Minggu, 08 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 13

[SERIES] Love and Revenge Part 13
Title                 : Love and Revenge Part 13
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun




Preview

“ Apakah tunanganmu selalu membantumu selama ini?” Tanya Woohyun.
“ Nde.” Kata Haeryung sambil tersenyum.
“ Menurutku sejauh ini, dia yang paling banyak membantumu. Aku yakin dia berusaha keras untuk merawatmu karena mencintaimu.” Kata Woohyun sambil tersenyum.
“ Nde. Geunde, dokter. Saya ingat beberapa kejadian. Contohnya setelah bertemu dengan seseorang, tiba-tiba kilasan adegan antara dirinya dengan orang itu muncul. Saya juga teringat pernah mendengarkan musik yang sama dan orang-orang yang ada bersamanya saat itu.” Kata Haeryung sedangkan Suzy tersenyum senang.
“ Hmm, itu pertanda bagus. Saya mengetahui bahwa anda adalah orang yang berkeinginan kuat. Geunde, saya tidak mengetahui bahwa keinginan anda sekuat ini. Berhentilah menghindar! Bukalah matamu lebar-lebar dan berusahalah mengingat semuanya! Menurut saya, anda sepertinya tidak ingin mengingat semua kenangan itu. Anda tidak ingin mengingatnya kembali. Jadi, anda menghindarinya karena anda tidak ingin terluka lagi. Jadi, anda sembunyi dalam gua yang disebut amnesia.” Jelas Woohyun.

Next

“ Saya tidak mengerti maksud anda, dokter?” Tanya Haeryung.
“ Pikirkanlah kenangan yang sangat menyakitkan sehingga anda tidak tahan lagi dalam hidupmu. Jangan takut atau menyerah! Dari hal itulah anda bisa mulai mendapatkan ingatanmu yang hilang.” Jelas Woohyun.

Sesampainya di rumah, Myungsoo tidak langsung masuk. Dia teringatkan kata-kata Taemin. Jika ingatan Haeryung kembali, maka tidak akan ada lagi tempat untuknya di hati Haeryung. Begitu masuk rumah, dia menengok kamar Haeryung. Dia melihat Sulli sedang bercerita pada Haeryung. Sulli bercerita bahwa dia sudah mencium Sungyeol sebanyak tiga kali saat Sungyeol sedang tidur tanpa sepengetahuan Sungyeol. Haeryung terlihat takjub ketika mendengarnya karena Sulli bersemangat menceritakannya. Sulli juga memberitahu tips hal itu bisa terjadi. Semua itu dapat terjadi saat liburan berdua. Myungsoo hanya tersenyum mendengar semua itu.
“ Apakah Haeryung onnie pernah berlibur dengan nae oppa?” Tanya Sulli.
“ Aniyo.” Kata Haeryung sambil menggelengkan kepalanya.
“ Tidak mungkin! Nae appa selalu gonta-ganti yeoja. Dia pernah ke Hongkong, Busan, Jepang.” Kata Sulli tak percaya.
“ Aku tidak ingat apapun soal itu.” Kata Haeryung dengan sedih.
“ Orang bilang kita hidup dengan kekuatan dari kenangan dan cinta. Tidak apa-apa. Haeryung onnie bisa mulai dari awal. Mulai sekarang Haeryung onnie bisa membuat kenangan baru. Buat kenangan yang indah dan menyenangkan saja. Mengapa Haeryung onnie tidak mengajak nae oppa berlibur?” Tanya Sulli sedangkan Myungsoo menyadari sesuatu.
“ Shirreo.” Tolak Haeryung.
“ Wae? Katakan padanya bahwa Haeryung onnie ingin berlibur dengannya.” Tanya Sulli.
“ Aku sangat malu untuk memintanya.” Kata Haeryung sedangkan Myungsoo tersenyum mendengarnya.

Soo Hyun menemui Ji Won di ruangan kerja Ji Won. Ruangan itu terlihat sangat gelap. Soo Hyun hendak menyalakan lampu. Namun, Ji Won meminta agar lampu tidak dinyalakan.
“ Aku dengar akuisisi Myungwoon Medical dihentikan. Apakah kau pikir Kim Myungsoo kembali dengan tangan kosong?” Tanya Soo Hyun untuk mengingatkan Ji Won lalu mereka duduk di kursi ruangan itu.
“ Kursi itu milikmu, Soo Hyun. Jangan bergerak dan tetaplah berada pada posisimu saat ini. Jika kau semakin mendekat, maka kau juga bisa berada dalam bahaya. Aku akan menangani hal itu sendiri. Kau tetap diam ditempatmu.” Kata Ji Won namun Soo Hyun beranjak dari kursinya lalu menghampiri Ji Won.
“ Aku akan membereskan urusanku. Kau jangan melangkah lagi. Jangan melangkah lebih jauh!” Pinta Soo Hyun.

Sekembalinya ke ruangannya, Soo Hyun menghubungi anak buahnya untuk menanyakan kesiapan yang dipersiapkan untuk Myungsoo. Sementara itu, Myungsoo tidak bisa tidur di kamarnya. Dia teringatkan pada saran yang diberikan Sulli untuk pergi berlibur berdua dengan Haeryung. Lamunannya buyar manakala mendengar suara siulan Sungyeol. Dia mengetahui bahwa Sungyeol belum tidur. Dia menyibak selimut Sungyeol. Sungyeol yang sedang menelepon seseorang terkejut bukan main ketika melihat Myungsoo belum tidur.
“ Berikan aku rekomendasi tempat yang bagus untuk liburan romantis? Apa yang kau lakukan jika kau pergi berlibur dengan yeoja? Melakukan permainan atau bagaimana? Apa yang disukai yeoja? Apakah yeoja menyukai apa yang dilakukan Sungyeol tadi ketika bersiul di telepon?” Tanya Myungsoo sedangkan Sungyeol tersedak bukan main ketika mendengar pertanyaan Myungsoo lalu tertawa dengan keras.
“ Apa kau gila, Kim Myungsoo? Kau bertanya pada siapa? Apa kau meminta saran dariku? Soal yeoja, kau adalah ahlinya. Kenapa ekspresi wajahmu seperti itu? Apakah kau serius?” Tanya Sungyeol tak mengerti sedangkan Myungsoo kecewa mendengarnya.
“ Nde.” Kata Myungsoo.
“ Apakah kau bertanya karena ingin mengajak Haeryung berlibur?” Tebak Sungyeol.
“ Nde.” Kata Myungsoo sambil menganggukkan kepalanya.
“ Itu benar. Ini memang berbeda. Lakukan seperti apa yang kau lakukan bersama Ji Won! Coba ingatlah apa yang kau lakukan saat pacaran dengan Ji Won!” Kata Sungyeol.
“ Aku tidak ingat bagaimana aku berpacaran dengan Ji Won. Sedikitpun benar-benar sudah tidak ingat.” Kata Myungsoo sedangkan Sungyeol menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

Myungsoo kembali ke kamarnya. Saat dia akan tidur, tiba-tiba sebuah ide terintas dalam benaknya. Dia masuk ke kamar Haeryung dengan pelan-pelan. Dia menggendong Haeryung sambil membawa selimut yang dipakai Haeryung ke mobilnya. Dia menyalakan lalu melajukan mobilnya ke sebuah pinggir teluk. Setibanya disana, dia melihat Haeryung masih tidur dengan pulasnya. Dia keluar dari mobil lalu duduk di pinggir teluk itu. Haeryung nampak terkejut ketika melihat dirinya berada didalam mobil dengan keadaan terbungkus oleh selimutnya. Dia pun merasa tenang saat melihat Myungsoo duduk di pinggir teluk. Dia keluar dari mobil lalu memanggil Myungsoo.
“ Selamat pagi, putri tidur!” Sapa Myungsoo.
“ Bagaimana aku bisa sampai disini?” Tanya Haeryung.
“ Aku menggulungmu dengan selimut itu.” Jawab Myungsoo lalu mengulurkan jaketnya.

Haeryung terlihat bingung hingga Myungsoo menghampirinya agar lebih dekat lagi lalu memakaikan jaket itu pada tubuh Haeryung. Kini mereka berjalan-jalan di pinggir pantai dekat belantara hutan bahkan pemandangannya sangat indah. Mereka sangat bahagia. Haeryung mengulurkan tangannya. Myungsoo terlihat diam saja hingga Haeryung meraih tangan Myungsoo. Kini mereka bergandengan tangan menyelusuri tepi pantai. Mereka tiba di padang yang penuh ilalang. Haeryung berlarian menyelusuri padang ilalang itu. Sedangkan Myungsoo hanya melihatnya saja sambil berjalan menghampiri Haeryung dengan santai. Setelah itu, mereka jajan di pedagang kaki lima pinggir pantai. Haeryung akan menyuapi Myungsoo. Namun, Myungsoo terlihat enggan. Haeryung terlihat cemberut ketika melihat raut wajah Myungsoo seperti itu. Dia menyimpan kembali makanan itu dengan berat hati. Namun, Myungsoo menahan tangannya lalu menyuruhnya untuk menyuapinya. Haeryung menyuapi Myungsoo sambil tersenyum senang. Setelah puas berjalan-jalan, kini mereka duduk berdampingan. Haeryung mendengarkan Myungsoo memainkan gitar.

“ Appa… Suatu hari, seorang yeoja datang dalam hidupku. Aku menyakitinya begitu dalam dengan kata-kata yang paling kasar dan mendorongnya sejauh mungkin. Geunde, yeoja itu kembali lagi. Yeoja ini mirip denganku. Kadang aku melihat diriku sendiri didalam dirinya. Dia juga memiliki luka yang sama denganku. Air mata yang jatuh dari mataku juga memenuhi hatinya. Akulah yang membuatnya terluka dan menangis. Seharusnya aku tidak bertemu dengannya. Seharusnya aku tidak membiarkannya masuk ke dalam hidupku yang kacau ini. Aku menyesal, appa. Seumur hidupku ini, ini adalah pertama kalinya aku merasa menyesal.” Pikir Myungsoo disela main gitarnya dan menyanyi sambil menatap Haeryung sedangkan Haeryung menatap Myungsoo sambil tersenyum.

Setelah puas, mereka pulang. Mereka masuk ke mobil. Myungsoo menyalakan dan melajukan mobilnya. Namun begitu mobil melewati terowongan, Haeryung terkena silau cahaya lampu mobil yang melaju dari lawan arah. Dia teringatkan saat dirinya hampir menabrak. Dia menatap Myungsoo dengan tajam.

At 9.00 a.m

Myungsoo baru selesai mandi. Dia berdiri didepan cermin dan menuliskan sesuatu di cermin itu. Dia menuliskan kata “ Kebahagiaan “. Dia tersenyum melihatnya lalu menghapus tulisan itu dengan tangannya. Sementara di dapur, Haeryung sibuk memasak. Haeryung teringatkan pesan dokter sambil mengaduk-aduk masakan yang sedang dibuatnya. Dia harus berusaha untuk mengingat semuanya dan tidak menghindar lagi, walaupun kenangan itu sangat menyakitkan hingga dia tidak tahan lagi. Dia bisa mendapatkan ingatannya kembali dari sana. Dia menghentikan aktivitasnya dan berusaha mengingat kejadian saat dia mengalami kecelakaan. Belum sempat melihat wajah siapa yang ditabraknya, dia tersadar dan terengah-engah. Dia merasakan sebuah tangan yang hangat memeluknya dari belakang.
“ Apakah kau mengetahui cara memasak sup?” Tanya Myungsoo sambil membantu mengaduk supnya dan menciumi leher Haeryung.
“ Nde.” Kata Haeryung.
“ Kau telah mengalami kemajuan selama ini. Dimana Sulli?” Tanya Myungsoo.
“ Sulli pergi ke pemandian bersama Sungyeol.” Kata Haeryung.
“ Kau terlalu lama tidak pergi ke kantor. Sebaiknya kau pergi ke kantor mulai minggu depan. Walaupun hanya sekedar menyapa karyawan saja.” Kata Myungsoo.
“ Aku takut. Aku takut kalau suatu hari nanti kau bosan padaku dan pergi meninggalkanku karena aku menjadi menyebalkan dan merepotkanmu.” Kata Haeryung sambil menatap Myungsoo.
“ Itu tidak akan pernah terjadi.” Kata Myungsoo sambil tersenyum untuk menenangkan Haeryung.
“ Kau tidak pernah mengetahui apa yang ada dalam hati orang.” Kata Haeryung dengan lesu.
“ Aku yang paling mengerti hatiku. Hatiku tidak akan bosan padamu. Hatiku juga tidak akan merasa kau menyebalkan atau merepotkan. Apalagi meninggalkanmu. Aku tidak akan meninggalkanmu, Haeryung-a.” Kata Myungsoo meyakinkan Haeryung.

Mereka tersenyum bahagia. Namun sayang, itu tidak berlangsung lama. Beberapa detik kemudian terdengar bunyi bel rumah. Myungsoo keluar untuk melihat siapa yang datang. Myungsoo tidak mengenali tiga orang tamunya ini. Salah satunya memperkenalkan diri kalau mereka dari kejaksaan Seoul.
“ Joneun Krystal Jung imnida. Tujuan kami datang kemari adalah untuk menggeledah rumah Kim Myungsoo karena grup Hae San menuntutnya atas tuduhan mencuri dan membocorkan rahasia perusahaan.” Jelas Krystal sambil menunjukan surat penggeledahan dan memaksa untuk masuk.
Di perusahaan Hae San, Soo Hyun memberitahu Ji Won bahwa petugas penyelidik telah menuju rumah Myungsoo. Dia juga memberikan dokumen yang akan mendukung tuduhan mereka. Dia mengatakan bahwa Kim Myungsoo sejak tahun lalu terekam dalam sebuah dokumen itu sehingga Myungsoo tidak akan mudah lolos. Ji Won tak bergeming dan hanya menghela nafas panjangnya.
Di kediaman Myungsoo, tim jaksa segera menggeledah rumah Myungsoo baik komputer, laptop ataupun dokumennya. Salah satu dari mereka menemukan sebuah flashdisk. Haeryung merasa bingung ketika melihat kedatangan orang yang tidak dikenal dan memeriksa ruangannya.
“ Siapa mereka?” Tanya Haeryung.
“ Ini bukanlah masalah serius. Sebaiknya kau menunggu di kamar.” Kata Myungsoo untuk menenangkan Haeryung.
“ Krystal-ssi, kami telah memeriksa komputer dan laptop Myungsoo. Kami telah menemukan bukti itu.” Kata salah satu penyelidik itu.
“ Kami telah mendapatkan buktinya. Kami harap Kim Myungsoo-sii bisa ikut bersama kami ke kejaksaan.” Kata Krystal sambil menunjukan bukti itu pada Myungsoo.
“ Araseo. Geunde, ijinkan aku makan dulu. Yeoja disebelahku ini, baru pertama kalinya dia membuatkanku sarapan. Jadi, aku harus memakannya.” Kata Myungsoo.
“ Geure, kami akan menunggu di luar.” Kata Krystal lalu keluar diikuti oleh anak buahnya.
“ Ada apa ini?” Tanya Haeryung sambil melihat Myungsoo yang sedang makan sup buatan Haeryung.
“ Ini adalah cara grup Hae San untuk menyingkirkanku.” Kata Myungsoo disela makannya.
“ Mengapa kau diam saja?” Tanya Haeryung.
“ Aku rela mati untuk memakan sup ini. Lain kali kau memberi garam yang agak banyak jika membuat sup lagi.” Kata Myungsoo untuk mengalihkan pembicaraan.
“ Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Haeryung lagi.
“ Aku harus membersihkan nama baikku dari jebakan itu. Aku sudah selesai makan. Apakah kau akan membuatkan sup ini lagi?” Tanya Myungsoo sambil tersenyum agar Haeryung tidak khawatir.
“ Bagaimana kau bisa membuktikan bahwa dirimu tidak bersalah dalam masalah ini?” Tanya Haeryung lagi.
“ Tentu saja, aku harus menemui dalang dibalik semua ini.” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan ponselnya lalu menelepon Ji Won dihadapan Haeryung.
Myungsoo keluar dari rumah bersiap untuk pergi bersama tim jaksa. Namun sebelum masuk ke mobil, Myungsoo menebak bahwa mereka tidak memiliki surat penahanan. Krystal sebagai kepala tim jaksa nampak kaget. Myungsoo yakin bahwa itu adalah tuduhan palsu.
“ Kita akan segera mengetahuinya setelah penyelidikan.” Kata Krystal.
“ Lagipula saya tidak tertangkap basah melakukan kejahatan itu. Jika anda ingin menahan saya, maka bawalah surat penahanan lain kali.” Elak Myungsoo lalu mengembalikan surat penggeledahannya dan beranjak pergi.

Myungsoo mengabaikan Krystal yang memanggil-manggilnya. Dia beranjak pergi mengendarai mobilnya untuk menemui Ji Won. Setibanya di rumah keluarga Na, Myungsoo bergegas masuk. Dia melihat Ji Won hendak sarapan. Ji Won menyuruh Myungsoo menghampirinya karena dia merasa kesepian jika sarapan sendiran bahkan dia telah memesan makanan kesukaan Myungsoo. Dia menyuruh Myungsoo duduk, namun Myungsoo tetap berdiri.
“ Ada apa dengan pertunjukan yang membosankan dan tidak menarik ini? Apa yang kau lakukan, nona Kim Ji Won?” Selidik Myungsoo namun Ji Won berpura-pura tidak mengerti.
Tiba-tiba ponsel Ji Won berdering. Ji Won menjawab panggilan teleponnya itu. Orang yang menelepon memberitahu tentang kasus yang menimpa Myungsoo. Seperti biasa Ji Won kembali berakting peduli pada Myungsoo. Myungsoo hanya tersenyum sinis mendengar dan melihat akting Ji Won.
“ Apa yang kau lakukan? Apa kau memberi bocoran rahasia Hae San pada perusahaan pesaing kita? USB yang berisi data operasional perusahaan kita ditemukan dalam laci kamarmu.” Tanya Ji Won sedangkan Myungsoo tersenyum.
“ Bagaimana bisa mereka mengetahui USB di laci mejaku? Aku mungkin dikeluarkan dari kampus. Geunde, seingatku IQ-ku lebih tinggi 30 poin darimu. Suatu perbuatan yang akan segera terungkap. Suatu perbuatan bodoh yang bahkan si kepala batu Kim Ji Won tidak akan melakukannya. Apa kau pikir seorang jenius sepertiku tidak dapat menduganya? Jika kau ingin menuduhku, maka kau harus melakukannya dengan benar hingga diriku tidak bisa membuka mulut.” Kata Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Aku sudah mengetahui pekerjaanmu sebelum masuk Hae San yaitu sebagai calo informasi rahasia dan mata-mata perusahaan. Aku juga mengetahui seseorang yang bisa menjadi saksi kehebatanmu di masa lalu. Jadi, walau rencanaku tidak sempurna. Geunde, aku bisa menjatuhkan tuduhan palsu padamu dan bisa dipastikan bahwa kau tidak akan lolos dengan mudah. Banyak bukti yang menunjukkanmu adalah tersangkanya. Geunde, tidak ada bukti bahwa kau tidak melakukannya. Sebaiknya kau pergi meninggalkan semuanya selagi masih mempunyai kesempatan. Jika kau pergi dengan tenang, maka aku akan membatalkan semua tuntutannya dan menghentikan kasus ini sebelum sampai pengadilan. ” Jelas Ji Won sambil mengusap-usap bahu Myungsoo sedangkan Myungsoo terlihat sangat geram mendengarnya.

Di kamar Haeryung, Haeryung berusaha menghafal wajah-wajah Ji Won dan Soo Hyun melalui foto yang tertempel di dinding. Sementara itu, Taemin menemui Soo Hyun di ruangan kerja Soo Hyun.
“ Apa kau selalu menggunakan cara murahan dan kejam? Kau memanipulasi bukti dan menjebak orang tidak bersalah. Apa ini adalah kebiasaanmu?” Tanya Taemin.
“ Permainan ini akan berakhir karena Myungsoo akan meninggalkan Hae San.” Jawab Soo Hyun dengan santai.
“ Kita tentukan nanti. Apakah ini berakhir atau tidak? Apakah aku harus menggunakan kartu terakhirku?” Sanggah Taemin.
“ Sebenarnya itulah yang diinginkan olehmu. Jika Myungsoo menghilang dari sisi Haeryung, maka itu lebih baik untukmu. Kau sangat munafik karena sudah jelas kau menyelidiki latar belakang Myungsoo. Sadarlah, Taemin! Kim Myungsoo bukanlah seseorang yang perlu kau dukung. Geunde, seseorang yang harus kau singkirkan. Jika kau benar-benar menginginkan Haeryung, maka seraya bangkit dari dudukmu.” Kata Soo Hyun.
“ Apakah aku harus memilikinya? Bagiku, mencintai seseorang tidak harus memilikinya.” Kata Taemin lalu hendak pergi sedangkan Soo Hyun terlihat tidak mengerti.
“ Namja babo.” Kata Soo Hyun lalu Taemin menghentikan langkahnya dan melihat kearah Taemin.
“ Kurasa kita tidak berbeda. Kita ada di jalan yang sama. Geunyang, kau bertemu dengan Kim Ji Won. Sedangkan aku bertemu dengan Na Hae Ryeong. Kita tidak akan bertemu lagi karena aku akan menempuh jalan yang berbeda.” Kata Taemin lalu keluar dari ruangan Soo Hyun sedangkan Soo Hyun terlihat sedang berpikir.

Ji Won menelepon Krystal hendak mengatakan kalau dia telah membatalkan tuduhannya pada Kim Myungsoo. Namun, dia mendapatkan berita mengejutkan bahwa Myungsoo secara sukarela datang ke kantor polisi dan minta dilakukan penyelidikan. Dia terkejut bukan main mendengarnya.
Myungsoo datang menemui Krystal. Krystal tidak mengerti dengan kedatangan Myungsoo untuk menemuinya. Padahal Hae San sudah membatalkan tuntutannya. Myungsoo mengetahui hal itu. Namun, dia datang karena ingin membersihkan nama baiknya dan meminta Krystal untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
“ Nona Jaksa, tolong selidiki kasus ini tanpa ditutup-tutupi! Tolong bersihkan nama baik saya! Jangan terpengaruh dengan masa lalu dan kesalahan saya! Saya mengakui bahwa saya memang seperti itu dulu. Geunde, itu semua adalah kejahatan masa lalu saya.” Pinta Myungsoo.
“ Apakah kau sadar bahwa anda mengakui perbuatanmu didepan seorang jaksa dan itu bisa merugikanmu? Jika saya menyelidikinya, maka saya bisa memenjarakanmu.” Tanya Krystal.
“ Dulu, saya melakukannya agar saya menjadi orang jahat lalu saya bisa cepat mati. Saya tidak bisa bunuh diri dan meninggalkan adik perempuan saya. Alasan saya melakukan semua ini karena ingin dihukum sampai menerima hukuman mati.” Kata Myungsoo.
“ Lalu apa alasan anda melakukan hal itu sekarang?” Tanya Krystal.
“ Saya ingin hidup karena saya memiliki alasan untuk hidup sekarang.” Kata Myungsoo sambil tersenyum.

Haeryung terlihat memilih pakaian yang akan dikenakannya. Ternyata dia datang sendirian ke rumah ayahnya yang kini ditinggali oleh Ji Won. Seraya menyentuh dinding tembok, dia mencoba mengingat kenangan di rumah itu. Sementara itu di rumah Myungsoo, Myungsoo bergegas masuk rumah mencari Sulli karena Sulli memberitahunya bahwa Haeryung menghilang. Sulli menjelaskan bahwa dirinya pergi sebentar. Namun saat kembali, Haeryung sudah tidak ada. Saat Myungsoo hendak menghubungi ponsel Haeryung, tiba-tiba Sulli mengatakan kalau ponsel Haeryung tertinggal di rumah. Mereka keluar rumah untuk mencari Haeryung. Mereka pun berpencar untuk mencarinya. Disisi lain, Ji Won tiba di rumahnya. Dia terlihat sangat stress. Dia melihat Haeryung sedang menonton TV di rumahnya.
“ Kapan kau datang?” Tanya Ji Won.

Disisi lain, Myungsoo masih mencari dan nampak khawatir karena tidak juga menemukan Haeryung. Dia kembali ke rumah dengan langkah gontai. Dia segera beranjak begitu pintu rumah terbuka. Namun, ternyata yang datang adalah Sungyeol. Dia memarahi Sungyeol karena tidak menjawab telepon darinya. Sungyeol mengatakan bahwa dia sedang belajar di perpustakaan dan menanyakan yang terjadi. Myungsoo mengatakan bahwa Haeryung tidak ada di rumah. Sungyeol memberitahu bahwa Haeryung pergi ke rumahnya.



TBC


Tidak ada komentar: