Senin, 10 Agustus 2015

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 9

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 9
Title                 : The Love Story of Five Men Part 9
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Married Life, and Yadong
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah



Preview

“ Apakah tugas seorang pekerja magang disini untuk membuat kopi? Apakah aku salah masuk perusahaan? Jika aku tahu akan begini jadinya, maka aku akan menuruti perintah Myungsoo oppa untuk magang di perusahaan Kyuhyun-ssi. Geunde jika aku magang di perusahaan Kyuhyun-ssi, maka aku tidak bisa melihat Soo Hyun-ssi. Benar-benar menjengkelkan.” Gerutu Ji Won sambil membuat kopi. Setelah selesai, ia mengantarkan kopi satu per satu ke setiap meja seniornya. Tanpa terasa hari telah menjadi gelap, ia sedang menyelesaikan tugas mencetaknya. Ia mendengar seseorang memanggilnya. Tanpa menoleh pada orang itu, ia menjawab panggilannya. Saat cetakan kertasnya selesai, ia mengambil kertas itu lalu membalikan tubuhnya. Detik itu juga, wajahnya menyentuh wajah seseorang. Lebih tepatnya bibirnya menyentuh bibir orang yang ada di hadapannya. Matanya pun bergerak untuk melihat wajah pemilik bibir yang diciumnya. Ia membelalakan matanya ketika melihat wajah orang itu. Orang itu adalah Soo Hyun. Saat ia akan menjauhkan tubuhnya, tiba-tiba Soo Hyun memegang pinggangnya hingga jarak mereka semakin dekat dan bibir mereka saling bersentuhan. Ia melihat Soo Hyun memejamkan matanya dan mulai mencium bibirnya dengan perlahan-lahan. Entah keberanian darimana, ia pun membalas ciuman Soo Hyun sambil memejamkan matanya. Mereka saling melumat satu sama lain ke arah kanan dan kiri. Akhirnya ia melepaskan ciumannya karena kehabisan nafas. Soo Hyun menatap matanya dengan tatapan yang tak dimengerti olehnya. Tiba-tiba Soo Hyun menarik tangannya hingga menuju ruangan kerja Soo Hyun.


Next

“ Jeongmal mianhae. Aku tidak dapat menahannya lagi.” Ujar Soo Hyun.
Ia masih tidak mengerti dengan perkataan Soo Hyun. Tiba-tiba Soo Hyun menyudutkannya ke dinding. Soo Hyun mencium bahkan melumat bibirnya dengan ganas. Ia pun tergiur untuk membalas tiap lumatan Soo Hyun. Soo Hyun melumat bibirnya ke arah kanan dan kiri. Dalam lumatannya, ia merasa lidah Soo Hyun memainkan lidahnya hingga salivanya keluar dari mulutnya. Ia melepaskan ciuman mereka. Saat ia menatap Soo Hyun, tiba-tiba Soo Hyun menjilati sudut bibirnya. Salivanya yang semula mengalir di sudut bibirnya pun telah hilang. Soo Hyun semakin menghimpit tubuhnya ke dinding hingga ia merasakan miss V miliknya bersentuhan dengan junior Soo Hyun dibalik pakaian mereka. Soo Hyun melumat bibirnya kembali. Tanpa melepaskan lumatannya, tangan Soo Hyun meremas payudaranya dengan keras dibalik kemejanya. Tiba-tiba ia merasa tubuhnya lemas hingga tak sanggup berdiri. Ia pun melepaskan ciumannya lalu menyandarkan kepalanya di bahu Soo Hyun sambil menikmati sensasi remasan payudaranya. Soo Hyun beralih menciumi bahkan mengigit lehernya sambil membuka kancing kemejanya satu per satu bahkan melepaskan kemeja dan bra miliknya. Tubuhnya menggelinjang hebat saat tangan Soo Hyun meraba-raba punggungnya bahkan meremas payudaranya. Tangannya pun terulur meremas kepala Soo Hyun sambil memeluk tubuh Soo Hyun untuk menopang tubuhnya. Soo Hyun melumat bibirnya kembali sambil memainkan lidahnya.
“ Arrrgghh.” Desahan pertamannya pun lolos dari mulutnya disela ciuman mereka. Ia merasa Soo Hyun menghentikan lalu melepaskan ciuman mereka.
“ Kita masih bisa menghentikannya jika kau tidak menginginkannya.” Ujar Soo Hyun sambil menatapnya.
“ Apakah dia sudah gila? Dia menghentikan semuanya disaat aku mulai menikmatinya. Aku tidak ingin semua ini berakhir begitu saja.” Pikirnya. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia menarik wajah Soo Hyun lalu melumat bibir Soo Hyun kembali dengan ganas. Soo Hyun pun membalas lumatannya bahkan membawa dan membaringkannya di sofa. Ia melepaskan ciuman mereka karena lagi-lagi kehabisan nafasnya. Soo Hyun menciumi lehernya hingga mengulum payudaranya. Lidah Soo Hyun memainkan payudaranya dengan lincah. Ia menekan kepala Soo Hyun agar Soo Hyun memainkan payudaranya lebih liar lagi. Namun, ia merasa Soo Hyun mengigit puting payudaranya. Meskipun awalnya terasa sakit, namun ia sangat menikmati sensasi yang menjalar pada tubuhnya. “ Maaaiiiinnnkannn lidahmuuuuu pada payudarakuuuuu, Soo Hyun-ssi! Remaaaaaaslah payudarakuuuuuuu yang lainnnnnn dengan tanganmuuuuuu, jebaaaaal!” Pintanya sambil mendesah tak karuan. Tanpa membalas perkataannya, Soo Hyun mengikuti keinginannya. Soo Hyun memainkan lidahnya pada payudara kanannya, sedangkan payudara kirinya di remas dengan kasar. Setelah puas meremas payudaranya, tangan Soo Hyun menelusuri tubuhnya dari payudara, perut, hingga miss V miliknya. Ia menutup pahanya ketika jari Soo Hyun mengoyak-oyak miss V miliknya. Namun, Soo Hyun membuka pahanya kembali bahkan memainkan jarinya di dalam miss V miliknya. “ Arrrrrgggghhhh lebihhhhh dalaaam laaaggggii, Soo Hyun-ssi!” Desahnya.
“ Apakah kau sangat menikmatinya?” Tanya Soo Hyun tanpa menghentikan pergerakan jarinya di dalam miss V miliknya.
“ Ndeeeeee. Jangaaaannn permaaaainnkaaannn akuuuu sepertiiiiii iniiii, Soo Hyun-ssi!” Pintanya disela desahannya. Ia melihat Soo Hyun sedang membuka ikat pinggangnya dan celananya. Ia terkejut bukan main ketika melihat junior Soo Hyun yang sudah berdiri tegak. Soo Hyun menggesek-gesekan juniornya pada miss V miliknya. Mereka saling memejamkan matanya untuk menikmati sensasi yang luar biasa sedang menjalar pada tubuh mereka. Setelah merasa puas, Soo Hyun memasukan juniornya pada miss V miliknya. Ia menggigit bibir bawahnya ketika junior Soo Hyun berusaha masuk ke miss V miliknya. Ia memegang tangan Soo Hyun dengan erat bahkan mencakarnya untuk menahan rasa sakitnya.
“ Sabarlah, chagi! Tahanlah sebentar lagi!” Pinta Soo Hyun sambil mendorong juniornya masuk lebih dalam ke miss V miliknya. Akhirnya junior Soo Hyun berhasil masuk lebih dalam. Soo Hyun sengaja mendiamkan juniornya saat melihatnya menangis. “ Apakah masih sakit?” Tanya Soo Hyun sambil menghapus air matanya.
“ Nde. Geunde, nan gwaenchana. Aku bisa menahannya. Lakukanlah!” Pintanya. Soo Hyun menganggukan kepalanya lalu mulai menggerakan juniornya perlahan-lahan hingga cepat. Awalnya memang terasa sakit baginya. Namun, ia mulai menikmatinya bahkan mendesah. “ Soo Hyun-ssi, lebihhhh ceppaaat lagggihhhh! Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Pallliiiiiiii…” Desahnya sambil memainkan payudaranya sendiri.
“ Kauuuu sangaaat sempiitttt, chaaagiiii!” Desah Soo Hyun sambil terus menggenjot miss V miliknya.
“ Lebiiiiihhhh dalaaaammm laggggiiii, Soo Hyun-ssi! Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Lebiiiiihhhh dalaaaammm… Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh…Iniii sangaaatttt nikmaaattt… Ah…. Ahhhh.... ahhhh… Geure….. teruuuussss…. Sepertiiiii ituuuuuu…. Ah…. Ahhhh.... ahhhh…” Desahnya. Ia merasa Soo Hyun mempercepat genjotannya. Ia tidak sanggup untuk menahan desahannya. Saat ia akan mendesah, Soo Hyun membungkam mulutnya dengan ciuman ganasnya bahkan tangannya meremas payudaranya. Soo Hyun pun melepaskan ciuman mereka.
“ Jangaaannn mendesaaahh laggiii! Kauuu membuaaatkuuu lebiiihhhh bersemangaaattt lagiiii untuuuk menyeraaangmmuuuu.” Desah Soo Hyun lalu mencium bahkan melumat bibirnya kembali. Soo Hyun menggenjot miss V miliknya sangat cepat. Ia merasakan miss V miliknya mulai berkedut. Soo Hyun melepaskan ciuman mereka lalu fokus untuk menggenjot miss V miliknya dengan lebih cepat lagi. Ia melihat raut wajah liar Soo Hyun saat menggenjot miss V miliknya sangat cepat. Detik itu juga, Soo Hyun bergegas melepaskan juniornya dari miss V miliknya. Ia melihat Soo Hyun mengeluarkan banyak sperma. Begitu pun dengan cairannya yang keluar sangat banyak. Ia mengatur nafasnya sambil melihat Soo Hyun yang mengenakan pakaiannya kembali. Soo Hyun menyuruhnya untuk tiduran di pahanya. Ia pun menurutinya. Soo Hyun membelai wajahnya lalu mengelus-elus kepalanya.
“ Apakah aku menyakitimu? Apakah masih terasa sakit?” Tanya Soo Hyun.
“ Aniyo.” Ujarnya sambil tersenyum.
“ Aku merasa senang sekali. Karena aku adalah namja pertama yang memasuki tubuhmu. Aku akan mengantarkanmu. Sebaiknya kau mengenakan pakaianmu kembali. Gomawo, karena kau telah mengijinkanku untuk bercinta denganmu.” Ujar Soo Hyun sambil mencium keningnya.
“ Nde.” Ujarnya sambil mengenakan pakaiannya kembali. Mereka keluar dari ruangan Soo Hyun. Ia berjalan tertatih-tatih menahan rasa sakit miss V miliknya. Soo Hyun yang menyadarinya bergegas memegang bahunya lalu memapahnya menuju mobil. Soo Hyun mengantarkannya hingga depan gedung apartemennya. Saat ia akan membuka pintu mobil, tiba-tiba Soo Hyun menahan tangannya. Detik itu juga, Soo Hyun mencium bibirnya dengan singkat. Ia hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa kali. Setelah sadar, ia bergegas keluar dari mobil lalu melambaikan tangannya ke arah Soo Hyun. Akhirnya mobil Soo Hyun telah melaju dengan cepatnya.  Ia pun masuk ke apartemennya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Myungsoo berdiri di ruang tamu sambil melipat kedua tangannya.
“ Yak, apakah karyawan magang pulang jam segini di hari pertamanya bekerja?” Sindir Myungsoo sambil menatap tajam padanya.
“ Aku terpaksa lembur, oppa. Mereka benar-benar menjengkelkan. Mereka menyuruhku ini dan itu. Setelah waktunya pulang, mereka meninggalkanku dengan setumpuk tugas.” Elaknya sambil memijat kakinya.
“ Mwo? Apakah mereka benar-benar menyiksamu? Sebaiknya aku mengajukan protes pada Soo Hyun sekarang.” Ujar Myungsoo sambil mengambil ponselnya, ia pun bergegas menahan tangan Myungsoo sambil tersenyum.
“ Tak perlu seperti itu, oppa. Apakah kau ingin melihatku di pecat karena aksi protesmu itu?” Protesnya sambil cemberut.
“ Araseo. Istirahatlah! Ah, seharusnya kau tak perlu membohongiku. Aku tahu alasanmu terlambat pulang bukan karena lembur. Geunde, bercinta dengan atasanmu bukan? Kau terlalu meremehkanku. Bagaimanapun aku ini lebih berpengalaman darimu. Seharusnya kau menutupi kissmark yang ada di lehermu itu. Kau juga harus memperhatikan cara berjalanmu. Kau terlalu menunjukannya. Keterlaluan sekali, Soo Hyun. Seharusnya dia menyuruhmu untuk istirahat, bukan mengantarkanmu pulang. Aku tahu bahwa ini adalah yang pertama bagimu. Aku mempunyai obat pereda nyeri miss V. Kau bisa mencarinya di kamarku. Aku akan pergi bekerja di club. Jaga dirimu baik-baik! Annyeong.” Pamit Myungsoo sambil mencium keningnya lalu pergi meninggalkannya.

Mulutnya menganga tak percaya mendengar perkataan kakaknya itu. Ia sama sekali tak percaya ketahuan seperti itu. Seharusnya ia berkata jujur dari awal. Ia tidak memikirkan bahwa kakaknya itu memang sangat berpengalaman dalam urusan seks. Tiba-tiba bayangan saat ia dan Soo Hyun bercinta muncul di benaknya. Ia senyum-senyum sendiri ketika mendengar Soo Hyun memanggilnya “chagi”. Detik itu juga, ia merasa tubuhnya memanas. Ia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan menyadarkan dirinya sendiri. Ia bergegas mandi menggunakan air dingin untuk mendinginkan tubuhnya. Namun, usahanya gagal. Ia malah mengingat sentuhan Soo Hyun pada tubuhnya. Ia mengerang frustasi sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur.
-o0o-

Donghae baru saja keluar dari ruang operasi. Matanya memanas saat melihat Jessica berbicara dengan Jong Suk. Ia pun mengabaikan mereka menuju ruangannya. Langkahnya terhenti ketika melihat sepasang dokter magang sedang berciuman mesra. Ia menghampiri mereka lalu menarik kerah kemeja dokter magang itu dari belakang. Dokter magang itu berusaha melepaskan kerah kemejanya tanpa menoleh ke arahnya malah melanjutkan ciumannya. Ia merasa sangat kesal hingga menarik dokter magang itu lalu menghempaskannya ke lantai. “ Yak! Apakah rumah sakit ini adalah tempat mesum? Kalian disini hanya dokter magang. Apakah kalian tidak merasa malu berciuman di tempat ini? Apakah kalian tidak memiliki rumah? Jika iya, maka pergi saja ke hotel! Jika aku melihat adegan seperti ini, maka aku tak segan-segan memecat kalian. Ini adalah kesempatan terakhir kalian.” Ancamnya sambil membentak.
“ Jangan memecat kami, Professor Lee! Kami mohon.” Mohon mereka. Namun, ia mengabaikan mereka lalu melanjutkan langkahnya kembali. Setibanya di ruangan, ia duduk di kursinya sambil memijat kepalanya sendiri. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Ia pun menyuruh orang itu untuk masuk.
“ Professor Lee.” Sapa Jessica.
“ Wae?” Tanyanya dengan malas.
“ Aku ingin memberikanmu hadiah sebagai rasa terima kasihku. Terimalah!” Ujar Jessica sambil memberikan bingkisan padanya.
“ Ige mwoya?” Tanyanya sambil mengambil bingkisan itu lalu membukanya. Ia mengernyitkan keningnya melihat sebuah syal berwarna hitam. “ Apakah kau memberikanku sebuah syal sebagai tanda terima kasihmu?” Tanyanya kembali.
“ Mungkin harga syal itu tidak sebanding dengan harga gaun yang pernah kau belikan untukku. Geunde, syal itu sangat berguna untuk menghangatkan tubuhmu. Terlebih lagi sekarang ini sedang musim dingin.” Ujar Jessica sambil tersenyum.
“ Gomawo.” Ujarnya sambil tersenyum. Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Terlihat seorang wanita cantik dan sexy tersenyum padanya. Wanita itu tersenyum padanya lalu menghampirinya. Terlihat Jessica mengernyitkan keningnya tak mengerti. Hal tak diduga pun terjadi. Wanita itu mencium bibirnya. Ia membelalakan matanya tak percaya. Wanita tak dikenal sedang menciumnya. Terlebih lagi di depan Jessica. Ia melirik ke arah Jessica. Jessica membelalakan matanya tak percaya. Jessica menghentakkan kakinya dengan perasaaan kesalnya lalu keluar dari ruangannya. Ia pun mulai tersadar lalu melepaskan ciuman wanita itu. “ Nuguseyo?” Tanyanya sambil memegang bahu wanita itu.
“ Apakah Donghae oppa tidak mengenalku? Apakah kau telah melupakanku?” Tanya wanita itu tak percaya.
“ Nde, aku tidak mengenalmu. Sebaiknya kau pergi dari sini.” Ujarnya dengan malas.
“ Apakah kau mengusirku, oppa? Naega, Bang Minah. Aku adalah juniormu semasa SMA dulu.” Ujar Minah sambil tersenyum. “ Apakah kau mengingatku?” Tanya Minah kembali.
“ Ah, Minah-ya. Bagaimana kabarmu?” Tanyanya sambil tersenyum.
“ Kabarku sangat baik, oppa.” Ujar Minah.
“ Yak! Mengapa kau tiba-tiba menciumku di depan dokter magang tadi? Apakah kau tau? Citraku bisa hancur karena hal itu.” Protesnya sambil menunjuk bibirnya sendiri.
“ Waeyo? Apakah aku salah mencium calon suamiku sendiri?” Tanya Minah.
“ Mwo? Calon suami? Bussunsuriya? Kita baru saja bertemu.” Tanyanya tak mengerti.
“ Apakah oppa tidak mengetahui tentang perjodohan kita? Nyonya Lee dan ayahku telah mengatur perjodohan ini. Awalnya aku menolak perjodohan ini. Geunde setelah aku mengetahui calon suamiku adalah oppa, maka aku pun menyetujuinya. Setidaknya aku pernah menyukaimu. Menikah denganmu seperti mimpi, oppa.” Jelas Minah sambil memeluknya. Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka lagi. Kali ini muncul sosok Yuri. Yuri membelalakan matanya tak percaya ketika melihatnya dan Minah sedang berpelukan. Ia yang menyadari posisinya pun bergegas melepaskan pelukan Minah. “ Bagaimana kabarmu, Yuri onnie?” Tanya Minah sambil memeluk Yuri.
“ Nuguseyo?” Tanya Yuri sambil melepaskan pelukan Minah.
“ Aish jinja. Mengapa onnie dan Donghae oppa melupakanku? Naega, Bang Minah. Apakah kau tahu, onnie? Aku akan menikah dengan Donghae oppa.” Ujar Minah senang, sedangkan Yuri terlihat terkejut.
“ Apakah kau akan menikah dengannya?” Tanya Yuri padanya.
“ Aku akan menjelaskan padamu nanti, Yuri-ya. Kita pergi menemui orang tua kita sekarang, Minah-ya. Kajja!” Ajaknya sambil menarik tangan Minah. Minah yang merasa tangannya ditarik mengikutinya malah memegang tangannya dengan erat. Ia tidak ingin berdebat dengan Minah. Akhirnya ia membiarkan Minah berbuat sesuka hatinya. Yang ada dalam pikirannya sekarang adalah penjelasan dari orang tua mereka.

Jessica berjalan dengan lesu. Meskipun ia sedang bersama dengan Jong Suk, namun pikirannya hanya tertuju pada Donghae. Ia mengingat kejadian saat wanita yang tak pernah dilihatnya datang dengan tiba-tiba lalu mencium Donghae di depan matanya sendiri. Saat mengingat semua itu, dadanya terasa sakit bahkan matanya pun berkaca-kaca. Ia berusaha untuk menahan tangisnya. Awalnya ia sangat senang saat mengetahui Donghae belum menikah. Rasa senangnya bertambah saat ia mengetahui Donghae menganggap Yuri sebagai temannya. Kini langkahnya terhenti ketika melihat Donghae sedang berjalan dengan wanita yang tadi dilihatnya. Mereka terlihat mesra. Wanita itu berjalan disamping Donghae sambil memegang tangan Donghae. Tiba-tiba Jong Suk berdiri di depannya menghalangi pandangannya.
“ Hey, apa yang kau lihat? Apakah kau tidak mendengarku?” Tanya Jong Suk.
“ Ah, mian. Apa yang kau katakan tadi?” Tanyanya sambil tersenyum.
“ Sudah ku duga. Lupakanlah! Sebaiknya kita pergi ke ruang rawat sekarang.” Ajak Jong Suk.

Saat berjalan menuju ruang rawat, ia melihat beberapa suster berlarian melewatinya. Ia pun menahan tangan salah satu suster itu dan menanyakan yang terjadi. Suster itu mengatakan ada korban kecelakaan yang harus segera dioperasi. Ia pun teringat pada Donghae yang tidak ada di rumah sakit. Ia sangat penasaran siapa yang akan mengoperasi pasien itu. Ia mengikuti suster itu dari belakang. Saat tiba di ruang operasi, tiba-tiba Yuri keluar dari ruang operasi dengan wajah panik. Yuri menyuruh suster itu untuk mengumpulkan semua dokter yang menganggur. Namun bukannya dokter yang sudah ahli yang berkumpul, melainkan dokter magang.
“ Apakah tidak ada satu pun dokter ahli yang menganggur, suster?” Tanya Yuri sambil melihat para dokter magang.
“ Semua dokter sedang sibuk merawat pasien mereka, Professor Kwon.” Ujar suster itu.
“ Geure! Siapa diantara kalian yang bisa menjahit dan melakukan anestasi?” Tanya Yuri, namun tidak ada satu pun diantara dokter magang yang menjawab. “ Jong Suk, eodigga? Bukankah dia satu-satunya dokter magang yang ahli?” Tanya Yuri.
“ Jong Suk sedang melakukan operasi bersama dokter lain.” Ujarnya sambil menatap Yuri.
“ Ottokke? Geure! Kita tidak mempunyai banyak waktu untuk menunggu mereka. Siapa diantara kalian yang bisa menjahit dan melakukan anestasi selain Jong Suk?” Tanya Yuri penuh penekanan.
“ Saya, Profesor Kwon.” Ujarnya dengan pasrah karena ia mendapat tatapan memohon dari dokter magang lainnya.
“ Mengapa kau tidak mengatakannya dari tadi? Torawa!” Ajak Yuri.

Ia pun mengikuti Yuri dari belakang. Saat mencuci tangannya, Yuri meyakinkan dirinya bahwa dirinya bisa melakukan semuanya dengan baik. Meskipun dirinya masih menjadi dokter magang. Awalnya ia merasa gugup, namun ia meyakinkan dirinya untuk menyelamatkan pasien. Mengingat ini adalah operasi pertamanya. Ia mulai melakukan anestasi. Kesadaran pasien pun menghilang. Yuri mulai melakukan operasinya. Ia melihat pergerakan tangan Yuri saat melakukan operasi. Semua ini ia lakukan untuk menambah pengetahuannya. Akhirnya Yuri selesai mengoperasi pasien itu. Yuri menyuruhnya untuk menjahit tubuh pasien. Ia melihat tangannya bergetar saat memegang alat. Tiba-tiba Yuri memegang tangannya sambil menganggukan kepalanya. Detik itu juga, ia mulai menjahit tubuh pasien. Ia menghela nafasnya setelah selesai menjahit lalu tersenyum melihat pasien operasi pertamanya selamat.
“ Aku tahu bahwa kau cukup ahli dalam melakukannya.” Puji Yuri padanya.
“ Kamsahamnida, Profesor Kwon.” Ujarnya sambil tersenyum.
“ Donghae benar-benar menyebalkan. Mengapa dia pergi di saat genting seperti ini? Aku akan menghajarnya setelah dia kembali. Ini sudah malam, Jessica-ssi. Sebaiknya kau pulang sekarang.” Gerutu Yuri.
“ Ah, nde. Annyeonghi-gyeseyo, profesor Kwon.” Pamitnya lalu pergi meninggalkan Yuri. Tiba-tiba ia teringat pada Donghae karena Donghae tidak kembali ke rumah sakit semenjak siang tadi. Tanpa terasa, ia tiba di rumahnya. Saat masuk ke rumah, ia melihat Krystal sedang menonton televisi. Ia semakin kesal melihat dapurnya berantakan. “ Yak! Mengapa kau membuat dapurku berantakan seperti ini? Kapan Taemin menjemputmu? Rumahku terlihat-lihat baik-baik saja sebelum kedatanganmu.” Protesnya sambil membersihkan dapurnya.
“ Waeyo? Mengapa onnie memarahiku? Bukankah dari dulu juga dapur selalu berantakan? Apakah kau bertengkar dengan Donghae oppa?” Tanya Krystal tak terima, sedangkan ia menghentikan tangannya ketika mendengar nama Donghae.
“ Yak! Ini tidak ada hubungannya dengan Donghae. Omo, apa yang terjadi padamu? Mengapa kau makan banyak sekali? Bagaimana kalau tubuhmu menjadi gemuk? Usaha dietmu selama ini akan sia-sia.” Gerutunya saat melihat Krystal sedang makan sambil menonton televisi.
“ Molla. Tiba-tiba aku ingin makan ini dan itu. Geunde, aku tidak pernah merasa kenyang setelah memakannya.” Ujar Krytal disela makannya.
“ Apakah mungkin kau hamil? Apakah kau sebelum datang ke rumahku telah melakukan hal itu dengan Taemin?” Tanyanya sedikit terkejut.
“ Nde, kami melakukannya. Apakah aku benar-benar hamil? Geunde, kami hanya melakukannya satu kali. Bukankah kau seorang dokter, onnie? Periksa kondisiku sekarang!” Ujar Krystal sambil memohon padanya.
“ Apakah kalian memakai pengaman saat melakukannya?” Tanyanya untuk memastikan, sedangkan Krystal menggelengkan kepalanya. “ Aigoo, yeoja babo. Apakah kau benar-benar masih polos atau bodoh? Mengapa kalian tidak memakai pengaman? Meskipun hanya melakukannya sekali saja, namun banyak yeoja yang hamil karena sperma yang dikeluarkan sang namja terlalu banyak. Atau mungkin sang yeoja bisa hamil karena mereka melakukannya di saat sang yeoja dalam masa suburnya. Aku tidak bisa memeriksamu karena aku bukanlah dokter kandungan. Apakah kau pernah merasa mual?” Tanyanya untuk memastikan.
“ Nde, aku tidak bisa menahan rasa mualku saat di kampus kemarin.” Ujar krystal sambil mengingatnya.
“ Aigoo, padahal Taemin baru meninggalkanmu selama 3 minggu. Geunde, kau telah hamil. Sebaiknya kau pergi ke dokter kandungan besok. Apakah perlu aku menemanimu besok?” Tanyanya kembali. Lagi-lagi Krystal menganggukan kepalanya. “ Araseo. Sebaiknya kau pergi ke rumah sakit Myungwoon. Aku akan menunggumu disana. Geure, tidurlah! Ini sudah larut malam.” Titahnya pada Krystal.

Donghae masih duduk bersama ibunya, Minah, dan Tuan Bang. Awalnya ia mengumpulkan mereka untuk membatalkan perjodohan itu. Namun, hal tak diduganya terjadi. Mereka menjadikan moment ini untuk makan malam bersama. Terlihat raut bahagia wajah ibunya saat bersama Minah. Ibunya tidak pernah sebahagia ini semenjak kematian ayahnya. Minah adalah wanita yang baik dan berpendidikan. Minah bekerja di salah satu restoran milik keluarganya. Kini ia benar-benar bingung antara menolak atau mempertahankan perjodohan ini mengingat ibunya sangat bahagia. Mereka pun selesai makan malam. Minah pulang bersama Tuan Bang, sedangkan ia pulang ke rumah bersama ibunya.
“ Waeyo? Mengapa wajahmu terlihat murung? Apakah kau tidak menyukai Minah?” Tanya ibunya.
“ Aniyo. Aku sangat menyukainya karena dia adalah yeoja baik dan berpendidikan.” Ujarnya namun terpotong oleh perkataan ibunya.
“ Geure! Kalau begitu aku akan membicarakan tanggal pernikahan kalian dengan Tuan Bang.” Sela ibunya. Detik itu juga, ia menghentikan mobilnya.
“ Geunde, omma. Aku tidak mencintainya. Ada yeoja lain yang ku cintai.” Ujarnya tak terima.
“ Apakah kau masih mencintai yeoja sialan itu? Yuri tidak pantas untukmu, Donghae-ya. Apakah kau lupa saat dia menyakitimu bahkan menikah dengan namja lain? Kini dia datang padamu setelah suaminya meninggal bahkan menemuimu dengan membawa anaknya. Aku tidak akan pernah merestui menikah dengan yeoja lain selain Minah. Aku sangat menyukai Minah. Dia adalah yeoja baik, berpendidikan, bahkan sopan terhadapku. Yang paling penting dia menyukaimu bahkan menerima perjodohan ini.” Jelas ibunya, sedangkan ia menghela nafasnya sambil melajukan mobilnya kembali. Kini ia telah memiliki jawaban atas pertanyaannya sendiri.

Jessica menemani Krystal ke dokter kandungan untuk memeriksa kondisi Krystal. Saat ia menanyakan kondisi adiknya, dokter itu menjawab bahwa adiknya telah mengandung selama 3 minggu. Ia tersenyum sambil merangkul adiknya. Namun, adiknya itu terlihat murung. Saat ia akan menanyakan alasan adiknya murung, tiba-tiba adiknya tersenyum sambil mengelus-elus perutnya. Ia pun menghela nafasnya dengan perasaan lega. Awalnya ia takut adiknya marah bahkan menggugurkan kandungannya karena hamil di usianya yang sangat muda. Setelah mengantarkan adiknya ke depan rumah sakit, ia kembali lagi ke ruang rawat. Di perjalanan ia melihat wanita paruh baya sedang memegang dadanya sambil bersandar di dinding. Ia pun berlari menghampiri wanita itu.
“ Apakah anda sedang sakit, nyonya? Sebaiknya saya antar ke ruang periksa.” Tanyanya sambil memegang bahu wanita itu.
“ Lepaskan tanganmu! Apakah kau tidak lihat? Kondisiku sangat sehat.” Tolaknya sambil menghempaskan tangannya dengan kasar.
“ Mengapa nyonya ini keras kepala sekali? Apakah dia tidak tahu? Aku begitu mengkhawatirkan kondisinya saat ini.” Pikirnya sambil melihat wanita itu. “ Geunde, nyonya. Wajah anda terlihat pucat dan berkeringat. Sebaiknya kita pergi ke ruang periksa untuk memastikan kondisi anda.” Ujarnya kembali.
“ Apakah kau tuli? Aku mengatakan bahwa kondisiku sangat sehat. Pergilah! Aku tidak ingin melihatmu.” Usir wanita itu padanya. Tiba-tiba ia mendengar suara yang tak asing lagi baginya. Ia pun menoleh ke belakang dan melihat Donghae sedang berjalan ke arahnya.
“ Omma. Apa yang omma lakukan disini?” Tanya Donghae sambil melihat wanita itu, sedangkan ia menatap mereka tak percaya. “ Dia adalah ibuku, Jessica-ssi. Dia adalah dokter magang disini, omma. Namanya Jessica Jung.” Ujar Donghae sambil melihatnya dan ibunya.
“ Annyeonghaseyo, joneun Jessica Jung imnida. Jeongmal mianhae, karena saya tidak mengetahui bahwa anda adalah ibunya Profesor Lee.” Sesalnya sambil menatap ibu Donghae. Namun, hal tak diduga terjadi. Ibu Donghae mengabaikannya lalu menarik tangan Donghae. Mereka pergi meninggalkannya. Namun, ia sempat mendengar mereka sedang membicarakan tanggal pernikahan Donghae. Ia terkejut bukan main saat mendengarnya. Dadanya terasa sakit hingga ia memegang dadanya dengan erat. Air matanya pun turun tanpa ijin darinya. Ia menangis dalam diam sambil menatap kepergian mereka yang semakin jauh dari pandangannya. Setelah merasa pikirannya tenang, ia berjalan kembali. Tanpa sengaja kakinya tersandung sesuatu. Ia pun melirik ke arah kakinya. Ia melihat botol obat kecil. Ia pun mengambil dan mengamati obat itu. Obat itu adalah obat untuk penyakit jantung. Tiba-tiba ia teringat pada ibunya Donghae yang terlihat sedang meminum sesuatu sambil memegang dadanya sebelum ia menghampirinya. Ia bergegas pergi untuk mencari Donghae dengan panik.

Donghae mendengarkan ibunya bicara dengan seksama. Setelah urusan ibunya selesai, ia mengantarkan ibunya ke depan rumah sakit. Ia kembali menuju ruangannya. Ia menatap kertas yang bertuliskan tanggal pernikahannya dengan sendu. Saat menyimpan kertas itu ke dalam laci, tanpa sengaja matanya melihat syal pemberian Jessica. Ia memegang syal itu dengan erat sambil mengingat sosok Jessica yang telah membuat hidupnya berubah. Semenjak kehadiran Jessica, ia bisa melupakan cintanya pada Yuri dengan perlahan-lahan. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Ia bergegas memasukan kembali syal itu lalu menyuruh orang itu masuk. Ia melihat Jessica masuk dengan nafas terengah-engah. “ Waeyo?” Tanyanya pada Jessica.
“ Saya menemukan ini, Professor Lee.” Ujar Jessica sambil memberikan botol obat kecil padanya.
“ Bukankah ini adalah obat untuk penyakit jantung? Siapa pemilik obat ini?” Tanyanya sambil meneliti obat itu.
“ Obat ini adalah milik ibu anda. Saya menemukan obat ini di lorong rumah sakit. Lorong dimana anda menemukan kami. Saya juga melihat ibu anda memegang dadanya sebelum saya menghampirinya.” Jelas Jessica.
“ Jadi, obat ini adalah milik omma. Mengapa omma tidak pernah memberitahuku bahwa dia mempunyai penyakit jantung. Pantas saja dia ingin aku menikah secepatnya. Semenjak aku putus dengan Yuri. Aku tak pernah berpacaran lagi selama 5 tahun. Seandainya aku mengenalkan Jessica pada omma terlebih dahulu. Mungkin aku akan menikah dengan Jessica. Geunde, aku tidak mungkin membatalkan pernikahan ini mengingat penyakit jantung omma. Semuanya sudah terlambat. Jeongmal mianhae, Sica-ya! Aku tahu bahwa kau mencintaiku selama ini. Krystal telah memberitahuku.” Pikirnya sambil menatap sendu pada Jessica.
“ Mengapa anda menatap saya seperti itu, Profesor Lee?” Tanya Jessica sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajahnya.
“ Ani. Geunde, mengapa kau masih ada disini? Apakah kau ingin ku pecat karena bersantai-santai di saat jam kerja?” Tanyanya penuh penekanan.
“ Jangan pecat saya, Profesor Lee! Saya ingin menanyakan tentang kabar Taemin-ssi. Kapan Taemin-ssi akan pulang? Dia telah menelantarkan Krystal hampir 3 minggu. Kini Krystal sedang hamil. Dia membutuhkan Taemin disampingnya.” Tanya Jessica penasaran.
“ Mwo? Krystal hamil? Geunde, Taemin sedang melakukan tour ke Jepang. Araseo. Aku akan memberitahunya dan menyuruhnya pulang. Apakah kau puas? Kau boleh pergi sekarang.” Usirnya sambil menunjukan tangannya kearah pintu. Jessica pun berpamitan padanya lalu keluar dari ruangannya. Ia mengeluarkan ponselnya lalu mengirim pesan pada Taemin mengenai berita kehamilan Krystal.
-o0o-

Myungsoo terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu melihat ke sampingnya. Haeryung masih tidur di sampingnya sambil memeluknya. Ia merapikan rambut Haeryung yang sedikit berantakan. Tangannya pun membelai wajah Haeryung. Senyuman manis terukir di sudut bibirnya. Bayangan saat ia mencumbu Haeryung bermunculan kembali dalam benaknya. Ia tak menyangka bahwa Haeryung bersedia untuk bercinta dengannya. Betapa beruntungnya karena ia adalah pria pertama yang memasuki tubuh Haeryung. Ia melepaskan pelukan Haeryung dengan perlahan-lahan lalu beranjak dari ranjang. Ia mengenakan handuk kimononya. Tangannya mengambil gelas wine yang ada di meja lalu meneguknya dengan perlahan-lahan sambil menatap indahnya kota Seoul melalui jendela kamar hotel yang dipesannya. Tiba-tiba sebuah tangan memeluknya dari belakang. Ia yakini pemilik tangan itu adalah Haeryung.
“ Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Haeryung.
“ Aku sedang memandangi kota Seoul. Apakah aku membangunkanmu?” Tanyanya tanpa menoleh pada Haeryung.
“ Aniyo. Geunde, apakah kau masih ingat kesepakatan kita dulu?” Tanya Haeryung dengan hati-hati.
“ Nde, aku masih mengingatnya. Aku rasa kesepakatan itu telah berakhir karena Taemin telah menikahi Krystal. Apakah kau ingin mengatakan bahwa hubungan kita yang berpura-pura pacaran ini berakhir?” Tanyanya sambil menatap Haeryung.
“ Nde, semua itu telah berakhir. Geunde, aku ingin menjadi kekasihmu yang sesungguhnya. Apakah itu mungkin?” Tanya Haeryung sambil menatap sendu padanya.
“ Apakah aku tidak salah mendengarnya? Dia memintaku untuk menjadi kekasihnya? Aigoo, ternyata kisah cintaku ini tidak bertepuk sebelah tangan.” Pikirnya sambil menatap Haeryung. “ Jeongmal mianhae. Aku tidak bisa menjadi kekasihmu. Bukankah kau mengetahui bahwa aku ini nappeun namja? Apakah kau tidak mengerti bahwa selama ini aku hanya memanfaatkanmu? Aku bertahan dengan kesepakatan itu karena aku tidak ingin mengalami kerugian. Kau memintaku untuk menjadi kekasihmu, maka itu adalah keuntunganmu. Kau menjaga rahasia Taemin, maka itu adalah keuntungan Taemin. Aku pun menginginkan sebuah keuntungan untuk diriku sendiri. Aku bersikap manis padamu selama ini karena menginginkan keuntungan itu. Akhirnya sekarang aku mendapatkan keuntungan itu. Keuntungan itu adalah bercinta denganmu. Aku tidak menyangka bahwa aku adalah namja pertama yang memasuki tubuhmu. Gomawo, karena telah memberikan keuntungan untukku. Aku tidak akan pernah melupakan semua ini. Aku harap kita tidak berhubungan lagi. Geunde, hubungan kita ini adalah seorang dosen dan mahasiswi. Jika kita saling bertemu, maka anggaplah kita tidak saling mengenal. Sebaiknya kau istirahat disini! Aku telah membayar biaya hotel ini hingga besok siang. Jadi, kau masih mempunyai waktu untuk tinggal disini. Aku harus pergi sekarang. Annyeong.” Jelasnya lalu mencium wajah Haeryung dan mengenakan pakaiannya.

Ia keluar dari kamar hotel dengan perasaan bersalah. Sebenarnya ia tidak tahu alasannya mengatakan hal sejahat itu pada Haeyung. Hatinya mengatakan bahwa ia sangat mencintai Haeryung. Namun bukan itu ucapan yang keluar dari mulutnya, melainkan ucapan yang melukai perasaan Haeryung. Saat melihat mata Haeryung berkaca-kaca untuk menahan tangisnya, dadanya terasa sakit. Ingin rasanya ia memeluk Haeryung dengan erat. Namun, kakinya tidak bisa bergerak seperti patung. Tanpa sadar, air matanya mulai mengalir saat mengingat kejadian itu. Ia memutuskan pergi dari sana karena ia tak ingin Haeryung melihatnya masih disana.

Sementara itu, Haeryung menatap nanar pada pintu. Dirinya tiba-tiba lemas tak berdaya hingga jatuh ke lantai. Air matanya mengalir tanpa seijinnya. Ia menangis sampai terisak-isak sambil memukul dadanya sendiri. Dadanya terasa sesak dan sakit bersamaan. Ia tak sanggup untuk menahan rasa sakit itu. Ia tidak menyangka bahwa Myungsoo akan menyakitinya seperti itu. Seumur hidupnya ia tidak pernah dicampakkan oleh seorang pria. Myungsoo adalah pria pertama yang mencampakkannya. Bahkan ia rela menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Myungsoo. Semua itu dilakukannya karena ia mencintai Myungsoo dengan tulus. Ia menatap nanar pada dirinya yang telanjang. Bahkan ia melihat banyak kissmark di sekujur tubuhnya. Jika ia mengetahui akhirnya akan seperti ini, maka seharusnya ia tidak bertemu bahkan mengenal Myungsoo dari awal. Mengapa takdir begitu mempermainkannya? Ia pun menangis kembali sambil memegang dadanya.

Di Universitas Dongguk, Myungsoo bekerja kembali sebagai dosen. Tak lupa ia memakai alat penyamarannya. Ia pun masuk ke kelas dan mulai mengabsen mahasiswa yang hadir satu persatu. Ia mengernyitkan keningnya ketika menyebutkan nama Haeryung, namun tak ada yang menjawabnya. Perasaan bersalah dan khawatir menyerangnya sekaligus. Ia takut terjadi sesuatu pada Haeryung karena perbuatan dan ucapannya kemarin. Detik kelas berakhir pun Haeryung tidak muncul. Matanya pun tertuju pada teman Haeryung yang masih duduk di kelas.
“ Uji-ssi. Apakah kau mengetahui alasan Haeryung-ssi tidak mengikuti kelasku lagi?” Tanyanya dengan hati-hati.
“ Ah, dia ada pertemuan antar keluarga.” Ujar Uji.
“ Mwo? Pertemuan antar keluarga? Bussunsuriya?” Tanyanya tak mengerti.
“ Dia pergi bersama keluarganya untuk menemui keluarga calon tunangannya.” Ujar Uji. Tiba-tiba Hyeyeon menyikut lengan Uji.
“ Yak! Mengapa kau memberitahunya?” Bisik Hyeyeon pada Uji.
“ Dia bertanya padaku. Jika aku tidak menjawabnya, maka Haeryung akan mendapatkan nilai jelek lagi darinya.” Bisik Uji pada Hyeyeon.
“ Geunde, apakah benar Haeryung telah putus dengan Myungsoo?” Bisik Hyeyeon pada Uji.
“ Nde. Haeryung mengatakan padaku melalui telepon pagi tadi. Hubungan mereka telah berakhir. Sayang sekali. Padahal mereka baru satu bulan berpacaran. Sebaiknya kita pergi sekarang.” Bisik Uji.
Meskipun mereka saling berbisik, namun ia masih bisa mendengarnya dengan jelas. Mereka pun berpamitan padanya lalu pergi meninggalkannya. Ia tidak menyangka bahwa Haeryung telah memberitahu teman-temannya tentang hubungan mereka yang telah berakhir. Yang lebih mengejutkan lagi adalah Haeryung sedang bertemu calon tunangannya. Ingin rasanya ia bertemu dengan Haeryung lalu menghentikan pertemuan mereka. Namun, ia tak bisa. Ia ingin menyakinkan dirinya sendiri. Jika Haeryung adalah takdirnya, maka Haeryung akan kembali padanya. Ia menunggu saat-saat itu. Ia akan terus menunggu hingga Haeryung datang menemuinya dan memintanya untuk menjadi kekasihnya lagi. Jika saat itu datang, maka ia tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti kemarin di hotel. Ia akan mengikat hubungan mereka lebih serius lagi.

Haeryung dengan terpaksa mengikuti keinginan ayahnya untuk bertemu calon tunangannya. Awalnya ia membuat kesepakatan dengan Myungsoo agar Myungsoo membantunya untuk menggagalkan perjodohan ini. Namun, ia tidak menyangka bahwa ia salah memilih orang. Myungsoo hanya memanfaatkannya untuk menikmati tubuhnya saja. Kini ia dan ayahnya tiba di salah satu kamar restoran. Saat pintu kamar terbuka, ia melihat seorang pria yang tak asing lagi baginya. Ia memberikan rasa hormatnya untuk mereka. Pria itu bernama Nam Woohyun. Ia sangat mengenal Woohyun karena mereka adalah teman di kampus. Lebih tepatnya mereka satu jurusan. Woohyun sangat populer di kampus karena sikap baiknya dan latar belakangnya. Woohyun berteman dengan siapa saja yang ingin berteman dengannya. Berbeda sekali dengannya. Ia cenderung pemilih karena ia tidak ingin orang yang berteman dengannya hanya memanfaatkannya saja.
“ Apakah kau membolos hari ini?” Tanya Woohyun padanya.
“ Ah, nde.” Ujarnya sambil tersenyum kaku.
“ Apakah kalian saling mengenal?” Tanya ayahnya.
“ Nde, ahjussi. Kami satu kampus bahkan satu jurusan.” Ujar Woohyun dengan sopan.
“ Sepertinya kalian memang ditakdirkan bersama. Bukankah begitu, tuan Nam?” Tanya ayahnya.
“ Nde. Bukankah ini sangat bagus? Jika mereka menikah nanti, maka mereka tidak perlu merasa canggung lagi karena mereka saling mengenal. Kapan mereka akan bertunangan?” Tanya tuan Nam pada ayahnya.
“ Lebih cepat maka lebih baik.” Ujar ayahnya.

Ayahnya bersama tuan Nam tertawa bersama, Woohyun tersenyum menanggapinya, sedangkan ia hanya diam saja merenungi nasibnya yang terjebak dalam perjodohan konyol keluarganya. Akhirnya pertemuan antar keluarga pun berakhir. Mereka keluar dari kamar restoran itu. Saat berjalan keluar dari restoran, tanpa sengaja matanya menatap Myungsoo yang sedang menatapnya juga. Mereka saling menatap untuk sesaat. Beberapa menit kemudian, Myungsoo memalingkan wajahnya. Detik itu juga, ia baru menyadari Myungsoo sedang bersama seorang wanita. Wanita itu terlihat cantik dari belakang. Ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah wanita itu. Ia pun melanjutkan langkahnya untuk keluar dari restoran.







TBC



Tidak ada komentar: