Kamis, 23 Juli 2015

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 3

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 3
Title                 : The Love Story of Five Men Part 3
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Married Life and Yadong
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah



Preview

“ Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” Tanya Myungsoo.
“ Lepaskanlah alat penyamaranmu itu! Aku sungguh merasa geli melihatmu seperti itu.” Ujar Soo Hyun sambil tertawa dan memperhatikan penampilan Myungsoo.
“ Aish jinja. Araseo. Geure, kau bisa bicara sekarang!” Ujar Myungsoo sambil melepaskan alat penyamarannya.
“ Aku benar-benar telah kehilangannya untuk selamanya. Saat aku akan melamarnya, ia mengatakan padaku bahwa ia telah dijodohkan. Aku menyuruhnya untuk membatalkan perjodohan itu. Geunde, ia menolaknya bahkan mengundangku untuk pergi ke pesta pernikahannya. Sebenarnya aku merasa enggan untuk pergi ke pernikahannya. Geunde, hal tak diduga sebelumnya terjadi. Aku datang ke sebuah pernikahan dan melihatnya sedang berjalan menuju altar untuk menghampiri pengantin namja. Ia terlihat cantik sekali dengan memakai gaun pengantin itu dan terlihat bahagia. Sebenarnya aku telah berusaha untuk rela melepaskannya demi namja itu. Posisiku disini serba salah. Aku mengenal namja itu dengan baik. Geunde, aku masih mencintai yeoja itu. Bahkan aku merasa cemburu ketika melihat ia bersama namja itu.” Jelasnya sambil mengingat pernikahan Kyuhyun dengan Dasom.
“ Siapakah mereka? Apakah aku mengenalnya?” Tanya Myungsoo.

Next

“ Nde. Kau sangat mengenal namja itu dan kau baru bertemu dengan yeoja itu beberapa hari yang lalu.” Ujarnya.
“ Ommo. Jangan bilang bahwa mereka adalah Kyuhyun dan Dasom!” Tebak Myungsoo sedikit terkejut.
“ Nde. Kau benar. Ottokke, Myungsoo? Mengapa harus Kyuhyun dari sekian banyaknya namja di dunia ini? Mengapa harus Kyuhyun yang menjadi suaminya? Mengapa harus Kyuhyun yang menjadi namjachingu Jiyeon? Apakah kau tahu? Kyuhyun sangat egois karena dia tidak melepaskan salah satu dari mereka. Ia menikah dengan Dasom. Geunde, ia masih berkencan dengan Jiyeon. Aku tidak ingin Dasom terluka karena Kyuhyun mencintai Jiyeon. Geunde, aku tidak ingin melihat Jiyeon terluka seperti sekarang ini karena Kyuhyun telah menikah dengan Dasom. Aku ingin sekali menghajar Kyuhyun. Geunde, aku tidak bisa melakukannya karena Kyuhyun selalu ada disaat aku dalam kesulitan. Ottokke, Myungsoo?” Tanyanya frustasi.
“ Jika aku berada di posisimu sekarang, mungkin aku sama frustasinya denganmu. Apakah Kyuhyun telah mengetahui bahwa kau dan Dasom pernah menjalin hubungan?” Tanya Myungsoo.
“ Ani. Aku tidak memberitahunya. Jika aku memberitahunya, maka ia bisa saja menceraikan Dasom. Padahal Dasom sangat menginginkan pernikahan ini. Aku tidak ingin menyakiti perasaan Dasom untuk kesekian kalinya. Geunde, bagaimana dengan Jiyeon? Aku telah menganggapnya sebagai nae dongsaeng. Bahkan Kyuhyun belum mengakhiri hubungannya dengan Jiyeon hingga detik ini.” Ujarnya dengan sendu.
“ Sebaiknya kau biarkan urusan Jiyeon dengan Kyuhyun karena aku yakin sekali bahwa Kyuhyun sedang memikirkan sebuah keputusan yang terbaik untuk mereka. Aku ingin kau melupakan Dasom. Bagaimana pun juga kau tidak akan pernah memilikinya karena Kyuhyun tidak mungkin menceraikan Dasom.” Saran Myungsoo.
“ Bagaimana caranya?” Tanyanya.
“ Apakah kau sedang meminta sebuah saran padaku? Kau meminta pada orang yang tepat. Naega adalah pakar cinta di dunia ini. Caranya sangat mudah sekali. Kau harus menemukan yeoja lain.” Ujar Myungsoo.
“ Mwo? Neo micheosseo? Aku bahkan tidak bisa melupakan Dasom selama tiga tahun ini.” Ujarnya tak percaya.
“ Kau tak perlu mencari yeoja itu karena kau akan bertemu dengannya. Yeoja yang akan membuat jantungmu berdetak lebih cepat bahkan kau tidak bisa tidur karena memikirkannya sepanjang malam.” Ujar Myungsoo sambil tersenyum.
“ Aku akan mempertimbangkan saran darimu. Geunde, bisakah aku meminjam kartu ID perpustakaan milikmu? Aku ingin meminjam sebuah buku.” Tanyanya sambil tersenyum.
“ Araseo, kutu buku. Geunde, kau harus mengembalikannya secepatnya! Aku tidak ingin membayar tagihan denda.” Ujar Myungsoo sambil memberikan kartu ID perpustakaannya.
“ Ah, aku lupa memberitahumu. Yeoja tadi adalah pewaris tunggal dari perusahaan grup Hae San. Jika kau mendekatinya, maka kau bisa menjadi kaya raya dalam sekejap! Geunde, kau harus melepaskan alat penyamaranmu itu karena dia hanya tertarik pada namja tampan. Bukan namja culun dan jelek sepertimu saat ini.” Ujarnya sambil tertawa geli.
“ Jeongmal? Mengapa aku tidak mengetahuinya? Gomawo, atas informasinya.” Ujar Myungsoo sambil tersenyum.

Soo Hyun pun keluar dari ruangan Myungsoo. Ia berjalan menuju perpustakaan. Ia menelusuri buku satu persatu. Dimana buku-buku itu adalah kenangannya bersama Dasom. Saat ia akan mengambil salah satu buku itu, ada sebuah tangan yang memegang buku itu dari arah yang berseberangan dengannya. Yang membuatnya lebih terkejut adalah cincin yang dipakai oleh pemilik tangan itu. Cincin itu adalah cincin yang ia buang saat Dasom menolak lamarannya. Ia melihat pemilik cincin itu adalah seorang wanita. Wanita itu tersenyum padanya sambil mengambil buku itu. Ia pun tersadar. Ia bergegas mencari wanita itu. Namun nihil, ia tidak menemukannya. Ia pun menyerah untuk mencari wanita itu. Ia keluar dari perpustakaan dan melihat ke sekelilingnya dengan harapan dapat menemukan wanita itu. Ia berjalan menuju bangku di taman lalu duduk disana. Saat ia mengatur nafasnya, ada sebuah tangan yang memegang botol minuman mineral disamping kepalanya.
“ Minumlah! Kau terlihat lelah sekali.” Kata wanita itu sambil memberikan botol minuman mineral itu padanya.
“ Gomawo.” Ujarnya sambil menerima botol minuman mineral itu lalu meminumnya.
“ Apakah kau mencariku?” Tanya wanita itu.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanyanya tak mengerti sambil menatap wanita itu.
“ Bukankah kau sangat menginginkan buku ini?” Tanya wanita itu.
“ Mengapa kau tertarik pada buku itu? Tanyanya sambil menatap buku itu.
“ Sebenarnya aku tidak tertarik dengan buku bisnis. Geunde, aku tertarik dengan kertas note yang ada di dalam buku ini. Saat aku membaca kertas note itu, hatiku sangat tersentuh. Dalam note itu tertulis perasaan sepasang kekasih yang saling mencintai. Geunde, orang tua sang yeoja tidak merestui hubungan mereka karena ternyata sang namja sangat miskin. Akhirnya sang namja pergi meninggalkan sang yeoja. Geunde, aku tidak mengetahui alasan sang namja meninggalkan sang yeoja itu. Padahal sudah jelas bahwa mereka saling mencintai. Geunde yang membuatku sedih adalah sepeninggalan sang namja, sang yeoja masih menulis note ini. Meskipun sang yeoja mengetahui bahwa sang namja tak pernah membalas note darinya. Jeongmal mianhae. Aku tidak bermaksud untuk menceritakan kisah cinta note ini padamu.” Jelas wanita itu.
“ Bagaimana pandanganmu tentang namja itu?” Tanyanya penasaran.
“ Namja itu sangat bodoh karena meninggalkan yeoja yang begitu mencintainya. Jika aku menjadi yeoja itu, maka aku telah mencari namja lain. Apakah aku benar? Apakah kau sependapat denganku? Geunde, aku belum mengetahui namamu. Joneun Kim Ji Won imnida.” Ujar Ji Won sambil mengulurkan tangannya padanya.
“ Joneun Kim Soo Hyun imnida. Kau benar. Namja itu sangat bodoh. Apakah kau ingin mengatahui kisah lanjutan dari namja itu?” Tanyanya sambil menatap Ji Won.
“ Apakah kau mengetahuinya? Katakan padaku! Aku sangat penasaran.” Tanya Ji Won penasaran.
“ Alasan namja itu meninggalkan sang yeoja adalah dia ingin membuktikan pada orang tua sang yeoja bahwa dirinya pantas untuk putri mereka. Kini namja itu telah kembali bahkan melamar yeoja itu. Geunde, semuanya sudah terlambat baginya. Yeoja itu menolaknya. Yeoja itu telah menemukan namja lain bahkan telah menikah.” Jelasnya sambil menatap langit.
“ Apakah namja itu adalah dirimu?” Tanya Ji Won hingga membuatnya menatap Ji Won dengan terkejut.
“ Mengapa kau menganggap bahwa diriku adalah namja itu?” Elaknya.
“ Geunyang, kau lebih mengetahui perasaan namja itu bahkan mengetahui kisah lanjutan namja itu. Jika namja itu adalah dirimu, maka aku akan menjaga rahasia ini. Yakso! Aku akan memberikan buku ini untukmu. Jangan lupa untuk mengembalikannya ke perpustakaan! Aku harus masuk ke kelas sekarang. Aku masih ada jadwal perkulihan. Annyeong, Soo Hyun-ssi.” Ujar Ji Won sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan Soo Hyun yang masih tercengang.
“ Apakah dia adalah yeoja yang kau maksud, Myungsoo? Aku baru saja meminta saran padamu. Geunde, yeoja itu telah hadir. Bahkan ia memakai cincin yang pernah ku buang. Cincin itu terlihat cocok pada jari manisnya. Ia bisa menafsirkan note yang terdapat pada buku ini. Padahal tulisan dalam note ini adalah sebuah kode. Geunde, ia bisa menafsirkannya secara tersirat. Aku akan mengingat namamu, Kim Ji Won. Jika kau adalah takdirku, maka kita akan dipertemukan kembali!” Pikirnya sambil memegang buku itu dan menatap kepergian Ji Won yang semakin jauh dari pandangannya.
-o0o-

Di rumah sakit Myungwoon, Donghae memperhatikan seorang wanita yang bernama Jessica Jung. Ia memperhatikan keahlian dan ketekunan Jessica. Ia mengakui bahwa Jessica adalah wanita pekerja keras dan berhati lembut. Tiba-tiba ia melihat Jiyeon masuk ke ruangan dokter kandungan. Ia menyuruh Jessica untuk masuk ke ruangan dokter kandungan itu untuk memastikan kondisi Jiyeon. Beberapa menit kemudian, ia melihat Jessica keluar dari ruangan dokter kandungan itu. Ia memberikan kode agar Jessica menghampirinya.
“ Apa yang terjadi pada Jiyeon? Mengapa ia masuk ke ruangan dokter kandungan?” Tanyanya pada Jessica.
“ Pertanyaanmu sungguh konyol, Profesor Lee. Bukankah jawabannya sudah jelas bahwa dia sedang hamil? Dia masuk ke ruangan dokter kandungan untuk memeriksa kondisi kandungannya.” Ujar Jessica.
“ MWO? HAMIL? Bagaimana bisa ini terjadi?” Tanyanya dengan terkejut.
“ Mengapa anda terlihat mengkhawatirkannya? Apakah anda mengenal pasien itu? Ataukah janin yang sedang dikandungnya adalah janin anda?” Tanya Jessica sambil menatapnya.

Saat ia akan membantah pertanyaan Jessica, Jiyeon pun keluar dari ruangan dokter kandungan itu sambil melihat ke sekelilingnya. Ia bergegas menyembunyikan dirinya. Ia pun menarik Jessica agar Jiyeon tidak melihatnya. Setelah memastikan Jiyeon telah pergi, ia mengatur nafasnya. Saat ia melihat kearah Jessica, ia membelalakan matanya tak percaya ketika menyadari posisi mereka saat ini. Ia menghimpit Jessica ke dinding hingga tidak ada celah diantara mereka. Jessica menatap tajam padanya. Namun, ia merasakan jantungnya berdetak dengan cepat saat berada didekat Jessica. Bahkan ia tidak bisa menstabilkan detakan jantungnya itu. Padahal ia adalah seorang dokter.
“ Profesor Lee, Jessica. Apa yang sedang kalian lakukan disini?” Tanya Jong Suk tiba-tiba datang.
“ Geunyang, menyuruhnya untuk melakukan tugas khusus.” Elaknya sambil menjauh dari Jessica.
“ Nde. Saya sedang memberikan laporan pada Profesor Lee mengenai tugas khusus itu.” Elak Jessica.
“ Geure! Geunde, Jessica-ssi. Bisakah anda membantu saya di ruang UGD? Hari ini banyak sekali korban kecelakaan lalu lintas. Kami kekurangan dokter untuk menanganinya.” Tanya Jong Suk.
“ Tentu. Kajja! Annyeonghi-gyeseyo, Profesor Lee.” Pamit Jessica.

Sepeninggalan Jong Suk dan Jessica, Donghae memegang dadanya. Ia berjalan menuju ruangan prakteknya. Setibanya di ruangannya, ia masih termenung dengan kejadian tadi. Ia melihat mata Jessica yang berbinar nan indah, aroma tubuhnya, bahkan senyuman manis dari bibirnya. Dengan membayangkan Jessica seperti itu sudah membuat jantungnya berdetak lebih cepat lagi untuk kedua kalinya. Bahkan pikiran jorok tentang gerakan gigitan bibir bawah Jessica pun muncul kembali di benaknya. Namun, pikiran joroknya hilang saat mendengar suara Yuri.
“ Mengapa kau memegang dadamu seperti itu? Apakah dadamu terasa sakit?” Tanya Yuri.
“ Mwo? Ani. Geunde, sejak kapan kau ada disini?” Tanyanya sambil melepaskan tangannya dari dadanya.
“ Sejak tadi. Aku sudah mengetuk pintu beberapa kali. Geunde, kau tidak menyuruhku masuk. Aku pun berinisiatif untuk masuk. Apa yang sedang kau pikirkan? Kau terlihat seperti memikirkan sesuatu.” Tanya Yuri.
“ Sepertinya aku terkena penyakit, Yuri-ya. Bisakah kau membantuku untuk menyembuhkannya?” Tanyanya sambil memegang dadanya lagi.
“ Mwo? Geure! Aku akan memeriksamu sekarang.” Kata Yuri lalu memeriksa kondisi tubuh Donghae.
“ Otte?” Tanyanya.
“ Apakah kau benar-benar terkena penyakit? Hasil pemeriksaanku mengatakan bahwa kau sangat sehat. Bahkan kau tidak menunjukan gejala penyakit apapun.” Tanya Yuri tak mengerti.
“ Bagaimana bisa aku tidak terkena penyakit? Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya bahkan aku tidak bisa menstabilkannya. Padahal aku adalah seorang dokter.” Tanyanya tak mengerti.
“ Apakah jantungmu berdetak lebih cepat setelah bertemu dengan seorang yeoja?” Tanya Yuri sambil tersenyum, sedangkan ia menganggukan kepalanya.
“ Nde. Bahkan otakku selalu membayangkannya. Aku tidak bisa berhenti untuk membayangkannya.” Ujarnya dengan polos.
“ Namja babo. Kau sedang terkena penyakit jatuh cinta. Siapakah yeoja itu? Apakah aku mengenalnya?” Tanya Yuri sambil tersenyum penuh arti.
“ Jeongmal? Apakah aku benar-benar sedang jatuh cinta?” Tanyanya tak percaya.
“ Nde.” Ujar Yuri dengan mantap.
“ Aish jinja, bagaimana bisa aku mengkhianatimu seperti ini? Aku tidak boleh jatuh cinta pada yeoja lain selain dirimu.” Tanyanya tak mengerti.
“ Aigoo, kau berhak untuk jatuh cinta lagi. Kita tidak memiliki hubungan apapun selain chingu. Aku sangat penasaran dengan yeoja itu. Sepertinya aku harus berterimakasih padanya karena telah membuatmu tak berdaya seperti ini. Siapakah yeoja itu? Beritahu aku!” Tanya Yuri.
“ Aku tidak akan mengatakannya padamu sebelum aku memastikannya sendiri.” Ujarnya.
“ Araseo. Geunde, aku harus pergi sekarang. Aku harus menjemput putriku. Annyeong.” Pamit Yuri sambil melambaikan tangannya.
“ Aish jinja. Gara-gara aku memikirkan penyakitku ini, aku hampir lupa untuk memberitahu Soo Hyun tentang kehamilan Jiyeon.” Gumamnya. Ia mengambil ponselnya lalu menelepon Soo Hyun. Ia mengatakan pada Soo Hyun bahwa Jiyeon sedang hamil dan menyuruhnya untuk datang ke rumah sakit. Tak membutuhkan waktu lama, ia melihat Soo Hyun berlari menghampirinya. Ia menyuruh Soo Hyun untuk masuk ke ruangan prakteknya.
“ Katakan padaku sekali lagi!” Pinta Soo Hyun sambil mengatur nafasnya.
“ Jiyeon sedang hamil. Usia kandungannya sudah menginjak dua bulan. Aku mengetahui semua ini karena tanpa sengaja melihat Jiyeon masuk ke ruangan dokter kandungan. Aku pun berinisiatif untuk menanyakan kondisinya pada dokter yang menanganinya. Apakah ia tidak memberitahumu?” Tanyanya heran. Setahunya Jiyeon telah menganggap Soo Hyun sebagai kakaknya sendiri.
“ Bagaimana bisa hubungan Kyuhyun dengan Jiyeon sudah sejauh ini? Bahkan Jiyeon telah hamil selama dua bulan. Aku harus menemui Kyuhyun dan meminta pertanggungjawaban darinya.” Ujar Soo Hyun sambil berdiri namun ia menahan tangan Soo Hyun.
“ Duduklah! Tenangkan dirimu, Soo Hyun! Apakah kau telah melupakan satu hal bahwa Kyuhyun telah menikah? Jika kau meminta pertanggungjawaban Kyuhyun dengan keadaanmu yang emosi seperti ini, maka kau bukannya menyelesaikan masalah. Geunde, kau akan memperburuk masalah ini. Sebaiknya kau bicarakan hal ini dengan Jiyeon terlebih dahulu! Tanyakan alasan dia menyembunyikan kehamilannya darimu! Setelah itu, kau bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk mereka.” Ujarnya sambil menenangkan Soo Hyun. Tiba-tiba Soo Hyun teringat pada Dasom. Soo Hyun tidak bisa membayangkan Dasom yang terluka karena berita kehamilan Jiyeon.
“ Kau benar. Kalau begitu, aku harus pergi sekarang. Aku harus menenangkan diriku. Annyeong.” Pamit Soo Hyun sedangkan ia menatap kepergian Soo Hyun dengan sendu.

Sepeninggalan Soo Hyun, Donghae keluar dari ruangan prakteknya untuk memeriksa pasien. Saat ia sedang berjalan di lorong, tiba-tiba Jong Suk menghampirinya sambil berlari. Selain itu, ia melihat beberapa dokter magang sedang berjalan menuju arahnya. Kini dia berada ditengah-tengah mereka. “ Wae? Mengapa kalian menghampiriku seperti ini?” Tanyanya penasaran.
“ Profesor Lee, Jessica sedang disidang oleh para professor di rumah sakit.” Ujar salah satu dokter magang itu.
“ Mwo? Bussunsuriya? Apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa dia bisa disidang?” Tanyanya tak mengerti.
“ Beberapa jam yang lalu, saya bersama Jessica sedang mengantarkan pasien darurat ke ruang operasi. Saat kami menggunakan lift, tiba-tiba lift berhenti dan kami terjebak di dalam sana. Kondisi pasien sangat darurat. Awalnya ia menyuruh saya untuk melakukan pembedahan di dalam lift untuk mencegah kondisi pasien lebih parah lagi. Geunde, saya tidak berani. Ia menyuruh saya untuk menyingkir. Akhirnya dia yang melakukan pembedahan itu. Beruntung sekali pembedahan itu berhasil hingga nyawa pasien bisa terselamatkan.” Jelas Jong Suk.
“ Katakan! Dimana mereka menyidang Jessica?” Paniknya.
“ Di ruang pertemuan para professor.” Ujar Jong Suk.
“ Mengapa dia selalu menimbulkan masalah? Aku harus pergi sekarang.” Pamitnya pada dokter magang itu.

Donghae bergegas pergi menuju ruang pertemuan itu. Saat ia membuka pintu, ia melihat Jessica sedang berdiri di depan dengan wajah penuh gelisah. Ia mendengar perkataan para professor itu pada Jessica. Mereka memarahi, mencerca, bahkan memaki Jessica. Ia pun tidak sanggup lagi untuk membiarkannya hingga ia menghampiri dan berdiri tepat disamping Jessica. Ia melihat Jessica sedikit terkejut dengan kehadirannya.
“ Annyeonghaseyo. Jeongmal mianhae. Jika saya tidak sopan karena masuk ke ruangan ini begitu saja. Geunde, mengapa kalian menyidang dokter magang yang berada di bawah naungan saya ini tanpa sepengetahuan saya? Jika dokter magang ini melakukan kesalahan, maka seharusnya kalian menyidang saya bukan dokter magang ini karena saya telah lalai untuk mengawasinya. Beritahu saya alasan kalian menyidangnya!” Ujarnya penuh penekanan.
“ Apakah anda benar-benar tidak mengetahui kesalahan dokter magang itu?” Tanya Profesor Kim padanya.
“ Nde.” Ujarnya.
“ Kesalahannya adalah ia telah melakukan operasi di dalam lift. Ia adalah seorang dokter magang bahkan dia belum memiliki lisensi. Bagaimana bisa ia melakukan operasi itu? Beruntung pasien itu tidak meninggal. Bagaimana jika pasien itu meninggal? Apakah ia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya itu?” Tanya Profesor Kim.
“ Apakah anda tidak mempertimbangkan sisi positifnya? Jika dokter magang ini tidak melakukan tindakan penyelamatan pertama, maka pasien itu bisa meninggal di sana. Selain itu, anda tidak perlu mempermasalahkan hal ini lagi karena saya yang akan bertanggungjawab sepenuhnya atas perbuatannya. Saya akan melakukan operasi yang terbaik untuk menyelamatkan pasien. Jika pasien itu meninggal, maka saya bersedia membayar ganti rugi. Bila perlu anda bisa mengambil lisensi yang saya miliki dan saya bersedia mengundurkan diri dari rumah sakit ini dengan senang hati. Satu hal lagi. Nama dokter magang ini adalah Jessica Jung. Saya berharap kalian akan memanggilnya sesuai dengan namanya.” Tegasnya sambil menatap para seniornya.
“ Profesor Lee.” Lirih Jessica sambil menatapnya.
“ Aish jinja, mengapa dia menatapku seperti itu? Ommo, jantungku berdetak sangat cepat lagi. Andwe. Aku harus bisa menstabilkan detak jantungku ini.” Pikirnya sambil memalingkan wajahnya dari Jessica.
“ Mengapa Profesor Lee membelaku? Bahkan dia bersedia bertanggungjawab atas kesalahan yang telah ku perbuat. Sepertinya aku adalah sumber masalah untuknya.” Pikir Jessica sambil menatapnya dengan perasaan bersalahnya.
“ Kau datang ke ruanganku setelah ini!” Bisiknya pada Jessica.
“ Nde.” Ujar Jessica.
“ Saya merasa pertemuan ini sampai disini. Saya akan mulai memperhatikan dokter magang yang berada di bawah naungan saya lebih baik lagi. Kalau begitu, saya mohon pamit. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamitnya. Ia memberikan rasa hormatnya pada seniornya sebelum meninggalkan ruangan itu. Setelah itu, ia pergi ke ruangan prakteknya. Setibanya di sana, ia melihat Jessica masih berdiri sambil menundukan kepalanya. Ia pun menyuruh Jessica untuk duduk. Akhirnya Jessica pun duduk. Namun, Jessica masih menundukan kepalanya. “ Angkatlah kepalamu! Sangat tidak pantas seorang dokter menundukan kepalanya. Mengapa kau melakukan operasi itu?” Tanyanya sambil melihat Jessica yang mengangkat kepalanya perlahan-lahan.
“ Saya tidak memiliki pilihan lain, Profesor Lee.” Ujar Jessica.
“ Mengapa kau tidak menghubungiku?” Tanyanya.
“ Saya sudah mencobanya. Geunde, di dalam lift tidak ada sinyal.” Ujar Jessica.
“ Mengapa kau selalu membuat masalah? Apakah membuat masalah adalah hobimu? Kau sudah membuat masalah dari awal kau magang disini. Seharusnya aku tidak memberikan kesempatan padamu waktu itu. Geunde, aku tidak akan menghukummu kali ini karena kau telah bertindak dengan benar di saat situasi dan kondisi seperti itu. Aku akan memberikan kesempatan terakhir untukmu. Aku berharap kau tidak membuang kesempatan terakhirmu ini.” Tegasnya sambil menatap tajam pada Jessica.
“ Kamsahamnida, Profesor Lee. Saya akan menggunakan kesempatan terakhir ini dengan sebaik-baiknya.” Ujar Jessica sambil tersenyum.
“ Araseo. Kha!” Titahnya lalu Jessica berpamitan dan keluar dari ruangan prakteknya. “ Aku lama-lama bisa mati disini bila melihatnya tersenyum padaku. Apa yang terjadi padaku sebenarnya? Aku tidak mungkin langsung menyukainya. Hey, bahkan aku baru beberapa minggu mengenalnya. Aku merasa bahwa aku sekedar mengagumi prilaku kemanusiawiannya saja.” Elaknya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Akhirnya pekerjaannya telah selesai. Ia melirik jam tangannya ternyata telah menunjukan pukul 9.00 KST. Saat ia keluar dari rumah sakit, ia melihat dokter magang yang di bawah naungannya sedang berkumpul termasuk Jessica. Ia mengabaikan mereka karena dia sangat lelah menghadapi hari ini.  Saat ia akan membuka pintu mobil, ada sebuah tangan yang menahannya. Pemilik tangan itu adalah Yuri. “ Wae? Apakah kau ingin pulang bersamaku?” Tanyanya.
“ Ani. Geunde, mereka mengundangmu untuk datang ke pesta mereka.” Ujar Yuri sambil menunjuk kearah para dokter magang itu.
“ Dalam rangka apa?” Tanyanya dengan malas.
“ Dalam rangka penyambutan untuk mereka. Kau tidak pernah mengadakan pesta dari awal hingga sekarang untuk menyambut kedatangan mereka.” Ujar Yuri.
“ Araseo. Kajja!” Ajaknya lalu masuk ke mobil.

Ia melihat Yuri memberikan kode pada mereka. Mereka terlihat senang sekali. Setelah itu, Yuri masuk ke mobilnya. Mereka pergi ke club. Setibanya disana, ia membelalakan matanya tak percaya karena mereka memesan banyak minuman. Akhirnya mereka merayakan pesta penyambutan itu. Ia hanya terdiam sambil menikmati minumannya. Ia melirik ke arah Jong Suk dan Jessica terlihat sangat dekat bahkan mereka saling tertawa. Entah kenapa hatinya terasa panas melihat kedekatan mereka. Ia hanya bisa melampiaskannya pada minumannya.
“ Profesor Lee dan Profesor Kwon, saya mohon pamit untuk pulang karena sudah larut malam.” Pamit Jessica padanya dan Yuri.
“ Apakah kau tidak apa-apa pulang sendirian? Sebaiknya Profesor Lee mengantarkanmu pulang. Ini sudah larut malam.” Tanya Yuri pada Jessica sambil menunjuk kearahnya.
“ Naega? Wae?” Tanyanya tak mengerti.
“ Nan gwenchana. Saya sudah terbiasa pulang larut malam sendirian.” Tolak Jessica sambil tersenyum.
“ Saya akan mengantar Jessica pulang, Profesor Kwon. Jadi, anda tidak perlu mengkhawatirkan Jessica.” Ujar Jong Suk.
“ Ah, geure.” Ujar Yuri.
“ Kalau begitu, kami pulang sekarang. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Jong Suk lalu mereka keluar dari club.
“ Namja babo. Mengapa kau tidak mengantarnya pulang? Aku telah lama mengetahui bahwa kau menyukai yeoja itu, bukan? Aku bisa melihat dari caramu menatapnya. Kau selalu payah dalam hal bercinta.” Cibir Yuri padanya.
“ Jangan pernah mengatakan hal yang kau duga tanpa adanya bukti! Apakah kau mempunyai bukti bahwa aku menyukainya?” Tanyanya tak terima.
“ Bukti itu adalah jantung dan matamu. Jantungmu selalu berdetak sangat cepat saat berada di dekatnya dan matamu selalu menatap kagum padanya. Apakah aku benar kali ini?” Goda Yuri.
“ Molla.” Elaknya. “ Apakah aku benar-benar menyukainya? Geunde, jantungku tidak pernah berdetak sangat cepat seperti sekarang ini kecuali terhadap Yuri dulu. Aish jinja, aku sangat tidak menyukai Jong Suk. Jong Suk selalu berada di dekat Jessica. Ommo. Apakah aku sedang cemburu saat ini? Ini tidak mungkin terjadi padaku.” Pikirnya.  Akhirnya ia memutuskan untuk pulang. Ia mengantarkan Yuri pulang ke rumahnya dulu karena Yuri tidak membawa mobil. Setelah mengantarkan Yuri pulang, ia mengendarai mobilnya dengan pelan. Tanpa sengaja matanya melihat kearah samping. Ia melihat Jong Suk sedang memegang tangan Jessica. Jong Suk terlihat seperti pria yang sedang menyatakan cintanya pada Jessica. Entah kengapa hatinya terasa sakit melihat mereka. Ia pun memutuskan untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
-o0o-

Di restoran Cheongdamdong, Taemin sedang bersama Suzy. Suzy memintanya untuk menemaninya makan malam. Awalnya ia merasa senang sekali karena acara makan malam hanya berdua terlihat seperti sedang berkencan. Saat sedang menikmati makan malam, hal yang tidak diduganya terjadi.
“ Taemin-ya, bisakah kau mendekatkanku dengan Myungsoo oppa?” Tanya Suzy.
“ Wae? Bukankah kau sudah dekat dengannya?” Tanyanya tak mengerti.
“ Aniyo. Bukan dekat seperti itu. Geunde, lebih dari itu. Aku sangat menyukainya. Aniyo, bahkan aku sangat mencintainya. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama sejak kau mengenalkanku padanya. Bisakah kau membantuku?” Tanya Suzy sambil tersenyum.
“ Aku akan mencobanya. Geunde, aku tidak yakin akan berhasil.” Ujarnya sambil tersenyum. Meskipun dadanya terasa sesak. Namun, ia mencoba menutupi rasa sakitnya dengan tersenyum manis di hadapan wanita yang dicintainya itu.
“ Waeyo? Mengapa kau merasa tidak yakin?” Tanya Suzy lagi.
“ Bukankah kau sudah mengetahuinya bahwa dia adalah nappeun namja? Apa yang kau sukai darinya?” Tanyanya penasaran.
“ Kau benar. Mungkin aku harus mengejarnya. Bila aku mengejarnya dengan usahaku sendiri, maka bisakah dia menjadi milikku?” Tanya Suzy sambil tersenyum.
“ Molla. Semuanya tergantung pada usahamu itu. Aku akan membantumu semampuku.” Ujarnya dengan senyum terpaksanya.
“ Jeongmalyo? Gomawo, Taemin-ya. Kau adalah nae chingu yang terbaik.” Ujar Suzy dengan senangnya.
“ Mengapa kau mencintai Myungsoo? Mengapa kau tidak mencintaiku? Padahal aku adalah namja pertama yang bertemu denganmu duluan. Mengapa harus Myungsoo diantara banyaknya namja di dunia ini? Jika aku mengatakan padamu bahwa aku sangat mencintaimu, maka akankah kau menerima cintaku ini? Geunde, kau hanya menganggapku sebagai neo chingu. Tidak bisakah kau melihatku sebagai namja? Apa yang harus ku lakukan agar kau hanya melihatku seorang? Semua ini adalah salahku karena aku adalah namja pengecut yang tidak berani mengatakan cintaku padamu. Geunde, sanggupkah aku membantumu untuk mendapatkan cinta Myungsoo? Sanggupkah aku melihatmu menjalin hubungan dengannya? Sanggupkah hati ini merasakan sakit lebih dalam lagi?” Pikirnya sambil menatap Suzy yang sedang menikmati makan malamnya.

Setelah makan malam, ia mengantarkan Suzy pulang ke apartemennya. Selama di perjalanan, ia berusaha sebisa mungkin terlihat biasa saja di hadapan Suzy. Suzy menceritakan pertemuannya dengan Myungsoo bahkan membacakan semua pesan yang pernah Myungsoo kirim padanya. Ia hanya mendengarkannya saja sambil tersenyum miris meratapi kisah cintanya itu. Akhirnya mereka tiba di depan apartemen Suzy. Mereka keluar dari mobil. Ia menyuruh Suzy untuk masuk. Suzy tersenyum sambil melambaikan tangannya kearahnya. Ia pun membalas senyumannya lalu masuk dan melajukan mobilnya.

Ia tiada hentinya memikirkan masalah itu hingga ia memutuskan untuk pergi ke sebuah café. Ia sengaja mencari café yang sedikit pengunjungnya agar merasa bebas saat berada disana. Ia pun memesan banyak minuman. Tiba-tiba matanya tertarik pada seorang wanita yang bermain gitar sambil menyanyi. Suara wanita itu begitu indah dan merdu bahkan lagu yang dinyanyikan oleh wanita itu begitu menusuk hatinya. Ia mendengarkan suara nyanyian wanita itu sambil mengenang saat kebersamaannya bersama Suzy. Tanpa ia sadari, ia menitikkan air matanya. Ia menundukan dan menempelkan kepalanya di atas meja sambil menangis pelan. Tiba-tiba ia merasakan sebuah sentuhan hangat di puncak kepalanya. Ia pun mengangkat kepalanya dan melihat seorang wanita duduk didepannya. Ia melihat wanita itu bergegas melepaskan tangannya lalu tersenyum manis padanya. Wanita itu adalah wanita yang bermain gitar sambil menyanyi tadi.
“ Jeongmal mianhae. Aku tidak mengetahui bahwa kau sedang menangis. Ku kira kau sedang tidur. Jadi, aku berusaha untuk membangunkanmu karena café ini sebentar lagi akan tutup.” Sesal wanita itu.
“ Nan gwenchana. Geunde, apakah kau tidak mengenalku?” Tanyanya untuk memastikan.
“ Aniyo. Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” Tanya wanita itu.
“ Apakah kau benar-benar tidak mengenaliku?” Tanyanya tak percaya.
“ Aniyo.” Ujar wanita itu sambil menggelengkan kepalanya.
“ Bagaimana bisa kau tidak mengenaliku? Perhatikan wajahku dengan baik-baik! Apakah kau benar-benar tidak mengenaliku?” Tanyanya untuk memastikan kembali.
“ Aniyo. Aku benar-benar tidak mengenalmu. Mengapa aku harus mengenalimu? Apakah kau seorang aktor atau penyanyi?” Tanya wanita itu kembali yang membuatnya terkejut bukan main.
“ Geure! Lupakanlah! Geunde, bisakah kau menemaniku untuk minum?” Tanyanya sambil menuangkan minuman kedalam gelasnya.
“ Geunde, sebentar lagi café ini akan segera tutup.” Ujar wanita itu.
“ Araseo. Kita akan pergi sebentar lagi. Geunde, sangat sayang sekali bila harus menyisakan minuman yang telah ku pesan ini.” Ujarnya.
“ Geure.” Ujar wanita itu lalu mereka melakukan toast.
“ Suaramu sangat indah bahkan kau bisa bermain gitar. Siapa yang mengajarimu?” Tanyanya disela minumnya.
“ Nae appa yang mengajariku.” Ujar wanita itu sambil tersenyum.
“ Ah, ternyata kau mempunyai ayah sekaligus guru untuk belajar bermain gitar. Geunde, siapakah namamu?” Tanyanya lagi.
“ Aku tidak bisa memberitahu namaku pada orang asing.” Ujar wanita itu sambil tersenyum.
“ Wae? Apakah aku terlihat seperti tampang seorang penipu? Joneun Lee Taemin imnida. Kau bisa memanggilku Taemin.” Ujar nya sambil tersenyum.
“ Aniyo. Joneun Krystal Jung imnida.” Ujar Krystal.
“ Nama yang indah seperti wajah pemiliknya. Apakah kau seorang mahasiswi?” Tanyanya lagi.
“ Nde. Aku adalah seorang mahasiswi di Universitas Dongguk.” Ujar Krystal sambil tersenyum.
“ Apakah kau mengenal professor Kim Myungsoo?” Tanyanya.
“ Nde. Beliau adalah professor di jurusan bisnis.” Ujar Krystal.
“ Ia adalah nae chingu. Bagaimana menurutmu bukankah ia sangat tampan? Bahkan banyak yeoja yang tergila-gila padanya termasuk yeoja yang ku cintai selama ini.” Tanyanya disela mabuknya.

Saat Krystal akan menjawab pertanyaan Taemin, tiba-tiba Taemin pingsan. Krystal terkejut bukan main bahkan ia menghampiri Taemin sambil menepuk pelan wajah Taemin dengan harapan Taemin akan bangun. Namun nihil, usahanya ternyata sia-sia. Ia pun mencari ponsel Taemin agar bisa menghubungi orang yang mengenal Taemin. Namun, ternyata ponsel Taemin mati. Ia mencari dompet Taemin agar mengetahui alamat rumah Taemin untuk mengantarkannya pulang. Ia menemukan alamat rumah Taemin. Ia memapah Taemin lalu memanggil Taksi. Ia memasukan Taemin ke taksi lalu mengatakan alamat rumah Taemin pada supir taksi.

Akhirnya mereka tiba di depan sebuah apartemen kelas elit. Ia membelalakan matanya tak percaya. Ia menanyakan alamat rumah Taemin kembali pada Supir taksi untuk memastikan bahwa alamatnya benar. Supir taksi pun mengatakan bahwa alamat rumahnya sudah benar. Ia pun memapah Taemin hingga masuk ke apartemen. Ia menanyakan nomor kamar Taemin pada resepsionis. Setelah mengetahui nomor kamarnya, ia memapah Taemin hingga masuk ke kamarnya. Ia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat isi kamar apartemen Taemin yang penuh dengan barang mewah. Ia pun membaringkan Taemin di kamarnya. Ia melepaskan sepatu Taemin lalu memakaikan selimut. Saat ia akan keluar, tiba-tiba Taemin menahan tangannya. Taemin menarik tangannya hingga ia berada dibawah tubuh Taemin.
“ Apa yang kau lakukan, Taemin-ssi?” Tanyanya sambil berusaha mendorong tubuh Taemin.
“ Jangan tinggalkan aku seperti ini, Suzy-ya! Aku sangat mencintaimu.” Ujar Taemin disela mabuknya.
“ Aku bukan Suzy. Naega, Krystal.” Ujarnya.
“ Aku sangat menginginkanmu.” Kata Taemin.

Tanpa menunggu lama, Taemin mendekatkan wajahnya pada wajah Krystal secara perlahan-lahan. Pada detik itu juga, ia mencium Krystal dengan melumatnya pelan-pelan seakan menikmatinya. Krystal hanya diam saja tanpa membalas ciumannya. Tanpa melepaskan ciumannya, ia membuka pakaiannya dan pakaian Krystal. Setelah berhasil membuka semua pakaian, ia menciumi leher Krystal dan memainkan payudaranya dari meremas bahkan memilinnya. Tangan kirinya tiada hentinya menelusuri setiap tubuh Krystal mulai dari payudara, perut hingga miss V miliknya. Ia mencium bibir Krystal kembali bahkan melumatnya dengan ganas. Ia memasukkan kedua jari tangan kirinya ke dalam miss V Krystal. Kedua jarinya itu memainkan miss V Krystal hingga mengoyak-oyak bagian dalamnya. Sedangkan tangan kanannya masih meremas bahkan memilin payudara Krystal dengan kasar. Krystal menitikan air matanya tanpa mengeluarkan suara. Taemin merasakan tangan kirinya basah karena cairan yang dikeluarkan oleh Krystal. Ia terus mencium Krystal namun Krystal melepas ciuman mereka.
“ Ini tidak benar, Taemin-ssi. Geumane, jebal!” Pinta Krystal disela tangisanya.
“ Wae? Mengapa kau menangis? Aku tidak akan menyakitimu. Aku akan bertanggungjawab padamu setelah ini.” Ujarnya sedangkan Krystal menangis dengan tersedu-sedu.

Ia mencium bibir Krystal bahkan melumatnya. Sementara disisi lain, tangannya berusaha untuk memasukkan juniornya pada miss V Krystal. Tanpa melepaskan ciumannya, ia mendorong pelan  juniornya masuk ke miss V Krystal. Krystal melepaskan ciuman mereka karena dia merasa kesakitan bahkan dia mencakar punggung Taemin. Taemin mencium Krystal kembali dengan ganas bahkan meremas payudaranya. Sementara disisi lain, ia mulai menggenjot miss V Krystal dengan pelan-pelan hingga cepat. Gerakan tubuh mereka sangat berlawanan hingga suara decitan ranjang pun terdengar. Ia melepaskan ciuman mereka. Ia menggenjot miss V Krystal sambil mendesah.
“ Taemin , lebihhhh ceppaaat lagggihhhh.” Desah Krystal.
“ Sabarrrrlaaahhh, chaaagiiyyyaaahhh!” Desahnya sambil terus menggenjot miss V Krystal.
“ Taemin, palli! Lebihhhh cepaaattt lagggiiiihhh.” Desah Krystal.
“ Ini sudaaahhh paling cepaaatttt, chagiiiiiyaaaahhhh.” Ujarnya sambil terus menggenjot miss V Krystal.
“ Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh…” Desah Krystal.
“ Apakahhhhh kauuuu sangatttt menikmatiiiiinyaaaaa?” Tanyanya sambil terus menggenjot miss V Krystal. Krystal terdiam dan berusaha untuk kembali ke akal sehatnya. Namun gagal karena nafsu telah memenuhi pikiran dan hasratnya.

Taemin terus menggenjot miss V Krystal. Ia meremas bahkan memilin payudara Krystal. Sedangkan juniornya di bawah sana masih menggenjot miss V Krystal. Ia melepaskan ciuman mereka dan beralih memainkan puting payudara kanan Krystal dengan bibirnya. Sedangkan tangan kirinya meremas payudara Krystal. Ia terus menggenjot miss V Krystal sedangkan Krystal hanya bisa mendesah dan menikmatinya. Akhirnya Taemin mencapai klimaks. Ia mengeluarkan sperma di dalam rahim Krystal. Setelah itu, ia tersenyum pada Krystal lalu pingsan kembali.

Krystal berusaha mendorong tubuh Taemin dari atas tubuhnya. Saat ia akan beranjak dari ranjang, ia merasakan selangkangannya sangat sakit bahkan tidak bisa bergerak. Ia melihat banyak noda darahnya yang bercucuran di selimut. Ia menangis dengan keras dan tersedu-sedu sambil menutupi tubuhnya dengan selimut itu. Ia pun merasa lelah karena terus menangis hingga tanpa sadar dia tertidur di samping Taemin.




TBC



Tidak ada komentar: