Selasa, 08 Maret 2016

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 15 (Kyuhyun’s Story)

[SERIES] The Love Story of Five Men Part 15  (Kyuhyun’s Story)
Title                 : The Love Story of Five Men Part 15 (Kyuhyun’s Story)
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Married Life, and sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun, Kim Myungsoo, Kim Soo Hyun, Lee Donghae, Lee Taemin
Other Cast       : Bae Suzy, Jessica Jung, Kang Min Hyuk, Kim Dasom, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kwon Yuri, Lee Jong Suk, Lee Joon, Na Hae Ryeong aka Haeryung, Nam Woohyun, Park Jiyeon, Jung Yu Ji aka U-Ji, Kang Hye Yeon aka Hyeyeon, Bang Minah, D.O of EXO, Heo Gayoon


Preview

“ Sepertinya gaun ini cocok untukmu, Haeryung-ya.” Ujar Woohyun.
“ Shirreo. Gaun ini terlalu panjang. Aku ingin yang sederhana saja.” Pinta Haeryung.
“ Apakah aku tidak salah mendengarnya? Sejak kapan seleramu berubah seperti ini?” Tanya Woohyun tak mengerti.
“ Ah, molla. Bagaimana dengan gaun ini? Otte?” Tanya Haeryung sambil menunjuk gaun pilihannya.
“ Itu cocok untukmu.” Gumam Myungsoo tanpa sadar, sedangkan Gayoon dan Woohyun terkejut mendengar gumaman Myungsoo termasuk Haeryung. “ Ah, maksudku. Gaun ini cocok untukmu, noona. Ini tidak terlalu ketat dan menarik. Otte?” Lanjut Myungsoo pada Gayoon untuk mengalihkan pembicaraannya.
“ Ah, nde. Aku akan mencobanya sekarang.” Ujar Gayoon pada Myungsoo.
“ Kau tunggu disini, nde!” Titah Haeryung pada Woohyun.

Next

Kyuhyun menggerutu kesal mengingat kejadian saat Gayoon mencubit wajahnya. Cubitan Gayoon masih terasa sakit. Bahkan wajahnya membengkak. Beruntung Jiyeon mengompres wajahnya. Kini Kyuhyun semakin kesal melihat kartu undangan penikahan Myungsoo dan Gayoon. Kyuhyun merasa bersalah karena telah berprilaku kasar pada calon istri Myungsoo. Semenjak itu pula, Myungsoo tak menghubunginya.
“ Waeyo, oppa?”
“ Ani. Apakah kau sudah minum susu, Jiyeon-ya?”
“ Nde. Bukankah ini kartu undangan pernikahan Myungsoo oppa? Bisakah aku ikut denganmu datang ke pesta pernikahannya? Bahkan kau tak mengajakku ke pesta pernikahan Taemin oppa dan Donghae oppa.”
“ Araseo. Aku akan membawamu. Apakah kau senang?”
“ Gomawo oppa.”

Seakan tuli, Dasom mengabaikan pasangan yang sedang bermesraan dihadapannya itu. Walaupun hatinya terasa sakit bukan main. Tapi, Dasom tak bisa menghindarinya. Semenjak perut Jiyeon semakin membesar, Kyuhyun semakin perhatian pada Jiyeon. Bahkan mereka tak segan lagi mengumbar kemesraan didepan Dasom. Jiyeon telah memonopoli Kyuhyun sepenuhnya. Begitupun dengan Kyuhyun. Rasa cemburu Kyuhyun pada Soo Hyun telah menutup kasih sayangnya pada Dasom. Kyuhyun sering kali melampiaskan kekesalan dan kemarahannya pada Dasom. Tubuh Dasom pun tak luput dari memar akibat perbuatan kasar Kyuhyun.
“ Apakah kau sedang merajut sarung tangan untuk anakku, onnie?” Tanya Jiyeon.
“ Anakmu?” Gumam Dasom sambil menghentikan aktivitasnya. “ Apakah kau sudah mengetahui jenis kelaminnya?” Tanya Dasom.
“ Perempuan.” Ketus Kyuhyun.
“ Geure. Aku akan membuatkannya. Apa warna yang kau inginkan?” Tanya Dasom.
“ Merah muda.” Ujar Jiyeon sambil tersenyum.
“ Araseo. Aku akan memberikannya padamu setelah selesai. Sebaiknya kau tidur! Ini sudah larut malam. Aku pergi.” Pamit Dasom sambil membawa peralatan rajutannya ke kamarnya.
-o0o-

Dasom selalu bangun dini hari. Meskipun merasa kesal pada suami dan simpanannya itu, Dasom tetap melakukan tugasnya sebagai istri. Kini Dasom menyiapkan sarapan untuk mereka ditemani oleh Han ahjumma. Terkadang Han ahjumma merasa kasihan pada kehidupan rumah tangga majikannya. Diam-diam Han ahjumma mengagumi sosok Dasom yang begitu tegar menghadapi prilaku tuan mudanya dan simpanannya itu.
“ Apakah semuanya sudah matang, ahjumma?”
“ Nde, agasshi.”
“ Geure, kalau begitu aku pergi ke kantor sekarang.”
“ Geunde, ini masih terlalu pagi. Ini masih jam 6 pagi, agasshi.”
“ Arra. Banyak pekerjaan yang menumpuk di kantor. Ah, jangan lupa membeli susu untukku!”
“ Araseo, agasshi. Hati-hati di jalan, nde!”

Dasom keluar dari apartemen. Tepat pukul 07.00 a.m, Kyuhyun keluar dari kamar Jiyeon. Kyuhyun menatap kesal pada makanan yang telah tertata dengan rapinya di meja. Sedangkan Jiyeon langsung duduk dan menyuruh Kyuhyun untuk duduk. Jiyeon menyuapi Kyuhyun dan bergelayut manda selama sarapan. Han ahjumma seringkali menarik nafasnya melihat kemesraan tuan mudanya dan simpanannya itu.
“ Dasom eodi?” Tanya Kyuhyun pada Han ahjumma.
“ Agasshi telah berangkat ke kantor.” Ujar Han ahjumma.
“ Sepagi ini?” Tanya Kyuhyun memastikan.
“ Nde.” Ujar Han ahjumma.
“ Sepertinya Dasom onnie membenciku, oppa. Bahkan dia tak ingin sarapan di meja yang sama denganku.” Ujar Jiyeon sambil menundukan kepalanya.
“ Aku akan memarahinya nanti. Ku pastikan dia akan sarapan bersama kita besok.” Ujar Kyuhyun.

Kyuhyun memeluk Jiyeon untuk menenangkannya. Tanpa Kyuhyun sadari, Jiyeon mengeluarkan smirknya penuh kemenangan. Namun, Han ahjumma melihat semuanya. Detik itu juga, Han ahjumma merasa iba pada nyonya mudanya. Bahkan Han ahjumma pun menuruti keinginan Dasom untuk menutupi kabar kehamilannya. Kyuhyun pergi ke kantor Dasom. Kyuhyun berjalan dengan angkuhnya menuju ruangan Dasom. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Kyuhyun membuka pintu dengan kerasnya hingga membuat Dasom terkejut bukan main.
“ Bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu?”
“ Mengapa kau memperlakukan Jiyeon seperti itu? Kau sengaja menghindari kami selama dua bulan ini, bukan?”
“ Kau benar. Aku merasa muak melihat kalian. Lagipula kalian tak merasa rugi, bukan? Lalu apa yang kau permasalahkan lagi?”
“ Neo? Arra. Mulai besok kau harus makan bersama kami. Tidak ada penolakan.”
“ Shireo. Aku menuruti keinginanmu saat di ranjang. Geunde, aku tak bisa mengikuti keinginanmu kali ini.”
“ Kau akan menyesal karena telah menolakku.”

Kyuhyun mendorong tubuh Dasom dengan kasarnya hingga perut Dasom membentur ujung meja kerjanya. Kyuhyun keluar dari ruangan Dasom begitu saja. Sedangkan Dasom menahan rasa sakit pada perutnya. Terlihat darah mengalir pada kaki Dasom. Dasom menjadi panik dan menangis. Dasom berusaha berdiri. Namun nihil, lagi-lagi Dasom terjatuh.

Soo Hyun pergi ke kantor Dasom untuk mendiskusikan proyek mereka. Saat berjalan menuju ruangan Dasom, Soo Hyun berpapasan dengan Kyuhyun. Kyuhyun menatap tajam pada Soo Hyun. Ingin rasanya Kyuhyun memukul Soo Hyun dan menanyakan hubungannya dengan istrinya. Namun, harga diri Kyuhyun terlalu tinggi untuk melakukan hal itu. Kyuhyun pun lebih memilih untuk mengabaikannya dan melanjutkan langkahnya. Soo Hyun mengernyitkan keningnya melihat Kyuhyun yang mengabaikannya. Bagi Soo Hyun, Kyuhyun baru pertama kalinya bertindak acuh seperti itu padanya. Setibanya di ruangan Dasom, betapa terkejutnya Soo Hyun melihat Dasom tergeletak di lantai. Bahkan Soo Hyun melihat darah yang mengalir dari kaki Dasom. Tanpa banyak bicara lagi, Soo Hyun menggendong Dasom menuju mobilnya.
“ Bagaimana keadaannya, dokter?” Tanya Soo Hyun.
“ Bagaimana keadaan calon anakku, dokter?” Tanya Dasom disela tangisnya.
“ Kalian tak perlu khawatir. Kondisi janin baik-baik saja. Geunde. Jika hal ini terjadi lagi, maka bisa berakibat fatal pada kesehatan janinnya. Bahkan anda bisa keguguran. Anda harus menjaganya dengan hati-hati.” Ujar dokter.
“ Kamsahamnida, dokter.” Ujar Dasom.
“ Kalau begitu, saya pamit pergi.” Ujar dokter.
“ Ah, nde. Kamsahamnida, dokter.” Ujar Soo Hyun.

Soo Hyun dan Dasom pergi ke apotek rumah sakit. Dasom menelan vitaminnya, sedangkan Soo Hyun menelepon sekretarisnya untuk membatalkan semua jadwal rapatnya. Soo Hyun memapah Dasom menuju mobilnya. Awalnya Soo Hyun akan mengantarkan Dasom pulang ke apartemen Kyuhyun, namun Dasom menolaknya. Akhirnya Dasom meminta Soo Hyun untuk mengantarkannya ke Busan. Selama 3 jam menumpuh perjalanan, mereka pun tiba di Busan. Sebenarnya rumah kedua orang tua Dasom berada di Seoul. Dasom sengaja membeli rumah di Busan untuk dijadikan tempat pelariannya. Soo Hyun telah mengetahui rumah itu karena memang awalnya rumah itu menjadi incaran rumah masa depan mereka saat berpacaran dulu.
“ Aku tak menyangka kau benar-benar membeli rumah ini.”
“ Aku sangat menyukainya, oppa. Disini sangat nyaman.”
“ Aku akan membuat bubur untukmu. Chankaman!”

Soo Hyun membuat bubur favorit Dasom, sedangkan Dasom lebih memilih duduk di balkon sambil menatap pemandangan sekitarnya yang begitu hijaunya. Sementara itu, Kyuhyun berjalan mondar-mandir di depan pintu sambil sesekali menatap jam dinding. Kini telah menunjukan pukul 11.00 p.m. Dasom belum pulang ke apartemennya. Ponsel Dasom pun mati. Kyuhyun menelepon ke kantor Dasom. Namun, pegawai disana mengatakan bahwa Dasom telah pulang sedari siang tadi. Tiba-tiba Kyuhyun teringat dengan Soo Hyun. Kyuhyun menelepon Soo Hyun.
“ Yeobseo.”
“ Dasom eodi?”
“ Dia sedang bersamaku.”
“ Serahkan ponselmu padanya! Aku ingin bicara padanya.”
“ Sayangnya dia sedang tidur. Kami akan pulang besok. Jadi, kau tidurlah!”

Soo Hyun mematikan panggilan telepon terlebih dahulu, sedangkan Kyuhyun mengerang frustasi.
-o0o-

Dasom terbangun dari tidurnya. Dasom melihat Soo Hyun tidur di sofa. Sinar mentari menerpa wajah Soo Hyun. Soo Hyun pun merubah posisinya. Dasom yang menyadarinya, menutupi jendela rumahnya dengan tirai. Tiba-tiba ponsel Soo Hyun berdering. Dasom mengernyitkan keningnya ketika melihat nama Kyuhyun tertera pada layar ponsel Soo Hyun. Dasom pun menekan tombol jawab.
“ Kau ada dimana, brengsek? Apakah kau tak malu membawa lari istri sahabatmu sendiri?”
“ Aku akan pulang sekarang.”
“ Baguslah! Aku menunggumu di apartemen. Dan tentunya aku akan menghukummu.”
“ Araseo.”

Kyuhyun mematikan panggilan teleponnya terlebih dahulu. Betapa terkejutnya Dasom ketika melihat Soo Hyun duduk di sofa sambil memperhatikannya. Dasom mengembalikan ponsel itu pada Soo Hyun. Tiba-tiba ponsel Dasom berdering. Tertera nama Ahra pada layar ponselnya. Dasom pun menjawab panggilan telepon itu.
“ Yeobseo.”
“ Apakah kau ada di apartemen, adik iparku?”
“ Aniyo. Aku sedang di lokasi proyek. Waeyo, onnie?”
“ Apakah kau lupa? Hari ini ulang tahun perusahaan keluarga kami. Awalnya aku ingin menjemputmu ke apartemen. Geunde, kau tak ada disana. Aku malas bertemu dengan Kyuhyun. Aku telah mengirimkan gaun untukmu. Kau harus memakainya, nde. Aku akan menunggumu di pesta. Annyeong.”

Kali ini Ahra yang mematikan panggilan teleponnya terlebih dahulu. Dasom mengerutuki kebodohannya karena melupakan ulang tahun perusahaan keluarga suaminya itu. Dasom meminta Soo Hyun untuk mengantarkannya ke apartemen. Setibanya di depan gedung apartemennya, Dasom mengucapkan terima kasih pada Soo Hyun lalu keluar dari mobil. Dasom berjalan seolah-olah tak terjadi apa-apa. Saat membuka pintu, Dasom merasa tak heran lagi melihat Kyuhyun berdiri di depan pintu sambil menatap tajam padanya.
“ Apakah acara kencan kalian sudah selesai? Aku tak menyangka kencan itu berakhir di ranjang.”
“ Geumane! Aku lelah. Biarkan aku istirahat sebentar!”

Dasom melanjutkan langkahnya kembali. Kyuhyun yang tak terima, menarik paksa tangan Dasom lalu mendorongnya ke dinding. Dasom meringis kesakitan. Kyuhyun sedikit terkejut melihat wajah Dasom yang sangat pucat. Namun, Kyuhyun tak menunjukan rasa khawatirnya itu pada Dasom. Kyuhyun tetap memasang wajah dinginnya dan masih memberikan tatapan tajamnya pada Dasom.
“ Jika kau tidak pulang, maka hubungi aku lain kali! Ahra noona memberikan gaun untukmu.”

Kyuhyun pergi berlalu menuju kamar Jiyeon meninggalkan Dasom yang masih mencerna ucapan Kyuhyun. Dasom mengernyitkan keningnya tak mengerti mendengar ucapan Kyuhyun yang begitu lembut padanya. Selama ini, Kyuhyun selalu berbicara kasar padanya. Dasom pun melanjutkan langkahnya lagi menuju kamarnya. Dasom melihat sebuah kotak di atas ranjangnya. Tangannya terulur membuka kotak itu. Dasom melihat gaun yang begitu indah menurutnya. Gaun selutut berwarna putih. Saat Dasom membawa gaun itu, tiba-tiba ada selembar kertas yang jatuh.

Bagaimana kabarmu, adik iparku? Apakah kau memiliki masalah serius dengan adik manjaku itu? Aku merasa heran padamu. Tiap kali aku ingin berkunjung, kau selalu melarangku. Apa yang kau sembunyikan dariku? Apakah kau tetap akan diam seperti ini? Jika kau tersiksa dan tak bisa menahannya lagi, maka datanglah padaku! Ceritakan semuanya padaku! Aku akan membantumu semampuku. Jangan lupa kenakan gaun ini! Aku membelikannya khusus untukmu di New York. Kau pasti terlihat cantik. Aku menunggumu.
Ahra

“ Sayangnya aku tak bisa memberitahumu, onnie. Mianhae.”

Dasom mencoba gaun itu. Dasom mengernyitkan keningnya tak mengerti. Ukuran gaun yang dibeli kakak iparnya sesuai dengan ukuran tubuhnya. Gaun itu terasa sesak untuknya. “ Apakah tubuhku mulai membesar karena kehadiranmu, aegy? Ottokke? Jika aku tidak memakai gaun ini, Ahra onnie akan kecewa padaku. Bukan hanya itu, Kyuhyun akan menyiksa dan memarahiku lagi. Mianhae, aegy. Omma akan menyakitimu. Bersabarlah hingga pesta berakhir, nde! Omma yakin, kau sangat kuat.” Gumam Dasom sambil mengelus-elus perutnya.

Kyuhyun merasa lelah menunggu Dasom. Kyuhyun pun memutuskan untuk masuk ke kamar. Saat hendak masuk, sosok Dasom muncul. Untuk sesaat Kyuhyun terpesona akan kecantikan istrinya itu. Namun, harga dirinya terlalu tinggi hingga ia tak memuji kecantikan istrinya. Kyuhyun menyuruh Dasom bergegas pergi. Selama perjalanan menuju rumah keluarga Cho, tak ada satupun diantara mereka yang bicara. Merasa bosan, Dasom menyalakan radio. Bukannya merasa terhibur, Dasom semakin merasa sedih. Lagu yang diputar dalam radio berjudul “Because I Miss You” yang dinyanyikan oleh salah satu member Super Junior. Tanpa Dasom sadari, Kyuhyun meliriknya melalui kaca spion mobilnya. Kyuhyun menatap sendu pada Dasom. Sungguh Kyuhyun tak bisa selamanya menyakiti Dasom. Namun, Dasom telah mengkhianatinya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Soo Hyun. Ingin rasanya Kyuhyun menggenggam tangan Dasom dan memeluknya. Mengenang masa-masa indah awal pernikahan mereka. Kehadiran Soo Hyun dan Jiyeon telah membuatnya menjadi gila.

Akhirnya mereka tiba di depan kediaman keluarga Cho. Pesta ulang tahun perusahaan digelar begitu meriah. Tak hanya tuan Cho yang memberikan sambutan, bahkan Kyuhyun dan Dasom pun memberikan sambutan. Tuan Cho dan Kyuhyun menyambut para tamu yang hadir dan berbincang-bincang tentang bisnis mereka. Sedangkan Dasom berdiri disamping meja hidangan sambil memegang perutnya menahan rasa sakitnya. Mata Dasom pun tak luput melihat ke arah jam dinding. Dasom merasa jarum jam bergerak begitu lamanya. Kepalanya merasa pusing dan tubuhnya mendadak menjadi lemas. Saat akan jatuh, Dasom merasa seseorang memegang tubuhnya.
“ Soo Hyun oppa.”
“ Neo gwaenchana? Mengapa kau memakai gaun seketat ini? Bagaimana jika terjadi sesuatu pada janinmu?”
“ Perutku sakit sekali, oppa.”
“ Kau harus melepaskannya dan mengganti gaunmu. Aku akan mengantarkanmu ke kamar mandi, kajja!”

Soo Hyun memapah Dasom ke kamar mandi. Mereka seakan lupa dengan sosok namja yang memperhatikan mereka sedari tadi. Kyuhyun menatap miris pada istrinya dan selingkuhannya itu. Bagi Kyuhyun, mereka tak tahu malu bahkan menunjukan perselingkuhan mereka didepannya. Kyuhyun mengikuti mereka perlahan-lahan. Terlihat Dasom masuk ke kamar mandi, sedangkan Soo Hyun berlarian keluar dari kediaman Cho. Kyuhyun mengernyitkan keningnya tak mengerti. Beberapa menit kemudian, Soo Hyun berlarian kembali membawa pakaiannya. Soo Hyun mengetuk pintu kamar mandi. Dasom membuka pintunya, namun hanya kepala dan tangannya saja yang keluar. Soo Hyun menunggu disamping pintu dengan khawatirnya. Dasom pun keluar. Soo Hyun dan Kyuhyun membelalakan matanya melihat penampilan Dasom. Dasom hanya mengenakan kemeja Soo Hyun saja. Soo Hyun melepaskan jas miliknya lalu mengikatnya pada pinggang Dasom untuk menutupi paha Dasom. Kyuhyun yang tak bisa menahan amarahnya lagi, menghampiri mereka dan memukul wajah Soo Hyun. Dasom yang terkejut hanya bisa menatap tajam pada Kyuhyun. Sedangkan Soo Hyun memegang sudut bibirnya yang berdarah dan mengeluarkan smirknya. Kini Soo Hyun dan Kyuhyun saling memukul.
“ APAKAH KAU PANTAS MENJADI SAHABATKU? BAHKAN KAU BERSELINGKUH DENGAN ISTRIKU.” Marah Kyuhyun.
“ Apakah kau pantas menjadi suami Dasom? Disaat simpananmu sedang mengandung anakmu. Ceraikan Dasom!” Titah Soo Hyun.
“ Geumane, jebal!” Pinta Dasom.
“ DIAM!” Marah Kyuhyun pada Dasom.

Kyuhyun mendorong tubuh Dasom lalu memukul Soo Hyun kembali. Tubuh Dasom membentur dinding. Dasom meringis kesakitan sambil memegang perutnya. Soo Hyun yang melihatnya berusaha melepaskan diri dari Kyuhyun untuk membantu Dasom. Namun, Kyuhyun malah semakin kuat menghajarnya. Dasom melihat darah mengalir pada kakinya.
“ Soo Hyun oppa.” Gumam Dasom disela tangisannya.

Mendengar suara Dasom yang memanggil Soo Hyun, membuat Kyuhyun semakin geram. Kyuhyun semakin gencar menghajar Soo Hyun. Sedangkan Soo Hyun hanya bisa diam saja sambil memperhatikan darah yang mengalir pada kaki Dasom. Tiba-tiba keluarga Cho datang. Nyonya Cho dan Ahra melihat Dasom terduduk dengan lemahnya. Bahkan mereka melihat darah yang mengalir pada kaki Dasom.
“ Neo gwaenchana, Dasom?” Panik Nyonya Cho.
“ Mengapa ada darah dikakimu, Dasom-ya? Apakah kau sedang hamil?” Tanya Ahra.
“ Apakah kau sedang hamil?” Tanya Nyonya Cho memastikan.
“ Ommonim, onnie.” Lirih Dasom.

Mendengar kata hamil, Kyuhyun menghentikan pergerakan tangannya yang hendak memukul Soo Hyun lagi. Perlahan-lahan kepala Kyuhyun menoleh ke arah Dasom. Terlihat raut wajah Nyonya Cho dan Ahra penuh kekhawatiran. Sedangkan Dasom tak sadarkan diri.
“ Hamil? Ireona, Dasom-ya? Kau harus menjelaskannya padaku.” Ujar Kyuhyun.
“ Kau harus membawanya ke rumah sakit sekarang!” Titah Nyonya Cho, namun Kyuhyun malah menghampiri Soo Hyun.
“ Dia sedang hamil. Apakah dia hamil anakmu?” Kesal Kyuhyun pada Soo Hyun.

Soo Hyun marah bukan main pada Kyuhyun. Bahkan disaat seperti ini, Kyuhyun masih menganggap janin yang ada dalam rahim Dasom itu adalah janinnya. Soo Hyun menarik kerah kemeja Kyuhyun. “ Dengarkan aku baik-baik! Aku tak pernah selingkuh dengan Dasom. Kau menganggapku telah merebutnya darimu. Justru kau lah yang merebutnya dariku. Asal kau tahu. Dasom adalah mantan kekasihku. Saat aku melamarnya dulu, dia menolakku. Dia mengatakan padaku bahwa dia menerima perjodohan yang dilakukan oleh keluarganya. Apakah kau tahu betapa sakitnya hatiku? Aku bisa menerima jika dia menikah dengan namja lain. Geunde, setelah mengetahui bahwa namja itu adalah dirimu. Aku merasa kasihan padanya. Terlebih lagi sikapmu yang selalu menyiksa dan menyakitinya. Jika kau masih menyakitinya, maka jangan salahkan aku jika aku merebutnya darimu! Ini adalah peringatan terakhir dariku!” Ancam Soo Hyun.

Kyuhyun terkejut bukan main mendengar ucapan Soo Hyun. Kyuhyun masih mencerna kata demi kata dari ucapan Soo Hyun itu. Ahra yang melihat adiknya diam saja membuatnya semakin kesal. Akhirnya Ahra menyuruh Soo Hyun untuk membantunya membawa Dasom ke rumah sakit. Soo Hyun menggendong Dasom dan membawanya ke mobilnya. Ahra pun mengikutinya. Sedangkan Nyonya Cho berdiri dan menghampiri putra malangnya itu.
“ APAKAH YANG DIKATAKAN SOO HYUN ITU BENAR? APAKAH BENAR KAU MENYIKSA DASOM? SEBENARNYA APA YANG ADA DIPIKIRANMU? BAGAIMANA MUNGKIN KAU TAK MENGANGGAP JANIN ITU ADALAH JANINMU? JIKA SIKAPMU SEPERTI ITU, MAKA CERAIKAN DASOM! BIARKAN SOO HYUN MELINDUNGINYA. APAKAH KAU BENAR ANAKKU?” Marah Nyonya Cho sambil menampar Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun masih terdiam bagaikan patung yang tak bisa bergerak kemanapun.

Di rumah sakit, Soo Hyun berjalan mondar-mandir dengan perasaan khawatirnya. Begitupun dengan Nyonya Cho dan Ahra. Sudah satu jam dokter belum keluar dari ruang UGD. Tiba-tiba pintu terbuka. Sontak membuat Soo Hyun, Nyonya Cho dan Ahra menghampiri dokter itu.
" Bagaimana keadaan menantuku?" Tanya Nyonya Cho.
" Bagaimana kondisi janinnya?" Tanya Ahra.
" Beruntung kalian segera membawanya kemari. Pasien hampir saja keguguran. Geunde, kalian tak perlu khawatir. Kondisi pasien baik-baik saja. Geunyang, pasien harus istirahat. Diusahakan agar pasien tidak mengalami stress karena bisa mengganggu kesehatan janinnya." Jelas dokter.
" Kamsahamnida, uisa." Ujar Soo Hyun sambil tersenyum.
" Apakah Kyuhyun tidak kemari?" Tanya Nyonya Cho pada Ahra.
" Mollayo omma." Ujar Ahra.

Dengan pikiran kosongnya, Kyuhyun berjalan menelusuri rumah sakit. Kyuhyun tak tahu harus berbuat apa kali ini. Perasaan bersalah menyelimuti hatinya. Terlebih lagi ia selalu bersikap kasar pada Dasom bahkan menyiksanya. Ia pun teringatkan ancamannya dulu pada Dasom. Jika Dasom hamil, maka Dasom harus menggugurkannya. " Jadi, karena alasan itulah kau menyembunyikan semuanya dariku. Mengapa kau tak mengatakan yang sebenarnya, Dasom-ya? Kau telah membuatku seperti nappeun namja." Lirih Kyuhyun.
" Sepertinya aku harus pulang sekarang. Suaminya sudah ada disini." Pamit Soo Hyun pada Nyonya Cho sambil menyindir Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun menatap sendu pada mereka.
" Gomawo, Soo Hyun-ya." Ujar Nyonya Cho.
" Ah, nde. Lagipula aku telah menganggap Dasom seperti adikku sendiri. Sebagai kakaknya, sudah sepantasnya aku untuk melindunginya. Annyeonghi-gyeseyo." Pamit Soo Hyun.

Seolah tuli, Kyuhyun melewati mereka. Kyuhyun terus berjalan menuju kamar inap Dasom. Saat membuka pintu, terlihat sosok Dasom sedang terbaring lemah di ranjangnya. Kyuhyun berjalan menghampirinya perlahan-lahan. Tangannya terulur memegang tangan Dasom. Mengecupnya berkali-kali. Bahkan tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja. Kyuhyun merasa jari tangan Dasom bergerak. Detik itu juga, Kyuhyun menoleh ke arah Dasom. Terlihat Dasom mengerjapkan matanya beberapa kali. Namun, tatapan Dasom berubah saat melihat Kyuhyun disampingnya. Bibir Dasom terasa kelu. Tuk sekedar menyapa pun tak mampu. Mengingat ucapan Kyuhyun sebelum dirinya pingsan. Kyuhyun masih menganggap janin yang dikandungnya adalah janin Soo Hyun. Mengingat hal itu membuat dadanya terasa sesak. Ingin rasanya ia menangis. Namun, ia tak sanggup menangis didepan suaminya itu.
" Bagaimana keadaanmu?" Tanya Kyuhyun, namun Dasom masih terdiam membisu bahkan memalingkan wajahnya. " Jeongmal mianhae. Aku tahu kata maaf saja tak cukup untuk memaafkanku. Geunde, aku tak tahu harus bagaimana lagi. Apa yang harus ku lakukan agar kau memaafkanku? Jangan mengabaikanku seperti ini, Dasom-ya!  Mengapa kau harus menyembunyikan semuanya dariku? Mengapa kau tak mengatakan hubunganmu dengan Soo Hyun yang sebenarnya padaku? Mengapa kau membuatku seperti nappeun namja? Jika aku mengetahui hubungan kalian sedari dulu, mungkin keadaan rumah tangga kita tidak akan seperti ini. Bagaimanapun kita pasti memiliki masa lalu masing-masing. Bukankah kau tahu? Aku sungguh mencintaimu, Dasom-ya. Bahkan aku pun pernah memimpikan keadaan rumah tangga kita yang harmonis." Lirih Kyuhyun, namun Dasom masih mendengarnya.

Merasa tak mendapatkan respon, Kyuhyun melepaskan genggaman tangannya. Kakinya melangkah keluar dari kamar inap perlahan-lahan. Terlihat ibunya dan kakaknya masih menunggu di luar. Kyuhyun pun menyuruh mereka untuk masuk dan menemani Dasom didalam. Tanpa bertanya lagi, Nyonya Cho dan Ahra masuk ke kamar inap Dasom. Kyuhyun hanya bisa melihat mereka dibalik kaca pintu. Terlihat Nyonya Cho menyuapi Dasom, sedangkan Ahra mengajak bicara mereka. Dasom pun tersenyum bahkan tertawa. Kyuhyun semakin merasa bersalah atas sikapnya selama ini pada istrinya itu.
" Apakah kau bisa tersenyum seperti itu padaku?" Gumam Kyuhyun lalu pergi dari rumah sakit.

Jiyeon tiada hentinya menatap jam dinding. Kini telah menunjukan pukul 1.00 p.m. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Jiyeon pun bergegas menghampiri pintu. Terlihat sosok Kyuhyun yang ditunggunya sedari tadi. Kyuhyun masuk tanpa menyapanya terlebih dahulu. Terlihat raut wajah Kyuhyun yang penuh kecewa. Saat hendak bertanya, kakinya berhenti tepat di depan pintu kamar Dasom. Keningnya mengernyit tak mengerti melihat Kyuhyun masuk ke kamar Dasom.
" Ada apa ini? Apakah terjadi sesuatu? Dasom onnie oedigga?" Pikir Jiyeon.

Kyuhyun memberanikan diri untuk membuka lemari Dasom. Meskipun Kyuhyun tahu bahwa Dasom selalu menjaga barang pribadinya dengan baik. Kyuhyun selalu menghargai semua hal itu. Namun, Kyuhyun ingin mengetahui hal apa saja yang disembunyikan oleh Dasom selama ini. Saat membuka lemari itu, betapa terkejutnya Kyuhyun melihat beberapa surat dari rumah sakit dan foto USG. Kyuhyun membaca satu persatu surat keterangan kesehatan Dasom dan janinnya. Bahkan Kyuhyun tersenyum melihat foto USG itu.
" Mianhae. Semua ini salah, appa. Appa telah menyakitimu."

Selain itu, Kyuhyun melihat beberapa kain. " Apakah kain ini yang digunakannya untuk menyembunyikan perut besarnya itu? Apakah Dasom setakut itu padaku? Jika dia mengatakan yang sebenarnya padaku, maka aku tak mungkin menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya. Terlebih lagi dia sedang mengandung darah dagingku sendiri." Lirih Kyuhyun sambil terduduk di lantai dan memegang dadanya yang terasa sesak.
-o0o-

Kyuhyun pergi ke rumah sakit pagi-pagi sekali. Dasom telah diperbolehkan untuk pulang oleh dokter. Terlihat Dasom sedang mengemasi pakaiannya. Kyuhyun masuk ke kamar sambil tersenyum. Dasom yang melihatnya memalingkan wajahnya.
" Mengapa kau tak memberitahuku?" Tanya Kyuhyun sambil menghampiri Dasom, namun Dasom mengabaikannya. Merasa tak mendapat respon, Kyuhyun mengambil tas Dasom lalu mengemasi pakaiannya. Tanpa bicara, Dasom keluar dari kamar. Kyuhyun yang melihatnya berlarian untuk mengejar Dasom. Tiba-tiba Kyuhyun merangkul Dasom. Dasom yang merasa malu berusaha melepaskannya. Namun, Kyuhyun malah semakin erat merangkulnya.
" Jika kau terus mengabaikanku, maka jangan salahkan aku bila bertindak semauku!" Ujar Kyuhyun penuh kemenangan.

Jiyeon terbangun dari tidurnya. Saat membuka matanya, ia tak melihat Kyuhyun disampingnya. Kakinya pun melangkah menuju kamar Dasom. Dengan perasaan was-was, ia membuka pintu kamar. Ternyata kamar itu kosong. Matanya tak menemukan sosok Kyuhyun dan Dasom di kamar. Lagi-lagi ia mendengar suara pintu apartemennya terbuka. Ia berlari pelan menghampiri pintu. Senyum yang semula terbit menghilang begitu saja saat melihat Kyuhyun merangkul Dasom.
" Apakah mereka telah damai? Mengapa mereka harus bersama? Padahal aku sangat menikmati memiliki Kyuhyun oppa sepenuhnya." Pikir Jiyeon.

" Aku punya kabar baik untukmu, Jiyeon-ya." Ujar Kyuhyun antusias.
" Jeongmal? Apakah itu?" Tanya Jiyeon.
" Dasom sedang hamil. Aku bahagia sekali karena aku akan mempunyai dua anak sekaligus." Ujar Kyuhyun.
" Chukhae onnie." Ujar Jiyeon sambil tersenyum kaku.
" Gomawo. Aku ingin istirahat." Ujar Dasom lalu masuk ke kamarnya.

Kyuhyun mengikuti Dasom masuk ke kamarnya, sedangkan Jiyeon menatap nanar pada pasangan suami istri itu. Pagi telah berlalu menjadi siang. Jiyeon dan Kyuhyun telah duduk di ruang makan. Kyuhyun menunggu Dasom sambil melirik beberapa kali ke arah kamar Dasom. Jiyeon yang merasa terabaikan pun menjadi kesal. Semenjak Jiyeon mengetahui Dasom hamil, sikap Kyuhyun berubah terhadapnya. Biasanya Kyuhyun akan memperhatikannya dan selalu menanyakan keadaan janinnya. Tapi kini semua perhatian Kyuhyun berpaling ke Dasom.
" Ahjumma, panggilkan Dasom!" Titah Kyuhyun.
" Agasshi, ingin makan siang di kamarnya." Ujar ahjumma Han.
" Ah, geure. Siapkan makanan untuknya! Geunde, aku yang akan mengantarkannya." Titah Kyuhyun.
" Nde." Ujar ahjumma Han sambil tersenyum.
" Kau makan duluan saja, nde! Habiskan makanannya!" Titah Kyuhyun pada Jiyeon.
" Nde, oppa." Ujar Jiyeon.

Kyuhyun masuk ke kamar Dasom sambil membawa nampan yang berisi makan siangnya. Terlihat Dasom sedang duduk di ranjangnya. Kyuhyun berjalan menghampirinya perlahan-lahan. Dasom hanya melirik Kyuhyun sebentar lalu memalingkan pandangannya lagi.
" Makanlah! Aku tahu kau masih marah padaku. Geunde, kau harus tetap makan. Jika terjadi sesuatu pada calon anakku, maka aku takkan memaafkanmu." Ancam Kyuhyun.

Dasom menatap tajam pada Kyuhyun. Dan Kyuhyun pun tak kalah membalas tatapan Dasom. Beberapa detik kemudian, Dasom membuka mulutnya. Kyuhyun tersenyum sambil menyuapi Dasom. Suasana kamar begitu hening hanya terdengar suara sumpit dan mangkuk.
" Apakah terjadi sesuatu pada perusahaan Soo Hyun?" Tanya Kyuhyun.

Dasom terkejut bukan main mendengar pertanyaan Kyuhyun yang mengkhawatirkan Soo Hyun. Namun, sebisa mungkin Dasom menutupi rasa terkejutnya itu. " Apakah kau menyelidikinya?" Sindir Dasom.
" Ani. Geunyang, aku selalu melihat dia mengunjungi kantormu. Seharusnya dia bicara padaku juga. Apalagi aku salah satu pemegang saham di perusahaannya." Ujar Kyuhyun.
" Aku tak yakin kau akan mendengarkannya. Apalagi kau mencurigainya kemarin." Sindir Dasom.
" Sepertinya kau salah. Aku memang mencurigainya. Geunde, persahabatan kami telah memiliki sebuah kesepakatan. Kami selalu memisahkan masalah pribadi dengan pekerjaan." Jelas Kyuhyun.
" Arra. Donghae-ssi telah memberitahuku." Ujar Dasom.
" Mwo? Donghae? Jangan bilang bahwa dia telah mengetahui berita kehamilanmu?" Tanya Kyuhyun, sedangkan Dasom menganggukan kepalanya lalu minum. " Aish jinja, mengapa Donghae tidak memberitahuku?" Kesal Kyuhyun.
" Karena aku yang menyuruhnya untuk diam." Ujar Dasom.
" Dia adalah sahabatku, bukan sahabatmu. Seharusnya dia memberitahuku." Ujar Kyuhyun tak terima.
" Geunde, aku adalah istri sahabatnya." Celetuk Dasom.

Kyuhyun sedikit terkejut mendengar pengakuan Dasom. Namun, Kyuhyun tak bisa menyangkal bahwa dia senang sekali mendengarnya. Dasom yang merasa malu atas ucapannya mengambil selimut lalu menutupi wajahnya. Kyuhyun yang melihatnya tersenyum jail. Tiba-tiba sebuah ide muncul dalam kepalanya. Kyuhyun merangkak dan menindih tubuh Dasom. Dasom yang merasakan pergerakan ranjang, membuka selimutnya. Betapa terkejutnya Dasom melihat Kyuhyun berada diatas tubuhnya. Terlebih lagi jarak mereka yang terlalu dekat hingga hidung mereka saling bersentuhan.
" Apa yang kau lakukan?"
" Itu adalah pertanyaan bodoh yang ku dengar hari ini."
" Keluar!"
" Diamlah! Jiyeon bisa mendengar teriakanmu."
" Keluar!"

Suara Dasom benar-benar membuat tuli Kyuhyun. Kyuhyun pun membungkam mulut Dasom dengan mulutnya. Terlihat Dasom membelalakan matanya dan meronta agar Kyuhyun melepaskannya. Namun, Kyuhyun malah melumat bibir Dasom dengan ganasnya. Tanpa mereka sadari, Jiyeon mengintip dibalik pintu dengan perasaan terlukanya.



TBC

Bacalah part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!

PENGUMUMAN !!!

Jika readers memiliki sebuah cerita dan ingin berbagi dengan readers lainnya, maka readers bisa mengirimkannya ke email tree_cavela@rocketmail.com ini. Saya akan memposting cerita readers dalam blog ini. Selamat bergabung! Thank You….


Tidak ada komentar: