[SERIES]
The Love Story of Five Men Part 11
Title : The Love Story of Five Men
Part 11
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Married Life, and sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo,
Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji
Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka
Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka
Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO
Preview
- Taemin’s Story -
Hati
Krystal merasa bahagia karena Taemin menyanyikan lagu untuknya. Terlebih lagi
Taemin menyebut dirinya dengan sebutan “istriku dan Krystal Lee”. Ia
benar-benar tidak bisa menggambarkan perasaannya saat ini. Matanya menatap
kagum pada Taemin. Telinganya mendengarkan nyanyian suaminya yang merdu nan
indah. Bibirnya tiada henti tersenyum. Jantungnya berdegup dengan kencang.
Hatinya merasa bahagia saat mendengar bisikan di sekitarnya.
“
Romantis sekali, Taemin-ssi! Betapa beruntung istrinya mendapatkannya. Aku
begitu iri pada istrinya itu. Apakah kau dengar tadi? Taemin-ssi mengatakan
istrinya sedang hamil. Aigo, Taemin-ssi akan menjadi seorang ayah sebentar
lagi. Aku melihat resepsi pernikahan mereka di televisi. Istrinya terlihat cantik
sekali saat menggunakan gaun pernikahan. Awalnya aku mengira karena menggunakan
make up. Geunde, aku salah. Apakah
kau lihat istrinya yang sedang berdiri disebalah sana itu? Istrinya terlihat
cantik bahkan make upnya terlihat
natural. Pantas saja Taemin menikahi istrinya itu. Jika aku seorang namja, maka
sudah pasti aku menikahi istrinya itu.” Seperti itu lah bisikan yang ia dengar.
Ia tidak menyangka ternyata perubahan penampilannya dapat mengubah pandangan
orang lain tentangnya. Ia mengerti alasan Taemin memintanya mengubah
penampilannya. Selain karena ingin terlihat cantik, Taemin ingin menjaga imagenya selama ini. Ia baru pertama
kalinya mendengarkan pujian dari orang lain setelah menikah dengan Taemin.
Padahal awal pernikahannya banyak sekali orang yang mencercanya bahkan
memakinya. Karena mereka menganggap ia tidak pantas bersama suaminya itu.
Akhirnya Taemin selesai menyanyi. Taemin melambaikan tangannya kearahnya.
Taemin menyuruhnya untuk menghampirinya. Ia pun menghampiri suaminya itu.
Taemin menggenggam tangannya sambil menatapnya penuh senyum.
Next
“
Saya ingin membagi rasa bahagia saya pada kalian yang ada disini. Sejak awal
pernikahan kami, kami tidak sempat melakukan bulan madu. Saya hanya menemaninya
selama dua hari saja. Awalnya saya akan bekerja selama 3 hari saja. Namun,
pihak agensi mengadakan tour dadakan.
Tanpa berpamitan dengannya, saya pergi melakukan tour. Satu bulan kemudian, saya mendapatkan kabar bahwa istri saya
sedang mengandung selama 3 minggu. Saya pun bergegas menyelesaikan tour dan meminta ijin pada agensi untuk
mendapatkan libur. Detik itu, saya mengambil jam penerbangan utama menuju
Seoul. Dan sekarang saya ingin membuatnya bahagia di waktu libur saya. Saya meminta
doa pada kalian. Semoga kandungannya baik-baik saja hingga dia melahirkan
nanti. Saya merasa senang sekali. Karena saya akan menjadi seorang ayah
sebentar lagi. Kamsahamnida. Karena kalian bersedia mendengarkan curahan hati
saya. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Taemin sambil menggenggam tangannya.
Kali
ini hatinya dibuat terharu untuk kedua kalinya. Perkataan Taemin membuatnya
bahagia. Bahkan ia tidak bisa menahan air matanya. Taemin yang menyadari ia
menangis, bergegas menghapus air mata di wajahnya dengan tangannya. Mereka pun
keluar dari kerumunan itu. Taemin merangkul bahunya. Mereka menghentikan
langkahnya ketika mendengar seseorang memanggil Taemin.
“
Anda melupakan sesuatu, Taemin-ssi.” Ujar pria itu.
“
Ah, alat penyamaranku. Kamsahamnida.” Ujar Taemin sambil mengambil alat
penyamarannya.
“
Ah, ini adalah uang anda.” Ujar pria itu sambil memberikan uang itu pada
Taemin.
“
Aniyo. Itu adalah acaramu. Aku hanya mengisi acaramu saja. Aku sangat berterima
kasih padamu karena kau telah mengijinkanku menyanyi di acaramu. Jadi, uang itu
adalah milikmu.” Ujar Taemin sambil tersenyum.
“
Geunde, uang ini terlalu banyak. Bagaimana kalau kita membagi dua saja?” Usul
pria itu.
“
Aniyo. Sebaiknya uang itu untuk kalian saja. Geunde, siapa namamu dan nama bandmu?” Tanya Taemin.
“
Joneun D.O imnida. Nama bandku adalah
EXO. Kamsahamnida.” Ujar D.O sambil tersenyum.
“
Nan gwenchana. Aku pasti akan mengingat kalian. Kalau begitu kami pergi dulu.
Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Taemin.
Ia
pun berpamitan pada personil EXO itu. Mereka berjalan kembali. Mereka saling
merangkul dan bercanda. Ia pun merasa lelah. Taemin menyuruhnya untuk duduk
dibangku taman itu. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu Taemin. Tiba-tiba
terdengar suara ponsel berdering. Ia merogoh tas miliknya untuk mencari
ponselnya. Namun, ponselnya tidak berdering. Ia pun menyuruh Taemin untuk
mencari ponselnya. Ternyata ponsel Taemin yang berdering. Ia mengernyitkan
keningnya ketika melihat nama Suzy tertera pada layar ponsel Taemin. Terlihat
Taemin sangat gugup. Taemin melirik ke arahnya lalu beranjak dari bangku untuk
menjawab panggilan teleponnya. Ingin rasanya ia marah pada Taemin. Namun, ia
tahu bahwa suaminya itu mencintai Suzy. Beberapa menit kemudian, Taemin
menghampirinya dengan raut wajah penuh khawatir dan gelisah.
“
Suzy sedang menangis. Aku harus pergi sekarang. Kau bisa pulang sendiri, kan?”
Tanya Taemin sambil memegang bahunya. Ia pun menganggukan kepalanya. Sakit.
Itulah yang hatinya rasakan saat ini. Matanya menatap kepergian Taemin yang
berlarian. Baru saja ia merasa bahagia dengan perlakuan Taemin padanya. Namun,
Taemin menghempaskannya pada jurang yang tak berujung.
Ia
melirik jam dinding beberapa kali. Kini jarum jam menunjukan pukul 1.00 KST.
Matanya pun melirik ponselnya yang sedari tadi tidak berdering. Tiba-tiba
terdengar suara pintu apartemennya. Ia bergegas menghampiri pintu. Matanya
terbelalak ketika melihat suaminya membawa seorang wanita bersamanya. Wanita
yang tak asing lagi baginya. Wanita itu adalah Bae Suzy. Suzy terlihat mabuk.
Tanpa sepatah kata suaminya memapah Suzy menuju kamarnya. Ia menatap miris
suaminya yang terlihat khawatir pada wanita lain dibandingkan dirinya yang
menunggu kedatangan suaminya dengan perasaan gelisah bukan main. Namun, kini
matanya tak kuasa untuk menahan tangisnya. Ia bergegas pergi ke kamar suaminya.
Taemin
baru menyadari bahwa sedari tadi ia mengabaikan Krystal. Ia melirik ke arah
belakangnya, namun tak menemukan istrinya. Setelah memastikan kondisi Suzy
baik-baik saja, ia keluar dari kamar istrinya itu lalu mencari istrinya yang
menghilang entah kemana. Setibanya di kamarnya, ia melihat kamarnya berantakan
sekali. Selimut, bantal, dan guling berserakan di lantai. Bahkan foto antara
dirinya dan Suzy telah sobek hingga tak terbentuk lagi. Ia merasa marah bukan
main. Ia mencari keberadaan istrinya itu di setiap sudut ruangan apartemennya.
Namun, ia tidak menemukannya. Udara dingin pun menerpa tubuhnya. Ia baru
menyadari pintu balkon apartemennya terbuka. Kakinya berjalan menuju balkon.
Matanya melihat istrinya sedang berjongkok sambil menundukan kepalanya. Tubuh
istrinya bergetar bahkan terdengar suara isakan. Ia baru menyadari bahwa
istrinya itu sedang menangis. Ia berlari menghampiri istrinya lalu memeluknya.
Rasa marahnya pun pudar saat mendengar istrinya menangis tersedu-sedu dalam
pelukannya.
“
Krystal-ya, neo gwaenchana? Jeongmal mianhae. Seharusnya aku tidak
meninggalkanmu seperti itu.” Ujarnya sambil mengelus punggung istrinya itu.
“
Aku akan baik-baik saja, jika kau tidak membawanya pulang ke apartemen kita.
Aku tak ingin berada satu atap dengan yeoja yang kau cintai itu. Sebaiknya kau
memilih antara mengusirnya pergi sekarang atau aku pergi dari sini!” Ujar
Krystal sambil mendorong tubuhnya, sedangkan ia terkejut bukan main mendengar
perkataan istrinya itu.
“
Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mungkin mengusirnya disaat dia sedang tak
sadarkan diri.” Tanyanya tak mengerti.
“
Araseo. Aku akan pergi dari sini.” Ujar Krystal sambil beranjak dari posisinya.
“
Kemana kau akan pergi? Sikapmu sungguh kekanak-kanakan, Krystal-ya. Aku sudah
bersabar padamu selama ini bahkan menahan amarahku saat ini. Apa yang kau
inginkan sebenarnya?” Teriaknya tak mengerti.
“
Mwo? Kekanak-kanakan? Siapa sebenarnya yang bersikap kekanak-kanakan disini?
Aku pun sama denganmu. Aku selalu bersabar selama ini. Kau meninggalkanku
selama satu bulan tanpa memberiku kabar satu pun. Aku menghadapi penggemarmu
yang membenciku sendirian selama ini. Bahkan kau tak ada disisiku sekedar untuk
melindungiku. Aku tahu kau kembali setelah mendengar berita kehamilanku. Setelah
kau kembali, kau menjemputku dan membawaku ke apartemen ini. Aku sangat senang
saat kau mengajakku pergi jalan-jalan. Namun, kau meninggalkanku demi yeoja
pujaanmu itu. Apakah kau tahu bagaimana perasaanku? Sakit. Itulah yang ku rasakan.
Aku melihatmu berlarian demi yeoja itu tanpa memperdulikanku yang menangis
menatap kepergianmu. Yang ku inginkan bukankah sudah jelas. Aku ingin kau
mencintaiku. Bahkan aku rela memutuskan kekasihku demi menikah denganmu. Kau
sungguh egois, Taemin-ssi.” Ujar Krystal tanpa henti sambil menitikan air
matanya lalu pergi meninggalkannya yang masih tercengang mendengarnya.
Ingin
rasanya ia mengejar istrinya itu. Namun, pikirannya masih mencerna perkataan
istrinya itu. Ia menggelengkan kepalanya lalu berlari untuk mengejar istrinya.
Namun, tiba-tiba sebuah tangan menghalangi langkahnya. Ia menghentikan
langkahnya lalu melihat pemilik tangan itu. Suzy menatapnya dengan sendu. Ia
terlihat bingung antara mengejar istrinya atau berada di apartemen. Ia tak
sanggup, jika melihat Suzy sedih dihadapannya. Ia melepaskan tangan Suzy
perlahan-lahan. Namun, Suzy malah memeluknya dengan erat.
“
Kajima! Jangan tinggalkan aku!” Ujar Suzy dibalik pelukannya.
“
Geunde, aku harus mengejar Krystal.” Ujarnya sambil melepaskan pelukan Suzy. “
Sebaiknya kau istirahat di kamar, nde.” Lanjutnya sambil tersenyum. Ia
membalikan tubuhnya lalu berjalan untuk keluar.
“
SARANGHAE, TAEMIN-YA.” Teriak Suzy, sedangkan ia menghentikan langkahnya
mencerna perkataan Suzy. “ Saranghae, Taemin-ya. Kajima!” Lanjut Suzy sambil
memeluknya dari belakang.
Di
satu sisi, ia merasa bahagia mendengar pengakuan Suzy. Namun disisi lain, ia
takut. Takut akan kenyataan bahwa Suzy mencintainya karena pelarian dari
Myungsoo. Ia pun membalikkan tubuhnya lalu
menyuruh Suzy istirahat kembali. Namun, hal yang tak pernah diduganya terjadi.
Suzy mencium bibirnya. Bukan hanya menciumnya, namun melumat bibirnya. Ia
membelalakan matanya tak percaya. Namun, bayangan saat ia mencium Krystal
muncul dalam pikirannya. Tanpa sadar ia membalas ciuman Suzy.
Krystal
terus berlari sambil menangis. Berharap suaminya akan mengejarnya dan
menahannya. Namun nihil, ia tidak melihat Taemin mengejarnya. Kakinya terus
berlari. Tanpa ia sadari sebuah mobil sedang melaju dengan kencangnya. Ia membelalakan
matanya ketika menyadari mobil itu sedang melaju ke arahnya. Ingin rasanya ia
melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun nihil, kakinya sama sekali tidak
bergerak. Matanya menatap nanar mobil dihadapannya itu. Detik itu juga, ia
memejamkan matanya. Mobil itu menabrak kakinya cukup keras. Ia pun tergeletak
di jalan sambil berusaha melihat kaki pemilik mobil itu. Ia melihat sepasang
kaki keluar dari mobil. Matanya ingin menangkap sosok yang telah menabraknya.
Namun detik itu juga, ia tak sadarkan diri.
Di
apartemen Taemin, tiba-tiba foto pernikahan Taemin dan Krystal terjatuh. Taemin
yang mendengar suara pecahan pun bergegas melepaskan ciumannya dengan Suzy. Ia
melihat pigura foto pernikahannya tergeletak di lantai. Bahkan kaca pigura itu
telah pecah. Ia pun teringat dengan Krystal dan tiba-tiba perasaannya tidak
menentu seakan memiliki firasat buruk. Hatinya bergemuruh tak ingin terjadi hal
buruk pada Krystal.
Sementara
itu, pria yang menabrak Krystal bergegas menghampiri korbannya dengan wajah
penuh khawatir dan gelisah. Ia melihat seorang wanita tergeletak penuh darah di
jalan. Ia membelalakan matanya ketika melihat darah mengalir di kaki wanita
itu. Ia menghampiri wanita itu lalu memegang wajahnya untuk memastikan kondisi
wanita itu. Betapa terkejutnya ia melihat wanita yang ditabraknya adalah wanita
yang dicintainya selama ini. Pria itu adalah Kang Min Hyuk.
“
Krystal-ya, neo gwaenchana? Buka matamu, jebal! Mengapa kau melintas di jalan
ini? Aish jinja, seharusnya aku tidak mabuk. Mengapa banyak darah yang keluar
dari tubuhnya? Aku harus membawanya ke rumah sakit sekarang.” Panik Min Hyuk
disela menangisnya.
Setibanya
di rumah sakit, Min Hyuk menunggu di luar selama pemeriksaan Krystal. Ia merasa
bingung bukan main. Apakah ia harus memberitahu Taemin atau tidak? Namun, ia
tidak memiliki nomor ponsel Taemin. Bahkan Krystal tak membawa apapun. Yang ia
miliki adalah nomor ponsel milik Jessica. Ia sangat takut. Jika Jessica akan
melaporkannya pada polisi. Mengingat bahwa Krystal adalah adik satu-satunya. Ia
pun memilih untuk menunggu hasil pemeriksaan dokter. Dokter pun keluar dari
ruangan Krystal.
“
Bagaimana keadaannya, dokter?” Tanyanya penuh khawatir.
“
Beruntung anda cepat membawanya kemari. Kakinya mengalami kelumpuhan. Namun,
pasien hanya lumpuh sementara. Beruntung mobil itu tidak terlalu parah menabrak
kakinya. Pasien membutuhkan terapi hingga pasien bisa berjalan dengan normal
lagi.” Ujar dokter itu, sedangkan ia menghela nafasnya dengan lega.
“
Geunde, mengapa saya melihat banyak darah yang mengalir di kakinya?” Tanyanya
lagi.
“
Jeongmal mianhae. Saya tidak bisa menolong janin dalam kandungannya. Pasien
mengalami keguguran mengingat kondisi kandungannya yang begitu lemah.” Ujar
dokter itu.
“
Mwo? Krystal keguguran. Ottokke?” Tanyanya tak percaya.
“
Saya harap anda lebih bersabar lagi. Kalau begitu, saya mohon pamit karena
harus melakukan pemeriksaan pada pasien lain.” Pamit dokter.
“
Ah, nde. Kamsahamnida, dokter.” Ujarnya dengan tatapan kosongnya lalu dokter
itu pun pergi meninggalkannya. Ia masuk ke ruangan Krystal. Matanya menatap
sendu pada Krystal. Ia sangat menyesal telah menabrak Krystal. Selain
penyesalan karena telah menabrak wanita yang dicintainya, ia pun menyesal
karena telah membuat Krystal keguguran. Ia tak tahu harus bagaimana menghadapi
Krystal saat bangun nanti. Krystal akan marah dan membencinya. Tentu saja.
Mengingat bahwa ia adalah orang menabraknya hingga membuatnya keguguran.
Tangannya terulur menggenggam tangan Krystal. Tanpa sadar ia menangis dalam
diam. “ Jeongmal mianhae. Semua ini adalah salahku. Aku akan menebus
dosa-dosaku padamu. Geunde, bukalah matamu. Jebal!” Ujarnya sambil mengelus
tangan Krystal pada wajahnya. Bahkan sesekali mencium tangan Krystal.
***
Tiga
hari telah berlalu, Krystal tak kunjung membuka matanya. Min Hyuk dengan setia
merawat Krystal. Bahkan berada di rumah sakit selama ini demi memastikan
kondisi Krystal. Ia merasakan tangan Krystal bergerak. Detik itu juga, ia
menatap wajah Krystal penuh harap. Krystal mengedipkan matanya beberapa kali.
Ia tersenyum sambil mengelus-elus wajah Krystal.
“
Dimana aku? Mengapa kau ada disini, Min Hyuk-ya?” Tanya Krystal tak mengerti.
“
Kau ada di rumah sakit, Krystal-ya. Kau mengalami kecelakaan.” Ujarnya dengan
sedih.
“
Janinku. Bagaimana keadaan janinku, Min Hyuk-ya?” Tanya Krystal sambil
mengelus-elus perutnya dengan panik.
“
Kau mengalami keguguran, Krystal-ya.” Ujarnya sambil mengingat peristiwa
kecelakaan itu.
“
ANDWEEEEEEEE. Kau pasti berbohong. Keadaan janinku sungguh sehat, bukan?” Tanya
Krystal tak terima.
“
Jeongmal mianhae. Geunde, kau memang keguguran.” Ujarnya lagi.
“
Semua ini adalah salahnya. Seandainya dia tidak membawa yeoja sialan itu ke
apartemen kami. Mungkin semua ini tidak akan terjadi. Dia telah membunuh calon
anak kami. Aku sangat membencinya, Min Hyuk-ya.” Ujar Krystal sambil menangis.
“
Nugu?” Tanyanya tak mengerti.
“
Taemin. Dia adalah seorang pembunuh.” Ujar Krystal penuh amarah.
“
Mengapa Krystal menuduh Taemin sebagai pembunuh calon anak mereka? Disini
sangat jelas bahwa aku adalah pembunuhnya. Geunde, aku tak berani
mengatakannya. Aku takut. Aku takut Krystal akan membenciku seumur hidupnya
karena telah membunuh calon anaknya. Aku adalah namja pengecut. Jeongmal
mianhae, Krystal-ya. Geunde, aku berjanji akan menebus dosa-dosaku dengan
melindungimu.” Pikirnya sambil memeluk Krystal.
“
Mengapa aku sangat sulit menggerakan kakiku, Min Hyuk-ya?” Tanya Krystal sambil
berusaha menggerakan kakinya lagi dan lagi.
“
Kau mengalami kelumpuhan. Geunde, kau hanya lumpuh sementara. Kau harus
melakukan terapi dengan rutin agar kau bisa berjalan lagi. Jadi, kau jangan
terlalu khawatir.” Ujarnya untuk menenangkan Krystal.
“
ANDWEEEEE. Mengapa nasibku ini sungguh sial? Selain kehilangan calon anakku,
aku juga harus lumpuh seperti ini. Arrrggghhhtttt. Aku semakin membencinya.”
Ujar Krystal frustasi.
“
Kau tak perlu frustasi seperti ini, Krystal-ya. Kau hanya lumpuh sementara. Kau
masih bisa berjalan dengan normal lagi. Jika kau menginginkan seorang anak,
maka kau bisa melakukannya lagi dengan Taemin. Sebaiknya aku mengantarkanmu
pulang, nde! Aku tidak berani menghubungi Jessica noona. Aku takut Jessica
noona akan mengkhawatirkanmu. Geunde, aku tak tahu bagaimana caranya
menghubungi Taemin.” Ujarnya dengan prihatin.
“
ANDWEEEEE. Kau jangan menghubungi mereka. Aku tak ingin Jessica onnie
mengkhawatirkanku. Aku juga tak ingin bertemu dengan Taemin, namja pengkhianat
itu. Bisakah kau membawaku pergi dari sini, Min Hyuk-ya. Jebal!” Pinta Krystal
sambil menggenggam tangannya.
“
Araseo.” Ujarnya.
Sementara
itu, Taemin gelisah di kamarnya. Terlihat lingkaran hitam di kedua matanya. Ia
tidak tidur selama tiga hari karena memikirkan kepergian Krystal. Terutama ia
mengkhawatirkan kondisi Krystal yang mengandung anaknya. Ia mencoba menghubungi Krystal. Namun,
Krystal tidak membawa ponselnya. Ia tidak mungkin melaporkan hal ini pada
polisi. Ia harus menjaga nama baiknya sebagai kepala keluarga. Ia tidak ingin
wartawan membuat skandal mengenai kehidupan rumah tangganya yang berantakan
seperti ini. Tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan memeluknya dari belakang. Ia
sangat yakin pemilik tangan itu adalah Suzy. Suzy menemaninya semenjak Krystal
meninggalkannya. Ia telah berusaha menyakinkan Suzy bahwa dirinya baik-baik
saja dan menyuruh Suzy pulang. Namun, Suzy tetap ingin tinggal di apartemennya.
Akhirnya ia pun menyerah.
“
Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah sudah baikan?” Tanyanya sambil melepaskan
pelukan Suzy.
“
Nde. Apakah kau tidak tidur lagi? Lihatlah lingkaran hitam di matamu itu! Kau
terlihat seperti panda.” Ujar Suzy sambil memegang wajahnya.
“
Sebaiknya kau pulang sekarang, nde! Aku akan mengantarmu pulang.” Ujarnya
sambil tersenyum. Namun, Suzy menghempaskan tangannya.
“
Wae? Mengapa kau mengusirku? Apakah kau mengkhawatirkan istrimu itu? Ayolah,
Taemin-ya! Dia itu kekanak-kanakkan. Sebaiknya kau menceraikannya saja lalu
menikah denganku. Aku tahu bahwa kau sangat mencintaiku selama ini. Apakah aku
benar?” Tanya Suzy yang sontak membuatnya membelalakan matanya terkejut bukan
main.
“
Sepertinya kau masih dibawah pengaruh alkohol. Aku akan membuatkan teh hangat
untukmu.” Ujarnya sambil beranjak keluar dari kamar. Namun, Suzy menahan
tangannya.
“
Aniyo. Aku tidak mabuk. Aku mengatakan bahwa aku mencintaimu dalam keadaan
sadar, Taemin-ya. Keadaanku benar-benar sadar. Aku benar-benar mencintaimu,
Taemin-ya.” Ujar Suzy bersungguh-sungguh.
Ia
menatap mata Suzy berharap menemukan celah kebohongan. Namun nihil, pandangan
matanya benar-benar tulus. Ia merasa aneh pada dirinya sendiri. Seharusnya ia
bahagia karena Suzy mencintainya. Namun, ia merasa sedih. Biasanya saat Suzy
berada di dekatnya, jantungnya akan berdegup dengan kencang. Namun sekarang,
jantungnya berdegup normal. Yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah
Krystal. Ia tak tahu harus bagaimana lagi menemukan Krystal. “ Aku tahu bahwa
kau mengatakan hal itu karena rasa pelampiasanmu. Aku tak ingin menjadi
pelampiasanmu. Sebaiknya kau mencari namja lain yang bisa kau jadikan
pelampiasan. Apalagi kau sangat cantik. Aku akan mengantarkanmu pulang
sekarang. Aku harus mencari Krystal. Mengertilah kondisiku saat ini, jebal!”
Pintanya sambil memakaikan mantel pada tubuh Suzy.
Meskipun
Suzy merasa cemburu, namun ia menuruti permintaan Taemin. Awalnya ia bahagia
karena Taemin datang disaat ia membutuhkannya. Entah mengapa setelah Myungsoo
menolaknya, hidupnya terasa hampa. Terlebih lagi saat mendengar berita
pernikahan Taemin. Semenjak itu Taemin jarang menemuinya. Ia benar-benar merasa
kesepian ketika Taemin tidak ada disampingnya. Saat pesta pernikahan Taemin, ia
sengaja datang karena rasa penasarannya pada wanita yang akan menjadi istri
Taemin. Ia tidak menyangka bahwa istri Taemin terlihat sangat cantik. Rasa iri
pun menyelimuti hatinya. Ia merasa seperti wanita bodoh yang telah
menyia-nyiakan cinta Taemin demi mendapatkan cinta Myungsoo. Kini ia kehilangan
mereka. Tanpa terasa ia dan Taemin telah tiba di depan gedung apartemennya. Ia
pun turun dari mobil Taemin. Biasanya Taemin mengantarkannya hingga depan pintu
apartemennya. Namun kini, Taemin hanya berpamitan padanya lalu melajukan
mobilnya dengan kencang.
“
Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja, Taemin-ya. Aku pasti mendapatkanmu
kembali.” Gumamnya sambil menatap kepergian mobil Taemin yang semakin jauh dari
pandangannya.
Taemin
menepikan mobilnya di depan rumah Jessica. Saat keluar dari mobil, ia melihat
Jessica keluar dari rumahnya. Ia pun berlari menghampiri Jessica. “ Jessica
noona, apakah Krystal berada disini?” Tanyanya.
“
Ommo, kau membuatku terkejut. Mengapa kau mencari Krystal disini? Bukankah
kalian telah kembali ke apartemenmu? Apakah kalian sedang bertengkar? Jangan
bilang kalau dia kabur dari apartemenmu?” Panik Jessica.
“
Nde, dia kabur dari apartemen. Kami sempat bertengkar hebat tiga hari yang lalu.
Aku mencoba menghubungi ponselnya, namun dia tidak membawa ponsel. Awalnya aku
sempat mengira, dia menginap di rumah noona. Jadi, aku membiarkannya untuk
menenangkan dirinya disini. Geunde, dia tidak ada disini. Apakah noona
mengetahui siapa saja teman-temannya? Mungkin dia menginap disalah satu rumah
temannya.” Tanyanya dengan panik.
“
Aigoo, mengapa dia selalu menyusahkan orang lain? Mengapa sikap
kekanak-kanakannya tidak hilang juga? Padahal usianya sudah cukup dewasa.
Setahuku dia tidak memiliki teman baik. Geunde, dia pernah membawa teman
barunya kemari. Kalau tidak salah namanya adalah Haeryung dan Ji Won. Nde,
namanya adalah Haeryung dan Ji Won. Apakah kau mengenal mereka?” Tanya Jessica
sambil berusaha mengingatnya.
“
Nde, aku mengenalnya noona. Kalau begitu aku pamit pergi untuk mencarinya.” Pamitnya.
“
Araseo. Temukan dia, jebal! Meskipun menyebalkan, dia adalah adikku
satu-satunya. Aku tak ingin kehilangan dia. Aku akan berusaha membantumu
semampuku.” Ujar Jessica dengan sedih.
Ia
hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda menyetujui permintaan Jessica. Rasa
bersalah menyelimuti hatinya karena tidak bisa menjaga Krystal dengan baik.
Kakinya melangkah masuk ke mobil. Dengan sekali gerakan kakinya, mobilnya
melaju dengan kecepatan penuh menuju Universitas Dongguk. Setibanya disana, ia mencari
keberadaan Ji Won dan Haeryung. Tanpa sengaja, matanya melihat Haeryung. Namun,
ia menyipitkan matanya tak mengerti ketika melihat Haeryung bersama pria yang
tak dikenalnya. Mereka terlihat sangat mesra. Ia pun menggelengkan kepalanya
untuk menyadarkan dirinya. Tujuannya ke sana adalah untuk mencari istrinya.
“
Haeryung-ssi.” Panggilnya, sedangkan Haeryung yang merasa terpanggil
menghentikan langkahnya lalu melihat ke arahnya sambil tersenyum.
“
Taemin-ssi. Bagaimana kabarmu? Waeyo?” Tanya Haeryung sambil tersenyum.
“
Chagi, apakah Taemin yang kau maksud adalah Taemin penyanyi terkenal itu?
Apakah dia orangnya?” Tanya pria itu pada Haeryung, sedangkan ia mengernyitkan
keningnya ketika mendengar pria itu memanggil “chagi” pada Haeryung.
“
Nde, dia adalah suami temanku.” Ujar Haeryung pada pria itu. “ Dia adalah
kekasihku, Taemin-ssi. Perkenalkan namanya adalah Nam Woohyun.” Ujar Haeryung
pada Taemin untuk memperkenalkan seseorang disampingnya. “ Aku tak perlu
memperkenalkannya lagi padamu. Kau pasti telah mengenalnya, Woohyun-ya.” Ujar
Haeryung pada kekasihnya itu.
Ia
menjabat tangan Woohyun sambil memperkenalkan dirinya dengan formal. Setahunya
kekasihnya Haeryung adalah Myungsoo. Namun kini yang ia lihat bukanlah
Myungsoo, melainkan pria yang bernama Woohyun. Tiba-tiba ia teringat pada
Myungsoo yang terlihat murung akhir-akhir ini. Awalnya ia menduga Myungsoo akan
mempertahankan Haeryung hingga akhir. Myungsoo tak pernah mengenalkan seorang
wanita padanya dan teman-temannya secara formal kecuali Haeryung. Meskipun ia
tahu bahwa Myungsoo adalah seorang playboy.
Myungsoo mengenalkan Haeryung pada pesta pernikahannya hingga ia dan
teman-temannya menduga Myungsoo menjalin hubungan serius dengan Haeryung.
“
Bussunmariya, Taemin-ssi?” Tanya Haeryung yang membuatnya tersadar akan
tujuannya menemui gadis itu.
“
Apakah Krystal bersamamu? Apakah dia menginap di rumahmu untuk sementara?”
Tanyanya langsung.
“
Aniyo. Bahkan terakhir kami bertemu saat kau menjemputnya tempo hari. Waeyo?
Apakah kalian bertengkar?” Tanya Haeryung sambil menyipitkan matanya.
“
Ah, jadi dia tidak berada di rumahmu. Mungkin aku harus menanyakannya pada Ji
Won. Sepertinya Ji Won ada di ruangan Myungsoo. Kalau begitu aku pamit pergi
dulu, nde.” Ujarnya sambil beranjak pergi meninggalkan Haeryung dan kekasihnya
itu. Namun, sebuah tangan menahan langkahnya. Ia melihat pemilik tangan itu.
Haeryung sedang menatap sendu padanya.
“
Ji Won tidak ada disini. Dia sedang magang di perusahaan Soo Hyun-ssi.
Sedangkan Myungsoo tidak ada di ruangannya. Dia ada kelas mengajar hari ini.”
Ujar Haeryung dengan lemahnya.
“
Ah, nde. Gomawo. Kalau begitu aku pergi ke perusahaan Soo Hyun sekarang.
Annyeonghi-gyeseyo.” Pamitnya, sedangkan Haeryung menganggukan kepalanya sambil
tersenyum. Kakinya berjalan meninggalkan mereka. Namun, ia sempat melirik ke
arah belakangnya untuk melihat keadaan Haeryung. Tatapan mata Haeryung
tiba-tiba menjadi sendu saat ia menyebutkan nama Myungsoo. Arti tatapan
Haeryung sama dengan tatapannya saat ia kehilangan Suzy. Selain itu, Myungsoo sering
menghilang saat ia dan teman-temannya mengajaknya untuk berkumpul. Ia menjadi
penasaran dengan hubungan Myungsoo dan Haeryung. Kini ia berada di perusahaan
Soo Hyun. Kakinya melangkah menuju ruangan Soo Hyun. Saat membuka pintu ruangan
sahabatnya itu, ia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat Soo Hyun dan
Ji Won sedang berciuman mesra. Ji Won duduk dipangkuan Soo Hyun, sedangkan Soo
Hyun terlihat memimpin ciuman mereka. Menyaksikan ciuman panas mereka membuat
tubuhnya memanas seketika. “ Apakah seperti ini prilaku seorang presdir di
perusahaannya?” Tanyanya sambil tersenyum jail. Soo Hyun membuka matanya tepat
saat mendengar suaranya. Terlihat Soo Hyun membelalakan matanya.
“
Yak, tak bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk?” Tanya Soo Hyun tak terima,
sedangkan Ji Won bergegas merapikan pakaiannya lalu memberikan hormat padanya.
“
Kau tak perlu malu seperti itu, Ji Won-ssi. Kajima! Aku sengaja kemari ingin
bertemu denganmu.” Ujarnya, detik itu juga Ji Won menghentikan langkahnya
sambil mengernyitkan keningnya tak mengerti.
“
Bussunmariya? Mengapa kau ingin bertemu dengan Ji Won?” Tanya Soo Hyun
penasaran.
“
Apakah Krystal tinggal di rumahmu?” Tanyanya langsung.
“
Aniyo. Waeyo? Apakah kalian bertengkar? Apakah dia tidak ada di rumah Jessica
onnie?” Tanya Ji Won khawatir.
“
Aku sudah mencarinya disana. Geunde, aku tidak menemukannya. Dia menghilang
sudah 3 hari. Ottokke? Bahkan dia tidak ada di rumah Haeryung-ssi. Apakah kau
mengetahui siapa temannya yang lain?” Tanyanya sambil memegang kepalanya
frustasi.
“
Aniyo. Dia tidak mempunyai teman selain kami.” Ujar Ji Won.
“
Kau tidak berbohong padaku, bukan? Aku sangat mengkhawatirkan kondisinya.
Terlebih lagi dia sedang hamil.” Tanyanya pada Ji Won untuk memastikan.
“
MWO? HAMIL? Yak, mengapa kau membiarkannya pergi? Mengapa kalian bertengkar di
saat dia sedang hamil. Apakah kau tahu? Ibu hamil itu lebih sensitif
perasaannya. Apakah kau sudah lapor pada polisi?” Tanya Soo Hyun.
“
Geunyang, aku tidak menyangka dia nekad pergi dari apartemen. Aku tidak mungkin
melaporkannya pada polisi. Bukankah kau tahu bahwa aku ini seorang penyanyi?
Wartawan bisa menulis artikel ini. Aku tidak ingin wartawan menulis artikel
tentang kondisi rumah tanggaku yang berantakan. Ottokke?” Ujarnya frustasi.
“
Aku akan membantumu. Aku akan menyewa beberapa detektif untuk menyelidiki
keberadaan istrimu itu. Sebaiknya kau tenangkan dirimu sekarang! Kau terlihat
tidak sehat.” Ujar Soo Hyun untuk menenangkannya.
“
Araseo. Aku akan menunggu kalian di tempat biasa nanti malam. Kau boleh
melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda tadi. Annyeong.” Pamitnya sambil
tersenyum jail. Ia sempat melirik wajah Ji Won yang memerah akibat
perkataannya. Sedangkan Soo Hyun menatap kesal padanya.
Min
Hyuk dan Krystal baru saja tiba di apartemen Min Hyuk. Krystal menelusuri isi apartemen
Min Hyuk dengan menggunakan kursi rodanya, sedangkan Min Hyuk mendorong kursi
rodanya. Kursi rodanya berhenti tepat di balkon apartemen. Matanya menatap
kagum pada pemandangan di sekitarnya. Saat memejamkan matanya sambil menghirup
udara, tiba-tiba hidungnya mencium aroma jeruk. Ia pun membuka matanya.
Terlihat Min Hyuk mengulurkan segelas jus jeruk padanya. Ia menerima sambil
meminum jus jeruk itu perlahan-lahan.
“
Gomawo.” Ujarnya sambil tersenyum.
“
Untuk apa?” Tanya Min Hyuk.
“
Kau mengijinkanku untuk ikut bersamamu. Awalnya aku mengira kau membenciku
karena telah mengkhianatimu. Aku tidak menyangka kau masih bersikap baik
terhadapku. Padahal aku telah menyakiti hatimu.” Ujarnya sambil menatap Min
Hyuk.
“
Awalnya aku memang membencimu. Geunde saat melihatmu terbaring di rumah sakit,
aku sangat khawatir. Mulai dari sanalah aku baru mengetahui bahwa aku tidak
membencimu.” Elak Min Hyuk.
“
Geunde, mengapa kau ada di rumah sakit? Seingatku, aku mengalami kecelakaan. Apakah
kau berada di lokasi itu lalu menolongku? Ataukah kau yang menabrakku?”
Tanyanya menduga-duga, sedangkan Min Hyuk terlihat sedikit terkejut saat
mendengar pertanyaannya. Membuatnya mengernyitkan keningnya.
“
Aku kebetulan lewat jalan itu. Aku melihat seseorang tergeletak di tengah jalan
penuh darah. Awalnya aku tidak mengetahui bahwa orang itu adalah dirimu. Geunde
setelah mengetahui orang itu dirimu, aku bergegas membawamu ke rumah sakit
terdekat. Apakah kau tahu bahwa kau tertidur selama 3 hari? Kau membuatku
mengkhawatirkanmu.” Elak Min Hyuk.
“
Aku sungguh beruntung. Kau menyelamatkanku hingga aku masih hidup seperti
sekarang ini. Aku tak tahu meski bersikap bagaimana terhadapmu, jika kau adalah
orang yang menabrakku. Mungkin aku akan membencimu seumur hidupku. Karena
Taemin dan orang yang menabrakku telah membunuh calon anakku.” Ujarnya sambil
mengeluarkan smirknya.
“
Sebaiknya kau istirahat. Bukankah sangat melelahkan perjalanan dari rumah sakit
menuju apartemenku ini. Aku akan mengantarkanmu menuju kamarmu. Kajja!” Ajak
Min Hyuk sambil mendorong kursi rodanya.
Min
Hyuk mengantarkan Krystal hingga kamar tamu yang telah dipersiapkannya untuk
Krystal. Setibanya di kamar, ia menggendong Krystal menuju ranjang. Terlihat
Krystal memalingkan wajahnya. Namun, ia tak mempermasalahkan hal itu. Karena ia
tahu Krystal tidak mencintainya lagi seperti dulu. Tangannya terulur untuk
memakaikan selimut pada tubuh Krystal. Setelah itu, ia keluar dari kamar itu.
Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding sambil mengingat perkataan Krystal yang
menusuk hatinya. Krystal akan membencinya seumur hidup. Jika ia mengungkapkan
bahwa ia adalah pelakunya. Rasa bersalah menyelimuti hatinya karena harus
membohongi wanita yang dicintainya untuk kesekian sekalinya. Mungkin ia
terkesan egois dengan menyembunyikan kebenaran itu. Namun, ia tidak bisa
membohongi dirinya sendiri. Ia masih dan sangat mencintai Krystal. Masih ada
beberapa pertanyaan tentang pernikahan Krystal
yang terdengar misterius dalam benaknya. Yang membuatnya lebih penasaran
adalah Taemin. Siapa Taemin sebenarnya?
Kyuhyun,
Myungsoo, Soo Hyun, Donghae, dan Taemin berkumpul di Paradise Club. Taemin menatap aneh pada sahabatnya itu. Terlihat
Kyuhyun menatap tajam pada Soo Hyun, Myungsoo sedang menari-nari dengan para
gadis, Soo Hyun berkutik dengan tabletnya, Donghae sedang menatap gelas wine yang dipegangnya dengan tatapan
kosongnya. Ia mengernyitkan keningnya tak mengerti sambil menyandarkan
tubuhnya. Ia menduga bahwa sahabatnya itu sedang memiliki masalah. Bukan hanya
dirinya saja. Terlihat Myungsoo menghampirinya lalu duduk disampingnya.
“
Sepertinya kau terlihat senang sekali, Myungsoo?” Tanyanya sambil menatap
Myungsoo.
“
Jeongmal? Apakah aku terlihat senang? Padahal aku sedang patah hati.” Ujar
Myungsoo sambil mengambil gelas wine
miliknya.
“
Apakah karena Haeryung? Awalnya aku sempat mengira kau akan menjalin hubungan serius
dengannya. Namun, kau mempermainkannya. Aku melihatnya sedang bersama namja
lain pagi tadi. Namja itu terlihat lebih baik daripada dirimu. Apakah hubungan
kalian berakhir karena kau ketahuan sedang bercinta dengan yeoja lain?”
Tebaknya sambil melakukan toast
dengan Myungsoo lalu mereka meneguk wine
bersama-sama.
“
Ani. Aku memutuskannya setelah menidurinya. Apakah kau tahu? Aku terpaksa
berpacaran dengannya demi menutupi rahasiamu. Rahasia bahwa kau telah meniduri
Krystal. Dia mengancamku. Akhirnya kami membuat kesepakatan konyol itu.” Ujar
Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya, sedangkan ia sedikit terkejut dengan
pengorbanan yang Myungsoo lakukan demi dirinya.
“
Nappeun namja. Kau selalu mengakhiri hubungan dengan yeoja setelah menidurinya.
Kapan kau akan berubah?” Ujar Soo Hyun sambil menyimpan tabletnya.
“
Yak. Nappeun namja disini bukan hanya aku saja. Geunde, kau juga. Aku tahu
bahwa kau telah meniduri Ji Won. Bahkan dia membohongiku. Dia pikir kakaknya
bodoh. Padahal aku lebih berpengalaman daripada kalian. Jika kau sampai
menyakiti adikku, maka aku tak segan-segan membunuhmu. Apalagi setelah kau
menidurinya.” Ancam Myungsoo pada Soo Hyun.
“
Dia tak hanya meniduri adikmu, Myungsoo. Geunde, mereka pun berciuman mesra di
ruangannya. Apalagi mereka berciuman dihadapanku hingga membuat tubuhku memanas
seketika.” Ujarnya sambil tertawa dan menunjuk ke arah Soo Hyun, sedangkan Soo
Hyun menghampirinya lalu membungkam mulutnya dengan tangannya.
“
Yak, geumane! Kau ingin melihatku dibunuh olehnya.” Ujar Soo Hyun sambil
melirik Myungsoo, sedangkan ia menganggukan kepalanya sebagai tanda mengerti
lalu Soo Hyun pun melepaskan tangannya dari mulutnya.
“
Kau tak perlu mengatakan sedetail
itu, Taemin. Tanpa kau bilang, aku telah mengetahuinya bahwa Soo Hyun adalah
namja yadong.” Ujar Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“
Ada apa dengan wajahmu, Donghae?” Tanyanya penasaran.
“
Aku akan menikah minggu lusa.” Ujar Donghae hingga membuatnya terkejut bukan
main. Bukan hanya ia saja, melainkan Kyuhyun, Myungsoo dan Soo Hyun juga sama
terkejutnya.
“
Wow, daebak. Akhirnya kau mendapatkan Jessica noona.” Ujarnya sambil tersenyum.
“
Ani, Jessica. Geunde, Minah. Bang Minah.” Ujar Donghae.
“
Jangan bilang Minah adik kelasmu sewaktu SMA. Minah yang selalu mengejarmu
dulu. Bagaimana bisa? Apakah kau dijodohkan juga?” Tebak Kyuhyun.
“
Kau benar. Kami dijodohkan oleh ibuku. Aku saja hampir melupakannya. Geunde,
kau masih mengingatnya. Sebaiknya kau memperhatikan Dasom saja. Dia sangat
membutuhkanmu.” Ujar Donghae sambil meneguk wine
miliknya.
“
Bussunsuriya? Mengapa kau menyuruhku untuk memperhatikan Dasom? Aku selalu
memperhatikannya. Bahkan mengikutinya kemana pun dia pergi. Aku pun mengetahui
siapa orang yang selalu ditemuinya akhir-akhir ini.” Ujar Kyuhyun tak terima
sambil menatap tajam pada Soo Hyun.
“
Yak, mengapa kau selalu menatap Soo Hyun dengan tatapan mengerikanmu? Apakah
kalian mempunyai masalah? Aku tahu bahwa kalian sedang berseteru semenjak awal
pernikahanku.” Tanyanya sambil memperhatikan Kyuhyun dan Soo Hyun bergantian.
“
Ani. Aku tidak mempunyai masalah dengannya.” Elak Kyuhyun.
“
Kami tidak bertengkar. Kalian tak perlu khawatir memikirkan kami.” Elak Soo
Hyun sambil tersenyum.
“
Araseo. Sebaiknya kita toast menikmati
malam yang indah ini. Kajja!” Ajak Myungsoo sambil mengulurkan gelas wine miliknya.
Ia
pun mengulurkan gelas wine miliknya.
Mereka pun melakukan toast. Saat
sedang meneguk wine, matanya menatap satu
persatu sahabatnya. Ia merasa bahwa Kyuhyun dan Soo Hyun sedang berseteru.
Namun, ia tidak mengetahui masalah mereka. Myungsoo merasa frustasi karena
berpisah dengan Haeryung. Meskipun awal hubungan mereka karena kesepakatan
konyol itu, namun ia yakin bahwa Myungsoo sangat mencintai Haeryung. Ia melihat
tatapan Myungsoo sama dengan Haeryung. Mereka saling merindukan satu sama lain.
Sedangkan Donghae sama frustasinya menghadapi pernikahannya. Ia tahu bahwa
Donghae sangat mencintai Jessica. Namun, Donghae tak bisa menolak permintaan
ibunya. Ia hanya bisa berharap semoga Donghae bahagia dengan keputusannya itu.
Tiba-tiba ia teringatkan pada Krystal. Ia hanya bisa menunggu laporan dari
beberapa detektif yang disewanya untuk mencari keberadaan Krystal. Ia hanya
bisa berharap semoga Krystal baik-baik saja dimana pun ia berada.
Min
Hyuk mengantarkan Krystal pergi ke taman belakang apartemennya. Krystal
terlihat menikmati pemandangan di taman itu. Lebih tepatnya Krystal sedang
mengamati kedua anak kecil yang sedang bermain di taman itu. Min Hyuk
mengetahui arah tatapan mata Krystal. Krystal berusaha menahan tangisnya sambil
memegang perutnya. Min Hyuk mendorong kursi roda Krystal menuju kedua anak
kecil itu. Min Hyuk mengajak kedua anak kecil itu bermain bersama Krystal. Salah
satu anak kecil itu memberikan buku gambar pada Krystal. Krystal pun tersenyum
lalu menggambar pemandangan di taman itu pada buku gambar. Kedua anak kecil itu
tersenyum senang melihat hasil gambar Krystal. Kedua anak kecil itu mencium
wajah Krystal bergantian. Min Hyuk merasa bahagia saat melihat Krystal
tersenyum bahagia. Krystal meminta Min Hyuk mengantarkannya pulang ke apartemen
karena udara terasa semakin dingin. Pada waktu yang bersamaan, Taemin berjalan
sambil menggunakan alat penyamarannya dan menundukan kepalanya. Tanpa disadari,
mereka berpapasan. Terlihat Krystal menatap lurus dengan pandangan kosongnya,
Taemin menundukan kepalanya, sedangkan Min Hyuk mendorong kursi roda Krystal.
Beberapa menit kemudian, Taemin mencium parfum yang selalu dikenakan oleh
Krystal. Taemin melihat ke arah sekelilingnya berharap menemukan Krystal. Namun
yang ia lihat seorang pria yang sedang mendorong kursi roda. Ia menduga bahwa
ia begitu merindukan sosok Krystal hingga ia berhalusinasi mencium wangi parfum
Krystal. Taemin pun melangkahkan kakinya kembali. Sedangkan Krystal menyuruh
Min Hyuk untuk berhenti. Krystal melihat ke arah belakangnya. Ia merasakan
kehadiran Taemin. Namun yang ia lihat hanyalah jalanan yang sepi. Ia pun
menyuruh Min Hyuk untuk mendorong kursi rodanya lagi. Tanpa sadar air matanya
menetes. Ia begitu merindukan sosok Taemin disampingnya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar