Rabu, 18 Mei 2016

[SERIES] Miracle Daily Part 10



[SERIES] Miracle Daily Part 10
Title                 : [SERIES] Miracle Daily Part 10
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Married Life, Romance, and Sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun and Kim Ji Won
Other Cast       : Song Joong Ki, Park Jiyeon, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Sungmin, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Park Jung Soo aka Leeteuk, Choi Siwon, Kim Jung Won aka Yesung, Shin Dong Hae aka Shindong, Kim Ryeowook, Kim Heechul, Kang In, Krystal Jung, Kim Ah Young aka Yura, Lee Jae Jin, Bang Minah, Heo Gayoon, Na Hae Ryeong, Lee Taemin, Kang Min Jae, Park Shi Ho, Cho Ahra


Preview

Soo Hyun memakai alat penyamarannya, sedangkan Joong Ki menghampiri kerumunan wartawan itu. “ Aigoo…. Sepertinya aku terlambat. Aku tak menyangka kalian datang kemari.” Ujar Joong Ki sambil mengeluarkan smirknya hingga membuat wartawan itu menoleh padanya.
“ Bukankah Kim Ji Won pernah bekerja di perusahaanmu, wartawan Song? Sepertinya kau mengetahui hubungan antara Cho Kyuhyun dengan Kim Ji Won, bukan? Katakan pada kami!” Tanya wartawan.
“ Nde, dia memang pernah bekerja di perusahaanku. Geunde, aku tak mengetahui tentang hubungan mereka. Jika aku mengetahuinya sejak awal, mungkin aku akan menerbitkannya pada halaman depan artikelku.” Elak Joong Ki.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu pada belakang rumah Ji Won. Hal itu membuat Ji Won panik bukan main dan membelalakan matanya. Ji Won mengigit bibir bawahnya sendiri sambil menoleh ke sekelilingnya berharap sebuah ide muncul dalam benaknya.

Next

" Buka pintunya, Ji Won-ya! Naega, Kim Soo Hyun." Bisik Soo Hyun disela mengetuk pintu rumah.

Mendengar suara Soo Hyun, Ji Won bergegas lari ke arah pintu belakang rumahnya. Dan benar saja Soo Hyun berada di rumahnya dengan alat penyamarannya yang lengkap. " Bagaimana oppa bisa ada disini?" Tanya Ji Won tak percaya.
" Aku akan menjawab semua pertanyaanmu nanti. Sebaiknya kita pergi sekarang. Kajja!" Ajak Soo Hyun sambil menarik tangan Ji Won.

Joong Ki tersenyum melihat Soo Hyun berhasil membawa Ji Won keluar dari rumahnya. Sebelum masuk ke mobil, Ji Won menoleh ke arah rumahnya. Terlihat begitu banyak wartawan yang berada di depan rumahnya. Tak hanya itu, Ji Won juga melihat Joong Ki berada di kerumunan wartawan itu. Ji Won mengernyitkan keningnya ketika melihat Joong Ki mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum padanya.
" Gomawo Joong Ki oppa." Pikir Ji Won.
" Masuklah, palli! Sebelum mereka menyadari kepergian kita." Titah Soo Hyun lalu Ji Won masuk ke mobil.

Di S.M. Entertainment, semua pegawai disibukan menanggapi skandal tentang Kyuhyun. Presdir Lee dan member Super Junior terlihat lelah. Bagaimana tidak? Mereka tidak bisa mengklarifikasi skandal itu tanpa kehadiran Kyuhyun.
" Bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Kang In.
" Kita telah memberitahu pada mereka bahwa Kyuhyun sedang melakukan konser solo di New York. Meskipun semuanya bohong. Geunde, ini demi kebaikan kita bersama." Ujar Presdir Lee.
" Seharusnya aku mengajaknya pulang setelah kegiatan amal itu. Aku tak pernah mengira bahwa dia akan menghilang selama ini." Sesal Leeteuk.
" Sampai kapan kita harus berbohong?" Tanya Ryeowook.
" Kita sudah mencarinya kemana-mana. Namun nihil, dia tak ada di tempat yang sering dikunjunginya. Bahkan apartemennya kosong." Ujar Sungmin.
" Aku telah bertanya ke keluarganya. Mereka tidak mengetahui keberadaan Kyuhyun. Bahkan mereka menjadi panik saat aku memberitahu mereka bahwa Kyuhyun telah menghilang selama lima bulan." Ujar Siwon.
" Aku rasa hanya ada satu orang yang mengetahui keberadaan Kyuhyun." Ujar Donghae.
" Nugu?" Tanya Shindong.
" Kim Ji Won." Ujar Donghae.
" Lagi-lagi yeoja itu. Geunde, aku rasa dia sedang jadi buruan para wartawan atas skandal itu. Sepertinya dia sedang bersembunyi sekarang." Tebak Eunhyuk.
" Geure, aku akan mencarinya lagi. Berdiam diri disini takkan menyelesaikan masalah ini. Aku pergi." Pamit Donghae.

Donghae pergi ke kantor Miracle Daily. Setibanya disana, suasana kantor terlihat sangat sepi. Donghae menelusuri ruang demi ruang hingga menemukan sosok Yura disana. Terlihat Yura membenamkan kepalanya di meja. Donghae mengetuk pelan meja itu beberapa kali. Merasa diabaikan, Donghae memegang bahu Yura. Hal itu sontak membuat Yura terkejut dan dirinya baru menyadari kehadiran Donghae di ruangannya. " Mengapa wajahmu terlihat pucat? Apakah kau sakit?" Tanya Donghae sambil memegang kening Yura.
" Mengapa kau disini? Ah, aku tahu. Kau pasti akan bertanya keberadaan Ji Won onnie, bukan?"
" Bagaimana kau tahu?"
" Yang ku tahu Sajangnim Song sedang menyelamatkannya sekarang. Rumahnya sedang dikerumuni oleh wartawan saat ini."
" Kapan Sajangnim Song akan kembali?"
" Molla. Bahkan dia belum memberikan kabar tentang onnie padaku. Geunde, apa yang dilakukan Cho Kyuhyun sekarang? Seharusnya dia menangani skandal itu. Bukannya melarikan diri seperti itu."

Donghae sedikit kesal mendengar ucapan Yura. Saat akan membantah, tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan muncul sosok Joong Ki. Yura dan Donghae menoleh ke arah pintu. Bagitu pun dengan Joong Ki yang sedikit terkejut melihat Donghae berada di kantornya.
" Otte, Sajangnim Song?" Tanya Yura.
" Dia sudah berada di tempat yang aman." Ujar Joong Ki.
" Eodigga?" Tanya Donghae.
" Wow, fantastic. Apakah aku tidak salah melihatnya? Seorang member Super Junior datang ke kantorku. Apakah ada yang bisa ku bantu?" Sindir Joong Ki.
" Kim Ji Won eodigga?" Tanya Donghae.
" Ada apa kau mencarinya? Mengapa bukan Kyuhyun?" Tanya Joong Ki.
" Kyuhyun menghilang." Lirih Donghae.
" Mwo? Gojitmal. Bukankah dia sedang di New York?" Tanya Yura tak percaya.
" Itu hanya alasan yang dikeluarkan oleh agensiku. Sebenarnya Kyuhyun telah menghilang selama 5 bulan. Aku harus bertanya pada Ji Won. Aku yakin hilangnya Kyuhyun pasti ada hubungan dengannya. Sebelum menghilang, Kyuhyun mengatakan pada kami bahwa dia akan meyakinkan dan membawa Ji Won kembali. Ku mohon beritahu aku dimana Ji Won, jebal!" Pinta Donghae.
" Kau takkan bisa menemuinya, meskipun aku memberitahu keberadaannya sekarang." Ujar Joong Ki.
" Wae? Mengapa aku tidak bisa menemuinya?" Tanya Donghae tak mengerti.
" Tidak mungkin. Jangan bilang dia bersama......" Tebak Yura.
" Kau benar. Dia sedang bersama Soo Hyun. Kemungkinan besar Soo Hyun membawa Ji Won ke apartemennya." Ujar Joong Ki.
" Soo Hyun? Jangan bilang yang kalian maksud adalah Kim Soo Hyun?" Tanya Donghae tak percaya, sedangkan Yura menganggukan kepalanya. " Lagi-lagi namja itu. Gomawo, atas informasinya. Mianhae, aku mengganggu pekerjaan kalian. Aku pergi. Annyeonghi-gyeseyo." Pamit Donghae.
" Apakah dia akan berhasil menemui Ji Won onnie, Sajangnim Song?" Tanya Yura.
" Molla. Hey, apakah kau menjadi pengangguran selama aku pergi?" Sindir Joong Ki.
" Aniyo, Sajangnim Song. Aku sedang mengumpulkan beberapa bukti untuk kasus itu." Elak Yura sambil tersenyum kaku.
" Gojitmal. Kau tidak bisa membohongiku. Kerjakan kasusmu sekarang, palli!" Titah Joong Ki hingga membuat Yura sontak berlarian ke meja kerjanya.

Di apartemen, Ji Won duduk termenung sambil memikirkan skandalnya. Bahkan Ji Won tak menyadari kehadiran Soo Hyun yang membawa banyak bingkisan untuknya. Berkali-kali Soo Hyun memanggil, namun Ji Won tetap terdiam. Soo Hyun duduk disamping Ji Won. Dan reaksi Ji Won masih sama. Soo Hyun membelai wajah Ji Won perlahan-lahan. Alhasil, Ji Won menoleh ke arah Soo Hyun. “ Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Soo Hyun.
“ Bagaimana kalau mereka mengetahui hubungan kita? Aku tak ingin menyusahkanmu. Sebaiknya aku pergi dari sini.” Ujar Ji Won disela gelisahnya sambil beranjak dari duduknya.

Soo Hyun menahan tangan Ji Won. Hal itu sontak membuat langkah Ji Won terhenti. “ Kau tak perlu khawatir. Jika mereka mengetahuinya, maka kita ungkapkan saja hubungan ini. Kau tak perlu bertindak apapun dan tetaplah disampingku! Aku akan mengatasinya.” Pinta Soo Hyun.
“ Geunde, aku tak ingin menyusahkanmu untuk kesekian kalinya.” Elak Ji Won.

Mendengar Ji Won mengelak ucapannya, membuat Soo Hyun marah. “ APA YANG KAU KHAWATIRKAN SEBENARNYA? APAKAH KAU MENGKHAWATIRKANKU ATAU KYUHYUN?” Marah Soo Hyun.

Mendengar Soo Hyun memarahinya, membuat Ji Won terdiam sekaligus ketakutan. Soo Hyun tak pernah memarahinya selama ini. Apalagi mendengar Soo Hyun mengucapkan nama Kyuhyun lagi setelah dirinya keluar dari penjara. Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Soo Hyun melepaskan tangannya lalu berjalan menuju pintu. Terlihat seseorang berdiri di pintu apartemennya dengan alat penyamaran. Tak ingin mengambil resiko, Soo Hyun memastikan identitas orang itu terlebih dahulu. “ Nuguseyo?” Tanya Soo Hyun.
“ Naega, Lee Donghae.” Ujar Donghae.

Soo Hyun membelalakan matanya setelah mengetahui bahwa orang di depan apartemennya adalah Donghae. Yang diyakininya adalah salah satu member Super Junior. “ Bussunmariya?” Tanya Soo Hyun penasaran.
“ Bisakah kau membukakan pintunya? Apakah aku harus bicara di luar seperti ini?” Tanya Donghae tak terima.
“ Aku akan membukakan pintunya setelah kau menjawab pertanyaanku.” Ujar Soo Hyun.
“ Araseo. Aku tak mempunyai banyak waktu. Bisakah aku bertemu dengan Kim Ji Won? Aku tahu dia ada didalam. Ada yang ingin ku bicarakan dengannya.” Pinta Donghae.

Soo Hyun menoleh ke arah belakangnya. Dan benar saja Ji Won mendengar pembicaraan mereka. “ Dia tidak ada disini. Apa yang ingin kau bicarakan dengannya? Aku bisa menyampaikannya untukmu.” Tanya Soo Hyun.
“ Neo? Aish jinja. Kau sangat menyebalkan. Aku tahu Ji Won juga mendengar ucapanku ini. Geure, aku ingin bertanya pada Ji Won tentang Kyuhyun. Asal kalian tahu bahwa Kyuhyun telah menghilang selama lima bulan. Kyuhyun tak pernah kembali ke Seoul setelah kegiatan amal itu. Jika kau mengetahui keberadaannya, ku mohon beritahu aku, Ji Won-ssi! Kami telah mencarinya kemana-mana, namun tak menemukannya. Bahkan keluarganya tidak mengetahui keberadaannya.” Jelas Donghae.

Ji Won membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri saking terkejutnya, sedangkan Soo Hyun menoleh ke arah Ji Won dan memperhatikan raut wajahnya. “ Araseo. Aku akan menyampaikannya. Kau boleh pergi.” Usir Soo Hyun.
“ Neo? Aish jinja. Araseo. Aku pergi.” Kesal Donghae lalu menghentakkan kakinya dan pergi meninggalkan apartemen Soo Hyun.
“ Andwe. Ini tidak mungkin terjadi.” Panik Ji Won sambil melangkahkan kakinya berniat mengejar Donghae.

Soo Hyun menarik tangan Ji Won dan menyudutkannya ke dinding. Ji Won terlihat ketakutan melihat raut wajah Soo Hyun. Terlihat mata Soo Hyun yang telah memerah dan menahan amarahnya. “ Apakah kau ingin mengejar Donghae dan memintanya untuk menjelaskan semuanya?” Tanya Soo Hyun penuh penekanan. Merasa diabaikan, Soo Hyun memegang dagu Ji Won dan mengangkat kepalanya perlahan-lahan. “ Melihat sikapmu seperti ini benar-benar membuatku kecewa. Jangan pernah melangkahkan kakimu untuk keluar dari sini tanpa seijinku, araseo!” Larang Soo Hyun lalu berjalan menuju kamarnya dan menutup pintu kamar dengan keras hingga membuat Ji Won terkejut bukan main.

Tubuh Ji Won meluruh lemas ke lantai dan menangis. Mendengar suara tangis Ji Won, membuat Soo Hyun merasa bersalah karena telah membentaknya. Ji Won menyudutkan tubuhnya sendiri ke dinding dan duduk sambil memeluk tubuhnya.
“ Ottokke? Mengapa bisa ini terjadi? Mengapa kau menghilang selama itu? Jeongmal mianhae, Kyuhyun-ya. Saranghae.” Lirih Ji Won disela tangisnya.

Selama dua jam, Soo Hyun berdiam diri di kamar. Akhirnya Soo Hyun memutuskan untuk keluar dan menengok keadaan Ji Won. Suara tangis Ji Won tidak terdengar lagi di kamarnya. Saat membuka pintu kamarnya, betapa terkejutnya Soo Hyun menemukan Ji Won pingsan di lantai. Soo Hyun menggendong tubuh Ji Won dan membaringkannya di ranjang. Soo Hyun juga memegang kening Ji Won. Kening Ji Won terasa sangat panas di tangannya. Tanpa banyak bicara, Soo Hyun mengambil air dan es batu lalu mengompres kening Ji Won. Berharap demam Ji Won segera turun. Soo Hyun menyempatkan memasak bubur untuk Ji Won. Agar Ji Won bisa memakannya setelah bangun. Tiba-tiba terdengar ponselnya berdering. Nama manajernya tertera pada layar ponselnya. Tangannya menggeser tombol hijau dan menempelkan ponselnya pada telinganya.

“ Yeobsseo.”
“ Yak, neo eodigga?”
“ Di apartemen. Waeyo?”
“ Kembalilah ke lokasi syuting sekarang! Produser sangat marah saat ini. Karena kau meninggalkan lokasi syuting tanpa sepatah kata pun.”
“ Araseo. Aku akan pergi sekarang.”

Setelah memutuskan panggilan teleponnya, Soo Hyun membawa bubur itu ke kamar dan menyimpannya di atas meja samping ranjang. Tak hanya itu, Soo Hyun mengganti handuk untuk mengompres dan membenarkan selimut yang dipakai oleh Ji Won. Setelah memastikan kondisi Ji Won, Soo Hyun pergi ke lokasi syuting.

Ji Won terbangun dari tidurnya. Saat berusaha bangun, handuk di keningnya terjatuh. “ Apakah aku demam?” Gumam Ji Won sambil memegang keningnya. Ji Won juga melihat nampan yang berisi mangkuk bubur di meja sampingnya. Ji Won memegang mangkuk bubur dan terasa masih hangat. Bukannya mengambil mangkuk bubur itu, Ji Won malah mengambil ponselnya dan menekan lama tombol 1. Yang tak lain adalah nomor ponsel Kyuhyun.

Tuts Tuts Tuts Tuts Tuts Tuts....

Ji Won menunggu Kyuhyun menjawab panggilan teleponnya penuh harap. Beberapa kali Ji Won mencoba menelepon yang terdengar hanyalah suara operator. " Kau dimana, Kyuhyun-ya?" Lirih Ji Won sambil menatap layar ponselnya.

Terdengar suara pintu apartemen terbuka. Ji Won yang mendengarnya bergegas menyembunyikan ponselnya dibawah bantal dan bersandar pada ranjang. Dan benar saja Soo Hyun mengunjungi Ji Won untuk memeriksa kondisinya. " Bagaimana keadaanmu?" Tanya Soo Hyun.

Ji Won masih terdiam dengan tatapan kosongnya. Melihat itu membuat Soo Hyun frustasi. Namun, Soo Hyun berusaha untuk menyembunyikan perasaannya dan memilih mengambil mangkuk buburnya. " Apakah kau tahu? Barusan aku meminta sutradara untuk memprioritaskan adeganku terlebih dahulu. Aku tak ingin meninggalkanmu terlalu lama. Makanlah!" Ujar Soo Hyun disela menyuapi Ji Won.

Ji Won memakan bubur itu tanpa banyak bicara, sedangkan Soo Hyun berusaha menerima sikap Ji Won terhadapnya. Soo Hyun merasa sikapnya kali ini keterlaluan dan pantas menerima sikap Ji Won yang mendiamkannya.
-o0o-

Malam telah berganti menjadi pagi. Soo Hyun menyiapkan sarapan untuknya dan Ji Won. Namun, Ji Won tak kunjung keluar dari kamarnya. Soo Hyun memutuskan untuk melihat Ji Won di kamarnya. Saat membuka pintu, terlihat Ji Won masih berbaring di ranjangnya. Soo Hyun melangkah perlahan-lahan menghampiri Ji Won dan duduk disampingnya. " Ireona! Kita makan bersama, kajja!" Ajak Soo Hyun.

Ji Won membuka matanya dan beranjak dari ranjangnya. Saat Soo Hyun akan merangkulnya, Ji Won menepis tangan Soo Hyun dan berjalan mendahului Soo Hyun. Soo Hyun menatap kepergian Ji Won tak percaya. Namun, Soo Hyun berusaha untuk bersikap seperti biasanya. Suasana sarapan pun terasa sangat canggung. Berkali-kali Soo Hyun memecahkan keheningan itu, tapi respon Ji Won masih sama.
" Aku harus pergi syuting. Jangan keluar dari apartemen! Skandal tentangmu belum mereda. Aku pergi." Pamit Soo Hyun.

Soo Hyun beranjak dari kursinya dan menghampiri Ji Won. Saat akan mencium kening Ji Won, Ji Won memalingkan wajahnya. Soo Hyun sedikit terkejut melihat penolakan Ji Won. Karena tak biasanya Ji Won menolak ciumannya. Sebagai gantinya, Soo Hyun mengelus kepala Ji Won dan tersenyum padanya lalu pergi keluar.
-o0o-

Setelah mendengar skandal tentang adiknya, Ahra memesan tiket pesawat untuk pulang ke Seoul. Saat membaca skandal tentang hubungan Kyuhyun dengan Jiyeon, Ahra tidak merasa khawatir. Karena Ahra pernah bertemu dengan Jiyeon. Selama Jiyeon berhubungan dengan Kyuhyun, Ahra semakin dekat dengan Jiyeon. Kalau pun skandal tentang hubungan mereka tercium oleh media massa, Ahra yakin kalau mereka akan menyelesaikannya dengan baik. Namun, skandal kali ini berbeda. Ahra melihat nama baru dalam artikel skandal itu, Kim Ji Won. Apalagi Ji Won adalah wartawan yang membuat skandal pertama tentang adiknya. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata adiknya jatuh cinta pada wartawan itu.

Setibanya di Seoul, Ahra pergi ke dorm Super Junior. Member Super Junior terkejut bukan main melihat kemunculan Ahra yang tiba-tiba. Member Super Junior telah mengetahui sifat asli seorang Cho Ahra. Ahra akan terlihat menakutkan saat sedang marah. Member Super Junior juga telah menebak alasan kedatangan Ahra kali ini.
“ Kyuhyun eodi?” Tanya Ahra.
“ Dia tidak ada disini.” Ujar Eunhyuk.
“ Kalau begitu telepon dan beritahu dia bahwa aku ada disini!” Titah Ahra.
“ Tidak ada gunanya menelepon dia juga.” Ujar Shindong.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Ahra tak mengerti.
“ Dia telah menghilang selama 5 bulan.” Ujar Ryeowook.
“ Mwo? 5 bulan? Yang benar saja. Ah, Kim Ji Won. Berikan aku nomor ponselnya!” Titah Ahra.
“ Percuma saja! Dia tak mungkin menemuimu.” Ujar Donghae.
“ Mwo? Apakah dia menghilang bersama Kyuhyun?” Tanya Ahra.
“ Aniyo. Geunde, dia sedang bersama Kim Soo Hyun.” Ujar Yesung.
“ Mwo? Jangan bilang Kim Soo Hyun selingkuhannya Jiyeon dulu? Mengapa Kyuhyun selalu berurusan dengan namja itu? Dan apa yang dilakukan Ji Won bersama Soo Hyun?” Tanya Ahra.
“ Soo Hyun adalah namjachingu Ji Won. Dan yang bermasalah kali ini bukanlah Soo Hyun, geunde Kyuhyun.” Ujar Leeteuk.
“ Araseo. Berikan saja nomor ponselnya padaku! Tidak ada salahnya jika aku mencobanya. Setidaknya aku harus menemukan Kyuhyun.” Pinta Ahra.

Siwon memberikan nomor ponsel Ji Won pada Ahra. Detik itu juga, Ahra menelepon Ji Won. Saat ponselnya berdering, Ji Won bergegas mengambil ponselnya. Berharap bahwa Kyuhyun meneleponnya. Namun nihil, yang muncul di layar ponselnya adalah nomor yang tidak dikenalnya. Ji Won menggeser tombol hijau dan menjawab panggilan teleponnya.

“ Yeobsseo.”
“ Yeobsseo. Apakah kau adalah Kim Ji Won-ssi?”
“ Nde, nuguseyo?”
“ Naega, Cho Ahra. Aku adalah kakak Kyuhyun.”
“ Bussunmariya?”
“ Bisakah kita bertemu? Ada banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu.”
“ Ah, nde.”
“ Aku akan mengirimkan alamatnya melalui pesan. Kalau begitu, sampai jumpa. Annyeong.”

“ Ada apa kali ini? Mengapa kakaknya ingin bertemu denganku? Dia pasti akan menanyakan keberadaan Kyuhyun padaku. Ottokke?” Gumam Ji Won.

Ahra menunggu kedatangan Ji Won di café yang telah dipesannya. Café ini sudah terkenal di kalangan atas. Jadi, tidak sembarangan orang bisa masuk ke café ini. Ahra yang melihat sosok Ji Won melambaikan tangannya. Ji Won yang melihatnya, menghampiri Ahra lalu duduk di kursinya. “ Aku sudah memesan minuman untukmu. Ku harap kau menyukainya.” Ujar Ahra.
“ Nde, kamsahamnida.”
“ Setelah melihatmu dengan mata kepalaku sendiri, aku jadi mengetahui alasan adikku menyukaimu. Wajahmu sangat manis dan cantik. Sebenarnya aku tidak tertarik dengan asmara adikku itu. Geunde, aku menjadi tertarik saat mengetahui bahwa dia menghilang karena dirimu. Mengapa kau mendekatinya? Padahal kau adalah yeojachingu Soo Hyun.”
“ Awalnya aku bukanlah yeojachingu Soo Hyun. Aku mendekati Kyuhyun karena aku ditugaskan untuk mencari skandal tentangnya. Aku tidak tahu jika dia benar-benar jatuh cinta padaku. Aku menjadi yeojachingu Soo Hyun juga karena alasan yang sama yaitu untuk mendapatkan informasi tentang hubungan Kyuhyun, Jiyeon, dengan Soo Hyun. Aku meminta Kyuhyun untuk melupakanku karena aku tak ingin menyakitinya lebih jauh lagi. Geunde, aku juga baru mengetahui kalau dia menghilang selama 5 bulan.”
“ Apakah kau mencintai adikku?”

Pertanyaan Ahra membuat Ji Won terdiam. Ingin rasanya Ji Won mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai Kyuhyun. Namun, Ji Won tak sanggup. Mengingat bahwa dirinya selalu menyakiti dan membuat Kyuhyun menderita selama ini. “ Melihat kau diam seperti ini, membuatku semakin yakin kalau kau mencintainya. Kau tenang saja. Aku takkan menyalahkanmu sepenuhnya. Justru aku baru menyadari bahwa adikku adalah namja pabo. Karena telah jatuh cinta pada yeoja sepertimu.” Ujar Ahra.
“ Aku akan bertanggung jawab. Aku akan menemukan keberadaan Kyuhyun semampuku.”
“ Setelah kau menemukannya, apa yang akan kau lakukan?”

Lagi-lagi pertanyaan Ahra, membuat Ji Won terdiam dan terpojok. Ucapan Ahra ada benarnya. Apa yang akan dilakukan Ji Won setelah menemukan Kyuhyun? Ji Won tak mungkin bersatu dengan Kyuhyun. Mengingat hubungannya dengan Soo Hyun. Dan Soo Hyun tak mungkin tinggal diam. “ Sebaiknya kau memikirkannya terlebih dahulu, sebelum bicara. Bahkan kau tak tahu apa yang akan kau lakukan? Aku tahu bahwa posisimu sangat rumit saat ini. Geunde, sebagai kakaknya. Ku mohon temukan uri Kyuhyun, jebal! Kalau begitu, aku pamit pergi. Aku tahu bahwa kau butuh waktu untuk memikirkan semua ini. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Ahra lalu pergi meninggalkan Ji Won yang masih termenung.
" Apa yang ku lakukan, jika aku menemukanmu?" Gumam Ji Won.

Soo Hyun baru saja selesai syuting. Ia menelepon Ji Won untuk menanyakan makanan apa yang ingin dimakannya. Namun, Ji Won tak menjawab telepon darinya. Ia mencoba menelepon beberapa kali. Dan hasilnya masih sama. Ji Won tak menjawab telepon darinya. Takut terjadi sesuatu pada Ji Won, akhirnya Soo Hyun memutuskan untuk pulang ke apartemennya.

Sementara itu, Ji Won mencari keberadaan Kyuhyun. Ji Won mencari ke tempat yang sering mereka datangi seperti bioskop, taman, dan cafe. Namun nihil, ia tak menemukannya. Kini dirinya berada di depan apartemen Kyuhyun. Ia tak pernah datang ke apartemen Kyuhyun sebelumnya. Entah mengapa kakinya melangkah ke apartemen Kyuhyun. Ia menekan bel pintu berharap Kyuhyun membukanya. Beberapa kali ia menekan bel, tetap saja tak ada yang membuka pintunya. Akhirnya ia memutuskan untuk menekan kode pintu apartemennya.
" Mungkin tanggal ulang tahunnya." Gumam Ji Won sambil menekan tombol angka itu. Ternyata kodenya salah. Ji Won mengerang frustasi. Tiba-tiba ia teringat dengan tanggal ulang tahunnya. Dan benar saja pintu apartemennya terbuka. Kakinya mulai melangkah menelusuri apatemen Kyuhyun ruang demi ruang. Apartemennya terlihat berantakan. Banyak botol bir kosong berserakan di meja. Tak hanya itu, pakaian Kyuhyun juga berserakan di lantai. Ia berinisiatif untuk membersihkan apartemen Kyuhyun. Setelah bersih, ia berjalan menuju balkon. Dari balkon, ia bisa melihat apartemennya yang dulu. Semuanya terlihat sangat jelas. Ia teringat saat Kyuhyun berada di balkon apartemennya dan meneleponnya saat itu. Padahal ia menganggap bahwa Kyuhyun adalah sebuah ilusi dulu. Ternyata Kyuhyun sangatlah nyata. Meengingat semua itu, membuatnya merindukan sosok Kyuhyun.

Ji Won memutuskan untuk pulang karena hari sudah larut malam. Sebelum benar-benar keluar, ia melihat sebuah kotak kecil di dapur. Kakinya melangkah ke dapur dan tangannya mengambil kotak kecil itu lalu membukanya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat sebuah cincin di dalamnya. Yang membuatnya terkejut adalah inisial dalam cincin itu, K . J.
“ Kau benar-benar bodoh, Kyu. Untuk apa kau membelikanku cincin seperti ini? Bagaimana aku harus menghadapimu nanti?” Gumam Ji Won disela tangisnya.

Ji Won pulang ke apartemen Soo Hyun dengan lesunya. Mencari keberadaan Kyuhyun tidaklah semudah yang dibayangkan. Saat masuk, keadaan apartemen gelap gulita. Ji Won mencari sakelar dan menekannya hingga lampu menyala dengan terangnya. “ Kau terlambat.” Ujar Soo Hyun tanpa menoleh ke arah Ji Won.

Ji Won yang merasa lelah, memilih untuk masuk ke kamarnya. Merasa diabaikan, Soo Hyun menarik tangan Ji Won dan menyudutkannya ke dinding. “ Apakah kau lupa? Aku melarangmu keluar dari apartemen. Mengapa kau membantahnya? Katakan padaku! Kau darimana saja? Apakah kau tahu? Aku meneleponmu beberapa kali. Mengapa kau tak menjawabnya? Karena mengkhawatirkanmu, aku bergegas pulang. Namun, semua itu sia-sia. Kau tak ada disini.” Tanya Soo Hyun bertubi-tubi.
“ Kau memang melarangku. Geunde, aku tak pernah menyetujuinya. Aku memang kekasihmu. Geunde, aku bukanlah seorang tahanan disini. Untuk masalah aku tidak menjawab telepon darimu, maka aku minta maaf padamu. Aku sama sekali tidak memegang ponsel selama pergi. Aku juga minta maaf karena hal itu telah membuatmu khawatir padaku. Aku sangat lelah. Aku ingin istirahat, jebal!” Jelas Ji Won.

Melihat wajah pucat Ji Won, membuat Soo Hyun harus menahan amarahnya lagi. Meskipun Soo Hyun merasa kesal dengan sikap Ji Won, namun ia tak ingin Ji Won jatuh sakit lagi. Soo Hyun menjauhkan tubuhnya perlahan-lahan lalu masuk ke kamarnya, sedangkan Ji Won mendesah lega karena Soo Hyun melepaskannya.

Di dalam kamar, Soo Hyun melihat foto semasa kecilnya bersama seorang gadis kecil. Soo Hyun tersenyum melihat foto itu. “ Ternyata dugaanku benar. Kau adalah Ji Won. Aku langsung mengenalimu sewaktu pesta itu. Bagaimana bisa aku melupakan tatapan matamu itu? Geunde, sepertinya kau telah melupakanku. Bahkan kau tak mengenaliku. Padahal kita tinggal satu atap saat ini. Apa yang terjadi padamu setelah pindah saat itu? Bagaimana kehidupanmu setelah orang tuamu meninggal? Apakah hidupmu terasa sangat sulit? Banyak sekali yang ingin ku tanyakan padamu. Geunde, hubungan kita malah semakin memburuk. Ottokke?” Gumam Soo Hyun.
-o0o-

Ji Won pergi mencari Kyuhyun lagi setelah memastikan Soo Hyun pergi syuting. Selama tiga hari, Ji Won mengelilingi Seoul berharap bisa menemukan keberadaan Kyuhyun. Namun nihil, ia tak menemukannya. Tiba-tiba ia teringat dengan rumah lamanya. Rumah lamanya adalah harapan terakhirnya. Sebab ia tidak tahu lagi harus mencari Kyuhyun kemana lagi. Terlebih lagi ia telah berjanji pada Ahra untuk menemukan adiknya itu. Kini ia berada di depan rumah lamanya. Ia mulai ragu. Apakah ia menekan bel pintu atau tidak?
“ Ji Won-ssi.” Sapa seseorang.

Merasa namanya dipanggil, Ji Won menoleh ke belakang. Ternyata yang menyapanya adalah tetangganya, ahjumma Kim. “ Ahjumma, bagaimana kabar anda?” Tanya Ji Won sambil tersenyum.
“ Kabarku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?”
“ Seperti yang ahjumma lihat. Kabarku sangat baik.”
“ Apakah kau ingin mengunjungi rumahmu?”
“ Bagaimana ahjumma tahu?”
“ Aku bisa melihatnya dari gerak-gerikmu. Geunde, rumah itu telah di jual kembali.”
“ Waeyo?”
“ Ku dengar ada seseorang yang memaksa pemiliknya untuk menjual rumah itu. Bahkan orang itu membeli rumah dengan harga yang tinggi. Ku rasa orang itu benar-benar sudah gila.”
“ Bagaimana dengan pemilik yang baru? Apakah dia sangat ramah?”
“ Molla. Aku tak pernah melihatnya. Dia tak pernah keluar dari rumahnya.
“ Sepertinya orang itu sangat misterius. Geunde, aku semakin penasaran. Aku harus melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Semoga harimu menyenangkan, ahjumma. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Ji Won.

Ahjumma Kim pun masuk ke rumahnya, sedangkan Ji Won berjalan menuju rumah lamanya. Dengan keberanian yang dimilikinya, Ji Won mulai menekan bel pintu. Beberapa kali Ji Won menekan bel pintu, namun pintu tak kunjung terbuka. Merasa penasaran dan lelah sekaligus, Ji Won mencoba membuka pintu rumahnya dengan menekan kode rumah lamanya. Dan benar saja pintu rumah terbuka. Ji Won masuk ke rumah perlahan-lahan. Betapa terkejutnya Ji Won saat melihat keadaan rumahnya yang penuh debu. Bila diibaratkan, rumah lamanya seperti gudang. Ji Won menelusuri rumah lamanya ruang demi ruang. Mulai dari dapur, ruang tamu, ruang tengah, dan kamar tamu yang terlihat masih sama. Yang tersisa tinggal kamarnya. Ji Won membuka pintu kamar perlahan-lahan. Matanya menelusuri kamarnya. Terlihat banyak sekali sarang laba-laba. Tak hanya itu, Ji Won melihat sosok namja yang sedang berdiri menghadap jendela dan membelakanginya. Sosok yang diyakininya adalah Kyuhyun. Dengan tubuh yang bergetar, Ji Won memberanikan diri untuk menghampiri sosok Kyuhyun. Ji Won sangat yakin bahwa kali ini Kyuhyun bukanlah sebuah ilusi.
“ Kyuhyun-ya!” Lirih Ji Won disela menatap wajah Kyuhyun yang begitu memprihatikan. Terlihat rambut Kyuhyun yang panjang dan tidak terawat, kumis dan jenggotnya yang tebal, serta bajunya sangat lusuh.
“ Aku senang bisa mendengar suaramu. Walaupun ku tahu, suaramu itu muncul dalam benakku.” Gumam Kyuhyun.

Ji Won tak sanggup lagi menahan tangisnya. Air matanya mengalir tak terbendung lagi. Kakinya berlari menghampiri Kyuhyun lalu memeluknya sangat erat. “ Bahkan aku membayangkanmu sedang memelukku saat ini. Ku rasa aku benar-benar sudah gila karena terlalu mencintaimu.” Gumam Kyuhyun sambil memejamkan matanya dan membalas pelukan Ji Won.
“ Namja pabo. Apakah aku hanya sebuah ilusi bagimu? Apakah kau tidak bisa membedakan yang mana ilusi dan kenyataan? Apakah kau tahu? Aku mencarimu kemana-mana selama ini.” Protes Ji Won.
“ Bahkan aku mendengar kau sedang memarahiku saat ini.” Gumam Kyuhyun.

Merasa kesal karena Kyuhyun menganggapnya ilusi, Ji Won melepaskan pelukannya dan mendorong tubuh Kyuhyun hingga terjatuh. “ Yak, Cho Kyuhyun! Sampai kapan kau menganggapku sebagai ilusi? Aku ini nyata. Bukalah matamu dan tataplah aku!” Titah Ji Won.

Kyuhyun membelalakan matanya saking terkejut dan mencerna apa yang terjadi padanya. Ji Won benar-benar mendorongnya hingga ia terjatuh. Kyuhyun berdiri perlahan-lahan dan menghampiri Ji Won. Tangannya terulur dan menyentuh wajah Ji Won. “ Apakah kau nyata?” Tanya Kyuhyun memastikan.
“ Aish jinja, harus berapa kali ku katakan padamu. Aku ini nyata. Naega, Kim Ji Won. Yeoja yang sangat kau cintai. Apakah aku harus memukulmu agar kau sadar?” Kesal Ji Won.

Bukannya membalas ucapan Ji Won, Kyuhyun malah memeluknya sangat erat. Begitu pun dengan Ji Won. “ Apa yang terjadi padamu? Mengapa kondisimu seperti ini?” Tanya Ji Won disela pelukannya.
“ Aku tahu kau pasti akan datang menemuiku. Aku telah menunggumu.” Ujar Kyuhyun.
“ Yak, Cho Kyuhyun! Lepaskan aku!” Berontak Ji Won.

Ji Won berusaha melepaskan diri dari pelukan Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun mengernyitkan keningnya tak mengerti. “ Waeyo? Ada apa denganmu?” Tanya Kyuhyun.
“ Aku tak ingin tubuhku menjadi bau. Kapan kau terakhir mandi? Tubuhmu bau sekali.” Tanya Ji Won sambil menutup hidungnya.
“ Molla. Aku tak ingat. Mungkin tiga bulan yang lalu.” Ujar Kyuhyun.
“ Mwo? Tiga bulan yang lalu. Aish jinja, kau jorok sekali. Aku tak ingin tahu lagi. Kau harus mandi sekarang. Jika tidak, maka aku akan pergi lagi!” Ancam Ji Won.
“ Araseo. Geunde, berjanjilah padaku! Kau takkan meninggalkanku lagi.” Ujar Kyuhyun.
“ Nde, yakso! Apakah kau puas? Masuk kamar mandi sekarang, palli!” Titah Ji Won.

Selama 20 menit Kyuhyun berada di kamar mandi, akhirnya Kyuhyun keluar juga. Tubuh Kyuhyun terlihat lebih segar setelah mandi. Ji Won memperhatikan Kyuhyun dari bawah ke atas. Dimata Ji Won, Kyuhyun terlihat sempurna dengan memakai pakaian santainya. Tapi, tidak dengan rambut panjang, kumis dan jenggot tebalnya. Ji Won menarik tangan Kyuhyun menuju kamar mandi dan menyuruhnya untuk duduk. Ji Won mengikat rambut Kyuhyun dengan ikat rambutnya lalu mengambil alat cukurnya. Ji Won mulai mencukur kumis dan jenggot Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun malah memperhatikan wajah Ji Won. Kyuhyun masih tak percaya bahwa Ji Won yang ada dihadapannya adalah nyata.
“ Selesai. Akhirnya kumis dan jenggot itu telah menghilang dari wajahmu. Otte?” Tanya Ji Won.
“ Ottokaji? Aku lebih menyukai wajahku saat 20 menit yang lalu.” Ujar Kyuhyun.
“ Namja pabo. Wajahmu sangat jelek saat 20 menit yang lalu. Aku seperti berpelukan dengan harabeoji. Tinggal rambut panjangmu yang tersisa. Aku akan mulai mengguntingnya.” Protes Ji Won. Saat Ji Won akan mulai menggunting, Kyuhyun mencegahnya dengan menahan tangan Ji Won. “ Waeyo?” Tanya Ji Won.
“ Aku tak ingin kau menggunduli rambutku. Sebaiknya kita pergi ke salon.” Ujar Kyuhyun, sedangkan Ji Won malah tertawa. “ Wae? Mengapa kau malah tertawa?” Tanya Kyuhyun.
“ Namja pabo. Aku takkan menggunduli rambutmu. Geunyang, hanya memotongnya saja. Bila ku perhatikan, aku jadi sangat penasaran. Bagaimana kalau kita menggunduli rambutmu saja?” Usul Ji Won.
“ Andwe! Aku ini seorang idol. Penampilanku adalah nomor satu. Kita pergi ke salon saja, kajja!” Ajak Kyuhyun sambil menggendong Ji Won.
“ Yak, Cho Kyuhyun! Lepaskan aku!” Protes Ji Won.
“ Shirreo.” Tolak Kyuhyun.

Sementara itu, Soo Hyun menunggu Ji Won di apartemennya. Perasaan gelisah menyelimuti hati Soo Hyun. Saat Ji Won pergi kemarin, Soo Hyun tidak gelisah seperti ini. Tapi berbeda dengan hari ini. Soo Hyun takut Ji Won akan meninggalkannya. Mengingat Ji Won tidak memberinya kabar. Bahkan Ji Won masih mendiamkannya. Tiba-tiba Soo Hyun teringat dengan kedatangan Donghae beberapa hari yang lalu. “ Apakah mungkin kau sedang mencarinya, Ji Won-ya? Apakah kau akan meninggalkanku seperti ini?” Gumam Soo Hyun dengan mata merahnya dan tak sadar telah menitikan air matanya.

TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!


PENGUMUMAN !!!

Jika readers memiliki sebuah cerita dan ingin berbagi dengan readers lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….

Tidak ada komentar: