Senin, 09 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 14

[SERIES] Love and Revenge Part 14
Title                 : Love and Revenge Part 14
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun




Preview

Haeryung terlihat memilih pakaian yang akan dikenakannya. Ternyata dia datang sendirian ke rumah ayahnya yang kini ditinggali oleh Ji Won. Seraya menyentuh dinding tembok, dia mencoba mengingat kenangan di rumah itu. Sementara itu di rumah Myungsoo, Myungsoo bergegas masuk rumah mencari Sulli karena Sulli memberitahunya bahwa Haeryung menghilang. Sulli menjelaskan bahwa dirinya pergi sebentar. Namun saat kembali, Haeryung sudah tidak ada. Saat Myungsoo hendak menghubungi ponsel Haeryung, tiba-tiba Sulli mengatakan kalau ponsel Haeryung tertinggal di rumah. Mereka keluar rumah untuk mencari Haeryung. Mereka pun berpencar untuk mencarinya. Disisi lain, Ji Won tiba di rumahnya. Dia terlihat sangat stress. Dia melihat Haeryung sedang menonton TV di rumahnya.
“ Kapan kau datang?” Tanya Ji Won.

Disisi lain, Myungsoo masih mencari dan nampak khawatir karena tidak juga menemukan Haeryung. Dia kembali ke rumah dengan langkah gontai. Dia segera beranjak begitu pintu rumah terbuka. Namun, ternyata yang datang adalah Sungyeol. Dia memarahi Sungyeol karena tidak menjawab telepon darinya. Sungyeol mengatakan bahwa dia sedang belajar di perpustakaan dan menanyakan yang terjadi. Myungsoo mengatakan bahwa Haeryung tidak ada di rumah. Sungyeol memberitahu bahwa Haeryung pergi ke rumahnya.

Next

“ Apakah Haeryung tidak berpamitan padamu? Padahal aku sudah berpesan padanya agar memberitahumu. Aku mengatakan padanya bahwa itu bahaya. Aku berusaha untuk mencegahnya. Geunde, kata dokternya agar dia cepat sembuh maka dia harus pergi ke tempat-tempat yang dikenalnya.” Kata Sungyeol.
“ Kenapa baru memberitahuku sekarang?” Kesal Myungsoo.
“ Memangnya kau bertanya?” Balas Sungyeol tak terima lalu Myungsoo bergegas untuk menjemput Haeryung.

Di rumah ayahnya, Haeryung makan bersama Ji Won. Suasana terasa agak canggung. Haeryung makan kecambah. Ji Won pun memanggil pelayan untuk mengambilkan kecambah lagi. Ji Won mengatakan bahwa Haeryung tidak menyukai kecambah dulu. Haeryung hanya diam saja lalu mencicipi makanan lain. Pembantu datang membawa kecambah dan melihat makanan yang dimakan oleh Haeryung.
“ Bagaimana keadaan, nona Haeryung? Bukankah nona alergi terhadap kerang? Mengapa anda memakan kerang itu?” Tanya pembantu.

Haeryung melihat pergelangan tangannya. Dia melihat efek alergi itu yang membuat tangannya merah dan gatal. Dia pamit untuk ke kamar mandi. Sedangkan Ji Won menyuruh pelayan itu membawakan obat anti alergi. Sambil membereskan meja, pembantu itu mengatakan bahwa Haeryung seperti orang yang berbeda. Ji Won terlihat tidak mengerti.
“ Beliau memang terlihat seperti nona Haeryung. Geunde, seperti bukan dirinya. Lagipula, ada yang aneh.” Kata pembantu.

Saat pembantu itu hendak beranjak pergi, Ji Won menahannya. Ji Won meminta pembantu itu menyajikan makanan yang tidak disukai oleh Haeryung. Sedangkan di kamar mandi, Haeryung menyiram pergelangan tangannya yang memerah dengan air. Dia pun teringat bahwa dia alergi kerang dan buah persik.

Bel rumah berbunyi, Myungsoo tiba-tiba masuk dan menanyakan keberadaan Haeryung pada pembantu yang ada disana. Pembantu itu mengatakan bahwa Haeryung sedang makan bersama Ji Won. Dia berjalan menuju ruang makan lalu mengatakan bahwa dia datang untuk menjemput Haeryung. Ji Won memberitahu bahwa Haeryung sedang di kamar mandi. Dia menawari Myungsoo makan bersama. Namun, Myungsoo menolak karena dia dan Haeryung akan segera pulang.
“ Mengapa terburu-buru? Mengapa kau datang ke kantor kejaksaan? Padahal aku telah membatalkan tuntutanku.” Tanya Ji Won.
“ Supaya aku bisa membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Lagipula aku tidak ada kerjaan. Walaupun itu tidak mudah. Geunde, aku merasa tidak sulit juga. Saat penyelidik menemukan penjahat sebenarnya, maka korban akan dibebaskan dari kasus ini dan namanya dibersihkan. Aku mempertaruhkan namaku dan janjiku.” Jelas Myungsoo dan hal itu membuat Ji Won sedikit tidak tenang.

Tiba-tiba Haeryung datang. Myungsoo memberitahu bahwa dia datang untuk menjemputnya. Haeryung pun duduk di meja makan.  Dia melihat Haeryung minum obat. Diamenanyakan obat itu pada Haeryung. Haeryung mengatakan bahwa tanpa sadar dia makan kerang sehingga menyebabkan alergi. Ji Won menawarkan udang yang tidak disukai oleh Haeryung. Beruntung sebelum Haeryung memakannya, pembantu datang memberitahu ada panggilan telepon untuk Ji Won. Ji Won pamit pergi dan mempersilahkan mereka untuk melanjutkan makannya.
“ Apa kau akan terus begini?” Tanya Myungsoo.
“ Jeongmal mianhae. Aku tidak bisa diam saja menunggu ingatanku kembali. Ku pikir bahwa aku harus melakukan sesuatu. Aku ingin cepat sembuh dan membantumu. Aku tidak ingin terus bersembunyi dibelakangmu.” Sesal Haeryung sedangkan Myungso melihat pergelangan tangan Haeryung yang terkena alergi.

Tiba-tiba pembantu datang lagi sambil mengantarkan nasi untuk Myungsoo. Pembantu itu merasa senang Haeryung sekarang menjadi baik dan makan semua makanan tanpa pilih-pilih termasuk udang yang disajikannya. Walaupun Haeryung tidak menyukainya. Saat mendengarkan perkataan pelayan itu, Myungsoo menyadari sesuatu. Setelah menjawab panggilan telepon itu, Ji Won beranjak ke meja makan. Namun, dia melihat tidak ada orang disana. Dia merasa kesal karena mereka pergi tanpa berpamitan padanya. Walaupun dia adalah nyonya di rumah itu. Dia melihat ada secarcik kertas di meja makan bekas Haeryung. Dia mengambil kertas itu lalu membacanya.

“ Mengijinkanku makan makan di rumah, meskipun aku tidak mengetahui alasan kau masih ragu padaku, ku rasa bahwa ini salah, Ji Won onnie. Udang itu… suatu kehormatan bagiku.”

Haeryung

“ Mulai sekarang kau harus pergi bersamaku kemana pun itu.” Kata Myungsoo sambil menyetir.
“ Daebak, aku benar-benar terpana. Mereka menyajikan makanan yang tidak ku sukai di meja makan. Aku ingin berteriak pada mereka. Aku ingin mengatakan hal itu pada mereka.” Kata Haeryung tak percaya.
“ Bukankah aku sudah mengatakan padamu? Kau adalah yeoja kasar.” Kata Myungsoo.
“ Arra. Sungguh menakutkan bila tiba-tiba ingatanku kembali. Sekarang saja, aku sudah terkejut. Setiap kali aku mengetahui orang seperti apa aku dulu, aku selalu terkejut dan merasa hampir gila.” Kata Haeryung.

“ Apakah aku akan menerimanya bila aku mengetahui seperti apa aku dulu?” Pikir Haeryung.

“ Kau harus tetap seperti ini. Jangan mencari ingatanmu yang hilang! Geunde, tetaplah seperti ini saja.” Kata Myungsoo.
“ Apakah kau serius?” Tanya Haeryung sambil melihat Myungsoo.
“ Nde.” Kata Myungsoo.
“ Shirreo. Sebenarnya aku tidak tertarik dengan ingatan tentang hal lain. Geunde, aku ingin mengingat kembali kenangan bersamamu, Myungsoo-a. Aku ingin mengingatnya. Bagaimana kita bertemu? Bagaimana kita saling mencintai? Kemana saja kita pergi? Apa saja yang kita lakukan dan mimpi-mimpi kita? Aku ingin mengingat semua itu.” Tolak Haeryung yang membuat Myungsoo nampak terkejut.

Haeryung menyalakan musik yang sama saat mereka dengar di mobil ketika Sulli menangis didalam mobil. Haeryung bertanya apa Myungsoo mengingat lagu itu. Lagu yang pernah mereka dengarkan bersama. Myungsoo terhenyak mendengarnya. Dia pun menyadari bahwa ingatan Haeryung sedikit demi sedikit mulai pulih.

At 8.00 a.m.

Di kantor, Myungsoo satu lift dengan Taemin.
“ Pengakuanmu itu akan berakibat fatal bagi dirimu.” Kata Taemin untuk mengingatkan.
“ Aku tidak mengetahuinya karena sudah pasti kau lebih mengetahuinya karena itu bukan bidangku. Kau bilang bahwa kau akan memberikan setengah bagian Hae San padaku jika aku mengembalikan posisi Haeryung, bukan? Karena kau akan memberiku setengah bagian Hae San, maka aku harus mempertaruhkan nyawaku. Hidupku bukanlah sesuatu yang penting.” Kata Myungsoo.

Pembicaraan mereka terhenti saat melihat Ji Won dan Soo Hyun. Keduanya pun menemui mereka lalu memberi hormat pada Ji Won. Ji Won menyapa Myungsoo.
“ Apakah kau kembali dengan selamat kemarin?” Tanya Ji Won.
“ Nde.” Kata Myungsoo.
“ Aku sedih memikirkan bahwa aku tidak bisa melihatmu lagi di kantor. Bagaimanapun aku senang bertemu denganmu.” Kata Ji Won membual sambil mengulurkan tangannya.
“ Bagaimana mungkin? Jangan bohong! Rumahku telah terpasang CCTV sejak lama. Penyelidik sedang mencari semua orang yang mencurigakan yang berada di sekitar rumahku. Bahkan penyelidik meminta bantuan dari polisi divisi kejahatan dunia maya untuk menyelidiki bukti USB dan komputernya. Ah, aku pikir bahwa aku harus memberitahumu seberapa jauh mereka menyelidiki tuduhan palsu terhadapku. Mereka juga akan memberitahu media. Jika media mengetahuinya, maka aku bisa lebih mudah membalik tuduhan itu. Apa yang tidak boleh terungkap, akhirnya permukaan yang sesungguhnya akan terlihat juga. Jika kita bisa membalik kasusnya.” Kata Myungsoo sambil membalas uluran tangan Ji Won sedangkan Ji Won dan Soo Hyun tak berkutik.

Sementara itu, Haeryung menemui Woohyun.
“ Apa anda mengingat hal lainnya?” Tanya Woohyun.
“ Saya mengingat sesuatu. Saat itu saya berada di terowongan. Saya sedang menyetir dan ekspresi wajah saya penuh dengan emosi ada kesedihan dan balas dendam.” Kata Haeryung.
“ Mengapa bisa begitu?” Tanya Woohyun.
“ Mollayo. Walau belum pasti, saya menyetir mobilnya menuju seseorang hingga melanggar batas jalan.” Kata Haeryung sambil berusaha untuk mengingat lagi namun gagal.
“ Geumane! Sebaiknya anda mencoba mengingat alasan anda pindah jalur dan siapa yang anda lihat serta tuju.” Saran Woohyun.

Soo Hyun menanyakan alamat rumah sakit Haeryung pernah dirawat setelah kecelakaan pada anak buahnya. Dia juga menyuruh agar rekaman CT Scan dan MRI rumah sakit itu ditunjukkan pada dokter Kim dan memintanya untuk memastikannya. Anak buahnya pun mengerti. Namun, anak buahnya terlihat bingung alasan Soo Hyun meminta semua itu. Soo Hyun merasa bahwa catatan medis itu mungkin dipalsukan.

Di kamarnya, Haeryung mencoba mengingat saat dirinya mengalami kecelakaan. Belum sempat melihat wajah orang yang ditabraknya Haeryung tersadar. Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, ternyata yang datang adalah Ji Won. Haeryung tidak langsung membukakan pintu. Dia menjawab panggilan telepon karena ponselnya berbunyi ternyata Myungsoo yang meneleponnya.
“ Bagaimana keadaanmu? Apakah kau ingin pergi kencan denganku karena aku akan pulang lebih cepat?” Tanya Myungsoo.
“ Ji Won ada didepan pintu rumah kita. Ottokke?” Panik Haeryung sedangkan Myungsoo sedikit terkejut.
“ Kau jangan membuka pintunya sampai aku datang. Aku akan segera tiba.” Kata Myungsoo lalu mematikan panggilan teleponnya dan menambah kecepatan mobilnya dengan wajah penuh khawatir.

Ji Won terus memencet bel dan memanggil-manggil Haeryung. Dia yakin bahwa Haeryung ada di rumah. Sementara itu didalam rumah, Haeryung nampak gelisah. Akhirnya dia memutuskan untuk membukakan pintu rumahnya. Ji Won masuk membawa oleh-oleh yang dibawakan oleh supirnya.
“ Apakah kau tahu? Aku tidak suka karena kemarin kau pulang begitu saja. Ku rasa bahwa kau salah paham. Aku tidak mengetahui bahwa kau sangat membenci udang itu. Jeongmal mianhae. Aku akan lebih berhati-hati lagi. Jadi, aku membawakan makanan yang kau sukai.” Jelas Ji Won.
“ Gomawo.” Kata Haeryung.
“ Kemana Sulli dan Sungyeol?” Tanya Ji Won karena melihat Haeryung sendirian.
“ Apakah kau mengenal mereka?” Tanya Haeryung.
“ Tentu saja. Aku mengenal mereka.” Balas Ji Won.
“ Kapan kau bertemu mereka?” Tanya Haeryung.
“ Tentu aku pernah bertemu mereka. Dongsaeng dan chingu Myungsoo.” Balas Ji Won.
“ Bagaimana kau bisa mengetahuinya?” Tanya Haeryung lagi.
“ Apakah kau tidak mengetahuinya? Apa kau bertanya saat aku bersama dengan mereka? Aku pernah menghabiskan waktu bersama mereka? Kajja, kita pulang ke rumah! Meskipun kau membenciku dan aku tidak menyukaimu, namun tidak benar juga kau tinggal bersama Myungsoo karena kalian belum menikah secara resmi. Ditambah lagi kalian belum mengadakan pesta pernikahan. Jadi, hal itu akan menjadi gunjingan orang-orang.” Jelas Ji Won.
“ Aku merasa nyaman berada disini. Aku ingin tinggal didekat Myungsoo.” Kata Haeryung.
“ Mengapa harus Myungsoo? Mengapa harus Myungsoo diantara semua namja? Apa kau tidak memiliki pilihan lain? Hanya karena kau membenciku. Hanya karena kau ingin menghancurkan kakak tirimu. Mengapa kau menghancurkan hidupmu sendiri? Geumane! Hentikan semua ini! Walaupun aku tidak menyukaimu. Geunde, aku tidak membencimu. Jika kau memperlakukanku lebih manusiawi, maka kita tidak akan seperti ini. Aku tidak ingin kau sakit hati karena aku. Aku tidak berharap kau terluka karena aku.” Kata Ji Won sambil mendekati Haeryung sedangkan Haeryung sedikit terhuyung karena tiba-tiba dia teringatkan perdebatan antara dirinya dengan Ji Won di ruang ganti olahraga.
“ Mengapa kau tidak menyukainya?” Tanya Haeryung sedangkan Ji Won terlihat khawatir pada kondisi Haeryung.
“ Neo gwenchana?” Tanya Ji Won dengan khawatir.
“ Aku sedang bertanya padamu. Mengapa kau sangat tidak menyukai Myungsoo? Aku sangat menyukainya dan aku tidak bisa hidup tanpanya. Mengapa kau keberatan aku bersama dengannya?” Tanya Haeryung penuh penekanan.
“ Apakah kau bertanya seperti itu karena kau tidak mengetahuinya?” Tanya Ji Won.
“ Nde.” Balas Haeryung.
“ Kau pasti sudah mengetahui alasan Myungsoo mendekatimu, bukan? Jika kau mengetahuinya, mengapa kau…” Tanya Ji Won namun terhenti karena melihat Haeryung seperti orang panik.

Haeryung menghalangi tangan Ji Won saat Ji Won ingin memeriksa tubuhnya. Dia meminta Ji Won untuk memberitahunya. Tiba-tiba dia teringat percakapannya dengan Taemin. Taemin memberitahunya tentang tujuan Myungsoo mendekatinya. Dia merasakan sakit luar biasa mengingat semua itu. Ji Won mengajaknya ke rumah sakit. Namun, dia menolaknya. Dia pingsan di lantai karena menahan sakit. Myungsoo datang disaat yang tepat.

Myungsoo segera mendorong Ji Won agar menjauh lalu mencoba menyadarkan Haeryung. Ji Won mencoba memanggil Myungsoo. Namun, Myungsoo menyuruhnya pergi dengan tatapan tajamnya. Myungsoo pun membawa Haeryung ke rumah sakit. Sementara itu, Ji Won masih terduduk di rumah Myungsoo untuk mencerna semua yang dialaminya. Sepeninggalan Ji Won, Suzy datang ke rumah Myungsoo. Dia memarahi Sulli dan Sungyeol.
“ Mengapa kalian tidak ada di rumah?” Tanya Suzy.
“ Aku pergi sebentar untuk mengirim foto profilku ke agensi.” Jawab Sulli.
“ Ku dengar kau adalah seorang pengangguran. Seorang pengangguran seharusnya diam di rumah. Kemana kau pergi?” Tanya Suzy pada Sungyeol.
“ Pengangguran justru lebih sibuk. Aku harus pergi ke beberapa tempat dan menemui orang-orang untuk wawancara kerja.” Jawab Sungyeol.
“ Siapa yang harus ku percaya untuk menjaga direktur?” Gerutu Suzy.
“ Kau percaya pada kami sekali, maka kau harus mempercayai kami hingga akhir. Hari ini kami hanya sedang sial. Mulai sekarang kami akan menjaganya tanpa mengedipkan mata sekalipun.” Kata Sungyeol.
“ Oppa, dia mirip The Hulk kalau sedang marah.” Bisik Sulli pada Sungyeol.
“ Apakah kalian sedang membicarakanku?” Selidik Suzy ketika melihat Sulli dan Sungyeol saling berbisik namun mereka menggelengkan kepalanya.

Myungsoo menunggu Haeryung yang masih pingsan. Sedangkan Haeryung dalam pingsannya berusaha untuk mengingat wajah orang yang ditabraknya namun belum berhasil juga. Myungsoo melihat Haeryung telah sadar.
“ Bagaimana keadaanmu? Apakah kau mengenaliku? Jeongmal mianhae. Aku datang terlambat.” Kata Myungsoo.

Haeryung tidak menjawabnya. Dia kembali tertidur. Taemin tiba di rumah sakit. Tapi begitu dia melihat Myungsoo begitu perhatian pada Haeryung, dia pun mengurungkan langkahnya untuk menemui Haeryung. Dia pun  keluar dari rumah sakit.

Di kantornya, Ji Won minum sendirian. Tiba-tiba Soo Hyun datang. Soo Hyun menghentikan Ji Won yang ingin minum. Dia melarang Ji Won minum-minum di kantor.
“ Sekarang kau telah berani mencampuri semua urusanku, Soo Hyun.” Kata Ji Won.
“ Kau terlihat lemah dan menyedihkan. Jangan minum-minum di kantor! Meskipun hanya ada aku. Hasil CT Scan dan MRi Haeryung yang kita miliki itu adalah palsu. Hasil itu bukan milik Haeryung. Setelah kecelakaan itu, kondisi Haeryung hanya diketahui oleh Taemin. Aku yakin dia pasti menggunakan pengaruhnya dan menukar catatan medis Haeryung.” Jelas Soo Hyun sambil memberikan buku catatan Haeryung dan hasil medis sedangkan Ji Won melihat catatan buku dan hasil medis itu sambil mendengarkan penjelasan dari Soo Hyun.
“ Mengapa Taemin melakukannya? Jadi, apa maksudmu?” Tanya Ji Won namun tiba-tiba dia menyadari sesuatu.
“ Haeryung pasti mengalami cedera otak yang parah. Pertama, dia hilang ingatan dan kemampuan kognitifnya. Kedua, dia kehilangan kemampuan membaca dan menulisnya. Dia dibantu oleh orang-orang disekitarnya untuk bersandiwara. Walaupun kini kita belum mempunyai buktinya. Aku akan terus mencari bukti itu. Jika kecurigaanku benar, maka aku ingin menggagalkan direktur Na Hae Ryeong sebagai pewaris dengan mengklaim warisannya. Jika direktur Na Hae Ryeong ditunjuk sebagai pewaris, maka dia akan menjadi pewaris sah perusahaan almarhum presdir Na. Semua kekayaan dan saham Hae San akan berada ditangan direktur Na Hae Ryeong.” Jelas Soo Hyun sedangkan Ji Won teringatkan saat Haeryung pertama kali datang dan menanyakan dimana kamar ayahnya serta kejadian alergi kerang.

Haeryung tersadar. Dia melihat Myungsoo tertidur disampingnya. Dia pergi keluar dari rumah sakit tanpa membangunkan Myungsoo. Beberapa menit kemudian, Myungsoo terbangun. Dia melihat Haeryung tidak ada di ranjangnya. Dia mencari keberadaan Haeryung hingga ke ruang informasi. Saat merasa frustasi karena tidak bisa menemukan Haeryung, dia melihat Haeryung tertidur di taman depan rumah sakit. Dia menghampiri dan mencoba membangunkan Haeryung. Dia melepaskan jaketnya untuk menyelimuti Haeryung sambil memanggil-manggil Haeryung dengan pelan. Haeryung pun terbangun lalu duduk dibangku itu.
“ MENGAPA KAU KELUAR DARI RUMAH SAKIT DIAM-DIAM? APAKAH KAU TAHU? AKU SANGAT KHAWATIR. KAU TIDAK MENDENGARKANKU? JIKA KAU TERUS SEPERTI INI, MAKA… Jeongmal mianhae. Kajja, kita masuk ke rumah sakit!” Marah Myungsoo namun dia memelankan suaranya ketika menyadari sesuatu telah terjadi pada diri Haeryung.
“ Siapa kau?” Tanya Haeryung sedangkan Myungsoo menganggap pertanyaan itu bercandaan.
“ Kajja, kita masuk ke rumah sakit!” Ajak Myungsoo.
“ Shirreo. Siapa kau?” Tolak Haeryung.

Haeryung menghempaskan jaket Myungsoo lalu melangkah pergi. Myungsoo masih syok dengan sikap Haeryung yang berubah secara mendadak. Tak selang beberapa lama, Myungsoo segera mengejar dan menahan Haeryung.
“ Mengapa kau seperti ini?” Tanya Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung.
“ Menyingkirlah!” Kata Haeryung sambil menghempaskan tangan Myungsoo.
“ Jangan main-main denganku!” Kata Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung lagi.

Haeryung hanya diam sambil menatap tajam pada Myungsoo. Detik itu juga, Myungsoo melepaskan tangannya. Haeryung pergi meninggalkan Myungsoo. Dia berjalan seperti orang linglung yang tidak mengetahui arah tujuannya. Sedangkan Myungsoo mengikuti Haeryung yang terus melangkah dari belakang. Di rumah sakit, Suzy menemui dokter yang menangani Haeryung.





TBC


Tidak ada komentar: