo.

Next

“ Apakah aku bisa menang?” Tanya Haeryung.
“ Aku yang akan bertarung. Kau diamlah dibelakangku.” Kata Myungsoo sambil tersenyum lalu Haeryung pun membalasnya dengan tersenyum.

“ Apa yang akanku lakukan setelah semua ini berakhir? Apakah aku akan meninggalkanmu dan pergi jauh? Akankah kau mempertahankanku disaat aku mencintaimu seperti sekarang ini ketika ingatanmu telah kembali?” Pikir Myungsoo sambil mempererat pelukannya.

Kini jam telah menunjukan pulang kantor. Ji Won keluar dari ruangannya lalu berjalan menuju lift. Saat pintu lift terbuka, dia sedikit terkejut ketika melihat Myungsoo dan Haeryung ada didalam lift. Dia masuk kedalam. Suasana terasa sangat hening diantara mereka hingga dia memulai pembicaraan.
“ Tadinya aku ingin meneleponmu untuk mengajak pulang bersamaku. Apakah kau ingin pulang ke rumah bersamaku?” Tanya Ji Won sambil tersenyum.
“ Tidak perlu karena Haeryung akan pulang bersamaku.” Balas Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung sedangkan Ji Won yang melihat semua itu membuatnya cemburu.
“ Setidaknya mampir ke rumah untuk makan malam karena sudah lama kita tidak bertemu. Aku sangat ingin merayakan kembalinya dirimu. Aku juga ingin mendengar apa saja yang kau lakukan dan dimana kau tinggal selama ini. Paling tidak kau bisa datang untuk makan bersama keluarga, bukan?” Kata Ji Won.
“ Apakah Myungsoo-a bisa ikut?” Tanya Haeryung.
“ Nde.” Balas Ji Won dengan terpaksa.

Sambil menunggu Myungsoo dan Haeryung tiba di rumah, Ji Won sibuk mempercantik dirinya. Tapi setelah melihat dirinya di cermin, dia menyadari bahwa itu tidak ada gunanya. Dia segera menghapus lipsticknya hingga belepotan. Sementara itu, Haeryung dan Myungsoo telah tiba didepan rumah keluarga Na. Haeryung keluar dari mobil sambil menatap rumahnya sendiri lalu Myungsoo menghampirinya.
“ Apakah ini adalah rumahku?” Tanya Haeryung sambil menatap rumahnya.
“ Nde, ini adalah rumahmu.” Balas Myungsoo sambil menatap rumah Haeryung.

Mereka masuk ke rumah. Ji Won menyambut Haeryung dengan gembira bahkan memeluknya. Namun Myungsoo hanya melihatnya dengan sinis.
“ Jeongmal mianhae, rumah sedikit berantakan. Geunde, aku telah mempersiapkan makanan untuk makan malam kita. Kajja!” Ajak Ji Won.
“ Dimana kamar nae appa?” Tanya Haeryung sedangkan Ji Won sedikit terkejut.
“ Kau bertanya, apa karena kau tidak tahu dimana letaknya?” Tanya Ji Won tak mengerti.
“ Maksudnya, apakah kau mengosongkan kamar ayahnya? Dia bertanya seperti itu karena bisa saja kau telah mengubah kamar ayahnya. Bahkan kau bisa saja mengubah kamarnya selama dia tidak ada disini. Ku rasa dia bertanya karena khawatir akan hal itu.” Jelas Myungsoo mengalihkan kecurigaan Ji Won.
“ Apa yang kau katakan? Kenapa aku melakukannya?” Tanya Ji Won.
“ Entahlah. Aku hanya merasa kau mungkin melakukannya.” Tebak Myungsoo.
“ Myungsoo-sii benar. Kamarmu telahku ubah untuk kamar penyimpanan semua pakaianku dan pakaianmu lalu kamar appa telahku ubah menjadi ruang kerjaku. Sedangkan aku tidak menyentuh ruang kerjanya. Jadi, letak ruang kerjanya sama seperti dulu. Aku akan segera mengembalikan kamarmu seperti dulu.” Jelas Ji Won sedangkan Myungsoo tersenyum miris.
“ Itu tidak masalah. Sebaiknya kalian makan duluan. Aku akan menyusul setelah melihat ruang kerja appa.” Kata Haeryung.
“ Geure. karena kau tergila-gila pada seorang namja, kau tidak sempat mendampingi appa disaat terakhirnya. Jadi, temuilah appa dan mohon pengampunan padanya. Kim Myungsoo, bisakah kau membantuku untuk menuangkan anggur?” Kata Ji Won dengan sinis lalu Haeryung pergi menuju ruang kerja ayahnya sedangkan Ji Won dan Myungsoo pergi ke ruang makan.
“ Mengapa kau kembali? Padahal kau pernah mengatakan padaku bahwa kau tidak peduli pada jalan mana yang akan ku tempuh.” Tanya Ji Won.
“ Aku sudah tidak berminat lagi pada apa yang kau kerjakan dan jalan mana yang kau ambil. Aku bahkan sudah tidak ingat apa saja yang telah ku lakukan demi wanita itu dan cinta yang pernah ku rasakan padanya serta apa yang terjadi pada wanita bernama Kim Ji Won. Yeoja yang memenuhi pikiranku setiap saat, membuatku ingin memeluknya dan tergila-gila hingga membuatku susah makan dan tidur, bukanlah Kim Ji Won. Geunde, Na Hae Ryeong. Aku kembali karena Haeryung. Aku harus melindungi tunanganku dari monster yang ingin membunuhnya. Aku akan mencicipi masakannya terlebih dahulu sebelum Haeryung memakannya.” Balas Myungsoo sambil membuka botol lalu menuangkan anggurnya dan mencicipi makanan.
“ Kau pikir aku akan membunuhnya? Kenapa aku ingin membunuhnya?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Entahlah. Aku hanya berpikir saja bahwa bisa saja kau melakukan hal-hal seperti itu. Haeryung telah membuatku gila. Aku begitu tergila-gila padanya. Demi Haeryung, apapun akan ku lakukan untuk mengembalikan posisinya. Sebaiknya kau tinggalkan semua itu karena itu semua bukan milikmu.” Kata Myungsoo sambil tersenyum.
“ Sekarang kau berani mengancamku? Kau pikir bahwa aku akan takut dengan ancaman seperti itu? Naega Kim Ji Won. Apa maksudmu bukan milikku? Semua ini adalah milikku. Bahkan piring, sendok dan sumpit yang ada di meja makan ini adalah milikku.” Tegas Ji Won lalu Myungsoo pergi dari ruang makan sambil mengeluarkan smirknya.

Sementara itu, Haeryung melihat-lihat ruang kerja ayahnya. Ketika dia melihat foto ayahnya, dia teringat perkataan Ji Won tadi bahwa dia harus memohon pengampunan pada ayahnya. Dia duduk lalu menempelkan kepalanya di meja sambil memandangi foto ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Detik itu juga, Myungsoo masuk lalu menghampirinya.
“ Apakah itu adalah Myungsoo? Seorang namja yang dikatakan oleh kakak tirinya tadi.” Tanya Haeryung.
“ Nde. Jeongmal mianhae.” Sesal Myungsoo.
“ Bukan kau yang harus minta maaf. Ini adalah salahku karena aku sangat menyukaimu.” Kata Haeryung disela tangisannya.
“ Sebaiknya kita makan di rumah saja. Hari ini sangat melelahkan. Kau bisa berhenti bersandiwara dan istirahat dulu.” Kata Myungsoo lalu Haeryung menganggukkan kepalanya.

Di meja makan, Ji Won sendirian memandangi makanan yang tersaji di meja. Sementara itu, Soo Hyun masih di kantor. Dia mendapatkan buku yang dipakai oleh Haeryung untuk menulis dari anak buahnya. Di buku itu terlihat jelas apa yang dipelajari oleh Haeryung dan koreksian apa saja yang salah. Dibelakang buku itu terdapat sebuah catatan “ Semangat! Kau pasti bisa. Aku akan menunggu hingga kau mengingatku. – L.T.-“. Dia penasaran dengan maksud kalimat itu dan teringatkan pada pidato Haeryung yang memberitahukan kondisinya. Detik itu juga, dia menyadari ada yang tidak beres dengan kesehatan Haeryung.

Taemin yang sedari tadi memarkir mobilnya didepan rumah baru yang ditinggali Haeryung beranjak pergi begitu perasaannya tenang. Detik itu juga, Haeryung keluar dari rumahnya untuk melihat langit pada malam hari. Sulli menghampirinya untuk mengajaknya makan malam. Haeryung hanya menjawab “ Ya ”, namun tidak beranjak. Sulli mengikuti arah mata Haeryung.
“ Nae appa…” Belum sempat Haeryung melanjutkan perkataannya, Sulli telah memotongnya.
“ Nado. Nae appa juga ada diatas sana, di Surga. Appa, kau melihatku? Jebal, bantu Haeryung onnie supaya dia lekas sembuh! Aku akan menyimpan permohonanku untuk berikutnya saja. Bantulah Haeryung onnie dulu, ok? Appa menjual obat-obatan sewaktu masih hidup. Aku selalu membuat permohonan saat aku sakit dan appa selalu mewujudkannya.” Kata Sulli sambil menghadap langit sedangkan Haeryung menoleh kearah Sulli sambil tersenyum.
“ Apa permohonanmu, Sulli-a?” Tanya Haeryung.
“ Aku mohon agar nae oppa selalu sehat. Geunde sekarang, priorotasku adalah Haeryung onnie. Bukan nae oppa. Kajja, kita makan!” Ajak Sulli lalu mereka masuk ke rumah.

Setelah makan, Haeryung pergi ke kamarnya. Dia belajar menulis apa yang diberitahukan oleh Myungsoo dan Ji Won.
“ Naega Na Hae Ryeong. Kasar, terlalu percaya diri, sombong, jalang, berlagak, pemilih. Appa… karena aku tergila-gila pada seorang namja, aku tidak bisa mendampingi saat appa meninggal. Aku bersalah, jeongmal mianhae.” Kata Haeryung disela tangisannya sambil menulis.

Di lain kamar, Myungsoo sibuk dengan dokumen-dokumen yang harus dipelajarinya. Tiba-tiba sakit kepalanya kembali kambuh, dia pun meminum obat untuk menghilangkannya. Namun bukannya baikan, kepalanya terasa sakit luar biasa. Dia pun memegang kepalanya sambil berbaring di ranjangnya.

At 7.00 a.m.

Taemin masuk ke ruangan Myungsoo. Dia melihat Myungsoo fokus mengecek dokumen tanpa menyadari kehadirannya.
“ Kau pantas berada disini.” Puji Taemin.
“ Ah, kapan kau masuk?” Tanya Myungsoo.
“ Apakah kau akan ikut rapat mewakili Haeryung?” Tanya Taemin.
“ Nde.” Balas Myungsoo.
“ Ini adalah sebuah dokumen yang bisa kau pakai untuk menyerang Ji Won. Kemungkinan rapat kali ini membahas akuisisi Myungwoon Medical yang diusulkan oleh Ji Won. Karena sebelum mengajukan permohonan penurunan Haeryung, dia mengajukan proyek itu untuk mengamankan posisinya di perusahaan. Geunde, ada beberapa masalah selamat proyek itu berjalan. Jadi, dalam rapat nanti kau bisa menyebutkan masalahnya satu demi satu dan menggoncang dewan direksi.” Jelas Taemin sedangkan Myungsoo membaca isi dokumen itu.

Saat sedang berjalan menuju ruang rapat, Myungsoo bertemu dengan Ji Won di luar. Mereka saling menyapa secara formal.
“ Ku dengar kau akan menghadiri rapat mewakili direktur Na.” Kata Ji Won.
“ Nde. Aku dipercaya untuk melakukan itu.” Kata Myungsoo.
“ Apakah kau menganggap manajemen perusahaan adalah permainan?” Tanya Ji Won.
“ Apakah kau berpikir begitu? Apakah kau mengelola Hae San dengan pikiran seperti itu?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Kadang sesuatu yang tidak berarti bisa berguna.” Balas Ji Won lalu mengajak Myungsoo untuk berjabat tangan, namun Myungsoo mengabaikannya lalu melangkah pergi meninggalkan Ji Won.
Soo Hyun datang ke rumah Myungsoo yang ditinggalinya bersama Haeryung. Dia melihat Haeryung keluar dari rumah bersama Suzy lalu dia menghampirinya.
“ Apakah anda akan pergi?” Tanya Soo Hyun.
“ Nde, saya hendak ke rumah sakit.” Kata Haeryung.
“ Apakah direktur masih sakit? Sakit apa itu?” Tanya Soo Hyun.
“ Sakitnya bukanlah masalah serius yang mengganggu direktur. Itu hanya pemeriksaan rutin sebulan sekali yang dilakukan direktur.” Elak Suzy.
“ Apakah anda datang kemari untuk bertemu dengan saya?” Tanya Haeryung.
“ Nde. Saya ingin bertanya pada anda dan ada sesuatu yang saya ingin kembalikan. Bisakah anda minum kopi bersama saya?” Tanya Soo Hyun.

Mereka pergi ke café terdekat. Namun, Soo Hyun menyuruh Suzy untuk pergi karena dia ingin bicara berdua dengan Haeryung. Suzy menunggu di luar. Walaupun dia merasa tidak tenang meninggalkan Haeryung sendirian. Soo Hyun mengeluarkan buku catatan milik Haeryung.
“ Apakah anda pernah melihat buku ini? Siapa pemilik buku ini?” Tanya Soo Hyun.
“ Buku itu adalah milik saya. Buku ini saya gunakan beberapa waktu yang lalu.” Jawab Haeryung.
“ Mengapa anda menggunakan buku tulis anak-anak? Bahkan susunan hurufnya banyak yang salah dan…” Selidik Soo Hyun namun segera dipotong oleh Haeryung.
“ Saya memiliki masalah setelah kecelakaan itu. Selama beberapa waktu, saya menggunakannya sebagai terapi.” Kata Haeryung.
“ Apakah Haeryung sudah sembuh sekarang?” Tanya Soo Hyun.
“ Nde.” Kata Haeryung.
“ Apakah anda memiliki bukti?” Tanya Soo Hyun.
“ Apakah yang anda inginkan?” Tanya Haeryung tak gentar.
“ Sebaiknya anda tidak bekerja dulu. Anda harus memfokuskan kesembuhan anda terlebih dahulu. Saya adalah orang dekat almarhum ayah anda. Jadi, saya akan memahami dan melindungi direktur. Saya ingin anda menuliskan nama anda dikertas ini. Saya ingin mengetahuinya bila anda memang sudah sembuh.” Kata Soo Hyun sambil mengeluarkan penanya sedangkan Haeryung terlihat panik.

Haeryung mengambil kertas dan pena itu. Dia menuliskan kata “ Kau adalah orang jahat “. Soo Hyun terhenyak ketika membaca tulisan itu. Haeryung mengatakan bahwa dia harus segera kembali karena Suzy bisa memarahinya jika menunggunya terlalu lama. Dia beranjak pergi dari café. Saat berjalan untuk keluar, tiba-tiba dia teringatkan saat dirinya memaki Soo Hyun pada proses penjualan resort di Jepang. Soo Hyun yang melihat Haeryung memegang kepalanya seperti menahan sakit bergegas untuk membantu Haeryung. Namun, Haeryung menolaknya. Suzy membelalakan matanya ketika melihat Haeryung memegang kepalanya seperti itu. Dia bergegas menghampiri lalu memapah Haeryung agar duduk di kursi yang jauh dengan Soo Hyun. Haeryung duduk sambil merasakan sakit kepala luar biasa karena dia berusaha mengingat kejadian itu dengan kerasnya. Dari kejauhan, Soo Hyun memperhatikan kondisi Haeryung yang seperti itu. Di perusahaan Hae San, benar dugaan Taemin. Rapat kali ini membahas akuisisi Myungwoon Medical. Salah satu dewan direksi keberatan saat Ji Won mengajukan penurunan Haeryung. Dewan direksi itu adalah direktur Kim.
“ Mengapa kalian merebut akuisisi Myungwoon Medical yang sebelumnya akan diakuisisi Grup Jung II?” Tanya direktur Kim.
“ Proposal yang mereka ajukan lebih menarik.” Jawab Ji Won.
“ Grup Jung II dan Hae San juga memiliki hubungan kerjasama. Jika kalian mengkhianati mereka seperti itu nampaknya tidak etis.” Elak direktur Kim sedangkan Myungsoo menerima pesan dari Taemin.

From: Lee Taemin

Aksi mereka bisa ditunda dengan pertanyaan yang sudah dilontarkan oleh direktur Kim.
“ Selain itu, dana akuisisi juga bermasalah.” Kata direktur Choi.

“ Kita bisa meminjam dana pada Bank.” Bela Ji Won.
“ Saya tetap tidak setuju. Dana pinjaman hanya akan menambah beban pengeluaran Hae San.” Kata direktur Kim.
“ Pengeluaran dalam akuisisi itu sepadan dengan perkembangan Hae San menuju perusahaan global. Sedangkan mengenai Grup Jung II. Apakah anda lupa kejadian tahun lalu, direktur Kim? Bagaimana Jung II mengkhianati Hae San Electronic?” Tanya Myungsoo pada direktur Kim.
“ Hal yang dikatakan oleh Kim Myungsoo-ssi barusan itu adalah hal yang ingin saya katakan. Memang harus ada yang dikorbankan untuk jangka panjang ini.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Saya merasa bahwa presdir salah paham dengan apa yang saya sampaikan. Apa yang anda katakan tadi tidak ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang harus kita lakukan. Itu maksud saya. Mengenai akuisisi Myungwoon Medical. Mereka setuju dengan syarat anda karena anda memberikan dana gelap pada Myungwoon Medical, bukan? Setelah proses akuisisi Myungwoon Medical selesai, tidakkah anda pikir bahwa para penyidik akan meneliti transaksi tersebut dengan teliti? Semua itu akan berimbas pada Hae San karena akan dianggap bersekongkol dengan Myungwoon Medical. Belum lagi, jika penyelidik menyelidiki pajak juga.” Ungkap Myungsoo membuat para dewan direksi lain tidak menduga sebelumnya.
“ Saya akan menjamin bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada Hae San.” Kata Ji won untuk menenangkan.
“ Semua itu tidak akan mudah untuk menyembunyikan rahasia itu. Bagaimana jika kita menjadi target penyelidik pajak? Apakah anda pikir Hae San tidak memiliki rahasia apapun? Anda sama sekali tidak khawatir tentang hal itu. Presir Kim Ji Won, apakah anda sejujur itu?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya sedangkan Ji Won terlihat kehabisan kata-kata karena tidak ada Soo Hyun yang selalu menolongnya.

Akhirnya rapat itu ditutup oleh Ji Won. Taemin menemui Myungsoo di ruangan kerja Myungsoo.
“ Darimana kau mengetahui dana gelap Myungwoon Medical?” Tanya Taemin dengan penasaran.
“ Molla. Ada gossip di bursa saham tentang hal itu sejak kemarin. Aku hanya ingin memastikannya saja. Ternyata aku beruntung. Aku berhasil memancingnya.” Kata Myungsoo.
“ Bagaimana jika dugaan Myungsoo salah?” Tanya Taemin.
“ Jika salah, ya sudahlah.” Kata Myungsoo dengan santai.
“ Mengapa Kim Ji Won meninggalkanmu? Jika dia bersama dengan namja sepertimu, maka dia akan mendapatkan lebih dan bisa merasa lebih bajagia. Kenapa dia begitu putus asa dulu?” Tanya Taemin.
“ Apakah itu sebuah pujian?” Tanya Myungsoo dengan miris.
“ Nde.” Kata Taemin.
“ Kalau begitu sudah cukup. Aku sudah mengetahui kelebihanku dan aku bangga akan diriku sendiri. Jika kau teruskan, maka aku bisa jadi besar kepala dan membuatmu ingin mencekik leherku. Aku harus pergi sekarang.” Pamit Myungsoo lalu pergi keluar dari ruangannya.

Sementara itu, Haeryung ditemani Suzy menemui dokter. Dokter itu bernama Nam Woohyun. Woohyun memuji kondisi Haeryung yang terlihat lebih ceria dan hasil pemeriksaan membuktikan bahwa Haeryung mengalami banyak kemajuan.
“ Aigoo, hasilnya bagus sekali. Gejala Agraphia (ketidakmampuan menulis karena cedera otak)  dan disleksia (gangguan membaca, mengeja, dan berhitung) sudah berkurang. Sebaiknya anda jangan bekerja dulu karena belum saatnya.” Jelas Woohyun.
“ Nde.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Apakah tunanganmu selalu membantumu selama ini?” Tanya Woohyun.
“ Nde.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Menurutku sejauh ini, dia yang paling banyak membantumu. Aku yakin dia berusaha keras untuk merawatmu karena mencintaimu.” Kata Woohyun sambil tersenyum.
“ Nde. Geunde, dokter. Saya ingat beberapa kejadian. Contohnya setelah bertemu dengan seseorang, tiba-tiba kilasan adegan antara dirinya dengan orang itu muncul. Saya juga teringat pernah mendengarkan musik yang sama dan orang-orang yang ada bersamanya saat itu.” Kata Haeryung sedangkan Suzy tersenyum senang.
“ Hmm, itu pertanda bagus. Saya mengetahui bahwa anda adalah orang yang berkeinginan kuat. Geunde, saya tidak mengetahui bahwa keinginan anda sekuat ini. Berhentilah menghindar! Bukalah matamu lebar-lebar dan berusahalah mengingat semuanya! Menurut saya, anda sepertinya tidak ingin mengingat semua kenangan itu. Anda tidak ingin mengingatnya kembali. Jadi, anda menghindarinya karena anda tidak ingin terluka lagi. Jadi, anda sembunyi dalam gua yang disebut amnesia.” Jelas Woohyun.






TBC

Tidak ada komentar: