Selasa, 26 April 2016

[SERIES] Miracle Daily Part 8



[SERIES] Miracle Daily Part 8
Title                 : [SERIES] Miracle Daily Part 8
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Married Life, Romance, and Sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast       : Song Joong Ki, Park Jiyeon, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Sungmin, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Park Jung Soo aka Leeteuk, Choi Siwon, Kim Jung Won aka Yesung, Shin Dong Hae aka Shindong, Kim Ryeowook, Kim Heechul, Kang In, Krystal Jung, Kim Ah Young aka Yura, Lee Jae Jin, Bang Minah, Heo Gayoon, Na Hae Ryeong, Lee Taemin, Kang Min Jae


 Preview

“ Hey, mengapa kau kemari? Kau bukanlah temanku. Jadi, kita tidak memiliki urusan. Aku pergi.” Ujar Kyuhyun sambil beranjak dari kursinya.
“ Aku sangat yakin kau akan duduk kembali. Dia menghubungiku tadi. Apakah kau tak penasaran?” Tanya Soo Hyun hingga membuat langkah Kyuhyun berhenti.
“ Aku sama sekali tidak tertarik.” Geram Kyuhyun sambil mengepalkan tangannya.
“ Apakah kau yakin? Geunde, mengapa kau mengepalkan tanganmu? Apakah kau akan memukulku?” Goda Soo Hyun.
“ Aku ingin sekali memukulmu. Geunde, aku menahannya. Jika tak ada yang ingin kau bicarakan, aku pergi. Annyeong.” Pamit Kyuhyun.

Kali ini Kyuhyun benar-benar keluar dari café, sedangkan Soo Hyun menatap kepergian Kyuhyun sambil mengeluarkan smirknya. Merasa puas, Soo Hyun memasan makanan dan minuman lalu menikmatinya seolah-olah tak terjadi apapun.

Next

Daejun adalah sebuah kota kecil di pinggiran Seoul. Terlihat banyak gunung yang terbentang luas dan hamparan tanah kosong. Burung-burung beterbangan kesana-kemari dan berkicauan dengan merdunya untuk menyambut pagi yang begitu indah. Mendengar suara kicauan burung, membuat Ji Won terbangun dari tidurnya. Ji Won meregangkan tubuhnya untuk menyegarkan otot-ototnya kembali. Hari-harinya terasa melelahkan. Tanpa terasa Ji Won telah melakukan pelayanan publiknya selama tiga bulan. Masih tersisa tujuh bulan lagi. Ji Won bergegas membersihkan dirinya lalu pergi ke panti. Terlihat banyak sekali halmeoni dan harabeoji yang menunggunya. “ Aigoo… Ternyata kalian telah berkumpul disini.” Ujar Ji Won sambil memeluk mereka.
“ Kau terlambat, agasshi. Kami telah menunggumu dari tadi. Bahkan kami telah membuat antrian.” Ujar halmeoni.
“ Araseo. Aku akan memandikan kalian satu persatu. Kita mulai, kajja!” Ajak Ji Won.

Ji Won mulai memandikan mereka satu persatu mulai dari menggosok punggung hingga mengenakan pakaian mereka. Tak hanya itu, Ji Won juga menyisir rambut dan mendandani mereka. Peluh keringat membasahi tubuh Ji Won. Namun, Ji Won tak pernah mengeluh. Tugas itu telah menjadi rutinitasnya sehari-hari.

Canda dan tawa pun menyelimuti suasana mereka. Ji Won tertawa disela kegiatannya. Tiba-tiba suasana terasa sangat hening. Ji Won yang penasaran, menghentikan kegiatannya. Terlihat para halmeoni dan harabeoji itu menatap pada satu arah yang sama. Mereka membelalakan matanya dan mulutnya yang menganga. Akhirnya Ji Won mengikuti arah pandangan mereka. Terlihat seorang namja sedang berjalan menuju ke arah mereka. Namja itu mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru, celana hitam, sepatu hitam, dan kacamata hitamnya melekat pada wajahnya serta memakai sebuah tas. Rambutnya yang berantakan karena tertiup angin pun melengkapi pesona tampannya. Ji Won melipat kedua tangannya pada dadanya sambil tersenyum menatap namja itu. Namja yang tak lain adalah Kim Soo Hyun.
“ Annyeonghaseyo.” Sapa Soo Hyun.
“ Ah, nde. Annyeonghaseyo. Nuguseyo?” Tanya salah satu halmeoni.
“ Joneun Kim Soo Hyun imnida.” Ujar Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Aigoo…. Aku tak tahu ada pemuda tampan di desa ini.” Ujar halmeoni.
“ Saya bukanlah pemuda disini. Geunyang, saya ingin mengunjungi kekasihku.” Ujar Soo Hyun.
“ Ah, begitu. Aku kecewa sekali. Ternyata kau telah mempunyai kekasih. Padahal aku ingin menjodohkanmu dengan cucuku. Apakah kekasihmu tinggal di sekitar sini?” Tanya halmeoni.
“ Nde. Bahkan dia sedang menyisir rambut anda, halmeoni.” Ujar Soo Hyun sambil mengedipkan sebelah matanya pada Ji Won.
“ Kekasihmu disini dan sedang menyisir rambutku.” Ujar halmeoni dan Soo Hyun menganggukan kepalanya. “ Apakah kau adalah kekasihnya, agasshi?” Tanya halmeoni pada Ji Won.
“ Nde, halmeoni. Otte? Dia sangat tampan, bukan?” Goda Ji Won.
“ Ah, harapanku untuk menjadikannya cucu menantuku gagal. Jika kekasihnya adalah dirimu, maka aku mendukungmu sepenuhnya.” Ujar halmeoni.
“ Gomawo, halmeoni.” Ujar Ji Won.
“ Hey, pemuda. Bisakah kau pergi dari sini? Lihatlah! Mereka menatapmu penuh minat. Padahal usia mereka sudah tua.” Sindir harabeoji.
“ Anda tenang saja, harabeoji. Saya takkan menggoda mereka. Apakah ada yang bisa saya bantu, harabeoji?” Tanya Soo Hyun.
“ Pergilah! Aku mengantuk. Aku ingin kembali ke kamarku.” Usir harabeoji sambil beranjak dari kursinya.
“ Saya akan mengantar anda ke kamar. Jadi, jangan menolakku! Kajja, harabeoji!” Ajak Soo Hyun sambil menuntun harabeoji.

Ji Won tersenyum melihat tingkah mereka. Bagaimana tidak? Harabeoji terkenal sangat sulit ditangani. Bahkan harabeoji selalu menyulitkannya sejak awal kedatangannya. Melihat Soo Hyun mencoba beradaptasi dengan harabeoji, benar-benar membuatnya tertawa lepas. Tak hanya Ji Won, halmeoni yang ada disana juga tertawa.
“ Aku rasa kekasihmu pantang menyerah. Aigoo… Lihatlah! Kakek tua itu menyusahkannya.” Ujar halmeoni.
“ Nde, halmeoni. Dia memang seperti itu.” Ujar Ji Won.

Pagi telah berlalu dengan cepatnya dan berubah menjadi sore. Soo Hyun terbaring dengan lemasnya di atas rumput. Ji Won berjalan dan menghampiri Soo Hyun sambil membawa dua kaleng soda lalu memberikannya pada Soo Hyun. “ Bukankah terasa sulit untukmu?” Tanya Ji Won sambil duduk disamping Soo Hyun.
“ Kau benar, sangat sulit. Geunde, bagaimana bisa kau bertahan hingga sekarang?”
“ Semua itu ku lakukan untuk menebus dosaku.”
“ Masih tersisa tujuh bulan lagi. Setelah itu, kau harus ikut denganku kembali ke Seoul.”
“ Aniyo. Aku akan tinggal disini.”
“ Mwo? Geunde wae?”
“ Tempat ini adalah tempat kelahiranku. Aku akan tinggal disini.”
“ Dasar keras kepala. Jika keputusanmu seperti itu, maka aku juga akan tinggal disini.”
“ Hey, oppa tidak bisa seperti itu. Tempat kerjamu itu di Seoul, bukan disini.”
“ Percuma saja berdebat denganmu. Aku selalu kalah. Geunde, dimana rumahmu? Aku ingin mandi. Aigoo…. Harabeoji itu benar-benar menganggapku sebagai budaknya. Tubuhku penuh keringat.”
“ Apakah kau tahu? Aku dan halmeoni membicarakan nasibmu tadi. Syukurlah. Kau kembali dengan selamat. Kajja!”
“ Pantas saja telingaku memerah tadi.”

Ji Won membawa Soo Hyun ke rumahnya. Soo Hyun menatap rumah itu penuh takjub. Halaman rumah yang begitu luas dan ditanami berbagai jenis bunga. Saat membuka pintu, Soo Hyun melihat dekorasi rumah yang berwarna serba putih. Mulai dari kursi, meja, sofa, televisi dan benda lainnya. Ji Won menunjukan kamar tamu pada Soo Hyun. “ Aku rasa kau menyesal telah mengunjungiku kemari.” Ujar Ji Won disela tawanya.
“ Kau salah. Aku sangat menyukainya. Disini begitu damai. Pantas saja kau senang tinggal disini.”
“ Mandilah! Kau bau sekali. Aku harus memasak makanan untuk makan malam kita. Kha!”

Soo Hyun masuk ke kamarnya, sedangkan Ji Won berjalan menuju dapurnya. Selama memasak, Ji Won selalu menengok ke arah meja makan. Bayangan Kyuhyun saat menunggunya sedang memasak pun muncul. Terlihat sosok Kyuhyun yang selalu mengomel padanya karena ia lama sekali, memuji masakannya, dan membantunya membereskan peralatan makan. Mengingat semua itu membuat Ji Won merindukan sosok Kyuhyun. Namun yang datang menemuinya bukanlah Kyuhyun, melainkan Soo Hyun. Bahkan Kyuhyun tak pernah menghubunginya lagi semenjak dirinya keluar dari penjara.
“ Apakah sudah matang?” Tanya Soo Hyun tiba-tiba muncul.
“ Aish jinja…. Kau mengejutkanku. Tunggulah di ruang makan! Aku akan membawanya setelah matang.” Ujar Ji Won.
“ Aku akan membantumu.” Ujar Soo Hyun sambil menghampiri Ji Won, namun Ji Won mendorong pelan tubuh Soo Hyun agar pergi ke ruang makan.
“ Mengapa kau nakal sekali, Tuan Kim? Tunggu disini, araseo!” Titah Ji Won sambil mendudukan Soo Hyun di kursi.

Ji Won pergi ke dapur lalu melanjutkan kegiatannya kembali, sedangkan Soo Hyun duduk manis menuruti perintah Ji Won. Akhirnya Ji Won selesai memasak dan membawa semua makanan ke ruang makan. Soo Hyun yang merasa lapar, langsung mencicipinya. “ Otte?” Tanya Ji Won.
“ Mashita.”
“ Kalau begitu habiskan, nde!”

Ji Won menaruh banyak lauk-pauk dan sayuran ke dalam mangkuk Soo Hyun, sedangkan Soo Hyun menatap Ji Won tak percaya. Ji Won menyuruhnya untuk menghabiskan semua makanan itu. Jika tidak, maka Ji Won akan mengusirnya malam itu juga. Ancaman Ji Won sukses membuat Soo Hyun menuruti permintaannya. Setelah makan, mereka duduk di halaman rumah sambil menatap bintang di langit. “ Apakah kau tak merasa kesepian disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo. Orang-orang disini bersikap ramah padaku. Aku seperti memiliki keluarga baru disini.”
“ Kau terlihat berbeda sekali. Ji Won yang ku kenal dulu adalah seseorang yang penuh ambisi. Geunde, kau terlihat tak mempunyai tujuan hidup saat ini.”
“ Jeongmal? Bukankah aku yang dulu sungguh mengerikan?”
“ Aniyo. Justru aku menyukai kau yang dulu.”
“ Waeyo?”
“ Karena kau berbeda. Kau tidak seperti yeoja lainnya. Mereka selalu menunjukan wajah manisnya di depanku. Geunde, kau malah menunjukan sifat aslimu.”
“ Rupanya seperti itu. geunde, ottokke? Aku tak ingin menjadi Ji Won yang dulu lagi.”
“ Araseo. Aku akan menyukai semua yang ada pada dirimu. Karena kau adalah kekasihku.”
“ Hey, kau tak perlu mengingatkannya. Aku tahu bahwa aku adalah kekasihmu. Besok adalah jadwalku mengurusi anak kecil. Apakah kau akan ikut? Mereka sangat menggemaskan. Otte?”
Deal.”
-o0o-

Ji Won membangunkan Soo Hyun dan menyuruhnya untuk bergegas pergi ke panti. Bukannya bangun, Soo Hyun malah mengeratkan selimutnya kembali. Ji Won yang sudah terlambat, bergegas masuk ke kamar Soo Hyun. Ji Won menatap tak percaya pada Soo Hyun sambil menarik-narik tangannya. Soo Hyun yang merasa terganggu menarik tangan Ji Won hingga Ji Won jatuh tepat di atas tubuhnya. Ji Won hendak beranjak dari tubuh Soo Hyun, namun Soo Hyun malah memeluknya. “ Yak, ireona! Kita sudah terlambat.” Ujar Ji Won sambil berusaha melepaskan pelukan Soo Hyun.
Morning kiss!”
“ Shirreo.”
“ Jika kau menolaknya, maka aku takkan melepaskanmu!”

Ji Won yang tak ada pilihan lain, akhirnya menyetujuinya, Awalnya Ji Won ingin mencium wajah Soo Hyun, tapi Soo Hyun malah memalingkan wajahnya hingga Ji Won mencium bibir Soo Hyun. Ji Won yang menyadarinya, bergegas melepaskan ciumannya. Namun, tangan Soo Hyun menahan leher Ji Won dan menindih tubuhnya. “ Seharusnya kau tidak bermain-main dengan harimau ini.” Ujar Soo Hyun sambil mengeluarkan smirknya.
“ Geure, aku takkan mencium wajahmu lagi. Aku akan mencium bibirmu. Apakah kau puas?”
“ Aniyo. Aku belum puas sebelum melanjutkan yang tadi.”

Soo Hyun mendekatkan wajahnya ke wajah Ji Won. Deru nafas Soo Hyun menerpa wajah Ji Won. Ji Won mulai memejamkan matanya perlahan-lahan. Soo Hyun mencium bibir Ji Won. Menyesapinya perlahan-lahan dan melumatnya. Ji Won membalas ciuman Soo Hyun. Tiba-tiba bayangan Kyuhyun sedang mencumbunya muncul dalam benak Ji Won. Hal itu membuat Ji Won mendorong tubuh Soo Hyun hingga melepaskan ciuman mereka. Soo Hyun menatap Ji Won tak mengerti, sedangkan Ji Won bergegas keluar dari kamarnya. Soo Hyun pun mengejar Ji Won. “ Ada apa?” Tanya Soo Hyun sambil memegang kedua bahu Ji Won.
“ Aniyo. Geunyang, mengapa kau belum mandi juga? Kita sudah terlambat. Aku akan menunggumu di depan.” Elak Ji Won sambil mendorong pelan tubuh Soo Hyun agar masuk ke kamarnya.

20 menit menunggu, akhirnya Soo Hyun keluar dari kamarnya. Ji Won memegang tangan Soo Hyun lalu pergi ke panti. Setibanya di panti, Soo Hyun melihat segerombolan anak kecil sedang bermain sepak bola. Ji Won meneriaki nama mereka untuk menyapanya. Terlihat anak kecil laki-laki melambaikan tangannya sambil berlarian menghampiri ke arah Ji Won. Yang tak lain adalah Kang Min Jae.
“ Noona.” Sapa Min Jae.
“ Apakah kau sudah makan?” Tanya Ji Won.
“ Nde. Nuguseyo? Mengapa kau memegang tangan noona?” Tanya Min Jae sambil menatap tajam pada Soo Hyun.
“ Annyeong. Joneun Kim Soo Hyun imnida. Aku memegang tangannya karena dia adalah kekasihku.” Ujar Soo Hyun dengan bangganya.
“ Apakah itu benar, noona?” Tanya Min Jae tak percaya.
“ Nde. Dia adalah kekasihku. Otte? Bukankah dia sangat tampan?” Tanya Ji Won.
“ Aniyo. Dia jelek sekali. Aku lebih tampan darinya. Bukankah noona akan menikah denganku setelah aku dewasa?” Tanya Min Jae.
“ Mwo? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Hey, dia akan menikah denganku.” Kesal Soo Hyun.
“ Hey, mengapa kalian malah bertengkar? Mengapa kau tidak mengajak Soo Hyun hyung untuk bermain sepak bola?” Tawar Ji Won.
“ Geure. Ayo kita bertarung! Pemenangnya akan menikah dengan noona. Otte?” Tantang Min Jae.
Deal. Kajja!” Ujar Soo Hyun.

Min Jae menarik tangan Soo Hyun agar mengikutinya. Mereka bermain sepak bola dengan anak lainnya, sedangkan Ji Won menontonnya sambil mempersiapkan makan siang untuk mereka. Soo Hyun berlarian menuju gawang sambil menggiring bola, sedangkan Min Jae selalu menghalanginya. Ji Won tertawa menyaksikan pertandingan itu. Akhirnya pertandingan itu dimenangkan oleh Soo Hyun. Soo Hyun berlarian menghampiri Ji Won dan memeluknya, sedangkan Min Jae menggerutu kesal atas kekalahannya.
“ Ini tidak adil. Kakinya lebih panjang dariku.” Gerutu Min Jae.
“ Kau harus menepati kesepakatan kita tadi. Kau harus merelakan Ji Won noona untuk menikah denganku.” Ujar Soo Hyun.
“ Karena aku adalah namja sejati, maka aku akan menepatinya. Kau harus menjaga dan melindungi Ji Won noona, Soo Hyun Hyung. Yakso?” Ujar Min Jae.
“ Darimana kau belajar kata-kata itu?” Tanya Soo Hyun penasaran.
“ Aku lupa. Geunde, aku pernah bertemu dengan seorang ahjussi. Dia mengatakan hal itu padaku. Dia sangat tampan. Jika saja aku bertemu dengannya lagi, aku ingin sekali menjodohkan Ji Won noona dengannya. Geunde, itu sebelum aku mengetahui Ji Won noona mempunyai kekasih.” Jelas Min Jae.
“ Kau tenang saja. Aku pasti menjaga dan melindungi Ji Won noona. Aku sangat bersyukur sekali karena ahjussi itu tidak bertemu denganmu lagi.” Goda Soo Hyun hingga membuat Min Jae membelalakan matanya tak percaya.
“ Aku tak percaya Ji Won noona mempunyai kekasih sepertimu, Soo Hyun hyung. Aku rasa Ji Won noona buta saat menerimamu dulu.” Sindir Min Jae sambil berlari menghindari Soo Hyun.
“ Mwo? Apa kau bilang? Jika aku berhasil menangkapmu, kau harus meminta maaf padaku. Araseo.” Teriak Soo Hyun sambil mengejar Min Jae.

Di S.M. Entertainment, member Super Junior berada di ruangan Presdir Lee. Presdir Lee sengaja memanggil mereka untuk mendiskusikan acara amal yang akan dilakukan oleh agensi di sebuah desa terpencil. Tak hanya itu, mereka juga akan menggalangkan dana untuk desa itu melalui konser tunggal.
“ Otte? Bagaimana menurut kalian?” Tanya Presdir Lee.
“ Menarik. Lagipula tahun ini kita belum melakukan acara amal.” Ujar Leeteuk.
“ Kapan kita berangkat?” Tanya Sungmin.
“ Lusa.” Ujar Presdir Lee.
“ Cepat sekali. Apakah kita juga akan menyanyi selama disana?” Tanya Yesung.
“ Nde. Kalian harus melakukan yang terbaik. Ingatlah! Jangan pernah mengeluh! Seberapa lelah acara itu, kalian harus ingat bahwa semua itu adalah acara amal. Tentunya kalian harus melakukannya secara sukarela.” Ujar Presdir Lee.
“ Dimana acara itu?” Tanya Kyuhyun.
“ Daejun.” Ujar Presdir Lee.
“ Apakah ada desa yang bernama Daejun itu? Aku baru pertama kali mendengarnya.” Tanya Eunhyuk.
“ Tentu saja ada. Geure, sebaiknya kalian bersiap-siap dan istirahatlah! Karena kalian akan bekerja keras selama disana.” Ujar Presdir Lee.
“ Nde.” Ujar member Super Junior bersamaan.

Kyuhyun pulang ke apartemennya. Baru kali ini ia pulang ke apartemennya semenjak Ji Won masuk penjara. Kakinya melangkah menuju balkon. Balkon yang mempertemukannya dengan Ji Won, disaat Ji Won menghilang dulu. Di balkon juga, ia bisa melihat apa yang dilakukan Ji Won selama di apartemennya. Dulu saat ia bangun tidur dan melangkahkan kakinya ke balkon, ia melihat Ji Won sedang menari. Melihat Ji Won menari, membuatnya tersenyum. Tak hanya itu, Ji Won selalu mengerjakan tugasnya di balkon. Hal itu memudahkannya untuk melihat Ji Won. Rambutnya yang diikat dan kacamata yang melekat pada wajahnya, tak pernah ia melihat Ji Won berpenampilan seperti itu di depannya. Melihat Ji Won sedang bekerja, membuatnya ingin mengganggu Ji Won. Selama dua jam, ia berdiri di balkon. Ia baru menyadari lampu apartemen Ji Won mati sedari tadi. Entah kenapa ia ingin pergi kesana. Tanpa sadar, kakinya membawanya di depan pintu apartemen Ji Won. Saat menekan bel pintu, tiba-tiba seseorang menghampirinya.
“ Apakah anda mencari penghuni kamar apartemen ini?” Tanya ahjussi.
“ Bagaimana anda tahu?” Tanya Kyuhyun.
“ Percuma saja anda menekan bel pintu itu.” Ujar ahjussi.
“ Waeyo?” Tanya Kyuhyun.
“ Kamar apartemen itu telah dijual oleh pemiliknya sekitar tiga bulan yang lalu. Dan sampai sekarang belum ada penghuni baru.” Jelas ahjussi.
“ Mwo? Jadi, dia menjualnya. Lalu apakah anda tahu kemana pemiliknya pindah?” Tanya Kyuhyun memastikan.
“ Aniyo. Geunde, aku pernah melihatnya bersama seorang namja. Namja itu membawa semua barang pemilik kamar apartemen ini sebelumnya. Aku rasa dia pindah bersama namja itu.” Jelas ahjussi.

Namja? Apakah itu Soo Hyun? Geunde, dia kemarin mengatakan bahwa Ji Won telah menghubunginya. Itu berarti Ji Won tidak bersama Soo Hyun.” Pikir Kyuhyun. “ Kamsahamnida, ahjussi. Kalau begitu, aku pergi. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Kyuhyun lalu pulang ke apartemennya. “ Lagi-lagi kau menghilang dari hidupku. Apakah tak cukup kau menjual rumahmu dulu? Mengapa kau harus menjual apartemenmu juga? Sebenci itukah kau padaku hingga menghindariku seperti ini?” Gumam Kyuhyun sambil berbaring di ranjang.
-o0o-

Soo Hyun mengemasi semua barangnya karena masa liburnya telah berakhir. Ji Won pun menyiapkan bekal untuk Soo Hyun selama diperjalanan. Ji Won juga membantu Soo Hyun mengemasi barangnya. “ Aku pasti akan merindukanmu.” Ujar Soo Hyun disela kegiatannya.
“ Aku akan sering menghubungimu.” Ujar Ji Won.
“ Tak bisakah kau pergi bersamaku ke Seoul? Aku akan membayar orang untuk menggantikanmu disini.” Tanya Soo Hyun.
“ Bukankah aku sudah mengatakannya padamu? Aku ingin menebus dosaku disini.” Ujar Ji Won sambil menatap Soo Hyun.
“ Geure. Aku takkan memaksamu lagi. Geunde, berjanjilah padaku!” Pinta Soo Hyun.
“ Apa itu?” Tanya Ji Won.
“ Berjanjilah kau akan sering menghubungiku!” Titah Soo Hyun.
“ Yakso.” Ujar Ji Won sambil tersenyum.
“ Apakah hyung akan pergi sekarang?” Tanya Min Jae tiba-tiba muncul.
“ Nde. Wae? Bukankah kau senang aku pergi?” Tanya Soo Hyun.
“ Nde. Aku senang sekali kau pergi. Kalau begitu, pergilah! Jangan kembali lagi!” Usir Min Jae.
“ Mwo? Kau mengusirku.” Ujar Soo Hyun tak percaya.
“ Ayo kita antar Soo Hyun hyung hingga depan, Min Jae-ya! Kajja!” Ajak Ji Won sambil merangkul Min Jae, sedangkan Soo Hyun menggerutu kesal sambil mengikuti mereka.
“ Jaga dirimu baik-baik disini!” Ujar Soo Hyun lalu mencium kening Ji Won.
“ Kau tak perlu khawatir, hyung. Aku akan menjaga Ji Won noona disini.” Ujar Min Jae.
“ Gomawo, Min Jae-ya. Kalau begitu, aku pergi sekarang. Annyeong.” Pamit Soo Hyun.

Soo Hyun masuk ke mobilnya. Terlihat Ji Won dan Min Jae melambaikan tangannya ke arah mobil Soo Hyun. Soo Hyun tersenyum lalu melajukan mobilnya. Setelah memastikan Soo Hyun telah pergi, Ji Won dan Min Jae masuk ke rumahnya. Detik itu juga, mobil member Super Junior melewati rumah Ji Won. Terlihat member Super Junior sedang tidur di dalam mobil kecuali Kyuhyun. Kyuhyun menatap sendu pada ponselnya. Lebih tepatnya menatap foto Ji Won. Tangan Kyuhyun juga selalu menggenggam jepit rambut milik Ji Won. Tak pernah sekalipun Kyuhyun melewatkan hari tanpa membawa jepit rambut itu.
“ Ireona! Kita sudah sampai di desa.” Titah manager.

Manager sibuk membangunkan member Super Junior satu persatu, sedangkan Kyuhyun memilih untuk keluar dan menghirup udara segar sambil memejamkan matanya. Saat membuka matanya, Kyuhyun melihat sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah sewanya. Yang membuat Kyuhyun tertarik adalah mobil itu milik kantor “ Miracle Daily”. Donghae yang baru keluar dari mobil, mengikuti pandangan Kyuhyun. Yang membuat Donghae terkejut adalah sosok Yura keluar dari mobil itu. Yura terlihat sangat berbeda dimata Donghae kali ini. Di klub, Yura terlihat sangat seksi. Di kantor, Yura terlihat culun. Dan saat ini, Yura terlihat manis dan imut. Pakaian casual selutut yang dikenakan Yura lah yang menciptakan image manis dan imut itu. Yura membalikan tubuhnya lalu meregangkan tubuhnya. Saat membuka matanya, betapa terkejutnya Yura melihat Donghae dan Kyuhyun sedang menatapnya. Sebenarnya yang membuat Yura terkejut bukanlah Kyuhyun, melainkan Donghae.

“ Mengapa dia ada disini? Jangan bilang bahwa yang menyelenggarakan acara amal itu adalah Super Junior. Jae Jin oppa, sialan. Jae Jin oppa hanya mengatakan acara amal ini diselenggarakan oleh salah satu penyanyi dari agensi S.M. Entertainment saja. Pabo, seharusnya aku menduganya. Pantas saja Jae Jin oppa tidak ingin mengambil kasus ini.” Pikir Yura.

“ Mengapa kau ada disini, Yura-ssi?” Tanya Donghae.
“ Bukankah jawabannya sudah jelas? Aku disuruh meliput acara amal kalian.” Ujar Yura.
“ Aku rasa kantormu benar-benar tertarik dengan Super Junior. Buktinya mereka mengirimmu kesini. Geunde, apakah kau membawa alat penyadap lainnya? Aku akan menerimanya dengan senang hati.” Sindir Donghae sambil mengeluarkan smirknya, sedangkan Yura menatap kesal pada Donghae.
“ Jadi, dia yang memasang alat penyadap itu pada ikat pinggangmu.” Ujar Siwon sambil memperhatikan Yura.
“ Nde. Dia orangnya.” Ujar Donghae.
“ Neomu yoeputta. Berhati-hatilah! Jika kau berurusan dengannya, cepat atau lambat kau akan jatuh cinta padanya.” Goda Siwon.
Mendengar pujian dari Siwon, membuat wajah Yura merah merona. Donghae yang menyadarinya, menggelengkan kepalanya tak percaya. “ Apakah kau membawa cermin? Aigoo…. Lihatlah wajahmu! Kau seperti tomat.” Sindir Donghae.
“ Neo? Aish jinja. Aku tak bisa berkata apapun lagi. Aku pergi.” Kesal Yura lalu masuk ke rumahnya meninggalkan Donghae, Siwon, dan Kyuhyun.
“ Bagaimana kau bisa mengenalnya?” Tanya Kyuhyun.
“ Aku pernah datang ke kantornya dan tak sengaja bertemu dengannya.” Ujar Donghae.
“ Hanya itu?” Tanya Siwon memastikan.
“ Nde. Memangnya ada apa lagi? Sudahlah! Melihatnya saat ini, membuatku teringatkan insiden alat penyadap itu. Aku benar-benar kecewa padanya. Aku menyesal telah menolongnya dulu.” Ujar Donghae lalu meninggalkan Siwon dan Kyuhyun yang masih mencerna ucapannya.

Ji Won pergi ke panti bersama Min Jae. Setibanya di panti, ahjumma pemilik panti memanggilnya dan menyuruhnya untuk pergi ke ruangan kerjanya. Ia menyuruh Min Jae untuk bermain lalu dirinya mengikuti ahjumma. Ahjumma menjelaskan tentang acara amal itu. “ Otte? Apakah kau keberatan dengan tugas yang ku berikan, Ji Won-ssi?” Tanya ahjumma.
“ Aniyo. Justru aku senang sekali. Aku bersedia memasak makanan selama acara berlangsung dan membersihkan peralatan makan setelah acara berakhir. Geunde, siapakah penyelenggara acara amal itu?”
“ Molla. Yang ku dengar mereka adalah penyanyi terkenal. Penduduk desa pasti terharu sekali dengan kedatangan mereka.”
“ Nde. Mereka sangat dermawan ya, ahjumma. Aku tak sabar ingin bertemu dengan mereka.”
“ Kau boleh pergi sekarang.”
“ Nde, ahjumma. Annyeonghi-gyeseyo.”

Ji Won keluar dari ruangan kerja ahjumma itu. Detik itu juga, Min Jae mengajaknya pergi jalan-jalan. Mereka pergi menelusuri pantai bersama. Tak hanya itu, Min Jae meminta Ji Won untuk membelikannya ice cream. “ Araseo. Aku akan membelikannya untukmu. Geunde, diam disini dan tunggu aku, nde!” Titah Ji Won.
“ Nde, noona.” Ujar Min Jae.

Sepeninggalan Ji Won, Min Jae bermain pasir dan ombak. Tanpa sengaja, Min Jae melihat seseorang yang dikenalnya dulu. Seseorang yang pernah membantunya saat ia terluka dan mengobati lukanya. Orang itu juga membelikannya permen lollipop dan mengantarkannya pulang ke panti. Min Jae memanggil orang itu berkali-kali. Merasa diabaikan, Min Jae berlarian menghampiri orang itu dan memegang ujung kemejanya. Orang itu menoleh ke arah Min Jae lalu membuka kacamatanya. Min Jae tersenyum senang bisa bertemu orang itu kembali. Orang itu yang tak lain adalah Kyuhyun. “ Ada apa?” Tanya Kyuhyun.
“ Aku senang bisa bertemu denganmu lagi, ahjussi.” Ujar Min Jae.
“ Apakah kita pernah bertemu?” Tanya Kyuhyun dan Min Jae menganggukan kepalanya. “ Siapa namamu?” Tanya Kyuhyun.
“ Kang Min Jae. Apakah kau tidak mengingatku, ahjussi?” Tanya Min Jae memastikan, sedangkan Kyuhyun terlihat berpikir.
“ Entahlah. Coba kau ceritakan! Bagaimana kita bisa bertemu?” Titah Kyuhyun.
“ Saat itu, aku berkelahi dengan temanku. Tiba-tiba ahjussi datang menolongku. Ahjussi yang melihatku terluka, membawaku ke apotek dan mengobati lukaku disana. Aku menangis karena tak sanggup menahan rasa perihnya obat itu lalu ahjussi membelikanku permen lollipop dan menyuruhku agar berhenti menangis. Ahjussi juga mengatakan padaku bahwa seorang namja tidak boleh menangis.” Jelas Min Jae.
“ Ah, aku ingat sekarang. Kau adalah anak cengeng itu. Aigoo…. Rupanya kau sudah tumbuh besar. Aku tidak menyangka kau masih mengingatku. Padahal itu sudah lama sekali. Geunde, aku bukanlah ahjussi. Apakah kau tak lihat wajah tampanku ini? Aku ini masih muda. Panggil aku, Kyuhyun hyung!” Ujar Kyuhyun.
“ Aku bukan anak cengeng lagi. Aku tak pernah menangis semenjak aku bertemu denganmu. Araseo. Aku akan memanggilmu, Kyuhyun hyung.” Protes Min Jae.
“ Geunde, mengapa kau ada disini? Kau sendirian?” Tanya Kyuhyun.
“ Aniyo. Aku bersama noona. Noona sedang membelikan ice cream untukku. Apakah hyung ingin bertemu dengan noona?” Tanya Min Jae.
“ Apakah dia cantik?” Tanya Kyuhyun.
“ Tentu. Noona sangat cantik. Geunde, noona sudah mempunyai namjachingu. Kau terlambat datang, hyung. Padahal aku ingin menjodohkanmu dengan noona.” Ujar Min Jae.

Mendengar ucapan Min Jae, membuat Kyuhyun mencubit wajah Min Jae dengan gemasnya. Kyuhyun juga sangat penasaran dengan sosok yeoja itu. Sementara itu, Ji Won baru saja membeli ice cream. Setibanya di pantai, Ji Won tak menemukan Min Jae disana. Hal itu membuat Ji Won panik dan mencari keberadaan Min Jae. Sepanjang pantai, Ji Won meneriaki nama Min Jae berharap menemukan Min Jae. Selama 15 memutari pantai, akhirnya Ji Won menemukan Min Jae. Saat akan menghampiri Min Jae, Ji Won menghentikan langkahnya. Ji Won baru menyadari bahwa Min Jae sedang bersama seorang namja. Ji Won merasa kenal dengan postur tubuh namja itu. Akhirnya, Ji Won memutuskan untuk menghampiri Min Jae dan mengucapkan terimakasih pada namja itu. Lagi-lagi langkah Ji Won terhenti. Ji Won membelalakan matanya ketika melihat wajah namja itu. Namja yang begitu dirindukannya selama ini. Namja yang selalu muncul dihadapannya, walaupun hanya sekedar ilusi saja. Namja yang selalu berada dihatinya hingga saat ini.

Merasa diperhatikan seseorang, Kyuhyun menoleh ke arah sampingnya. Namun, Kyuhyun tak menemukan siapapun. “ Mengapa lama sekali, Min Jae-ya? Apakah kau yakin dia sedang membeli ice cream?” Tanya Kyuhyun.
“ Nde, hyung.” Ujar Min Jae sambil menoleh ke sekelilingnya.
“ Sebaiknya kita menyusulnya saja. Kajja!” Ajak Kyuhyun sambil memegang tangan Min Jae.

Ji Won memperhatikan mereka dibalik dinding toilet. Beruntung Ji Won masih sempat bersembunyi saat Kyuhyun menoleh ke arahnya. Tanpa Kyuhyun sadari, Ji Won mengikutinya dari kejauhan. Entah apa yang ada dipikiran Ji Won. Ji Won hanya mengikuti hati nuraninya. Terlihat Kyuhyun dan Min Jae bicara pada pemilik kedai ice cream itu.
“ Noona eodi, ahjussi?” Tanya Min Jae.
“ Mollayo. Dia pergi setelah membeli ice cream. Dia mengatakan padaku bahwa ice cream itu untukmu. Seharusnya dia menemuimu.” Ujar pemilik kedai ice cream.
“ Mungkin dia ada urusan mendadak, Min Jae-ya. Sebagai gantinya, hyung akan membelikan ice cream untukmu. Berikan kami ice cream, ahjussi!” Ujar Kyuhyun.

Ji Won tersenyum melihat Kyuhyun dengan Min Jae bersama. Min Jae terlihat sangat menyukai Kyuhyun. Begitupula dengan Kyuhyun. Melihat Kyuhyun dan Min Jae pergi, Ji Won bergegas mengikuti mereka lagi. Kyuhyun mengantarkan Min Jae ke panti. Setibanya di panti, Kyuhyun melihat banyak orang yang mendekorasi panti itu. “ Panti ini tidak berubah. Sepertinya kita akan bertemu lagi disini besok.” Ujar Kyuhyun.
“ Waeyo?”
“ Kami menyelenggarakan acara amal disini. Kau harus melihatku besok.”
“ Waeyo? Mengapa aku harus melihatmu, hyung?”
“ Karena aku akan menyanyi disini besok. Geure, masuklah! Ini sudah malam. Aku harus pulang. Annyeong, Min Jae-ya.”

Kyuhyun memastikan Min Jae masuk ke panti terlebih dahulu lalu ia pulang menuju rumahnya. Sepanjang perjalanan, Kyuhyun merasa ada seseorang yang mengikuti. Tapi tiap kali Kyuhyun menoleh, Kyuhyun tidak melihat siapapun. “ Apakah ada stalker? Ataukah ada hantu disini?” Gumam Kyuhyun sambil melihat ke sekelilingnya dan memeluk tubuhnya sendiri. Suasana desa terasa sangat sepi. Hal itu membuat Kyuhyun semakin ketakutan dan merinding. Kyuhyun berlarian menuju rumahnya. Setibanya di rumah, Kyuhyun melihat ke sekelilingnya lagi. Tapi, Kyuhyun tetap tak melihat siapapun. Kyuhyun pun bergegas menutup pintunya.

Ji Won keluar dari persembunyiannya dan menatap sendu pada rumah yang ditinggali Kyuhyun. “ Kau nyata. Kau bukanlah ilusi. Senang bisa melihatmu lagi, Kyuhyun-ssi.” Gumam Ji Won.
-o0o-

Acara amal yang dinantikan oleh member Super Junior, Yura, dan pemilik panti asuhan pun telah tiba. Terlihat Yura sedang menyiapkan kameranya, Super Junior sedang menyusun acara, pemilik panti asuhan menyuruh semua penghuni panti untuk berkumpul di halaman panti, sedangkan Ji Won sedang memasak di dapur.
“ Aku tak percaya penghuni panti sebanyak ini.” Ujar Heechul.
“ Bukankah halaman ini terlalu sempit untuk mereka?” Tanya Ryeowook memastikan.
“ Pemilik panti telah mengaturnya. Kalian tenang saja.” Ujar Leeteuk.
“ Kyuhyun hyung.” Teriak Min Jae sambil melambaikan tangannya.
“ Apakah kau mengenalnya?” Tanya Shindong.
“ Dia adalah anak yang ku tolong dulu.” Ujar Kyuhyun sambil melambaikan tangannya.
“ Aigoo…. Aku tak menyangka ternyata uri Kyuhyun seorang yang baik hati.” Sindir Eunhyuk.
“ Diam kau, hyung!” Kesal Kyuhyun.

Acara amal pun dimulai. Super Junior memberikan penampilan yang terbaik. Mereka tak hanya menyanyikan lagu album mereka saja, tapi juga lagu lama. Mengingat kebanyakan penghuni panti adalah orang tua lanjut usia. Mereka juga menyanyi solo. Kini tiba giliran Kyuhyun menyanyi solo. Ji Won yang mendengar hal itu, menyelesaikan pekerjaannya lalu pergi ke halaman panti. Ji Won melihat Kyuhyun sedang berdiri di atas panggung. Kyuhyun mulai menyanyikan lagu “A Million Pieces”. Ji Won menikmati nyanyian Kyuhyun sambil memejamkan matanya. Saat mendengarkan lagu “Because I Miss You”, tanpa sadar air mata Ji Won mengalir. Membasahi wajah cantiknya. Ji Won membuka matanya perlahan-lahan. Bahkan kakinya melangkah menghampiri Kyuhyun. Tapi, seseorang menahan tangannya. Ji Won menoleh ke arah belakangnya. Melihat orang itu, semakin membuat Ji Won menangis. Bahkan Ji Won menangis dalam pelukan orang itu.



TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!


PENGUMUMAN !!!

Jika readers memiliki sebuah cerita dan ingin berbagi dengan readers lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….


Tidak ada komentar: