[SERIES]
Miracle Daily Part 8
Title :
[SERIES] Miracle Daily Part 8
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Married Life, Romance, and Sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast : Song Joong Ki, Park Jiyeon, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Sungmin,
Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Park Jung Soo aka Leeteuk, Choi Siwon, Kim Jung Won
aka Yesung, Shin Dong Hae aka Shindong, Kim Ryeowook, Kim Heechul, Kang In,
Krystal Jung, Kim Ah Young aka Yura, Lee Jae Jin, Bang Minah, Heo Gayoon, Na
Hae Ryeong, Lee Taemin, Kang Min Jae
Preview
“ Hey, mengapa kau kemari? Kau bukanlah
temanku. Jadi, kita tidak memiliki urusan. Aku pergi.” Ujar Kyuhyun sambil
beranjak dari kursinya.
“ Aku sangat yakin kau akan duduk kembali. Dia
menghubungiku tadi. Apakah kau tak penasaran?” Tanya Soo Hyun hingga membuat
langkah Kyuhyun berhenti.
“ Aku sama sekali tidak tertarik.” Geram
Kyuhyun sambil mengepalkan tangannya.
“ Apakah kau yakin? Geunde, mengapa kau
mengepalkan tanganmu? Apakah kau akan memukulku?” Goda Soo Hyun.
“ Aku ingin sekali memukulmu. Geunde, aku
menahannya. Jika tak ada yang ingin kau bicarakan, aku pergi. Annyeong.” Pamit
Kyuhyun.
Kali ini Kyuhyun benar-benar keluar dari café,
sedangkan Soo Hyun menatap kepergian Kyuhyun sambil mengeluarkan smirknya.
Merasa puas, Soo Hyun memasan makanan dan minuman lalu menikmatinya seolah-olah
tak terjadi apapun.
Next
Daejun adalah sebuah kota kecil di pinggiran
Seoul. Terlihat banyak gunung yang terbentang luas dan hamparan tanah kosong.
Burung-burung beterbangan kesana-kemari dan berkicauan dengan merdunya untuk menyambut
pagi yang begitu indah. Mendengar suara kicauan burung, membuat Ji Won
terbangun dari tidurnya. Ji Won meregangkan tubuhnya untuk menyegarkan
otot-ototnya kembali. Hari-harinya terasa melelahkan. Tanpa terasa Ji Won telah
melakukan pelayanan publiknya selama tiga bulan. Masih tersisa tujuh bulan
lagi. Ji Won bergegas membersihkan dirinya lalu pergi ke panti. Terlihat banyak
sekali halmeoni dan harabeoji yang menunggunya. “ Aigoo… Ternyata kalian telah
berkumpul disini.” Ujar Ji Won sambil memeluk mereka.
“ Kau terlambat, agasshi. Kami telah
menunggumu dari tadi. Bahkan kami telah membuat antrian.” Ujar halmeoni.
“ Araseo. Aku akan memandikan kalian satu
persatu. Kita mulai, kajja!” Ajak Ji Won.
Ji Won mulai memandikan mereka satu persatu
mulai dari menggosok punggung hingga mengenakan pakaian mereka. Tak hanya itu,
Ji Won juga menyisir rambut dan mendandani mereka. Peluh keringat membasahi
tubuh Ji Won. Namun, Ji Won tak pernah mengeluh. Tugas itu telah menjadi
rutinitasnya sehari-hari.
Canda dan tawa pun menyelimuti suasana mereka.
Ji Won tertawa disela kegiatannya. Tiba-tiba suasana terasa sangat hening. Ji
Won yang penasaran, menghentikan kegiatannya. Terlihat para halmeoni dan
harabeoji itu menatap pada satu arah yang sama. Mereka membelalakan matanya dan
mulutnya yang menganga. Akhirnya Ji Won mengikuti arah pandangan mereka.
Terlihat seorang namja sedang berjalan menuju ke arah mereka. Namja itu
mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru, celana hitam, sepatu hitam, dan kacamata
hitamnya melekat pada wajahnya serta memakai sebuah tas. Rambutnya yang
berantakan karena tertiup angin pun melengkapi pesona tampannya. Ji Won melipat
kedua tangannya pada dadanya sambil tersenyum menatap namja itu. Namja yang tak
lain adalah Kim Soo Hyun.
“ Annyeonghaseyo.” Sapa Soo Hyun.
“ Ah, nde. Annyeonghaseyo. Nuguseyo?” Tanya
salah satu halmeoni.
“ Joneun Kim Soo Hyun imnida.” Ujar Soo Hyun
sambil tersenyum.
“ Aigoo…. Aku tak tahu ada pemuda tampan di
desa ini.” Ujar halmeoni.
“ Saya bukanlah pemuda disini. Geunyang, saya
ingin mengunjungi kekasihku.” Ujar Soo Hyun.
“ Ah, begitu. Aku kecewa sekali. Ternyata kau
telah mempunyai kekasih. Padahal aku ingin menjodohkanmu dengan cucuku. Apakah
kekasihmu tinggal di sekitar sini?” Tanya halmeoni.
“ Nde. Bahkan dia sedang menyisir rambut anda,
halmeoni.” Ujar Soo Hyun sambil mengedipkan sebelah matanya pada Ji Won.
“ Kekasihmu disini dan sedang menyisir
rambutku.” Ujar halmeoni dan Soo Hyun menganggukan kepalanya. “ Apakah kau
adalah kekasihnya, agasshi?” Tanya halmeoni pada Ji Won.
“ Nde, halmeoni. Otte? Dia sangat tampan,
bukan?” Goda Ji Won.
“ Ah, harapanku untuk menjadikannya cucu
menantuku gagal. Jika kekasihnya adalah dirimu, maka aku mendukungmu
sepenuhnya.” Ujar halmeoni.
“ Gomawo, halmeoni.” Ujar Ji Won.
“ Hey, pemuda. Bisakah kau pergi dari sini?
Lihatlah! Mereka menatapmu penuh minat. Padahal usia mereka sudah tua.” Sindir
harabeoji.
“ Anda tenang saja, harabeoji. Saya takkan
menggoda mereka. Apakah ada yang bisa saya bantu, harabeoji?” Tanya Soo Hyun.
“ Pergilah! Aku mengantuk. Aku ingin kembali
ke kamarku.” Usir harabeoji sambil beranjak dari kursinya.
“ Saya akan mengantar anda ke kamar. Jadi,
jangan menolakku! Kajja, harabeoji!” Ajak Soo Hyun sambil menuntun harabeoji.
Ji Won tersenyum melihat tingkah mereka.
Bagaimana tidak? Harabeoji terkenal sangat sulit ditangani. Bahkan harabeoji
selalu menyulitkannya sejak awal kedatangannya. Melihat Soo Hyun mencoba
beradaptasi dengan harabeoji, benar-benar membuatnya tertawa lepas. Tak hanya
Ji Won, halmeoni yang ada disana juga tertawa.
“ Aku rasa kekasihmu pantang menyerah. Aigoo…
Lihatlah! Kakek tua itu menyusahkannya.” Ujar halmeoni.
“ Nde, halmeoni. Dia memang seperti itu.” Ujar
Ji Won.
Pagi telah berlalu dengan cepatnya dan berubah
menjadi sore. Soo Hyun terbaring dengan lemasnya di atas rumput. Ji Won
berjalan dan menghampiri Soo Hyun sambil membawa dua kaleng soda lalu
memberikannya pada Soo Hyun. “ Bukankah terasa sulit untukmu?” Tanya Ji Won
sambil duduk disamping Soo Hyun.
“ Kau benar, sangat sulit. Geunde, bagaimana
bisa kau bertahan hingga sekarang?”
“ Semua itu ku lakukan untuk menebus dosaku.”
“ Masih tersisa tujuh bulan lagi. Setelah itu,
kau harus ikut denganku kembali ke Seoul.”
“ Aniyo. Aku akan tinggal disini.”
“ Mwo? Geunde wae?”
“ Tempat ini adalah tempat kelahiranku. Aku
akan tinggal disini.”
“ Dasar keras kepala. Jika keputusanmu seperti
itu, maka aku juga akan tinggal disini.”
“ Hey, oppa tidak bisa seperti itu. Tempat
kerjamu itu di Seoul, bukan disini.”
“ Percuma saja berdebat denganmu. Aku selalu
kalah. Geunde, dimana rumahmu? Aku ingin mandi. Aigoo…. Harabeoji itu
benar-benar menganggapku sebagai budaknya. Tubuhku penuh keringat.”
“ Apakah kau tahu? Aku dan halmeoni
membicarakan nasibmu tadi. Syukurlah. Kau kembali dengan selamat. Kajja!”
“ Pantas saja telingaku memerah tadi.”
Ji Won membawa Soo Hyun ke rumahnya. Soo Hyun
menatap rumah itu penuh takjub. Halaman rumah yang begitu luas dan ditanami
berbagai jenis bunga. Saat membuka pintu, Soo Hyun melihat dekorasi rumah yang
berwarna serba putih. Mulai dari kursi, meja, sofa, televisi dan benda lainnya.
Ji Won menunjukan kamar tamu pada Soo Hyun. “ Aku rasa kau menyesal telah
mengunjungiku kemari.” Ujar Ji Won disela tawanya.
“ Kau salah. Aku sangat menyukainya. Disini
begitu damai. Pantas saja kau senang tinggal disini.”
“ Mandilah! Kau bau sekali. Aku harus memasak
makanan untuk makan malam kita. Kha!”
Soo Hyun masuk ke kamarnya, sedangkan Ji Won
berjalan menuju dapurnya. Selama memasak, Ji Won selalu menengok ke arah meja makan.
Bayangan Kyuhyun saat menunggunya sedang memasak pun muncul. Terlihat sosok
Kyuhyun yang selalu mengomel padanya karena ia lama sekali, memuji masakannya,
dan membantunya membereskan peralatan makan. Mengingat semua itu membuat Ji Won
merindukan sosok Kyuhyun. Namun yang datang menemuinya bukanlah Kyuhyun,
melainkan Soo Hyun. Bahkan Kyuhyun tak pernah menghubunginya lagi semenjak
dirinya keluar dari penjara.
“ Apakah sudah matang?” Tanya Soo Hyun
tiba-tiba muncul.
“ Aish jinja…. Kau mengejutkanku. Tunggulah di
ruang makan! Aku akan membawanya setelah matang.” Ujar Ji Won.
“ Aku akan membantumu.” Ujar Soo Hyun sambil
menghampiri Ji Won, namun Ji Won mendorong pelan tubuh Soo Hyun agar pergi ke
ruang makan.
“ Mengapa kau nakal sekali, Tuan Kim? Tunggu disini,
araseo!” Titah Ji Won sambil mendudukan Soo Hyun di kursi.
Ji Won pergi ke dapur lalu melanjutkan
kegiatannya kembali, sedangkan Soo Hyun duduk manis menuruti perintah Ji Won.
Akhirnya Ji Won selesai memasak dan membawa semua makanan ke ruang makan. Soo
Hyun yang merasa lapar, langsung mencicipinya. “ Otte?” Tanya Ji Won.
“ Mashita.”
“ Kalau begitu habiskan, nde!”
Ji Won menaruh banyak lauk-pauk dan sayuran ke
dalam mangkuk Soo Hyun, sedangkan Soo Hyun menatap Ji Won tak percaya. Ji Won
menyuruhnya untuk menghabiskan semua makanan itu. Jika tidak, maka Ji Won akan
mengusirnya malam itu juga. Ancaman Ji Won sukses membuat Soo Hyun menuruti
permintaannya. Setelah makan, mereka duduk di halaman rumah sambil menatap
bintang di langit. “ Apakah kau tak merasa kesepian disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo. Orang-orang disini bersikap ramah
padaku. Aku seperti memiliki keluarga baru disini.”
“ Kau terlihat berbeda sekali. Ji Won yang ku
kenal dulu adalah seseorang yang penuh ambisi. Geunde, kau terlihat tak mempunyai
tujuan hidup saat ini.”
“ Jeongmal? Bukankah aku yang dulu sungguh
mengerikan?”
“ Aniyo. Justru aku menyukai kau yang dulu.”
“ Waeyo?”
“ Karena kau berbeda. Kau tidak seperti yeoja
lainnya. Mereka selalu menunjukan wajah manisnya di depanku. Geunde, kau malah
menunjukan sifat aslimu.”
“ Rupanya seperti itu. geunde, ottokke? Aku
tak ingin menjadi Ji Won yang dulu lagi.”
“ Araseo. Aku akan menyukai semua yang ada
pada dirimu. Karena kau adalah kekasihku.”
“ Hey, kau tak perlu mengingatkannya. Aku tahu
bahwa aku adalah kekasihmu. Besok adalah jadwalku mengurusi anak kecil. Apakah
kau akan ikut? Mereka sangat menggemaskan. Otte?”
“ Deal.”
-o0o-
Ji Won membangunkan Soo Hyun dan menyuruhnya
untuk bergegas pergi ke panti. Bukannya bangun, Soo Hyun malah mengeratkan
selimutnya kembali. Ji Won yang sudah terlambat, bergegas masuk ke kamar Soo
Hyun. Ji Won menatap tak percaya pada Soo Hyun sambil menarik-narik tangannya.
Soo Hyun yang merasa terganggu menarik tangan Ji Won hingga Ji Won jatuh tepat
di atas tubuhnya. Ji Won hendak beranjak dari tubuh Soo Hyun, namun Soo Hyun
malah memeluknya. “ Yak, ireona! Kita sudah terlambat.” Ujar Ji Won sambil
berusaha melepaskan pelukan Soo Hyun.
“ Morning
kiss!”
“ Shirreo.”
“ Jika kau menolaknya, maka aku takkan
melepaskanmu!”
Ji Won yang tak ada pilihan lain, akhirnya
menyetujuinya, Awalnya Ji Won ingin mencium wajah Soo Hyun, tapi Soo Hyun malah
memalingkan wajahnya hingga Ji Won mencium bibir Soo Hyun. Ji Won yang
menyadarinya, bergegas melepaskan ciumannya. Namun, tangan Soo Hyun menahan
leher Ji Won dan menindih tubuhnya. “ Seharusnya kau tidak bermain-main dengan
harimau ini.” Ujar Soo Hyun sambil mengeluarkan smirknya.
“ Geure, aku takkan mencium wajahmu lagi. Aku
akan mencium bibirmu. Apakah kau puas?”
“ Aniyo. Aku belum puas sebelum melanjutkan
yang tadi.”
Soo Hyun mendekatkan wajahnya ke wajah Ji Won.
Deru nafas Soo Hyun menerpa wajah Ji Won. Ji Won mulai memejamkan matanya
perlahan-lahan. Soo Hyun mencium bibir Ji Won. Menyesapinya perlahan-lahan dan
melumatnya. Ji Won membalas ciuman Soo Hyun. Tiba-tiba bayangan Kyuhyun sedang
mencumbunya muncul dalam benak Ji Won. Hal itu membuat Ji Won mendorong tubuh
Soo Hyun hingga melepaskan ciuman mereka. Soo Hyun menatap Ji Won tak mengerti,
sedangkan Ji Won bergegas keluar dari kamarnya. Soo Hyun pun mengejar Ji Won. “
Ada apa?” Tanya Soo Hyun sambil memegang kedua bahu Ji Won.
“ Aniyo. Geunyang, mengapa kau belum mandi
juga? Kita sudah terlambat. Aku akan menunggumu di depan.” Elak Ji Won sambil
mendorong pelan tubuh Soo Hyun agar masuk ke kamarnya.
20 menit menunggu, akhirnya Soo Hyun keluar
dari kamarnya. Ji Won memegang tangan Soo Hyun lalu pergi ke panti. Setibanya
di panti, Soo Hyun melihat segerombolan anak kecil sedang bermain sepak bola.
Ji Won meneriaki nama mereka untuk menyapanya. Terlihat anak kecil laki-laki
melambaikan tangannya sambil berlarian menghampiri ke arah Ji Won. Yang tak
lain adalah Kang Min Jae.
“ Noona.” Sapa Min Jae.
“ Apakah kau sudah makan?” Tanya Ji Won.
“ Nde. Nuguseyo? Mengapa kau memegang tangan
noona?” Tanya Min Jae sambil menatap tajam pada Soo Hyun.
“ Annyeong. Joneun Kim Soo Hyun imnida. Aku
memegang tangannya karena dia adalah kekasihku.” Ujar Soo Hyun dengan
bangganya.
“ Apakah itu benar, noona?” Tanya Min Jae tak
percaya.
“ Nde. Dia adalah kekasihku. Otte? Bukankah
dia sangat tampan?” Tanya Ji Won.
“ Aniyo. Dia jelek sekali. Aku lebih tampan darinya.
Bukankah noona akan menikah denganku setelah aku dewasa?” Tanya Min Jae.
“ Mwo? Apakah aku tidak salah mendengarnya?
Hey, dia akan menikah denganku.” Kesal Soo Hyun.
“ Hey, mengapa kalian malah bertengkar?
Mengapa kau tidak mengajak Soo Hyun hyung untuk bermain sepak bola?” Tawar Ji
Won.
“ Geure. Ayo kita bertarung! Pemenangnya akan
menikah dengan noona. Otte?” Tantang Min Jae.
“ Deal.
Kajja!” Ujar Soo Hyun.
Min Jae menarik tangan Soo Hyun agar
mengikutinya. Mereka bermain sepak bola dengan anak lainnya, sedangkan Ji Won
menontonnya sambil mempersiapkan makan siang untuk mereka. Soo Hyun berlarian
menuju gawang sambil menggiring bola, sedangkan Min Jae selalu menghalanginya.
Ji Won tertawa menyaksikan pertandingan itu. Akhirnya pertandingan itu
dimenangkan oleh Soo Hyun. Soo Hyun berlarian menghampiri Ji Won dan
memeluknya, sedangkan Min Jae menggerutu kesal atas kekalahannya.
“ Ini tidak adil. Kakinya lebih panjang
dariku.” Gerutu Min Jae.
“ Kau harus menepati kesepakatan kita tadi.
Kau harus merelakan Ji Won noona untuk menikah denganku.” Ujar Soo Hyun.
“ Karena aku adalah namja sejati, maka aku
akan menepatinya. Kau harus menjaga dan melindungi Ji Won noona, Soo Hyun
Hyung. Yakso?” Ujar Min Jae.
“ Darimana kau belajar kata-kata itu?” Tanya
Soo Hyun penasaran.
“ Aku lupa. Geunde, aku pernah bertemu dengan
seorang ahjussi. Dia mengatakan hal itu padaku. Dia sangat tampan. Jika saja
aku bertemu dengannya lagi, aku ingin sekali menjodohkan Ji Won noona
dengannya. Geunde, itu sebelum aku mengetahui Ji Won noona mempunyai kekasih.”
Jelas Min Jae.
“ Kau tenang saja. Aku pasti menjaga dan
melindungi Ji Won noona. Aku sangat bersyukur sekali karena ahjussi itu tidak
bertemu denganmu lagi.” Goda Soo Hyun hingga membuat Min Jae membelalakan
matanya tak percaya.
“ Aku tak percaya Ji Won noona mempunyai
kekasih sepertimu, Soo Hyun hyung. Aku rasa Ji Won noona buta saat menerimamu
dulu.” Sindir Min Jae sambil berlari menghindari Soo Hyun.
“ Mwo? Apa kau bilang? Jika aku berhasil
menangkapmu, kau harus meminta maaf padaku. Araseo.” Teriak Soo Hyun sambil
mengejar Min Jae.
Di S.M. Entertainment, member Super Junior
berada di ruangan Presdir Lee. Presdir Lee sengaja memanggil mereka untuk
mendiskusikan acara amal yang akan dilakukan oleh agensi di sebuah desa
terpencil. Tak hanya itu, mereka juga akan menggalangkan dana untuk desa itu
melalui konser tunggal.
“ Otte? Bagaimana menurut kalian?” Tanya
Presdir Lee.
“ Menarik. Lagipula tahun ini kita belum
melakukan acara amal.” Ujar Leeteuk.
“ Kapan kita berangkat?” Tanya Sungmin.
“ Lusa.” Ujar Presdir Lee.
“ Cepat sekali. Apakah kita juga akan menyanyi
selama disana?” Tanya Yesung.
“ Nde. Kalian harus melakukan yang terbaik.
Ingatlah! Jangan pernah mengeluh! Seberapa lelah acara itu, kalian harus ingat
bahwa semua itu adalah acara amal. Tentunya kalian harus melakukannya secara
sukarela.” Ujar Presdir Lee.
“ Dimana acara itu?” Tanya Kyuhyun.
“ Daejun.” Ujar Presdir Lee.
“ Apakah ada desa yang bernama Daejun itu? Aku
baru pertama kali mendengarnya.” Tanya Eunhyuk.
“ Tentu saja ada. Geure, sebaiknya kalian
bersiap-siap dan istirahatlah! Karena kalian akan bekerja keras selama disana.”
Ujar Presdir Lee.
“ Nde.” Ujar member Super Junior bersamaan.
Kyuhyun pulang ke apartemennya. Baru kali ini
ia pulang ke apartemennya semenjak Ji Won masuk penjara. Kakinya melangkah
menuju balkon. Balkon yang mempertemukannya dengan Ji Won, disaat Ji Won
menghilang dulu. Di balkon juga, ia bisa melihat apa yang dilakukan Ji Won
selama di apartemennya. Dulu saat ia bangun tidur dan melangkahkan kakinya ke
balkon, ia melihat Ji Won sedang menari. Melihat Ji Won menari, membuatnya
tersenyum. Tak hanya itu, Ji Won selalu mengerjakan tugasnya di balkon. Hal itu
memudahkannya untuk melihat Ji Won. Rambutnya yang diikat dan kacamata yang
melekat pada wajahnya, tak pernah ia melihat Ji Won berpenampilan seperti itu
di depannya. Melihat Ji Won sedang bekerja, membuatnya ingin mengganggu Ji Won.
Selama dua jam, ia berdiri di balkon. Ia baru menyadari lampu apartemen Ji Won
mati sedari tadi. Entah kenapa ia ingin pergi kesana. Tanpa sadar, kakinya
membawanya di depan pintu apartemen Ji Won. Saat menekan bel pintu, tiba-tiba
seseorang menghampirinya.
“ Apakah anda mencari penghuni kamar apartemen
ini?” Tanya ahjussi.
“ Bagaimana anda tahu?” Tanya Kyuhyun.
“ Percuma saja anda menekan bel pintu itu.”
Ujar ahjussi.
“ Waeyo?” Tanya Kyuhyun.
“ Kamar apartemen itu telah dijual oleh
pemiliknya sekitar tiga bulan yang lalu. Dan sampai sekarang belum ada penghuni
baru.” Jelas ahjussi.
“ Mwo? Jadi, dia menjualnya. Lalu apakah anda
tahu kemana pemiliknya pindah?” Tanya Kyuhyun memastikan.
“ Aniyo. Geunde, aku pernah melihatnya bersama
seorang namja. Namja itu membawa semua barang pemilik kamar apartemen ini
sebelumnya. Aku rasa dia pindah bersama namja itu.” Jelas ahjussi.
“ Namja?
Apakah itu Soo Hyun? Geunde, dia kemarin mengatakan bahwa Ji Won telah
menghubunginya. Itu berarti Ji Won tidak bersama Soo Hyun.” Pikir Kyuhyun.
“ Kamsahamnida, ahjussi. Kalau begitu, aku pergi. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit
Kyuhyun lalu pulang ke apartemennya. “ Lagi-lagi kau menghilang dari hidupku.
Apakah tak cukup kau menjual rumahmu dulu? Mengapa kau harus menjual apartemenmu
juga? Sebenci itukah kau padaku hingga menghindariku seperti ini?” Gumam
Kyuhyun sambil berbaring di ranjang.
-o0o-
Soo Hyun mengemasi semua barangnya karena masa
liburnya telah berakhir. Ji Won pun menyiapkan bekal untuk Soo Hyun selama
diperjalanan. Ji Won juga membantu Soo Hyun mengemasi barangnya. “ Aku pasti
akan merindukanmu.” Ujar Soo Hyun disela kegiatannya.
“ Aku akan sering menghubungimu.” Ujar Ji Won.
“ Tak bisakah kau pergi bersamaku ke Seoul?
Aku akan membayar orang untuk menggantikanmu disini.” Tanya Soo Hyun.
“ Bukankah aku sudah mengatakannya padamu? Aku
ingin menebus dosaku disini.” Ujar Ji Won sambil menatap Soo Hyun.
“ Geure. Aku takkan memaksamu lagi. Geunde,
berjanjilah padaku!” Pinta Soo Hyun.
“ Apa itu?” Tanya Ji Won.
“ Berjanjilah kau akan sering menghubungiku!”
Titah Soo Hyun.
“ Yakso.” Ujar Ji Won sambil tersenyum.
“ Apakah hyung akan pergi sekarang?” Tanya Min
Jae tiba-tiba muncul.
“ Nde. Wae? Bukankah kau senang aku pergi?”
Tanya Soo Hyun.
“ Nde. Aku senang sekali kau pergi. Kalau
begitu, pergilah! Jangan kembali lagi!” Usir Min Jae.
“ Mwo? Kau mengusirku.” Ujar Soo Hyun tak
percaya.
“ Ayo kita antar Soo Hyun hyung hingga depan,
Min Jae-ya! Kajja!” Ajak Ji Won sambil merangkul Min Jae, sedangkan Soo Hyun
menggerutu kesal sambil mengikuti mereka.
“ Jaga dirimu baik-baik disini!” Ujar Soo Hyun
lalu mencium kening Ji Won.
“ Kau tak perlu khawatir, hyung. Aku akan
menjaga Ji Won noona disini.” Ujar Min Jae.
“ Gomawo, Min Jae-ya. Kalau begitu, aku pergi
sekarang. Annyeong.” Pamit Soo Hyun.
Soo Hyun masuk ke mobilnya. Terlihat Ji Won
dan Min Jae melambaikan tangannya ke arah mobil Soo Hyun. Soo Hyun tersenyum
lalu melajukan mobilnya. Setelah memastikan Soo Hyun telah pergi, Ji Won dan
Min Jae masuk ke rumahnya. Detik itu juga, mobil member Super Junior melewati
rumah Ji Won. Terlihat member Super Junior sedang tidur di dalam mobil kecuali
Kyuhyun. Kyuhyun menatap sendu pada ponselnya. Lebih tepatnya menatap foto Ji
Won. Tangan Kyuhyun juga selalu menggenggam jepit rambut milik Ji Won. Tak
pernah sekalipun Kyuhyun melewatkan hari tanpa membawa jepit rambut itu.
“ Ireona! Kita sudah sampai di desa.” Titah
manager.
Manager sibuk membangunkan member Super Junior
satu persatu, sedangkan Kyuhyun memilih untuk keluar dan menghirup udara segar sambil
memejamkan matanya. Saat membuka matanya, Kyuhyun melihat sebuah mobil berhenti
tepat di depan rumah sewanya. Yang membuat Kyuhyun tertarik adalah mobil itu
milik kantor “ Miracle Daily”.
Donghae yang baru keluar dari mobil, mengikuti pandangan Kyuhyun. Yang membuat
Donghae terkejut adalah sosok Yura keluar dari mobil itu. Yura terlihat sangat
berbeda dimata Donghae kali ini. Di klub, Yura terlihat sangat seksi. Di
kantor, Yura terlihat culun. Dan saat ini, Yura terlihat manis dan imut.
Pakaian casual selutut yang dikenakan Yura lah yang menciptakan image manis dan imut itu. Yura
membalikan tubuhnya lalu meregangkan tubuhnya. Saat membuka matanya, betapa
terkejutnya Yura melihat Donghae dan Kyuhyun sedang menatapnya. Sebenarnya yang
membuat Yura terkejut bukanlah Kyuhyun, melainkan Donghae.
“ Mengapa
dia ada disini? Jangan bilang bahwa yang menyelenggarakan acara amal itu adalah
Super Junior. Jae Jin oppa, sialan. Jae Jin oppa hanya mengatakan acara amal
ini diselenggarakan oleh salah satu penyanyi dari agensi S.M. Entertainment
saja. Pabo, seharusnya aku menduganya. Pantas saja Jae Jin oppa tidak ingin
mengambil kasus ini.” Pikir Yura.
“ Mengapa kau ada disini, Yura-ssi?” Tanya
Donghae.
“ Bukankah jawabannya sudah jelas? Aku disuruh
meliput acara amal kalian.” Ujar Yura.
“ Aku rasa kantormu benar-benar tertarik
dengan Super Junior. Buktinya mereka mengirimmu kesini. Geunde, apakah kau
membawa alat penyadap lainnya? Aku akan menerimanya dengan senang hati.” Sindir
Donghae sambil mengeluarkan smirknya, sedangkan Yura menatap kesal pada
Donghae.
“ Jadi, dia yang memasang alat penyadap itu
pada ikat pinggangmu.” Ujar Siwon sambil memperhatikan Yura.
“ Nde. Dia orangnya.” Ujar Donghae.
“ Neomu yoeputta. Berhati-hatilah! Jika kau
berurusan dengannya, cepat atau lambat kau akan jatuh cinta padanya.” Goda
Siwon.
Mendengar pujian dari Siwon, membuat wajah
Yura merah merona. Donghae yang menyadarinya, menggelengkan kepalanya tak
percaya. “ Apakah kau membawa cermin? Aigoo…. Lihatlah wajahmu! Kau seperti
tomat.” Sindir Donghae.
“ Neo? Aish jinja. Aku tak bisa berkata apapun
lagi. Aku pergi.” Kesal Yura lalu masuk ke rumahnya meninggalkan Donghae,
Siwon, dan Kyuhyun.
“ Bagaimana kau bisa mengenalnya?” Tanya
Kyuhyun.
“ Aku pernah datang ke kantornya dan tak
sengaja bertemu dengannya.” Ujar Donghae.
“ Hanya itu?” Tanya Siwon memastikan.
“ Nde. Memangnya ada apa lagi? Sudahlah!
Melihatnya saat ini, membuatku teringatkan insiden alat penyadap itu. Aku
benar-benar kecewa padanya. Aku menyesal telah menolongnya dulu.” Ujar Donghae
lalu meninggalkan Siwon dan Kyuhyun yang masih mencerna ucapannya.
Ji Won pergi ke panti bersama Min Jae.
Setibanya di panti, ahjumma pemilik panti memanggilnya dan menyuruhnya untuk
pergi ke ruangan kerjanya. Ia menyuruh Min Jae untuk bermain lalu dirinya
mengikuti ahjumma. Ahjumma menjelaskan tentang acara amal itu. “ Otte? Apakah
kau keberatan dengan tugas yang ku berikan, Ji Won-ssi?” Tanya ahjumma.
“ Aniyo. Justru aku senang sekali. Aku
bersedia memasak makanan selama acara berlangsung dan membersihkan peralatan
makan setelah acara berakhir. Geunde, siapakah penyelenggara acara amal itu?”
“ Molla. Yang ku dengar mereka adalah penyanyi
terkenal. Penduduk desa pasti terharu sekali dengan kedatangan mereka.”
“ Nde. Mereka sangat dermawan ya, ahjumma. Aku
tak sabar ingin bertemu dengan mereka.”
“ Kau boleh pergi sekarang.”
“ Nde, ahjumma. Annyeonghi-gyeseyo.”
Ji Won keluar dari ruangan kerja ahjumma itu.
Detik itu juga, Min Jae mengajaknya pergi jalan-jalan. Mereka pergi menelusuri
pantai bersama. Tak hanya itu, Min Jae meminta Ji Won untuk membelikannya ice cream. “ Araseo. Aku akan
membelikannya untukmu. Geunde, diam disini dan tunggu aku, nde!” Titah Ji Won.
“ Nde, noona.” Ujar Min Jae.
Sepeninggalan Ji Won, Min Jae bermain pasir
dan ombak. Tanpa sengaja, Min Jae melihat seseorang yang dikenalnya dulu.
Seseorang yang pernah membantunya saat ia terluka dan mengobati lukanya. Orang
itu juga membelikannya permen lollipop dan mengantarkannya pulang ke panti. Min
Jae memanggil orang itu berkali-kali. Merasa diabaikan, Min Jae berlarian
menghampiri orang itu dan memegang ujung kemejanya. Orang itu menoleh ke arah
Min Jae lalu membuka kacamatanya. Min Jae tersenyum senang bisa bertemu orang
itu kembali. Orang itu yang tak lain adalah Kyuhyun. “ Ada apa?” Tanya Kyuhyun.
“ Aku senang bisa bertemu denganmu lagi,
ahjussi.” Ujar Min Jae.
“ Apakah kita pernah bertemu?” Tanya Kyuhyun
dan Min Jae menganggukan kepalanya. “ Siapa namamu?” Tanya Kyuhyun.
“ Kang Min Jae. Apakah kau tidak mengingatku, ahjussi?”
Tanya Min Jae memastikan, sedangkan Kyuhyun terlihat berpikir.
“ Entahlah. Coba kau ceritakan! Bagaimana kita
bisa bertemu?” Titah Kyuhyun.
“ Saat itu, aku berkelahi dengan temanku.
Tiba-tiba ahjussi datang menolongku. Ahjussi yang melihatku terluka, membawaku
ke apotek dan mengobati lukaku disana. Aku menangis karena tak sanggup menahan
rasa perihnya obat itu lalu ahjussi membelikanku permen lollipop dan menyuruhku
agar berhenti menangis. Ahjussi juga mengatakan padaku bahwa seorang namja
tidak boleh menangis.” Jelas Min Jae.
“ Ah, aku ingat sekarang. Kau adalah anak
cengeng itu. Aigoo…. Rupanya kau sudah tumbuh besar. Aku tidak menyangka kau
masih mengingatku. Padahal itu sudah lama sekali. Geunde, aku bukanlah ahjussi.
Apakah kau tak lihat wajah tampanku ini? Aku ini masih muda. Panggil aku,
Kyuhyun hyung!” Ujar Kyuhyun.
“ Aku bukan anak cengeng lagi. Aku tak pernah
menangis semenjak aku bertemu denganmu. Araseo. Aku akan memanggilmu, Kyuhyun
hyung.” Protes Min Jae.
“ Geunde, mengapa kau ada disini? Kau
sendirian?” Tanya Kyuhyun.
“ Aniyo. Aku bersama noona. Noona sedang
membelikan ice cream untukku. Apakah
hyung ingin bertemu dengan noona?” Tanya Min Jae.
“ Apakah dia cantik?” Tanya Kyuhyun.
“ Tentu. Noona sangat cantik. Geunde, noona
sudah mempunyai namjachingu. Kau terlambat datang, hyung. Padahal aku ingin
menjodohkanmu dengan noona.” Ujar Min Jae.
Mendengar ucapan Min Jae, membuat Kyuhyun
mencubit wajah Min Jae dengan gemasnya. Kyuhyun juga sangat penasaran dengan sosok
yeoja itu. Sementara itu, Ji Won baru saja membeli ice cream. Setibanya di pantai, Ji Won tak menemukan Min Jae
disana. Hal itu membuat Ji Won panik dan mencari keberadaan Min Jae. Sepanjang
pantai, Ji Won meneriaki nama Min Jae berharap menemukan Min Jae. Selama 15
memutari pantai, akhirnya Ji Won menemukan Min Jae. Saat akan menghampiri Min
Jae, Ji Won menghentikan langkahnya. Ji Won baru menyadari bahwa Min Jae sedang
bersama seorang namja. Ji Won merasa kenal dengan postur tubuh namja itu.
Akhirnya, Ji Won memutuskan untuk menghampiri Min Jae dan mengucapkan
terimakasih pada namja itu. Lagi-lagi langkah Ji Won terhenti. Ji Won
membelalakan matanya ketika melihat wajah namja itu. Namja yang begitu
dirindukannya selama ini. Namja yang selalu muncul dihadapannya, walaupun hanya
sekedar ilusi saja. Namja yang selalu berada dihatinya hingga saat ini.
Merasa diperhatikan seseorang, Kyuhyun menoleh
ke arah sampingnya. Namun, Kyuhyun tak menemukan siapapun. “ Mengapa lama
sekali, Min Jae-ya? Apakah kau yakin dia sedang membeli ice cream?” Tanya Kyuhyun.
“ Nde, hyung.” Ujar Min Jae sambil menoleh ke
sekelilingnya.
“ Sebaiknya kita menyusulnya saja. Kajja!”
Ajak Kyuhyun sambil memegang tangan Min Jae.
Ji Won memperhatikan mereka dibalik dinding
toilet. Beruntung Ji Won masih sempat bersembunyi saat Kyuhyun menoleh ke
arahnya. Tanpa Kyuhyun sadari, Ji Won mengikutinya dari kejauhan. Entah apa
yang ada dipikiran Ji Won. Ji Won hanya mengikuti hati nuraninya. Terlihat
Kyuhyun dan Min Jae bicara pada pemilik kedai ice cream itu.
“ Noona eodi, ahjussi?” Tanya Min Jae.
“ Mollayo. Dia pergi setelah membeli ice cream. Dia mengatakan padaku bahwa ice cream itu untukmu. Seharusnya dia
menemuimu.” Ujar pemilik kedai ice cream.
“ Mungkin dia ada urusan mendadak, Min Jae-ya.
Sebagai gantinya, hyung akan membelikan ice
cream untukmu. Berikan kami ice cream,
ahjussi!” Ujar Kyuhyun.
Ji Won tersenyum melihat Kyuhyun dengan Min
Jae bersama. Min Jae terlihat sangat menyukai Kyuhyun. Begitupula dengan
Kyuhyun. Melihat Kyuhyun dan Min Jae pergi, Ji Won bergegas mengikuti mereka
lagi. Kyuhyun mengantarkan Min Jae ke panti. Setibanya di panti, Kyuhyun
melihat banyak orang yang mendekorasi panti itu. “ Panti ini tidak berubah.
Sepertinya kita akan bertemu lagi disini besok.” Ujar Kyuhyun.
“ Waeyo?”
“ Kami menyelenggarakan acara amal disini. Kau
harus melihatku besok.”
“ Waeyo? Mengapa aku harus melihatmu, hyung?”
“ Karena aku akan menyanyi disini besok.
Geure, masuklah! Ini sudah malam. Aku harus pulang. Annyeong, Min Jae-ya.”
Kyuhyun memastikan Min Jae masuk ke panti
terlebih dahulu lalu ia pulang menuju rumahnya. Sepanjang perjalanan, Kyuhyun
merasa ada seseorang yang mengikuti. Tapi tiap kali Kyuhyun menoleh, Kyuhyun
tidak melihat siapapun. “ Apakah ada stalker?
Ataukah ada hantu disini?” Gumam Kyuhyun sambil melihat ke sekelilingnya dan
memeluk tubuhnya sendiri. Suasana desa terasa sangat sepi. Hal itu membuat
Kyuhyun semakin ketakutan dan merinding. Kyuhyun berlarian menuju rumahnya.
Setibanya di rumah, Kyuhyun melihat ke sekelilingnya lagi. Tapi, Kyuhyun tetap
tak melihat siapapun. Kyuhyun pun bergegas menutup pintunya.
Ji Won keluar dari persembunyiannya dan
menatap sendu pada rumah yang ditinggali Kyuhyun. “ Kau nyata. Kau bukanlah
ilusi. Senang bisa melihatmu lagi, Kyuhyun-ssi.” Gumam Ji Won.
-o0o-
Acara amal yang dinantikan oleh member Super
Junior, Yura, dan pemilik panti asuhan pun telah tiba. Terlihat Yura sedang
menyiapkan kameranya, Super Junior sedang menyusun acara, pemilik panti asuhan
menyuruh semua penghuni panti untuk berkumpul di halaman panti, sedangkan Ji
Won sedang memasak di dapur.
“ Aku tak percaya penghuni panti sebanyak
ini.” Ujar Heechul.
“ Bukankah halaman ini terlalu sempit untuk
mereka?” Tanya Ryeowook memastikan.
“ Pemilik panti telah mengaturnya. Kalian
tenang saja.” Ujar Leeteuk.
“ Kyuhyun hyung.” Teriak Min Jae sambil
melambaikan tangannya.
“ Apakah kau mengenalnya?” Tanya Shindong.
“ Dia adalah anak yang ku tolong dulu.” Ujar
Kyuhyun sambil melambaikan tangannya.
“ Aigoo…. Aku tak menyangka ternyata uri
Kyuhyun seorang yang baik hati.” Sindir Eunhyuk.
“ Diam kau, hyung!” Kesal Kyuhyun.
Acara amal pun dimulai. Super Junior
memberikan penampilan yang terbaik. Mereka tak hanya menyanyikan lagu album
mereka saja, tapi juga lagu lama. Mengingat kebanyakan penghuni panti adalah
orang tua lanjut usia. Mereka juga menyanyi solo. Kini tiba giliran Kyuhyun
menyanyi solo. Ji Won yang mendengar hal itu, menyelesaikan pekerjaannya lalu
pergi ke halaman panti. Ji Won melihat Kyuhyun sedang berdiri di atas panggung.
Kyuhyun mulai menyanyikan lagu “A Million
Pieces”. Ji Won menikmati nyanyian Kyuhyun sambil memejamkan matanya. Saat
mendengarkan lagu “Because I Miss You”,
tanpa sadar air mata Ji Won mengalir. Membasahi wajah cantiknya. Ji Won membuka
matanya perlahan-lahan. Bahkan kakinya melangkah menghampiri Kyuhyun. Tapi,
seseorang menahan tangannya. Ji Won menoleh ke arah belakangnya. Melihat orang
itu, semakin membuat Ji Won menangis. Bahkan Ji Won menangis dalam pelukan
orang itu.
TBC
Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!
PENGUMUMAN !!!
Jika readers memiliki sebuah cerita dan
ingin berbagi dengan readers lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email
tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers
dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar