Minggu, 14 Februari 2016

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 14 (Myungsoo’s Story)

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 14  (Myungsoo’s Story)
Title                 : The Love Story of Five Men Part 14 (Myungsoo’s Story)
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Married Life, and sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO, Heo Gayoon



Preview

Setibanya ditempat tujuan, Donghae mengambil semua barangnya di begasi lalu menggendong Jessica. Donghae mendudukan Jessica di kursi lalu menyelimutinya. Merasa kedinginan, Jessica mengeratkan selimut yang dipakainya. Donghae menatap tingkah Jessica sambil tersenyum. Merasa tak nyaman dengan posisi tidurnya dan angin yang menerpa tubuhnya, Jessica membuka matanya. Jessica membelalakan matanya saking terkejutnya.

Next
-o0o-
- Myungsoo’s Story -

Myungsoo masih mengingat pertemuan terakhir antara dirinya dengan Haeryung. Mereka saling memandang cukup lama. Namun, Myungsoo melihat sorot raut kecewa yang terpancar dalam mata Haeryung. Matanya tak sanggup lagi untuk menatap Haeryung hingga akhirnya ia memalingkan wajahnya. Selain itu, yang membuatnya terkejut adalah kedatangan seorang yeoja yang telah menghancurkan hidupnya di masa lalu. Yeoja itu muncul kembali dan memberikan kabar yang begitu memilukan hatinya. Ingin rasanya ia melarikan diri dari dunia ini. Jika ia diizinkan untuk memilih, maka ia memilih tak ingin bertemu dengan Haeryung dan yeoja itu. Jatuh cinta telah membuatnya menjadi namja lemah. Kini yeoja itu tinggal bersamanya di apartemen bersama Ji Won.

Awalnya Ji Won cukup terkejut dengan kedatangan yeoja itu. Namun, Myungsoo menjelaskan semua yang terjadi hingga membuat Ji Won menjadi prihatin dan menerima yeoja itu tinggal di apartemen mereka. Selama satu bulan, yeoja itu telah tinggal bersama mereka. Dan selama satu bulan juga hubungan antara Myungsoo dan Haeryung telah berakhir.
“ Sarapannya sudah matang, Myungsoo-ya.” Teriak yeoja itu.
“ Oppa, palli!” Teriak Ji Won.
“ Araseo.” Teriak Myungsoo sambil memakai dasinya.

Myungsoo keluar dari kamarnya lalu duduk di kursi. Myungsoo mengernyitkan keningnya tak mengerti saat melihat Ji Won dan yeoja itu menahan tawa mereka. “ Wae?” Tanya Myungsoo.
“ Kau lucu sekali, oppa.” Ujar Ji Won disela tawanya.
“ Yak, apa yang kalian tertawakan? Aish jinja. Beritahu aku, noona?” Tanya Myungsoo pada Gayoon.

Nama yeoja itu adalah Heo Gayoon. Gayoon adalah cinta pertama Myungsoo. Dan Gayoon adalah yeoja yang membuat Myungsoo menjadi seorang nappeun namja.
“ Aku rasa kau harus mengakhiri tingkah konyolmu, Myungsoo-ya. Kau harus melepaskan topengmu. Bahkan kau memasang kumis palsumu terbalik seperti itu.” Ujar Gayoon sambil melepaskan penyamaran Myungsoo.
“ Kau tak bisa melakukannya. Mahasiswa bisa terkejut melihat perubahanku ini.” Tolak Myungsoo.
“ Tidak ada penolakan. Aku akan menyimpan semua alat penyamaranmu ini. Apakah aku perlu menemanimu mengajar?” Goda Gayoon.

Kini Ji Won tertawa lepas melihat kakaknya cemberut. Mendapat tatapan tajam dari kakaknya, Ji Won menutup mulutnya rapat-rapat. Walaupun sebenarnya Ji Won masih ingin tertawa. “ Apakah kau tahu, onnie? Aku telah menyuruh oppa untuk melepaskan alat penyamarannya itu. Geunde, oppa selalu menolaknya. Aku rasa kali ini oppa tak bisa menolaknya karena onnie yang menyuruhnya. Geure, aku harus berangkat ke kantor sekarang. Annyeong oppa, onnie.” Pamit Ji Won.
“ Ji Won benar. Aku tak bisa menolakmu. Geure, aku akan melepaskannya mulai sekarang. Geunde, jangan salahkan aku! Bila banyak mahasiswi yang mengagumiku bahkan mengejarku.” Goda Myungsoo.
“ Araseo. Aku takkan menyalahkanmu. Geunde, aku akan menghalangi mereka.” Ancam Gayoon.
“ Kau selalu seperti itu. Geure, aku berangkat ke kampus sekarang! Jika kau memerlukan sesuatu, maka hubungi aku!” Titah Myungsoo lalu meminum air putihnya.
“ Araseo.” Ujar Gayoon sambil tersenyum.

Myungsoo mengambil tas miliknya lalu memakai sepatunya. Saat Myungsoo akan keluar dari apartemennya, Gayoon memanggilnya. Myungsoo pun berhenti. Detik itu juga, Gayoon mencium singkat bibir Myungsoo. Myungsoo membelalakan matanya, sedangkan Gayoon tersenyum. “ Aku akan menunggumu, Myungsoo-ya.” Ujar Gayoon, sedangkan Myungsoo tersenyum lalu keluar dari apartemennya.

Gayoon membereskan peralatan makan sambil menyanyi. Sedangkan Myungsoo menyandarkan tubuhnya dibalik dinding. “ Rasanya benar-benar berbeda. Rasanya tidak sama dengannya.” Gumam Myungsoo.

Semenjak perjodohan itu, hubungan Haeryung dan Woohyun semakin dekat. Bahkan semua mahasiswa di kampus mengetahui kabar perjodohan mereka. Semenjak itu pula, para penggemar Woohyun tak berani mendekati Woohyun lagi mengingat prilaku buruk Haeryung. Haeryung duduk disamping Woohyun. Bahkan Woohyun merangkul mesra Haeryung. Terlihat Hyeyeon dan U-ji berlarian lalu duduk disamping Haeryung.
“ Wae?” Tanya Haeryung.
“ Dia ada disini. Dia sedang berjalan kemari.” Ujar Hyeyeon disela nafasnya.
“ Nugu?” Tanya Haeryung.
“ Kim Myungsoo.” Ujar U-Ji, sedangkan Haeryung mengernyitkan keningnya tak mengerti.
“ Ah, Professor Kim sudah datang. Sepertinya Professor Kim datang lebih awal.” Ujar Woohyun.
“ Aniyo. Bukan Professor Kim. Geunde, Kim Myungsoo.” Jelas U-Ji.
“ Mantan kekasihmu.” Ujar Hyeyeon sambil menatap Haeryung.
“ Kau pernah mempunyai namjachingu? Mengapa kau tak mengatakannya padaku?” Tanya Woohyun.
“ Kau tak bertanya padaku.” Elak Haeryung.

Myungsoo memasuki ruang kelasnya. Sepanjang jalan, tak ada satupun mata mahasiswi yang lepas darinya. Keningnya mengernyit ketika melihat suasana kelas yang begitu hening. Padahal kelas telah terisi oleh mahasiswa. Bahkan tak ada satupun bangku yang kosong. Myungsoo baru menyadari, ia lupa akan perubahan penampilannya. Tentunya mahasiswa disana bertanya-tanya tentang dirinya dalam hati. Yang membuatnya ingin tertawa adalah melihat ekspresi Haeryung. Yang menurutnya ekspresinya sangat manis dan lugu.
“ Mengapa kalian menatapku seperti itu? Apakah kalian tak ingin belajar denganku? Ah, kumpulkan tugas kalian sekarang!” Titah Myungsoo sambil tersenyum.
“ Apakah kau dosen baru disini, Myungsoo-ssi?” Tanya Hyeyeon.
“ Dimana sopan santunmu, Hyeyeon-ssi? Apakah kau tak mengenaliku?” Tanya Myungsoo pada Hyeyeon, sedangkan Hyeyeon mengernyitkan keningnya sambil berpikir. “ Apakah aku harus mengingatkan kalian dengan sosokku sebenarnya?” Tanya Myungsoo sambil berjalan menuju arah Haeryung. “ Apakah kau mengingatku, Haeryung-ssi?” Tanya Myungsoo pada Haeryung.
“ Annyeonghaseyo, Professor Kim.” Sapa Haeryung sambil tersenyum kaku.
“ Wow daebak. Bahkan mahasiswi yang selalu tidur pada saat jam pelajaranku mengenaliku. Geunde, mengapa kalian yang selalu memperhatikanku tak mengenaliku? Apakah aku perlu mengenalkan diriku secara resmi pada kalian? Geure, joneun Kim Myungsoo imnida. Aku ingat betul julukanku, si jelek Professor Kim dengan kacamata culun dan kumisnya. Aku rasa cukup perkenalannya. Mari kita mulai belajarnya!” Jelas Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya, sedangkan mahasiswa lainnya masih terkejut dengan identitas Myungsoo termasuk Haeryung yang tak mengerti jalan pikiran Myungsoo saat ini.
-o0o-

Selama dua jam berada di kelas, Myungsoo pun mengakhiri pembelajarannya lalu keluar dari kelas. Myungsoo masih mendengar mahasiswa yang membicarakannya. Namun, Myungsoo mengabaikannya dan terus berjalan menuju ruangannya. Saat berjalan di lorong, Myungsoo melihat sosok yeoja yang dikenalinya sedang duduk sambil membawa sebuah kotak makan. Myungsoo menghampirinya perlahan-lahan sambil tersenyum. Sementara itu, Hyeyeon dan U-Ji mengajukan protes pada Haeryung. Karena Haeryung menyembunyikan identitas Myungsoo dari mereka. Terlebih lagi Woohyun meminta penjelasan pada Haeryung. Haeryung yang merasa muak dengan semua rentetan pertanyaan dari mereka, beranjak dari kursinya lalu keluar dari kelasnya. Haeryung melihat Myungsoo di lorong itu. Secepat mungkin Haeryung berjalan menghampiri Myungsoo. Terlihat Hyeyeon dan U-Ji masih mengikuti Haeryung.
“ Myungsoo-ya.” Panggil Haeryung.

Merasa dipanggil, Myungsoo membalikan tubuhnya. Kini Haeryung berdiri tepat di depan Myungsoo. Myungsoo mengernyitkan keningnya tak mengerti. “ Apa maksud semua ini, Myungsoo-ya?” Tanya Haeryung tanpa menyadari seseorang sedang menatap bingung pada mereka.
“ Apa yang kau bicarakan?” Tanya Myungsoo.
“ Apakah kau mengenalnya, Myungsoo-ya?” Tanya Gayoon.
“ Nde. Dia salah satu mahasiswiku. Perkenalkan dirimu!” Titah Myungsoo.
“ Ah, nde. Annyeong, joneun Heo Gayoon imnida.” Sapa Gayoon pada Haeryung.
“ Ah, nde. Joneun Na Hae Ryeong imnida.” Balas Haeryung.
“ Dia adalah istriku.” Ujar Myungsoo sambil tersenyum.

Haeryung bagaikan tersambar petir mendengar pengakuan Myungsoo. Haeryung tak mengetahui bahwa Myungsoo telah mempunyai seorang istri. Tak hanya Haeryung yang terkejut, melainkan Hyeyeon dan U-Ji juga. Gayoon menatap Myungsoo meminta penjelasan. Namun, Myungsoo mengabaikannya malah mengelus perut Gayoon. Haeryung, Hyeyeon dan U-Ji melihat kejadian itu. Haeryung menatap nanar pada dirinya sendiri.
“ Aegy, kau pasti lelah sekali karena omma mengajakmu berjalan kemari. Sebaiknya kau menungguku di ruanganku! Aku masih ada urusan dengan mereka.” Titah Myungsoo pada Gayoon sambil mencium keningnya.

Haeryung benar-benar tak percaya dengan yang dilihatnya. Haeryung juga baru menyadari perut Gayoon yang terlihat sedikit besar. Gayoon pergi menuju ruangan Myungsoo. Hyeyeon dan U-Ji mengerjapkan mata mereka beberapa kali. Sedangkan Haeryung menatap kosong lantai. “ Apa yang ingin kau tanyakan padaku?” Tanya Myungsoo.

Bukannya mengajukan pertanyaan, Haeryung membalikan tubuhnya lalu pergi berlalu meninggalkan mereka. Hyeyeon dan U-Ji memanggil Haeryung beberapa kali. Namun, Haeryung mengabaikan mereka dan terus berjalan. U-Ji mengejar Haeryung, sedangkan Hyeyeon menatap kesal pada Myungsoo lalu mengejar Haeryung. Myungsoo mendesah lega melihat kepergian Haeryung dan teman-temannya. Walaupun hatinya terasa sakit melihat raut kecewa Haeryung. Saat membalikan tubuhnya, betapa terkejutnya Myungsoo melihat Woohyun tepat dihadapannya.
“ Ada yang ingin ku tanyakan padamu, Professor Kim. Aku sangat menghormatimu karena kau adalah dosenku. Geunde, aku kecewa padamu karena kau membohongi kami semua. Terlebih lagi aku baru mengetahui kau adalah mantan kekasih Haeryung.” Jelas Woohyun.
“ Aku juga baru mengetahui hubunganmu dengannya. Jadi, apa pertanyaanmu?” Tanya Myungsoo.
“ Mengapa kau putus dengannya?” Tanya Woohyun.
“ Aku bukanlah namja yang baik untuknya. Lagipula ada seorang yeoja yang sedang mengandung anakku. Aku ingin bertanggung jawab pada yeoja itu. Geunde, aku tak menyesali perbuatanku itu. Yeoja itu adalah yeoja yang ku cintai. Apakah kau sudah merasa puas dengan jawabanku?” Tanya Myungsoo.
“ NAPPEUN NAMJA.” Marah Woohyun lalu memukul wajah Myungsoo dan pergi begitu saja.

Myungsoo mengeluarkan smirknya sambil memegang sudut bibirnya yang berdarah. Beruntung tak ada satupun orang di lorong itu. Myungsoo akan merasa malu, jika ada orang yang melihatnya dipukuli oleh mahasiswanya sendiri. Myungsoo berjalan menuju ruangannya sambil tertatih-tatih. Gayoon membelalakan matanya tak percaya ketika melihat memar pada wajah Myungsoo. Gayoon menyuruh Myungsoo duduk lalu mengobati lukanya.
“ Mengapa kau berbohong pada mereka?”
“ Ini karena kau menyuruhku untuk melepaskan alat penyamaranku dan mereka melihatmu.”
“ Seharusnya kau mengatakan yang sebenarnya saja. Aku tak ingin menjadi beban untukmu.”
“ Aku tak ingin nama baikmu jelek dihadapan mereka. Terlebih lagi kau sedang hamil.”
“ Jeongmal mianhae. Semua ini karena diriku.”
“ Nan gwaenchana. Lagipula aku menyukainya. Bukankah itu bagus? Professor Kim telah memiliki seorang istri. Jadi, tak ada yang mengejarku.”
“ Gojitmal. Aku mengetahui segalanya tentangmu, Myungsoo-ya. Kau tak bisa membohongiku.”

Myungsoo mencubit hidung Gayoon dengan gemasnya. Tiba-tiba Gayoon memegang perutnya. Myungsoo menjadi sangat khawatir. “ Wae? Apakah perutmu terasa sakit?” Panik Myungsoo.
“ Aku ingin bertemu dengan teman-temanmu, Myungsoo-ya? Bisakah kau menunjukan fotomu bersama mereka?”
“ Apakah kau sedang mengidam yang aneh-aneh lagi?”
“ Palli! Aku ingin melihatnya.”

Myungsoo menunjukan bingkai yang berisikan foto teman-temannya pada Gayoon. Gayoon tersenyum melihat foto itu. Myungsoo mengernyitkan keningnya tak mengerti sambil memperhatikan jari telunjuk Gayoon. Tiba-tiba jari telunjuk Gayoon berhenti di wajah salah satu temannya. Myungsoo membelalakan matanya tak percaya.
“ Aku ingin bertemu dengan namja ini.”
“ Geunde, dia telah mempunyai seorang istri. Bahkan dia juga mempunyai simpanan. Mengapa kau tidak memilih Taemin, Soo Hyun, atau Donghae saja? Mengapa kau harus memilih Kyuhyun?”
“ Shirreo. Aku ingin bertemu dengan Kyuhyun-ssi.”
“ Aish jinja, ottokke? Prilaku Kyuhyun yang paling buruk diantara mereka.”
“ Aku ingin bertemu dengan Kyuhyun-ssi.”

Gayoon mengatakan keinginannya penuh dengan penekanan. Kali ini Myungsoo tak bisa menolaknya. Selama Gayoon tinggal bersamanya, Gayoon selalu meminta hal yang aneh padanya. Termasuk bertemu dengan Kyuhyun. Kini Myungsoo dan Gayoon berdiri didepan pintu apartemen Kyuhyun. Terlihat Dasom muncul dibalik pintu.
“ Dasom-ya.” Sapa Myungsoo sambil tersenyum kaku.
“ Myungsoo-ssi. Nuguseyo?” Tanya Dasom.
“ Dia adalah istriku.” Ujar Myungsoo.
“ Annyeonghaseyo. Joneun Heo Gayoon imnida. Apakah Kyuhyun-ssi ada disini?” Tanya Gayoon.

Gayoon tersenyum manis sambil melirik-lirik kearah belakang Dasom. Sedangkan Dasom mengernyitkan keningnya tak mengerti dan menatap Myungsoo meminta penjelasan darinya. Tiba-tiba Kyuhyun muncul. “ Apa yang kau lakukan disini, Myungsoo?” Tanya Kyuhyun sambil mengernyitkan keningnya melihat Gayoon disamping Myungsoo. Detik itu juga, Gayoon mencubit wajah Kyuhyun dengan gemasnya. Terlihat wajah kesal Kyuhyun sambil meminta Gayoon untuk menghentikannya. Myungsoo menutup matanya sambil menghirup nafas dalam-dalam. Tiba-tiba Myungsoo merasakan sebuah tangan memegangnya.
“ Kita pulang, kajja!” Ajak Gayoon.
“ Apakah kau sudah selesai?” Tanya Myungsoo.
“ Dia kasar sekali.” Ujar Gayoon sambil menundukan kepalanya.
“ Yak, justru kau yang kasar. Kau datang kemari lalu tiba-tiba mencubitku. Bahkan aku tak mengenalmu sama sekali.” Protes Kyuhyun.
“ Tenanglah. Dia sedang mengidam.” Ujar Dasom.
“ Mwo? Mengidam? Yang benar saja.” Kesal Kyuhyun.
“ Mian, Kyu. Aku tahu kau kasar. Geunde, jangan perlakukan istriku seperti itu!” Ujar Myungsoo.
“ Mwo? Istri? Kapan kau menikah?” Tanya Kyuhyun tak mengerti.
“ Annyeong, Dasom-ssi.” Pamit Myungsoo sambil menuntun Gayoon pergi dari apartemen Kyuhyun.
-o0o-

Haeryung berbaring di ranjang sambil menatap langit-langit kamarnya dan mengingat kejadian siang tadi. Dimana Myungsoo mengaku bahwa dirinya telah memiliki seorang istri. Bahkan istrinya sedang hamil. Haeryung tersenyum miris pada dirinya sendiri. Haeryung tak menyangka dirinya telah terjebak dalam perangkapnya sendiri. Haeryung mengingat dengan jelas awal kedekatan mereka. Perjanjian konyol yang dibuat olehnya. Kini dirinya benar-benar telah jatuh cinta pada Myungsoo. Hatinya terasa sakit bukan main saat mengetahui kebenaran tentang Myungsoo. Myungsoo benar-benar telah memperdaya dirinya.

Haeryung beranjak dari ranjangnya. Tatapan matanya masih kosong. Entahlah langkah kakinya akan membawa kemana. Selama satu jam menempuh perjalanan, mobil Haeryung berhenti tepat di depan sebuah gedung yang tak asing lagi baginya. Kakinya memasuki gedung itu langkah demi langkah. Suara bising terdengar sangat jelas. Seakan tuli Haeryung melanjutkan langkahnya. Para namja yang berada disana memanggil namanya. Bahkan ada yang merangkulnya. Namun, Haeryung mengabaikan mereka. Matanya terfokus pada sosok namja di depannya. Namja yang telah membuatnya bertekuk lutut pada cinta. Namja yang mencampakannya begitu saja. Namja yang telah membohonginya. Namja itu adalah Myungsoo. Terlihat Myungsoo sedang menuangkan bir pada gelas salah satu pelanggannya. Tak lupa Myungsoo memberikan tatapan dan senyuman yang menggoda untuk pelanggannya itu. Bahkan Myungsoo mendapatkan kecupan di wajahnya dari pelanggan itu.

Haeryung tersenyum miris melihat semua itu. Tangannya terulur menuangkan bir pada gelasnya dan meneguknya. Tiba-tiba seorang namja duduk disamping Haeryung dan menggodanya. Haeryung mengabaikannya dan tatapannya masih tertuju pada Myungsoo. Merasa diabaikan, namja itu menyentuh paha dan menjilati leher Haeryung. Detik itu juga, Haeryung tersadar. Haeryung menatap tajam pada namja itu lalu menamparnya dan beranjak dari kursinya. Namja itu merasa tidak terima dan menarik tangan Haeryung. Kini Haeryung dan namja itu saling berdiri dan menatap tajam.
“ Yak, nappeun yeoja. Mengapa kau menamparku? Bukankah kau datang kemari untuk bersenang-senang? Lagipula aku memberikannya secara gratis.

Emosi namja itu meledak begitu saja. Haeryung mengeluarkan smirknya lalu menampar wajah namja itu lagi. Haeryung hendak pergi, namun lagi-lagi namja itu menariknya bahkan mencengkram tangannya dengan kuat. Haeryung merasa kesakitan, namun ia menahannya. Tanpa mereka sadari, mereka menjadi tontonan pengunjung disana. Termasuk Myungsoo melihat semuanya. Haeryung berontak agar namja itu melepaskan tangannya. Namun nihil, tenaga namja itu sangat kuat.
“ Lepaskan tanganmu darinya!”

Haeryung mendengar suara yang sangat dikenalnya. Suara yang begitu menyejukan hatinya. Suara yang membuat jantungnya berdegup dengan kencangnya. Suara yang begitu dirindukannya. Haeryung melihat sosok Myungsoo berjalan ke arahnya. Namja itu mengernyitkan keningnya tak mengerti. Myungsoo memegang tangan namja itu lalu melepaskan tangan Haeryung dari namja itu.
“ Jangan ganggu dia!”
“ Wae? Mengapa aku tak boleh mengganggunya? Bukankah dia adalah nappeun yeoja?”
“ Dia bukanlah nappeun yeoja. Dia adalah kekasihku. Apakah aku perlu mengusirmu dari sini? Dengan sekali menggerakan jariku ini, maka para penjaga klub akan mengusirmu. Sebaiknya kau pergi dari sini sebelum aku mempermalukanmu!”

Namja itu keluar dari klub dengan kesalnya. Myungsoo meminta para pengunjung untuk menikmati musik DJ kembali. Myungsoo menoleh ke arah Haeryung. Terlihat Haeryung tersenyum lalu tiba-tiba pingsan dalam pelukannya. Myungsoo melirik ke arah kursi yang diduduki oleh Haeryung tadi. Terlihat 5 botol bir kosong di atas meja. Sebenarnya Myungsoo telah mengetahui kedatangan Haeryung sedari tadi. Tapi Myungsoo lebih memilih untuk berpura-pura tak mengetahuinya. Dibalik aktivitasnya melayani para pelanggannya, diam-diam Myungsoo memperhatikan Haeryung. Myungsoo membawa Haeryung ke hotel.
“ Yeoja babo. Sampai kapan kau akan bertingkah bodoh seperti ini? Apakah kebohonganku itu belum cukup agar kau menjauh dariku? Mengapa kau keras kepala sekali?”

Myungsoo mengelus-elus kepala Haeryung dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Tanpa sadar, Haeryung memeluk Myungsoo dalam tidurnya. “ Kau benar-benar brengsek, Myungsoo. Aku benci padamu. Geunde, saranghae.” Ujar Haeryung disela tidurnya. Sedangkan Myungsoo tersenyum mendengarnya dan membalas pelukan Haeryung.
-o0o-

Haeryung terbangun dari tidurnya. Keningnya mengernyit dan matanya menyipit saat melihat ruangan sekelilingnya. Detik itu juga, Haeryung melihat pakaiannya. Haeryung mendesah lega ternyata pakaiannya masih melekat di tubuhnya. Haeryung berusaha mengingat kejadiaan saat ia mabuk. Namun nihil, Haeryung tak bisa mengingatnya. Akhirnya Haeryung memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, Haeryung masuk ke kamarnya. Tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Awalnya Haeryung terkejut, namun setelah itu ia tersenyum dan membalas pelukan itu.
“ Darimana saja kau semalam? Aku tak bisa menghubungimu sama sekali.”
“ Mianhae, Woohyun-ya. Aku menginap di rumah Hyeyeon.”

Raut kecewa terpancar dari wajah Woohyun. Woohyun mengetahui bahwa Haeryung telah membohongi dirinya. Saat Haeryung tidak menjawab telepon darinya, Woohyun menelepon Hyeyeon dan U-Ji untuk menanyakan keberadaan tunangannya itu. Namun, mereka tak mengetahui keberadaan Haeryung. Dengan Haeryung yang berbohong padanya, maka Woohyun sangat yakin diam-diam Haeryung pergi menemui Myungsoo. Woohyun menyuruh seseorang untuk mencari latar belakang Myungsoo.

Kedua orang tua Myungsoo telah meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Myungsoo memiliki adik perempuan bernama Kim Ji Won. Myungsoo dan adiknya hidup berdua semenjak umurnya 12 tahun. Myungsoo tiada hentinya belajar untuk mendapatkan beasiswa. Alhasil, Myungsoo mendapatkan beasiswa itu. Bahkan Myungsoo melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas London. Tak heran Myungsoo menjadi dosen di usianya yang muda. Selain itu, Myungsoo pernah berpacaran dengan seorang yeoja bernama Heo Gayoon. Gayoon adalah seorang jurnalistik. Mereka berpisah sebelum Myungsoo pergi ke London. Seperti itu lah informasi yang didapatkan oleh Woohyun.
“ Kau ingin kita pergi jalan-jalan?”
“ Oedi?”
“ Kau akan mengetahuinya nanti. Kajja!”

Woohyun dan Haeryung pergi ke taman hiburan. Kebetulan di taman hiburan itu ada festival. Woohyun dan Haeryung menikmati berbagai wahana yang ada disana. Sementara itu, Myungsoo, Gayoon dan Ji Won ada disana juga. Mereka pergi berlibur karena keinginan Gayoon. Gayoon duduk disalah satu bangku taman sambil menatap kakak-beradik itu yang sedang memainkan salah satu permainan disana. Myungsoo dan Ji Won saling bertarung. Bahkan tak jarang mereka saling bertengkar. Akhirnya Ji Won memenangkan hadiah itu dan memberikannya pada Gayoon. Mereka pergi ke sebuah taman. Myungsoo meletakan sebuah kain panjang di atas rumput untuk dijadikan tempat duduk mereka. Ji Won memotret momen itu dengan kameranya. Sedangkan Gayoon menyiapkan makan siang mereka yang telah dibekal dari apartemen.

Myungsoo tiduran di paha Gayoon, sedangkan Gayoon menyuapi Myungsoo. Ji Won yang melihatnya tersenyum lalu memotretnya. Perasaan bahagia menyelimuti hati Ji Won. Ji Won merasa bersyukur dengan kehadiran Gayoon dalam kehidupannya dan kakaknya. Berkat Gayoon, Myungsoo dapat tersenyum dan tertawa. Saat Ji Won mengarahkan kameranya ke arah lain, betapa terkejutnya Ji Won melihat Haeryung menatap sendu pada kakaknya dari kejauhan. Bahkan ice cream yang ada di tangan Haeryung telah mencair. Ji Won melepaskan kamera dari matanya agar bisa menatap Haeryung dengan matanya sendiri. Tanpa sadar kaki Ji Won melangkah ke arah Haeryung. Tiba-tiba langkah Ji Won terhenti ketika melihat seorang namja merangkul Haeryung dan membawanya pergi dari sana.
“ Waeyo, Ji Won-ya?” Tanya Gayoon.
“ Aniyo, onnie.” Ujar Ji Won sambil menghampiri Gayoon dan Myungsoo.
-o0o-

Myungsoo berdiri di balkon apartemennya. Matanya menatap langit dengan tatapan kosongnya. Bahkan Myungsoo tak menyadari kehadiran Ji Won disampingnya. Ji Won menatap sendu pada kakaknya. Perasaan khawatir dan kasihan melanda hati Ji Won. Ji Won tahu bahwa kakaknya mencintai Haeryung. Sosok Haeryung yang angkuh dan berhati dingin telah membuat kakaknya berubah. Dalam hidupnya Ji Won tak pernah melihat Myungsoo berusaha mengejar yeoja selain Gayoon. Semenjak kepergian Gayoon, para yeoja itu mengejar kakaknya bahkan menyerahkan tubuh mereka pada kakaknya secara sukarela. Lalu Haeryung pun muncul. Saat kakaknya menjalin hubungan dengan Haeryung, Myungsoo terlihat bahagia. Senyum pun terukir pada bibirnya.
“ Sampai kapan kau akan seperti ini, oppa?”

Ji Won yang tak sanggup lagi melihat raut sedih pada wajah kakaknya, akhirnya bicara. Ji Won pun memberikan secangkir kopi pada Myungsoo. “ Aku tahu. Kau takkan bicara apapun padaku. Geunde, lihatlah foto dalam kamera ini. Aku harap kau membuat keputusan yang tepat kali ini.” Lanjut Ji Won sambil memberikan kamera itu pada Myungsoo lalu pergi berlalu meninggalkan Myungsoo sendirian.

Myungsoo meletakan cangkir kopinya di atas meja. Tangannya menekan tombol pada kamera itu. Myungsoo tersenyum melihat foto dirinya, Ji Won, dan Gayoon. Semenjak kemunculan Gayoon dalam hidup Myungsoo, tak pernah Gayoon tersenyum manis seperti itu. Sebuah tangisan adalah awal pertemuan Myungsoo dan Gayoon. Tiba-tiba senyum Myungsoo menghilang. Myungsoo mengernyitkan keningnya ketika melihat foto lainnya. Ada sosok yeoja di belakang mereka. Yeoja yang tak asing lagi baginya. Myungsoo memperbesar foto itu. Terlihat Haeryung menatap sendu pada mereka. Bahkan air mata pun mengalir pada wajah Haeryung. Ternyata tak hanya ada dalam satu foto saja. Begitupun dengan foto lainnya. Semuanya terdapat sosok Haeryung dibelakang mereka.
“ Haeryung, yeoja babo. Sampai kapan kau membuatku merasa bersalah padamu seperti ini? Apa yang harus ku lakukan padamu lagi? Ottokke?”

Kali ini Myungsoo tak bisa menahan tangisnya lagi. Myungsoo menangis tersedu-sedu sambil memeluk kamera itu. Tubuhnya jatuh perlahan-lahan dan berlutut. Hatinya terasa sakit bukan main. Potongan demi potongan pisau telah menyayat hatinya. Matanya menatap ke arah bawah balkon apartemennya. Detik itu juga, Myungsoo baru menyadari kehadiran Haeryung dibalik pohon. Haeryung mengintip Myungsoo dalam diam. Haeryung tak mengetahui apa yang dilakukan Myungsoo di balkon apartemen. Hanya melihat Myungsoo saja telah membuat hatinya bahagia. Haeryung membalikan tubuhnya dan melangkah pergi perlahan-lahan. Tiba-tiba ada sebuah tangan menariknya hingga Haeryung berada dalam dekapan seseorang. Haeryung memberontak agar orang itu melepaskannya. Namun, Haeryung mendengar isak tangis. Haeryung memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya. Betapa terkejutnya Haeryung melihat Myungsoo lah yang memeluknya.
“ Mengapa kau harus muncul dihadapanku lagi, Haeryung-ya? Apakah perkataan kasarku tak cukup bagimu? Sampai kapan kau membuatku merasa bersalah padamu? Ottokke?”
“ Mianhae, Myungsoo-ya. Araseo. Aku akan pergi sekarang.”

Haeryung mengatakan ucapannya sambil menundukan kepalanya. Haeryung tak berani menatap wajah Myungsoo. Saat Haeryung berusaha melepaskan dirinya, Myungsoo malah semakin erat memeluknya.
“ Apakah kau tahu? Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Kau membuatku seperti namja babo. Padahal kau tahu bahwa kau lebih bodoh dibandingkan diriku. Berikan aku waktu! Aku akan menyelesaikan semuanya.”
“ Aniyo. Kau tidak boleh meninggalkannya. Dia sedang mengandung anakmu. Lagipula aku akan menikah dengan Woohyun sebentar lagi. Woohyun telah bicara pada appa untuk mempercepat pernikahan kami. Mungkin ini adalah takdir kita. Jaga dirimu baik-baik. Saranghae, Myungsoo-ya.”

Haeryung mencium singkat bibir Myungsoo lalu berlari meninggalkan Myungsoo yang masih tercengang mendengar ucapan Haeryung. Haeryung terus berlari sambil menangis. Sedangkan Myungsoo masih terdiam menatap kepergian Haeryung yang semakin jauh dari pandangannya. Kali ini Myungsoo tak tahu harus berbuat apa lagi. Hal ini terjadi karena kebodohannya. Seharusnya Myungsoo mengatakan pada Haeryung sejak awal bahwa Gayoon bukanlah istrinya. Seharusnya Myungsoo menceritakan semuanya dan tetap berada disisi Haeryung. Seharusnya Myungsoo tak meninggalkan Haeryung disaat mereka telah bercinta memadu kasih sayang. Myungsoo mengerutuki kebodohan dirinya sendiri. Tiba-tiba ada sepasang kaki di depan Myungsoo. Myungsoo mengangkat kepalanya perlahan-lahan berharap sosok yeoja didepannya adalah Haeryung. Namun nihil, harapannya sirna begitu saja. Ternyata sosok yeoja didepannya adalah Gayoon.
“ Apa yang kau lakukan disini, Myungsoo-ya? Saat ini sedang hujan deras. Kau sangat basah. Kita masuk ke apartemen. Kajja!”

Myungsoo baru menyadari saat itu sedang hujan deras. Myungsoo menatap miris pada dirinya sendiri. Bahkan langit menangis melihat perpisahan antara Myungsoo dengan Haeryung. Gayoon memapah Myungsoo masuk ke apartemen mereka. Ji Won membuka pintu sambil mengomeli tingkah laku aneh kakaknya itu. Ji Won hendak membuka pakaian Myungsoo yang basah, namun gerakan tangannya terhenti.
“ Biar aku saja! Sebaiknya kau istirahat! Bukankah kau harus berangkat ke kantor besok, Ji Won-ya?”
“ Geunde…..”
“ Tenanglah! Melihat tubuh Myungsoo telanjang bukanlah pertama kalinya bagiku. Istirahatlah!”

Ji Won menganggukan kepalanya lalu keluar dari kamar Myungsoo. Gayoon dengan telaten merawat Myungsoo. Terlihat Myungsoo telah tidur. Gayoon pun baru menyadari bahwa ini adalah pertama kalinya ia masuk ke kamar Myungsoo. Nuansa hitam dan putih mewarnai kamar Myungsoo. Namun, Gayoon lebih tertarik melihat bingkai sebuah foto. Gayoon menghampiri bingkai foto itu langkah demi langkah. Langkahnya berhenti dan tangannya terulur mengambil bingkai foto itu. Terdapat foto Myungsoo dengan seorang yeoja. Terlihat Myungsoo mencium wajah yeoja itu sambil merangkulnya. Sedangkan yeoja itu mengeluarkan ekspresi cemberutnya. Gayoon merasa pernah bertemu dengan yeoja itu. Gayoon berusaha mengingatnya. Tiba-tiba Gayoon menutup mulutnya saat ia mengenali yeoja itu. Yeoja yang bertemu dengannya saat di kampus. Waktu itu Myungsoo menyuruhnya untuk memperkenalkan diri pada yeoja itu. Detik itu juga, Myungsoo mengatakan bahwa dirinya adalah istrinya dihadapan yeoja itu. Saat melangkah pergi ke kantor Myungsoo, Gayoon melihat raut kecewa pada wajah yeoja itu. Gayoon pun melihat sebuah kotak kecil disamping bingkai foto itu. Gayoon membuka kotak itu. Betapa terkejutnya Gayoon melihat sebuah cincin didalamnya. Cincin itu berinisialkan “M & H”.
“ Kau mencintainya, Myungsoo-ya. Kau telah melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Apa yang ada dalam pikiranmu sebenarnya?” Gumam Gayoon sambil menatap sendu pada Myungsoo.
-o0o-

Haeryung baru saja keluar dari kelasnya. Betapa terkejutnya Haeryung melihat Ji Won di depan kelasnya. Haeryung berpura-pura tak mengetahuinya dan terus berjalan. Namun, Ji Won memanggilnya. Dengan terpaksa Haeryung berhenti dan menatap dingin pada Ji Won.
“ Wae?”
“ Aku ingin mengambil pakaianku yang dulu kau pinjam.”
“ Hanya itu? Geure, aku akan mengirimkannya melalui paket.”
“ Ah, satu hal lagi. Selamat atas pertunanganmu! Ku dengar kau akan menikah bulan depan. Chukhae, atas pernikahanmu! Aku rasa keluargaku tidak bisa hadir dalam pernikahanmu. Jadi, aku mengatakannya sekarang. Alasan kami tidak bisa hadir karena pada hari pernikahanmu adalah pernikahan kakakku. Bukankah ini menarik? Takdir kalian begitu indah.”
“ Ah, rupanya seperti itu. Gomawo. Geunde, aku masih menunggu hadiah pernikahan dari kalian. Aku pun akan mengirimkan hadiah itu pada pernikahan kakakmu.”
“ Deal! Kau akan mendapatkannya saat hari pernikahan. Jangan lupa kirimkan pakaianku secepatnya! Aku pergi.”

Setelah selesai mengatakan semuanya, Ji Won pergi meninggalkan Haeryung. Awalnya Ji Won tak ingin memberitahu rencana pernikahan kakaknya yang begitu tiba-tiba. Tapi menurut Ji Won, Haeryung harus mengetahuinya. Karena Ji Won yakin mereka masih saling mencintai. Sementara itu, Haeryung pergi ke kamar mandi. Haeryung memegang erat dadanya. Mendengar pernikahan Myungsoo, membuat dadanya sakit bukan main.
“ Mengapa pernikahan mereka harus pada hari yang sama dengan pernikahanku?” Lirih Haeryung.

Haeryung dan Woohyun pergi ke butik. Mereka memilih gaun dan pakaian pernikahan. Tiba-tiba terdengar bunyi lonceng dan pintu butik pun terbuka. Mereka melihat sosok Myungsoo dan Gayoon masuk ke butik. Terlihat Myungsoo merangkul Gayoon dengan mesranya. Bahkan Myungsoo tidak menyadari kehadiran Haeryung dan Woohyun disana.
“ Ini adalah gaun terbaik butik kami, agashi. Apakah anda ingin mencobanya?” Tanya pelayan butik pada Haeryung.

Mendengar suara pelayan itu, membuat Myungsoo dan Gayoon menoleh ke arah sampingnya. Terlihat Haeryung dan pelayan butik itu sedang bicara. Myungsoo memperhatikan Haeryung dalam diam. Tanpa Haeryung dan Myungsoo ketahui, Gayoon dan Woohyun memperhatikan mereka. Raut wajah yang awalnya penuh kebahagian berubah menjadi duka.
“ Sebaiknya kita memilih gaun untukmu! Kajja.” Ajak Myungsoo sambil merangkul Gayoon.

Kini Myungsoo, Gayoon, Haeryung, dan Woohyun duduk di sofa saling berhadapan. Pelayan butik menunjukan satu persatu gaun yang ada di butik itu.
“ Bagaimana dengan gaun ini, Myungsoo-ya?” Tanya Gayoon.
“ Andwe. Ini terlalu ketat. Aku tak ingin terjadi sesuatu pada anak kita.” Tolak Myungsoo, sedangkan Gayoon cemberut menanggapinya.
“ Sepertinya gaun ini cocok untukmu, Haeryung-ya.” Ujar Woohyun.
“ Shirreo. Gaun ini terlalu panjang. Aku ingin yang sederhana saja.” Pinta Haeryung.
“ Apakah aku tidak salah mendengarnya? Sejak kapan seleramu berubah seperti ini?” Tanya Woohyun tak mengerti.
“ Ah, molla. Bagaimana dengan gaun ini? Otte?” Tanya Haeryung sambil menunjuk gaun pilihannya.
“ Itu cocok untukmu.” Gumam Myungsoo tanpa sadar, sedangkan Gayoon dan Woohyun terkejut mendengar gumaman Myungsoo termasuk Haeryung. “ Ah, maksudku. Gaun ini cocok untukmu, noona. Ini tidak terlalu ketat dan menarik. Otte?” Lanjut Myungsoo pada Gayoon untuk mengalihkan pembicaraannya.
“ Ah, nde. Aku akan mencobanya sekarang.” Ujar Gayoon pada Myungsoo.
“ Kau tunggu disini, nde!” Titah Haeryung pada Woohyun.



TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!


PENGUMUMAN !!!

Jika readers memiliki sebuah cerita dan ingin berbagi dengan readers lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….



Tidak ada komentar: