[SERIES]
The Love Story of Five Men Part 8
Title : The Love Story of Five Men
Part 8
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, and Married Life
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo,
Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji
Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka
Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka
Hyeyeon, Bang Minah
Preview
Setelah
menutup pintu kamar Krystal, Taemin masuk ke kamarnya. Ia berbaring di
ranjangnya sambil mengingat proses pernikahannya tadi. Ia tidak menyangka bahwa
dirinya telah menjadi seorang suami. Ia tidak mencintai Krystal. Namun, kini
Krystal telah menjadi istrinya secara resmi. Ia mulai bingung bagaimana
memerankan statusnya sebagai seorang suami untuk Krystal. Raut kecewa pun
muncul di wajahnya saat mengingat Suzy memberikan ucapan selamat atas
pernikahannya bahkan memberikan kado untuknya. Ia pun bangkit dari ranjangnya
lalu bergegas mencari kado dari Suzy. Akhirnya ia menemukan kado itu. Isi
kadonya adalah sebuah jam tangan yang sangat bagus dan unik. Saat ia memakai
jam tangan itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamarnya. Ia mendengar
suara Krytal memanggilnya. Ia pun membuka pintu kamarnya dan sedikit terkejut
ketika melihat penampilan Krystal.
Next
“
Mian, karena mengganggu waktu istirahatmu. Geunde, bisakah kau membantuku?”
Tanya Krystal.
“
Nde.” Ujarnya.
“
Bisakah kau membantuku untuk membuka pengait gaun pengantin ini? Tanganku tak
sanggup menggapainya?” Tanya Krystal dengan hati-hati.
Ia
menghampiri Krystal lalu mencari pengait gaun pengantin itu. Ia melihat banyak
pengait pada gaun pengantin itu. Ia pun membuka satu persatu pengait gaun itu.
Ia mulai membuka pengait yang ada di punggung, pinggang, dan pinggul Krystal.
Saat ia akan membuka pengait yang ada di dada Krystal, ia menahan tangannya
lalu menatap wajah Krystal. Tiba-tiba muncul dalam benaknya bayangan saat
mencumbu Krystal. Jantungnya pun berdetak dengan cepatnya. Mereka saling
menatap satu sama lain. Beberapa detik kemudian, Krystal menyilangkan kedua
tangannya tepat pada dadanya sambil menatap tajam padanya. Ia pun tersadar lalu
mengelus-elus kepala Krystal sambil tersenyum.
“
Aku rasa kau bisa membuka pengait yang ada di dadamu itu. Masuklah ke kamarmu!
Ini sudah larut malam. Bukankah kau harus kuliah besok pagi?” Ujarnya sambil
tersenyum. Krystal pun berjalan dengan cepat menuju kamarnya, sedangkan ia
menahan tawanya ketika melihat reaksi istrinya yang ketakutan. Namun, ia
berhenti tersenyum ketika melihat gaun Krystal terbuka hingga memperlihatkan
punggung hingga pinggulnya. Entah kenapa libidonya naik. Ia pun menelan air
liurnya sendiri. Terlihat istrinya merapikan gaun pengantinnya untuk menutupi
tubuhnya dan bergegas masuk ke kamarnya. Sedangkan ia sedang berusaha menahan
hasratnya mati-matian. Terpikir dalam benaknya untuk tidak melakukan kesalahan
kedua kalinya pada Krystal. Akhirnya ia pun memutuskan untuk masuk ke kamarnya
dan mengunci pintu kamarnya. “ Aish jinja, mengapa bayangan saat aku
mencumbunya selalu bermunculan dalam pikiranku? Aku tidak mungkin memintanya
untuk bersedia ku tiduri kedua kalinya. Meskipun dia telah resmi menjadi
istriku. Geunde, kami tidak saling mencintai. Sebaiknya aku tidur sekarang. Aku
tidak ingin memikirkan hal ini. Aku harus menahannya.” Gumamnya lalu berbaring
di ranjangnya dan tidur.
-o0o-
Soo
Hyun mengantarkan Ji Won pulang ke apartemennya. Ia menepikan mobilnya di depan
gedung apartemen Ji Won. Ia tidak melihat mobil Myungsoo disana. Ia pun
memutuskan untuk pergi ke taman. Ia masih terkejut setelah mengetahui bahwa Ji
Won adalah adik Myungsoo. Mereka pun pergi ke taman lalu duduk di sebuah
ayunan. “ Mengapa kau tidak memberitahuku bahwa Myungsoo adalah kakakmu?”
Tanyanya sambil menatap Ji Won.
“
Kau tidak bertanya padaku. Bahkan aku tidak mengetahui bahwa Myungsoo oppa
adalah sahabatmu.” Ujar Ji Won sambil menundukan kepalanya.
“
Semuanya sudah terlanjur. Aku mengatakan pada sahabatku bahwa kau adalah
kekasihku. Sudah saatnya aku bertanggung jawab dengan ucapanku itu. Mungkin semua
ini terlalu awal untuk kita. Padahal kita baru saling mengenal. Apakah kau
ingin menjadi kekasihku, Ji Won-ya? Mungkin kita tidak saling menyukai saat
ini. Geunde seiring dengan berjalannya waktu, mungkin rasa itu akan tumbuh. Aku
tidak ingin membebanimu gara-gara ucapanku itu. Aku tidak ingin Myungsoo
memarahimu karena kesalahanku. Aku rasa dia akan memukulku setelah ini.”
Jelasnya sambil menggenggam tangan Ji Won.
“
Semua ini bukan salahmu saja. Aku pun bersalah. Seandainya aku mengetahui bahwa
kau adalah sahabat Myungsoo oppa, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Aku
tidak terlalu mengetahui kehidupan pribadi Myungsoo oppa. Aku hanya mengurusi
apartemen, makanan dan pakaiannya saja. Sehingga aku tidak mengetahui siapa
teman-temannya dan kekasihnya. Aku rasa keinginanmu untuk menjadikanku sebagai
kekasihmu adalah emosi rasa bersalahmu. Yang ku inginkan bukanlah itu. Geunde,
aku akan berusaha untuk menjaga persahabatan kalian. Aku akan melakukan yang
terbaik untuk kita semua.” Jelas Ji Won.
Saat
ia akan membalas perkataan Ji Won, tiba-tiba ponsel Ji Won berdering. Ji Won
menjawab panggilan teleponnya dengan serius, sedangkan ia menguping pembicaraan
mereka. Ia mengetahui bahwa yang menelepon Ji Won adalah Myungsoo. Akhirnya Ji
Won mematikan panggilan teleponnya sambil mendesah pelan. Ji Won mengatakan
padanya bahwa Myungsoo ingin bertemu dengan mereka sekarang. Mereka pun
beranjak dari ayunan lalu pergi ke apartemen Myungsoo. Sepanjang perjalanan, Ji
Won terlihat gelisah dan ketakutan. Soo Hyun yang menyadari hal itu pun sontak
memegang tangan Ji Won untuk menenangkannya. Kini mereka tiba di depan
apartemen. Soo Hyun menekan bel pintu apartemen dengan perlahan-lahan hingga
pintu terbuka memperlihatkan sosok Myungsoo yang sedang marah. Mereka pun masuk
lalu duduk di ruang tamu.
“
Jelaskan padaku semua ini! Bagaimana bisa Ji Won menjadi kekasihmu?” Tanya
Myungsoo penuh penekanan.
“
Apakah kau lupa? Semua ini karena dirimu.” Ujar Soo Hyun dengan santai.
“
Mwo? Karena diriku? Bussunsuriya?” Tanya Myungsoo tak mengerti.
“
Sepertinya kau lupa. Apakah kau ingat saat aku datang ke ruanganmu untuk
berkonsultasi? Saat itu aku benar-benar terpuruk setelah mengetahui Dasom
menikah dengan Kyuhyun. Aku datang menemuimu untuk meminta saran darimu. Kau
memberiku saran untuk mencari yeoja lain. Saat itu lah aku bertemu dengan
adikmu. Aku bertemu dengannya melalui saranmu. Tanpa sengaja kami bertemu di
perpustakaan lalu saling berkenalan. Namun takdir mempertemukan kita kembali.
Akhirnya kami menjadi dekat. Aku merasa sangat nyaman bersamanya. Aku pun
memutuskan untuk memilikinya agar dia selalu berada disampingku. Geunde, aku
tidak mengetahui bahwa dia adalah neo dongsaeng. Aku tidak menanyakan tentang
keluarganya karena hubungan kami masih terlalu awal. Geunde, aku sangat senang
ketika mengetahui bahwa kau adalah kakaknya. Otte? Apakah kau merestui hubungan
kami?” Tanya Soo Hyun sambil tersenyum.
“
Jadi, yeoja yang dicintai oleh Soo Hyun adalah Dasom. Pantas saja dia sangat
mencintai Dasom. Dasom adalah yeoja yang baik bahkan cantik. Mengapa aku tidak
percaya diri seperti ini sekarang setelah mengetahui yeoja yang dicintainya?”
Pikir Ji Won sambil melirik ke arah Soo Hyun.
“
Aku memang memberikan saran seperti itu padamu. Geunde, mengapa dari sekian
banyaknya yeoja kau harus memilih nae dongsaeng?” Tanya Myungsoo sambil
memegang kepalanya. Tanpa sengaja, ia melihat ke arah mereka. Ia menjadi geram
saat melihat Soo Hyun menggenggam tangan Ji Won dihadapannya. “ Yak! Lepaskan
tanganmu darinya!” Titah Myungsoo. Namun, Soo Hyun malah semakin mempererat
genggamannya.
“
Bukankah aku sudah menjelaskannya tadi bahwa aku sangat nyaman berada di
dekatnya. Mengapa begitu sulit mendapatkan restu darimu? Kita sudah saling
mengenal selama 7 tahun. Bukankah kau sudah mengetahui sifatku seperti apa? Apa
yang membuatmu ragu sekarang?” Tanya Soo Hyun tak mengerti.
“
Aish jinja. Araseo. Aku mengijinkan kalian berhubungan. Geunde, bukan berarti
aku merestui hubungan kalian. Aku akan merestui hubungan kalian saat kau serius
dengannya. Jika kau membuatnya menangis bahkan menyakitinya, maka aku tidak
akan segan-segan lagi untuk membunuhmu dengan tanganku sendiri! Pulanglah! Aku
sudah kenyang melihat wajahmu hari ini.” Ancam Myungsoo pada Soo Hyun lalu
pergi meninggalkan mereka.
“
Aku benar-benar tidak menyangka Myungsoo oppa mengijinkan kami berhubungan.
Semudah itu kah dia memberikan restunya? Mungkinkah karena mereka telah saling
mengenal selama 7 tahun? Mengapa aku tidak merasa puas dengan semua ini? Apakah
karena Soo Hyun masih mencintai Dasom?” Pikir Ji Won sambil menatap kepergian
Myungsoo. “ Sebaiknya kau pulang sekarang, Soo Hyun-ssi! Aku akan mengantarmu
hingga depan apartemen.” Titah Ji Won.
“
Aniyo. Kau tak perlu mengantarkanku. Aku bisa pulang sendiri. Sebaiknya kau
tidur. Bukankah kau harus kuliah besok? Kalau begitu, aku pulang sekarang.
Annyeong.” Ujar Soo Hyun sambil melepaskan tangannya, sedangkan Ji Won
menganggukan kepalanya lalu melambaikan tangannya. Soo Hyun pun pulang ke rumahnya.
-o0o-
Taemin
terbangun dari tidurnya karena mendengar ponselnya berdering. Dengan mata masih
terpejam, ia menjawab panggilan teleponnya. Ia hanya mengatakan “iya” lalu
mematikan panggilan teleponnya. Dengan malas, ia beranjak dari ranjangnya lalu
mandi. Ia melihat jam dinding menunjukan masih pagi. Saat keluar kamar, ia
melihat pintu kamar Krystal masih tertutup. Ia pergi ke dapur lalu membuat
sarapan untuk mereka. Saat ia menyimpan roti di meja, Krystal keluar dari kamarnya
dengan pakaiannya yang sudah rapi.
“
Duduklah! Aku telah membuatkan sarapan untukmu.” Titahnya pada Krystal. Krystal
menganggukan kepalanya lalu duduk dihadapannya. Selama makan, tidak ada satu
pun yang berbicara. Akhirnya ia memulai pembicaraan. “ Sepertinya aku tidak
akan pulang selama 3 hari. Aku harus mempersiapkan album baruku. Apakah kau
tidak apa-apa tinggal disini sendirian?” Tanyanya dengan hati-hati.
“
Nde, nan gwenchana. Mungkin aku akan menginap di rumah Jessica onnie.” Ujar
Krystal sambil tersenyum.
“
Nde, memang sebaiknya kau menginap di rumah Jessica noona. Aku telah
mentransferkan uang ke rekening tabunganmu. Kau bisa menggunakan uang itu untuk
kebutuhanmu.” Ujarnya disela makannya.
“
Mwo? Seharusnya kau tak perlu memberikan uang padaku. Aku masih bekerja dan
mempunyai penghasilan sendiri. Sebaiknya kau ambil kembali uangmu.” Tolak
Krystal secara halus.
“
Apakah kau lupa dengan statusmu sebagai istri dari seorang musisi terkenal? Aku
ingin kau mengubah penampilanmu. Aku tak ingin nama baikku tercemar karena
tidak memberikan uang pada istrinya. Kau bisa membeli pakaian dan perhiasan
dengan uang itu. Aku mohon padamu pertimbangkanlah posisiku! Aku sama sekali
tidak bermaksud untuk merendahkanmu.” Pintanya dengan serius. Namun, Krystal
terdiam bahkan menghentikan makannya. “ Habiskan sarapanmu! Aku telah bersusah
payah membuatkannya untukmu. Aku akan mengantarkanmu pergi ke kampus setelah
ini.” Titahnya lalu ia melihat Krystal melanjutkan makannya lagi, meskipun
tidak membalas perkataannya.
Ia
pun mengantarkan Krystal ke kampusnya. Sepanjang perjalanan, mereka diam
membisu. Ia sesekali melirik ke arah Krystal untuk memastikan keadaanya. Ia
merasa bersalah karena perkataan kasarnya pada Krystal. Mereka pintu tiba di
depan kampus. Saat Krystal hendak keluar, ia menahan tangan Krystal. “ Aku akan
menjemputmu setelah pekerjaanku selesai. Jadi, tunggulah aku!” Ujarnya sambil
menatap Krystal. Namun, Krystal lagi-lagi tidak membalas perkataannya bahkan
menghempaskan tangannya. Krystal keluar lalu menutup pintu mobil dengan keras.
Ia hanya bisa memandangi kepergian Krystal yang semakin jauh dari pandangannya
sambil mendesah pelan lalu melajukan mobilnya.
Krystal
berjalan menuju kelasnya dengan perasaan kesalnya. Ia sama sekali tidak
menyangka bahwa Taemin akan merendahkannya seperti itu. Ternyata menikah dengan
pria kaya raya yang tidak mencintainya itu lebih sengsara dibandingkan menikah
dengan pria yang mencintainya walau pun keadaan rumah tangganya sederhana saja.
Tiba-tiba ia merasakan hawa aneh di sekitarnya. Ia pun memberanikan diri untuk
melihat sekelilingnya. Ia tidak menyangka bahwa semua mata tertuju padanya saat
ini. Ia pun melanjutkan jalannya lagi. Tanpa sengaja, ia mendengar beberapa
orang sedang berbisik membicarakannya.
“
Bukankah dia adalah yeoja yang menikah dengan Taemin musisi terkenal itu? Nde,
dia memang lah yeoja itu. Aish jinja, betapa beruntungnya ia bisa menikah
dengan uri Taemin. Geunde, bukankah dia adalah yeojachingu Min Hyuk? Aigoo, aku
tidak menyangka ternyata dia adalah seorang playgirl.
Apakah kita perlu membuat website anti fansnya.
Bukankah ini sungguh tidak adil untuk uri Taemin? Nde, kau benar. Dia tidak
pantas untuk uri Taemin.” Seperti itu lah bisikan yang ia dengar. Ia berusaha
mengabaikannya. Namun, langkahnya berhenti ketika melihat Min Hyuk berada di
hadapannya sambil tersenyum padanya. Perasaan bersalah pun menyelimuti hatinya.
Min Hyuk menghampirinya lalu merangkulnya. Detik itu juga, ia melihat orang-orang
di sekitarnya menatap tajam padanya. Tiba-tiba mereka menghentikan langkahnya
ketika melihat gerombolan wanita mengerumuni mereka.
“
Chukhae, Krystal-ssi atas pernikahanmu dengan Taemin-ssi! Gaun pengantinmu
sangat indah. Aku melihat pernikahan kalian melalui televisi. Ini adalah kado
pernikahan dari kami. Kami akan menjadi penggemarmu mulai hari ini karena kau
adalah istri Taemin-ssi. Kami adalah penggemar berat Taemin-sii. Terimalah!”
Ujar salah satu dari mereka, sedangkan ia melihat reaksi Min Hyuk ketika
mendengar kabar pernikahannya. Kini ia melihat raut wajah Min Hyuk yang kecewa,
sedih, dan bingung seolah-olah meminta penjelasan darinya.
“
Ah, nde. Gomawo. Geunde, jeongmal mianhae. Aku ada kelas sekarang. Aku pamit
pergi dulu.” Ujarnya sambil menerima kado itu. Mereka menganggukan kepalanya
sambil tersenyum lalu memberikan jalan untuknya dan Min Hyuk. Sepanjang
perjalanan menuju kelas, ia dan Min Hyuk saling terdiam. Ia kebingungan untuk
menjelaskan semuanya. Baginya semua ini terlalu mendadak. Setibanya di kelas,
Min Hyuk menyuruhnya untuk menemuinya di taman kampus setelah mata kuliah berakhir
tanpa menoleh padanya. Bahkan mendahuluinya pergi. Selama mata kuliah,
pikirannya hanya tertuju pada Min Hyuk. Tanpa terasa mata kuliah telah
berakhir. Saat melihat ke arah kursi Min Hyuk, ia tidak melihat Min Hyuk
disana. Ia pun memutuskan untuk pergi ke taman dan benar saja Min Hyuk telah
menunggunya disana. Ia memberanikan diri duduk disamping Min Hyuk. “ Jeongmal
mianhae. Aku tidak bermaksud untuk…” Sesalnya, namun Min Hyuk menyela
perkataannya.
“
Jadi, kau telah menikah dengannya? Mengapa kau tidak memberitahuku? Apakah kau
merasa senang telah mempermainkan perasaanku?” Tanya Min Hyuk tanpa menatapnya.
Ia pun menghela nafasnya. Sangat wajar bagi Min Hyuk bertanya seperti itu
karena ia adalah korban. Ia seperti tersangka yang tertangkap basah setelah
membunuh orang.
“
Nde, aku menikah dengan namja lain kemarin. Aku tidak bermaksud untuk
membohongimu. Sebenarnya aku ingin memberitahumu sebelum menikah. Geunde, aku
tidak siap untuk mengatakannya padamu. Aku takut kau akan membenciku setelah
mendengarnya.” Ujarnya sambil menundukan kepalanya.
“
Mengapa kau menikah dengannya? Apakah kau mencintainya? Mengapa kau bersedia
menjadi kekasihku di saat kau sendiri telah mempunyai kekasih?” Tanyanya tak
terima.
“
Apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya padanya? Aku tidak mungkin
mengatakan bahwa alasanku menikah dengan Taemin karena Taemin telah meniduriku.
Dia akan semakin membenciku.” Pikirnya sambil mempertimbangkan jawabannya. “
Sebenarnya dia melamarku. Aku tidak mungkin menolaknya karena dia adalah namja
yang paling berjasa dalam kehidupan keluargaku. Dia selalu membantuku di saat
keluarga kami dalam kesusahan. Aku pun menerima lamarannya mengingat jasanya
itu. Jeongmal mianhae. Semuanya begitu mendadak bagiku.” Ujarnya sambil menatap
Min Hyuk dan tersenyum. “ Jeongmal mianhae, aku telah membohongimu. Aku harap
kau memaafkanku, Min Hyuk-ya.” Pikirnya sambil menatap sendu pada Min Hyuk.
“
Geure, jika alasanmu seperti itu. Sebaiknya kita akhiri hubungan kita ini. Kita
putus mulai detik ini.” Ujar Min Hyuk sambil beranjak dari bangku.
“
Aku harap kita masih bisa berteman, Min Hyuk-ya.” Ujarnya sambil menahan tangan
Min Hyuk. Namun hal yang tak diduga sebelumnya terjadi. Min Hyuk menghempaskan
tangannya lalu pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Ia
memaklumi semua itu karena ia memang pantas mendapatkannya. Ia telah menyakiti
perasaan pria yang mencintainya dengan tulus. Ia pun memutuskan untuk pulang ke
rumahnya. Saat sedang berjalan, tiba-tiba seorang wanita mendorong tubuhnya
hingga ia terjatuh.
“
Yak, nappeun yeoja! Kau benar-benar yeoja tidak tahu diri. Kau telah mempunyai
kekasih. Geunde, kau menikah dengan Taemin. Aish jinja, yang benar saja. Yeoja
sepertimu tidak pantas menjadi istri Taemin.” Makinya, sedangkan ia hanya
mendengarkan saja sambil menundukan kepalanya. Tiba-tiba ia mendengar suara
tamparan cukup keras. Ia memegang wajahnya, namun tidak merasakan sakit. Ia pun
mengangkat kepalanya lalu melihat ke arah wanita itu. Ia terkejut bukan main
ketika melihat Haeryung berdiri di hadapan wanita itu. Ia pun melihat ke arah
wanita itu yang sedang memegang wajahnya dengan kesalnya.
“
Jangan pernah mencaci maki sahabatku seperti itu lagi! Wae? Apakah kau iri
padanya karena kau tidak bisa menikah dengan Taemin? Aigoo, apakah kau tidak
pernah bercermin. Lihatlah tubuhmu itu! Bila dibandingkan dengan sahabatku ini,
tubuhmu tidak ada apa-apanya. Tak ada yang menarik satu pun dari tubuhmu itu.
Apakah kau tidak sadar diri? Jika kau mempunyai wajah jelek, setidaknya kau
harus menutupi dengan sikap baikmu. Kau malah mempunyai sikap buruk sangat
sesuai dengan wajahmu itu. Pergilah! Apakah kau ingin ku tampar lagi?” Ujar
Haeryung sambil mengangkat tangannya kembali. Detik itu juga, wanita itu
menghentakkan kakinya lalu pergi meninggalkan mereka. “ Neo gwaenchana,
Krystal-ssi?” Tanya Haeryung sambil membantunya berdiri.
“
Gomawo.” Ujarnya sambil merapikan penampilannya dan tersenyum.
“
Seharusnya kau melawannya saat yeoja itu mendorongmu hingga jatuh bahkan
mencaci makimu seperti itu. Geunde, kau malah diam saja. Kau terlalu baik,
Krystal-ssi. Aku bisa melihat dari wajahmu. Aku akan memberikan saran untukmu.
Kau harus mengubah image-mu mulai
detik ini. Kau boleh bersikap baik. Geunde, kau tidak boleh lemah seperti tadi.
Kau harus melawannya sesekali. Araseo.” Ujar Haeryung sambil memegang bahunya.
“
Kau tidak bisa memberikan saran buruk seperti itu padanya. Aku akan memberikan
hukuman padamu karena kau telah membolos mata kuliahku, Haeryung-ssi.” Geram Myungsoo
tiba-tiba datang sambil menarik kerah kemeja Haeryung dari belakang.
“
Yak, lepaskan tanganmu! Apakah kau sedang mempermalukanku di depan Krystal-ssi?
Aku tidak sengaja membolos. Geunde, aku terlambat bangun. Lagipula kau tidak
menjemputku.” Bela Haeryung, namun Myungsoo tidak mendengarkannya malah
menariknya agar mengikutinya. “ Sampai berjumpa lagi, Krystal-ssi!” Teriak
Haeryung.
Ia
menatap kepergian Haeryung dan Myungsoo yang semakin jauh dari pandangannya. Ia
merasa iri dengan tingkah laku mereka. Seandainya ia dan Taemin bersikap
seperti mereka. Tiba-tiba ia menggelengkan kepalanya dan menyadarkan dirinya
bahwa semua itu tidak mungkin terjadi. Letak perbedaannya adalah Haeryung dan
Myungsoo saling mencintai, sedangkan ia dan Taemin tidak mencintai. Bahkan
mereka menikah dengan terpaksa. Taemin bersikeras ingin bertanggung jawab atas
perbuatannya. Padahal ia tidak pernah menuntut Taemin untuk bertanggung jawab
atas dirinya. Ternyata menikah dengan Taemin tidak menyelesaikan masalah malah
menambah masalah baru. Kini ia harus menghadapi penggemar Taemin yang tidak
menyukainya karena ia telah menyandang sebagai status istri Taemin. Ia pun
teringat akan pembicaraannya dengan Taemin tentang status mereka saat ini. Apa
yang dikatakan oleh Taemin ada benarnya. Ia tidak boleh egois memikirkan
perasaannya saja. Ia harus memikirkan perasaan Taemin yang berprofesi sebagai
musisi terkenal. Detik itu juga, ia melihat penampilannya. Ia merasa
penampilannya sudah bagus bahkan menarik. Lalu dimana letak kesalahannya?
Tiba-tiba ia teringat dengan Haeryung yang selalu berpakaian menarik bahkan
tidak ada yang menyamai pakaiannya.
“
Sepertinya aku harus berkonsultasi masalah ini dengan Haeryung. Geunde, dimana
Haeryung? Bukankah Haeryung adalah kekasih Myungsoo? Sepertinya mereka pergi ke
ruangan kerja Myungsoo. Mengingat mereka pergi bersama barusan. Aku harus
kesana sekarang.” Gumamnya sambil berjalan.
Ia
pun pergi ke ruangan Myungsoo untuk mencari Haeryung. Saat masuk ke ruangan
Myungsoo, ia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat Myungsoo dan
Haeryung sedang berciuman. Ingin rasanya ia menutup matanya. Namun, ia malah
melihat pergerakan ciuman mereka. Myungsoo terlihat melumat bibir Haeryung
dengan ganasnya. Begitu pun dengan Haeryung yang membalas tiap lumatan
Myungsoo. Yang membuatnya terkejut adalah saat Myungsoo meremas payudara
Haeryung tanpa melepaskan ciumannya. Dengan refleks ia menutup wajahnya dengan
tangannya. Namun sesekali ia membuka sedikit celah pada tangannya untuk melihat
adegan mesra mereka. Tiba-tiba ia mendengar teriakan Haeryung. Detik itu juga,
ia membuka wajahnya sambil mencari penyebab Haeryung berteriak. Yang ia
dapatkan malah Myungsoo sedang menatap tajam padanya.
“
Bussunmariya? Apa yang kau lakukan disini? Apakah kau melihat semuanya?” Tanya
Myungsoo penuh curiga padanya.
“
Aku ingin bertemu dengan Haeryung-ssi. Apakah ini yang kau maksud dengan
hukuman, Professor Kim?” Tanyanya sambil menyipitkan matanya penuh curiga. Ia
melihat Myungsoo sedikit gelagapan menghadapinya.
“
Tentu saja bukan. Aku telah memberikan sebuah tugas untuknya. Kalian keluar
dari ruanganku sekarang! Aku sangat sibuk.” Usir Myungsoo sambil duduk di kursi
kerjanya.
“
Araseo. Geunde. Jeongmal mianhae, atas kelancanganku. Aku harap kalian tidak
melakukannya di kampus lagi. Ini sangat berbahaya. Beruntung sekali aku yang
memergoki kegiatan kalian itu.” Ujarnya sambil tertawa. Myungsoo terlihat
mengabaikannya untuk menyembunyikan rasa malunya itu, sedangkan wajah Haeryung
memerah karena rasa malunya. Detik itu juga, Haeryung menarik tangannya lalu
keluar dari ruangan Myungsoo.
“
Jeongmal mianhae, Krystal-ssi. Aku jadi merasa malu seperti ini berhadapan
denganmu. Geunde, bussunmariya?” Tanya Haeryung sambil memegang wajahnya
sendiri.
“
Apakah kau bisa membantuku? Sebenarnya aku ingin menanyakan pendapatmu tentang
penampilanku ini. Apakah penampilanku terlihat norak?” Tanyanya sambil menunjuk
tubuhnya, sedangkan Haeryung mendelik dari ujung kepala hingga kaki untuk
menilai penampilannya.
“
Aniyo. Penampilanmu sangat sesuai dengan kepribadian polosmu. Waeyo? Apakah
yeoja tadi mengatai penampilanmu?” Tanya Haeryung sambil melipat kedua
tangannya di dadanya.
“
Aniyo. Geunde, Taemin menyuruhku untuk membeli beberapa pakaian dan perhiasan.
Dia memintaku untuk mengerti profesinya.” Ujarnya dengan hati-hati dan sedikit
malu.
“
Ah, aku mengerti. Mungkin dia ingin menunjukan pada dunia bahwa istrinya adalah
yeoja yang paling cantik. Sebenarnya kau sangat cantik bahkan tanpa polesan make up sekalipun, Krystal-ssi. Mungkin
dia ingin melihatmu cantik sempurna. Kau bertanya pada orang yang tepat.
Sebaiknya kita pergi belanja ke mall
sekarang. Apakah Taemin memberikan uang padamu? Jika iya, maka kita pergunakan
untuk membeli beberapa pakaian dan perhiasan untukmu.” Ujar Haeryung, sedangkan
ia menganggukan kepalanya sebagai tanda menyetujuinya. “Kajja!” Ajak Haeryung
sambil menarik tangannya.
Mereka
pergi ke mall terbesar di Seoul.
Haeryung menunjukan pada Krystal beberapa butik pakaian dan toko perhiasan yang
menurutnya bagus. Mereka berhenti di butik langganan Haeryung. Haeryung memilih
pakaian untuk Krystal. Krystal membelalakan matanya tak percaya karena Haeryung
memilih banyak pakaian untuknya. Haeryung menyuruh Krystal untuk mencoba
pakaian itu satu per satu. Krystal menuruti keinginan Haeryung dengan terpaksa.
Haeryung tersenyum puas karena semua pakaian pilihannya sesuai dengan tubuh
Krystal. Akhirnya Krystal mengganti pakaiannya dengan pakaian semula. Haeryung
telah menunggu di toko perhiasan di depan butik itu. Yang membuat Krystal
terkejut adalah harga semua pakaiannya yang menurutnya sangat mahal. Krystal
tidak menyangka bahwa ia akan menghabiskan uang sebanyak itu hanya dalam
beberapa menit. Haeryung yang merasa lelah menunggu pun menyusul Krystal lalu
menarik Krystal menuju toko perhiasan itu. Haeryung memilihkan perhiasan yang
sesuai dengan Krystal. Krystal hanya menganggukan kepalanya menyetujui pilihan
Haeryung. Namun saat Haeryung menawarinya sebuah cincin, Krystal menolaknya
dengan halus. Bagi Krystal cincin pernikahannya adalah cincin terindah yang
dimilikinya. Haeryung menganggukan kepalanya mengerti. Setelah itu, mereka
pergi ke toko tas dan sepatu. Haeryung menyuruh Krystal untuk mencoba semua tas
dan sepatu yang dipilihnya. Tanpa persetujuan Krystal, Haeryung mengambil kartu
kredit milik Krystal lalu membayar semua tas dan sepatu itu ke kasir. Krystal
hanya mengangakan mulutnya tak percaya. Haeryung pun mengantarkan Krystal
hingga apartemennya. Setelah menurunkan semua barangnya, Krystal mengucapkan
terima kasih pada Haeryung. Haeryung menanggapinya sambil tersenyum dan
melambaikan tangannya lalu melajukan mobilnya. Krystal kebingungan membawa
semua barangnya. Detik itu juga satpam melewatinya. Krystal meminta bantuan
pada satpam itu untuk membawakan sebagian barangnya.
-o0o-
Terlihat
Soo Hyun sedang mempresentasikan hasil penelitian resort di Pulau Jeju. Banyak
yang mengajukan pertanyaan padanya. Ia pun menjawab pertanyaan itu dengan
cepat. Tepuk tangan meriah pun terdengar di ruangan rapat itu. Bahkan banyak
yang memberikan pujian padanya. Tak bisa dipungkiri bahwa proyek itu sedikit
sulit baginya. Banyak kendala yang harus diatasinya. Akhirnya rapat berakhir.
Ia menghela nafasnya lalu keluar dari kantornya. Saat ini menunjukan jam makan
siang. Ia mencari restoran terdekat. Saat sedang memarkirkan mobilnya, ia
melihat Dasom melewati mobilnya. Ia bergegas keluar dari mobil lalu memanggil
Dasom. Dasom yang merasa namanya terpanggil melihat ke arahnya. Beberapa detik
kemudian, Dasom tersenyum padanya. “ Apa yang kau lakukan disini, Dasom-ya?”
Tanyanya sambil tersenyum senang karena bertemu lagi dengan wanita yang
dicintainya itu.
“
Aku habis belanja untuk keperluan rumah tangga kami. Apa yang oppa lakukan
disini?” Tanya Dasom, sedangkan ia terlihat sedih saat Dasom mengatakan rumah
tangga kami. Tiba-tiba bayangan pernikahan Dasom dan Kyuhyun muncul dalam
benaknya.
“
Aku akan makan siang. Apakah kau sudah makan siang? Bagaimana kalau kita makan
siang bersama?” Tawarnya dengan senyum yang dipaksakan.
“
Kebetulan sekali. Aku belum makan siang. Kajja!” Ujar Dasom sambil tersenyum.
Mereka
masuk ke restoran lalu memesan makanan. Ia melihat Dasom mengeluarkan ponselnya
lalu mengetik sesuatu. Matanya pun tertuju pada kantongan plastik yang dibawa
oleh Dasom. Ia melihat banyak kotak susu untuk ibu hamil. Ia tersenyum karena
Dasom memperhatikan Jiyeon dengan baik. Meskipun Jiyeon membicarakan hal buruk
tentang Dasom padanya. Tapi, ia mengetahui bahwa Dasom sangat perhatian bahkan
peduli pada Jiyeon. Hanya saja Dasom tidak bisa menunjukan perhatiannya itu
dengan benar. Ternyata sikap dingin Dasom masih sama seperti saat mereka
pacaran dulu.
“
Aku harap Jiyeon tidak menyusahkanmu.” Ujarnya sambil menatap Dasom.
“
Apakah kau mengenal Jiyeon? Apa hubunganmu dengannya?” Tanya Dasom tak
mengerti.
“
Dia adalah yeoja yang dekat denganku. Aku telah menganggapnya sebagai adik
kandungku sendiri. Bahkan aku yang menyuruhnya untuk memberitahu kalian tentang
kehamilannya. Aku ingin Kyuhyun bertanggung jawab atas perbuatannya. Seharusnya
aku tidak mengenalkannya pada Kyuhyun dulu. Mungkin dia bisa menikmati masa
mudanya saat ini. Geunde, gomawo. Kau telah memperhatikannya.” Ujarnya disela
makan.
“
Seharusnya kau memberitahuku tentang Jiyeon sejak awal.” Ujar Dasom.
“
Aku belum siap untuk mengatakannya padamu. Kalian sangat berharga bagiku.”
Ujarnya sambil menatap Dasom.
Ia
melihat ada sisa makanan di sudut bibir Dasom. Tangannya pun terulur untuk
mengambil sisa makanan itu. Dasom terlihat sedikit terkejut. Namun, ia
mengabaikannya lalu mengambil sisa makanan itu dan menunjukannya pada Dasom.
Dasom tersenyum sambil membersihkan sudut bibirnya. Setelah makan, ia
mengantarkan Dasom hingga mobilnya. Dasom berpamitan padanya lalu melajukan
mobilnya. Mobil yang dinaiki Dasom telah melaju jauh dari pandangannya. Ia pun
masuk ke mobilnya lalu kembali ke kantornya. Tanpa ia sadari, sepasang mata
sedang menatap tajam padanya sambil mengepalkan kedua tangannya.
Ji
Won berjalan menuju perusahaan grup Taeyang. Setibanya di perusahaan itu, ia mengerjapkan
matanya ketika melihat gedung perusahaan itu. Ia memeriksa penampilannya lalu
masuk ke perusahaan itu. Tiba-tiba ia melihat Soo Hyun sedang berbicara dengan
beberapa orang. Ia menggerutu kesal karena Soo Hyun tidak menyapanya saat
melewatinya. Ia pun berjalan menuju resepsionis lalu memberikan berkas
magangnya. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Ia pun
membalikan tubuhnya untuk melihat orang itu. Ia melihat Soo Hyun tersenyum
padanya. “ Omo, kau mengejutkanku.” Gumamnya sambil memegang dadanya.
“
Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Soo Hyun.
“
Aku sedang memberikan berkas magangku disini. Hey, apakah kau lupa bahwa kau
yang menyuruhku untuk magang disini?” Tanyanya sambil mengingat pembicaraan
mereka saat hujan deras waktu itu.
“
Arra. Aku masih mengingatnya dengan jelas. Apakah kau telah memberikan berkas
itu pada resepsionis? Tanya Soo Hyun. Ia pun menganggukan kepalanya. “
Sebaiknya kita pergi ke suatu tempat untuk bicara. Apakah kau mempunyai waktu
luang sekarang?” Tanya Soo Hyun kembali. Lagi-lagi ia menganggukan kepalanya. “
Kajja!” Ajak Soo Hyun sambil memegang tangannya. Ia benar-benar kehilangan
kata-kata untuk menghadapi Soo Hyun. Ia masih ragu dengan keseriusan Soo Hyun
yang memintanya sebagai kekasihnya. Namun, melihat sikap Soo Hyun seperti itu memperlihatkan
bahwa mereka seperti sedang berpacaran. Bahkan genggaman tangan Soo Hyun membuat
jantungnya berdetak lebih cepat. Mereka pun duduk di sebuah café tak jauh dari
perusahaan Taeyang. “ Apakah Myungsoo memarahimu setelah aku pulang?” Tanya Soo
Hyun disela minum kopinya.
“
Aniyo. Dia menyuruhku untuk tidur. Apakah kau sedang mengkhawatirkanku?”
Tanyanya sambil tersenyum manis.
“
Apakah wajahku ini tidak menunjukan raut khawatir? Sudah pasti aku sangat
mengkhawatirkanmu. Hey, bukankah hari ini adalah hari penutupan untuk mahasiswa
yang magang di perusahaanku? Berarti besok kau harus melakukan wawancara.” Ujar
Soo Hyun.
“
Mwo? Jeongmal? Hampir saja aku terlambat. Aku sungguh beruntung bisa memberikan
berkasku hari ini.” Ujarnya sambil bernafas lega.
“
Kau tak perlu khawatir. Kau pasti akan diterima di perusahaanku.” Ujar Soo Hyun
sambil tersenyum.
“
Aniyo. Aku tidak ingin perusahaanmu menerimaku karena kau mengenalku. Aku ingin
mereka menerimaku karena keahlian yang ku miliki.” Tolaknya secara halus.
“
Kau tidak hanya mengenalku. Geunde, kau adalah kekasihku. Jangan lupakan hal
itu! Araseo.” Ujar Soo Hyun sambil mengedipkan sebelah matanya.
“
Yak, aku belum menyetujuinya. Geunyang, aku hanya ingin meloloskan diri dari
amarah Myungsoo oppa. Bahkan kau tidak menyatakan perasaanmu padaku dengan
benar.” Protesnya sambil cemberut.
“
Ah, jadi seperti itu.” Ujar Soo Hyun agak kecewa. Tiba-tiba ponsel Soo Hyun
berdering. Soo Hyun menjawab panggilan telepon di depannya. Setelah itu, Soo
Hyun berpamitan padanya karena ia harus kembali ke kantornya. Ia pun
menganggukan kepalanya sambil menatap kepergian Soo Hyun yang berbicara dengan
seseorang melalui ponselnya.
Soo
Hyun menandatangani beberapa berkas di kantornya. Baru saja ia beristirahat,
ponselnya bergetar menandakan adanya sebuah pesan masuk. Ia menekan tombol
pesan lalu membacanya. Ia bergegas pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia
melihat Jiyeon sedang berjongkok di depan pintu rumahnya. Ia keluar dari
mobilnya lalu menghampiri Jiyeon. Saat ia memegang bahu Jiyeon, tiba-tiba
Jiyeon terjatuh tepat disampingnya. Ia membelalakan matanya bukan main. Ia
menelepon dokter untuk datang ke rumahnya lalu membaringkan Jiyeon di kamar
ruang tamu. Beberapa menit kemudian, dokter pun datang lalu memeriksa keadaan
Jiyeon. “ Bagaimana keadaannya, dokter? Bagaimana keadaan kandungannya?”
Paniknya sambil menatap Jiyeon yang terbaring lemah di ranjang.
“
Kandungannya baik-baik saja. Geunde, sepertinya dia kelelahan dan mengalami
stress berat. Sebaiknya anda melarangnya untuk beraktivitas yang berat-berat
supaya kesehatannya stabil. Selain itu, diupayakan agar dia tidak banyak
berpikir karena akan mempengaruhi kesehatan janinnya. Saya telah membuat resep
obat untuknya. Saya harap anda mengikuti saran saya. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit
dokter itu.
“
Ah, nde. Kamsahamnida, dokter.” Ujarnya sambil menganggukan kepalanya. Dokter
itu pun pergi meninggalkannya. Ia memeriksa keadaan Jiyeon kembali. Sekujur
tubuh Jiyeon terasa sangat dingin. Ia merasa kasihan pada Jiyeon. Tiba-tiba
ponsel Jiyeon berdering. Ia mencari-cari keberadaan ponsel Jiyeon. Setelah
menemukannya, ia melihat nama Kyuhyun tertera pada layar ponsel. “ Yeobsseo.”
Ujarnya.
“
Nugu? Bukankah ini adalah ponsel Jiyeon?” Tanya Kyuhyun diseberang sana,
sedangkan ia mengernyitkan keningnya tak percaya bahwa Kyuhyun tak mengenali
suaranya. Bahkan Kyuhyun bicara tidak sopan padanya.
“
Naega, Soo Hyun. Jiyeon berada di rumahku. Dia pingsan di depan rumahku dan
tubuhnya sangat dingin. Jemputlah dia!” Titahnya lalu mematikan panggilan
teleponnya. Matanya menatap pada Jiyeon kembali. “ Apa yang terjadi padamu
sebenarnya, Jiyeon-ya? Mengapa kau meneleponku untuk menemuimu di rumahku?
Sementara itu begitu aku tiba di rumah, kau sudah pingsan. Apakah Kyuhyun
mengabaikanmu lagi? Apakah kau merasa tertekan hidup bersama mereka?” Gumamnya
sambil membenarkan selimut yang dipakai Jiyeon. Ia mendengar suara bel pintu
rumahnya. Saat membuka pintu, ia melihat Kyuhyun ada di depannya. Ia melirik ke
arah lain berharap melihat Dasom. Namun, ia tidak melihat Dasom.
“
Apa yang kau cari? Apakah kau mencari Dasom? Dia tidak ada disini. Aku tidak
mengajaknya. Jiyeon, eodi?” Tanya Kyuhyun penuh curiga padanya, sedangkan ia
sedikit terkejut mendengar pertanyaan Kyuhyun.
“
Apakah Kyuhyun telah mengetahui semuanya? Apakah Dasom telah memberitahu
Kyuhyun? Aku tidak boleh gegabah. Mungkin Kyuhyun sedang menjebakku saat ini.”
Pikirnya sambil membalas tatapan Kyuhyun. “ Apa yang kau lakukan pada Jiyeon?
Mengapa dia datang ke rumahku pada malam hari seperti ini? Apalagi udara malam
ini begitu dingin. Apakah kau tidak mengkhawatirkan keadaan kandungannya?”
Tanyanya untuk mengalihkan pembicaraan.
“
Dimana dia? Bagaimana keadaan janinnya?” Tanya Kyuhyun sambil masuk ke rumahnya
lalu mencari keberadaan Jiyeon di setiap ruangan rumahnya, sedangkan ia
mengikuti Kyuhyun dari belakang.
“
Keadaannya dan janinnya sehat. Dokter memberikan saran agar dia tidak melakukan
aktivitas yang berat. Yang paling penting kau jangan membuatnya stress. Dia
pingsan karena itu. Jika kau tidak menginginkan keberadaan Jiyeon, maka
pikirkanlah janin yang ada di dalam rahimnya! Aku tahu bahwa kau mencintai
Dasom sekarang ini hingga kau melupakannya. Bahkan kau tak pernah
menghubunginya setelah menikah. Bersikap baiklah padanya! Bagaimana pun dia
sedang mengandung anakmu.” Ujarnya, sedangkan Kyuhyun mengabaikannya dan terus
mencari keberadaan Jiyeon. Ia tak tahan lagi karena Kyuhyun mengabaikannya. Ia
pun memegang bahu Kyuhyun dari belakang. “ Dia ada di kamar tamu.” Lanjutnya.
“
Kau tak perlu menceramahiku. Aku akan membawanya pulang. Aku pastikan hari ini
adalah hari terakhir Jiyeon menemuimu. Jadi, kau jangan pernah menemuinya
lagi!” Ujar Kyuhyun sambil menggendong Jiyeon.
Ia
menatap kepergian Kyuhyun dengan kesal. Sebenarnya ia ingin membantah larangan
Kyuhyun untuk menemui Jiyeon. Namun, ia menyadari bahwa ia tidak mempunyai hak
atas Jiyeon lagi. Jiyeon telah berada di tangan Kyuhyun. Mempercayai Kyuhyun
adalah satu-satu hal yang harus dilakukannya saat ini. Tanpa terasa malam telah
berganti menjadi pagi. Ia berangkat ke kantor pagi-pagi sekali mengingat Ji Won
akan melakukan wawancara di perusahaannya. Setibanya di kantor, ia melihat Ji
Won sedang melakukan wawancara. Banyak juri yang menanyainya. Terlihat para
juri merasa puas dengan jawaban kekasihnya itu. Ia menunggu Ji Won di depan
ruang wawancara. Ia melihat Ji Won keluar lalu menghampirinya. “ Otte?”
Tanyanya pada Ji Won. Namun, ia melihat raut kecewa pada wajah Ji Won. “ Apakah
kau gagal? Geure! Jika hasilnya seperti itu, maka aku akan menggunakan
kekuasaanku. Kau tak perlu khawatir, nde!” Ujarnya. Detik itu juga, Ji Won
tertawa dengan keras. Ia mengernyitkan keningnya tak mengerti. Jika Ji Won
gagal, maka seharusnya Ji Won bersikap sedih bukan tertawa seperti itu. “ Wae?
Mengapa kau malah tertawa seperti itu?” Tanyanya tak mengerti.
“
Sikapmu terlalu berlebihan, Soo Hyun-ssi. Aku diterima disini. Aku ditempatkan
di bagian keuangan.” Ujar Ji Won sambil tersenyum.
“
Jeongmal? Wow, daebak. Aku akan melihat keahlianmu selama magang disini. Jika
hasil kerjamu sangat memuaskan, maka aku akan merekomendasikanmu menjadi
pegawai tetap disini. Otte?” Tawarnya sambil mengulurkan tangannya.
“
Deal!” Ujar Ji Won sambil menjabat tangannya dan tersenyum manis.
“
Aku harus kembali ke ruanganku sekarang. Selamat bekerja di perusahaanku, Ji
Won-ssi.” Ujarnya sambil mengedipkan sebelah matanya lalu pergi meninggalkan Ji
Won yang masih berdiri di tempatnya.
Ji
Won menggeleng-gelengkan kepalanya agar ia kembali sadar. Tiba-tiba senior yang
akan membimbingnya keluar dari ruang wawancara. Seniornya menyuruhnya untuk
mengikutinya. Kini ia berada di ruangan khusus untuk staf keuangan. Ia merasa
takjub ketika melihat meja kerjanya. Tak lama kemudian, seniornya memperkenalkan
staf lainnya padanya. Ia pun memberikan hormatnya pada mereka. Baru saja ia
akan duduk, tiba-tiba seniornya memanggilnya. Seniornya menyuruhnya untuk
membuat kopi. Ia membelalakan matanya tak percaya ketika disuruh membuatkan
kopi untuk semua staf keuangan. Ia menggerutu kesal selama membuat kopi.
“
Apakah tugas seorang pekerja magang disini untuk membuat kopi? Apakah aku salah
masuk perusahaan? Jika aku tahu akan begini jadinya, maka aku akan menuruti
perintah Myungsoo oppa untuk magang di perusahaan Kyuhyun-ssi. Geunde jika aku
magang di perusahaan Kyuhyun-ssi, maka aku tidak bisa melihat Soo Hyun-ssi.
Benar-benar menjengkelkan.” Gerutunya sambil membuat kopi. Setelah selesai, ia
mengantarkan kopi satu per satu ke setiap meja seniornya. Tanpa terasa hari
telah menjadi gelap, ia sedang menyelesaikan tugas mencetaknya. Ia mendengar
seseorang memanggilnya. Tanpa menoleh pada orang itu, ia menjawab panggilannya.
Saat cetakan kertasnya selesai, ia mengambil kertas itu lalu membalikan
tubuhnya. Detik itu juga, wajahnya menyentuh wajah seseorang. Lebih tepatnya
bibirnya menyentuh bibir orang yang ada di hadapannya. Matanya pun bergerak
untuk melihat wajah pemilik bibir yang diciumnya. Ia membelalakan matanya
ketika melihat wajah orang itu. Orang itu adalah Soo Hyun. Saat ia akan
menjauhkan tubuhnya, tiba-tiba Soo Hyun memegang pinggangnya hingga jarak
mereka semakin dekat dan bibir mereka saling bersentuhan. Ia melihat Soo Hyun
memejamkan matanya dan mulai mencium bibirnya dengan perlahan-lahan. Entah
keberanian darimana, ia pun membalas ciuman Soo Hyun sambil memejamkan matanya.
Mereka saling melumat satu sama lain ke arah kanan dan kiri. Akhirnya ia
melepaskan ciumannya karena kehabisan nafas. Soo Hyun menatap matanya dengan
tatapan yang tak dimengerti olehnya. Tiba-tiba Soo Hyun menarik tangannya
hingga menuju ruangan kerja Soo Hyun.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar