[SERIES] Miracle Daily Part 10
Title :
[SERIES] Miracle Daily Part 10
Author :
Cavela
Length :
Series
Genre :
Married Life, Romance, and Sad
Main Cast :
Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast : Song Joong Ki, Park Jiyeon, Kim Soo
Hyun, Lee Donghae, Lee Sungmin, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Park Jung Soo aka
Leeteuk, Choi Siwon, Kim Jung Won aka Yesung, Shin Dong Hae aka Shindong, Kim
Ryeowook, Kim Heechul, Kang In, Krystal Jung, Kim Ah Young aka Yura, Lee Jae
Jin, Bang Minah, Heo Gayoon, Na Hae Ryeong, Lee Taemin, Kang Min Jae, Park Shi
Ho, Cho Ahra
Preview
Soo Hyun memakai alat penyamarannya, sedangkan
Joong Ki menghampiri kerumunan wartawan itu. “ Aigoo…. Sepertinya aku
terlambat. Aku tak menyangka kalian datang kemari.” Ujar Joong Ki sambil
mengeluarkan smirknya hingga membuat wartawan itu menoleh padanya.
“ Bukankah Kim Ji Won pernah bekerja di
perusahaanmu, wartawan Song? Sepertinya kau mengetahui hubungan antara Cho
Kyuhyun dengan Kim Ji Won, bukan? Katakan pada kami!” Tanya wartawan.
“ Nde, dia memang pernah bekerja di
perusahaanku. Geunde, aku tak mengetahui tentang hubungan mereka. Jika aku
mengetahuinya sejak awal, mungkin aku akan menerbitkannya pada halaman depan
artikelku.” Elak Joong Ki.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu pada
belakang rumah Ji Won. Hal itu membuat Ji Won panik bukan main dan membelalakan
matanya. Ji Won mengigit bibir bawahnya sendiri sambil menoleh ke sekelilingnya
berharap sebuah ide muncul dalam benaknya.
Next
" Buka pintunya, Ji Won-ya! Naega, Kim
Soo Hyun." Bisik Soo Hyun disela mengetuk pintu rumah.
Mendengar suara Soo Hyun, Ji Won bergegas lari
ke arah pintu belakang rumahnya. Dan benar saja Soo Hyun berada di rumahnya
dengan alat penyamarannya yang lengkap. " Bagaimana oppa bisa ada
disini?" Tanya Ji Won tak percaya.
" Aku akan menjawab semua pertanyaanmu
nanti. Sebaiknya kita pergi sekarang. Kajja!" Ajak Soo Hyun sambil menarik
tangan Ji Won.
Joong Ki tersenyum melihat Soo Hyun berhasil
membawa Ji Won keluar dari rumahnya. Sebelum masuk ke mobil, Ji Won menoleh ke
arah rumahnya. Terlihat begitu banyak wartawan yang berada di depan rumahnya.
Tak hanya itu, Ji Won juga melihat Joong Ki berada di kerumunan wartawan itu.
Ji Won mengernyitkan keningnya ketika melihat Joong Ki mengedipkan sebelah
matanya dan tersenyum padanya.
"
Gomawo Joong Ki oppa." Pikir Ji Won.
" Masuklah, palli! Sebelum mereka
menyadari kepergian kita." Titah Soo Hyun lalu Ji Won masuk ke mobil.
Di S.M. Entertainment, semua pegawai disibukan
menanggapi skandal tentang Kyuhyun. Presdir Lee dan member Super Junior
terlihat lelah. Bagaimana tidak? Mereka tidak bisa mengklarifikasi skandal itu
tanpa kehadiran Kyuhyun.
" Bagaimana ini? Apa yang harus kita
lakukan?" Tanya Kang In.
" Kita telah memberitahu pada mereka
bahwa Kyuhyun sedang melakukan konser solo di New York. Meskipun semuanya
bohong. Geunde, ini demi kebaikan kita bersama." Ujar Presdir Lee.
" Seharusnya aku mengajaknya pulang
setelah kegiatan amal itu. Aku tak pernah mengira bahwa dia akan menghilang
selama ini." Sesal Leeteuk.
" Sampai kapan kita harus
berbohong?" Tanya Ryeowook.
" Kita sudah mencarinya kemana-mana.
Namun nihil, dia tak ada di tempat yang sering dikunjunginya. Bahkan
apartemennya kosong." Ujar Sungmin.
" Aku telah bertanya ke keluarganya.
Mereka tidak mengetahui keberadaan Kyuhyun. Bahkan mereka menjadi panik saat
aku memberitahu mereka bahwa Kyuhyun telah menghilang selama lima bulan."
Ujar Siwon.
" Aku rasa hanya ada satu orang yang
mengetahui keberadaan Kyuhyun." Ujar Donghae.
" Nugu?" Tanya Shindong.
" Kim Ji Won." Ujar Donghae.
" Lagi-lagi yeoja itu. Geunde, aku rasa
dia sedang jadi buruan para wartawan atas skandal itu. Sepertinya dia sedang
bersembunyi sekarang." Tebak Eunhyuk.
" Geure, aku akan mencarinya lagi.
Berdiam diri disini takkan menyelesaikan masalah ini. Aku pergi." Pamit
Donghae.
Donghae pergi ke kantor Miracle Daily. Setibanya disana, suasana kantor terlihat sangat
sepi. Donghae menelusuri ruang demi ruang hingga menemukan sosok Yura disana.
Terlihat Yura membenamkan kepalanya di meja. Donghae mengetuk pelan meja itu
beberapa kali. Merasa diabaikan, Donghae memegang bahu Yura. Hal itu sontak
membuat Yura terkejut dan dirinya baru menyadari kehadiran Donghae di
ruangannya. " Mengapa wajahmu terlihat pucat? Apakah kau sakit?"
Tanya Donghae sambil memegang kening Yura.
" Mengapa kau disini? Ah, aku tahu. Kau
pasti akan bertanya keberadaan Ji Won onnie, bukan?"
" Bagaimana kau tahu?"
" Yang ku tahu Sajangnim Song sedang
menyelamatkannya sekarang. Rumahnya sedang dikerumuni oleh wartawan saat ini."
" Kapan Sajangnim Song akan
kembali?"
" Molla. Bahkan dia belum memberikan
kabar tentang onnie padaku. Geunde, apa yang dilakukan Cho Kyuhyun sekarang?
Seharusnya dia menangani skandal itu. Bukannya melarikan diri seperti
itu."
Donghae sedikit kesal mendengar ucapan Yura.
Saat akan membantah, tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan muncul sosok Joong Ki.
Yura dan Donghae menoleh ke arah pintu. Bagitu pun dengan Joong Ki yang sedikit
terkejut melihat Donghae berada di kantornya.
" Otte, Sajangnim Song?" Tanya Yura.
" Dia sudah berada di tempat yang
aman." Ujar Joong Ki.
" Eodigga?" Tanya Donghae.
" Wow,
fantastic. Apakah aku tidak salah melihatnya? Seorang member Super Junior
datang ke kantorku. Apakah ada yang bisa ku bantu?" Sindir Joong Ki.
" Kim Ji Won eodigga?" Tanya
Donghae.
" Ada apa kau mencarinya? Mengapa bukan
Kyuhyun?" Tanya Joong Ki.
" Kyuhyun menghilang." Lirih
Donghae.
" Mwo? Gojitmal. Bukankah dia sedang di
New York?" Tanya Yura tak percaya.
" Itu hanya alasan yang dikeluarkan oleh
agensiku. Sebenarnya Kyuhyun telah menghilang selama 5 bulan. Aku harus
bertanya pada Ji Won. Aku yakin hilangnya Kyuhyun pasti ada hubungan dengannya.
Sebelum menghilang, Kyuhyun mengatakan pada kami bahwa dia akan meyakinkan dan
membawa Ji Won kembali. Ku mohon beritahu aku dimana Ji Won, jebal!" Pinta
Donghae.
" Kau takkan bisa menemuinya, meskipun
aku memberitahu keberadaannya sekarang." Ujar Joong Ki.
" Wae? Mengapa aku tidak bisa
menemuinya?" Tanya Donghae tak mengerti.
" Tidak mungkin. Jangan bilang dia
bersama......" Tebak Yura.
" Kau benar. Dia sedang bersama Soo Hyun.
Kemungkinan besar Soo Hyun membawa Ji Won ke apartemennya." Ujar Joong Ki.
" Soo Hyun? Jangan bilang yang kalian
maksud adalah Kim Soo Hyun?" Tanya Donghae tak percaya, sedangkan Yura
menganggukan kepalanya. " Lagi-lagi namja itu. Gomawo, atas informasinya.
Mianhae, aku mengganggu pekerjaan kalian. Aku pergi. Annyeonghi-gyeseyo."
Pamit Donghae.
" Apakah dia akan berhasil menemui Ji Won
onnie, Sajangnim Song?" Tanya Yura.
" Molla. Hey, apakah kau menjadi pengangguran
selama aku pergi?" Sindir Joong Ki.
" Aniyo, Sajangnim Song. Aku sedang
mengumpulkan beberapa bukti untuk kasus itu." Elak Yura sambil tersenyum
kaku.
" Gojitmal. Kau tidak bisa membohongiku.
Kerjakan kasusmu sekarang, palli!" Titah Joong Ki hingga membuat Yura
sontak berlarian ke meja kerjanya.
Di apartemen, Ji Won duduk termenung sambil
memikirkan skandalnya. Bahkan Ji Won tak menyadari kehadiran Soo Hyun yang
membawa banyak bingkisan untuknya. Berkali-kali Soo Hyun memanggil, namun Ji
Won tetap terdiam. Soo Hyun duduk disamping Ji Won. Dan reaksi Ji Won masih
sama. Soo Hyun membelai wajah Ji Won perlahan-lahan. Alhasil, Ji Won menoleh ke
arah Soo Hyun. “ Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Soo Hyun.
“ Bagaimana kalau mereka mengetahui hubungan kita?
Aku tak ingin menyusahkanmu. Sebaiknya aku pergi dari sini.” Ujar Ji Won disela
gelisahnya sambil beranjak dari duduknya.
Soo Hyun menahan tangan Ji Won. Hal itu sontak
membuat langkah Ji Won terhenti. “ Kau tak perlu khawatir. Jika mereka
mengetahuinya, maka kita ungkapkan saja hubungan ini. Kau tak perlu bertindak
apapun dan tetaplah disampingku! Aku akan mengatasinya.” Pinta Soo Hyun.
“ Geunde, aku tak ingin menyusahkanmu untuk
kesekian kalinya.” Elak Ji Won.
Mendengar Ji Won mengelak ucapannya, membuat
Soo Hyun marah. “ APA YANG KAU KHAWATIRKAN SEBENARNYA? APAKAH KAU
MENGKHAWATIRKANKU ATAU KYUHYUN?” Marah Soo Hyun.
Mendengar Soo Hyun memarahinya, membuat Ji Won
terdiam sekaligus ketakutan. Soo Hyun tak pernah memarahinya selama ini.
Apalagi mendengar Soo Hyun mengucapkan nama Kyuhyun lagi setelah dirinya keluar
dari penjara. Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Soo Hyun melepaskan
tangannya lalu berjalan menuju pintu. Terlihat seseorang berdiri di pintu
apartemennya dengan alat penyamaran. Tak ingin mengambil resiko, Soo Hyun
memastikan identitas orang itu terlebih dahulu. “ Nuguseyo?” Tanya Soo Hyun.
“ Naega, Lee Donghae.” Ujar Donghae.
Soo Hyun membelalakan matanya setelah
mengetahui bahwa orang di depan apartemennya adalah Donghae. Yang diyakininya
adalah salah satu member Super Junior. “ Bussunmariya?” Tanya Soo Hyun
penasaran.
“ Bisakah kau membukakan pintunya? Apakah aku
harus bicara di luar seperti ini?” Tanya Donghae tak terima.
“ Aku akan membukakan pintunya setelah kau
menjawab pertanyaanku.” Ujar Soo Hyun.
“ Araseo. Aku tak mempunyai banyak waktu.
Bisakah aku bertemu dengan Kim Ji Won? Aku tahu dia ada didalam. Ada yang ingin
ku bicarakan dengannya.” Pinta Donghae.
Soo Hyun menoleh ke arah belakangnya. Dan
benar saja Ji Won mendengar pembicaraan mereka. “ Dia tidak ada disini. Apa
yang ingin kau bicarakan dengannya? Aku bisa menyampaikannya untukmu.” Tanya
Soo Hyun.
“ Neo? Aish jinja. Kau sangat menyebalkan. Aku
tahu Ji Won juga mendengar ucapanku ini. Geure, aku ingin bertanya pada Ji Won
tentang Kyuhyun. Asal kalian tahu bahwa Kyuhyun telah menghilang selama lima
bulan. Kyuhyun tak pernah kembali ke Seoul setelah kegiatan amal itu. Jika kau
mengetahui keberadaannya, ku mohon beritahu aku, Ji Won-ssi! Kami telah
mencarinya kemana-mana, namun tak menemukannya. Bahkan keluarganya tidak
mengetahui keberadaannya.” Jelas Donghae.
Ji Won membungkam mulutnya dengan tangannya
sendiri saking terkejutnya, sedangkan Soo Hyun menoleh ke arah Ji Won dan
memperhatikan raut wajahnya. “ Araseo. Aku akan menyampaikannya. Kau boleh
pergi.” Usir Soo Hyun.
“ Neo? Aish jinja. Araseo. Aku pergi.” Kesal
Donghae lalu menghentakkan kakinya dan pergi meninggalkan apartemen Soo Hyun.
“ Andwe. Ini tidak mungkin terjadi.” Panik Ji
Won sambil melangkahkan kakinya berniat mengejar Donghae.
Soo Hyun menarik tangan Ji Won dan
menyudutkannya ke dinding. Ji Won terlihat ketakutan melihat raut wajah Soo
Hyun. Terlihat mata Soo Hyun yang telah memerah dan menahan amarahnya. “ Apakah
kau ingin mengejar Donghae dan memintanya untuk menjelaskan semuanya?” Tanya
Soo Hyun penuh penekanan. Merasa diabaikan, Soo Hyun memegang dagu Ji Won dan
mengangkat kepalanya perlahan-lahan. “ Melihat sikapmu seperti ini benar-benar
membuatku kecewa. Jangan pernah melangkahkan kakimu untuk keluar dari sini
tanpa seijinku, araseo!” Larang Soo Hyun lalu berjalan menuju kamarnya dan
menutup pintu kamar dengan keras hingga membuat Ji Won terkejut bukan main.
Tubuh Ji Won meluruh lemas ke lantai dan
menangis. Mendengar suara tangis Ji Won, membuat Soo Hyun merasa bersalah
karena telah membentaknya. Ji Won menyudutkan tubuhnya sendiri ke dinding dan
duduk sambil memeluk tubuhnya.
“ Ottokke? Mengapa bisa ini terjadi? Mengapa
kau menghilang selama itu? Jeongmal mianhae, Kyuhyun-ya. Saranghae.” Lirih Ji
Won disela tangisnya.
Selama dua jam, Soo Hyun berdiam diri di
kamar. Akhirnya Soo Hyun memutuskan untuk keluar dan menengok keadaan Ji Won.
Suara tangis Ji Won tidak terdengar lagi di kamarnya. Saat membuka pintu
kamarnya, betapa terkejutnya Soo Hyun menemukan Ji Won pingsan di lantai. Soo
Hyun menggendong tubuh Ji Won dan membaringkannya di ranjang. Soo Hyun juga
memegang kening Ji Won. Kening Ji Won terasa sangat panas di tangannya. Tanpa
banyak bicara, Soo Hyun mengambil air dan es batu lalu mengompres kening Ji
Won. Berharap demam Ji Won segera turun. Soo Hyun menyempatkan memasak bubur
untuk Ji Won. Agar Ji Won bisa memakannya setelah bangun. Tiba-tiba terdengar
ponselnya berdering. Nama manajernya tertera pada layar ponselnya. Tangannya
menggeser tombol hijau dan menempelkan ponselnya pada telinganya.
“ Yeobsseo.”
“ Yak, neo
eodigga?”
“ Di
apartemen. Waeyo?”
“ Kembalilah
ke lokasi syuting sekarang! Produser sangat marah saat ini. Karena kau
meninggalkan lokasi syuting tanpa sepatah kata pun.”
“ Araseo.
Aku akan pergi sekarang.”
Setelah memutuskan panggilan teleponnya, Soo
Hyun membawa bubur itu ke kamar dan menyimpannya di atas meja samping ranjang.
Tak hanya itu, Soo Hyun mengganti handuk untuk mengompres dan membenarkan
selimut yang dipakai oleh Ji Won. Setelah memastikan kondisi Ji Won, Soo Hyun
pergi ke lokasi syuting.
Ji Won terbangun dari tidurnya. Saat berusaha
bangun, handuk di keningnya terjatuh. “ Apakah aku demam?” Gumam Ji Won sambil
memegang keningnya. Ji Won juga melihat nampan yang berisi mangkuk bubur di
meja sampingnya. Ji Won memegang mangkuk bubur dan terasa masih hangat.
Bukannya mengambil mangkuk bubur itu, Ji Won malah mengambil ponselnya dan
menekan lama tombol 1. Yang tak lain adalah nomor ponsel Kyuhyun.
Tuts Tuts
Tuts Tuts Tuts Tuts....
Ji Won menunggu Kyuhyun menjawab panggilan
teleponnya penuh harap. Beberapa kali Ji Won mencoba menelepon yang terdengar
hanyalah suara operator. " Kau dimana, Kyuhyun-ya?" Lirih Ji Won
sambil menatap layar ponselnya.
Terdengar suara pintu apartemen terbuka. Ji
Won yang mendengarnya bergegas menyembunyikan ponselnya dibawah bantal dan
bersandar pada ranjang. Dan benar saja Soo Hyun mengunjungi Ji Won untuk
memeriksa kondisinya. " Bagaimana keadaanmu?" Tanya Soo Hyun.
Ji Won masih terdiam dengan tatapan kosongnya.
Melihat itu membuat Soo Hyun frustasi. Namun, Soo Hyun berusaha untuk
menyembunyikan perasaannya dan memilih mengambil mangkuk buburnya. "
Apakah kau tahu? Barusan aku meminta sutradara untuk memprioritaskan adeganku
terlebih dahulu. Aku tak ingin meninggalkanmu terlalu lama. Makanlah!"
Ujar Soo Hyun disela menyuapi Ji Won.
Ji Won memakan bubur itu tanpa banyak bicara,
sedangkan Soo Hyun berusaha menerima sikap Ji Won terhadapnya. Soo Hyun merasa
sikapnya kali ini keterlaluan dan pantas menerima sikap Ji Won yang
mendiamkannya.
-o0o-
Malam telah berganti menjadi pagi. Soo Hyun
menyiapkan sarapan untuknya dan Ji Won. Namun, Ji Won tak kunjung keluar dari
kamarnya. Soo Hyun memutuskan untuk melihat Ji Won di kamarnya. Saat membuka
pintu, terlihat Ji Won masih berbaring di ranjangnya. Soo Hyun melangkah
perlahan-lahan menghampiri Ji Won dan duduk disampingnya. " Ireona! Kita
makan bersama, kajja!" Ajak Soo Hyun.
Ji Won membuka matanya dan beranjak dari
ranjangnya. Saat Soo Hyun akan merangkulnya, Ji Won menepis tangan Soo Hyun dan
berjalan mendahului Soo Hyun. Soo Hyun menatap kepergian Ji Won tak percaya.
Namun, Soo Hyun berusaha untuk bersikap seperti biasanya. Suasana sarapan pun
terasa sangat canggung. Berkali-kali Soo Hyun memecahkan keheningan itu, tapi
respon Ji Won masih sama.
" Aku harus pergi syuting. Jangan keluar
dari apartemen! Skandal tentangmu belum mereda. Aku pergi." Pamit Soo
Hyun.
Soo Hyun beranjak dari kursinya dan
menghampiri Ji Won. Saat akan mencium kening Ji Won, Ji Won memalingkan
wajahnya. Soo Hyun sedikit terkejut melihat penolakan Ji Won. Karena tak
biasanya Ji Won menolak ciumannya. Sebagai gantinya, Soo Hyun mengelus kepala
Ji Won dan tersenyum padanya lalu pergi keluar.
-o0o-
Setelah mendengar skandal tentang adiknya, Ahra
memesan tiket pesawat untuk pulang ke Seoul. Saat membaca skandal tentang
hubungan Kyuhyun dengan Jiyeon, Ahra tidak merasa khawatir. Karena Ahra pernah
bertemu dengan Jiyeon. Selama Jiyeon berhubungan dengan Kyuhyun, Ahra semakin
dekat dengan Jiyeon. Kalau pun skandal tentang hubungan mereka tercium oleh
media massa, Ahra yakin kalau mereka akan menyelesaikannya dengan baik. Namun,
skandal kali ini berbeda. Ahra melihat nama baru dalam artikel skandal itu, Kim
Ji Won. Apalagi Ji Won adalah wartawan yang membuat skandal pertama tentang
adiknya. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata adiknya jatuh cinta pada
wartawan itu.
Setibanya di Seoul, Ahra pergi ke dorm Super
Junior. Member Super Junior terkejut bukan main melihat kemunculan Ahra yang
tiba-tiba. Member Super Junior telah mengetahui sifat asli seorang Cho Ahra.
Ahra akan terlihat menakutkan saat sedang marah. Member Super Junior juga telah
menebak alasan kedatangan Ahra kali ini.
“ Kyuhyun eodi?” Tanya Ahra.
“ Dia tidak ada disini.” Ujar Eunhyuk.
“ Kalau begitu telepon dan beritahu dia bahwa
aku ada disini!” Titah Ahra.
“ Tidak ada gunanya menelepon dia juga.” Ujar
Shindong.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Ahra tak mengerti.
“ Dia telah menghilang selama 5 bulan.” Ujar
Ryeowook.
“ Mwo? 5 bulan? Yang benar saja. Ah, Kim Ji
Won. Berikan aku nomor ponselnya!” Titah Ahra.
“ Percuma saja! Dia tak mungkin menemuimu.”
Ujar Donghae.
“ Mwo? Apakah dia menghilang bersama Kyuhyun?”
Tanya Ahra.
“ Aniyo. Geunde, dia sedang bersama Kim Soo
Hyun.” Ujar Yesung.
“ Mwo? Jangan bilang Kim Soo Hyun
selingkuhannya Jiyeon dulu? Mengapa Kyuhyun selalu berurusan dengan namja itu?
Dan apa yang dilakukan Ji Won bersama Soo Hyun?” Tanya Ahra.
“ Soo Hyun adalah namjachingu Ji Won. Dan yang
bermasalah kali ini bukanlah Soo Hyun, geunde Kyuhyun.” Ujar Leeteuk.
“ Araseo. Berikan saja nomor ponselnya padaku!
Tidak ada salahnya jika aku mencobanya. Setidaknya aku harus menemukan
Kyuhyun.” Pinta Ahra.
Siwon memberikan nomor ponsel Ji Won pada
Ahra. Detik itu juga, Ahra menelepon Ji Won. Saat ponselnya berdering, Ji Won
bergegas mengambil ponselnya. Berharap bahwa Kyuhyun meneleponnya. Namun nihil,
yang muncul di layar ponselnya adalah nomor yang tidak dikenalnya. Ji Won
menggeser tombol hijau dan menjawab panggilan teleponnya.
“ Yeobsseo.”
“ Yeobsseo.
Apakah kau adalah Kim Ji Won-ssi?”
“ Nde,
nuguseyo?”
“ Naega, Cho
Ahra. Aku adalah kakak Kyuhyun.”
“
Bussunmariya?”
“ Bisakah
kita bertemu? Ada banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu.”
“ Ah, nde.”
“ Aku akan
mengirimkan alamatnya melalui pesan. Kalau begitu, sampai jumpa. Annyeong.”
“ Ada apa kali ini? Mengapa kakaknya ingin
bertemu denganku? Dia pasti akan menanyakan keberadaan Kyuhyun padaku.
Ottokke?” Gumam Ji Won.
Ahra menunggu kedatangan Ji Won di café yang
telah dipesannya. Café ini sudah terkenal di kalangan atas. Jadi, tidak
sembarangan orang bisa masuk ke café ini. Ahra yang melihat sosok Ji Won
melambaikan tangannya. Ji Won yang melihatnya, menghampiri Ahra lalu duduk di
kursinya. “ Aku sudah memesan minuman untukmu. Ku harap kau menyukainya.” Ujar
Ahra.
“ Nde, kamsahamnida.”
“ Setelah melihatmu dengan mata kepalaku
sendiri, aku jadi mengetahui alasan adikku menyukaimu. Wajahmu sangat manis dan
cantik. Sebenarnya aku tidak tertarik dengan asmara adikku itu. Geunde, aku
menjadi tertarik saat mengetahui bahwa dia menghilang karena dirimu. Mengapa
kau mendekatinya? Padahal kau adalah yeojachingu Soo Hyun.”
“ Awalnya aku bukanlah yeojachingu Soo Hyun.
Aku mendekati Kyuhyun karena aku ditugaskan untuk mencari skandal tentangnya.
Aku tidak tahu jika dia benar-benar jatuh cinta padaku. Aku menjadi yeojachingu
Soo Hyun juga karena alasan yang sama yaitu untuk mendapatkan informasi tentang
hubungan Kyuhyun, Jiyeon, dengan Soo Hyun. Aku meminta Kyuhyun untuk
melupakanku karena aku tak ingin menyakitinya lebih jauh lagi. Geunde, aku juga
baru mengetahui kalau dia menghilang selama 5 bulan.”
“ Apakah kau mencintai adikku?”
Pertanyaan Ahra membuat Ji Won terdiam. Ingin
rasanya Ji Won mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai Kyuhyun. Namun, Ji Won
tak sanggup. Mengingat bahwa dirinya selalu menyakiti dan membuat Kyuhyun
menderita selama ini. “ Melihat kau diam seperti ini, membuatku semakin yakin
kalau kau mencintainya. Kau tenang saja. Aku takkan menyalahkanmu sepenuhnya.
Justru aku baru menyadari bahwa adikku adalah namja pabo. Karena telah jatuh
cinta pada yeoja sepertimu.” Ujar Ahra.
“ Aku akan bertanggung jawab. Aku akan
menemukan keberadaan Kyuhyun semampuku.”
“ Setelah kau menemukannya, apa yang akan kau
lakukan?”
Lagi-lagi pertanyaan Ahra, membuat Ji Won
terdiam dan terpojok. Ucapan Ahra ada benarnya. Apa yang akan dilakukan Ji Won
setelah menemukan Kyuhyun? Ji Won tak mungkin bersatu dengan Kyuhyun. Mengingat
hubungannya dengan Soo Hyun. Dan Soo Hyun tak mungkin tinggal diam. “ Sebaiknya
kau memikirkannya terlebih dahulu, sebelum bicara. Bahkan kau tak tahu apa yang
akan kau lakukan? Aku tahu bahwa posisimu sangat rumit saat ini. Geunde,
sebagai kakaknya. Ku mohon temukan uri Kyuhyun, jebal! Kalau begitu, aku pamit
pergi. Aku tahu bahwa kau butuh waktu untuk memikirkan semua ini.
Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Ahra lalu pergi meninggalkan Ji Won yang masih
termenung.
" Apa yang ku lakukan, jika aku
menemukanmu?" Gumam Ji Won.
Soo Hyun baru saja selesai syuting. Ia
menelepon Ji Won untuk menanyakan makanan apa yang ingin dimakannya. Namun, Ji
Won tak menjawab telepon darinya. Ia mencoba menelepon beberapa kali. Dan
hasilnya masih sama. Ji Won tak menjawab telepon darinya. Takut terjadi sesuatu
pada Ji Won, akhirnya Soo Hyun memutuskan untuk pulang ke apartemennya.
Sementara itu, Ji Won mencari keberadaan
Kyuhyun. Ji Won mencari ke tempat yang sering mereka datangi seperti bioskop,
taman, dan cafe. Namun nihil, ia tak menemukannya. Kini dirinya berada di depan
apartemen Kyuhyun. Ia tak pernah datang ke apartemen Kyuhyun sebelumnya. Entah
mengapa kakinya melangkah ke apartemen Kyuhyun. Ia menekan bel pintu berharap
Kyuhyun membukanya. Beberapa kali ia menekan bel, tetap saja tak ada yang
membuka pintunya. Akhirnya ia memutuskan untuk menekan kode pintu apartemennya.
" Mungkin tanggal ulang tahunnya."
Gumam Ji Won sambil menekan tombol angka itu. Ternyata kodenya salah. Ji Won
mengerang frustasi. Tiba-tiba ia teringat dengan tanggal ulang tahunnya. Dan
benar saja pintu apartemennya terbuka. Kakinya mulai melangkah menelusuri
apatemen Kyuhyun ruang demi ruang. Apartemennya terlihat berantakan. Banyak
botol bir kosong berserakan di meja. Tak hanya itu, pakaian Kyuhyun juga
berserakan di lantai. Ia berinisiatif untuk membersihkan apartemen Kyuhyun.
Setelah bersih, ia berjalan menuju balkon. Dari balkon, ia bisa melihat
apartemennya yang dulu. Semuanya terlihat sangat jelas. Ia teringat saat
Kyuhyun berada di balkon apartemennya dan meneleponnya saat itu. Padahal ia
menganggap bahwa Kyuhyun adalah sebuah ilusi dulu. Ternyata Kyuhyun sangatlah
nyata. Meengingat semua itu, membuatnya merindukan sosok Kyuhyun.
Ji Won memutuskan untuk pulang karena hari
sudah larut malam. Sebelum benar-benar keluar, ia melihat sebuah kotak kecil di
dapur. Kakinya melangkah ke dapur dan tangannya mengambil kotak kecil itu lalu
membukanya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat sebuah cincin di dalamnya.
Yang membuatnya terkejut adalah inisial dalam cincin itu, K . J.
“ Kau benar-benar bodoh, Kyu. Untuk apa kau
membelikanku cincin seperti ini? Bagaimana aku harus menghadapimu nanti?” Gumam
Ji Won disela tangisnya.
Ji Won pulang ke apartemen Soo Hyun dengan
lesunya. Mencari keberadaan Kyuhyun tidaklah semudah yang dibayangkan. Saat
masuk, keadaan apartemen gelap gulita. Ji Won mencari sakelar dan menekannya
hingga lampu menyala dengan terangnya. “ Kau terlambat.” Ujar Soo Hyun tanpa
menoleh ke arah Ji Won.
Ji Won yang merasa lelah, memilih untuk masuk
ke kamarnya. Merasa diabaikan, Soo Hyun menarik tangan Ji Won dan
menyudutkannya ke dinding. “ Apakah kau lupa? Aku melarangmu keluar dari
apartemen. Mengapa kau membantahnya? Katakan padaku! Kau darimana saja? Apakah
kau tahu? Aku meneleponmu beberapa kali. Mengapa kau tak menjawabnya? Karena
mengkhawatirkanmu, aku bergegas pulang. Namun, semua itu sia-sia. Kau tak ada
disini.” Tanya Soo Hyun bertubi-tubi.
“ Kau memang melarangku. Geunde, aku tak
pernah menyetujuinya. Aku memang kekasihmu. Geunde, aku bukanlah seorang
tahanan disini. Untuk masalah aku tidak menjawab telepon darimu, maka aku minta
maaf padamu. Aku sama sekali tidak memegang ponsel selama pergi. Aku juga minta
maaf karena hal itu telah membuatmu khawatir padaku. Aku sangat lelah. Aku
ingin istirahat, jebal!” Jelas Ji Won.
Melihat wajah pucat Ji Won, membuat Soo Hyun
harus menahan amarahnya lagi. Meskipun Soo Hyun merasa kesal dengan sikap Ji
Won, namun ia tak ingin Ji Won jatuh sakit lagi. Soo Hyun menjauhkan tubuhnya
perlahan-lahan lalu masuk ke kamarnya, sedangkan Ji Won mendesah lega karena
Soo Hyun melepaskannya.
Di dalam kamar, Soo Hyun melihat foto semasa
kecilnya bersama seorang gadis kecil. Soo Hyun tersenyum melihat foto itu. “
Ternyata dugaanku benar. Kau adalah Ji Won. Aku langsung mengenalimu sewaktu
pesta itu. Bagaimana bisa aku melupakan tatapan matamu itu? Geunde, sepertinya
kau telah melupakanku. Bahkan kau tak mengenaliku. Padahal kita tinggal satu
atap saat ini. Apa yang terjadi padamu setelah pindah saat itu? Bagaimana
kehidupanmu setelah orang tuamu meninggal? Apakah hidupmu terasa sangat sulit?
Banyak sekali yang ingin ku tanyakan padamu. Geunde, hubungan kita malah
semakin memburuk. Ottokke?” Gumam Soo Hyun.
-o0o-
Ji Won pergi mencari Kyuhyun lagi setelah
memastikan Soo Hyun pergi syuting. Selama tiga hari, Ji Won mengelilingi Seoul
berharap bisa menemukan keberadaan Kyuhyun. Namun nihil, ia tak menemukannya.
Tiba-tiba ia teringat dengan rumah lamanya. Rumah lamanya adalah harapan
terakhirnya. Sebab ia tidak tahu lagi harus mencari Kyuhyun kemana lagi. Terlebih
lagi ia telah berjanji pada Ahra untuk menemukan adiknya itu. Kini ia berada di
depan rumah lamanya. Ia mulai ragu. Apakah ia menekan bel pintu atau tidak?
“ Ji Won-ssi.” Sapa seseorang.
Merasa namanya dipanggil, Ji Won menoleh ke
belakang. Ternyata yang menyapanya adalah tetangganya, ahjumma Kim. “ Ahjumma,
bagaimana kabar anda?” Tanya Ji Won sambil tersenyum.
“ Kabarku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?”
“ Seperti yang ahjumma lihat. Kabarku sangat
baik.”
“ Apakah kau ingin mengunjungi rumahmu?”
“ Bagaimana ahjumma tahu?”
“ Aku bisa melihatnya dari gerak-gerikmu.
Geunde, rumah itu telah di jual kembali.”
“ Waeyo?”
“ Ku dengar ada seseorang yang memaksa
pemiliknya untuk menjual rumah itu. Bahkan orang itu membeli rumah dengan harga
yang tinggi. Ku rasa orang itu benar-benar sudah gila.”
“ Bagaimana dengan pemilik yang baru? Apakah
dia sangat ramah?”
“ Molla. Aku tak pernah melihatnya. Dia tak
pernah keluar dari rumahnya.
“ Sepertinya orang itu sangat misterius.
Geunde, aku semakin penasaran. Aku harus melihatnya dengan mata kepalaku
sendiri. Semoga harimu menyenangkan, ahjumma. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Ji
Won.
Ahjumma Kim pun masuk ke rumahnya, sedangkan
Ji Won berjalan menuju rumah lamanya. Dengan keberanian yang dimilikinya, Ji
Won mulai menekan bel pintu. Beberapa kali Ji Won menekan bel pintu, namun
pintu tak kunjung terbuka. Merasa penasaran dan lelah sekaligus, Ji Won mencoba
membuka pintu rumahnya dengan menekan kode rumah lamanya. Dan benar saja pintu
rumah terbuka. Ji Won masuk ke rumah perlahan-lahan. Betapa terkejutnya Ji Won
saat melihat keadaan rumahnya yang penuh debu. Bila diibaratkan, rumah lamanya
seperti gudang. Ji Won menelusuri rumah lamanya ruang demi ruang. Mulai dari
dapur, ruang tamu, ruang tengah, dan kamar tamu yang terlihat masih sama. Yang
tersisa tinggal kamarnya. Ji Won membuka pintu kamar perlahan-lahan. Matanya
menelusuri kamarnya. Terlihat banyak sekali sarang laba-laba. Tak hanya itu, Ji
Won melihat sosok namja yang sedang berdiri menghadap jendela dan
membelakanginya. Sosok yang diyakininya adalah Kyuhyun. Dengan tubuh yang
bergetar, Ji Won memberanikan diri untuk menghampiri sosok Kyuhyun. Ji Won
sangat yakin bahwa kali ini Kyuhyun bukanlah sebuah ilusi.
“ Kyuhyun-ya!” Lirih Ji Won disela menatap
wajah Kyuhyun yang begitu memprihatikan. Terlihat rambut Kyuhyun yang panjang
dan tidak terawat, kumis dan jenggotnya yang tebal, serta bajunya sangat lusuh.
“ Aku senang bisa mendengar suaramu. Walaupun
ku tahu, suaramu itu muncul dalam benakku.” Gumam Kyuhyun.
Ji Won tak sanggup lagi menahan tangisnya. Air
matanya mengalir tak terbendung lagi. Kakinya berlari menghampiri Kyuhyun lalu
memeluknya sangat erat. “ Bahkan aku membayangkanmu sedang memelukku saat ini.
Ku rasa aku benar-benar sudah gila karena terlalu mencintaimu.” Gumam Kyuhyun
sambil memejamkan matanya dan membalas pelukan Ji Won.
“ Namja pabo. Apakah aku hanya sebuah ilusi
bagimu? Apakah kau tidak bisa membedakan yang mana ilusi dan kenyataan? Apakah
kau tahu? Aku mencarimu kemana-mana selama ini.” Protes Ji Won.
“ Bahkan aku mendengar kau sedang memarahiku
saat ini.” Gumam Kyuhyun.
Merasa kesal karena Kyuhyun menganggapnya
ilusi, Ji Won melepaskan pelukannya dan mendorong tubuh Kyuhyun hingga
terjatuh. “ Yak, Cho Kyuhyun! Sampai kapan kau menganggapku sebagai ilusi? Aku
ini nyata. Bukalah matamu dan tataplah aku!” Titah Ji Won.
Kyuhyun membelalakan matanya saking terkejut
dan mencerna apa yang terjadi padanya. Ji Won benar-benar mendorongnya hingga
ia terjatuh. Kyuhyun berdiri perlahan-lahan dan menghampiri Ji Won. Tangannya
terulur dan menyentuh wajah Ji Won. “ Apakah kau nyata?” Tanya Kyuhyun
memastikan.
“ Aish jinja, harus berapa kali ku katakan
padamu. Aku ini nyata. Naega, Kim Ji Won. Yeoja yang sangat kau cintai. Apakah
aku harus memukulmu agar kau sadar?” Kesal Ji Won.
Bukannya membalas ucapan Ji Won, Kyuhyun malah
memeluknya sangat erat. Begitu pun dengan Ji Won. “ Apa yang terjadi padamu?
Mengapa kondisimu seperti ini?” Tanya Ji Won disela pelukannya.
“ Aku tahu kau pasti akan datang menemuiku.
Aku telah menunggumu.” Ujar Kyuhyun.
“ Yak, Cho Kyuhyun! Lepaskan aku!” Berontak Ji
Won.
Ji Won berusaha melepaskan diri dari pelukan
Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun mengernyitkan keningnya tak mengerti. “ Waeyo? Ada
apa denganmu?” Tanya Kyuhyun.
“ Aku tak ingin tubuhku menjadi bau. Kapan kau
terakhir mandi? Tubuhmu bau sekali.” Tanya Ji Won sambil menutup hidungnya.
“ Molla. Aku tak ingat. Mungkin tiga bulan
yang lalu.” Ujar Kyuhyun.
“ Mwo? Tiga bulan yang lalu. Aish jinja, kau
jorok sekali. Aku tak ingin tahu lagi. Kau harus mandi sekarang. Jika tidak,
maka aku akan pergi lagi!” Ancam Ji Won.
“ Araseo. Geunde, berjanjilah padaku! Kau
takkan meninggalkanku lagi.” Ujar Kyuhyun.
“ Nde, yakso! Apakah kau puas? Masuk kamar
mandi sekarang, palli!” Titah Ji Won.
Selama 20 menit Kyuhyun berada di kamar mandi,
akhirnya Kyuhyun keluar juga. Tubuh Kyuhyun terlihat lebih segar setelah mandi.
Ji Won memperhatikan Kyuhyun dari bawah ke atas. Dimata Ji Won, Kyuhyun
terlihat sempurna dengan memakai pakaian santainya. Tapi, tidak dengan rambut
panjang, kumis dan jenggot tebalnya. Ji Won menarik tangan Kyuhyun menuju kamar
mandi dan menyuruhnya untuk duduk. Ji Won mengikat rambut Kyuhyun dengan ikat
rambutnya lalu mengambil alat cukurnya. Ji Won mulai mencukur kumis dan jenggot
Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun malah memperhatikan wajah Ji Won. Kyuhyun masih tak
percaya bahwa Ji Won yang ada dihadapannya adalah nyata.
“ Selesai. Akhirnya kumis dan jenggot itu
telah menghilang dari wajahmu. Otte?” Tanya Ji Won.
“ Ottokaji? Aku lebih menyukai wajahku saat 20
menit yang lalu.” Ujar Kyuhyun.
“ Namja pabo. Wajahmu sangat jelek saat 20
menit yang lalu. Aku seperti berpelukan dengan harabeoji. Tinggal rambut
panjangmu yang tersisa. Aku akan mulai mengguntingnya.” Protes Ji Won. Saat Ji
Won akan mulai menggunting, Kyuhyun mencegahnya dengan menahan tangan Ji Won. “
Waeyo?” Tanya Ji Won.
“ Aku tak ingin kau menggunduli rambutku.
Sebaiknya kita pergi ke salon.” Ujar Kyuhyun, sedangkan Ji Won malah tertawa. “
Wae? Mengapa kau malah tertawa?” Tanya Kyuhyun.
“ Namja pabo. Aku takkan menggunduli rambutmu.
Geunyang, hanya memotongnya saja. Bila ku perhatikan, aku jadi sangat
penasaran. Bagaimana kalau kita menggunduli rambutmu saja?” Usul Ji Won.
“ Andwe! Aku ini seorang idol. Penampilanku adalah nomor satu. Kita pergi ke salon saja,
kajja!” Ajak Kyuhyun sambil menggendong Ji Won.
“ Yak, Cho Kyuhyun! Lepaskan aku!” Protes Ji
Won.
“ Shirreo.” Tolak Kyuhyun.
Sementara itu, Soo Hyun menunggu Ji Won di
apartemennya. Perasaan gelisah menyelimuti hati Soo Hyun. Saat Ji Won pergi
kemarin, Soo Hyun tidak gelisah seperti ini. Tapi berbeda dengan hari ini. Soo
Hyun takut Ji Won akan meninggalkannya. Mengingat Ji Won tidak memberinya
kabar. Bahkan Ji Won masih mendiamkannya. Tiba-tiba Soo Hyun teringat dengan
kedatangan Donghae beberapa hari yang lalu. “ Apakah mungkin kau sedang
mencarinya, Ji Won-ya? Apakah kau akan meninggalkanku seperti ini?” Gumam Soo
Hyun dengan mata merahnya dan tak sadar telah menitikan air matanya.
TBC
Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!
PENGUMUMAN !!!
Jika
readers memiliki sebuah cerita dan ingin berbagi dengan readers lainnya, maka
readers bisa mengirimkannya ke email tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers
dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar