Kamis, 04 Februari 2016

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 13 (Donghae’s Story)

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 13  (Donghae’s Story)
Title                 : The Love Story of Five Men Part 13 (Donghae’s Story)
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Married Life, sad, and Yadong
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO


Preview

Soo Hyun mengantarkan Dasom pulang ke apartemennya. Selama di perjalanan, Dasom menyalakan musik sambil menyanyi. Dasom pun mengajaknya menyanyi bersama. Saat lampu rambu-rambu lalu lintas berubah menjadi merah, tanpa sengaja matanya melihat Ji Won. Terlihat Ji Won sedang berjalan di pinggir jalan. Ji Won tidak sendirian. Ji Won bersama seorang pria. Pria itu merangkul bahu Ji Won, bahkan mencium wajah Ji Won beberapa kali. Yang membuatnya lebih terkejut ketika ia melihat wajah pria itu. Wajah pria itu tak asing lagi baginya.


Next
-o0o-
- Donghae’s Story -

Satu minggu telah berakhir semenjak pengumuman pernikahan Donghae dan Minah. Donghae selalu menghindari Jessica. Selama di rumah sakit, sebisa mungkin ia tidak berhadapan dengan Jessica. Ia tak tahu harus bersikap seperti apa di hadapan Jessica. Ia takut tak bisa mengontrol perasaannya. Tanpa Jessica ketahui, ia melihatnya secara sembunyi-sembunyi. Hatinya ingin memastikan bahwa keadaan yeoja yang dicintainya baik-baik saja. Namun, matanya selalu menemukan Jessica dalam keadaan melamun dan murung. Ingin rasanya kakinya melangkah menghampiri Jessica. Tangannya merangkul pinggang Jessica. Mendekapnya dalam pelukannya. Merasakan kehangatan tubuhnya.
“ Apakah kau tahu? Tindakanmu kali ini melukai hatimu sendiri.” Ujar Yuri tiba-tiba.
“ Ommo. Kau mengagetkanku. Bagaimana kalau dia mendengarnya? Sebaiknya kita pergi dari sini! Kajja!” Ajaknya sambil menarik tangan Yuri.
“ Mengapa kau tidak menolak perjodohan itu saja?” Tanya Yuri disela jalan mereka.
“ Kau tidak akan mengerti, Yuri-ya.” Ujarnya sambil masuk ke ruangannya.
“ Geunde, sampai kapan kau akan menghindarinya? Apakah kau tahu? Dia selalu melakukan kesalahan dalam magangnya semenjak berita pernikahanmu. Aku kehabisan kata untuk memarahinya. Karena kau tak ingin menghadapinya.” Protes Yuri.
“ Jeongmal mianhae. Geunde, aku harus melakukan semua ini demi kebaikannya. Jika kau keberatan, maka aku akan memindahkan Jessica dibawah bimbingan dokter lainnya.” Sesalnya sambil memakai kacamatanya.
“ Araseo. Kau tak perlu memindahkannya. Aku akan bertanggung jawab hingga akhir. Kau sangat keras kepala, Donghae-ya. Bahkan aku tak tahu cara menghadapimu kali ini. Aku pergi.” Kesal Yuri lalu keluar dari ruangannya.
“ Seandainya aku bisa. Aku ingin menolak perjodohan ini, Yuri-ya.” Lirihnya sambil menatap kepergian Yuri.

Sementara itu, Jessica meminum kopinya dengan tatapan kosong di kantin. Kepalanya selalu memikirkan pernikahan Donghae yang semakin dekat. Hatinya terasa sakit seperti tertusuk ribuan jarum. Matanya berkaca-kaca. Tangannya pun bergetar hebat. Hingga ia tak menyadari kehadiran seseorang dihadapannya. Yang tak lain adalah Lee Jong Suk.
“ Apa yang kau pikirkan, Sica-ya?” Tanya Jong Suk.
“ Jong Suk-ya.” Gumamnya sambil menghapus air matanya dengan ibu jarinya. “ Apa yang kau lakukan disini?” Tanyanya lagi sambil tersenyum kaku.
“ Mengapa kau malah bertanya padaku? Apakah ada yang mengganggu pikiranmu? Apakah kau memikirkan Professor Kwon yang selalu memarahimu akhir-akhir ini?” Tanya Jong Suk.
“ Aniyo.” Ujarnya.
“ Apakah kau bisa menemaniku?” Tanya Jong Suk.
“ Eodigga?” Tanyanya.
“ Kau akan mengetahuinya nanti. Aku akan menjemputmu lusa. Kau harus tampil cantik malam ini.” Ujar Jong Suk sambil tersenyum.

Belum sempat ia menerima ajakan itu, Jong Suk telah pergi meninggalkannya. Waktu istirahatnya telah berakhir. Ia melanjutkan pekerjaannya kembali. Akhirnya pekerjaannya telah selesai. Kakinya melangkah pulang ke rumahnya. Matanya memandang jalanan tanpa minat. Langkahnya terhenti ketika melihat iklan Taemin dipinggir jalan. Ia teringat pada Krystal yang menghilang selama 3 bulan ini. Ia begitu mengkhawatirkan kondisi Krystal. Terlebih lagi adiknya sedang hamil. Ia memutuskan berkunjung ke apartemen Taemin untuk menanyakan perkembangan pencarian adiknya. Kini ia berada di depan pintu apartemen Taemin. Tangannya menekan bel pintu apartemen beberapa kali. Tiba-tiba pintu apartemen terbuka. Matanya terbelalak ketika melihat sosok yang muncul dibalik pintu.
“ Jessica-ssi.” Sapa Donghae.
“ Mengapa anda bisa ada disini, Donghae-ssi?” Tanyanya dengan tenang, sementara itu jantungnya berdegup dengan kencangnya.
“ Siapa tamu yang datang, hyung?” Tanya Taemin tiba-tiba. “ Noona.” Sapa Taemin padanya. “ Mengapa kau tak mempersilahkan noona masuk, hyung?” Tanya Taemin pada Donghae.
“ Aku baru saja akan menyuruhnya.” Ujar Donghae.
“ Sepertinya kau sedang ada tamu, Taemin-ya. Aku akan datang lain waktu saja.” Elaknya.
“ Aniyo. Kau mengenal semua tamuku, noona. Tamuku adalah semua temanku. Kajja!” Ajak Taemin sambil menarik tangannya.

Matanya melihat banyak pasang sepatu di depan pintu. Kakinya melangkah mengikuti Taemin. Ia melihat Kyuhyun, Myungsoo, dan Soo Hyun sedang duduk di sofa. Mereka menyambutnya dengan meriah. Bahkan tubuhnya terasa sesak karena pelukan dari mereka. Matanya membulat sempurna ketika melihat banyak botol soju di meja. Tangannya mengambil semua botol soju itu.
“ Yak, kemana kau akan membawa sojuku?” Tanya Kyuhyun tak terima.
“ Aku akan membuangnya. Lagipula soju tak baik untuk kesehatan.” Ujarnya.
“ Mwo? Andwe! Apakah kau tahu? Aku membeli soju itu dengan uang tabunganku, noona. Apakah kau tega membuang semua uangku begitu saja?” Protes Myungsoo.
“ Aku tak peduli.” Ujarnya sambil membawa botol soju ke dapur.

Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti. Karena Donghae memegang tangannya. “ Biarkan mereka meminum soju ini! Mereka mempunyai banyak masalah. Hanya soju lah yang bisa menghibur mereka. Kami sengaja berkumpul disini karena kami tak ingin bermain dengan nappeun yeoja di luar sana. Berikan soju itu padaku!” Pinta Donghae.

Ia memberikan semua botol soju itu pada Donghae. Kyuhyun, Myungsoo, dan Soo Hyun bersorak gembira. Sedangkan Taemin tersenyum kaku padanya. Kini ia duduk diantara pria yang sedang mabuk. Tapi ia merasa takjub pada Taemin. Karena Taemin tak menyentuh botol soju itu satu pun. Taemin mengajaknya ke balkon agar mereka bisa bicara dengan bebas. Ia mengikuti Taemin dari belakang. Setibanya di balkon, ia menatap langit dengan tatapan kosongnya. Tiba-tiba ia merasa tubuhnya hangat. Ternyata Taemin memakaikan selimut padanya dan memberikan kopi hangat.
“ Apa yang membuatmu datang kemari, noona?” Tanya Taemin.
“ Aku ingin mengetahui kabar Krystal.” Ujarnya.
“ Aku bersama teman-temanku telah berusaha mencarinya semampu kami. Kami mengumpulkan informasi sedikit demi sedikit untuk mengetahui keberadaannya. Kami menemukan informasi keberadaannya di salah satu kompleks rumah Gangnam. Seorang pemilik minimarket pernah melihat Krystal sedang berbelanja. Geunde, dia bersama namja lain. Aku tak tahu siapa namja itu. Semenjak itu kami melakukan pencarian disana. Namun nihil, Krystal tak muncul-muncul hingga sekarang. Geunde, noona tak perlu khawatir. Aku pasti akan mencarinya terlebih lagi dia sedang mengandung darah dagingku.” Jelas Taemin.
“ Gomawo, Taemin-ya. Kau masih peduli pada adikku. Padahal dia pergi meninggalkanmu. Aku ingin bertanya padamu. Apakah kau mencintai Krystal?” Tanyanya sambil menatap Taemin.
Taemin terlihat sedang berpikir. Saat Taemin akan menjawab pertanyaannya, tiba-tiba Donghae menarik tangannya. “ Aku akan mengantarmu pulang. Ini sudah larut malam.” Ujar Donghae.

Donghae menarik tangan kanannya secara paksa. Tangan kirinya pun mengambil tas milikku. Matanya menatap pasrah pada Taemin. Sedangkan Taemin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum padanya. Donghae mendorongnya hingga masuk ke mobilnya. Lalu Donghae masuk ke mobil. Donghae melajukan mobil dengan kecepatan penuh. Ia meminta agar Donghae melajukan mobilnya dengan pelan-pelan. Namun, Donghae mengabaikannya. Kini mereka telah tiba di rumahnya. Donghae menarik tangannya hingga keluar dari mobil. Donghae pun memaksanya untuk bergegas membuka pintu rumahnya. Donghae menerobos masuk ke rumahnya sambil menarik tangannya. Tiba-tiba Donghae menghimpit tubuhnya ke dinding. Donghae menatap sendu padanya. Mereka saling menatap. Terpancar rasa rindu yang amat mendalam dari mata Donghae. Donghae mendekatkan wajah mereka secara perlahan-lahan hingga ia bisa merasakan deru nafas Donghae menerpa wajahnya. Detik itu juga, Donghae menempelkan bibir mereka. Tak hanya menempelkannya saja. Donghae melumat bibirnya dengan ganas. Ia pun tak kuasa untuk tidak membalasnya. Ia membalas tiap lumatan Donghae. Donghae melepaskan ciuman mereka.
" Dimana kamarmu?" Tanya Donghae dengan suara seraknya.
" Di ujung sana." Ujarnya sambil menunjuk ke arah kamarnya.

Donghae melumat bibirnya kembali. Tanpa melepaskan ciuman mereka, Donghae menuntunnya berjalan mundur menuju kamarnya. Setibanya di kamar, Donghae membaringkan tubuhnya di ranjang sambil melepaskan kaos yg melekat pada tubuhnya. Donghae menindih tubuhnya kembali lalu menciumi lehernya. Tangan Donghae membuka kancing kemejanya satu persatu. Bibir Donghae menelusuri dadanya. Tangan Donghae melepaskan tali bra lalu melemparkan bra itu. Lidah Donghae menjilati puting payudaranya lalu memainkan payudaranya layaknya seorang bayi yang sedang menyusu. Sedangkan tangan kiri Donghae meremas payudara kirinya. Setelah puas memainkan payudaranya, Donghae membuka celananya hingga celana dalamnya. Donghae memainkan miss V miliknya dengan kedua jarinya. Ia meronta karena rasa sakit. Bahkan ia merapatkan kedua pahanya saking sakutnya. Namun, Donghae membuka kedua pahanya. Bahkan membukanya dengan lebar. Donghae menghentikan kegiatannya lalu membuka celananya dengan tergesa-gesa. Matanya membulat sempurna ketika melihat junior Donghae yang menegang sempurna. Tanpa banyak bicara, Donghae menuntun juniornya masuk ke miss V miliknya. Donghae terus menghujam miss V miiknya. Desahan demi desahan keluar dari mulut mereka. Selama 3 jam mereka bercinta, akhirnya Donghae mencapai klimaksnya. Sedangkan ia sudah mencapai klimaksnya entah untuk ke berapa kalinya.

Donghae terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa sangat pusing. Tangan kanannya memegang kepalanya. Matanya menatap ke sekelilingnya untuk mengenali ruangan. Matanya pun melihat pakaian berserakan di lantai. “ Dimana ini? Kamar ini bukanlah kamarku. Mengapa ada pakaian yeoja disini? Apakah aku bercinta dengan nappeun yeoja? Seingatku aku bersama teman-temanku di apartemen Taemin semalam.” Pikirnya. Saat hendak bangun, dia merasakan sesuatu melingkari perutnya. Matanya melirik ke arah sampingnya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Jessica sedang tidur dengan pulasnya sambil memeluknya. “ Ige mwoya? Apakah aku bercinta dengannya semalam? Nappeun namja. Kau akan menikah lusa. Geunde, kau malah bercinta dengan yeoja lain. Kau telah menyakiti yeoja yang kau cintai ini. Jeongmal mianhae, Sica-ya.” Pikirnya sambil menatap sendu pada Jessica. Tanpa sadar, tangannya membelai wajah Jessica. Setelah puas, ia melepaskan tangan Jessica dari perutnya. Tangannya mengambil pakaiannya lalu mengenakannya. Tanpa meninggalkan pesan, ia keluar dari rumah Jessica.

Tangan Jessica meraba-raba ke arah sampingnya. Keningnya mengernyit karena tak menemukan sosok namja yang tidur bersamanya semalam. Matanya membuka secara perlahan-lahan. Kepalanya menoleh ke arah sampingnya. Dan benar saja ia tak menemukan sosok Donghae disampingnya. Matanya menatap ke sekelilingnya. Namun, ia tak menemukan pakaian Donghae. “ Apakah ia telah pergi? Apakah ada operasi mendadak? Geunde, seharusnya ia meninggalkan pesan untukku. Seharusnya ia meminta maaf padaku karena telah meniduriku semalam. Sebaiknya aku mengirim pesan padanya. Aniyo. Seharusnya dia yang mengirim pesan padaku. Yeoja babo.” Gumamnya sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. Tiba-tiba terdengar suara getaran ponselnya. Tangannya mengklik pesan yang muncul pada layar ponselnya.

From: Jong Suk
“ Aku hanya mengingatkanmu. Jangan lupa malam ini! Aku akan menjemputmu tepat pukul 7.00 p.m. Kau harus tampil cantik, araseo. Sampai bertemu nanti.”

Tanpa sadar, bibirnya tersenyum. Saat hendak beranjak dari ranjang, ia merasakan selangkangannya sakit bukan main. Matanya terbelalak ketika melihat banyak noda darah di selimutnya. Mahkota yang selama ini ia jaga telah direnggut oleh namja yang dicintainya. Perasaan bahagia dan kecewa bercampur menjadi satu. Bahagia karena dia bercinta dengan namja yang dicintainya. Kecewa karena mengingat namja itu akan menikah dengan yeoja lain. Air matanya pun lolos mengalir begitu saja.

Kini telah menunjukan pukul 7.00 p.m. Dan benar saja Jong Suk telah berada di depan rumah Jessica. Mata Jong Suk terpana ketika melihat Jessica keluar dari rumahnya. Jessica menggunakan gaun santai selutut berwarna hijau dilapisi dengan mantel berwarna biru, high heels berwarna cokelat muda, rambutnya yang bergelombang dan dibiarkan terurai. Merasa diperhatikan, Jessica berjalan menghampiri Jong Suk.
“ Yoeputta.” Puji Jong Suk.
“ Gomawo. Geunde, apakah kau tak akan memberitahuku tempat tujuan kita?” Tanya Jessica.
“ Kita akan makan malam. Kajja!” Ajak Jong Suk sambil membukakan pintu mobilnya.

Sepanjang perjalanan, Jong Suk tiada hentinya memuji kecantikan Jessica. Jessica tersipu malu mendengarnya. Mereka tiba di Sungai Han. Mata Jessica berbinar ketika melihat ada festival di sekitar Sungai Han. Jong Suk memegang tangan Jessica. Mereka menelusuri festival itu sambil berpegangan tangan. Mereka memainkan satu persatu permainan yang ada disana. Jessica memberikan dukungannya agar Jong Suk menang. Permainan kali ini adalah melemparkan pensil ke dalam botol. Jika menang, maka akan mendapatkan hadiah boneka beruang besar. Jessica menginginkan hadiah itu. Jong Suk sudah 5 kali kalah dalam permainan itu. Dengan semangat yang membara Jong Suk mengeluarkan semua uang yang dimilikinya untuk memainkan permainan itu.
“ Sudahlah! Aku tak menginginkan hadiah itu lagi.” Ujar Jessica sambil memegang tangan Jong Suk.
“ Aku harus mendapatkan hadiah itu untukmu. Sebaiknya kau berdiri disampingku dan memberikan dukungan untukku. Araseo.” Ujar Jong Suk sambil memegang kedua bahu Jessica.

Jong Suk melanjutkan permainan itu. Saat Jong Suk melemparkan pensil itu, Jessica menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sedangkan Jong Suk menatap pensil itu penuh harap. Sudut bibir Jong Suk tersenyum lebar.
“ Bukalah matamu, Sica-ya!” Titah Jong Suk.
“ Apakah kau kalah lagi? Setelah ini kita harus pergi dari sini.” Tanya Jessica.
“ Aku menang.” Bisik Jong Suk pada telinga Jessica.

Mendengar kemenangan Jong Suk, Jessica membuka wajahnya. Tangan Jessica terulur untuk mengambil hadiah itu sambil tersenyum senang. Sepanjang perjalanan, Jessica tiada hentinya memeluk boneka beruang itu. Sementara itu disisi yang berlawanan, Donghae menemani Minah mengelilingi festival itu. Minah merajuk pada Donghae agar membelikan gelang untuknya. Donghae mengeluarkan dompetnya lalu membayar gelang itu. Tiba-tiba Minah menarik tangan Donghae lalu mengenakan salah satu gelang itu pada tangan Donghae.
“ Gelang ini sebagai simbol kencan pertama kita.” Ujar Minah.
“ Seharusnya kita tidak bepergian seperi ini, Minah-ya. Apalagi besok kita akan menikah.” Gerutu Donghae.
“ Kau tenang saja, oppa. Aku tidak akan terlambat datang ke pesta pernikahan kita.” Ujar Minah sambil merangkul lengan Donghae.

Mereka melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba Donghae menghentikan langkahnya ketika melihat Jessica. Jessica terlihat sangat cantik dimata Donghae. Donghae sedikit kecewa karena harus melihat Jessica bersama Jong Suk. Terlebih lagi melihat Jong Suk dan Jessica saling bercanda layaknya sepasang kekasih dimatanya. Jessica yang merasa ditatap pun melihat ke arah depannya. Mata Jessica membulat sempurna ketika melihat Donghae berada di depannya sambil menatap sendu padanya. Dada Jessica terasa sakit saat melihat Minah disamping Donghae. Jong Suk pun mengikuti arah tatapan mata Jessica. Jong Suk tersenyum lalu memegang tangan Jessica dan menghampiri Donghae.
“ Annyeonghaseyo, Professor Lee.” Sapa Jong Suk pada Donghae.
“ Ah, nde. Annyeong.” Sapa Donghae sambil tersenyum kaku.
“ Calon istri anda sangat cantik, Professor Lee.” Puji Jong Suk sambil melihat Minah.
“ Jeongmalyo? Gomawo. Kau juga sangat tampan. Geunde, bagiku namja tertampan di dunia ini adalah calon suamiku ini.” Ujar Minah sambil bergelayut manja pada Donghae.

“ Bagaimana keadaanmu? Apakah masih terasa sakit? Jeongmal mianhae. Karena aku pergi begitu saja. Aku tak ingin melihatmu menangis karena perbuatan kejiku itu.” Pikir Donghae sambil menatap sendu pada Jessica.

“ Mengapa kau harus muncul di depanku sekarang? Setelah kau meninggalkanku sendirian. Apakah kau tahu? Aku sangat membencimu saat ini. Geunde, aku sangat mencintaimu. Apakah aku harus menamparmu sekarang?” Pikir Jessica sambil menatap sendu pada Donghae.

Donghae dan Jessica saling menatap sendu. Tanpa mereka sadari, Jong Suk dan Minah menatap mereka dengan tatapan tak mengerti. Cukup lama mereka saling terdiam dan menatap.

“ Apakah yeoja ini yang dicintai Donghae oppa?” Pikir Minah.

“ Mengapa Jessica menatap Professor Lee seperti itu? Apakah mereka mempunyai hubungan sebelumnya?” Pikir Jong Suk.

“ Sebaiknya kita pulang sekarang, Minah-ya! Besok adalah hari pernikahan kita. Kita tak boleh terlambat.” Ujar Donghae pada Minah. “ Ah, kalian harus datang ke pernikahan kami besok. Jika tidak, maka aku akan memecat kalian.” Ancam Donghae pada Jessica dan Jong Suk.
“ Sepertinya memecat kami adalah hobi baru anda, Professor Lee. Kami pasti akan datang ke pesta pernikahan kalian.” Ujar Jong Suk pada Donghae dan Minah sambil tersenyum. “ Kita akan datang bersama ke pesta pernikahan mereka, Sica-ya.” Lanjut Jong Suk pada Jessica.
“ Nde, kami akan datang ke pesta pernikahan kalian besok.” Ujar Jessica sambil tersenyum kaku.
“ Kalau begitu kami pergi sekarang. Annyeong.” Pamit Donghae.
“ Sampai berjumpa besok. Annyeong.” Pamit Minah, sedangkan Jong Suk dan Jessica tersenyum.
-o0o-

Hari yang ingin dilewati Jessica telah tiba. Hari pernikahan Donghae dengan Minah. Jong Suk pun menepati janjinya menjemput Jessica. Setibanya di pesta, Jessica melihat teman-teman Donghae telah berkumpul. Bahkan adik iparnya berada disana. Entah mengapa Jessica enggan untuk berkumpul bersama mereka. Bila Jessica melihat Taemin, maka ia teringatkan dengan Krystal. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Jessica.
“ Sica-ya.” Sapa Yuri.
“ Profesor Kwon.” Sapa Jessica.
“ Kau datang kemari rupanya.” Ujar Yuri pada Jessica. Tanpa sengaja Yuri melihat kearah tangan Jessica. Terlihat tangannya bergetar. Beberapa detik kemudian, ada sebuah tangan memegang tangan Jessica. Yuri baru menyadari kehadiran Jong Suk disana. “ Hey, kalian datang bersama rupanya.” Lanjut Yuri.
“ Nde. Kami mendapat undangan khusus dari kedua mempelai pengantin.” Ujar Jong Suk.
“ Aigoo. Aku sangat iri dengan kalian. Geure, nikmati pestanya! Aku harus menemui Donghae.” Pamit Yuri, sedangkan Jong Suk dan Jessica menanggapinya dengan tersenyum.

Jessica melihat Yuri berbicara dengan Donghae dan teman-temannya. Dimata Jessica, mereka terlihat akrab dan sangat bahagia. Jessica tersenyum miris pada dirinya sendiri. Rasa iri melanda perasaan Jessica. Kadang Jessica berpikir ingin menjadi seperti Yuri. Yuri yang selalu ada disamping Donghae. Yuri yang bisa membuat Donghae tertawa. Bahkan Yuri sangat dekat dengan teman-teman Donghae. Tiba-tiba terdengar suara lonceng. Semua mata yang ada di ruangan tertuju pada pintu. Pintu pun terbuka dan munculah sosok yeoja yang terbalut gaun pengantin. Minah tersenyum dibalik kain yang menutupi wajahnya. Rasa bahagia terpancar dari wajahnya. Minah terus berjalan menghampiri Donghae ditemani ayahnya.

Donghae menerima uluran tangan Minah dari tangan mertuanya. Donghae dan Minah mengucapkan janji suci mereka. Kini waktunya untuk memasangkan cincin pada jari tangan tiap mempelai. Saat Donghae mengambil cincin itu, tiba-tiba tangannya bergetar hebat hingga membuat cincin itu terjatuh dari tangannya. Minah membelalakan matanya saking terkejutnya. Donghae menjadi panik. Cincin itu terus menggelinding hingga ke kursi tamu. Tiba-tiba cincin itu berhenti tepat di depan sepasang kaki yeoja. Donghae menelusuri cincin itu hingga pemilik kaki itu. Betapa terkejutnya Donghae melihat pemilik kaki itu adalah Jessica. Jessica melihat cincin itu lalu mengambilnya.
“ Biar aku saja!” Ujar Jong Suk sambil mengambil cincin itu lalu memberikannya pada Donghae.

Jessica menatap sendu kepergian Jong Suk. Tanpa Jessica sadari, mata Donghae telah berkaca-kaca sambil menatap Jessica. Minah yang menyadari hal itu, menundukan kepalanya sambil mengepalkan tangannya. Donghae mulai memasangkan cincin itu pada jari tangan Minah. Begitupun dengan Minah. Donghae pun mengecup kening Minah sebagai tanda proses pernikahan berakhir. Jessica tak sanggup lagi menahan tangisnya. Jessica pergi meninggalkan pesta pernikahan itu dalam diam. Bahkan Jong Suk tak menyadarinya. Tapi, Taemin menyadari kepergian kakak iparnya itu. Taemin telah mengetahui semuanya. Taemin tahu bahwa Donghae mencintai kakak iparnya semenjak acara lamarannya dulu. Namun, Taemin tak mengerti dengan jalan pikiran Donghae. Seharusnya Donghae menikahi kakak iparnya. Bukan yeoja yang sedang berdiri disamping Donghae.

Taemin mengejar Jessica untuk menenangkannya. Namun, Jessica telah menaiki taksi. Saat Taemin berjalan menuju parkiran, langkahnya terhenti. Taemin melihat Krystal. Taemin tersenyum senang. Detik itu juga, Taemin baru menyadari ada seorang namja disamping Krystal. Namja yang sama dengan sosok namja di CCTV yang ditemukannya. Taemin berlari menghampiri Krystal. Namun, mobil yang dinaiki Krystal dan namja itu telah melaju.

Donghae menyambut para tamu yang hadir. Mereka mengucapkan selamat pada Donghae dan Minah. Donghae melihat ke sekelilingnya berharap menemukan Jessica. Namun, yang terlihat hanyalah Jong Suk, Yuri, dan teman-temannya. Minah menyambut kehadiran tamu spesialnya hingga meninggalkan Donghae sendirian.
“ Min Hyuk oppa.” Sapa Minah.
“ Chukhae, Minah-ya. Ini hadiah pernikahan dariku.” Ujar Min Hyuk sambil memberikan kado itu pada Minah.
“ Gomawo, oppa.” Ujar Minah pada Min Hyuk sambil menerima kado itu. Detik itu juga, Minah baru menyadari kehadian seorang yeoja disamping kakak sepupunya itu. “ Kau membawa kekasihmu, oppa? Aigoo, yoeputta.” Puji Minah.
“ Dia bukan kekasihku, geunde chingu.” Elak Min Hyuk.
“ Gojitmal.” Ujar Minah tak percaya.
“ Annyeonghaeseyo, Joneun Krystal Jung imnida. Senang bertemu denganmu. Chukhae.” Sapa Krystal.
“ Ah, annyeong. Joneun Bang Minah imnida. Ani, Lee Minah imnida. Gomawo.” Ujar Minah sambil tertawa.
“ Aku akan mengenalkanmu pada suamiku. Chankaman!” Ujar Minah pada Min Hyuk. “ Oppa…. Donghae oppa…..” Teriak Minah.

Merasa dipanggil, Donghae menoleh kearah Minah. Betapa terkejutnya Donghae ketika melihat Krystal disamping Minah. Begitupun dengan Krystal. Krystal terlihat sangat panik bahkan menarik tangan Min Hyuk agar pergi dari sana. Donghae memanggil-manggil Krystal, namun Krystal mengabaikannya dan terus berlari bersama Min Hyuk. Minah yang tak mengerti menoleh ke arah sampingnya. Dan benar saja, Min Hyuk dan Krystal tak ada disampingnya. Kyuhyun, Soo Hyun, dan Myungsoo yang mendengar nama Krystal segera melihat ke sekelilingnya. Mereka pun berlari mengikuti Donghae.
“ Apakah Krystal ada disini?” Tanya Soo Hyun pada Donghae.
“ Nde. Aku melihatnya bersama seorang namja.” Ujar Donghae.
“ Sial. Mereka telah pergi.” Umpat Kyuhyun.
“ Kau bilang bersama namja? Nugu?” Tanya Myungsoo pada Donghae.
“ Molla. Geunde, mereka bersama Minah juga. Kita harus menanyakannya.” Ujar Donghae.
“ Geunde, Taemin eodi?” Tanya Soo Hyun.
“ Bahkan disaat seperti ini Taemin menghilang. Benar-benar menyebalkan.” Kesal Kyuhyun.
-o0o-

Pesta pernikahan pun telah selesai. Donghae dan Minah pergi ke rumah mereka. Perasaan bahagia Minah hilang begitu saja. Bagaimana tidak? Donghae dan Minah pulang ke rumah diikuti oleh Kyuhyun, Soo Hyun, dan Myungsoo. Minah menatap kesal pada sahabat suaminya itu. Terlihat Donghae, Kyuhyun, Soo Hyun, dan Myungsoo berbicara sangat serius. Minah yang tak bisa menahan rasa kesalnya menghampiri mereka. Minah duduk ditengah-tengah antara Donghae dengan Myungsoo.
“ Sampai kapan kalian akan berada di rumah kami?” Kesal Minah.
“ Aku takkan membiarkanmu menikmati malam pertama kalian.” Ujar Kyuhyun sambil mengeluarkan smirknya.
“ Neo?” Kesal Minah sambil membelalakan matanya tak percaya.
“ Sudahlah, Minah-ya! Wae?” Tanya Donghae.
“ Geunyang, aku tak bisa tidur sendirian.” Ujar Minah sambil menundukan kepalanya karena malu.
“ Mwo? Neo micheosseo? Yak, berapa umurmu sebenarnya? Apakah aku perlu menemanimu tidur sekarang?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Neo? Aish jinja. Mengapa kau memiliki teman segila mereka, oppa?” Tanya Minah tak percaya.
“ Aku ingin bertanya padamu, Minah-ya.” Ujar Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Wae? Sepertinya hanya kau yang masih normal disini.” Sindir Minah.
“ Siapa namja yang datang bersama Krystal tadi?” Tanya Soo Hyun.
“ Ah, namja itu adalah sepupuku. Bukankah kekasih sepupuku itu sangat cantik? Waeyo?” Tanya Minah.
“ MWO? SEPUPU?” Teriak Kyuhyun dan Myungsoo bersamaan.
“ Aish jinja, lama-lama aku bisa tuli duduk disini.” Protes Minah.
“ Jika namja itu adalah sepupumu, maka kau pasti mengetahui rumahnya, bukan?” Tanya Donghae.
“ Nde. Geunde, mengapa kalian menanyakan rumah sepupuku?” Tanya Minah tak mengerti.
“ Yeoja babo. Dia telah membawa lari istri Taemin.” Ujar Kyuhyun.
“ Mwo? Anae Taemin-ssi? Geunde. Bagaimana bisa dia bersama sepupuku? Aku rasa dia sedang berselingkuh dengan sepupuku. Pantas saja dia melarikan diri tadi. Wow, daebak. Bukankah ini sangat menarik?” Ujar Minah sambil tersenyum penuh arti.
“ Geumane! Hentikan semua tindakan bodohmu itu! Jika tidak, maka aku akan pulang ke apartemenku sekarang.” Ancam Donghae.
“ Mwo? Apakah kau sedang mengancamku?” Tanya Minah tak terima.
“ Sudahlah, Minah-ya! Sebaiknya kita pergi ke clubbing saja! Kita bisa menari dan minum sepuasnya disana.” Ajak Myungsoo sambil merangkul Minah.
“ Yak, lepaskan! Apakah kau lupa? Aku baru saja menikah. Sebaiknya kalian pulang sekarang! Ah, sepertinya kalian adalah pengangguran baru.” Usir Minah.
“ Aish jinja, istrimu berisik sekali. Aku pulang.” Gerutu Kyuhyun.
“ Chankaman, Mr. Cho!” Teriak Myungsoo.
“ Tugasmu adalah meminta alamat namja itu pada istrimu. Aku pergi. Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Soo Hyun.
“ Akhirnya mereka pergi juga. Kajja!” Ajak Minah.
“ Aku sangat lelah. Sepertinya kita harus menundanya malam ini. Sebaiknya kita tidur saja, kajja!” Ajak Donghae.
“ Mwo? Aish jinja. Semua ini gara-gara mereka. Lihat saja! Aku akan membalasnya.” Gerutu Minah sambil mengikuti Donghae.
-o0o-

Jessica menjalani kehidupannya seperti biasa. Lagi-lagi ia mengumpat pada dirinya sendiri karena terlambat bangun. Ia berdiri dipinggir jalan sambil menunggu taksi. Taksi demi taksi bermunculan didepannya, namun taksi itu selalu terisi oleh penumpang. Matanya membelalakan tak percaya ketika melihat jam tangannya. Ia berlari menuju halte bus. Beruntung bus itu belum melaju. Kepalanya menoleh berharap menemukan kursi kosong. Sudut bibirnya tersenyum ketika menemukannya. Ia duduk dengan tenangnya. Matanya melirik ke arah sampingnya. Terlihat seorang namja sedang tidur. Namun, ia tak bisa melihat wajahnya karena tertutupi oleh majalah. Tiba-tiba ia mengantuk. Ia sebisa mungkin menahan rasa kantuknya. Namun nihil, ia tak bisa menahannya hingga akhirnya tertidur.

Namja itu mengambil majalah itu dari wajahnya. Ia tersenyum melihat yeoja yang dicintainya sedang tidur bersandarkan bahunya. Namja itu adalah Donghae. Ia sengaja bangun pagi-pagi dan memarkirkan mobilnya di dekat rumah Jessica. Matanya melirik ke arah jam tangannya. Ia mengernyitkan keningnya karena Jessica tak kunjung keluar dari rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya ketika melihat Jessica keluar dari rumah dengan penampilannya yang berantakan. Tanpa Jessica sadari, ia mengikutinya dari belakang. Ia memperhatikan Jessica yang tak kunjung mendapatkan taksi. Sebuah ide terlintas dalam benaknya. Ia pergi ke halte bus lalu duduk di kursi paling belakang. Dan benar saja Jessica berlarian untuk mengejar bus. Tangannya terulur membelai wajah Jessica perlahan-lahan. Tiba-tiba bus berhenti. Ternyata bus telah berhenti di halte dekat dengan rumah sakitnya. Ia mengenakan topinya.
“ Bangunlah! Kau sudah terlambat, nona Jung.” Bisik Donghae lalu berlalu turun dari bus.

Jessica mendengar seperti suara bisikan. Namun, ia tidak mendengar dengan jelas perkataan itu. Ia membuka matanya. Matanya terbelalak ketika menyadari dirinya telah berada di halte dekat rumah sakit, namun bus telah melaju. Dengan teriakan yang sangat nyaring, ia menyuruh sopir bus untuk berhenti. “ Sial, aku terlambat.” Gumamnya sambil berjalan menuju rumah sakit.

Semua dokter magang telah berkumpul dan berbaris dengan rapinya didepan Donghae. Donghae memainkan penanya sambil melihat nametag para dokter magang itu. Sementara itu, para dokter magang itu merasa panik bukan main. Mereka harus menanggung konsekuensi atas keterlambatan Jessica lagi. Entah, apa hukuman yang akan Donghae berikan pada mereka. Tiba-tiba Jessica datang sambil berlarian menghampiri dan berbaris disamping teman magangnya itu.
“ Professor Kwon!” Panggil Donghae.
“ Wae?” Tanya Yuri.
“ Ajari mereka tentang peraturan di rumah sakit ini! Ini adalah yang terakhir.” Titah Donghae lalu pergi berlalu meninggalkan mereka.
“ Lagi-lagi kau, Jessica-ssi! Aku sudah lelah. Ini adalah pelanggaranmu yang terakhir. Jika kau masih seperti ini, maka silahkan keluar dari rumah sakit ini! Geure. Lakukan tugas kalian!” Titah Yuri.
“ Jeongmal mianhae. Aku berjanji takkan terlambat lagi.” Pinta Jessica pada teman magangnya.
“ Sudahlah! Kajja!” Ajak Jong Suk sambil merangkul Jessica.
-o0o-

Tanpa terasa pagi telah berganti menjadi malam. Jessica pulang ke rumah dengan lemasnya. Pekerjaannya sangat banyak hingga membuatnya lelah. Kakinya melangkah ke arah dapur lalu mengambil air minum. Ia melemparkan jaketnya, tas, dan celananya ke sembarang arah. Kini ia hanya menggunakan kaos dan celana pendeknya.
“ Yak, kau benar-benar sangat jorok!”

Jessica langsung terbatuk mendengar ucapan itu. Tangannya meraba-raba dinding untuk menyalakan lampu rumahnya. Bagaimana bisa ada seorang namja di rumahnya? Padahal ia telah menguncinya sebelum berangkat kerja. Akhirnya lampu rumahnya menyala. Kali ini ia terkejut berjuta-juta kalinya. Ia melihat Donghae duduk di sofa sambil memegang celananya. Ia berlari lalu mengambil celananya dari tangan Donghae.
“ Apa yang kau lakukan di rumahku, Professor Lee?”
“ Aku akan tinggal disini.”
“ Mwo? Neo micheosseo?”
“ Ani. Mulai besok kau harus pergi denganku.”
“ Ku rasa kau benar-benar sudah gila.”
“ Kau tak bisa menolaknya karena ini adalah perintah dari rumah sakit.”
“ Geunde. Kau bisa menghubungiku lewat telepon. Tak perlu tinggal disini.”
“ Apakah kau tak merindukanku? Aku benar-benar merindukanmu.”

Jessica terkejut bukan main mendengar ucapan Donghae. Perasaannya benar-benar tak menentu. Ia sangat senang mendengar Donghae merindukannya. Namun, ia sedih mengingat Donghae telah menikah. Tiba-tiba Donghae memeluknya sangat erat. Ingin rasanya ia memberontak. Namun, ia tak bisa. Karena ia juga begitu merindukan Donghae. Ia mendengar suara isak tangis.
“ Jeongmal mianhae. Aku tak bisa melepaskanmu, Sica-ya. Aku tahu. Aku sangat egois. Aku telah mempunyai seorang istri. Geunde, aku sangat mencintaimu. Aku ingin kau selalu disisiku.”
“ Apakah kau tahu? Saat ini aku seperti nappeun yeoja.”
“ Arra. Jeongmal mianhae.”
-o0o-

Donghae terbangun dari tidurnya. Ia tersenyum melihat Jessica tidur disampingnya. Meskipun mereka tidak melakukan apa-apa, asalkan Jessica disampingnya telah membuat hatinya tenang. Melihat kedekatan Jessica dengan Jong Suk benar-benar telah menguras pikirannya. Ia tak ingin Jessica bersama Jong Suk. Meskipun ia tahu bahwa Jong Suk adalah namja yang baik. Ia menggendong tubuh Jessica dengan pelan-pelan ke mobil. Tak lupa ia mengemasi barang-barangnya lalu memasukkannya ke bagasi mobil. Ia melajukan mobilnya dengan pelan agar tak membangunkan Jessica.

Setibanya ditempat tujuan, Donghae mengambil semua barangnya di begasi lalu menggendong Jessica. Donghae mendudukan Jessica di kursi lalu menyelimutinya. Merasa kedinginan, Jessica mengeratkan selimut yang dipakainya. Donghae menatap tingkah Jessica sambil tersenyum. Merasa tak nyaman dengan posisi tidurnya dan angin yang menerpa tubuhnya, Jessica membuka matanya. Jessica membelalakan matanya saking terkejutnya.



TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!

PENGUMUMAN !!!


Jika readers memiliki sebuah cerita dan ingin berbagi dengan readers lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….

Tidak ada komentar: