Minggu, 26 Juli 2015

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 4

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 4
Title                 : The Love Story of Five Men Part 4
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Married Life and Yadong
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah



Preview

Krystal berusaha mendorong tubuh Taemin dari atas tubuhnya. Saat ia akan beranjak dari ranjang, ia merasakan selangkangannya sangat sakit bahkan tidak bisa bergerak. Ia melihat banyak noda darahnya yang bercucuran di selimut. Ia menangis dengan keras dan tersedu-sedu sambil menutupi tubuhnya dengan selimut itu. Ia pun merasa lelah karena terus menangis hingga tanpa sadar tertidur di samping Taemin.


Next

Taemin terbangun dari tidurnya. Ia merasakan kepalanya sangat pusing. Ia berusaha untuk duduk sambil memegang kepalanya. Ia melihat ke sekelilingnya. Ia merasa lega bahwa dirinya ada di kamar apartemennya. Saat ia akan beranjak dari ranjangnya, ia baru menyadari bahwa dirinya dalam keadaan telanjang. Ia melihat pakaiannya berserakan di lantai dan melihat sebuah gitar di dekat mejanya. Ia mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya. Namun, ia membelalakan matanya ketika melihat banyak noda darah di selimutnya. Ia mencoba mengingat kejadian saat dirinya mabuk. Ia mengingat bahwa dirinya pergi ke sebuah café dan minum soju bersama Krystal. Detik itu juga, ia mencari keberadaan Krystal di apartemennya. Namun nihil, ia tidak menemukannya. “ Mengapa Krystal tidak ada disini? Apakah dia telah pergi dari sini? Aish jinja, nappeun namja. Mengapa aku bisa bercinta dengannya? Apakah aku menyakitinya saat bercinta dengannya? Mengapa darah yang di keluarkannya banyak sekali? Ottokke? Aku harus mencarinya. Aku harus pergi ke universitas Dongguk sekarang.” Gumamnya sambil bergegas mandi.

Setelah mandi, ia pergi ke universitas Dongguk sambil membawa gitar milik Krystal. Ia menggunakan alat penyamaran agar identitasnya tidak diketahui. Setibanya di universitas Dongguk, ia menanyakan keberadaan Krystal pada tiap mahasiswa yang dilewatinya. Namun, kebanyakan dari mahasiswa itu tidak mengetahui keberadaan Krystal. Ia terus mencari Krystal hingga dia bertemu dengan Myungsoo.
“ Myungsoo.” Panggilnya.
“ Yak, mengapa kau memanggilku informal? Kau harus bersikap formal padaku karena aku sedang menjadi dosen saat ini. Geunde, mengapa kau kemari? Yak, benarkan alat penyamaranmu itu! Bagaimana bila ada yang mengenalimu?” Protes Myungsoo.
“ Aish jinja, mengapa kau banyak bicara? Apakah kau mengenal Krystal Jung?” Tanyanya sambil membenarkan alat penyamarannya.
“ Aniyo. Aku tidak mengenalnya. Mengapa kau mencarinya?” Tanya Myungsoo.
“ Geunde, ia mengenalmu. Aku harus memberikan gitar ini padanya.” Ujarnya sambil menunjukan gitar yang ada di belakang tubuhnya.
“ Ah, sepertinya dia adalah mahasiswi jurusan seni. Aku akan mengantarkanmu ke kelasnya. Ikuti aku!” Titah Myungsoo.

Myungsoo mengantarkannya hingga depan kelas Krystal. Ia menyuruh Myungsoo untuk memanggil Krystal keluar. Myungsoo menolaknya dengan alasan bukan dosen jurusan seni. Namun, ia memohon bahkan memelas pada Myungsoo. Akhirnya Myungsoo menyerah. Myungsoo pun memanggil Krystal untuk menemuinya di ruangan kerjanya. Krystal yang merasa terpanggil pun terlihat bingung dengan kedatangan Myungsoo. Taemin menunggu Krystal di ruangan kerja Myungsoo. Ia tiada hentinya berjalan bolak-balik hingga membuat Myungsoo pusing. Myungsoo pun memutuskan untuk keluar dari ruangannya. Beberapa menit kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Krystal pun masuk ke ruangan kerja Myungsoo. Namun, Krystal membelalakan matanya ketika melihat Taemin yang tersenyum padanya. Ia pun merasa kesal dan berniat untuk keluar. Namun, Taemin menahan tangannya.
“ Jeongmal mianhae.” Sesal Taemin.
“ Untuk?” Tanyanya dengan sinis.
“ Aku telah menyakitimu. Padahal kita baru pertama kali bertemu. Aku telah memberikan kesan buruk padamu. Aku akan bertanggung jawab padamu.” Ujarnya.
“ Kau tidak perlu bertanggung jawab padaku karena kau sama sekali tidak menyakitiku. Sebaiknya kita tidak bertemu lagi! Anggaplah kita tidak saling mengenal mulai sekarang!” Tegasnya lalu berjalan untuk keluar dari ruangan kerja Myungsoo.
“ BAGAIMANA MUNGKIN AKU TIDAK MENYAKITIMU SETELAH MELIHAT BANYAK NODA DARAH DI SELIMUTKU? AKU AKAN BERTANGGUNG JAWAB PADAMU.” Teriak Taemin. Ia pun menghentikan langkahnya.
“ Bagaimana caranya kau akan bertanggung jawab padaku?” Tanyanya dengan sinis.
“ Dia akan menikahimu.” Kata Myungsoo tiba-tiba muncul.
“ Profesor Kim.” Lirihnya sambil menundukan kepalanya karena malu.
“ Kau tidak perlu menundukan kepalamu seperti itu, Krystal-ssi. Dia adalah nae chingu. Aku akan memastikan bahwa dia akan menikahimu secepatnya. Sebaiknya kau segera kembali ke kelasmu! Aku merasa tidak enak hati pada dosen yang mengajar di kelasmu karena kau terlalu lama disini. Ah, satu hal lagi. Ambillah gitarmu itu! Dia sudah membawakan gitarmu sambil mencari keberadaanmu dari tadi pagi.” Titah Myungsoo padanya. Ia pun mengambil gitarnya.
“ Kalau begitu, saya pamit keluar. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamitnya lalu keluar dari ruangan kerja Myungsoo.

Setelah Krystal keluar dari ruangan Myungsoo, Taemin duduk di sofa sambil memegang kepalanya frustasi. Ia melihat Myungsoo memberikan secangkir kopi padanya lalu duduk di depannya.“ Sejak kapan kau mendengar pembicaraan kami?” Tanyanya.
“ Mengapa kau bisa menidurinya? Bahkan kau telah merampas kesuciannya.” Tanya Myungsoo sambil menatap tajam padanya.
“ Aku tidak sadar melakukannya. Aku sedang mabuk berat.” Ujarnya. Tiba-tiba bayangan saat dirinya mencumbu Krystal muncul dalam benaknya. Ia merasa bersalah karena telah memaksa Krystal. Padahal Krystal sudah berusaha untuk memberontak. Namun, ia tidak menyangka bahwa tenaganya lebih besar dibandingkan Krystal saat mabuk sekalipun.
“ Yak, mengapa kau tidak mengajakku minum saja? Mengapa harus mengajaknya hingga kau menidurinya seperti ini? Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya.” Tanya Myungsoo tak mengerti sambil melepaskan alat penyamarannya.
“ Bagaimana aku bisa mengajakmu untuk minum setelah Suzy mengatakan bahwa dia mencintaimu?” Tanyanya tak terima.
“ Mwo? Neo micheosseo? Apakah kau mabuk berat karena Suzy mencintaiku? Apakah kau menyukai Suzy? Ani. Apakah kau mencintainya?” Tanya Myungsoo tak mengerti.
“ Nde. Aku memang mencintainya. Geunde, dia mencintaimu bahkan memintaku untuk mendekatkan kalian.” Ujarnya sambil mengingat pembicaraannya dengan Suzy saat di restoran.
“ Mwo? Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu karena aku tidak mencintainya. Geunde, apa yang akan kau lakukan pada Krystal?” Tanya Myungsoo.
“ Aku akan menikahinya sesuai dengan perkataanmu tadi. Geunde, apa yang akan kau lakukan pada Suzy?” Tanyanya kembali.
“ Jika dia mengatakan cinta padaku, maka aku akan menolaknya. Aku tidak mencintainya. Aku mencintai yeoja lain.” Ujar Myungsoo.
“ Mwo? Neo micheosseo? Apakah kau tidak merasa bahwa sikapmu itu keterlaluan? Kau akan menyakiti hatinya.” Tanyanya tak terima.
“ Ani. Aku tidak sepertimu. Aku tidak ingin memberikan harapan palsu padanya. Sebaiknya kau mengurusi masalahmu dengan Krystal daripada mengurusi masalah pribadiku! Aku harus mengajar sekarang. Annyeong.” Pamit Myungsoo. Ia tidak ingin berdebat lebih lama lagi dengan Myungsoo. Akhirnya ia memilih untuk diam dan berbaring di sofa. Ia melihat Myungsoo keluar dari ruangan. Ia mengabaikan semua jadwalnya demi menemui Krystal dan meminta maaf padanya. Namun, ia semakin frustasi setelah bertemu dengan Krystal. Ia pun memilih untuk memejamkan matanya.
-o0o-

Saat Myungsoo keluar dari ruangannya, ia membelalakan matanya ketika melihat Haeryung ada di depan pintu ruangannya. Ia menarik tangan Haeryung hingga mereka berada di sebuah taman. “ Apa yang kau lakukan di depan ruanganku?” Tanyanya.
“ Mwo? Ruanganmu? Siapa dirimu sebenarnya? Kau bukanlah professor Kim. Profesor Kim adalah namja jelek bahkan culun. Geunde, kau sangat tampan.” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Mwo? Aish jinja, aku lupa memakai alat penyamaranku. Ottokke? Ini semua gara-gara Taemin. Aku harus menutup mulut Haeryung.” Pikirnya. Tanpa ia duga, Haeryung mengambil tas kerja miliknya. Haeryung mengeluarkan semua isi tas miliknya. Haeryung menemukan sebuah kacamata dan kumis palsunya. Ia mencoba untuk mengambil alat penyamarannya itu. Namun nihil, Haeryung menyembunyikan alat penyamaran itu di belakang tubuhnya hingga ia menghimpit Haeryung ke sebuah pohon. Ia yang menyadari posisinya itu bergegas menjauh dari Haeryung. Namun, Haeryung menghampirinya bahkan memakaikan alat penyamaran itu pada wajahnya.
“ Ternyata kau terlihat berbeda sekali setelah menggunakan alat penyamaran ini. Aku sudah mencurigaimu semenjak Ji Won mengatakan padaku bahwa aku belum mengetahui jati dirimu yang sebenarnya. Apa tujuanmu menggunakan alat penyamaran ini?” Tanya Haeryung.
“ Apa yang kau dengar selama berdiri di ruangan kerjaku?” Tanyanya untuk mengalihkan pembicaraan.
“ Aku mendengar bahwa seorang penyanyi solo terkenal bernama Lee Taemin telah meniduri salah satu mahasiswi di Universitas Dongguk yang bernama Krystal Jung. Jika aku memposting berita ini, maka mereka akan menjadi sangat terkenal dengan skandal ini.” Ujar Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ternyata kau telah mendengar semuanya. Mari kita membuat sebuah kesepakatan! Aku ingin kau merahasiakan jati diriku dan semua pembicaraanku dengan Taemin yang kau dengar. Apa yang kau inginkan?” Tanyanya langsung.
“ Wow. Ternyata kau mengerti sekali arti bisnis. Tidak sia-sia kau menjadi dosen jurusan bisnis. Geure! Kita akan membuat kesepakatan. Aku ingin kau menjadi nae namjachingu. Otte?” Tanya Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Mengapa kau tidak meminta hal yang lain seperti memberikan nilai bagus padamu? Padahal nilaimu sangat jelek.” Tanyanya tak mengerti.
“ Karena aku tertarik padamu setelah melihat tampangmu yang sebenarnya. Otte? Jika kau menolaknya, maka aku akan memposting berita itu sekarang juga.” Ancam Haeryung.
“ Araseo. Jika kau membutuhkanku, maka kau boleh menghubungiku.” Pasrahnya. Ia melakukan ini demi sahabatnya. “ Kau harus membayar kembali pengorbananku ini, Taemin.” Pikirnya sambil menatap Haeryung yang tersenyum penuh arti.
“ Geunde, kau harus menjadi nae namjachingu dengan tampangmu yang sebenarnya. Aku tidak ingin kau menjadi professor Kim seperti ini, saat aku memintamu sebagai nae namjachingu.” Kata Haeryung.
“ Arra. Aku harus mengajar sekarang. Sebaiknya kau masuk ke kelas sekarang! Jika kau tidur selama perkuliahanku, maka aku tidak segan-segan akan menambah hukumanmu. Ah, satu hal lagi. Hukumanmu masih tersisa 25 hari lagi.” Ancamnya lalu pergi meninggalkan Haeryung yang masih tercengang.
-o0o-

Di apartemen Kyuhyun, Kyuhyun baru saja pulang dari kantornya. Saat ia membuka pintu, ia melihat Dasom berdiri di hadapannya sambil tersenyum. Dasom melepaskan jas dan dasi yang melekat pada tubuhnya lalu mengambil tas kerjanya dan  menyimpannya di kamar. Ia berjalan menuju dapur lalu mengambil air minum.
“ Apakah kau tidak memasak untuk makam malam?” Tanyanya saat melihat meja makannya kosong. Ia merasa heran karena biasanya selalu ada makanan di atas meja saat dirinya pulang kerja.
“ Jeongmal mianhae. Aku tidak sempat memasak. Aku akan memesan makanan dari luar, chankaman!” Sesal Dasom. Saat Dasom akan menelepon restoran, ia menahan tangan Dasom. Dasom mengernyitkan keningnya tak mengerti.
“ Ani. Kita akan makan di luar saja. Aku akan mengganti pakaianku. Chankaman!” Ujarnya lalu masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Ia keluar dari kamarnya. Ia melihat Dasom sedang menunggunya di ruang tamu. Mereka pergi ke sebuah café. Di sepanjang perjalanan, suasana terasa hening hingga Dasom menyalakan musik. Akhirnya mereka tiba di sebuah café. Mereka pun duduk lalu memesan makanan. Makanan yang dipesan oleh mereka pun telah disajikan oleh pelayan café itu. Mereka mulai makan malam bersama. Tidak ada satupun diantara mereka yang memulai pembicaraan. Tanpa sengaja Dasom melihat kearah pintu masuk. Dasom melihat seorang pria masuk ke café sambil memakai alat penyamaran. Kyuhyun pun mengikuti arah tatapan matanya.
“ Bukankah namja itu adalah neo chingu? Dia adalah Taemin-ssi, bukan?” Tanya Dasom untuk memastikan.
“ Mengapa Taemin bisa berada disini? Aku tidak mengundangnya.” Gumam Kyuhyun sambil melambaikan tangannya kearah Taemin lalu Taemin menghampiri mereka.
“ Mengapa kalian ada disini?” Tanya Taemin lalu duduk.
“ Apakah kau tidak melihatnya? Kami sedang makan malam. Geunde, apakah kau datang kesini sendirian? Dimana manajermu?” Tanya Kyuhyun.
“ Aku datang sendirian.” Ujar Taemin.
“ Apakah kau sudah makan, Taemin-ssi? Aku akan memesankan makanan untukmu.” Tanya Dasom sambil menatap Taemin.
“ Aigoo. Kau beruntung sekali memiliki istri perhatian seperti ini, Kyu. Bahkan dia perhatian padaku. Apakah kalian sedang berkencan?” Tanya Taemin hingga membuat Kyuhyun tersedak.
“ Yak, apakah kau ingin membuatku mati karena tersedak setelah mendengar pertanyaan konyol darimu itu?” Protes Kyuhyun lalu minum sedangkan Dasom tertawa kecil.
“ Ah, mian. Aku akan memesan makanan sekarang. Jeongmal mianhae, Dasom. Jika aku mengganggu acara kencan kalian.” Goda Taemin lalu memesan makanan.
“ Kau memang penganggu kelas atas. Seharusnya kau bergegas pergi setelah menyadarinya.” Sindir Kyuhyun. Detik itu juga, Dasom menatap tajam pada Kyuhyun. Kyuhyun yang menyadari tatapan mengerikan itu pun melanjutkan makannya.
“ Tolong abaikan perkataan Kyuhyun tadi, Taemin-ssi! Dia hanya bercanda.” Sesal Dasom sedangkan Taemin menanggapinya dengan tersenyum.

Makanan yang dipesan oleh Taemin pun datang. Mereka pun melanjutkan makan malam bersama. Taemin tiada hentinya menggoda Kyuhyun dan Dasom hingga wajah Dasom memerah. Namun, Taemin terdiam ketika melihat Krystal masuk ke café. Krystal pun mulai memainkan piano dan menyanyi. Dasom memperhatikan Taemin hingga mengikuti arah tatapan mata Taemin.
“ Apakah kau menyukai yeoja itu?” Tanya Dasom hingga membuat Taemin tersadar.
“ Aniyo.” Elak Taemin.
“ Geunde, kau terlihat sangat menyukai yeoja itu. Aku bisa melihatnya dari tatapan matamu. Tatapan matamu terlihat seperti tatapan kagum dan kasihan. Sepertinya kau menyukainya karena suaranya sangat indah dan wajahnya sangat cantik. Geunde, aku tidak mengerti satu hal. Apa arti tatapan kasihanmu padanya itu?” Tanya Dasom pada Taemin sedangkan Kyuhyun mendengarnya sambil tercengang tak percaya.
“ Mengapa Dasom bisa mengetahui arti tatapanku ini? Entah kengapa setelah konser, kakiku ingin sekali melangkah ke café ini hingga aku bisa melihat Krystal. Walaupun hanya sekedar melihatnya saja, geunde hatiku merasa tenang setelah mengetahui bahwa keadaannya baik-baik saja.” Pikir Taemin sambil menatap Dasom. “ Aku harus pergi sekarang. Aku baru ingat bahwa aku mempunyai janji. Annyeong.” Pamit Taemin lalu keluar dari café.
“ Apakah aku salah bicara?” Tanya Dasom pada Kyuhyun.
“ Apakah kau bisa membaca raut wajah seseorang? Aku merasa bahwa kau harus belajar untuk berbohong. Kau terlalu jujur pada Taemin. Seharusnya kau tidak mengatakan semuanya. Mungkin dia sedikit tersinggung dengan perkataanmu tadi.” Ujar Kyuhyun.
“ Jeongmalyo? Ottokke? Aku merasa bersalah pada Taemin.” Panik Dasom.
“ Kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Mungkin Taemin sedang memikirkan perkataanmu tadi. Apakah mungkin telah terjadi sesuatu pada Taemin dan yeoja itu?” Tanya Kyuhyun sambil melihat Krystal.
“ Bagaimana hubunganmu dengan Jiyeon?” Tanya Dasom disela makannya tanpa melihat Kyuhyun.
“ Mengapa kau membicarakan hal ini di saat kita sedang makan?” Protes Kyuhyun.
“ Geunyang, ingin mengetahuinya saja.” Ujar Dasom.
“ Aku sudah lama tidak menghubunginya. Terakhir aku menghubunginya saat sebelum menikah denganmu.” Ujar Kyuhyun.
“ Kau harus menghubunginya sesekali. Bila kau masih tak menghubunginya, maka akhiri hubungan kalian! Aku sudah kenyang. Kajja, kita pulang!” Ajak Dasom lalu meninggalkan Kyuhyun yang masih mencerna perkataan Dasom.
“ Ada apa dengannya? Mengapa dia menyuruhku untuk menghubungi Jiyeon? Bukankah dia sangat mencintaiku? Seharusnya dia bahagia karena aku tidak menghubungi Jiyeon selama ini. Bahkan aku telah berusaha menjadi suami yang baik untuknya. Bila aku menghubungi Jiyeon, maka sama artinya aku telah berselingkuh darinya. Apakah dia menginginkan aku berselingkuh dengan Jiyeon? Aissh jinja. Aku sama sekali tidak mengerti jalan pikirannya.” Pikir Kyuhyun sambil mengejar Dasom.

Akhirnya Kyuhyun dan Dasom pulang ke apartemen mereka. Setibanya di apartemen, Dasom bergegas masuk ke kamar lalu berbaring di ranjangnya sambil memejamkan matanya. Kyuhyun terlihat frustasi dengan sikap Dasom yang berubah secara mendadak. Ia pun memutuskan untuk menghampiri dan merajuk pada Dasom. “ Ada apa denganmu? Mengapa sikapmu berubah seperti ini? Apakah aku mempunyai kesalahan padamu hari ini?” Tanyanya sambil membelai wajah Dasom.
“ Eobsseo.” Ujar Dasom masih memejamkan matanya.
“ Katakan padaku! Agar aku bisa mengerti dirimu.” Ujarnya sambil merangkak ke atas tubuh Dasom sedangkan Dasom membuka matanya ketika merasakan hembusan nafas Kyuhyun menerpa wajahnya.
“ Apa yang kau inginkan?” Tanya Dasom sambil menatapnya.
“ Aku menginginkanmu malam ini. Aku akan pergi ke Jepang besok pagi.” Ujarnya.
“ Berapa lama?” Tanya Dasom.
“ Satu minggu.” Ujarnya.
“ Geure, lakukanlah!” Ujar Dasom sambil tersenyum.

Dasom tersenyum sambil menarik leher Kyuhyun lalu mencium bibir Kyuhyun dengan ganas. Kyuhyun membalas ciuman itu dengan ganas juga. Ia melumat bibir Kyuhyun hingga menggigitnya. Tangannya tak hanya tinggal diam. Ia membuka kemeja Kyuhyun. Kyuhyun pun melepaskan ciuman mereka. Ia mengeluarkan smirknya sambil membuka pakaian Dasom. Ia mengagumi bentuk tubuh Dasom yang begitu indah. Dasom menarik hingga mencium Kyuhyun kembali. Kyuhyun membalasnya dengan senang hati. Tangannya tak hanya tinggal diam. Tangannya meremas bahkan memilin payudara Dasom. Dasom melepaskan ciuman mereka lalu mendesah dengan suara yang begitu sexy. Bibir Kyuhyun beralih pada leher hingga payudaranya.
“ Ahhhhhhh Kyuhyunnnn, mengapaaaaaaaa kauuuuuuu harus memintanyaaaaa di saatttttt aku sangat lelaaaaaaaah?” Tanyanya disela desahannya.
“ Aku pasti sangat merindukanmu, Dasom-ya.” Ujar Kyuhyun sambil meremas payudaranya.

Kyuhyun menciumi bibir Dasom dengan ganas. Tangan kirinya tak hanya tinggal diam. Tangannya meremas bahkan memilin payudara Dasom. Setelah itu, tangan kirinya beralih pada miss V Dasom. Ia memasukkan kedua jari tangan kirinya ke dalam miss V Dasom. Kedua jarinya itu memainkan miss V hingga mengoyak-oyak bagian dalamnya. Ia merasakan tangan kirinya basah karena cairan yang dikeluarkan oleh Dasom.
“ Aku tak menyangka kau cepat basah seperti ini, chagi.” Ujarnya lalu mencium bibir Dasom kembali dan menggesekkan juniornya pada miss V Dasom.
“ Kyuhyuuuuunnnnn, akuuuuhhhhh sudaaaahhhh tidaaaakkkk taaahhhhaaan laaaggggiiiihhh.” Ujar Dasom disela ciuman mereka.

Pada saat itu juga, ia berhenti memainkan payudara Dasom. Tanpa menunggu lama, ia memasukkan juniornya ke dalam miss V Dasom dengan perlahan-lahan agar miss V Dasom bisa beradaptasi dengan juniornya. Ia mulai menggenjot miss V Dasom hingga juniornya masuk lebih dalam pada miss V Dasom dengan cepat. Ia melihat Dasom mulai menikmatinya. Gerakan tubuh mereka sangat berlawanan hingga suara decitan ranjang pun terdengar.
“ Kyuhyuuuuuunnnn, lebihhhh ceppaaat lagggihhhh.” Desah Dasom.
“ Sabarrrrlaaahhh!” Desahnya sambil terus menggenjot miss V Dasom.
“ Kyuhyuuuuunnnnnn, iniiii sunngggguhhhh nikmaaaatttt. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… lebihhhh ceppaaattt lagiiiiiihhhh… palliiiiiiii…” Desah Dasom sambil menarik kepalanya dan mencium bibirnya.

Sementara Dasom terus melumat bibirnya, ia terus menggenjot miss V Dasom dengan cepat. Dasom melumat bibirnya sangat ganas. Ia meremas bahkan memilin payudara Dasom. Sedangkan juniornya dibawah sana masih menggenjot miss V Dasom. Akhirnya ia mencapai klimaks. Ia merasakan miss V Dasom berkedut. Akhirnya Dasom mengeluarkan cairan bersamaan dengan sperma yang dikeluarkannya didalam miss V Dasom.
“ Bolehkah aku meminta satu ronde lagi? Aku masih menginginkanmu. Aku tidak bisa membayangkan selama satu minggu berada di Jepang tanpa bercinta denganmu.” Rajuknya dengan aegyonya.
“ Apakah kau sedang merajuk padaku? Bagaimana bila aku menolaknya?” Tanya Dasom.
“ Aku akan tetap melakukannya.” Ujarnya sambil mengeluarkan smirknya.

Tanpa menunggu jawaban dari Dasom, ia memasukan kembali juniornya pada miss V Dasom. Ia mulai menggenjot miss V Dasom dengan cepat. Selama dua jam mereka terus melakukannya. Ia melihat Dasom sangat kewalahan melayaninya. Sedangkan ia masih bersemangat melakukannya. Ia akan bercinta dengan Dasom selama ia masih di Seoul. Setelah 3 bulan hidup bersama Dasom, ia merasa tidak bisa hidup jauh-jauh darinya. Bahkan ia tidak bisa menahan hasratnya untuk tidak menyentuh istrinya itu. Istrinya seperti kebutuhan pokok untuknya yang harus dipenuhi.
-o0o-

Di sebuah taman belakang toko bunga Jiyeon, Soo Hyun sedang duduk bersama Jiyeon. Jiyeon memegang perutnya dengan lembut sambil menatap langit. Sedangkan Soo Hyun menatap Jiyeon dengan sedih. Jiyeon memberikan hasil kesehatan janinnya pada Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Mengapa kau menyembunyikan kehamilanmu dariku, Jiyeon-ya?” Tanya Soo Hyun sambil menatap Jiyeon.
“ Aku tidak ingin kau mengkhawatirkanku, oppa.” Ujar Jiyeon sambil tersenyum.
“ Justru dengan sikapmu seperti sekarang ini, semakin membuatku khawatir. Apakah Kyuhyun telah mengetahui berita kehamilanmu ini?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo. Dia belum mengetahuinya.” Ujar Jiyeon.
“ Kau harus memberitahunya. Dia harus bertanggungjawab karena telah membuatmu hamil. Apakah aku harus menemuinya dan memintanya bertanggung jawab padamu?” Tanya Soo Hyun.
“ Andwe! Aku akan menemuinya. Aku membutuhkan waktu untuk mempersiapkan mentalku menghadapi Kyuhyun oppa dan istrinya. Aku sangat takut. Bila Kyuhyun oppa menolak janinku ini. Aku sangat takut. Bila Kyuhyun oppa menyuruhku untuk menggugurkan janin ini. Aku sangat takut. Bila istri Kyuhyun oppa mencerca, memaki, bahkan mengutuk janinku ini.” Ujar Jiyeon sambil memegang perutnya.
“ Kyuhyun bukanlah namja seperti itu dan istrinya sangat baik. Kau harus mencobanya. Kau harus melakukannya demi masa depan anakmu. Apakah kau ingin melahirkan dan membesarkan anak ini tanpa adanya seorang ayah? Apakah kau ingin anakmu tidak pernah merasakan kasih sayang ayahnya?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo. Aku tidak ingin anakku lahir tanpa mengetahui ayahnya. Aku pasti akan menemui mereka secepatnya, oppa. Oppa tidak perlu khawatir padaku.” Ujar Jiyeon.
“ Apakah aku bisa mempercayai perkataanmu ini?” Tanya Soo Hyun.
“ Nde. Sebaiknya oppa pulang sekarang karena ini sudah larut malam!” Titah Jiyeon.
“ Araseo. Jaga dirimu dan janinmu dengan baik! Annyeong.” Pamit Soo Hyun sambil melambaikan tangannya kearah Jiyeon dan tersenyum.
“ Tunggulah sebentar lagi, anakku! Kau akan bertemu dengan ayahmu.” Pikir Jiyeon sambil tersenyum dan mengelus perutnya.
-o0o-

Di The Grace Club, Myungsoo mulai bekerja sebagai bartender. Ia melayani setiap tamu yang memesan minuman padanya. Semua wanita yang melihat aksinya dalam menuangkan minuman terpesona padanya. Tiba-tiba aksinya terhenti ketika ia melihat Suzy duduk di hadapannya dengan memakai pakaian sangat sexy. “ Mengapa kau datang kemari? Apakah kau datang bersama Taemin?” Tanyanya sambil tersenyum.
“ Aniyo. Aku datang sendirian karena aku merasa bosan.” Ujar Suzy.
“ Sebaiknya kau pulang sekarang karena ini sudah larut malam! Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu.” Titahnya. Ia teringat akan pembicaraannya dengan Taemin. Suzy sangat mencintainya. Suzy adalah penyebab Taemin mabuk hingga bercinta dengan gadis yang tak dikenalnya. Ia mengetahui maksud kedatangan Suzy saat ini. Suzy sedang berusaha untuk mendekatinya.
“ Shirreo. Aku ingin berada disini bersamamu. Lagipula Myungsoo oppa bisa mengantarkanku pulang.” Tolak Suzy.
“ Myungsoo oppa tidak bisa mengantarkanmu. Ia harus mengantarkanku pulang.” Ujar Haeryung tiba-tiba muncul.
“ Nuguseyo?” Tanya Suzy pada Haeryung.
“ Joneun Na Hae Ryeong imnida. Kau bisa memanggilku, Haeryung. Aku adalah kekasihnya. Kau tidak perlu memperkenalkan dirimu karena aku telah mengetahuimu, Bae Suzy.” Ujar Haeryung sambil tersenyum penuh kemenangan.
“ Apakah benar Myungsoo oppa bahwa dia adalah kekasihmu?” Tanya Suzy padanya tak percaya.
“ Nde. Dia adalah nae yeojachingu. Otte? Bukankah dia sangat cantik?” Tanyanya pada Suzy sambil tersenyum. Tanpa berpamitan dengannya, Suzy keluar dari club dengan kesal.
“ Aku tidak menyangka bahwa seorang aktris bernama Bae Suzy bisa menyukaimu. Aku baru mengetahui bahwa kau cukup terkenal. Aku merasa bahwa dia benar-benar mencintaimu. Geunde, mengapa kau tidak berpacaran dengannya? Jika kau berpacaran dengannya, maka kau bisa lebih terkenal lagi.” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Itu bukan urusanmu. Lagipula berpacaran denganmu lebih menguntungkan bagiku.” Ujarnya sambil mengeluarkan smirknya.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Aku telah mengetahui identitasmu yang sebenarnya. Kau adalah pewaris tunggal perusahaan grup Hae San. Aku sengaja mendekatimu dari awal. Geunde, aku tidak menyangka bahwa kau akan jatuh ke perangkapku secepat ini. Aku sungguh beruntung sekali.” Ujarnya sambil membelai wajah Haeryung.
“ Mwo? Apakah tujuanmu sebenarnya?” Tanya Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apakah kau ingin tidur bersamaku? Asal kau tahu saja. Semua yeoja disini sangat menginginkan tubuhku ini bahkan mereka membeli tubuhku ini dengan harga yang tinggi. Geunde, aku akan memberikan tubuhku ini padamu secara gratis. Otte?” Tawarnya sambil mengeluarkan smirknya.
“ Neo? Apakah seperti ini prilaku seorang dosen?” Tanya Haeryung tak percaya.
“ Saat ini aku bukanlah seorang dosen. Saat ini aku adalah seorang bartender.” Ujarnya sambil membelai bibir Haeryung.
“ Aku harus pulang sekarang.” Pamit Haeryung sambil berdiri.
“ Aku akan mengantarmu. Ini sudah larut malam.” Ujar Myungsoo. Ia menahan tangan Haeryung karena merasa belum puas menggodanya.
“ Tidak perlu. Kau bukannya mengantarkanku pulang ke rumah. Geunde, kau pasti akan membawaku ke hotel.” Tolak Haeryung sambil melepaskan tangannya.
“ Apakah kau memikirkan tentangku seperti itu? Jika iya, Kajja!” Ajaknya sambil menarik tangan Haeryung.

Ia menarik Haeryung hingga parkiran. Ia memberikan helm pada Haeryung. Haeryung menerima helm itu. Ia melihat Haeryung membelalakan matanya tak percaya ketika melihat motor mewah miliknya. Ia menaiki dan menyalakan motornya lalu menyuruh Haeryung untuk menaiki motornya. Ia pun mulai melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Ia menyuruh Haeryung untuk memeluknya agar tidak jatuh. Namun, Haeryung menolaknya. Akhirnya ia menambah kecepatan motornya hingga membuat Haeryung memeluknya. Terlihat raut terpaksa pada wajah Haeryung melalui kaca spionnya. Ia melihatnya sambil tersenyum senang. Mereka pun tiba di depan rumah Haeryung. Ia sedikit terkejut ketika melihat rumah Haeryung sangat mewah dan luas.
“ Kau harus menjemputku besok pagi. Aku ingin memperkenalkanmu pada nae chingu.” Ujar Haeryung sambil memberikan helm padanya.
“ Arra. Geunde, apakah kau tidak memberikanku sebuah kiss goodbye?” Godanya.
“ Wae? Mengapa aku harus memberikannya?” Tanya Haeryung sambil mengeluarkan smirknya.
“ Karena kau telah memintaku menjadi neo namjachingu. Sebagai neo namjachingu, maka aku berhak meminta sebuah kissue bahkan tubuhmu itu.” Ujarnya dengan bangganya sambil mengeluarkan smirknya.

Haeryung pun merasa tertantang. Ia menghampiri lalu mencium bibir Myungsoo. Ia melihat Myungsoo membelalakan matanya tak percaya. Ia mulai melumat bibir Myungsoo dengan perlahan-lahan lalu memejamkan matanya. Ia merasa Myungsoo membalas tiap ciuman darinya. Setelah kehabisan nafas, mereka melepaskan ciuman itu lalu membuka mata masing-masing. Ia tersenyum lalu mencium wajah Myungsoo. Setelah itu, ia masuk ke rumahnya. Myungsoo tersenyum sambil menatap kepergian Haeryung yang semakin jauh dari pandangannya. Ia pun memakai helmnya lalu melajukan motornya untuk pulang ke apartemennya. Setibanya di apartemen, Ji Won menyambutnya dengan riang. Namun, ia membelalakan matanya ketika melihat bekas lipstick di wajah Myungsoo.
“ Apakah kau menjual tubuhmu lagi? Mengapa bibirmu belepotan sekali? Ommo, lihatlah bekas lipstick di wajahmu ini!” Tanyanya penuh curiga.
“ Mwo? Apakah sangat terlihat?” Tanya Myungsoo tak percaya sambil melihat wajahnya pada cermin.
“ APAKAH KAU MENJUAL TUBUHMU LAGI? APAKAH GAJIMU SEBAGAI DOSEN DAN BARTENDER BELUM CUKUP?” Marahnya.
“ Mengapa kau marah seperti ini? Aku tidak pernah menjual tubuhku. Geunde, para yeoja itu yang membeli tubuhku. Lagipula bercinta adalah hobiku. Aku tidak mungkin melampiaskan hobiku itu padamu karena kau adalah nae dongsaeng.” Elak Myungsoo sambil melihat wajahnya di cermin.
“ Aish jinja, mengapa aku harus mempunyai oppa sepertimu?” Gerutunya.
“ Aku mendengarmu, Ji Won. Sebaiknya kau menyiapkan air hangat untukku karena aku ingin mandi. Aku harus bergegas tidur. Aku harus menjemput nae yeojachingu besok pagi.” Titah Myungsoo.
“ Mwo? Neo yeojachingu? Nugu?” Tanyanya penasaran.
“ Rahasia.” Ujar Myungsoo sambil tersenyum lalu masuk kemarnya. Ia pun cemberut melihat tingkah laku kakaknya yang menyebalkan. Ia menyiapkan air hangat untuk Myungsoo. Ia melihat Myungsoo masuk ke kamar mandi. Sebelum pintu kamar mandi benar-benar tertutup, ia mengintip kakaknya itu sedang senyum-senyum sendiri ketika melihat noda lipstick yang ada di sudut bibir dan wajahnya. Ia merasa kakaknya sedang benar-benar jatuh cinta. Ia hanya bisa berharap semoga wanita itu membawa perubahan yang positif pada kakaknya.

Setelah mandi, Myungsoo berjalan menuju meja kerjanya. Ia memeriksa beberapa berkas dan hasil ujian mahasiswanya. Ia mengernyitkan keningnya tak percaya pada nilai ujian Haeryung. Haeryung selalu mendapatkan nilai jelek pada mata kuliahnya. Kadang ia berpikir akan memberikan pelajaran tambahan untuknya. Namun, ia mengurungkan niatnya ketika mengingat Haeryung yang memanfaatkannya untuk menjadi kekasihnya. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Ia mengernyitkan keningnya ketika melihat nama aneh yang tertera pada layar ponselnya. Ia pun membaca pesan di ponselnya sambil tersenyum. Akhirnya ia mengetahui siapa pemilik nama aneh itu.

From: Nae Yeoja
“ Jemput aku jam 9.00 KST. Jangan sampai terlambat! Jika terlambat, maka aku akan membunuhmu.”

Tanpa terasa malam telah berganti menjadi pagi. Myungsoo terbangun dari tidurnya. Ia tersenyum ketika melihat jam dinding menunjukan pukul 7.00 KST. Ia bergegas mandi lalu mengenakan pakaian santainya. Ji Won sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Ia membelalakan matanya ketika melihat penampilan Myungsoo saat keluar dari kamarnya. Myungsoo menanggapi reaksinya dengan tersenyum lalu duduk di ruang makan.
“ Apakah kau adalah hantu?” Tanyanya tak percaya.
“ Mwo? Hantu? Yak, apakah kau tak pernah melihatku bangun pagi? Tanya Myungsoo tak terima.
“ Apakah kau benar-benar akan menjemput neo yeojachingu? Nugu?” Tanyanya penasaran.
“ Aku akan memperkenalkannya padamu suatu saat nanti.” Ujar Myungsoo disela makannya.
“ Kapan? Apakah dia sangat cantik?” Tanyanya kembali.
“ Saat aku benar-benar serius dalam menjalin sebuah hubungan. Aku masih tidak mengetahui keseriusanku padanya. Geunyang, aku akan memperkenalkan satu yeoja padamu yang nantinya akan menjadi itriku. Jadi, kau bersabarlah!” Ujar Myungsoo.
“ Araseo.” Katanya disela makannya.
“ Geunde, apakah kau tidak mempunyai namjachingu? Aku bosan melihatmu bersama buku-buku itu. Kau mengingatkanku pada nae chingu. Ia sama kutu buku sepertimu.” Tanya Myungsoo sedangkan ia tersedak saat mendengarnya.
“ Yak, aku bukan kutu buku. Jika aku menjadi kutu buku seperti ini, maka yang patut disalahkan adalah dirimu. Kau terlalu cerdas hingga menjadi dosen di usia mudamu itu. Buku-buku yang ku baca selama ini adalah semua bukumu.” Protesnya.
“ Arra. Aku harus pergi sekarang. Saranghaeyo, nae dongsaeng.” Pamit Myungsoo sambil mencium wajahnya dengan singkat lalu meninggalkannya yang masih tercengang.

Myungsoo pergi ke rumah Haeryung menggunakan motornya. Setibanya disana, ia melihat Haeryung telah menunggunya di depan pagar rumahnya. Haeryung tersenyum ketika melihat kedatangannya yang berhenti tepat dihadapannya.
“ Apakah aku terlambat?” Tanyanya sambil memberikan helm pada Haeryung.
“ Aniyo.” Jawab Haeryung sambil memakai helm itu.
“ Eodigga?” Tanyanya kembali.
“ Kau akan mengetahuinya nanti. Kajja!” Ajak Haeryung.





TBC

Tidak ada komentar: