[SERIES]
Love and Revenge Part 12
Title : Love and Revenge Part 12
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee
Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun
Preview
“
Apakah benar yeoja yang memelukku tadi adalah kakak tiriku?” Tanya Haeryung.
“
Nde.” Jawab Myungsoo.
“
Apakah aku harus melawannya?” Tanya Haeryung.
“
Nde.” Jawab Myungsoo.
“
Mengapa aku harus melawannya?” Tanya Haeryung lagi.
“
Karena Ji Won yang memulai perang ini.” Jawab Myungsoo.
“
Kenapa dia ingin berperang?” Tanya Haeryung lalu Myungsoo melepaskan
pelukannya.
“
Karena dia telah merebut hak yang bukan miliknya.” Jawab Myungsoo.
“
Aku belum sembuh benar. Bagaimana kalau mereka mengetahui keadaanku ini?” Tanya
Haeryung dengan khawatir.
“
Kita tidak bisa menundanya lebih lama. Bahaya yang mengancammu akan berkurang
jika kau sudah muncul dihadapan mereka.” Jawab Myungsoo.
Next
“
Apakah aku bisa menang?” Tanya Haeryung.
“
Aku yang akan bertarung. Kau diamlah dibelakangku.” Kata Myungsoo sambil tersenyum
lalu Haeryung pun membalasnya dengan tersenyum.
“ Apa yang akanku lakukan setelah
semua ini berakhir? Apakah aku akan meninggalkanmu dan pergi jauh? Akankah kau
mempertahankanku disaat aku mencintaimu seperti sekarang ini ketika ingatanmu
telah kembali?” Pikir Myungsoo sambil mempererat pelukannya.
Kini
jam telah menunjukan pulang kantor. Ji Won keluar dari ruangannya lalu berjalan
menuju lift. Saat pintu lift terbuka, dia sedikit terkejut ketika melihat
Myungsoo dan Haeryung ada didalam lift. Dia masuk kedalam. Suasana terasa
sangat hening diantara mereka hingga dia memulai pembicaraan.
“
Tadinya aku ingin meneleponmu untuk mengajak pulang bersamaku. Apakah kau ingin
pulang ke rumah bersamaku?” Tanya Ji Won sambil tersenyum.
“
Tidak perlu karena Haeryung akan pulang bersamaku.” Balas Myungsoo sambil
memegang tangan Haeryung sedangkan Ji Won yang melihat semua itu membuatnya
cemburu.
“
Setidaknya mampir ke rumah untuk makan malam karena sudah lama kita tidak
bertemu. Aku sangat ingin merayakan kembalinya dirimu. Aku juga ingin mendengar
apa saja yang kau lakukan dan dimana kau tinggal selama ini. Paling tidak kau
bisa datang untuk makan bersama keluarga, bukan?” Kata Ji Won.
“
Apakah Myungsoo-a bisa ikut?” Tanya Haeryung.
“
Nde.” Balas Ji Won dengan terpaksa.
Sambil
menunggu Myungsoo dan Haeryung tiba di rumah, Ji Won sibuk mempercantik
dirinya. Tapi setelah melihat dirinya di cermin, dia menyadari bahwa itu tidak
ada gunanya. Dia segera menghapus lipsticknya hingga belepotan. Sementara itu,
Haeryung dan Myungsoo telah tiba didepan rumah keluarga Na. Haeryung keluar
dari mobil sambil menatap rumahnya sendiri lalu Myungsoo menghampirinya.
“
Apakah ini adalah rumahku?” Tanya Haeryung sambil menatap rumahnya.
“
Nde, ini adalah rumahmu.” Balas Myungsoo sambil menatap rumah Haeryung.
Mereka
masuk ke rumah. Ji Won menyambut Haeryung dengan gembira bahkan memeluknya.
Namun Myungsoo hanya melihatnya dengan sinis.
“
Jeongmal mianhae, rumah sedikit berantakan. Geunde, aku telah mempersiapkan
makanan untuk makan malam kita. Kajja!” Ajak Ji Won.
“
Dimana kamar nae appa?” Tanya Haeryung sedangkan Ji Won sedikit terkejut.
“
Kau bertanya, apa karena kau tidak tahu dimana letaknya?” Tanya Ji Won tak
mengerti.
“
Maksudnya, apakah kau mengosongkan kamar ayahnya? Dia bertanya seperti itu
karena bisa saja kau telah mengubah kamar ayahnya. Bahkan kau bisa saja
mengubah kamarnya selama dia tidak ada disini. Ku rasa dia bertanya karena
khawatir akan hal itu.” Jelas Myungsoo mengalihkan kecurigaan Ji Won.
“
Apa yang kau katakan? Kenapa aku melakukannya?” Tanya Ji Won.
“
Entahlah. Aku hanya merasa kau mungkin melakukannya.” Tebak Myungsoo.
“
Myungsoo-sii benar. Kamarmu telahku ubah untuk kamar penyimpanan semua
pakaianku dan pakaianmu lalu kamar appa telahku ubah menjadi ruang kerjaku.
Sedangkan aku tidak menyentuh ruang kerjanya. Jadi, letak ruang kerjanya sama
seperti dulu. Aku akan segera mengembalikan kamarmu seperti dulu.” Jelas Ji Won
sedangkan Myungsoo tersenyum miris.
“
Itu tidak masalah. Sebaiknya kalian makan duluan. Aku akan menyusul setelah
melihat ruang kerja appa.” Kata Haeryung.
“
Geure. karena kau tergila-gila pada seorang namja, kau tidak sempat mendampingi
appa disaat terakhirnya. Jadi, temuilah appa dan mohon pengampunan padanya. Kim
Myungsoo, bisakah kau membantuku untuk menuangkan anggur?” Kata Ji Won dengan
sinis lalu Haeryung pergi menuju ruang kerja ayahnya sedangkan Ji Won dan
Myungsoo pergi ke ruang makan.
“
Mengapa kau kembali? Padahal kau pernah mengatakan padaku bahwa kau tidak
peduli pada jalan mana yang akan ku tempuh.” Tanya Ji Won.
“
Aku sudah tidak berminat lagi pada apa yang kau kerjakan dan jalan mana yang
kau ambil. Aku bahkan sudah tidak ingat apa saja yang telah ku lakukan demi
wanita itu dan cinta yang pernah ku rasakan padanya serta apa yang terjadi pada
wanita bernama Kim Ji Won. Yeoja yang memenuhi pikiranku setiap saat, membuatku
ingin memeluknya dan tergila-gila hingga membuatku susah makan dan tidur,
bukanlah Kim Ji Won. Geunde, Na Hae Ryeong. Aku kembali karena Haeryung. Aku
harus melindungi tunanganku dari monster yang ingin membunuhnya. Aku akan
mencicipi masakannya terlebih dahulu sebelum Haeryung memakannya.” Balas
Myungsoo sambil membuka botol lalu menuangkan anggurnya dan mencicipi makanan.
“
Kau pikir aku akan membunuhnya? Kenapa aku ingin membunuhnya?” Tanya Ji Won tak
terima.
“
Entahlah. Aku hanya berpikir saja bahwa bisa saja kau melakukan hal-hal seperti
itu. Haeryung telah membuatku gila. Aku begitu tergila-gila padanya. Demi Haeryung,
apapun akan ku lakukan untuk mengembalikan posisinya. Sebaiknya kau tinggalkan
semua itu karena itu semua bukan milikmu.” Kata Myungsoo sambil tersenyum.
“
Sekarang kau berani mengancamku? Kau pikir bahwa aku akan takut dengan ancaman
seperti itu? Naega Kim Ji Won. Apa maksudmu bukan milikku? Semua ini adalah
milikku. Bahkan piring, sendok dan sumpit yang ada di meja makan ini adalah
milikku.” Tegas Ji Won lalu Myungsoo pergi dari ruang makan sambil mengeluarkan
smirknya.
Sementara
itu, Haeryung melihat-lihat ruang kerja ayahnya. Ketika dia melihat foto
ayahnya, dia teringat perkataan Ji Won tadi bahwa dia harus memohon pengampunan
pada ayahnya. Dia duduk lalu menempelkan kepalanya di meja sambil memandangi
foto ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Detik itu juga, Myungsoo masuk lalu
menghampirinya.
“
Apakah itu adalah Myungsoo? Seorang namja yang dikatakan oleh kakak tirinya
tadi.” Tanya Haeryung.
“
Nde. Jeongmal mianhae.” Sesal Myungsoo.
“
Bukan kau yang harus minta maaf. Ini adalah salahku karena aku sangat
menyukaimu.” Kata Haeryung disela tangisannya.
“
Sebaiknya kita makan di rumah saja. Hari ini sangat melelahkan. Kau bisa
berhenti bersandiwara dan istirahat dulu.” Kata Myungsoo lalu Haeryung
menganggukkan kepalanya.
Di
meja makan, Ji Won sendirian memandangi makanan yang tersaji di meja. Sementara
itu, Soo Hyun masih di kantor. Dia mendapatkan buku yang dipakai oleh Haeryung
untuk menulis dari anak buahnya. Di buku itu terlihat jelas apa yang dipelajari
oleh Haeryung dan koreksian apa saja yang salah. Dibelakang buku itu terdapat
sebuah catatan “ Semangat! Kau pasti
bisa. Aku akan menunggu hingga kau mengingatku. – L.T.-“. Dia penasaran
dengan maksud kalimat itu dan teringatkan pada pidato Haeryung yang
memberitahukan kondisinya. Detik itu juga, dia menyadari ada yang tidak beres
dengan kesehatan Haeryung.
Taemin
yang sedari tadi memarkir mobilnya didepan rumah baru yang ditinggali Haeryung
beranjak pergi begitu perasaannya tenang. Detik itu juga, Haeryung keluar dari
rumahnya untuk melihat langit pada malam hari. Sulli menghampirinya untuk
mengajaknya makan malam. Haeryung hanya menjawab “ Ya ”, namun tidak beranjak. Sulli mengikuti arah mata Haeryung.
“
Nae appa…” Belum sempat Haeryung melanjutkan perkataannya, Sulli telah
memotongnya.
“
Nado. Nae appa juga ada diatas sana, di Surga. Appa, kau melihatku? Jebal,
bantu Haeryung onnie supaya dia lekas sembuh! Aku akan menyimpan permohonanku
untuk berikutnya saja. Bantulah Haeryung onnie dulu, ok? Appa menjual
obat-obatan sewaktu masih hidup. Aku selalu membuat permohonan saat aku sakit
dan appa selalu mewujudkannya.” Kata Sulli sambil menghadap langit sedangkan Haeryung
menoleh kearah Sulli sambil tersenyum.
“
Apa permohonanmu, Sulli-a?” Tanya Haeryung.
“
Aku mohon agar nae oppa selalu sehat. Geunde sekarang, priorotasku adalah Haeryung
onnie. Bukan nae oppa. Kajja, kita makan!” Ajak Sulli lalu mereka masuk ke
rumah.
Setelah
makan, Haeryung pergi ke kamarnya. Dia belajar menulis apa yang diberitahukan
oleh Myungsoo dan Ji Won.
“
Naega Na Hae Ryeong. Kasar, terlalu percaya diri, sombong, jalang, berlagak,
pemilih. Appa… karena aku tergila-gila pada seorang namja, aku tidak bisa
mendampingi saat appa meninggal. Aku bersalah, jeongmal mianhae.” Kata Haeryung
disela tangisannya sambil menulis.
Di
lain kamar, Myungsoo sibuk dengan dokumen-dokumen yang harus dipelajarinya.
Tiba-tiba sakit kepalanya kembali kambuh, dia pun meminum obat untuk
menghilangkannya. Namun bukannya baikan, kepalanya terasa sakit luar biasa. Dia
pun memegang kepalanya sambil berbaring di ranjangnya.
At 7.00 a.m.
Taemin
masuk ke ruangan Myungsoo. Dia melihat Myungsoo fokus mengecek dokumen tanpa
menyadari kehadirannya.
“
Kau pantas berada disini.” Puji Taemin.
“
Ah, kapan kau masuk?” Tanya Myungsoo.
“
Apakah kau akan ikut rapat mewakili Haeryung?” Tanya Taemin.
“
Nde.” Balas Myungsoo.
“
Ini adalah sebuah dokumen yang bisa kau pakai untuk menyerang Ji Won.
Kemungkinan rapat kali ini membahas akuisisi Myungwoon Medical yang diusulkan
oleh Ji Won. Karena sebelum mengajukan permohonan penurunan Haeryung, dia
mengajukan proyek itu untuk mengamankan posisinya di perusahaan. Geunde, ada
beberapa masalah selamat proyek itu berjalan. Jadi, dalam rapat nanti kau bisa
menyebutkan masalahnya satu demi satu dan menggoncang dewan direksi.” Jelas
Taemin sedangkan Myungsoo membaca isi dokumen itu.
Saat
sedang berjalan menuju ruang rapat, Myungsoo bertemu dengan Ji Won di luar.
Mereka saling menyapa secara formal.
“
Ku dengar kau akan menghadiri rapat mewakili direktur Na.” Kata Ji Won.
“
Nde. Aku dipercaya untuk melakukan itu.” Kata Myungsoo.
“
Apakah kau menganggap manajemen perusahaan adalah permainan?” Tanya Ji Won.
“
Apakah kau berpikir begitu? Apakah kau mengelola Hae San dengan pikiran seperti
itu?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“
Kadang sesuatu yang tidak berarti bisa berguna.” Balas Ji Won lalu mengajak
Myungsoo untuk berjabat tangan, namun Myungsoo mengabaikannya lalu melangkah
pergi meninggalkan Ji Won.
Soo
Hyun datang ke rumah Myungsoo yang ditinggalinya bersama Haeryung. Dia melihat Haeryung
keluar dari rumah bersama Suzy lalu dia menghampirinya.
“
Apakah anda akan pergi?” Tanya Soo Hyun.
“
Nde, saya hendak ke rumah sakit.” Kata Haeryung.
“
Apakah direktur masih sakit? Sakit apa itu?” Tanya Soo Hyun.
“
Sakitnya bukanlah masalah serius yang mengganggu direktur. Itu hanya
pemeriksaan rutin sebulan sekali yang dilakukan direktur.” Elak Suzy.
“
Apakah anda datang kemari untuk bertemu dengan saya?” Tanya Haeryung.
“
Nde. Saya ingin bertanya pada anda dan ada sesuatu yang saya ingin kembalikan.
Bisakah anda minum kopi bersama saya?” Tanya Soo Hyun.
Mereka
pergi ke café terdekat. Namun, Soo Hyun menyuruh Suzy untuk pergi karena dia
ingin bicara berdua dengan Haeryung. Suzy menunggu di luar. Walaupun dia merasa
tidak tenang meninggalkan Haeryung sendirian. Soo Hyun mengeluarkan buku
catatan milik Haeryung.
“
Apakah anda pernah melihat buku ini? Siapa pemilik buku ini?” Tanya Soo Hyun.
“
Buku itu adalah milik saya. Buku ini saya gunakan beberapa waktu yang lalu.”
Jawab Haeryung.
“
Mengapa anda menggunakan buku tulis anak-anak? Bahkan susunan hurufnya banyak
yang salah dan…” Selidik Soo Hyun namun segera dipotong oleh Haeryung.
“
Saya memiliki masalah setelah kecelakaan itu. Selama beberapa waktu, saya
menggunakannya sebagai terapi.” Kata Haeryung.
“
Apakah Haeryung sudah sembuh sekarang?” Tanya Soo Hyun.
“
Nde.” Kata Haeryung.
“
Apakah anda memiliki bukti?” Tanya Soo Hyun.
“
Apakah yang anda inginkan?” Tanya Haeryung tak gentar.
“
Sebaiknya anda tidak bekerja dulu. Anda harus memfokuskan kesembuhan anda
terlebih dahulu. Saya adalah orang dekat almarhum ayah anda. Jadi, saya akan
memahami dan melindungi direktur. Saya ingin anda menuliskan nama anda dikertas
ini. Saya ingin mengetahuinya bila anda memang sudah sembuh.” Kata Soo Hyun
sambil mengeluarkan penanya sedangkan Haeryung terlihat panik.
Haeryung
mengambil kertas dan pena itu. Dia menuliskan kata “ Kau adalah orang jahat “. Soo Hyun terhenyak ketika membaca tulisan
itu. Haeryung mengatakan bahwa dia harus segera kembali karena Suzy bisa
memarahinya jika menunggunya terlalu lama. Dia beranjak pergi dari café. Saat
berjalan untuk keluar, tiba-tiba dia teringatkan saat dirinya memaki Soo Hyun
pada proses penjualan resort di Jepang. Soo Hyun yang melihat Haeryung memegang
kepalanya seperti menahan sakit bergegas untuk membantu Haeryung. Namun, Haeryung
menolaknya. Suzy membelalakan matanya ketika melihat Haeryung memegang
kepalanya seperti itu. Dia bergegas menghampiri lalu memapah Haeryung agar
duduk di kursi yang jauh dengan Soo Hyun. Haeryung duduk sambil merasakan sakit
kepala luar biasa karena dia berusaha mengingat kejadian itu dengan kerasnya.
Dari kejauhan, Soo Hyun memperhatikan kondisi Haeryung yang seperti itu. Di
perusahaan Hae San, benar dugaan Taemin. Rapat kali ini membahas akuisisi
Myungwoon Medical. Salah satu dewan direksi keberatan saat Ji Won mengajukan
penurunan Haeryung. Dewan direksi itu adalah direktur Kim.
“
Mengapa kalian merebut akuisisi Myungwoon Medical yang sebelumnya akan
diakuisisi Grup Jung II?” Tanya direktur Kim.
“
Proposal yang mereka ajukan lebih menarik.” Jawab Ji Won.
“
Grup Jung II dan Hae San juga memiliki hubungan kerjasama. Jika kalian
mengkhianati mereka seperti itu nampaknya tidak etis.” Elak direktur Kim
sedangkan Myungsoo menerima pesan dari Taemin.
From: Lee Taemin
Aksi mereka bisa ditunda dengan
pertanyaan yang sudah dilontarkan oleh direktur Kim.
“
Selain itu, dana akuisisi juga bermasalah.” Kata direktur Choi.
“
Kita bisa meminjam dana pada Bank.” Bela Ji Won.
“
Saya tetap tidak setuju. Dana pinjaman hanya akan menambah beban pengeluaran
Hae San.” Kata direktur Kim.
“
Pengeluaran dalam akuisisi itu sepadan dengan perkembangan Hae San menuju perusahaan
global. Sedangkan mengenai Grup Jung II. Apakah anda lupa kejadian tahun lalu,
direktur Kim? Bagaimana Jung II mengkhianati Hae San Electronic?” Tanya
Myungsoo pada direktur Kim.
“
Hal yang dikatakan oleh Kim Myungsoo-ssi barusan itu adalah hal yang ingin saya
katakan. Memang harus ada yang dikorbankan untuk jangka panjang ini.” Kata Ji
Won sambil tersenyum.
“
Saya merasa bahwa presdir salah paham dengan apa yang saya sampaikan. Apa yang
anda katakan tadi tidak ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang harus
kita lakukan. Itu maksud saya. Mengenai akuisisi Myungwoon Medical. Mereka
setuju dengan syarat anda karena anda memberikan dana gelap pada Myungwoon
Medical, bukan? Setelah proses akuisisi Myungwoon Medical selesai, tidakkah
anda pikir bahwa para penyidik akan meneliti transaksi tersebut dengan teliti?
Semua itu akan berimbas pada Hae San karena akan dianggap bersekongkol dengan
Myungwoon Medical. Belum lagi, jika penyelidik menyelidiki pajak juga.” Ungkap
Myungsoo membuat para dewan direksi lain tidak menduga sebelumnya.
“
Saya akan menjamin bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada Hae San.” Kata Ji won
untuk menenangkan.
“
Semua itu tidak akan mudah untuk menyembunyikan rahasia itu. Bagaimana jika
kita menjadi target penyelidik pajak? Apakah anda pikir Hae San tidak memiliki
rahasia apapun? Anda sama sekali tidak khawatir tentang hal itu. Presir Kim Ji
Won, apakah anda sejujur itu?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya
sedangkan Ji Won terlihat kehabisan kata-kata karena tidak ada Soo Hyun yang
selalu menolongnya.
Akhirnya
rapat itu ditutup oleh Ji Won. Taemin menemui Myungsoo di ruangan kerja
Myungsoo.
“
Darimana kau mengetahui dana gelap Myungwoon Medical?” Tanya Taemin dengan
penasaran.
“
Molla. Ada gossip di bursa saham tentang hal itu sejak kemarin. Aku hanya ingin
memastikannya saja. Ternyata aku beruntung. Aku berhasil memancingnya.” Kata
Myungsoo.
“
Bagaimana jika dugaan Myungsoo salah?” Tanya Taemin.
“
Jika salah, ya sudahlah.” Kata Myungsoo dengan santai.
“
Mengapa Kim Ji Won meninggalkanmu? Jika dia bersama dengan namja sepertimu,
maka dia akan mendapatkan lebih dan bisa merasa lebih bajagia. Kenapa dia
begitu putus asa dulu?” Tanya Taemin.
“
Apakah itu sebuah pujian?” Tanya Myungsoo dengan miris.
“
Nde.” Kata Taemin.
“
Kalau begitu sudah cukup. Aku sudah mengetahui kelebihanku dan aku bangga akan
diriku sendiri. Jika kau teruskan, maka aku bisa jadi besar kepala dan
membuatmu ingin mencekik leherku. Aku harus pergi sekarang.” Pamit Myungsoo
lalu pergi keluar dari ruangannya.
Sementara
itu, Haeryung ditemani Suzy menemui dokter. Dokter itu bernama Nam Woohyun.
Woohyun memuji kondisi Haeryung yang terlihat lebih ceria dan hasil pemeriksaan
membuktikan bahwa Haeryung mengalami banyak kemajuan.
“
Aigoo, hasilnya bagus sekali. Gejala Agraphia
(ketidakmampuan menulis karena cedera otak)
dan disleksia (gangguan
membaca, mengeja, dan berhitung) sudah berkurang. Sebaiknya anda jangan bekerja
dulu karena belum saatnya.” Jelas Woohyun.
“
Nde.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Apakah tunanganmu selalu membantumu selama ini?” Tanya Woohyun.
“
Nde.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“
Menurutku sejauh ini, dia yang paling banyak membantumu. Aku yakin dia berusaha
keras untuk merawatmu karena mencintaimu.” Kata Woohyun sambil tersenyum.
“
Nde. Geunde, dokter. Saya ingat beberapa kejadian. Contohnya setelah bertemu
dengan seseorang, tiba-tiba kilasan adegan antara dirinya dengan orang itu
muncul. Saya juga teringat pernah mendengarkan musik yang sama dan orang-orang
yang ada bersamanya saat itu.” Kata Haeryung sedangkan Suzy tersenyum senang.
“
Hmm, itu pertanda bagus. Saya mengetahui bahwa anda adalah orang yang
berkeinginan kuat. Geunde, saya tidak mengetahui bahwa keinginan anda sekuat
ini. Berhentilah menghindar! Bukalah matamu lebar-lebar dan berusahalah
mengingat semuanya! Menurut saya, anda sepertinya tidak ingin mengingat semua
kenangan itu. Anda tidak ingin mengingatnya kembali. Jadi, anda menghindarinya
karena anda tidak ingin terluka lagi. Jadi, anda sembunyi dalam gua yang
disebut amnesia.” Jelas Woohyun.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar