Selasa, 18 Agustus 2015

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 11

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 11
Title                 : The Love Story of Five Men Part 11
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Married Life, and sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO



Preview
- Taemin’s Story -

Hati Krystal merasa bahagia karena Taemin menyanyikan lagu untuknya. Terlebih lagi Taemin menyebut dirinya dengan sebutan “istriku dan Krystal Lee”. Ia benar-benar tidak bisa menggambarkan perasaannya saat ini. Matanya menatap kagum pada Taemin. Telinganya mendengarkan nyanyian suaminya yang merdu nan indah. Bibirnya tiada henti tersenyum. Jantungnya berdegup dengan kencang. Hatinya merasa bahagia saat mendengar bisikan di sekitarnya.



“ Romantis sekali, Taemin-ssi! Betapa beruntung istrinya mendapatkannya. Aku begitu iri pada istrinya itu. Apakah kau dengar tadi? Taemin-ssi mengatakan istrinya sedang hamil. Aigo, Taemin-ssi akan menjadi seorang ayah sebentar lagi. Aku melihat resepsi pernikahan mereka di televisi. Istrinya terlihat cantik sekali saat menggunakan gaun pernikahan. Awalnya aku mengira karena menggunakan make up. Geunde, aku salah. Apakah kau lihat istrinya yang sedang berdiri disebalah sana itu? Istrinya terlihat cantik bahkan make upnya terlihat natural. Pantas saja Taemin menikahi istrinya itu. Jika aku seorang namja, maka sudah pasti aku menikahi istrinya itu.” Seperti itu lah bisikan yang ia dengar. Ia tidak menyangka ternyata perubahan penampilannya dapat mengubah pandangan orang lain tentangnya. Ia mengerti alasan Taemin memintanya mengubah penampilannya. Selain karena ingin terlihat cantik, Taemin ingin menjaga imagenya selama ini. Ia baru pertama kalinya mendengarkan pujian dari orang lain setelah menikah dengan Taemin. Padahal awal pernikahannya banyak sekali orang yang mencercanya bahkan memakinya. Karena mereka menganggap ia tidak pantas bersama suaminya itu. Akhirnya Taemin selesai menyanyi. Taemin melambaikan tangannya kearahnya. Taemin menyuruhnya untuk menghampirinya. Ia pun menghampiri suaminya itu. Taemin menggenggam tangannya sambil menatapnya penuh senyum.

Next

“ Saya ingin membagi rasa bahagia saya pada kalian yang ada disini. Sejak awal pernikahan kami, kami tidak sempat melakukan bulan madu. Saya hanya menemaninya selama dua hari saja. Awalnya saya akan bekerja selama 3 hari saja. Namun, pihak agensi mengadakan tour dadakan. Tanpa berpamitan dengannya, saya pergi melakukan tour. Satu bulan kemudian, saya mendapatkan kabar bahwa istri saya sedang mengandung selama 3 minggu. Saya pun bergegas menyelesaikan tour dan meminta ijin pada agensi untuk mendapatkan libur. Detik itu, saya mengambil jam penerbangan utama menuju Seoul. Dan sekarang saya ingin membuatnya bahagia di waktu libur saya. Saya meminta doa pada kalian. Semoga kandungannya baik-baik saja hingga dia melahirkan nanti. Saya merasa senang sekali. Karena saya akan menjadi seorang ayah sebentar lagi. Kamsahamnida. Karena kalian bersedia mendengarkan curahan hati saya. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Taemin sambil menggenggam tangannya.

Kali ini hatinya dibuat terharu untuk kedua kalinya. Perkataan Taemin membuatnya bahagia. Bahkan ia tidak bisa menahan air matanya. Taemin yang menyadari ia menangis, bergegas menghapus air mata di wajahnya dengan tangannya. Mereka pun keluar dari kerumunan itu. Taemin merangkul bahunya. Mereka menghentikan langkahnya ketika mendengar seseorang memanggil Taemin.
“ Anda melupakan sesuatu, Taemin-ssi.” Ujar pria itu.
“ Ah, alat penyamaranku. Kamsahamnida.” Ujar Taemin sambil mengambil alat penyamarannya.
“ Ah, ini adalah uang anda.” Ujar pria itu sambil memberikan uang itu pada Taemin.
“ Aniyo. Itu adalah acaramu. Aku hanya mengisi acaramu saja. Aku sangat berterima kasih padamu karena kau telah mengijinkanku menyanyi di acaramu. Jadi, uang itu adalah milikmu.” Ujar Taemin sambil tersenyum.
“ Geunde, uang ini terlalu banyak. Bagaimana kalau kita membagi dua saja?” Usul pria itu.
“ Aniyo. Sebaiknya uang itu untuk kalian saja. Geunde, siapa namamu dan nama bandmu?” Tanya Taemin.
“ Joneun D.O imnida. Nama bandku adalah EXO. Kamsahamnida.” Ujar D.O sambil tersenyum.
“ Nan gwenchana. Aku pasti akan mengingat kalian. Kalau begitu kami pergi dulu. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Taemin.

Ia pun berpamitan pada personil EXO itu. Mereka berjalan kembali. Mereka saling merangkul dan bercanda. Ia pun merasa lelah. Taemin menyuruhnya untuk duduk dibangku taman itu. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu Taemin. Tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering. Ia merogoh tas miliknya untuk mencari ponselnya. Namun, ponselnya tidak berdering. Ia pun menyuruh Taemin untuk mencari ponselnya. Ternyata ponsel Taemin yang berdering. Ia mengernyitkan keningnya ketika melihat nama Suzy tertera pada layar ponsel Taemin. Terlihat Taemin sangat gugup. Taemin melirik ke arahnya lalu beranjak dari bangku untuk menjawab panggilan teleponnya. Ingin rasanya ia marah pada Taemin. Namun, ia tahu bahwa suaminya itu mencintai Suzy. Beberapa menit kemudian, Taemin menghampirinya dengan raut wajah penuh khawatir dan gelisah.
“ Suzy sedang menangis. Aku harus pergi sekarang. Kau bisa pulang sendiri, kan?” Tanya Taemin sambil memegang bahunya. Ia pun menganggukan kepalanya. Sakit. Itulah yang hatinya rasakan saat ini. Matanya menatap kepergian Taemin yang berlarian. Baru saja ia merasa bahagia dengan perlakuan Taemin padanya. Namun, Taemin menghempaskannya pada jurang yang tak berujung.

Ia melirik jam dinding beberapa kali. Kini jarum jam menunjukan pukul 1.00 KST. Matanya pun melirik ponselnya yang sedari tadi tidak berdering. Tiba-tiba terdengar suara pintu apartemennya. Ia bergegas menghampiri pintu. Matanya terbelalak ketika melihat suaminya membawa seorang wanita bersamanya. Wanita yang tak asing lagi baginya. Wanita itu adalah Bae Suzy. Suzy terlihat mabuk. Tanpa sepatah kata suaminya memapah Suzy menuju kamarnya. Ia menatap miris suaminya yang terlihat khawatir pada wanita lain dibandingkan dirinya yang menunggu kedatangan suaminya dengan perasaan gelisah bukan main. Namun, kini matanya tak kuasa untuk menahan tangisnya. Ia bergegas pergi ke kamar suaminya.

Taemin baru menyadari bahwa sedari tadi ia mengabaikan Krystal. Ia melirik ke arah belakangnya, namun tak menemukan istrinya. Setelah memastikan kondisi Suzy baik-baik saja, ia keluar dari kamar istrinya itu lalu mencari istrinya yang menghilang entah kemana. Setibanya di kamarnya, ia melihat kamarnya berantakan sekali. Selimut, bantal, dan guling berserakan di lantai. Bahkan foto antara dirinya dan Suzy telah sobek hingga tak terbentuk lagi. Ia merasa marah bukan main. Ia mencari keberadaan istrinya itu di setiap sudut ruangan apartemennya. Namun, ia tidak menemukannya. Udara dingin pun menerpa tubuhnya. Ia baru menyadari pintu balkon apartemennya terbuka. Kakinya berjalan menuju balkon. Matanya melihat istrinya sedang berjongkok sambil menundukan kepalanya. Tubuh istrinya bergetar bahkan terdengar suara isakan. Ia baru menyadari bahwa istrinya itu sedang menangis. Ia berlari menghampiri istrinya lalu memeluknya. Rasa marahnya pun pudar saat mendengar istrinya menangis tersedu-sedu dalam pelukannya.
“ Krystal-ya, neo gwaenchana? Jeongmal mianhae. Seharusnya aku tidak meninggalkanmu seperti itu.” Ujarnya sambil mengelus punggung istrinya itu.
“ Aku akan baik-baik saja, jika kau tidak membawanya pulang ke apartemen kita. Aku tak ingin berada satu atap dengan yeoja yang kau cintai itu. Sebaiknya kau memilih antara mengusirnya pergi sekarang atau aku pergi dari sini!” Ujar Krystal sambil mendorong tubuhnya, sedangkan ia terkejut bukan main mendengar perkataan istrinya itu.
“ Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mungkin mengusirnya disaat dia sedang tak sadarkan diri.” Tanyanya tak mengerti.
“ Araseo. Aku akan pergi dari sini.” Ujar Krystal sambil beranjak dari posisinya.
“ Kemana kau akan pergi? Sikapmu sungguh kekanak-kanakan, Krystal-ya. Aku sudah bersabar padamu selama ini bahkan menahan amarahku saat ini. Apa yang kau inginkan sebenarnya?” Teriaknya tak mengerti.
“ Mwo? Kekanak-kanakan? Siapa sebenarnya yang bersikap kekanak-kanakan disini? Aku pun sama denganmu. Aku selalu bersabar selama ini. Kau meninggalkanku selama satu bulan tanpa memberiku kabar satu pun. Aku menghadapi penggemarmu yang membenciku sendirian selama ini. Bahkan kau tak ada disisiku sekedar untuk melindungiku. Aku tahu kau kembali setelah mendengar berita kehamilanku. Setelah kau kembali, kau menjemputku dan membawaku ke apartemen ini. Aku sangat senang saat kau mengajakku pergi jalan-jalan. Namun, kau meninggalkanku demi yeoja pujaanmu itu. Apakah kau tahu bagaimana perasaanku? Sakit. Itulah yang ku rasakan. Aku melihatmu berlarian demi yeoja itu tanpa memperdulikanku yang menangis menatap kepergianmu. Yang ku inginkan bukankah sudah jelas. Aku ingin kau mencintaiku. Bahkan aku rela memutuskan kekasihku demi menikah denganmu. Kau sungguh egois, Taemin-ssi.” Ujar Krystal tanpa henti sambil menitikan air matanya lalu pergi meninggalkannya yang masih tercengang mendengarnya.

Ingin rasanya ia mengejar istrinya itu. Namun, pikirannya masih mencerna perkataan istrinya itu. Ia menggelengkan kepalanya lalu berlari untuk mengejar istrinya. Namun, tiba-tiba sebuah tangan menghalangi langkahnya. Ia menghentikan langkahnya lalu melihat pemilik tangan itu. Suzy menatapnya dengan sendu. Ia terlihat bingung antara mengejar istrinya atau berada di apartemen. Ia tak sanggup, jika melihat Suzy sedih dihadapannya. Ia melepaskan tangan Suzy perlahan-lahan. Namun, Suzy malah memeluknya dengan erat.
“ Kajima! Jangan tinggalkan aku!” Ujar Suzy dibalik pelukannya.
“ Geunde, aku harus mengejar Krystal.” Ujarnya sambil melepaskan pelukan Suzy. “ Sebaiknya kau istirahat di kamar, nde.” Lanjutnya sambil tersenyum. Ia membalikan tubuhnya lalu berjalan untuk keluar.
“ SARANGHAE, TAEMIN-YA.” Teriak Suzy, sedangkan ia menghentikan langkahnya mencerna perkataan Suzy. “ Saranghae, Taemin-ya. Kajima!” Lanjut Suzy sambil memeluknya dari belakang.

Di satu sisi, ia merasa bahagia mendengar pengakuan Suzy. Namun disisi lain, ia takut. Takut akan kenyataan bahwa Suzy mencintainya karena pelarian dari Myungsoo.  Ia pun membalikkan tubuhnya lalu menyuruh Suzy istirahat kembali. Namun, hal yang tak pernah diduganya terjadi. Suzy mencium bibirnya. Bukan hanya menciumnya, namun melumat bibirnya. Ia membelalakan matanya tak percaya. Namun, bayangan saat ia mencium Krystal muncul dalam pikirannya. Tanpa sadar ia membalas ciuman Suzy.

Krystal terus berlari sambil menangis. Berharap suaminya akan mengejarnya dan menahannya. Namun nihil, ia tidak melihat Taemin mengejarnya. Kakinya terus berlari. Tanpa ia sadari sebuah mobil sedang melaju dengan kencangnya. Ia membelalakan matanya ketika menyadari mobil itu sedang melaju ke arahnya. Ingin rasanya ia melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun nihil, kakinya sama sekali tidak bergerak. Matanya menatap nanar mobil dihadapannya itu. Detik itu juga, ia memejamkan matanya. Mobil itu menabrak kakinya cukup keras. Ia pun tergeletak di jalan sambil berusaha melihat kaki pemilik mobil itu. Ia melihat sepasang kaki keluar dari mobil. Matanya ingin menangkap sosok yang telah menabraknya. Namun detik itu juga, ia tak sadarkan diri.

Di apartemen Taemin, tiba-tiba foto pernikahan Taemin dan Krystal terjatuh. Taemin yang mendengar suara pecahan pun bergegas melepaskan ciumannya dengan Suzy. Ia melihat pigura foto pernikahannya tergeletak di lantai. Bahkan kaca pigura itu telah pecah. Ia pun teringat dengan Krystal dan tiba-tiba perasaannya tidak menentu seakan memiliki firasat buruk. Hatinya bergemuruh tak ingin terjadi hal buruk pada Krystal.

Sementara itu, pria yang menabrak Krystal bergegas menghampiri korbannya dengan wajah penuh khawatir dan gelisah. Ia melihat seorang wanita tergeletak penuh darah di jalan. Ia membelalakan matanya ketika melihat darah mengalir di kaki wanita itu. Ia menghampiri wanita itu lalu memegang wajahnya untuk memastikan kondisi wanita itu. Betapa terkejutnya ia melihat wanita yang ditabraknya adalah wanita yang dicintainya selama ini. Pria itu adalah Kang Min Hyuk.
“ Krystal-ya, neo gwaenchana? Buka matamu, jebal! Mengapa kau melintas di jalan ini? Aish jinja, seharusnya aku tidak mabuk. Mengapa banyak darah yang keluar dari tubuhnya? Aku harus membawanya ke rumah sakit sekarang.” Panik Min Hyuk disela menangisnya.

Setibanya di rumah sakit, Min Hyuk menunggu di luar selama pemeriksaan Krystal. Ia merasa bingung bukan main. Apakah ia harus memberitahu Taemin atau tidak? Namun, ia tidak memiliki nomor ponsel Taemin. Bahkan Krystal tak membawa apapun. Yang ia miliki adalah nomor ponsel milik Jessica. Ia sangat takut. Jika Jessica akan melaporkannya pada polisi. Mengingat bahwa Krystal adalah adik satu-satunya. Ia pun memilih untuk menunggu hasil pemeriksaan dokter. Dokter pun keluar dari ruangan Krystal.
“ Bagaimana keadaannya, dokter?” Tanyanya penuh khawatir.
“ Beruntung anda cepat membawanya kemari. Kakinya mengalami kelumpuhan. Namun, pasien hanya lumpuh sementara. Beruntung mobil itu tidak terlalu parah menabrak kakinya. Pasien membutuhkan terapi hingga pasien bisa berjalan dengan normal lagi.” Ujar dokter itu, sedangkan ia menghela nafasnya dengan lega.
“ Geunde, mengapa saya melihat banyak darah yang mengalir di kakinya?” Tanyanya lagi.
“ Jeongmal mianhae. Saya tidak bisa menolong janin dalam kandungannya. Pasien mengalami keguguran mengingat kondisi kandungannya yang begitu lemah.” Ujar dokter itu.
“ Mwo? Krystal keguguran. Ottokke?” Tanyanya tak percaya.
“ Saya harap anda lebih bersabar lagi. Kalau begitu, saya mohon pamit karena harus melakukan pemeriksaan pada pasien lain.” Pamit dokter.
“ Ah, nde. Kamsahamnida, dokter.” Ujarnya dengan tatapan kosongnya lalu dokter itu pun pergi meninggalkannya. Ia masuk ke ruangan Krystal. Matanya menatap sendu pada Krystal. Ia sangat menyesal telah menabrak Krystal. Selain penyesalan karena telah menabrak wanita yang dicintainya, ia pun menyesal karena telah membuat Krystal keguguran. Ia tak tahu harus bagaimana menghadapi Krystal saat bangun nanti. Krystal akan marah dan membencinya. Tentu saja. Mengingat bahwa ia adalah orang menabraknya hingga membuatnya keguguran. Tangannya terulur menggenggam tangan Krystal. Tanpa sadar ia menangis dalam diam. “ Jeongmal mianhae. Semua ini adalah salahku. Aku akan menebus dosa-dosaku padamu. Geunde, bukalah matamu. Jebal!” Ujarnya sambil mengelus tangan Krystal pada wajahnya. Bahkan sesekali mencium tangan Krystal.

***

Tiga hari telah berlalu, Krystal tak kunjung membuka matanya. Min Hyuk dengan setia merawat Krystal. Bahkan berada di rumah sakit selama ini demi memastikan kondisi Krystal. Ia merasakan tangan Krystal bergerak. Detik itu juga, ia menatap wajah Krystal penuh harap. Krystal mengedipkan matanya beberapa kali. Ia tersenyum sambil mengelus-elus wajah Krystal.
“ Dimana aku? Mengapa kau ada disini, Min Hyuk-ya?” Tanya Krystal tak mengerti.
“ Kau ada di rumah sakit, Krystal-ya. Kau mengalami kecelakaan.” Ujarnya dengan sedih.
“ Janinku. Bagaimana keadaan janinku, Min Hyuk-ya?” Tanya Krystal sambil mengelus-elus perutnya dengan panik.
“ Kau mengalami keguguran, Krystal-ya.” Ujarnya sambil mengingat peristiwa kecelakaan itu.
“ ANDWEEEEEEEE. Kau pasti berbohong. Keadaan janinku sungguh sehat, bukan?” Tanya Krystal tak terima.
“ Jeongmal mianhae. Geunde, kau memang keguguran.” Ujarnya lagi.
“ Semua ini adalah salahnya. Seandainya dia tidak membawa yeoja sialan itu ke apartemen kami. Mungkin semua ini tidak akan terjadi. Dia telah membunuh calon anak kami. Aku sangat membencinya, Min Hyuk-ya.” Ujar Krystal sambil menangis.
“ Nugu?” Tanyanya tak mengerti.
“ Taemin. Dia adalah seorang pembunuh.” Ujar Krystal penuh amarah.
“ Mengapa Krystal menuduh Taemin sebagai pembunuh calon anak mereka? Disini sangat jelas bahwa aku adalah pembunuhnya. Geunde, aku tak berani mengatakannya. Aku takut. Aku takut Krystal akan membenciku seumur hidupnya karena telah membunuh calon anaknya. Aku adalah namja pengecut. Jeongmal mianhae, Krystal-ya. Geunde, aku berjanji akan menebus dosa-dosaku dengan melindungimu.” Pikirnya sambil memeluk Krystal.
“ Mengapa aku sangat sulit menggerakan kakiku, Min Hyuk-ya?” Tanya Krystal sambil berusaha menggerakan kakinya lagi dan lagi.
“ Kau mengalami kelumpuhan. Geunde, kau hanya lumpuh sementara. Kau harus melakukan terapi dengan rutin agar kau bisa berjalan lagi. Jadi, kau jangan terlalu khawatir.” Ujarnya untuk menenangkan Krystal.
“ ANDWEEEEE. Mengapa nasibku ini sungguh sial? Selain kehilangan calon anakku, aku juga harus lumpuh seperti ini. Arrrggghhhtttt. Aku semakin membencinya.” Ujar Krystal frustasi.
“ Kau tak perlu frustasi seperti ini, Krystal-ya. Kau hanya lumpuh sementara. Kau masih bisa berjalan dengan normal lagi. Jika kau menginginkan seorang anak, maka kau bisa melakukannya lagi dengan Taemin. Sebaiknya aku mengantarkanmu pulang, nde! Aku tidak berani menghubungi Jessica noona. Aku takut Jessica noona akan mengkhawatirkanmu. Geunde, aku tak tahu bagaimana caranya menghubungi Taemin.” Ujarnya dengan prihatin.
“ ANDWEEEEE. Kau jangan menghubungi mereka. Aku tak ingin Jessica onnie mengkhawatirkanku. Aku juga tak ingin bertemu dengan Taemin, namja pengkhianat itu. Bisakah kau membawaku pergi dari sini, Min Hyuk-ya. Jebal!” Pinta Krystal sambil menggenggam tangannya.
“ Araseo.” Ujarnya.

Sementara itu, Taemin gelisah di kamarnya. Terlihat lingkaran hitam di kedua matanya. Ia tidak tidur selama tiga hari karena memikirkan kepergian Krystal. Terutama ia mengkhawatirkan kondisi Krystal yang mengandung anaknya.  Ia mencoba menghubungi Krystal. Namun, Krystal tidak membawa ponselnya. Ia tidak mungkin melaporkan hal ini pada polisi. Ia harus menjaga nama baiknya sebagai kepala keluarga. Ia tidak ingin wartawan membuat skandal mengenai kehidupan rumah tangganya yang berantakan seperti ini. Tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan memeluknya dari belakang. Ia sangat yakin pemilik tangan itu adalah Suzy. Suzy menemaninya semenjak Krystal meninggalkannya. Ia telah berusaha menyakinkan Suzy bahwa dirinya baik-baik saja dan menyuruh Suzy pulang. Namun, Suzy tetap ingin tinggal di apartemennya. Akhirnya ia pun menyerah.
“ Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah sudah baikan?” Tanyanya sambil melepaskan pelukan Suzy.
“ Nde. Apakah kau tidak tidur lagi? Lihatlah lingkaran hitam di matamu itu! Kau terlihat seperti panda.” Ujar Suzy sambil memegang wajahnya.
“ Sebaiknya kau pulang sekarang, nde! Aku akan mengantarmu pulang.” Ujarnya sambil tersenyum. Namun, Suzy menghempaskan tangannya.
“ Wae? Mengapa kau mengusirku? Apakah kau mengkhawatirkan istrimu itu? Ayolah, Taemin-ya! Dia itu kekanak-kanakkan. Sebaiknya kau menceraikannya saja lalu menikah denganku. Aku tahu bahwa kau sangat mencintaiku selama ini. Apakah aku benar?” Tanya Suzy yang sontak membuatnya membelalakan matanya terkejut bukan main.
“ Sepertinya kau masih dibawah pengaruh alkohol. Aku akan membuatkan teh hangat untukmu.” Ujarnya sambil beranjak keluar dari kamar. Namun, Suzy menahan tangannya.
“ Aniyo. Aku tidak mabuk. Aku mengatakan bahwa aku mencintaimu dalam keadaan sadar, Taemin-ya. Keadaanku benar-benar sadar. Aku benar-benar mencintaimu, Taemin-ya.” Ujar Suzy bersungguh-sungguh.

Ia menatap mata Suzy berharap menemukan celah kebohongan. Namun nihil, pandangan matanya benar-benar tulus. Ia merasa aneh pada dirinya sendiri. Seharusnya ia bahagia karena Suzy mencintainya. Namun, ia merasa sedih. Biasanya saat Suzy berada di dekatnya, jantungnya akan berdegup dengan kencang. Namun sekarang, jantungnya berdegup normal. Yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah Krystal. Ia tak tahu harus bagaimana lagi menemukan Krystal. “ Aku tahu bahwa kau mengatakan hal itu karena rasa pelampiasanmu. Aku tak ingin menjadi pelampiasanmu. Sebaiknya kau mencari namja lain yang bisa kau jadikan pelampiasan. Apalagi kau sangat cantik. Aku akan mengantarkanmu pulang sekarang. Aku harus mencari Krystal. Mengertilah kondisiku saat ini, jebal!” Pintanya sambil memakaikan mantel pada tubuh Suzy.

Meskipun Suzy merasa cemburu, namun ia menuruti permintaan Taemin. Awalnya ia bahagia karena Taemin datang disaat ia membutuhkannya. Entah mengapa setelah Myungsoo menolaknya, hidupnya terasa hampa. Terlebih lagi saat mendengar berita pernikahan Taemin. Semenjak itu Taemin jarang menemuinya. Ia benar-benar merasa kesepian ketika Taemin tidak ada disampingnya. Saat pesta pernikahan Taemin, ia sengaja datang karena rasa penasarannya pada wanita yang akan menjadi istri Taemin. Ia tidak menyangka bahwa istri Taemin terlihat sangat cantik. Rasa iri pun menyelimuti hatinya. Ia merasa seperti wanita bodoh yang telah menyia-nyiakan cinta Taemin demi mendapatkan cinta Myungsoo. Kini ia kehilangan mereka. Tanpa terasa ia dan Taemin telah tiba di depan gedung apartemennya. Ia pun turun dari mobil Taemin. Biasanya Taemin mengantarkannya hingga depan pintu apartemennya. Namun kini, Taemin hanya berpamitan padanya lalu melajukan mobilnya dengan kencang.
“ Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja, Taemin-ya. Aku pasti mendapatkanmu kembali.” Gumamnya sambil menatap kepergian mobil Taemin yang semakin jauh dari pandangannya.

Taemin menepikan mobilnya di depan rumah Jessica. Saat keluar dari mobil, ia melihat Jessica keluar dari rumahnya. Ia pun berlari menghampiri Jessica. “ Jessica noona, apakah Krystal berada disini?” Tanyanya.
“ Ommo, kau membuatku terkejut. Mengapa kau mencari Krystal disini? Bukankah kalian telah kembali ke apartemenmu? Apakah kalian sedang bertengkar? Jangan bilang kalau dia kabur dari apartemenmu?” Panik Jessica.
“ Nde, dia kabur dari apartemen. Kami sempat bertengkar hebat tiga hari yang lalu. Aku mencoba menghubungi ponselnya, namun dia tidak membawa ponsel. Awalnya aku sempat mengira, dia menginap di rumah noona. Jadi, aku membiarkannya untuk menenangkan dirinya disini. Geunde, dia tidak ada disini. Apakah noona mengetahui siapa saja teman-temannya? Mungkin dia menginap disalah satu rumah temannya.” Tanyanya dengan panik.
“ Aigoo, mengapa dia selalu menyusahkan orang lain? Mengapa sikap kekanak-kanakannya tidak hilang juga? Padahal usianya sudah cukup dewasa. Setahuku dia tidak memiliki teman baik. Geunde, dia pernah membawa teman barunya kemari. Kalau tidak salah namanya adalah Haeryung dan Ji Won. Nde, namanya adalah Haeryung dan Ji Won. Apakah kau mengenal mereka?” Tanya Jessica sambil berusaha mengingatnya.
“ Nde, aku mengenalnya noona. Kalau begitu aku pamit pergi untuk mencarinya.” Pamitnya.
“ Araseo. Temukan dia, jebal! Meskipun menyebalkan, dia adalah adikku satu-satunya. Aku tak ingin kehilangan dia. Aku akan berusaha membantumu semampuku.” Ujar Jessica dengan sedih.

Ia hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda menyetujui permintaan Jessica. Rasa bersalah menyelimuti hatinya karena tidak bisa menjaga Krystal dengan baik. Kakinya melangkah masuk ke mobil. Dengan sekali gerakan kakinya, mobilnya melaju dengan kecepatan penuh menuju Universitas Dongguk. Setibanya disana, ia mencari keberadaan Ji Won dan Haeryung. Tanpa sengaja, matanya melihat Haeryung. Namun, ia menyipitkan matanya tak mengerti ketika melihat Haeryung bersama pria yang tak dikenalnya. Mereka terlihat sangat mesra. Ia pun menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya. Tujuannya ke sana adalah untuk mencari istrinya.
“ Haeryung-ssi.” Panggilnya, sedangkan Haeryung yang merasa terpanggil menghentikan langkahnya lalu melihat ke arahnya sambil tersenyum.
“ Taemin-ssi. Bagaimana kabarmu? Waeyo?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.
“ Chagi, apakah Taemin yang kau maksud adalah Taemin penyanyi terkenal itu? Apakah dia orangnya?” Tanya pria itu pada Haeryung, sedangkan ia mengernyitkan keningnya ketika mendengar pria itu memanggil “chagi” pada Haeryung.
“ Nde, dia adalah suami temanku.” Ujar Haeryung pada pria itu. “ Dia adalah kekasihku, Taemin-ssi. Perkenalkan namanya adalah Nam Woohyun.” Ujar Haeryung pada Taemin untuk memperkenalkan seseorang disampingnya. “ Aku tak perlu memperkenalkannya lagi padamu. Kau pasti telah mengenalnya, Woohyun-ya.” Ujar Haeryung pada kekasihnya itu.

Ia menjabat tangan Woohyun sambil memperkenalkan dirinya dengan formal. Setahunya kekasihnya Haeryung adalah Myungsoo. Namun kini yang ia lihat bukanlah Myungsoo, melainkan pria yang bernama Woohyun. Tiba-tiba ia teringat pada Myungsoo yang terlihat murung akhir-akhir ini. Awalnya ia menduga Myungsoo akan mempertahankan Haeryung hingga akhir. Myungsoo tak pernah mengenalkan seorang wanita padanya dan teman-temannya secara formal kecuali Haeryung. Meskipun ia tahu bahwa Myungsoo adalah seorang playboy. Myungsoo mengenalkan Haeryung pada pesta pernikahannya hingga ia dan teman-temannya menduga Myungsoo menjalin hubungan serius dengan Haeryung.
“ Bussunmariya, Taemin-ssi?” Tanya Haeryung yang membuatnya tersadar akan tujuannya menemui gadis itu.
“ Apakah Krystal bersamamu? Apakah dia menginap di rumahmu untuk sementara?” Tanyanya langsung.
“ Aniyo. Bahkan terakhir kami bertemu saat kau menjemputnya tempo hari. Waeyo? Apakah kalian bertengkar?” Tanya Haeryung sambil menyipitkan matanya.
“ Ah, jadi dia tidak berada di rumahmu. Mungkin aku harus menanyakannya pada Ji Won. Sepertinya Ji Won ada di ruangan Myungsoo. Kalau begitu aku pamit pergi dulu, nde.” Ujarnya sambil beranjak pergi meninggalkan Haeryung dan kekasihnya itu. Namun, sebuah tangan menahan langkahnya. Ia melihat pemilik tangan itu. Haeryung sedang menatap sendu padanya.
“ Ji Won tidak ada disini. Dia sedang magang di perusahaan Soo Hyun-ssi. Sedangkan Myungsoo tidak ada di ruangannya. Dia ada kelas mengajar hari ini.” Ujar Haeryung dengan lemahnya.
“ Ah, nde. Gomawo. Kalau begitu aku pergi ke perusahaan Soo Hyun sekarang. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamitnya, sedangkan Haeryung menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Kakinya berjalan meninggalkan mereka. Namun, ia sempat melirik ke arah belakangnya untuk melihat keadaan Haeryung. Tatapan mata Haeryung tiba-tiba menjadi sendu saat ia menyebutkan nama Myungsoo. Arti tatapan Haeryung sama dengan tatapannya saat ia kehilangan Suzy. Selain itu, Myungsoo sering menghilang saat ia dan teman-temannya mengajaknya untuk berkumpul. Ia menjadi penasaran dengan hubungan Myungsoo dan Haeryung. Kini ia berada di perusahaan Soo Hyun. Kakinya melangkah menuju ruangan Soo Hyun. Saat membuka pintu ruangan sahabatnya itu, ia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat Soo Hyun dan Ji Won sedang berciuman mesra. Ji Won duduk dipangkuan Soo Hyun, sedangkan Soo Hyun terlihat memimpin ciuman mereka. Menyaksikan ciuman panas mereka membuat tubuhnya memanas seketika. “ Apakah seperti ini prilaku seorang presdir di perusahaannya?” Tanyanya sambil tersenyum jail. Soo Hyun membuka matanya tepat saat mendengar suaranya. Terlihat Soo Hyun membelalakan matanya.
“ Yak, tak bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk?” Tanya Soo Hyun tak terima, sedangkan Ji Won bergegas merapikan pakaiannya lalu memberikan hormat padanya.
“ Kau tak perlu malu seperti itu, Ji Won-ssi. Kajima! Aku sengaja kemari ingin bertemu denganmu.” Ujarnya, detik itu juga Ji Won menghentikan langkahnya sambil mengernyitkan keningnya tak mengerti.
“ Bussunmariya? Mengapa kau ingin bertemu dengan Ji Won?” Tanya Soo Hyun penasaran.
“ Apakah Krystal tinggal di rumahmu?” Tanyanya langsung.
“ Aniyo. Waeyo? Apakah kalian bertengkar? Apakah dia tidak ada di rumah Jessica onnie?” Tanya Ji Won khawatir.
“ Aku sudah mencarinya disana. Geunde, aku tidak menemukannya. Dia menghilang sudah 3 hari. Ottokke? Bahkan dia tidak ada di rumah Haeryung-ssi. Apakah kau mengetahui siapa temannya yang lain?” Tanyanya sambil memegang kepalanya frustasi.
“ Aniyo. Dia tidak mempunyai teman selain kami.” Ujar Ji Won.
“ Kau tidak berbohong padaku, bukan? Aku sangat mengkhawatirkan kondisinya. Terlebih lagi dia sedang hamil.” Tanyanya pada Ji Won untuk memastikan.
“ MWO? HAMIL? Yak, mengapa kau membiarkannya pergi? Mengapa kalian bertengkar di saat dia sedang hamil. Apakah kau tahu? Ibu hamil itu lebih sensitif perasaannya. Apakah kau sudah lapor pada polisi?” Tanya Soo Hyun.
“ Geunyang, aku tidak menyangka dia nekad pergi dari apartemen. Aku tidak mungkin melaporkannya pada polisi. Bukankah kau tahu bahwa aku ini seorang penyanyi? Wartawan bisa menulis artikel ini. Aku tidak ingin wartawan menulis artikel tentang kondisi rumah tanggaku yang berantakan. Ottokke?” Ujarnya frustasi.
“ Aku akan membantumu. Aku akan menyewa beberapa detektif untuk menyelidiki keberadaan istrimu itu. Sebaiknya kau tenangkan dirimu sekarang! Kau terlihat tidak sehat.” Ujar Soo Hyun untuk menenangkannya.
“ Araseo. Aku akan menunggu kalian di tempat biasa nanti malam. Kau boleh melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda tadi. Annyeong.” Pamitnya sambil tersenyum jail. Ia sempat melirik wajah Ji Won yang memerah akibat perkataannya. Sedangkan Soo Hyun menatap kesal padanya.

Min Hyuk dan Krystal baru saja tiba di apartemen Min Hyuk. Krystal menelusuri isi apartemen Min Hyuk dengan menggunakan kursi rodanya, sedangkan Min Hyuk mendorong kursi rodanya. Kursi rodanya berhenti tepat di balkon apartemen. Matanya menatap kagum pada pemandangan di sekitarnya. Saat memejamkan matanya sambil menghirup udara, tiba-tiba hidungnya mencium aroma jeruk. Ia pun membuka matanya. Terlihat Min Hyuk mengulurkan segelas jus jeruk padanya. Ia menerima sambil meminum jus jeruk itu perlahan-lahan.
“ Gomawo.” Ujarnya sambil tersenyum.
“ Untuk apa?” Tanya Min Hyuk.
“ Kau mengijinkanku untuk ikut bersamamu. Awalnya aku mengira kau membenciku karena telah mengkhianatimu. Aku tidak menyangka kau masih bersikap baik terhadapku. Padahal aku telah menyakiti hatimu.” Ujarnya sambil menatap Min Hyuk.
“ Awalnya aku memang membencimu. Geunde saat melihatmu terbaring di rumah sakit, aku sangat khawatir. Mulai dari sanalah aku baru mengetahui bahwa aku tidak membencimu.” Elak Min Hyuk.
“ Geunde, mengapa kau ada di rumah sakit? Seingatku, aku mengalami kecelakaan. Apakah kau berada di lokasi itu lalu menolongku? Ataukah kau yang menabrakku?” Tanyanya menduga-duga, sedangkan Min Hyuk terlihat sedikit terkejut saat mendengar pertanyaannya. Membuatnya mengernyitkan keningnya.
“ Aku kebetulan lewat jalan itu. Aku melihat seseorang tergeletak di tengah jalan penuh darah. Awalnya aku tidak mengetahui bahwa orang itu adalah dirimu. Geunde setelah mengetahui orang itu dirimu, aku bergegas membawamu ke rumah sakit terdekat. Apakah kau tahu bahwa kau tertidur selama 3 hari? Kau membuatku mengkhawatirkanmu.” Elak Min Hyuk.
“ Aku sungguh beruntung. Kau menyelamatkanku hingga aku masih hidup seperti sekarang ini. Aku tak tahu meski bersikap bagaimana terhadapmu, jika kau adalah orang yang menabrakku. Mungkin aku akan membencimu seumur hidupku. Karena Taemin dan orang yang menabrakku telah membunuh calon anakku.” Ujarnya sambil mengeluarkan smirknya.
“ Sebaiknya kau istirahat. Bukankah sangat melelahkan perjalanan dari rumah sakit menuju apartemenku ini. Aku akan mengantarkanmu menuju kamarmu. Kajja!” Ajak Min Hyuk sambil mendorong kursi rodanya.

Min Hyuk mengantarkan Krystal hingga kamar tamu yang telah dipersiapkannya untuk Krystal. Setibanya di kamar, ia menggendong Krystal menuju ranjang. Terlihat Krystal memalingkan wajahnya. Namun, ia tak mempermasalahkan hal itu. Karena ia tahu Krystal tidak mencintainya lagi seperti dulu. Tangannya terulur untuk memakaikan selimut pada tubuh Krystal. Setelah itu, ia keluar dari kamar itu. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding sambil mengingat perkataan Krystal yang menusuk hatinya. Krystal akan membencinya seumur hidup. Jika ia mengungkapkan bahwa ia adalah pelakunya. Rasa bersalah menyelimuti hatinya karena harus membohongi wanita yang dicintainya untuk kesekian sekalinya. Mungkin ia terkesan egois dengan menyembunyikan kebenaran itu. Namun, ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Ia masih dan sangat mencintai Krystal. Masih ada beberapa pertanyaan tentang pernikahan Krystal  yang terdengar misterius dalam benaknya. Yang membuatnya lebih penasaran adalah Taemin. Siapa Taemin sebenarnya?

Kyuhyun, Myungsoo, Soo Hyun, Donghae, dan Taemin berkumpul di Paradise Club. Taemin menatap aneh pada sahabatnya itu. Terlihat Kyuhyun menatap tajam pada Soo Hyun, Myungsoo sedang menari-nari dengan para gadis, Soo Hyun berkutik dengan tabletnya, Donghae sedang menatap gelas wine yang dipegangnya dengan tatapan kosongnya. Ia mengernyitkan keningnya tak mengerti sambil menyandarkan tubuhnya. Ia menduga bahwa sahabatnya itu sedang memiliki masalah. Bukan hanya dirinya saja. Terlihat Myungsoo menghampirinya lalu duduk disampingnya.
“ Sepertinya kau terlihat senang sekali, Myungsoo?” Tanyanya sambil menatap Myungsoo.
“ Jeongmal? Apakah aku terlihat senang? Padahal aku sedang patah hati.” Ujar Myungsoo sambil mengambil gelas wine miliknya.
“ Apakah karena Haeryung? Awalnya aku sempat mengira kau akan menjalin hubungan serius dengannya. Namun, kau mempermainkannya. Aku melihatnya sedang bersama namja lain pagi tadi. Namja itu terlihat lebih baik daripada dirimu. Apakah hubungan kalian berakhir karena kau ketahuan sedang bercinta dengan yeoja lain?” Tebaknya sambil melakukan toast dengan Myungsoo lalu mereka meneguk wine bersama-sama.
“ Ani. Aku memutuskannya setelah menidurinya. Apakah kau tahu? Aku terpaksa berpacaran dengannya demi menutupi rahasiamu. Rahasia bahwa kau telah meniduri Krystal. Dia mengancamku. Akhirnya kami membuat kesepakatan konyol itu.” Ujar Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya, sedangkan ia sedikit terkejut dengan pengorbanan yang Myungsoo lakukan demi dirinya.
“ Nappeun namja. Kau selalu mengakhiri hubungan dengan yeoja setelah menidurinya. Kapan kau akan berubah?” Ujar Soo Hyun sambil menyimpan tabletnya.
“ Yak. Nappeun namja disini bukan hanya aku saja. Geunde, kau juga. Aku tahu bahwa kau telah meniduri Ji Won. Bahkan dia membohongiku. Dia pikir kakaknya bodoh. Padahal aku lebih berpengalaman daripada kalian. Jika kau sampai menyakiti adikku, maka aku tak segan-segan membunuhmu. Apalagi setelah kau menidurinya.” Ancam Myungsoo pada Soo Hyun.
“ Dia tak hanya meniduri adikmu, Myungsoo. Geunde, mereka pun berciuman mesra di ruangannya. Apalagi mereka berciuman dihadapanku hingga membuat tubuhku memanas seketika.” Ujarnya sambil tertawa dan menunjuk ke arah Soo Hyun, sedangkan Soo Hyun menghampirinya lalu membungkam mulutnya dengan tangannya.
“ Yak, geumane! Kau ingin melihatku dibunuh olehnya.” Ujar Soo Hyun sambil melirik Myungsoo, sedangkan ia menganggukan kepalanya sebagai tanda mengerti lalu Soo Hyun pun melepaskan tangannya dari mulutnya.
“ Kau tak perlu mengatakan sedetail itu, Taemin. Tanpa kau bilang, aku telah mengetahuinya bahwa Soo Hyun adalah namja yadong.” Ujar Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ada apa dengan wajahmu, Donghae?” Tanyanya penasaran.
“ Aku akan menikah minggu lusa.” Ujar Donghae hingga membuatnya terkejut bukan main. Bukan hanya ia saja, melainkan Kyuhyun, Myungsoo dan Soo Hyun juga sama terkejutnya.
“ Wow, daebak. Akhirnya kau mendapatkan Jessica noona.” Ujarnya sambil tersenyum.
“ Ani, Jessica. Geunde, Minah. Bang Minah.” Ujar Donghae.
“ Jangan bilang Minah adik kelasmu sewaktu SMA. Minah yang selalu mengejarmu dulu. Bagaimana bisa? Apakah kau dijodohkan juga?” Tebak Kyuhyun.
“ Kau benar. Kami dijodohkan oleh ibuku. Aku saja hampir melupakannya. Geunde, kau masih mengingatnya. Sebaiknya kau memperhatikan Dasom saja. Dia sangat membutuhkanmu.” Ujar Donghae sambil meneguk wine miliknya.
“ Bussunsuriya? Mengapa kau menyuruhku untuk memperhatikan Dasom? Aku selalu memperhatikannya. Bahkan mengikutinya kemana pun dia pergi. Aku pun mengetahui siapa orang yang selalu ditemuinya akhir-akhir ini.” Ujar Kyuhyun tak terima sambil menatap tajam pada Soo Hyun.
“ Yak, mengapa kau selalu menatap Soo Hyun dengan tatapan mengerikanmu? Apakah kalian mempunyai masalah? Aku tahu bahwa kalian sedang berseteru semenjak awal pernikahanku.” Tanyanya sambil memperhatikan Kyuhyun dan Soo Hyun bergantian.
“ Ani. Aku tidak mempunyai masalah dengannya.” Elak Kyuhyun.
“ Kami tidak bertengkar. Kalian tak perlu khawatir memikirkan kami.” Elak Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Araseo. Sebaiknya kita toast menikmati malam yang indah ini. Kajja!” Ajak Myungsoo sambil mengulurkan gelas wine miliknya.

Ia pun mengulurkan gelas wine miliknya. Mereka pun melakukan toast. Saat sedang meneguk wine, matanya menatap satu persatu sahabatnya. Ia merasa bahwa Kyuhyun dan Soo Hyun sedang berseteru. Namun, ia tidak mengetahui masalah mereka. Myungsoo merasa frustasi karena berpisah dengan Haeryung. Meskipun awal hubungan mereka karena kesepakatan konyol itu, namun ia yakin bahwa Myungsoo sangat mencintai Haeryung. Ia melihat tatapan Myungsoo sama dengan Haeryung. Mereka saling merindukan satu sama lain. Sedangkan Donghae sama frustasinya menghadapi pernikahannya. Ia tahu bahwa Donghae sangat mencintai Jessica. Namun, Donghae tak bisa menolak permintaan ibunya. Ia hanya bisa berharap semoga Donghae bahagia dengan keputusannya itu. Tiba-tiba ia teringatkan pada Krystal. Ia hanya bisa menunggu laporan dari beberapa detektif yang disewanya untuk mencari keberadaan Krystal. Ia hanya bisa berharap semoga Krystal baik-baik saja dimana pun ia berada.

Min Hyuk mengantarkan Krystal pergi ke taman belakang apartemennya. Krystal terlihat menikmati pemandangan di taman itu. Lebih tepatnya Krystal sedang mengamati kedua anak kecil yang sedang bermain di taman itu. Min Hyuk mengetahui arah tatapan mata Krystal. Krystal berusaha menahan tangisnya sambil memegang perutnya. Min Hyuk mendorong kursi roda Krystal menuju kedua anak kecil itu. Min Hyuk mengajak kedua anak kecil itu bermain bersama Krystal. Salah satu anak kecil itu memberikan buku gambar pada Krystal. Krystal pun tersenyum lalu menggambar pemandangan di taman itu pada buku gambar. Kedua anak kecil itu tersenyum senang melihat hasil gambar Krystal. Kedua anak kecil itu mencium wajah Krystal bergantian. Min Hyuk merasa bahagia saat melihat Krystal tersenyum bahagia. Krystal meminta Min Hyuk mengantarkannya pulang ke apartemen karena udara terasa semakin dingin. Pada waktu yang bersamaan, Taemin berjalan sambil menggunakan alat penyamarannya dan menundukan kepalanya. Tanpa disadari, mereka berpapasan. Terlihat Krystal menatap lurus dengan pandangan kosongnya, Taemin menundukan kepalanya, sedangkan Min Hyuk mendorong kursi roda Krystal. Beberapa menit kemudian, Taemin mencium parfum yang selalu dikenakan oleh Krystal. Taemin melihat ke arah sekelilingnya berharap menemukan Krystal. Namun yang ia lihat seorang pria yang sedang mendorong kursi roda. Ia menduga bahwa ia begitu merindukan sosok Krystal hingga ia berhalusinasi mencium wangi parfum Krystal. Taemin pun melangkahkan kakinya kembali. Sedangkan Krystal menyuruh Min Hyuk untuk berhenti. Krystal melihat ke arah belakangnya. Ia merasakan kehadiran Taemin. Namun yang ia lihat hanyalah jalanan yang sepi. Ia pun menyuruh Min Hyuk untuk mendorong kursi rodanya lagi. Tanpa sadar air matanya menetes. Ia begitu merindukan sosok Taemin disampingnya.





TBC



Tidak ada komentar: