[SERIES]
The Love Story of Five Men Part 7
Title : The Love Story of Five Men
Part 7
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, and Married Life
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo,
Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji
Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka
Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka
Hyeyeon, Bang Minah
Preview
“
Sepertinya dia marah padamu.” Ujar Haeryung disela makannya.
“
Dia cemburu padamu karena aku lebih perhatian padamu dibandingkan padanya
termasuk pakaian yang kau kenakan sekarang.” Ujar Myungsoo.
“
Mwo? Jangan bilang bahwa ini adalah pakaian kesayangannya?” Tanya Haeryung.
“
Ternyata daya tangkapmu cepat sekali. Aku tak sempat membelikan pakaian untukmu
karena tidak ada butik yang buka tengah malam.” Ujar Myungsoo.
“
Ah, aku harus mengatakan terimakasih padanya. Jika melihat kalian bersama
seperti tadi, aku baru menyadari bahwa kalian sangat mirip.” Ujar Haeryung.
“
Cepat habiskan sarapanmu! Kau harus masuk kelasku hari ini. Kau tidak mungkin
berangkat ke kampus bersamaku karena aku akan berubah menjadi professor Kim.
Bukankah professor Kim adalah dosen yang paling kau benci?” Sindir Myungsoo
sambil membereskan peralatan makan.
“
Araseo.” Ujar Haeryung sambil cemberut.
Next
-o0o-
Sementara
itu di kediaman Cho, Kyuhyun dan Dasom sedang bersama keluarga besar Cho. Mereka
diundang untuk makan siang bersama. Suasana makan siang terasa sangat ramai
karena Dasom menceritakan kisah rumah tangganya bersama Kyuhyun pada keluarga
besar Cho. Namun, Dasom hanya menceritakan kisah bahagia mereka saja. Kyuhyun
sesekali menanggapi cerita Dasom dan keluarga besarnya. Namun, tak jarang
Kyuhyun menatap Dasom dengan tatapan sendunya. Akhirnya makan siang pun
berakhir. Kini Dasom berada di taman belakang kediaman Cho sambil menatap kolam
ikan. Tanpa sengaja Kyuhyun melihatnya, lalu menghampiri Dasom. Mereka saling
terdiam dan menatap kolam ikan itu bersama-sama hingga Kyuhyun memulai
pembicaraan.
“
Apakah kau sudah mengetahui kabar bahwa Taemin akan menikah?” Tanya Kyuhyun
tanpa melihat kearah Dasom.
“
Nde. Aku sudah melihat beritanya di televise. Siapakah yeoja itu? Apakah aku
mengenalnya?” Tanya Dasom tanpa melihat kearah Kyuhyun.
“
Dia adalah yeoja penyanyi café itu. Tanpa sengaja kita mengetahuinya saat
Taemin bergabung makan malam dengan kita. Apakah kau ingat?” Tanya Kyuhyun.
“
Nde. Dia adalah yeoja yang sangat cantik dan terlihat masih muda.” Ujar Dasom.
“
Apakah kau mempunyai waktu luang sekarang?” Tanya Kyuhyun sambil melihat Dasom.
“
Nde. Waeyo?” Tanya Dasom masih menatap lurus pada kolam ikan.
“
Taemin memintaku untuk menemani yeoja itu dalam memilih cincin pernikahan
mereka. Aku tidak mungkin menemaninya karena semua orang mengetahui bahwa aku
telah menikah. Aku tidak ingin terjadi kesalahpahaman bahkan skandal.” Jelas
Kyuhyun.
“
Araseo. Kita berangkat sekarang, kajja!” Ajak Dasom lalu pergi meninggalkan
Kyuhyun.
“
Lagi-lagi dia tidak melihatku. Padahal aku sangat merindukan tatapannya bahkan
sentuhannya. Ottokke? Apakah aku harus membawa Jiyeon sesuai keinginannya agar
dia melihatku lagi? Geunde, bagaimana kalau dia masih seperti ini bahkan
setelah aku membawa Jiyeon ke apartemen?” Pikir Kyuhyun sambil mengikuti Dasom
dari belakang.
Mereka
pergi ke Universitas Dongguk untuk menjemput Krystal. Selama perjalanan,
suasana terasa sangat canggung. Dasom terlihat memainkan ponselnya sedangkan
Kyuhyun menyetir mobilnya. Akhirnya mereka tiba di depan Universitas Dongguk.
Mereka menunggu Krystal di dalam mobil. Beberapa menit kemudian, Kyuhyun
melihat Krystal. Kyuhyun bergegas keluar lalu menghampiri Krystal. Dasom yang
melihat Kyuhyun keluar pun mengikutinya dari belakang.
“
Annyeonghaseyo, Krystal-ssi.” Sapa Kyuhyun sambil tersenyum.
“
Ah, nde. Annyeonghaseyo. Apakah anda adalah Kyuhyun-ssi?” Tanya Krystal.
“
Nde. Apakah Taemin memberitahumu bahwa aku akan menemanimu hari ini?” Tanya
Kyuhyun.
“
Aniyo. Aku mengetahuinya dari Myungsoo-ssi. Istri anda cantik sekali,
Kyuhyun-ssi. Joneun Krystal Jung imnida.” Sapa Krystal pada Dasom, sedangkan
Kyuhyun tersenyum manis.
“
Kamsahamnida. Joneun Cho Dasom imnida.” Ujar Dasom sambil tersenyum.
“
Sebaiknya kita pergi sekarang. Kajja!” Ajak Kyuhyun.
Mereka
masuk ke mobil. Selama perjalanan, suasana di dalam mobil sangat ramai karena
Dasom menceritakan kisah pernikahan antara dirinya dengan Kyuhyun. Krystal
menanggapi cerita Dasom dengan antusias. Kyuhyun merasa malu sekali pada
Krystal karena Dasom menceritakan malam pertama mereka. Setibanya di toko
perhiasan, Dasom menggandeng tangan Krystal agar mengikutinya. Dasom terlihat
sangat antusias dalam memilihkan cincin untuk pernikahan Taemin dan Krystal.
Sedangkan Kyuhyun hanya mengikuti mereka. Tanpa Dasom dan Krystal sadari, mata
mereka tertuju pada satu cincin yang sama. Pada detik itu juga, mereka menunjuk
cincin itu bersamaan. Setelah menyadari bahwa mereka mempunyai selera yang sama,
mereka tertawa bersama. Dasom menyuruh Krystal untuk mencoba cincin itu.
Krystal pun tertarik dan ingin membeli cincin itu.
“
Waeyo? Bukankah kau sangat menyukai cincin ini?” Tanya Dasom tak mengerti pada
Krystal.
“
Nde, geunde. Aku tidak mengetahui ukuran cincin Taemin-ssi, onnie.” Ujar
Krystal sambil cemberut.
“
Tak perlu khawatir. Ukuran cincin Taemin sama seperti ukuranku. Aku akan
mencobanya.” Ujar Kyuhyun.
Saat
akan mengambil cincin pasangan lainnya, tiba-tiba Dasom mengambilnya lalu
memakaikannya pada jari manis Kyuhyun. Saat Dasom memakaikan cincin itu,
Kyuhyun tiada hentinya menatap wajah Dasom bahkan ia teringatkan pada awal
persiapan pernikahan mereka dulu. Krystal yang menyadari tatapan Kyuhyun pun
bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
“
Mengapa Kyuhyun oppa menatap Dasom onnie seperti tatapan kerinduan. Bukankah
mereka suami istri? Lalu apa arti tatapan itu? Apakah mereka mempunyai masalah?
Dasom onnie pun terlihat seperti itu. Ada apa ini?” Pikir Krystal sambil
menatap Kyuhyun dan Dasom.
“
Neomu bogosipeo, Dasom-ya.” Pikir Kyuhyun sambil menatap wajah Dasom.
“
Nado. Aku benar-benar merindukan saat-saat bersamamu, Kyuhyun oppa. Cincin ini
sangat cocok untukmu.” Pikir Dasom sambil menatap cincin yang melekat pada jari
manis Kyuhyun.
“
Sepertinya cincin itu lebih cocok untuk Kyuhyun oppa. Apakah kita perlu mencari
cincin lain saja?” Tanya Krystal pada Dasom.
“
Aniyo. Cincin ini memang cocok untuknya. Geunde, kami telah memiliki cincin
pernikahan. Jadi, kami tidak perlu membeli cincin ini. Lagipula cincin ini
terlihat sangat cocok bila Taemin yang memakainya. Kita pilih cincin ini, nde!”
Ujar Dasom sambil melepas cincin itu dari jari manis Kyuhyun.
Setelah
membeli cincin itu, Kyuhyun dan Dasom mengantarkan Krystal pulang ke rumahnya.
Setibanya di rumah Krystal, Krystal turun dari mobil lalu berpamitan pada
mereka. Krystal melambaikan tangannya hingga mobil Kyuhyun terlihat semakin
jauh dari pandangannya. Selama di perjalanan, Kyuhyun dan Dasom terdiam kembali
hingga mereka tiba di depan gedung apartemen mereka. Saat Kyuhyun membuka sabuk
pengamannya, tiba-tiba Dasom memintanya untuk menjemput Jiyeon. Kyuhyun sangat
terkejut bukan main dengan permintaan Dasom kali ini. Kyuhyun sempat menolaknya
karena ia akan memikirkan solusi lain. Namun, Dasom terus memaksanya bahkan
mengancam akan menjemput Jiyeon seorang diri. Akhirnya Kyuhyun menyerah dan
menjemput Jiyeon dengan terpaksa.
Setibanya
di toko bunga milik Jiyeon, mereka keluar dari mobil. Mereka masuk ke toko
bunga itu. Tanpa melihat siapa yang datang, Jiyeon menyambut mereka dengan
hangat. Namun, Jiyeon membelalakan matanya ketika melihat Kyuhyun datang
bersama Dasom. Dasom melihat-lihat bunga yang ada disana. Sedangkan Kyuhyun
menghampiri Jiyeon dan memberitahu maksud kedatangan mereka. Jiyeon terkejut
bukan main ketika Kyuhyun mengatakan bahwa mereka sedang menjemputnya dan memintanya
untuk tinggal bersama mereka. Jiyeon menolak permintaan itu secara halus.
Namun, Kyuhyun terus memaksanya secara lembut. Dasom mendengar penolakan itu dengan
jelas hingga ia berinisiatif untuk menghampiri mereka.
“
Bunga mawar merah ini sangat indah. Bunga mawar ini tidak akan ada dan tumbuh
secantik ini, bila tidak ada putik dan benang sari. Begitupun dengan anak yang
kau kandung. Anak itu akan terlihat buruk, bila tumbuh tanpa seorang ayah
disampingnya. Terimalah permintaan kami! Kami akan merawatmu dengan baik.
Kemasi semua barangmu! Aku akan menunggu di dalam mobil. Bantulah dia, Kyuhyun-ya!”
Ujar Dasom sambil memberikan bunga mawar merah itu pada Jiyeon lalu kembali
masuk ke mobil, sedangkan Jiyeon mengerjapkan matanya sambil mencerna perkataan
istri kekasihnya itu.
“
Sebaiknya kita mengemasi semua barangmu sekarang. Kajja!” Ajak Kyuhyun sambil
menarik tangan Jiyeon agar mengikutinya.
Setelah
mengemasi semua barang Jiyeon, Kyuhyun menyuruh Jiyeon untuk masuk ke mobilnya.
Sedangkan Kyuhyun memasukan semua barang Jiyeon ke bagasi. Dasom menyuruh
Jiyeon untuk memakai sabuk pengaman tanpa melihat kearah Jiyeon. Jiyeon
menuruti perintah Dasom tanpa banyak bicara. Kyuhyun pun masuk lalu menyetir
mobilnya. Selama perjalanan menuju apartemen mereka, suasana terasa sangat
canggung. Berbeda sekali saat Krystal yang berada di kursi belakang. Dasom
mengajak Krystal berbicara. Sedangkan sekarang Dasom lebih memilih memainkan
ponselnya dibandingkan mengajak bicara Jiyeon. Kyuhyun yang menyadari suasana canggung
itu mengajak Jiyeon bicara walaupun hanya sebentar.
Akhirnya
mereka tiba di apartemen. Dasom membuka pintu apartemen dan menyuruh Jiyeon
untuk masuk. Dasom menunjukan sebuah kamar yang akan menjadi kamar Jiyeon.
Setelah itu, Dasom masuk ke kamarnya. Sedangkan Kyuhyun membawa semua barang
Jiyeon ke kamar. Kyuhyun menyuruh Jiyeon untuk istirahat dan melarangnya untuk
membereskan semua barangnya karena Kyuhyun yang akan membereskannya. Jiyeon
melihat ke sekelilingnya lalu berbaring di ranjang. Sementara itu, Kyuhyun
membereskan semua barang Jiyeon. Setelah selesai, Kyuhyun berpamitan pada
Jiyeon untuk keluar kamar.
“
Aku pergi sekarang.” Pamit Kyuhyun.
“
Kajima. Jangan tinggalkan aku! Kajima, jebal!” Pinta Jiyeon sambil menahan
tangan Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun melihat ke arah tangannya dengan perasaan
yang tak menentu.
“
Dasom pasti menungguku. Mengertilah, jebal!” Ujar Kyuhyun sambil berusaha
melepaskan tangannya perlahan-lahan.
Jiyeon
sedikit terkejut saat Kyuhyun memintanya untuk mengerti keadaan mereka. Lalu
bagaimana dengan perasaan dan hatinya? Ia sedang mengandung anak darinya. Tidak
adakah sedikit rasa perhatian dan peduli untuknya? Setidaknya rasa itu
diberikan untuk calon anaknya. Rasanya ia ingin menjerit sekeras mungkin,
betapa sakit dadanya menerima bahkan menjalani kenyataan pahit seperti ini.
Perlahan-lahan pegangan tangannya melonggar. Kyuhyun pergi meninggalkannya
seorang diri di kamar. Rasa menyesal menyerang pikirannya. Seharusnya ia
menolak permintaan mereka untuk pindah ke apartemen ini. Namun, ia tidak bisa
menolak permintaan dari seorang pria yang dicintainya hingga saat ini. Matanya
pun tak kuasa untuk menahan air matanya. Ia menangis. Menangis dalam diam
sambil memegang perutnya.
Setelah
menutup pintu kamar Jiyeon, Kyuhyun menyandarkan tubuhnya di dinding. Ia
benar-benar tak percaya dengan semua ini. Ia membawa Jiyeon ke apartemennya
dengan tangannya sendiri. Usahanya untuk mencari solusi lain ternyata sia-sia.
Pada akhirnya, ia menuruti keinginan istrinya itu. Kini ia tidak tahu harus
bersikap bagaimana lagi. Ia tidak tahu harus bagaimana bersikap pada istri dan
kekasihnya itu. Terlebih lagi mereka tinggal satu atap. Akhirnya ia memutuskan
untuk masuk ke kamarnya. Terlihat Dasom sedang menelepon seseorang.
“
Kau menelepon siapa?” Tanya Kyuhyun sambil membuka mantelnya.
“
Aku menyuruh sekretarisku untuk mencari pembantu rumah tangga.” Ujar Dasom
sambil memakai selimutnya.
“
Bukankah kau pernah menolak saat aku akan mencari pembantu rumah tangga dulu?”
Heran Kyuhyun.
“
Itu dulu. Sebelum Jiyeon datang ke apartemen ini. Aku merasa bahwa aku tidak
sanggup membersihkan apartemen ini, merawat Jiyeon, dan mengelola perusaaanku
pada waktu yang bersamaan. Aku membutuhkan seseorang yang dapat membantuku.
Apakah kau keberatan?” Tanya Dasom sambil memejamkan matanya.
“
Ani. Itu adalah ide bagus.” Ujar Kyuhyun sambil berjalan menuju ranjangnya.
“
Sebaiknya kau tidur di kamar Jiyeon. Dia sangat membutuhkanmu.” Ujar Dasom
sambil membelakangi Kyuhyun.
“
Waeyo? Geunde, naega neo nampyeon.” Tanya Kyuhyun tak terima.
“
Dia sedang hamil. Dia akan mulai mengidam tidak lama lagi. Kau harus memenuhi
permintaannya.” Ujar Dasom.
“
Araseo. Aku akan tidur di kamarnya mulai besok.” Kesal Kyuhyun sambil
membelakangi Dasom.
Tanpa
Kyuhyun sadari, Dasom menitikan air matanya. Sedangkan Kyuhyun menggerutu dalam pikirannya. Sementara itu, Jiyeon
terduduk di ranjang sambil mengelus perutnya. Setelah terlarut dalam pikiran
masing-masing, akhirnya mereka tertidur. Tanpa terasa malam berganti menjadi
pagi. Dasom terbangun dari tidurnya lalu bergegas menyiapkan sarapan untuk
mereka. Kyuhyun dan Jiyeon terbangun dari tidur mereka karena mencium aroma
masakan makanan. Kyuhyun keluar dari kamarnya lalu duduk di kursi makan. Namun,
Jiyeon masih berada di kamar. Setelah menyiapkan makanan di meja, Dasom pergi
ke kamar Jiyeon lalu mengetuk pintunya.
“
Ireona, Jiyeon-ya! Saatnya untuk sarapan.” Ujar Dasom dibalik pintu, sedangkan
Jiyeon berjalan bolak-balik dengan perasaan gugup.
Jiyeon
benar-benar tidak tahu harus bersikap bagaimana pada Dasom. Namun, ia tidak
mungkin mengurung diri di kamarnya. Ia harus memikirkan kesehatan calon anaknya.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. “ Nde,
onnie! Sebentar lagi aku keluar.” Ujar Jiyeon sambil merapikan penampilannya.
Kakinya melangkah keluar kamar. Matanya mencari-cari keberadaan kekasihnya.
Setelah menemukannya, perasaan lega menyelimuti hatinya. Setidaknya kekasihnya
itu akan membantunya agar tidak terlihat canggung di depan Dasom. Ia menghampiri
mereka. Awalnya ia bingung akan duduk dimana. Saat ia melihat Kyuhyun, mata
Kyuhyun mengisyaratkan agar ia duduk di sebelah kirinya. Sedangkan Dasom duduk
disebelah kanan Kyuhyun. Mereka pun sarapan bersama. Namun, tidak ada satu kata
pun yang keluar dari mulut mereka.
“
Aku telah membuatkanmu susu untuk ibu hamil. Minumlah! Susu hangat sangat baik
untuk kesehatan.” Ujar Dasom dengan wajah datarnya namun Jiyeon terlihat enggan
untuk meminumnya.
“
Minumlah!” Titah Kyuhyun sambil tersenyum namun lagi-lagi Jiyeon terdiam.
“
Waeyo? Apakah kau berpikir bahwa aku memasukan racun ke dalam susumu itu? Jika
kau berpikiran seperti itu, maka kau bisa membuangnya lalu membuat susu yang
baru! Kau tak perlu khawatir karena hari ini adalah hari pertama dan terakhirku
membuatkan susu untukmu. Pembantu rumah tangga yang baru akan datang besok
pagi.” Ujar Dasom dengan wajah datarnya.
“
Aniyo, onnie. Geunde, aku tidak menyukai susu vanilla.” Ujar Jiyeon.
“
Ah, nan gwenchana. Aku akan membuatkan susu baru untukmu. Lagipula aku telah
membeli banyak susu untuk ibu hamil dengan berbagai rasa karena aku tidak
mengetahui seleramu.” Ujar Dasom sambil beranjak dari kursinya.
“
Aniyo. Biar aku saja yang membuatnya. Aku tidak ingin menyusahkanmu. Sebaiknya
onnie melanjutkan makan saja.” Tolak Jiyeon sambil beranjak dari kursinya.
“
Araseo.” Ujar Dasom sambil duduk kembali sedangkan Jiyeon pergi ke dapur.
“
Kapan kau membeli susu itu?” Tanya Kyuhyun pada Dasom.
“
Pagi tadi.” Ujar Dasom.
“
Mengapa tidak membangunkanku? Aku bisa mengantarkanmu.” Tanya Kyuhyun.
“
Aku akan menyiapkan pakaianmu. Jangan mencariku karena aku akan berangkat ke
kantor setelah ini!” Ujar Dasom lalu masuk ke kamarnya.
“
Sikapnya berubah menjadi dingin seperti saat awal pernikahan kami dulu. Mengapa
Jiyeon harus hadir di saat aku merasakan kebahagian dalam rumah tanggaku ini?”
Pikir Kyuhyun sambil menatap kepergian Dasom.
“
Apakah sikap onnie memang seperti itu, oppa?” Tanya Jiyeon.
“
Nde. Dia memang terlihat dingin dari luar. Geunde, sebenarnya dia adalah yeoja
yang baik hati. Bahkan dia telah membelikan banyak susu untukmu. Kau harus memaklumi
sikapnya, araseo!” Ujar Kyuhyun sambil tersenyum.
“
Nde, oppa. Geunde, apakah oppa tidak merindukan masakanku?” Tanya Jiyeon.
“
Nde, aku merindukan masakanmu. Geunde, kau tidak boleh kelelahan. Kau harus
menjaga janin kita dengan baik. Aku harus bekerja sekarang. Kau pasti merasa
kesepian berada disini sendirian. Apakah aku perlu mengantarkanmu ke toko
bunga?” Tanya Kyuhyun.
“
Aniyo. Oppa tidak perlu mengantarkanku karena aku harus bertemu dengan Soo Hyun
oppa dulu.” Tolak Jiyeon.
“
Araseo.” Ujar Kyuhyun sambil beranjak dari kursi menuju kamarnya.
Saat masuk ke kamarnya, Kyuhyun melihat Dasom telah bersiap-siap pergi ke kantornya. Ia melihat jam dinding yang menunjukan pukul 6.30 KST. Saat Dasom akan keluar dari kamar, ia menahan tangannya.
“
Sebaiknya berangkat ke kantor pukul 7.30 KST karena jarak apartemen ke kantor
sangat dekat.” Sarannya.
“
Aniyo, aku harus menyiapkan berkas untuk rapat dewan direksi. Kau tidak boleh
datang terlambat. Kau harus datang ke kantorku karena kau termasuk salah satu
dewan direksi di perusahaanku.” Ujar Dasom tanpa melihatnya. Pandangan Dasom
tertuju pada dinding yang ada dibelakangnya.
“
Araseo.” Ujarnya. Ia pun menyerah dan melepaskan tangannya. Pada detik itu
juga, Dasom bergegas keluar dari kamarnya. Ia tidak dapat menahan amarahnya
lagi. Ia mengambil vas bunga lalu melemparkannya tepat di cermin rias kamarnya
dan berteriak sangat kencang.
Dasom dan Jiyeon sangat terkejut mendengarnya teriakan Kyuhyun. Jiyeon melihat ke arah Dasom yang sedang memakai sepatunya. Dasom pun menyadari tatapan Jiyeon. Detik itu juga, Dasom memalingkan wajahnya lalu keluar dari apartemen. Jiyeon bergegas menuju kamar Kyuhyun. Saat akan memegang gagang pintu, Jiyeon mengurungkan niatnya karena ia mengetahui sifat Kyuhyun ketika sedang marah. Jiyeon pun kembali ke kamarnya.
Kyuhyun melihat dirinya di cermin sambil mengeluarkan smirknya. Setelah memakai pakaian kerjanya, Kyuhyun masuk ke kamar Jiyeon. Jiyeon sedikit terkejut dengan kedatangan Kyuhyun yang tiba-tiba tanpa mengetuk pintu kamar terlebih dahulu. Kyuhyun berpamitan sambil mencium kening Jiyeon. Jiyeon semakin membelalakan matanya tak percaya karena sikap Kyuhyun yang selalu berubah-ubah padanya. Setelah itu, Kyuhyun pergi ke perusahaan Dasom untuk menghadiri rapat dewan direksi.
-o0o-
Di Universitas Dongguk, Soo Hyun menunggu Krystal. Soo Hyun melihat ke sekelilingnya berharap bertemu dengan Krystal, namun ternyata ia melihat Ji Won. Saat Soo Hyun akan menghampiri Ji Won, ia menghentikan langkahnya ketika melihat seorang pria mengejar bahkan menahan tangan Ji Won. Setelah menyadari sesuatu, ia berlari menghampiri mereka lalu melepaskan tangan Ji Won dari pria itu.
“
Soo Hyun-ssi.” Lirih Ji Won sambil melihatnya.
“
Nugu? Berani sekali kau melepaskan tanganku darinya.” Tanya pria itu.
“
Aku adalah kekasihnya. Seharusnya pertanyaan itu untukmu.” Ujarnya.
“
Aish, neo micheosseo? Dia adalah kekasihku.” Kesal pria itu.
“
Apakah dia adalah kekasihmu yang lain?” Tanyanya pada Ji Won.
“
Aniyo. Dia bukanlah kekasihku. Geumane, Lee Joon-ssi! Berhenti mengejarku,
jebal!” Pinta Ji Won.
“
Apakah kau sudah mendengarnya? Sebaiknya kau pergi sekarang. Jika tidak, maka
aku akan menelepon polisi karena kasus kekerasan.” Ancamnya.
“
Kau bisa lolos dariku kali ini. Geunde, aku tidak akan melepaskanmu lain kali.”
Ancam Joon lalu pergi meninggalkan mereka.
“
Neo gwenchana?” Tanyanya sambil memegang bahu Ji Won.
“
Nde, nan gwenchana. Kamsahamnida.” Ujar Ji Won sambil tersenyum.
“
Siapakah namja itu sebenarnya?” Tanyanya.
Saat Ji Won akan menjawab pertanyaannya, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia menyuruh Ji Won untuk menunggunya lalu menjawab panggilan teleponnya. Setelah menjawab panggilan telepon itu, ia memegang tangan Ji Won agar mengikutinya. Ji Won ingin menanyakan tujuan mereka, namun ia mengurungkan niatnya sambil mengikuti Soo Hyun. Kini mereka berhenti di depan mobil Soo Hyun. Ji Won sedikit terkejut karena melihat seorang wanita sedang bersandar di luar mobil Soo Hyun.
“
Jeongmal mianhae. Apakah kau telah lama menungguku?” Tanya Soo Hyun pada
Krystal.
“
Aniyo. Nuguseyo?” Tanya Krystal ketika melihat Ji Won.
“
Annyeonghaseyo, Joneun Kim Ji Won imnida.” Sapa Ji Won sambil tersenyum.
“
Ah, nde. Joneun Krystal Jung imnida. Onnie mengambil jurusan apa disini? Aku
sering melihatmu di perpustakaan.” Tanya Krystal.
“
Jurusan manajemen dan bisnis. Kau sendiri?” Tanya Ji Won.
“
Jurusan Seni dan Akting.” Ujar Krystal.
“
Sebaiknya perkenalan kalian dilanjutkan di mobil saja. Kajja!” Ajak Soo Hyun.
“
Oedigga?” Tanya Ji Won tak mengerti.
“
Sudah masuk saja. Kau akan mengetahuinya setelah kita tiba disana.” Ujar Soo
Hyun sambil mendorong pelan tubuh Ji Won agar masuk ke mobilnya.
Sepanjang perjalanan, Ji Won menanyakan arah tujuan mereka. Saat Krystal akan memberitahu Ji Won, tiba-tiba Soo Hyun menyuruh Krystal untuk merahasiakannya. Ji Won hanya bisa menatap Soo Hyun dengan pasrah. Sedangkan Soo Hyun tersenyum manis. Akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Ji Won membelalakan matanya tak percaya ketika melihat sebuah gedung yang diyakininya selalu digunakan untuk pernikahan. Krystal menggandeng tangan Ji Won agar mengikutinya masuk ke gedung.
“
Apakah kalian akan menikah disini?” Tanya Ji Won.
“
Mwo? Bussunsuriya? Aku hanya menemaninya saja.” Ujar Soo Hyun sambil tertawa
kecil.
“
Mwo? Jadi, kau yang akan menikah disini?” Tanya Ji Won, sedangkan Krystal
menganggukan kepalanya sambil tersenyum. “ Geunde, kau lebih muda dariku.
Bagaimana bisa kau mendahuluiku?” Lanjut Ji Won tak percaya.
“
Karena kami saling mencintai.” Ujar Krystal.
“
Siapakah namja beruntung itu?” Goda Ji Won.
“
Onnie akan mengetahuinya nanti. Kajja, kita melihat-lihat gedung ini!” Ajak
Krystal.
Soo Hyun dan Krystal mengatur semua perlengkapan untuk pernikahan dari dekorasi hingga catering. Sedangkan Ji Won hanya duduk manis sambil melihat mereka. Akhirnya mereka selesai. Soo Hyun mengantarkan Krystal hingga rumahnya terlebih dahulu. Soo Hyun sengaja melakukan hal itu agar ia bisa berlama-lama dengan Ji Won. Setibanya di depan gedung apartemen Ji Won, Soo Hyun menahan tangan Ji Won.
“
Waeyo?” Tanya Ji Won sambil melihat ke arah tangannya.
“
Besok adalah pernikahan Krystal. Bisakah kita pergi bersama?” Tanya Soo Hyun.
“
Apakah aku tidak menyusahkanmu?” Tanya Ji Won.
“
Aniyo. Justru aku merasa sangat senang.” Ujar Soo Hyun.
“
Araseo. Kita pergi bersama.” Ujar Ji Won.
Setelah mendengar jawaban Ji Won, Soo Hyun melepaskan tangannya. Ji Won tersenyum manis padanya lalu masuk ke gedung apartemennya. Ia masuk ke mobilnya sambil tersenyum senang. Bahkan ia bersiul sepanjang perjalanan menuju rumahnya dan tiada hentinya senyum-senyum sendiri.
-o0o-
Sementara itu di rumah sakit Myungwoon, Donghae mengejar Jessica. Jessica lari ketakutan karena ia takut Donghae akan memarahinya atas kesalahannya dalam mengambil peralatan operasi. Akhirnya Donghae berhasil memegang tangan Jessica. Ia menarik Jessica agar mengikutinya hingga masuk ke mobilnya. Ia mulai mengemudikan mobilnya. Sepanjang perjalanan, Jessica menanyakan tujuan mereka. Namun, ia mengabaikannya hingga mereka tiba di sebuah butik.
“
Mengapa kita pergi ke butik, professor Lee?” Tanya Jessica.
“
Jika kita berada di luar rumah sakit, maka kau bisa memanggilku Donghae. Kau
bekerja terlalu keras satu minggu ini hingga kau tidak sempat merawat tubuhmu.
Lihatlah! Wajahmu menjadi berminyak bahkan tumbuh jerawat dan pakaianmu terlalu
norak. Kita akan membeli gaun untukmu karena besok adalah hari pernikahan
Taemin dan Krystal. Aku tidak ingin mereka malu karena penampilanmu seperti ini.
Kajja!” Ajaknya.
Tanpa menunggu jawaban Jessica, ia menarik Jessica hingga mereka masuk ke butik. Ia melihat-lihat gaun, sedangkan Jessica memilih untuk duduk. Setelah menemukan gaun yang cocok untuk Jessica, ia menyuruh Jessica untuk mencobanya. Beberapa menit kemudian, Jessica keluar dari ruang ganti. Ia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat perubahan Jessica. Setelah itu, ia menyuruh Jessica untuk melepaskannya lalu membeli gaun itu.
“
Istri anda sangat cocok menggunakan gaun itu, tuan!” Ujar pelayan butik.
“
Aniyo, naega…” Elak Jessica, namun ia bergegas menyela perkataan Jessica.
“
Jeongmal? Aku memang tidak salah memilih istri.” Selanya sambil membayar gaun
itu.
Setelah itu, ia mengantar Jessica pulang ke rumahnya. Jessica menggerutu kesal tak terima kejadian itu. Ia mengabaikan gerutuan Jessica. Ia memilih fokus untuk menyetir. Namun, ia menghentikan mobilnya ketika mendengar perkataan konyol Jessica.
“
Aku tidak ingin menjadi istri keduamu. Jadi, aku mohon jangan memanggilku
sebagai istrimu lagi! Aku ingin menikah dengan namja lajang.” Gerutu Jessica.
“
Mwo? Istri kedua? Memangnya siapa istri pertamaku?” Tanyanya sambil menatap
Jessica tak mengerti.
“
Professor Kwon. Aigo, bahkan anda tidak mengakuinya sebagai istri anda. Aku
merasa kasihan pada Professor Kwon.” Ujar Jessica dengan polosnya, sedangkan ia
tertawa dengan keras. “ Mengapa anda malah tertawa?” Tanya Jessica tak
mengerti.
“
Perkataanmu sungguh konyol sekali. Aku belum menikah. Aku masih lajang. Yuri
hanyalah temanku. Kami berteman semenjak kuliah dulu. Pantas saja tidak ada
yeoja yang mendekatiku karena mereka menganggap aku telah menikah dengan Yuri.”
Ujarnya disela tawanya sambil melajukan mobilnya kembali.
“
Mwo? Jadi, anda dan Professor Kwon bukan sepasang suami istri? Padahal kalian
terlihat serasi sekali.” Tanya Jessica.
“
Benarkah? Apakah aku terlihat serasi dengannya? Geunde, aku tidak menyukainya.
Aku menyukai yeoja lain.” Ujarnya dengan santai. “ Ah… Aku akan menjemputmu dan
Krystal besok. Jangan tidur terlalu malam! Turunlah, kha!” Titahnya tanpa
keluar dari mobil.
“
Araseo. Annyeonghi-gyeseyo, Professor Lee.” Pamit Jessica sambil keluar dari
kamarnya.
Ia melihat Jessica masuk ke rumahnya. Ia terus menatap ke arah rumah Jessica. Saat melihat jam tangannya, ia sedikit terkejut karena sudah larut malam. Namun, lampu rumah Jessica masih menyala. Ia pun enggan untuk melajukan mobilnya. Ia memilih untuk menatap rumah Jessica. Tiba-tiba lampu rumah Jessica mati. Ia pun tersenyum lalu melajukan mobilnya.
-o0o-
Kini tiba hari pernikahan Taemin dan Krystal. Donghae menjemput Krystal dan Jessica di rumah mereka. Ia melihat Krystal gugup sekali bahkan hampir jatuh saat menuruni anak tangga rumahnya. Ia pun refleks memegang pinggang Krystal. Krystal yang terkejut menatapnya. Saat ia menyadari posisinya memeluk Krytal, ia bergegas melepaskan tangannya lalu melihat ke arah Jessica. Jessica menatap tajam padanya bahkan menyuruhnya menjauhi Krystal dengan gerakan matanya. Akhirnya ia memegang tangan Krystal untuk menuntunnya, sedangkan Jessica memegang ujung gaun pengantin Krystal agar Krystal tidak terjatuh lagi.
Mereka pun tiba di gedung pernikahan. Jessica menemani Krystal di ruang tunggu pengantin. Krystal terlihat gugup bahkan memegang tangan Jessica dengan erat karena banyak wartawan yang hadir. Sementara itu, Taemin telah berdiri di depan altar sambil tersenyum. Donghae menjemput dan menemani Krystal selama berjalan menuju altar. Taemin dan Krystal tidak memiliki orang tua karena orang tua mereka telah meninggal. Donghae ditunjuk sebagai wali mereka oleh Kyuhyun, Soo Hyun, dan Myungsoo. Donghae memberikan tangan Krystal pada Taemin lalu duduk di kursinya. Taemin dan Krystal mengucapkan janji suci lalu diakhiri dengan Taemin mencium kening Krystal sangat lama nan lembut. Mereka mendapatkan tepuk tangan yang meriah dan kilauan blitz kamera menyinari wajah mereka.
“
Chukhae Taemin-ssi, Krystal-ssi. Ternyata cincin itu sangat cocok di tangan kalian
dan terlihat cantik.” Ujar Dasom sambil tersenyum.
“
Ini adalah hadiah dari kami. Chukhae.” Ujar Kyuhyun sambil memberikan kado pada
Taemin lalu Donghae menghampiri mereka.
“
Aku tidak menyangka bahwa kau akan mendahuluiku seperti ini. Chukhae,
Krystal-ssi.” Ujar Donghae lalu Soo Hyun menghampiri mereka bersama Ji Won. Soo
Hyun dan Dasom saling menatap. Tanpa Soo Hyun dan Dasom ketahui, Kyuhyun
melihat kearah mereka dengan tatapan penuh curiganya. Setelah sadar, Soo Hyun
mengalihkan pandangannya melihat kearah Taemin dan Krystal.
“
Chukhae, Krystal-ssi.” Ujar Soo Hyun sambil tersenyum.
“
Nugu? Apakah dia adalah neo yeojachingu?” Tanya Donghae pada Soo Hyun sambil
melihat ke arah Ji Won.
“
Nde. Dia adalah nae yeojachingu. Ji Won-ya, perkenalkan dirimu!” Titah Soo Hyun
sambil memegang tangan Ji Won, sedangkan Ji Won sedikit terkejut mendengar Soo Hyun
mengatakan pada teman-temannya bahwa ia adalah kekasihnya. Namun beberapa menit
kemudian, Ji Won tersadar.
“
Annyeonghaseyo. Joneun Kim Ji Won imnida. Senang bisa bertemu dengan kalian.
Chukhae, Krystal-ya. Ini ada hadiah dariku.” Ujar Ji Won sambil memberikan kado
pada Krystal.
“
Apakah kau mengenalnya?” Tanya Taemin pada Krystal.
“
Nde, dia adalah nae chingu. Aku mengundangnya. Geunde, aku tidak menyangka
bahwa Soo Hyun-ssi adalah kekasihnya. Dia tidak pernah menceritakannya padaku.”
Ujar Krystal lalu tiba-tiba Ji Won membelalakan matanya ketika melihat Myungsoo
sedang berjalan ke arahnya bersama Haeryung. Ji Won melepaskan tangannya dari
Soo Hyun lalu bersembunyi dibalik tubuh Soo Hyun. Kyuhyun, Taemin, Donghae, Soo
Hyun, Dasom, dan Krystal menatap aneh saat melihat tingkah laku Ji Won seperti
itu. Ji Won terlihat ketakutan bahkan tubuhnya bergetar. Saat Soo Hyun akan
menanyakan keadaan Ji Won, tiba-tiba Myungsoo telah berdiri di depannya sambil
tersenyum.
“
Chukhae Taemin, Krystal.” Ujar Myungsoo sambil tersenyum.
“
Apakah kau membawa neo yeojachingu juga? Apakah kau tidak ingin mengenalkannya
pada kami?” Tanya Donghae penuh selidik saat melihat Haeryung di samping
Myungsoo.
“
Tutuplah matamu, Donghae! Kau membuatnya takut. Nde, dia adalah nae yeojachingu.
Namanya adalah Na Hae Ryeong. Mereka adalah sahabatku, Haeryung-ya. Mereka
adalah Kyuhyun, Dasom, Taemin, Krystal, Donghae, dan Soo Hyun.” Ujar Myungsoo
sedangkan Haeryung tersenyum lalu sedikit menganggukan kepalanya.
“
Ini bukanlah pertemuan pertama kita, Haeryung-ssi. Apakah kau masih
mengingatku?” Tanya Soo Hyun sambil tersenyum. Namun, mata Myungsoo menyadari
ada seorang yeoja dibalik tubuh Soo Hyun. Myungsoo menatap penuh selidik
gerak-gerik yeoja itu. Baginya gerak-gerik itu sangat familiar. Ujung kakinya
diketuk-ketukan ke lantai karena perasaan gugup, gelisah, dan ketakutan.
“
Tentu. Aku tidak mungkin melupakan namja tampan sepertimu. Geunde, chukhae,
Taemin-ssi, Krystal-ssi. Ini adalah kado dari kami.” Ujar Haeryung sambil memberikan
kado itu pada Krystal dan tersenyum.
“
Geunde, siapakah yeoja yang ada dibelakangmu?” Tanya Myungsoo pada Soo Hyun.
“
Dia adalah yeojachingu Soo Hyun.” Ujar Donghae.
“
Wow, daebak. Aku tidak menyangka bahwa kau telah mendapatkan yeojachingu secepat
itu. Apakah kau tidak ingin mengenalkannya padaku?” Tanya Myungsoo.
“
Andwe! Ottokke? Aish jinja, mengapa Myungsoo oppa ada disini? Bagaimana kalau
dia menyuruhku pulang? Dia akan membuatku malu dihadapan Soo Hyun-ssi.
Ottokke?” Pikir Ji Won sambil menggigit bibir bawahnya.
“
Tentu.” Ujar Soo Hyun sambil menarik pelan tangan Ji Won. Ji Won menutup
matanya sambil berjalan mengikuti arahan dari Soo Hyun. Myungsoo membelalakan
matanya bukan main ketika melihat Ji Won sedang berdiri dihadapannya. Ji Won memberanikan
diri untuk membuka matanya. Myungsoo menatap marah pada Ji Won. Sedangkan Ji
Won memasang wajah memelasnya.
“
Neo? Mengapa kau ada disini?” Tanya Myungsoo sambil menarik tangan Ji Won. Soo
Hyun pun tidak tinggal diam. Soo Hyun menarik tangan Ji Won lainnya.
“
Apakah kau mengenal nae yeojachingu? Mengapa kau menariknya seperti itu?” Tanya
Soo Hyun tak mengerti.
“
Aku tidak hanya mengenalnya. Geunde, dia adalah nae dongsaeng. Jadi, lepaskan
tanganmu darinya!” Ujar Myungsoo sambil menarik tangan Ji Won lebih kuat hingga
Soo Hyun melepaskan tangannya.
“
NEO DONGSAENG?” Tanya Kyuhyun, Donghae, dan Taemin bersamaan. Sedangkan Soo
Hyun terdiam.
“
Nde, dia adalah nae dongsaeng. Aku tidak ingin merusak pernikahan Taemin.
Setelah pernikahan selesai, kau dan Ji Won datang ke apartemenku lalu menjelaskan
semua ini padaku.” Titah Myungsoo sambil menarik tangan Haeryung lalu pergi
dari sana.
“
Jeongmal mianhae. Pesta pernikahan ini sedikit terganggu karena diriku.
Jeongmal mianhae.” Sesal Ji Won sambil menundukan kepalanya.
“
Nan gwenchana, Ji Won-ya. Pesta pernikahanku masih berjalan dengan lancar.
Geunde, kami hanya sedikit terkejut. Sebaiknya kau menikmati pestanya saja.” Ujar
Taemin.
“
Sepertinya kau akan mendapatkan masalah besar, Soo Hyun.” Bisik Donghae.
“
Arra.” Ujar Soo Hyun. Tiba-tiba Suzy datang sambil tersenyum pada mereka.
“
Aku tidak menyangka bahwa kau akan menikah secepat ini. Mengapa kau tidak
memberitahuku bahwa kau mempunyai yeojachingu? Aku sedikit terkejut ketika
melihat konferensi pers kemarin yang memberitahu bahwa kau akan menikah. Apakah
kau sengaja merahasiakannya dariku? Chukhae, Taemin-ya. Istrimu sangat cantik.
Apakah kau tidak ingin mengenalkannya padaku?” Tanya Suzy sambil tersenyum.
“
Akhirnya aku bertemu dengan sosok yeoja yang Taemin cintai. Suzy sangat cantik
bahkan ramah. Tak heran jika Taemin mencintainya. Mengapa aku merasa tidak
percaya diri seperti ini? Aku merasa tidak pantas menyandang status sebagai
nyonya Lee. Seharusnya Suzy yang menyandang status sebagai nyonya Lee, bukan
diriku.” Pikir Krystal.
“
Mian. Aku terlalu sibuk mempersiapkan pernikahan ini hingga lupa memberitahumu.
Namanya adalah Krystal Jung. Dia sedikit pemalu. Aku harap kau memakluminya,
jika dia sedikit bicara.” Ujar Taemin.
“
Senang bertemu denganmu, Krystal-ssi.” Ujar Suzy.
“
Nado.” Ujar Krystal sambil tersenyum.
Tanpa terasa proses pernikahan telah berakhir. Semua tamu telah pulang. Taemin dan Krystal pulang ke apartemen Taemin. Saat mereka tiba di basement, Taemin melihat tubuh Krystal bergetar. Detik itu juga, ia baru menyadari bahwa Krystal hanya menggunakan gaun pengantin tanpa mantel. Ia pun berinisiatif untuk membuka tuxedo lalu memakaikannya pada tubuh Krystal. Terlihat Krystal sedang menatapnya tak mengerti. Namun, ia mengabaikannya lalu menurunkan semua barang Krystal dari bagasi mobilnya. Ia membawa barang Krystal lalu berjalan menuju kamar apartemannya. Ia telah menyiapkan kamar untuk Krystal.
“
Ini adalah kamarmu! Otte? Apakah kau menyukainya? Jika kau tidak menyukai
dekorasinya, maka bilang saja padaku. Aku akan mengubahnya kembali.” Tanyanya
sambil meletakkan barang milik Krystal.
“
Ini sudah cukup bagiku. Gomawo.” Ujar Krystal sambil tersenyum.
“
Jika kau membutuhkan sesuatu, maka hubungi aku saja! Arra.” Ujarnya sambil
mengelus-elus kepala Krystal dan tersenyum, sedangkan Krystal menganggukan
kepalanya.
Setelah menutup pintu kamar Krystal, ia masuk ke kamarnya. Ia berbaring di ranjangnya sambil mengingat proses pernikahannya tadi. Ia tidak menyangka bahwa dirinya telah menjadi seorang suami. Ia tidak mencintai Krystal. Namun, kini Krystal telah menjadi istrinya secara resmi. Ia mulai bingung bagaimana memerankan statusnya sebagai seorang suami untuk Krystal. Raut kecewa pun muncul di wajahnya saat mengingat Suzy memberikan ucapan selamat atas pernikahannya bahkan memberikan kado untuknya. Ia pun bangkit dari ranjangnya lalu bergegas mencari kado dari Suzy. Akhirnya ia menemukan kado itu. Isi kadonya adalah sebuah jam tangan yang sangat bagus dan unik. Saat ia memakai jam tangan itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamarnya. Ia mendengar suara Krytal memanggilnya. Ia pun membuka pintu kamarnya dan sedikit terkejut ketika melihat penampilan Krystal.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar