[SERIES]
The Love Story of Five Men Part 12 (Soo
Hyun’s Story)
Title : The Love Story of Five Men
Part 12 (Soo Hyun’s Story)
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Married Life, and sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo,
Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji
Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka
Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka
Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO
Preview
Min
Hyuk mengantarkan Krystal pergi ke taman belakang apartemennya. Krystal
terlihat menikmati pemandangan di taman itu. Lebih tepatnya Krystal sedang
mengamati kedua anak kecil yang sedang bermain di taman itu. Min Hyuk mengetahui
arah tatapan mata Krystal. Krystal berusaha menahan tangisnya sambil memegang
perutnya. Min Hyuk mendorong kursi roda Krystal menuju kedua anak kecil itu.
Min Hyuk mengajak kedua anak kecil itu bermain bersama Krystal. Salah satu anak
kecil itu memberikan buku gambar pada Krystal. Krystal pun tersenyum lalu
menggambar pemandangan di taman itu pada buku gambar. Kedua anak kecil itu
tersenyum senang melihat hasil gambar Krystal. Kedua anak kecil itu mencium
wajah Krystal bergantian. Min Hyuk merasa bahagia saat melihat
Krystal
tersenyum bahagia. Krystal meminta Min Hyuk mengantarkannya pulang ke apartemen
karena udara terasa semakin dingin. Pada waktu yang bersamaan, Taemin berjalan
sambil menggunakan alat penyamarannya dan menundukan kepalanya. Tanpa disadari,
mereka berpapasan. Terlihat Krystal menatap lurus dengan pandangan kosongnya,
Taemin menundukan kepalanya, sedangkan Min Hyuk mendorong kursi roda Krystal.
Beberapa menit kemudian, Taemin mencium parfum yang selalu dikenakan oleh
Krystal. Taemin melihat ke arah sekelilingnya berharap menemukan Krystal. Namun
yang ia lihat seorang pria yang sedang mendorong kursi roda. Ia menduga bahwa
ia begitu merindukan sosok Krystal hingga ia berhalusinasi mencium wangi parfum
Krystal. Taemin pun melangkahkan kakinya kembali. Sedangkan Krystal menyuruh
Min Hyuk untuk berhenti. Krystal melihat ke arah belakangnya. Ia merasakan
kehadiran Taemin. Namun yang ia lihat hanyalah jalanan yang begitu sepi. Ia pun
menyuruh Min Hyuk untuk mendorong kursi rodanya lagi. Tanpa sadar air matanya
menetes. Ia begitu merindukan sosok Taemin disampingnya.
Next
-o0o-
- Soo Hyun’s Story -
Ji Won terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara alarm dari ponselnya. Ia mendudukan
tubuhnya sambil bersandar pada ranjangnya. Matanya masih terpejam. Mulutnya pun
menguap beberapa kali. Ia beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Cukup lama
ia berada di kamar mandi, akhirnya ia keluar dengan menggunakan pakaian
santainya. Hari ini adalah hari minggu. Hari dimana ia bersantai tanpa
dicampuri urusan magangnya. Saat keluar dari kamar, ia melihat dua pasang kaki
di atas sofa. Yang ia yakini satu pasang kaki milik Myungsoo. Sedangkan ia
tidak mengetahui pemilik satu pasang kaki lainnya. Kakinya melangkah
menghampiri sofa karena ia begitu penasaran pemilik satu pasang kaki lainnya
itu.
“ Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.” Teriak Ji Won ketika
melihat tubuh Soo Hyun menindih tubuh Myungsoo. Bahkan bibir Soo Hyun mencium
wajah Myungsoo. Myungsoo membuka matanya perlahan-lahan karena mendengar
teriakannya. Detik itu juga, Myungsoo mendorong tubuh Soo Hyun hingga terjatuh
ke lantai.
“ Yak, mengapa kau tidak pulang ke rumahmu? Aish jinja,
sungguh menjijikan. Kau menindih tubuhku bahkan mencium wajahku.” Protes
Myungsoo sambil memegang wajahnya dengan kasar, sedangkan Ji Won menggelengkan
kepalanya melihat kedua pria tua itu.
“ Yak, aku pun tak sudi mencium wajahmu. Apakah kau lupa? Aku
ingin tidur di kamar Ji Won kemarin malam. Geunde, kau melarangku. Malah
menyuruhku untuk menemanimu minum putaran kedua.” Protes Soo Hyun pada
Myungsoo. “ Chagi, neomu bogosipeo.” Ujar Soo Hyun pada Ji Won sambil
memeluknya dan mencium wajahnya.
“ Yak, namja yadong. Menyingkirlah dari adikku!” Titah
Myungsoo pada Soo Hyun. Namun, Soo Hyun semakin mengeratkan pelukannya.
“ Aish jinja, mengapa aku harus menghadapi dua ahjussi mabuk
di hari liburku ini?” Kesal Ji Won.
“ MWO? AHJUSSI? YANG BENAR SAJA.” Teriak Soo Hyun dan
Myungsoo bersamaan, sedangkan Ji Won menutup telinganya dengan kedua tangannya.
“ Sebaiknya kalian mandi sekarang. Tubuh kalian bau sekali.
Aku akan membuatkan sarapan dan teh hangat untuk kalian. Kha!” Usir Ji Won lalu
pergi ke dapur.
Sepeninggalan Ji Won, Soo Hyun menatap kesal pada Myungsoo
karena tidak membiarkannya tidur di kamar Ji Won. Myungsoo pun membalas
tatapannya dengan berani. Ia pun mengalah karena tidak ingin bertengkar dengan
calon kakak iparnya itu. Kakinya melangkah menuju kamar Ji Won. Saat tangannya
hendak membuka pintu kamar Ji Won, Myungsoo menahan tangannya sambil menatap
tajam padanya. Ia pun semakin kesal dengan sikap Myungsoo. Dengan cepat ia
menghempaskan tangan Myungsoo lalu masuk ke kamar Ji Won. Tak lupa ia mengunci
pintu kamar agar Myungsoo tak mengusiknya. Telinganya mendengar teriakan
kekasalan Myungsoo padanya. Namun ia mengabaikannya bahkan menertawai prilaku
mereka yang kekanak-kanakan. Ia menelusuri isi kamar Ji Won satu persatu.
Matanya melihat banyak boneka beruang disana. Satu hal yang ia baru ketahui
bahwa kekasihnya itu menyukai boneka beruang. Tiba-tiba matanya menyipit saat
melihat sebuah foto. Foto antara kekasihnya dengan pria lain. Terlihat pria itu
mencium wajah Ji Won, sedang Ji Won mengedipkan sebelah matanya sambil
tersenyum manis. Ia menatap kesal foto pria itu. Namun, tiba-tiba ia teringat
saat sedang menolong Ji Won dari seorang pria di Universitas Dongguk dulu.
“ Namja dalam foto ini
sama dengan namja yang mengganggu Ji Won dulu. Siapakah namja ini? Apa hubungan
mereka sebenarnya?” Pikir Soo Hyun.
Ji Won telah selesai menyiapkan sarapan untuk mereka.
Terlihat Myungsoo sedang duduk manis sambil membaca koran di ruang makannya.
Namun, ia tidak melihat Soo Hyun disana. Saat akan bertanya pada Myungsoo,
Myungsoo menunjuk arah pintu kamarnya dengan jari tangannya tanpa menoleh
padanya. Sedangkan matanya fokus membaca
korannya. Ji Won melangkah menuju pintu kamarnya. Tangannya terulur membuka
pintu kamarnya. Terlihat Soo Hyun berbaring di ranjangnya. Senyum manisnya
terbit begitu saja. Ia menghampiri lalu duduk disamping Soo Hyun. Saat ia akan
membangunkan Soo Hyun, tiba-tiba Soo Hyun bangun lalu menindih tubuhnya.
Matanya menerjap beberapa kali. Bahkan hidung mereka bersentuhan. Detik itu
juga, jantungnya berdegup sangat kencang. Saat menyadari wajah Soo Hyun bergerak
mendekati wajahnya, ia pun memejamkan matanya. Terasa bibir Soo Hyun mencium
bibir atasnya.
“ Aku tahu. Hal ini pasti akan terjadi. Jika kalian ingin
bercinta, maka lakukan di hotel. Aku tidak ingin apartemenku kotor akibat
percintaan panas kalian. Apalagi ini masih terlalu pagi.” Ujar Myungsoo sambil
mengeluarkan smirknya dan menyandarkan tubuhnya tepat di pintu kamarnya.
Mendengar perkataan kakaknya itu sontak membuat Ji Won membulatkan matanya.
Sedangkan Soo Hyun menatap kesal pada Myungsoo tanpa beranjak dari tubuhnya.
Detik itu juga, Soo Hyun mencium lagi bibir Ji Won. Soo Hyun beranjak dari
tubuh Ji Won yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Myungsoo. Ji Won
merasa wajahnya memerah karena malu. Rasa malu akibat ciuman singkat dari
kekasihnya dan malu karena ketahuan oleh kakaknya. Mereka keluar dari kamarnya
menuju ruang makan. Selama makan tak ada satu pun dari mereka yang bicara.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk memulai.
“ Apakah oppa berencana keluar hari ini? Apakah oppa tidak
pergi berkencan?” Tanya Ji Won disela makannya.
“ Apakah kau sedang mengusirku? Apakah kau ingin berduaan
dengannya disini?” Tanya Myungsoo penuh curiga sambil menunjuk ke arah Soo
Hyun.
“ Aniyo. Geunde, biasanya oppa pergi kencan dengan Haeryung
saat hari libur seperti ini.” Elak Ji Won sambil menyilangkan tangannya tepat
di depan wajahnya sendiri.
“ Apakah kau tidak tahu? Mereka telah berakhir. Bahkan
Haeryung telah mempunyai namjachingu.” Ujar Soo Hyun disela makannya.
“ Mwo? Jeongmal? Mengapa oppa tidak memberitahuku? Mengapa aku
selalu menjadi orang terakhir yang mengetahui keadaanmu? Mengapa kalian putus?
Apakah kau ketahuan telah berselingkuh?” Tanya Ji Won penasaran.
“ Setelah mendengar rentetan pertanyaan darimu membuat
perutku kenyang. Kalian pergilah dari sini setelah makan! Aku sangat lelah.”
Ujar Myungsoo sambil beranjak menuju kamarnya.
“ Wae? Apakah aku salah? Aku bertanya karena aku
mengkhawatirkannya. Mengapa dia malah mengusirku?” Tanya Ji Won tak terima.
“ Sudahlah. Mungkin dia membutuhkan waktu untuk sendiri.
Bagaimana kalau kita pergi kencan? Otte?” Tawar Soo Hyun sambil mengelus kepala
Ji Won.
“ Eodi?” Tanya Ji Won antusias.
“ Kau yang memilih tempatnya. Aku akan mengabulkan semua
permintaanmu hari ini.” Ujar Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Ok. Deal.” Ujar Ji Won disela makannya.
Akhirnya mereka pergi ke mall.
Soo Hyun membelikan beberapa alat make up
untuk Ji Won. Sedangkan Ji Won mencobanya sambil meminta pendapat pada Soo
Hyun. Setelah itu, mereka masuk ke bioskop. Ji Won memilih film bergenre romantic. Soo Hyun langsung menolaknya karena ia ingin menonton
film action. Ji Won pun menatap kesal
pada Soo Hyun lalu pergi begitu saja. Soo Hyun membelalakan matanya tak percaya
sambil mengejar Ji Won. Ji Won yang merasa tangannya di pegang pun menghentikan
langkahnya. Soo Hyun pun menyerah dan menyetujui film yang ingin ditonton oleh
Ji Won. Ji Won tersenyum senang. Mereka pun menyaksikan film itu. Saat sedang
menikmati filmnya, mereka membelalakan matanya tak percaya ketika melihat
adegan ranjang. Terlihat pemain film itu sedang berciuman mesra. Tangan sang
pria meremas payudara sang wanita. Hingga sang wanita melepaskan ciuman mereka.
Sang wanita mendesah penuh nikmat. Ji Won tidak bisa duduk dengan tenang saat
melihat adegan itu. Tubuhnya memanas bahkan bergetar hebat. Sedangkan Soo Hyun menelan
salivanya sendiri.
“ Mengapa harus ada
adegan seperti ini? Aish jinja. Seharusnya aku tidak memilih film ini. Hanya
menonton saja telah membuat tubuhku ini panas. Aku ingin tahu reaksi Soo Hyun
oppa. Geunde, aku tak berani menatapnya. Aku takut dia akan mengira yang
tidak-tidak padaku.” Pikir Ji Won sambil menatap layar.
“ Sial. Hanya menonton
adegan ini membuatku terangsang. Seandainya kami ada di rumahku, mungkin aku
akan menyerangnya detik ini juga. Ah, aku harus bisa menahannya. Terlebih lagi
ini adalah tempat umum.” Pikir Soo Hyun.
Saat akan mengambil popcorn,
tanpa sengaja tangan mereka saling memegang. Mereka pun menatap satu sama lain.
Ji Won mengedipkan matanya tanpa henti, sedangkan Soo Hyun memandang bibir
mungil Ji Won. Dengan perlahan-lahan Soo Hyun mendekatkan wajahnya pada Ji Won.
Nafas Soo Hyun sangat terasa pada wajah Ji Won. Detik itu juga, Ji Won
memejamkan matanya. Soo Hyun melumat bibir atas Ji Won. Tanpa sadar Ji Won
membalas ciuman mereka. Soo Hyun menyesap bibir atas dan bawah Ji Won
bergantian. Dari arah kiri hingga ke kanan. Tangan Soo Hyun pun tak tinggal
diam. Tangannya mengelus paha Ji Won hingga menyentuh miss V Ji Won dibalik
celana dalamnya. Soo Hyun sangat mudah melakukannya karena Ji Won menggunakan
gaun santainya. Ji Won tak kuasa menahan desahannya. Soo Hyun yang merasa Ji
Won akan melepaskan ciuman mereka, menekan leher Ji Won agar memperdalam ciuman
mereka. Sedangkan tangannya dibawah sana memainkan miss V Ji Won. Ji Won
melepaskan ciuman mereka dengan paksa karena kehabisan oksigen. Detik itu juga,
Soo Hyun menghentikan aktivitas tangannya.
“ Bukankah aku telah menolak film ini tadi? Itu adalah
hukumanmu karena ingin menonton film ini. Seandainya kita berada di rumahku,
mungkin aku telah menyerangmu. Apakah kau menginginkannya lagi?” Goda Soo Hyun
disela bisikannya.
“ Aku akan membalasmu nanti. Lihat saja!” Balas Ji Won.
Akhirnya film telah selesai dan lampu bioskop dinyalakan
kembali. Ji Won membenarkan penampilannya terlebih dahulu akibat permainan
kekasihnya itu. Kini mereka berjalan menuju salah satu butik yang ada disana.
Ji Won memilih pakaian untuk Soo Hyun. Bukannya ikut membantu Ji Won memilih
pakaian, Soo Hyun malah menggoda kekasihnya itu. Tanpa sengaja mata Ji Won melihat
ke arah perlengkapan bayi. Detik itu juga, Ji Won melihat seseorang yang
dikenalnya. Lebih tepatnya mantan kekasih Soo Hyun.
“ Bukankah itu Dasom-ssi, oppa?” Tanya Ji Won sambil menunjuk
ke arah Dasom, sedangkan Soo Hyun mengikuti arah tatapan Ji Won.
“ Kau benar. Dia adalah Dasom. Geunde, mengapa Dasom ada di
toko perlengkapan bayi? Sebaiknya kita menghampirinya. Kajja!” Ajak Soo Hyun
sambil menarik tangan Ji Won.
Saat mereka berada tepat dibelakang Dasom, tanpa sengaja
mereka mendengar gumaman Dasom. “ Bukankah pakaian itu sungguh lucu, aegy? Omma
belum mengetahui jenis kelaminmu. Jadi, omma masih bingung akan membelikan
pakaian mana yang sesuai untukmu. Setelah omma mengetahui jenis kelaminmu, maka
omma akan kembali ke toko ini dan membeli beberapa pakaian untukmu. Geunde,
jeongmal mianhae. Omma membeli pakaian untukmu seorang diri. Neo appa tidak
menginginkan kehadiranmu. Bahkan neo appa menyuruh omma untuk menggugurkanmu.”
Gumam Dasom hingga membuat mereka terkejut bukan main mendengarnya.
“ Apa yang kau katakan barusan, Dasom? Kau hamil? Apakah
benar Kyuhyun menyuruhmu untuk menggugurkan calon anakmu?” Tanya Soo Hyun
sambil menepuk pundak Dasom dari belakang.
“ Ommo. Kau mengejutkanku, oppa. Ternyata ada Ji Won-ssi
disini. Annyeong, Ji Won-ssi.” Sapa Dasom pada Ji Won.
“ Ah, nde. Annyeong, Dasom onnie.” Sapa Ji Won.
“ AKU SEDANG BERTANYA PADAMU, DASOM-YA. MENGAPA KAU SELALU
MENGALIHKAN PEMBICARAAN? JAWAB AKU! APAKAH KYUHYUN MENYURUHMU UNTUK
MENGGUGURKAN KANDUNGANMU?” Marah Soo Hyun.
“ Pelankan suaramu, oppa. Apakah kau tidak lihat? Semua
pembeli disini melihat ke arah kita. Sebaiknya kita bicara di tempat lain,
nde.” Ujar Ji Won menenangkan Soo Hyun.
“ Torawa, Dasom-ya! Kau harus menjelaskan semua ini padaku.”
Ujar Soo Hyun lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja.
“ Kajja, onnie!” Ajak Ji Won sambil menggandeng tangan Dasom.
Ji Won dan Dasom mengikuti Soo Hyun dari belakang. Baik Ji
Won maupun Dasom tak berani bicara dengan Soo Hyun. Terutama Ji Won. Ji Won
baru pertama kali melihat Soo Hyun semarah ini. Perasaan cemburu pun
menyelimuti hati Ji Won. Soo Hyun tak pernah memarahi Ji Won sekalipun. Kini
mereka tiba di sebuah restoran. Soo Hyun hanya memesan minuman dingin untuk
mereka. Tanpa sengaja Ji Won melirik ke arah Dasom yang memegang ujung gaunnya.
Terlihat raut wajah Dasom penuh ketakutan. Sedangkan Soo Hyun menyandarkan
tubuhnya ke kursi sambil melipat kedua tangannya.
“ Jawab pertanyaanku tadi! Jika kau mengalihkan pembicaraan,
maka detik ini juga aku akan pergi ke apartemenmu menemui Kyuhyun.” Ancam Soo
Hyun.
“ Nde, aku hamil. Usia kandunganku baru menginjak satu
bulan.” Ujar Dasom sambil menundukan kepalanya.
“ Lalu apa maksudmu Kyuhyun menyuruhmu menggugurkan
kandunganmu?” Tanya Soo Hyun kembali.
“ Semenjak kedatangan Jiyeon ke apartemen kami, rumah tangga
kami telah berantakan. Aku mencoba bersabar menghadapi Kyuhyun dan Jiyeon.
Kyuhyun menjadi temperamental saat dia memergoki kita di restoran waktu itu.
Dia menuduhku telah berselingkuh denganmu, oppa. Bahkan dia mengancamku untuk
menggugurkan kandunganku, jika aku hamil. Dia pernah mengatakan jika aku hamil,
maka itu adalah anakmu oppa. Seperti itulah pandangannya tentang kita, oppa.
Dia telah menyiksaku selama ini. Aku tak berani menemuimu karena dia
mengancamku akan membunuhmu. Aku tak mengerti dengan Kyuhyun, oppa. Dia
benar-benar telah berubah. Dia bukanlah Kyuhyun teman kecilku dulu. Aku tak ada
pilihan lain selain menyembunyikan kehamilanku ini. Bukan hanya oppa saja yang
tahu. Geunde, Donghae-ssi pun mengetahuinya. Kami tidak sengaja bertemu di
rumah sakit, saat aku memeriksakan kondisiku.” Jelas Dasom disela tangisnya.
“ Aku baru mengetahui
kehidupan rumah tangga Kyuhyun oppa. Awalnya aku mengira pernikahan mereka
baik-baik saja bahkan terlihat bahagia. Geunde, Dasom onnie terlihat tersiksa.
Tunggu dulu. Siapa Jiyeon? Mengapa Dasom onnie mengatakan rumah tangganya telah
berantakan semenjak kedatangan Jiyeon? Apakah Kyuhyun oppa berselingkuh?” Pikir
Ji Won sambil mengelus punggung Dasom untuk menenangkannya.
“ Jeongmal mianhae. Semua ini salahku. Seharusnya aku tidak
menyuruh Jiyeon untuk menemui kalian dan meminta pertanggungjawaban dari
Kyuhyun. Aku harus menjelaskan semua ini padanya. Aku tak ingin dia
menyakitimu, Dasom-ya. Bahkan aku telah merelakanmu demi dirinya. Karena aku
percaya bahwa dia akan melindungimu.” Ujar Soo Hyun sambil mengacak rambutnya
frustasi.
“ Andwe, oppa! Jangan sampai oppa memberitahunya tentang
hubungan kita di masa lalu. Aku takut dia akan membencimu. Aku telah berusaha
merahasiakan semua ini. Demi kebaikan kita semua. Terlebih lagi aku mengetahui
bahwa kalian bersahabat. Aku tak ingin persahabatan kalian hancur karena
diriku.” Tolak Dasom.
“ Kau benar-benar membuatku gila, Dasom-ya. Aku akan tutup
mulut untuk saat ini. Geunde, aku tidak menjamin akan menutup mulutku
selamanya. Cepat lambat dia akan mengetahui semuanya terutama kehamilanmu.”
Ujar Soo Hyun.
“ Aku akan menunggu waktu itu tiba, oppa. Gomawo, karena
telah mengabulkan permintaanku ini.” Ujar Dasom sambil tersenyum pada Soo Hyun.
“ Kau sangat beruntung mendapatkan Soo Hyun oppa, Ji Won-ssi. Setidaknya kau
mendapatkannya disaat dia telah berubah. Aku percaya bahwa Soo Hyun oppa akan
melindungimu. Kau harus mempertahankan hubungan kalian. Meski terasa sulit,
namun aku percaya bahwa kau adalah yeoja yang baik dan tangguh. Kau tak perlu
merasa cemburu padaku. Karena hubungan kami hanya sekedar teman. Tidak lebih
dari itu. Aku mempercayakan Soo Hyun oppa padamu. Yakso?” Ujar Dasom sambil
tersenyum pada Ji Won.
“ Nde, yakso.” Ujar Ji Won sambil tersenyum.
“ Aku harus pulang sekarang, oppa. Jika Kyuhyun mengetahui
aku disini bersamamu, maka aku tak yakin kau masih hidup besok. Kau tak perlu
mengantarku. Aku tahu kalian sedang berkencan. Aku tak ingin merusak kencan
kalian. Kalau begitu aku pergi sekarang. Annyeong.” Pamit Dasom lalu pergi
meninggalkan Soo Hyun dan Dasom.
“ Mian. Aku merusak kencan kita.” Sesal Soo Hyun.
“ Aniyo, oppa. Aku baru mengetahui bahwa kehidupan rumah
tangga Kyuhyun oppa dan Dasom onnie begitu rumit. Geunde, siapakah Jiyeon?
Mengapa oppa merasa menyesal telah menyuruh Jiyeon menemui mereka?” Tanya Ji
Won penasaran.
“ Jiyeon adalah yeojachingu Kyuhyun. Mereka telah berpacaran
sebelum Kyuhyun menikah. Saat menjelang pernikahan, mereka masih berhubungan.
Dasom telah mengetahui bahwa Kyuhyun mempunyai kekasih. Geunde, Dasom tetap
ingin melangsungkan pernikahan. Baginya, pernikahan adalah impiannya selama
ini. Aku telah berjanji akan menikahinya. Geunde, hubungan kami berakhir karena
orang tuanya tak merestui hubungan kami. Aku pun memutuskan untuk mencapai
ambisiku menjadi pengusaha sukses. Agar aku bisa menikahinya. Saat aku kembali
dan melamarnya, dia menolakku karena dia telah menerima perjodohan itu. Awalnya
aku tak bisa menerima kenyataan itu. Geunde, setelah mengetahui bahwa namja
yang menikahinya adalah Kyuhyun. Aku pun berusaha untuk merelakannya. Namun,
hal tak diduga terjadi. Jiyeon hamil. Dia mengandung anak Kyuhyun. Aku telah
menganggap dia sebagai adik kandungku sendiri karena aku berhutang budi pada
orang tuanya. Bahkan aku yang mengenalkannya pada Kyuhyun hingga mereka
berpacaran. Geunde tak pernah terpikirkan olehku, Kyuhyun akan menghamilinya.
Kini aku menyesal. Demi kebahagian Jiyeon, aku tidak memikirkan kebahagiaan
Dasom. Ottokke, Ji Won-ya?” Jelas Soo Hyun sambil memegang kepalanya.
“ Sekarang yang bisa oppa lakukan adalah melindungi Dasom
onnie dan Jiyeon. Meskipun terasa sulit, aku yakin oppa bisa melakukannya.”
Ujar Ji Won sambil tersenyum.
“ Aigoo, sejak kapan kau menjadi dewasa seperti ini? Aku
tidak salah memilihmu sebagai nae yeojachingu. Kita pulang sekarang sudah
malam. Kau ingin aku mengantarkanmu pulang ke apartemenmu atau pulang ke
rumahku? Kita bisa melanjutkan aktivitas yang tertunda tadi.” Goda Soo Hyun.
“ Aish jinja, kau benar-benar namja yadong. Aku ingin pulang
ke apartemenku.” Tolak Ji Won sambil menggembungkan wajahnya.
Soo Hyun mencubit wajah Ji Won dengan gemasnya. Ia
mengantarkan Ji Won hingga depan pintu apartemennya. Terlihat dengan jelas
Myungsoo sedang menunggu kedatangan mereka sambil melipat kedua tangannya di
dada. Bukannya Myungsoo mengomelinya, malah Myungsoo berlalu masuk ke
apartemennya begitu saja. Ia tersenyum karena Myungsoo telah mempercayakan
adiknya padanya. Detik itu juga, ia mencium kening Ji Won. Tak lupa ia mengingatkan Ji Won untuk
memberikan kabar padanya. Setelah memastikan Ji Won masuk ke apartemennya, ia
pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia memeriksa email yang masuk. Betapa terkejutnya ia saat melihat email berisikan berkas kontrak
perusahaannya. Ia bergegas menelepon sekretarisnya untuk mengadakan rapat besok
pagi.
“ Ada apa ini? Mengapa perusahaan Lee Corp menghentikan
proyeknya? Bahkan membatalkan kerjasamanya dengan perusahaanku? Aish jinja. Ada
apa dengan hari ini? Mengapa hari ini terasa berat bagiku?” Gumam Soo Hyun
sambil membaca laporannya kembali.
Tanpa terasa malam telah berganti menjadi pagi. Kini Ji Won
bersiap-siap pergi ke kantor. Tak lupa ia membuatkan sarapan untuk kakaknya.
Setibanya di kantor, ia merasakan suasana kantor yang berbeda dari biasanya.
Terlihat atasannya sibuk dengan beberapa kertas yang dipegangnya. Panik. Itulah
yang terlihat pada raut wajah para pegawai di perusahaan kekasihnya itu. Dengan
memberanikan diri, ia bertanya pada atasannya itu.
“ Ada apa ini, sajangnim?” Tanya Ji Won.
“ Mendadak presdir ingin mengadakan rapat. Bantu aku
menyiapkan laporan keuangan perusahaan kita ini, Ji Won. Palli!” Titah
atasannya.
Ji Won membantu atasannya menyiapkan laporan keuangan
perusahaannya. Setelah siap, atasannya bergegas pergi ke ruang rapat. Tanpa
sengaja matanya menangkap sosok Soo Hyun yang terlihat frustasi. Ingin rasanya
ia menghampiri kekasihnya itu untuk menenangkannya. Namun, ia tak bisa. Karena
saat ini mereka berada di kantor. Selama satu jam ia menunggu di ruangannya.
Namun, atasannya belum kembali. Akhirnya ia memutuskan untuk menunggu di depan
ruang rapat. Saat berjalan menuju ruang rapat, matanya menangkap sosok Soo Hyun
sedang bicara dengan seseorang. Ia menghampiri sambil menyipitkan matanya untuk
melihat orang yang bersama kekasihnya itu. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya
setelah mengenali orang itu. Ia memilih bersembunyi sambil menguping
pembicaraan mereka.
“ Lama tak berjumpa. Bagaimana kabarmu, Presdir Kim? Ah, aku
belum memperkenalkan diriku secara formal padamu. Joneun Lee Joon imnida. Kau
bisa memanggilku, direktur Lee.” Sapa Joon.
“ Kabarku sangat baik, direktur Lee. Sepertinya aku tak perlu
memperkenalkan diriku padamu.” Ujar Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Mungkin ini bukanlah pertemuan awal kita. Geunde, aku rasa
pertemuan awal kita lebih mengesankan daripada hari ini. Apakah aku benar,
Presdir Kim?” Tanya Joon sambil tersenyum penuh arti.
“ Nde, sepertinya begitu. Geunde, mengapa kau tiba-tiba
membatalkan kerjasama perusahaan kita? Padahal proyek ini telah berjalan selama
5 tahun? Apa alasanmu sebenarnya?” Tanya Soo Hyun penasaran.
“ Bukankah jawabannya sudah sangat jelas? Alasannya adalah
Kim Ji Won. Semenjak pertemuan awal kita, aku mencari latar belakangmu. Aku
baru mengetahui bahwa kau adalah relasi perusahaan keluargaku. Terlebih lagi
yang membuatku merasa menang karena mengetahui bahwa perusahaanku telah berjasa
banyak pada perusahaanmu. Aku sangat penasaran. Apa yang akan kau lakukan
sekarang? Bukankah perusahaanmu terancam bangkrut saat ini? Aku tak akan
menghalangimu untuk mendapatkan dana investasi. Geunde, akan ku pastikan kau
tak akan pernah mendapatkan dana investasi itu. Aku akan bekerjasama dengan
perusahaanmu kembali. Geunde, dengan satu syarat. Kau harus memberikan Ji Won
padaku. Setelah Ji Won menjadi milikku akan ku pastikan perusahaanmu lebih
maju. Otte?” Jelas Joon sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apa yang Joon
rencanakan sebenarnya? Mengapa dia bermain-main dalam bisnis? Bagaimana kalau
perusahaan Soo Hyun oppa benar-benar bangkrut? Bagaimana nasib para pegawai di
perusahaan ini?” Pikir Ji Won tak percaya sambil menutup mulutnya dengan
tangannya.
“ Aku tak akan pernah memberikan Ji Won padamu. Camkan itu!
Sebaiknya kau pergi dari perusahaanku sekarang juga.” Usir Soo Hyun.
“ Araseo. Aku tahu saat ini kau sedang emosi. Geunde,
pikirkan baik-baik tawaranku ini. Aku akan setia menunggu kedatanganmu. Geure,
annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Joon sambil memegang bahu kanan Soo Hyun lalu pergi
meninggalkan Soo Hyun yang sedikit terkejut.
Ji Won tak kuasa melihat kekasihnya itu frustasi.
Kakinya pun mengejar Joon. Banyak pertanyaan dalam benaknya. Yang ia yakini
jawaban ada pada Joon. Kakinya berusaha mengejar langkah Joon yang begitu
cepatnya. Tepat saat Joon akan masuk ke mobil, tangannya menggapai bahu Joon.
Saat ia mengangkat kepalanya untuk melihat Joon, Joon tersenyum manis padanya.
Joon menyuruhnya masuk ke mobil. Ia pun menurutinya. Kini mereka tiba di sebuah
restoran.
“ Bagaimana kabarmu, chagi? Saat ini bukan waktunya jam makan
siang. Geunde, apakah kau merasa lapar? Apa yang ingin kau makan?” Tanya Joon
padanya sambil melihat buku menu.
“ Mengapa kau lakukan ini, Joon-ya?” Tanya Ji Won langsung.
Detik itu juga, Joon menutup buku menu lalu menatap Ji Won.
“ Aku rasa kau telah mendengar semuanya tadi. Aku tak perlu
menjawabnya lagi.” Ujar Joon sambil tersenyum.
“ Lepaskan Soo Hyun oppa, jebal! Jika yang kau ingin adalah
diriku, maka lepaskan Soo Hyun oppa! Aku bersedia kembali padamu.” Pinta Ji Won.
“ Aku rasa kau sangat mencintainya. Kau rela berkorban demi
dirinya. Melihat sikapmu seperti ini membuatku semakin ingin membuat kekasihmu
menderita. Bahkan kau tak pernah berkorban demi diriku.” Ujar Joon sambil
menatap tajam pada Ji Won.
“ Kau telah mengetahui bahwa aku sangat mencintainya. Geunde,
mengapa kau masih mengusik kehidupanku? Hubungan kita telah berakhir, Joon-ya.
Aku merasa lelah. Aku lelah melihatmu berselingkuh beberapa kali. Aku lelah
dengan sikap keluargamu yang terlalu merendahkanku. Aku lelah dengan sikap
teman-temanmu terhadapku. Aku lelah memaafkanmu beberapa kali. Aku lelah,
Joon-ya.” Ujar Ji Won sambil menatap sendu pada Joon.
“ Aku tahu kau lelah dengan semua itu. Geunde, kini aku telah
sadar. Aku benar-benar menyesal. Semenjak kau memutuskan hubungan kita, hidupku
terasa hampa. Aku merindukanmu, Ji Won-ya. Aku rindu saat kau berada
disampingku, memelukku, bahkan menciumku. Aku sangat merindukan hari-hari
bersamamu. Aku berusaha mengajakmu untuk memperbaiki hubungan kita. Geunde, kau
selalu menolaknya. Aku tak mempunyai cara lain untuk membuatmu kembali padaku
selain cara ini.” Jelas Joon sambil menggenggam tangan Ji Won.
“ Geure, sekarang katakan padaku! Apa yang harus ku lakukan?
Geunde, aku akan melakukan semua yang kau inginkan dengan satu syarat. Kau
harus bekerjasama kembali dengan perusahaan Soo Hyun oppa. Aku tak ingin
melihatnya menderita. Terlebih lagi nasib para pegawai bergantung pada
perusahaannya.” Tawar Ji Won pada Joon, sedangkan Joon mengeluarkan smirknya.
Sementara itu, Soo Hyun mencari Ji Won di perusahaannya. Tiap
sudut ruangannya ia telusuri berharap dapat menemukan kekasihnya itu. Namun
nihil, ia tak menemukannya. Ia pun mencoba meneleponnya. Namun, kekasihnya
tidak menjawab panggilan telepon darinya. Dengan langkah tergesa-gesa ia menuju
basement. Setibanya disana, matanya
membelalak tak percaya ketika melihat Ji Won keluar dari sebuah mobil. Saat matanya
menyipit untuk melihat pengemudi mobil itu, mobil itu telah melaju dengan
kencangnya. Terlihat Ji Won tersenyum padanya sambil melambaikan tangannya.
Kakinya berlari menghampiri lalu memeluk erat kekasihnya itu.
“ Darimana saja kau? Aku mencarimu kemana-mana. Apakah kau
tahu? Aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku takut kau akan meninggalkanku. Aku tak
bisa hidup tanpamu, Ji Won-ya.” Ujar Soo Hyun sambil mencium wajah kekasihnya
itu lalu memeluknya kembali sangat erat.
“ Kau memelukku terlalu erat, oppa. Aku tak bisa bernafas.”
Ujar Ji Won.
Dengan terpaksa Soo Hyun melepaskan pelukannya. “ Darimana
saja kau? Mengapa kau tak menjawab panggilan telepon dariku?” Tanya Soo Hyun
sambil memegang kedua bahu kekasihnya.
“ Aku baru saja menemani Myungsoo oppa. Jeongmal mianhae. Aku
lupa membawa ponselku. Sebaiknya kita kembali ke ruangan. Bagaimana kalau ada
yang melihat kita disini? Penggemarmu pasti akan berkurang. Apalagi jika mereka
mengetahui bahwa kekasih presdirnya adalah seorang pegawai magang.” Ujar Ji Won
sambil tertawa kecil.
“ Aku tak peduli dengan mereka. Yang ku inginkan kau berada
disampingku selamanya. Kajja!” Ajaknya sambil merangkul kekasihnya itu.
-o0o-
Satu minggu telah berlalu semenjak berakhirnya kontrak dengan
perusahaan Lee Corp. Soo Hyun tiada hentinya mencari dana investasi ke setiap
relasi perusahaannya. Kini ia tengah berdiri di depan gedung perusahaan Dasom.
Sejujurnya ia tak ingin menemui Dasom. Baginya hal ini sangat memalukan.
Meminta bantuan pada mantan kekasihnya. Terlebih lagi setelah mendengar ancaman
Kyuhyun yang ingin membunuhnya, jika ia bertemu dengan istrinya. Namun, ia tak
memiliki pilihan lain. Dengan berani ia masuk ke perusahaan Dasom. Kakinya pun
berhenti tepat di depan ruangan kerja Dasom. Tangannya terulur untuk mengetuk
pintu ruangan itu. Tak lama kemudian, ia mendengar suara Dasom menyuruhnya
masuk. Terlihat Dasom sangat terkejut. Namun detik berikutnya, Dasom tersenyum
manis padanya.
“ Waeyo, oppa? Tidak biasanya oppa datang ke perusahaanku.”
Tanya Dasom sambil menghampirinya.
“ Kau terlihat gemuk sekali, Dasom-ya. Apakah karena kau
sedang hamil?” Tanya Soo Hyun sambil memperhatikan perut Dasom.
“ Apakah begitu terlihat, oppa? Padahal aku telah memakai
pakaian longgar.” Tanya Dasom untuk memastikan.
“ Nde. Sangat terlihat. Aku membawakan susu ibu hamil
untukmu. Aku harap kau menyukainya.” Ujar Soo Hyun sambil memberikan bingkisan
yang ada di tangannya pada Dasom.
“ Aku pasti menyukainya, oppa. Apalagi kau telah mengetahui
apa yang ku sukai. Waeyo?” Tanya Dasom kembali.
“ Sebenarnya aku membutuhkan bantuanmu, Dasom-ya.” Ujar Soo
Hyun.
“ Katakanlah! Jika aku bisa, maka aku akan membantumu dengan
senang hati.” Titah Dasom sambil tersenyum.
“ Aku membutuhkan dana investasi. Perusahaan Lee Corp
membatalkan kontrak kerjasama kami. Padahal kami telah melakukan proyek itu
selama 5 tahun. Perusahaanku terancam bangkrut. Karena banyak investor yang
mengundurkan diri. Perusahaan Lee Corp mempengaruhi investor lain untuk menarik
investasinya dari perusahaanku. Kini investor yang masih bertahan adalah Kyuhyun.
Aku tidak tahu alasannya. Apakah Kyuhyun telah mengetahui kondisi perusahaanku
atau tidak? Tapi, aku berterimakasih padanya karena tidak menarik investasinya.
Kini aku membutuhkan investor baru untuk menyeimbangi kondisi perusahaanku.
Apakah kau bersedia menjadi investor perusahaanku, Dasom-ya?” Tanya Soo Hyun
penuh harap.
“ Ommo. Apa yang sebenarnya terjadi, oppa? Yang ku tahu
perusahaan Lee Corp tidak mungkin membatalkan kerjasama, jika menguntungkan
perusahaannya.” Tanya Dasom penasaran.
“ Hal ini terjadi karena Ji Won. Anak pemilik perusahaan Lee
Corp menyukai Ji Won. Dia akan melanjutkan kerjasama perusahaannya dengan satu
syarat. Aku harus memberikan Ji Won padanya. Aku tidak mungkin memberikan Ji
Won padanya. Ji Won bukanlah sebuah barang. Aku tak ingin kehilangan Ji Won,
Dasom-ya. Aku tak ingin melepaskan Ji Won. Geunde, aku tak ingin perusahaanku
bangkrut begitu saja. Aku telah bersusah payah membangun perusahaanku dengan
usahaku sendiri. Aku pun memikirkan nasib para pegawai yang bergantung pada perusahaanku.
Apakah kau bisa membantuku, Dasom-ya?” Jelas Soo Hyun.
“ Araseo. Aku akan membantumu, oppa. Segera kirimkan proposal
kerjasamamu padaku, oppa! Lebih cepat maka lebih baik untuk menstabilkan
perusahaanmu.” Ujar Dasom sambil tersenyum.
“ Gomawo, Dasom-ya. Kau memang penyelamat hidupku.” Ujar Soo
Hyun sambil memeluk Dasom.
“ Lepaskan, oppa! Kau memelukku terlalu erat. Apakah kau
lupa? Aku sedang hamil.” Ujar Dasom sambil mendorong tubuh Soo Hyun pelan.
“ Ah, mian. Aku terlalu senang. Geunde, apakah kau telah
melakukan pemeriksaan rutin?” Tanya Soo Hyun sambil melihat perut Dasom.
“ Aku berencana akan pergi ke rumah sakit hari ini, oppa.
Waeyo? Mengapa kau bertanya seolah-olah kau adalah suamiku?” Tanya Dasom sambil
tertawa kecil.
“ Aku memang bukan suamimu. Geunde, aku adalah paman dari
calon anakmu. Aku telah berhutang budi padamu. Aku akan mengantarkanmu ke rumah
sakit, nde. Kajja!” Ajak Soo Hyun sambil merangkul Dasom, sedangkan Dasom
tersenyum manis sambil mengelus perutnya.
Mereka pergi ke rumah sakit Myungwoon. Ia mengantarkan Dasom
hingga masuk ke ruang dokter kandungan. Matanya menatap takjub pada calon anak
Dasom melalui monitor USG. Terpancar raut bahagia Dasom sambil menatap monitor
USG itu. Dasom pun meminta gambar USG itu pada dokternya.
“ Bagaimana kondisi aegy, dokter?” Tanya Dasom.
“ Kondisi janin anda sangat baik. Sebaiknya anda banyak
istirahat demi kesehatan sang janin. Jangan lupa untuk meminum vitamin ini.”
Ujar dokter pada Dasom.
“ Ah, nde. Saya akan mengusahakannya. Kamsahamnida.” Ujar
Dasom.
“ Satu hal lagi. Kalian harus mengurangi aktivitas hubungan
intim. Sepertinya kalian terlalu sering melakukannya. Melakukan hubungan intim
memang sangat berguna untuk proses persalinan. Geunde, untuk saat ini kondisi
janin sangat lemah. Hal itu dapat berdampak buruk pada kondisi janin.” Jelas
dokter sambil tersenyum.
“ Mwo? Sepertinya anda salah paham, dokter. Saya bukan
suaminya. Geunde, saya adalah saudaranya. Anda membuat saya malu, dokter.” Ujar
Soo Hyun sambil tersenyum kaku.
“ Jeongmal mianhae. Saya mengira anda adalah suaminya.
Biasanya pasien akan membawa suaminya. Terutama saat pemeriksaan USG. Suami
ingin melihat calon anaknya dalam perut istrinya. Jeongmal mianhae, nde.” Sesal
dokter itu sambil tersenyum.
“ Ah, nde. Nan gwaenchana.” Ujar Soo Hyun, sedangkan matanya
melirik Dasom yang terdiam sambil memegang ujung kemejanya. Ia merasa kasian
pada mantan kekasihnya itu. Seharusnya Dasom pergi bersama Kyuhyun. Apalagi
saat pemeriksaaan penting seperti sekarang ini. Tanpa sadar tangannya terulur
menggenggam tangan Dasom untuk menenangkannya.
“ Kamsahamnida. Kalau begitu kami pamit pergi sekarang,
dokter. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Dasom sambil tersenyum, sedangkan Soo Hyun
mengikutinya di belakang.
Mereka keluar dari ruangan dokter kandungan itu. Mereka pun
menebus obat di apotek. Semenjak keluar dari ruangan dokter kandungan itu,
Dasom tidak mengajak Soo Hyun bicara. Soo Hyun mulai kebingungan untuk
menghadapi suasana yang canggung itu. Setelah menebus obat, mereka melangkahkan
kakinya untuk pulang. Namun langkah mereka terhenti, ketika mendengar seseorang
memanggil Dasom. Mereka membalikkan tubuhnya. Betapa terkejutnya Soo Hyun
ketika melihat Donghae sedang menatap tajam padanya.
“ Neo? Apa yang kau lakukan disini? Mengapa kau bisa bersama
Dasom? Ah, jadi ini alasan Kyuhyun menatapmu dengan tatapan membunuhnya. Kalian
berselingkuh dibelakang Kyuhyun.” Ujar Donghae sambil menunjuk jari tangannya
ke arah Soo Hyun.
“ Yak. Aku tidak mungkin berselingkuh dengan Dasom. Apalagi
Dasom adalah istri Kyuhyun. Apakah kau lupa? Aku telah mempunyai yeojachingu.
Aku hanya mengantarnya melakukan pemeriksaan rutin.” Tegas Soo Hyun.
“ Bussunsuriya, Donghae-ssi? Kyuhyun oppa menatap Soo Hyun
oppa dengan tatapan membunuhnya.” Tanya Dasom tak mengerti.
“ Kau tak perlu memikirkannya, Dasom-ya. Dia hanya berlebihan
saja. Benar begitu bukan, Donghae?” Ujar Soo Hyun untuk menenangkan Dasom
sambil mengedipkan sebelah matanya pada Donghae.
“ Nde. Aku hanya bercanda saja. Bagaimana kondisi
kandunganmu? Ommo, jangan bilang bahwa Soo Hyun telah mengetahui kau hamil. Apa
hubungan kalian sebenarnya? Mengapa Soo Hyun mengantarkanmu pemeriksaan rutin?”
Tanya Donghae tak mengerti.
“ Dia adalah mantan kekasihku sekaligus sahabat suamiku.”
Ujar Dasom sambil tersenyum, sedangkan Donghae terkejut bukan main.
“ Mwo? Mantan kekasih? Yang benar saja. Aigo, mengapa dunia
ini begitu sempit? Araseo. Sepertinya aku harus kembali ke ruanganku sekarang.
Kalau begitu aku pamit pergi dulu, nde.” Pamit Donghae sambil melambaikan
tangannya lalu meninggalkannya bersama Dasom.
“ Mengapa kau memberitahunya?” Tanya Soo Hyun tak mengerti
pada Dasom.
“ Karena aku mempercayainya, oppa. Kita pulang sekarang.
Kajja!” Ujar Dasom sambil menggandeng tangan Soo Hyun.
Soo Hyun mengantarkan Dasom pulang ke apartemennya. Selama di
perjalanan, Dasom menyalakan musik sambil menyanyi. Dasom pun mengajaknya
menyanyi bersama. Saat lampu rambu-rambu lalu lintas berubah menjadi merah,
tanpa sengaja matanya melihat Ji Won. Terlihat Ji Won sedang berjalan di
pinggir jalan. Ji Won tidak sendirian. Ji Won bersama seorang pria. Pria itu
merangkul bahu Ji Won, bahkan mencium wajah Ji Won beberapa kali. Yang
membuatnya lebih terkejut ketika ia melihat wajah pria itu. Wajah pria itu tak
asing lagi baginya.
TBC
Bacalah
part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar