[SERIES]
The Love Story of Five Men Part 16
Title : The Love Story of Five Men
Part 16
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Married Life, and sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo,
Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji
Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka
Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka
Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO, Heo Gayoon
Preview
Kyuhyun
sedikit terkejut mendengar pengakuan Dasom. Namun, Kyuhyun tak bisa menyangkal
bahwa dia senang sekali mendengarnya. Dasom yang merasa malu atas ucapannya
mengambil selimut lalu menutupi wajahnya. Kyuhyun yang melihatnya tersenyum
jail. Tiba-tiba sebuah ide muncul dalam kepalanya. Kyuhyun merangkak dan
menindih tubuh Dasom. Dasom yang merasakan pergerakan ranjang, membuka
selimutnya. Betapa terkejutnya Dasom melihat Kyuhyun berada diatas tubuhnya.
Terlebih lagi jarak mereka yang terlalu dekat hingga hidung mereka saling
bersentuhan.
"
Apa yang kau lakukan?"
"
Itu adalah pertanyaan bodoh yang ku dengar hari ini."
"
Keluar!"
"
Diamlah! Jiyeon bisa mendengar teriakanmu."
"
Keluar!"
Suara
Dasom benar-benar membuat tuli Kyuhyun. Kyuhyun pun membungkam mulut Dasom
dengan mulutnya. Terlihat Dasom membelalakan matanya dan meronta agar Kyuhyun
melepaskannya. Namun, Kyuhyun malah melumat bibir Dasom dengan ganasnya. Tanpa
mereka sadari, Jiyeon mengintip dibalik pintu dengan perasaan terlukanya.
Next
-o0o-
Krystal
telah menghilang selama 6 bulan. Taemin tiada hentinya mencari keberadaan
istrinya itu. Petunjuk demi petunjuk ditelusurinya. Namun nihil, petunjuk itu
terasa sia-sia karena hingga kini ia belum menemukan keberadaan Krystal.
Informasi terakhir yang didapatkannya adalah Krystal bersama sepupu Minah, Minhyuk.
Tak hanya itu, ia baru mengetahui bahwa Minhyuk adalah namjachingu Krystal
sebelum menikah dengannya. Pikirannya benar-benar kacau. Apakah Krystal pergi
meninggalkannya karena dirinya mencintai Suzy? Ataukah Krystal masih mencintai
kekasihnya itu? Bahkan ia tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Jujur, ia
begitu merindukan Krystal. Ia ingin melihat senyuman Krystal, mendengar sikap
manjanya, merasakan sentuhannya. “ Bagaimana keadaanmu, aegy? Apakah ibumu
makan secara teratur? Apakah ibumu menjagamu? Bagaimana keadaan ibumu? Apakah
kalian baik-baik saja? Apa yang harus ku lakukan agar ibumu pulang?” Gumam
Taemin sambil menatap foto pernikahannya.
“
Apakah kau masih belum menemukannya?” Tanya Suzy tiba-tiba muncul.
“
Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Taemin.
“
Apakah kau lupa? Hari ini kita ada syuting iklan bersama.” Ujar Suzy sambil
menghampiri Taemin.
“
Kau benar. Aku akan menunggu di luar.” Ujar Taemin.
Taemin
berjalan mendahului Suzy. Saat akan membuka pintu ruang ganti, Suzy menahan
tangannya. “ Mengapa kau menghindariku? Apakah kau sudah tidak mencintaiku
lagi?” Tanya Suzy.
“
Lepaskan tanganmu! Apakah kau lupa? Aku telah menikah. Bahkan kau telah melihat
istriku.” Ujar Taemin sambil melepaskan tangannya perlahan-lahan.
“
Bahkan kau menikah dengannya tanpa dasar cinta. Aku akan mencari tahu alasanmu
menikahinya.” Sindir Suzy.
“
Kau salah. Aku menikahinya karena aku mencintainya. Dia sangat berbeda
denganmu. Jangan membuatku marah lebih jauh lagi! Aku tak ingin merusak
pertemanan kita. Aku menunggumu di luar.” Ujar Taemin.
Taemin
keluar dari ruang ganti dengan perasaan yang campur aduk. Entah mengapa
ucapannya lolos begitu saja. Bahkan dirinya saja tak yakin. Aapakah ia memang
mencintai istrinya itu atau tidak? Tapi, ia berpikir positif. Semoga ucapannya
itu membuat Suzy berhenti mengejarnya. Jujur, ia hampir saja kehilangan
sahabatnya gara-gara Suzy. Ia tak ingin melakukan kesalahan yang sama untuk
kedua kalinya.
-o0o-
Di
kantor, Soo Hyun merasa frustasi. Bayangan Ji Won dan Joon bersama di jalan
bermunculan dalam kepalanya. Berkas yang sedari tadi terbuka di meja hanya
sebagai hiasan saja. Tak hanya itu, kontrak kerjasamanya dengan perusahaan Joon
berjalan kembali dengan lancar. Mengingat hal itu, membuat Soo Hyun sadar. “
Ini tidak mungkin.” Gumam Soo Hyun sambil keluar dari ruangannya.
Soo
Hyun terus berjalan menuju ruangan Ji Won hingga mengabaikan sekretarisnya yang
memanggilnya sedari tadi. Setibanya di ruangan, terlihat Ji Won sedang
mengerjakan beberapa laporan. “ Ada apa, sajangnim?” Tanya manajer keuangan
tiba-tiba muncul.
“
Aniyo.” Elak Soo Hyun.
Mendengar
suara Soo Hyun, membuat Ji Won menoleh ke arahnya. Dan benar saja Soo Hyun ada
di ruangannya. Saat mata Soo Hyun dan Ji Won bertemu, suasana terasa canggung.
Biasanya mereka saling melempar senyum. Namun, yang terlihat adalah tatapan
penuh luka. Banyak hal yang ingin ditanyakan Soo Hyun pada Ji Won. Tapi, Soo
Hyun tak kuasa mendengar jawaban dari pertanyaannya. Soo Hyun takut akan
kenyataannya, jika dugaannya benar.
Akhirnya
Soo Hyun memalingkan wajahnya dan keluar dari ruangan Ji Won. Soo Hyun terus
berjalan dengan pikiran kosongnya hingga menabrak seseorang didepannya. “ Yak,
apa yang kau pikirkan hingga menabrakku seperti ini?” Protes Taemin.
“
Mengapa kau ada disini?”
“
Apakah kau lupa? Aku baru saja selesai syuting iklan disini.”
“
Ah, mianhae. Aku lupa. Good job!
Gomawo.”
Melihat
sikap Soo Hyun yang menurut Taemin aneh, membuatnya khawatir. Bagaimana tidak?
Taemin tahu bahwa Soo Hyun adalah sahabatnya yang paling pendiam diantara lainnya.
Sebelum Soo Hyun melanjutkan langkahnya, Taemin menghalanginya. “ Waegeure?
Apakah kau bertengkar dengan Ji Won?” Tanya Taemin.
“
Aniyo.”
“
Kau tak bisa membohongiku, Soo Hyun-ya!”
“
Sebaiknya kau menyelesaikan masalahmu sendiri. Aku tak ingin membebanimu dengan
masalahku. Aku masih banyak pekerjaan. Aku pergi.” Pamit Soo Hyun lalu pergi
meninggalkan Taemin yang masih berpikir.
“
Sepertinya terjadi sesuatu.” Gumam Taemin sambil memperhatikan kepergian Soo
Hyun.
-o0o-
Sementara
itu, Haeryung sedang bersiap-siap di ruang pengantin. Hyeyeon dan U-Ji
mengunjunginya dan mengucapkan selamat padanya. Melihat raut wajah Haeryung,
membuat Hyeyeon dan U-Ji menyadari sesuatu. Haeryung terlihat sedih di hari
pernikahannya. Bahkan mata Haeryung tiada hentinya melirik pintu ruangannya.
Sedangkan Woohyun bersama keluarganya masih menyambut tamu yang hadir.
Di
sebuah gereja, Myungsoo telah berdiri di depan altar. Tak banyak tamu yang
hadir pada pesta pernikahannya. Hanya sahabat dan keluarganya saja. Terlihat
Kyuhyun dan Dasom datang bersama. Myungsoo melihat raut wajah Kyuhyun yang
terlihat berbeda. Biasanya Kyuhyun terlihat murung bahkan bersikap jahat pada
orang sekitarnya. Namun, kini raut bahagia terpancar sangat jelas. Sesekali
Kyuhyun mengelus perut Dasom yang semakin membesar.
Donghae
juga datang. Yang membuat Myungsoo terkejut adalah Jessica. Ternyata Donghae
datang bersama Jessica bukan istrinya, Minah. Namun, Myungsoo tidak
mempermasalahkan hal itu. Karena Myungsoo tahu bahwa Donghae mencintai Jessica.
Dan menurutnya tindakan Donghae kali ini benar. Tidak pengecut seperti dirinya.
Tak selang berapa lama, Taemin datang. Meskipun Taemin belum menemukan
istrinya, namun ia selalu tersenyum. Setidaknya di depan sahabatnya.
Terlihat
Ji Won keluar dari ruang pengantin. Ji Won menganggukan kepalanya ke arah
Myungsoo yang menandakan bahwa Gayoon telah siap. Saat Myungsoo merapikan
tuxedo miliknya, Soo Hyun datang. Yang dilihat pertama kali oleh Soo Hyun
adalah Ji Won bukan Myungsoo. Soo Hyun menatap sendu pada Ji Won, sedangkan Ji
Won memalingkan wajahnya ke arah lain. Myungsoo yang menyadari hal itu,
membuatnya khawatir. Ingin rasanya Myungsoo bertanya pada mereka. Tapi,
menurutnya hari ini bukanlah hari yang tepat. Myungsoo melihat pintu ruang
pengantin terbuka dan Gayoon sedang berjalan menuju ke arahnya. Gayoon berjalan
dengan anggunnya dan tersenyum bahagia.
Myungsoo
menyambut Gayoon sambil mengulurkan tangannya. Gayoon menatap tangan Myungsoo
penuh haru dan menggapainya. Kini Myungsoo dan Gayoon berdiri di depan altar.
Sang pastur menyuruh Myungsoo untuk mengucapkan janji sucinya. Tiba-tiba
bayangan Haeryung muncul dalam benak Myungsoo. Bayangan saat masa-masa
kebersamaan mereka. Saat Haeryung menjailinya, sikap manjanya, dan canda
tawanya. Semuanya berputar dalam kepala Myungsoo. Kyuhyun, Soo Hyun, Donghae,
Taemin, Dasom, Jessica, Ji Won menatap heran pada Myungsoo termasuk Gayoon.
Sang pastur mengulangi ucapannya lagi dan meminta Myungsoo agar fokus kembali.
Lagi-lagi Myungsoo menghiraukannya. Gayoon yang menyadari hal itu akan terjadi,
memegang tangan Myungsoo perlahan-lahan. Hal itu sontak membuat Myungsoo
tersadar dan menatap Gayoon.
“
Mianhae. Aku gugup sekali. Bisakah kita ulangi sekali lagi, pastur?” Pinta
Myungsoo.
“
Geumane, Myungsoo-ya! Kha!” Usir Gayoon sambil menahan tangisnya.
“
Mwo? Bussunsuriya? Aku akan serius kali ini. Percaya padaku, nde!” Pinta
Myungsoo.
“
Berhentilah bersikap keras kepala! Aku tahu kau sangat mencintainya. Jangan
membohongi dirimu sendiri! Kau tidak boleh melakukan kesalahan yang sama
padanya. Cukup aku saja yang mengalaminya. Dia tidak boleh merasakannya.” Ujar
Gayoon.
“
Aniyo. Aku akan tetap menikahimu.” Ujar Myungsoo.
“
Apakah kau merasa kasihan padaku selama ini? Apakah kau kasihan padaku karena
aku sedang hamil? Jika memang seperti itu, buanglah rasa kasihanmu itu! Karena
aku tak membutuhkannya. Lagipula janin ini bukanlah anakmu. Dan kau sudah
mengetahuinya sejak awal. Ku mohon pergilah sebelum aku berubah pikiran,
jebal!” Pinta Gayoon disela tangisnya, sedangkan tamu yang hadir sedikit
terkejut mendengar penjelasan Gayoon.
“
Jeongmal mianhae, Gayoon-ya. Gomawo.” Ujar Myungsoo sambil menghapus air mata
di wajah Gayoon dengan jari tangannya.
Myungsoo
mencium kening Gayoon dan tersenyum padanya. Myungsoo juga tersenyum pada
sahabatnya dan melangkahkan kakinya menuju pintu gereja. Sebelum Myungsoo
benar-benar pergi, Donghae meneriakinya hingga membuat langkah Myungsoo
terhenti. “ Aku rasa kau akan membutuhkan ini. Ambillah!” Ujar Donghae sambil
melemparkan kunci motornya.
“
Gomawo. Aku akan membalasnya nanti.” Ujar Myungsoo sambil menangkap kunci itu
dan mengedipkan sebelah matanya lalu keluar dari gereja.
Sepeninggalan
Myungsoo, Gayoon memegang perutnya dan terjatuh. Ji Won yang melihatnya,
bergegas menghampirinya dan memegang tubuh Gayoon. “ Waegeure, onnie?” Panik Ji
Won.
“
Appo.” Lirih Gayoon disela tangisnya.
Dasom
memperhatikan Gayoon dari kejauhan. Betapa terkejutnya Dasom ketika melihat
darah mengalir di kaki Gayoon. “ Di kakinya ada darah, Kyu.” Gumam Dasom hingga
membuat tamu semakin panik.
“
Jangan melihatnya! Bersembunyilah dibelakang tubuhku! Aku tak ingin kau
ketakutan dan terjadi sesuatu pada kandunganmu.” Pinta Kyuhyun dan Dasom
menuruti permintaan Kyuhyun.
“
Bisakah kau memeriksanya, Donghae oppa?” Tanya Ji Won.
“
Aku bukan spesialis kandungan. Aku tak bisa menduganya. Kita harus membawanya
ke rumah sakit terdekat.” Ujar Donghae.
“
Aku akan menyiapkan mobilnya.” Ujar Taemin lalu berlarian keluar dari gereja.
“
Aku akan memberitahu Myungsoo oppa.” Ujar Ji Won, namun Gayoon menahannya.
“
Andwe! Biarkan dia pergi! Lagipula ada kalian disini sekarang.” Cegah Gayoon.
“
Aku akan membawanya ke mobil.” Ujar Soo Hyun lalu menggendong Gayoon.
Sementara
itu, Myungsoo melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Meskipun kepalanya
fokus melihat jalan, namun hatinya berharap proses pernikahan Haeryung belum
selesai. Akhirnya Myungsoo tiba di gedung pernikahan. Myungsoo berlarian
mencari keberadaan Haeryung ruang demi ruang. Sesekali Myungsoo melirik jam
tangannya. Haeryung berjalan menuju altar didampingi oleh ayahnya
perlahan-lahan. Terlihat Woohyun berdiri di depan latar dan tersenyum padanya.
Woohyun mengulurkan tangannya. Haeryung melepaskan tangannya dari ayahnya dan
menggapai tangan Woohyun. Sedangkan Tuan Na kembali duduk di kursinya.
Tiba-tiba pintu ruang terbuka. Terlihat sosok Myungsoo yang kelelahan sambil
menghirup nafasnya. Haeryung dan Woohyun terkejut bukan main melihat kedatangan
Myungsoo. Begitu pun dengan tamu lainnya termasuk Tuan Na. Myungsoo terus
berjalan menghampiri lalu memegang tangan Haeryung.
“
Kajja!” Ajak Myungsoo.
Myungsoo
menarik tangan Haeryung agar mengikutinya, namun Woohyun menahannya. “ Dia
adalah pengantinku. Apa yang kau lakukan?” Ujar Woohyun penuh penekanan.
“
Sebelum dia menjadi pengantimu, dia adalah kekasihku. Lepaskan tanganmu! Jika
tidak, jangan salahkan aku! Bila aku menghajarmu.” Ancam Myungsoo.
“
Apa yang kalian lakukan? Bawa dia keluar dari sini!” Titah Tuan Na pada
pengawalnya.
“
Sepertinya kehadiranku memperburuk keadaan disini! Chankaman!” Titah Myungsoo
pada Haeryung.
“
Kau bisa terluka. Sebaiknya kau pergi dari sini.” Panik Haeryung.
“
Tenanglah! Jika aku harus pergi dari sini, maka kau juga harus pergi bersamaku.
Aku akan mengatasinya.” Ujar Myungsoo sambil memegang bahu Haeryung untuk
meyakinkannya.
Para
pengawal telah mengeliling Myungsoo. Myungsoo mulai mengambil posisi dan
memperhatikan tiap gerakan mereka. Pengawal itu mulai menghajar Myungsoo satu
persatu. Myungsoo mencoba menepisnya dan menghindarinya. Setelah mengetahui
gerak-gerik pengawal itu, Myungsoo mulai menghajar mereka satu persatu. Hyeyeon
dan U-Ji menganga dan menatap tak percaya pada Myungsoo, Tuan Na semakin geram,
Woohyun mengepalkan tangannya, sedangkan Haeryung tersenyum.
“
Kajja!” Ajak Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung.
Haeryung
mulai berlari mengikuti langkah Myungsoo. Sebelum mereka benar-benar keluar,
Haeryung menoleh ke arah belakangnya. Terlihat raut kecewa pada wajah Woohyun.
Begitu pun dengan ayahnya. Melihat raut wajah ayahnya, membuat dirinya semakin
yakin bahwa ayahnya pasti membenci Myungsoo. Mengingat pernikahannya adalah
sebuah bisnis yang melibatkan dua perusahaan besar di Korea.
“ Mianhae, appa. Aku tak bisa
membohongi diriku sendiri. Aku sangat mencintai Myungsoo.” Pikir Haeryung.
“
Naiklah!” Titah Myungsoo hingga membuat Haeryung tersadar bahwa mereka telah
keluar dari gedung pernikahannya.
Haeryung
menaiki motor. Dengan sekali gerakan tangn, motor melaju dengan cepatnya.
Haeryung memeluk Myungsoo dengan erat. Bagaimana tidak? Haeryung masih memakai
gaun pengantinnya. Bahkan kain yang menutupi kepalanya telah terbang terbawa
oleh angin. Setelah merasa jauh dari Seoul, Myungsoo menepikan motornya dan
melepaskan jas miliknya. “ Bukankah cuaca hari ini terasa sangat panas?” Tanya
Myungsoo sambil memakaikan jas miliknya pada Haeryung.
“
Nappeun namja. Apakah kau tahu? Kau telah merusak pernikahanku.”
“
Hey, bukan hanya pernikahanmu yang rusak. Aku juga. Bagaimana kalau kita
menikah sekarang? Aku akan mencari gereja yang akan menikahkan kita.”
“
Tidak semudah itu, Professor Kim! Aku yakin appa sedang menyuruh pengawalnya
untuk mencari kita.”
“
Aish jinja. Ayahmu sangat menakutkan. Kita pergi dari sini, kajja!” Ajak
Myungsoo sambil menaiki motornya.
-o0o-
Di
rumah sakit Myungwoon, Gayoon terbaring di ruang inap. Yuri sedang memeriksa
kondisi Gayoon ditemani suster, sedangkan para tamu yang mengantarkannya berada
di luar termasuk Ji Won. Melihat Yuri keluar, Ji Won beranjak dari kursinya dan
menghampiri Yuri.
“
Bagaimana keadaan onnie, uisa?” Tanya Ji Won.
“
Kondisi pasien dan kandungannya baik-baik saja. Beruntung kalian cepat
membawanya kemari. Pendarahan ini disebabkan karena pasien mengalami stress dan
kelelahan.” Jelas Yuri.
“
Syukurlah. Apakah aku boleh masuk kesana?” Tanya Ji Won.
“
Tentu. Geunde, hanya boleh satu atau dua orang yang masuk kesana demi
kenyamanan pasien.” Jelas Yuri.
“
Nde, kamsahamnida uisa.” Ujar Ji Won.
Ji
Won masuk ke kamar Gayoon ditemani Soo Hyun. Setelah mencatat kondisi Gayoon,
Yuri pergi bersama suster. Seperti melihat Donghae, Yuri membalikan tubuhnya
untuk memastikannya. Dan benar saja Donghae sedang tersenyum kaku ke arahnya
bersama teman-temannya. Tak hanya itu, Yuri melihat Donghae memegang tangan
Jessica.
“
Yak, nappeun namja. Bagaimana bisa kau menghilang selama sebulan dan muncul
disini dengan senyuman aneh itu?” Protes Yuri.
“
Bisakah kau memelankan suaramu?” Pinta Donghae.
“
Ah, aku baru ingat. Ini adalah masalah besar.” Ujar Yuri.
“
Waeyo?” Tanya Donghae tak mengerti.
“
Ahjumma ada disini. Bagaimana kalau ahjumma melihatmu disini bersama Jessica?”
Ujar Yuri.
“
Mengapa kau tidak mengatakannya dari tadi? Sebaiknya kita pergi Sica-ya,
kajja!” Ajak Donghae sambil memegang tangan Jessica.
Taemin
menahan tawanya melihat sikap Donghae yang ketakutan. Saat Taemin menoleh ke
belakang, betapa terkejutnya ia ketika melihat Nyonya Lee ada dibelakangnya.
Taemin memalingkan wajahnya perlahan-lahan dan menepuk pelan bahu Donghae.
“
Waeyo?” Kesal Donghae.
“
Sepertinya kau terlambat. Ibumu ada dibelakang kita.” Bisik Taemin.
“
Mwo?” Ujar Donghae.
Donghae
menoleh ke belakang perlahan-lahan. Dan benar saja ibunya sedang menatap tajam
padanya. Tak hanya itu, Minah ada disamping ibunya. Terlihat raut kecewa pada
wajah Minah. Bagaimana tidak? Donghae melarikan diri dari rumah pada hari kedua
pernikahan mereka dan menghilang selama sebulan. Tanpa memberikan kabar baik
pada ibunya maupun istrinya.
Minah
melihat Donghae memegang tangan Jessica. Hal itu membuat Minah geram terhadap
sikap suaminya. Minah menyetujui perjodohan itu karena memang dirinya telah
mencintai Donghae sewaktu SMA dulu. Bukannya hidup bahagia dengan
pernikahannya, malah suaminya berselingkuh di depan matanya sendiri. Donghae
yang dikenalnya dulu sangat berbeda dengan sekarang. Dulu Donghae terkenal
dengan sikap baiknya dan selalu menolong tanpa memandang bulu. Apakah yang
ditolongnya angsa atau buruk rupa? Bagi Donghae, hal itu sama saja. Saat itu
juga, Minah jatuh cinta pada suaminya. Bahkan terang-terangan mengejar Donghae.
Walaupun seringkali Donghae menolaknya, namun ia tetap mengejarnya.
Donghae
yang menyadari arah tatapan ibu dan istrinya, bergegas melepaskan tangan
Jessica. Terlihat Jessica menundukan kepalanya. Tak berani menatap ibu dan
istri kekasih gelapnya itu. Suasana begitu mencekam. Kyuhyun, Taemin, Dasom,
dan Yuri tiba-tiba merinding menyaksikan semua itu.
“
Baru kali ini aku kecewa padamu, Donghae. Sepertinya aku telah gagal
mendidikmu. Bahkan aku merasa malu pada istrimu dan keluarganya. Apakah ini
sifat aslimu?” Sindir Nyonya Lee.
“
Sebaiknya kita bicara di rumah, omma.” Ujar Donghae.
Donghae
memegang tangan ibunya, namun ibunya menepis tangan Donghae. Hal itu membuat
Donghae terkejut bukan main. Tak biasanya ibunya bersikap kasar padanya. “
Nappeun yeoja. Apakah tak ada lagi namja di dunia ini hingga kau menggoda
anakku yang sudah beristri? Aku merasa jijik padamu. Profesimu itu adalah
dokter. Tugas dokter adalah menyelamatkan pasien. Geunde, kau malah
menghancurkan rumah tangga orang lain. Aku rasa profesimu itu tidak cocok
denganmu.” Sindir Nyonya Lee pada Jessica.
Donghae
melihat tangan Jessica bergetar. Kali ini sikap ibunya keterlaluan. “ Sebaiknya
kau melakukan tugasmu sekarang. Banyak pasien yang menunggumu. Kha!” Ujar
Donghae pada Jessica. Jessica menganggukan kepalanya mengerti dan pamit untuk
pergi. “ Jika harus ada orang yang disalahkan adalah aku, omma. Semua ini
adalah salahku. Seharusnya aku jujur padamu dari awal. Dia adalah yeoja yang ku
cintai. Bahkan aku telah membuatnya menangis karena menuruti permintaan omma.
Wae? Karena dia memberitahuku bahwa omma sedang menderita penyakit jantung. Aku
mengorbankan cintaku demi kebahagian omma. Bukankah omma ingin aku menikah
dengan Minah? Aku sudah menikahinya. Lalu apa lagi yang omma inginkan? Hal yang
terpenting dalam hidupku saat ini adalah omma dan Jessica. Jika harus memilih
diantara kalian berdua, maka aku tak bisa memilihnya. Mungkin aku terdengar
sangat egois. Geunde, aku benar-benar mencintainya. Tak bisakah omma mengerti
perasaanku sekali ini saja?” Geram Donghae.
Tak
sanggup lagi menahan amarahnya, Nyonya Lee menampar keras wajah Donghae. Minah
terkejut bukan main melihatnya sambil menutup mulutnya dengan tangannya
sendiri. Dasom memalingkan wajahnya dan memegang erat tangan Kyuhyun. Taemin
memejamkan matanya perlahan-lahan. Yuri yang merasa kesal menghampiri Donghae.
Tanpa mereka ketahui, Jessica menyaksikan semua itu dibalik dinding rumah sakit
sambil menangis dalam diam.
“
Cukup, Nyonya Lee! Apakah anda tahu alasan mengapa saya meninggalkan anak anda
dulu? Itu karena saya tidak tahan melihat sikap anda yang selalu
menginjak-injak harga diri saya. Saya memang terlahir dari keluarga miskin.
Karena hal itu, saya bertekad untuk mendapatkan beasiswa dan menjadi seorang
professor untuk menghasilkan uang yang banyak. Alhasil saya berhasil, bukan?
Awalnya saya ingin kembali pada Donghae. Geunde, saya tak ingin membuat Donghae
terpuruk lagi. Saya juga merasa bersalah pada Donghae. Karena ingin membuktikan
pada anda bahwa saya bisa berhasil, saya rela mencampakkan Donghae demi ambisi
saya. Saya merasa bersalah karena telah menyakiti Donghae yang ku cintai dulu.
Akhirnya saya berusaha melepaskan Donghae dan menikah dengan namja lain. Dari
dulu anda menganggap diri anda selalu benar, tanpa bertanya pada Donghae. Apa
yang Donghae inginkan? Apa yang ingin Donghae lakukan? Apa yang Donghae sukai?
Selama ini hanya Donghae yang memenuhi permintaan anda. Jeongmal mianhae, jika
saya bersikap kurang ajar kali ini. Karena saya benar-benar muak dengan keluarga
anda. Kalau begitu, saya pergi. Annyeonghi-gyeseyo.” Jelas Yuri lalu pergi
meninggalkan mereka yang masih tercengang mendengar penjelasannya termasuk
Donghae.
Donghae
baru mengetahui alasan dibalik Yuri mencampakkannya dulu. Ternyata semua itu
adalah perbuatan ibunya. Donghae benar-benar tak mengerti dengan ibunya
sendiri. Donghae menatap nanar pada ibunya. Berharap mendapat penjelasan dari
mulut ibunya sendiri. “ Apakah semua itu benar, omma? Mengapa omma lakukan itu?
Apa yang salah denganku?” Tanya Donghae dengan mata merahnya.
Bukannya
menjawab pertanyaan Donghae, Nyonya Lee malah pergi begitu saja. Minah yang
terlihat bingung. Apakah dirinya harus menemani Donghae atau mertuanya?
Akhirnya Minah memilih untuk menemani Nyonya Lee setelah mengetahui penyakitnya.
Jujur, Minah juga khawatir dengan kondisi mertuanya itu.
“
Aku ingin sendirian. Kalian tak perlu mengkhawatirkanku.” Ujar Donghae dengan
tatapan kosongnya lalu pergi menuju ruang kerjanya.
“
Apakah dia akan baik-baik saja, Kyu?” Khawatir Dasom.
“
Dia butuh waktu. Sebaiknya kita membiarkannya sendiri.” Ujar Kyuhyun sambil
menenangkan Dasom.
“
Sebaiknya kita pulang saja. Lagipula keadaan Gayoon sudah membaik. Kajja!” Ajak
Taemin lalu Kyuhyun dan Dasom mengikutinya.
-o0o-
Kyuhyun
dan Dasom pulang menggunakan mobilnya sendiri. Begitu pun dengan Taemin. Saat
mengendarai mobilnya, tanpa sengaja Taemin melewati taman yang pernah dijadikan
tempat festival dulu. Taemin menepikan mobilnya lalu turun. Taemin menelusuri
jalan menuju taman itu. Kenangannya bersama Krystal mulai bermunculan satu
persatu. Kenangan saat Krystal tersenyum, tertawa, menjailinya, dan merajuk
padanya. Mengingat hal itu membuat Taemin tersenyum sendiri. Tanpa sadar,
Taemin telah tiba di taman. Tempatnya menyanyikan sebuah lagu untuk Krystal.
Mengingat hal itu membuat Taemin menangis. Dadanya terasa sesak dan sakit
bersamaan. Taemin tak bisa menyangkal lagi bahwa dirinya begitu merindukan
istrinya, Krystal. Selama 15 menit menangis, Taemin memutuskan untuk pulang ke
apartemennya. Saat membalikkan tubuhnya, Taemin melihat sosok seperti Krystal
sedang berdiri tak jauh darinya. Perlahan-lahan Taemin menghampiri sosok yeoja
itu. Dengan tangan yang bergetar Taemin berusaha menggapai bahu yeoja itu.
Yeoja itu menoleh ke belakang perlahan-lahan. Dan benar saja yeoja itu adalah
Krystal. Sosok yang dirindukannya selama ini. Tanpa banyak bicara, Taemin
menarik Krystal dan memeluknya sangat erat.
Krystal
hanya bisa terdiam. Dirinya masih terkejut dengan kehadiran Taemin. Dirinya tak
menyangka akan bertemu dengan Taemin di taman. Ia memang sering pergi ke taman.
Namun, tak pernah melihat Taemin di taman. Ingin rasanya ia mendorong tubuh
Taemin dan marah padanya. Namun, dirinya tak kuasa. Ia sangat merindukan sosok
suaminya itu. Tiba-tiba ia mendengar isak tangis dibalik pelukannya.
“ Apakah dia menangis?” Pikir Krystal.
Taemin
melepaskan pelukannya dan tersenyum sambil memegang kedua bahu Krystal,
sedangkan Krystal menghapus air mata pada wajah Taemin dengan ibu jari
tangannya. “ Akhirnya aku menemukanmu. Mengapa kau tak kunjung pulang? Aku
mencarimu kemana-mana selama ini. Bagaimana keadaanmu?” Tanya Taemin
bertubi-tubi, sedangkan Krystal masih terdiam sambil menatap sendu pada Taemin.
Taemin
memperhatikan tubuh Krystal. Terlihat tubuh Krystal sangat kurus. Yang
membuatnya terkejut adalah perut Krystal. Perut Krystal terlihat rata.
Seharusnya perut Krystal membesar. Mengingat usia kandungannya mencapai 6
bulan. Meskipun Krystal hilang selama ini, ia selalu menghitung usia kandungan
Krystal. “ Bagaimana keadaan calon anak kita? Mengapa perutmu tidak membesar?”
Tanya Taemin.
“
Pembunuh.” Lirih Krystal.
“
Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Taemin tak mengerti.
“
DASAR PEMBUNUH. PERGI DARI HADAPANKU! AKU TAK INGIN MELIHATMU, PEMBUNUH.”
Teriak Krystal sambil mendorong tubuh Taemin dan lari begitu saja meninggalkan
Taemin yang masih mencerna ucapan Krystal.
Krystal
menaiki taksi. Taemin yang melihatnya, bergegas lari menuju mobilnya dan
mengikuti taksi yang dinaiki Krystal. Meskipun ucapan Krystal masih
terniang-niang dalam benaknya, namun Taemin masih fokus mengikuti taksi itu.
Terlihat taksi itu berhenti di depan sebuah rumah. Taemin pun menepikan
mobilnya. Krystal keluar dari taksi dan berlari menuju rumah itu. Tak hanya
itu, Taemin melihat seorang namja sedang berdiri di halaman rumah. Namja yang
diyakininya adalah Kang Minhyuk. Krystal memeluk Minhyuk sangat erat dan
menangis. Minhyuk yang tak mengetahui apa-apa berusaha menenangkan Krystal.
Tanpa sengaja, Minhyuk melihat ke arah depannya. Terlihat sebuah mobil berwarna
hitam terparkir di depan rumahnya. Saat mobil itu melaju, betapa terkejutnya Minhyuk
setelah mengetahui sosok di dalam mobil itu. Yang tak lain adalah Taemin. Kini
Minhyuk mengetahui alasan dibalik Krystal yang menangis.
Taemin
pergi ke sebuah café. Café yang mempertemukannya dengan Krystal pertama kali.
Taemin meminta ijin pada manajer café untuk menyanyi. Bahkan Taemin rela tidak
diberi upah. Taemin membuka alat penyamarannya. Manajer café terkejut bukan
main setelah mengetahui bahwa orang yang memintanya adalah seorang penyanyi
solo terkenal di Seoul. Taemin mulai menyanyi tanpa menggunakan alat
penyamaran. Hal itu sontak membuat pengunjung café mulai heboh dan memotret
Taemin. Taemin menyanyikan beberapa lagu dan lagu ciptaan sendiri yang berjudul
“ You ”. Hanya dengan menyanyilah,
Taemin bisa melepaskan semua beban yang ada dihatinya. Walaupun Taemin tahu
bahwa menyanyi bukanlah cara untuk menyelesaikan masalahnya. Setidaknya biarkan
hatinya tenang untuk sementara.
Malam
telah berganti menjadi pagi. Taemin menghubungi Minhyuk dan mengajaknya
bertemu. Dan di café ini lah mereka bertemu dan duduk saling berhadapan. Mereka
saling terdiam dan menatap satu sama lain. Taemin menyesap kopinya lalu
meletakkan kembali cangkir kopi itu. “ Aku ingin membawa istriku pulang
bersamaku.” Ujar Taemin.
“
Kau bisa membawanya, jika Krystal menginginkannya.”
“
Apa yang terjadi dengan kandungannya?”
Pertanyaan
Taemin, membuat tangan Minhyuk bergetar. Minhyuk teringatkan pada insiden
kecelakaan itu. Taemin yang menyadari hal itu, mengernyitkan keningnya. “ Dia
keguguran.” Ujar Minhyuk.
“
Bagaimana itu bisa terjadi?”
“
Itu adalah pertanyaan konyol yang ku dengar darimu. Bukankah seharusnya kau
mengetahui jawabannya? Mengapa hal itu bisa terjadi? Ku rasa Krystal mengatakan
sesuatu padamu kemarin. Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi, aku akan
pergi sekarang! Aku masih mempunyai urusan lain. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit
Minhyuk lalu pergi meninggalkan Taemin yang terlihat sedang berpikir.
Taemin
mengingat pertemuannya dengan Krystal kemarin di taman. Krystal menuduhnya
sebagai pembunuh. Detik itu juga, Taemin baru menyadari bahwa dirinya yang
menyebabkan Krystal keguguran. Saat malam dimana ia membawa Suzy yang mabuk ke
apartemennya, Krystal memintanya untuk mengusir Suzy. Namun, ia menolaknya
hingga Krystal kabur dari apartemennya. Mengingat hal itu, tanpa sadar ia
menangis dan merutuki dirinya sendiri. Karena betapa lalainya ia sebagai suami
hingga tak bisa melindungi istri dan anaknya sendiri.
Tanpa
pikir panjang, Taemin pergi ke rumah Minhyuk. Setibanya disana, ia melihat
Krystal sedang duduk dengan tatapan kosongnya di halaman rumah. Ia keluar dari
mobilnya dan berjalan perlahan-lahan menghampiri Krystal. Air matanya mengalir
tak terbendung lagi. Mulutnya menahan isak tangisnya hingga bibirnya bergetar.
Tatapan Krystal masih kosong hingga tak menyadari kehadirannya. Ia berlutut di
depan Krystal dan menangis tersedu-sedu.
“
Jeongmal mianhae, Krystal-ya. Mianhaeyo. Seharusnya aku menuruti keingananmu
waktu itu. Mianhae, karena aku bersikap egois padamu. Mianhae, karena aku telah
mengabaikanmu dulu. Mianhae, karena telah membiarkanmu pergi dan tak
mengejarmu. Mianhae, karena keegoisanku itu telah membuat anak kita hilang. Kau
boleh menyebutku seorang pembunuh. Aku takkan menyangkalnya. Kau boleh
membenciku, mencaci-makiku, dan marah padaku. Geunde, jangan diamkan aku
seperti ini! Neomu bogosipeo. Saranghae, Krystal-ya. Ku mohon pulang bersamaku,
nde! Hidupku tanpamu seolah-olah tak ada artinya lagi.” Ujar Taemin disela
tangisnya.
Krystal
mendengar semua ucapan Taemin. Tanpa sadar, ia ikut menangis. Ia mengingat
kembali insiden malam itu. Insiden itu bukan sepenuhnya salah suaminya. Ia tahu
Suzy sengaja memanasinya malam itu. Akibat kehamilannya, ia menjadi sangat
sensitif. Ia bertengkar hebat dengan suaminya. Tanpa sengaja, ia melihat Suzy
mengeluarkan smirknya dibalik pertengkarannya. Yang membuatnya merasa miris
adalah suaminya masih membela Suzy dibandingkan dirinya. Akhirnya ia memutuskan
untuk pergi hingga kecelakaan itu terjadi. Dan ia harus kehilangan calon
anaknya akibat keegoisannya sendiri.
“
Uljima! Itu bukan salahmu saja. Aku juga bersalah. Mianhae, kita kehilangan
calon anak kita karena keegoisanku. Mianhaeyo.” Ujar Krystal disela tangisnya.
Taemin
memeluk Krystal dan menangis bersama. Mereka menyesali sikapnya yang terlalu
egois. Hanya memikirkan perasaan masing-masing. Tanpa memikirkan calon anak
mereka. Tanpa mereka sadari, Minhyuk melihat semua itu dibalik pagar. Minhyuk
ikut menangis. Yang membuat Minhyuk menangis bukanlah karena dirinya akan
kehilangan yeoja yang dicintainya, Krystal. Melainkan insiden kecelakaan itu
yang membuat Krystal kehilangan janinnya. Pembunuh sebenarnya adalah dirinya,
bukan Taemin. Hingga kini Minhyuk masih bungkam. Tak berani memberitahu Krystal
kejadian yang sebenarnya.
“
Minhyuk oppa.” Gumam Krystal saat menyadari kehadiran Minhyuk.
Minhyuk
keluar dari tempat persembunyiannya lalu menghampiri Krystal dan Taemin.
Krystal melepaskan pelukan Taemin perlahan-lahan. Taemin berdiri dan menuntun
Krystal agar berdiri disampingnya. “ Sepertinya kau akan pulang sekarang.” Ujar
Minhyuk sambil tersenyum.
“
Mianhae, oppa.” Lirih Krystal.
“
Nan gwaenchana. Memang sudah seharusnya kau pulang sekarang. Apa yang akan
dikatakan orang nanti? Aku telah membawa lari istri orang terlalu lama. Aku
bisa di penjara nanti.” Ujar Minhyuk sambil tertawa.
“
Itu tidak lucu, oppa.” Ujar Krystal.
“
Gomawo, karena telah menjaga Krystal selama ini. Aku berhutang budi padamu.”
Ujar Taemin.
“
Kau harus membayarnya suatu hari nanti. Jangan sampai membuatnya datang
menemuiku lagi! Jika itu sampai terjadi, ku pastikan takkan melepaskannya! Ini
adalah kesempatan terakhir untukmu.” Ujar Minhyuk.
“
Ku pastikan hal ini takkan terjadi lagi. Gomawo.” Ujar Taemin.
“
Semoga kalian bahagia. Kha! Aku tak ingin melihat kalian bermesraan di rumahku
lagi.” Usir Minhyuk.
“
Araseo. Kalau begitu kami pergi sekarang.” Pamit Taemin.
“
Jaga dirimu baik-baik, oppa. Gomawo. Annyeong.” Pamit Krystal.
Taemin
merangkul dan menuntun Krystal menuju mobilnya. Sesekali Krystal menoleh ke
belakangnya. Terlihat Minhyuk melambaikan tangannya dan tersenyum padanya.
Taemin membukakan pintu mobil untuk Krystal. Krystal pun masuk lalu duduk.
Taemin menundukan sebagian kepalanya ke arah Minhyuk sebagai tanda terimakasih
lalu masuk ke mobil. Taemin menggenggam tangan Krystal selama perjalanan disela
menyetirnya, sedangkan Krystal tersenyum dan memilih untuk melihat ke arah luar
mobilnya.
Setelah
memastikan Taemin dan Krystal pergi, Minhyuk menopang tubuhnya sendiri dengan
memegang dinding rumahnya. Tubuhnya terasa lemas. Jujur, ia ikut merasa bahagia
karena Krystal telah kembali pada suaminya. Namun, beban dalam hatinya belum
sepenuhnya berkurang. Kebenaran dibalik insiden itu masih terkubur dalam-dalam.
Ia juga harus merelakan cintanya demi kebahagiaan Krystal. “ Sampai kapan aku
harus menyimpan semua ini?” Lirih Minhyuk sambil melihat foto dirinya bersama
Krystal.
-o0o-
Kyuhyun
dan Dasom menginap di kediaman Cho selama dua hari. Kyuhyun mengantarkan Dasom
pulang ke apartemennya, lalu pergi ke kantornya. Setibanya di depan apartemen,
Dasom melihat keadaan apartemen yang begitu berantakan. Terlihat pecahan gelas,
piring, vase bunga berserakan di tiap
ruang. Dasom memegang bawah perutnya sambil berjalan hati-hati agar tak
mengenai pecahan itu. Dasom juga memanggil ahjumma Han. Terlihat raut khawatir
dan lelah pada wajah ahjumma Han. “ Apa yang terjadi ahjumma?” Tanya Dasom.
“
Jiyeon agashi.”
“
Waeyo ahjumma?”
“
Jiyeon agashi mengamuk karena tuan muda membawa anda ke pesta pernikahan
sahabatnya. Padahal tuan muda telah berjanji padanya akan pergi bersama Jiyeon
agashi.”
“
Jiyeon eodi?”
“
Mollayo. Setelah melemparkan semua barang, Jiyeon agashi pergi keluar.”
“
Sebaiknya kita membersihkan semua ini, ahjumma.”
“
Andwe! Ini adalah tugas saya. Sebaiknya agashi istirahat di kamar saja.”
Dasom
menganggukan kepalanya lalu pergi ke kamarnya, sedangkan ahjumma Han mulai
membersihkan apartemen. Dasom mengambil ponselnya dan menelepon Kyuhyun.
Kyuhyun yang sedang rapat, tidak tahu ada telepon dari istrinya. Dasom pun
memutuskan untuk menelepon Jiyeon. Namun, Jiyeon tidak menjawabnya. “
Sebenarnya kau pergi kemana, Jiyeon-ya? Cuaca sangat dingin sekali sekali.”
Gumam Dasom sambil memainkan ponselnya.
TBC
Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!
Part 1 Part 2 Part 3 Part 4 Part 5 Part 6 Part 7 Part 8 Part 9 Part 10 Part 11 Part 12 Part 13 Part 14 Part 15
PENGUMUMAN !!!
Jika readers memiliki sebuah cerita dan
ingin berbagi dengan readers lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email
tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers
dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar