[SERIES]
Love and Revenge Part 14
Title : Love and Revenge Part 14
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee
Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun
Preview
Haeryung
terlihat memilih pakaian yang akan dikenakannya. Ternyata dia datang sendirian
ke rumah ayahnya yang kini ditinggali oleh Ji Won. Seraya menyentuh dinding
tembok, dia mencoba mengingat kenangan di rumah itu. Sementara itu di rumah
Myungsoo, Myungsoo bergegas masuk rumah mencari Sulli karena Sulli
memberitahunya bahwa Haeryung menghilang. Sulli menjelaskan bahwa dirinya pergi
sebentar. Namun saat kembali, Haeryung sudah tidak ada. Saat Myungsoo hendak
menghubungi ponsel Haeryung, tiba-tiba Sulli mengatakan kalau ponsel Haeryung
tertinggal di rumah. Mereka keluar rumah untuk mencari Haeryung. Mereka pun
berpencar untuk mencarinya. Disisi lain, Ji Won tiba di rumahnya. Dia terlihat
sangat stress. Dia melihat Haeryung sedang menonton TV di rumahnya.
“
Kapan kau datang?” Tanya Ji Won.
Disisi
lain, Myungsoo masih mencari dan nampak khawatir karena tidak juga menemukan Haeryung.
Dia kembali ke rumah dengan langkah gontai. Dia segera beranjak begitu pintu
rumah terbuka. Namun, ternyata yang datang adalah Sungyeol. Dia memarahi
Sungyeol karena tidak menjawab telepon darinya. Sungyeol mengatakan bahwa dia
sedang belajar di perpustakaan dan menanyakan yang terjadi. Myungsoo mengatakan
bahwa Haeryung tidak ada di rumah. Sungyeol memberitahu bahwa Haeryung pergi ke
rumahnya.
Next
“
Apakah Haeryung tidak berpamitan padamu? Padahal aku sudah berpesan padanya
agar memberitahumu. Aku mengatakan padanya bahwa itu bahaya. Aku berusaha untuk
mencegahnya. Geunde, kata dokternya agar dia cepat sembuh maka dia harus pergi
ke tempat-tempat yang dikenalnya.” Kata Sungyeol.
“
Kenapa baru memberitahuku sekarang?” Kesal Myungsoo.
“
Memangnya kau bertanya?” Balas Sungyeol tak terima lalu Myungsoo bergegas untuk
menjemput Haeryung.
Di
rumah ayahnya, Haeryung makan bersama Ji Won. Suasana terasa agak canggung. Haeryung
makan kecambah. Ji Won pun memanggil pelayan untuk mengambilkan kecambah lagi.
Ji Won mengatakan bahwa Haeryung tidak menyukai kecambah dulu. Haeryung hanya
diam saja lalu mencicipi makanan lain. Pembantu datang membawa kecambah dan
melihat makanan yang dimakan oleh Haeryung.
“
Bagaimana keadaan, nona Haeryung? Bukankah nona alergi terhadap kerang? Mengapa
anda memakan kerang itu?” Tanya pembantu.
Haeryung
melihat pergelangan tangannya. Dia melihat efek alergi itu yang membuat
tangannya merah dan gatal. Dia pamit untuk ke kamar mandi. Sedangkan Ji Won
menyuruh pelayan itu membawakan obat anti alergi. Sambil membereskan meja,
pembantu itu mengatakan bahwa Haeryung seperti orang yang berbeda. Ji Won
terlihat tidak mengerti.
“
Beliau memang terlihat seperti nona Haeryung. Geunde, seperti bukan dirinya.
Lagipula, ada yang aneh.” Kata pembantu.
Saat
pembantu itu hendak beranjak pergi, Ji Won menahannya. Ji Won meminta pembantu
itu menyajikan makanan yang tidak disukai oleh Haeryung. Sedangkan di kamar
mandi, Haeryung menyiram pergelangan tangannya yang memerah dengan air. Dia pun
teringat bahwa dia alergi kerang dan buah persik.
Bel
rumah berbunyi, Myungsoo tiba-tiba masuk dan menanyakan keberadaan Haeryung
pada pembantu yang ada disana. Pembantu itu mengatakan bahwa Haeryung sedang
makan bersama Ji Won. Dia berjalan menuju ruang makan lalu mengatakan bahwa dia
datang untuk menjemput Haeryung. Ji Won memberitahu bahwa Haeryung sedang di
kamar mandi. Dia menawari Myungsoo makan bersama. Namun, Myungsoo menolak
karena dia dan Haeryung akan segera pulang.
“
Mengapa terburu-buru? Mengapa kau datang ke kantor kejaksaan? Padahal aku telah
membatalkan tuntutanku.” Tanya Ji Won.
“
Supaya aku bisa membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Lagipula aku tidak ada
kerjaan. Walaupun itu tidak mudah. Geunde, aku merasa tidak sulit juga. Saat
penyelidik menemukan penjahat sebenarnya, maka korban akan dibebaskan dari
kasus ini dan namanya dibersihkan. Aku mempertaruhkan namaku dan janjiku.”
Jelas Myungsoo dan hal itu membuat Ji Won sedikit tidak tenang.
Tiba-tiba
Haeryung datang. Myungsoo memberitahu bahwa dia datang untuk menjemputnya. Haeryung
pun duduk di meja makan. Dia melihat Haeryung
minum obat. Diamenanyakan obat itu pada Haeryung. Haeryung mengatakan bahwa
tanpa sadar dia makan kerang sehingga menyebabkan alergi. Ji Won menawarkan
udang yang tidak disukai oleh Haeryung. Beruntung sebelum Haeryung memakannya,
pembantu datang memberitahu ada panggilan telepon untuk Ji Won. Ji Won pamit
pergi dan mempersilahkan mereka untuk melanjutkan makannya.
“
Apa kau akan terus begini?” Tanya Myungsoo.
“
Jeongmal mianhae. Aku tidak bisa diam saja menunggu ingatanku kembali. Ku pikir
bahwa aku harus melakukan sesuatu. Aku ingin cepat sembuh dan membantumu. Aku
tidak ingin terus bersembunyi dibelakangmu.” Sesal Haeryung sedangkan Myungso
melihat pergelangan tangan Haeryung yang terkena alergi.
Tiba-tiba
pembantu datang lagi sambil mengantarkan nasi untuk Myungsoo. Pembantu itu
merasa senang Haeryung sekarang menjadi baik dan makan semua makanan tanpa
pilih-pilih termasuk udang yang disajikannya. Walaupun Haeryung tidak
menyukainya. Saat mendengarkan perkataan pelayan itu, Myungsoo menyadari
sesuatu. Setelah menjawab panggilan telepon itu, Ji Won beranjak ke meja makan.
Namun, dia melihat tidak ada orang disana. Dia merasa kesal karena mereka pergi
tanpa berpamitan padanya. Walaupun dia adalah nyonya di rumah itu. Dia melihat
ada secarcik kertas di meja makan bekas Haeryung. Dia mengambil kertas itu lalu
membacanya.
“ Mengijinkanku makan makan di rumah,
meskipun aku tidak mengetahui alasan kau masih ragu padaku, ku rasa bahwa ini
salah, Ji Won onnie. Udang itu… suatu kehormatan bagiku.”
Haeryung
“
Mulai sekarang kau harus pergi bersamaku kemana pun itu.” Kata Myungsoo sambil
menyetir.
“
Daebak, aku benar-benar terpana. Mereka menyajikan makanan yang tidak ku sukai
di meja makan. Aku ingin berteriak pada mereka. Aku ingin mengatakan hal itu
pada mereka.” Kata Haeryung tak percaya.
“
Bukankah aku sudah mengatakan padamu? Kau adalah yeoja kasar.” Kata Myungsoo.
“
Arra. Sungguh menakutkan bila tiba-tiba ingatanku kembali. Sekarang saja, aku
sudah terkejut. Setiap kali aku mengetahui orang seperti apa aku dulu, aku
selalu terkejut dan merasa hampir gila.” Kata Haeryung.
“ Apakah aku akan menerimanya bila aku
mengetahui seperti apa aku dulu?” Pikir Haeryung.
“
Kau harus tetap seperti ini. Jangan mencari ingatanmu yang hilang! Geunde,
tetaplah seperti ini saja.” Kata Myungsoo.
“
Apakah kau serius?” Tanya Haeryung sambil melihat Myungsoo.
“
Nde.” Kata Myungsoo.
“
Shirreo. Sebenarnya aku tidak tertarik dengan ingatan tentang hal lain. Geunde,
aku ingin mengingat kembali kenangan bersamamu, Myungsoo-a. Aku ingin
mengingatnya. Bagaimana kita bertemu? Bagaimana kita saling mencintai? Kemana
saja kita pergi? Apa saja yang kita lakukan dan mimpi-mimpi kita? Aku ingin
mengingat semua itu.” Tolak Haeryung yang membuat Myungsoo nampak terkejut.
Haeryung
menyalakan musik yang sama saat mereka dengar di mobil ketika Sulli menangis
didalam mobil. Haeryung bertanya apa Myungsoo mengingat lagu itu. Lagu yang
pernah mereka dengarkan bersama. Myungsoo terhenyak mendengarnya. Dia pun
menyadari bahwa ingatan Haeryung sedikit demi sedikit mulai pulih.
At 8.00 a.m.
Di
kantor, Myungsoo satu lift dengan Taemin.
“
Pengakuanmu itu akan berakibat fatal bagi dirimu.” Kata Taemin untuk
mengingatkan.
“
Aku tidak mengetahuinya karena sudah pasti kau lebih mengetahuinya karena itu
bukan bidangku. Kau bilang bahwa kau akan memberikan setengah bagian Hae San
padaku jika aku mengembalikan posisi Haeryung, bukan? Karena kau akan memberiku
setengah bagian Hae San, maka aku harus mempertaruhkan nyawaku. Hidupku
bukanlah sesuatu yang penting.” Kata Myungsoo.
Pembicaraan
mereka terhenti saat melihat Ji Won dan Soo Hyun. Keduanya pun menemui mereka
lalu memberi hormat pada Ji Won. Ji Won menyapa Myungsoo.
“
Apakah kau kembali dengan selamat kemarin?” Tanya Ji Won.
“
Nde.” Kata Myungsoo.
“
Aku sedih memikirkan bahwa aku tidak bisa melihatmu lagi di kantor.
Bagaimanapun aku senang bertemu denganmu.” Kata Ji Won membual sambil
mengulurkan tangannya.
“
Bagaimana mungkin? Jangan bohong! Rumahku telah terpasang CCTV sejak lama.
Penyelidik sedang mencari semua orang yang mencurigakan yang berada di sekitar
rumahku. Bahkan penyelidik meminta bantuan dari polisi divisi kejahatan dunia
maya untuk menyelidiki bukti USB dan komputernya. Ah, aku pikir bahwa aku harus
memberitahumu seberapa jauh mereka menyelidiki tuduhan palsu terhadapku. Mereka
juga akan memberitahu media. Jika media mengetahuinya, maka aku bisa lebih
mudah membalik tuduhan itu. Apa yang tidak boleh terungkap, akhirnya permukaan
yang sesungguhnya akan terlihat juga. Jika kita bisa membalik kasusnya.” Kata
Myungsoo sambil membalas uluran tangan Ji Won sedangkan Ji Won dan Soo Hyun tak
berkutik.
Sementara
itu, Haeryung menemui Woohyun.
“
Apa anda mengingat hal lainnya?” Tanya Woohyun.
“
Saya mengingat sesuatu. Saat itu saya berada di terowongan. Saya sedang
menyetir dan ekspresi wajah saya penuh dengan emosi ada kesedihan dan balas
dendam.” Kata Haeryung.
“
Mengapa bisa begitu?” Tanya Woohyun.
“
Mollayo. Walau belum pasti, saya menyetir mobilnya menuju seseorang hingga
melanggar batas jalan.” Kata Haeryung sambil berusaha untuk mengingat lagi
namun gagal.
“
Geumane! Sebaiknya anda mencoba mengingat alasan anda pindah jalur dan siapa
yang anda lihat serta tuju.” Saran Woohyun.
Soo
Hyun menanyakan alamat rumah sakit Haeryung pernah dirawat setelah kecelakaan
pada anak buahnya. Dia juga menyuruh agar rekaman CT Scan dan MRI rumah sakit
itu ditunjukkan pada dokter Kim dan memintanya untuk memastikannya. Anak
buahnya pun mengerti. Namun, anak buahnya terlihat bingung alasan Soo Hyun
meminta semua itu. Soo Hyun merasa bahwa catatan medis itu mungkin dipalsukan.
Di
kamarnya, Haeryung mencoba mengingat saat dirinya mengalami kecelakaan. Belum
sempat melihat wajah orang yang ditabraknya Haeryung tersadar. Tiba-tiba bel
rumahnya berbunyi, ternyata yang datang adalah Ji Won. Haeryung tidak langsung
membukakan pintu. Dia menjawab panggilan telepon karena ponselnya berbunyi
ternyata Myungsoo yang meneleponnya.
“
Bagaimana keadaanmu? Apakah kau ingin pergi kencan denganku karena aku akan
pulang lebih cepat?” Tanya Myungsoo.
“
Ji Won ada didepan pintu rumah kita. Ottokke?” Panik Haeryung sedangkan
Myungsoo sedikit terkejut.
“
Kau jangan membuka pintunya sampai aku datang. Aku akan segera tiba.” Kata
Myungsoo lalu mematikan panggilan teleponnya dan menambah kecepatan mobilnya
dengan wajah penuh khawatir.
Ji
Won terus memencet bel dan memanggil-manggil Haeryung. Dia yakin bahwa Haeryung
ada di rumah. Sementara itu didalam rumah, Haeryung nampak gelisah. Akhirnya
dia memutuskan untuk membukakan pintu rumahnya. Ji Won masuk membawa oleh-oleh
yang dibawakan oleh supirnya.
“
Apakah kau tahu? Aku tidak suka karena kemarin kau pulang begitu saja. Ku rasa
bahwa kau salah paham. Aku tidak mengetahui bahwa kau sangat membenci udang
itu. Jeongmal mianhae. Aku akan lebih berhati-hati lagi. Jadi, aku membawakan
makanan yang kau sukai.” Jelas Ji Won.
“
Gomawo.” Kata Haeryung.
“
Kemana Sulli dan Sungyeol?” Tanya Ji Won karena melihat Haeryung sendirian.
“
Apakah kau mengenal mereka?” Tanya Haeryung.
“
Tentu saja. Aku mengenal mereka.” Balas Ji Won.
“
Kapan kau bertemu mereka?” Tanya Haeryung.
“
Tentu aku pernah bertemu mereka. Dongsaeng dan chingu Myungsoo.” Balas Ji Won.
“
Bagaimana kau bisa mengetahuinya?” Tanya Haeryung lagi.
“
Apakah kau tidak mengetahuinya? Apa kau bertanya saat aku bersama dengan
mereka? Aku pernah menghabiskan waktu bersama mereka? Kajja, kita pulang ke
rumah! Meskipun kau membenciku dan aku tidak menyukaimu, namun tidak benar juga
kau tinggal bersama Myungsoo karena kalian belum menikah secara resmi. Ditambah
lagi kalian belum mengadakan pesta pernikahan. Jadi, hal itu akan menjadi
gunjingan orang-orang.” Jelas Ji Won.
“
Aku merasa nyaman berada disini. Aku ingin tinggal didekat Myungsoo.” Kata Haeryung.
“
Mengapa harus Myungsoo? Mengapa harus Myungsoo diantara semua namja? Apa kau
tidak memiliki pilihan lain? Hanya karena kau membenciku. Hanya karena kau
ingin menghancurkan kakak tirimu. Mengapa kau menghancurkan hidupmu sendiri? Geumane!
Hentikan semua ini! Walaupun aku tidak menyukaimu. Geunde, aku tidak
membencimu. Jika kau memperlakukanku lebih manusiawi, maka kita tidak akan
seperti ini. Aku tidak ingin kau sakit hati karena aku. Aku tidak berharap kau
terluka karena aku.” Kata Ji Won sambil mendekati Haeryung sedangkan Haeryung
sedikit terhuyung karena tiba-tiba dia teringatkan perdebatan antara dirinya
dengan Ji Won di ruang ganti olahraga.
“
Mengapa kau tidak menyukainya?” Tanya Haeryung sedangkan Ji Won terlihat
khawatir pada kondisi Haeryung.
“
Neo gwenchana?” Tanya Ji Won dengan khawatir.
“
Aku sedang bertanya padamu. Mengapa kau sangat tidak menyukai Myungsoo? Aku
sangat menyukainya dan aku tidak bisa hidup tanpanya. Mengapa kau keberatan aku
bersama dengannya?” Tanya Haeryung penuh penekanan.
“
Apakah kau bertanya seperti itu karena kau tidak mengetahuinya?” Tanya Ji Won.
“
Nde.” Balas Haeryung.
“
Kau pasti sudah mengetahui alasan Myungsoo mendekatimu, bukan? Jika kau
mengetahuinya, mengapa kau…” Tanya Ji Won namun terhenti karena melihat Haeryung
seperti orang panik.
Haeryung
menghalangi tangan Ji Won saat Ji Won ingin memeriksa tubuhnya. Dia meminta Ji
Won untuk memberitahunya. Tiba-tiba dia teringat percakapannya dengan Taemin.
Taemin memberitahunya tentang tujuan Myungsoo mendekatinya. Dia merasakan sakit
luar biasa mengingat semua itu. Ji Won mengajaknya ke rumah sakit. Namun, dia
menolaknya. Dia pingsan di lantai karena menahan sakit. Myungsoo datang disaat
yang tepat.
Myungsoo
segera mendorong Ji Won agar menjauh lalu mencoba menyadarkan Haeryung. Ji Won
mencoba memanggil Myungsoo. Namun, Myungsoo menyuruhnya pergi dengan tatapan
tajamnya. Myungsoo pun membawa Haeryung ke rumah sakit. Sementara itu, Ji Won
masih terduduk di rumah Myungsoo untuk mencerna semua yang dialaminya.
Sepeninggalan Ji Won, Suzy datang ke rumah Myungsoo. Dia memarahi Sulli dan
Sungyeol.
“
Mengapa kalian tidak ada di rumah?” Tanya Suzy.
“
Aku pergi sebentar untuk mengirim foto profilku ke agensi.” Jawab Sulli.
“
Ku dengar kau adalah seorang pengangguran. Seorang pengangguran seharusnya diam
di rumah. Kemana kau pergi?” Tanya Suzy pada Sungyeol.
“
Pengangguran justru lebih sibuk. Aku harus pergi ke beberapa tempat dan menemui
orang-orang untuk wawancara kerja.” Jawab Sungyeol.
“
Siapa yang harus ku percaya untuk menjaga direktur?” Gerutu Suzy.
“
Kau percaya pada kami sekali, maka kau harus mempercayai kami hingga akhir.
Hari ini kami hanya sedang sial. Mulai sekarang kami akan menjaganya tanpa
mengedipkan mata sekalipun.” Kata Sungyeol.
“
Oppa, dia mirip The Hulk kalau sedang marah.” Bisik Sulli pada Sungyeol.
“
Apakah kalian sedang membicarakanku?” Selidik Suzy ketika melihat Sulli dan
Sungyeol saling berbisik namun mereka menggelengkan kepalanya.
Myungsoo
menunggu Haeryung yang masih pingsan. Sedangkan Haeryung dalam pingsannya
berusaha untuk mengingat wajah orang yang ditabraknya namun belum berhasil
juga. Myungsoo melihat Haeryung telah sadar.
“
Bagaimana keadaanmu? Apakah kau mengenaliku? Jeongmal mianhae. Aku datang
terlambat.” Kata Myungsoo.
Haeryung
tidak menjawabnya. Dia kembali tertidur. Taemin tiba di rumah sakit. Tapi
begitu dia melihat Myungsoo begitu perhatian pada Haeryung, dia pun
mengurungkan langkahnya untuk menemui Haeryung. Dia pun keluar dari rumah sakit.
Di
kantornya, Ji Won minum sendirian. Tiba-tiba Soo Hyun datang. Soo Hyun
menghentikan Ji Won yang ingin minum. Dia melarang Ji Won minum-minum di
kantor.
“
Sekarang kau telah berani mencampuri semua urusanku, Soo Hyun.” Kata Ji Won.
“
Kau terlihat lemah dan menyedihkan. Jangan minum-minum di kantor! Meskipun
hanya ada aku. Hasil CT Scan dan MRi Haeryung yang kita miliki itu adalah
palsu. Hasil itu bukan milik Haeryung. Setelah kecelakaan itu, kondisi Haeryung
hanya diketahui oleh Taemin. Aku yakin dia pasti menggunakan pengaruhnya dan
menukar catatan medis Haeryung.” Jelas Soo Hyun sambil memberikan buku catatan Haeryung
dan hasil medis sedangkan Ji Won melihat catatan buku dan hasil medis itu
sambil mendengarkan penjelasan dari Soo Hyun.
“
Mengapa Taemin melakukannya? Jadi, apa maksudmu?” Tanya Ji Won namun tiba-tiba
dia menyadari sesuatu.
“
Haeryung pasti mengalami cedera otak yang parah. Pertama, dia hilang ingatan
dan kemampuan kognitifnya. Kedua, dia kehilangan kemampuan membaca dan
menulisnya. Dia dibantu oleh orang-orang disekitarnya untuk bersandiwara.
Walaupun kini kita belum mempunyai buktinya. Aku akan terus mencari bukti itu.
Jika kecurigaanku benar, maka aku ingin menggagalkan direktur Na Hae Ryeong
sebagai pewaris dengan mengklaim warisannya. Jika direktur Na Hae Ryeong
ditunjuk sebagai pewaris, maka dia akan menjadi pewaris sah perusahaan almarhum
presdir Na. Semua kekayaan dan saham Hae San akan berada ditangan direktur Na
Hae Ryeong.” Jelas Soo Hyun sedangkan Ji Won teringatkan saat Haeryung pertama
kali datang dan menanyakan dimana kamar ayahnya serta kejadian alergi kerang.
Haeryung
tersadar. Dia melihat Myungsoo tertidur disampingnya. Dia pergi keluar dari
rumah sakit tanpa membangunkan Myungsoo. Beberapa menit kemudian, Myungsoo
terbangun. Dia melihat Haeryung tidak ada di ranjangnya. Dia mencari keberadaan
Haeryung hingga ke ruang informasi. Saat merasa frustasi karena tidak bisa
menemukan Haeryung, dia melihat Haeryung tertidur di taman depan rumah sakit.
Dia menghampiri dan mencoba membangunkan Haeryung. Dia melepaskan jaketnya
untuk menyelimuti Haeryung sambil memanggil-manggil Haeryung dengan pelan. Haeryung
pun terbangun lalu duduk dibangku itu.
“
MENGAPA KAU KELUAR DARI RUMAH SAKIT DIAM-DIAM? APAKAH KAU TAHU? AKU SANGAT
KHAWATIR. KAU TIDAK MENDENGARKANKU? JIKA KAU TERUS SEPERTI INI, MAKA… Jeongmal
mianhae. Kajja, kita masuk ke rumah sakit!” Marah Myungsoo namun dia memelankan
suaranya ketika menyadari sesuatu telah terjadi pada diri Haeryung.
“
Siapa kau?” Tanya Haeryung sedangkan Myungsoo menganggap pertanyaan itu
bercandaan.
“
Kajja, kita masuk ke rumah sakit!” Ajak Myungsoo.
“
Shirreo. Siapa kau?” Tolak Haeryung.
Haeryung
menghempaskan jaket Myungsoo lalu melangkah pergi. Myungsoo masih syok dengan
sikap Haeryung yang berubah secara mendadak. Tak selang beberapa lama, Myungsoo
segera mengejar dan menahan Haeryung.
“
Mengapa kau seperti ini?” Tanya Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung.
“
Menyingkirlah!” Kata Haeryung sambil menghempaskan tangan Myungsoo.
“
Jangan main-main denganku!” Kata Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung lagi.
Haeryung
hanya diam sambil menatap tajam pada Myungsoo. Detik itu juga, Myungsoo
melepaskan tangannya. Haeryung pergi meninggalkan Myungsoo. Dia berjalan
seperti orang linglung yang tidak mengetahui arah tujuannya. Sedangkan Myungsoo
mengikuti Haeryung yang terus melangkah dari belakang. Di rumah sakit, Suzy
menemui dokter yang menangani Haeryung.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar