[SERIES]
The Love Story of Five Men Part 14
(Myungsoo’s Story)
Title : The Love Story of Five Men
Part 14 (Myungsoo’s Story)
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Married Life, and sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo,
Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji
Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka
Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka
Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO, Heo Gayoon
Preview
Setibanya ditempat tujuan, Donghae mengambil semua barangnya
di begasi lalu menggendong Jessica. Donghae mendudukan Jessica di kursi lalu
menyelimutinya. Merasa kedinginan, Jessica mengeratkan selimut yang dipakainya.
Donghae menatap tingkah Jessica sambil tersenyum. Merasa tak nyaman dengan
posisi tidurnya dan angin yang menerpa tubuhnya, Jessica membuka matanya.
Jessica membelalakan matanya saking terkejutnya.
Next
-o0o-
- Myungsoo’s Story -
Myungsoo
masih mengingat pertemuan terakhir antara dirinya dengan Haeryung. Mereka
saling memandang cukup lama. Namun, Myungsoo melihat sorot raut kecewa yang
terpancar dalam mata Haeryung. Matanya tak sanggup lagi untuk menatap Haeryung
hingga akhirnya ia memalingkan wajahnya. Selain itu, yang membuatnya terkejut
adalah kedatangan seorang yeoja yang telah menghancurkan hidupnya di masa lalu.
Yeoja itu muncul kembali dan memberikan kabar yang begitu memilukan hatinya.
Ingin rasanya ia melarikan diri dari dunia ini. Jika ia diizinkan untuk
memilih, maka ia memilih tak ingin bertemu dengan Haeryung dan yeoja itu. Jatuh
cinta telah membuatnya menjadi namja lemah. Kini yeoja itu tinggal bersamanya
di apartemen bersama Ji Won.
Awalnya
Ji Won cukup terkejut dengan kedatangan yeoja itu. Namun, Myungsoo menjelaskan
semua yang terjadi hingga membuat Ji Won menjadi prihatin dan menerima yeoja
itu tinggal di apartemen mereka. Selama satu bulan, yeoja itu telah tinggal
bersama mereka. Dan selama satu bulan juga hubungan antara Myungsoo dan Haeryung
telah berakhir.
“
Sarapannya sudah matang, Myungsoo-ya.” Teriak yeoja itu.
“
Oppa, palli!” Teriak Ji Won.
“
Araseo.” Teriak Myungsoo sambil memakai dasinya.
Myungsoo
keluar dari kamarnya lalu duduk di kursi. Myungsoo mengernyitkan keningnya tak
mengerti saat melihat Ji Won dan yeoja itu menahan tawa mereka. “ Wae?” Tanya
Myungsoo.
“
Kau lucu sekali, oppa.” Ujar Ji Won disela tawanya.
“
Yak, apa yang kalian tertawakan? Aish jinja. Beritahu aku, noona?” Tanya
Myungsoo pada Gayoon.
Nama
yeoja itu adalah Heo Gayoon. Gayoon adalah cinta pertama Myungsoo. Dan Gayoon
adalah yeoja yang membuat Myungsoo menjadi seorang nappeun namja.
“
Aku rasa kau harus mengakhiri tingkah konyolmu, Myungsoo-ya. Kau harus
melepaskan topengmu. Bahkan kau memasang kumis palsumu terbalik seperti itu.”
Ujar Gayoon sambil melepaskan penyamaran Myungsoo.
“
Kau tak bisa melakukannya. Mahasiswa bisa terkejut melihat perubahanku ini.”
Tolak Myungsoo.
“
Tidak ada penolakan. Aku akan menyimpan semua alat penyamaranmu ini. Apakah aku
perlu menemanimu mengajar?” Goda Gayoon.
Kini
Ji Won tertawa lepas melihat kakaknya cemberut. Mendapat tatapan tajam dari
kakaknya, Ji Won menutup mulutnya rapat-rapat. Walaupun sebenarnya Ji Won masih
ingin tertawa. “ Apakah kau tahu, onnie? Aku telah menyuruh oppa untuk
melepaskan alat penyamarannya itu. Geunde, oppa selalu menolaknya. Aku rasa
kali ini oppa tak bisa menolaknya karena onnie yang menyuruhnya. Geure, aku
harus berangkat ke kantor sekarang. Annyeong oppa, onnie.” Pamit Ji Won.
“
Ji Won benar. Aku tak bisa menolakmu. Geure, aku akan melepaskannya mulai
sekarang. Geunde, jangan salahkan aku! Bila banyak mahasiswi yang mengagumiku
bahkan mengejarku.” Goda Myungsoo.
“
Araseo. Aku takkan menyalahkanmu. Geunde, aku akan menghalangi mereka.” Ancam
Gayoon.
“
Kau selalu seperti itu. Geure, aku berangkat ke kampus sekarang! Jika kau
memerlukan sesuatu, maka hubungi aku!” Titah Myungsoo lalu meminum air
putihnya.
“
Araseo.” Ujar Gayoon sambil tersenyum.
Myungsoo
mengambil tas miliknya lalu memakai sepatunya. Saat Myungsoo akan keluar dari
apartemennya, Gayoon memanggilnya. Myungsoo pun berhenti. Detik itu juga,
Gayoon mencium singkat bibir Myungsoo. Myungsoo membelalakan matanya, sedangkan
Gayoon tersenyum. “ Aku akan menunggumu, Myungsoo-ya.” Ujar Gayoon, sedangkan
Myungsoo tersenyum lalu keluar dari apartemennya.
Gayoon
membereskan peralatan makan sambil menyanyi. Sedangkan Myungsoo menyandarkan
tubuhnya dibalik dinding. “ Rasanya benar-benar berbeda. Rasanya tidak sama
dengannya.” Gumam Myungsoo.
Semenjak
perjodohan itu, hubungan Haeryung dan Woohyun semakin dekat. Bahkan semua
mahasiswa di kampus mengetahui kabar perjodohan mereka. Semenjak itu pula, para
penggemar Woohyun tak berani mendekati Woohyun lagi mengingat prilaku buruk
Haeryung. Haeryung duduk disamping Woohyun. Bahkan Woohyun merangkul mesra
Haeryung. Terlihat Hyeyeon dan U-ji berlarian lalu duduk disamping Haeryung.
“
Wae?” Tanya Haeryung.
“
Dia ada disini. Dia sedang berjalan kemari.” Ujar Hyeyeon disela nafasnya.
“
Nugu?” Tanya Haeryung.
“
Kim Myungsoo.” Ujar U-Ji, sedangkan Haeryung mengernyitkan keningnya tak
mengerti.
“
Ah, Professor Kim sudah datang. Sepertinya Professor Kim datang lebih awal.”
Ujar Woohyun.
“
Aniyo. Bukan Professor Kim. Geunde, Kim Myungsoo.” Jelas U-Ji.
“
Mantan kekasihmu.” Ujar Hyeyeon sambil menatap Haeryung.
“
Kau pernah mempunyai namjachingu? Mengapa kau tak mengatakannya padaku?” Tanya
Woohyun.
“
Kau tak bertanya padaku.” Elak Haeryung.
Myungsoo
memasuki ruang kelasnya. Sepanjang jalan, tak ada satupun mata mahasiswi yang
lepas darinya. Keningnya mengernyit ketika melihat suasana kelas yang begitu
hening. Padahal kelas telah terisi oleh mahasiswa. Bahkan tak ada satupun
bangku yang kosong. Myungsoo baru menyadari, ia lupa akan perubahan
penampilannya. Tentunya mahasiswa disana bertanya-tanya tentang dirinya dalam
hati. Yang membuatnya ingin tertawa adalah melihat ekspresi Haeryung. Yang menurutnya
ekspresinya sangat manis dan lugu.
“
Mengapa kalian menatapku seperti itu? Apakah kalian tak ingin belajar denganku?
Ah, kumpulkan tugas kalian sekarang!” Titah Myungsoo sambil tersenyum.
“
Apakah kau dosen baru disini, Myungsoo-ssi?” Tanya Hyeyeon.
“
Dimana sopan santunmu, Hyeyeon-ssi? Apakah kau tak mengenaliku?” Tanya Myungsoo
pada Hyeyeon, sedangkan Hyeyeon mengernyitkan keningnya sambil berpikir. “
Apakah aku harus mengingatkan kalian dengan sosokku sebenarnya?” Tanya Myungsoo
sambil berjalan menuju arah Haeryung. “ Apakah kau mengingatku, Haeryung-ssi?”
Tanya Myungsoo pada Haeryung.
“
Annyeonghaseyo, Professor Kim.” Sapa Haeryung sambil tersenyum kaku.
“
Wow daebak. Bahkan mahasiswi yang selalu tidur pada saat jam pelajaranku
mengenaliku. Geunde, mengapa kalian yang selalu memperhatikanku tak
mengenaliku? Apakah aku perlu mengenalkan diriku secara resmi pada kalian?
Geure, joneun Kim Myungsoo imnida. Aku ingat betul julukanku, si jelek Professor
Kim dengan kacamata
culun dan kumisnya. Aku rasa cukup perkenalannya. Mari kita mulai belajarnya!”
Jelas Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya, sedangkan mahasiswa lainnya masih
terkejut dengan identitas Myungsoo termasuk Haeryung
yang tak mengerti jalan pikiran Myungsoo saat ini.
-o0o-
Selama
dua jam berada di kelas, Myungsoo pun mengakhiri pembelajarannya lalu keluar
dari kelas. Myungsoo masih mendengar mahasiswa yang membicarakannya. Namun,
Myungsoo mengabaikannya dan terus berjalan menuju ruangannya. Saat berjalan di
lorong, Myungsoo melihat sosok yeoja yang dikenalinya sedang duduk sambil
membawa sebuah kotak makan. Myungsoo menghampirinya perlahan-lahan sambil
tersenyum. Sementara itu, Hyeyeon dan U-Ji mengajukan protes pada Haeryung.
Karena Haeryung menyembunyikan identitas Myungsoo dari mereka. Terlebih lagi
Woohyun meminta penjelasan pada Haeryung. Haeryung yang merasa muak dengan
semua rentetan pertanyaan dari mereka, beranjak dari kursinya lalu keluar dari
kelasnya. Haeryung melihat Myungsoo di lorong itu. Secepat mungkin Haeryung
berjalan menghampiri Myungsoo. Terlihat Hyeyeon dan U-Ji masih mengikuti
Haeryung.
“
Myungsoo-ya.” Panggil Haeryung.
Merasa
dipanggil, Myungsoo membalikan tubuhnya. Kini Haeryung berdiri tepat di depan
Myungsoo. Myungsoo mengernyitkan keningnya tak mengerti. “ Apa maksud semua
ini, Myungsoo-ya?” Tanya Haeryung tanpa menyadari seseorang sedang menatap
bingung pada mereka.
“
Apa yang kau bicarakan?” Tanya Myungsoo.
“
Apakah kau mengenalnya, Myungsoo-ya?” Tanya Gayoon.
“
Nde. Dia salah satu mahasiswiku. Perkenalkan dirimu!” Titah Myungsoo.
“
Ah, nde. Annyeong, joneun Heo Gayoon imnida.” Sapa Gayoon pada Haeryung.
“
Ah, nde. Joneun Na Hae Ryeong imnida.” Balas Haeryung.
“
Dia adalah istriku.” Ujar Myungsoo sambil tersenyum.
Haeryung
bagaikan tersambar petir mendengar pengakuan Myungsoo. Haeryung tak mengetahui
bahwa Myungsoo telah mempunyai seorang istri. Tak hanya Haeryung yang terkejut,
melainkan Hyeyeon dan U-Ji juga. Gayoon menatap Myungsoo meminta penjelasan.
Namun, Myungsoo mengabaikannya malah mengelus perut Gayoon. Haeryung, Hyeyeon
dan U-Ji melihat kejadian itu. Haeryung menatap nanar pada dirinya sendiri.
“
Aegy, kau pasti lelah sekali karena omma mengajakmu berjalan kemari. Sebaiknya
kau menungguku di ruanganku! Aku masih ada urusan dengan mereka.” Titah
Myungsoo pada Gayoon sambil mencium keningnya.
Haeryung
benar-benar tak percaya dengan yang dilihatnya. Haeryung juga baru menyadari
perut Gayoon yang terlihat sedikit besar. Gayoon pergi menuju ruangan Myungsoo.
Hyeyeon dan U-Ji mengerjapkan mata mereka beberapa kali. Sedangkan Haeryung
menatap kosong lantai. “ Apa yang ingin kau tanyakan padaku?” Tanya Myungsoo.
Bukannya
mengajukan pertanyaan, Haeryung membalikan tubuhnya lalu pergi berlalu
meninggalkan mereka. Hyeyeon dan U-Ji memanggil Haeryung beberapa kali. Namun,
Haeryung mengabaikan mereka dan terus berjalan. U-Ji mengejar Haeryung,
sedangkan Hyeyeon menatap kesal pada Myungsoo lalu mengejar Haeryung. Myungsoo
mendesah lega melihat kepergian Haeryung dan teman-temannya. Walaupun hatinya
terasa sakit melihat raut kecewa Haeryung. Saat membalikan tubuhnya, betapa
terkejutnya Myungsoo melihat Woohyun tepat dihadapannya.
“
Ada yang ingin ku tanyakan padamu, Professor Kim. Aku sangat menghormatimu
karena kau adalah dosenku. Geunde, aku kecewa padamu karena kau membohongi kami
semua. Terlebih lagi aku baru mengetahui kau adalah mantan kekasih Haeryung.”
Jelas Woohyun.
“
Aku juga baru mengetahui hubunganmu dengannya. Jadi, apa pertanyaanmu?” Tanya
Myungsoo.
“
Mengapa kau putus dengannya?” Tanya Woohyun.
“
Aku bukanlah namja yang baik untuknya. Lagipula ada seorang yeoja yang sedang
mengandung anakku. Aku ingin bertanggung jawab pada yeoja itu. Geunde, aku tak
menyesali perbuatanku itu. Yeoja itu adalah yeoja yang ku cintai. Apakah kau
sudah merasa puas dengan jawabanku?” Tanya Myungsoo.
“
NAPPEUN NAMJA.” Marah Woohyun lalu memukul wajah Myungsoo dan pergi begitu
saja.
Myungsoo
mengeluarkan smirknya sambil memegang sudut bibirnya yang berdarah. Beruntung
tak ada satupun orang di lorong itu. Myungsoo akan merasa malu, jika ada orang
yang melihatnya dipukuli oleh mahasiswanya sendiri. Myungsoo berjalan menuju
ruangannya sambil tertatih-tatih. Gayoon membelalakan matanya tak percaya
ketika melihat memar pada wajah Myungsoo. Gayoon menyuruh Myungsoo duduk lalu
mengobati lukanya.
“
Mengapa kau berbohong pada mereka?”
“
Ini karena kau menyuruhku untuk melepaskan alat penyamaranku dan mereka
melihatmu.”
“
Seharusnya kau mengatakan yang sebenarnya saja. Aku tak ingin menjadi beban
untukmu.”
“
Aku tak ingin nama baikmu jelek dihadapan mereka. Terlebih lagi kau sedang
hamil.”
“
Jeongmal mianhae. Semua ini karena diriku.”
“
Nan gwaenchana. Lagipula aku menyukainya. Bukankah itu bagus? Professor Kim
telah memiliki seorang istri. Jadi, tak ada yang mengejarku.”
“
Gojitmal. Aku mengetahui segalanya tentangmu, Myungsoo-ya. Kau tak bisa
membohongiku.”
Myungsoo
mencubit hidung Gayoon dengan gemasnya. Tiba-tiba Gayoon memegang perutnya.
Myungsoo menjadi sangat khawatir. “ Wae? Apakah perutmu terasa sakit?” Panik
Myungsoo.
“
Aku ingin bertemu dengan teman-temanmu, Myungsoo-ya? Bisakah kau menunjukan
fotomu bersama mereka?”
“
Apakah kau sedang mengidam yang aneh-aneh lagi?”
“
Palli! Aku ingin melihatnya.”
Myungsoo
menunjukan bingkai yang berisikan foto teman-temannya pada Gayoon. Gayoon
tersenyum melihat foto itu. Myungsoo mengernyitkan keningnya tak mengerti
sambil memperhatikan jari telunjuk Gayoon. Tiba-tiba jari telunjuk Gayoon
berhenti di wajah salah satu temannya. Myungsoo membelalakan matanya tak
percaya.
“
Aku ingin bertemu dengan namja ini.”
“
Geunde, dia telah mempunyai seorang istri. Bahkan dia juga mempunyai simpanan.
Mengapa kau tidak memilih Taemin, Soo Hyun, atau Donghae saja? Mengapa kau
harus memilih Kyuhyun?”
“
Shirreo. Aku ingin bertemu dengan Kyuhyun-ssi.”
“
Aish jinja, ottokke? Prilaku Kyuhyun yang paling buruk diantara mereka.”
“
Aku ingin bertemu dengan Kyuhyun-ssi.”
Gayoon
mengatakan keinginannya penuh dengan penekanan. Kali ini Myungsoo tak bisa
menolaknya. Selama Gayoon tinggal bersamanya, Gayoon selalu meminta hal yang
aneh padanya. Termasuk bertemu dengan Kyuhyun. Kini Myungsoo dan Gayoon berdiri
didepan pintu apartemen Kyuhyun. Terlihat Dasom muncul dibalik pintu.
“
Dasom-ya.” Sapa Myungsoo sambil tersenyum kaku.
“
Myungsoo-ssi. Nuguseyo?” Tanya Dasom.
“
Dia adalah istriku.” Ujar Myungsoo.
“
Annyeonghaseyo. Joneun Heo Gayoon imnida. Apakah Kyuhyun-ssi ada disini?” Tanya
Gayoon.
Gayoon
tersenyum manis sambil melirik-lirik kearah belakang Dasom. Sedangkan Dasom
mengernyitkan keningnya tak mengerti dan menatap Myungsoo meminta penjelasan
darinya. Tiba-tiba Kyuhyun muncul. “ Apa yang kau lakukan disini, Myungsoo?”
Tanya Kyuhyun sambil mengernyitkan keningnya melihat Gayoon disamping Myungsoo.
Detik itu juga, Gayoon mencubit wajah Kyuhyun dengan gemasnya. Terlihat wajah
kesal Kyuhyun sambil meminta Gayoon untuk menghentikannya. Myungsoo menutup
matanya sambil menghirup nafas dalam-dalam. Tiba-tiba Myungsoo merasakan sebuah
tangan memegangnya.
“
Kita pulang, kajja!” Ajak Gayoon.
“
Apakah kau sudah selesai?” Tanya Myungsoo.
“
Dia kasar sekali.” Ujar Gayoon sambil menundukan kepalanya.
“
Yak, justru kau yang kasar. Kau datang kemari lalu tiba-tiba mencubitku. Bahkan
aku tak mengenalmu sama sekali.” Protes Kyuhyun.
“
Tenanglah. Dia sedang mengidam.” Ujar Dasom.
“
Mwo? Mengidam? Yang benar saja.” Kesal Kyuhyun.
“
Mian, Kyu. Aku tahu kau kasar. Geunde, jangan perlakukan istriku seperti itu!”
Ujar Myungsoo.
“
Mwo? Istri? Kapan kau menikah?” Tanya Kyuhyun tak mengerti.
“
Annyeong, Dasom-ssi.” Pamit Myungsoo sambil menuntun Gayoon pergi dari
apartemen Kyuhyun.
-o0o-
Haeryung
berbaring di ranjang sambil menatap langit-langit kamarnya dan mengingat
kejadian siang tadi. Dimana Myungsoo mengaku bahwa dirinya telah memiliki
seorang istri. Bahkan istrinya sedang hamil. Haeryung tersenyum miris pada
dirinya sendiri. Haeryung tak menyangka dirinya telah terjebak dalam
perangkapnya sendiri. Haeryung mengingat dengan jelas awal kedekatan mereka.
Perjanjian konyol yang dibuat olehnya. Kini dirinya benar-benar telah jatuh
cinta pada Myungsoo. Hatinya terasa sakit bukan main saat mengetahui kebenaran
tentang Myungsoo. Myungsoo benar-benar telah memperdaya dirinya.
Haeryung
beranjak dari ranjangnya. Tatapan matanya masih kosong. Entahlah langkah
kakinya akan membawa kemana. Selama satu jam menempuh perjalanan, mobil
Haeryung berhenti tepat di depan sebuah gedung yang tak asing lagi baginya.
Kakinya memasuki gedung itu langkah demi langkah. Suara bising terdengar sangat
jelas. Seakan tuli Haeryung melanjutkan langkahnya. Para namja yang berada
disana memanggil namanya. Bahkan ada yang merangkulnya. Namun, Haeryung
mengabaikan mereka. Matanya terfokus pada sosok namja di depannya. Namja yang
telah membuatnya bertekuk lutut pada cinta. Namja yang mencampakannya begitu
saja. Namja yang telah membohonginya. Namja itu adalah Myungsoo. Terlihat
Myungsoo sedang menuangkan bir pada gelas salah satu pelanggannya. Tak lupa
Myungsoo memberikan tatapan dan senyuman yang menggoda untuk pelanggannya itu.
Bahkan Myungsoo mendapatkan kecupan di wajahnya dari pelanggan itu.
Haeryung
tersenyum miris melihat semua itu. Tangannya terulur menuangkan bir pada
gelasnya dan meneguknya. Tiba-tiba seorang namja duduk disamping Haeryung dan
menggodanya. Haeryung mengabaikannya dan tatapannya masih tertuju pada
Myungsoo. Merasa diabaikan, namja itu menyentuh paha dan menjilati leher
Haeryung. Detik itu juga, Haeryung tersadar. Haeryung menatap tajam pada namja
itu lalu menamparnya dan beranjak dari kursinya. Namja itu merasa tidak terima
dan menarik tangan Haeryung. Kini Haeryung dan namja itu saling berdiri dan
menatap tajam.
“
Yak, nappeun yeoja. Mengapa kau menamparku? Bukankah kau datang kemari untuk
bersenang-senang? Lagipula aku memberikannya secara gratis.
Emosi
namja itu meledak begitu saja. Haeryung mengeluarkan smirknya lalu menampar
wajah namja itu lagi. Haeryung hendak pergi, namun lagi-lagi namja itu
menariknya bahkan mencengkram tangannya dengan kuat. Haeryung merasa kesakitan,
namun ia menahannya. Tanpa mereka sadari, mereka menjadi tontonan pengunjung
disana. Termasuk Myungsoo melihat semuanya. Haeryung berontak agar namja itu
melepaskan tangannya. Namun nihil, tenaga namja itu sangat kuat.
“
Lepaskan tanganmu darinya!”
Haeryung
mendengar suara yang sangat dikenalnya. Suara yang begitu menyejukan hatinya.
Suara yang membuat jantungnya berdegup dengan kencangnya. Suara yang begitu
dirindukannya. Haeryung melihat sosok Myungsoo berjalan ke arahnya. Namja itu
mengernyitkan keningnya tak mengerti. Myungsoo memegang tangan namja itu lalu
melepaskan tangan Haeryung dari namja itu.
“
Jangan ganggu dia!”
“
Wae? Mengapa aku tak boleh mengganggunya? Bukankah dia adalah nappeun yeoja?”
“
Dia bukanlah nappeun yeoja. Dia adalah kekasihku. Apakah aku perlu mengusirmu
dari sini? Dengan sekali menggerakan jariku ini, maka para penjaga klub akan
mengusirmu. Sebaiknya kau pergi dari sini sebelum aku mempermalukanmu!”
Namja
itu keluar dari klub dengan kesalnya. Myungsoo meminta para pengunjung untuk
menikmati musik DJ kembali. Myungsoo menoleh ke arah Haeryung. Terlihat
Haeryung tersenyum lalu tiba-tiba pingsan dalam pelukannya. Myungsoo melirik ke
arah kursi yang diduduki oleh Haeryung tadi. Terlihat 5 botol bir kosong di
atas meja. Sebenarnya Myungsoo telah mengetahui kedatangan Haeryung sedari
tadi. Tapi Myungsoo lebih memilih untuk berpura-pura tak mengetahuinya. Dibalik
aktivitasnya melayani para pelanggannya, diam-diam Myungsoo memperhatikan
Haeryung. Myungsoo membawa Haeryung ke hotel.
“
Yeoja babo. Sampai kapan kau akan bertingkah bodoh seperti ini? Apakah
kebohonganku itu belum cukup agar kau menjauh dariku? Mengapa kau keras kepala
sekali?”
Myungsoo
mengelus-elus kepala Haeryung dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
Tanpa sadar, Haeryung memeluk Myungsoo dalam tidurnya. “ Kau benar-benar
brengsek, Myungsoo. Aku benci padamu. Geunde, saranghae.” Ujar Haeryung disela
tidurnya. Sedangkan Myungsoo tersenyum mendengarnya dan membalas pelukan
Haeryung.
-o0o-
Haeryung
terbangun dari tidurnya. Keningnya mengernyit dan matanya menyipit saat melihat
ruangan sekelilingnya. Detik itu juga, Haeryung melihat pakaiannya. Haeryung
mendesah lega ternyata pakaiannya masih melekat di tubuhnya. Haeryung berusaha
mengingat kejadiaan saat ia mabuk. Namun nihil, Haeryung tak bisa mengingatnya.
Akhirnya Haeryung memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah,
Haeryung masuk ke kamarnya. Tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari
belakang. Awalnya Haeryung terkejut, namun setelah itu ia tersenyum dan
membalas pelukan itu.
“
Darimana saja kau semalam? Aku tak bisa menghubungimu sama sekali.”
“
Mianhae, Woohyun-ya. Aku menginap di rumah Hyeyeon.”
Raut
kecewa terpancar dari wajah Woohyun. Woohyun mengetahui bahwa Haeryung telah
membohongi dirinya. Saat Haeryung tidak menjawab telepon darinya, Woohyun
menelepon Hyeyeon dan U-Ji untuk menanyakan keberadaan tunangannya itu. Namun,
mereka tak mengetahui keberadaan Haeryung. Dengan Haeryung yang berbohong
padanya, maka Woohyun sangat yakin diam-diam Haeryung pergi menemui Myungsoo.
Woohyun menyuruh seseorang untuk mencari latar belakang Myungsoo.
Kedua
orang tua Myungsoo telah meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Myungsoo
memiliki adik perempuan bernama Kim Ji Won. Myungsoo dan adiknya hidup berdua
semenjak umurnya 12 tahun. Myungsoo tiada hentinya belajar untuk mendapatkan
beasiswa. Alhasil, Myungsoo mendapatkan beasiswa itu. Bahkan Myungsoo
melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas London. Tak heran Myungsoo menjadi
dosen di usianya yang muda. Selain itu, Myungsoo pernah berpacaran dengan
seorang yeoja bernama Heo Gayoon. Gayoon adalah seorang jurnalistik. Mereka
berpisah sebelum Myungsoo pergi ke London. Seperti itu lah informasi yang
didapatkan oleh Woohyun.
“
Kau ingin kita pergi jalan-jalan?”
“
Oedi?”
“
Kau akan mengetahuinya nanti. Kajja!”
Woohyun
dan Haeryung pergi ke taman hiburan. Kebetulan di taman hiburan itu ada
festival. Woohyun dan Haeryung menikmati berbagai wahana yang ada disana.
Sementara itu, Myungsoo, Gayoon dan Ji Won ada disana juga. Mereka pergi
berlibur karena keinginan Gayoon. Gayoon duduk disalah satu bangku taman sambil
menatap kakak-beradik itu yang sedang memainkan salah satu permainan disana.
Myungsoo dan Ji Won saling bertarung. Bahkan tak jarang mereka saling
bertengkar. Akhirnya Ji Won memenangkan hadiah itu dan memberikannya pada
Gayoon. Mereka pergi ke sebuah taman. Myungsoo meletakan sebuah kain panjang di
atas rumput untuk dijadikan tempat duduk mereka. Ji Won memotret momen itu
dengan kameranya. Sedangkan Gayoon menyiapkan makan siang mereka yang telah
dibekal dari apartemen.
Myungsoo
tiduran di paha Gayoon, sedangkan Gayoon menyuapi Myungsoo. Ji Won yang
melihatnya tersenyum lalu memotretnya. Perasaan bahagia menyelimuti hati Ji
Won. Ji Won merasa bersyukur dengan kehadiran Gayoon dalam kehidupannya dan kakaknya.
Berkat Gayoon, Myungsoo dapat tersenyum dan tertawa. Saat Ji Won mengarahkan
kameranya ke arah lain, betapa terkejutnya Ji Won melihat Haeryung menatap
sendu pada kakaknya dari kejauhan. Bahkan ice
cream yang ada di tangan Haeryung telah mencair. Ji Won melepaskan kamera
dari matanya agar bisa menatap Haeryung dengan matanya sendiri. Tanpa sadar
kaki Ji Won melangkah ke arah Haeryung. Tiba-tiba langkah Ji Won terhenti
ketika melihat seorang namja merangkul Haeryung dan membawanya pergi dari sana.
“
Waeyo, Ji Won-ya?” Tanya Gayoon.
“
Aniyo, onnie.” Ujar Ji Won sambil menghampiri Gayoon dan Myungsoo.
-o0o-
Myungsoo
berdiri di balkon apartemennya. Matanya menatap langit dengan tatapan
kosongnya. Bahkan Myungsoo tak menyadari kehadiran Ji Won disampingnya. Ji Won
menatap sendu pada kakaknya. Perasaan khawatir dan kasihan melanda hati Ji Won.
Ji Won tahu bahwa kakaknya mencintai Haeryung. Sosok Haeryung yang angkuh dan
berhati dingin telah membuat kakaknya berubah. Dalam hidupnya Ji Won tak pernah
melihat Myungsoo berusaha mengejar yeoja selain Gayoon. Semenjak kepergian
Gayoon, para yeoja itu mengejar kakaknya bahkan menyerahkan tubuh mereka pada
kakaknya secara sukarela. Lalu Haeryung pun muncul. Saat kakaknya menjalin
hubungan dengan Haeryung, Myungsoo terlihat bahagia. Senyum pun terukir pada
bibirnya.
“
Sampai kapan kau akan seperti ini, oppa?”
Ji
Won yang tak sanggup lagi melihat raut sedih pada wajah kakaknya, akhirnya
bicara. Ji Won pun memberikan secangkir kopi pada Myungsoo. “ Aku tahu. Kau
takkan bicara apapun padaku. Geunde, lihatlah foto dalam kamera ini. Aku harap
kau membuat keputusan yang tepat kali ini.” Lanjut Ji Won sambil memberikan
kamera itu pada Myungsoo lalu pergi berlalu meninggalkan Myungsoo sendirian.
Myungsoo
meletakan cangkir kopinya di atas meja. Tangannya menekan tombol pada kamera
itu. Myungsoo tersenyum melihat foto dirinya, Ji Won, dan Gayoon. Semenjak
kemunculan Gayoon dalam hidup Myungsoo, tak pernah Gayoon tersenyum manis
seperti itu. Sebuah tangisan adalah awal pertemuan Myungsoo dan Gayoon.
Tiba-tiba senyum Myungsoo menghilang. Myungsoo mengernyitkan keningnya ketika
melihat foto lainnya. Ada sosok yeoja di belakang mereka. Yeoja yang tak asing
lagi baginya. Myungsoo memperbesar foto itu. Terlihat Haeryung menatap sendu
pada mereka. Bahkan air mata pun mengalir pada wajah Haeryung. Ternyata tak
hanya ada dalam satu foto saja. Begitupun dengan foto lainnya. Semuanya
terdapat sosok Haeryung dibelakang mereka.
“
Haeryung, yeoja babo. Sampai kapan kau membuatku merasa bersalah padamu seperti
ini? Apa yang harus ku lakukan padamu lagi? Ottokke?”
Kali
ini Myungsoo tak bisa menahan tangisnya lagi. Myungsoo menangis tersedu-sedu
sambil memeluk kamera itu. Tubuhnya jatuh perlahan-lahan dan berlutut. Hatinya
terasa sakit bukan main. Potongan demi potongan pisau telah menyayat hatinya.
Matanya menatap ke arah bawah balkon apartemennya. Detik itu juga, Myungsoo
baru menyadari kehadiran Haeryung dibalik pohon. Haeryung mengintip Myungsoo
dalam diam. Haeryung tak mengetahui apa yang dilakukan Myungsoo di balkon
apartemen. Hanya melihat Myungsoo saja telah membuat hatinya bahagia. Haeryung
membalikan tubuhnya dan melangkah pergi perlahan-lahan. Tiba-tiba ada sebuah
tangan menariknya hingga Haeryung berada dalam dekapan seseorang. Haeryung
memberontak agar orang itu melepaskannya. Namun, Haeryung mendengar isak
tangis. Haeryung memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya. Betapa
terkejutnya Haeryung melihat Myungsoo lah yang memeluknya.
“
Mengapa kau harus muncul dihadapanku lagi, Haeryung-ya? Apakah perkataan
kasarku tak cukup bagimu? Sampai kapan kau membuatku merasa bersalah padamu?
Ottokke?”
“
Mianhae, Myungsoo-ya. Araseo. Aku akan pergi sekarang.”
Haeryung
mengatakan ucapannya sambil menundukan kepalanya. Haeryung tak berani menatap
wajah Myungsoo. Saat Haeryung berusaha melepaskan dirinya, Myungsoo malah
semakin erat memeluknya.
“
Apakah kau tahu? Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Kau membuatku seperti
namja babo. Padahal kau tahu bahwa kau lebih bodoh dibandingkan diriku. Berikan
aku waktu! Aku akan menyelesaikan semuanya.”
“
Aniyo. Kau tidak boleh meninggalkannya. Dia sedang mengandung anakmu. Lagipula
aku akan menikah dengan Woohyun sebentar lagi. Woohyun telah bicara pada appa
untuk mempercepat pernikahan kami. Mungkin ini adalah takdir kita. Jaga dirimu
baik-baik. Saranghae, Myungsoo-ya.”
Haeryung
mencium singkat bibir Myungsoo lalu berlari meninggalkan Myungsoo yang masih
tercengang mendengar ucapan Haeryung. Haeryung terus berlari sambil menangis.
Sedangkan Myungsoo masih terdiam menatap kepergian Haeryung yang semakin jauh
dari pandangannya. Kali ini Myungsoo tak tahu harus berbuat apa lagi. Hal ini
terjadi karena kebodohannya. Seharusnya Myungsoo mengatakan pada Haeryung sejak
awal bahwa Gayoon bukanlah istrinya. Seharusnya Myungsoo menceritakan semuanya
dan tetap berada disisi Haeryung. Seharusnya Myungsoo tak meninggalkan Haeryung
disaat mereka telah bercinta memadu kasih sayang. Myungsoo mengerutuki
kebodohan dirinya sendiri. Tiba-tiba ada sepasang kaki di depan Myungsoo.
Myungsoo mengangkat kepalanya perlahan-lahan berharap sosok yeoja didepannya
adalah Haeryung. Namun nihil, harapannya sirna begitu saja. Ternyata sosok
yeoja didepannya adalah Gayoon.
“
Apa yang kau lakukan disini, Myungsoo-ya? Saat ini sedang hujan deras. Kau
sangat basah. Kita masuk ke apartemen. Kajja!”
Myungsoo
baru menyadari saat itu sedang hujan deras. Myungsoo menatap miris pada dirinya
sendiri. Bahkan langit menangis melihat perpisahan antara Myungsoo dengan
Haeryung. Gayoon memapah Myungsoo masuk ke apartemen mereka. Ji Won membuka
pintu sambil mengomeli tingkah laku aneh kakaknya itu. Ji Won hendak membuka
pakaian Myungsoo yang basah, namun gerakan tangannya terhenti.
“
Biar aku saja! Sebaiknya kau istirahat! Bukankah kau harus berangkat ke kantor
besok, Ji Won-ya?”
“
Geunde…..”
“
Tenanglah! Melihat tubuh Myungsoo telanjang bukanlah pertama kalinya bagiku. Istirahatlah!”
Ji
Won menganggukan kepalanya lalu keluar dari kamar Myungsoo. Gayoon dengan
telaten merawat Myungsoo. Terlihat Myungsoo telah tidur. Gayoon pun baru
menyadari bahwa ini adalah pertama kalinya ia masuk ke kamar Myungsoo. Nuansa
hitam dan putih mewarnai kamar Myungsoo. Namun, Gayoon lebih tertarik melihat
bingkai sebuah foto. Gayoon menghampiri bingkai foto itu langkah demi langkah.
Langkahnya berhenti dan tangannya terulur mengambil bingkai foto itu. Terdapat
foto Myungsoo dengan seorang yeoja. Terlihat Myungsoo mencium wajah yeoja itu
sambil merangkulnya. Sedangkan yeoja itu mengeluarkan ekspresi cemberutnya.
Gayoon merasa pernah bertemu dengan yeoja itu. Gayoon berusaha mengingatnya.
Tiba-tiba Gayoon menutup mulutnya saat ia mengenali yeoja itu. Yeoja yang
bertemu dengannya saat di kampus. Waktu itu Myungsoo menyuruhnya untuk
memperkenalkan diri pada yeoja itu. Detik itu juga, Myungsoo mengatakan bahwa
dirinya adalah istrinya dihadapan yeoja itu. Saat melangkah pergi ke kantor
Myungsoo, Gayoon melihat raut kecewa pada wajah yeoja itu. Gayoon pun melihat
sebuah kotak kecil disamping bingkai foto itu. Gayoon membuka kotak itu. Betapa
terkejutnya Gayoon melihat sebuah cincin didalamnya. Cincin itu berinisialkan
“M & H”.
“
Kau mencintainya, Myungsoo-ya. Kau telah melakukan kesalahan yang sama untuk
kedua kalinya. Apa yang ada dalam pikiranmu sebenarnya?” Gumam Gayoon sambil
menatap sendu pada Myungsoo.
-o0o-
Haeryung
baru saja keluar dari kelasnya. Betapa terkejutnya Haeryung melihat Ji Won di
depan kelasnya. Haeryung berpura-pura tak mengetahuinya dan terus berjalan.
Namun, Ji Won memanggilnya. Dengan terpaksa Haeryung berhenti dan menatap
dingin pada Ji Won.
“
Wae?”
“
Aku ingin mengambil pakaianku yang dulu kau pinjam.”
“
Hanya itu? Geure, aku akan mengirimkannya melalui paket.”
“
Ah, satu hal lagi. Selamat atas pertunanganmu! Ku dengar kau akan menikah bulan
depan. Chukhae, atas pernikahanmu! Aku rasa keluargaku tidak bisa hadir dalam
pernikahanmu. Jadi, aku mengatakannya sekarang. Alasan kami tidak bisa hadir
karena pada hari pernikahanmu adalah pernikahan kakakku. Bukankah ini menarik?
Takdir kalian begitu indah.”
“
Ah, rupanya seperti itu. Gomawo. Geunde, aku masih menunggu hadiah pernikahan
dari kalian. Aku pun akan mengirimkan hadiah itu pada pernikahan kakakmu.”
“
Deal! Kau akan mendapatkannya saat hari pernikahan. Jangan lupa kirimkan
pakaianku secepatnya! Aku pergi.”
Setelah
selesai mengatakan semuanya, Ji Won pergi meninggalkan Haeryung. Awalnya Ji Won
tak ingin memberitahu rencana pernikahan kakaknya yang begitu tiba-tiba. Tapi
menurut Ji Won, Haeryung harus mengetahuinya. Karena Ji Won yakin mereka masih
saling mencintai. Sementara itu, Haeryung pergi ke kamar mandi. Haeryung
memegang erat dadanya. Mendengar pernikahan Myungsoo, membuat dadanya sakit
bukan main.
“
Mengapa pernikahan mereka harus pada hari yang sama dengan pernikahanku?” Lirih
Haeryung.
Haeryung
dan Woohyun pergi ke butik. Mereka memilih gaun dan pakaian pernikahan.
Tiba-tiba terdengar bunyi lonceng dan pintu butik pun terbuka. Mereka melihat
sosok Myungsoo dan Gayoon masuk ke butik. Terlihat Myungsoo merangkul Gayoon
dengan mesranya. Bahkan Myungsoo tidak menyadari kehadiran Haeryung dan Woohyun
disana.
“
Ini adalah gaun terbaik butik kami, agashi. Apakah anda ingin mencobanya?”
Tanya pelayan butik pada Haeryung.
Mendengar
suara pelayan itu, membuat Myungsoo dan Gayoon menoleh ke arah sampingnya.
Terlihat Haeryung dan pelayan butik itu sedang bicara. Myungsoo memperhatikan
Haeryung dalam diam. Tanpa Haeryung dan Myungsoo ketahui, Gayoon dan Woohyun
memperhatikan mereka. Raut wajah yang awalnya penuh kebahagian berubah menjadi
duka.
“
Sebaiknya kita memilih gaun untukmu! Kajja.” Ajak Myungsoo sambil merangkul
Gayoon.
Kini
Myungsoo, Gayoon, Haeryung, dan Woohyun duduk di sofa saling berhadapan.
Pelayan butik menunjukan satu persatu gaun yang ada di butik itu.
“
Bagaimana dengan gaun ini, Myungsoo-ya?” Tanya Gayoon.
“
Andwe. Ini terlalu ketat. Aku tak ingin terjadi sesuatu pada anak kita.” Tolak
Myungsoo, sedangkan Gayoon cemberut menanggapinya.
“
Sepertinya gaun ini cocok untukmu, Haeryung-ya.” Ujar Woohyun.
“
Shirreo. Gaun ini terlalu panjang. Aku ingin yang sederhana saja.” Pinta
Haeryung.
“
Apakah aku tidak salah mendengarnya? Sejak kapan seleramu berubah seperti ini?”
Tanya Woohyun tak mengerti.
“
Ah, molla. Bagaimana dengan gaun ini? Otte?” Tanya Haeryung sambil menunjuk
gaun pilihannya.
“
Itu cocok untukmu.” Gumam Myungsoo tanpa sadar, sedangkan Gayoon dan Woohyun
terkejut mendengar gumaman Myungsoo termasuk Haeryung. “ Ah, maksudku. Gaun ini
cocok untukmu, noona. Ini tidak terlalu ketat dan menarik. Otte?” Lanjut
Myungsoo pada Gayoon untuk mengalihkan pembicaraannya.
“
Ah, nde. Aku akan mencobanya sekarang.” Ujar Gayoon pada Myungsoo.
“
Kau tunggu disini, nde!” Titah Haeryung pada Woohyun.
TBC
Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!
PENGUMUMAN !!!
Jika readers memiliki sebuah cerita dan ingin berbagi dengan readers
lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers
dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar