Rabu, 18 Mei 2016

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 16



[SERIES] The Love Story of Five Men Part 16
Title                 : The Love Story of Five Men Part 16
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Married Life, and sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO, Heo Gayoon


Preview

Kyuhyun sedikit terkejut mendengar pengakuan Dasom. Namun, Kyuhyun tak bisa menyangkal bahwa dia senang sekali mendengarnya. Dasom yang merasa malu atas ucapannya mengambil selimut lalu menutupi wajahnya. Kyuhyun yang melihatnya tersenyum jail. Tiba-tiba sebuah ide muncul dalam kepalanya. Kyuhyun merangkak dan menindih tubuh Dasom. Dasom yang merasakan pergerakan ranjang, membuka selimutnya. Betapa terkejutnya Dasom melihat Kyuhyun berada diatas tubuhnya. Terlebih lagi jarak mereka yang terlalu dekat hingga hidung mereka saling bersentuhan.
" Apa yang kau lakukan?"
" Itu adalah pertanyaan bodoh yang ku dengar hari ini."
" Keluar!"
" Diamlah! Jiyeon bisa mendengar teriakanmu."
" Keluar!"

Suara Dasom benar-benar membuat tuli Kyuhyun. Kyuhyun pun membungkam mulut Dasom dengan mulutnya. Terlihat Dasom membelalakan matanya dan meronta agar Kyuhyun melepaskannya. Namun, Kyuhyun malah melumat bibir Dasom dengan ganasnya. Tanpa mereka sadari, Jiyeon mengintip dibalik pintu dengan perasaan terlukanya.

Next
-o0o-

Krystal telah menghilang selama 6 bulan. Taemin tiada hentinya mencari keberadaan istrinya itu. Petunjuk demi petunjuk ditelusurinya. Namun nihil, petunjuk itu terasa sia-sia karena hingga kini ia belum menemukan keberadaan Krystal. Informasi terakhir yang didapatkannya adalah Krystal bersama sepupu Minah, Minhyuk. Tak hanya itu, ia baru mengetahui bahwa Minhyuk adalah namjachingu Krystal sebelum menikah dengannya. Pikirannya benar-benar kacau. Apakah Krystal pergi meninggalkannya karena dirinya mencintai Suzy? Ataukah Krystal masih mencintai kekasihnya itu? Bahkan ia tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Jujur, ia begitu merindukan Krystal. Ia ingin melihat senyuman Krystal, mendengar sikap manjanya, merasakan sentuhannya. “ Bagaimana keadaanmu, aegy? Apakah ibumu makan secara teratur? Apakah ibumu menjagamu? Bagaimana keadaan ibumu? Apakah kalian baik-baik saja? Apa yang harus ku lakukan agar ibumu pulang?” Gumam Taemin sambil menatap foto pernikahannya.
“ Apakah kau masih belum menemukannya?” Tanya Suzy tiba-tiba muncul.
“ Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Taemin.
“ Apakah kau lupa? Hari ini kita ada syuting iklan bersama.” Ujar Suzy sambil menghampiri Taemin.
“ Kau benar. Aku akan menunggu di luar.” Ujar Taemin.

Taemin berjalan mendahului Suzy. Saat akan membuka pintu ruang ganti, Suzy menahan tangannya. “ Mengapa kau menghindariku? Apakah kau sudah tidak mencintaiku lagi?” Tanya Suzy.
“ Lepaskan tanganmu! Apakah kau lupa? Aku telah menikah. Bahkan kau telah melihat istriku.” Ujar Taemin sambil melepaskan tangannya perlahan-lahan.
“ Bahkan kau menikah dengannya tanpa dasar cinta. Aku akan mencari tahu alasanmu menikahinya.” Sindir Suzy.
“ Kau salah. Aku menikahinya karena aku mencintainya. Dia sangat berbeda denganmu. Jangan membuatku marah lebih jauh lagi! Aku tak ingin merusak pertemanan kita. Aku menunggumu di luar.” Ujar Taemin.

Taemin keluar dari ruang ganti dengan perasaan yang campur aduk. Entah mengapa ucapannya lolos begitu saja. Bahkan dirinya saja tak yakin. Aapakah ia memang mencintai istrinya itu atau tidak? Tapi, ia berpikir positif. Semoga ucapannya itu membuat Suzy berhenti mengejarnya. Jujur, ia hampir saja kehilangan sahabatnya gara-gara Suzy. Ia tak ingin melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
-o0o-

Di kantor, Soo Hyun merasa frustasi. Bayangan Ji Won dan Joon bersama di jalan bermunculan dalam kepalanya. Berkas yang sedari tadi terbuka di meja hanya sebagai hiasan saja. Tak hanya itu, kontrak kerjasamanya dengan perusahaan Joon berjalan kembali dengan lancar. Mengingat hal itu, membuat Soo Hyun sadar. “ Ini tidak mungkin.” Gumam Soo Hyun sambil keluar dari ruangannya.

Soo Hyun terus berjalan menuju ruangan Ji Won hingga mengabaikan sekretarisnya yang memanggilnya sedari tadi. Setibanya di ruangan, terlihat Ji Won sedang mengerjakan beberapa laporan. “ Ada apa, sajangnim?” Tanya manajer keuangan tiba-tiba muncul.
“ Aniyo.” Elak Soo Hyun.

Mendengar suara Soo Hyun, membuat Ji Won menoleh ke arahnya. Dan benar saja Soo Hyun ada di ruangannya. Saat mata Soo Hyun dan Ji Won bertemu, suasana terasa canggung. Biasanya mereka saling melempar senyum. Namun, yang terlihat adalah tatapan penuh luka. Banyak hal yang ingin ditanyakan Soo Hyun pada Ji Won. Tapi, Soo Hyun tak kuasa mendengar jawaban dari pertanyaannya. Soo Hyun takut akan kenyataannya, jika dugaannya benar.

Akhirnya Soo Hyun memalingkan wajahnya dan keluar dari ruangan Ji Won. Soo Hyun terus berjalan dengan pikiran kosongnya hingga menabrak seseorang didepannya. “ Yak, apa yang kau pikirkan hingga menabrakku seperti ini?” Protes Taemin.
“ Mengapa kau ada disini?”
“ Apakah kau lupa? Aku baru saja selesai syuting iklan disini.”
“ Ah, mianhae. Aku lupa. Good job! Gomawo.”

Melihat sikap Soo Hyun yang menurut Taemin aneh, membuatnya khawatir. Bagaimana tidak? Taemin tahu bahwa Soo Hyun adalah sahabatnya yang paling pendiam diantara lainnya. Sebelum Soo Hyun melanjutkan langkahnya, Taemin menghalanginya. “ Waegeure? Apakah kau bertengkar dengan Ji Won?” Tanya Taemin.
“ Aniyo.”
“ Kau tak bisa membohongiku, Soo Hyun-ya!”
“ Sebaiknya kau menyelesaikan masalahmu sendiri. Aku tak ingin membebanimu dengan masalahku. Aku masih banyak pekerjaan. Aku pergi.” Pamit Soo Hyun lalu pergi meninggalkan Taemin yang masih berpikir.
“ Sepertinya terjadi sesuatu.” Gumam Taemin sambil memperhatikan kepergian Soo Hyun.
-o0o-

Sementara itu, Haeryung sedang bersiap-siap di ruang pengantin. Hyeyeon dan U-Ji mengunjunginya dan mengucapkan selamat padanya. Melihat raut wajah Haeryung, membuat Hyeyeon dan U-Ji menyadari sesuatu. Haeryung terlihat sedih di hari pernikahannya. Bahkan mata Haeryung tiada hentinya melirik pintu ruangannya. Sedangkan Woohyun bersama keluarganya masih menyambut tamu yang hadir.

Di sebuah gereja, Myungsoo telah berdiri di depan altar. Tak banyak tamu yang hadir pada pesta pernikahannya. Hanya sahabat dan keluarganya saja. Terlihat Kyuhyun dan Dasom datang bersama. Myungsoo melihat raut wajah Kyuhyun yang terlihat berbeda. Biasanya Kyuhyun terlihat murung bahkan bersikap jahat pada orang sekitarnya. Namun, kini raut bahagia terpancar sangat jelas. Sesekali Kyuhyun mengelus perut Dasom yang semakin membesar.

Donghae juga datang. Yang membuat Myungsoo terkejut adalah Jessica. Ternyata Donghae datang bersama Jessica bukan istrinya, Minah. Namun, Myungsoo tidak mempermasalahkan hal itu. Karena Myungsoo tahu bahwa Donghae mencintai Jessica. Dan menurutnya tindakan Donghae kali ini benar. Tidak pengecut seperti dirinya. Tak selang berapa lama, Taemin datang. Meskipun Taemin belum menemukan istrinya, namun ia selalu tersenyum. Setidaknya di depan sahabatnya.

Terlihat Ji Won keluar dari ruang pengantin. Ji Won menganggukan kepalanya ke arah Myungsoo yang menandakan bahwa Gayoon telah siap. Saat Myungsoo merapikan tuxedo miliknya, Soo Hyun datang. Yang dilihat pertama kali oleh Soo Hyun adalah Ji Won bukan Myungsoo. Soo Hyun menatap sendu pada Ji Won, sedangkan Ji Won memalingkan wajahnya ke arah lain. Myungsoo yang menyadari hal itu, membuatnya khawatir. Ingin rasanya Myungsoo bertanya pada mereka. Tapi, menurutnya hari ini bukanlah hari yang tepat. Myungsoo melihat pintu ruang pengantin terbuka dan Gayoon sedang berjalan menuju ke arahnya. Gayoon berjalan dengan anggunnya dan tersenyum bahagia.

Myungsoo menyambut Gayoon sambil mengulurkan tangannya. Gayoon menatap tangan Myungsoo penuh haru dan menggapainya. Kini Myungsoo dan Gayoon berdiri di depan altar. Sang pastur menyuruh Myungsoo untuk mengucapkan janji sucinya. Tiba-tiba bayangan Haeryung muncul dalam benak Myungsoo. Bayangan saat masa-masa kebersamaan mereka. Saat Haeryung menjailinya, sikap manjanya, dan canda tawanya. Semuanya berputar dalam kepala Myungsoo. Kyuhyun, Soo Hyun, Donghae, Taemin, Dasom, Jessica, Ji Won menatap heran pada Myungsoo termasuk Gayoon. Sang pastur mengulangi ucapannya lagi dan meminta Myungsoo agar fokus kembali. Lagi-lagi Myungsoo menghiraukannya. Gayoon yang menyadari hal itu akan terjadi, memegang tangan Myungsoo perlahan-lahan. Hal itu sontak membuat Myungsoo tersadar dan menatap Gayoon.
“ Mianhae. Aku gugup sekali. Bisakah kita ulangi sekali lagi, pastur?” Pinta Myungsoo.
“ Geumane, Myungsoo-ya! Kha!” Usir Gayoon sambil menahan tangisnya.
“ Mwo? Bussunsuriya? Aku akan serius kali ini. Percaya padaku, nde!” Pinta Myungsoo.
“ Berhentilah bersikap keras kepala! Aku tahu kau sangat mencintainya. Jangan membohongi dirimu sendiri! Kau tidak boleh melakukan kesalahan yang sama padanya. Cukup aku saja yang mengalaminya. Dia tidak boleh merasakannya.” Ujar Gayoon.
“ Aniyo. Aku akan tetap menikahimu.” Ujar Myungsoo.
“ Apakah kau merasa kasihan padaku selama ini? Apakah kau kasihan padaku karena aku sedang hamil? Jika memang seperti itu, buanglah rasa kasihanmu itu! Karena aku tak membutuhkannya. Lagipula janin ini bukanlah anakmu. Dan kau sudah mengetahuinya sejak awal. Ku mohon pergilah sebelum aku berubah pikiran, jebal!” Pinta Gayoon disela tangisnya, sedangkan tamu yang hadir sedikit terkejut mendengar penjelasan Gayoon.
“ Jeongmal mianhae, Gayoon-ya. Gomawo.” Ujar Myungsoo sambil menghapus air mata di wajah Gayoon dengan jari tangannya.

Myungsoo mencium kening Gayoon dan tersenyum padanya. Myungsoo juga tersenyum pada sahabatnya dan melangkahkan kakinya menuju pintu gereja. Sebelum Myungsoo benar-benar pergi, Donghae meneriakinya hingga membuat langkah Myungsoo terhenti. “ Aku rasa kau akan membutuhkan ini. Ambillah!” Ujar Donghae sambil melemparkan kunci motornya.
“ Gomawo. Aku akan membalasnya nanti.” Ujar Myungsoo sambil menangkap kunci itu dan mengedipkan sebelah matanya lalu keluar dari gereja.

Sepeninggalan Myungsoo, Gayoon memegang perutnya dan terjatuh. Ji Won yang melihatnya, bergegas menghampirinya dan memegang tubuh Gayoon. “ Waegeure, onnie?” Panik Ji Won.
“ Appo.” Lirih Gayoon disela tangisnya.

Dasom memperhatikan Gayoon dari kejauhan. Betapa terkejutnya Dasom ketika melihat darah mengalir di kaki Gayoon. “ Di kakinya ada darah, Kyu.” Gumam Dasom hingga membuat tamu semakin panik.
“ Jangan melihatnya! Bersembunyilah dibelakang tubuhku! Aku tak ingin kau ketakutan dan terjadi sesuatu pada kandunganmu.” Pinta Kyuhyun dan Dasom menuruti permintaan Kyuhyun.
“ Bisakah kau memeriksanya, Donghae oppa?” Tanya Ji Won.
“ Aku bukan spesialis kandungan. Aku tak bisa menduganya. Kita harus membawanya ke rumah sakit terdekat.” Ujar Donghae.
“ Aku akan menyiapkan mobilnya.” Ujar Taemin lalu berlarian keluar dari gereja.
“ Aku akan memberitahu Myungsoo oppa.” Ujar Ji Won, namun Gayoon menahannya.
“ Andwe! Biarkan dia pergi! Lagipula ada kalian disini sekarang.” Cegah Gayoon.
“ Aku akan membawanya ke mobil.” Ujar Soo Hyun lalu menggendong Gayoon.

Sementara itu, Myungsoo melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Meskipun kepalanya fokus melihat jalan, namun hatinya berharap proses pernikahan Haeryung belum selesai. Akhirnya Myungsoo tiba di gedung pernikahan. Myungsoo berlarian mencari keberadaan Haeryung ruang demi ruang. Sesekali Myungsoo melirik jam tangannya. Haeryung berjalan menuju altar didampingi oleh ayahnya perlahan-lahan. Terlihat Woohyun berdiri di depan latar dan tersenyum padanya. Woohyun mengulurkan tangannya. Haeryung melepaskan tangannya dari ayahnya dan menggapai tangan Woohyun. Sedangkan Tuan Na kembali duduk di kursinya. Tiba-tiba pintu ruang terbuka. Terlihat sosok Myungsoo yang kelelahan sambil menghirup nafasnya. Haeryung dan Woohyun terkejut bukan main melihat kedatangan Myungsoo. Begitu pun dengan tamu lainnya termasuk Tuan Na. Myungsoo terus berjalan menghampiri lalu memegang tangan Haeryung.
“ Kajja!” Ajak Myungsoo.

Myungsoo menarik tangan Haeryung agar mengikutinya, namun Woohyun menahannya. “ Dia adalah pengantinku. Apa yang kau lakukan?” Ujar Woohyun penuh penekanan.
“ Sebelum dia menjadi pengantimu, dia adalah kekasihku. Lepaskan tanganmu! Jika tidak, jangan salahkan aku! Bila aku menghajarmu.” Ancam Myungsoo.
“ Apa yang kalian lakukan? Bawa dia keluar dari sini!” Titah Tuan Na pada pengawalnya.
“ Sepertinya kehadiranku memperburuk keadaan disini! Chankaman!” Titah Myungsoo pada Haeryung.
“ Kau bisa terluka. Sebaiknya kau pergi dari sini.” Panik Haeryung.
“ Tenanglah! Jika aku harus pergi dari sini, maka kau juga harus pergi bersamaku. Aku akan mengatasinya.” Ujar Myungsoo sambil memegang bahu Haeryung untuk meyakinkannya.

Para pengawal telah mengeliling Myungsoo. Myungsoo mulai mengambil posisi dan memperhatikan tiap gerakan mereka. Pengawal itu mulai menghajar Myungsoo satu persatu. Myungsoo mencoba menepisnya dan menghindarinya. Setelah mengetahui gerak-gerik pengawal itu, Myungsoo mulai menghajar mereka satu persatu. Hyeyeon dan U-Ji menganga dan menatap tak percaya pada Myungsoo, Tuan Na semakin geram, Woohyun mengepalkan tangannya, sedangkan Haeryung tersenyum.
“ Kajja!” Ajak Myungsoo sambil memegang tangan Haeryung.

Haeryung mulai berlari mengikuti langkah Myungsoo. Sebelum mereka benar-benar keluar, Haeryung menoleh ke arah belakangnya. Terlihat raut kecewa pada wajah Woohyun. Begitu pun dengan ayahnya. Melihat raut wajah ayahnya, membuat dirinya semakin yakin bahwa ayahnya pasti membenci Myungsoo. Mengingat pernikahannya adalah sebuah bisnis yang melibatkan dua perusahaan besar di Korea.

“ Mianhae, appa. Aku tak bisa membohongi diriku sendiri. Aku sangat mencintai Myungsoo.” Pikir Haeryung.

“ Naiklah!” Titah Myungsoo hingga membuat Haeryung tersadar bahwa mereka telah keluar dari gedung pernikahannya.

Haeryung menaiki motor. Dengan sekali gerakan tangn, motor melaju dengan cepatnya. Haeryung memeluk Myungsoo dengan erat. Bagaimana tidak? Haeryung masih memakai gaun pengantinnya. Bahkan kain yang menutupi kepalanya telah terbang terbawa oleh angin. Setelah merasa jauh dari Seoul, Myungsoo menepikan motornya dan melepaskan jas miliknya. “ Bukankah cuaca hari ini terasa sangat panas?” Tanya Myungsoo sambil memakaikan jas miliknya pada Haeryung.
“ Nappeun namja. Apakah kau tahu? Kau telah merusak pernikahanku.”
“ Hey, bukan hanya pernikahanmu yang rusak. Aku juga. Bagaimana kalau kita menikah sekarang? Aku akan mencari gereja yang akan menikahkan kita.”
“ Tidak semudah itu, Professor Kim! Aku yakin appa sedang menyuruh pengawalnya untuk mencari kita.”
“ Aish jinja. Ayahmu sangat menakutkan. Kita pergi dari sini, kajja!” Ajak Myungsoo sambil menaiki motornya.
-o0o-

Di rumah sakit Myungwoon, Gayoon terbaring di ruang inap. Yuri sedang memeriksa kondisi Gayoon ditemani suster, sedangkan para tamu yang mengantarkannya berada di luar termasuk Ji Won. Melihat Yuri keluar, Ji Won beranjak dari kursinya dan menghampiri Yuri.
“ Bagaimana keadaan onnie, uisa?” Tanya Ji Won.
“ Kondisi pasien dan kandungannya baik-baik saja. Beruntung kalian cepat membawanya kemari. Pendarahan ini disebabkan karena pasien mengalami stress dan kelelahan.” Jelas Yuri.
“ Syukurlah. Apakah aku boleh masuk kesana?” Tanya Ji Won.
“ Tentu. Geunde, hanya boleh satu atau dua orang yang masuk kesana demi kenyamanan pasien.” Jelas Yuri.
“ Nde, kamsahamnida uisa.” Ujar Ji Won.

Ji Won masuk ke kamar Gayoon ditemani Soo Hyun. Setelah mencatat kondisi Gayoon, Yuri pergi bersama suster. Seperti melihat Donghae, Yuri membalikan tubuhnya untuk memastikannya. Dan benar saja Donghae sedang tersenyum kaku ke arahnya bersama teman-temannya. Tak hanya itu, Yuri melihat Donghae memegang tangan Jessica.
“ Yak, nappeun namja. Bagaimana bisa kau menghilang selama sebulan dan muncul disini dengan senyuman aneh itu?” Protes Yuri.
“ Bisakah kau memelankan suaramu?” Pinta Donghae.
“ Ah, aku baru ingat. Ini adalah masalah besar.” Ujar Yuri.
“ Waeyo?” Tanya Donghae tak mengerti.
“ Ahjumma ada disini. Bagaimana kalau ahjumma melihatmu disini bersama Jessica?” Ujar Yuri.
“ Mengapa kau tidak mengatakannya dari tadi? Sebaiknya kita pergi Sica-ya, kajja!” Ajak Donghae sambil memegang tangan Jessica.

Taemin menahan tawanya melihat sikap Donghae yang ketakutan. Saat Taemin menoleh ke belakang, betapa terkejutnya ia ketika melihat Nyonya Lee ada dibelakangnya. Taemin memalingkan wajahnya perlahan-lahan dan menepuk pelan bahu Donghae.
“ Waeyo?” Kesal Donghae.
“ Sepertinya kau terlambat. Ibumu ada dibelakang kita.” Bisik Taemin.
“ Mwo?” Ujar Donghae.

Donghae menoleh ke belakang perlahan-lahan. Dan benar saja ibunya sedang menatap tajam padanya. Tak hanya itu, Minah ada disamping ibunya. Terlihat raut kecewa pada wajah Minah. Bagaimana tidak? Donghae melarikan diri dari rumah pada hari kedua pernikahan mereka dan menghilang selama sebulan. Tanpa memberikan kabar baik pada ibunya maupun istrinya.

Minah melihat Donghae memegang tangan Jessica. Hal itu membuat Minah geram terhadap sikap suaminya. Minah menyetujui perjodohan itu karena memang dirinya telah mencintai Donghae sewaktu SMA dulu. Bukannya hidup bahagia dengan pernikahannya, malah suaminya berselingkuh di depan matanya sendiri. Donghae yang dikenalnya dulu sangat berbeda dengan sekarang. Dulu Donghae terkenal dengan sikap baiknya dan selalu menolong tanpa memandang bulu. Apakah yang ditolongnya angsa atau buruk rupa? Bagi Donghae, hal itu sama saja. Saat itu juga, Minah jatuh cinta pada suaminya. Bahkan terang-terangan mengejar Donghae. Walaupun seringkali Donghae menolaknya, namun ia tetap mengejarnya.

Donghae yang menyadari arah tatapan ibu dan istrinya, bergegas melepaskan tangan Jessica. Terlihat Jessica menundukan kepalanya. Tak berani menatap ibu dan istri kekasih gelapnya itu. Suasana begitu mencekam. Kyuhyun, Taemin, Dasom, dan Yuri tiba-tiba merinding menyaksikan semua itu.
“ Baru kali ini aku kecewa padamu, Donghae. Sepertinya aku telah gagal mendidikmu. Bahkan aku merasa malu pada istrimu dan keluarganya. Apakah ini sifat aslimu?” Sindir Nyonya Lee.
“ Sebaiknya kita bicara di rumah, omma.” Ujar Donghae.

Donghae memegang tangan ibunya, namun ibunya menepis tangan Donghae. Hal itu membuat Donghae terkejut bukan main. Tak biasanya ibunya bersikap kasar padanya. “ Nappeun yeoja. Apakah tak ada lagi namja di dunia ini hingga kau menggoda anakku yang sudah beristri? Aku merasa jijik padamu. Profesimu itu adalah dokter. Tugas dokter adalah menyelamatkan pasien. Geunde, kau malah menghancurkan rumah tangga orang lain. Aku rasa profesimu itu tidak cocok denganmu.” Sindir Nyonya Lee pada Jessica.

Donghae melihat tangan Jessica bergetar. Kali ini sikap ibunya keterlaluan. “ Sebaiknya kau melakukan tugasmu sekarang. Banyak pasien yang menunggumu. Kha!” Ujar Donghae pada Jessica. Jessica menganggukan kepalanya mengerti dan pamit untuk pergi. “ Jika harus ada orang yang disalahkan adalah aku, omma. Semua ini adalah salahku. Seharusnya aku jujur padamu dari awal. Dia adalah yeoja yang ku cintai. Bahkan aku telah membuatnya menangis karena menuruti permintaan omma. Wae? Karena dia memberitahuku bahwa omma sedang menderita penyakit jantung. Aku mengorbankan cintaku demi kebahagian omma. Bukankah omma ingin aku menikah dengan Minah? Aku sudah menikahinya. Lalu apa lagi yang omma inginkan? Hal yang terpenting dalam hidupku saat ini adalah omma dan Jessica. Jika harus memilih diantara kalian berdua, maka aku tak bisa memilihnya. Mungkin aku terdengar sangat egois. Geunde, aku benar-benar mencintainya. Tak bisakah omma mengerti perasaanku sekali ini saja?” Geram Donghae.

Tak sanggup lagi menahan amarahnya, Nyonya Lee menampar keras wajah Donghae. Minah terkejut bukan main melihatnya sambil menutup mulutnya dengan tangannya sendiri. Dasom memalingkan wajahnya dan memegang erat tangan Kyuhyun. Taemin memejamkan matanya perlahan-lahan. Yuri yang merasa kesal menghampiri Donghae. Tanpa mereka ketahui, Jessica menyaksikan semua itu dibalik dinding rumah sakit sambil menangis dalam diam.
“ Cukup, Nyonya Lee! Apakah anda tahu alasan mengapa saya meninggalkan anak anda dulu? Itu karena saya tidak tahan melihat sikap anda yang selalu menginjak-injak harga diri saya. Saya memang terlahir dari keluarga miskin. Karena hal itu, saya bertekad untuk mendapatkan beasiswa dan menjadi seorang professor untuk menghasilkan uang yang banyak. Alhasil saya berhasil, bukan? Awalnya saya ingin kembali pada Donghae. Geunde, saya tak ingin membuat Donghae terpuruk lagi. Saya juga merasa bersalah pada Donghae. Karena ingin membuktikan pada anda bahwa saya bisa berhasil, saya rela mencampakkan Donghae demi ambisi saya. Saya merasa bersalah karena telah menyakiti Donghae yang ku cintai dulu. Akhirnya saya berusaha melepaskan Donghae dan menikah dengan namja lain. Dari dulu anda menganggap diri anda selalu benar, tanpa bertanya pada Donghae. Apa yang Donghae inginkan? Apa yang ingin Donghae lakukan? Apa yang Donghae sukai? Selama ini hanya Donghae yang memenuhi permintaan anda. Jeongmal mianhae, jika saya bersikap kurang ajar kali ini. Karena saya benar-benar muak dengan keluarga anda. Kalau begitu, saya pergi. Annyeonghi-gyeseyo.” Jelas Yuri lalu pergi meninggalkan mereka yang masih tercengang mendengar penjelasannya termasuk Donghae.

Donghae baru mengetahui alasan dibalik Yuri mencampakkannya dulu. Ternyata semua itu adalah perbuatan ibunya. Donghae benar-benar tak mengerti dengan ibunya sendiri. Donghae menatap nanar pada ibunya. Berharap mendapat penjelasan dari mulut ibunya sendiri. “ Apakah semua itu benar, omma? Mengapa omma lakukan itu? Apa yang salah denganku?” Tanya Donghae dengan mata merahnya.

Bukannya menjawab pertanyaan Donghae, Nyonya Lee malah pergi begitu saja. Minah yang terlihat bingung. Apakah dirinya harus menemani Donghae atau mertuanya? Akhirnya Minah memilih untuk menemani Nyonya Lee setelah mengetahui penyakitnya. Jujur, Minah juga khawatir dengan kondisi mertuanya itu.
“ Aku ingin sendirian. Kalian tak perlu mengkhawatirkanku.” Ujar Donghae dengan tatapan kosongnya lalu pergi menuju ruang kerjanya.
“ Apakah dia akan baik-baik saja, Kyu?” Khawatir Dasom.
“ Dia butuh waktu. Sebaiknya kita membiarkannya sendiri.” Ujar Kyuhyun sambil menenangkan Dasom.
“ Sebaiknya kita pulang saja. Lagipula keadaan Gayoon sudah membaik. Kajja!” Ajak Taemin lalu Kyuhyun dan Dasom mengikutinya.
-o0o-

Kyuhyun dan Dasom pulang menggunakan mobilnya sendiri. Begitu pun dengan Taemin. Saat mengendarai mobilnya, tanpa sengaja Taemin melewati taman yang pernah dijadikan tempat festival dulu. Taemin menepikan mobilnya lalu turun. Taemin menelusuri jalan menuju taman itu. Kenangannya bersama Krystal mulai bermunculan satu persatu. Kenangan saat Krystal tersenyum, tertawa, menjailinya, dan merajuk padanya. Mengingat hal itu membuat Taemin tersenyum sendiri. Tanpa sadar, Taemin telah tiba di taman. Tempatnya menyanyikan sebuah lagu untuk Krystal. Mengingat hal itu membuat Taemin menangis. Dadanya terasa sesak dan sakit bersamaan. Taemin tak bisa menyangkal lagi bahwa dirinya begitu merindukan istrinya, Krystal. Selama 15 menit menangis, Taemin memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Saat membalikkan tubuhnya, Taemin melihat sosok seperti Krystal sedang berdiri tak jauh darinya. Perlahan-lahan Taemin menghampiri sosok yeoja itu. Dengan tangan yang bergetar Taemin berusaha menggapai bahu yeoja itu. Yeoja itu menoleh ke belakang perlahan-lahan. Dan benar saja yeoja itu adalah Krystal. Sosok yang dirindukannya selama ini. Tanpa banyak bicara, Taemin menarik Krystal dan memeluknya sangat erat.
Krystal hanya bisa terdiam. Dirinya masih terkejut dengan kehadiran Taemin. Dirinya tak menyangka akan bertemu dengan Taemin di taman. Ia memang sering pergi ke taman. Namun, tak pernah melihat Taemin di taman. Ingin rasanya ia mendorong tubuh Taemin dan marah padanya. Namun, dirinya tak kuasa. Ia sangat merindukan sosok suaminya itu. Tiba-tiba ia mendengar isak tangis dibalik pelukannya.

“ Apakah dia menangis?” Pikir Krystal.

Taemin melepaskan pelukannya dan tersenyum sambil memegang kedua bahu Krystal, sedangkan Krystal menghapus air mata pada wajah Taemin dengan ibu jari tangannya. “ Akhirnya aku menemukanmu. Mengapa kau tak kunjung pulang? Aku mencarimu kemana-mana selama ini. Bagaimana keadaanmu?” Tanya Taemin bertubi-tubi, sedangkan Krystal masih terdiam sambil menatap sendu pada Taemin.

Taemin memperhatikan tubuh Krystal. Terlihat tubuh Krystal sangat kurus. Yang membuatnya terkejut adalah perut Krystal. Perut Krystal terlihat rata. Seharusnya perut Krystal membesar. Mengingat usia kandungannya mencapai 6 bulan. Meskipun Krystal hilang selama ini, ia selalu menghitung usia kandungan Krystal. “ Bagaimana keadaan calon anak kita? Mengapa perutmu tidak membesar?” Tanya Taemin.
“ Pembunuh.” Lirih Krystal.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Taemin tak mengerti.
“ DASAR PEMBUNUH. PERGI DARI HADAPANKU! AKU TAK INGIN MELIHATMU, PEMBUNUH.” Teriak Krystal sambil mendorong tubuh Taemin dan lari begitu saja meninggalkan Taemin yang masih mencerna ucapan Krystal.

Krystal menaiki taksi. Taemin yang melihatnya, bergegas lari menuju mobilnya dan mengikuti taksi yang dinaiki Krystal. Meskipun ucapan Krystal masih terniang-niang dalam benaknya, namun Taemin masih fokus mengikuti taksi itu. Terlihat taksi itu berhenti di depan sebuah rumah. Taemin pun menepikan mobilnya. Krystal keluar dari taksi dan berlari menuju rumah itu. Tak hanya itu, Taemin melihat seorang namja sedang berdiri di halaman rumah. Namja yang diyakininya adalah Kang Minhyuk. Krystal memeluk Minhyuk sangat erat dan menangis. Minhyuk yang tak mengetahui apa-apa berusaha menenangkan Krystal. Tanpa sengaja, Minhyuk melihat ke arah depannya. Terlihat sebuah mobil berwarna hitam terparkir di depan rumahnya. Saat mobil itu melaju, betapa terkejutnya Minhyuk setelah mengetahui sosok di dalam mobil itu. Yang tak lain adalah Taemin. Kini Minhyuk mengetahui alasan dibalik Krystal yang menangis.

Taemin pergi ke sebuah café. Café yang mempertemukannya dengan Krystal pertama kali. Taemin meminta ijin pada manajer café untuk menyanyi. Bahkan Taemin rela tidak diberi upah. Taemin membuka alat penyamarannya. Manajer café terkejut bukan main setelah mengetahui bahwa orang yang memintanya adalah seorang penyanyi solo terkenal di Seoul. Taemin mulai menyanyi tanpa menggunakan alat penyamaran. Hal itu sontak membuat pengunjung café mulai heboh dan memotret Taemin. Taemin menyanyikan beberapa lagu dan lagu ciptaan sendiri yang berjudul “ You ”. Hanya dengan menyanyilah, Taemin bisa melepaskan semua beban yang ada dihatinya. Walaupun Taemin tahu bahwa menyanyi bukanlah cara untuk menyelesaikan masalahnya. Setidaknya biarkan hatinya tenang untuk sementara.

Malam telah berganti menjadi pagi. Taemin menghubungi Minhyuk dan mengajaknya bertemu. Dan di café ini lah mereka bertemu dan duduk saling berhadapan. Mereka saling terdiam dan menatap satu sama lain. Taemin menyesap kopinya lalu meletakkan kembali cangkir kopi itu. “ Aku ingin membawa istriku pulang bersamaku.” Ujar Taemin.
“ Kau bisa membawanya, jika Krystal menginginkannya.”
“ Apa yang terjadi dengan kandungannya?”

Pertanyaan Taemin, membuat tangan Minhyuk bergetar. Minhyuk teringatkan pada insiden kecelakaan itu. Taemin yang menyadari hal itu, mengernyitkan keningnya. “ Dia keguguran.” Ujar Minhyuk.
“ Bagaimana itu bisa terjadi?”
“ Itu adalah pertanyaan konyol yang ku dengar darimu. Bukankah seharusnya kau mengetahui jawabannya? Mengapa hal itu bisa terjadi? Ku rasa Krystal mengatakan sesuatu padamu kemarin. Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi, aku akan pergi sekarang! Aku masih mempunyai urusan lain. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Minhyuk lalu pergi meninggalkan Taemin yang terlihat sedang berpikir.

Taemin mengingat pertemuannya dengan Krystal kemarin di taman. Krystal menuduhnya sebagai pembunuh. Detik itu juga, Taemin baru menyadari bahwa dirinya yang menyebabkan Krystal keguguran. Saat malam dimana ia membawa Suzy yang mabuk ke apartemennya, Krystal memintanya untuk mengusir Suzy. Namun, ia menolaknya hingga Krystal kabur dari apartemennya. Mengingat hal itu, tanpa sadar ia menangis dan merutuki dirinya sendiri. Karena betapa lalainya ia sebagai suami hingga tak bisa melindungi istri dan anaknya sendiri.

Tanpa pikir panjang, Taemin pergi ke rumah Minhyuk. Setibanya disana, ia melihat Krystal sedang duduk dengan tatapan kosongnya di halaman rumah. Ia keluar dari mobilnya dan berjalan perlahan-lahan menghampiri Krystal. Air matanya mengalir tak terbendung lagi. Mulutnya menahan isak tangisnya hingga bibirnya bergetar. Tatapan Krystal masih kosong hingga tak menyadari kehadirannya. Ia berlutut di depan Krystal dan menangis tersedu-sedu.
“ Jeongmal mianhae, Krystal-ya. Mianhaeyo. Seharusnya aku menuruti keingananmu waktu itu. Mianhae, karena aku bersikap egois padamu. Mianhae, karena aku telah mengabaikanmu dulu. Mianhae, karena telah membiarkanmu pergi dan tak mengejarmu. Mianhae, karena keegoisanku itu telah membuat anak kita hilang. Kau boleh menyebutku seorang pembunuh. Aku takkan menyangkalnya. Kau boleh membenciku, mencaci-makiku, dan marah padaku. Geunde, jangan diamkan aku seperti ini! Neomu bogosipeo. Saranghae, Krystal-ya. Ku mohon pulang bersamaku, nde! Hidupku tanpamu seolah-olah tak ada artinya lagi.” Ujar Taemin disela tangisnya.

Krystal mendengar semua ucapan Taemin. Tanpa sadar, ia ikut menangis. Ia mengingat kembali insiden malam itu. Insiden itu bukan sepenuhnya salah suaminya. Ia tahu Suzy sengaja memanasinya malam itu. Akibat kehamilannya, ia menjadi sangat sensitif. Ia bertengkar hebat dengan suaminya. Tanpa sengaja, ia melihat Suzy mengeluarkan smirknya dibalik pertengkarannya. Yang membuatnya merasa miris adalah suaminya masih membela Suzy dibandingkan dirinya. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi hingga kecelakaan itu terjadi. Dan ia harus kehilangan calon anaknya akibat keegoisannya sendiri.
“ Uljima! Itu bukan salahmu saja. Aku juga bersalah. Mianhae, kita kehilangan calon anak kita karena keegoisanku. Mianhaeyo.” Ujar Krystal disela tangisnya.

Taemin memeluk Krystal dan menangis bersama. Mereka menyesali sikapnya yang terlalu egois. Hanya memikirkan perasaan masing-masing. Tanpa memikirkan calon anak mereka. Tanpa mereka sadari, Minhyuk melihat semua itu dibalik pagar. Minhyuk ikut menangis. Yang membuat Minhyuk menangis bukanlah karena dirinya akan kehilangan yeoja yang dicintainya, Krystal. Melainkan insiden kecelakaan itu yang membuat Krystal kehilangan janinnya. Pembunuh sebenarnya adalah dirinya, bukan Taemin. Hingga kini Minhyuk masih bungkam. Tak berani memberitahu Krystal kejadian yang sebenarnya.
“ Minhyuk oppa.” Gumam Krystal saat menyadari kehadiran Minhyuk.

Minhyuk keluar dari tempat persembunyiannya lalu menghampiri Krystal dan Taemin. Krystal melepaskan pelukan Taemin perlahan-lahan. Taemin berdiri dan menuntun Krystal agar berdiri disampingnya. “ Sepertinya kau akan pulang sekarang.” Ujar Minhyuk sambil tersenyum.
“ Mianhae, oppa.” Lirih Krystal.
“ Nan gwaenchana. Memang sudah seharusnya kau pulang sekarang. Apa yang akan dikatakan orang nanti? Aku telah membawa lari istri orang terlalu lama. Aku bisa di penjara nanti.” Ujar Minhyuk sambil tertawa.
“ Itu tidak lucu, oppa.” Ujar Krystal.
“ Gomawo, karena telah menjaga Krystal selama ini. Aku berhutang budi padamu.” Ujar Taemin.
“ Kau harus membayarnya suatu hari nanti. Jangan sampai membuatnya datang menemuiku lagi! Jika itu sampai terjadi, ku pastikan takkan melepaskannya! Ini adalah kesempatan terakhir untukmu.” Ujar Minhyuk.
“ Ku pastikan hal ini takkan terjadi lagi. Gomawo.” Ujar Taemin.
“ Semoga kalian bahagia. Kha! Aku tak ingin melihat kalian bermesraan di rumahku lagi.” Usir Minhyuk.
“ Araseo. Kalau begitu kami pergi sekarang.” Pamit Taemin.
“ Jaga dirimu baik-baik, oppa. Gomawo. Annyeong.” Pamit Krystal.

Taemin merangkul dan menuntun Krystal menuju mobilnya. Sesekali Krystal menoleh ke belakangnya. Terlihat Minhyuk melambaikan tangannya dan tersenyum padanya. Taemin membukakan pintu mobil untuk Krystal. Krystal pun masuk lalu duduk. Taemin menundukan sebagian kepalanya ke arah Minhyuk sebagai tanda terimakasih lalu masuk ke mobil. Taemin menggenggam tangan Krystal selama perjalanan disela menyetirnya, sedangkan Krystal tersenyum dan memilih untuk melihat ke arah luar mobilnya.

Setelah memastikan Taemin dan Krystal pergi, Minhyuk menopang tubuhnya sendiri dengan memegang dinding rumahnya. Tubuhnya terasa lemas. Jujur, ia ikut merasa bahagia karena Krystal telah kembali pada suaminya. Namun, beban dalam hatinya belum sepenuhnya berkurang. Kebenaran dibalik insiden itu masih terkubur dalam-dalam. Ia juga harus merelakan cintanya demi kebahagiaan Krystal. “ Sampai kapan aku harus menyimpan semua ini?” Lirih Minhyuk sambil melihat foto dirinya bersama Krystal.
-o0o-

Kyuhyun dan Dasom menginap di kediaman Cho selama dua hari. Kyuhyun mengantarkan Dasom pulang ke apartemennya, lalu pergi ke kantornya. Setibanya di depan apartemen, Dasom melihat keadaan apartemen yang begitu berantakan. Terlihat pecahan gelas, piring, vase bunga berserakan di tiap ruang. Dasom memegang bawah perutnya sambil berjalan hati-hati agar tak mengenai pecahan itu. Dasom juga memanggil ahjumma Han. Terlihat raut khawatir dan lelah pada wajah ahjumma Han. “ Apa yang terjadi ahjumma?” Tanya Dasom.
“ Jiyeon agashi.”
“ Waeyo ahjumma?”
“ Jiyeon agashi mengamuk karena tuan muda membawa anda ke pesta pernikahan sahabatnya. Padahal tuan muda telah berjanji padanya akan pergi bersama Jiyeon agashi.”
“ Jiyeon eodi?”
“ Mollayo. Setelah melemparkan semua barang, Jiyeon agashi pergi keluar.”
“ Sebaiknya kita membersihkan semua ini, ahjumma.”
“ Andwe! Ini adalah tugas saya. Sebaiknya agashi istirahat di kamar saja.”

Dasom menganggukan kepalanya lalu pergi ke kamarnya, sedangkan ahjumma Han mulai membersihkan apartemen. Dasom mengambil ponselnya dan menelepon Kyuhyun. Kyuhyun yang sedang rapat, tidak tahu ada telepon dari istrinya. Dasom pun memutuskan untuk menelepon Jiyeon. Namun, Jiyeon tidak menjawabnya. “ Sebenarnya kau pergi kemana, Jiyeon-ya? Cuaca sangat dingin sekali sekali.” Gumam Dasom sambil memainkan ponselnya.

TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!


PENGUMUMAN !!!

Jika readers memiliki sebuah cerita dan ingin berbagi dengan readers lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….

Tidak ada komentar: