[SERIES]
The Love Story of Five Men Part 9
Title : The Love Story of Five Men
Part 9
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Married Life, and
Yadong
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo,
Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji
Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka
Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka
Hyeyeon, Bang Minah
Preview
“
Apakah tugas seorang pekerja magang disini untuk membuat kopi? Apakah aku salah
masuk perusahaan? Jika aku tahu akan begini jadinya, maka aku akan menuruti
perintah Myungsoo oppa untuk magang di perusahaan Kyuhyun-ssi. Geunde jika aku
magang di perusahaan Kyuhyun-ssi, maka aku tidak bisa melihat Soo Hyun-ssi.
Benar-benar menjengkelkan.” Gerutu Ji Won sambil membuat kopi. Setelah selesai,
ia mengantarkan kopi satu per satu ke setiap meja seniornya. Tanpa terasa hari
telah menjadi gelap, ia sedang menyelesaikan tugas mencetaknya. Ia mendengar
seseorang memanggilnya. Tanpa menoleh pada orang itu, ia menjawab panggilannya.
Saat cetakan kertasnya selesai, ia mengambil kertas itu lalu membalikan
tubuhnya. Detik itu juga, wajahnya menyentuh wajah seseorang. Lebih tepatnya
bibirnya menyentuh bibir orang yang ada di hadapannya. Matanya pun bergerak
untuk melihat wajah pemilik bibir yang diciumnya. Ia membelalakan matanya
ketika melihat wajah orang itu. Orang itu adalah Soo Hyun. Saat ia akan
menjauhkan tubuhnya, tiba-tiba Soo Hyun memegang pinggangnya hingga jarak
mereka semakin dekat dan bibir mereka saling bersentuhan. Ia melihat Soo Hyun
memejamkan matanya dan mulai mencium bibirnya dengan perlahan-lahan. Entah
keberanian darimana, ia pun membalas ciuman Soo Hyun sambil memejamkan matanya.
Mereka saling melumat satu sama lain ke arah kanan dan kiri. Akhirnya ia
melepaskan ciumannya karena kehabisan nafas. Soo Hyun menatap matanya dengan
tatapan yang tak dimengerti olehnya. Tiba-tiba Soo Hyun menarik tangannya
hingga menuju ruangan kerja Soo Hyun.
Next
“
Jeongmal mianhae. Aku tidak dapat menahannya lagi.” Ujar Soo Hyun.
Ia
masih tidak mengerti dengan perkataan Soo Hyun. Tiba-tiba Soo Hyun
menyudutkannya ke dinding. Soo Hyun mencium bahkan melumat bibirnya dengan
ganas. Ia pun tergiur untuk membalas tiap lumatan Soo Hyun. Soo Hyun melumat
bibirnya ke arah kanan dan kiri. Dalam lumatannya, ia merasa lidah Soo Hyun
memainkan lidahnya hingga salivanya keluar dari mulutnya. Ia melepaskan ciuman
mereka. Saat ia menatap Soo Hyun, tiba-tiba Soo Hyun menjilati sudut bibirnya. Salivanya
yang semula mengalir di sudut bibirnya pun telah hilang. Soo Hyun semakin
menghimpit tubuhnya ke dinding hingga ia merasakan miss V miliknya bersentuhan
dengan junior Soo Hyun dibalik pakaian mereka. Soo Hyun melumat bibirnya
kembali. Tanpa melepaskan lumatannya, tangan Soo Hyun meremas payudaranya
dengan keras dibalik kemejanya. Tiba-tiba ia merasa tubuhnya lemas hingga tak
sanggup berdiri. Ia pun melepaskan ciumannya lalu menyandarkan kepalanya di
bahu Soo Hyun sambil menikmati sensasi remasan payudaranya. Soo Hyun beralih
menciumi bahkan mengigit lehernya sambil membuka kancing kemejanya satu per
satu bahkan melepaskan kemeja dan bra miliknya. Tubuhnya menggelinjang hebat
saat tangan Soo Hyun meraba-raba punggungnya bahkan meremas payudaranya.
Tangannya pun terulur meremas kepala Soo Hyun sambil memeluk tubuh Soo Hyun
untuk menopang tubuhnya. Soo Hyun melumat bibirnya kembali sambil memainkan
lidahnya.
“
Arrrgghh.” Desahan pertamannya pun lolos dari mulutnya disela ciuman mereka. Ia
merasa Soo Hyun menghentikan lalu melepaskan ciuman mereka.
“
Kita masih bisa menghentikannya jika kau tidak menginginkannya.” Ujar Soo Hyun
sambil menatapnya.
“
Apakah dia sudah gila? Dia menghentikan semuanya disaat aku mulai menikmatinya.
Aku tidak ingin semua ini berakhir begitu saja.” Pikirnya. Tanpa berkata
apa-apa lagi, ia menarik wajah Soo Hyun lalu melumat bibir Soo Hyun kembali
dengan ganas. Soo Hyun pun membalas lumatannya bahkan membawa dan
membaringkannya di sofa. Ia melepaskan ciuman mereka karena lagi-lagi kehabisan
nafasnya. Soo Hyun menciumi lehernya hingga mengulum payudaranya. Lidah Soo
Hyun memainkan payudaranya dengan lincah. Ia menekan kepala Soo Hyun agar Soo
Hyun memainkan payudaranya lebih liar lagi. Namun, ia merasa Soo Hyun mengigit
puting payudaranya. Meskipun awalnya terasa sakit, namun ia sangat menikmati
sensasi yang menjalar pada tubuhnya. “ Maaaiiiinnnkannn lidahmuuuuu pada
payudarakuuuuu, Soo Hyun-ssi! Remaaaaaaslah payudarakuuuuuuu yang lainnnnnn
dengan tanganmuuuuuu, jebaaaaal!” Pintanya sambil mendesah tak karuan. Tanpa
membalas perkataannya, Soo Hyun mengikuti keinginannya. Soo Hyun memainkan
lidahnya pada payudara kanannya, sedangkan payudara kirinya di remas dengan
kasar. Setelah puas meremas payudaranya, tangan Soo Hyun menelusuri tubuhnya
dari payudara, perut, hingga miss V miliknya. Ia menutup pahanya ketika jari
Soo Hyun mengoyak-oyak miss V miliknya. Namun, Soo Hyun membuka pahanya kembali
bahkan memainkan jarinya di dalam miss V miliknya. “ Arrrrrgggghhhh lebihhhhh
dalaaam laaaggggii, Soo Hyun-ssi!” Desahnya.
“
Apakah kau sangat menikmatinya?” Tanya Soo Hyun tanpa menghentikan pergerakan
jarinya di dalam miss V miliknya.
“
Ndeeeeee. Jangaaaannn permaaaainnkaaannn akuuuu sepertiiiiii iniiii, Soo
Hyun-ssi!” Pintanya disela desahannya. Ia melihat Soo Hyun sedang membuka ikat
pinggangnya dan celananya. Ia terkejut bukan main ketika melihat junior Soo
Hyun yang sudah berdiri tegak. Soo Hyun menggesek-gesekan juniornya pada miss V
miliknya. Mereka saling memejamkan matanya untuk menikmati sensasi yang luar
biasa sedang menjalar pada tubuh mereka. Setelah merasa puas, Soo Hyun
memasukan juniornya pada miss V miliknya. Ia menggigit bibir bawahnya ketika
junior Soo Hyun berusaha masuk ke miss V miliknya. Ia memegang tangan Soo Hyun
dengan erat bahkan mencakarnya untuk menahan rasa sakitnya.
“
Sabarlah, chagi! Tahanlah sebentar lagi!” Pinta Soo Hyun sambil mendorong
juniornya masuk lebih dalam ke miss V miliknya. Akhirnya junior Soo Hyun
berhasil masuk lebih dalam. Soo Hyun sengaja mendiamkan juniornya saat
melihatnya menangis. “ Apakah masih sakit?” Tanya Soo Hyun sambil menghapus air
matanya.
“
Nde. Geunde, nan gwaenchana. Aku bisa menahannya. Lakukanlah!” Pintanya. Soo
Hyun menganggukan kepalanya lalu mulai menggerakan juniornya perlahan-lahan
hingga cepat. Awalnya memang terasa sakit baginya. Namun, ia mulai menikmatinya
bahkan mendesah. “ Soo
Hyun-ssi, lebihhhh ceppaaat lagggihhhh! Ah….
Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh....
ahhhh… Pallliiiiiiii…” Desahnya sambil memainkan payudaranya sendiri.
“
Kauuuu sangaaat sempiitttt, chaaagiiii!” Desah Soo Hyun sambil terus menggenjot
miss V miliknya.
“
Lebiiiiihhhh dalaaaammm laggggiiii, Soo Hyun-ssi! Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure…..
teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Lebiiiiihhhh
dalaaaammm… Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu….
Ah…. Ahhhh.... ahhhh…Iniii sangaaatttt nikmaaattt… Ah…. Ahhhh.... ahhhh…
Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh…” Desahnya.
Ia merasa Soo Hyun mempercepat genjotannya. Ia tidak sanggup untuk menahan
desahannya. Saat ia akan mendesah, Soo Hyun membungkam mulutnya dengan ciuman
ganasnya bahkan tangannya meremas payudaranya. Soo Hyun pun melepaskan ciuman
mereka.
“
Jangaaannn mendesaaahh laggiii! Kauuu membuaaatkuuu lebiiihhhh bersemangaaattt
lagiiii untuuuk menyeraaangmmuuuu.” Desah Soo Hyun lalu mencium bahkan melumat
bibirnya kembali. Soo Hyun menggenjot miss V miliknya sangat cepat. Ia
merasakan miss V miliknya mulai berkedut. Soo Hyun melepaskan ciuman mereka
lalu fokus untuk menggenjot miss V miliknya dengan lebih cepat lagi. Ia melihat
raut wajah liar Soo Hyun saat menggenjot miss V miliknya sangat cepat. Detik
itu juga, Soo Hyun bergegas melepaskan juniornya dari miss V miliknya. Ia
melihat Soo Hyun mengeluarkan banyak sperma. Begitu pun dengan cairannya yang
keluar sangat banyak. Ia mengatur nafasnya sambil melihat Soo Hyun yang
mengenakan pakaiannya kembali. Soo Hyun menyuruhnya untuk tiduran di pahanya.
Ia pun menurutinya. Soo Hyun membelai wajahnya lalu mengelus-elus kepalanya.
“
Apakah aku menyakitimu? Apakah masih terasa sakit?” Tanya Soo Hyun.
“
Aniyo.” Ujarnya sambil tersenyum.
“
Aku merasa senang sekali. Karena aku adalah namja pertama yang memasuki
tubuhmu. Aku akan mengantarkanmu. Sebaiknya kau mengenakan pakaianmu kembali.
Gomawo, karena kau telah mengijinkanku untuk bercinta denganmu.” Ujar Soo Hyun
sambil mencium keningnya.
“
Nde.” Ujarnya sambil mengenakan pakaiannya kembali. Mereka keluar dari ruangan
Soo Hyun. Ia berjalan tertatih-tatih menahan rasa sakit miss V miliknya. Soo
Hyun yang menyadarinya bergegas memegang bahunya lalu memapahnya menuju mobil.
Soo Hyun mengantarkannya hingga depan gedung apartemennya. Saat ia akan membuka
pintu mobil, tiba-tiba Soo Hyun menahan tangannya. Detik itu juga, Soo Hyun
mencium bibirnya dengan singkat. Ia hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa
kali. Setelah sadar, ia bergegas keluar dari mobil lalu melambaikan tangannya
ke arah Soo Hyun. Akhirnya mobil Soo Hyun telah melaju dengan cepatnya. Ia pun masuk ke apartemennya. Betapa
terkejutnya ia ketika melihat Myungsoo berdiri di ruang tamu sambil melipat
kedua tangannya.
“
Yak, apakah karyawan magang pulang jam segini di hari pertamanya bekerja?”
Sindir Myungsoo sambil menatap tajam padanya.
“
Aku terpaksa lembur, oppa. Mereka benar-benar menjengkelkan. Mereka menyuruhku
ini dan itu. Setelah waktunya pulang, mereka meninggalkanku dengan setumpuk
tugas.” Elaknya sambil memijat kakinya.
“
Mwo? Apakah mereka benar-benar menyiksamu? Sebaiknya aku mengajukan protes pada
Soo Hyun sekarang.” Ujar Myungsoo sambil mengambil ponselnya, ia pun bergegas
menahan tangan Myungsoo sambil tersenyum.
“
Tak perlu seperti itu, oppa. Apakah kau ingin melihatku di pecat karena aksi
protesmu itu?” Protesnya sambil cemberut.
“
Araseo. Istirahatlah! Ah, seharusnya kau tak perlu membohongiku. Aku tahu
alasanmu terlambat pulang bukan karena lembur. Geunde, bercinta dengan atasanmu
bukan? Kau terlalu meremehkanku. Bagaimanapun aku ini lebih berpengalaman
darimu. Seharusnya kau menutupi kissmark
yang ada di lehermu itu. Kau juga harus memperhatikan cara berjalanmu. Kau
terlalu menunjukannya. Keterlaluan sekali, Soo Hyun. Seharusnya dia menyuruhmu
untuk istirahat, bukan mengantarkanmu pulang. Aku tahu bahwa ini adalah yang
pertama bagimu. Aku mempunyai obat pereda nyeri miss V. Kau bisa mencarinya di
kamarku. Aku akan pergi bekerja di club.
Jaga dirimu baik-baik! Annyeong.” Pamit Myungsoo sambil mencium keningnya lalu
pergi meninggalkannya.
Mulutnya
menganga tak percaya mendengar perkataan kakaknya itu. Ia sama sekali tak
percaya ketahuan seperti itu. Seharusnya ia berkata jujur dari awal. Ia tidak
memikirkan bahwa kakaknya itu memang sangat berpengalaman dalam urusan seks. Tiba-tiba
bayangan saat ia dan Soo Hyun bercinta muncul di benaknya. Ia senyum-senyum
sendiri ketika mendengar Soo Hyun memanggilnya “chagi”. Detik itu juga, ia
merasa tubuhnya memanas. Ia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan menyadarkan
dirinya sendiri. Ia bergegas mandi menggunakan air dingin untuk mendinginkan
tubuhnya. Namun, usahanya gagal. Ia malah mengingat sentuhan Soo Hyun pada
tubuhnya. Ia mengerang frustasi sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
Akhirnya ia memutuskan untuk tidur.
-o0o-
Donghae
baru saja keluar dari ruang operasi. Matanya memanas saat melihat Jessica
berbicara dengan Jong Suk. Ia pun mengabaikan mereka menuju ruangannya.
Langkahnya terhenti ketika melihat sepasang dokter magang sedang berciuman
mesra. Ia menghampiri mereka lalu menarik kerah kemeja dokter magang itu dari
belakang. Dokter magang itu berusaha melepaskan kerah kemejanya tanpa menoleh
ke arahnya malah melanjutkan ciumannya. Ia merasa sangat kesal hingga menarik
dokter magang itu lalu menghempaskannya ke lantai. “ Yak! Apakah rumah sakit
ini adalah tempat mesum? Kalian disini hanya dokter magang. Apakah kalian tidak
merasa malu berciuman di tempat ini? Apakah kalian tidak memiliki rumah? Jika
iya, maka pergi saja ke hotel! Jika aku melihat adegan seperti ini, maka aku
tak segan-segan memecat kalian. Ini adalah kesempatan terakhir kalian.”
Ancamnya sambil membentak.
“
Jangan memecat kami, Professor Lee! Kami mohon.” Mohon mereka. Namun, ia
mengabaikan mereka lalu melanjutkan langkahnya kembali. Setibanya di ruangan,
ia duduk di kursinya sambil memijat kepalanya sendiri. Tiba-tiba terdengar
suara ketukan pintu. Ia pun menyuruh orang itu untuk masuk.
“
Professor Lee.” Sapa Jessica.
“
Wae?” Tanyanya dengan malas.
“
Aku ingin memberikanmu hadiah sebagai rasa terima kasihku. Terimalah!” Ujar
Jessica sambil memberikan bingkisan padanya.
“
Ige mwoya?” Tanyanya sambil mengambil bingkisan itu lalu membukanya. Ia
mengernyitkan keningnya melihat sebuah syal berwarna hitam. “ Apakah kau
memberikanku sebuah syal sebagai tanda terima kasihmu?” Tanyanya kembali.
“
Mungkin harga syal itu tidak sebanding dengan harga gaun yang pernah kau
belikan untukku. Geunde, syal itu sangat berguna untuk menghangatkan tubuhmu.
Terlebih lagi sekarang ini sedang musim dingin.” Ujar Jessica sambil tersenyum.
“
Gomawo.” Ujarnya sambil tersenyum. Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Terlihat
seorang wanita cantik dan sexy
tersenyum padanya. Wanita itu tersenyum padanya lalu menghampirinya. Terlihat
Jessica mengernyitkan keningnya tak mengerti. Hal tak diduga pun terjadi.
Wanita itu mencium bibirnya. Ia membelalakan matanya tak percaya. Wanita tak
dikenal sedang menciumnya. Terlebih lagi di depan Jessica. Ia melirik ke arah
Jessica. Jessica membelalakan matanya tak percaya. Jessica menghentakkan
kakinya dengan perasaaan kesalnya lalu keluar dari ruangannya. Ia pun mulai
tersadar lalu melepaskan ciuman wanita itu. “ Nuguseyo?” Tanyanya sambil
memegang bahu wanita itu.
“
Apakah Donghae oppa tidak mengenalku? Apakah kau telah melupakanku?” Tanya
wanita itu tak percaya.
“
Nde, aku tidak mengenalmu. Sebaiknya kau pergi dari sini.” Ujarnya dengan
malas.
“
Apakah kau mengusirku, oppa? Naega, Bang Minah. Aku adalah juniormu semasa SMA
dulu.” Ujar Minah sambil tersenyum. “ Apakah kau mengingatku?” Tanya Minah
kembali.
“
Ah, Minah-ya. Bagaimana kabarmu?” Tanyanya sambil tersenyum.
“
Kabarku sangat baik, oppa.” Ujar Minah.
“
Yak! Mengapa kau tiba-tiba menciumku di depan dokter magang tadi? Apakah kau
tau? Citraku bisa hancur karena hal itu.” Protesnya sambil menunjuk bibirnya
sendiri.
“
Waeyo? Apakah aku salah mencium calon suamiku sendiri?” Tanya Minah.
“
Mwo? Calon suami? Bussunsuriya? Kita baru saja bertemu.” Tanyanya tak mengerti.
“
Apakah oppa tidak mengetahui tentang perjodohan kita? Nyonya Lee dan ayahku
telah mengatur perjodohan ini. Awalnya aku menolak perjodohan ini. Geunde
setelah aku mengetahui calon suamiku adalah oppa, maka aku pun menyetujuinya.
Setidaknya aku pernah menyukaimu. Menikah denganmu seperti mimpi, oppa.” Jelas
Minah sambil memeluknya. Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka lagi. Kali ini
muncul sosok Yuri. Yuri membelalakan matanya tak percaya ketika melihatnya dan
Minah sedang berpelukan. Ia yang menyadari posisinya pun bergegas melepaskan
pelukan Minah. “ Bagaimana kabarmu, Yuri onnie?” Tanya Minah sambil memeluk
Yuri.
“
Nuguseyo?” Tanya Yuri sambil melepaskan pelukan Minah.
“
Aish jinja. Mengapa onnie dan Donghae oppa melupakanku? Naega, Bang Minah.
Apakah kau tahu, onnie? Aku akan menikah dengan Donghae oppa.” Ujar Minah
senang, sedangkan Yuri terlihat terkejut.
“
Apakah kau akan menikah dengannya?” Tanya Yuri padanya.
“
Aku akan menjelaskan padamu nanti, Yuri-ya. Kita pergi menemui orang tua kita
sekarang, Minah-ya. Kajja!” Ajaknya sambil menarik tangan Minah. Minah yang
merasa tangannya ditarik mengikutinya malah memegang tangannya dengan erat. Ia
tidak ingin berdebat dengan Minah. Akhirnya ia membiarkan Minah berbuat sesuka
hatinya. Yang ada dalam pikirannya sekarang adalah penjelasan dari orang tua
mereka.
Jessica
berjalan dengan lesu. Meskipun ia sedang bersama dengan Jong Suk, namun
pikirannya hanya tertuju pada Donghae. Ia mengingat kejadian saat wanita yang
tak pernah dilihatnya datang dengan tiba-tiba lalu mencium Donghae di depan
matanya sendiri. Saat mengingat semua itu, dadanya terasa sakit bahkan matanya
pun berkaca-kaca. Ia berusaha untuk menahan tangisnya. Awalnya ia sangat senang
saat mengetahui Donghae belum menikah. Rasa senangnya bertambah saat ia
mengetahui Donghae menganggap Yuri sebagai temannya. Kini langkahnya terhenti
ketika melihat Donghae sedang berjalan dengan wanita yang tadi dilihatnya.
Mereka terlihat mesra. Wanita itu berjalan disamping Donghae sambil memegang
tangan Donghae. Tiba-tiba Jong Suk berdiri di depannya menghalangi pandangannya.
“
Hey, apa yang kau lihat? Apakah kau tidak mendengarku?” Tanya Jong Suk.
“
Ah, mian. Apa yang kau katakan tadi?” Tanyanya sambil tersenyum.
“
Sudah ku duga. Lupakanlah! Sebaiknya kita pergi ke ruang rawat sekarang.” Ajak
Jong Suk.
Saat
berjalan menuju ruang rawat, ia melihat beberapa suster berlarian melewatinya.
Ia pun menahan tangan salah satu suster itu dan menanyakan yang terjadi. Suster
itu mengatakan ada korban kecelakaan yang harus segera dioperasi. Ia pun
teringat pada Donghae yang tidak ada di rumah sakit. Ia sangat penasaran siapa
yang akan mengoperasi pasien itu. Ia mengikuti suster itu dari belakang. Saat
tiba di ruang operasi, tiba-tiba Yuri keluar dari ruang operasi dengan wajah
panik. Yuri menyuruh suster itu untuk mengumpulkan semua dokter yang
menganggur. Namun bukannya dokter yang sudah ahli yang berkumpul, melainkan
dokter magang.
“
Apakah tidak ada satu pun dokter ahli yang menganggur, suster?” Tanya Yuri
sambil melihat para dokter magang.
“
Semua dokter sedang sibuk merawat pasien mereka, Professor Kwon.” Ujar suster
itu.
“
Geure! Siapa diantara kalian yang bisa menjahit dan melakukan anestasi?” Tanya
Yuri, namun tidak ada satu pun diantara dokter magang yang menjawab. “ Jong
Suk, eodigga? Bukankah dia satu-satunya dokter magang yang ahli?” Tanya Yuri.
“
Jong Suk sedang melakukan operasi bersama dokter lain.” Ujarnya sambil menatap
Yuri.
“
Ottokke? Geure! Kita tidak mempunyai banyak waktu untuk menunggu mereka. Siapa
diantara kalian yang bisa menjahit dan melakukan anestasi selain Jong Suk?”
Tanya Yuri penuh penekanan.
“
Saya, Profesor Kwon.” Ujarnya dengan pasrah karena ia mendapat tatapan memohon
dari dokter magang lainnya.
“
Mengapa kau tidak mengatakannya dari tadi? Torawa!” Ajak Yuri.
Ia
pun mengikuti Yuri dari belakang. Saat mencuci tangannya, Yuri meyakinkan
dirinya bahwa dirinya bisa melakukan semuanya dengan baik. Meskipun dirinya
masih menjadi dokter magang. Awalnya ia merasa gugup, namun ia meyakinkan
dirinya untuk menyelamatkan pasien. Mengingat ini adalah operasi pertamanya. Ia
mulai melakukan anestasi. Kesadaran pasien pun menghilang. Yuri mulai melakukan
operasinya. Ia melihat pergerakan tangan Yuri saat melakukan operasi. Semua ini
ia lakukan untuk menambah pengetahuannya. Akhirnya Yuri selesai mengoperasi
pasien itu. Yuri menyuruhnya untuk menjahit tubuh pasien. Ia melihat tangannya
bergetar saat memegang alat. Tiba-tiba Yuri memegang tangannya sambil
menganggukan kepalanya. Detik itu juga, ia mulai menjahit tubuh pasien. Ia
menghela nafasnya setelah selesai menjahit lalu tersenyum melihat pasien
operasi pertamanya selamat.
“
Aku tahu bahwa kau cukup ahli dalam melakukannya.” Puji Yuri padanya.
“
Kamsahamnida, Profesor Kwon.” Ujarnya sambil tersenyum.
“
Donghae benar-benar menyebalkan. Mengapa dia pergi di saat genting seperti ini?
Aku akan menghajarnya setelah dia kembali. Ini sudah malam, Jessica-ssi.
Sebaiknya kau pulang sekarang.” Gerutu Yuri.
“
Ah, nde. Annyeonghi-gyeseyo, profesor Kwon.” Pamitnya lalu pergi meninggalkan
Yuri. Tiba-tiba ia teringat pada Donghae karena Donghae tidak kembali ke rumah
sakit semenjak siang tadi. Tanpa terasa, ia tiba di rumahnya. Saat masuk ke
rumah, ia melihat Krystal sedang menonton televisi. Ia semakin kesal melihat
dapurnya berantakan. “ Yak! Mengapa kau membuat dapurku berantakan seperti ini?
Kapan Taemin menjemputmu? Rumahku terlihat-lihat baik-baik saja sebelum
kedatanganmu.” Protesnya sambil membersihkan dapurnya.
“
Waeyo? Mengapa onnie memarahiku? Bukankah dari dulu juga dapur selalu
berantakan? Apakah kau bertengkar dengan Donghae oppa?” Tanya Krystal tak
terima, sedangkan ia menghentikan tangannya ketika mendengar nama Donghae.
“
Yak! Ini tidak ada hubungannya dengan Donghae. Omo, apa yang terjadi padamu?
Mengapa kau makan banyak sekali? Bagaimana kalau tubuhmu menjadi gemuk? Usaha
dietmu selama ini akan sia-sia.” Gerutunya saat melihat Krystal sedang makan
sambil menonton televisi.
“
Molla. Tiba-tiba aku ingin makan ini dan itu. Geunde, aku tidak pernah merasa
kenyang setelah memakannya.” Ujar Krytal disela makannya.
“
Apakah mungkin kau hamil? Apakah kau sebelum datang ke rumahku telah melakukan
hal itu dengan Taemin?” Tanyanya sedikit terkejut.
“
Nde, kami melakukannya. Apakah aku benar-benar hamil? Geunde, kami hanya
melakukannya satu kali. Bukankah kau seorang dokter, onnie? Periksa kondisiku
sekarang!” Ujar Krystal sambil memohon padanya.
“
Apakah kalian memakai pengaman saat melakukannya?” Tanyanya untuk memastikan,
sedangkan Krystal menggelengkan kepalanya. “ Aigoo, yeoja babo. Apakah kau
benar-benar masih polos atau bodoh? Mengapa kalian tidak memakai pengaman?
Meskipun hanya melakukannya sekali saja, namun banyak yeoja yang hamil karena
sperma yang dikeluarkan sang namja terlalu banyak. Atau mungkin sang yeoja bisa
hamil karena mereka melakukannya di saat sang yeoja dalam masa suburnya. Aku
tidak bisa memeriksamu karena aku bukanlah dokter kandungan. Apakah kau pernah
merasa mual?” Tanyanya untuk memastikan.
“
Nde, aku tidak bisa menahan rasa mualku saat di kampus kemarin.” Ujar krystal
sambil mengingatnya.
“
Aigoo, padahal Taemin baru meninggalkanmu selama 3 minggu. Geunde, kau telah
hamil. Sebaiknya kau pergi ke dokter kandungan besok. Apakah perlu aku
menemanimu besok?” Tanyanya kembali. Lagi-lagi Krystal menganggukan kepalanya.
“ Araseo. Sebaiknya kau pergi ke rumah sakit Myungwoon. Aku akan menunggumu
disana. Geure, tidurlah! Ini sudah larut malam.” Titahnya pada Krystal.
Donghae
masih duduk bersama ibunya, Minah, dan Tuan Bang. Awalnya ia mengumpulkan
mereka untuk membatalkan perjodohan itu. Namun, hal tak diduganya terjadi.
Mereka menjadikan moment ini untuk
makan malam bersama. Terlihat raut bahagia wajah ibunya saat bersama Minah.
Ibunya tidak pernah sebahagia ini semenjak kematian ayahnya. Minah adalah
wanita yang baik dan berpendidikan. Minah bekerja di salah satu restoran milik
keluarganya. Kini ia benar-benar bingung antara menolak atau mempertahankan
perjodohan ini mengingat ibunya sangat bahagia. Mereka pun selesai makan malam.
Minah pulang bersama Tuan Bang, sedangkan ia pulang ke rumah bersama ibunya.
“
Waeyo? Mengapa wajahmu terlihat murung? Apakah kau tidak menyukai Minah?” Tanya
ibunya.
“
Aniyo. Aku sangat menyukainya karena dia adalah yeoja baik dan berpendidikan.”
Ujarnya namun terpotong oleh perkataan ibunya.
“
Geure! Kalau begitu aku akan membicarakan tanggal pernikahan kalian dengan Tuan
Bang.” Sela ibunya. Detik itu juga, ia menghentikan mobilnya.
“
Geunde, omma. Aku tidak mencintainya. Ada yeoja lain yang ku cintai.” Ujarnya
tak terima.
“
Apakah kau masih mencintai yeoja sialan itu? Yuri tidak pantas untukmu,
Donghae-ya. Apakah kau lupa saat dia menyakitimu bahkan menikah dengan namja
lain? Kini dia datang padamu setelah suaminya meninggal bahkan menemuimu dengan
membawa anaknya. Aku tidak akan pernah merestui menikah dengan yeoja lain
selain Minah. Aku sangat menyukai Minah. Dia adalah yeoja baik, berpendidikan,
bahkan sopan terhadapku. Yang paling penting dia menyukaimu bahkan menerima
perjodohan ini.” Jelas ibunya, sedangkan ia menghela nafasnya sambil melajukan
mobilnya kembali. Kini ia telah memiliki jawaban atas pertanyaannya sendiri.
Jessica
menemani Krystal ke dokter kandungan untuk memeriksa kondisi Krystal. Saat ia
menanyakan kondisi adiknya, dokter itu menjawab bahwa adiknya telah mengandung
selama 3 minggu. Ia tersenyum sambil merangkul adiknya. Namun, adiknya itu
terlihat murung. Saat ia akan menanyakan alasan adiknya murung, tiba-tiba
adiknya tersenyum sambil mengelus-elus perutnya. Ia pun menghela nafasnya
dengan perasaan lega. Awalnya ia takut adiknya marah bahkan menggugurkan
kandungannya karena hamil di usianya yang sangat muda. Setelah mengantarkan
adiknya ke depan rumah sakit, ia kembali lagi ke ruang rawat. Di perjalanan ia
melihat wanita paruh baya sedang memegang dadanya sambil bersandar di dinding.
Ia pun berlari menghampiri wanita itu.
“
Apakah anda sedang sakit, nyonya? Sebaiknya saya antar ke ruang periksa.”
Tanyanya sambil memegang bahu wanita itu.
“
Lepaskan tanganmu! Apakah kau tidak lihat? Kondisiku sangat sehat.” Tolaknya
sambil menghempaskan tangannya dengan kasar.
“
Mengapa nyonya ini keras kepala sekali? Apakah dia tidak tahu? Aku begitu
mengkhawatirkan kondisinya saat ini.” Pikirnya sambil melihat wanita itu. “ Geunde,
nyonya. Wajah anda terlihat pucat dan berkeringat. Sebaiknya kita pergi ke
ruang periksa untuk memastikan kondisi anda.” Ujarnya kembali.
“
Apakah kau tuli? Aku mengatakan bahwa kondisiku sangat sehat. Pergilah! Aku
tidak ingin melihatmu.” Usir wanita itu padanya. Tiba-tiba ia mendengar suara
yang tak asing lagi baginya. Ia pun menoleh ke belakang dan melihat Donghae
sedang berjalan ke arahnya.
“
Omma. Apa yang omma lakukan disini?” Tanya Donghae sambil melihat wanita itu,
sedangkan ia menatap mereka tak percaya. “ Dia adalah ibuku, Jessica-ssi. Dia
adalah dokter magang disini, omma. Namanya Jessica Jung.” Ujar Donghae sambil
melihatnya dan ibunya.
“
Annyeonghaseyo, joneun Jessica Jung imnida. Jeongmal mianhae, karena saya tidak
mengetahui bahwa anda adalah ibunya Profesor Lee.” Sesalnya sambil menatap ibu
Donghae. Namun, hal tak diduga terjadi. Ibu Donghae mengabaikannya lalu menarik
tangan Donghae. Mereka pergi meninggalkannya. Namun, ia sempat mendengar mereka
sedang membicarakan tanggal pernikahan Donghae. Ia terkejut bukan main saat
mendengarnya. Dadanya terasa sakit hingga ia memegang dadanya dengan erat. Air
matanya pun turun tanpa ijin darinya. Ia menangis dalam diam sambil menatap
kepergian mereka yang semakin jauh dari pandangannya. Setelah merasa pikirannya
tenang, ia berjalan kembali. Tanpa sengaja kakinya tersandung sesuatu. Ia pun
melirik ke arah kakinya. Ia melihat botol obat kecil. Ia pun mengambil dan
mengamati obat itu. Obat itu adalah obat untuk penyakit jantung. Tiba-tiba ia
teringat pada ibunya Donghae yang terlihat sedang meminum sesuatu sambil
memegang dadanya sebelum ia menghampirinya. Ia bergegas pergi untuk mencari
Donghae dengan panik.
Donghae
mendengarkan ibunya bicara dengan seksama. Setelah urusan ibunya selesai, ia
mengantarkan ibunya ke depan rumah sakit. Ia kembali menuju ruangannya. Ia
menatap kertas yang bertuliskan tanggal pernikahannya dengan sendu. Saat
menyimpan kertas itu ke dalam laci, tanpa sengaja matanya melihat syal
pemberian Jessica. Ia memegang syal itu dengan erat sambil mengingat sosok
Jessica yang telah membuat hidupnya berubah. Semenjak kehadiran Jessica, ia
bisa melupakan cintanya pada Yuri dengan perlahan-lahan. Tiba-tiba terdengar
suara ketukan pintu. Ia bergegas memasukan kembali syal itu lalu menyuruh orang
itu masuk. Ia melihat Jessica masuk dengan nafas terengah-engah. “ Waeyo?”
Tanyanya pada Jessica.
“
Saya menemukan ini, Professor Lee.” Ujar Jessica sambil memberikan botol obat
kecil padanya.
“
Bukankah ini adalah obat untuk penyakit jantung? Siapa pemilik obat ini?”
Tanyanya sambil meneliti obat itu.
“
Obat ini adalah milik ibu anda. Saya menemukan obat ini di lorong rumah sakit.
Lorong dimana anda menemukan kami. Saya juga melihat ibu anda memegang dadanya
sebelum saya menghampirinya.” Jelas Jessica.
“
Jadi, obat ini adalah milik omma. Mengapa omma tidak pernah memberitahuku bahwa
dia mempunyai penyakit jantung. Pantas saja dia ingin aku menikah secepatnya.
Semenjak aku putus dengan Yuri. Aku tak pernah berpacaran lagi selama 5 tahun.
Seandainya aku mengenalkan Jessica pada omma terlebih dahulu. Mungkin aku akan
menikah dengan Jessica. Geunde, aku tidak mungkin membatalkan pernikahan ini
mengingat penyakit jantung omma. Semuanya sudah terlambat. Jeongmal mianhae,
Sica-ya! Aku tahu bahwa kau mencintaiku selama ini. Krystal telah
memberitahuku.” Pikirnya sambil menatap sendu pada Jessica.
“
Mengapa anda menatap saya seperti itu, Profesor Lee?” Tanya Jessica sambil
melambaikan tangannya tepat di depan wajahnya.
“
Ani. Geunde, mengapa kau masih ada disini? Apakah kau ingin ku pecat karena
bersantai-santai di saat jam kerja?” Tanyanya penuh penekanan.
“
Jangan pecat saya, Profesor Lee! Saya ingin menanyakan tentang kabar Taemin-ssi.
Kapan Taemin-ssi akan pulang? Dia telah menelantarkan Krystal hampir 3 minggu.
Kini Krystal sedang hamil. Dia membutuhkan Taemin disampingnya.” Tanya Jessica
penasaran.
“
Mwo? Krystal hamil? Geunde, Taemin sedang melakukan tour ke Jepang. Araseo. Aku akan memberitahunya dan menyuruhnya
pulang. Apakah kau puas? Kau boleh pergi sekarang.” Usirnya sambil menunjukan
tangannya kearah pintu. Jessica pun berpamitan padanya lalu keluar dari
ruangannya. Ia mengeluarkan ponselnya lalu mengirim pesan pada Taemin mengenai
berita kehamilan Krystal.
-o0o-
Myungsoo
terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu melihat ke
sampingnya. Haeryung masih tidur di sampingnya sambil memeluknya. Ia merapikan
rambut Haeryung yang sedikit berantakan. Tangannya pun membelai wajah Haeryung.
Senyuman manis terukir di sudut bibirnya. Bayangan saat ia mencumbu Haeryung
bermunculan kembali dalam benaknya. Ia tak menyangka bahwa Haeryung bersedia
untuk bercinta dengannya. Betapa beruntungnya karena ia adalah pria pertama
yang memasuki tubuh Haeryung. Ia melepaskan pelukan Haeryung dengan perlahan-lahan
lalu beranjak dari ranjang. Ia mengenakan handuk kimononya. Tangannya mengambil
gelas wine yang ada di meja lalu
meneguknya dengan perlahan-lahan sambil menatap indahnya kota Seoul melalui
jendela kamar hotel yang dipesannya. Tiba-tiba sebuah tangan memeluknya dari
belakang. Ia yakini pemilik tangan itu adalah Haeryung.
“
Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Haeryung.
“
Aku sedang memandangi kota Seoul. Apakah aku membangunkanmu?” Tanyanya tanpa
menoleh pada Haeryung.
“
Aniyo. Geunde, apakah kau masih ingat kesepakatan kita dulu?” Tanya Haeryung
dengan hati-hati.
“
Nde, aku masih mengingatnya. Aku rasa kesepakatan itu telah berakhir karena
Taemin telah menikahi Krystal. Apakah kau ingin mengatakan bahwa hubungan kita
yang berpura-pura pacaran ini berakhir?” Tanyanya sambil menatap Haeryung.
“
Nde, semua itu telah berakhir. Geunde, aku ingin menjadi kekasihmu yang
sesungguhnya. Apakah itu mungkin?” Tanya Haeryung sambil menatap sendu padanya.
“
Apakah aku tidak salah mendengarnya? Dia memintaku untuk menjadi kekasihnya?
Aigoo, ternyata kisah cintaku ini tidak bertepuk sebelah tangan.” Pikirnya
sambil menatap Haeryung. “ Jeongmal mianhae. Aku tidak bisa menjadi kekasihmu.
Bukankah kau mengetahui bahwa aku ini nappeun namja? Apakah kau tidak mengerti
bahwa selama ini aku hanya memanfaatkanmu? Aku bertahan dengan kesepakatan itu
karena aku tidak ingin mengalami kerugian. Kau memintaku untuk menjadi
kekasihmu, maka itu adalah keuntunganmu. Kau menjaga rahasia Taemin, maka itu
adalah keuntungan Taemin. Aku pun menginginkan sebuah keuntungan untuk diriku
sendiri. Aku bersikap manis padamu selama ini karena menginginkan keuntungan
itu. Akhirnya sekarang aku mendapatkan keuntungan itu. Keuntungan itu adalah
bercinta denganmu. Aku tidak menyangka bahwa aku adalah namja pertama yang
memasuki tubuhmu. Gomawo, karena telah memberikan keuntungan untukku. Aku tidak
akan pernah melupakan semua ini. Aku harap kita tidak berhubungan lagi. Geunde,
hubungan kita ini adalah seorang dosen dan mahasiswi. Jika kita saling bertemu,
maka anggaplah kita tidak saling mengenal. Sebaiknya kau istirahat disini! Aku
telah membayar biaya hotel ini hingga besok siang. Jadi, kau masih mempunyai
waktu untuk tinggal disini. Aku harus pergi sekarang. Annyeong.” Jelasnya lalu
mencium wajah Haeryung dan mengenakan pakaiannya.
Ia
keluar dari kamar hotel dengan perasaan bersalah. Sebenarnya ia tidak tahu
alasannya mengatakan hal sejahat itu pada Haeyung. Hatinya mengatakan bahwa ia
sangat mencintai Haeryung. Namun bukan itu ucapan yang keluar dari mulutnya,
melainkan ucapan yang melukai perasaan Haeryung. Saat melihat mata Haeryung
berkaca-kaca untuk menahan tangisnya, dadanya terasa sakit. Ingin rasanya ia
memeluk Haeryung dengan erat. Namun, kakinya tidak bisa bergerak seperti
patung. Tanpa sadar, air matanya mulai mengalir saat mengingat kejadian itu. Ia
memutuskan pergi dari sana karena ia tak ingin Haeryung melihatnya masih
disana.
Sementara
itu, Haeryung menatap nanar pada pintu. Dirinya tiba-tiba lemas tak berdaya
hingga jatuh ke lantai. Air matanya mengalir tanpa seijinnya. Ia menangis sampai
terisak-isak sambil memukul dadanya sendiri. Dadanya terasa sesak dan sakit
bersamaan. Ia tak sanggup untuk menahan rasa sakit itu. Ia tidak menyangka
bahwa Myungsoo akan menyakitinya seperti itu. Seumur hidupnya ia tidak pernah
dicampakkan oleh seorang pria. Myungsoo adalah pria pertama yang mencampakkannya.
Bahkan ia rela menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Myungsoo. Semua
itu dilakukannya karena ia mencintai Myungsoo dengan tulus. Ia menatap nanar
pada dirinya yang telanjang. Bahkan ia melihat banyak kissmark di sekujur tubuhnya. Jika ia mengetahui akhirnya akan
seperti ini, maka seharusnya ia tidak bertemu bahkan mengenal Myungsoo dari
awal. Mengapa takdir begitu mempermainkannya? Ia pun menangis kembali sambil
memegang dadanya.
Di
Universitas Dongguk, Myungsoo bekerja kembali sebagai dosen. Tak lupa ia
memakai alat penyamarannya. Ia pun masuk ke kelas dan mulai mengabsen mahasiswa
yang hadir satu persatu. Ia mengernyitkan keningnya ketika menyebutkan nama
Haeryung, namun tak ada yang menjawabnya. Perasaan bersalah dan khawatir
menyerangnya sekaligus. Ia takut terjadi sesuatu pada Haeryung karena perbuatan
dan ucapannya kemarin. Detik kelas berakhir pun Haeryung tidak muncul. Matanya
pun tertuju pada teman Haeryung yang masih duduk di kelas.
“
Uji-ssi. Apakah kau mengetahui alasan Haeryung-ssi tidak mengikuti kelasku
lagi?” Tanyanya dengan hati-hati.
“
Ah, dia ada pertemuan antar keluarga.” Ujar Uji.
“
Mwo? Pertemuan antar keluarga? Bussunsuriya?” Tanyanya tak mengerti.
“
Dia pergi bersama keluarganya untuk menemui keluarga calon tunangannya.” Ujar
Uji. Tiba-tiba Hyeyeon menyikut lengan Uji.
“
Yak! Mengapa kau memberitahunya?” Bisik Hyeyeon pada Uji.
“
Dia bertanya padaku. Jika aku tidak menjawabnya, maka Haeryung akan mendapatkan
nilai jelek lagi darinya.” Bisik Uji pada Hyeyeon.
“
Geunde, apakah benar Haeryung telah putus dengan Myungsoo?” Bisik Hyeyeon pada
Uji.
“
Nde. Haeryung mengatakan padaku melalui telepon pagi tadi. Hubungan mereka
telah berakhir. Sayang sekali. Padahal mereka baru satu bulan berpacaran.
Sebaiknya kita pergi sekarang.” Bisik Uji.
Meskipun
mereka saling berbisik, namun ia masih bisa mendengarnya dengan jelas. Mereka
pun berpamitan padanya lalu pergi meninggalkannya. Ia tidak menyangka bahwa
Haeryung telah memberitahu teman-temannya tentang hubungan mereka yang telah
berakhir. Yang lebih mengejutkan lagi adalah Haeryung sedang bertemu calon
tunangannya. Ingin rasanya ia bertemu dengan Haeryung lalu menghentikan
pertemuan mereka. Namun, ia tak bisa. Ia ingin menyakinkan dirinya sendiri.
Jika Haeryung adalah takdirnya, maka Haeryung akan kembali padanya. Ia menunggu
saat-saat itu. Ia akan terus menunggu hingga Haeryung datang menemuinya dan
memintanya untuk menjadi kekasihnya lagi. Jika saat itu datang, maka ia tidak
akan melakukan kesalahan yang sama seperti kemarin di hotel. Ia akan mengikat
hubungan mereka lebih serius lagi.
Haeryung
dengan terpaksa mengikuti keinginan ayahnya untuk bertemu calon tunangannya.
Awalnya ia membuat kesepakatan dengan Myungsoo agar Myungsoo membantunya untuk
menggagalkan perjodohan ini. Namun, ia tidak menyangka bahwa ia salah memilih
orang. Myungsoo hanya memanfaatkannya untuk menikmati tubuhnya saja. Kini ia
dan ayahnya tiba di salah satu kamar restoran. Saat pintu kamar terbuka, ia
melihat seorang pria yang tak asing lagi baginya. Ia memberikan rasa hormatnya
untuk mereka. Pria itu bernama Nam Woohyun. Ia sangat mengenal Woohyun karena
mereka adalah teman di kampus. Lebih tepatnya mereka satu jurusan. Woohyun
sangat populer di kampus karena sikap baiknya dan latar belakangnya. Woohyun
berteman dengan siapa saja yang ingin berteman dengannya. Berbeda sekali
dengannya. Ia cenderung pemilih karena ia tidak ingin orang yang berteman
dengannya hanya memanfaatkannya saja.
“
Apakah kau membolos hari ini?” Tanya Woohyun padanya.
“
Ah, nde.” Ujarnya sambil tersenyum kaku.
“
Apakah kalian saling mengenal?” Tanya ayahnya.
“
Nde, ahjussi. Kami satu kampus bahkan satu jurusan.” Ujar Woohyun dengan sopan.
“
Sepertinya kalian memang ditakdirkan bersama. Bukankah begitu, tuan Nam?” Tanya
ayahnya.
“
Nde. Bukankah ini sangat bagus? Jika mereka menikah nanti, maka mereka tidak
perlu merasa canggung lagi karena mereka saling mengenal. Kapan mereka akan
bertunangan?” Tanya tuan Nam pada ayahnya.
“
Lebih cepat maka lebih baik.” Ujar ayahnya.
Ayahnya
bersama tuan Nam tertawa bersama, Woohyun tersenyum menanggapinya, sedangkan ia
hanya diam saja merenungi nasibnya yang terjebak dalam perjodohan konyol
keluarganya. Akhirnya pertemuan antar keluarga pun berakhir. Mereka keluar dari
kamar restoran itu. Saat berjalan keluar dari restoran, tanpa sengaja matanya
menatap Myungsoo yang sedang menatapnya juga. Mereka saling menatap untuk
sesaat. Beberapa menit kemudian, Myungsoo memalingkan wajahnya. Detik itu juga,
ia baru menyadari Myungsoo sedang bersama seorang wanita. Wanita itu terlihat
cantik dari belakang. Ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah wanita itu. Ia
pun melanjutkan langkahnya untuk keluar dari restoran.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar